Adinda - Pbl Community Medicine

36
Evaluasi Program Puskesmas Mengenai Program Kesehatan Ibu dan Anak Adinda Elisabeth Sugio 102011057 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510 Email: [email protected] I. Pendahuluan I. 1 Latar Belakang. Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan Ibu Anak masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.

description

pbl

Transcript of Adinda - Pbl Community Medicine

Page 1: Adinda - Pbl Community Medicine

Evaluasi Program Puskesmas Mengenai Program Kesehatan Ibu dan Anak

Adinda Elisabeth Sugio

102011057

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta

Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510

Email: [email protected]

I. Pendahuluan

I. 1 Latar Belakang.

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut

pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta

anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan Ibu Anak masyarakat dalam

upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan.

Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk

masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam,

telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB.

Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka

masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di

taman kanak-kanak.

Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan angka

kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian neonatal 16 per

1000 kelahiran hidup. Namun sampai saat ini sasaran tersebut belum tercapai.

Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007 :

· Angka kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup

· Angka kematian Bayi 26,9 kematian/1000 kematian hidup

· Angka kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup

Page 2: Adinda - Pbl Community Medicine

2

· Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai 228/100.000

kelahiran hidup

I. 2 Tujuan

- Untuk mengetahui upaya manajemen program puskesmas dalam melakukan penurunan

angka kematian ibu dan anak melalui tindakan promotif, preventif, kuratif, rehabilitative,

serta protektif.

- Untuk melatih masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.

- Mempelajari tentang Program-program puskesmas dalam melakukan penurunan angka

kematian ibu dan anak.

- Mempelajari tentang bagaimana peran Dokter di puskesmas dalam menjalankan tugasnya

sebagai pelayan kesehatan bagi masyarakat

- Mempelajari tentang peran dan fungsi Puskesmas bagi masyarakat

- Mempelajari tentang Upaya Kesehatan Pokok Puskesmas

II. Pembahasan

Skenario : “Puskesmas Argomulyo mendapatkan predikat sebagai Puskesmas yang buruk

akibat dari tingkat kematian ibu yang tinggi. Berdasarkan data tahun lalu AKI (Angka

Kematian Ibu) = 500/100000 kelahiran hidup. Baru – baru ini ada seorang ibu muda usia 18

yang melahirkan prematur dan anaknya hanya 18—gram, meninggal setelah 7 hari

kemudian. Ibunya menderita anemia dengan Hb 9,5g/dL. Luas wilayah kerja p\Puskesmas

meliputi 6 Desa, sebagian besar wilayah hanya dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua.

Jenis pekerjaan penduduk terutama bertani dan sebagian besar penduduk hanya buruh tani.

Di wilayah kerja puskesmas terdapat 3 posyandu yang dilayani oleh 20 oeang kader.”

Angka Kematian Ibu

Mortalitas ibu merupakan salah satu indikator utama status kesehatan suatu populasi.

Indikator ini dan mortalitas bayi sudah lazim digunakan untuk membandingkan status

Page 3: Adinda - Pbl Community Medicine

3

kesehatan negara. Angka mortalitas ibu yang terendah biasa ditemukan pada negara belum

berkembang akibat tingginya angka kemiskinan dan kurangnya kegiatan kesehatan

masyarakat. Rumah sakit dan dokter membedakan tipe kematian ibu ke dalam dua kelompok:

(1) kematian akibat penyebab obstetrik langsung, yang dikaitkan dengan penyebab obstetrik

dan penyelenggara layanan kesehatan, (2) tidak langsung, yang dikaikan dengan kondisi yang

sudah dialami dan kematian bukan disebabkan oleh tindakan penyelenggara layanan

kesehatan.

Mortalitas ibu dikaitkan dengan komplikasi kehamilan dan proses melahirkan.

Kematian ibu mencerminkan seberapa baik penanganan manajemen medis pada proses

pelahiran. Hal tersebut juga mencerminkan jumlah kasus perdarahan, toksemia, dan infeksi

yang terjadi. Tingkat pendidikan, tingkat kemiskinan, dan status sosial – ekonomi merupakan

faktor – faktor yang juga berkontribusi dalam mortalitas ibu. Angka kematian ibu (maternal

mortality rate, MMR) didasarkan pada risiko kematian ibu berkaitan dengan proses

melahirkan, persalinan dan pelahiran, perawatan obstetrik, komplikasi kehamilan, dan masa

nifas.

World Health Organization mendefinisikan mortalitas ibu sebagai kematian

perempuan yang mengandung atau meninggal dalam 42 hari setelah akhir kehamilannya,

terlepas dari lamanya kehamilan atau letak kehamilannya. Kematian wanita akibat penyebab

yang berkaitan dengan kehamilan dan atau penatalaksanaannya juga dimasukkan sebagai

kematian ibu. pembilang mencakup semua kematian di seputar kehamilan atau akibat

kehamilan atau kematian akibat penyebab di saat nifas. Jumlah ibu hamil dimasukkan dalam

kategori populasi berisiko mengalami kematian akibat penyebab di saat nifas. Kelompok

populasi atau wilayah geografis seperti kota, provinsi, negara bagian, atau negara harus

diidentifikasi dan angka yang digunakan sebagai pembilang dan penyebut harus mewakili

wilayah geografis dan kelompok populasi yang sama. Kasus kelahiran hidup lebih mudah

dilacak daripada kasus kematian bayi karena kelahiran hidup secara teratur dicatat dalam

formulir standar. Karena jumlah total ibu hamil tidak diketahui, rumus angka kematian ibu

menggunakan angka kelahiran hidup.1

Angka kematian ibu = Jumlah kematian akibat penyebab saat nifas dalam

Page 4: Adinda - Pbl Community Medicine

4

Tahun dan populasi tertentu x 100.000

Jumlah total kelahiran hidup pada periode (1 tahun)

dan populasi yang sama

Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama

masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal, seperti yang ditetapkan dalam

buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi petugas puskesmas. Pekayanan antenatal yang

lengkap mencakup banyak hal, seperti anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan,

pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi, serta intervensi dasar dan khusus (sesuai risiko

yang ada). Penerapan operasionalnya dikenal standar, minimal “5T” untuk pelayanan

antenatal (timbang berat badan dan tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi

tetanus toksoid secara lengkap, pengukuran tinggi fundus uteri, pemberian tablet zat besi

minimal 90 kaplet selama kehamilan).

Dengan demikian, operasional pelayanan antenatal yang tidak memenuhi standar

minimal 5T tersebut, belum dianggap suatu pelayanan antenatal. Selain itu, pelayanan

antenatal tersebut ditentukan untuk menjamin mutu pelayanan, khususnya untuk memberi

kesempatan yang cukup dalam menangani kasus risiko tinggi yang ditentukan.2

Puskesmas

Puskesmas ialah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat

pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan

serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara

menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal

dalam suatu wilayah tertentu. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di

satu atau sebagian wilayah kecamatan. Tujuan dari puskesmas adalah mendukung tercapainya

pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.3

Kegiatan Pokok Puskesmas

Page 5: Adinda - Pbl Community Medicine

5

Kegiatan pokok Puskesmas dikembangkan dari Basic Health Care Services (WHO)

yang dikenal sebagai Basic Seven yang terdiri atas :

a. Mother and Child Health Care

b. Medical Care

c. Environmental Sanitation

d. Health Education

e. Simple Laboratory

f. Communicable Disease Control

g. Simple statistic

Pada Rakernas ke 111/1970, ditetapkan 6 Usaha Kesehatan Pokok seiring dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keinginan program di Tingkat Pusat,

maka berkembang menjadi 18 Usaha Kesehatan Pokok.

Upaya Kesehatan

Puskesmas bertangung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan masyarakat.

Ada 2 Upaya :

a. Upaya kesehatan Wajib

Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmern nasional,regional dan global serta

mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyrakat. Upaya

ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di Indonesia, meliputi:

- Upaya Promosi Kesehatan

- Upaya Kesehatan Lingkungan

- Upaya Kesehatan Ibu & Anak Serta Kb

- Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

- Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular

- Upaya Pengobatan

b. Upaya Kesehatan Pengembangan

Page 6: Adinda - Pbl Community Medicine

6

Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan ini

meliputi:

- Upaya Kesehatan Sekolah

- Upaya Kesehatan Olahraga

- Upaya Kesehatan Kesehatan Masyarakat

- Upaya Kesehatan Kerja

- Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

- Upaya Kesehatan Jiwa

- Upaya Kesehatan Mata

- Upaya Kesehatan usia lanjut

- Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Stuktur Organisasi Puskesmas

- Kepala Puskesmas

- Unit Tata Usaha

- Unit Pelaksana Teknis Fungsional

Upaya Kesehatan Masyarakat

Upaya Kesehatan perorangan

- Jaringan Pelayanan

Puskesmas pembantu

Puskesmas Keliling

Bidan di Desa/Komunitas

Sistem Puskesmas

Dalam menangani sebuah kasus permasalahan, perlu dievaluasi ulang apa saja pembentuk

unsur-unsur daripada pelaksanaan suatu program. Dalam hal ini yang perlu ditinjau ulang

ialah sistem daripada permasalahan tersebut. Sistem adalah gabungan elemen yang

dihubungkan oleh proses/struktur yang berfungsi untuk menghasilkan sesuatu yang telah

ditetapkan. Ciri-ciri sistem ialah:

- Mempunyai tujuan

- Terdiri dari beberapa elemen yang membentuk suatu kesatuan

Page 7: Adinda - Pbl Community Medicine

7

- Mengubah input menjadi output

- Dipengaruhi oleh lingkungan

- Mempunyai mekanisme pegendalian mengatur diri sendiri dan adaptasi

Gambar 1. Skema sebuah Sistem8

i. Planning (perencanaan)

Menurut Billy E. Goets, planning adalah kemampuan untuk memilih satu kemungkinan

dari beberapa kemungkinan yang tersedia yang dipandang paling tepat untuk mencapai

tujuan. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal beberapa istilah yang agak identik dengan

perencanaan.Istilah yang dimaksud adalah:4

Peramalan (forcasting)

Penyelesaian masalah (problem solving)

Penyusunan program (programming)

Penyusunan rancangan (designing)

Pengkajian kebijakan (policy analysis)

Proses pengambilan keputusan (decision making process)

Page 8: Adinda - Pbl Community Medicine

8

Macam perencanaan ditinjau dari jangka waktu berlakunya rencana, tingkatan rencana

maupun dari ruang lingkup adalah

i) Ditinjau dari jangka waktu berlakunya rencana dalam waktu jangka panjang, jangka

menengah atau jangka pendek

ii) Ditinjau dari tingkatan rencana dari aspek induk, operasional atau harian

iii) Ditinjau dari ruang lingkup yang mencakupi

Strategik

Taktis

Menyeluruh

Terpadu

Unsur-unsur planning (perencanaan) antara lain adalah rumusan misi, rumusan

masalah, rumusan tujuan umum dan khusus, rumusan kegiatan, asumsi perencanaan,

strategi pendekatan, waktu, organisasi dan tenaga pelaksana, biaya dan metoda

penilaian dan kriteria keberhasilan

ii. Organization ( pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah pengelompokan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk

melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat

dicapai dengan memuaskan. Definisi lain menyebutkan pengorganisasian adalah pengaturan

sejumlah personil yang dimiliki untuk memungkinkan tercapainya suatu tujuan yang telah

disepakati dengan jalan mengalokasikan masing-masing fungsi dan tanggungjawabnya.

Unsur-unsur pokok dalam pengorganisasian antara lain:4

Hal yang diorganisasikan seperti kegiatan, tenaga pelaksana

Proses pengorganisasian

Hasil pengorganisasian.Prinsip pokok organisasi antara lain:

Mempunyai pendukung

Mempunyai tujuan

Mempunyai kegiatan

Mepunyai pembagian tugas

Mempunyai perangkat organisasi

Mempunyai pembagian dan pendelegasian wewenang

Mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah daerah.

iii. Actuating ( penggerakkan/pelaksaanaan )

Page 9: Adinda - Pbl Community Medicine

9

Actuating (penggerakkan/pelaksaanaan) adalah melaksanakan rencana yang telah dibuat dan

yang telah ditetapkan bentuk organisasi yang akan melaksanakan rencana tersebut. Sebagai

seorang manager didalam pelaksanaan rencana/program (kesehatan) harus mempunyai

pengetahuan/ kemampuan6

Motivasi (motivation)

Komunikasi (communication)

Kepemimpinan (leadership)

Pengarahan (directing)

Pengawasan (controlling)

Supervisi (supervision)

iv. Controlling ( pengawasan )

Controlling adalah melakukan penilaian dan sekaligus koreksi terhadap setiap penampilan

pelaksana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana. Definisi lain

menyebutkan controlling (pengawasan) adalah suatu proses untuk mengukur penampilan

suatu program yang kemudian dilanjutkan dengan mengarahkannya sehingga tujuan yang

telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk melaksanakan pengawasan perlu diperhatikan:6

Obyek pengawasan, yaitu hal-hal yang akan diawasi dari pelaksanaan program

Metoda pengawasan, yang merupakan mekanisme umpan-balik

Proses pengawasan, merupakan langkah – langkah yang terdiri: merumuskan rencana,

tujuan dan standar pengawasan, mengukur penampilan, membandingkan hasil dengan

standar, menarik kesimpulan dan melaksanakan tindak lanjut.

Posyandu

Posyandu merupakan perpaduan kegiatan masyarakat bersama dengan tenaga

kesehatan berupa : - Kegiatan pelaksanaan gerakan keluarga berencana

- Kegiatan evaluasi kesehatan ibu dan anak.

- Penanggulangan diare

- Upaya peningkatan gizi keluarga – ibu hamil.

- Imunisasi balita dan anak.

Page 10: Adinda - Pbl Community Medicine

10

Sasaran pelaksaan posyandu antara lain adalah balita, ibu hamil dan ibu menyusui,

dan pasangan usia subur. Posyandu dilaksanakan satu kali dalam sebulan, di tempat yang

mudah dijangkau masyarakat. Sistem pelayanan posyandu adalah “sistem lima meja” .

- Meja pertama : pencatatan dan pelaporan

- Meja kedua : penimbangan

- Meja ketiga : penerangan dan pendidikan

- Meja keempat : peningkatan tentang gizi / ASI

- Meja kelima :pelayanan kesehatan (pemeriksaan hamil, imunisasi balita,

anak dan ibu hamil; program keluarga berencana dan pemberian

vitamin A).

Meja pertama sampai keempat dilayani oleh kader sedangkan meja kelima oleh tenaga

kesehatan. Tenaga kesehatan yang terkait adalah bidan swasta, bidan desa, tenaga kesehatan

Puskesmas, dan dokter swasta. Posyandu melaksanakan sistem “kader desa”. Untuk

memudahkan tugas, masyarakat membagi diri menjadi kelompok – kelompok “dasa wisma”

yang masing – masing terdiri dari 10 sampai 20 rumah tangga. Masing – masing dasa wisma

mempunyai seorang kader desa untuk memudahkan koordinasi kunjungan keluarga,

pencatatan, dan pelaporan. 9

Masukan

1. Man

Dokter

Menjadi seorang dokter adalah sebuah aktivitas mulia bila dilandasi dengan niat

yang baik. Selain mempelajari berbagai macam teori mengenai penyakit dan obat-

obatan yang sangat detail, seorang dokter juga perlu belajar cara berinteraksi

dengan orang lain, agar dapat memberikan pelayanan holistik pada pasiennya.

WHO menetapkan 5 standar dokter ideal yang dirangkum dalam “ 5 stars doctor”, antara

lain:5

1. Health care provider (penyedia layanan kesehatan) yaitu kemampuan dokter sebagai

tenaga medis, memberikan tindakan terhadap keluhan-keluhan pasiennya. Tindakan kesehatan

yang dilakukan dapat berupa kuratif, preventif, promotif dan rehabilitatif.

Page 11: Adinda - Pbl Community Medicine

11

2. Decision maker (pembuat keputusan), salah satu peran seorang dokter yaitu

memberikan keputusan terhadap suatu permasalahan, yang sudah ditimbang dari sudut

pandang medis dari ilmu yang dikuasainya.

3. Community leader (pemimpin komunitas), didalam lingkungan bermasyarakat,

seorang dokter harus dapat mengayomi masyarakat untuk dapat hidup sehat, dapat menjadi

contoh bagi komunitas disekelilingnya

4. Manager (manajer), adakalanya seorang dokter akan menjadi pemimpin dari sebuah

lembaga kesehatan (puskesmas, DinKes atau Rumah Sakit), untuk itu, kemampuan mengelola

sistem, staf, dan berkolaborasi dengan struktur lembaga merupakan sesuatu yang perlu

dimiliki oleh setiap dokter.

5. Communicator (penyampai), memutuskan untuk menjadi seorang dokter, berarti

memutuskan untuk menjadi pekerja sosial, yang berhubungan dengan manusia. Di

masyarakat, dokter merupakan sosok panutan, lantaran karena ilmunya yang luas dan

kepeduliannya terhadap hidup sesama. Untuk itu, keterampilan berkomunikasi,

menyampaikan sesuatu dengan baik merupakan softskill yang harus dimiliki setiap dokter

Dalam menghadirkan pelayanan kesehatan, seorang dokter akan berkolaborasi dengan

tenaga kesehatan lainnya, antara lain perawat, ahli gizi, ahli farmasi, bidan, sanitarian dan

petugas administratif. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang area kerja masing-masing

disiplin ilmu, agar tidak saling tumpang tindih dan menimbulkan konflik lintas profesi.

2. Money:

Dana untuk pelaksanaan program dapat diperoleh di:

- APBD : sebagai contoh, APBD menyediakan anggaran untuk

pengawasan dan monitoring, sarana diagnosis, bahan cetakan, kegiatan pemecahan

masalah di kotamadya.

- Swadaya Masyarakat : contoh, menyediakan anggaran untuk operasional,

pemeliharaan, pelaksanaan, pencegahan dan penanggulangan tingginya Angka

Kematian Ibu dan Anak

3. Matrial:

Medis

Meliputi hal-hal dibawah ini :

Page 12: Adinda - Pbl Community Medicine

12

a. Poliklinik set : stetoskop, timbangaan BB, thermometer, tensimeter, senter

b. Alat pemeriksaan laboratorium darah

c. Alat penyuluhan kesehatan masyarakat

d. Obat-obatan

e. Buku petunjuk program Kesehatan Ibu dan Anak

Non-Medis

Meliputi hal-hal dibawah ini :

a. Gedung puskesmas

b. Ruang tunggu

c. Ruang administrasi

d. Ruang periksa

e. Ruang tindakan

f. Laboratorium

g. Apotik

h. Perlengkapan administrasi

i. Formulir laporan

4. Method:

Terdapat metode untuk:

1. Penemuan ibu hamil dengan resiko

Kasus dilihat dari jumlah ibu hamil yang datang ke puskesmas dengan ataupun tanpa

keluhan

2. Penyuluhan kesehatan

Perorangan: penyuluhan langsung dengan cara tanya jawab/ konsultasi terhadap ibu

hamil yang berobat di puskesmas.

Kelompok: dilakukan dengan mengadakan ceramah di tempat umum dan di posyandu

melalui diskusi, dan menggunakan poster.

3. Pencatatan dan pelaporan kasus

Proses

Perbaikan Gizi

Page 13: Adinda - Pbl Community Medicine

13

- Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu program pokok Puskesmas

yaitu program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan

Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

(GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan

Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan harian, bulanan, semesteran ( 6

bulan sekali) dan tahun ( setahun sekali) serta beberapa kegiatan investigasi dan

intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan

adanya kasus gizi buruk. Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat

dilakukan dalam maupun di luar gedung Puskesmas.

tujuan :

- Mengupayakan promosi dan mendorong terlaksananya ASI eksklusif.

- Memberi PMT pemulihan pd balita dengan gizi buruk.

- Melaksanakan pemantauan hasil penimbangan dengan SKDN

- Memberi kapsul Vit. A dosis tinggi pada ibu nifas, juga pada anak balita dan

bayi 6 – 11 bln ( 100.000 SI ).

- Memberikan tablet besi ( Fe 90 ) pada Ibu hamil

- Mengadakan pelayanan konsultasi gizi bagi penderita penyakit kronis atau

metabolik yang membutuhkan diet khusus.

Perencanaan :

- Penemuan ibu hamil dengan resiko tinggi. Cara menentukan kehamilan risiko tinggi

dapat diukur dengan 2 cara yaitu cara skoring dan kriteria.

Pencatatan dan pelaporan kasus :

- Pencatatan yang dilakukan pada jam kerja, seiap bulanan, tribulanan , semester, dan

tahunan dan pelaporan akan dilakukan setiap awal bulan.

Penyuluhan Kesehatan :

Perorangan dan Kelompok

Perorangan : setiap hari kerja

Page 14: Adinda - Pbl Community Medicine

14

Kelompok :dilakukan dengan mengadakan penyuluhan di posyandu

Rawat Bersalin

Pelayanan Rawat Bersalin merupakan pelayanan kesehatan perorangan bagi ibu yang

baru melahirkan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,keperawatan, rehabilitasi

medik dengan menginap di ruang rawat bersalin

Organisasi

Terdapat struktur tertulis dan pembagian tugas yang teratur dalam rangka

melaksanakan program kesehatan Ibu dan Anak. Serta juga terdapat strukur organisasi

tertulis dan pemberian tugas yang jelas dalam melaksanakan tugasnya.

Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi)

yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan

organisasi. Atas dasar pengertian tersebut, fungsi pengorganisasian juga meliputi proses

mengintegrasikan semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh sebuah organisasi atau

mengatur sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi. Susunan organisasi

Puskesmas terdiri dari:

a. Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas.

b. Unsur pembantu pimpinan : Urusan Tata Usaha

c. Unsur Pelaksana.

Unit yang terdiri dari tenaga/pegawai dalam jabatan fungsional. Jumlah unit

tergantung kepada kegiatan, tenaga dan fasilitas daerah masing-masing. Unit-unit terdiri

dari:Unit I, Unit II, Unit III, Unit IV, Unit V, Unit VI, Unit VII. Kepala Puskesmas,

mempunyai tugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikegiatan Puskesmas yang dapat

dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.

Kepala Urusan Tata Usaha, mempunyai tugas di bidang kepegawaian, keuangan,perlengkapan dan

surat menyurat serta pencatatan dan pelaporan. Unit I.mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencanadan perbaikan gizi. Unit II,mempunyai

tugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit,khususnya imunisasi, kesehatan

lingkungan dan laboratorium sederhana. Unit III,mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

Page 15: Adinda - Pbl Community Medicine

15

kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerjadan manula. Unit IV,mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatansekolah dan olah raga,

kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya. Unit V,mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatanmasyarakat dan

penyuluhan kesehatan masyarakat. Unit VI,mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengobatan

rawat jalan dan rawat nginap. Unit VII,mempunyai tugas melaksanakan kefarmasian.

Pelaksanaan

Proses bimbingan kepada staf agar mereka dapat melaksanakan tugas-tugas pokoknya

sesuai dengan keterampilan yang dimiliki dan dukungan sumber daya yang tersedia

Pengawasan dan Pengendalian

Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Fungsi

manajemen ini memerlukan perumusan standar kinerja staf (standar performance sesuai

dengan prosedur tetap).

Standar digunakan manager untuk menilai hasil kegiatan staf atau unit (kelompok) kerja.

Jika ditemukan penyimpangan, fungsi pengawasan managerial harus mampu melakukan

koreksi terhadap penyimpangan yang telah terjadi. Pengawasan dan pengendalian

dilaksanakan Melalui pencatatan dan pelaporan yang dilakukan:Bulanan, Triwulanan,

Tahunan.

Keluaran

Page 16: Adinda - Pbl Community Medicine

16

Kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam

system dari kegiatan perawatan antenatal.

Penyuluhan dan penggerakkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan

kehamilan

Penyuluhan/informasi tentang kehamilan serta kapan saja harus melakukan

perawatan antenatal

a. Penyuluhan Kelompok: PKK, Organisasi social masyarakat lain, dll.

b. Penyuluhan Perorangan: Kepada ibu-ibu pengunjung posyandu, Kunjungan

rumah oleh kader/ petugas puskesmas

c. Penyuluhan melalui media massa : TV, radio, dll .

Dampak

Akibat yang ditimbulkan oleh keluaran dalam pemberantasan DBD

Langsung : apakah terjadi penurunan angka morbiditas dan mortalitas

pada ibu dan bayi

Tidak langsung : apakah terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Pemberdayaan Masyarakat

Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses memfasilitasi

masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja, tetapi juga merupakan proses

fasilitasi yang terkait dengan upaya perubahan perilaku, yaitu:

1. Upaya mobilisasi sosial untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat darurat,

khususnya untuk membantu ibu hamil saat bersalin.

2. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka

kematian maternal.

3. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat dalam

menolong perempuan saat hamil dan persalinan.

4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh tenaga

kesehatan profesional.

5. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu mengatasi

masalah mereka sendiri.

6. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah kesehatan maternal.

Page 17: Adinda - Pbl Community Medicine

17

7. Upaya untuk melibatkan semua pemanggu kepentingan (stakeholders) dalam mengatasi

masalah kesehatan.

Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada konsep-konsep

berikut ini.

1. Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan sosial dan nilai-nilai tolong menolong, untuk

perempuan saat hamil dan bersalin.

2. Merubah pandangan: persalinan adalah urusan semua pihak, tidak hanya urusan

perempuan.

3. Merubah pandangan: masalah kesehatan tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi

merupakan masalah dan tanggunjawab masyarakat.

4. Melibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di masyarakat.

5. Menggunakan pendekatan partisipatif. Melakukan aksi dan advokasi.

Siklus proses yang memberikan masyarakat kesempatan untuk memahami kondisi

mereka dan melakukan aksi dalam mengatasi masalah mereka ini disebut dengan pendekatan

belajar dan melakukan aksi bersama secara partisipatif (Participatory Learning and Action -

PLA). Pendekatan ini tidak hanya memfasilitasi masyarakat untuk menggali dan mengelola

berbagai komponen, kekuatan-kekuatan dan perbedaan-perbedaan, sehingga setiap orang

memiliki pandangan yang sama tentang penyelesaian masalah mereka, tetapi pendekatan ini

juga merupakan proses mengorganisir masyarakat sehingga mereka mampu untuk berpikir

dan menganalisa dan melakukan aksi untuk menyelesaikan masalah mereka. Ini adalah proses

pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu melakukan aksi untuk meningkatkan

kondisi mereka. Jadi, ini merupakan proses dimana masyarakat merubah diri mereka secara

individual dan secara kolektif dan mereka menggunakan kekuatan yang mereka miliki dari

energi dan kekuatan mereka.

Di dalam konteks pembentukan sistem kesiagaan, pertama-tama masyarakat perlu

untuk memahami dan menganalisa kondisi kesehatan mereka saat ini, seperti kondisi

kesehatan ibu; kesehatan bayi baru lahir, kesehatan bayi, pelayanan kesehatan, dan berbagai

hubungan dan kekuasaan yang memperngaruhi kondisi tersebut agar mereka mampu untuk

melakukan aksi guna memperbaiki kondisi tersebut berdasarkan analisa mereka tentang

potensi yang mereka miliki. Untuk memfasilitasi mereka agar berpikir, menganalisa dan

melakukan aksi, proses fasilitasi dan warga yang berperan melakukan fasilitasi sangat

Page 18: Adinda - Pbl Community Medicine

18

diperlukan. Selain itu, warga yang berperan memfasilitasi masyarakatnya membutuhkan

pemahaman tidak hanya tentang konsep Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA tetapi juga

membutuhkan pengetahuan dan keterampilan penggunaan metode dan alat-alat partisipatif.

Jadi, pendekatan yang diaplikasikan dalam Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini akan

menentukan proses dan kegiatan berikutnya dalam keseluruhan proses Pemberdayaan

Masyarakat bidang KIA ini.

Program KIA

a. Setiap ibu hamil diberi penyuluhan mengenai :

- Selalu mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa

- Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)

- Ibu hamil di daerah endemis gondok harus memperoleh 1 kapsul yodium.

- Perlunya menjadi peserta KB setelah melahirkan

- Penggukuran LILA, untuk mengetahui keadaan gizi ibu hamil. Jika ukuran

LILA berada pada warna merah(kurang dari23,5 cm) maka ibu tergolong kurus

sekali. Jadi ibu dianjurkan banyak makan dan istirahat.

- Pentingnya ibu memeriksaan secara rutin, kepada petugas kesehatan

disampingi suami

- Memasak makanan sehat( dengan peragaan) bahan makanannya diambil dari

hasil perkarangan/kebun/ kolam

- Pentinnya ibu nifas mendapatkan 2 kapsul vitamin A warna merah sesuai

aturan minum

- Mendapat tablet Fe bagi yang terkena gejala kurang darah Anemia.

- Persalinan dibantu oleh tenaga medis

- Ibu hamil makan untuk dua rang, untuk dirinya dan untuk janin yang

dikandungnya

- Setiap hari sejak awal kehamilan, diperlukan tambahan makanan bergizi/sehat

1 piring lebih banyak dari biasanya

- Setiap kali makan, jangan lipa makan sayur dan buah, serta lauk pauk

- Juga minum paling sedikit 8-10 gelas setiap hari

Tim puskesmas terdiri dari pimpinan puskesmas, pengelola peminat KIA kecamatan, staf

puskesmas lain yang mampu bertindak sebagai pelatih kader dan Pembina kelompok peminat

KIA.7,8

Page 19: Adinda - Pbl Community Medicine

19

Tugas 1

Mengidentifikasi ketersediaan kader dari kegiatan atau sector lain pada desa terpilih.

Tujuan: untuk memudahkan proses pemilihan kader sesuai dengan criteria yang ditetapkan.

Langkah:

1) Menghubungi para petugas gizi, petugas imunisasi, petugas KB, dan lainnya.

2) Mencatat nama dan lokasi individu yang menjadi kader dari setiap kegiatan diatas.

Tugas 2

Menjelaskan program peminat KIA dan rencana latihan kader kepada kepala desa, tim

penggerak PKK desa, pengurus LKMD, kepala dukuh/kampong, dan tokoh masyarakat.

Tujuan: agar mereka mengetahui dan memahami tujuan dan kegiatan peminat KIA. Dengan

demikian, mereka diharapkan mendukung dan membantu pelaksanaan program peminat KIA.

Langkah:

1) Mempelajari tujuan, manfaat, dan kelompok sasaran program peminat KIA,

khususnya latihan kader.

2) Menjelaskan kepada mereka tentang tujuan dan manfaat program peminat KIA.

3) Mengemukakan bentuk dan jenis dukungan yang diperlukan untuk keberhasilan

program.

Tugas 3

Mencari dan memilih calon kader yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

a. kader posyandu (2 orang)

b. Ibu atau siapa saja yang dapat baca-tulis dan diterima oleh masyarakat.

Tujuan: agar didapatkan calon kader yang bersedia kerja sukarela dan memiliki dedikasi.

Langkah:

Page 20: Adinda - Pbl Community Medicine

20

1) Melakukan konsultasi dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat mengenai calon

kader yang tepat.

2) Kepada calon kader menjelaskan tujuan dan kegiatan peminat KIA serta tugas yang

harus dilakukan nanti.

3) Mendorong terjadinya hubungan kerja yang baik antara kader peminat KIA dan kader

lainnya serta staf puskesmas.

Tugas 4

Mempersiapkan latihan kader peminat KIA yang meliputi penyusunan jadwal, penentuan

lokasi, mengirimkan undangan, dan menyiapkan media latihan (alat-alat peraga).

Tujuan: agar pelaksanaan latihan berjalan dengan lancer.

Langkah:

1) Mempelajari tujuan dan materi latihan.

2) Menyusun jadwal kerja.

3) Melakukan konsultasi dengan camat, PKK, dan kepala desa.

Tugas 5

Menggali peran serta masyarakat dan instansi local (kepala desa, camat dan sector) dalam

pelaksanaan kegiatan.

Tujuan: agar didapatkan dukungan moral dan fisik bagi keberhasilan latihan.

Langkah:

1) Menjelaskan kebutuhan yang diperlukan untuk latihan.

2) Mengemukakan dana yang tersedia.

3) Menekankan bahwa tanpa dukungan tambahan latihan sulit dilaksanakan dengan baik.

Page 21: Adinda - Pbl Community Medicine

21

Tugas 6

Bertindak sebagai latihan dalam pelatihan kader peminat KIA tentang pengetahuan dan

keterampilan KIA sesuai dengan bahan yang ditentukan.

Tujuan: agar para peserta mampu dan terampil menjadi fasilitator dalam kegiatan kelompok

belajar peminat KIA.

Langkah:

1) Mengatur agar lamanya pembahasan materi disesuaikan dengan tingkat pengetahuan

peserta.

2) Menciptakan suasana yang intim dan santai.

3) Menggunakan waktu secara baik dan tepat.

4) Menjelaskan bagaimana seharusnya hubungan antara peserta dengan pelatih.

5) Memperkenalkan penggunaan kartu rujuk kepada kader. Kartu rujuk diberikan kepada

semua anggota kelompok supaya memeriksakan diri ke puskesmas, puskesmas

pembantu, posyandu atau bidan/dokter praktek swasta.

Tugas 7

Memberikan informasi nama dan alamat dukun terlatih di wilayah kerja puskesmas kepada

kader peminat KIA.

Tujuan: agar para kader dapat menganjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan diri ke

puskesmas atau posyandu dan meminta pertolongan persalinan hanya pada dukun terlatih

selain tenaga kesehatan lainnya.

Problem Solving Cycle

Problem Solving Cycle adalah suatu metode pemecahan masalah dengan

mengidentifikasi masalah yang paling diprioritaskan, kemudian mengidentifikasi solusi / jalan

keluar dari masalah tersebut, baru melakukan pelaksanaan terhadap pemecahan masalah

tersebut 10

Karakteristik pokok dari Problem Solving Cycle yang harus dipenuhi, yaitu:

Page 22: Adinda - Pbl Community Medicine

22

a. Berkesinambungan

b. Obyektif

c. Terpadu

d. Sistematis

Skema Problem Solving Cycle

Analisis Data

Evaluasi hasil intervensi

Melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah

Penyusunan rencana penyelesaian masalah

Pengumpulan Data

Masalah yang ditemukan

Memilih masalah yang diprioritaskan

Memilih cara penyelesaian masalah

Uji Coba

Menentukan tujuan dan menyusun cara penyelesaian

Page 23: Adinda - Pbl Community Medicine

23

HIPOPOC (Hipotesis, Input, Process, Output, Outcome)

Tabel HIPOPOC

Analisis SWOT

Berdasarkan pengambilan dan pengolahan data, ditetapkan beberapa masalah,

kemudian dipilih satu masalah utama. Setelah itu mengungkapkan beberapa alternatif

pemecahan masalah, dan dari beberapa alternatif tersebut dipilih satu, dengan menimbang

efisiensi dan efektifitas

Environment :

Sistem lain di luar sistem yang diamati yang terpengaruh

Environment :

Sistem lain di luar sistem yang diamati yang terpengaruh

HipotesaHipotesa

Feedback :

Penggunaan data Puskesmas sebagai masukan untuk menilai proses

Feedback :

Penggunaan data Puskesmas sebagai masukan untuk menilai proses

Impact :Perubahan pada sasaran tidak langsung

Impact :Perubahan pada sasaran tidak langsung

Outcome :Perubahan pd sasaran langsung

Outcome :Perubahan pd sasaran langsung

Output :

Kualitas

Kuantitas

Output :

Kualitas

Kuantitas

Input :

Man

Money

Material

Method

Input :

Man

Money

Material

Method

Process :

Perencanaan

Penggerakan

Pelaksanaan

Pengawasan

Pengendalian

Penilaian

Process :

Perencanaan

Penggerakan

Pelaksanaan

Pengawasan

Pengendalian

Penilaian

Page 24: Adinda - Pbl Community Medicine

24

Untuk mengetahui berbagai faktor yang mendukung serta menghambat, dilakukan

kajian secara seksama dengan analisis SWOT, dengan unsur-unsur sebagai berikut

a. Kekuatan

b. Kelemahan

c. Kesempatan

d. Hambatan

III.Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dari Puskesmas yaitu mendukung tercapainya pembangunan

kesehatan nasional maka Puskesmas memegang peranan penting dalam suksesnya program

Keshatan Keluarga dan Reproduksi yang merupakan salah satu Upaya Kesehatan Wajib

Puskesmas. Pada Program Puskesmas dalam program Kesehatan Ibu dan Anak, penting bagi

para petugas puskesmas untuk melakukan pendekatan system sehingga dapat mengetahui apa

yang mengakibatkan Angka Kematian Ibu tinggi. Dan perlunya berbagai pendekatan yang

harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk memeriksa kehamilannya

secara rutin serta dilakukannya berbagai penyuluhan serta pemberdayaan masyarakat

sehingga dapat menurunkan Angka Kematian Ibu.

Page 25: Adinda - Pbl Community Medicine

25

Daftar Pustaka

1. Timmreck TC. Epidemiologi : suatu pengantar. 2nd ed. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2005 h. 114 – 5

2. Hamidah, Syafrudin. Kebidanan komunitas. 1st ed. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2009 h. 221-2

3. Kebijakan Dasar Puskesmas. Diunduh dari

http://dinkes-sulsel.go.id/new/images/pdf/buku/kebijakan%20dasar

%20puskesmas.pdf. 28 Juni 2014

4. Tjiptoherijanto, prijono, Said Z. Abidin, Reformasi Administrasi dan Pembangunan

Nasional 1993. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta; h 44-6

5. Dr Charles Boelen.The Five-Star Doctor: An Asset to Health Care Reform.World

Health Organization, Geneva, Swedan. Diunduh dari

www.who.int/entity/hrh/en/HRDJ_1_1_02.pdf 28 Juni 2014

6. Ferry Efendi,Makhfudli.Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam

Keperawatan. Penerbit Salemba Medika.Jakarta,2009; h 274-85

7. Departemen Kesehatan RI. Buku kader Posyandu : Dalam Meningkatkan Gizi

Keluarga . Departemen Kesehatan. Jakarta : 2006

8. Mckenzie JF, Pinger RR, Kotecki JE. Kesehatan Masyarakat. 4th ed. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC . 2006

9. Manuaba IBG.Pengantar kuliah Obstetri.1st ed. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC. 2007 h. 15

10. Azwar, A. Pengantar Administrasi Kesehatan. 3rd ed. Jakarta : Binarupa Aksara, 1996.