Advanced Accounting Bu Iin

download Advanced Accounting Bu Iin

of 178

Transcript of Advanced Accounting Bu Iin

BAHAN AJAR (AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1)

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN SPESIALISASI AKUNTANSI

IIN INDRAWATI

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TAHUN 2011

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, akhirnya penulis berhasil menyelesaikan bahan ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I Bahan ajar ini ditulis untuk memudahkan mahasiswa mempelajari mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I yang sesuai dengan standar akuntansi yang mengikuti IFRS. Bahan ajar ini juga dibuat karena ketika penulis mengajar mata kuliah ini, penulis kesulitan mencari literatur yang sesuai SAK terbaru, yang merangkum banyak materi, dan mudah untuk dipahami mahasiswa. Penulis juga berharap bahan ajar ini akan membantu para pengajar untuk memberikan materi yang sama terhadap mahasiswa. Akhir kata, karena materi ini jauh dari sempurna dan karena waktu penyusunan bahan ajar yang terbatas, sehingga masih banyak materi yang sebenarnya masih harus dituangkan, penulis sangat berharap adanya masukan dari para pembaca.

Tangerang Selatan, Juli 2011

Iin Indrawati 196305191983021001

DAFTAR ISI Belum dikerjakan, tergantung kepada hasil editan..

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perubahan standar akuntansi keuangan ke arah konvergensi dengan standar pelaporan keuangan internasional, membuat penulis kesulitan untuk mencari literatur yang akan digunakan untuk memberikan materi kuliah akuntansi keuangan lanjutan. Buku Beams yang lama menggunakan metode ekuitas untuk pencatatan investasi di anak perusahaan, sedangkan standar akuntansi yang baru menggunakan metode cost atau metode fair value. Beberapa buku yang lain, sudah mengadopsi IFRS, akan tetapi pembahasannya tidak sedetail buku Advance Accounting karya Beams dan juga ada beberapa hal yang tidak diadopsi oleh PSAK.

B Tujuan Bahan ajar ini disusun untuk memudahkan penulis mengajar mata kuliah Advance Accounting 1, memudahkan mahasiswa memahami mata kuliah ini karena disajikan dalam bahasa Indonesia dan dalam bentuk yang simple, langsung ke contohnya, serta mengisi kekosongan literature Advance Accounting. Untuk lengkapnya, mahasiswa bisa membaca literatur yang penulis sertakan di dalam daftar pustaka.

C Ruang Lingkup Bahan ajar Akuntansi keuangan lanjutan 1 berisi materi tentang kombinasi bisnis, mulai dari pembelian perusahaan, metode ekuitas, pembelian saham yang berakibat timbulnya kendali, transaksi antar perusahaan, perubahan kepemilikan, kendali tidak langsung dan mutual, sampai dengan laporan konsolidasi yang anak perusahaannya menggunakan mata uang yang berbeda dengan induknya. Untuk mempercepat dan memudahkan penyusunan bahan ajar, sebagian besar data keuangan diambil dari buku Advance Accounting karya Beams, disesuaikan dengan aturan standar yang baru. Semua contoh laporan keuangan menggunakan mata uang US$. Hal ini dilakukan agar transaksi tidak terlalu banyak digit mata uangnya dan agar transaksi tampak rasional. Demikian juga nama-nama

akun yang digunakan banyak menggunakan bahasa Inggris agar simple dan berkesinambungan dengan mata kuliah akuntansi sebelumnya. Beberapa materi tidak disajikan secara utuh/lengkap, karena keterbatasan penulis memahami literatur yang ada dan juga ada beberapa hal yang memang belum jelas pengaturannya. Materi ini disusun dari awal Januari 2011 hingga akhir Juli 2011, mengikuti PSAK yang terbit tidak terlalu jauh dari tanggal penyelesaian bahan ajar. Kalau ada perubahan setelah itu, maka hal tersebut berada di luar jangkauan penulis.

BAB KOMBINASI BISNIS

1

Tujuan Instruktional khusus: 1. Mahasiswa mengenal kombinasi bisnis dari berbagai bentuknya 2. Mahasiswa bisa mengaplikasikan metode akuisisi untuk kombinasi bisnis melalui perolehan aset neto suatu perusahaan

1. Definisi Kombinasi Bisnis Menurut PSAK 22, kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut sebagai penggabungan sesungguhnya (true merger) atau penggabungan setara (merger of equals) juga merupakan kombinasi bisnis. IFRS 3 menyatakan : a business combination is the bringing together of one or more combining entities into a reporting entity. Business combination result from one entity : Purchasing the equity of another entity; Purchasing the net assets of another entity; Assuming the liabilities of another entity; or Purchasing some of the net assets of another entity that together form one or more business. Dengan demikian, kombinasi bisnis bisa dilakukan dengan membeli aset neto perusahaan, mengambil alih hutang, membeli sebagian aset neto perusahaan lain dan bersama-sama membentuk satu atau lebih bisnis lainnya, atau membeli saham perusahaan di atas 50%.

Penggabungan usaha dilakukan untuk memperoleh efisiensi operasi melalui integrasi secara horizontal atau vertikal atau mendiversifikasikan risiko usaha melalui konglomerasi. o Integrasi horizontal penggabungan perusahaan-perusahaan dalam linebusiness atau pasar yang sama. o Integrasi vertikal penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda secara berturut-turut, tahapan produksi dan/atau distribusi, misalnya penggabungan usaha antara perusahaan kain dengan perusahaan pakaian jadi. o Konglomerasi penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan/atau jasa yang tidak saling berhubungan, misalnya penggabungan usaha antara perusahaan minyak dengan perusahaan komputer. 2. Alasan Kombinasi Bisnis Secara umum, tujuan dari kombinasi bisnis adalah meningkatkan profitabilitas dan efisiensi. Secara khusus, kombinasi bisnis dilakukan untuk : a. Penghematan biaya Dengan kombinasi bisnis, berbagai biaya bisa dihemat. Diantaranya biaya gaji berbagai manajer, biaya penelitian produk baru (produk tersebut sudah ada di perusahaan yang diakuisisi) dan biaya penelitian dan pengembangan. b. Mengurangi risiko Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam produk, dan juga pasarnya, akan lebih kecil resikonya dibandingkan dengan

mengembangkan dan memasarkan produk baru. c. Mengurangi penundaan beroperasinya perusahaan Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam fasilitas dan sudah memenuhi berbagai macam aturan pemerintah, akan lebih cepat dibandingkan dengan mengembangkan sendiri atau mendirikan perusahaan baru. d. Menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lainnya Salah satu cara untuk menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lain adalah dengan melakukan kombinasi bisnis. e. Memperoleh aset tidak berwujud

Salah satu alasan untuk melakukan kombinasi bisnis adalah untuk memperoleh aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi seperti hak paten, hak penambangan, database pelanggan dan lain-lain. f. Alasan-alasan lain Ada perusahaan yang punya kebanggaan tersendiri ketika berhasil mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain. 3. Bentuk Penggabungan Usaha Akuisisi Akuisisi terjadi ketika suatu perusahaan memperoleh aset produktif dari suatu entitas usaha lain dan mengintegrasikan aset-aset tersebut ke dalam operasi miliknya. Merger Merger terjadi ketika suatu perusahaan mengambil alih semua operasi dari entitas usaha lain dan entitas yang diambil alih tersebut dibubarkan. Konsolidasi Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambil alih aset-aset dan operasi dari dua atau lebih entitas usaha yang terpisah, dan akhirnya entitas yang terpisah tersebut dibubarkan.

A +

B

A

A

+

B

C

Merger

Konsolidasi

Peraga 1.1 Perbedaan Merger dan Konsolidasi

4. Metode pencatatan Metode pencatatan untuk kombinasi bisnis yang dipakai adalah metode pembelian atau metode akuisisi. Penerapan metode akuisisi ini mensyaratkan : a. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi (entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi). b. Penentuan tanggal akuisisi (tanggal pihak pengakuisisi memperoleh

pengendalian atas pihak yang diakuisisi). Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi (dalam kombinasi bisnis dengan pembelian saham di atas 50%). c. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon. 5. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi (entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi) Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan dengan cara membeli aset neto (total aset dkurangi dengan total hutang) perusahaan, pihak pengakuisisi adalah pihak yang memberikan imbalan berupa kas atau aset lain, atau memberikan imbalan dalam bentuk efek hutang atau efek ekuitas. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi akan dibahas lebih lanjut di dalam pembahasan konsolidasi. 6. Penentuan imbalan yang diberikan Imbalan yang diberikan kepada perusahaan yang diakuisisi adalah jumlah dari nilai wajar aset yang ditransfer, hutang yang timbul dan efek ekuitas yang diterbitkan oleh pengakusisi. Imbalan juga termasuk contingent consideration sepanjang imbalan tersebut besar kemungkinan akan terjadi dan jumlahnya dapat diukur. 7. Biaya yang terkait dengan perolehan/akuisisi Biaya yang terkait dengan perolehan akuisisi meliputi biaya makelar, (finders fee), advis, hukum, akuntansi, penilaian, biaya profesional atau konsultansi lainnya, biaya administrasi umum termasuk biaya pemeliharaan departemen akuisisi internal, dan biaya pendaftaran serta penerbitan efek hutang dan efek ekuitas.

Semua biaya tersebut, kecuali biaya pendaftaran dan penerbitan efek hutang dan efek ekuitas, dibebankan pada periode berjalan. Sesuai dengan PSAK 55, biaya pendaftaran serta penerbitan efek hutang akan menambah diskon atas utang atau mengurangi premium (didebetkan ke discount atau premium efek hutang), sedangkan biaya pendaftaran serta penerbitan efek ekuitas akan mengurangi (didebetkan) ke agio saham (additional paid-in capital). Jadi dapat disimpulkan, biaya-biaya yang terkait dengan investasi

digolongkan menjadi tiga: a. Biaya-biaya langsung berupa harga yang dibayarkan kepada pihak yang dibeli (diakuisisi) akan diakui sebagai harga perolehan investasi. b. Biaya langsung lainnya seperti biaya akuntansi, hukum, konsultan, dan biayabiaya penemuan. Perlakuan akuntansinya dimasukkan dalam beban berjalan pada saat terjadinya c. Biaya-biaya langsung seperti biaya pendaftaran dan penerbitan surat-surat berharga ekuitas. Perlakuan akuntansinya mengurangi tambahan modal disetor (additional paid in capital). 8. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi (entitas yang memperoleh

pengendalian atas pihak yang diakuisisi) Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan dengan cara membeli aset neto perusahaan, pihak pengakusisi adalah pihak yang memberikan imbalan berupa kas, atau aset lain atau memberikan imbalan dalam bentuk efek hutang atau efek ekuitas. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan konsolidasi. 9. Penentuan tanggal akuisisi (tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi) Tanggal akuisisi adalah tanggal penutupan kontrak, yaitu tanggal

penandatanganan kontrak di notaris

10.

Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas

yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi Penerapan prinsip dan ketentuan pengakuan oleh pihak pengakuisisi, dapat menyebabkan pengakuan atas suatu aset dan liabilitas yang sebelumnya tidak diakui oleh pihak yang diakuisisi dalam laporan keuangannya. Contohnya: merk, paten, hubungan pelanggan mungkin tidak tercatat dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Akan tetapi ketika perusahaan tersebut diakuisisi, maka aset tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan. Pengukuran aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambilalih menggunakan nilai wajar yang mengacu pada SAK yang mengatur maisng-masing aset dan liabilitas tersebut. Sedangkan pengukuran kepentingan nonpengendali didasarkan pada nilai wajar atau berdasarkan proporsi aset neto teridentifikasi. 12. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembeilan

dengan diskon Dalam suatu kombinasi bisnis, ada kalanya imbalan yang diberikan lebih besar daripada nilai wajar aset neto (aset dikurangi liabilitas) yang diperoleh. Selisih tersebut diberikan karena pengakuisisi menilai bahwa perusahaan yang diakuisisi mempunyai berbagai kelebihan (aset) yang tidak bisa diidentifikasi. Aset demikian disebut goodwill. Sebaliknya bila imbalan yang diberikan lebih kecil daripada nilai wajar aset neto (aset dikurangi liabilitas) yang diperoleh, maka akan terdapat goodwill negatif. Goodwill negatif akan dicatat oleh pengakuisisi sebagai keuntungan pada tahun berjalan. Perhitungan goodwill didapatkan dari : Goodwill = Biaya akuisisi jumlah aset neto teridentifikasi yang diambil alih Setiap akhir periode dilakukan pengujian atas Goodwill, apakah terjadi penurunan atau tidak. Bila nilainya turun, goodwill harus dikurangi.

13. Ilustrasi kombinasi bisnis dengan pembelian aset neto perusahaan P Corp. membeli aset neto dari S Co. pada tanggal 27 Desember 2010. Aset teridentifikasi dan liabilitas S Co. yang diambil alih pada tanggal tersebut menunjukkan data sebagai berikut (dalam ribuan) : Nilai Tercatat Assets : Cash Net Receivables Inventory Land Building-net Equipment-net Patent Total assets Liabilities : Account Payable Notes Payable Other liabilities Total liabilities Net assets Kasus 1) terdapat goodwill P Corp. membayar tunai $400.000 dan menerbitkan 50.000 lembar saham par $10, dan nilai pasar saham $20. P juga membayar berbagai biaya untuk akuisisi $9,000 dan biaya penerbitan saham $5,000. Nilai investasi yang dikeluarkan oleh P adalah: Pembayaran tunai Penerbitan saham = = 50,000 x $20 $ 400,000 1,000,000 $1,400,000 Sedangkan nilai wajar aset neto yang diperolehnya $1,200,000, sehingga dalam hal ini terdapat goodwill $200,000. Biaya-biaya lain yang dikeluarkan, tidak dimasukkan ke dalam nilai investasi, tetapi a. biaya akuisisi diakui sebagai beban pada periode berjalan b. biaya penerbitan saham dalam rangka akusisi didebit ke Agio Saham $ 50 $ 150 200 50 300 250 1,000 60 150 40 250 750 $ Nilai wajar 50 140 250 100 500 350 50 1,440 60 135 45 240 1,200

$

Jurnal yang dibuat P dalam rangka investasi di S adalah : Investment in S Cash Common Stock Additional Paid-In Capital 1,400,000 400,000 500,000 500,000

(Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham dan pembayaran 400,000 tunai untuk kombinasi bisnis dengan S Co.)Investment Expense Additional Paid-In Capital Cash 9,000 5,000 14,000

(Untuk mencatat biaya penerbitan 50.000 lembar saham dan biayabiaya lainnya dalam rangka kombinasi bisnis dengan S Co.)Cash Net Receivables Inventories Land Buildings Equipment Patents Goodwill Accounts payable Notes payable Other liabilities Investment in S 50,000 140,000 250,000 100,000 500,000 350,000 50,000 200,000 60,000 135,000 45,000 1,400,000

(Untuk mengalokasikan nilai investasi terhadap aset teridentifikasi dan utang yang diambil alih dengan menggunakan nilai wajar. )

Kasus 2), terdapat diskon atau goodwill negatif P Corp. menerbitkan 40,000 lembar saham par $10, dengan nilai pasar $20, dan menyerahkan 10% notes payable senilai $200,000 untuk memperoleh aset neto S Co. Biaya akuisisi $9,000 dan biaya penerbitan saham $5,000.

Nilai investasi yang dikeluarkan oleh P adalah: Penyerahan efek hutang Penerbitan saham = = 40,000 x $20 $ 200,000 800,000 $1,000,000 Nilai aset neto S Co. sebesar Goodwill negatif Jurnal yang dibuat P dalam rangka investasi di S adalah :Investment in S Notes Payable Common Stock Additional Paid-In Capital 1,200,000 200,000 500,000 500,000

(1,200,000) $ (200,000)

(Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham dan penyerahan notes payable $200,000 untuk kombinasi bisnis dengan S Co.)Investment Expense Additional Paid-In Capital Cash 9,000 5,000 14,000

(Untuk mencatat biaya penerbitan 50.000 lembar saham dan biayabiaya lainnya dalam rangka kombinasi bisnis dengan S Co.)Cash Net Receivables Inventories Land Buildings Equipment Patents Accounts payable Notes payable Other liabilities Investment in S Gain on Bargain Purchase 50,000 140,000 250,000 100,000 500,000 350,000 50,000 60,000 135,000 45,000 1,000,000 200,000

(Untuk mengalokasikan nilai investasi terhadap aset teridentifikasi dan utang yang diambil alih dengan menggunakan nilai wajar.) RANGKUMAN 1. Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak

pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis. Kombinasi bisnis bisa dilakukan dengan membeli aset neto suatu perusahaan, mengambil alih hutang, membeli sebagian aset neto perusahaan lain dan bersama-sama membentuk satu atau lebih bisnis lainnya, atau membeli saham perusahaan di atas 50%.

2. Penggabungan usaha dilakukan untuk memperoleh efisiensi operasi melalui integrasi secara horizontal atau vertikal atau mendiversifikasikan risiko usaha melalui konglomerasi. Bentuknya dapat berupa akuisisi, merger, dan konsolidasi.

3.

Metode pencatatan untuk kombinasi bisnis adalah metode pembelian atau

metode akuisisi. Metode ini mensyaratkan pengidentifikasian pihak pengakuisisi, penentuan tanggal akuisisi, pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi, serta pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.

4. Perhitungan goodwill didapatkan dari

biaya akuisisi jumlah aset neto

teridentifikasi yang diambil alih. Bila hasil pengurangan tersebut negatif, berarti terdapat Goodwill negatif dan akan dicatat oleh pengakuisisi sebagai keuntungan pada tahun berjalan.

5. Semua biaya yang terkait dengan akuisisi, kecuali biaya pendaftaran dan penerbitan efek hutang dan efek ekuitas, dibebankan pada periode berjalan. Biaya pendaftaran serta penerbitan efek hutang akan menambah diskon atas utang atau mengurangi premium (didebetkan ke discount atau premium efek hutang),

sedangkan biaya pendaftaran serta penerbitan efek ekuitas akan mengurangi (didebetkan) ke agio saham (additional paid-in capital). LATIHAN 1. Neraca P dan S pada tanggal 31 Desember 2010 tampak sebagai berikut :

P Current Asset Land Buildings-net Equipment-net Total assets Current liabilities Capital stock, $10 Additional paid-in Capital Retained Earnings Total liabilities + equities 130,000 50,000 300,000 220,000 $700,000 50,000 500,000 50,000 100,000 $700,000

S 60,000 100,000 100,000 240,000 $500,000 60,000 200,000 140,000 100,000 $500,000

Pada tanggal 2 Januari 2011, P

menerbitkan 30,000 lembar sahamnya

dengan nilai wajar $20/lembar untuk membeli semua saham S. S kemudian dibubarkan. Nilai tercatat aset neto S sama dengan nilai wajarnya kecuali current asset yang memiliki nilai wajar $100,000. P membayar biaya pendaftaran dan penerbitan saham $15,000 serta biaya kombinasi bisnis lainnya $25,000.

Diminta : 1) Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi kombinasi bisnisnya 2) Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis dengan S!

2. Pada tanggal 2 Januari 2011, P membeli aset neto S dengan menerbitkan 100,000 lembar sahamnya dengan nilai wajar $20/lembar dan menyerahkan $500,000 tunai. P membayar biaya pendaftaran dan penerbitan saham $50,000 serta biaya kombinasi bisnis lainnya $100,000. Sesaat sebelum kombinasi bisnis dilakukan, neraca kedua perusahaan tampak sebagai berikut (dalam ribuan):

Cash Accounts Receivable-net Notes Receivable-net Inventory Other current assets Land Building-net Equipment-net Total Assets Accounts Payable Mortgage payable, 10% Capital Stock, $10 par Additional paid-in capital Retained Earnings Total liabilities + equities Diminta :

P at BV 3,000 1,300 1,500 2,500 700 2,000 9,000 10,000 $30,000 1,000 5,000 10,000 8,000 6,000 $30,000

S at BV 240 360 300 420 180 100 600 800 $3,000 300 700 1,000 600 400 $3,000

S at FV 240 360 300 500 200 200 1,200 600 $3,600 300 700

1) Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi kombinasi bisnisnya 2) Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis dengan S!

BAB INVESTASI SAHAM PADA ENTITAS ASOSIASI AKUNTANSI DAN PELAPORAN INVESTOR

2

Tujuan instruksional khusus: 1. Mahasiswa mengenal level pengaruh yang signifikan, pengendalian melalui berbagai level kepemilikan saham 2. Mahasiswa bisa mengaplikasikan metode ekuitas untuk investasi dalam entitas asosiasi.

1. Investasi saham Bila perusahaan A membeli saham perusahaan B, terdapat 3

kemungkinan perlakuan akuntansi untuk 3 situasi: 1) Bila pembelian saham oleh A tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan B, maka A akan mengelompokkannya sebagai trading atau available for sale securities dan perlakuan akuntansinya tunduk kepada SAK 50 dan 55 (dicatat dengan nilai wajar/fair value-nya). Secara umum pembelian saham di bawah 20% dianggap tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

2) Bila pembelian saham oleh A mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan B, maka A akan menggunakan metode equity/ekuitas untuk mencatat investasi saham tersebut. Secara umum pembelian saham antara 20% - 50% dianggap mempunyai pengaruh yang signifikan

3) Bila pembelian saham oleh A dimaksudkan untuk mengendalikan atau menguasai perusahaan B, maka A harus menyusun laporan konsolidasi. Dalam laporan keuangannya tersendiri yang disajikan sebagai laporan konsolidasian, A boleh mencatat investasi saham tersebut dengan metode

cost atau mengikuti PSAK 55 (sbg sebagai trading atau available for sale securities). Pembelian saham di atas 50% dianggap dapat

mengontrol/menguasai perusahaan melalui voting). Dalam situasi seperti ini terjadi hubungan induk anak perusahaan. 2. Entitas asosiasi Yang dimaksud dengan entitas asosiasi adalah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh yang signifkan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama Yang dimaksud dengan pengaruh yang signifikan adalah kemampuan atau kekuasaan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee. Keberadaan pengaruh yang signifikan oleh investor umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut ini: a. Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di investee; b. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya; c. Adanya transaksi yang material antara investor dengan investee; d. Pertukaran personel manajerial; atau e. Penyediaan informasi teknis pokok Untuk menentukan adanya pengaruh yang signifikan, keberadaan hak suara potensial (waran, opsi, convertible securities) yang dapat dieksekusi pada saat pembelian saham, harus diperhitungkan. 3. Metode yang digunakan Menurut PSAK 15 par 10, investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58 Yang dimaksud dengan metode ekuitas menurut PSAK 15 par 8 adalah metode akuntansi dimana investasi pada awalnya dicatat berdasarkan harga

perolehannya, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset investee setelah pembelian saham. Bagian investor atas laba atau rugi investee diakui dalam laporan laba atau rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap nilai tercatat investasi juga dilakukan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari pendapatan komprehensif lain (other comprehensive income) investee.

Perubahan tersebut termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran mata uang asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain (other comprehensive income) investor. Metode ekuitas sering disebut sebagai konsolidasi satu baris karena konsolidasi akun-akun neraca diwakili dalam satu akun Investment in S, sedangkan konsolidasi akun-akun laporan laba rugi diwakili oleh akun Income from S. 4. Contoh prosedur akuntansi menurut Fair method 1 Jan tahun 2009, P membeli 2.000 (20%) dari 10.000 lembar saham S senilai $50/lembar. Nilai par dan nilai wajar saham diasumsikan sama. S memperoleh net income 2009 $50,000 dan membayar dividend 1 Nopember $20,000. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal: value/cost method dan equity

Cost method 1 Jan Investment in S Cash 1 Nov Cash Dividend Income 31Des No entry (asumsi harga pasar = cost) 100,000 100,000 4,000 4,000

Equity method Investment in S Cash Cash Investment in S Investment in S Income from S 100,000 100,000 4,000 4,000 10,000 10,000

5. Goodwill Bila tedapat selisih antara imbalan yang diberikan (harga perolehan) dengan nilai aset neto yang diperoleh, maka selisih tersebut dialokasikan ke berbagai akun yang nilai tercatat dan nilai wajarnya berbeda, dan bila masih terdapat selisih, dialokasikan ke goodwill. Sebaliknya bila nilai asset neto yang diperoleh lebih besar daripada imbalan, maka terdapat goodwill negatif dan akan diakui sebagai keuntungan pada tahun berjalan oleh investor. Goodwill dalam metode ekuitas tidak tampak dalam akun tersendiri, melainkan ada di dalam akun Investment in S. Selisih lebih atau kurang antara harga perolehan dengan nilai asset neto yang diperoleh, akan diamortisasikan berdasarkan masa manfaat aset/liabilitas investee. Selisih tersebut dieliminasi dengan cara mendebet atau mengkredit Income from S dan mengkredit atau mendebet Investment in S dengan jumlah yang sama. Dengan eliminasi ini, selisih tersebut suatu saat akan habis, sehingga Saldo akun Investment in S di dalam bukunya P akan sama dengan % kepemilikan P dikalikan dengan stockholders equity S. Goodwill tidak diamortisasikan, tetapi tiap akhir periode dinilai kembali. Karena goodwill yang membentuk nilai tercatat investasi dalam entitas asosiasi tidak diakui secara terpisah, maka tidak dilakukan pengujian secara terpisah dengan menerapkan persyaratan pengujian penurunan nilai goodwill sesuai PSAK 48. Sebagai gantinya seluruh nilai tercatat investasi diuji penurunan nilai berdasarkan PSAK 48 sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan recoverable amount dengan nilai tercatatnya.

6. Contoh aplikasi metode ekuitas 1) Awal Januari 2009, P membeli 30% saham S (diasumsikan mempunyai pengaruh yang signifikan) dengan menyerahkan uang kas $2,000,000 dan saham sebanyak 200,000 lembar dengan nilai par $10/lembar dan nilai pasar $15/lembar. P mengeluarkan biaya untuk pendaftaran saham $50,000 dan biaya konsultasi $100,000. Pada saat pembelian saham tersebut neraca S menunjukkan data sbb (dalam ribuan):

Cash Receivables - net Inventories Other current assets Equipment - net Total assets Accounts Payable Note payable, due in five years Common stock Retained earnings Total liabilities and sockholders equity

Book value (nilai tercatat) $ 1,500 2,200 3,000 3,300 5,000 $ 15,000 $ 1,000 2,000 10,000 2,000 $ 15,000

Fair value (nilai wajar) $ 1,500 2,200 4,000 3,100 8,000 $ 18,800 $ 1,000 1,800

S memperoleh net income untuk 2009 sebesar $ 3,000,000 dan membayar dividen 1 Juli $ 1,000,000. Dari informasi di atas, terdapat kelebihan imbalan (harga perolehan) yang diberikan atas nilai tercatat net aset dan atas fair value net asset. Imbalan yang diberikan (Harga perolehan/ cost) Nilai tercatat net asset yang diperoleh 30% x 12,000,000 Kelebihan cost atas nilai tercatat aset neto $5,000,000 3,600,000 1,400,000

Kelebihan cost atas nilai tercatat aset neto tersebut, dialokasikan kepada: Inventories (diasumsikan terjual di tahun 2009) 30% x (4,000,000 3,000,000) OCA (diasumsikan terpakai di tahun 2009) 30% x (3,100,000 3,300,000) Equipment (masa manfaat 20 th) 30% x (8,000,000 5,000,000) Note payable (jatuh tempo 5 tahun) 30% x (1,800,000 2,000,000) Goodwill 60,000 200,000 1,400,000 Untuk transaksi tersebut P akan membuat jurnal sbb: 1 Jan 2009 900,000 (60,000) 300,000

Investment in S Cash Common stock Additional paid-in capital (Untuk mencatat pembelian 30% saham S)

$ 5,000,000 $ 2,000,000 2,000,000 1,000,000

1 Jan 2009 Expenses Additional paid-in capital Cash 100,000 50,000 150,000

(Untuk mencatat pembayaran biaya konsultasi dan biaya pendaftaran saham)

1 Juli 2009 Cash Investment in S (Untuk mencatat penerimaan dividend 30% x 1,000,000) 300,000 300,000

31 Des 2009 Investment in S Income from S 900,000 900,000

(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 30% x 3,000,000) Income from S Investment in S 300,000 300,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat - inventory) Investment in S Income from S 60,000 60,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan nilai tercatat atas cost other current asset) Income from S Investment in S 45,000 45,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat - Equipment 900,000 : 20 th) Income from S Investment in S 12,000 12,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan nilai tercatat atas cost - notes payable 60,000 : 5)

Kelima jurnal di atas, bisa digabungkan menjadi Investment in S Income from S 603,000 603,000

Dalam contoh di atas, bagian investor atas laba atau rugi investee diakui dalam laporan laba atau rugi investor dengan menggunakan akun Income from S. Dengan jurnal-jurnal tersebut di atas, saldo akun Investment in S akan menunjukkan saldo $5,303,000 dan akun Income from S $603,000 2) Awal Januari 2009 A membeli 35% saham B dan diasumsikan mempunyai pengaruh yang signifikan dengan membayar kas sejumlah $475,000. Pada saat itu book value dan fair value net asset B masing-masing $900,000 dan $1,100,000. Selisih $200,000 karena Aset Tetap tercatat terlalu rendah;

masa manfaat Aset Tetap 10 tahun. Selama tahun 2009 B memperoleh keuntungan $ 80,000 dan membayar dividend 31 Desember $120,000. B juga mempunyai investasi saham yang diklasifikasikan sebagai available for sale securities yang nilainya mengalami kenaikan sebesar $ 20,000. Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai tercatat net aset sbb: Harga perolehan (Cost of investment) Nilai tercatat investasi 35 % x $900,000 Selisih cost atas nilai tercatat 475,000 315,000 160,000

Selisih dialokasikan ke:

Aset Tetap 35% x 200,000 Goodwill

70,000 90,000 160,000

Untuk transaksi tersebut P akan membuat jurnal sbb: 1 Jan 2009 Investment in B Cash (Untuk mencatat pembelian 35% saham B) 31 Des 2009 Cash Investment in B (Untuk mencatat penerimaan dividend dari B 35% x 120,000) 31 Des 2009 Investment in B Income from B 28,000 28,000 42,000 42,000 $475,000 $475,000

(Untuk mencatat bagian investor (A) atas profit investee (B) 35% x 80,000) Income from B Investment in B 7,000 7,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat Aset Tetap 70,000 : 10 th) Investment in B 7,000 7,000 di B 35% x Income from B (sbg OCI) (Untuk mencatat kenaikan nilai available for sale securities 20,000)

Ketiga jurnal di atas, bisa digabungkan menjadi: Investment in B Income from B Income from B (sbg OCI) 28,000 21,000 7,000

Dengan jurnal-jurnal tersebut di atas, saldo akun Investment in B akan menunjukkan saldo $461,000 dan akun Income from B $28,000.

7. Transfer aset antara investor dan investee PSAK 15 par 19 menyatakan bahwa laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi antara investor dan investee (upstream/downstream atau diakui dalam laporan keuangan investor hilir/hulu)

hanya sebesar bagian investor lain

dalam entitas asosiasi. Bagian investor atas laba atau rugi entitas asosiasi yang dihasilkan dari transaksi transaksi ini dieliminasi. Contoh: Investor A memiliki 20% saham di Investee B. Sepanjang 2009 A menjual inventory senilai $200,000 kepada B. Cost/harga perolehan barang tersebut $140,000. Sepertiga dari barang dagangan tersebut belum terjual dan masih ada di gudang B. Net income B untuk 2009 $1,000,000. Maka pada 31

Desember 2009 A akan membuat jurnal: Investment in B Income from B 200,000 200,000

(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 20% x 1,000,000) Income from B Investment in B 4,000 4,000

(Untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory B 20% x 20,000)

Laba antar perusahaan $60,000, yang sudah direalisir $40,000, yang belum direalisir 20,000. Laba yang diakui bagian investor lain adalah $1,000,000 - $20,000 = $ 980,000. Bagian A adalah 20% x 980,000 = $196,000. Jika tahun berikutnya, inventory tersebut terjual ke pihak luar, maka A akan membuat jurnal: Investment in B Income from B 4,000 4,000

8. Interim Acquisition Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan profit dari investee dan amortisasi selisih harga perolehan dengan nilai tercatat dimulai dari tanggal pembelian. Contoh: 1 Oktober 2009, P membeli 40% saham S dan diasumsikan mempunyai pengaruh yang signifikan sebesar $80,000. Net asset S pada 1 Januari 2009 adalah $150,000. Untuk tahun 2009, S melaporkan net incomr $25,000 dan mengumumkan dividend 1 September 2009 $15,000. Nilai buku asset dan liabilitas S s pada 1 Oktober 2009 sama dengan nilai wajarnya kecuali Bangunan yang nilai bukunya $40,000, mempunyai nilai wajar $60,000. Masa manfaat bangunan sejak 1 Oktober 2009 20 tahun. Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai tercatat net asset sbb: Harga perolehan (Cost of investment) Dikurangi: Ekuitas awal Income s/d 30 Sept (9/12 x 25,000) Less dividend 150,000 18,750 (15,000) 153,750 kepemilikan 40 % x 153,750 61,500 18,500 dialokasikan ke: 8,000 10,500 18,500 Untuk transaksi ini P akan membuat jurnal sbb: 1 0kt 2009 Investment in S Cash $80,000 $80,000 80,000

Selisih lebih cost atas investasi Selisih lebih cost atas investasi Bangunan (60,000 40,000) x 40% Goodwill

31 Des 2009

Investment in S Income from S

2,500 2,500 100 100

(Untuk mencatat bagian profit Investor 40% x 25,000 x 3/12) Income from S Investment in S

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat Bangunan 8,000 : 20 th x 3/12) 9. Investasi melalui kepemilikan bertahap Seorang investor mungkin memiliki pengaruh yang signifikan melalui beberapa tahap investasi. Misalnya per 1 Januari 2009 A memiliki saham di B sebanyak 10% dan menggunakan metode cost untuk investasi tersebut. Setahun kemudian A membeli lagi 15% saham B, sehingga total kepemilikannya menjadi 25% dan diasumsikan A mempunyai pengaruh yang signifikan. Pada saat A sudah mempunyai 25% kepemilikan saham , A harus menggunakan metode ekuitas sehingga akun investasi dan retained earning yang sebelumnya menggunakan metode cost harus disesuaikan. Contoh: P membeli 10% saham S pada awal 2009 senilai $70,000 dan mengelompokkannya sebagai trading securities. Stockholders equity S saat itu $600,000. Selisih sebesar $10,000 dialokasikan ke Bangunan yang masa manfaatnya 20 tahun lagi. Untuk tahun 2009 S melaporkan Net Income $100,000 dan membayar dividend %50,000. Nilai wajar saham pada akhir tahun sama dengan nilai tercatatnya. Untuk transaksi selama 2009, P akan membuat jurnal sbb: Investment in Trading Securities Cash (Untuk mencatat pembelian 10% saham S) Cash Dividend Income $5,000 $5,000 $70,000 $70,000

(Untuk mencatat penerimaan dividend dari S 10% x $50,000)

Awal 2010, P membeli kembali 15% saham S senilai $100,000, sehingga total kepemilikan sahamnya menjadi 25% dan diasumsikan P mempunyai pengaruh yang signifikan. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal sbb: Investment in S Investment in Trading Securities Cash $170,000 $ 70,000 100,000

(Untuk mencatat pembelian 15% saham S dan reklasifikasi 10% saham S dari Trading securities menjadi Investment in S) Investment in S Retained Earnings $9,500 $9,500

(Untuk mencatat bagian keuntungan P dari net income S 2009 10% x 100,000 dikurangi amorisasi selisih cost atas net aset yang diperoleh $10,000 : 20 th) 10. Penjualan kepemilikan saham pada entitas asosiasi (Sale of an equity interest) Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal investor tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan mencatat investasinya berdasarkan PSAK 55. Investor mengukur investasi yang tersisa pada entitas asosiasi pada nilai wajar. Investor mengakui dalam laporan laba rugi setiap selisih antara nilai wajar yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi dengan jumlah tercatat invetasi pada tanggal hilangnya pengaruh sigifikan. Contoh: 1 January 2007 P membeli 320,000 lembar saham S (40% kepemilikan) senilai $580,000. Ekuitas S $1,200,000. Nilai tercatat aset dan liabilitas sama dengan nilai wajarnya. P menggunakan metode ekuitas dari 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2009. Per 31 Desember 2009, akun investasi tersebut menunjukkan saldo $700,000 yaitu sama dengan 40% x $1.500.000 (ekuitas S + $ 100,000

goodwill). 1 Januari 2010, P menjual 200,000 lembar saham tersebut senilai

$460,000. Sisa 120,000 lembar saham, nilai wajarnya $270,000 mengelompokkannya sebagai Trading securities. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal sebagai berikut: Cash Investment in trading securities Investment in S Gain on sale of securities Gain on transfer of categories $460,000 270,000

dan P akan

$700,000 22,500 7,500

11. Pembelian saham langsung dari perusahaan, bukan dari pemegang saham (Stock purchases directly from the investee) Bila investor membeli saham langsung dari perusahaan, bukan dari bursa atau pemegang saham, maka hal itu akan menambah jumlah saham yang beredar dan mempengaruhi % perolehan saham Contoh: Awal Januari 2010, P Corp. membeli 20,000 saham yang belum diterbitkan sebelumnya langsung dari S senilai $450,000. Pada saat itu stockholders equity S terdiri dari $200,000 Common stock par $10 dan $150,000 Retained Earnings. Setelah pembelian saham oleh P, jumlah saham S yang beredar menjadi 20,000 + ($200,000:20,000) = 40,000. Dengan demikian kepemilikan saham P atas S adalah 50% (20,000 : 40,000) 12. Perusahaan Asosiasi dengan Saham Preferen (Investee corporation with preferred stock) Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen kumulatif yang dimiliki oleh pihak lain selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor menghitung bagiannya atas laba atau rugi investee setelah penyesuaian atas dividen atas saham tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah diumumkan atau belum. Contoh: P membeli 40% saham Q pada awal 2009 senilai $2,500,000. Pada saat itu stockholders equity Q terdiri dari 10% cumulative preferred stock, par $100,

$1,000,000; Common stock $3,000,000; Other paid-in capital $500,000; dan Retained Earnings $1,500,000. Net income yang diperoleh dan dividend yang dibayarkan oleh Q pada tahun 2009 masing-masing $700,000 dan $200,000. Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai tercatat net asset sbb: Harga perolehan (Cost of investment) Nilai tercatat investasi yang diperoleh: Ekuitas Q Dikurangi saham preferen 6,000,000 1,000,000 5,000,000 % kepemilikan 40% 2,000,000 Selisih cost atas nilai tercatat (goodwill) 500,000 2,500,000

Income from Q akan dihitung sbb: Net Income Q Dividen saham preferen 10% x 1,000,000 Income untuk common stock Bagian P (Income from Q) 40% x 600,000 = $240,000 $700,000 100,000 $600,000

RANGKUMAN

1. Pembelian saham suatu entitas yang tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan akan dicatat sebagai trading atau available for sale securities; yang mempunyai pengaruh yang signifikan akan dicatat dengan metode ekuitas; yang menimbulkan hubungan induk-anak, akan dicatat menggunakan metode cost, diperlakukan sebagai trading atau available for sale securities dan induk perusahaannya harus menyusun laporan keuangan konsolidasi.

2. Yang dimaksud dengan pengaruh yang signifikan adalah kemampuan atau kekuasaan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee.

3. Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat berdasarkan harga perolehannya, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset investee setelah pembelian saham. Bagian investor atas laba atau rugi investee diakui dalam laporan laba atau rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi.

4. PSAK 15 par 19 menyatakan bahwa laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi antara investor dan investee (upstream/downstream atau diakui dalam laporan keuangan investor hilir/hulu)

hanya sebesar bagian investor lain

dalam entitas asosiasi. Bagian investor atas laba atau rugi entitas asosiasi yang dihasilkan dari transaksi transaksi ini dieliminasi.

5. Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan profit dari investee dan amortisasi selisih harga perolehan dengan nilai tercatat dimulai dari tanggal pembelian.

6. Bila investor memiliki saham secara bertahap, yaitu dari tidak mempunyai pengaruh ke mempunyai pengaruh, maka ia harus membuat jurnal penyesuaian atas investasinya seolah-olah metode ekuitas sudah dipergunakan sebelumnya.

7. Investor yang menjual kepemilikan sahamnya pada entitas asosiasi, sehingga ia tidak mempunyai pengaruh yang signifikan lagi, maka ia harus menghentikan penggunaan metode ekuitasnya. Investasi yang tersisa akan dinilai berdasarkan fair value dan dikelompokkan sebagai Trading atau Available for sale securities.

8. Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen kumulatif yang dimiliki oleh pihak lain selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor menghitung bagiannya atas laba atau rugi investee setelah penyesuaian atas dividen atas saham tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah diumumkan atau belum.

LATIHAN SOAL

1. P menerbitkan 40,000 lembar sahamnya (tanpa nilai par) untuk memperoleh 40% saham S pada 1 Jan 2010. P juga membayar biaya kombinasi bisnis $40,000 dan biaya penerbitan dan registrasi saham $10,000. Aset dan liabilitas S pada saat itu tampak sbb:

Cash Accounts receivable net Inventory (terjual di tahun 2010) Land Buildings net (masa manfaat 10 tahun) Equipment net (masa manfaat 7 tahun) Total Assets Liabilities Capital stock Retained Earnings Total Liabilities & Equities Saudara diminta untuk:

Book Value ($) 100,000 200,000 500,000 100,000 600,000 400,000 1,900,000 900,000 700,000 300,000 1,900,000

Fair Value ($) 100,000 200,000 600,000 300,000 400,000 500,000 2,100,000 900,000

1) Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas net asset yang diperoleh bila harga wajar saham P $11/share 2) Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas net asset yang diperoleh bila harga wajar saham P $8/share

2. 1 April 2010, P membeli 30% saham S senilai $383,000. Ekuitas S awal tahun 2010 $1,000,000. Selama 2010, S mengumumkan dan membayar dividen sebesar $20,000, 4 kali, yaitu tanggal 15 Maret, 15 Juni, 15 September, dan 15 Desember. Net income yang diperoleh th 2010 $160,000 Saudara diminta untuk menentukan: 1) Goodwill dari transaksi di atas 2) Income from S 2010

3) Investment in S per 31 Desember 2010 3. P membeli 40% saham S pada 1 Januari 2010 senilai $2,240,000. Pada saat itu nilai tercatat dan nilai wajar asset dan liabilitas S tampak sebagai berikut: Book Value ($) 400,000 700,000 1,000,000 200,000 900,000 1,500,000 1,200,000 5,900,000 800,000 200,000 1,000,000 3,000,000 900,000 5,900,000 income $1,200,000 dan Fair Value ($) 400,000 700,000 1,200,000 200,000 1,700,000 2,000,000 500,000 6,700,000 800,000 200,000 1,100,000

Cash Accounts receivable net Inventory (terjual di tahun 2010 Other current assets Land Buildings net (masa manfaat 10 tahun) Equipment net (masa manfaat 7 tahun) Total Assets Accounta Payable Other current liabilities Bonds Payable (jatuh tempo 1 Jan uari 2015) Capital Stock, $10 par Retained Earnings Total liabilities & Equities Untuk tahun 2010, S

melaporkan net

membayarkan dividend $600,000. Goodwill tidak diamortisasikan.

Saudara diminta untuk: 1) Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas net asset yang diperoleh 2) Menghitung besarnya Income from S 2010 3) Menentukan saldo Investment in S 31 Desember 2010

4. P melakukan investasi saham di S selama 2009 dan 2010 sbb:

Tanggal perolehan 1 Juli 2009 1 januari 2010

Jumlah lembar saham 3,000 6,000

Cost ($) 48,750 99,000

Ekuitas S 1 Januari 2009 terdiri dari 20,000 lembar saham nilai par $10 dan retained earnings $100,000. Net income yang dihasilkan S tahun 2009 dan 2010 masing-masing $40,000 dan $60,000. Untuk tahun 2009 dan 2010,S membayar dividend setiap tanggal 1 Mei dan 1 November masing-masing sebesar $15,000. Bila ada selisih antara cost dengan nilai tercatat aset neto yang diperoleh, dialokasikan ke paten dan

diamortisasikan selama 10 tahun.

Saudara diminta untuk: 1) Menghitung besarnya Income from S 2009 dan 2010 2) Menentukan saldo Investment in S 31 Desember 2009 dan 2010

BAB LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

3

1. Kombinasi bisnis melalui perolehan saham PSAK No. 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Sedangkan IFRS 3 mendefinisikan kombinasi bisnis

sebagai bergabungnya dua atau lebih entitas/perusahaan menjadi satu entitas pelaporan. Menurut IFRS kombinasi bisnis bisa terjadi dari pembelian ekuitas perusahaan/entitas lain. Dalam bab sebelumnya dinyatakan bahwa bila terjadi pembelian saham yang dimaksudkan untuk mengendalikan atau menguasai perusahaan lain, maka dalam situasi seperti ini terjadi hubungan induk anak perusahaan (parent subsidiary). Pembelian saham berhak suara di atas 50% dianggap dapat mengontrol, menguasai perusahaan melalui voting. Yang dimaksud dengan pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Kendali juga dianggap ada, bila induk perusahaan memiliki kurang dari atau 50% saham anak perusahaan tetapi terdapat kondisi sbb: induk perusahaan punya kekuasaan (power) lebih dari 50% melalui perjanjian dengan investor lain induk perusahaan punya kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dari anak perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian induk perusahaan punya kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti mayoritas dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan anggota dewan direksi/dewan komisaris/organ pengatur ini

mengendalikan anak perusahaan

induk perusahaan punya kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat-rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan anggota dewan direksi/dewan komisaris/organ pengatur ini mengendalikan anak perusahaan.

2. Entitas pelaporan Bila investasi saham menimbulkan hubungan induk- anak, maka masingmasing perusahaan berlangsung sebagai perusahaan yang terpisah dan menyusun laporan keuangan masing-masing. Sedangkan entitas yang

mengendalikan/menguasai entitas-entitas yang lainnya (induk) diharuskan untuk menyusun laporan konsolidasian. Tujuan dari penyusunan laporan konsolidasian adalah untuk menyediakan laporan keuangan yang bermanfaat dan relevan bagi para pengguna. Meskipun secara hukum entitas-entitas tersebut berdiri sendiri, tetapi secara substansi mereka adalah entitas ekonomi tunggal, satu kesatuan usaha. Oleh karena itu, laporan keuangannya harus dikonsolidasikan. PSAK No. 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri par 35 menyatakan, bahwa jika entitas induk menyusun laporan keuangan sendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk tersebut mencatat investasi pada anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi pada: a. Biaya perolehan (cost) b. Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (sbg sebagai trading atau available for sale securities) Dalam seluruh pembahasan penyusunan laporan konsolidasi akan digunakan asumsi induk perusahaan menggunakan metode cost untuk investasi sahamnya dan tidak terjadi penurunan nilai atas investasi tersebut. Dalam laporan keuangan (neraca ) induk perusahaan akan menggunakan akun Investment in Subsidiary, dan masuk ke dalam kelompok Non current asset 3. Prosedur konsolidasi

Dalam

penyusunan

laporan

keuangan

konsolidasian,

entitas

menggabungan laporan keuangan entitas induk dan entitas anak satu persatu dengan menjumlahkan pos-pos sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan dan beban. Agar laporan keuangan konsolidasian dapat menyajikan informasi keuangan dari kelompok usaha tersebut sebagai entitas ekonomi tunggal, maka dilakukan langkah-langkah sbb: a. Jumlah tercatat investasi entitas induk pada setiap entitas anak dengan porsi entitas induk atas ekuitas anak dieliminasi b. Kepentingan non pengendali atas laba atau rugi entitas anak yang dikonsolidasikan selama periodepelaporan diidentifikasi c. Kepentingan non pengendali dan bagian kepemilikan entitas induk atas asset neto entitas anak yang dikonsolidasikan terpisah. diidentifikasi secara

Kepentingan non pengendali atas aset neto terdiri dari: Jumlah kepentingan nonpengendali pada tanggal kombinasi awal yang dihitung sesuai PSAK 22 Bagian kepentingan nonpengendali atas perubahan ekuitas sejak tanggal kombinasi bisnis tersebut 4. Contoh penyusunan laporan konsolidasian 1) P membeli 100% saham S, perusahaan yang baru berdiri. Aset neto S $120,000 dan P membayar $120,000 untuk memperoleh aset neto tsb. Neraca P dan S pada saat pembelian saham tersebut tampak sbb:

P Assets: Current Assets $ 140,000 $

S 20,000

Non current assets: Plant, property and Equipment Investment in S Total Assets Liablities & Stockholdersequity: Current Liabilities Equity: Common Stock par $1 Additional paid-in capital Retained Earnings Total Liablities & Stockholdersequity

640,000 120,000 $ 900,000 $ 100,000 200,000 250,000 350,000 $ 900,000

125,000 $ 145,000 $ 25,000

80,000 40,000 $ 145,000

Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian, dibuat suatu kertas kerja. Di dalam kertas kerja tersebut kita membuat jurnal eliminasi untuk menghilangkan akun-akun yang resiprokal. Jurnal ini tidak dibukukan ke dalam pembukuan P dan S, dan hanya ada di dalam kertas kerja (worksheet) Jurnal eliminasi, laporan keuangan P dan S, serta kertas kerja untuk penyusunanan laporan keuangan konsolidasian sesaat setelah akuisisi tampak sbb (dalam ribuan $): P ($) S ($) Adjustment & Eliminations ($) Debit Credit Consolidated Balance Sheet

Assets: Current Assets Non current assets: Plant, property and Equipment Investment in S Total Assets Liablities & Stockholdersequity: Current Liabilities Equity: Capital Stock par $1 Additional paid-in capital Retained Earnings Tota Liablities & Stockholdersequity Common Stock S Additional paid-in capital S

140 640 120 900

20 125 145 120

160 765

925

100 200 250 350 900

25 80 40 145 80 40

125 200 250 350 925

80,000 40,000

Investment in S

120,000

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders equity S)

2) 1 Januari 2009 P membeli 100% saham S senilai $200,000. Pada saat itu stockholders equity S terdiri dari Capital Stock $30,000; Additional paid-in capital $90,000; dan Retained Earnings $80,000. Untuk tahun 2009 S melaporkan net income $60,000 dan tidak membayar dividend. Kertas kerja untuk penyusunan laporan konsolidasian 2009, tampak sbb (dalam ribuan $): P ($) S ($) Adjustment & Eliminations ($) Debit Credit Consolidat ed Balance Sheet 265 925 200 1,190

Assets: Current Assets Non current assets: Plant, property and Equipment Investment in S Total Assets Liablities & Stockholdersequity: Current Liabilities Equity: Capital Stock par $1 Additional paid-in capital Retained Earnings Tota Liablities & Stockholdersequity

175 680 200 1,055

90 245 335

155 150 280 470 1,055

75 30 90 140 335 30 90 80

230 150 280 530 1,190

Jurnal eliminasi yang dibuat adalah: Capital Stock S Additional paid-in capital S Retained Earnings beginning -S Investment in S 30,000 90,000 140,000 200,000

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders equity S) 5. Kepentingan pihak non-pengendali

Bila suatu induk perusahaan membeli anak perusahaan tidak 100%, misalnya 90%, maka yang 10% nya disebut/dinamakan non controlling interest (kepentingan non pengendali), sedangkan induknya disebut

kepentingan pengendali (controlling interest). 6. Goodwill Bila suatu induk perusahaan membeli saham anak perusahaan dengan harga di atas fair value net asset yang diperolehnya, maka akan terdapat goodwill. Mengapa induk perusahaan mau membeli saham anak perusahaan dengan harga yang lebih tinggi daripada fair value saham yang diperolehnya? Karena investor melihat berbagai kelebihan dari sinerginya dengan anak perusahaan dan kelebihan-kelebihan tersebut tidak bisa diidentifikasikan, sehingga dikelompokkan dalam satu akun bernana goodwill. Investor akan mencatat goodwill sebagai asset di dalam neracanya. 7. Cara menentukan goodwill Terdapat dua cara yang diperkenankan untuk menentukan goodwill. Cara yang pertama adalah dengan mengurangkan cost/harga perolehan dari % kepemilikan atas nilai wajar anak perusahaan. Dengan cara seperti ini, maka goodwill yang diperoleh adalah goodwill induk perusahaan saja. Sedangkan cara kedua adalah mengurangkan cost/harga perolehan dari (nilai wajar aset neto nilai wajar saham yang dimiliki kepentingan non

pengendali). Dengan cara yang kedua akan diperoleh goodwill untuk perusahaan sebagai satu kesatuan, yaitu goodwill induk dan anak. Dalam keseluruhan pembahasan berikutnya, akan digunakan penentuan goodwill dengan cara ke-2 Contoh: Awal Januari 2009, P membayar $87,000 untuk membeli 80% saham S. Pada saat itu stockholders equity S terdiri dari Capital Stock $60,000 (6,000 lembar saham) dan Retained Earnings $30,000; nilai tercatat net asset sama dengan nilai wajarnya. Dari transaksi ini jika digunakan penghitungan goodwill dengan cara pertama akan didapat goodwill sbb: Cost/harga perolehan $87,000

% kepemilikan 80% x ($60,000 + $30,000) Goodwill Dengan cara ke-dua akan diperoleh goodwill sebesar: Cost/harga perolehan Total nilai perusahaan = 100/80 x 87,000 = 108,750 21,750

72,000 $15,000

$87,000

Bagian kepentingan non pengendali 20% x 108,750 = Bagian kepentingan pengendali Goodwill

68,250 $18,750

Dari total goodwill $18,750 tersebut 80%nya yaitu 15,000 adalah goodwill untuk induk perusahaan, sama dengan perhitungan goodwill cara yang pertama, sisanya $3,750 adalah goodwill untuk kepentingan non pengendali. Goodwill sebesar $18,750 bisa juga dicari dengan

mengurangkan total nilai wajar perusahaan dari nilai wajar (108,750 90,000 ) = $18,750.

asset neto

Bila dalam soal di atas diketahui nilai pasar saham kepentingan non pengendali $20/lembar, maka goodwill dihitung sbb: Cost/harga perolehan Bagian kepentingan non pengendali $20 x 1,200 lembar Total nilai perusahaan Nilai buku = nilai wajar aset neto Goodwill 8. Contoh penyusunan laporan konsolidasi setelah bisnis Awal Januari 2009, P membayar $87,000 untuk membeli 80% saham S. Pada saat itu stockholders equity S terdiri dari Capital Stock $60,000 dan Retained Earnings $30,000; nilai tercatat net asset sama dengan nilai wajarnya. Nilai pasar kepentingan non pengendali tidak diketahui. Dari transaksi ini terdapat goodwill sebesar (100/80 x 87,000) - 90,000 = $ 87,000 24,000 $111,000 90,000 $ 21,000 tahun kombinasi

$18,750)}. Tahun 2009, S melaporkan net income $25,000 dan membayar dividend $15,000.

Kertas kerja konsolidasi dan jurnal eliminasi yang dibuat adalah: P ($) Income Statement: Sales Dividend Income Expenses Net Income Non controlling interest exp Consolidated Net Income Retained Earnings Beginning Add: net income Deduct: dividend Retained Earnings Dec 31 Balance Sheet: Cash Other Current Assets Investment in S Plant, property and Equipment Accumulated Depreciation Goodwill Total Assets Liabilities Capital Stock Retained Earnings Dec 31 NCI 1 Jan NCI 31 Dec S ($) Adjustment & Eliminations ($) Dr Cr Consoldt Statmnts

250,000 12,000 200,000 62,000

65,000 a 12,000 40,000 25,000 c 5,000

315,000 240,000 5,000 70,000 5,000 70,000 30,000 45,000

5,000 62,000 30,000 37,000

30,000 25,000 15,000 40,000

b 30,000

a 12,000 c 3,000

40,000 90,000 87,000 300,000 50,000

10,000 50,000 b 87,000 100,000 30,000 b 18,750

50,000 140,000 400,000 80,000 18,750 528,750 110,000 350,000 45,000

467,000 80,000 350,000 37,000 467,000

30,000 60,000 40,000 130,000

b 60,000

b 21,750 c 2,000

23,750 528,750

a. Dividend Income Dividend-S

12,000 12,000

(untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S) b. Capital Stock S Retained Earnings S - beginning Goodwill 60,000 30,000 18,750

Investment in S Non controlling interest beginning

87,000 21,750

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders equity S dan memunculkan goodwill) c. Non controlling interest expense Dividend-S Non controlling interest ending 5,000 3,000 2,000

(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeliminasi dividend S dan menambahkan bagian laba tersebut ke ekuitas kepentingan non pengendali) Tahun 2010, S melaporkan net income $30,000 dan membayar dividend $15,000. S meminjam uang kepada P sebesar $10,000 dan menyerahkan wesel bayar.

Jurnal eliminasi dan kertas kerja konsolidasi yang dibuat P adalah: a. Investment in S Retained Earning P beginning 8,000 8,000

[(Untuk mencatat kenaikan investment in S dan Retained Earning yang tahun sebelumnya kurang dibukukan (25,000 15,000) x 80%] b. Dividend Income Dividend-S (untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S) c. Capital Stock S Retained Earnings S - beginning Goodwill Investment in S Non controlling interest beginning 60,000 40,000 18,75 95,000 23,750 12,000 12,000

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders equity S dan memunculkan goodwill)

P ($)

S ($)

Adjustment & Eliminations ($)

Consolidt Statement

Dr Income Statement: Sales Dividend Income Expenses Net Income Non controlling interest expense Consolidated Net Income Retained Earnings Beginning Add: net income Deduct: dividend 300,000 12,000 244,000 68,000 75,000 b 12,000 45,000 30,000 d 6,000

Cr 375,000 289,000

6,000 80,000 a 8,000 45,000 80,000 45,000 80,000

37,000 68,000 45,000

40,000 30,000 15,000

c 40,000

b12,000 d 3,000

Retained Earnings 55,000 60,000 Dec 31 Balance Sheet Cash 46,000 20,000 Note Receivable S 10,000 Other Current Assets 97,000 70,000 Investment in S 87,000 a 8,000 Plant, property and 300,000 100,000 Equipment Accumulated 60,000 30,000 Depreciation Goodwill c 18,750 Total Assets 480,000 Note Payable P 10,000 e 10,000 Liabilities 70,000 25,000 Capital Stock 350,000 60,000 c 60,000 Retained Earnings 60,000 55,000 Dec 31 NCI 1 Jan NCI 31 Dec Liab & Stockhequity 467,000 150,000

66,000 e 10,000 167,000 c 95,000 400,000 100,000 18,750 551,750 95,000 350,000 80,000 c 23,750 d 3,000

26,750 551,750

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders equity S dan memunculkan goodwill) d. Non controlling interest expense Dividend-S Non controlling interest ending 3,000 6,000 3,000

(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeliminasi dividend S dan menambahkan bagian laba tersebut ke ekuitas kepentingan non pengendali) e. Notes Payable P Notes Receivable S (untuk mengeliminasi hutang-piutang antar perusahaan) 9. Urutan pembuatan jurnal eliminasi Seiring dengan bertambahnya kompleksitas penyusunan laporan 10,000 10,000

keuangan konsolidasian, ada baiknya pembuatan jurnal eliminasi diurutkan sbb: 1) Jurnal penyesuaian untuk kesalahan atau pos-pos yang belum dibukukan oleh masing-masing perusahaan 2) Jurnal untuk mengeliminasi transaksi antar perusahaan yang melibatkan profit 3) Jurnal untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S 4) Jurnal untuk mengeliminasi akun resiprokal Investment in S dengan akun ekuitas S 5) Jurnal untuk alokasi dan amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat asset neto yang diperoleh 6) Jurnal untuk mengeliminasi akun resiprokal lainnya (hutang-piutang, interest expense dan interest income) 10. Alokasi kelebihan cost/harga perolehan atas nilai tercatat net asset yang diperoleh Bila induk perusahaan membayar harga perolehan lebih dari nilai tercatat value aset neto yang diperoleh, maka kelebihan tersebut dialokasikan ke berbagai akun yang nilai buku dan nilai wajarnya berbeda, bila masih ada sisa, dialokasikan ke goodwill. Contoh: P membeli 90% saham S pada akhir Desember 2009 senilai $360,000 secara tunai. Stockholders equity S pada saat itu terdiri dari Capital Stock

$200,000 dan Retained Earnings $50,000. Beberapa akun aset S pada saat itu menunjukkan angka sbb:

Inventories (terjual di tahun 2010) Land Buildings (masa manfaat 25 tahun) Equipment (masa manfaat 5 tahun)

Fair Value ($) 60,000 60,000 180,000 70,000

Book Value ($) 50,000 30,000 100,000 90,000

Undervaluation (overvaluation) 10,000 30,000 80,000 (20,000) 100,000

Fair value perusahaan Fair value net asset yang tercatat/teridentifikasi

100/90 x 360,000 = 400,000

200,000 + 50,000 + 100,000 = 350,000 Goodwill keseluruhan 50,000

Fair value perusahaan Nilai tercatat asset neto

100/90 x 360,000 = 400,000 250,000 150,000

Selisih nilai wajar perusahaan atas nilai tercatat asset neto

Selisih dialokasikan ke berbagai akun seperti terlihat di atas Goodwill

100,000 50,000 150,000

Cost/harga perolehan P Nilai tercatat net asset yang diperoleh P90% x 250,000 = Selisih cost atas nilai tercatat net asset Selisih dialokasikan ke berbagai akun 90% x 100,000 = 90,000 Goodwill P 90% x 50,000 = 45,000

360,000 225,000 135,000

135,000 0

Jurnal eliminasi yang dibuat untuk menyusun laporan konsolidasian adalah:

a. Capital stock Retained Earnings Dec 31 Unamortized excess Investment in S Non Controlling Interest

200,000 50,000 150,000 360,000 40,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investment in S dan stockholders equity S dan memunculkan unamortized excess) b. Inventories Land Buildings net Goodwill Equipment net Unamortized excess 10,000 30,000 80,000 50,000 20,000 150,000

(untuk mengalokasikan unamortized excess ke berbagai akun dan ke goodwill). Bila segera setelah penggabungan usaha, P menyusun laporan konsolidasian, maka kertas kerja akan tampak seperti ini (dalam ribuan $): P ($) Cash Receivables - net Inventories Land Buildings net Equipment net Investment in S Goodwill Unamortized excess Accounts Payable Capital Stock Ret. Earnings Dec 31 NCI 31 Dec 950 130 700 120 950 300 50 200 50 300 25 90 80 60 200 135 360 90% S ($) 5 25 50 b 30 b 100 b 90 Adjustment & Eliminations ($) Dr Cr Conslidt Statements 30 115 139 117 372 207

10 30 80 b a 50 150 20 360

b a

50 b 150 1,025 180 700 120 a 40 40 1,025

a a

200 50

Untuk tahun 2010, S memperoleh net income $60,000 dan mengumumkan dividend 2 kali yaitu pada 1 Juni dan 1 Desember masingmasing $10,000. Dividend yang diumumkan tanggal 1 juni sudah dibayar, sedangkan yang diumumkan 1 Desember, sampai dengan 31 Desember 2010 belum dibayar oleh S. P hanya mencatat dividend income bila dividend sudah dibayar. Pada tahun 2010, S meminjam uang kepada P sebesar

$20,000 dan akhir Desember S sudah mengirimkan cek untuk membayarnya, tetapi P belum menerima cek tersebut.

Jurnal eliminasi yang dibuat untuk menyusun laporan konsolidasian adalah: a. Dividend Receivable Dividend Income 9,000 9,000

(Untuk mencatat dividend income atas dividend yang diumumkan oleh S tetapi belum dicatat oleh P) Jurnal ini tidak hanya dibuat di dalam kertas kerja konsolidasi, tetapi juga akan dibuat oleh P sebagai jurnal penyesuaian akhir tahun b. Cash Notes Receivable 20,000 20,000

(Untuk mencatat pembayaran utang dari S melalui cek yang belum diuangkan oleh P) c. Dividend income Dividend (untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S) d. Non controlling interest expense Dividend Non controlling interest 5,080 2,000 3.080 18,000 18,000

(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeliminasi dividend S dan menambahakan selisihnya ke ekuitas kepentingan non pengendali)

Bagian laba kepentingan non pengendali diperoleh dari perhitungan sbb: Bagian laba 10% x 60,000 = = 1,000 6,000

Dikurangi amortisasi excess - inventory 10% x 10,000

amortisasi excess - buildings 10% x 80,000 : 25 = 320 ditambah amortisasi excess - equipment 10% x 20,000 : 5 = 400 e. Capital stock Retained Earnings Dec 31 Unamortized excess Investment in S Non Controlling Interest 200,000 50,000 150,000 360,000 40,000 920 5,080

(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investment in S dan stockholders equity S dan memunculkan unamortized excess) f. Cost of goods sold Land Buildings net Goodwill Equipment net Unamortized excess 30,000 80,000 50,000 20,000 150,000 10,000

(untuk mengalokasikan unamortized excess ke berbagai akun dan ke goodwill) g. Operating expenses Buildings net h. Equipment Operating expenses i. Dividend Payable Dividend Receivable 9,000 9,000 4,000 4,000 3,200 3,200

Kertas kerja konsolidasi akan tampak sbb: P ($) Income Statement: Sales Dividend Income Cost of goods sold Operating Expenses Net Income S ($) Adjustment & Eliminations ($) Dr Cr Consolidt Statements

900,000 9,000 600,000 190,000 119,000

300,000 150,000 90,000 60,000 c 18,000 a 9,000 f 10,000 g 3,200 h 4,000

1,200,000 760,000 279,200

Non controlling interest expense Consolidated Net Income Retained Earnings Beginning Add: net income Deduct: dividend Retained Earnings Dec 31 Balance Sheet Cash Accounts Receivable - net Note Receivable S Inventories Land Buildings net Equipment net Investment in S Dividend Receivable Goodwill Unamortized excess Accounts Payable Dividend Payable Capital Stock Retained Earnings 31 NCI 1 Jan NCI 31 Dec

d 120,000 119,000 100,000 139,000 50,000 60,000 20,000 90,000

5,080

e 50,000

5,080 155,720 120,000 156,720 100,000 175,720

c 18,000 d 2,000

13,000 76,000 20,000 90,000 60,000 190,000 150,000 360,000

15,000 25,000 60,000 30,000 110,000 120,000

b 20,000 b 20,000 f 30,000 f 80,000 h 4,000 a 9,000 f 50,000 f 150,000

48,000 101,000 150,000 120,000 376,800 254,000

g 3,200 f 20,000 d360,000 i 9,000 f 150,000

50,000 1,099,800 180,000 1,000 700,000 175,720

959,000 120,000 700,000 139,000 959,000

Dec

360,000 60,000 10,000 200,000 90,000 360,000

i 9,000 e200,000

e 40,000 d 3,080

43,080 1,099,800

RANGKUMAN 1. PSAK No. 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Sedangkan IFRS 3 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai bergabungnya dua atau lebih entitas/perusahaan menjadi satu entitas pelaporan. Menurut IFRS kombinasi bisnis bisa terjadi dari pembelian ekuitas perusahaan/entitas lain. 2. bila terjadi pembelian saham yang dimaksudkan untuk mengendalikan atau menguasai perusahaan lain, maka dalam situasi seperti ini terjadi hubungan induk anak perusahaan (parent subsidiary). Pembelian saham berhak suara di atas 50% dianggap dapat mengontrol, menguasai perusahaan melalui voting.

3. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Kendali juga dianggap ada, bila induk perusahaan memiliki kurang dari atau 50% saham anak perusahaan tetapi memenuhi beberapa kondisi tertentu.

4. Bila investasi saham menimbulkan hubungan induk- anak, maka masingmasing perusahaan berlangsung sebagai perusahaan yang terpisah dan menyusun laporan keuangan masing-masing. yang lainnya Sedangkan harus entitas yang

mengendalikan

entitas-entitas

menyusun

laporan

konsolidasian. Meskipun secara hukum entitas-entitas tersebut berdiri sendiri, tetapi secara substansi mereka adalah entitas ekonomi tunggal, satu kesatuan usaha. Oleh karena itu, laporan keuangannya harus dikonsolidasikan.

5. Jika entitas induk menyusun laporan keuangan sendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk tersebut mencatat investasi pada anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi pada: c. Biaya perolehan (cost) d. Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

(sbg sebagai trading atau available for sale securities)

6. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, entitas menggabungan laporan keuangan entitas induk dan entitas anak satu persatu dengan menjumlahkan pos-pos sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan dan beban.

LATIHAN 1. P Co. membeli 80% saham berhak suara S Inc. senilai $2,500,000 pada 1 January 2006. Ekuitas S pada saat itu terdiri dari: Capital stock, par $10 Additional Paid-in capital Retained Earnings Total stockholdersequity $1,000,000 600,000 800,000 $2,400,000

Kelebihan cost atas nilai tercatat asset neto dialokasikan 10% ke inventory yang under value dan terjual di tahun 2006, 40% ke asset tetap yang juga undervalue dengan masa manfaat 8 tahun, dan sisanya ke goodwill. Neraca saldo komparatif untuk kedua perusahaan pada 31 Desember 2010 tampak sebagai berikut: Other assets-net Investment in S Expenses (including cost of goods sold) Dividends Total debits Capital stock $10 par Additional paid-in capital Retained Earnings Sales Dividend income Total credits P ($) 3,850,000 2,500,000 3,180,000 500,000 10,030,000 3,000,000 850,000 2,030,000 4,000,000 150,000 10,030,000 S ($) 2,600,000 600,000 200,000 3,400,000 1,000,000 600,000 800,000

3,400,000

Berdasarkan informasi di atas, Saudara diminta untuk menentukan angka yang akan muncul di dalam laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2010 untuk akun-akun: 1) Goodwill (asumsi tidak ada penurunan nilai) 2) Bagian keuntungan kepentingan non pengendali 3) Consolidated net income 4) Consolidated retained earnings 5) Kepentingan non pengendali

2.

P membeli 75% saham berhak suara S Co. tanggal 1 Januari 2010

senilai $600,000 kas. Ekuitas S Co. saat itu terdiri dari Capital stock $500,000 dan Retained earnings $100,000. Selisih antara cost dan nilai tercatat asset neto dialokasikan 10% ke undervalued Inventory, 20% ke undervalued Buildings, 30% undervalued Equipment, dan sisanya ke patent yang tidak dicatat oleh S. Inventory terjual di tahun 2010; masa manfaat equipment 5 tahun, sedangkan building dan patent masing-masing 10 tahun. Account Payable S per 31 Desember 2010 termasuk utang ke P sebesar $10,000 yang jatuh tempo tanggal 15 Januari 2011. Laporan keuangan terpisah P dan S per 31 Desember 2010 tampak sbb: P ($) Combined Income and Retained Earnings Statements for the year ended Dec 31, 2010 Sales Dividend income Gain on sale of equipment Cost of goods sold Depreciation expense Other expenses Net income Add: Retained earnings Jan 1,2010 Deduct: Dividend Retained earnings Dec 31,2010 Balance Sheet at Dec 31, 2010 Cash Accounts Receivable - net Dividend Receivable Inventories Other current asset Land Buildings net Equipment net Investment in S Total assets Accounts Payable Dividend Payable Other liabilities Capital Stock Retained Earnings Dec 31 Total liabilities & Equities S ($)

800,000 37,500 10,000 300,000 155,000 160,000 232,500 397,500 200,000 430,000 85,000 100,000 15,000 150,000 70,000 50,000 140,000 570,000 600,000 1,780,000 200,000 100,000 50,000 1,000,000 430,000 1,780,000

700,000

400,000 60,000 140,000 100,000 100,000 50,000 150,000 60,000 70,000 100,000 30,000 100,000 160,000 330,000 850,000 85,000 20,000 95,000 500,000 150,000 850,000

LEMBAR JAWABAN P ($) Combined Income and Retained Earnings Statements for the year ended Dec 31, 2010 Sales Dividend income Gain on sale of equipment Cost of goods sold Depreciation expense Other expenses Non controlling interest expense Net income Add: Retained earnings Jan 1,2010 Deduct: Dividend Retained earnings Dec 31,2010 Balance Sheet at Dec 31, 2010 Cash Accounts Receivable - net Dividend Receivable Inventories Other current asset Land Buildings net Equipment net Investment in S S ($) Adjustments & Elimination Consolidt statements

Debit 800,000 37,500 10,000 300,000 155,000 160,000 700,000

Credit

400,000 60,000 140,000

232,500 397,500 200,000 430,000

100,000 100,000 50,000 150,000

85,000 100,000 14,000 150,000 70,000 50,000 140,000 570,000 600,000

60,000 70,000 100,000 30,000 100,000 160,000 330,000

Total assets Accounts Payable Dividend Payable Other liabilities Capital Stock Retained Earnings Dec 31 NCI beginning NCI ending Total liabilities & Equities

1,780,000 200,000 100,000 50,000 1,000,000 380,000

850,000 85,000 20,000 95,000 500,000 150,000

1,780,000

850,000

BAB TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN PERSEDIAAN

4

Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menyusun laporan keuangan konsolidasi yang di dalamnya terdapat transaksi antar perusahaan dalam bentuk pembelian/penjualan inventory baik pyang hilir mauyang melibatkan profit, baik transaksi hilir maupun hulu.

Bila terjadi transaksi antara induk dan anak perusahaan, maka dari sudut pandang konsolidasi, transaksi tersebut dianggap tidak ada dan harus dieliminasi. Transaksi antara induk dan anak perusahaan dapat mengakibatkan timbulnya akun yang resiprokal, contohnya transaksi penjualan inventory akan menimbulkan akun penjualan dan pembelian/cogs, juga Account Receivable dan Account Payable. Transaksi pinjaman uang antar perusahaan akan menimbulkan Notes Receivable dan Notes Payable beserta Interest Income dan Interest Expense. Di samping pengeliminasian akun-akun resiprokal, laba atau rugi dari transaksi antara induk dan anak perusahaan yang belum direalisir juga harus dieliminasi dan baru diakui setelah barang dijual kepada pihak luar. 1. Transaksi antar perusahaan Inventory P memiliki 100% saham S. Semua pembelian barang dagangan S dilakukan dari P. Selama 2008, P menjual inventory ke S dengan margin 20%. Cost barang yang dijual $20,000. S kemudian menjual lagi barang ini ke perusahaan lain seharga $30,000 Dalam bukunya P akan menjurnal : Inventory Account Payable $20,000 $20,000

Page | 39

(Untuk mencatat pembelian inventory dari pihak lain)

Accounts Receivable S (120% x 20,000) $24,000 Sales (Untuk mencatat penjualan inventory ke S) Cost of goods sold Inventory $20,000 $20,000 $24,000

(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory ke S)

Sedangkan S akan menjurnal: Inventory Account Payable - P (Untuk mencatat pembelian inventory dari P) Accounts Receivable Sales $30,000 $30,000 $24,000 $24,000

(Untuk mencatat penjualan inventory ke pihak ke-3)

Cost of goods sold Inventory

$24,000 $24,000

(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory ke perusahaan lain) Sedangkan jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah: Sales $24,000 Cost of goods sold $24,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

Sales dan Cost of goods sold harus dieliminasi karena secara konsolidasi tidak ada jual beli antara induk dan anak perusahaan. Sebagian kertas kerja konsolidasi di akhir 2010, tampak sbb:

Page | 40

P

S

Sales Cost of goods sold Gross profit

24,000 20,000 4,000

30,000 24,000 6,000

Adjustments & Eliminations Dr Cr 24,000 24,000

Consolidated

30,000 20,000 10,000

2. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory Selama 2009, P menjual lagi barang ke S dengan cost 30,000, dengan margin tetap 20%. S kemudian menjual lagi dari barang ini ke perusahaan lain seharga $35,000 Dalam bukunya P akan menjurnal: Inventory Account Payable $30,000 $30,000

(Untuk mencatat pembelian inventory dari pihak lain)

Accounts Receivable S (120% x 30,000) $36,000 Sales (Untuk mencatat penjualan inventory ke S) $36,000

Cost of goods sold Inventory

$30,000 $30,000

(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory ke S)

Sedangkan S akan menjurnal: Inventory Account Payable - P (Untuk mencatat pembelian inventory dari P) $36,000 $36,000

Page | 41

Accounts Receivable Sales

$35,000 $35,000

(Untuk mencatat penjualan inventory ke pihak ke-3) Cost of goods sold Inventory $27,000 $27,000

(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory pihak ke-3; x 36,000) Sedangkan jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah: a. Sales Cost of goods sold $36,000 $36,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S) b. Cost of goods sold Inventory $1,500 $1,500

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory) Dari sudut pandang konsolidasi, di dalam ending inventory S termasuk margin 20% yang mengakibatkan inventory disajikan terlalu tinggi, yang juga mengakibatkan cost of goods sold disajikan terlalu rendah. Oleh karena itu dibuat jurnal eliminasi cost of goods sold didebit dan Inventory dikredit. Dari data tersebut, di akhir 2009, ketika P menyusun laporan konsolidasian, sebagian kertas kerja tampak sbb: P S Adjustments & Eliminations Dr Cr a 36,000 b 1,500 Consolidated

Income Statement: Sales Cost of goods sold Gross profit Balance Sheet: Ending inventory

36,000 30,000 6,000

35,000 27,000 8,000

a

36,000

35,000 22,500 12,500

9,000

b

1,500

7,500

Page | 42

3. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan realisasi profit yang ditangguhkan sebelumnya. Selama 2010, P menjual lagi barang ke S, cost 40,000, dengan margin tetap 20%. S kemudian menjual lagi dari barang ini ke perusahaan lain seharga $45,000. Sisa barang tahun 2009 terjual di tahun 2010 seharga 12,000. Dalam bukunya P akan menjurnal Inventory Account Payable (Untuk mencatat pembelian inventory dari pihak lain) $40,000 $40,000

Accounts Receivable S (120% x 40,000) $48,000 Sales (Untuk mencatat penjualan inventory ke S) $48,000

Cost of goods sold Inventory

$40,000 $40,000

(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory ke S) Sedangkan S akan menjurnal: Inventory Account Payable - P (Untuk mencatat pembelian inventory dari P) $48,000 $48,000

Accounts Receivable (45,000 + 12,000) Sales

$57,000 $57,000

(Untuk mencatat penjualan inventory ke pihak ke-3)

Cost of goods sold (36,000 + 9,000) Inventory

$45,000 $45,000

(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory pihak ke-3)

Page | 43

Dari data tersebut, di akhir 2010, ketika P menyusun laporan konsolidasian, sebagian kertas kerja tampak sbb: P S Adjustments & Eliminations Dr Cr a b 48,000 2,000 a 48,000 c 1,500 Consolidated

Income Statement: Sales Cost of goods sold Gross profit Retained beginning Earnings,

48,000 40,000 8,000

57,000 45,000 12,000

57,000 37,500 19,500

c

1,500

Balance Sheet: Ending inventory

12,000

b

2,000

10,000

Jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah: a. Sales Cost of goods sold $48,000 $48,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S) b. Cost of goods sold Inventory $2,000 $2,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory) c. Retained Earnings, beginning Cost of goods sold $1,500 $1,500

(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)

Dari sudut pandang konsolidasi, Retained Earnings awal P harus dikurangi karena tahun sebelumnya P mengakui seluruh keuntungan atas penjualan inventorynya ke S, padahal ada sebagian barang yang belum terjual, sehingga net income/retained

Page | 44

earningnya terlalu tinggi. Dengan kata lain, P tidak membuat penangguhan atas keuntungan yang belum direalisasi. Cost of goods sold harus dikurangi karena ending inventory yang tahun sebelumnya terlalu tinggi menjadi beginning inventory yang terlalu tinggi yang berakibat cost of goods sold terlalu tinggi. 4. Downstream dan upstream Sales (Penjualan hulu dan hilir) Penjualan dari induk perusahaan ke anak perusahaan disebut downstream (hulu), sedangkan penjualan dari anak perusahaan ke induknya disebut upstream (hilir). Dalam kasus penjualan hulu/downstream, di dalam income P, termasuk profit yang belum terealisir yang ada di dalam ending inventory S. Incomenya S tidak terpengaruh sehingga bagian laba kepentingan non pengendali juga tidak terengaruh. Dalam kasus penjualan hilir/upstream, di dalam income S, termasuk profit yang belum terealisir yang ada di dalam ending inventory P. Unrealized profit ini akan dibagi secara proporsional antara kepentingan pengendali dengan kepentingan non pengendali. Contoh: Income P dan S untuk tahun 2009 adalah sbb: Sales Cost of goods sold Gross profit Expenses Ps separate income Ss separate income P 600,000 300,000 300,000 100,000 200,000 S 80% 300,000 180,000 120,000 70,000 50,000

Penjualan antar perusahaan untuk tahun 2009 adalah $100,000; unrealized profit dalam ending inventory $20,000. Bila yang menjual barang adalah P (downstream), maka bagian keuntungan kepentingan non pengendali adalah 20% x 50,000 = 10,000. Bila yang menjual barang adalah S (upstream), maka bagian keuntungan kepentingan non pengendali adalah 20% x (50,000 20,000) = 6,000.

Page | 45

5. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory upstream P memiliki 100% saham S. Semua pembelian P dilakukan dari S. Selama 2009, S menjual barang ke P dengan harga $36,000; cost 30,000. P kemudian menjual lagi dari barang ini ke perusahaan lain seharga $35,000. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal eliminasi di dalam kertas kerjanya sbb: a. Sales Cost of goods sold $36,000 $36,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S) b. Cost of goods sold Inventory $2,000 $2,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory) Dari jurnal yang dibuat, tidak ada perbedaan jurnal eliminasi antara downstream dan upstream untuk mengeliminasi jual beli antar perusahaan dan unrealized profit yang ada di dalam ending inventory.

6. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan realisasi profit yang ditangguhkan sebelumnya upstream P memiliki 100% saham S. Semua pembelian P dilakukan dari S. Selama 2010, S menjual barang ke P dengan cost 40,000, dengan margin 20%. P kemudian menjual lagi dari barang ini ke perusahaan lain seharga $45,000. Sisa barang tahun 2009 terjual di tahun 2010 seharga 12,000. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal eliminasi di dalam kertas kerjanya sbb: a. Sales Cost of goods sold $48,000 $48,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

Page | 46

b. Cost of goods sold Inventory

$2,000 $2,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory) c. Retained Earnings P, beginning Cost of goods sold $1,500 $1,500

(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan) Dari jurnal yang dibuat, tidak ada perbedaan jurnal eliminasi antara downstream dan upstream untuk mengeliminasi jual beli antar perusahaan, unrealized profit yang ada di dalam ending inventory, dan realized profit inventory bila P memiliki 100% saham S. 7. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan realisasi profit yang ditangguhkan sebelumnya upstream untuk

kepemilikan kurang dari 100% P memiliki 90% saham S. Semua pembelian P dilakukan dari S. Selama 2010, S menjual barang ke P cost 40,000, dengan margin 20%. P kemudian menjual lagi dari barang ini ke perusahaan lain seharga $45,000. Sisa barang tahun 2009 terjual di tahun 2010 seharga 12,000. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal eliminasi di dalam kertas kerjanya: a. Sales Cost of goods sold $48,000 $48,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S) b. Cost of goods sold Inventory $2,000 $2,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)

Page | 47

c. Retained Earnings P, beginning Non controlling interest Cost of goods sold

$1,350 150 $1,500

(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan) Realisasi untuk profit yang ditangguhkan pada tahun sebelumnya dibagi secara proporsional dengan kepentingan non pengendali.

8. Contoh konsolidasi intercompany profits dari penjualan hulu (downstream) 1 Juli 2006 P membeli 90% saham S dengan menyerahkan kas $94,500. Pada saat itu ekuitas S terdiri dari capital stock $100,000 dan Retained Earnings $5,000. Book value net aset S sama dengan fair valuenya sehingga tidak ada ekses cost atas book value net aset. P secara reguler menjual inventory ke S. Selama tahun 2009 terdapat data transaksi antar perusahaan sbb: Penjualan ke S (cost $15,000) Profit yang belum terealisir dalam inventory S 31 Des 2008 Profit yang belum terealisir dalam inventory S 31 Des 2009 Hutang S (Accounts Payable) pada P Jurnal-jurnal eliminasi yang dibuat oleh P adalah sbb: a. Sales Cost of goods sold $ 20,000 $ 20,000 $20,000 2,000 2,500 10,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

b. Retained earnings Cost of goods sold

$ 2,000 $ 2,000

(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)

Page | 48

c. Cost of goods sold Inventory

$ 2,500 $ 2,500

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory) d. Dividend Income Dividend S (untuk mengeliminasi dividend income P dan dividend s) e. Investment in S Retained Earnings, beginning 2006 ke awal tahun 2009 ($145,000 - $105,000) x 90%] $ 36,000 $ 36,000 $ 9,000 $ 9,000

[untuk menyesuaikan Investment in S atas kenaikan equity S dari awal tahun

f.

Retained earnings S, beginning Capital stock S Investment in S Non controlling interest

$ 45,000 100,000 $130,500 14,500

(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in S dan stockholdersequity S serta memunculkan non controlling interest) g. Non controlling interest expense (I/S) Dividend Non controlling interest ending (B/S) (untuk mengakui bagian laba non controlling interest) h. Accounts Payable- S Accounts Receivable P (untuk mengeliminasi utang piutang antar perusahaan) $ 10,000 $ 10,000 $ 3,000 $ 1,000 2,000

Page | 49

Kertas kerja konsolidasi P pada 31 Des 2009 tampak sebagai berikut: P ($) Income Statement Sales Dividend Income Cost of goods sold Other Expenses Net Income NCI Consolidated Net Income Retained Earnings, beginning Net Income Dividend Retained Earnings, ending Balance Sheet Cash Accounts Receivable Inventories Other Current Assets Plant and Equipment Investment in S Accounts Payable Other Liabilities Capital stock Retained Earnings NCI 1 Jan 2009 NCI 31 Des 2009 S ($) Adjustment and Eliminations Dr Cr a d c 20,000 9,000 2,500 Consolidated Statement ($) 1,280,000 a b 20,000 2,000 730,500 420,000 g 160,000 109,000 50,000 219,000 45,000 30,000 10,000 65,000 b f 3,000 2,000 45,000 e 36,000 3,000 126,500 194,000 126,500 50,000 270,500

1,000,000 9,000 550,000 350,000 109,000

300,000 200,000 70,000 30,000

d g

9,000 1,000

30,000 70,000 90,000 64,000 800,000 94,500 1,148,500 80,000 49,500 800,000 219,000 1,148,500

5,000 20,000 45,000 10,000 120,000 e 200,000 15,000 20,000 100,000 65,000 200,000 h 36,000 10,000

h c

10,000 2,500

35,000 80,000 132,500 74,000 920,000 1,241,500 85,000 69,500 800,000 270,500

f

130,500

f 100,000

f g

14,500 2,000

16,500 1,241,500

9. Contoh konsolidasi intercompany profits dari penjualan hilir (upstream) 1 Januari 2009 P membeli 80% saham S dengan menyerahkan kas $480,000. Pada saat itu ekuitas S terdiri dari capital stock $500,000 dan Retained Earnings

Page | 50

$100,000. Book value net aset S sama dengan fair valuenya sehingga tidak ada ekses cost atas book value net aset. S secara reguler menjual inventory ke P. Selama tahun 2010 terdapat data transaksi antar perusahaan sbb: Penjualan ke P Profit yang belum terealisir dalam inventory S 31 Des 2009 Profit yang belum terealisir dalam inventory S 31 Des 2010 Hutang S (Accounts Payable) pada P $300,000 40,000 30,000 50,000

Jurnal-jurnal eliminasi dan kertas kerja konsolidasin yang dibuat oleh P adalah sbb: a. Sales Cost of goods sold $ 300,000 $ 300,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

b. Retained earnings Non controlling interest Cost of goods sold

$ 32,000 8,000 $ 40,000

(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan) c. Cost of goods sold Inventory $ 30,000 $ 30,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory) d. Dividend Income Dividend S (untuk mengeliminasi dividend income P dan dividend s)