Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam...

17
i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM PEMBERIAN KUOTA 30% KEPADA PEREMPUAN DI PARTAI POLITIK DAN PARLEMEN SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Widya Adi Humaningrum NIM: 312009043 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Juni 2014

Transcript of Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam...

Page 1: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

i

AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

PEMBERIAN KUOTA 30% KEPADA PEREMPUAN DI PARTAI POLITIK

DAN PARLEMEN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Kristen Satya Wacana

Widya Adi Humaningrum

NIM: 312009043

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

Juni 2014

Page 2: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM
Page 3: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM
Page 4: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

ii

Page 5: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

iii

Page 6: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

iv

Page 7: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

v

Page 8: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

vi

Page 9: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

vii

Motto :

“Tak ada yang sulit jika kita mau berusaha; sebagian orang merasa kesulitan karena mereka

cenderung pesimis sebelum mencoba.”

Page 10: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

viii

Persembahan :

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

“Kedua Orang Tuaku Walgiono dan Sukresnawati,

serta Kakak dan Adikku Esti dan Nicha”

Page 11: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

ix

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program strata

satu di Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana, yang bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan akademis berdasarkan kenyataan – kenyataan yang terjadi di

dalam masyarakat.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai

dengan baik. Dalam kesempatan berharga ini penulis ingin megucapkan rasa terima kasih yang

sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak R.E.S. Fobia, SH., MIDS., selaku pembimbing yang telah berkenan meluangkan

banyak waktu untuk memberikan bimbingan dan mengarahkan dari awal sampai dengan

selesainya penulisan skripsi ini.

2. Bapak Krishna Djaya Darumurti, SH., MH., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Kristen Satya Wacana.

3. Bapak Titon Slamet Kurnia, SH., MH., selaku wali studi yang membantu kelancaran

studi penulis.

4. Segenap Dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis serta para pegawai Tata Usaha atas

penyediaan fasilitas dan pelayanannya.

Page 12: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

x

5. Ucapan terima kasih dan rasa hormat yang tak terhingga kepada kedua Orang Tua

Sukresnawati dan Walgiono yang telah membesarkan penulis dengan cinta kasih yang

sangat membantu baik dari segi moril dan materiil guna keberlangsungan studi penulis

dan Kakakku tersayang Esti Nur Wahyuningtyas serta Adikku Nicha Adi Pamala yang

selalu memberi doa dan semangat sampai terselesaikannya skripsi ini.

6. Buat keluarga besar Rejo Sudarmo dan Nyi Mujirah yang selalu memberikan motivasi

penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini dan selalu memberi semangat kepada

penulis untuk tidak putus asa dalam menjalani setiap persoalan.

7. Buat sahabat-sahabatku Nita, Geo, Rena, Prisma, Intan, Happy, Putri; terima kasih

selama ini sudah menjadi sahabat terbaik, banyak membantu penulis selama penulis

kuliah dan memberi semangat dalam pembuatan skripsi ini, juga buat semua angkatan

2009 Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana terima kasih kalian teman-

teman terbaik, selama kurang lebih 4 tahun kita telah berjuang sama-sama untuk

mendapatkan gelar SH. Semoga dengan gelar SH ini dapat mengantarkan kita semua

menjadi orang sukses. Semoga kita dapat berjumpa lagi kawan-kawan, aku pasti

merindukan kalian semua.

8. Buat Dasollen trimakasih buat hiburan dan kekacauannya, meski kalian selalu meragukan

dan membuat down akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan juga. Semoga kalian lekas

menyusul dapat gelar SH.

9. Buat anak kos Kauman 29 Susan, mbak Dina, cik Devi, mbak Dewi, mak Mud, pak Man,

Nayla, mas Nor, Bangkit, serta Anak kos 787B Intan, Etika, Puji, Anes, Mika, Yaya,

trimakasih buat doa serta semangatnya.

Page 13: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

xi

10. Dan kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penulis dalam penulisan karya tulis ini.

Tak ada jalan yang tak berlubang demikian juga dengan karya tulis ini, pasti tidak sempurna

bahkan mungkin jauh dari sempurna. Namun demikian, penulis masih tetap berharap, mudah –

mudahan karya tulis ini dapat memberikan sumbangsih walaupun dalam bobot kecil dalam dunia

ilmu pengetahuan pada umumnya.

Salatiga, April 2014

Penulis

Page 14: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

xii

KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatkan keterwakilan perempuan di kancah perpolitikan

Pemerintah telah menjamin keterwakilan perempuan di partai politik dan parlemen

dengan cara memberi keistimewaan kepada petrempuan melalui tindakan khusus

sementara yang sering di sebut affirmatif action yaitu 30% keterwakilan perempuan

dipartai politik dan parlemen.

Tujuan diberikanya kuota 30% keterwakilan perempuan tersebut untuk

mendorong, membuka peluang dan kesempatan kepada perempuan agar dapat

berpartisipasi aktif dalam kehidupan publik secara adil dan seimbang akan tetapi tindakan

affirmatif action tersebut dianggap merugikan laki-laki karena tidak mendapatkan

perlakuan yang sama di depan hukum.

Untuk itu, Penulis akan mengulas bagaimana affirmatif action diterapkan dalam

pemberian kuota 30% keterwakilan perempuan dipartai politik dan parlemen yang

tercantum dalam Undang-UndangNomor 8 Tahun 2008 Tentang Partai Politik dan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah.

Salatiga, April 2014

Widya Adi Humaningrum

Page 15: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………………………… ii

HALAMAN MOTTO……………………………………………………………………….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………………….. iv

UCAPAN TERIMA KASIH…………….…………………………………………………...v

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..viii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.………………………............……………………………………..……..1

B. Rumusan Masalah……………………............………...……………………………..….. 7

C. Tujuan Penelitian ……………………............…………………………………..………. 7

D. Manfaat Penelitian...............................................................................................................7

E. Metode Penelitian ………………............…………….………………………………..…9

F. Unit Amatan dan Analisis………............………………………………………………. 12

Page 16: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

xiv

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hak Politik Perempuan ….………………………………………….............14

B. Pengaturan Hak Politik Perempuan…………………..…………..………….………......15

1. Menurut Undang-undang 1945……....………………………...….……………….....15

2. Menurut UU HAM...........………………………………………………………….....16

3. Menurut UU Partai Politik dan UU Pemilu...................................................................17

4. Menurut CEDAW..........................................................................................................18

C. Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang Baik................................12

1. Pengertian Asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang Baik.................22

2. Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang Baik Menurut I.C Van

dwr Vlies..........................................................................................................................23

3. Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang Baik Menurut A. Hamid

S.Attami...........................................................................................................................24

4. Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang Baik Menurut UU No 10

Tahun 2004......................................................................................................................27

D. Pengertian Affirmatif Action (Tindakan Khusus Sementara).............................................32

E. Tujuan Affirmatif Action (Tindakan Khusus Sementara)...................................................34

F. Mengambil Tindakan Khusus Sementara adalah Hak Konstitusional yang dijamin UUD

1945...................................................................................................................................37

Page 17: Affirmatif action (Tindakan Kasus Sementara) dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8336/1/T1_312009043_Judul.pdf · i AFFIRMATIF ACTION (TINDAKAN KHUSUS SEMENTARA) DALAM

xv

G. Mengambil Tindakan Khusus Sementara Untuk Mewujudkan Kesetaraan Gender adalah

Kewajiban Negara..............................................................................................................38

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Hasil Penelitian……………………………………………………………………..…. 41

1. Putusan Mahkamah Konstitusi No 22-24/PUU-VI/2008 Terhadap Pemberian Kuota

30% Keeterwakilan Perempuan di Partai Politik dan Parlemen.................................41

2. Pendapat Berbeda (disenting opinion) Dalam putusan MK No. 22-24/PUU-VI/ 2008

.....................................................................................................................................50

3. Peranan Politik Perempuan Masih Jauh Lebih Kecil dibandingkan laki-laki.............52

B. Analisa…………………………………………………………………………………..56

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………………………………………………………………………….60

B. Saran ………………………………………………………………………………...60

DAFTAR BACAAN…………………………………………………………………………...62