Afiksasi bahasa dayak pompakng desa penyalimau jaya kecamatan kapuas kabupaten sanggau

200
AFIKSASI BAHASA DAYAK POMPAKNG DESA PENYALIMAU JAYA KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU SKRIPSI Oleh PUTU EKA RESPATI NIM 511100097 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PONTIANAK 2015

Transcript of Afiksasi bahasa dayak pompakng desa penyalimau jaya kecamatan kapuas kabupaten sanggau

AFIKSASI BAHASA DAYAK POMPAKNG DESA PENYALIMAU JAYA

KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU

SKRIPSI

Oleh

PUTU EKA RESPATI

NIM 511100097

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PONTIANAK

2015

2

AFIKSASI BAHASA DAYAK POMPAKNG DESA PENYALIMAU JAYA

KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU

SKRIPSI

Oleh

PUTU EKA RESPATI

NIM 511100097

Skripsi Diajukan sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada IKIP PGRI Pontianak

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PONTIANAK

2015

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Indonesia merupakan

negara dengan berbagai macam bahasa daerah. Selain sebagai alat penghubung

dalam masyarakat, bahasa daerah berfungsi sebagai lambang kebanggaan dan

identitas daerah. Selanjutnya menurut Karidalaksana (Yusi Rosdiana dkk.,

2009:1.13) mengemukakan bahwa bahasa adalah bunyi yang arbitrer yang

dipergunakan oleh anggota kelompok sosial untuk berkerja sama, berkomunikasi.

Keberadaan bahasa daerah juga sangat penting dalam pengembangan

bahasa Indonesia. Kosakata dalam bahasa daerah dapat dimanfaatkan sebagai

pemerkaya kosakata bahasa Indonesia. Dayak Pompakng adalah satu diantara sub

suku Dayak di Kabupaten Sanggau. Suku ini menyebut dirinya Dayak Pompakng

berdasarkan kebiasaan suku ini membuat permukiman cenderung dipingiran

sungai. Tepi sungai dalam bahasa kelompok suku ini disebut Pompakng.

Bahasa yang digunakn oleh masyarakat suku Dayak Pompakng dalam

komunikasi sehari-hari adalah bahasa Pompakng. Bahasa ini oleh kelompok suku

ini disebut juga dengan istilah kidoh atau bǝkidoh. Perpindahan orang Dayak

Pompakng ke sungai Kapuas terjadi sekitar abad ke-17. Letak Kecamatan Kapuas

Kabupaten Sanggau yaitu di tengah dan berada pada bagian barat daerah

Kabupaten Sanggau. Kecamatan Kapuas terdiri dari 20 desa dan 6 kelurahan

4

dengan luas wilayah 1.382,00 Km2. Desa Penyalimau Jaya, Rambin,

Nanga Biang, Lintang Pelaman, Sungai Alai, Semarangkai, Sungai Batu, Sungai

Munti, Lintang Kapuas, Belangin, Penyeladi, Tanjung Kapuas, Tanjung Sekayam,

Hilir Kota, Beringin, Bunut, Lape, Sungai Mawang, Sungai Sengkuang, Pana,

Mengkiang, Entakai, Kambong, Tapang Dulang, Botuh Lintang.

Mempertimbangkan dari batas wilayah yang telah dipaparkan di atas,

peneliti membatasi tempat dan lokasi penelitian yakni hanya berada di Dusun

Penyaliamu Hilir Desa Penyalimau Jaya, dengan beberapa pertimbangan.

Pertama, mayoritas penduduk Desa Penyalimau Hilir adalah suku asli Dayak dan

berbahasa Dayak Pompakng sehingga dapat membantu peneliti dalam melakukan

penelitian. Kedua, peneliti berasal dari suku Dayak Pompakng sehingga akan

memudahkan dalam pencarian data.

Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih bahasa Dayak

Pompakng sebagai objek penelitian sebagai berikut. Pertama, peneliti ingin

mendokumentasikan keaslian bahasa Dayak Pompakng kepada masyarakat luas.

Kedua, untuk menjaga kelestarian adat dan budaya bahasa Dayak Pompakng.

Ketiga, bahasa Dayak Pompakng tidak pernah digunakan dalam bentuk tulisan,

tetapi dalam bentuk lisan yaitu sebagai alat komunikasi antar sesama penutur

bahasa Dayak Pompakng baik dilingkungan keluarga, masyarakat dan dalam

upacara adat. Keempat, menggali dan menanamkan kembali nilai-nilai budaya

daerah sebagai upaya untuk membangun identitas dan menanamkan filter dalam

menyeleksi pengaruh budaya luar. Kelima, masyarakat dikecamatan ini mayoritas

5

menggunakan bahasa Dayak Pompakng termasuk pendatang di luar warga asli

juga menggunakan bahasa Dayak pompakng untuk berkomunikasi.

Penelitian mengenai afiksasi pernah dilakukan oleh Sujimanus Milo

(2014) dengan judul: Afiksasi Bahasa Dayak Sungkang di Kabupaten

Bengkayang, Weli (2014) dengan judul: Afiksasi Bahasa Dayak Iban Desa Nanga

Kepalan Kecamatan Ketungau. Fokus penelitian yang dianalisis tentang bentuk,

fungsi dan makna dari prefiks, sufiks, konfiks. Metode penelitian yang

digunakan peneliti yaitu deskriptif, bentuk penelitian dengan bentuk kualitatif dan

teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi teori.

Penelitian yang dilakukan memiliki persamaan yaitu mengenai afiksasi,

perbedaan dengan penelitian telah dilakukan oleh peneliti lain yaitu bahasa yang

diteliti menggunakan bahasa Dayak Pompakng. Fokus penelitian yaitu

menganalisis tentang bentuk, fungsi dan makna dari prefiks, infiks, sufiks dan

konfiks. Metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu etnografi. Bentuk

penelitian dengan bentuk kualitatif dan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

digunakan yaitu triangulasi sumber.

Alasan peneliti memilih afiksasi sebagai objek penelitian karena

didasarkan beberapa hal. Pertama, afiksasi mempunyai peran penting dalam

pembentukan kata atau produktif, agar lebih jelas, dapat dilihat pada Prefik ber-

adalah imbuhan yang melekat pada bagian depan bentuk dasar (kata dasar). Prefik

ber- dalam bahasa Dayak Pompakng ber- (bo/ b). Bo + kosik = bkosik

(ber+lari= berlari). prefiks ber- (bo/ b) pada kata kosik (lari) pada kata di atas

menunjukan makna melakukan sesuatu sesuai dengan bentuk dasar. Kedua,

6

mendeskripsikan afiksasi bahasa Dayak Pompakng dalam bidang bentuk, fungsi

dan makna untuk menanamkan rasa kecintaan terhadap bahasa daerah. Ketiga,

afiksasi atau imbuhan terdapat pada mata pelajaran bahasa Indonesia pada

semester ganjil di kelas VII Sekolah Menengah Pertama pada bagian kebahasaan,

yaitu pada indikator Menggunakan kata berimbuhan dalam teks hasil observasi

dengan materi kata berimbuhan.

Keempat, sebagai upaya dalam mendukung perkembangan bahasa

Indonesia sebagai bahasa Nasional, terutama dalam usaha pengayaan

pembendaharaan kata bahasa Indonesia. Peneliti berharap penggunaan bahasa

Dayak Pompakng, sangatlah berperan penting untuk mempermudah pemahaman

peserta didik dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru pada sekolah

yang mayoritas muridnya suku Dayak Pompakng. Bahasa pengantar yang

digunakan merupakan bahasa ibu atau bahasa daerah yang merupakan bahasa

yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari oleh suku Dayak Pompakng.

Komunikasi menggunakan bahasa daerah secara tidak langsung menunjukan rasa

kepedulian dan melestarikan bahasa daerah berserta adat istiadatnya.

Harapan tidak selamanya menjadi kenyataan, harapan-harapan di atas

bertolak belakang dengan kenyataan. Banyaknya tenaga pengajar dari luar daerah

yang mengajar di Dusun Penyalimau hilir yang kurang memahami bahasa Dayak

Pompakng. Teknologi yang semakin canggih menjembatani hadirnya bahasa

asing sehingga banyak masyarakat lebih banyak berkomunikasi dengan bahasa

asing di luar bahasa Indonesia dan sedikit melupakan bahasa daerahnya.

7

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah umum

penelitian ini adalah “Bagaimanakah Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng Desa

Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau ?”.

Selanjutnya, masalah umum tersebut dapat menjadi sub-sub masalah sebagai

berikut.

1. Bagaimanakah bentuk, fungsi, dan makna Prefiks Bahasa Dayak Pompakng

Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau?

2. Bagaimanakah bentuk, fungsi, dan makna Infiks Bahasa Dayak Pompakng

Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau?

3. Bagaimanakah bentuk, fungsi, dan makna Sufiks Bahasa Dayak Pompakng

Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau?

4. Bagaimanakah bentuk, fungsi, dan makna Konfiks Bahasa Dayak Pompakng

Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah Mendeskripsikan Afiksasi

Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten

Sanggau.

Kemudian tujuan khusus masalah penelitian ini sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna Prefiks Bahasa Dayak Pompakng

Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.

8

2. Mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna Infiks Bahasa Dayak Pompakng

Desa Penyalimau Jaya Kapuas Kabupaten Sanggau.

3. Mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna Sufiks Bahasa Dayak Pompakng

Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.

4. Mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna Konfiks Bahasa Dayak

Pompakng Desa Penyalimau Jaya Kapuas Kabupaten Sanggau.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan praktis,

sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

a. Memperkuat dan mendukung teori-teori yang sudah ada yang

berhubungan dengan Afiksasi dalam Bahasa Dayak Pompakng Desa

Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi

pembaca khususnya guru berkaitan dengan bidang pengajaran,

sehingga dapat mempermudah pelaksanaan pengajaran afiksasi dalam

bahasa Indonesia kepada murid-murid di sekolah Khususnya di daerah

Desa Penyalimau Jaya.

c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk melakukan

penelitian sejenis maupun lanjutan.

9

d. Temuan-temuan penelitian dapat pula menjadi informasi yang

berguna bagi lembaga sebagai bahan kajian untuk kemudian

dikembangkan dalam rangka kemajuan ilmu pendidikan khusus

mengenai bahasa daerah.

2. Manfaat Praktis

a. Siswa

Melalui penelitian ini diharapkan siswa menyadari pentingnya

melestarikan bahasa daerah dan meningkatkan motivasi belajar siswa

tentang afiks melalui bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.

b. Guru

Temuan-temuan yang dihasilkan melalui penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam rangka

melaksanakan proses pembelajaran di kelas, dengan harapan agar melalui

pengajaran afiksasi dengan Bahasa Dayak Pompakng dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa khususnya siswa di desa Penyalimau Jaya

Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.

c. Masyarakat

Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat dapat memupuk dan

menjaga kelestarian bahasa daerah serta termotivasi untuk mencintai

bahasa Dayak Pompakng.

10

d. Peneliti Lainnya

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi dan referensi

bagi peneliti-peneliti untuk meneliti bahasa khususnya bahasa daerah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian memberikan gambaran jelas mengenai batasan

masalah yang ada dalam penelitian ini, maka diperlukan ruang lingkup yang

terdiri dari variabel penelitian dan definisi operasional. Adapun ruang lingkup

penelitian dalam penelitian ini adalah.

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat di artikan sebagai gejala atau aspek yang diteliti

dalam sebuah penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi variabel penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan variabel

tunggal yaitu” Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng”.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional ini dimaksudkan untuk menghindari salah penafsiran

terhadap beberapa istilah yang digunakan agar tetap tercipta suatu persepsi

yang sama. Definisi operasional adalah penjabaran aspek-aspek tentang

definisi yang diangkat oleh peneliti dengan merujuk pada argumentasi yang

dikemukakan di landasan teori. Adapun definisi operasional yang digunakan

dalam penelitian ini adalah.

11

a. Afiksasi

Afiksasi proses morfologis dengan cara memberikan imbuhan baik

berupa awalan, sisipan, gabungan atau akhiran pada morfem lainnya.

b. Prefiks

Prefiks adalah imbuhan yang melekat di depan bentuk dasar ( kata

dasar). Prefiks juga disebut imbuhan awal atau lebih lazim disebut

awalan. Macam-macam Prefiks: meN-, peN, ber-, ter-, di-, per-, ke-.

c. Infiks

Infiks imbuhan yang melekat di tengah bentuk dasar. karena

melekatnya menyisip di tengah kata dasar maka disebut imbuhan

sisipan atau lazim disebut sisipan. Macam-macam sisipan/infiks: -el, -

em-, -er-.

d. Sufiks

Sufiks adalah imbuhan yang melekat pada bentuk dasar (kata dasar)

sufiks juga disebut imbuhan akhir atau lebih lazim disebut akhiran.

Macam-macam sufiks/akhiran: -an, -kan, -i, -nya.

e. Konfiks

Konfiks adalah imbuhan gabungan antara prefiks dan sufiks. Kedua

macam afiks tersebut melekat secara bersama-sama pada satu bentuk

dasar pada bagian depan dan belakangnya. Macam-macam

konfiks/imbuhan gabungan: ke-an, pe-an, ber-an, per-an, se-nya.

12

f. Bahasa

Bahasa adalah bunyi yang dikeluarkan oleh alat ucap manusia bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap tersebut haruslah mengandung arti dan

digunakan secara arbiter oleh para anggota kelompok sosial untuk

berkerja sama dan berkomunikasi.

g. Dayak Pompakng

Dayak Pompakng adalah satu di antara sub suku Dayak di Kabupaten

Sanggau. Perpindahannya terjadi sekitar abad ke-17. Suku ini menyebut

dirinya Dayak Pompakng berdasarkan kebiasaan suku ini membuat

pemukiman cenderung dipinggiran sungai. Pinggiran atau pantai dalam

bahasa kelompok suku ini disebut Pompakng. Bahasa ini oleh kelompok

suku ini disebut juga dengan istilah kidoh atau bǝkidoh.

BAB II

AFIKSASI BAHASA DAYAK POMPAKNG

A. Hakikat Bahasa

Bahasa Indonesia telah mencapai perkembangan yang luar biasa, baik dari

segi jumlah penggunanya, maupun dari segi sistem tata bahasa dan kosakata serta

maknanya. Bahasa dapat didefinisikan sbagai suatu sistem tanda arbitrer (mana

suka) yang konvensional. Berdasarkan ciri sistem, bahasa bersifat sistematik dan

sistemik. Bahasa bersifat sistematik karena mengukuti ketentuan-ketentuan atau

kaidah-kaidah yang teratur.

Lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi, yang berupa satuan

bahasa, seperti kata atau gabungan kata. Sebagai sebuah lambang, untuk

memahaminya bahasa perlu dipelajari. Apabila tidak, kita tidak akan tahu apa-apa

mengenai bahasa. Bahasa itu adalah bunyi, tidak semua bunyi digolongkan

sebagai bahasa. Bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia saja yang dapat

digolongkan bahasa. Tidak semua bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia dapat

disebut bahasa. Ramlan (2014:1) menjelaskan hakikat bahasa adalah bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi yang dihasilkan alat ucap itu haruslah

mengandung arti. Bahasa juga bersifat sistemik karena bahasa itu sendiri

merupakan suatu sistem atau subsistem-subsistem.

14

Karidalaksana (Yusi Rosdiana dkk., 2009:1.13) mengemukakan bahwa

bahasa adalah bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok

sosial untuk berkerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. Ramlan

(2014:3) menjelaskan fungsi bahasa adalah kegunaan bahasa. Lazimnya ada lima:

sebagai alat komunikasi, alat mengekspresikan diri, alat untuk berintegrasi dan

beradaptasi sosial, alat kontrol sosial, dan alat untuk berpikir. Bahasa mempunyai

peran penting dalam sebuah negara menurut Muslich (2010:9) bahwa di dalam

kedudukanya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

1. bahasa resmi kenegaraan,

2. bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan,

3. bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk

kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta

pemerintah, dan

4. bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan

ilmu pengetahuan serta teknologi moderen.

Sejalan dengan itu Nasucha (2012:10) menjelaskan kedudukan dan

fungsi bahasa Indonesia adalah.

a. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.

b. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggan Nasional.

c. Bahasa Indonesia sebangai Lambang Identitas Nasional.

d. Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu Suku Bangsa.

e. Bahasa Indonesia sebagai Alat Penghubung Antar Daerah dan

antar Budaya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan hakikat bahasa

merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi yang dihasilkan

alat ucap itu harus lah mengandung arti. Bahasa merupakan lambang bunyi yang

arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk berkerja

sama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. Bahasa mempunyai fungsi dan

kedudukan yang sangat penting dalam sebuah negara.

15

B. Afiksasi

Afiksasi merupakan proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks

atau imbuhan pada bentuk dasar. Cara pembentukan kata dengan afiks tersebut

tergolong cara yang sangat produktif dalam pembentukan kata dalam bahasa

Indonesia. Rohmadi (2010:46) menyatakan bahwa “Afiksasi adalah proses

morfologis dengan cara memberikan imbuhan baik berupa awalan, sisipan,

akhiran dan gabungan pada morfem lainnya. Sejalan dengan itu, Ramlan

(2009:55) mengungkapkan “Afiksasi adalah suatu satuan gramatik trikat dalam

suatu kata yang merupakan unsur yang bukan kata dan pokok kata, yang

memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata

atau pokok kata baru.

Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Putrayasa (2010:5)

yang berhubungan dengan Afiksasi atau pengimbuhan. Putrayasa mengatakan:

“Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan

membubuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal

maupun kompleks”. Sejalan dengan itu Muslich (2010:38) mengungkapkan

afiksasi iyalah peristiwa pembentukan kata sengan jalan membubuhkan afiks pada

bentuk dasar. Mulyono (2013:75) menjelaskan “Afiksasi adalah proses

pembentukan kata dengan cara membubuhkan afiks terhadap bentuk dasar baik

yang berupa bentuk kata, kata asal maupun bentuk kata yang lain”.

Afiksasi atau imbuhan sangat produktif dalam bahasa Indonesia. Hal

tersebut terjadi karena bahasa Indonesia tergolong kata bersistem “aglutnasi”.

16

Sistem aglutnasi adalah sistem bahasa yang pada proses pembentukan unsur-

unsurnya dilakukan dengan cara menempelkan unsur atau bentuk lainnya.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai afiksasi atau pembubuhan

afiks, peneliti dapat simpulkan bahwa afiksasi merupakan proses, pembentukan

kata baru dengan cara meletakan afiks atau imbuhan pada suatu bentuk dasar yang

memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata

baru.

1. Bentuk Afiks

Bentuk afiks adalah proses morfologis dengan cara memberikan

imbuhan baik berupa awalan, sisipan, gabungan atau akhiran pada bentuk

dasar (kata dasar), dalam istilah linguistik dikenal bermacam-macam afiks

dalam proses pembentukan kata. Alwi (2008:31) menjelaskan afiks atau

imbuhan merupakan bentuk terikat yang dipakai untuk menurunkan kata.

Sedangkan Rohmadi (2010:46) menjelaskan afiks adalah bentuk linguistik

yang keberadaannya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk-bentuk lain

sehingga mampu menimbulkan makna baru terhadap bentuk yang

dilekatinya.

Sejalan dengan pendapat tersebut Muslich (2010:41) menjelaskan

afiks adalah bentuk kebahasaan terikat yang hanya mempunyai arti

gramatikal, yang merupakan unsur langsung suatu kata, tetapi bukan

merupakan bentuk dasar, yang memiliki kesanggupan untuk membentuk

kata baru. Ramlan (2014:57) mengemukakan afiks adalah suatu satuan

gramatik terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan

17

kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada

satuan-satuan lain untuk membentuk kata lalin untuk membentuk kata

baru. Robins (Ida Bagus Putrayasa, 2010:7) mengemukakan, afiks dapat

dibagi secara formal menjadi tiga kelas utama sesuai dengan posisi yang

didudukinya dalam hubungan dengan morfem dasar, yaitu prefiks, sufiks

dan konfiks.

Afiks dari segi penempatannya, afiks-afiks tersebut dapat dibedakan

menjadi beberapa kelompok. Jenis-jenis afiks tersebut adalah sebagai

berikut.

1. Prefiks (awalan), yaitu afiks yang diletakan di depan bentuk

dasar. Contohnya : meN-, peN-,ber-, ter-, di-, per-,ke-.

2. Infiks (sisipan), yaitu afiks yang di letakan di tengah kata dasar.

Contohnya: -el, em, –er.

3. Sufiks (akhiran), yaitu afiks yang diletakan di belakang bentuk

dasar. Contohnya: -an, -kan, -i.-nya.

4. Konfiks, yaitu afiks yang terdiri atas dua unsur yaitu di depan dan

di belkang bentuk kata dasar, contoh: ke-an, pe-an, ber-an, per-

an, se-nya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti dapat simpulkan

bahwa afiks adalah afiks atau imbuhan merupakan bentuk terikat dalam

suatu kata merupakan unsur yang bukan kata, yang memiliki kesanggupan

untuk membentuk kata baru.

18

a. Bentuk Prefiks

Prefiks adalah imbuhan yang melekat di depan bentuk dasar (

kata dasar). Perfiks juga disebut imbuhan awal atau lebih lazim disebut

awalan ( Rohmadi, 2010:53).

1) Bentuk Prefiks meN-

Bentuk prefiks meN- dalam pembentukan kata mengalami

perubahan bentuk sesuai dengan kondisi morfem yang mengikutinya.

N (kapital) pada prefiks meN- tidak bersifat bebas, tetapi akan

mengalami perubahan bentuk sesuai dengan inisial morfem yang

mengikutinya. Prefiks meN- dapat berubah menjadi me-, mem-, men-,

meny-, meng-, menge-. Keenam perubahan bentuk prefiks meN-

disebut alomorf dari prefiks meN- (Putrayasa, 2010:10).

a) Prefiks meN- berubah menjadi meng- jika diikuti oleh bentuk

dasar yang bermula dengan fonem /k/, /g/, /h/, /kh/, dan semua

vokal (a, i, u, e, o). Contoh:

meN- + ambil= mengambil

meN- + ikat= mengikat

meN- + ukur= mengukur

meN- + olah= mengolah

meN- + gulung= menggulung

meN- + harap= mengharap

meN- + khusus= mengkhusus

19

b) Prefiks meN- berubah menjadi me- jika diikuti oleh bentuk

dasar yang bermula dengan fonem /l/, /m/, /n/. Contoh:

meN- + latih= melatih

meN- + makan= memakan

meN- + namai= menamai

c) Prefiks meN- berubah menjadi men- jika diikuti bentuk dasar

yang bermula dengan fonem /d/, dan /t/. Fonem /t/ mengalami

peluluhan. Contoh:

meN- + datang= mendatang

meN- + tanam= menanam

d) Prefiks meN- berubah menjadi mem- jika diikuti oleh bentuk

dasar yang bermula dengan fonem /b/, /p/, /f/,. Fonem /p/

mengalami peluluhan. Contoh:

meN- + batu= membatu

meN- + pukul= memukul

meN- + fitnah= memfitnah

e) Prefiks meN- berubah menjadi meny- jika diikuti oleh bentuk

dasar yang bermula dengan morfem, /s/, dan /sy/. Fonem /s/

mengalami peluluhan. Contoh:

meN- + sayangi = menyayangi

meN- + sadarkan= menyadarkan

meN- + sucikan= menyucikan

20

f) Prefiks meN- berubah menjadi menge- jika diikuti oleh bentuk

dasar yang bersuku satu. Contoh:

meN- + tik = mengetik

meN- + bom= mengebom

meN- + cek = mengecek

2) Bentuk Prefiks peN-

Prefiks peN- mengalami perubahan bentuk sesuai dengan kondisi

bentuk dasar yang mengikutinya. Prefiks peN-dapat berubah menjadi

pe-, pen-, pem, peng-, peny- dan penge-. Keenam bentuk tersebut

merupakan alomorf dari prefiks peN-. Nadia (Putrayasa, 2010:14)

mengatakan bahwa pe-, dan peN- merupakan alomorf-alomorf yang

dapat dijelaskan secara morfologis. Dengan demikian, di antara

alomorf-alomorf perlu ditentukan yang mana alomorf dasar dan yang

bukan.

a) Prefiks peN- berubah menjadi peng- jika di ikutibentuk dasar

yang bermula dengan fonem /k/, /g/, /h/, /kh/ dan semua vokal

(a,i,u,e,o). Fonem /k/ mengalami peluluhan. Contoh:

pen- + ambil= pengambil

pen- + ikat= pengikat

pen- + ukur= pengukur

pen- + olah= pengolah

pen- + eja= pengeja

pen- + kotbah= pengotbah

21

pen- + garap= penggarap

pen- + harap= pengharap

pen- + khianat= pengkhianat

b) Prefiks peN- berunah menjadi pe- jika diikuti oleh bentuk dasar

yang bermula dengan fonem /l/, /m/, /n/, /ng/, /r/, dan /w/.

Contoh:

peN- + latih= pelatih

peN- + makan= pemakan

peN- + nyanyi= penyanyi

peN- + ramal= peramal

peN- + waris= pewaris

c) Prefiks peN- berubah menjadi pen- jika di ikuti oleh bentuk

dasar yang bermula dengan fonem /b/, dan /t/. Fonem /t/,

mengalami peluluhan. Contoh:

peN- + datang= pendatang

peN- + tanam= penanam

d) Prefiks peN- berubah menjadi pem- jika diikuti bentuk dasar

yang bermula dengan fonem /b/, /p/, /f/. Fonem /p/ mengalami

peluluhan. Contoh:

peN- + bantu= pembantu

peN- + pukul= pemukul

peN- + fitnah= pemfitnah

22

e) Prefik peN- berubah menjadi peny- jika di ikuti bentuk dasar

yang bermula dengan fonem /s/. Fonem /s/ mengalami

peluluhan. Contoh:

peN- + sayang= penyayang

peN- + suci= penyuci

f) Fungsi peN- berubah menjadi penge- jika diikuti oleh bentuk

dasar yang bersuku satu. Contoh:

peN- + tik= pengetik

peN- + bom= pengebom

peN- + cek= pengecek

peN- + pel= pengepel

peN- + rem= pengerem

3) Bentuk Prefiks ber-

Prefiks ber- juga dapat mengalami perubahan bentuk. Terdapat

tiga bentuk yang dapat terjadi jika prefiks ber- diletakan pada bentuk

dasar. Ketiga bentuk tersebut adalah be-, ber-, dan bel- (Rohmadi,

2010:70).

a) Prefiks ber- berubah menjadi be- jika di tempatkan pada

bentuk dasar yang bermula dengan fonem /r/. Contoh:

ber- + rantai= berantai

ber- + tani= berntai

ber- + runding= berunding

ber- + kerja= berkerja

23

b) Prefiks ber- tidak mengalami perubahan jika ditempatkan pada

bentuk dasar yang bentuk pertamanya tidak bermula dengan

fonem /r/. Contoh:

ber- + main= bermain

ber- + kerudung= berkerudung

ber- + dasi= berdasi

c) Prefiks ber- berubah menjadi bel- jika dilekatkan pada bentuk

dasar ajar. ber-+ ajar= belajar

4) Bentuk Prefiks ter-

Prefiks ter- mempunyai alomorf ter- dan tel-. Bentuk tel-, dan

ter -hanya terjadi pada kata-kata tertentu seperti telanjur dan

terlentang (Putrayasa, 2010:19).

5) Bentuk Prefiks di-

Prefiks di- tidak mempunyai variasi bentuk. Prefiks di- hanya

melekat pada kata kerja pasif dan tidak mengalami perubahan

(Rohmadi, 2010:66).

a) Prefiks di-. Contoh:

di + pukul= dipukul

di + ambil = diambil

24

6) Bentuk Prefiks per-

Prefiks per- mempunyai varian yang sama dengan prefiks ber- .

Contoh:

a) alomorf per- adalah pe- jika bentuk dasarnya berfonem awal r,

contoh: per- + rusak = perusak

b) alomorf per- adalah pel- jika melekat pada bentuk dasar “ajar”,

contoh: per- + ajar = pelajar

7) Bentuk Prefiks ke-

Prefiks ke- tidak mengalami perubahan bentuk pada saat

digabungkan dengan bentuk dasar. Perlu diperhatikan adalah antara ke-

sebagai prefiks dan ke- sebagai kata depan. Ke- sebagai kata depan

kedudukannya sama seperti kata depan di, dan dari. Oleh karena itu,

sebagai kata depan penulisannya dipisahkan.

Prefiks ke- berfungsi membentuk kata benda dan bilangan.

Dalam fungsinya sebagai pembentuk kata benda, penggunaan prefiks

ke- menjadi tidak produktif. Penggunaan prefiks ke- terbatas pada kata-

kata ketua, kehendak dan kekasihs, sedangkan dengan sebagai

bilangan, penggunaan prefiks ke- masih produktif, contah: keempat,

kelima, keenam (Putrayasa, 2010:22).

8) Bentuk Prefiks se-

Prefiks se- tidak mengalami perubahan bentuk ketika melekat

pada morfrm lain. Contoh: Se- + asal= seasal

25

b. Bentuk Infiks

Infiks yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah -el-, -em-, -er-.

Pembentuk kata dengan infiks adalah dengan menyisipkan infiks tersebut

di antara konsonan dan vokal pada suku pertama kata dasar (Putrayasa,

2010:26). Contoh :

gigi + -er-= gerigi

tunjuk + -el-= telunjuk

guruh + -em-= gemuruh

c. Bentuk Sufiks

Sufiks atau akhiran adalah morfem terikat yang diletakan di belakang

satu bentuk dasar dalam membentuk kata. Jumlah sufiks dalam bahasa

Indonesia terbatas, yaitu -an, -i, -kan, dan -nya (Putrayasa, 2010:27).

1) Bentuk Sufiks -an

Sufiks –an sangat produktif dalam membentuk kata dalam bahasa

Indonesia. Sufiks -an tidak mengalami perubahan bentuk dalm

penggabungan dengan unsur-unsur lain.

Contoh:

pukul+-an= pukulan

manis+-an= manisan

2) Bentuk Sufiks –kan

Sufiks -kan tidak mengalami perubahan bentuk.

Contoh: lempar+-kan= lemparkan

26

3) Bentuk Sufiks –i

Sufiks -i tidak mengalami perubahan bentuk.

Contoh: lempar+-i= lempari

4) Bentuk Sufiks –nya

Sufiks -nya menempel pada bagian belekang bentuk kata dasarnya.

Contoh: rupa +-nya= rupanya

d. Bentuk Konfiks

Konfiks adalah kesatuan afiks yang secara bersama-sama

membentuk sebuah kelas kata (Putryasa, 2010:36).

1) Bentuk Konfiks ke-an

Sebagai konfiks maka ke-an melekat bersama-sama dengan

bentuk dasarnya. ke-an langsung membentuk kata baru dengan bentuk

dasar sehingga bukan di bentuk dengan -an atau -kn terlebih dahulu.

Contoh:

adil+ke-an= keadilan

bodoh+ke-an= kebodohan

2) Bentuk Konfiks pe-an

Konfis pe-an yang melekat pada bentuk dasar mengalami nasal

karena itu konfiks ini harus mengikuti nasalisasi.

Contoh:

pe-an +baca= pembacaan

pe-an +cabut= pencabutan

pe-an +sulam= penyulaman

27

3) Bentuk Konfiks ber-an

Konfiks ber-an melekat pada morfem saling (tibal balik)

terutama jika kata tersebut diulang. Contoh: ber-an+rkirim-kirim=

berkirim-kiriman

4) Bentuk Konfiks per-an

Konfiks per-an membentuk kata benda dari jenis kata lain yang

bukan kata benda. Contoh:

per-an+satu (kata bilangan)= persatuan

per-an+budak ( kata benda)= perbudakan

5) Bentuk Konfiks se-nya

Konfik se-nya melekat pada kata sifat. Contoh:

se-nya+layak= selayaknya

se-nya+baik= sebaiknya

se-nya+sungguh= sesungguhnya

2. Fungsi Afiks

Fungsi afiks sebagai morfem terikat afiks mempunyai fungsi dalam

membentuk kata atau bentuk kompleks (Rohmadi, 2010:39).

a. Fungsi Prefiks

Afiks yang diletakkan di depan bentuk dasar berfungsi membentuk

kata baru (Putrayasa, 2010:10).

1) Fungsi Prefiks meN-

Fungsi prefiks meN- membentuk kata kerja transitif maupun kata

kerja aktif intransitif.

28

a) Membentuk kata kerja aktif transitif. Contoh:

meN-+pukul= memukul

meN-+baca= membaca

meN-+tulis= menulis

b) Membentuk kata kerja aktif intransitif. Contoh:

meN-+tari= menari

meN-+nyanyi= menyanyi

c) Mengubah kata benda menjadi kata sifat. Contoh:

meN-+batu (kata benda) menjadi membatu (kata sifat)

meN-+gunung ( kata benda) menjadi menggunung (kata

sifat)

2) Fungsi Prefiks peN-

Fungsi dari prefiks peN- adalah membentuk kata benda .

Namun, terdapat prefiks penN- yang termaksuk ke dalam golongan

kata lain, yaitu golongan kata sifat. Contoh:

meN-+takut=penakut

meN-+marah=pemarah

3) Fungsi Prefiks ber-

Fungsi dari prefiks ber- adalah membentuk kata-kata yang

termasuk dalam golongan kata kerja. Contoh:

ber-+main=bermain

ber-+siul=bersiul

ber-+jalan=berjalan

29

4) Fungsi Prefiks ter-

Fungsi prefiks ter- dan di sama-sama berfungsi membentuk

kata kerja pasif. Contoh:

ter-+bakar= terbakar

ter-+bawa= terbawa

ter-+tarik= tertarik

5) Fungsi Prefiks di-

Fungsi prefiks di- tidak mempunyai fungsi mengubah jenis kata

. Fungsi utama prefiks di- iyalah membentuk kata kerja pasif.

Contoh:

di-+pukul= dipukul di-+ambil= diambil

6) Fungsi Prefik per-

Membentuk kata kerja dari kata lain yang bukan termaksuk

kata kerja. Contoh: per- + kecil = perkecil

7) Fungsi prefiks ke-

Membentuk kata benda yang berasal bukan dari kata benda

namun hanya beberapa kata. Contoh:ke-+kasih (sifat) =kekasih

(kata benda)

Jika bentuk dasarnya termaksuk bentuk bilangan maka prefiks

ke- tidak mengubah jenis kata. Contoh: ke-+satu= kesatu

30

8) Fungsi Prefiks se-

Mengubah jenis kata. Contoh:

se-+ lalu = selalu (kata keterangan)

se-+ sudah= sesudah (kata sambung)

b. Fungsi Infiks

Infiks berfungsi untuk membentuk kata-kata baru dan biasanya

jenis kata tidak bebeda dengan kata dasarnya (Putrayasa, 2010:26).

1) Membentuk kata benda. Contoh:

tunjuk +-el-= telunjuk

2) Tidak mengubah jenis kata. Contoh:

sidik +-el-= selidik

c. Fungsi Sufiks

Afiks yang diletakan di belakang bentuk dasar berfungsi

membentuk kata baru (Putrayasa, 2010:28).

1) Fungsi Sufiks –an

Membentuk kata benda yang pada umumnya berasal dari

jenis kata kerja. Contoh:tulis+-an= tulisan

2) Fungsi Sufiks kan-

Membentuk kata kerja dari kata bukan kata kerja. Contoh:

lempar+-kan= lemparkan

3) Fungsi Sufiks -i

Membentuk kata kerja dari kata bukan kata kerja. Contoh:

lempar+-i= lempari

31

4) Fungsi Sufiks –nya

Membentuk kata benda dan kata keterangan. Contoh:

besar+-nya = besarnya

rupa+-nya= rupanya

d. Fungsi Konfiks

Afiks yang terdiri atas dua unsur yaitu di depan dan di belakang

bentuk kata dasar berfungsi membentuk kata baru (Putrayasa,

2010:36).

1) Fungsi Konfiks ke-an

Membentuk kata benda, kata kerja pasif dan kata sifat,

Contoh:

malas+ke-an= kemalasan

lihat+ke-an= kelihatan

hilang+ke-an= kehilangan

2) Fungsi Konfiks per-an

Membentuk kata benda dari jenis lain yang bukan jenis kata

benda. Contoh:

satu (kata bilangan) + per-an= persatuan

3) Fungsi Konfiks ber-an

Membentuk kata kerja. Contoh:

datang + ber-an = berdatangan

32

4) Fungsi Konfiks pe-an

Membentuk kata benda dari kata lain yang bukan kata benda.

Contoh: tanam+pe-an= penanaman

5) Fungsi Konfiks se-nya

Membentuk kata keterangan, dalam pemakaian sehari-hari

dikombinasikan dengan bentuk kata ulang.

Contoh:dingin+se-nya= sedingin-dinginnya

3. Makna Afiks

Makna adalah hubungan dalam arti kesepaduan antara bahasa dan alam di

luar bahasa atau segala ujaran dan semua hal yang ditunjukan (Ramlan,

2012:103).

a. Makna Prefiks

Makna prefiks dalam bahasa Indonesia membentuk sebagai makna

seperti menyatakan proses, melakukan tindakan, berada dalam dan

menyatakan sesuatu perbuatan yang aktif (Ramlan, 2012:105).

1) Prefiks meN

a) Menyatakan makna proses. Contoh:

meN-+tinggi= meninggi

b) Melakukan tindakan berhubungan dengan apa yang tersebut

pada bentuk dasar. Contoh:

meN+potong= memotong

c) Menyatakan suatu perbuatan yang aktif. Contoh:

men+gambil= mengambil

33

2) Prefiks ber-

a) Menyatakan suatu perbuatan yang aktif, contoh:

ber-+main= bermain

ber-+lari = berlari

b) Menyatakan keadaan. Contoh:

ber-+duka= berduka

c) Menyatakan kumpulan. Contoh:

ber-+tiga= bertiga

ber-+empat= berempat

d) Menyatakan melakukan perbuatan brhubungan dengan apa

yang di sebutkan pada kata dasar, contoh: ber-+suara= bersuara

3) Prefiks se-

a) Menyatakan makna satu.

Contoh: se-+hari= sehari

b) Menyatakan makna seluruh.

Contoh: se-+Kampung= sekampung

c) Menyatakan makna sama seperti.

Contoh: se-+panjang= sepanjang

4) Prefiks ke-

a) Membentuk kata benda yang mengandung arti. Contoh:

ke-+kasih= kekasih

34

b) Membuat kata bilangan/kumpulan. Contoh:

ke-+dua= kedua

ke-+tiga= ketiga

5) Prefiks ter-

a) Menyatakan makna tidak sengaja. Contoh:

ter-+kejut= terkejut

ter-+belah= terbelah

ter-+pisah= terpisah

b) Menyatakan makna paling. Contoh: ter-+akhir= terakhir.

6) Prefiks di-

a) Menyatakan makna dikenai pekerjaan. Contoh:

di-+ikat=diikat

di-+hanyut= dihanyut

b) Menyatakan makna diberi atau dipasangkan. Contoh:

di-+harga= diharga

b. Makna Infiks

Makna infiks dalam bahasa indonesia adalah menyatakan banyak dan

bermacam-macam (Putrayasa, 2010:27).

1) Menyatakan banyak dan bermacam-macam. Contoh:

gigi+-er-= gerigi

35

c. Makna Sufiks

Makna sufiks dalam bahasa Indonesia membentuk makna seperti

menyatakan perbuatan, makna tindakan berulang-ulang, menyatakan makna

kuasatif (Ramlan, 2012:134).

1) Sufiks –an

a) Menyatakan suatu yang berhubungan dengan perbuatan

yang tersebut pada kata dasar. Contoh:

makan+-an= makanan

tari+-an= tarian

b) Menyatakan makna kumpulan atau seluruh. Contoh:

pingir+-an= pingiran

darat+-an= daratan

kotor+-an= kotoran

c) Menyatakan makna tempat. Contoh: kubur+an= kuburan

b. Sufiks –kan

1) Menyatakan makna melakukan pekerjaan untuk orang lain.

Contoh:

lempar+-kan= lemparkan

buka+-kan= bukakan

2) Menyatakan makna membuat jadi.

Contoh: besar+-kan = besarkan

3) Menyatakan makna pekerjaan yang dilakukan dengan usaha.

Contoh: dengar+kan=dengarkan

36

c. Sufiks –nya

1) Menyatakan makna sebuah situasi. Contoh:

besar+-nya= besarnynyaa

malu+-nya= malu

2) Menyatakan makna sebagai kata benda. Contoh:

buah+-nya=buahnya

anak+-nya= anaknya

d. Makna Konfiks

Makna konfiks dalam bahasa Indonesia membentuk sebagai makna

seperti menyatakan menyatakan suatu abstrak atau hal, menyatakan hal

melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan, melakukan

tindakan, menyatakan perihal yang tersebut pada bentuk dasar, dan

menyatakan makna perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan

oleh banyak pelaku (Ramlan, 2012:150).

1) Konfiks ke-an

a) Menyatakan suatu abstrak atau hal.

Contoh: panas+ke-an = kepanasan

b) Menyatakan makna dapat dikenai perbuatan yang tersebut

pada bentuk dasar atau makna dapat dikenai perbuatan yang

tersebut pada bentuk dasar atau menyatakan makna dapat di...

Contoh:

lihat+ke-an= kelihatan (dapat dilihat)

padat+ke-an=kepadatanan(dapat dipadat)

37

c) Menyatakan makna dalam keadaan tertimpa akibat perbuatan.

Contoh: jatuh+ke-an= kejatuhan

2) Konfiks ber-an

a) Menyatakan makna perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar

dilakukan oleh banyak pelaku.

Contoh: jatuh+ ber-an = berjatuhan

b) Menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar

dilakukan berulang-ulang.

Contoh: goyang+ber-an= bergoyangan

3) Konfiks pen-an (po-ah/p-ah)

a) Menyatakan makna cara. Contoh: buat+peN-an= pembuatan

b) Menyatakan makna hasil perbuatan yang tersebut pada bentuk

dasar. Contoh: cabut+ peN-an=pencabutan

c) Menyatakan makna tempat melakukan perbuatan yang tersebut

pada kata yang sejalan. Contoh:buang+peN-an= pembnuangan

4) Konfiks se-nya

a) Menyatakan makna tingkatan yang paling tinggi yang dapat

dicapai. Contoh: tinggi + se-nya = setingginya

b) Menyatakan keadaan yang diharapkan.

Contoh: benar+se-nya= sebenarnya

38

C. Sejarah Dayak Pompakng

Asal-usul suku Dayak Pompakng penuturan tetua suku ini berasal dari

kampung Borakng dan Kamokng. Dayak Pompakng adalah satu di antara sub

suku Dayak di Kabupaten Sanggau. Perprindahan orang Dayak Pompakng ke

pantai kapuas terjadi sekitar abad ke-17. Hal ini dapat diketahui berdasarkan

fakta bahwa mereka yang sekarang ini ada dan menghuni kampung yang baru

adalah keturunan generasi ke lima. Jika dihitung rata-rata pergenerasi lima puluh

tahun, maka migrasi orang dayak pompakng dari Borakng dan Kamokng berarti

terjadi sekitar 300 tahun yang lampau.

Migrasi orang Dayak Pompakng terjadi karena di daerah asal mereka

terjadi wabah dan bencana. Pada waktu itu muncul semacam bencana yang aneh.

Kampung mereka diserbu ribuan kodok. Di mana-mana terdapat kodok, bahkan

naik sampai ke rumah, masuk ke tempat tidur dan dapur. Singkatnya memenuhi

rumah mereka. Peristiwa ini menyadarkan mereka bahwa kampung itu sudah

tidak cocok lagi untuk di huni. Sebagian dari mereka lalu pergi meninggalkan

kampungdan mencari tempat lain.

Suku ini menyebut dirinya Dayak Pompakng berdasarkan kebiasaan suku

ini membuat pemukiman cenderung dipinggiran sungai. Pantai dalam bahasa

kelompok suku ini disebut Pompakng. Bahasa yang digunakn oleh masyarakat

suku Dayak Pompakng dalam komunikasi sehari-hari adalah bahasa Pompakng.

Bahasa ini oleh kelompok suku ini disebut juga dengan istilah kidoh atau

bǝkidoh.

39

Dialek ini dalam wilayah Kabupaten Sanggau Kapuas, hampir susah

dibedakan dengan bahasa yang digunakan oleh suku Melayu Sanggau yang

disebut Sinan yang dikenal dengan istilah bahasa bekonay-konay. Suku Dayak

Pompang mempunyai hukum adat yang diurus oleh pengurus adat dan ketua adat

Adat atau peraturan tersebut harus ditaati dan dijaga demi kehidupan yang adil

dan rukun. Suku Dayak Pompakng sangat menentang terjadinya pernikahan

sedarah atau mempunyai ikatan keluarga karana jika dilangar akan dikenakan

sangsi adat yang sangat besar dan akan mengakibatkan bencana jika hal tersebut

terjadi.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Bentuk Penelitian

1. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut

Emzir (2012:143) etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus

pada makna sosiologi melalui observasi lapangan. Menurut Moleong

(2014:25) menjelaskan etnografi adalah gagasan budaya terikat dengan

persoalan etnis dan lokasi geografis tetapi sekarang hal itu diperluas dengan

memasukan setiap kelompok dalam satu organisasi.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka metode penelitian yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode Etnografi.

2. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian kualitatif tidak menggunakan perhitungan,

maksudnya data yang akan dianalisis tidak berbentuk angka-angka.

Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang disebut pendekatan

investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara

bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang ditempat

penelitian (Syamsuddin, 2011:73). Krik dan Miller (Ismawati, 2011:10)

mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan

41

manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang

tersebut dalam bahasa dan peristilahannya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka bentuk penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk kualitatif.

B. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat penelitian dilakukan. Penelitian ini

dilakukan di Dusun Penyalimau Hilir Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas

Kabupaten Sanggau.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian ini ialah kata-kata dan selebihnya

adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu

pada bagian ini jenis data dibagi ke dalam kata-kata, sumber data tertulis, dan

foto.

1. Data

Data dalam penelitian ini adalah Afiksasi yang terdapat dalam Bahasa

Dayak Pompakng yang digunakan oleh masyarakat di Desa Penyalimau Jaya,

Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau. Data-data berupa tuturan hasil

rekaman selanjutnya ditranskripkan/salin ke dalam bentuk teks tertulis dan

dianalisis sesuai dengan masalah dan submasalah penelitian.

42

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat yang

menggunakan afiks Bahasa Dayak Pompakng yang digunakan atau dituturkan

di Desa Penyalimau Jaya, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau dalam

kehidupan sehari-hari.

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data

1. Teknik Pengumpul Data

a. Teknik Simak dan Libat Cakap

1) Simak

Merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data

dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa yang dituturkan

oleh informan dan masyarakat.

2) Libat Cakap

Disebut teknik libat cakap, karena peneliti terlibat langsung

dalam dialog atau percakapan antara informan dan masyarakat.

Disamping itu, peneliti juga memperhatikan penggunaan bahasa

lawan bicaranya. Peneliti juga ikut serta dalam pembicaraan aktif

dapat pula reseptif. Dalam teknik simak libat cakap ini peneliti

menggunakan alat perekam berupa Handphone Recorder untuk

merekam pembicaraan yang dituturkan oleh informan dan

masyarakat.

43

b. Komunikasi Langsung

Wawancara merupakan satu di antara bentuk teknik

pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.

Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan lembar wawancara

yang mengandung afiksasi untuk dijadikan bahan percakapan.

c. Teknik Catat dan Rekam

1) Catat

Merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data

dilakukan dengan mencatat penggunaan bahasa yang dituturkan

oleh informan dan masyarakat yang berhubungan dengan afiksasi.

Teknik catat juga berfungsi sebagai antisipasi dari kurang

sempurnanya alat elektronik seperti Handphone Recorder.

2) Rekam

Teknik perekaman diperlukan untuk merekam semua apa

yang diujarkan oleh informan dan masyarakat, baik ujaran dari

hasil wawancara maupun cerita rakyat yang informan dan

masyarakat tuturkan.

2. Alat Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data

adalah peneliti sendiri. Dalam pengerjaannya peneliti dibantu oleh alat-alat

yang menunjang dan mempermudah penelitian, sehingga penelitian dapat

berjalan dengan efektif dan lancar. Adapun alat yang digunakan adalah.

44

a. Handphone Recorder, kaset, dan batrai untuk merekam bahasa lisan.

Handphone Recorder dimaksudkan untuk mendokumentasikan

bahasa lisan ke dalam bentuk rekaman bunyi sehingga dapat diputar

berulang-ulang.

b. Alat pengumpul data dalam teknik komunikasi langsung adalah

lembar pedoman wawancara atau lembar wawancara dan alat tulis

sebagai media untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan data

yang diteliti. Alat tulis juga berfungsi sebagai antisipasi dari kurang

sempurnanya alat elektronik seperti Handphone Recorder.

c. Teknik catat dan rekam menggunakan alat tulis dan Handphone

Recorder untuk mencatat dan merekam setiap tuturan oleh masyarakat

yang menggunakan Bahasa Dayak Pompakng.

E. Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini, yaitu afiksasi Bahasa Dayak Pompakng

akan dianalisis secara struktural. Analisis struktural adalah pengutamaan

perhatian pada urutan dan susunan unit-unit bahasa dan antarunit bahasa. Data

yang telah diperoleh akan dideskripsikan secara struktural berdasarkan.

1. Bentuk Prefiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

2. Bentuk Infiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

3. Bentuk Sufiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

4. Bentuk Konfiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

5. Fungsi Prefik Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

6. Fungsi Infiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

45

7. Fungsi Sufiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

8. Fungsi Konfiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

9. Makna Prefiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

10. Makna Infiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

11. Makna Sufiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

12. Makna Konfiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan model

interaktif ditunjukan pada gambar 3.1 dibawah ini.

Gambar 3.1 Komponen-komponen analisis data, Model interaktif Miles

dan Huberman (Sugiyono 2012:247)

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian

data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,

dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dapat

46

dibantu dengan peralatan, seperti komputer, notebook, dan lain

sebagainya.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

menyajikan data. Penyajian data dapat dilakukan dengan menggunakan

tabel, grafik dan sebagainya. Melalui penyajian data tersebut, maka

data terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga

akan semakin mudah dipahami. Penyajian data akan memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif

adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan apabila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

dapat permanen.

47

F. Teknik Validitasi Data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan

peneliti. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah melalui sumber

lainnya. Denzen (Moleong, 2014:330) menyatakan Triangulasi sumber adalah

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Teknik validitas data yang

digunakan peneliti adalah triangulasi sumber.

G. Jadwal Penelitian

Jadwal penulisan skripsi direncanakan mulai bulan Januari tahun 2015,

yaitu dimulai dari pengajuan outline hingga ujian skripsi pada bulan Juni tahun

2015. Jadwal ini disusun dengan maksud untuk memotivasi peneliti dalam

menyelesaikan penulisan skripsi yang bersifat tidak tetap dan hal ini dilakukan

oleh peneliti untuk mengingatkan bahwa yang bersangkutan memang ada aktivitas

penelitian dan pekerjaan lain dapat ditinggalkan agar penelitian dapat tepat waktu.

Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan keadaan di lapangan dan hasil

konsultasi serta arahan dari pembimbing.

48

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian 2015

No

Kegiatan

Bulan

Januari Februari Maret April Mei juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

X

2 Pengajuan Outline

Hingga Rngkap 5

X X

3 Konsultasi Bagian

I dan Bagian II

X X X X X

4 Seminar Desain

Penelitian

X

5 Perbaikan Desain

Pasca Seminar

X

6 Pelaksanaan

Penelitian

X X X

7 Pengolahan Data

Hasil Penelitian

X X

8 Konsultasi Bab I

sampai Bab V

X X X X X

9 Ujian Skripsi

X

BAB IV

ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Bagian bab IV peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah

peneliti laksanakan. penyajian hasil penelitian ini adalah berdasarkan hasil

observasi langsung, rekaman dan wawancara tidak terstruktur. Sebelum peneliti

melakukan penelitian ada banyak persyaratan-persyaratan yang peneliti maksud

adalah sebagai berikut.

1. Menyusun Prosedur Penelitian

Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu membuat rencana

penelitian. rencana penelitian dibuat agar mempermudah peneliti

melakukan penelitian sehingga apa yang telah direncanakan oleh peneliti

sebelumnya tidak menyimpang dan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Mengurus Izin Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti harus meminta surat

permohonan izin penelitian kepada Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia IKIP-PGRI Pontianak. Surat izin penelitian dikeluarkan tanggal

31 Maret 2015 dengan nomor: 523/L.202/PBSI/IP/IV/2015 serta perihal

izin penelitian di Desa Penyalimau Jaya. Setelah surat izin penelitian

dikeluarkan barulah peneliti turun kelapangan untuk melakukan penelitian

sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan sebelumnya.

50

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan langsung di Desa Penyalimau Jaya, pelaksanaan

penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Peneliti datang langsung ke kantor Desa Penyalimau Jaya pada

tanggal 1 April 2015 untuk menunjukan surat izin yang dikeluarkan

oleh prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Surat tersebut

langsung peneliti serahkan kepada sekretaris desa untuk ditidak

lanjuti oleh pihak desa dengan langsung memberikan izin

melakukan penelitian di Dusun Penyalimau Hilir.

b. Pada tanggal 2 April 2015 peneliti datang ke kantor Desa

Penyalimau Jaya untuk mengambil surat keterangan izin penelitian

yang dikeluarkan oleh sekretaris desa dengan nomor :

423.6/079/Kesra.

c. Pada tanggal 9 April 2015 pada pukul 14.00 peneliti melakukan

penelitian bertemu langsung dengan informan yang pertama yaitu

bapak V. Yunanto merupakan Tumengung adat di Dusun

Penyalimau Hilir.

d. Peneliti melakukan pertemuan dengan informan kedua Pada

tanggal 11 April 2015 pada pukul 16.00 yaitu bapak Fransiskus

Gervasius Aty adalah ketua adat di Dusun Penyalimau Hilir.

e. Peneliti juga mengambil data dimana masyarakat sedang bermain

pangkah gasing, para tukang yang sedang beristirahat berkerja, para

orang tua yang sedang berkumpul di pinggir sungai kapuas serta

51

peneliti mengambil data pada saat masyarakat sedang beristirahat

dalam kegiatan kerja bakti membersihkan pemakaman. Peneliti

menganbil foto mereka dengan menggunakan kamera dan merekam

percakapan dengan menggunakan Handphone Recorder.

f. Penelitian berhakir pada tanggal 20 April 2015 peneliti menghakiri

penelitian dikarenakan semua data yang diperlukan berhubungan

dengan bentuk prefik, bentuk infiks, bentuk sufiks, bentuk konfiks

dan fungsi prefiks, fungsi infiks, fungsi sufiks dan fungsi konfiks

makna prefiks, makna infiks, makna sufiks dan makna konfiks

bahasa Dayak Pompakng sudah cukup, semua data tersebut peneliti

himpun dalam bentuk foto dan rekaman. Proses pengumpulan data

peneliti menggunakan metode Etnografi data yang dikemukakan

peneliti adalah data tentang subjek tempat dan aktivitas secara

keseluruhan. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara tidak

terstruktur. Prosedur analisis data dalam penelitian ini setelah

pengumpulan data dari beberapa sumber dilakukan analisis data

bersama dengan wawancara dan rekaman data yang diperoleh

selanjutnya dideskripsikan.

52

B. Bentuk Afiksasi dalam Bahasa Dayak Pompakng

1. Bentuk Prefiks Bahasa Dayak Pompakng

Prefiks adalah imbuhan yang melekat di depan bentuk dasar ( kata

dasar). Perfiks juga disebut imbuhan awal atau lebih lazim disebut awalan.

a. Prefiks meN- (eng-)

Bentuk prefiks meN- dalam pembentukan kata mengalami perubahan

bentuk sesuai dengan kondisi morfem yang mengikutinya. N (kapital)

pada prefiks meN- tidak bersifat bebas, tetapi akan mengalami perubahan

bentuk sesuai dengan inisial morfem yang mengikutinya. Prefiks meN-

dapat berubah menjadi me-, mem-, men-, meny-, meng-, menge-. Keenam

perubahan bentuk prefiks meN- disebut alomorf dari prefiks meN-.

1) Prefiks meN-(eng-) berubah menjadi meng- jika diikuti oleh

bentuk dasar yang bermula dengan fonem /k/, /g/, /h/, /kh/, dan

semua vokal (a, i, u, e, o).

Contoh:

meN-+asuh= mengasuh (eng +asuh= engasuh = engasuh)

meN-+ganggu= mengganggu (eng+ericu= engericu= engericu)

meN-+ikat= mengikat (eng+gmant= enggmant= enggmant)

meN-+himpit= menghimpit (eng +himpit= enghimpit= enghimpit)

meN-+apa= mengapa (eng+onih= engonih= engonih)

2) Prefiks meN-(eng-) berubah menjadi me- jika diikuti oleh bentuk

dasar yang bermula dengan fonem /l/, /m/, /n/ dan /r/. Contoh:

53

meN-+rasa= merasa (eng +rasa= engrasa= engrasa)

meN-+lihat= melihat (eng+tilek= engtilEk= engtilek)

meN-+minum=meminum (eng +ñyinop= engñyinop= engnyinop)

3) Prefiks meN-(eng-) berubah menjadi men- jika diikuti bentuk

dasar yang bermula dengan fonem /d/, dan /t/. Fonem /t/

mengalami peluluhan. Contoh:

meN-+tebang= menebang (eng +timokng= engtimokng=

engtimokng)

meN-+tegur= menegur (eng +raroh= engraroh= engraroh)

meN-+tiru= meniru (eng+niruah= engniruah= engniruah)

meN-+dekat= mendekat (eng +ñyomak= engñyomak=

engnyomak)

meN-+dengar= mendengar (eng+goping= enggoping= enggoping)

4) Prefiks meN-(eng-) berubah menjadi mem- jika diikuti oleh

bentuk dasar yang bermula dengan fonem /b/, /p/ dan /f/. Fonem

/p/ mengalami peluluhan.

Contoh:

meN-+pakai= memakai (eng+iñyak = engiñyak)

meN-+potong= memotong (eng +timong= engtimong)

meN-+bunuh= membunuh (eng+komek= engkomek)

54

5) Prefiks meN(eng-)- berubah menjadi meny- jika diikuti oleh

bentuk dasar yang bermula dengan morfem, /s/ dan /sy/. Fonem

/s/ mengalami peluluhan.

Contoh:

meN-+sumpit= menyumpit (eng+ñyupEt= engyupEt= engyupet)

meN-+sebut= menyebut (eng +yobut= engyobut= engyobut)

meN-+simpul=menyimpul (eng+yimpai= engyimpai= engyimpai)

6) Prefiks meN-(eng-/eng-) berubah menjadi menge- jika diikuti oleh

bentuk dasar yang bersuku satu.

Contoh:

meN-+bom= mengebom (eng+bom= engbom= engbom)

meN-+rem= mengerem(eng+rEm= engrEm= engrem)

Tabel 4.1

Prefiks meN- (eng-)

Prefiks meN- (eng-)

Kata Dasar

Bahasa

Dayak Pompakng

Kata Dasar Bahasa Indonesia

eng+iñyak = engiñyak Enginyak Pakai Memakai

eng+mongki= engmongki Engmongki Buat Membuat

eng+ericu= engericu Engericu Ganggu Menganggu

eng +asuh= engericu Engasuh Asuh Mengasuh

55

eng +timokng= engtimokng Engtimokng Tebang Menebang

eng+ongku= engongku Engongku Curi Mencuri

eng+tilek= engtilEk Engtilek Lihat Melihat

eng+mlas= engmlas Engmlas Balas Membalas

eng+ñyupEt= engyupEt Engnyupet Sumpit Menyumpit

eng+yiksa= engyiksa Engyiksa Siksa Menyiksa

eng +kojau= engkojau Engkojau Jauh Menjauh

eng +yobut= engyobut Engyobut Sebut Menyebut

eng +rasa= engrasa Engrasa Rasa Merasa

eng +laman= englaman Englaman Mukim Mermukim

eng +timong= engtimong Engtimong Potong Memotong

eng +mongki= engmongki Engmongki Buat Membuat

eng +butuh= engbutuh Engbutuh Butuh Membutuh

eng +jelas= engjelas Engjelas Jelas Menjelas

eng+goping= enggoping Enggoping Dengar Mendengar

eng +raroh= engraroh Engraroh Tegur Menegur

eng+gmant= enggmant Enggmant Ikat Mengikat

eng +taokor= engtaokor Engtaokor Atur Mengatur

eng +yingso= engyingso Engyingso Singso Menyingso

56

eng +rumpak= engrumpak Engrumpak Timpak Menimpa

eng +himpit= enghimpit Enghimpit Himpit Menghimpit

eng+lugamp= englugamp Englugamp Hitam Menghitam

eng+jantok= engjantok Engjantok Timpak Menimpa

eng+momok= engmomok Engmomok Belah Membelah

eng+yimpai= engyimpai Engyimpai Simpul Menyimpul

eng+lawan= englawan Englawan Lawan Melawan

eng+onih= engonih Engonih Apa Mengapa

eng+gamak= enggamak Enggamak Ganggu Menganggu

eng+raru= engraru Engraru Kacau Mengacau

eng+nontak= engnontak Engnontak Potong Memotong

eng+nyual= engnyual Engnyual

Jual Menjual

eng+gajah= enggajah

Enggajah

Ikut Mengikut

eng +ñyinop= engñyinop

Engnyinop

Minum

Meminum

eng +ñyomak= engñyomak

Engnyomak

Dekat Mendekat

eng +cakong= engcakong

Engcakong

Jongkok Menjongkok

eng +ukut= engukut

Engukut

Ukur Mengukur

eng+mutar= engmutar

Engmutar

Putar Memutar

eng+mosok= engmosok

Engmosok

Masuk Memasuk

eng+niruah= engniruah

Engniruah

Tiru Meniru

eng+ñyemprot=engñyemprot Engnyemprot Semprot Menyemprot

57

eng+ñyetEl= engñyetEl

Engnyetel

Setel Menyetel

eng+goping= enggoping

Enggoping

Dengar Mendengar

eng+nari= engnari

Engnari Tari Menari

eng+bom= engbom

Engbom Bom Mengebom

eng+mongkong=

engmongkong

Engmongkong Pukul Memukul

eng+mongka= engmongka

Engmongka

Pankah Memgangkah

eng+ñyelip= engñyelip

Engnyelip

Selip Menyelip

eng+rEm= engrEm

Engrem Rem Mengrem

eng+cubak= engcubak

Engcubak

Coba Mencoba

eng+domauk= engdomauk

Engdomauk Panjang Memanjang

eng+motai= engmotai

Engmotai

Mantul Memantul

eng+komek= engkomek

Engkomek

Bunuh Membunuh

b. Prefiks peN- (po-/p-)

Prefiks peN- mengalami perubahan bentuk sesuai dengan kondisi

bentuk dasar yang mengikutinya. Prefiks peN-dapat berubah menjadi pe-,

pen-, pem, peng-, peny- dan penge-. Keenam bentuk tersebut merupakan

alomorf dari prefiks peN-.

1) Prefiks peN-(po-/p-) berubah menjadi peng- jika di ikutibentuk

dasar yang bermula dengan fonem /k/, /g/, /h/, /kh/ dan semua

vokal (a, i, u, e, o). Fonem /k/ mengalami peluluhan.

58

Contoh:

pen-+ikat= pengikat(p+komat= pkomat= pokomat)

pen-+ukur= pengukur (p+ukor= pukor= poukor)

pen-+kerja= pengerja (p+koreja= pkoreja= pokoreja)

2) Prefiks peN-(po-/p-) berunah menjadi pe- jika diikuti oleh

bentuk dasar yang bermula dengan fonem /l/, /m/, /n/, /ng/, /r/,

dan /w/.

Contoh:

peN-+latih= pelatih (p+lateh= platEh= polateh)

peN-+makan= pemakan (p+duok= pduok= poduok)

peN-+waris= pewaris (p+waris= pwaris= powaris)

3) Prefiks peN-(po-/p-) berubah menjadi pen- jika di ikuti oleh

bentuk dasar yang bermula dengan fonem /b/, dan /t/. Fonem /t/,

mengalami peluluhan.

Contoh:

peN-+datang= pendatang (p+konik= pkonik= pokonik)

peN-+tebang= penebang (p+nibong= pnibong= ponibong)

4) Prefiks peN-(po-/p-) berubah menjadi pem- jika diikuti bentuk

dasar yang bermula dengan fonem /b/ dan /p/. Fonem /p/

mengalami peluluhan.

Contoh:

peN-+pukul=pemukul(p+mngkong=pmngkong= pomngkong)

peN-+buat= pembuat(p+mongki= pmongki= pomongki)

59

peN-+panjat= pemanjat(p+ñyokih= pñyokih= ponyokih)

5) Prefik peN-(po-/p-) berubah menjadi peny- jika di ikuti bentuk

dasar yang bermula dengan fonem /c/ dan /s/. Fonem /s/

mengalami peluluhan.

Contoh:

peN-+sayang= penyayang (p+owang= powang= poowang)

peN-+curi=penyuri (ditulis pencuri)( p+nongku= pnongku=

ponongku)

6) Fungsi peN-(po-/p-) berubah menjadi penge- jika diikuti oleh

bentuk dasar yang bersuku satu.

Contoh:

peN-+bom= pengebom (p+bom= pbom= pobom)

peN-+rem= pengerem (p+rEm= prEm= porem)

Tabel 4.2

Prefiks peN- (po-/p-)

Prefiks peN- (po-/p-)

Kata Dasar

Bahasa

Dayak Pompakng

Kata Dasar Bahasa Indonesia

p+ñyokih= pñyokih Ponyokih Panjat Pemanjahat

p+mongki= pmongki Pomongki Buat Pembuat

p+nongku= pnongku Ponongku Curi Pencuri

60

p+mngkong= pmngkong Pomngkong Pukul Pemukul

p+nibong= pnibong Ponoibong Tebang Penebang

p+mulak= pmulak Pomulak

Bohong Pembohong

p+ukor= pukor

Poukor Ukur Pengukur

p+nibong= pnibong

Ponibong

Tebang Penebang

p+komat= pkomat

Pokomat Ikat Pengikat

p+koreja= pkoreja

Pokoreja Kerja Pengerja

p+waris= pwaris

Powaris Waris Pewaris

p+duok= pduok

Poduok Makan Pemakan

p+lateh= platEh

Polateh Latih Pelatih

p+konik= pkonik

Pokonik Datang Pendatang

p+tibong= ptibong

Potibong Tebang Penebang

p+doruh= p doruh

Podoruh Marah Pemarah

p+owang= powang

Poowang Sayang Penyayang

p+bom= pbom

Pobom Bom Pengebom

p+rEm= porEm

Porem Rem Pengerem

c. Bentuk Prefiks ber-(bo-/b-)

Prefiks ber- juga dapat mengalami perubahan bentuk. Terdapat tiga

bentuk yang dapat terjadi jika prefiks ber- diletakan pada bentuk dasar.

Ketiga bentuk tersebut adalah be-, ber-, dan bel-.

61

1) Prefiks ber-(bo-/b-) berubah menjadi be- jika di tempatkan pada

bentuk dasar yang bermula dengan fonem /r/.

Contoh:

ber-+rezeki=berezeki(b+rejeki= brejeki= borejeki)

ber-+kerja= berkerja(b+koreja= bkoreja= bokoreja)

2) Prefiks ber-(bo-/b-) tidak mengalami perubahan jika

ditempatkan pada bentuk dasar yang bentuk pertamanya tidak

bermula dengan fonem /r/.

Contoh:

ber+bicara= berbicara (b+bicara= bbicara= bobicara)

ber+arti=berarti (b+arti= barti= boarti)

ber+bahan= berbahan (b+ramu= boramu)

ber+bisa= berbisa(b+bisa= bbisa= bobisa)

ber+sepatu= bersepatu (b+sopatu= bsopatu= bosopatu)

3) Prefiks ber-(bo-/b-) berubah menjadi bel- jika dilekatkan pada

bentuk dasar ajar.

Contoh:

ber-+ajar= belajar (b+lajar= blajar= bolajar)

62

Tabel 4.3

Prefiks ber- (bo-/b-)

Prefiks ber- (bo-/b-)

Kata Dasar

Bahasa

Dayak Pompakng

Kata Dasar Bahasa Indonesia

b+jantoh= bjantoh Bojantoh Bicara Berbicara

b+borapa= bborapa Boborapa Brapa Beberapa

b+arti= barti Boarti Arti Berarti

b+somolEh= bsomolEh Bosomoleh Semblih

Bersembelih

b+ramu= bramu Boramu Bahan Berbahan

b+silEh= bsilEh Bosileh Ganti Berganti

b+sodara= bsodara Bosodara Saudara Bersaudara

b+ranak= branak Boranak Anak Beranak

b+obu-obu= bobu-obu Boobu-Obu Lari-Lari Berlari-Lari

b+bisa= bbisa Bobisa Bisa Berbisa

b+sopatu= bsopatu Bosopatu Sepatu Bersepatu

b+alas= balas Boalas Alas Beralas

b+pinah= bpinah Bopinah Pindah Berpindah

b+polaman= bpolaman Bopolaman Mukim Bermukim

b+borapa= bborapa Boborapa Berapa Berberapa

b+muuh= bmuuh Bomuuh Kebun Berkebun

63

b+gaul= bgaul Bogaul Gaul Bergaul

b+tuah= btuah Botuah Tuah Bertuah

b+rejeki= brejeki Borejeki Rezeki Berezeki

b+rasal= basal Boasal Asal Berasal

b+bicara= bbicara Bobicara Bicara Berbicara

b+galngh= bgalngh Bogalngh Galang Bergalang

b+rodat= brodat Borodat Nama Bernama

b+rgesEr= brgesEr Borgeser Geser Bergeser

b+rugok= brugok Borugok Kumpul Berkumpul

b+pinah= bpinah Bopinah Pindah Berpindah

b+tompar= btompar Botompar Tinju Bertuju

b+gai= bgai Bogai Garuk Bergaruk

b+goyu= bgoyu Bogoyu Garuk Bergaruk

b+gaduh= bgaduh Bogaduh Gaduh Bergaduh

b+bahaya= bbahaya Bobahaya Bahaya Berbahaya

b+koreja= bkoreja Bokoreja Kerja Berkerja

b+kasih= bkasih Bokasih Kasih Berkasih

b+sisa= bsisa Bosisa Sisa Bersisa

b+somak= bsomak Bosomak Dekat Berdekat

b+buah= bbuah Bobuah Buah Berbuah

b+robas= brobas Borobas Kabar Berkabar

64

b+tanding= btanding Botanding Bekal Berbekal

b+tancingh= btancingh Botancingh Sarung Bersarung

b+lajar= blajar

Boajar Ajar Belajar

b+rujan-ujant= brujan-ujant

Borujan-Ujant Hujan-Hujan Berhujan-Hujan

b+rubang-rubang=

brubang-rubang

Borubang-

Rubang

Lobang-Lobang Berlobang-Lobang

b+cirum= bcirum

Bocirum Kirim Berkirim

b+cungkEl= bcungkEl

Bocungkel Congkel Bercongkel

b+saing= bsaing

Bosaing Saing Bersaing

b+putar= bputar

Boputar Putar Berputar

b+rota= brota

Borota Sama Bersama

b+balEk= bbalEk

Bobalek Balik Berbalik

d. Bentuk Prefiks ter-(tor-/tr-)

Prefiks ter-(tor-/tr-) mempunyai alomorf tel-. Bentuk tel-, hanya

terjadi pada kata-kata tertentu.

1) Bentuk tel- hanya terjadi pada kata-kata tertentu.

Contoh:

ter-+anjur= telanjur (tr+lañyor= trlañyor= torlanyor)

ter-+lentang= telentang (tr+lontang= trlontang= torlontang)

65

Tabel 4.4

Prefiks ter- (tor-/tr-)

Prefiks ter- (tor-/tr-)

Kata Dasar

Bahasa

Dayak Pompakng

Kata Dasar Bahasa Indonesia

tr+tontu= trtontu Tortontu Tentu

Tertentu

tr+sobut= trsobut Torsobut Sebut Tersebut

tr+maksuk= trmaksuk Tormaksuk Masuk Termasuk

tr+lontang= trlontang Torlontang Lentang Terlentang

tr+ahkir= trahkir Torahkir Akhir Terakhir

tr+lañyor= trlañyor Torlanyor Anjur Telanjur

tr+pisah= trpisah Torpisah Pisah Terpisah

tr+galai= trgalai Torgalai Baring Terbaring

tr+pogalai= trpogalai Torpogalai Pelating Terpelanting

tr+bolah= trbolah

Torbolah

Belah Terbelah

tr+kotEk= trkotEk

Torkotek

Kejut

Terkejut

66

e. Bentuk Prefiks di-(ton-/tn-)

Prefiks di-(ton-/tn-) tidak mempunyai variasi bentuk. Prefiks di-

hanya melekat pada kata kerja pasif dan tidak mengalami perubahan.

Contoh:

di-+bunuh= dibunuh (tn+kabek= tnkabek= tonkabek)

di-+ikat= diikat (tn+komat= tnkomat= tonkomat)

di-+hanyut= dihanyut (tn+grañyut= tngrañyut= tongranyut)

Tabel 4.5

Prefiks di- (ton-/tn-)

Prefiks di- (ton-/tn-)

Kata Dasar

Bahasa

Dayak Pompakng

Kata Dasar Bahasa Indonesia

tn+mongki= tnmongki Tonmongki Buat Dibuat

tn+kabek= tnkabek Tonkabek Bunuh Dibunuh

tn+komat= tnkomat Tonkomat Ikat Diikat

tn+grañyut= tngrañyut Tongranyut Hanyut Dihanyut

tn+yupEt= tñyupEt Tonyupet Sumpit Disumpit

tn+giñyak= tngiñyak Tonginyak Pakai Dipakai

tn+mongkong=tnmongkong Tonmongkong Pukul Dipukul

tn+dopat= tndopat Tondopat Dapat Didapat

tn+sobut= tnsobut Tonsobut Sebut Disebut

67

tn+tigang= tntigang Tontigang Tendang Ditendang

tn +nontakng= tntakng Tonnontakng Tantang Ditendang

tn +cewEk= tncewEk Toncewek Cewek Dicewek

tn +nata= tnnata Tonnata Tata Ditata

tn +roga= tnroga Tonroga Harga Diharga

f. Bentuk Prefiks ke-(ko-/k-)

Prefiks ke-(ko-/k-) sering dikacaukan dengan preposisi ke. Keduanya

berbeda dan penulisan ke- sebagai afiks tetap dirangkai.

Contoh:

ke-+dua= kedua(k+dukah= kdukah= kodukah)

ke-+luar= keluar (k+luar= kluar= koluar)

ke-+kebun= kekebun (k+kobon= kkobon= kokobon)

ke-+ rajin= kerajin (k+rajin=krajin= korajin)

68

Tabel 4.6

Prefiks ke- (ko-/k-)

Prefiks ke- (ko-/k-)

Kata Dasar

Bahasa

Dayak Pompakng

Kata Dasar Bahasa Indonesia

k+dukah= kdukah Kodukah Dua Kedua

k+toroh= ktoroh Kotoroh Tiga Ketiga

k+empat= kempat Koempat Empat Keempat

k+rimuh= krimuh Korimuh Lima Kelima

k+enum= kenum Koenum Enam Keenam

k+gunah= kgun Kogun Guna Keguna

k+luar= kluar Koluar Luar Keluar

k+doih= kdoih Kodoih Darat Kedarat

k+dalam= kdalam Kodalam Dalam Kedalam

k+kobon= kkobon Kokobon Kebun Kekebun

k+bolakng= kbolakng Kobolakng Belakang Kebelakang

k+soronuh=ksoronuh Kosoronuh Panas Kepanas

k+pdat = k pdat ko podat-podat Padat Kepadat

k+mantap= kmantap Komantap Mantap Kemantap

k+ihah=kihah Koihah Besar Kebesar

k+kubur= kkubur Kokubur Kubur

Kekubur

k+rajin=krajin korajin Rajin Kerajin

69

k+kobeng= kkobeng

Kokobeng Banyak Kebanyak

k+kasih= kkasih

Kokasih Kasih Kekasih

k+bagaiah=kbagaiah

Kobagaiah Bagus Kebagus

k+beek=kbeek

Kobeek Jelek Kejelek

g. Bentuk Prefiks se-(so-/s-)

Prefiks se- berasal dari kata sa yang berarti satu, tetapi karena tekanan

strutur kata, vokal a dilemahkan menjadi se. Bentuk awalan se- tidak

mengalami perubahan bentuk. Prefiks se- melekat pada bentuk dasar

berupa kata benda dan kata sifat.

Contoh:

Se-+rumah= serumah (benda) (s+roming= sroming= soroming)

Se-+panjang= sepanjang (sifat) (s+ngkomau=sngkomau=

songkomau)

70

Tabel 4.7

Prefiks Se- (so-/s-)

Prefiks Se- (so-/s-)

Kata Dasar

Bahasa

Dayak Pompakng

Kata Dasar Bahasa Indonesia

s+hingga= shingga Sohingga Hingga Sehingga

s+tiap= stiap Sotiap Tiap Setiap

s+roming= sroming Soroming Rumah Serumah

s+taok= staok Sotaok

Tau Setau

s+ngkomau= sngkomau

Songkomau Panjang Sepanjang

s+onu= sonu

Soonu Hari Sehari

s+ompuk= sompuk

Soompuk Kampung Sekampung

2. Bentuk Infiks Bahasa Dayak Pompakng

Infiks yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah -el-, -em-, -er-.

Pembentuk kata dengan infiks adalah dengan menyisipkan infiks tersebut

di antara konsonan dan vokal pada suku pertama kata dasar. Bentuk infiks

dalam bahasa Dayak Pompakng hanya terdapat bentuk -el-

a. Infiks -el-. Contoh:

gigi+-er- = gerigi (gaji+-er-= g∂rgaji= gergaji)

gaji+-er- = gergaji (gigi+-er-= g∂rigi= gerigi)

71

Tabel 4.8

Infiks -er-

Infiks -er-

Kata Dasar

Bahasa Dayak

Pompakng

Kata Dasar Bahasa Indonesia

gaji+-er-= g∂rgaji

Gergaji Gaji Gergaji

gigi+-er-= g∂rigi

Grigi Gigi Bergerigi

3. Bentuk Sufiks Bahasa Dayak Pompakng

Sufiks atau akhiran adalah morfem terikat yang diletakan di belakang

satu bentuk dasar dalam membentuk kata. Jumlah sufiks dalam bahasa

Indonesia terbatas, yaitu -an, -i, -kan, dan -nya.

a. Bentuk Sufiks -an (-ah)

Sufiks –an(-ah) sangat produktif dalam membentuk kata dalam

bahasa Indonesia. Sufiks -an(-ah) tidak mengalami perubahan bentuk

dalm penggabungan dengan unsur-unsur lain. Contoh:

kotor+-an= kotoran (tikEk+ah= tikEkah= tikekah)

tari+-an= tarian (tari+ah=tariah= tariah)

darat+-an= daratan (dia+ah= diaah= doiaah)

72

Tabel 4.9

Sufiks -an (-ah)

Sufiks -an (-ah)

Kata Dasar

Bahasa

Dayak Pompakng

Kata Dasar

Bahasa

Indonesia

tikEk+ah= tikEkah Tikekah Kotor Kotoran

pmpakng+ah=pmpakngah Pompakngah Pingir Pingiran

kirim+ah=Kirimah Kirimah Kirim Kiriman

kubur+ah=kuburah Kuburah Kubur Kuburan

tari+ah=tariah Tariah Tari Tarian

dia+ah= diaah Doiaah Darat

Daratan

b. Bentuk Sufiks -kan(-nuk)

Sufiks -kan(-nuk) tidak mengalami perubahan bentuk.

Contoh:

lempar+-kan= lemparkan (tikam+nuk= tikamnuk= tikamnuk)

beli+-kan= belikan (birih+nuk=birihnuk= birihnuk)

buka+-kan= bukakan (bukak+nuk= bukaknuk= bukaknuk)

73

Tabel 4.10

Sufiks -kan (-nuk)

Sufiks -kan (-nuk)

Kata Dasar

Bahasa

Dayak Pompakng

Kata Dasar

Bahasa

Indonesia

bukak+nuk= bukaknuk Bukaknuk Buka Bukakan

kadum+nuk= kadumnuk Kadumnuk Sisa Sisakan

daih+nuk=daihnuk Daihnuk Besar Besarkan

kaping+nuk=kapingnuk Kapingnuk Dengar Dengarkan

tikam+nuk=tikamnuk Tikamnuk Lempar Lemparkan

birih+nuk=birihnuk Birihnuk Beli

Belikan

c. Bentuk Sufiks -nya(-ih)

Sufiks -nya(-ih) menempel pada bagian belekang bentuk kata

dasarnya. Contoh:

pokok+-nya= pokoknya (pkok+ih= pkokih= pokokih)

umum+-nya= umumnya (umum+ih= umumih= umumih)

aliran+-nya= alirannya (alirian+ih= alirianih= alirianih)

74

Tabel 4.11

Sufiks -nya (-ih)

Sufiks -nya (-ih)

Kata Dasar

Bahasa

Dayak

Pompakng

Kata Dasar Bahasa Indonesia

pkok+ih= pkokih Pokokih Pokok Pokoknya

kyuh+ih= kyuhih Koyuhih Kayu Kayunya

kmandan+ih=

kmandanih

Komandanih Komandan Komandannya

kbek+ih= kbekih Kobekih Mati Matinya

eyupet+ih= eyupetih Eyupetih Sumpit Sumpitnya

gtonah+ih= gtonahih Gtonahih Getah Getahnya

sbut+ih= sbutih Sobutih Sebut Sebutnya

prtamatama+ih=prtama-

tamaih

Portama-Tamaih pertama Pertamanya

knag+ih= knagih Konagih Kelamin Kelaminnya

fungsi+ih= fungsiih Fungsiih Fungsi Fungsinya

adat+ih= adatih Adatih Adat Adatnya

onak+ih= onakih Onakih Anak Anaknya

khusus+ih= khususih Khususih Khusus Khususnya

odat+ih= odatih Odatih Nama Namanya

75

tding+ih= tdingih Todingih Tanding Tandingnya

umum+ih= umumih Umumih Umum Umumnya

alirian+ih= alirianih Alirianih Aliran Alirannya

muasal+ih= muasalih Muasalih Asal Asalnya

tangkai+ih= tangkaiih Tangkaiih Tangkai Tangkainya

akar+ih= akarih Akarih Akar Akarnya

alat+ih= alatih Alatih Alat Alatnya

upacara+ih= upacaraih Upacaraih Upacara Upacaranya

asal+ih= asalih Asalih Asal Asalnya

c∂rita+ih= c∂ritaih Ceritaih Cerita Ceritanya

mnik+ih= mnikih Monikih Datang Datangnya

lawant+ih= lawantih Lawantih Lawan Lawannya

bala+ih= balaih Balaih Mereka Merekanya

luant+ih= luantih Luantih Depan Depannya

buah+ih= buahih Buahih Buah Buahnya

minah+ih= minahih Minahih Pindah Pindahnya

mdel+ih= mdelih Modelih Model Modelnya

suat+ih= suatih Suatih Pucuk Pucuknya

enjotuk+ih= enjotukih Enjotukih Jatuh Jatuhnya

kaik+ih= kaikih Kaikih Besar Besarnya

niahah+ih= niahahih Niahahih Ambil Ambilnya

dato+ih= datoih Datoih Mertua Mertuanya

76

simpain+ih= simpainih Simpainih Simpul Simpulnya

mngun+ih= mngunih Mongunih Malu Malunya

sarong+ih= sarongih Sarongih Sarung Sarungnya

tancingh+ih= tancinghih Tancinghih Sarung Sarungnya

sidik+ih= sidikih Sidikih Semua Semuanya

baak+ih= baakih Baakih Kepala Kepalanya

kuat+ih= kuatih Kuatih Kata Katanya

rga+ih= rgaih Rogaih Harga Harganya

piga+ih= pigaih Pigaih Pagar Pagarnya

4. Bentuk Konfiks Bahasa Dayak Pompakng

Konfiks adalah kesatuan afiks yang secara bersama-sama membentuk

sebuah kata.

a. Bentuk Konfiks ke-an (ko-ah/k-ah)

Sebagai konfiks ke-an (ko-ah/k-ah) melekat bersama-sama

dengan bentuk dasarnya. ke-an (ko-ah/k-ah) langsung membentuk

kata baru dengan bentuk dasar sehingga bukan di bentuk dengan -an

atau -kn terlebih dahulu.

Contoh:

berada+ke-an = keberadaan (k+brada+ah= kbradaah= kobradaah)

guna+ke-an = kegunaan (k+guna+ah= kgunaah= kogunaah)

lihat+ke-an = kelihatan (k+ntilek+ah = kntilekah= kontilekah)

77

Tabel 4.12

Konfiks ke-an (ko-ah/k-ah)

Konfiks ke-an (ko-ah/k-ah)

Kata Dasar

Bahasa Dayak

Pompakng Kata Dasar Bahasa Indonesia

k+brada+ah= kbradaah Kobradaah Berada Keberadaan

k+ntilek+ah = kntilekah Kontilekah Lihat Kelihatan

k+bokah+ah = kbokahah Kobokahah Banyak Kebanyakan

k+jotuk+ah = kjotukah Kojotukah Jatuh Kejatuhan

k+guna+ah= kgunaah Kogunaah Guna Kegunaan

k+soronuh+ah=ksoronuhah Kosoronuhah Panas Kepanasan

k+podat+ah=kpdatah Kopodatah Padat Kepadatan

b. Bentuk Konfiks pe-an (po-ah/p-ah)

Konfis pe-an (po-ah/p-ah) yang melekat pada bentuk dasar

mengalami nasal karena itu konfiks ini harus mengikuti nasalisasi.

Contoh:

pukul+pe-an = pemukulan (p+mngkong+ah=pmngkongah=

pomngkongah)

buat+pe-an = pembuatan (p+mongki+ah= pmongkiah=

pomongkiah)

78

Tabel 4.13

Konfiks pen-an (po-ah/p-ah)

Konfiks pen-an (po-ah/p-ah)

Kata Dasar

Bahasa Dayak

Pompakng Kata Dasar Bahasa Indonesia

p+timokng+ah= ptimokngah Potimokngah Tebang Penebangan

p+mongki+ah= pmongkiah Pomongkiah Buat Pembuatan

p+mngkong+ah=pmngkongah Pomngkongah Pukul Pemukulan

p+nopau+ah=pnopauah Ponopauah Buang Pembuangan

p+pinahah +ah= ppinahahah

Popinahahah Pindah Perpindahan

p+encumot+ah= pencumotah Poencumotah Cabut Pencabutan

c. Bentuk Konfiks ber-an (bo-ah/b-ah)

Konfiks ber-an (bo-ah/b-ah) melekat pada bentuk dasar dapat

membentuk kata kerja

Contoh: saing+ber-an= bersaingan (b+saing+ah= bsaingah=

bosaingah)

79

Tabel 4.14

Konfiks ber-an (bo-ah/b-ah)

Konfiks ber-an (bo-ah/b-ah)

Kata Dasar

Bahasa Dayak

Pompakng

Kata Dasar Bahasa Indonesia

b+kadap+ah= bkadapah Bokadapah Hadap Berhadapan

b+somak+ah= bkadapah Bosomakah Dekat Berdekatan

b+jotuk+ah= bjotukah Bojotukah Jatuh Berjatuhan

b+guncang+ah= bguncangah Boguncangah Goyang Bergoyang

b+saing+ah= bsaingah Bosaingah

Saing Bersaingan

b+cirum+ah = bcirumah

Bocirumah Kirim Berkiriman

d. Bentuk Konfiks se-nya (so-ih/s-ih)

1) Konfik se-nya (so-ih/s-ih) melekat pada kata sifat.

Contoh:

benar+se-nya= sebenarnya (s+bonar+ih=sobonarih=

sbonarih)

tau+se-nya= setauny (s+taok+ih= staokih= sotaokih)

80

Tabel 4.15

Konfiks se-nya (so-ih/s-ih)

Konfiks se-nya (so-ih/s-ih)

Kata Dasar

Bahasa Dayak

Pompakng

Kata Dasar

Bahasa

Indonesia

s+bonar+ih= sbonarih Sobonarih Benar Sebenarnya

s+lanjut+ih= slanjutih Solanjutih Lanjut Selanjutnya

s+bagi+ih=sbagiih Sobagiih Bagi Sebaginya

s+domau+ih=sdomauhih Sodomauhih Tinggi Setingginya

s+taok+ih= staokih Sotaokih

Tau Setaunya

s+muntuh+ih= smuntuhih

Somuntuhih Tua

Setua-tuanya

81

C. Fungsi Afksasi dalam Bahasa Dayak Pompakng

1. Fungsi Prefiks Bahasa Dayak Pompakng

Afiks yang diletakkan di depan bentuk dasar berfungsi membentuk kata

baru.

a. Fungsi Prefiks meN-(eng-)

Fungsi prefiks meN-(eng-) membentuk kata kerja transitif maupun

kata kerja aktif intransitif.

1) Membentuk kata kerja aktif transitif.

Contoh:

meN-+pukul=memukul(eng+mongkong=engmongkong=

engmongkong)

meN-+tiru= meniru (eng+niruah= engniruah= engniruah)

meN-+ bunuh= membunuh (eng+komek= engkomek= engkomek)

meN-+curi= mencuri (eng+ongku= engongku= engongku)

2) Membentuk kata kerja aktif intransitif. Contoh:

meN-+tari= menari (eng+nari= engnari= engnari)

meN-+jongkok= menjongkok (eng +cakong= engcakong=

engcakong)

meN-+rasa= merasa (eng +rasa= engrasa= engrasa)

82

b. Fungsi Prefiks peN-(po-/p-)

Fungsi dari prefiks peN-(po-/p-) adalah membentuk kata benda.

Contoh:

peN-+sayang= penyayang (p+owang= powang= powang)

peN-+makan= pemakan (p+duok= pduok= poduok)

c. Fungsi Prefiks ber-(bo-/b-)

Fungsi dari prefiks ber-(bo-/b-) adalah membentuk kata-kata yang

termasuk dalam golongan kata kerja.

Contoh:

ber-+bicara= berbicara (b+jantoh= bjantoh= bojantoh)

ber-+kumpul= berkumpul (b+rugok= brugok= borugok)

ber-+kebun= berkebun (b+muuh= bmuuh= bomuuh)

d. Fungsi Prefiks ter-(tor-/tr-)

Fungsi prefiks ter-(tor-/tr-) dan berfungsi membentuk kata kerja

pasif atau kata kerja yang subjeknya dikenai tindakan .

Contoh:

ter +pelanting= terpelanting (tr+pogalai= trpogalai= torpogalai)

ter + kejut= terkejut (tr+kotEk= trkotEk= torkotek )

e. Fungsi Prefiks di-(ton-/tn-)

Fungsi prefiks di-(ton-/tn-) tidak mempunyai fungsi mengubah jenis

kata. Fungsi utama prefiks di-(ton-/tn-) iyalah membentuk kata kerja

pasif.

83

Contoh:

di+pukul=dipukul(tn+mongkong=tnmongkong= tonmongkong)

di+tendang= ditendang (tn+tigang= tntigang= tontigang)

di+ikat= diikat (tn+komat= tnkomat= tonkomat)

f. Fungsi prefiks ke-(ko-/k-)

Membentuk kata benda yang berasal bukan dari kata benda namun

hanya beberapa kata.

Contoh:

ke+kasih(sifat) = kekasih (kata benda) (k+kasih=kkasih=

kokasih)

g. Fungsi Prefiks se-(so-/s-)

Mengubah jenis kata.

Contoh:

se-+hingga =sehingga (kata sambung) (s+hingga=shingga=

sohingga)

se-+panjang=sepanjang (kata sifat) (s+ngkomau= sngkomau=

songkomau)

84

2. Fungsi Infiks Bahasa Dayak Pompakng

Infiks berfungsi untuk membentuk kata-kata baru dan biasanya jenis kata

tidak bebeda dengan kata dasarnya.

Contoh:

gigi+ -er-= gerigi (gigi+-er-= g∂rigi=gerigi)

gaji+-er-= gergaji (gaji+-er-= g∂rgaji=gergaji)

3. Fungsi Sufiks Bahasa Dayak Pompakng

Afiks yang diletakan di belakang bentuk dasar berfungsi membentuk kata

baru.

a. Fungsi Sufiks –an(-ah)

Membentuk kata benda yang disebutkan pada bentuk dasar.

Contoh:

kotor+-an= kotoran (tikEk+ah= tikEkah= tikekah)

kirim+-an= kiriman (kirim+ah=kirimah= kirimah)

b. Fungsi Sufiks kan-(-nuk)

Membentuk kata kerja dari kata bukan kata kerja.

Contoh:

lempar+-kan= lemparkan (tikam+nuk=tikamnuk=tikamnuk)

beli+-kan= belikan (birih+nuk=birihnuk= birihnuk)

buka+-kan= bukakan (bukak+nuk= bukaknuk= bukaknuk)

85

c. Fungsi Sufiks –nya(-ih)

Membentuk kata benda dan kata keterangan. Contoh:

model+-nya= modelnya (keterangan) (mdel+ih= mdelih= modelih)

jatuh+-nya= jatuhnya (keterangan) (enjotuk+ih= enjotukih= enjotukih)

besar+-nya= besarnya (benda) (kaik+ih= kaikih= kaikih)

4. Fungsi Konfiks Bahasa Dayak Pompakng

Afiks yang terdiri atas dua unsur yaitu di depan dan di belakang bentuk

kata dasar berfungsi membentuk kata baru.

a. Fungsi Konfiks ke-an (ko-ah/k-ah)

Membentuk kata benda, kata kerja pasif dan kata sifat.

Contoh:

1) Kata benda.

lihat+ ke-an= kelihatan (k+ntilek+ah = kntilekah= kontilekah)

berada+ ke-an=keberadaan(k+brada+ah=kbradaah= kobradaah)

2) Kata kebenda.

padat+ ke-an= kepadatan (k+podat+ah=kpdatah= kopodatah)

3) Kata sifat.

banyak+ ke-an= kebanyakan (k+bokah+ah = kbokahah=

kobokahah)

panas+ ke-an= kepanasan (k+soronuh+ah=ksoronuhah=

kosoronuhah)

86

b. Fungsi Konfiks ber-an(ko-ah/k-ah)

Membentuk kata kerja.

Contoh:

saing+ber-an= bersaingan (b+saing+ah= bsaingah= bosaingah)

kirim+ber-an=berkiriman (b+cirum+ah = bcirumah= bocirumah)

c. Fungsi Konfiks pe-an(po-ah/p-ah)

Membentuk kata benda dari kata lain yang bukan kata benda.

Contoh:

Pukul+ pe-an=pemukulan (p+mngkong+ah=pmngkongah=

pomngkongah)

Cabut+ pe-an= pencabutan (p+encumot+ah= p+encumot+ah=

poencumotah)

d. Fungsi Konfiks se-nya

Membentuk kata keterangan, dalam pemakaian sehari-hari

dikombinasikan dengan bentuk kata ulang.

Contoh:

muntuh+se-nya= setua-tuanya (s+muntuh+ih= smuntuhih=

somuntuhih)

87

D. Makna Afiksasi dalam Bahasa Dayak Pompakng

1. Makna Prefiks Bahasa Dayak Pompakng

Makna prefiks dalam bahasa Indonesia membentuk sebagai makna seperti

menyatakan proses, melakukan tindakan, berada dalam dan menyatakan

sesuatu perbuatan yang aktif.

a. Prefiks meN(eng-)

1) Menyatakan makna proses.

Contoh:

meN-+tinggi= meninggi (eng+domauk= engdomauk= engdomauk)

meN-+jauh= menjauh (eng +kojau= engkojau= engkojau)

2) Melakukan tindakan berhubungan dengan apa yang tersebut pada

bentuk dasar.

Contoh:

meN-+potong= memotong (eng+nontak= engnontak= engnontak)

meN-+himpit= menghimpit (eng +himpit= enghimpit= enghimpit)

meN-+ ukur= mengukur (eng +ukut= engukut= engukut)

meN-+jual= menjual (eng+nyual= engnyual= engnyual)

meN-+bunuh= membunuh (eng+komek= engkomek= engkomek)

3) Menyatakan suatu perbuatan yang aktif.

Contoh:

meN-+lawan= melawan (eng+lawan= englawan= englawan)

meN-+ Pakai= memakai (eng+iñyak = engiñyak= enginyak)

88

b. Prefiks ber-(bo-/b-)

1) Menyatakan suatu perbuatan yang aktif.

Contoh:

ber-+geser= bergeser (b+rgesEr= brgesEr= borgeser)

ber-+bicara= berbicara (b+jantoh= bjantoh= bojantoh)

ber-+putar= berputar (b+putar= bputar= boputar )

2) Menyatakan keadaan.

Contoh:

ber-+gaduh = bergaduh (b+gaduh= bgaduh= bogaduh)

ber-+bahaya= berbahaya (b+bahaya= bbahaya= bobahaya)

3) Menyatakan kumpulan.

Contoh:

ber-+sama= bersama (b+rota= brota= borota)

ber-+kumpul= berkumpul (b+rugok= brugok= borugok)

4) Menyatakan melakukan perbuatan brhubungan dengan apayang di

sebutkan pada kata dasar.

Contoh:

ber-+ganti=berganti (b+silEh= bsilEh= bosileh)

ber-+bicara=berbicara (b+jantoh= bjantoh= bojantoh)

ber-+sepatu=bersepatu (b+sopatu= bsopatu= bosopatu)

ber-+putar=berputar (b+putar= bputar= boputar)

89

c. Prefiks se-(so-/s-)

1) Menyatakan makna satu.

Contoh: se-+hari= sehari (s+onu= sonu= soonu)

2) Menyatakan makna seluruh.

Contoh: se-+Kampung= sekampung (s+ompuk=sompuk=

soompuk)

3) Menyatakan makna sama seperti.

Contoh:se-+panjang=sepanjang(s+ngkomau=sngkomau=

songkomau)

d. Prefiks ke-(ko-/k-)

1) Membentuk kata benda yang mengandung arti.

Contoh: ke-+kasih= kekasih (k+kasih= kkasih= kokasih)

2) Membuat kata bilangan/kumpulan.

Contoh:

ke-+dua= kedua (k+dukah= kdukah= kodukah)

ke-+tiga= ketiga (k+toroh= ktoroh= kotoroh)

e. Prefiks ter-(tor-/tr-)

1) Menyatakan makna tidak sengaja.

Contoh:

ter-+kejut= terkejut (tr+kotEk= trkotEk= torkotek)

ter-+belah= terbelah (tr+bolah= trbolah= torbolah)

ter-+pisah= terpisah (tr+pisah= trpisah= torpisah)

90

2) Menyatakan makna paling.

Contoh: ter-+akhir= terakhir (tr+ahkir= trahkir= torahkir)

f. Prefiks di-(ton-/tn-)

1) Menyatakan makna dikenai pekerjaan.

Contoh:

di-+ikat=diikat (tn+komat= tnkomat= tonkomat)

di-+hanyut= dihanyut (tn+grañyut= tngrañyut= tongranyut)

2) Menyatakan makna diberi atau dipasangkan.

Contoh: di-+harga= diharga (tn +roga= tnroga= tonroga )

g. Prefiks peN-(po-/p-)

1) Menyatakan yang melakukan tindakan yang tersebut pada bentuk

dasar. Contoh

peN +jahat=Penjahat (p+ñyokih= pñyokih= ponyokih)

peN +curi= Pencuri (p+nongku= pnongku= ponongku)

2) Menyatakan alat yang dipakai untuk melakukan tindakan yang

tersebut pada bentuk dasar. Contoh:

peN +pukul Pemukul (p+mngkong= pmngkong= pomngkong)

peN +bom=Pengebom (p+bom= pbom= pobom)

3) Mengandung makna memilikisifat yang tersebut pada kata dasar.

Contoh:

peN +bohong= Pembohong (p+mulak= pmulak= pomulak)

peN +marah= Pemarah (p+doruh= pdoruh= podoruh)

peN +sayang=Penyayang (p+owang= powang= poowang)

91

2. Makna Infiks Bahasa Dayak Pompakng

Makna infiks dalam bahasa indonesia adalah menyatakan banyak dan

bermacam-macam (Putrayasa, 2010:27).

a. Menyatakan banyak dan bermacam-macam.

Contoh: gigi+-er-= gerigi (gigi+-er-= g∂rigi= gerigi)

3. Makna Sufiks Bahasa Dayak Pompakng

Makna sufiks dalam bahasa Indonesia membentuk makna seperti

menyatakan perbuatan, makna tindakan berulang-ulang, menyatakan makna

kuasatif.

a. Sufiks –an(-ah)

2) Menyatakan suatu yang berhubungan dengan perbuatan yang

tersebut pada kata dasar.

Contoh:

tari+-an= tarian (tari+ah=tariah= tariah)

3) Menyatakan makna kumpulan atau seluruh.

Contoh:

pingir+-an=pingiran(pmpakng+ah=pmpakngah=

pompakngah)

darat+-an= daratan (dia+ah= diaah= doiaah)

kotor+-an= kotoran (tikEk+ah= tikEkah= tikekah)

4) Menyatakan makna tempat.

Contoh:Kubur+an= kuburan (kubur+ah=kuburah= kuburah)

92

b. Sufiks –kan(-nuk)

1) Menyatakan makna melakukan pekerjaan untuk orang lain.

Contoh:

lempar+-kan= lemparkan (tikam+nuk=tikamnuk=tikamnuk)

buka+-kan= bukakan (bukak+nuk= bukaknuk= bukaknuk)

2) Menyatakan makna membuat jadi.

Contoh:

besar+-kan = besarkan (daih+nuk=daihnuk= daihnuk)

3) Menyatakan makna pekerjaan yang dilakukan dengan usaha.

Contoh:

dengar+kan=dengarkan(kaping+nuk=kapingnuk=kapingnuk)

c. Sufiks –nya(-ih)

1) Menyatakan makna sebuah situasi.

Contoh:

besar+-nya= besarnynyaa (kaik+ih= kaikih= kaikih)

malu+-nya= malu (mngun+ih= mngunih=mongunih)

2) Menyatakan makna sebagai kata benda.

Contoh:

buah+-nya=buahnya (buah+ih= buahih= buahih)

anak+-nya= anaknya (onak+ih= onakih= onakih)

93

4. Makna Konfiks Bahasa Dayak Pompakng

Makna konfiks dalam bahasa Indonesia membentuk sebagai makna seperti

menyatakan menyatakan suatu abstrak atau hal, menyatakan hal melakukan

perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan, melakukan tindakan,

menyatakan perihal yang tersebut pada bentuk dasar, dan menyatakan makna

perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan oleh banyak pelaku.

a. Konfiks ke-an(ko-ah/k-ah)

5) Menyatakan suatu abstrak atau hal.

Contoh: panas+ke-an=kepanasan(k+soronuh+ah=ksoronuhah=

kosoronuhah)

6) Menyatakan makna dapat dikenai perbuatan yang tersebut pada

bentuk dasar atau makna dapat dikenai perbuatan yang tersebut

pada bentuk dasar atau menyatakan makna dapat di...

Contoh:

lihat+ke-an= kelihatan (dapat dilihat)(k+ntilek+ah= kntilekah=

kontilekah)

padat+ke-an=kepadatanan(dapatdipadat)

(k+podat+ah=kpdatah= kopodatah=)

7) Menyatakan makna dalam keadaan tertimpa akibat perbuatan.

Contoh: jatuh+ke-an= kejatuhan (k+jotuk+ah= kjotukah=

kojotukah)

94

b. Konfiks ber-an(bo-ah/b-ah)

1) Menyatakan makna perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar

dilakukan oleh banyak pelaku.

Contoh: jatuh+ ber-an = berjatuhan (b+jotuk+ah= bjotukah=

bojotukah)

2) Menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar

dilakukan berulang-ulang.

Contoh: goyang+ber-an= bergoyangan (b+guncang+ah=

bguncangah= boguncangah)

c. Konfiks pen-an (po-ah/p-ah)

1) Menyatakan makna cara.

Contoh:

buat+peN-an= pembuatan (p+mongki+ah= pmongkiah=

pomongkiah )

2) Menyatakan makna hasil perbuatan yang tersebut pada bentuk

dasar.

Contoh:cabut+peN-an=pencabutan(pencumotah= poencumotah)

3) Menyatakan makna tempat melakukan perbuatan yang tersebut

pada kata yang sejalan.

Contoh:

buang+peN-an=pembnuangan(p+nopau+ah=pnopauah=

ponopauah)

95

d. Konfiks se-nya(so-ih/s-ih)

1) Menyatakan makna tingkatan yang paling tinggi yang dapat

dicapai. Contoh:

tinggi+se-nya=setingginya(s+domau+ih=sdomauhih=

sodomauhih)

2) Menyatakan keadaan yang diharapkan.

Contoh:

Benar+se-nya= sebenarnya (s+bonar+ih=sbonarih= sobonarih)

lanjut+se-nya= sebenarnya (s+lanjut+ih=slanjutih= solanjutih)

E. Pembahasan

1. Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng

Afiksasi merupakan proses pembentukan kata dengan

membubuhkan imbuhan pada bentuk dasar dengan cara memberikan

imbuhan baik berupa awalan, sisipan, akhiran dan gabungan pada morfem

lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang Afiksasi

Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas

Kabupaten Sanggau, maka ditemukan Prefiks, Infiks, Sufiks, Konfiks yang

memiliki bentuk, fungsi dan makna.

96

a. Bentuk Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng

Bentuk afiks adalah proses morfologis dengan cara memberikan

imbuhan baik berupa awalan, sisipan, gabungan atau akhiran pada

bentuk dasar (kata dasar).

1) Prefiks

Prefiks yaitu afiks yang diletakan di depan bentuk dasar dalam

bahasa indonesia prefik dibagi menjadi: meN-, ber-, ter-, pe-, per-

dan se-. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang

bentuk afiksasi maka, bentuk prefik yang terdapat dalam bahasa

dayak pompakng adalah sebagai berikut:

a) meN- (eng-) alomof me-, mem-, men-, meny-, meng-,

menge-.

b) peN- (po-/p-) alomof pe-, pen-, pem, peng-, peny- dan

penge-.

c) ber- (bo-/b-) alomof be-, ber-, dan bel-

d) ter- (tor-/tr-)

e) di- (ton-/tn-)

f) ke- (ko-/k-)

g) se- (so-/s-)

2) Infiks

Infiks yaitu afiks yang diletakan di tengah kata dasar, -el, em,

dan –er. Infiks dalam bahasa indonesia tidak mutlak terdapat secar

keseluruhan dalam bahasa daerah khususnya bahasa Dayak

97

Pompakng. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang

bentuk afiksasi maka, bentuk infiks yang terdapat dalam bahasa

dayak pompakng adalah infiks -el-.

3) Sufiks

Sufiks, yaitu afiks yang diletakan di belakang bentuk dasar, -

an, -kan, -i dan –nya. Sufiks dalam bahasa indonesia tidak mutlak

terdapat dalam bahasa daerah salah satunya bahasa Dayak

Pompakng. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang

bentuk afiksasi maka, bentuk sufiks yang terdapat dalam bahasa

Dayak pompakng adalah sebagai berikut:

a) -an (-ah)

b) –kan (-nuk)

c) –nya (-ih)

4) Konfiks

Konfiks, yaitu afiks yang terdiri atas dua unsur yaitu di depan

dan di belkang bentuk kata dasar, ke-an, pe-an, ber-an. per-an dan

se-nya. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang

bentuk afiksasi maka, bentuk konfiks yang terdapat dalam bahasa

dayak pompakng adalah sebagai berikut:

a) ke-an (ko-ah/k-ah)

b) pe-an (po-ah/p-ah)

c) ber-an (bo-ah/b-ah)

d) se-nya (so-ih/s-ih)

98

b. Fungsi Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng

Fungsi afiks sebagai morfem terikat afiks mempunyai fungsi dalam

membentuk kata.

1) Prefiks

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang fungsi

afiksasi maka, fungsi prefiks dalam bahasa Dayak Pompakng adalah

sebagai berikut:

a) fungsi prefiks men-(eng-) membentuk kata kerja transitif

maupun kata kerja aktif intransitif.

b) fungsi prefiks pen-(po-/p-) adalah membentuk kata benda.

c) fungsi prefiks ber-(bo-/b-) adalah membentuk kata-kata

yang termasuk dalam golongan kata kerja.

d) fungsi prefiks ter-(tor-/tr-) dan berfungsi membentuk kata

kerja pasif atau kata kerja yang subjeknya dikenai tindakan

e) fungsi prefiks di-(ton-/tn-) tidak mempunyai fungsi

mengubah jenis kata .

f) fungsi prefiks ke-(ko-/k-)membentuk kata benda yang

berasal bukan dari kata benda namun hanya beberapa kata.

g) fungsi prefiks se-(so-/s-) mengubah jenis kata.

99

2) Infiks -el-

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang fungsi

afiksasi maka, fungsi infiks dalam bahasa Dayak Pompakng adalah

sebagai berikut:

a) Infiks -el- berfungsi untuk membentuk kata-kata baru dan

biasanya jenis kata tidak bebeda dengan kata dasarnya.

3) Sufiks

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang fungsi

afiksasi maka, fungsi sufiks dalam bahasa Dayak Pompakng adalah

sebagai berikut:

a) fungsi sufiks –an(-ah) membentuk kata benda yang

disebutkan pada bentuk dasar.

b) fungsi sufiks kan-(-nuk) membentuk kata kerja dari kata

bukan kata kerja.

c) fungsi sufiks –nya(-ih) membentuk kata benda dan kata

keterangan.

100

4) Fungsi Konfiks

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang fungsi

afiksasi maka, fungsi konfiks dalam bahasa Dayak Pompakng

adalah sebagai berikut:

a) fungsi konfiks ke-an (ko-ah/k-ah) membentuk kata benda,

kata kerja pasif dan kata sifat.

b) fungsi konfiks ber-an (ko-ah/k-ah) membentuk kata kerja.

c) fungsi konfiks pe-an (po-ah/p-ah) membentuk kata benda

dari kata lain yang bukan kata benda.

d) Fungsi konfiks se-nya(so-ih/s-ih) membentuk kata

keterangan, dalam pemakaian sehari-hari dikombinasikan

dengan bentuk kata ulang.

c. Makna Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng

Makna adalah hubungan dalam arti kesepaduan antara bahasa dan

alam di luar bahasa atau segala ujaran dan semua hal yang ditunjukan.

1) Makna Prefik

a) Prefiks meN(eng-)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna prefiks meN(eng-) dalam bahasa Dayak

Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) menyatakan makna proses.

(2) melakukan tindakan berhubungan dengan apa yang

tersebut pada bentuk dasar.

101

(3) menyatakan suatu perbuatan yang aktif.

b) Prefiks ber-(bo-/b-)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna prefiks ber-(bo-/b-) dalam bahasa Dayak

Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) menyatakan suatu perbuatan yang aktif.

(2) menyatakan keadaan.

(3) menyatakan kumpulan

(4) menyatakan melakukan perbuatan brhubungan dengan

apayang di sebutkan pada kata dasar.

c) Prefiks se-(so-/s-)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna prefiks se-(so-/s-) dalam bahasa Dayak

Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) menyatakan makna satu.

(2) menyatakan makna seluruh.

(3) menyatakan makna sama seperti.

d) Prefiks ke-(ko-/k-)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna prefiks ke-(ko-/k-) dalam bahasa Dayak

Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) membentuk kata benda yang mengandung arti.

(2) membuat kata bilangan/kumpulan.

102

e) Prefiks ter-(tor-/tr-)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna prefiks ter-(tor-/tr-) dalam bahasa Dayak

Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) menyatakan makna tidak sengaja.

(2) menyatakan makna paling.

f) Prefiks di-(ton-/tn-)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna prefiks di-(ton-/tn-)dalam bahasa Dayak

Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) menyatakan makna dikenai pekerjaan

(2) menyatakan makna diberi atau dipasangkan

g) Prefiks peN-(po-/p-)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna prefiks peN-(po-/p-) dalam bahasa Dayak

Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) menyatakan yang melakukan tindakan yang tersebut

pada bentuk dasar.

(2) menyatakan alat yang dipakai untuk melakukan tindakan

yang tersebut pada bentuk dasar.

(3) mengandung makna memilikisifat yang tersebut pada

kata dasar.

103

2) Makna Infiks

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna makna Infiks -el- dalam bahasa Dayak

Pompakng adalah sebagai berikut: menyatakan banyak dan

bermacam-macam.

3) Makna Sufiks

a) Sufiks –an(-ah)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna sufiks –an(-ah) dalam bahasa Dayak

Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) menyatakan suatu yang berhubungan dengan perbuatan

yang tersebut pada kata dasar.

(2) menyatakan makna kumpulan atau seluruh.

(3) menyatakan makna tempat.

b) Sufiks –kan(-nuk)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna sufiks –kan(-nuk) dalam bahasa Dayak

Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) menyatakan makna melakukan pekerjaan untuk orang

lain.

(2) menyatakan makna membuat jadi.

(3) menyatakan makna pekerjaan yang dilakukan dengan

usaha.

104

c) Sufiks –nya(-ih)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna sufiks –nya(-ih) dalam bahasa Dayak

Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) menyatakan makna sebuah situasi.

(2) menyatakan makna sebagai kata benda.

4) Makna Konfiks

a) Konfiks ke-an (ko-ah/k-ah)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna konfiks ke-an (ko-ah/k-ah) dalam bahasa

Dayak Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) menyatakan suatu abstrak atau hal.

(2) menyatakan makna dapat dikenai perbuatan yang tersebut

pada bentuk dasar atau makna dapat dikenai perbuatan

yang tersebut pada bentuk dasar atau menyatakan makna

dapat di.

(3) menyatakan makna dalam keadaan tertimpa akibat

perbuatan.

b) Konfiks ber-an(bo-ah/b-ah)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna konfiks ber-an(bo-ah/b-ah) dalam bahasa

Dayak Pompakng adalah sebagai berikut:

105

(1) menyatakan makna perbuatan yang tersebut pada bentuk

dasar dilakukan oleh banyak pelaku.

(2) menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk

dasar dilakukan berulang-ulang.

c) Konfiks pen-an (po-ah/p-ah)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna konfiks pen-an (po-ah/p-ah) dalam

bahasa Dayak Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) menyatakan makna cara.

(2) menyatakan makna hasil perbuatan yang tersebut pada

bentuk dasar.

(3) menyatakan makna tempat melakukan perbuatan yang

tersebut pada kata yang sejalan.

d) Konfiks se-nya(so-ih/s-ih)

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna

afiksasi maka, makna konfiks se-nya (so-ih/s-ih) dalam bahasa

Dayak Pompakng adalah sebagai berikut:

(1) menyatakan makna tingkatan yang paling tinggi yang

dapat dicapai.

(2) menyatakan keadaan yang diharapkan.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Afiksasi merupakan proses pembentukan kata dengan membubuhkan

imbuhan pada bentuk dasar. Afiks dibentuk dengan cara memberikan imbuhan

baik awalan, sisipan, akhiran dan gabungan pada morfem lainnya dari bentuk

fungsi dan makna .

1. Bentuk Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang bentuk afiksasi

yang terdapat dalam bahasa Dayak Pompakng adalah sebagai berikut.

Bentuk prefiks meN- (eng-) alomof me-, mem-, men-, meny-, meng-,

menge- Bentuk, peN- (po-/p-) alomof pe-, pen-, pem, peng-, peny-

penge-. Bentuk, ber-(bo-/b-) alomof be-, ber-, bel-. Bentuk, ter-(tor-

/tr-). Bentuk, di-(ton-/tn-), bentuk, ke-(ko-/k-) dan bentuk, se-(so-/s-

)-el-.Bentuk Infiks-el-. Bentuk Sufiks an (-ah), -kan(-nuk), -nya(-ih).

Bentuk Konfiks, ke-an (ko-ah/k-ah), pe-an (po-ah/p-ah), ber-an (bo-

ah/b-ah), se-nya (so-ih/s-ih).

2. Fungsi Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang fungsi afiksasi

yang terdapat dalam bahasa Dayak Pompakng adalah sebagai berikut.

Fungsi prefiks men-(eng-) membentuk kata kerja transitif maupun kata

kerja aktif intransitif, fungsi prefiks pen-(po-/p-) adalah membentuk kata

benda, fungsi prefiks ber-(bo-/b-) adalah membentuk kata-kata yang

107

termasuk dalam golongan kata kerja, fungsi prefiks ter-(tor-/tr-) dan

berfungsi membentuk kata kerja pasif atau kata kerja yang subjeknya

dikenai tindakan, fungsi prefiks di-(ton-/tn-) tidak mempunyai fungsi

mengubah jenis kata, fungsi prefiks ke-(ko-/k-)membentuk kata benda

yang berasal bukan dari kata benda namun hanya beberapa kata, fungsi

prefiks se-(so-/s-) mengubah jenis kata. Infiks berfungsi untuk

membentuk kata-kata baru dan biasanya jenis kata tidak bebeda dengan

kata dasarnya. fungsi sufiks –an(-ah) membentuk kata benda yang

disebutkan pada bentuk dasar. Fungsi sufiks kan-(-nuk) membentuk kata

kerja dari kata bukan kata kerja, fungsi sufiks –nya(-ih) membentuk kata

benda dan kata keterangan, fungsi konfiks ke-an (ko-ah/k-ah)

membentuk kata benda, kata kerja pasif dan kata sifat, fungsi konfiks ber-

an (ko-ah/k-ah) membentuk kata kerja, fungsi konfiks pe-an (po-ah/p-

ah) membentuk kata benda dari kata lain yang bukan kata benda, fungsi

konfiks se-nya(so-ih/s-ih) membentuk kata keterangan, dalam pemakaian

sehari-hari dikombinasikan dengan bentuk kata ulang.

3. Makna Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna afiksasi

yang terdapat dalam bahasa Dayak Pompakng adalah sebagai berikut.

Makna prefiks meN(eng-), menyatakan makna proses, melakukan tindakan

berhubungan dengan apa yang tersebut pada bentuk dasar, menyatakan

suatu perbuatan yang aktif. Makna prefiks ber-(bo-/b-), menyatakan

suatu perbuatan yang aktif, menyatakan keadaan, menyatakan kumpulan,

108

menyatakan melakukan perbuatan brhubungan dengan apayang di

sebutkan pada kata dasar. Makna prefiks se-(so-/s-), menyatakan makna

satu, menyatakan makna seluruh, menyatakan makna sama seperti. Makna

prefiks ke-(ko-/k-), membentuk kata benda yang mengandung arti,

membuat kata bilangan/kumpulan. Makna prefiks ter-(tor-/tr-),

menyatakan makna tidak sengaja, menyatakan makna paling. Prefiks peN-

(po-/p-), menyatakan yang melakukan tindakan yang tersebut pada

bentuk dasar, menyatakan alat yang dipakai untuk melakukan tindakan

yang tersebut pada bentuk dasar, mengandung makna memilikisifat yang

tersebut pada kata dasar. Makna infiks -el-, menyatakan banyak dan

bermacam-macam. Makna sufiks –an(-ah), menyatakan suatu yang

berhubungan dengan perbuatan yang tersebut pada kata dasar, menyatakan

makna kumpulan atau seluruh, menyatakan makna tempat. Makna sufiks –

kan(-nuk), menyatakan makna melakukan pekerjaan untuk orang lain,

menyatakan makna membuat jadi, menyatakan makna pekerjaan yang

dilakukan dengan usaha. Makna sufiks –nya(-ih), menyatakan makna

sebuah situasi, menyatakan makna sebagai kata benda. Makna ke-an (ko-

ah/k-ah), menyatakan suatu abstrak atau hal, menyatakan makna dapat

dikenai perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar atau makna dapat

dikenai perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar atau menyatakan

makna dapat di, menyatakan makna dalam keadaan tertimpa akibat

perbuatan. Makna konfiks ber-an(bo-ah/b-ah), menyatakan makna

perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan oleh banyak pelaku,

109

menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan

berulang-ulang. Makna konfiks pen-an (po-ah/p-ah), menyatakan makna

cara, menyatakan makna hasil perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar,

menyatakan makna tempat melakukan perbuatan yang tersebut pada kata

yang sejalan. Makna konfiks se-nya (so-ih/s-ih, menyatakan makna

tingkatan yang paling tinggi yang dapat dicapai, menyatakan keadaan yang

diharapkan.

B. Saran

Sehubungan dengan penelitian dan pengembangan bahasa daerah dalam

budaya bahasa yang beraneka ragam bahasa maka peneliti merasa perlu

memberikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Bagi lembaga pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai bahan masukan pengajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian

ini juga dapat dijadikan alternatif dalam mengajarkan materi Afiksasi

atau imbuhan di sekolah.

2. Bagi masyarakat secara umum, penelitian ini dapat membantu dalam

memahami bahasa daerah. Tujuannya, selain untuk mencintai bahasa

daerah, masyarakat juga dapat melestarikan tentang nilai budaya yang

ada disuatu daerah. Peneliti berharap kepada pihak memiliki perhatian

khususnya terhadap pelestarian Bahasa Dayak Pompakng dapat

melanjutkan penelitian terhadap Bahasa Dayak Pompakng agar Bahasa

Dayak Pompakng tetap terjaga kelestariannya dan dikenal oleh banyak

orang.

110

Bagi Peneliti lainnya, penelitian ini juga dapat dijadikan acuan agar

dapat menyajikan tulisan yang memberikan muatan pengetahuan yang

dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan tentang

bahasa daerah yang ada di bumi ibu pertiwi.

DAFTAR PUSTAKA

Alloy, Sujarni, dkk., (2008). Mozaik Dayak: Keberagaman Subsuku dan

Bahasa Dayak Di Kalimatan Barat. Pontianak: Institut Dayaklogi.

Alwi, Hasan, dkk., (2010). Tata Bahasa Baku: Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Chaer, A. (2009). Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Darmadi, Hamid. (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial.

Bandung: Alfabeta.

Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan

Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Ismawati, E. (2011). Metode Penelitian Bahasa & Sastra. Surakarta: Yuma

Pustaka.

Mahsun. (2014). Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan

Tekniknya. Jakarta: Raja Wali Pers.

Margono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Mulyono. (2013). Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi. Bandung: Yrama

Widya.

Muslich, M. (2013). Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasucha, Y, dkk., (2012). Bahasa Indonesia untuk Penulisan Kaeya Tulis

Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa.

Putrayasa, I.B. (2010).Kajian Morfologi. Bandung: Refika Aditama.

Ramlan. (2014). Suka Berbahasa Indonesia. Jakarta: Gua Persada Press

Group.

Ramlan. (2012). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV

Karyono.

Rohmadi. (2010). Morfologi: Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma

Pustaka.

112

Rosdiana, Yusi, dkk., (2009). Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Syamsuddin & Damaianti, V.S. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan

Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun. (2013). Pedoman Operasional. Pontianak: CV. Bola

Mahkota.

Tim Penyusun. (2010). Panduan EYD dan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta:

Trans Media.

Zuldafrial, & Lahir, M. (2012). Penelitian Kualitatif. Surakarta: Yuma

Pustaka.

Lampiran I

Daftar Wawancara Tidak Terstruktur

Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Untuk Informan Pertama

Nama Narasumber : V. Yunanto

Umur : 63 Tahun (21 Mei 1952)

Jenis Kelamin : Laki-laki

Hari : Kamis

Pukul : 14.00

Tanggal : 9 April 2015

Tempat : Rumah bapak V. Yunanto

Jabatan : Tumenggung Adat

Pertanyaan.

1. Onih krEjah okam setiap onu?

(Apa kerjaan sehari-hari saudara?)

2. Apakah okam oñya asli Plimau Sba? Sik tahun kudu?

(Apakah saudara penduduk asli Desa Penyalimau Hilir? Dari tahun berapa?)

3. Okam bjantoh setiap onu giñyak bahasa onih? onih alasan okam engiñyak

bahasa ñyin?

(Anda berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa apa? alasan

menggunakan bahasa tersebut?)

4. Onih odant bagian ompo dalam bahasa Dayak Pmpakng sik smu gan

sigant?

(Apakah nama-nama bagian tubuh dalam bahasa Dayak Pompakng dari atas

sampai bawah?)

114

5. Onih alat dik tngiñyakah eñyak minu muuh gan kbon karEk?

(Apakah peralatan yang digunakan untuk membuat ladang padi dan kebun

karet?)

6. Onih ramu eñyak engmongki rming adat? odehkah upacara trtontu

dalamp engmngki rming adat trsobut?

(Apa bahan untuk membangun rumah adat? Adakah upacara tertentu dalam

membangun rumah adat tersebut?)

7. Ramahkih sejarah mnikih bahasa Dayak Pompakng wak Plimau Sba?

(Bagaimana sejarah datangnya bahasa Dayak Pompakng di Penyalimau

Hilir?)

8. Ramahkih sjarah ompuk t lEh muñyok odat Plimau Sba?

(Bagaimana sejarahnya kampung ini diberinama Penyalimau Hilir?)

Jawaban.

1. Engasuh.

(Mengasuh.)

2. Asli Plimau Sba, t∂mpat tanggal lahEr kusushih sik Plimau, Asli

Plimau Sba, t∂mpat tanggal lahEr kusushih sik Plimau.

(Asli Penyalimau Hilir, tempat tanggal lahir khususnya dari Penyalimau

Tanggal dua satu, bulan sembilan, sembilan belas lima puluh dua)

3. Bahasa Pmpakng. Dik j∂las, mudah dimengerti kni masyarakat iyah, kni

cucuk, kni s∂muaih, khususih t∂tangga dekat eñyin dik mudah l∂h

mEngErti.

115

(Bahasa Pompakng. Yang jelas, mudah dimengerti oleh masyarakat kita,

dengan cucuk, dengan semuanya, secara khusus keluarga dekat itulah yang

mudah dimengerti.)

4. Sik smu sampai sigant, prtamaih baak. Kdukahaih omuk, ktoroh usk,

kempatih tnik, krimuhih kpong. Kenum puh, kiju bitis, mai jampa

kja.

(Dari atas sampai bawah, pertama kepala Keduanya pundak, ketiga dada,

keempat perut, kelima pingang Keenam paha, ketujuh betis, delapan telapak

kaki.)

5. Dik biasaih engiñyakah bai, prtama-tamaih engiñyakah bai eñyin dik

prtama-tama, karena masEh minu, engtimokng mak jEh engtimokng eñak

b∂liongh. Bliongh t fungsiih khusus eñyak engtimokng kyuh dik daih,

cntoh misalih dik ukuran satu mEter sampai duak mEter, misal toneñyak

empat, karena waktu eñyin kan masih langka g∂rgaji g∂rigi langka, dik engai

langka eñyin cuma bliongh, pida.

(Yang biasa digunakan parang, pertama-tama menggunakan parang itu yang

pertama-tama, karena masih nebas, menebang kalu sudah menebang

menggunakan beliung. Beliung itu fungsinya khususnya digunakan untuk

menebang pohon yang besar, contoh misalnya yang ukuran satu meter,

sampai dua meter, misalnya digunakan empat meter, karena waktu itu kan

masih langka gergaji, yang tidak langka itu hanya beliung pida.)

116

6. Mak rming adat khususih, eñyin harus odEh ritual adatih, prtama-tama

pamit kni sesuatu rh halus dik engai dpat diketahui bahwa onih

kbradaan dik oñya wak gin, karena onih eñyin perlu? Karena sih entaok

dalam jangak, misalih d∂kat dalam jangka d∂kat kan, dalam jangka d∂kat

kjot odeh oñya engsinakih, jeh begitu tnsinak , kemudian kjot tiba-tiba

odeh dik s∂truk, odEh dik kesurupan eñyinkan pngaruh karena, kurang

eñyin kurang hubungan antara manusia to gan rh-rh alus dik engai dapat

tngira, dilihat dengan mata kpalak, mak dik wak gin tnmongkilah

acara adatih, dik prtamaih sabut oñya gudak di portamaih.

(Kalau rumah adat khusnya, itu harusada ritual adatnya, pertama-tama pamit

dengan sesuatu roh halus yang tidak dapat diketahui bahwa apa keberadaan

orang yang ada disitu, karena apa itu perlu? Karena siapa tau dalam waktu,

misalnya dekat dalam jangka waktu dekatkan, dalam jangka waktu dekat

sewaktu ada orang yang menaikinya, pada waktu dinaik, kemudian lalu tiba-

tiba ada yang steruk, ada yang kesurupan, itukan pengaruh karena, kuran apa

kurang hubungan antara manusia itu dengan roh-roh halus yang tak dapat

diduga, diliaht dengan mata kepala, maka disitu dibuatlah acara adatnya, yang

pertama disebut orang dengan gudak yang pertama.)

7. Sbonarih sjarah Dayak Pmpakng eñyin adalah brasal sik daerah

Tkang krena Tkang waktu eñyin nuk, khususih onya Tkang eñyin

dop bidoih, liboeñyin kan trmaksuk mak saEk s∂h hukumanih masEh

kejam pabila odeh onyañyin bsodara, kawin eñyin bersaudara, lEh ñya

117

tnkabEk, kabEk dengan catatan lEh empadai engan purus buling, aa.......lEh

sabut oñya bulig to lEh onya mngki engiñyak bambu, engiñyak nibngih,

aaaa.... mak oñya eñyin btiah ko maak, apakah miah inok misalih, opak

miah onakih misalih, kjot sampai hamil aa.....eñyin oñyaih lEh tnkomat.

(Sebenarnya sejarah Dayak Pompakng itu adalah berasal dari daerah Tokang

karena Tokang waktu itu ya, khususnya orang Tokang tersebut orang

pedalaman, sewaktu itu kan termaksuk kalu dahulu kan hukumannya masih

kejam apabila ada orang tersebut bersaudara, menikah dengan saudara, akan

dibunuh, dibunuh dengan syarat dibantai dengan bambu yang di potong

runcing ujungnya, aaa...disebut orang buling karena terbuat dari bambu yang

dipotong, aaa.... kalau orang itu menikah dengan sedarah apakah menikah

dengan ibunya misalnya, bapak menikahi anaknya kemudian hamil, mereka

diikat.)

8. Aaaa....Plimau Sba prtama tkan plimau mnik sEh sik kampkng

Brang bopinah kan wak Sungai Kuñyit sabut oñya tmawakng brang wak

Sngkuñyit karnawak engin gai aman, karna zaman eñyin pun zaman masih

bboleh dikatakan zaman masih b∂pongayau. Engkasih bunuh-m∂mbunuh

masuklah dalam sungai plimau karena agak aman pcah dukah. Aahh...jadi

odEh ko sju nama plimau, odEh dik ksoba nama plimau aah...jadi dik

ko plimau sju sabut onya eñyin P∂ñyalimau Hulu.

118

(Iya....Penyalimau Hilir pertama inikan Penyalimau datang dari Desa Borang

berpindah di Sungai Kunyit yang sebut orang tembawang borang di Sungai

Kunyit karena disitu tidak aman, karena zaman itu pun zaman masih berpotong

dikatakan saman masih potong kepala. Memangnya bunuh-membunuh masuklah

kedalam sungai Polimau karena sudah agak aman, pisah menjadi dua. Iya jadi ada

yang ke hulu masuk Polimau, ada yang kehilir Polimau aaa....jadi yang ke

Penyalimau Hulu sebut orang Penyalimau Hulu.)

119

Rekaman Wawancara Informan Pertama

A. Prtama-tama oko minte maaf kni kam oma, mak oko engericu waktu

okam, odEh bborapa hal dik ara pisEk oko kni okam.

Prtama, onih kreja okam setiap onu?

(Pertama-tama saya minta maaf kepada anda paman, kala saya menggangu

waktu anda, ada berapa hal yang akan saya tanyakn dengan anda. Pertama

apa pekerjaan anda setiap hari?)

B. Engasuh.

(Mengasuh.)

A. Kdukah, apakah okam oñya asli Plimau Sba?

(Kedua, apakah anda orang asli Penyalimau Hilir?)

B. Asli Plimau Sba, t∂mpat tanggal lahEr kusushih sik Plimau.

(Asli Penyalimau Hilir, tempat tanggal lahir khususnya dari Penyalimau.)

A. Plimau, oke sik tahun kudu sEh ma?

(Penyalimau, iya dari tahun berapa tu paman?)

B. Tanggal duak satu, bulan s∂mbilan, s∂mbilan b∂las lima puluh dua.

(Tanggal dua satu, bulan sembilan, sembilan belas lima puluh dua.)

A. Oke, dik ktoroh okam bjantoh stiap onu engñyak bahasa nih?

( Oke, yang ketiga anda berbicara setiap hari menggunakan bahasa apa?)

B. Bahasa Pmpakng.

(Bahasa Pompakng.)

120

A. Alasan okam engiñyak bahasa Pmpakng eñyin nih?

(Alasan anda menggunakan bahasa Dayak Pompakng itu apa?)

B. Dik j∂las, mudah dimengerti kni masyarakat iyah, kni cucuk, kni

s∂muaih, khususih t∂tangga dekat eñyin dik mudah l∂h mEngErti.

(Yang jelas, mudah dimengerti oleh masyarakat kita, dengan cucuk,

dengan semuanya, secara khusus keluarga dekat itulah yang mudah

dimengerti.)

A. Oh, mañyin nuk ma?

(Oh, begitu ya paman?)

B. Oek.

(Iya.)

A. Oke, Onih Odant bagian ompo dalam bahasa Dayak Pmpakng sik smu

gan sigant?

(Oke, apa nama bagian tubuh dalam bahasa Dayak Pompakng dari atas

dan bawah?)

B. Smu .

(Atas)

A. Sik smu sampai sigant.

(Dari atas sampai bawah.)

B. Sik smu sampai sigant, prtamaih baak.

(Dari atas sampai bawah, pertama kepala.)

A. Baak.

(Kepala)

121

B. Kdukahaih omuk, ktoroh usk, kempatih tnik, krimuhih kpong.

(Keduanya pundak, ketiga dada, keempat perut, kelima pingang.)

A. Kpong

(Pingang)

B. Kenum puh, kiju bitis, mai jampa kja.

(Keenam paha, ketujuh betis, delapan telapak kaki.)

A. Jampa kja, miñyin nuk ma?

(Telapak kaki, begitu ya paman?)

B. Emuuk...

(Iya...)

A. Oke, agikih ma nih alat tñyakah minu muh gan kbon karEk? nih

kogunah alat-alat eñyin?

(Oke, selanjutnya paman, apa alat yang digunakan untuk membuat sawah

dan kebun karet? Apa kegunaan alat-alat itu?)

B. Dik biasaih engiñyakah bai, prtama-tamaih engiñyakah bai eñyin dik

prtama-tama, karena masEh minu, engtimokng mak jEh engtimokng eñak

b∂liongh.

(Yang biasa digunakan parang, pertama-tama menggunakan parang itu

yang pertama-tama, karena masih nebas, menebang kalu sudah menebang

menggunakan beliung.)

A. Engiñyakah b∂liongh.

(Menggunakan beliung.)

122

B. Engiñakah b∂liongh, an msik engtimkng, jeh lpas bliongh eñyin jEh

kidh agik.

(Menggunakan beliung, dan setelah habis menebang. Sudah lepas beliung

sudah tidak adalagi.)

A. Bliongh s∂h fungsiih nih ma?

(Beliung itu apa fungsinya apa paman?)

B. Bliongh t fungsiih khusus eñyak engtimokng kyuh dik daih, cntoh

misalih dik ukuran satu mEter sampai duak mEter, misal toneñyak empat,

karena waktu eñyin kan masih langka g∂rgaji g∂rigi langka, dik engai

langka eñyin cuma bliongh, pida.

(Beliung itu fungsinya khususnya digunakan untuk menebang pohon yang

besar, contoh misalnya yang ukuran satu meter, sampai dua meter,

misalnya digunakan empat meter, karena waktu itu kan masih langka

gergaji, yang tidak langka itu hanya beliung pida.)

A. Pida.

(Pida.)

B. Aaaa...pida odopih pida eñyin adalah gabungan dari pada bliongh,

mañyin.

(Aaaa....pida dialah pida itu adalah gabungan daripada beliung begitulah.)

A. Oke, brarti bai, blingh gan pida nuk ma?

(Oke, berarti parang, beliung dan pida ya paman?)

123

B. Emuk... bai, bliongh gan pida.

(Iya...parang.beliung dan pida.)

A. Pida, nih ramu eñyak engmongki rming adat? odehkah upacara

trtontu dalamh engmongki rming adat trsobut?

(Pida, apa bahan untuk membuat rumah adat? Apakah ada upacara tertentu

dalam membuat rumah adat tersebut?)

B. Mak rming adat khususih, eñyin harus odEh ritual adatih, prtama-tama

pamit kni sesuatu rh halus dik engai dpat diketahui bahwa onih

kbradaan dik oñya wak gin, karena onih eñyin perlu? Karena sih

entaok dalam jangak, misalih d∂kat dalam jangka d∂kat kan, dalam jangka

d∂kat kjot odeh oñya engsinakih, jeh begitu tnsinak , kemudian kjot

tiba-tiba odeh dik s∂truk, odEh dik kesurupan eñyinkan pngaruh karena,

kurang eñyin kurang hubungan antara manusia to gan rh-rh alus dik

engai dapat tngira, dilihat dengan mata kpalak, mak dik wak gin

tnmongkilah acara adatih, dik prtamaih sabut oñya gudak di portamaih.

(Kalau rumah adat khusnya, itu harusada ritual adatnya, pertama-tama

pamit dengan sesuatu roh halus yang tidak dapat diketahui bahwa apa

keberadaan orang yang ada disitu, karena apa itu perlu? Karena siapa tau

dalam waktu, misalnya dekat dalam jangka waktu dekatkan, dalam jangka

waktu dekat sewaktu ada orang yang menaikinya, pada waktu dinaik,

kemudian lalu tiba-tiba ada yang steruk, ada yang kesurupan, itukan

pengaruh karena, kuran apa kurang hubungan antara manusia itu dengan

124

roh-roh halus yang tak dapat diduga, diliaht dengan mata kepala, maka

disitu dibuatlah acara adatnya, yang pertama disebut orang dengan gudak

yang pertama.)

A. Gudak.

(Gudak)

B. BsomolEh.

(Berpotong.)

A. BsomolEh.

(Berpotong.)

B. BsomolEh bahan-bahan gudak bsomolEh lngkap wak gin tuak,

plomak, janik, siap, kiuk eñyin dik bramu bsilEh, eñyin taok oñya

mnakngih mak g∂raroh kiuk eñyin, lEh mnakngih umpanth

bsomolEh.... karna m∂mang, kiyuk eñyin khusus eñyak bsomolEh,

ngiñyak janik, siap, kiyuk eñyin dik gai blEh tunak, k∂mudia plomak

eñyin dik engai blEh kidoh, makakah mak tradisi bidoih eñyin, tuak,

plomak, siap, janik, kiuk, eñyin dik engai bulEh kidoh.

(Berpotong bahan-bahan gudak berpotong lengkap disitu tuak, lemang,

babi, ayam, anjing itu bahan berpotong, itu sebabnya orang mengatakan

kalu mengusir anjingitu, dikatakan bahan berpotong...karena memang,

anjing itu tidak boleh tidak ada, kemudian lemang itu juga tidak boleh

tidak ada, makanya kalu tradisi orang pedalaman itu, tuak, lemang, babi,

ayam, babi, anjing, itu yang tidak boleh tidak ada.)

125

A. Engai bulEh kidoh.

(Tidak boleh tidak ada.)

B. Eñyin khusus oñya Dayak Pmpakng.

(Itu Khususnya orang dayak Pompakng.)

A. Oñya Dayak Pmpakng.

(Orang Dayak Pompakng.)

B. Karena eñyin ritual adat engñyakah eñyin.

(Karena itu ritual adat,menggunakan itu.)

A. Oek ma, agik to.

(Oke paman, selanjutnya.)

B. Emuk..

(Iya..)

A. Ramahkih sjarah mnikih Dayak Pmpakng wak Plimau Sba?

(Bagaimankah sejarah datangnya Dayak Pompakng di Penyalimau Hilir?)

B. Sbonarih sjarah Dayak Pmpakng eñyin adalah brasal sik daerah

Tkang krena Tkang waktu eñyin nuk, khususih onya Tkang eñyin

dop bidoih, liboeñyin kan trmaksuk mak saEk s∂h hukumanih masEh

kejam pabila odeh onyañyin bsodara, kawin eñyin bersaudara, lEh ñya

tnkabEk, kabEk dengan catatan lEh empadai engan purus buling,

aa.......lEh sabut oñya bulig to lEh onya mngki engiñyak bambu, engiñyak

nibngih, aaaa.... mak oñya eñyin btiah ko maak, apakah miah inok

126

misalih, opak miah onakih misalih, kjot sampai hamil aa.....eñyin oñyaih

lEh tnkomat.

(Sebenarnya sejarah Dayak Pompakng itu adalah berasal dari daerah

Tokang karena Tokang waktu itu ya, khususnya orang Tokang tersebut

orang pedalaman, sewaktu itu kan termaksuk kalu dahulu kan

hukumannya masih kejam apabila ada orang tersebut bersaudara, menikah

dengan saudara, akan dibunuh, dibunuh dengan syarat dibantai dengan

bambu yang di potong runcing ujungnya, aaa...disebut orang buling karena

terbuat dari bambu yang dipotong, aaa.... kalau orang itu menikah dengan

sedarah apakah menikah dengan ibunya misalnya, bapak menikahi

anaknya kemudian hamil, mereka diikat.)

A. LEh tnkomat.

(Yang diikat.)

B. Emuk.... odppih eñyin tnkomat nasa bkadapah mañyin tusuk sik

blakang sampai kbis gan tnrañyut.

(Iya...mereka itu diikat harus berhadapan begitu kemudian ditusuk dari

belakang sampai mati kemudian dihanyutkan.)

A. Tngrañyut.

(Dihanyut.)

B. Emuk....l∂h tngrañyutah muunt eñyin lah di jdi muunt dik sabut oñya

tambun juah.

(Iya... dihautkan , hantu itulah yang jadi hantu yang disebut orang tambun

juah.)

127

A. Tambun juah.

(Tambun juah.)

B. Karena odpih gai dpat branak, onakih punknak kbEk, mintainah

odp pih jadi gayai gawangah jadi eñyinlah dik engongku onak entoyan

shingga entoyan eñyin s∂ring dik b∂mñyap-mñyap.

(Karena dianya tidak bisa melahirkan, anaknya pun mati siasia dia menjadi

gentayangan jadi itulah yang mencuri anak manusia sehingga manusia itu

banyak yang hilang.)

A. Mñyap-mñyap onakih nuk?

(Hilang-hilang anaknya ya? )

B. Oek mñyap onakih, mñyap onakih s∂hingga gan jalan k∂luar dik ikun

eñyin kidh engkahhhh.......(batuk) engiñyakah jalan keluar dik ikun

kidh catatanih kamih? oh jadi brusahalah bukan hañya khusus odp,

trmaksuk gk onya Kapuas Ulu bkah gEh dik gajah dik obu sik

Kapuas, khususih oñya wak dalam Skayam, khususih sub suku Dayak

Pmpakng dik wak Skayam, msik obu karena onih? Libo eñyin gan

galakah bmoñyam onakih s∂h eñgmolas, l∂h mlas lEh engyupEt,

engupetih gan dik paling bbisa ipohih, iph utak ima wak sungai ima

dalam Skayam, wak gih odeh ipoh dik paling bisa, gai bulEh tnsirok

ribu cara miahah ditusuk gan bambu, gan koja dop eñyin brsopatu

tempurung balas tempurung.

128

(Iya hilang anaknya, hilang anaknya sehingga dengan jalan keluar yang

lain itu tidak ada engkahhh....(batuk) menggunakan jalan keluar yang lain

tidak ada syratnya bagaimana? Oohh jadi berusahalah bukah hanya

kuhusus orang pedalaman, termaksuk mereka orang dari Kapuas Hulu

banyak juga yang ikut pergi dari kapuas, khususnya orang pedalaman

Sekayam, secara khusus sub suku Dayak Pompakng yang ada di sekayam,

habis pergi karena apa? waktu itu kan sering kehilangan anaknya oleh

sebab itu mereka membalas, mereka balas dengan cara menyumpit, supit

yang paling beracun, racun utak ima disungai ima di dalam Sekayam di

situ ada racun yang paling berbisa, tidak boleh melewati bawah kolong

nya, cara ambilnya tusuk lah dengan bambu, dengan kaki kita bersepatu

tempurung kelapak beralas tempurung.)

A. T∂mpurung.

(Tempurng.)

B. Aaahh....gai bulEh ginjak tanah, mak ginjak tanah kbis karena aliran jni

eñyinlah sehingga jeh tiah iph teñyupEt wak gin dik tengiñyak

kbEk muunt, sborapa kabEk msik kabEk, tndopat msik lEh onya

kabEk aahh... tinggal dimodumh odEh dara puntaat odatih, odp glak

eñgkobekih karena mak odp kaebEk “bunik pya bunik tna kuatih”,

jadi odp jadi odp gajah kbEk gEh glak eñgkobekih sehingga dara

puntaat lEh kidk knagih.

129

(Ahhh....tidak boleh injak tanah, jika injak tanah maka akan mati karena

aliran racun tersebut sehingga sudah ambil disumpit yang digunakan untuk

bunuh hantu,seberapa harus bunuh habis bunuh, yang ditemukan habis

bunuh aahh....tinggal yang tersisa hanya dara puntaat namanya, dia takut

kita membunuhnya karena jika kita bunuh”penuh tanah penuh halaman”

katanya jadi kita, jadi kita juga ikut mati juga, sehingga takut

membunuhnya sehingga dara puntaat ditusuk alat kemaluannya.)

A. Oh mañyin nuk.

(Oh jadi begitu ya.)

B. Aaaa...sohinga timbul muunt tambun juah, muunt tambun juah to

engmbalas, mbalas kni entoyant dik engyiksaih.

(Iya...sehingga timbul hantu tambun juah, hantu tambun juah itulah yang

membalas, kepada manusia yang menyiksanya.)

A. Dik eñyiksa odpih?

(Yang menyiksa dirinya?)

B. OEk, jadi barang dik brapi lEh gisik tikEkah, barang dik jni eñyin

barang dik odi atoh macam sgala gk ujong jarai, ujong tdingih leh

tngna gk cacing, jadi oñya eñyin engai ileh mnai wak gin shingga

bobu-obu kluar sik Skayam.

(Iya jadi setiap ada nanak nasi isi kotoran, setiap yang pergi kerja nanti di

dalam ambing, dalam bekalnya disimpan segala cacing, jadi orang tidak

mampu tinggal di situ sehingga keluar dari Sekayam.)

130

A. Binah jik sEh.

(Berpindah tadi tu.)

B. Pinah odEh dik kni Kapuas Ulu, odeh dik eñyuh smak Skadau eñyin,

eñyin kan odEh oñya dik sama gan odp, mak Simpang Rawai sama gan

odop, cuma mak engyobutih mri, eñyin pulaikuatih karena onih? Karena

eñyin sik titisan sik dalam Skayam.

(Pindah ada yang Kapuas Hulu, ada yang sana dekat Sekadau itu,itu ada

yang sama dengan kita, kalau Simpang Rawai mirip dengan kita, hanya

mengatakan pulang itu pulai katanya karena apa? Karena itu masih titisan

dari dalam Sekayam.)

A. Dalam Skayam.

(Dalam Sekayam.)

B. Nah eñyin asliih Pmpakng, gnih eñyakah brdant Dayak Pmpakng?

Karena eñyin odopih simak sik Skayam eñyin,eñyin agik oñya khusuih

oñya Pmpakng, jeh bpinah kamih pun ttap jadi Pmpakng, mak

odopih eñyin harus mnai wak kapuas, mnai wak sungi pmpakngah

ping, aaaannn.. makak ah sobut oñya Pmpakng eñyin karena mnai wak

pmpakngah berarus wak ping.

(Nah itulah asalnya Pompakng, mengapa bernama Dayak Pompakng?

Karena itu merekanya naik dari Sekayam, itu masih khususnya orang

Pompakng, sudah berpindah bagaimana pun tetap menjadi orang

Pompakng, klau merekanya harus mendiami di Kapuas, diam di pingiran

131

sungai, aannnnn...itu sebut orang Pompakng, itu karena mendiami harus

pingrian air.)

A. Harus wak ping

(harus di sungai.)

B. Gai bisa engkojau kdoih harus mnai wak pantai-pantai ping, wak

gkih oñya-nya eñyin dik mnai harus ko ping, aaa... bidoih khususih

lain dari pada etnis lain pada umumih eñyin etnis dik ikun eñyik

k∂bkahah tama kdalam rimbak-rimbak.

(Tidak bisa menjauh kedalam harus tinggal di pantai-pantai air, dimana

orang-orang itu yang tingal harus di pingir air, aaa....orang pedalaman

khususnya berbeda dari etnis lain pada umumnya, etnis yang lain

kebanyakan masuk kedalam rimba-rimba.)

A. Rimbak-rimbak nuk, bpolaman.

(Rimba-rimba ya, bermukim.)

B. Emuuk.. englaman onih sgalahi, tapi mak khususih bidoih pmpakng

d∂ngan catatan s∂sakit apapun harus di pinggir air Pmpakng Kapuas.

(Iya....bermukim apa segalanya, tetapi kalu khususnya orang pedalaman

Pompakng dengan syarat sesusah apapun harus di pinggir kapuas.)

A. Pmpakngah Kapuas.

(Pingiran Kapuas.)

B. Aahhhhh... makakah dikatakan Dayak Pmpakng.

(Iya....itu maka dikatakan Dayak Pompakng.)

132

A. Dayak Pmpakng oohh..mañyin sjarah nuk kEk.

(Dayak Pompakng ooohh... begitu sejarah yak kek.)

B. Eñyin sjarah Dayak Pmpakng.

(Itu sejarahnya Dayak Pompakng.)

A. ohhh... oma.

(ooohh...paman.)

B. Hahhahaha......

(Hahahahah...)

A. Ma, dik trahkir ma, ramahkih sjarah ompuk to lEh muñyok odant

Plimau Sba?

(Paman, yang terhakir paman, bagaimana sejarah kampung ini kasi nama

Penyalimau Hilir?)

B. Aaaa....Plimau Sba prtama tkan plimau mnik sEh sik kampkng

Brang bopinah kan wak Sungai Kuñyit sabut oñya tmawakng brang

wak Sngkuñyit karnawak engin gai aman, karna zaman eñyin pun

zaman masih bboleh dikatakan zaman masih b∂pongayau.

(Iya....Penyalimau Hilir pertama inikan Penyalimau datang dari Desa

Borang berpindah di Sungai Kunyit yang sebut orang tembawang borang

di Sungai Kunyit karena disitu tidak aman, karena zaman itu pun zaman

masih berpotong dikatakan saman masih potong kepala.)

A. Engayau.

(Potong kepala.)

133

B. Engkasih bunuh-m∂mbunuh masuklah dalam sungai plimau karena agak

aman pcah dukah.

(Memangnya bunuh-membunuh masuklah kedalam sungai Plimau

karena sudah agak aman, pisah menjadi dua.)

A. Pcah dukah.

(Pecah dua.)

B. Aahh...jadi odEh ko sju nama plimau, odEh dik ksoba nama plimau

aah...jadi dik ko plimau sju sabut onya eñyin P∂ñyalimau Hulu.

(Iya jadi ada yang ke hulu masuk Polimau, ada yang kehilir Polimau

aaa....jadi yang ke Penyalimau Hulu sebut orang Penyalimau Hulu.)

A. Ulu.

(Hulu.)

B. P∂ñyalimau Ulu pun ko bkahih oñya sik Kyak s∂hingga bahasa odp

bahasa Plimau Sba gan Plimau Sju agak b∂da karena bkah

alirianih bkah sik Kyak.

(Penyalimau Hulu pun kebanyakan orang dari Koyak sehingga bahasa kita

bahasa Penyalimau Hilir dengan Penyalimau Hulu agak berbeda

dikarenakan banyak alirannya banyak dari Koyak.)

A. Sik Kyak.

(Dari Koyak.)

134

B. Nah suku Dayak Kyak mnai wak pmpkng odeh pun Plimau Sba

s∂ratus prosEn oñya jni... oñya Tkang, Tkang to Tkang Spantuk,

Tkang Sbiau, Tkang......brugok wak Plimau Sba, aannn....

shingga j∂h engrasa aman sidik ih brugok wak Plimau Sba, barang

sik Tkang onih eñyin, Kamng Brang eñyin obu kni Plimau Sba

aaa.... bagi dik Brang sbagian maih dik ko sju tapi bkahah Kyak,

eñyin maka oñya mak saek s∂h eñgyobut ompuk sju oñya Kreyak.

(Nah...suku Dayak Koyak diam pinggir ada pun Penyalimau Hilir seratus

persen orang.....orang Tokang, Tokang ini Tokang Sopantuk, Tokang

Sobiau, Tokang.....berkumpul di Penyalimau Hilir, aaa....sehingga sudah

merasa aman, semua berkumpul di Penyalimau Hilir, aaa... bagi yang

Borang hanya sebagian yang ke hilir, tapi kebanyakan Koyak, ulah itlah

maka orang dahulu menyebut kampung hilir orang Koreyak.)

A. Oooooo....

(Ooooo....)

B. Mañyin eñyin asli asal muasalih.

(Begitulah itu asal muasalnya.)

A. Asal muasalih.

(Asal Muasalnya.)

135

B. Aaaaa.... makakah, Plimau Sba odeh Plimau Sju, karena mdEl

broon namberling trpisah bbagi dukah odeh dik kni timur, odEh dik

kni barat, tinggal dik sju odEh sba makaa odEh Plimau Sju,

Plimau Sba.

(Iya...itu sebabnya, ada Penyalimau Hilr ada Penyalimau Hulu, karena

model broon namberling, terpisah jadi dua ada yang timur, ada yang barat

tinggal di hulu ada hilir itu maka ada Penyalimau Hulu, Penyalimau Hilir,

Penyalimau Hilir.)

A. Plimau Sba.

(Penyalimau Hilir.)

B. Bun jugak Plimau eñyin kan odEh dukah Plimau daih eñyin dik sabut

oñya Plimau daih to jugak Plimau gEh Plimau icik, to Sungai

Plimau, eñyin Peñyalimau eñyin khususih.

(Dan juga Penyalimau itu kan ada dua, Penyalimau Besar yang orang

sebut Penyalimau besar, ini juga Penyalimau, Penyalimau kecil, itu sungai

Penyalimau itu Penyalimau khususnya.)

A. ohh... mañyin nuk ma?

(Oohh...begitu ya paman?)

B. Emuk....

(Iya..)

A. Saja trimakasih ma.

( Saja Terimakasih paman.)

136

B. Emmuukk...

(Iya....)

A. Oko minte maaf jikalu odEh, bbaah oko dik tsat to.

(Saya minta maaf jika ada, perkataan saya yang salah ini.)

B. Emuukk...

(Iya...)

A. Makasih nuk ma.

(Terimakasih paman.)

B. OEk... sama-samalah.

(Iya...sama-sama.)

Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia

sesungguhnya. Perubahannya itu mulai dari pendidikan, karir, idealisme, dan

tentunya cinta. Semuanya terkuak dalam sebuah perjalanan „reuni‟ mereka

mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru. Dan di sanalah cerita

bergulir, bukan hanya seonggok daging yang dapat berbicara, berjalan, dan punya

nama. Mereka pun pada akhirnya dapat menggapai cita-cita yang mereka impikan

sejak dulu.

Setengah dari buku 5 cm bercerita tentang keseharian lima sahabat ini, dari

sifat-sifat mereka yang berbeda satu dengan yang lain sampai dengan perilaku dan

aktivitas mereka yang penuh canda tawa, diselingi cerita tentang permasalahan

137

antar-sahabat. Setengahnya lagi, buku ini menuliskan petualangan kelima sahabat

dalam mendaki gunung Semeru.

”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di

depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan

lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,

mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering

melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang

akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu

berdoa…percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu”

Lampiran II

Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Untuk Informan Kedua

Nama Narasumber : Fransiskus Gervasius Aty

Umur : 63 Tahun (23 November 1952)

Jenis Kelamin : Laki-laki

Hari : Sabtu

Pukul : 16.00

Tanggal : 11 April 2015

Tempat : Rumah bapak Fransiskus Gervasius Aty

Jabatan : Ketua Adat

Pertanyaan.

1. Onih krEjah okam setiap onu?

(Apa kerjaan sehari-hari saudara?)

2. Apakah okam oñya asli Plimau Sba? Sik tahun kudu?

(Apakah saudara penduduk asli Desa Penyalimau Hilir? Dari tahun berapa?)

3. Okam bjantoh setiap onu giñyak bahasa onih? onih alasan okam engiñyak

bahasa ñyin?

(Anda berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa apa? alasan

menggunakan bahasa tersebut?)

4. Onih odant bagian ompo dalam bahasa Dayak Pmpakng sik smu gan

sigant?

(Apakah nama-nama bagian tubuh dalam bahasa Dayak Pompakng dari atas

sampai bawah?)

5. Onih alat dik tngiñyakah eñyak minu muuh gan kbon karEk?

139

(Apakah peralatan yang digunakan untuk membuat ladang padi dan kebun

karet?)

6. Onih ramu eñyak engmongki rming adat? odehkah upacara trtontu

dalamp engmngki rming adat trsobut?

(Apa bahan untuk membangun rumah adat? Adakah upacara tertentu dalam

membangun rumah adat tersebut?)

7. Ramahkih sejarah mnikih bahasa Dayak Pompakng wak Plimau Sba?

(Bagaimana sejarah datangnya bahasa Dayak Pompakng di Penyalimau

Hilir?)

8. Ramahkih sjarah ompuk t lEh muñyok odat Plimau Sba?

(Bagaimana sejarahnya kampung ini diberinama Penyalimau Hilir?)

Jawaban.

1. Eee...ptani...bmuuh.

(Eeee...Petani,berladang.)

2. OEk. S∂mbilan b∂las limak duak.

(Iya Sembilan belas lima dua.)

3. Engiñyak bahasa ompuk, Bahasa Pompakng karna lbEh gampakng, lbEh

mudah.

(Menggunakan bahasa kampung, Bahasa Pompakng karena lebih gampang,

lebih mudah.)

4. Buruh baak, kurEt baak, krubong baak, msik eñyin kpingh, enonkng,

mtih, jaguk, tukok. Bagian sigan to btang trasang, baak omuk, tngan

140

tngan to l∂ngkap sampai to buah tngan. Aaannn... k∂mudian to usok,

turang krosah, tnik, turang trutuk, tumongk. Puuh, baak k∂etoot, kja,

jampa kja, buah kja.

(Rambut, kulit kepala, wajah, setelah itu telinga, hidung, mata, jagu, mulut.

Bagian bawah itu leher, pundak, tangan tangan itu lengkap dengan jari

tangan. Aaannn.... kemudian ini dada, tulang rusuk, perut tulang belakng,

pantat. Paha, lutut, kaki telapak kaki jari kaki.)

5. Prtama bai, bai eñyak minu embabat kyuh dik icik. Eñyin fungsiih stelah

embabat mak odEh kyuh daik engiñyak bliongh

(Pertama parang, parang itu untuk menebang kayu kecil. itu fungsinya setelah

mebabat, kalu ada kayu yang besar menggunakan beliung.)

6. J∂las mak odop engmngki dik prtama odEh odop istilahah engmngki

tulak. Engmongki tulak eñyin adat tradisi di wak gih odEh bras putEh,

bras plomak atau k∂tan k∂mudian siap, msik eñyin odEh tuak.

Upacaraih eñyin odop prmisi supaya rming adat odop eñyin, ya btuaah,

brejeki kidh gk osih onih miñyin bah, kidoh gook muuntuh.

(Pasti jika membuat yang pertama ada istilah kita membuat tolak. Membuat

tulak itu adalah tradisi adat disitu berisi beras putih, beras lemang, atau ketan

kemudian ayam, abis itu ada tuak. Upacara kita permisi supaya rumah adat

kita ini, ya membawa beruntung, berezeki, tdiak ada terjadi apa-apa

begitulah, tidak ada hantu.)

141

7. Mak ramu eñyak engmongki rming adat mak to odop bbicara dik lalu

bah? Tiang, tiang eñyin pnungko sbutih brasal sik kyuh taas dik sabut

oya b∂lian, naahh.... komudian bgalngh. Kyuh lapan-lapanah kyuh

tkam atau pun bngkirai, gok k∂ladant sik taok, k∂mudian odEh tiang stok,

tiang samongkup to odEh tingkap,aah... mak saEk sEh engiñyakah lapis.

(Kalu bahan untuk membangun rumah adat,ini kita berbicara yang lalu ya?

Tiang, tiang itu penyanggah sebutannya, berasal dari kayu taas, yang sebut

orang belian, nah... kemudian bergalang. Kayu delapan-delapan kayu tokam

atau pun bengkirai, atau keladan juga bisa, kemudian ada tiang stok, tiang

penutup, ada tingkapnya,aah...kalu dahulu menggunakan lapis.)

Sjarah Plimau Pmpakng, Pmpakng Plimau sba to p∂cahan sik........

Kamong brang dalam Skayam aah.... cuma asliih sik kih awalih bahasa

Kamng Brang ma juga eñgai paham, tapi bahasa Pmpakng brasal sik

kamng Brang an...mañyin jadi pcahanah sik Kamong Brang dalam

Skayam pinah lah Plimau, Plimau to odEh dukah tEk, Plimau dik daik

odEh wak Plimau Sju eñyin, to Plimau cik, mak ñya misEk onih

s∂bapinh kjot brodat Plimau, m∂mang sugi eñyin sungi Plimau.

(Sejarah Penyalimau Pompakng, Pompang Penyalimau Hilir ini pecahan

dari.....Kambong Borang dalam Sekayam aah....Cuma aslinya darimana

bahasa kamong Borang paman juga tidak paham, tetapi bahasa Pompakng

berasal Dari Kaming Borang an....begitu jadi perpecahan dari kamong Borang

dalam Sekayam pindahlah Penyalimau, Penyalimau ini ada dua, Penyalimau

142

yang besar ada di Penyalimau Hulu itu, ini pun Penyalimau kecil, kalu orang

nany mengapa lalu dinamakan Penyalimau memang sungai itu,sungai

Penyalimau.)

8. Aaaa... enyin juga engai brgesEr dari pada kalimat oma dik ijik sEh, jadi dik

wak gih eñyin Plimau Sju to Plimau Sba eñyinlah riwayat eñyak

tnsobut Plimau Sba karena pcahan sik Plimau Sju, kni sba

odop tkan asliih kan brugok kitEk gan Plimau Sju. Tapi krena bgitu

jEh bkah, otak manusia juga jEh dik to minte manto dik to minte manto,

akehirih bpinahlah, pcahlah jadilah dua buah ompuk. Ompuk Sba gan

ompuk Sju.

(Aaa....itu juga tidak bergeser daripada kalimat paman yang tadi itu,

Penyalimau hulu ini Penyalimau Hilir itulah riwayat mengapa disebut

Penyalimau Hilir karena pecah dari Penyalimau Hulu, ke hilir kita inikan

aslinya berkumpul satu dengan Penyalimau Hulu. Tetapi karena begitu sudah

banyak, otak manusia juga yang ini seperti ini yang itu minta seperti itu,

akhirnya berpindahlah, pecahlah menjadi dua buah kampung. Kampung Hulu

dan Kampung Hilir.)

143

Rekaman Wawancara Informan Kedua

A. Prtama-tama oko minte maaf kni okam ma, mak engricuah waktu

okam, odEh bborapa hal dik ara tmpisEkah oko kni okam ma,

prtama onih krEjaah okam stiap onu?

(Pertama-tama saya minta maaf dengan anda paman, jika menganggu

waktu anda, ada beberapa hal yang ingin saya ditanyakan kepada anda

paman, pertama apa kerjaan anda setiap hari?)

B. Eee...ptani...bmuuh.

(Eeee...Petani,berladang.)

A. Bmuuh ...

(Berladang...)

B. Bmuuh....

(Berladang...)

A. Bmuuh onih ma?

(Berladang apa paman?)

B. Bmuuh tu b∂rladang kata orang.

(Bomuuh itu berladang kata orang.)

A. Bmuuh pdikah?

(Berladang padikah?)

B. Bmuuh sawit hahahaha...

(Berladang sawit hahahah...)

144

A. Bmuuh sawit, oke kdukah apakah okam oñya asli Plimau Sba?

(Berladang sawit, oke yang kedua apakah anda orang asli Penyalimau

Hilir?)

B. OEk.

(Iya)

A. Oke, Oñya asli Plimau Sba S∂jak tahun kudu?

(Oke, orang asli Penyalimau Hilir sejak tahun berapa?)

B. S∂mbilan b∂las limak duak.

(Sembilan belas lima dua.)

A. S∂mbilan b∂las limak duak, oke dik ktoroh okam bjantoh stiap onu

engiyakah bahasa onih?

(Sembilan belas lima dua, oke yang ketiga anda berbicara setiap hari

menggunakan bahasa apa?

B. Engiñyak bahasa ompuk.

(Menggunakan bahasa kampung.)

A. Bahasa Pmpakng nuk?

(Bahasa Pompakng ya?)

B. Bahasa Pmpakng.

(Bahasa Pompakng.)

A. Alasa, alasan onih okam engiñyakah bahasa Pmpakng trsobut?

(Alasan, alasan apa anda menggunakan bahasa Pompakng tersebut?)

145

B. Karna lbEh gampakng, lbEh mudah.

(Karena lebih gampang, lebih mudah.)

A. LbEh mudah nuk.

(Lebih gampang ya.)

B. Bgaul shari-hari

( Bergaul sehari-hari)

A. Slanjutih ma, onih odant bagian ompo dalam bahasa Dayak Pmpakng

sik smu gan sigan?

(Selanjutrnya paman, apa nama bagian tubuh dalam bahasa Dayak

Pompakng dari atas dan bawah?)

B. Buruh baak, kurEt baak, krubong baak, msik eñyin kpingh, enonkng,

mtih, jaguk, tukok.

(Rambut, kulit kepala, wajah, setelah itu telinga, hidung, mata, jagu,

mulut.)

A. Onih agik ma?

(Apa lagi paman?)

B. Eñyin kan bagian smu.

(Itu kan bagian atas.)

A. Bagian sigan?

(Bagian bawah?)

146

B. Bagian sigan to btang trasang, baak omuk, tngan tngan to l∂ngkap

sampai to buah tngan.

(Bagian bawah itu leher, pundak, tangan tangan itu lengkap dengan jari

tangan.)

A. Buah tngan.

( Jari tangan.)

B. Aaannn... k∂mudian to usok, turang krosah, tnik, turang trutuk,

tumongk.

(Aaannn.... kemudian ini dada, tulang rusuk, perut tulang belakng, pantat.)

A. Tumongk onih agik?

(Pantat apalagi?)

B. Puuh, baak k∂etoot, kja, jampa kja, buah kja.

(Paha, lutut, kaki telapak kaki jari kaki.)

A. Buah kja, oEk dik krimuh to ma, onih alat dik lEh tngiñyak eñyak

minu muuh gan kbon karEk?

(Jari kaki, iya yang kelima paman, apa alat yang digunakan untuk ladang

padi dan berkebun karet?)

B. Prtama bai, bai eñyak minu embabat kyuh dik icik.

(Pertama parang, parang itu untuk menebang kayu kecil.)

A. Ohh.. eñyin fungsiih ma?

(Ohh...begitu fungsinya paman?)

147

B. Eñyin fungsiih stelah embabat mak odEh kyuh daik engiñyak

bliongh.

(itu fungsinya setelah mebabat, kalu ada kayu yang besar menggunakan

beliung.)

A. Giñyak blingh eñyak kyuh dik daik.

(Menggunakan beliung untuk kayu yang besar.)

B. Blingh eñyin motihih tangkaiih to pida.

(Beliung itu matanya tangkainya itu pida.)

A. Pida.

(Pida.)

B. Tangakai to pida.

(Tangkai nya itu pida.)

A. Tangkai to pida odanthih.

(Tangkainya pida namanya.)

B. Pida eñyin brasal sik kyuh pulut kmudian kyuh pulut eñyin dop

miah kni akarih, eñyin bliongh s∂h l∂h odop engiñyakah kni talt.

(Pida itu berasal dari kayu pulut kemudian kayu pulut itu kita ambil

akarnya, itu beliung lah yang kita gunakan dengan simpul.)

A. Talot.

(ikat/simpul.)

148

B. Ui, ui eñyak nalotih k∂mudian masok isi bliong eñyin, eñyak engtimong.

(Rotan, rotan untuk simpulnya kemudian masuk isi beliung untuk

menebang.)

A. Onih agik alatih ma dukah eñyin maih kah?

(Apalagi alatny paman, hanya dua itu sajakah?)

B. Dik lbEh praktisih dukah tEk eñyin.

(Yang lebih praktisnya hanya dua itu.)

A. Dukah tEk eñyin nuk.

(Dua buah itu ya.)

B. Karena kapak hañya eñyak mlah kyuh.

(Karena kapak hanya untuk belah kayu.)

A. oh mañyin, dik kenum to ma, onih ramu eñyak mgki rming adat?

odehkah upacara trtontu eñyak engmngki rming adat trsobut?

(Oh..begitu, yang keenam ini ma, apa bahan untuk membangun rumah

adat? Adakah upacara tertentu untuk membuat rumah adat tersebut?)

B. J∂las mak odop engmngki dik prtama odEh odop istilahah engmngki

tulak.

(Pasti jika membuat yang pertama ada istilah kita membuat tolak.)

A. Engmongki tulak, engmongki tulak eñyin ramahkih ma?

(Membuat tolak, membuat tulak itu seperti apa paman?)

149

B. Engmongki tulak eñyin adat tradisi di wak gih odEh bras putEh, bras

plomak atau k∂tan k∂mudian siap, msik eñyin odEh tuak.

(Membuat tulak itu adalah tradisi adat disitu berisi beras putih, beras

lemang, atau ketan kemudian ayam, abis itu ada tuak.)

A. Tuak.

( Tuak.)

B. KitEk btol, ilump.

(Satu botol,ilump)

A. Ilump.

( Ilump.)

A. Ilump sirEh eñyin eñyak gumpa eñyin, sirEh k∂mudia ilum rkok mak

saEk sEh, to oko eñybut saEk sEh eñyin dik bahasa paling ojau

kbolakng eñyin, saEk sEh, duluk eñya, saEk sEh eñyin odEh gk ilum

rkok nipah, taok rkok nipah kan?

(Ilump sirih itu untuk gumpa, sirih kemudian ilum rokok kalu dahulu, ini

saya bicara dahulu itu bahasa yang paling jauh kebelakng, dahulu ada ilum

rokok nipah, taukan rokok nipah?)

A. Taok, taok..

(Tau.Tauuu...)

B. Rkok nipah tmbakau jawa, aaa.... eñyin alat ih, msik eñyin dEh

tukang gibuh biau.

(Rokok nipah tembakau jawa, aaa...itu bahan nya, setelah itu ada yang

bertugas sebagai gibu biau.)

150

A. Gibuh biau.

(Gibu biau.)

B. Eñyin paling eñgai eñyak engmongki tunak.

(Itu tidak boleh tidak untuk membuat tunak)

A. Eñyin upacaraih.

(Itu upacaranya.)

B. Upacaraih eñyin odop prmisi supaya rming adat odop eñyin, ya

btuaah, brejeki kidh gk osih onih miñyin bah, kidoh gook muuntuh.

(Upacara kita permisi supaya rumah adat kita ini, ya membawa beruntung,

berezeki, tdiak ada terjadi apa-apa begitulah, tidak ada hantu.)

A. Eñyin upacaraih nuk ma, mak ramu-ramu eñyak engmongki rming adat

eñyin?

(Itu upacaranya ya paman, kalu alat-alat untuk membuat rumah adat itu?

B. Mak ramu eñyak engmongki rming adat mak to odop bbicara dik lalu

bah?

(Kalu bahan untuk membangun rumah adat,ini kita berbicara yang lalu ya?

A. OEk dik lalu.

(Iya yang lalu.)

B. Tiang, tiang eñyin pnungko sbutih brasal sik kyuh taas dik sabut

oya b∂lian, naahh.... komudian bgalngh.

(Tiang, tiang itu penyanggah sebutannya, berasal dari kayu taas, yang

sebut orang belian, nah... kemudian bergalang.)

151

A. Bgalngh, kyuh-kyuh onih ma?

(Bergalang, kayu-kayu apa paman?)

B. Kyuh lapan-lapanah kyuh tkam atau pun bngkirai, gok k∂ladant sik

taok, k∂mudian odEh tiang stok, tiang samongkup to odEh tingkap,aah...

mak saEk sEh engiñyakah lapis.

(Kayu delapan-delapan kayu tokam atau pun bengkirai, atau keladan juga

bisa, kemudian ada tiang stok, tiang penutup, ada tingkapnya,aah...kalu

dahulu menggunakan lapis.)

A. Kisap? Kisap eñyin ramah kih ma?

(Kisap? Kisap itu seperti apa paman?)

B. Kisap eñyin brasal sik kyuh b∂lian dik bagaik, b∂lah tipis-tipis an...

eñyin eñyak kisap, lapis odatih.

(Kisap itu berasal dari kayu belian yang bagus, belah tipis-tipis an.....itu,itu

kisap, kisap namanya.)

A. Eñyin ramu gan upacaraisEh ma? oke dik s∂lanjut ih ma, ramahkih sojarah

mnik bahasa Dayak Pmpakng wak Plimau Sba?

( Itu bahan dan upacaranya paman? Oke yang selanjutnya ini paman, bagai

mana sejarah datangnya bahasa Dayak pompakng di Penyalimau Hilir?)

B. Sjarah Plimau Pmpakng, Pmpakng Plimau sba to p∂cahan

sik........

(Sejarah Penyalimau Pompakng, Pompang Penyalimau Hilir ini pecahan

dari.....)

152

A. Kamng.

(Kamong.)

B. Kamong brang dalam Skayam aah.... cuma asliih sik kih awalih bahasa

Kamng Brang ma juga eñgai paham, tapi bahasa Pmpakng brasal

sik kamng Brang an...mañyin jadi pcahanah sik Kamong Brang

dalam Skayam pinah lah Plimau, Plimau to odEh dukah tEk, Plimau

dik daik odEh wak Plimau Sju eñyin, to Plimau cik, mak ñya misEk

onih s∂bapinh kjot brodat Plimau, m∂mang sugi eñyin sungi

Plimau.

(Kambong Borang dalam Sekayam aah....Cuma aslinya darimana bahasa

kamong Borang paman juga tidak paham, tetapi bahasa Pompakng berasal

Dari Kaming Borang an....begitu jadi perpecahan dari kamong Borang

dalam Sekayam pindahlah Penyalimau, Penyalimau ini ada dua,

Penyalimau yang besar ada di Penyalimau Hulu itu, ini pun Penyalimau

kecil, kalu orang nany mengapa lalu dinamakan Penyalimau memang

sungai itu,sungai Penyalimau.)

A. Oh.. mañyin..

(Ohh...begitu..)

B. Eñyin c∂ritaih, dik eñyin Plimau daih Plimau Sju eñyin, to plimau

cik, dik wak opuk odop to.

(Itu cerianya, yang ini Penyalimau besar, Penyalimau Hulu, itu

Penyalimau kecil, yang ada di kampung kita ini.)

153

A. Mañyin nuk ma? Mnikih bahasa Pmpakng wak Plimau Sba to, dik

trahkEr oko misEk kni okam, ramahkih sjarah ompuk to lEh muñyok

odat Plimau sba?

(Begitu ya paman? datangnya bahasa Pompakng di Penyalimau Hilir ini,

yant terhakir saya nayak kepada anda, bagaiman sejarah kampung ini di

kasi nama Penyalimau Hilir?)

B. Aaaa... enyin juga engai brgesEr dari pada kalimat oma dik ijik sEh, jadi

dik wak gih eñyin Plimau Sju to Plimau Sba eñyinlah riwayat

eñyak tnsobut Plimau Sba karena pcahan sik Plimau Sju, kni

sba odop tkan asliih kan brugok kitEk gan Plimau Sju.

(Aaa....itu juga tidak bergeser daripada kalimat paman yang tadi itu,

Penyalimau hulu ini Penyalimau Hilir itulah riwayat mengapa disebut

Penyalimau Hilir karena pecah dari Penyalimau Hulu, ke hilir kita inikan

aslinya berkumpul satu dengan Penyalimau Hulu.)

A. OEk.

(Iya.)

B. Tapi krena bgitu jEh bkah, otak manusia juga jEh dik to minte manto

dik to minte manto, akehirih bpinahlah, pcahlah jadilah dua buah

ompuk.

(Tetapi karena begitu sudah banyak, otak manusia juga yang ini seperti ini

yang itu minta seperti itu, akhirnya berpindahlah, pecahlah menjadi dua

buah kampung.)

154

A. Ompuk Sba gan ompuk Sju.

(Kampung Hulu dan Kampung Hilir.)

B. Ompuk Sba gan ompuk Sju.

(Kampung Hulu dan Kampung Hilir.)

A. Oh mañyin nuk ma?oke ma oko minte maaf, mak odEh prkataan atau

sikap dik salah tntakng misEk okam to nuk ma?

(Oh begitu ya paman? oke paman, saya minta maaf, kalu ada perkataan

atau sikap yang salah tentang nanya kepada anda saya minta maaf.)

B. Gai jadi masalah, karena eñyin, omu juga engbutuhah sjarah m∂mang

atau kamih-kamih kidoh gEh salahah, mungkilah oma dik engjelasih kni

omu dik staok oma, mak dik gai taok, oma juga engai taok engmgkiih

kan mañyin?

(Tidak menjadi masalah, karena itu, kamu juga membutuhkan sejarah atau

apaun itu tidak ada juga yang salah, mungkinlah paman yang

menjelaskannya kepada kamu yang setau paman, yang paman tidak tau,

paman juga tidak bisa muembuatnya kan begitu?)

A. OEk ma, makasih nuk ma.

(Iya paman, makasih paman.)

Lampiran III

Data yang Diperoleh dari Rekaman pada Saat Masyarakat Dayak Pompakng

Berkerja Bakti Membersihkan Pemakaman

1 Mak j∂h bagaik nurat nuk? Muting jang dik glak dik engoping omu dik

engorah ara btompar kan omu jik s∂h, mutikng jang ara icik kah.

(Kalau sudah bagus rayu kan? Diam paman yang takut yang mendengar

kamu mengajak akan bertinju kata kamu tadi tu, diam paman sungguh.)

2 TncewEk oguh nuk pai?

(Dipacar benar ya pai?)

1 Osih oñya btompar t kan gan gk entoyant lawantih dik eñyin muunt

ara engkorah btompar, onih engai glak jarak jang engopingih.

(Siapa orang bertinju ini kan dengan manusia lawannya yang ini hantu

yang mengajak bertinju, apa engak takut kasian paman dengarnya.)

3 An, oñya mngun, kurang l∂h Eh kamih oko dik bulEh subi sgoot

bmoti tongan, kidoh engmant biñyak, makEn mti bgai gk gk

tngan oko tih.

(An..orang malu, kurang mampu bagaimana aku yang mendapat semut

segoot bergatal tangan, dak ada membawa minyak, magkin gatal bergaruk

segala-gala tangan aku ini.)

1 Bukan engai otai mti subi sgoot.

(Bukan engak lamak gatal semut sogoot.)

156

3 Eñyin muh btotak muraksEh.

(Itulah berantakan.)

4 Osih kidoh atuh kyuh jni ongkah.

(Siapa bilang tidak ada di ranting kayu.)

1 Dah habis kami t∂bas pak alin dah dak ada agik tu d∂h, n∂bang itu jak

agik.

(Dah habis kami tebas pak alin dah dak ada agik tu deh, nebang itu jal

lagi.)

2 Tu s∂belah sana tu agik.

(Tu sebelah sana tu agik.)

5. Ksoronuh wakto bukan engai pisanth bah.

(Kepanasan disini bukan endak pinsan bah .

1. Ramis s∂h balaih sronuh engoniih.

(Dahulukan mereka panas disitunya.)

3. Dik baoh mnik eñyin nasa bkoreja oko j∂h tngan ko mti ko tai

brik gyu bgoyu t ih.

(Yang baru datang itu suruh berkerja aku udah tangan ku gatal hantam

garuk bergaruk ini.)

2. Jam lapan atoh balaih atoh oñya bgaduh.

(Jam delapan nanti baru orang bergadu.)

3. Hati-hati kenak sarung parang mu tu bang.

(Hati-hati kena sarung parang kamu tu bang.)

157

2. Eñyin an alek baoh mnik.

(Itu alek baru datng.)

4. Eñyin dik baoh mnik nasa mapak minu.

(Itu yang baru datang suruh nebas.)

2. L∂k kih....mutasi kihih..

(lek sana...pindah sebelah sananya.)

1. Engai smpat sarapan.

(Engak sempat sarapan.)

5. Sama engan gk mangkok eñyin paling bbahaya.

(Sama dengan segala mangkok itu paling berbahaya.)

2. Gin jra nangi balaih bkoreja leh tpau, sak sbonarih brodant

kubur to.

(Situ susah nunggu merekanya berkerja telah mereka buang, sebenarnya

bernama kuburan ini.)

3. Eñyak oñya eñyinop bah tapauih.

(Untuk orang minum bah buangnya.)

6. Sama engan gk mangkok eñyin paling bbahaya.

Makin mak enjEh engeringu baak eñyin.

(Sama dengan segala mangkok itu paling berbahaya, magkin kalau sudah

pusing kepalak itu.)

1. Engai manEk t ih.

(Engak mandi ini.)

158

2. Oko bila dingat ko manEk atoh.

(Aku mana ingat aku mandi nanti.)

1. An, gnih kah.

(Ah...gapa kah.)

2. Ladong

(Ladong.)

7. O∂k.

(Iya)

3. J∂h kni.

(Sudah ke..)

6. Engai triti bah pa.

(Engak tau aku paman.)

2. J∂h kni onak buah jik seh? Engai maa licEr? Tatai pak mambo jik s∂h?

(Sudah tempat anak buah tadi? Endak sangat licin? Tanjakan bapak

mambo tadi tu?)

7. Skitar jam spuluh atoh baoh oh.

(Sekitar jam sepuluh nanti baru.)

2. Apa ogon gih eñyinih.

(Paman belum juga ini.)

6. Ah, kamih oñya.

(Ah, bagaimana orang.)

159

2. Eñyagkak enjEh kring pya nuk? Rinu s∂h kan mri sik teran sik

simpakng, suutt.. tomonah mnik simpakng jni pak ayang, siut manto

saja tnpogalai okoih, mtorko manto kuatih, bant luantih obu licEr, pas

jni eñyin, wak simpakng oyong cian eñyin odEh bkasih mak omu odi

atoh odEh lah atoh engtaokohih, wak pak pur.

(Tunggu sudah kering tanah ya? Kemarin kan pulang dari teran dari

simpang, suuuuttttt... turunan datang simpang... saiap pak ayang,siuttt saja

terbaring begini aku, motor aku begini, ban depannya lari licin pas waktu

itu, pas disimpang mereka cian itu ada berbekas, kalau kamu pergi nanti

adalah megetahuinya, dipak pur.)

7. Kancai eñyik eksa knak kja eksa.

(Rusak kenak ekss kena kaki eksa.)

2. Emuk...saja kidoh trasa sutt...tgalai ,baak ktoot msik empadai pya,

kan engtonah smak gretak pak pur eñyin saja licak kant omu, an eñyin

k pdat-pdat balaih engyingsoih cekkkk engrumpak kih.

(Iya saja engak terasa sut...terbaring, lutut habis kenak tanah kan menurun

dekat jembatan pak pursaja becek kata kamu, an itu kepadat-padat

merekanya menyingsonya coba timpak sana.)

6. Ksong rumpak.

(Kosong tumpuk.)

2. C∂nkkk.. ngrumpakih kih.

(Coba..menumpuknya sana.)

160

6. Sampai kih.

(Sampai Sana.)

1. Ton smpalai.

(Di simpul.)

6. Kubur to bah mak saja tnata, daih eñyamih bigot alotah bukan bsisa,

kadangih dik daik manto bah kan.

(Kubur ini bah kala saja ditata, besar itulah berantakan bukan bersias

kadangnya yang besar kan.)

2. Kamih daripada buahih onyamih ba.

(Bagaimana daripada buanya orang ambil bang.)

6. Oh...osih kah empo kubur dik kluar biasa komantapih eñyin?

(Oh...siapakah punya kubur yang keluar biasa kemantapnya itu?

2. Kih?

(Mana?)

6. Enyin bah eñyin...

(Itu bah itu.)

8. Pak entong.

(Pak entong.)

2. Pak entong? Engai l∂k kani pangan eñyak balaih eñyin koyuh salEp enjEh

m∂pEt kanih cara eñyemenih agik, tn nkal mañyin.

(Pak entong? Engak lihatkah dengan kawan pakai mereka kayu salip sudah

mepet bagaimana cara menyemennya lagi, di tutup begitu.)

161

8. Osih dik eñyemenih?

(Siapa yang meñyemenñya.)

2. Dik pak gato? acoi gan opak oga.

(Yang gato? Acoi dengan bapak oga.)

6. Oko t ih dk manak oko dukah tEk.

(Aku ini keluarga aku dua.)

2. Ramis s∂h oñya englalok kubur inek lampir, kuant oñya.

(Dulu tu orang mengolok kukur nenek lampir, kata orang.)

6. Kih eñyin minahih, l∂h oko tmaham manto, mak midop saeksEh engai

oko gamihih.

(Kemana itu mindahnya, telah aku paham begini, kalu hidup dulu emgak

aku begitunya.)

2. Mak j∂h kbEk baoh tnroga.

(Kalau sudah meninggal baru di harga.)

6. Emuk...engai.

(Iya ...engak.)

2. Tonroga trun enjEh kidoh kntilEk agik.

(Diharga barang sudah tidak kelihat lagi.)

6. En..enjEh tugak iyah engan okam s∂h mak iyah saEk s∂h kan okam

kmandanih saEk s∂h mak pak bi gan iyah bo mak pak bi s∂h.

(Su..sudah waktu kita dengan anda kalu kita dulu kan anda komandanya

dulu kalu pak bi dengan kita be ramai pak bi.)

162

9. Eñyin gk balaih numpak wak bibEh eñyinih.

(Itu merekanya tumpuk di pingir itunya.)

6. O∂k l∂h balaih numpak bibeh eñyinih.

(Iya telah merekanya tumpuk pingir itunya.)

3. Dik engdiang akekEh?

(Yang mendiang kakekkah?)

9. Engai dik osik onih bah.

(Engak yang apa bah.)

2. Oh dik gih?

(Oh yang sana?)

9. Oek.

(Iya.)

2. Dik bsomakah oyong opak lidat eñyin?

(Yang berdekatan mereka bapak lidat itu?)

9. O∂k.

(Iya)

2. Lalu parah iyah.

(Lalu parah kita)

9. Mi, omi dik tiaik kni gniih enyin opak simin triti kuatih.

(Mi, Kami yang dulu situ gitunya itu bapak simin tau katanya.)

2. Okh.. bagaik bai yng l∂k, siapa bikun eñya yng?

(Oh..bagus parang kamu yong lihat, siapa yang bikin yong?

163

10. Entah, mamak yang beli.

(Entah mamak yang beli.)

2. ini bah orang entakai sungi kuñyit embikinñya...ohh saja,oh..pnrojaih

yng.

(ini bah orang entakai sungai kunyit membuatnya...ohh saja,

oh...penajamnya yong.)

6. Cuma dik mdEl kubur manto mdelih pap tñyemEn.

(Cuma yang model kubur kayakgini modelnya paman disemen.)

2. w∂hh.. alok kbadik yng? Ahh.. gnih kah kbadik-badik tih? Ogon

sronuh, mak sronuh engai ileh encumotih.

(Weeh....saja sempit yong?ah..gapakah kesempit-sempit ini? Belum panas,

kalau panas engak mampu mencabutnya.)

10. Dmauh bah.

(Panjang bah.)

8. Diang akEk entong bsomakah engan diang inik enghimpit kak m∂ñyadEk.

(Almarhum kakek entong berdekatan dengan almarhum nenek menghimpit

saudara.)

2. Ramah dik omi groh kitEk nangiih inok marius eñyin englugamp kaikih

ñyomak diang pak endang eñyin.

(Kayak yang kami satu bagian nungunya mamak marius itu menghitam

besarnya dekat almarhum pak endang itu.)

164

8. Tbudak eñyin.

(Tenudak itu.)

2. Tnniti bah tbudak eñyin tnniti.

(Dititi bah tebudak itu dititi.)

9. Tniti parah, jantok m∂njantok.

(Dititi parah, timpak menimpak.)

8. Odopih engai brota jtuh kyuhih, mak tniti kan gro icik-icik.

(Dia engak bersama jatuh kayunya, kalu dititi dikit-dikit.)

6. Enyin sbonarih tnatuh, tnkobat trih.

(Itu sebenarnya dipanjat, diikat tali.)

2. Pantoh dik diak to,dik to.

(Potong yang besar ini,yang ini.)

6. An...ramis balaih mnang iyok oh maih.

(An...dulu merekanya bilang tidak usah saja.)

2. Agik bbuah.

(Sedang Berbuah.)

6. Saja tungkahih bbuah.

(Saja waktunya berbuah.)

8. Libo pnga entong, oko engajah balaih mnik kkubur s∂h suatih saja

gdat.

(Waktu pengantin entong,aku mengikut merekanya datang kekubur

pucuknya saja lebat.)

165

2. Enyin buah timak enjotukih.

(Itu buah tembak jatuknya.)

6. An, m∂n l∂h engakal.

(An..kan pakai cara.)

2. L∂h engakal kah?

(Pakai cara?)

1.O∂k.

(Iya.)

2. Dik kitEk agik,dik eñyin agik

(Yang satu lagi, yang itu lagi.).

8. Dik diang pak alom mupus pas sronuh, pak alom sbutih, brobas

kidoh.

(Yang almarhum pak alom mupus waktu panas, pak alom sebutannya,

berkabar dakada.)

6. Eñyak lasEr empadaiih, maih eñyak lasEr onya baoh tkan eñyak lasEr

engnimak.

(Pakai laser bantainya, pakai laser orang baru ini kan pakai laser

menembak.)

8. Engai taok knak, mih licak gyat.

(Engak tau kenak, gambil sangat becek.)

2. Oh.. eñyin gada bai pta,atoh eñyin.

(Oh...itu suruh parang patah,nanti itu.)

166

6. Onih, kyuh eñyin nuk? ModEl-modEl koro eñyin kau.

(Apa kayu itu ya? Model-model keras itu kau.)

8. MdEl-mdEl mdang.

(Model-model modang.)

6. Kro eñyin kau.

(keras itu kau.)

8. Mntas brik bingan.

(Lantas kasi bingan.)

2. Day pak paimar,atoh oko engupah omu.

(Coba pak paimar, nanti aku mengupah kamu.)

6. Oko mak odEh bai glok oko sih gulong oko entibongih dik eñyin.

(Aku kalu ada parang golok aku sih mau aku menebangnya yang itu.)

11. Eñyaman engmomok oh kuat omu,an..

(Enak memotong kata kamu an...)

6. Ah...liba.

(Ah...coba.)

2. Mak elongih bolah alah empok pta, ak sama kitEk mdeE engan pak

ladong, bai omu pak ladong gan nk putu, eñyin bah gkih niahahih?

(kalu maunya belah alah empokk patah, ah sama satu model dengan pak

ladong, parang kamu pak ladeng dengan mak putu, itu dimana gambilnya?)

6. Sbonarih mak dEn ara engtilEk bai bak tonurak bai d∂n.

(Sebenarnya kalu kalian mau melihat parng coba dikeluar parang kalian.)

167

2. Osih pmongki dik omu ih,ah?

(Siapa pembuat yang kamu tu ah?)

6. Tnurak bai, l∂k tancing gan ih osih dik bagaik engsimpai?pak one taokoh

engyimpaiih manyin.

(Keluar parang, lihat sarung dan siapa yang bagus simpulnya? Pak one bisa

menyimpul begini.)

7. Pmulak eñyin datoih.

(Pembohong itu mertuanya.)

6. Bak nurak bai d∂n btanding bai osih dik englawan dik oko to.

(Coba keluar parang kalian bertanding parang siapa yang melawan yang aku

ini.)

2. Engai... datoih enyin datoihnuk?

(Engak....mertuanya itu mertuanyakan.)

6. Oko engai dik ikun pkokih simpainih.. ayo.

(Aku engak yang lain pokonya simpulnya...ayo)

2. Togurak boh,emuh..to bagaik

(Dikeluar lah,eemmuuhh....ini bagus.)

6. Ooo.. kidoh.

(Ooo....bukan.)

2. Hahahaha...

(Hahahah...)

168

6. Oma opak iyus mngunih gurak dik odopih.

(Paman bapak iyus malunya keluar yang dianya.)

2. Osih engyimpaiih,akEk one eñyinih?

(Siapa menyimpulnya, kakek one itunya?)

6. Ooo..opak one empo bai eñyin nih.

(Ooo..bapak one punya parang ini.)

2. Eñyimpaih, bila bah omu.

(Menyimpulnya, bukan bah kamu.)

9. Mak saja triti opak one engyimpai oko j∂h engakuk onu to jeh engai oko

mri.

(Kalu saja tau bapak one menyimpul aku udah mengaku hari ini udah

engak aku pulang.)

6. Tiah ui,tiah ui...

(Ambil rotan,ambil rotan..)

2. Ko bagaik-bagaik kau.

(Ke bagus-bagus kau.)

1. Odop engonih engamak engraru rming pangan.

(Komu mengapa mengacau menyampah rumah kawan.)

6. Bak tilEk onya btuh laut nurak bai btanding simpai tancingh.

(Coba lihat orang batu laut keluar parang bertanding simpul sarung.)

2. Cuma sayang to ih jni sarongih to engai bagaik, simpaiih sih bagaik.

(Cuma sayang ini apa sarungnya ini engak bagus, simpulnya sih bagus.)

169

6. Oko mnakng simpaih engai tancinghih.

(Aku bilang simpulnya bukan sarungnya.)

2. An..to agik engai bagaik.

(An..itu lagi engak bagus.)

3. PisEk jikot odEh kidoh, sek..odeh misEk jikot baok oh?

(tanya pekasam ada dakada, sek...ada naya pekasam ikan?)

1. Engan, mak agik odEh tokadumah eñyak sa joi.

(Dengan, kalu masih ada disisakan untuk tahun depan.)

8. Engaitaok ko simpai mañyin, mak simpai eñyin taok oko.

(Tidak tau aku simpul kayak gitu, kalu simpul itu tau aku.)

5. Tanding simpai bak laboh.

(Tanding simpul kepala ayok.)

11. Eñyin mdEl dalam sungi simpaiih.

(Itu model dalam sungai simpulnya.)

6. Onih kuat odop, oko dik engmongkiih to.

(Apa kata kamu, aku yang membuatnya ini.)

2. Eñyin lnih akEk lampong saeksEh.

(Itulah kenapa kakek lampong dulu.)

6. Mak dik oko pa, bai glok ko ñyimpai msik.

(Kalu yang aku paman, parang golok aku simpul semua.)

2. EntilEk ∂h oh onya bukong?

(Lihat oh orang bukong?)

170

1. Brubang.

(Berlobang.)

8. Odopih agar engai tbolah.

(Dia supaya engak terbelah.)

2. Simpaiih to, saja panai.

(Simpulnya ini, saja pandai.)

6. Oko mak bai to pa sidikih btancingh, baakih to manto bak dik bkoyuh.

(Aku kalu parani ini paman,semuanya bersarung, kepalknya ini begini

kepala yang kayu.)

5. Enyokas balaih dak eñyin.

(Memakis merekanya sebelah sana.)

4. An... gk bunga oñya eñyin iyok jniin c∂k muh..

(An..segala bunga orang itu jangan bibik..)

1. Mrawak ara tn druh oñya.

(Bain-main mau kena marah orang.)

6. Eñyin sampai onih eñyak simpai onih?

(Itu simpul apa untuk simpul apa?)

8. Simpai paih.

(Simpul paih.)

5. Mak simpai manto simpai onih pak ayang?

(Kalau simpil begini simpul apa pak ayang?)

171

6. Oko dik engnontak to osih tancingh bai btanding simpai tancing bai.

(Aku yang menantang ini siapa sarung parang bertanding simpul sarung

parang.)

5. To onih mdelih omaih?

(Ini apa modenya paman?)

8. Asa odeh onya engyual pukat saja odEh nuk.

(Kalau ada orang menjual pukat pasti ada.)

6. To,to...sama nuk pa?

(Ini,ini sama kan paman?)

8. Eñyin kaik,kaik pak ilu.

(Itu kaik,kaik pak ilu.)

1. Engonih taok tonrado onak buah.

(Mengapa tau dibiarkan anak buah.)

8. Nasa bkosan rinu s∂h.

(Suruh nebas kemarin.)

6. Oko eñyak turang.

(Aku pakai tulang.)

2. Ako eñyak turang-turang eñyinih.

(Aku pakai tulang-tulang itulah.)

6. Mak oko bah enyak ara bbokoyuh engai alah oko.

(Kalau aku bah untu berkayu dak mampu aku.)

172

8. Kbeng-kbeng tukang.

(Banyak-banyak tukang.)

6. Sluruh onya odi kalah simpai tancikih mnang oko oma pak liyus engai

taok briun.

(Seluruh orang pergi kalah simpul sarungnya menag aku paman bapak

liyus engak tau bersuara.)

2. Pi kitEk kuatih pak ayang mak omu enyimpaiih kuatih eñyinih engai mri

sik kubur kuatih.

(Tapi, satu katanya pak ayang kalu kamu menyimpilnya katanya endak

pulang dari kunur katanya.)

1. Odopih engai minte pndapat kni opak l∂na, taok oko gatorih kuatih.

(Dianya engak minta pendapat kepada bapak lena, tau aku gaturnya

katanya)

6. Kudu t∂k to mu...satu, duak, tiga, empat limak emu..padai.

(Berapa buah ini mu...satu, dua, tiga, empat lima emu..coba.)

2. Suah oko gmong engan pak l∂na kparat balaih omongah odop mañyin

tngkuleih.

(Pernah aku gomong dengan pak lena, keparat mereka omongan kita begitu

dioloknya.)

173

1. Msik t∂ngkule om erik karahah ara bruntong bah kanih to kuant gk

bala? Tenang maih taok ko engatorih kuatih.

(Habis diolok om erik ajak mau berbagi bah bagaimana kata mereka?

Tenang jak tau aku mengaturnya katanya.)

2. Mak gan oko pak lena mih engai mngunih, ak lnih bah lus omu leh oñya

engelar asa eñyin taok opak l∂na engatorih, kparat balaih omong odop l∂h

lalok kuatih.

(Kalau dengan aku pak lena engak malunya, gapa bah lus kamu orang

mengelar kalu gitu tau pak lena mengaturnya, keparat merekanya kata kita

lalu lucu katanya.)

1. Bilaih bah taok endoruh jeh onya engelar odop engai wak joi odop wak

buntot odop oñya engiñyakah kamih? tijing maih dari pada odop mañyin

btompar btigang mnang odop kalah oñya, engmayar adat gara-gara

g∂lar odop.

(Bagaimana tau marah sudah orang mengelar kita engak di depan kita di

belakang kita orang makainya bagaimana? tahan saja daripada kita begitu

bertinju bertendang menang kita kalah orang, membayar adat gara-gara

gelar kita.)

2. Odopih wak rming anong ñyinop.

(Dianya di rumah anong minum.)

174

1. Pkoih biar enakng sampai daih odeh g∂larih bila oñya engnosu odant

odopih agik, iak kokuntuh-kuntuh diang akek pak kola s∂h onakih nsu

bila odEh bo opak onih, eñyak g∂larih bila odeh gk onakih nsu.

(Pokoknya biar kecil sampai besar ada gelarnya bukan orang memanggil

nama dianya lagi, yang ketua-tua almarhum kakek pak kola anaknya

manggil bukan ada pakai bapak apa, mapkai gelarnya mana ada anaknya

manggil.)

2. Prungang eñyin prungang.

(Nyamuk itu nyamuk.)

6. Mak dik kito kamih mdelih pa?

(Kalu yang ini bagaimana modelnya paman?)

1. Engai oko sarapan jik s∂h kosak jeh tnlamat.

(Engak aku sarapan tadi karena sudah terlambat.)

3. Engkosak mi oko kitEk bungkus.

(Memasak indomi aku tdi satu bungkus.)

6.Oko mngkong engmongki bak bai engai ilEh oko engmbujorih.

(Aku memukul membuat kepala parang engak mampu aku membujurnya.)

5. Bh iyah mri bh.

(Yok kita pulang yok.)

Lampiran IV

Data yang Diperoleh Melalui Teknik Simak dan Libat Cakap Di Lapangan

1. OEk trbolah ba.

(Iya terbelah bang.)

2. Kurang baoh enggajah balaih.

(Kurang baru mengikut merekanya.)

3. Trun to engkomek to knak sronuh.

(Barang ini yang membunuh ini panas.)

4. Iyalah gk cade engñyakah eñyak blajar.

(Iyalah untuk anak menggunakan untuk belajar.)

5. Odpih tiaik engñyinop.

(Dia duluan meminum)

6. Dik oko wak dangau saja hjau engakah engñyomak.

(Yang aku digubuk saja jauh dak mau mendekat.)

7. Oh manyin omu ara engogku dik oko.

(Oh gitu kamu mau mencuri yang aku.)

8. Mak manto, engcakong sngkomau odop.

(Kalu begitu, menjongkok seukuran kita.)

9. Bila daih, rgaih pksa kaihih.

(Mana besar, harganya sagat besar.)

10. Minggu dik eñyuh sEh trkotEk oko

(Minggu yang lalu terkejut aku.)

176

11. Engukut pigaih.

(Mengukur pagarnya.)

12. Manto to buntot pnibong.

(Begini ini pemotong.)

13. Brujan-ujant odopih kih.

(Berhujan-hujan dianya kesana.)

14. Kalu dulu mana mampu engmutar.

(Kalau dulu mana mampu memutar.)

15. Engonih ara engbom ompuk oñya.

(mengapa mau bom kampung orang)

16. Krajin umak eno engmosok.

(kerajin mamak eno mencucu.)

17. Eñyak omu onih kkobeng gni eñyin.

(Untuk kamu apa kebanyak karung itu.)

18. Mak taok oh brubang-rubang.

(Kalau tau berlobang-lobang.)

19. Jeh leh engrEm masih bputar.

(sudah di rem masih berputar.)

20. Pupuk odEh dik bsaing.

(Pupuk ada yang bersaing.)

21. Saja mudah oñya engniruah.

(Saja mudah orang meniru.)

177

22. Eñyak engñyemprot tahan.

(Untuk menyemprot tahan.)

23. Bocirum gk bala oli mtor.

(Berkirim segala oli motor.)

24. Engai taok engñyetEl.

(Endak tau menyetel.)

25. Nada lopa bcungkel pya.

(Suruh capek bercongkel tanah.)

26. BaEk odEh bau pak lren eñyin enggoping.

(Baik ada om pak loren yang mendengar.)

27. Oko engai ilEh ko engmongka mnap pungo.

(Aku endak mampu memangkah sakit pingang.)

28. Mak engai taok engñyelip engai taok engmongka.

(Kalau engak tau menyelip engak tau memangkah.)

29. BaEk maih odpih bputar.

(Baik saja dianya berputar.)

30. Iyok brota engai taok oñya.

(Jangan bersama engka tau orang.)

31. Putar oko engcubak jEk putar.

(Putar aku mencoba, jek putar.)

32. Jek odpih bbalEk.

(Jek dianya berbalik.)

178

33. Onih kbagaiah, kbeekah dik oko.

(Apa kebagusan, kejelekan yang aku.)

34. Oh engmotai kau.

(Oh memantul kau.)

Lampiran V

Daftar Kata –Kata yang Berafiksasi dalam Bahasa Dayak Pompakng

AFIKSASI

NO Kata Dasar

Bahasa Dayak

Pompakng

Kata Dasar

Bahasa

Indonesia

1 b+jantoh= bjantoh Bojantoh Bicara Berbicara

2 b+borapa= bborapa Boborapa Brapa Beberapa

3 b+arti= barti Boarti Arti Berarti

4

b+somolEh=

bsomolEh

Bosomoleh Semblih

Bersembelih

5 b+ramu= bramu Boramu Bahan Berbahan

6 b+silEh= bsilEh Bosileh Ganti Berganti

7 b+sodara= bsodara Bosodara Saudara Bersaudara

8 b+ranak= branak Boranak Anak Beranak

9 b+obu-obu= bobu-obu Boobu-Obu Lari-lari Berlari-lari

10 b+bisa= bbisa Bobisa Bisa Berbisa

11 b+sopatu= bsopatu Bosopatu Sepatu Bersepatu

12 b+alas= balas Boalas Alas Beralas

13 b+pinah= bpinah Bopinah Pindah Berpindah

14 b+polaman= bpolaman Bopolaman Mukim Bermukim

15 b+borapa= bborapa Boborapa Berapa Berberapa

180

16 b+muuh= bmuuh Bomuuh Kebun Berkebun

17 b+gaul= bgaul Bogaul Gaul Bergaul

18 b+tuah= btuah Botuah Tuah Bertuah

19 b+rejeki= brejeki Borejeki Rezeki Berezeki

20 b+rasal= basal Boasal Asal Berasal

21 b+bicara= bbicara Bobicara Bicara Berbicara

22 b+galngh= bgalngh Bogalngh Galang Bergalang

23 b+rodat= brodat Borodat Nama Bernama

24 b+rgesEr= brgesEr Borgeser Geser Bergeser

25 b+rugok= brugok Borugok Kumpul Berkumpul

26 b+pinah= bpinah Bopinah Pindah Berpindah

27 b+tompar= btompar Botompar Tinju Bertuju

28 b+gai= bgai Bogai Garuk Bergaruk

29 b+goyu= bgoyu Bogoyu Garuk Bergaruk

30 b+gaduh= bgaduh Bogaduh Gaduh Bergaduh

31 b+bahaya= bbahaya Bobahaya Bahaya Berbahaya

32 b+koreja= bkoreja Bokoreja Kerja Berkerja

33 b+kasih= bkasih Bokasih Kasih Berkasih

34 b+sisa= bsisa Bosisa Sisa Bersisa

35 b+somak= bsomak Bosomak Dekat Berdekat

36 b+buah= bbuah Bobuah Buah Berbuah

181

37 b+robas= brobas Borobas Kabar Berkabar

38 b+tanding= btanding Botanding Bekal Berbekal

39 b+tancingh= btancingh Botancingh Sarung Bersarung

40 b+lajar= blajar

Boajar Ajar Belajar

41

b+rujan-ujant=

brujan-ujant

Borujan-Ujant Hujan-hujan Berhujan-

hujan

42 b+rubang-rubang=

brubang-rubang

Borubang-

Rubang

Lobang-

lobang

Berlobang-

lobang

43 b+cirum= bcirum

Bocirum Kirim Berkirim

44 b+cungkEl= bcungkEl

Bocungkel Congkel Bercongkel

45 b+saing= bsaing

Bosaing Saing Bersaing

46 b+putar= bputar

Boputar Putar Berputar

47 b+rota= brota

Borota Sama Bersama

48 b+balEk= bbalEk

Bobalek Balik Berbalik

49 tr+tontu= trtontu Tortontu Tentu

Tertentu

50 tr+sobut= trsobut Torsobut Sebut Tersebut

51 tr+maksuk= trmaksuk Tormaksuk Masuk Termasuk

52 tr+lontang= trlontang Torlontang Lentang Terlentang

53 tr+ahkir= trahkir Torahkir Akhir Terakhir

54 tr+lañyor= trlañyor Torlañyor Anjur Telanjur

55 tr+pisah= trpisah Torpisah Pisah Terpisah

56 tr+galai= trgalai Torgalai Baring Terbaring

57 tr+pogalai= trpogalai Torpogalai Pelating Terpelanting

182

58 tr+bolah= trbolah

Torbolah Belah Terbelah

59 tr+kotEk= trkotEk

Torkotek

Kejut

Terkejut

60 k+dukah= kdukah Kodukah Dua Kedua

61 k+toroh= ktoroh Kotoroh Tiga Ketiga

62 k+empat= kempat Koempat Empat Keempat

63 k+rimuh= krimuh Korimuh Lima Kelima

64 k+enum= kenum Koenum Enam Keenam

65 k+gunah= kgun Kogun Guna Keguna

66 k+luar= kluar Koluar Luar Keluar

67 k+doih= kdoih Kodoih Darat Kedarat

68 k+dalam= kdalam Kodalam Dalam Kedalam

69 k+kobon= kkobon Kokobon Kebun Kekebun

70 k+bolakng= kbolakng Kobolakng Belakang Kebelakang

71 k+soronuh=ksoronuh Kosoronuh Panas Kepanas

72 k+pdat = k pdat Ko Podat-Podat Padat Kepadat

73 k+mantap= kmantap Komantap Mantap Kemantap

74 k+ihah=kihah Koihah Besar Kebesar

75 k+kubur= kkubur Kokubur Kubur

Kekubur

76 k+rajin=krajin

Korajin Rajin Kerajin

77 k+kobeng= kkobeng

Kokobeng Banyak Kebanyak

78 k+kasih= kkasih

Kokasih Kasih Kekasih

183

79 k+bagaiah=kbagaiah

Kobagaiah Bagus Kebagus

80 k+beek=kbeek

Kobeek Jelek Kejelek

81 tn+mongki= tnmongki Tonmongki Buat Dibuat

82 tn+kabek= tnkabek Tonkabek Bunuh Dibunuh

83 tn+komat= tnkomat Tonkomat Ikat Diikat

84 tn+grañyut= tngrañyut Tongranyut Hanyut Dihanyut

85 tn+yupEt= tñyupEt Tonyupet Sumpit Disumpit

86 tn+giñyak= tngiñyak Tonginyak Pakai Dipakai

87

tn+mongkong=

tnmongkong

Tonmongkong Pukul Dipukul

88 tn+dopat= tndopat Tondopat Dapat Didapat

89 tn+sobut= tnsobut Tonsobut Sebut Disebut

90 tn+tigang= tntigang Tontigang Tendang Ditendang

91 tn +nontakng= tntakng Tonnontakng Tantang Ditendang

92 tn +cewEk= tncewEk Toncewek Cewek Dicewek

93 tn +nata= tnnata Tonnata Tata Ditata

94 tn +roga= tnroga Tonroga Harga Diharga

95 eng+iñyak = engiñyak Enginyak Pakai Memakai

96 eng+mongki= engmongki Engmongki Buat Membuat

97 eng+ericu= engericu Engericu Ganggu Menganggu

184

98 eng +asuh= engericu Engasuh Asuh Mengasuh

99

eng+timokng=

engtimokng

Engtimokng Tebang Menebang

100 eng+ongku= engongku Engongku Curi Mencuri

101 eng+tilek= engtilEk Engtilek Lihat Melihat

102 eng+mlas= engmlas Engmlas Balas Membalas

103 eng+ñyupEt= engyupEt Engnyupet Sumpit Menyumpit

104 eng+yiksa= engyiksa Engyiksa Siksa Menyiksa

105 eng +kojau= engkojau Engkojau Jauh Menjauh

106 eng +yobut= engyobut Engyobut Sebut Menyebut

107 eng +rasa= engrasa Engrasa Rasa Merasa

108 eng +laman= englaman Englaman Mukim Mermukim

109 eng +timong= engtimong Engtimong Potong Memotong

110 eng +mongki= engmongki Engmongki Buat Membuat

111 eng +butuh= engbutuh Engbutuh Butuh Membutuh

112 eng +jelas= engjelas Engjelas Jelas Menjelas

113 eng+goping= enggoping Enggoping Dengar Mendengar

114 eng +raroh= engraroh Engraroh Tegur Menegur

115 eng+gmant= enggmant Enggmant Ikat Mengikat

185

116 eng +taokor= engtaokor Engtaokor Atur Mengatur

117 eng +yingso= engyingso Engyingso Singso Menyingso

118 eng +rumpak= engrumpak Engrumpak Timpak Menimpa

119 eng +himpit= enghimpit Enghimpit Himpit Menghimpit

120 eng+lugamp= englugamp Englugamp Hitam Menghitam

121 eng+jantok= engjantok Engjantok Timpak Menimpa

122 eng+momok= engmomok Engmomok Belah Membelah

123 eng+yimpai= engyimpai Engyimpai Simpul Menyimpul

124 eng+lawan= englawan Englawan Lawan Melawan

125 eng+onih= engonih Engonih Apa Mengapa

126 eng+gamak= enggamak Enggamak Ganggu Menganggu

127 eng+raru= engraru Engraru Kacau Mengacau

128 eng+nontak= engnontak Engnontak Potong Memotong

129 eng+nyual= engnyual Engnyual

Jual Menjual

130 eng+gajah= enggajah

Enggajah

Ikut Mengikut

131 eng +ñyinop= engñyinop

Engnyinop

Minum

Meminum

132

eng +ñyomak=

engñyomak

Engnyomak

Dekat Mendekat

133 eng +cakong= engcakong

Engcakong

Jongkok Menjongkok

134 eng +ukut= engukut

Engukut

Ukur Mengukur

135 eng+mutar= engmutar Engmutar Putar Memutar

186

136 eng+mosok= engmosok

Engmosok

Masuk Memasuk

137 eng+niruah= engniruah

Engniruah

Tiru Meniru

138

eng+ñyemprot=

engñyemprot

Engnyemprot

Semprot Menyemprot

139 eng+ñyetEl= engñyetEl

Engnyetel

Setel Menyetel

140 eng+goping= enggoping

Enggoping

Dengar Mendengar

141 eng+nari= engnari

Engnari Tari Menari

142 eng+bom= engbom

Engbom Bom Mengebom

143

eng+mongkong=

engmongkong

Engmongkong Pukul Memukul

144 eng+mongka= engmongka

Engmongka

Pankah Memgangkah

145 eng+ñyelip= engñyelip

Engnyelip

Selip Menyelip

146 eng+rEm= engrEm

Engrem Rem Mengrem

147 eng+cubak= engcubak

Engcubak

Coba Mencoba

148 eng+domauk= engdomauk

Engdomauk Panjang Memanjang

149 eng+motai= engmotai

Engmotai

Mantul Memantul

150 eng+komek= engkomek

Engkomek

Bunuh Membunuh

151 s+hingga= shingga Sohingga Hingga Sehingga

152 s+tiap= stiap Sotiap Tiap Setiap

153 s+roming= sroming Soroming Rumah Serumah

154 s+taok= staok Sotaok

Tau Setau

155 s+ngkomau= Songkomau Panjang Sepanjang

187

sngkomau

156 s+onu= sonu

Soonu Hari Sehari

157 s+ompuk= sompuk

Soompuk Kampung Sekampung

158 p+ñyokih= pñyokih Ponyokih Panjat Pemanjahat

159 p+mongki= pmongki Pomongki Buat Pembuat

160 p+nongku= pnongku Ponongku Curi Pencuri

161

p+mngkong=

pmngkong

Pomngkong Pukul Pemukul

162 p+nibong= pnibong Ponibong Tebang Penebang

163 p+mulak= pmulak Pomulak

Bohong Pembohong

164 p+ukor= pukor

Poukor Ukur Pengukur

165 p+nibong= pnibong

Ponibong

Tebang Penebang

166 p+komat= pkomat

Pokomat Ikat Pengikat

167 p+koreja= pkoreja

Pokoreja Kerja Pengerja

168 p+waris= pwaris

Powaris Waris Pewaris

169 p+duok= pduok

Poduok Makan Pemakan

170 p+lateh= platEh

Polateh Latih Pelatih

171 p+konik= pkonik

Pokonik Datang Pendatang

172 p+tibong= ptibong

Potibong Tebang Penebang

173 p+doruh= p doruh

Podoruh Marah Pemarah

174 p+owang= powang

Poowang Sayang Penyayang

175 p+bom= pbom Pobom Bom Pengebom

188

176 p+rEm= porEm

Poorem Rem Pengerem

177 p+ñyokih= pñyokih Ponyokih Panjat Pemanjahat

178 gaji+-er-= g∂rgaji

Gergaji Gaji Gergaji

179 gigi+-er-= g∂rigi

Gerigi Gigi Bergerigi

180 tikEk+ah= tikEkah Tikekah Kotor Kotoran

181

pmpakng+ah=

pmpakngah

Pompakngah Pingir Pingiran

182 kirim+ah=Kirimah Kirimah Kirim Kiriman

183 kubur+ah=kuburah Kuburah Kubur Kuburan

184 tari+ah=tariah Tariah Tari Tarian

185 dia+ah= diaah Doiaah Darat

Daratan

186 bukak+nuk= bukaknuk Bukaknuk Buka Bukakan

187 kadum+nuk= kadumnuk Kadumnuk Sisa Sisakan

188 daih+nuk=daihnuk Daihnuk Besar Besarkan

189 kaping+nuk=kapingnuk Kapingnuk Dengar Dengarkan

190 tikam+nuk=tikamnuk Tikamnuk Lempar Lemparkan

191 birih+nuk=birihnuk Birihnuk Beli

Belikan

192 pkok+ih= pkokih Pokokih Pokok Pokoknya

193 kyuh+ih= kyuhih Koyuhih Kayu Kayunya

194

kmandan+ih=

kmandanih

Komandanih Komandan Komandannya

189

195 kbek+ih= kbekih Kobekih Mati Matinya

196 eyupet+ih= eyupetih Eyupetih Sumpit Sumpitnya

197 gtonah+ih= gtonahih Gtonahih Getah Getahnya

198 sbut+ih= sbutih Sobutih Sebut Sebutnya

199

prtama-tama+ih=

prtama-tamaih

Portama-Tamaih pertama Pertamanya

200 knag+ih= knagih Konagih Kelamin Kelaminnya

201 fungsi+ih= fungsiih Fungsiih Fungsi Fungsinya

202 adat+ih= adatih Adatih Adat Adatnya

203 onak+ih= onakih Onakih Anak Anaknya

204 khusus+ih= khususih Khususih Khusus Khususnya

205 odat+ih= odatih Odatih Nama Namanya

206 tding+ih= tdingih Todingih Tanding Tandingnya

207 umum+ih= umumih Umumih Umum Umumnya

208 alirian+ih= alirianih Alirianih Aliran Alirannya

209 muasal+ih= muasalih Muasalih Asal Asalnya

210 tangkai+ih= tangkaiih Tangkaiih Tangkai Tangkainya

211 akar+ih= akarih Akarih Akar Akarnya

212 alat+ih= alatih Alatih Alat Alatnya

213 upacara+ih= upacaraih Upacaraih Upacara Upacaranya

214 asal+ih= asalih Asalih Asal Asalnya

215 c∂rita+ih= c∂ritaih Ceritaih Cerita Ceritanya

190

216 mnik+ih= mnikih Monikih Datang Datangnya

217 lawant+ih= lawantih Lawantih Lawan Lawannya

218 bala+ih= balaih Balaih Mereka Merekanya

219 luant+ih= luantih Luantih Depan Depannya

220 buah+ih= buahih Buahih Buah Buahnya

221 minah+ih= minahih Minahih Pindah Pindahnya

222 mdel+ih= mdelih Modelih Model Modelnya

223 suat+ih= suatih Suatih Pucuk Pucuknya

224 enjotuk+ih= enjotukih Enjotukih Jatuh Jatuhnya

224 kaik+ih= kaikih Kaikih Besar Besarnya

225 niahah+ih= niahahih Niahahih Ambil Ambilnya

226 dato+ih= datoih Datoih Mertua Mertuanya

227 simpain+ih= simpainih Simpainih Simpul Simpulnya

228 mngun+ih= mngunih Mongunih Malu Malunya

229 sarong+ih= sarongih Sarongih Sarung Sarungnya

230 tancingh+ih= tancinghih Tancinghih Sarung Sarungnya

231 sidik+ih= sidikih Sidikih Semua Semuanya

233 baak+ih= baakih Baakih kepala Kepalanya

234 kuat+ih= kuatih Kuatih Kata Katanya

235 rga+ih= rgaih Rogaih Harga Harganya

236 piga+ih= pigaih Pigaih Pagar Pagarnya

237 pkok+ih= pkokih Pokokih Pokok Pokoknya

191

238 kyuh+ih= kyuhih Koyuhih Kayu Kayunya

239

kmandan+ih=

kmandanih

Komandanih Komandan Komandannya

240 kbek+ih= kbekih Kobekih Mati Matinya

241 eyupet+ih= eyupetih Eyupetih Sumpit Sumpitnya

242 gtonah+ih= gtonahih Gtonahih Getah Getahnya

243 sbut+ih= sbutih Sobutih Sebut Sebutnya

244

prtama-tama+ih=

prtama-tamaih

Portama-Tamaih pertama Pertamanya

245 knag+ih= knagih Konagih Kelamin Kelaminnya

246 fungsi+ih= fungsiih Fungsiih Fungsi Fungsinya

247 adat+ih= adatih Adatih Adat Adatnya

248 onak+ih= onakih Onakih Anak Anaknya

249 khusus+ih= khususih Khususih Khusus Khususnya

250 odat+ih= odatih Odatih Nama Namanya

251 tding+ih= tdingih Todingih Tanding Tandingnya

252 umum+ih= umumih Umumih Umum Umumnya

253 alirian+ih= alirianih Alirianih Aliran Alirannya

254 muasal+ih= muasalih Muasalih Asal Asalnya

255 tangkai+ih= tangkaiih Tangkaiih Tangkai Tangkainya

256 akar+ih= akarih Akarih Akar Akarnya

257 alat+ih= alatih Alatih Alat Alatnya

192

258 upacara+ih= upacaraih Upacaraih Upacara Upacaranya

259 asal+ih= asalih Asalih Asal Asalnya

260 c∂rita+ih= c∂ritaih Ceritaih Cerita Ceritanya

261 mnik+ih= mnikih Monikih Datang Datangnya

263 lawant+ih= lawantih Lawantih Lawan Lawannya

264 bala+ih= balaih Balaih Mereka Merekanya

265 luant+ih= luantih Luantih Depan Depannya

266 k+brada+ah= kbradaah Kobradaah Berada Keberadaan

267

k+ntilek+ah=

kntilekah

Kontilekah Lihat Kelihatan

268

k+bokah+ah =

kbokahah

Kobokahah Banyak Kebanyakan

269 k+jotuk+ah = kjotukah Kojotukah Jatuh Kejatuhan

270 k+guna+ah= kgunaah Kogunaah Guna Kegunaan

271

k+soronuh+ah=

ksoronuhah

Kosoronuhah Panas Kepanasan

273 k+podat+ah=kpdatah Kopodatah Padat Kepadatan

274 k+brada+ah= kbradaah Kobradaah Berada Keberadaan

275

k+ntilek+ah=

kntilekah

Kontilekah Lihat Kelihatan

276

k+bokah+ah =

kbokahah

Kobokahah Banyak Kebanyakan

193

277 k+jotuk+ah = kjotukah Kojotukah Jatuh Kejatuhan

278 k+guna+ah= kgunaah Kogunaah Guna Kegunaan

279

k+soronuh+ah=

ksoronuhah

Kosoronuhah Panas Kepanasan

280 k+podat+ah=kpdatah Kopodatah Padat Kepadatan

281

p+timokng+ah=

ptimokngah

Potimokngah Tebang Penebangan

283

p+mongki+ah=

pmongkiah

Pomongkiah Buat Pembuatan

284

p+mngkong+ah=

pmngkongah

Pomngkongah Pukul Pemukulan

285

p+nopau+ah=

pnopauah

Ponopauah Buang Pembuangan

286

p+pinahah +ah=

ppinahahah

Popinahahah Pindah Perpindahan

287 p+encumot+ah=

pencumotah

Poencumotah Cabut Pencabutan

289

b+kadap+ah=

bkadapah

Bokadapah Hadap Berhadapan

290

b+somak+ah=

bkadapah

Bosomakah Dekat Berdekatan

291 b+jotuk+ah= bjotukah Bojotukah Jatuh Berjatuhan

194

292

b+guncang+ah=

bguncangah

Boguncangah goyang Bergoyang

293 b+saing+ah= bsaingah Bosaingah

Saing Bersaingan

294

b+cirum+ah = bcirumah

Bocirumah kirim Berkiriman

295 s+bonar+ih= sbonarih Sobonarih Benar Sebenarnya

296 s+lanjut+ih= slanjutih Solanjutih Lanjut Selanjutnya

297 s+bagi+ih=sbagiih Sobagiih Bagi Sebaginya

298

s+domau+ih=

sdomauhih

Sodomauhih Tinggi Setingginya

299 s+taok+ih= staokih Sotaokih

Tau Setaunya

300

s+muntuh+ih=

smuntuhih

Somuntuhih Tua

Setua-tuanya

Lampiran VI

Foto Informan dan Masyarakat Desa Penyalimau Jaya

Foto masyarakat Dayak Pompakng saat beristirahat setelah kerja bakti

membersihkan pemakaman berkomunikasi menggunakan bahasa Dayak

Pompakng pada saat itu peneliti mengambil data. Kerja bakti atau berkerja

bersama-sama adalah prinsip hidup orang Dayak Pompakng, karena dalam hidup

kita haurs saling menghargai dan tolong-menolong.

foto para bapak-bapak yang sedang berkumpul di pinggir sungai kapuas

berkomunikasi menggunakan bahasa Dayak Pompakng pada saat itu peneliti

mengambil data. Para bapak-bapak senang berkumpul untuk bercerita tentang

pengalaman hidup, hal-hal menarik yang mereka alami dan bercerita tentang

sejarah kampung Penyalimau Jaya.

196

Foto saat pemuda dan anak-anak sedang bermain pangkah gasing pada

saat itu peneliti mengambil data. Pangkah gasing adalah permainan tradisional

suku dayak pompakng, gasing yang terbuat dari kayu yang keras seperti kayu

tapang dan belian.

Foto saat para tukang sedang beristirahat dan berkomunikasi

menggunakan bahasa Dayak Pompakng pada saat itu peneliti mengambil data.

Keahlian yang dimiliki masyarakat dayak pompang adalah keahlian dalam

berburu selain berburu mereka juga ahli dalam membangun rumah yang dikenal

sebagai tukang.

197

Kantor desa penyalimau jaya, tempat peneliti membuat surat izin

penelitian di Dusun Penyalimau Hilir. Kantor desa merupakan tempat untuk

mengurus segala adminitrasi desa yang bertujuan untuk membangun desa yang

maju dan terdepan.

Foto Bersama Sekretaris Desa Penyalimau Jaya saat peneliti mengurus

suratizin penelitian untuk dapat meneliti dan mengambil data di dusun

Penyalimau Hilir.

198

Foto Bersama Informan pertama setelah selesai wawancara tentang adat

danasal usul kampung. Wawancara menggunakan bahasa Dayak Pompakng pada

saat itu peneliti mengambil data berupa tuturan dalam bahasa Dayak Pompakng.

Informan merupakan Tumenggung di Dusun Penyalimau Hilir dan orang yang

dituakan.

Foto Bersama Informan kedua setelah selesai wawancara tentang adat dan

asal usul kampung. Wawancara menggunakan bahasa Dayak Pompakng pada saat

itu peneliti mengambil data berupa tuturan dalam bahasa Dayak Pompakng.

Informan merupakan Ketua Adat di Dusun Penyalimau Hilir dan orang yang

dituakan.

199

Rumah betang atau rumah panjang adalah rumah adat khas suku dayak

yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat pertemuan untuk acara adat.

Pomobang adalah pondok yang digunakan untuk menyimpan benda-

benda pusaka yang diangap keramat serta tempat untuk mengadakan ritual

pengucapan sukur untuk hasil panen yang melimpah.