Adnanadinn-kondisi Ekosistem Dan Keanekaragaman Hayati

download Adnanadinn-kondisi Ekosistem Dan Keanekaragaman Hayati

of 8

description

Kondisi Ekosistem Dan Keanekaragaman Hayati

Transcript of Adnanadinn-kondisi Ekosistem Dan Keanekaragaman Hayati

KONDISI EKOSISTEM DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT-PESISIR DI INDONESIAMata Kuliah: Konservasi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati

Disusun Oleh:Adnan Adin Nugraha 10/305376/TK/37488

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAJURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAANFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADAH MADA2012

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangIndonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut, seperti laut jawa, laut sulawesi bahkan samudera hindia. Dengan sekitar 16.777 pulau, yang memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km2, menjadikan Indonesia memiliki kekayaan laut yang melimpah. Tidak hanya biota laut dan ekosistemnya, namun juga mutiara dan minyak. Dengan adanya kekayaan laut yang besar, Indonesia kemudian menjadi salah satu negara pengekspor hasil laut..Laut Indonesia merupakan kekayaan alam bangsa Indonesia yang telah membentuk identitas dan jati diri bangsa. Laut memiliki peran penting dalam kelangsungan hidup manusia. Konservasi laut merupakan salah satu landasan bagi proses pembangunan bangsa. Dalam menghadapi tantangan globalisasi, maka kita harus menjaga keanekaragaman hayati di lingkungan salah satunya di lingkungan laut. Warisan bangsa perlu dilestarikan, dikembangkan, bahkan diperbarui agar dapat menjadi pedoman menuju masa depan cerah.Akan tetapi, saat ini keadaan laut yang dimiliki Indonesia semakin lama semakin memprihatinkan. Berbagai kerusakan laut makin banyak ditemukan. Terdapat terumbu karang yang rusak di berbagai daerah akibat pengambilan ikan dengan menggunakan pukat harimau atau bom, atau karena pembukaan tambak udang dan lainnya. Pencemaran laut pun terjadi. Limbah industri dan rumahtangga, khususnya limbah pabrik (tailing), yang rata-rata bermuara ke laut. Kasus yang terkenal yaitu pencemaran tailing di Teluk Buyat, Sulawesi yang menyebabkan berkurangnya ikan di laut bahkan pencemaran ini berdampak pada manusia. Kasus lainnya yaitu adanya sedimentasi di wilayah Segara Anakan, Jawa, akibat pembuangan sampah dan limbah terus menerus dari sungai. Seperti juga yang ditemukan di Teluk Jakarta, terlihat banyaknya sampah menggunung di wilayah tersebut, membuat mati hutan bakau, hewan dan tumbuhan yang ada di dalam teluk tersebut. Meskipun saat ini masih banyak hasil laut terutama ikan, yang masih dapat diambil, namun tidak mungkin pada satu saat nanti hasil laut akan sulit apabila kerusakan lingkungan terus terjadi.Keunikan serta potensial yang dimiliki negara kita ini membuat dunia menjadi terkesan. Oleh karena itu, untuk menjaga dan mengembangkan keunikan dan potensial tersebut di tengah era globalisasi, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk adalah dengan berupaya melakukan konservasi mengenai ekosistem laut. Tujuan konservasi adalah mengambil tindakan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup, salah satunya kelangsungan hidup manusia dalam hal ini adalah generasi muda, karena generasi muda adalah salah satu komponen bangsa yang berkewajiban untuk melakukan upaya-upaya pelestarian khususnya lingkungan. Jadi sebagai generasi muda, kita berperan penting dalam konservasi ekosistem laut.

1.2 TujuanAdapun tujuan penyusunan makalah ini adalah: Untuk memberikan gambaran bagaimana upaya pelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati laut-pesisir Indonesia dapat berjalan. Untuk memberikan pandangan baru akan pentingnya usaha pelestarian ekosistem keanekaragaman hayati laut-pesisir di Indonesia.

1.3 ManfaatManfaat dari penyusunan makalah ini adalah: Menambah wawasan akan ekosistem dan keanekaragaman hayati laut-pesisir di Indonesia.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Keanekaragaman Hayati Pesisir dan Laut IndonesiaDi wilayah beriklim tropis, secara umum lingkungan lautnya memiliki tingkat 2 keragaman bentuk kehidupan lebih tinggi dibandingkan wilayah daratan . Tindakan terbaik untuk merawat dan melindungi keanekaragaman genetik (dan spesies) adalah dengan melindungi habitat alaminya. Setidaknya teridentifikasi tiga ekosistem pesisir dan laut yang penting dalam studi kasus yang mendasari penulisan ini. Ekosistem-ekosistem ini berfungsi pula sebagai indikator baik-buruknya keanekaragaman hayati pesisir dan laut. a. MangroveEkosistem mangrove diseluruh dunia saat ini meliputi areal seluas 20 juta hektar. Mangrove merupakan jenis tumbuhan utama yang melindungi daerah pasang surut sepanjang wilayah pantai tropis dan subtropis. Mangroves tumbuh di wilayah dengan kondisi kelembaban tinggi sampai wilayah arid, diatas beragam tipe tanah dari tanah liat sampai gambut, pasir, atau kepingan terumbu karang yang hancur. Tidak mengherankan jika ekosistem mangrove memiliki variasi yang sangat ekstirm dalam hal komposisi tumbuhan, struktur hutan, dan tingkat pertumbuhannya. Nilai ekologi, lingkungan dan sosio-ekonomi yang penting dari ekosistem ini meliputi: Memelihara kualitas perairan pantai. Mengurangi dampak kerusakan akibat badai, gelombang dan banjir pantai. Areal pembesaran dan pencari pakan untuk perikanan komersil maupun trandisional. Habitat penting dan areal pencari pakan untuk berbagai jenis bentik, hewan-hewan yang hidup di dasarnya, serta berbagai spesies burung. Hutan penghasil produk kayu dan non kayu.b. Terumbu KarangTerumbu karang merupakan ekosistem kompleks dengan keanekaragaman hayati tinggi yang, ditemukan di perairan dangkal di seluruh wilayah tropis. Terumbu karang mendukung perikanan produktif sebagai pemasok sumber protein utama. Di balik kompleksitas dan tingginya keanekaragaman hayati ekosistem ini, terumbu karang kurang stabil, bahkan sangat sensitif terhadap setiap gangguan yang beranekaragam.Terumbu karang Indonesia merupakan salah satu yang terkaya dalam keanekaragamannya di dunia. Tercatat lebih dari 480 jenis hard coral ditemukan di wilayah Timur Indonesia, atau sekitar 60 persen dari spesies hard coral dunia. Keanekaragaman ikan karang terbesar dunia juga dapat ditemukan di Indonesia, dengan lebih dari 1,650 spesies khusus untuk wilayah Indonesia Timur saja. Dengan hasil 3.6 juta ton produksi total perikanan laut di tahun 1997, wilayah terumbu karang Indonesia praktis merupakan salah satu pensuplai ikan terbesar di dunia.c. Padang lamunPadang lamun dikelompokkan dalam tumbuhan berbunga yang hidup dibawah permukaan air laut. Habitatnya terdapat di perairan dangkal wilayah pantai yang membedakannya dengan padang rumput di daratan. Ekosistem padang lamun dikenal memiliki fungsi sebagai tempat pembesaran dan sumber pakan serta nutrisi bagi spesies penting hewan-hewan laut.Meskipun perannya dianggap tidak terlalu dominan dibanding terumbu karang dan mangrove, padang lamun mewakili salah satu dari tiga unsur penting ekologi lingkungan laut dan pesisir. Peran padang lamun secara fisik maupun biologis sekarang mulai dipahami sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kesatuan wilayah ekologi dan keutuhan pantai. Areal padang lamun berperan sebagai penghubung dan penyangga diantara mangrove dan terumbu karang. Hubungan ketiganya membentuk ekosistem pantai tropis yang sangat tinggi tingkat keanekaragaman hayatinya Di Indonesia, kebijakan konservasi diatur ketentuannya dalam UU 5/90 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. UU ini memiliki beberpa turunan Peraturan Pemerintah (PP), diantaranya:1. PP 68/1998 terkait pengelolaan Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA)2. PP 7/1999 terkait pengawetan/perlindungan tumbuhan dan satwa3. PP 8/1999 terkait pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar/TSL4. PP 36/2010 terkait pengusahaan pariwisata alam di suaka margasatwa (SM), taman nasional (TN), taman hutan raya (Tahura) dan taman wisata alam (TWA).2.2 Kondisi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati Laut-Pesisir Saat IniEkosistem laut mencakup sekitar 71% dari permukaan bumi dan mengandung sekitar 97% dari air yang ada di planet ini. Ekosistem ini menghasilkan 32% produksi primer bersih. Ekosistem laut dapat dibagi ke dalam zona sebagai berikut: samudra (yang relatif dangkal bagian dari laut yang terletak di atas landas kontinen); profundal (bagian bawah atau di dalam air); benthic (bottom substrat); intertidal (daerah antara pasang tinggi dan rendah); muara; rawa-rawa garam; terumbu karang, dan hidrotermal ventilasi (di mana bakteri belerang chemosynthetic membentuk dasar makanan). Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang banyak, khususnya yang berkaitan dengan revolusi biru.Karakter geologis kepulauan Nusantara merupakan penyumbang terbesar tingginya keanekaragaman ekosistem tropikal di Indonesia. Keanekaragaman ekosistem bertanggungjawab atas tingginya keanekaragaman spesies (dan tentu saja genetik). Dinamika geologik di sekujur kepulauan (terutama rantai pulau-pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusatenggara; wilayah Indo-Pasifik yang meliputi Sulawesi, Maluku dan Papua) memperkaya keanekaragaman bentuk hidupan tropikal. Keanekaragaman ekosistem pesisir-laut tropikal meliputi terumbu karang, padang lamun, mangrove, pantai berpasir, pantai berbatu karang, berikut hewan-hewan yang berasosiasi, seperti ikan-ikan pelagis dan demersal, krustasea, reptil dan mamalia.Kondisi laut saat ini bisa dikatakan mengalami krisis. Dalam sambutannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan akan perlunya memperhatikan kondisi laut yang sudah memprihatinkan, menyangkut penangkapan ikan dalam jumlah besar dan eksploitasi yang berlebihan, akibat perubahan iklim saat ini, Indonesia terancam kehilangan 2.000 pulau kecil yang juga akan mengakibatkan bergesernya batas wilayah Indonesia, bukan hanya penangkapan saja yang membuat kondisi laut memburuk, iklim juga berpengaruh pada kondisi laut. masalah yang menjadi perhatian saat ini adalah global warming, efek yang disebabkan yaitu naiknya suhu permukaan bumi hingga mengubah pola iklim, melelehnya es di kutub hingga permukaan air laut naik, merupakan karena dampaknya yang begitu memengaruhi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Perkiraan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyebutkan, jika suhu rata-rata permukaan bumi naik 1-3,5C pada tahun 2100, permukaan air laut naik antara 15-95 sentimeter. Dengan tingkat kenaikan 1 cm per tahun, pada 2050 kenaikannya mencapai 40 cm. Kenaikan hampir 1 meter akan menenggelamkan 80 persen pantai di Jepang, kesimpulannya kondisi ekosistem laut semekin lama semakin memburuk.2.3 Penyebab dan Dampak Kerusakan Ekosistem Keanekaragaman Hayati Laut-PesisirLuas dan panjang garis pantai itu tentu akan menjadi potensi yang luar biasa untuk pembangunan bidang perikanan dan pariwisata. Namun bila salah mengelola, maka pantai-pantai ini akan menjadi sumber bencana, baik alam maupun secara ekonomis.Perilaku manusia yang terus merusak lingkungan pantai, contohnya di kota Kupang, bahkan hampir di semua wilayah NTT, pengambilan pasir pantai, batu karang dan material lainnya masih terus berlangsung. Di pantai Pasir Panjang, Kota Kupang, masih bisa kita temukan penambangan batu karang. Batu karang yang akan dibuat kapur menjadi pilihan usaha bagi warga. Tetapi penambangan pasir dan batu ini bukan satu-satunya penyebab rusaknya ekosistem laut. Membangun di kawasan pantai juga turut membeli andil bagi rusaknya pantai. Membangun di tepi pantai dengan konsep yang salah selain bisa dianggap melanggar hukum, juga bisa berakibat buruk bagi ekosistem.Tabel 2.3. Rangkuman Wilayah Kritis Keanekaragaman Hayati PesisIr-Laut di Indonesia

Sumber: Buku Wilayah Kritis Keanekaragaman Hayati Di Indonesia; BAPPENAS

. Lanjutan Tabel 2.3. Rangkuman Wilayah Kritis Keanekaragaman Hayati PesisIr-Laut di Indonesia

Sumber: Buku Wilayah Kritis Keanekaragaman Hayati Di Indonesia; BAPPENASPembangunan gedung dan pengambilan pasir, serta batu karang sepintas juga berpengaruh walau tidak memberi dampak yang serius pada pantai, namun bila proses pengambilan tersebut dilakukan terus menerus, maka alam akan sulit memperbaiki kerusakan yang ada. Sebab, banyak biota laut yang hidup dan menggantungkan hidup di pesisir pantai.Biota-biota laut tersebut juga menjadi sumber makanan bagi bioata laut lainnya. Jadi jelas, pengambilan pasir itu akan merusak kawasan pantai dan ekosistem pantai. Kawasan pantai sangat rentan dengan kerusakan. Apabila kawasan tersebut rusak maka akan sulit juga diperbaiki atau membutuhkan waktu yang sangat lama. Dari 85.707 km2 terumbu karang yang ada, hanya 5% saja memiliki kondisi yang sangat baik. Kondisi dan status terumbu karang sekarang ini telah rusak parah serta mengalami degradasi di hampir semua kepulauan di Indonesia.Selain itu, pencemaran air terjadi kebanyakan di area hilir yang disebabkan pembuangan limbah, limbah industri dan pertambangan apalagi limbah bahan berbahaya beracun (B3) yang semakin banyak jenisnya. Selain sungai tak bisa lagi jadi sumber air minum, sampah akan mencemari laut dan merusak potensi sumber daya alam sekaligus sumber pangan manusia. BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanMasalah yang muncul dalam ekosistem dan keanekaragaman hayati di laut-pesisir ini sebagian besar terjadi akibat perilaku manusia yang tidak memperhatikan lingkungan dan hanya memprioritaskan terhadap pemenuhan kebutuhan saja. Perlu adanya keharmonisan antara alam dan manusia agar keberlangsungan ekosistem dan keanekaragaman hayati ini dapat terus lestari. Untuk mewujudkan konservasi ekosistem dan keanekaragaman hayati laut-pesisir di Indonesia memang membawa banyak tantangan, tapi juga menjanjikan harapanharapan dan kemajuan bagi kondisi ekosistem laut pesisir kita. 3.2 SaranUntuk mendukung upaya pelestarian-pelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati laut-pesisir yang telah berjalan, penting juga diadakan penyuluhan-penyuluhan dan kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan kepedulian masyarakat tentang ekosistem dan keanekaragaman hayati laut-pesisir sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam usaha pelestarian ini dan mampu melakukan antisipasi terhadap masalah-masalah mucul di masa yang akan datang. Generasi muda harus bersikap arif dan mampu mengaktualisasikan serta melanjutkan pembangunan ekosistem dan keanekaragaman hayati laut-pesisir dan terus menerus mencari alternatif-alternatif baru dan berinteraksi dengan kemajuan teknologi yang ada.