Aditya Makalah Blok 26

49
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR KOLESTEROL Aditya Wicaksono Putra 102011372 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510 e-mail : [email protected] ABSTRAK Peningkatan kadar kolesterol darah merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan beberapa penyakit di Indonesia. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi kadar kolesterol darah, antara lain jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, penghasilan, kerja, dan hemoglobin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor determinan yang berhubungan dengan kadar kolesterol darah. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan. Data yang dikumpulkan adalah jenis kelamin dan usia responden, tingkat pendidikan (rendah, sedang, tinggi), adanya penghasilan atau tidak, bekerja atau tidak. Analisis data menggunakan uji Fisher (non-parametrik) dan uji Chi-Square(). Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p= ), umur (p= ), tingkat pendidikan (p= ), penghasilan, kerja (p= ), hemoglobin (p= ) terhadap total kolesterol seseorang. Hasil penelitian ini cukup berbeda dari penelitian-penelitian yang lain dikarenakan beberapa hal. Disarankan agar pengambilan sampel dapat menjadi lebih mewakili populasi dan desain penelitian diketahui.

description

makalah

Transcript of Aditya Makalah Blok 26

Page 1: Aditya Makalah Blok 26

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR KOLESTEROL

Aditya Wicaksono Putra

102011372

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510

e-mail : [email protected]

ABSTRAKPeningkatan kadar kolesterol darah merupakan salah satu hal yang dapat

menyebabkan beberapa penyakit di Indonesia. Terdapat beberapa hal yang

mempengaruhi kadar kolesterol darah, antara lain jenis kelamin, umur, tingkat

pendidikan, penghasilan, kerja, dan hemoglobin. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui beberapa faktor determinan yang berhubungan dengan kadar

kolesterol darah. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan. Data yang

dikumpulkan adalah jenis kelamin dan usia responden, tingkat pendidikan (rendah,

sedang, tinggi), adanya penghasilan atau tidak, bekerja atau tidak. Analisis data

menggunakan uji Fisher (non-parametrik) dan uji Chi-Square(). Hasil dari penelitian

ini adalah tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p= ), umur (p= ), tingkat

pendidikan (p= ), penghasilan, kerja (p= ), hemoglobin (p= ) terhadap total kolesterol

seseorang. Hasil penelitian ini cukup berbeda dari penelitian-penelitian yang lain

dikarenakan beberapa hal. Disarankan agar pengambilan sampel dapat menjadi

lebih mewakili populasi dan desain penelitian diketahui.

Kata kunci: Kadar kolesterol, jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan,

penghasilan, kerja, dan hemoglobin

ABSTRACTIncreased levels of blood cholesterol is one of factors that can cause few

diseases in Indonesia. There are a fews factors that affect blood cholesterol levels,

such as sex, age, education level, income, employment, and hemoglobin. The

purpose of this research is to know such factors that cause an increase of blood

cholesterol level. This research is an explanatory research The data which is

collected are gender and age of the respondents, educational level (low, medium,

Page 2: Aditya Makalah Blok 26

high), have an income or not, working or not, the stress or not. Data analysis using

Fisher's exact test (non-parametric) and Chi-Square test (). Results from this test is

there is no relations between the sex (p =), age (p =), education level (p =), income,

employment (p =), hemoglobin (p =) with people’s total cholesterol level. The result of

this research is quite different among other’s researchers because few factors. It

recommended to take the sample to make it more represent the population and

research design is known.

Keywords: Cholesterol levels, sex, age, education level, income, employment,

and hemoglobin

PENDAHULUANIndonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan total populasi

masyarakat yang cukup tinggi, dengan variasi usia dari masyarakatnya yang

beragam, baik yang usia muda maupun usia. Perkembangan penduduk Indonesia

tidak hanya dilihat dari segi jumlah populasi masyarakatnya yang terus bertambah,

hal ini juga didukung oleh kemajuan perekonomian yang semakin baik sebagai

dampak dari globalisasi yang kian mendunia. Kemajuan perekonomian ini tentu

membawa dampak yang baik dan dampak yang buruk, salah satu dampak buruk

yang terjadi ialah dengan adanya pergeseran gaya hidup/tren yang berlangsung

pada masyarakat. Perubahan pola hidup ini yang juga menyebabkan pergeseran

pola penyakit yang kerapkali terjadi pada masyarakat, dari yang awalnya didominasi

oleh penyakit infeksi dan rawan gizi menjadi penyakit-penyakit degeneratif, salah

satu di antaranya adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Hasil survei

kesehatan nasional pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 26,3% penyebab

kematian adalah penyakit jantung dan pembuluh darah, yang kemudian diikuti oleh

penyakit infeksi, pernapasan, pencernaan, neoplasma dan kecelakaan lalu lintas.1

Fenomena tren penyakit jantung dan pembuluh darah ini diyakini disebabkan

oleh tingginya kadar kolesterol dalam masyarakat saat ini, sebagai imbas dari pola

konsumsi makanan yang tidak baik. Namun, selain intake makanan tinggi lemak

yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah, terdapat faktor-faktor lain yang

ikut berpengaruh dan berkontribusi untuk peningkatan total kolesterol. Beberapa

faktor tersebut, antara lain merokok, stres, jenis kelamin dan indeks massa tubuh.

Kolesterol memang merupakan substansi yang penting dan dibutuhkan secara

fisiologis oleh tubuh manusia, dan tidak sepenuhnya merupakan racun dalam tubuh,

tetapi kolesterol dalam jumlah yang tinggi bisa menyebabkan terjadinya

aterosklerosis yang akhirnya berdampak pada penyakit jantung koroner. Kolesterol

darah yang tinggi merupakan kondisi yang sangat perlu diperhatikan, karena dapat

Page 3: Aditya Makalah Blok 26

mengakibatkan serangan aterosklerosis dan jantung koroner bahkan di Amerika

dinyatakan sebagai pembunuh nomor satu (Anomin, 2001).1,2

Kolesterol total dalam darah akan meningkat sejalan dengan proses

penuaan. Peningkatan kolesterol tersebut mengalami plateau atau puncak pada usia

kurang lebih 60 tahun pada pria, serta 70 tahun pada wanita (Gallo, Reichel &

Anderson, 1998). Peningkatan kolesterol juga menjadi masalah kesehatan serius di

dunia. World Health Organization (WHO) pada tahun 2002 melaporkan bahwa angka

kejadian dislipidemia mencapai 8% dari total seluruh penyakit di negara maju. Di

seluruh dinia, kolesterol menyebabkan 4,4 juta kematian setiap tahunnya atau sekitar

7,9% dari total angka kematian global. WHO memperkirakan lebih dari 50% penyakit

kardiovaskuler di negara maju dapat dikaitkan dengan kadar kolesterol lebih dari 3,8

mmol/L. Peningkatan kadar kolesterol selain dipengaruhi oleh usia juga dipengaruhi

oleh faktor genetik, penderita penyakit lain seperti Diabetes Mellitus, pola makan,

aktivitas dan merokok (Bull, Eleanor & Morrel, 2007).2

Beranjak dari permasalahan tersebut, maka dari itu diadakan penelitian ini

untuk mengetahui apakah faktor-faktor risiko yang diujikan memang memiliki

kebermaknaan dalam mempengaruhi total kolesterol.

METODOLOGI PENELITIANPenelitian yang dilakukan ialah penelitian dengan metode kros-seksional

untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol..

Pengambilan sampe dilakukan dengan memilih metode simple random sampling

sebagai metode pengambilan sampelnya. Cara pengumpulan data yang di gunakan

dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara menggunakan kuesioner untuk

data primer dan untuk sekunder di peroleh dari buku registerasi. Analisa univariat

dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada tiap variabel dalam penelitian.

Sedangkan Analisa bivariate dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat

pendidikan dengan kadar total kolesterol dan juga penghasilan terhadap total

kolestrol menggunakan uji statistik Chi–Square ( X2). Analisa dilakukan pada tingkat

kemaknaan 95% (α=0,05) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang

bermakna secara statistik menggunakan uji SPSS.

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor

risiko yang berpengaruh terhadap kadar kolesterol darah, sehingga selanjutnya

informasi tersebut dapat digunakan sebagai tindakan pencegahan terjadinya

penyakit.

Variabel independent adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan

dalam variable dependent dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang

Page 4: Aditya Makalah Blok 26

negatif bagi variabel dependent nantinya. Variasi dalam variable dependent

merupakan hasil dari variabel independent. Variabel independent sering juga disebut

variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi.3

Skala pengukuran variabel terbagi menjadi kategorik (nominal-ordinal) dan numerik

(rasio-interval).4 Variabel nominal dan variabel ordinal disebut sebagai variabel

kategorik karena variabel tersebut mempunyai kategori variabel. Sebagai contoh:

jenis kelamin adalah variabel, sedangkan laki-laki dan perempuan adalah kategorik

variabel, klasifikasi kadar kolesterol adalah variabel sedangkan ‘baik’, ‘sedang’, dan

‘buruk’ adalah kaegorinya. Berdasarkan kategori inilah Anda dapat membedakan

variabel nominal dan variabel ordinal. Variabel nominal mempunyai kategori yang

sederajat dan tidak bertingkat, contohnya: variabel jenis kelamin dengan kategori

laki-laki dan perempuan, sedangkan variabel ordinal mempunyai kategori yang tidak

sederajat atau bertingkat, contohnya: variabel kolesterol mempunyai kategori ‘baik’,

‘sedang’, dan ‘buruk’. Variabel rasio dan variabel interval disebut sebagai variabel

numerik karena variabel tersebut tidak mempunyai kategori variabel. Anda dapat

membedakan variabel rasio dan interval berdasarkan nilai nolnya. Apabila variabel

tersebut memiliki nilai nol alami (seperti berat badan, tinggi badan, jarak) maka anda

dapat menyebutnya sebagai variabel rasio. Apabila variabel tersebut tidak

mempunyai angka nol alami (seperti suhu), makan Anda menyebutnya sebagai

variabel interval. Perhatikan bahwa nol derajat pada skala Celcius berbeda dengan

nol derajat pada skala Fahrenheit.

Data yang perlu dicatat adalah meliputi jenis kelamin, umur, tingkat

pendidikan, penghasilan, kerja, hemoglobin dan kadar kolesterol subjek. Kadar

kolesterol, , umur, hemoglobin merupakan data numerik, variabel ini dirubah menjadi

data kategorik. Untuk variabel umur dijadikan data kategorik, yaitu dibawah 65 tahun

dan diatas 65 tahun. Untuk variable hemoglobin yaitu anemia <11 dan tidak anemia

=>11. Untuk variabel total kolesterol juga dirubah menjadi variabel kategorik,

dikatakan normal apabila total kolesterol =< 200, dan dikatakan hiperkolesterol

apabila total kolesterol =≥200.

Variabel bebas dalam penelitian ini ialah jenis kelamin, umur, tingkat

pendidikan, penghasilan, kerja, dan hemoglobin. Sedangkan variabel terikatnya

adalah kadar kolesterol. Hipotesisi yang digunakan ialah tidak ada hubungan antara

kadar kolesterol dengan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, penghasilan, kerja,

dan hemoglobin (Ho). Analisa data/uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan

program SPSS versi 16, untuk kemudian dilihat apakah hipotesis awal diterima atau

ditolak. Menilai hubungan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, penghasilan,

kerja, dan hemoglobin yang kategorik, dengan kadar kolesterol yang berjenis

Page 5: Aditya Makalah Blok 26

kategorik dilakukan dengan uji Chi-square atau Fisher dan dilihat manakah yang

memenuhi syarat untuk Chi-square maupun Fisher.

1. Populasi: Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.

2. Sampel: Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

metode random sampling, dengan jumlah sampel 54 orang.

HASIL PENELITIANHasil penelitian dari sample yang didapatkan dalam penelitian meliputi faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap kadar kolestrol, sehingga dilakukan analisis pada

setiap variable. Sampel yang didapatkan dalam penelitian berjumlah 54 subjek yang

memenuhi kriteria.

A. UNIVARIATBerikut adalah hasil analisis univariat untuk variable yang mempengaruhi kadar

kolestrol;

1. SEX

Tabel 1. Hasil analisis univariat darijenis kelamin

NValid 54

Missing 0

Mean 1.91

Median 2.00

Mode 2

Std. Deviation .293

Variance .086

Grafik 1. Pie-chart dari subjek jenis kelamin.

Page 6: Aditya Makalah Blok 26

Dari hasil analisis univariat jenis kelamin didapatkan rata-rata jenis kelamin

adalah 1,91 yang masih dalam batas normal. Nilai terbanyak adalah 2 karena 2

diartikan sebagai perempuan, dan nilai tengah yang didapatkan adalah 2,00 dan juga

berarti perempuan, dan diberikan perbedaan untuk yang berlambang/yang memiliki

angka 1 maka variable adalah laki-laki sebesar 5 dengan persentase 9,3%, serta

untuk angka 2 adalah perempuan 49 dengan persentase 90,7%. Dapat juga dilihat

dari pie diagram.

2. TINGKAT PENDIDIKANTabel 2. Hasil analisis univariat

dari tingkat pendidikan

NValid 54

Missing 0

Mean 1.26

Median 1.00

Mode 1

Std. Deviation .589

Variance .347

Grafik 2. Pie-chart dari subjek jenis tingkat pendidikan.

Dari hasil analisis univariat tersebut didapatkan rata-rata tingkat pendidikan

adalah 1,26 yang masih dalam batas normal. Penelitian di ambil sampel sebanyak

54 subjek. Nilai modus di dapatkan 1 dan nilai median didapatkan 1,00. Pada grafik

pie-diagram dikategorikan dalam 3 variabel yaitu tingkat pendidikan rendah 44

sebanyak 81,5%, sedang 6 dengan persentase 11,1%, dan tinggi 4 persentase

7,4%.

3. PENGHASILAN

Page 7: Aditya Makalah Blok 26

Tabel 3. Hasil analisis univariat

dari penghasilan

NValid 54

Missing 0

Mean 1.54

Median 2.00

Mode 2

Std. Deviation .503

Variance .253

Grafik 3. Pie-chart dari subjek penghasilan

Didapatkan rata-rata dari hasil analisis univariat pada penghasilan tersebut

adalah 1,54 dari 54 subjek. Nilai modus adalah 2, dan nilai median di daptkan 2,00.

Pada pie chart didapatkan frekuensi 25 orang dengan persentase 46,3%, dan yang

tidak mendapatkan atau tidak ada penghasilan 29 dengan persentase 53,7%.

4. PEKERJAAN

Tabel 4. Hasil analisis univariat

dari pekerjaan

NValid 54

Missing 0

Mean 1.04

Median 1.00

Mode 1

Std. Deviation .191

Variance .036

Page 8: Aditya Makalah Blok 26

Grafik 4. Pie-chart dari subjek jenis pekerjaan

Hasil yang didapatkan dari analisis dari pekerjaan rata-rata yang didapatkan

adalah 1,04 dari 54 subjek. Nilai median didapatkan 1,00 dan nilai modus didapatkan

1. Frekuensi dari yang kerja 52 dengan persentase 96,3% dan tidak kerja 2 dengan

persentase 3,7%.

5. UMUR

Table 5. Hasil analisis univariat

dari umur

NValid 54

Missing 0

Mean 1.4074

Median 1.0000

Mode 1.00

Std. Deviation .49597

Variance .246

Grafik 5. Pie-chart dari subjek jenis umur

Pada hasil analis univariat dari umur ini dilakuakan perubahan dalam bentuk

kategori dan didapatkan hasil 1,40 untuk nilai rata-rata, dan nilai modus didapatkan 1

dan median 1,00. Pada umur ini, di kategorikan menjadi 2 yaitu usia yang di bawah

65 tahun di dapatkan 32 dengan persentase 59,3%, dan yang diatas 65 tahun adalah

22 dengan persentase 40,7%.

6. HEMOGLOBIN

Page 9: Aditya Makalah Blok 26

Table 6. Hasil analisis univariat

dari hemoglobin

NValid 54

Missing 0

Mean 1.8148

Median 2.0000

Mode 2.00

Std. Deviation .39210

Variance .154

Grafik 6. Pie-chart dari subjek jenis hemoglobin

Pada hasil analis univariat dari hb ini dilakuakan perubahan dalam bentuk

kategori dan didapatkan hasil 1,03 untuk nilai rata-rata, dan nilai modus didapatkan 1

dan median 1,00. Pada jenis hemoglobin dibagi menjadi 2 kategori yaitu kategori

anemia sebanyak 52 sebanyak 96,3% dan yang tidak anemia/normal 2 dengan

persentase 3,7%.

7. KOLESTEROL

Table 7. Hasil analisis univariat

dari kadar kolesterol

NValid 54

Missing 0

Mean 1.8704

Median 2.0000

Mode 2.00

Page 10: Aditya Makalah Blok 26

Std. Deviation .33905

Variance .115

Grafik 7. Pie-chart dari subjek jenis kadar kolesterol

Pada hasil analis univariat dari total kolestrol ini dilakuakan perubahan dalam

bentuk kategori dan didapatkan hasil 1,87 untuk nilai rata- rata, dan nilai modus

didapatkan 2 dan median 2,00. Untuk melakukan perbandingan peneliti telah

membuat data untuk mengkategorikan yang memiliki kolstrol normal sebanyak 7

persentase sebanyak 13% dan yang kolestrol tinggi 47 dengan persentase 87%.

B. BIVARIAT1. KADAR KOLESTEROL DENGAN JENIS KELAMIN

Untuk analisa bivariat, yang pertama kali kita bahas adalah perbandingan

antara total kolestrol dengan jenis kelamin pada setiap subjek yang diteliti. Pada

penelitian hasil perbandingan antara total kolestrol dengan jenis kelamin Ho diterima

karena tidak didapati adanya hubungan yang mempengaruhi kenaikan kadar

kolestrol (p>0.05).

Pada saat perbandingan syarat tersebut lebih sesuai dengan menggunakan

fisher’s exact test dengan hasil 1.00 dimana berarti p>0.05 sehingga hasil diterima

karena Ho tidak ada nya hubungan antara total kolestrol dengan jenis kelamin,

sehingga di dapatkan kesimpulan atau H1 adalah tidak ada hubungan antara total

kolestrol dengan jenis kelamin. (tabel 8).

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact

Sig.

(1-

sided)

Pearson Chi-Square .821a 1 .365

Continuity

Correctionb

.043 1 .836

Likelihood Ratio 1.462 1 .227

Fisher's Exact Test 1.000 .485

Page 11: Aditya Makalah Blok 26

Linear-by-Linear

Association

.805 1 .369

N of Valid Cases 54

Tabel 8. Hasil analisis bivariate dengan uji Chi-Square antara kadar kolesterol

dengan sex

2. KADAR KOLESTEROL DENGAN TINGKAT PENDIDIKANPerbandingan antara total kolestrol dengan tingkat pendidikan pada setiap

subjek yang diteliti. Pada penelitian hasil perbandingan antara total kolestrol dengan

tingkat pendidikan Ho ditolak karena didapati adanya hubungan yang

mempengaruhi kenaikan kadar kolestrol (p>0.05).

Didapatkan hasil p=0,55 sehingga hipotesis atau H1 adanya hubungan

anatara total kolestrol dengan tingkat pendidikan. Setelah di lakukan penelitian

ternyata syara menunjukkan dengan menggunakan likelihood ratio. (Tabel 9).

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square .686a 2 .710

Likelihood Ratio 1.196 2 .550

Linear-by-Linear

Association

.314 1 .575

N of Valid Cases 54

Tabel 9. Hasil analisis bivariate dengan uji Chi-Square antara kadar kolesterol

dengan tingkat pendidikan

3. KADAR KOLESTEROL DENGAN PENGHASILAN Perbandingan antara total kolestrol dengan penghasilan pada setiap subjek

yang diteliti. Pada penelitian hasil perbandingan antara total kolestrol dengan

penghasilan Ho ditolak karena didapati adanya hubungan yang mempengaruhi

kenaikan kadar kolestrol (p<0.05).

Didapatkan hasil p=0,04 sehingga didapatkan H1 ada hubungan antara total

kolestrol dengan penghasilan sehingga akan dilakukan pengolahan data tentang

kasus yang di tolak untuk mencari hubungan. (Tabel 10).

Page 12: Aditya Makalah Blok 26

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 5.026a 1 .025

Continuity

Correctionb

3.370 1 .066

Likelihood Ratio 5.400 1 .020

Fisher's Exact Test .041 .032

Linear-by-Linear

Association

4.933 1 .026

N of Valid Cases 54

Tabel 10. Hasil analisis bivariate dengan uji Chi-Square antara kadar kolesterol

dengan penghasilan

4. KADAR KOLESTEROL DENGAN PEKERJAANPerbandingan antara total kolestrol dengan kerja pada setiap subjek yang

diteliti. Pada penelitian hasil perbandingan antara total kolestrol dengan kerja Ho

terima karena didapati adanya hubungan yang mempengaruhi kenaikan kadar

kolestrol (p>0.05).

Syarat untuk penelitian tersebut adalah menggunakan fisher’s exact test

didapatkan hasil 1.00 sehingga Ho diterima dan H1 tidak ada hubungan antara total

kolestrol dan kerja. (Tabel 11).

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .309a 1 .578

Continuity

Correctionb

.000 1 1.000

Likelihood Ratio .567 1 .452

Fisher's Exact Test 1.000 .755

Linear-by-Linear

Association

.304 1 .582

N of Valid Cases 54

Tabel 11. Hasil analisis bivariate dengan uji Chi-Square antara kadar kolesterol

dengan pekerjaan

Page 13: Aditya Makalah Blok 26

5. KADAR KOLESTEROL DENGAN UMURSelanjutnya perbandingan antara total kolestrol dengan umur pada setiap

subjek yang diteliti. Pada

penelitian hasil perbandingan antara total kolestrol dengan pekerjaan Ho

diterima karena didapati adanya hubungan yang mempengaruhi kenaikan kadar

kolestrol (p>0.05). p=0,06 dan sehingga didapatkan hasil untuk H1 adalah tidak ada

hubungan antara total kolestrol dengan pekerjan. Syarat penelitian ditabel 11,

menggunakan fisher’s exact test. (Tabel 11).

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .493a 1 .482

Continuity

Correctionb

.084 1 .772

Likelihood Ratio .512 1 .474

Fisher's Exact Test .687 .394

Linear-by-Linear

Association

.484 1 .487

N of Valid Cases 54

Tabel 12. Hasil analisis bivariate dengan uji Chi-Square antara kadar kolesterol

dengan umur

6. KADAR KOLESTEROL DENGAN HEMOGLOBINPerbandingan antara total kolestrol dengan hb pada setiap subjek yang

diteliti. Pada penelitian hasil perbandingan antara total kolestrol dengan hb Ho

diterima karena didapati adanya hubungan yang mempengaruhi kenaikan kadar

kolestrol (p>0.05). p=1,00 dan sehingga didapatkan hasil untuk H1 adalah tidak ada

hubungan antara total kolestrol dengan pekerjan. Syarat penelitian ditabel 12,

menggunakan fisher’s exact test. (Tabel 12).

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .539a 1 .463

Page 14: Aditya Makalah Blok 26

Continuity

Correctionb

.045 1 .832

Likelihood Ratio .489 1 .484

Fisher's Exact Test .601 .385

Linear-by-Linear

Association

.529 1 .467

N of Valid Cases 54

Tabel 12. Hasil analisis bivariate dengan uji Chi-Square antara kadar kolesterol

dengan hb

PEMBAHASANMenurut hasil analisis data di atas, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa

adanya hubungan yang bermakna antara penghasilan dan juga tingkat pendidikan

dengan kadar kolesterol.

Maka hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna

antara tingkat pendidikan dan juga dengan penghasilan terhadap total kolestrol.

Tingkat pendidikan membuat total kolestrol menjadi tinggi, diketahui pada penelitian,

bahwa orang yang berpendidikan rendah, lebih sering mengalami resiko untuk

mendapatkan kolestrol tinggi, karena tingkat pengetahuan yang rendah sehingga

orang tersebut mengkonsumsi apapun tanpa tau apa efek yang terjadi, tetapi tidak

untuk yang tingkat pendidikan tinggi, orang-orang tersebut mengetahui efek-efek

yang akan terjadi jika mengkonsumsi makanan-makanan berlemak banyak, dengan

demikian tingkat pendidikan akan mempengaruh pengetahuan seseorang akan

kesehatan. Sedangkan pada orang-orang yang berpenghasilan rendah lebih jarang

berisiko untuk mengalami hiperkolestrol, dikarenakan penghasilan yang minimal

sehingga membuat orang tersebut harus mencukupi kebutuhan lainnya. Lalu juga

untuk yang berpenghasilan banyak atau ada, maka kadar kolestrol meningkat

dikarenakan sering mengkonsumsi lemak, daging, makan-makanan yang digoreng

ataupun makanan yang menghasilakan lemak lebih banyak. Sehingga penghasilan

seseorang dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang, dan juga berkaitan dengan

stress pada seseorang. Orang yang memiliki resiko memiliki kadar kolestrol tinggi

adalah mereka yang menerapkan pola makan yang mengandung kadar lemak jenuh

yang tinggi. Lemak jenuh ditemukan pada daging, mentega, keju, dank rim

meningkatkan kadar kolestrol LDL dalam darah. Namun, pola makan yang sehat

dapat menurunkan kadar kolestrol 5-10%, bahkan lebih. Mengurangi asupan lemak

jenuh dengan mengganti dengan lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh

Page 15: Aditya Makalah Blok 26

ganda dan makan lebih banyak buah, sayur, salad, sterol, tumbuhan dan kedelai

juga dapat membantu. Cara memasak yang di panggang dapat mengurangi resiko

dibandingkan memasak dengan cara menggoreng.

Sejatinya, kolesterol dapat dibentuk oleh sebagian besar sel di dalam tubuh

dan diperoleh dari makanan hewani. Sumber utama kolesterol dalam makanan

adalah kuning telur dan daging, terutama daging merah dan hati. Karena kolesterol

tidak dapat disintesis oleh tumbuhan, sayuran dan buah berperan penting dalam diet

rendah kolesterol.5

Kolesterol ialah substansi yang berbahaya apabila didapatkan tinggi di dalam

tubuh, karena tingginya kadar kolesterol dapat menjadi bagian dari terbentuknya lesi

aterosklerosis pada dinding pembuluh darah. Dikarenakan oleh kadar kolesterol

yang tinggi lah, maka akan terjadi gangguan kesehatan bahkan mengancam

kehidupan manusia. Aterosklerosis ini adalah suatu bentuk ateriosklerosis yang

terutama mengenai lapisan intima dan umumnya terjadi di arteri muskuler ukuran

besar dan sedang serta merupakan kelainan yang mendasari penyakit jantung

iskemik. Selain kolesterol, lemak dan substansi lainnya berisiko untuk membuat

penebalan dinding pembuluh darah arteri. Penyempitan pembuluh darah yang terjadi

akan menyebabkan aliran darah menjadi lambat bahkan dapat tersumbat sehingga

aliran darah pada pembuluh darah koroner yang fungsinya memberi oksigen ke

jantung menjadi berkurang. Kurangnya oksigen akan menyebabkan otot jantung

menjadi lemah, sakit dada, serangan jantung sampai kematian. Penelitian yang telah

dilakukan sebelum-sebelumnya sudah menunjukkan risiko terjadinya aterosklerosis

atau PJK akan meningkat bila kolesterol darah meninggi. Telah dibuktikan pula

bahwa dengan menurunkan kadar kolesterol darah seperti juga halnya menurunkan

tekanan darah tinggi dan menghindarkan rokok dapat mengurangi risiko tersebut.6,7

Pada saat ini, penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di

dunia. Pada tahun 2005, sedikitnya 17,5 juta atau setara dengan 30,0% kematian di

seluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Oleh karena itu, penyakit jantung

koroner masih menjadi sorotan publik dikarenakan oleh tingkat mortalitas dan

morbiditasnya yang tinggi. Dalam sebuah penelitain case control yang dilakukan

oleh J Ismail, dkk pada tahun 2003 pada laki-laki dan wanita umur tertentu tahun di

kawasan Asia Selatan menyebutkan bahwa kenaikan serum kolesterol mempunyai

risiko 1,67 kali lebih besar untuk menderia infark miokard dibandingkan dengan

kelompok kontrol (OR=1,67, 95% CI 1,14-2,45 untuk setiap kenaikan 1,0 mmol).

Dengan mengukur faktor risiko berdasarkan jenis kelamin, usia, yang

berkaitan erat dengan gaya hidup seperti pola makan, kemudian dengan tekanan

darah, dengan indeks massa tubuh, dengan kebiasaan merokok, dan dengan ada

Page 16: Aditya Makalah Blok 26

tidaknya diabetes serta tingkat aktivitas fisik, seseorang bisa mengetahui risiko

terkena PJK pada masyarakat di kota Jakarta. Penelitian luar negeri dalam kajian

yang sama yang dilakukan oleh Framingham Heart Study Prediction Score Sheets

dengan mengukur faktor risiko berdasarkan usia, kadar kolesterol darah (HDL dan

LDL kolesterol), tekanan darah, kebiasaan merokok dan adanya penyakit diabetes

mellitus, juga untuk mengestimasi risiko PJK pada laki-laki dan wanita.1

Penilaian faktor-faktor risiko dilakukan sebagai pedoman prognostik dan

terapeutik untuk menentukan apakah faktor-faktor itu dapat dimodifikasi dengan baik

untuk menurunkan terjadinya penyakit jantung iskemik. Faktor risiko utama yang

perlu diteliti ialah total kolesterol. Kolesterol memang memiliki berbagai fraksi, yaitu

kolesterol LDL yang dikenal sebagai kolesterol jahat, kolesterol HDL yang dikenal

sebagai kolesterol baik dan trigliserida. Biasaya trigliserida memang tidak meningkat

sebelum usia 20 tahun. Walaupun kadar kolesterol LDL yang tinggi bersifat

aterogenik, kadar kolesterol HDL yang tinggi justru bersifat protektif karena partikel

HDL berperan mengeluarkan kolesterol dari jaringan dan mengembalikannya ke hati.

Kolesterol dan kesemua fraksinya pada dasarnya memiliki kecenderungan untuk

dipengaruhi oleh berbagai jenis faktor.8

Dalam sumber lain dikatakan bahwa merokok akan meningkatkan

kecenderungan sel-sel darah untuk menggumpal di dalam pembuluh dan melekat

pada lapisan dalam pembuuh darah, sehingga akan mempersempit pembuluh darah

yang sebelumnya sudah ditempeli oleh plak. Pada pria, kemungkinan total kolesterol

akan tinggi disebabkan oleh karena pria cenderung untuk memiliki perut buncit dan

pinggang yang sempit, dan apabila pria dalam usia 20-30 tahun hidupnya tidak

berusaha untuk menurunkan berat badannya maka akan dapat mengalami risiko

penyakit jantung koroner.9,10

Faktor stres disinyalir untuk menyebabkan kadar kolesterol lebih tinggi oleh

karena pengeluaran hormon stres oleh tubuh secara aktif, selain itu stres akan

menyebabkan seseorang untuk memiliki gaya hidup yang buruk misalnya seperti

minum lakohol, merokok dan makan tidak beraturan. Indeks massa tubuh yang

berlebih akan mengindikasikan adanya obesitas yang memicu timbulnya faktor risiko

lain seperti diabetes dan hipertensi. Kelebihan berat badan ini akan meningkatkan

risiko terjadinya arterosklerosis dengan berbagai cara.

Penelitian yang dilakukan tidak mampu menunjukkan kebermaknaan antara

usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan hemoglobin dengan peningkatan total kolesterol.

Hal ini mungkin dapat saja disebabkan oleh karena kesemua faktor yang berdiri

sendiri-sendiri dan baru bermakna apabila keempat faktor risiko muncul secara

bersamaan dalam satu individu, ataupun dapat pula mungkin saja ada faktor risiko

Page 17: Aditya Makalah Blok 26

lain yang tidak diujikan yang sebenarnya memiliki makna tinggi untuk peningkatan

total kolesterol.

KESIMPULAN DAN SARANBahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dan juga

dengan penghasilan terhadap total kolestrol yang melebihi batas normal. Walau

didapati terdapat korelasi yang lemah antara antara usia, jenis kelamin, pekerjaan,

dan hemoglobin, kesemua faktor yang diuji tetap harus diwaspadai dan diantisipasi

oleh setiap individu. Hasil penelitian memang tidak dapat memenuhi tujuan penelitian

yang diharapkan namun masyarakat harus tetap diedukasi mengenai faktor-faktor

risiko lain yang dapat berkontribusi untuk meningkatkan total kolesterol selain factor-

faktor risiko yang diuji, dengan demikian maka akan didapatkan komunitas

masyarakat dengan total kolesterol normal sehingga prevalensi dan angka kejadian

penyakit yang disebabkan oleh kolesterol darah yang tinggi dapat diturunkan secara

bermakna, salah satunya ialah penyakit jantung koroner.

DAFTAR PUSTAKA1. Supriyono M. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit

jantung koroner pada kelompok usia < 45 tahun: studi kasus di rsup dr.kariadi

dan rs.telogorejo semarang [tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro;2008.

2. Hartini S, Mulyanti. Efektivitas senam lansia terhadap penurunan kadar

kolesterol darah pada lansia merokok di dusun pirak mertosutan sidoluhur

godean sleman yogyakarta tahun 2009. Yogyakarta: STIKes Kusuma Husada

Surakarta; 2009.

3. Fuster V, Topol EJ, Nabel EG. Atherothrombosis and coronary artery disease.

2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2005.p 37-8.

4. Davey P. At a glance medicine. Jakarta: Erlangga;2006.h 140-1.S

5. Pendit BU, alih bahasa. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis.

Jakarta: EGC;2005.h.515-6.

6. Anwar TB. Manfaat diet pada penanggulangan hiperkolesterolemi. Sumatera

Utara: Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2003.

7. Anwar TB. Dislipidemia sebagai faktor resiko penyakit jantung koroner.

Sumatera Utara: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2004.

Page 18: Aditya Makalah Blok 26

8. Joko S, alih bahasa. Pemilihan uji laboratorium yang efektif. Jakarta: EGC;

2004.h.163.

9. Nilawati S, Krisnatuti D, Mahendra B, Djing OG. Care yourself, kolesterol.

Jakarta: Penebar Plus; 2008.h.18-23.

10. Safitri A, editor. At a glance medicine. Jakarta: Erlangga; 2005.h.140.

LAMPIRAN HASIL ANALISIS SPSS

Frequencies

Statistics

umur hb total kolesterol

NValid 54 54 54

Missing 0 0 0

Mean 64.24 11.659 251.09

Median 63.00 11.750 247.00

Mode 60 12.0 264

Std. Deviation 4.933 .8586 54.492

Variance 24.337 .737 2969.369

Frequency Table

umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 60 20 37.0 37.0 37.0

61 1 1.9 1.9 38.9

62 4 7.4 7.4 46.3

63 5 9.3 9.3 55.6

64 2 3.7 3.7 59.3

65 8 14.8 14.8 74.1

66 2 3.7 3.7 77.8

68 2 3.7 3.7 81.5

70 3 5.6 5.6 87.0

71 1 1.9 1.9 88.9

72 3 5.6 5.6 94.4

Page 19: Aditya Makalah Blok 26

75 1 1.9 1.9 96.3

77 1 1.9 1.9 98.1

80 1 1.9 1.9 100.0

Total 54 100.0 100.0

hb

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 9.4 1 1.9 1.9 1.9

9.7 1 1.9 1.9 3.7

10.1 1 1.9 1.9 5.6

10.4 2 3.7 3.7 9.3

10.5 1 1.9 1.9 11.1

10.6 1 1.9 1.9 13.0

10.8 1 1.9 1.9 14.8

10.9 2 3.7 3.7 18.5

11.0 4 7.4 7.4 25.9

11.1 1 1.9 1.9 27.8

11.2 3 5.6 5.6 33.3

11.3 1 1.9 1.9 35.2

11.4 2 3.7 3.7 38.9

11.5 2 3.7 3.7 42.6

11.6 3 5.6 5.6 48.1

11.7 1 1.9 1.9 50.0

11.8 2 3.7 3.7 53.7

11.9 2 3.7 3.7 57.4

12.0 5 9.3 9.3 66.7

12.1 2 3.7 3.7 70.4

12.3 4 7.4 7.4 77.8

12.4 2 3.7 3.7 81.5

12.5 1 1.9 1.9 83.3

Page 20: Aditya Makalah Blok 26

12.6 2 3.7 3.7 87.0

12.8 2 3.7 3.7 90.7

12.9 3 5.6 5.6 96.3

13.0 2 3.7 3.7 100.0

Total 54 100.0 100.0

total kolesterol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 122 1 1.9 1.9 1.9

158 1 1.9 1.9 3.7

167 1 1.9 1.9 5.6

173 4 7.4 7.4 13.0

200 1 1.9 1.9 14.8

204 1 1.9 1.9 16.7

212 2 3.7 3.7 20.4

213 1 1.9 1.9 22.2

217 1 1.9 1.9 24.1

221 2 3.7 3.7 27.8

223 4 7.4 7.4 35.2

229 1 1.9 1.9 37.0

234 2 3.7 3.7 40.7

236 1 1.9 1.9 42.6

244 4 7.4 7.4 50.0

250 3 5.6 5.6 55.6

254 2 3.7 3.7 59.3

264 5 9.3 9.3 68.5

271 1 1.9 1.9 70.4

278 1 1.9 1.9 72.2

282 2 3.7 3.7 75.9

291 2 3.7 3.7 79.6

Page 21: Aditya Makalah Blok 26

300 1 1.9 1.9 81.5

316 2 3.7 3.7 85.2

320 1 1.9 1.9 87.0

324 4 7.4 7.4 94.4

360 1 1.9 1.9 96.3

364 1 1.9 1.9 98.1

374 1 1.9 1.9 100.0

Total 54 100.0 100.0

Histogram

Page 22: Aditya Makalah Blok 26
Page 23: Aditya Makalah Blok 26

Frequencies

Statisticssex

NValid 54

Missing 0

Mean 1.91

Median 2.00

Mode 2

Std. Deviation .293

Variance .086

sex

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

laki-laki 5 9.3 9.3 9.3

perempuan 49 90.7 90.7 100.0

Total 54 100.0 100.0

Page 24: Aditya Makalah Blok 26

Statisticstingkat pendidikan

NValid 54

Missing 0

Mean 1.26

Median 1.00

Mode 1

Std. Deviation .589

Variance .347

tingkat pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

rendah 44 81.5 81.5 81.5

sedang 6 11.1 11.1 92.6

tinggi 4 7.4 7.4 100.0

Total 54 100.0 100.0

Page 25: Aditya Makalah Blok 26

Statisticspenghasilan

NValid 54

Missing 0

Mean 1.54

Median 2.00

Mode 2

Std. Deviation .503

Variance .253

penghasilan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid ada 25 46.3 46.3 46.3

tidak ada 29 53.7 53.7 100.0

Page 26: Aditya Makalah Blok 26

Total 54 100.0 100.0

Statisticskerja

NValid 54

Missing 0

Mean 1.04

Median 1.00

Mode 1

Std. Deviation .191

Variance .036

kerja

Page 27: Aditya Makalah Blok 26

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

kerja 52 96.3 96.3 96.3

tidak kerja 2 3.7 3.7 100.0

Total 54 100.0 100.0

Statisticsumur kat 2

NValid 54

Missing 0

Mean 1.4074

Median 1.0000

Mode 1.00

Std. Deviation .49597

Variance .246

Page 28: Aditya Makalah Blok 26

umur kat 2

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

dibawah 65 tahun 32 59.3 59.3 59.3

diatas 65 tahun 22 40.7 40.7 100.0

Total 54 100.0 100.0

Statisticshb kat 2

NValid 54

Missing 0

Mean 1.8148

Median 2.0000

Mode 2.00

Std. Deviation .39210

Variance .154

Page 29: Aditya Makalah Blok 26

hb kat 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

anemia 10 18.5 18.5 18.5

tidak

anemia

44 81.5 81.5 100.0

Total 54 100.0 100.0

Statisticstotal kolesterol kat 2

NValid 54

Missing 0

Mean 1.8704

Median 2.0000

Mode 2.00

Std. Deviation .33905

Page 30: Aditya Makalah Blok 26

Variance .115

total kolesterol kat 2

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

normal 7 13.0 13.0 13.0

kolesterol

tinggi

47 87.0 87.0 100.0

Total 54 100.0 100.0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Page 31: Aditya Makalah Blok 26

sex * total

kolesterol

kat 2

54 100.0% 0 0.0% 54 100.0%

sex * total kolesterol kat 2 Crosstabulation

total kolesterol kat 2 Total

normal kolesterol

tinggi

sex

laki-lakiCount 0 5 5

Expected Count .6 4.4 5.0

perempuanCount 7 42 49

Expected Count 6.4 42.6 49.0

TotalCount 7 47 54

Expected Count 7.0 47.0 54.0

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .821a 1 .365

Continuity Correctionb .043 1 .836

Likelihood Ratio 1.462 1 .227

Fisher's Exact Test 1.000 .485

Linear-by-Linear

Association

.805 1 .369

N of Valid Cases 54

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .65.

b. Computed only for a 2x2 table

Case Processing Summary

Page 32: Aditya Makalah Blok 26

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

tingkat

pendidikan *

total kolesterol

kat 2

54 100.0% 0 0.0% 54 100.0%

tingkat pendidikan * total kolesterol kat 2 Crosstabulation

total kolesterol kat 2 Total

normal kolesterol

tinggi

tingkat pendidikan

rendahCount 6 38 44

Expected Count 5.7 38.3 44.0

sedangCount 1 5 6

Expected Count .8 5.2 6.0

tinggiCount 0 4 4

Expected Count .5 3.5 4.0

TotalCount 7 47 54

Expected Count 7.0 47.0 54.0

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square .686a 2 .710

Likelihood Ratio 1.196 2 .550

Linear-by-Linear Association .314 1 .575

N of Valid Cases 54

Page 33: Aditya Makalah Blok 26

a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .52.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

penghasilan * total

kolesterol kat 2

54 100.0% 0 0.0% 54 100.0%

penghasilan * total kolesterol kat 2 Crosstabulation

total kolesterol kat 2 Total

normal kolesterol

tinggi

penghasilan

adaCount 6 19 25

Expected Count 3.2 21.8 25.0

tidak adaCount 1 28 29

Expected Count 3.8 25.2 29.0

TotalCount 7 47 54

Expected Count 7.0 47.0 54.0

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 5.026a 1 .025

Continuity Correctionb 3.370 1 .066

Likelihood Ratio 5.400 1 .020

Fisher's Exact Test .041 .032

Linear-by-Linear

Association

4.933 1 .026

Page 34: Aditya Makalah Blok 26

N of Valid Cases 54

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.24.

b. Computed only for a 2x2 table

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kerja * total

kolesterol kat 2

54 100.0% 0 0.0% 54 100.0%

kerja * total kolesterol kat 2 Crosstabulation

total kolesterol kat 2 Total

normal kolesterol tinggi

kerja

kerjaCount 7 45 52

Expected Count 6.7 45.3 52.0

tidak kerjaCount 0 2 2

Expected Count .3 1.7 2.0

TotalCount 7 47 54

Expected Count 7.0 47.0 54.0

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .309a 1 .578

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .567 1 .452

Fisher's Exact Test 1.000 .755

Page 35: Aditya Makalah Blok 26

Linear-by-Linear

Association

.304 1 .582

N of Valid Cases 54

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

umur kat 2 * total

kolesterol kat 2

54 100.0% 0 0.0% 54 100.0%

umur kat 2 * total kolesterol kat 2 Crosstabulation

total kolesterol kat

2

Total

normal kolestero

l tinggi

umur kat 2

dibawah 65 tahunCount 5 27 32

Expected Count 4.1 27.9 32.0

diatas 65 tahunCount 2 20 22

Expected Count 2.9 19.1 22.0

TotalCount 7 47 54

Expected Count 7.0 47.0 54.0

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .493a 1 .482

Continuity Correctionb .084 1 .772

Likelihood Ratio .512 1 .474

Page 36: Aditya Makalah Blok 26

Fisher's Exact Test .687 .394

Linear-by-Linear

Association

.484 1 .487

N of Valid Cases 54

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.85.

b. Computed only for a 2x2 table

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

hb kat 2 * total

kolesterol kat 2

54 100.0% 0 0.0% 54 100.0%

hb kat 2 * total kolesterol kat 2 Crosstabulation

total kolesterol kat 2 Total

normal kolesterol

tinggi

hb kat 2

anemiaCount 2 8 10

Expected Count 1.3 8.7 10.0

tidak anemiaCount 5 39 44

Expected Count 5.7 38.3 44.0

TotalCount 7 47 54

Expected Count 7.0 47.0 54.0

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .539a 1 .463

Page 37: Aditya Makalah Blok 26

Continuity

Correctionb

.045 1 .832

Likelihood Ratio .489 1 .484

Fisher's Exact Test .601 .385

Linear-by-Linear

Association

.529 1 .467

N of Valid Cases 54

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.30.

b. Computed only for a 2x2 table