adhdahdah
description
Transcript of adhdahdah
Terapi OksigenAnthea Karista 112014016Grevy Yanika 112013118
Anatomi Sistem Pernafasan
• Traktus respiratorius dimulai dari kedua lubang hidung (nares anterior) dan berakhir dalam alveoli di paru-paru.
• Sistem Saluran Nafas dibagi atas :• Saluran Nafas Atas• Saluran Nafas Bawah
• Dipisahkan o/ batas setinggi plika vokalis
Fisiologi Sistem Pernafasan
• Proses pernafasan di bagi 2 bagian :• Mekanik pernafasan• Ventilasi pulmonal
• Transportasi gas pernafasan :• Ventilasi• Difusi• Perfusi
Ventilasi
• O2 atm → alveoliCO2 alveoli → atm
• Faktor-faktor yang mempengaruhi:• Tekanan O2 atm• Jalan naps• Complience dan recoil• Pusat napas
Difusi
• Proses dimana terjadi pertukaran O2 dan CO2 di membran alveolar-kapilar (permukaannya luas dan tipis)
• Tekanan parsial O2 (PaO2) dalam alveolus > tinggi PaO2 darah sehingga O2 berdifusi dari alveolus ke dalam darah. Sebaliknya (PaCO2) darah > (PaCO2) alveolus terjadilah difusi
• Perpindahan gas tergantung pada luas permukaan dan ketebalan dinding alveolus.
• Beberapa faktor yg mempengaruhi dari paru ke jaringan , yaitu: • Cardiac output.• Jumlah eritrosit.• Exercise• Ht darah Ht
Perfusi
• Aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonal • O2 dalam darah : oksi Hb /
Oksihaemoglobin (98,5%) Plasma : O2 yg larut dlm plasma (1,5%).
• CO2 dalam darah : natrium bikarbonat , dalam plasma : kalium bikarbonat (5-7%) , larutan : bergabung dengan Hb dan protein plasma.
Volume Paru
• Volume tidal (TV) yaitu volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafas.
• Volume cadangan inspirasi (IRV) , yaitu volume udara maksimal yang dapat dihirup setelah inhalasi normal.
• Volume Cadangan Ekspirasi (ERV), volume udara maksimal yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normal.
• Volume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi maksimal.
Kapasitas Paru
• Kapasitas vital (VC), volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimal.
• Kapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi normal.
• Kapasitas residual fungsiunal (FRC), volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normal.
• Kapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal.
Terapi Oksigen
• Terapi oksigen adalah suatu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsial oksigen pada inspirasi, yang dapat dilakukan dengan cara:• Meningkatkan kadar oksigen inspirasi /
FiO2 (Orthobarik )• Meningkatkan tekanan oksigen
(Hiperbarik)
Tujuan Terapi Oksigen
• konsentrasi O2 pada darah arteri masuk ke jaringan untuk memfasilitasi metabolisme aerob.
• Mempertahankan PaO2 > 60 mmHg atau SaO2 > 90 % untuk :
• Mencegah dan mengatasi hipoksemia / hipoksia serta mmempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat.
• kerja nafas dan miokard.
• Menilai fungsi pertukaran gas
Indikasi
Cara Pemberian Terapi Oksigen
• Pemberian terus menerus, diberikan apabila hasil AGD pada saat istirahat, :• PaO 2 kurang dari 55 mmHg / saturasi kurang dari 88%.
• PaO2 antara 56-59 mmHg / saturasi 89% disertai kor pulmonale, polisitemia (ht >56%).
• Pemberian secara berselang Diberikan apabila hasil AGD saat latihan :• PaO2 55 mmHg / saturasi 88%
• Pada saat tidur PaO255 mmHg / saturasi 88% + komplikasi seperti hipertensi pulmoner,somnolen dan aritmia.
Kontraindikasi
Tidak ada kontra indikasi absolut :
•Kanul nasal / Kateter binasal / nasal prong : jika ada obstruksi nasal.
•Kateter nasofaringeal / kateter nasal : jika ada fraktur dasar tengkorak kepala, trauma maksilofasial, dan obstruksi nasal.
•Sungkup muka dengan kantong rebreathing : pada pasien dengan PaCO2 tinggi, akan lebih meningkatkan kadar PaCO2 nya lagi.
Alat yang Diperlukan
Prosedur
Di bagi 2 : 1. Sistem Aliran Rendah
• Low Flow Low Concentration• Low Flow High Concentration
2. Sistem Aliran Tinggi
Low Flow Low Concentration
Kateter Nasal• Suatu alat sederhana yang dapat
memberikan oksigen secara kontinyu dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%.
Keuntungan Kerugian
Kateter Nasal • Pemberian oksigen stabil,
• Pasien bebas bergerak, makan dan berbicara, dan membersihkan mulut,
• Murah dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.
• Dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
• Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 yang >44%,
• Teknik memasukan kateter nasal >sulit,
• Nyeri saat kateter melewati nasofaring, dan mukosa nasal -> trauma,
• Fiksasi kateter ->tekanan pada nostril ->kateter harus diganti tiap 8 jam dan diinsersi kedalam nostril lain,
• Dapat terjadi distensi lambung,
• Terjadi iritasi selaput lendir nasofaring,
• Aliran > 6 liter/mnt -> nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung,
• Kateter mudah tersumbat dan tertekuk.
Kanul Nasal
• Suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen kontinyu dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen sama dengan kateter nasal yaitu 24 % - 44 %. Pada pemberian oksigen dengan nasal kanula jalan nafas harus paten, dapat digunakan pada pasien dengan pernafasan mulut.
Keuntungan Kerugian
Kanul Nasal • Pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur,
• Pemasangannya mudah, murah, disposibel, klien bebas makan, minum, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman.
• Dapat digunakan pada pasien dengan pernafasan mulut
• Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 > 44%,
• Suplai oksigen < bila bernafas melalui mulut,
• Mudah lepas, • Tidak dapat diberikan
pada pasien dengan obstr nasal.
• Kecepatan aliran >4 liter/mnt jarang digunakan -> pemberian flow rate yang > 4 liter tidak akan menambah FiO2 -> hanya pemborosan O2 + mukosa kering dan mengiritasi selaput lendir.
• Dapat menyebabkan kerusakan kulit -> kalau terlalu ketat
Low Flow High Concentration
Sungkup Muka Sederhana (Face Mask)
•U/ konsentrasi O2 rendah - sedang. Merupakan alat pemberian O2 jangka pendek, kontinyu atau selang seling. Aliran 5 – 8 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen 40 – 60%.
•Kontra indikasi : pasien dengan retensi karbondioksida karena akan memperburuk retensi.
•Aliran O2 tidak boleh <5 liter/menit untuk mendorong CO2 keluar dari masker.
Keuntungan Kerugian
Sungkup Muka Sederhana (Face Mask)
• Konsentrasi O2 > dari kateter atau kanula nasal,
• Sistem humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlubang besar,
• Dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol.
• Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 <40%,
• Dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah.
• Menyekap, tidak memungkinkan untuk makan dan batuk.
• Bisa terjadi aspirasi bila pasien muntah.
• Perlu pengikat wajah,
• Terlalu ketat -> menekan kulit, rasa pobia ruang tertutup,
Sungkup Muka dengan Kantong
Rebreathing• Suatu teknik pemberian O2 dengan
konsentrasi tinggi yaitu 35 – 60% dengan aliran 6 – 15 liter/mnt , serta dapat meningkatkan nilai PaCO2.
• Udara ekspirasi sebagian tercampur dengan udara inspirasi, sesuai dengan aliran O2, kantong akan terisi saat ekspirasi dan hampir menguncup waktu inspirasi.
• Memasang kapas kering pada daerah yang tertekan sungkup dan tali pengikat untuk mencegah iritasi kulit.
Keuntungan Kerugian
Sungkup Muka dengan Kantong Rebreathing
• Konsentrasi O2 lebih tinggi dari sungkup muka sederhana,
• Tidak mengeringkan selaput lendir.
• Tidak dapat memberikan O2 konsentrasi rendah,
• Kantong O2 bisa terlipat atau terputar atau mengempes, apabila ini terjadi dan aliran yang rendah dapat menyebabkan pasien akan menghirup sejumlah besar karbondioksida. Pasien tidak memungkinkan makan minum atau batuk dan menyekap, bisa terjadi aspirasi bila pasien muntah, serta perlu segel pengikat.
Sungkup Muka dengan Kantong Nonrebreathing
• Teknik pemberian O2 dengan konsentrasi oksigen yang tinggi mencapai 90 % dengan aliran 6 – 15 liter/mnt.
• Pada prinsipnya udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi, udara ekspirasi dikeluarkan langsung ke atmosfer melalui satu atau lebih katup, sehingga dalam kantong konsentrasi oksigen menjadi tinggi.
Keuntungan Kerugian
Sungkup Muka dengan Kantong Nonrebreathing
• Konsentrasi O2 yang diperoleh dapat mencapai 90%,
• Tidak mengeringkan selaput lendir.
• Tidak dapat memberikan O2 konsentrasi rendah.
• Kantong oksigen bisa terlipat atau terputar, menyekap, perlu segel pengikat,
• Tidak memungkinkan makan, minum atau batuk,
• Bisa terjadi aspirasi bila pasien muntah terutama pada pasien tidak sadar dan anak-anak.
Sistem Aliran Tinggi
• Sungkup Muka dengan Venturi (Venturi Mask)• Metode yang paling akurat dan dapat
diandalkan untuk konsentrasi yang tepat melalui cara non invasif. Masker dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan aliran udara ruangan bercampur dengan aliran oksigen yang telah ditetapkan.
• Masker venturi menerapkan prinsip entrainmen udara (menjebak udara seperti vakum)
Keuntungan Kerugian
Sungkup Muka dengan Venturi
• Konsentrasi O2 yang diberikan konstan / tepat sesuai dengan petunjuk pada alat.
• FiO2 tidak dipengaruhi oleh pola ventilasi, serta dapat diukur dengan O2 analiser.
• Temperatur dan kelembaban gas dapat dikontrol.
• Tidak terjadi penumpukan CO2.
• Harus diikat dengan kencang untuk mencegah oksigen mengalir kedalam mata.
• Tidak memungkinkan makan atau batuk, masker harus dilepaskan bila pasien makan, minum, atau minum obat.
• Bila humidifikasi ditambahkan gunakan udara tekan sehingga tidak mengganggu konsentrasi O2.
Bag Mask
• Digunakan pada :• Cardiac arrest• Respiratory failure• Sebelum, selama dan sesudah suction Gas
flows 12 – 15 liter, selama resusitasi buatan, hiperinflasi / bagging, kantong resusitasi dengan reservoir harus digunakan untuk memberikan konsentrasi oksigen 74 % - 100 %.
Large Volume Aerosol System
• Selang T/ T piece/ Briggs Adaptor
• Sungkup terbuka
• Collar tracheostomy
Bahaya dan Efek Samping
• Kebakaran
• Hipoksia
• Hipoventilasi
• Atelektasis Paru
• Keracunan Oksigen
Pencegahan
• Jangan memberikan oksigen dengan konsentrasi 50% lebih dari 48 jam.
• Setiap pemberian oksigen dengan konsnetrasi tinggi harus disertai pemantauan PaO2.