Adendum Dok. Seleksi P7

download Adendum Dok. Seleksi P7

of 20

description

kerangka acuan kerja

Transcript of Adendum Dok. Seleksi P7

  • 1A D E N D U M

    D O K U M E N K U A L I F I K A S I

    Nomor: POKJA-DITPKP /ADD/ P7/DOK-SEL/2016

    Tanggal: 23 Januari 2016

    untukPengadaan Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi badan usaha

    KONSULTAN MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

    DI WILAYAH JAWA

    Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan:

    ULP Pusat-2 Pokja Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

    Tahun Anggaran 2016

  • 21. Terdapat perubahan pada dokumen prakualifikasi bagian Kerangka Acuan Kerja dan Bill Of Quantity sebagai berikut :

    KERANGKA ACUAN KERJA

    Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa

    (KONTRAKTUAL)

    Tahun Anggaran 2016

  • 3KONSULTAN MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DI WILAYAH JAWA

    I. LATAR BELAKANG Sebagai upaya melakukan penyelenggaraan kawasan permukiman sesuai amanat UU no 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman terutama bab VII tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, Pemerintah mendorong perwujudan kawasan permukiman yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan arahan RPJP nasional untuk RPJM Nasional tahun 2015-2019 yang menyebutkan bahwa untuk bidang permukiman diarahkan untuk memenuhi kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung. Hal ini diterjemahkan oleh Ditjen Cipta Karya untuk dijadikan sebagai target utama rencana strategis tahun 2015-2019 antara lain layanan air minum yang layak 100%, layanan sanitasi yang layak 100%, dan berkurangnya kawasan permukiman kumuh hingga 0%.

    Berdasarkan lampiran UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, menyebutkan pembagian urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman sub urusan kawasan permukiman, bahwa peran pemerintah pusat ditekankan pada penetapan sistem kawasan permukiman serta penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman. Sesuai dengan Pasal 13 UU No 1 tahun 2011, Pemerintah dalam melaksanakan pembinaan mempunyai tugas merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan kawasan permukiman. Untuk memperkuat dua peran pemerintah pusat tersebut, seluruh kegiatan pembangunan infrastruktur dalam rangka pencegahan dan peningkatan kumuh harus berdasarkan proses identifikasi lokasi kumuh yang terukur dan telah divalidasi oleh Pemerintah Kabupaten/kota. Sesuai dengan pasal 18 UU no 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,yang menyebutkan bahwa salah satu Kewenangan pemerintah kabupaten/kota adalah menetapkan lokasi permukiman kumuh. Ditunjang dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, bahwa Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman melaksanakan tugas antara lain perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pengembangan kawasan permukiman di daerah untuk mewujudkan kota tanpa kumuh pada akhir tahun 2019.

    Hingga akhir tahun 2014 Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah melakukan pemutakhiran data kawasan permukiman kumuh pada lebih dari 400 kabupaten/kota dari 505 kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Upaya pemutakhiran ini untuk memberikan dukungan profil dan database dan informasi terkait Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman. Adapun untuk menyelesaikan target 0 % kumuh, pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh telah dimulai tahun 2015. Sebagai dukungan lebih lanjut terhadap penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman perlu adanya pengendalian peningkatan kualitas permukiman kumuh di seluruh Indonesia melalui kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa pada Tahun Anggaran 2016.

  • 4II. MAKSUD DAN TUJUANMaksud dari kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa adalah untuk menyediakan konsultan yang dapat mendukung kegiatan Peningkatan kualitas permukiman kumuh di tingkat pusat terkait advise teknis, pemantauan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh di enam provinsi di Wilayah Pulau Jawa pada tahun 2016.

    Tujuan dari kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa adalah untuk memberikan bantuan teknis, manajemen dan pendampingan kepada Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam melaksanakan program yang mencakup pembinaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi penyelenggaraan pengembangan kawasan permukiman yang menitikberatkan pada pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh, mulai dari perencanaan tingkat kab/kota, pelaksanaan fisik dan tindak lanjutnya berupa pengendalian pasca pelaksanaan termasuk melakukan perhitungan penururunan tingkat kekumuhan serta pengurangan luas kawasan permukiman kumuh.

    Pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh dilaksanakan secara bertahap dengan proses-proses yang telah ditetapkan dalam pedoman pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh pada tahun 2016 ini adalah bagian dari proses tersebut untuk mencapai pengurangan kumuh hingga 0 % pada Tahun 2019. Pelaksanaan kegiatan ini perlu terus dipantau dan dikendalikan sehingga outcome yang diharapkan dapat tercapai. Konsultan Manajemen diperlukan untuk memberikan masukan kepada pemilik kegiatan/Tim Pelaksana Pusat agar pelaksanaan program berjalan efektif, efesien dan sesuai dengan pedoman. Selain itu, Konsultan Manajemen akan membantu Tim Pelaksana Pusat dalam melaksanakan koordinasi kepada stakeholder pelaksana kegiatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota (jika diperlukan).

    Di dalam menjalankan advise teknis, pemantauan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh di sepuluh provinsi di Wilayah Pulau Jawa, Konsultan Manajemen akan bermitra dengan pelaksana kegiatan di Tingkat Pusat, Provinsi dan Kab/Kota diantaranya :

    Direktorat Pengembangan Permukiman (cq. Koordinator Wilayah Jawa), DirJen Cipta Karya, Kementeriaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

    Satker Pengembangan Kawasan Permukiman di Wilayah Jawa, Satker Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kabupaten/Kota di Wilayah Jawa Pokjanis dan Dinas terkait di kabupaten/Kota Konsultan-konsultan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan fisik pada tahun 2016, Konsultan P2KP (KMW, Kordinator Kota dan Fasilitator Kota) Konsultan Individual yang direkrut di Tingkat Provinsi terkait dengan pelaksanaan kegiatan

    peningkatan kualitas permukiman kumuh Konsultan pelaksana RP2KPKP (Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

    Perkotaan ) baik di tingkat Pusat maupun Kabupaten/Kota pada TA. 2016 Konsultan Pelaksana NUSP baik tingkat Pusat maupun Wilayah (NMC/RMC NUSP)

    III. SASARANSasaran dari pelaksanaan kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa antara lain :

  • 5a. Pengawasan dan pengendalian : Tersedianya format hasil review mengenai pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan

    kualitas permukiman kumuh; Teridentifikasinya kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih; Terlaksananya kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres lapangan; Tersedianya laporan, inventarisasi permasalahan dan tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan

    kunjungan lapangan; Tersedianya rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan dan pengendalian

    kegiatan yang akan datang; Tersedianya Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-

    2019 berdasarkan hasil evaluasi kegiatan fisik yang akan dilakukan pada tahun 2017. Program prioritas yang dimaksud tetap didasarkan pada kerangka keterpaduan program dan penyelesian peningkatan kualitas permukiman kumuh;

    Terintegrasinya peningkatan kualitas permukiman kumuh melalui RKP-KP (Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan) Kabupaten/Kota Tahun 2015.

    Terintegrasinya kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa dengan Konsultan Manajemen Pusat (KMP) Penyelenggaraan Pengembanganan Kawasan Permukiman Wilayah I dan II

    b. Pendampingan dan Layanan Informasi: Tersusunnya format mengenai layanan informasi yang diperlukan dalam proses pendampingan

    pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh baik di tingkat Propinsi maupun Kab/kota; Tersusun dan tersebarnya informasi kegiatan di tiap level pemerintahan dan masyarakat; Tersedianya laporan serta inventarisasi penilaian terhadap proses pendampingan dan pelayanan

    informasi di tiap level pemerintahan dan masyarakat; Tersedianya rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan dan pelayanan

    informasi kegiatan.

    c. Konsolidasi Database : Tersedianya format terkait pendampingan, konsolidasi, konsinyasi dan pelaporan konsolidasi data; Tersedianya analisis dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh; Tersedianya hasil-hasil pembangunan fisik yang direkomendasikan sebagai best practice untuk dapat

    diresmikan; Tersusunnya kesimpulan dan rekomendasi terkait konsolidasi data kegiatan yang akan datang; Terintegrasinya data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh berbasis Sistem

    Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan luasan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang sudah dilaksanakan;

    Tersedianya database Pemutahiran data SK Penetapan lokasi kumuh oleh Pemerintah Daerah. Terkumpulnya data peta SHP di Kota/Kabupaten yang sudah dilakukan kegiatan peningkatan kualitas

    permukiman kumuh.

    d. Monitoring dan Evaluasi Tersusunnya format terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman

    kumuh;

  • 6 Tersedianya evaluasi, inventarisasi permasalahan disertai rekomendasi tindak lanjut pelaksanaan kegiatan termasuk rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya;

    Tersedianya evaluasi terhadap implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh;

    Tersedianya evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutama terhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi;

    Tersedianya rekapitulasi validasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh yang wajib dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh;

    Tersedianya pelaporan dan dokumentasi berkala, termasuk foto pelaksanaan kegiatan 0%-50%-100% dan best practices TA 2016;

    Tersedianya indikator-indikator keberhasilan sesuai pedoman kegiatan menjadi variabel-variabel yang dapat diukur untuk penilaian evaluasi kegiatan;

    Tersedianya profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA. 2016; Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait Monitoring dan Evaluasi.

    IV. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASAPengguna Jasa dari kegiatan ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen Kawasan Permukiman Perkotaan, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

    V. SUMBER PENDANAAN Untuk pelaksanaan kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa diperlukan biaya sebesar Rp. 1.898.500.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) termasuk PPN yang akan dibiayai dari APBN Tahun Anggaran 2016. Biaya ini akan dibebankan pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman.

    VI. RUANG LINGKUPRuang lingkup dan tugas Konsultan Manajemen adalah sebagai berikut:a) Pengawasan dan Pengendalian (sesuai pasal 95 ayat 2, UU no 1 tahun 2011)

    Peran Konsultan Manajemen yang sangat penting adalah pengendalian program. Konsultan Manajemen harus dapat menjaga proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pedoman pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh. Pengendalian yang dilakukan oleh Konsultan Manajemen akan mencakup:

    Menyusun format terkait pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh.

    Mengidentifikasi kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih; Melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres kunjungan

    lapangan; Melakukan pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak

    Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

    Menyediakan Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019 pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh;

    Menyusun rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengendalian kegiatan yang akan datang;

    Melakukan koordinasi dengan konsultan RP2KPKP Kabupaten/Kota pada TA. 2016.

  • 7b) Pendampingan dan Pelayanan Informasi (Pemberdayaan Masyarakat)Pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan dan pelayanan informasi merupakan aspek penting yang harus berjalan dengan baik di tingkat pusat, daerah hingga tingkat masyarakat. Kegiatan pendampingan dan pelayanan informasi dilakukan di tingkat pusat dan daerah dengan bersinergi dengan perangkat P2KP. Peran Konsultan Manajemen dalam hal pemberdayaan masyarakat adalah:

    Menyusun format terkait pendampingan pemberdayaan masyarakat dan Pelayanan informasi dalam pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh;

    Menyusun informasi di berbagai media dan menyebarluaskan informasi kegiatan di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

    Menyusun pelaporan serta inventarisasi penilaian terhadap proses pendampingan dan pelayanan informasi di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

    Menyusun rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan dan pelayanan informasi kegiatan.

    c) Konsolidasi DatabaseKonsultan manajemen dalam penugasannya terkait konsolidasi data mencakup :

    Menyusun format pendampingan, konsolidasi data, dan pelaporan yang disepakati antara pemerintah pusat dan daerah;

    Menyusun analisis dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh; Melakukan koordinasi dengan Konsultan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi

    Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman, serta memeberikan masukan terkait format dan input data;

    Mengintegrasikan data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan pengurangan baseline luasan kawasan kumuh TA 2016;

    Menyusun kesimpulan Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait konsolidasi database kegiatan yang akan datang.

    d) Monitoring dan EvaluasiKonsultan manajemen harus melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk memberikan input kepada Tim Pelaksanaan di tingkat pusat pada setiap pelaksanaan kegiatan pencegahan maupun pengendalian peningkatan kualitas kumuh. Evaluasi yang dilakukan oleh Konsultan Manajemen mencakup:

    Menyusun format terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh;

    Evaluasi terhadap Kualitas implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh;

    Evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutama terhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi;

    Memberikan Informasi Kabupaten/Kota yang yang berpotensi bermasalah akibat kualitas perencanaan, pembangunan, pemanfaatan yang kurang baik atau membutuhkan bantuan peningkatan kualitas kumuh;

    Menyusun rekapitulasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh yang wajib dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh;

  • 8 Menyusun indikator-indikator keberhasilan sesuai pedoman kegiatan menjadi variabel-variabel yang dapat diukur untuk penilaian evaluasi kegiatan;

    Menyusun profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA. 2016;

    Menyusun Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait Monitoring dan Evaluasi.Konsultan manajemen harus melakukan pelaporan dan dokumentasi berkala dari tingkat, kabupaten, provinsi dan sampai ke pusat. Pelaporan konsultan terdiri dari laporan pendahuluan, laporan mingguan, bulanan, draft final dan laporan akhir. Laporan mingguan menjadi laporan yang sangat penting, karena akan memuat informasi proses pelaksanaan sesuai dengan capaian pada minggu yang bersangkutan dan berbagai permasalahan yang perlu ditindaklanjuti. Laporan bulanan Konsultan Manajemen merupakan konsolidasi dari laporan monitoring dan evaluasi yang telah dikonsolidasi dengan pemerintah daerah. Tugas Konsultan Manajemen juga antara lain adalah memastikan bahwa pelaporan ini dapat tersampaikan secara rutin, tepat waktu dan akurat. Konsultan Manajemen menyampaikan rekomendasi tindak turun tangan jika penyampaian pelaporan mengalami keterlambatan. Konsultan Manajemen berkewajiban untuk menyerahkan laporan pelaksanaan tugasnya yang mencakup :

    Asistensi setiap draft laporan sebelum diserahkan. Pemenuhan kuantitas dan kualitas substansi laporan sebagaimana yang ditentukan dalam

    kontrak. Menyusun dokumentasi minimal 8 megapixel berupa foto-foto: kegiatan-kegiatan persiapan, pra

    dan pasca konstruksi (0%, 50%, 100%) dan Dokumen/buku Kumpulan Best Practices.

    VI. LOKASI KEGIATANKegiatan ini akan dilaksanakan di Wilayah Pulau Jawa dengan rincian lokasi sebagai berikut :

    1) Kab. Pandeglang2) Kab. Serang3) Kab. Tangerang4) Kota Serang5) Kota Jakarta Utara*6) Kab. Garut7) Kab. Kuningan8) Kab. Purwakarta9) Kota Bandung*10) Kota Cirebon*11) Kota Bogor*12) Kota Sukabumi13) Kab. Banyumas14) Kab. Sukoharjo15) Kota Grobogan16) Kab. Karanganyar17) Kab. Brebes18) Kota Surakarta*

    19) Kota Semarang*20) Kota Pekalongan*21) Kab. Kendal22) Kota Tegal*23) Kab. Bantul24) Kab. Sleman25) Kab. Gunung Kidul26) Kab. Kulonprogo27) Kota Yogyakarta*28) Kab. Gresik29) Kab. Sidoarjo30) Kab. Tulungagung31) Kota Surabaya*32) Kota Malang*33) Kota Probolinggo34) Kota Pasuruan*35) Kab. Jombang

    Catatan : * = merupakan lokasi prioritas

  • 2VII. DATA DAN FASILITAS PENUNJANGData dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan penyedia jasa antara lain hasil studi dan data yang terkait dengan kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa, maupun dokumentasi lainnya (yang ada). Data tersebut harus dipelihara oleh penyedia jasa dan harus dikembalikan. Terutama data SIG permukiman kumuh untuk keperluan proses pengintegrasian data.

    VIII. KELUARANKeluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :Indikator keluaran kegiatan adalah:

    Tersedianya profil dan data jenis prasarana dan sarana permukiman yang dibangun pada kawasan kumuh yang ditangani serta inventarisasi kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan pada kegiatan Peningkatan Kualitas tahun berikutnya;

    Terselenggaranya proses pengendalian yang dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi berkala terkait laporan progress lapangan, Membuat laporan serta Inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di daerah;

    Tersedianya Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019 sesuai RPJM Kementerian/Lembaga Tahun 2016-2019 untuk mencapai program Cipta Karya 100-0-100;

    Terselenggaranya penyebarluasan informasi kegiatan di tingkat masyarakat, kabupaten/ kota, propinsi, hingga nasional melalui media Poster, Pamflet, Media cetak, dan Elektronik). Konsultan Manajemen mampu membangun networking dengan berbagai stakeholder yang terlibat dalam kegiatan, dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan dan pelayanan informasi kegiatan;

    Tersusunnya sistem informasi dan format baku pelaporan konsolidasi data, termasuk analisa dan penilaian data. Melakukan analisis dan penilaian setiap data yang diperoleh termasuk mengintegrasikan peta, deliniasi, hasil data pengendalian peningkatan kualitas permukiman kumuh kedalam basis SIG termasuk perhitungan baseline luasan kawasan kumuh apakah berkurang selama periode TA. 2016;

    Tersusunya database penyelenggaraan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh, yang merupakan hasil dari konsolidasi dan rekomendasi berdasarkan advise teknis dan non teknis ;

    Terselenggranya proses pemamantauan dan evaluasi pelaksanaan peningkatan permukiman kumuh yang dilakukan bersama-sama dengan tim pelaksana pusat dan daerah;

    Tersusunnya rekomendasi mengenai kabupaten/kota yang berpotensi bermasalah akibat kualitas perencanaan, pembangunan, pemanfaatan yang kurang baik, yang selanjutnya akan disampaikan kepada Tim Pelaksana Pusat untuk menentukan kebijakan selanjutnya;

    Termonitornya pelaksanaan kegiatan melalui kunjungan ke lapangan untuk sosialisasi, pelatihan, pengaduan, permintaan dan dokumentasi dalam bentuk laporan monitoring

  • 3pelaksanaan kegiatan yang disajikan berkala tiap minggu. Tugas pemantauan ini dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung melalui kunjungan langsung ke lapangan dan media komunikasi elektronik;

    Tersedianya data hasil konsolidasi, hasil analisis, hasil monitoring evaluasi, dan data keseluruhan proses yangterkait dengan pelaksanaan kegiatan, termasuk data best practisedan disampaikan dalam bentuk laporan;

    Terlaksananya porses pendampingan terhadap Tim Pelaksana Pusat dalam menganalisis laporan yang diterima dari provinsi;

    Terselenggaranya evaluasi pelaksanaan terhadap progres penyelenggaraan, dengan menjabarkan indikator-indikator keberhasilan yang ada pada pedoman kegiatan menjadi variabel-variabel yang dapat diukur, yang pada akhirnya dievaluasi guna menentukan tingkat keberhasilan program. Sejak awal penugasan, variabel-variabel tersebut harus sudah tersusun agar disepakati dengan Tim Teknis dan Tim Pelaksana Pusat;

    Tersedianya pelaporan dan dokumentasi Konsultan Manajemen yang efektif dan tepat waktu dalam bentuk laporan pendahuluan, mingguan, bulanan, draft final, dan final, disamping laporan-laporan insidentil lainnya;

    Sedangkan keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan adalah:- Laporan pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan sasaran yang sudah ditetapkan dalam

    kerangka acuan kerja ini;- Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas

    Permukiman Kumuh Perkotaan di wilayah Jawa sesuai dengan ruang lingkup penugasan Konsultan Manajemen;

    - Laporan hasil pembangunan fisik yang terbaik dari sisi instrumen perencanaan, pembangunan, pemanfaatan, yang selanjutnya dapat direkomendasikan untuk dapat diresmikan dalam bentuk dokumen/buku best practices.

    IX. METODOLOGIMetodologi pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :a) Metode Pelaksanaan

    Kegiatan yang berjudul Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa ini dilaksanakan dengan cara kontraktual yang dibiayai melalui Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman.

    b) Tahapan KegiatanLokus penyelenggaraan kegiatan berada di kabupaten/kota terpilih. Peran aktif masyarakat dan pemerintah daerah merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan kegiatan, adapun tahapan kegiatan sebagai berikut:1. Tahap Persiapan :

    Penelaahan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Penyusunan rencana kerja, Distribusi personil dan organisasi pelaksanaan kegiatan.

  • 4 Penelaahan NSPK, kebijakan dan dokumen yang terkait dengan kegiatan Pendampingan Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Wilayah Pulau Jawa di tingkat pemerintah pusat dan daerah.

    Identifikasi lokasi kegiatan pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh TA. 2016.

    Inventarisasi dan pemutakhiran data sebaran kawasan permukiman kumuh serta data rencana kegiatan Peningkatan Kualitas TA. 2016.

    Penyiapan format dan Instrument kunjungan lapangan. Koordinasi awal kunjungan lapangan dengan Satker Pelaksana serta stakeholder terkait di

    daerah

    2. Tahap Pembangunan: Monitoring berkala baik langsung (Kunjungan Lapangan) maupun tidak langsung, survei

    awal, survei pertengahan, survei akhir Menginventaris permasalahan di lapangan beserta rencana tindak lanjut/tindak turun

    tangan (T3). Evaluasi hasil survei dan pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh.

    3. Tahap Pemanfaatan dan Pelaporan; Pengintegrasian hasil penyelenggaraan ke dalam SIG. Penyediaan Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun

    2016-2019. Penyediaan Pelaporan dan Dokumentasi. Penyusunan Dokumen / buku Best Practices. Pelaporan hasil pengendalian dan monitoring oleh konsultan disampaikan secara berkala, rutin dan tepat waktu kepada Satuan Kerja dan Tim Pelaksana di tingkat pusat dan daerah.

    X. Jangka Waktu PelaksanaanPelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara kontraktual dengan jangka waktu pelaksanaan 8(delapan) bulan terhitung sejak SPMK ditandatangani.

    XI. Kebutuhan PersonilA. KEBUTUHAN TENAGA AHLIUntuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, maka diperlukan personil tenaga ahli dengan rincian sebagai berikut:

    1. Ketua Tim (Team Leader)Satu orang Ketua Tim (TL) yang memiliki latar belakang pendidikan S-2 dari jurusan Arsitektur/Teknik Sipil/ Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-

  • 5PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim konsultan manajemen pusat/wilayah selama 4 (empat) tahun. Atau memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusan Arsitektur/Teknik Sipil/ Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim konsultan manajemen pusat/wilayah selama 6 (enam) tahun dengan jumlah 8 (delapan) OB. Kualifikasi dan kompetensi harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Keahlian (SKA). Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur peningkatan kualitas permukiman kumuh, memahami mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, serta mengenal jaringan kerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Dengan tugas dan tanggung jawab :a. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli dan tenaga penunjang, menyangkut tugas, hasil yang

    akan dicapai (output), jadwal penugasan dan jadwal output pekerjaan antara lain; Dalam bidang pengawasan dan pengendalian yaitu; mengidentifikasi prasarana dan sarana

    pada lokasi-lokasi terpilih; kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres lapangan; Melaporkan dan menginventaris permasalahan dan tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan kunjungan lapangan; menyediakan Strategi Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019.

    Dalam bidang pendampingan dan layanan informasi yaitu; penyusunan dan penyebaran informasi kegiatan, penilaian terhadap proses pendampingan dan pelayanan informasi di tiap level pemerintahan dan masyarakat.

    Dalam bidang Konsolidasi data yaitu: penyusunan format baku pendampingan, konsolidasi dan konsinyasi dan pelaporan konsolidasi data; menganalisis dan menilai data yang diperoleh, terintegrasinya data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan pengurangan baseline luasan kawasan kumuh;

    Dalam bidang evaluasi yaitu: mengevaluasi, Inventarisasi permasalahan disertai rekomendasi tindak lanjut, termasuk evaluasi implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutama terhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi, evaluasi terhadap rekapitulasi validasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh yang wajib dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh (Pemutahiran data SK Penetapan lokasi kumuh oleh pemerintah daerah).

    Dalam bidang pelaporan dan dokumentasi : Penyediaan pelaporan dan dokumentasi berkala termasuk profil, database dan dokumentasi termasuk foto 0%-50%-100% dan buku/pedoman best practices.

    Dalam bidang Teknik Lingkungan : Mengidentifikasi prasarana dan sarana bidang penyehatan lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan) pada lokasi-lokasi terpilih danMenyediakan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait kegiatan penyehatan lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan).

  • 6b. Mengkoordinasikan penyediaan kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan dan pengendalian, pendampingan dan layanan informasi, konsolidasi data,evaluasi, pelaporan dan dokumentasi kegiatan yang akan datang.

    2. Tenaga Ahli Pengawasan dan Pengendalian Satu orang tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusan Teknik Sipil/Arsitektur lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Tenaga Ahli Pengawasan dan Pengendalian, Monitoring atau sejenis selama 3 (tiga) tahun dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB. Kualifikasi dan kompetensi harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Keahlian (SKA). Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik, memahami mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, serta mengenal jaringan kerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Dengan tugas dan tanggung jawab :

    Mengidentifikasi prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih; Melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres

    lapangan; Menyediakan laporan, inventaris permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak

    Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

    Menyediakan Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019.

    Menyediakan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan dan pengendalian kegiatan yang akan datang.

    3. Tenaga Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi Satu orang tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusan Sosiologi/ilmu sosial lainnya, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Tenaga Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi atau sejenis selama 3 (tiga) tahundengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB. Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik, memahami mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, memahami mekanisme kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat/PNPM Mandiri, serta mengenal jaringan kerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Dengan tugas dan tanggung jawab:

    Menyusun format terkait pendampingan pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh;

    Menyusun informasi di berbagai media dan penyebarluasan informasi kegiatan di tiap level pemerintahan dan masyarakat.

    Menyusun pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dari hasil proses pendampingan dan pelayanan informasi di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

  • 7 Mempunyai kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan dan pelayanan informasi kegiatan.

    4. Tenaga Ahli Konsolidasi DatabaseSatu orang tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusanPWK/Geografi, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Tenaga Ahli Konsolidasi Database atau sejenis selama 3 (tiga) tahun dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB. Kualifikasi dan kompetensi harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Keahlian (SKA) bila ada. Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik, memahami mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, dan pengelolaan database proyek pembangunan kawasan permukiman berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG). Dengan tugas dan tanggung jawab:

    Menyusun format baku terkait pelaporan konsolidasi data yang disepakati antara pemerintah pusat dan daerah.

    Menyusun analisis dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh. Menyusun pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dari hasil data

    yang diperoleh di tiap level pemerintahan dan masyarakat. Melakukan koordinasi dengan Konsultan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi

    Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman. Mengintegrasi data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

    berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan pengurangan baseline luasan kawasan kumuh selama periode 2016;

    Mempunyai kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait konsolidasi database kegiatan yang akan datang.

    5. Tenaga Ahli Evaluasi, Pelaporan dan DokumentasiSatu orang tenaga ahli yang mempunyai latar belakang pendidikan S-1 dari Arsitektur/Sipil/PWK/Teknik Lingkungan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam monitoring dan evaluasi program pembangunan infrastruktur permukiman kumuh, menyusun indikator keberhasilan dan mengevaluasi proyek pembangunan infrastruktur kawasan permukiman dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB. Dengan tugas dan tanggung jawab:

    Menyusun format terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh.

    Menyusun laporan evaluasi terhadap Kualitas implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh.

  • 8 Menyusun laporan evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutama terhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi.

    Menyusun laporan berisi kabupaten/kota yang yang berpotensi bermasalah akibat kualitas perencanaan, pembangunan, pemanfaatan yang kurang baik atau membutuhkan bantuan peningkatan kualitas kumuh;

    Menyusun laporan evaluasi terhadap Peran Pemerintah Daerah validasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh yang wajib dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh.

    Menyusun indikator-indikator keberhasilan sesuai pedoman kegiatan menjadi variabel-variabel yang dapat diukur untuk penilaian evaluasi kegiatan.

    Mempunyai kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait Monitoring dan Evaluasi.

    Menyusun pelaporan dan dokumentasi minimal 8 megapixel berupa foto-foto: kegiatan-kegiatan persiapan, pra dan pasca konstruksi (0%, 50%, 100%) dan Dokumen/buku Kumpulan Best Practices.

    Menyusun profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA 2016.

    6. Tenaga Ahli Teknik LingkunganSatu orang tenaga ahli yang mempunyai latar belakang pendidikan S-1 dari Teknik Lingkungan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang lingkungan khususnya program pembangunan infrastruktur permukiman kumuh dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB. Dengan tugas dan tanggung jawab :

    Mengidentifikasi prasarana dan sarana bidang penyehatan lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan) pada lokasi-lokasi terpilih;

    Menyediakan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait kegiatan penyehatan lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan).

    B. KEBUTUHAN TENAGA PENDUKUNGTenaga pendukung yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu:1. Asisten T. Ahli Pengawasan dan Pengendalian sebanyak 1 (satu) orang, dengan latar belakang

    S-1 dari jurusan Teknik Sipil/ Arsitektur dengan jumlah sebesar 7 (tujuh) OB.2. Asisten T. Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan

    latar belakang S-1 dari jurusan Sosiologi/ilmu sosial lainnya dengan jumlah sebesar 7 (tujuh) OB.

    3. Asisten T. Ahli Konsolidasi database dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang S-1 dari jurusan PWK/Geografi dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB.

  • 94. Asisten T. Ahli Evaluasi, Pelaporan dan Dokumentasi dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang S-1 dari Arsitektur/Sipil/PWK/Teknik Lingkungan dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB.

    5. Asisten T. Ahli Teknik Lingkungan dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang S-1 dari Teknik Lingkungan dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB.

    6. Operator komputer dengan jumlah 1 (satu) orang dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB dan 7. Sekretaris dengan jumlah 1 (satu) orang dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB. Kegiatan Konsultan Manajemen ini dibatasi sesuai dengan Pedoman Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh.

    XII. LaporanAdapun Laporan kegiatan ini meliputi:a) Laporan Pendahuluan (Inception Report)

    Laporan Pendahuluan dibuat dan disampaikan 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada PPK. Laporan ini berisikan sebagai berikut:1. Review peraturan perundangan terkait Peningkatan Kualitas permukiman kumuh2. Data dan sebaran kawasan kumuh Wilayah Jawa, serta data dan sebaran rencana kegiatan

    Peningkatan Kualitas TA. 20163. Metodologi pelaksanaan, jadwal pelaksanaan konsultan dan plotting penugasan tenaga ahli.4. Rencana kerja konsultan dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi,

    konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.5. Format-format pengawasan dan pengendalian, pendampingan dan layanan informasi,

    konsolidasi database dan monitoring evaluasi.

    b) Laporan Mingguan (Weekly Report)Laporan mingguan dibuat dan disampaikan setiap awal minggu pada setiap bulan berikutnya kepada PPK. Laporan ini berisikan sebagai berikut :1. Konsolidasi capaian progres dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi,

    konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.2. Analisis keterlambatan pelaksanaan di setiap tahapan dan berbagai permasalahan yang

    timbul.

    c) Laporan Bulanan (Monthly Report)Laporan bulanan dibuat dan disampaikan setiap awal bulan pada bulan berikutnya kepada PPK. Laporan ini berisikan sebagai berikut :1. Rekapitulasi Konsolidasi capaian progres mingguan dalam melaksanakan pengawasan,

    pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.2. Review jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.3. Review Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2015-

    2019 wilayah.

    d) Laporan AntaraLaporan Antara dibuat dan disampaikan setelah 6 (enam) bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada PPK Pusat. Laporan ini berisikan sebagai berikut:1. Rekapitulasi Konsolidasi capaian progres bulanan dalam melaksanakan pengawasan,

    pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.2. Review jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.

  • 10

    3. Kompilasi data beserta analisis.4. Review Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2015-

    2019 wilayah wilayah.5. Kompilasi laporan beserta dokumentasi 6. Penyusunan draft profil kumuh dan best practices.7. Review profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA.

    20168. Rekomendasi, input dan masukan atas hasil pelaksanaan untuk pengembangan tahun

    berikutnya.

    e) Laporan Akhir (Final Report)Laporan ini merupakan penyempurnaan dari laporan antara dan merupakan laporan dari hasil pelaksanaan pendampingan konsultan sampai masa tugas konsultan selesai. Laporan Final dibuat dan disampaikan setelah 8 (delapan) bulan sejak SPMK kepada PPK. Laporan ini berisikan sebagai berikut :1. Memuat keseluruhan rekapitulasi Konsolidasi capaian progres bulanan dalam melaksanakan

    pengawasan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.2. jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.3. Kompilasi data beserta analisis4. Kompilasi jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.5. Finalisasi Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun

    2015-2019 wilayah.6. Finalisasi profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA

    2016.7. Kompilasi laporan beserta dokumentasi 8. Penyusunan final profil kumuh dan best practices.9. Rekomendasi, input dan masukan atas hasil pelaksanaan untuk pengembangan tahun

    berikutnya.

    f) Laporan Khusus (Special Report)Laporan khusus memuat antara lain :1. Dokumen tata cara perhitungan luasan peningkatan kualitas permukiman kumuh2. Laporan lainnya sesuai permintaan pemberi pekerjaan;

    g) Softcopy LaporanSoftcopy ini berisi semua hasil laporan, buku, dan dokumentasi yang dimasukkan dalam bentuk 2 (dua) unit hard disk external kapasitas 500 GB dan DVD sejumlah 10 (sepuluh) buah.

    a. Laporan Pendahuluan, yang berisikan persiapan pelaksanaan pekerjaan, rencana kerja konsultan secara menyeluruh, mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya, serta jadwal pelaksanaan kegiatan konsultan. Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak dikeluarkannya SPMK setelah dibahas dan disetujui bersama-sama dengan Tim Teknis. Laporan ini diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar;

    b. Laporan Mingguan, yang berisikan hasil Konsolidasi capaian progres dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan

  • 11

    dokumentasi, analisis keterlambatan pelaksanaan di setiap tahapan dan berbagai permasalahan yang timbul.

    c. Laporan Bulanan, yang berisikan hasil Rekapitulasi Konsolidasi capaian progres mingguan dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi, Review jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung,Review Strategi Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019 wilayah.

    d. Laporan Antara, yang berisikan hasil kajian literatur dan pendataan lapangan serta hasil-hasil analisis permasalahan dan potensi pengembangan kawasan. Laporan ini harus diserahkan selambatnya 6 (enam) bulan sejak dikeluarkannya SPMK setelah dibahas dan disetujui bersama-sama dengan Tim Teknis. Laporan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar;

    e. Laporan Akhir berisikan hasil akhir perencanaan dan kesepakatan. Laporan ini diserahkan selambatnya 6 (enam) bulan sejak dikeluarkannya SPMK setelah dibahas bersama-sama dengan Tim Teknis dan disetujui. Laporan Akhir ini diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar yang dilengkapi dengan peta-peta;

    f. Laporan Khusus (Special Report), Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan ini diserahkan sesuai dengan permintaan pemberi pekerjaan;

    g. Profil Roadmap kumuh dan Best Practices masing masing sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

    Format Sampul pelaporan harus sesuai dengan arahan Sesditjen Cipta Karya yang tertuang dalam Nota Dinas nomor : 1194/ND/Cs/2014 tanggal 28 November 2014 Perihal Standarisasi Warna dan Format Pelaporan Kegiatan di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya TA.2014. Keseluruhan laporan selanjutnya dimasukan kedalam DVD, dicopy sebanyak 10 (sepuluh) keping dan diserahkan bersamaan waktunya dengan penyerahan laporan akhir. Dokumentasi data baik dalam bentuk hard copy dan software serta album foto, peta dan video wajib untuk diserahkan kepada Pelaksana Kegiatan dan Tim Teknis.

  • 12

    BILL OF QUANTITY (BOQ)

    A. BIAYA LANGSUNG PERSONIL

    I TENAGA AHLI1 Ketua Tim (Team Leader)2 Tenaga Ahli Pengawasan dan Pengendalian3 Tenaga Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi4 Tenaga Ahli Konsolidasi Database5 Tenaga Ahli Evaluasi, Pelaporan dan Dokumentasi6 Tenaga Ahli Teknik Lingkungan

    II ASISTEN TENAGA AHLI1 Asisten TA. Pengawasan dan Pengendalian2 Asisten TA. Pendampingan dan Layanan Informasi3 Asisten TA. Konsolidasi Database4 Asisten TA. Evaluasi, Pelaporan dan Dokumentasi5 Asisten TA. Teknik Lingkungan

    III TENAGA PENDUKUNG1 Operator Komputer2 Sekretaris/ Administrator

    TOTAL A -

    B. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

    APerjalanan Dinas Pengendalian, Pendampingan, Monitoring & Evaluasi, Pengumpulan Data Best Practice

    -

    1 Jawa BaratPenginapanTransport Lokal Jakarta-Jawa Barat (PP) Transport Lokal ke LokasiSewa Kendaraan

    2 BantenPenginapanTransport Lokal Jakarta-Banten (PP)Transport Lokal ke LokasiSewa Kendaraan

    3 Jawa TengahTiket Jakarta-Semarang (PP)Taxi BandaraPenginapanTransport Lokal ke Lokasi

    4 DIYPenginapanTransport Lokal Semarang-DIY (PP)Transport Lokal ke LokasiSewa Kendaraan

    5 Jawa TimurTiket Jakarta-Surabaya (PP)Taxi BandaraPenginapanTransport Lokal ke Lokasi

    BIAYA JUMLAH BIAYA

    SATUAN BIAYA JUMLAH BIAYA

    NO. URAIAN KEGIATAN KAB/KOTA ORANG VOLUME WAKTU SATUAN

    KONSULTAN MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DI WILAYAH JAWA

    BILL OF QUANTITY (BOQ)

    NO. URAIAN KEGIATAN ORANG Bulan WAKTU

  • 13

    B BIAYA PEMBAHASAN1 Biaya Rapat Pembahasan Laporan :

    - Konsumsi- Foto Copy bahan paparan

    - Uang Saku Rapat Dalam Kantor :2 Biaya Rapat Pembahasan Berkala :

    - Konsumsi - Uang Saku

    3 Biaya Rapat Kordinasi dan Konsolidasi di DaerahKonsumsiMateri Uang Saku

    C Biaya Lain-Lain1 Sewa Kendaraan Operasional2 Sewa Kantor Basecamp di Semarang & Surabaya3 Sewa Komputer dan Printer4 Biaya Telepon/ Fax/ Internet5 Computer Supply6 Biaya Fotocopy/ Penggandaan

    D Biaya Laporan1 Laporan Bulanan (Monthly Report)2 Laporan Pendahuluan (Inception Report)3 Laporan Antara (Draft Final Report)4 Laporan Final (Final Report)5 Laporan Khusus (Special Report)6 Profil Roadmap Kumuh7 Best Practies8 Laporan dalam bentuk External Hardisk9 Laporan dalam bentuk DVD

    TOTAL B

    Rp. - Rp. - Rp. -

    Rp. -

    TOTAL A + BTAX 10 %

    TOTAL + Pajak 10 %Dibulatkan

    ADENDUM

    DOKUMEN KUALIFIKASI

    Nomor: POKJA-DITPKP /ADD/ P7/DOK-SEL/2016

    Tanggal: 23 Januari 2016

    untuk

    Pengadaan Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi badan usaha

    KONSULTAN MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS

    PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

    DI WILAYAH JAWA

    Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan:

    ULP Pusat-2

    Pokja Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

    Tahun Anggaran 2016

    1. Terdapat perubahan pada dokumen prakualifikasi bagian Kerangka Acuan Kerja dan Bill Of Quantity sebagai berikut :

    KERANGKA ACUAN KERJA

    Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa

    (KONTRAKTUAL)

    Tahun Anggaran 2016

    KONSULTAN MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS

    PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DI WILAYAH JAWA

    I. LATAR BELAKANG

    Sebagai upaya melakukan penyelenggaraan kawasan permukiman sesuai amanat UU no 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman terutama bab VII tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, Pemerintah mendorong perwujudan kawasan permukiman yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan arahan RPJP nasional untuk RPJM Nasional tahun 2015-2019 yang menyebutkan bahwa untuk bidang permukiman diarahkan untuk memenuhi kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung. Hal ini diterjemahkan oleh Ditjen Cipta Karya untuk dijadikan sebagai target utama rencana strategis tahun 2015-2019 antara lain layanan air minum yang layak 100%, layanan sanitasi yang layak 100%, dan berkurangnya kawasan permukiman kumuh hingga 0%.

    Berdasarkan lampiran UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, menyebutkan pembagian urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman sub urusan kawasan permukiman, bahwa peran pemerintah pusat ditekankan pada penetapan sistem kawasan permukiman serta penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman. Sesuai dengan Pasal 13 UU No 1 tahun 2011, Pemerintah dalam melaksanakan pembinaan mempunyai tugas merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan kawasan permukiman. Untuk memperkuat dua peran pemerintah pusat tersebut, seluruh kegiatan pembangunan infrastruktur dalam rangka pencegahan dan peningkatan kumuh harus berdasarkan proses identifikasi lokasi kumuh yang terukur dan telah divalidasi oleh Pemerintah Kabupaten/kota. Sesuai dengan pasal 18 UU no 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang menyebutkan bahwa salah satu Kewenangan pemerintah kabupaten/kota adalah menetapkan lokasi permukiman kumuh. Ditunjang dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, bahwa Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman melaksanakan tugas antara lain perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pengembangan kawasan permukiman di daerah untuk mewujudkan kota tanpa kumuh pada akhir tahun 2019.

    Hingga akhir tahun 2014 Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah melakukan pemutakhiran data kawasan permukiman kumuh pada lebih dari 400 kabupaten/kota dari 505 kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Upaya pemutakhiran ini untuk memberikan dukungan profil dan database dan informasi terkait Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman. Adapun untuk menyelesaikan target 0 % kumuh, pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh telah dimulai tahun 2015. Sebagai dukungan lebih lanjut terhadap penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman perlu adanya pengendalian peningkatan kualitas permukiman kumuh di seluruh Indonesia melalui kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa pada Tahun Anggaran 2016.

    II. MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud dari kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa adalah untuk menyediakan konsultan yang dapat mendukung kegiatan Peningkatan kualitas permukiman kumuh di tingkat pusat terkait advise teknis, pemantauan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh di enam provinsi di Wilayah Pulau Jawa pada tahun 2016.

    Tujuan dari kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa adalah untuk memberikan bantuan teknis, manajemen dan pendampingan kepada Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam melaksanakan program yang mencakup pembinaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi penyelenggaraan pengembangan kawasan permukiman yang menitikberatkan pada pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh, mulai dari perencanaan tingkat kab/kota, pelaksanaan fisik dan tindak lanjutnya berupa pengendalian pasca pelaksanaan termasuk melakukan perhitungan penururunan tingkat kekumuhan serta pengurangan luas kawasan permukiman kumuh.

    Pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh dilaksanakan secara bertahap dengan proses-proses yang telah ditetapkan dalam pedoman pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh pada tahun 2016 ini adalah bagian dari proses tersebut untuk mencapai pengurangan kumuh hingga 0 % pada Tahun 2019. Pelaksanaan kegiatan ini perlu terus dipantau dan dikendalikan sehingga outcome yang diharapkan dapat tercapai. Konsultan Manajemen diperlukan untuk memberikan masukan kepada pemilik kegiatan/Tim Pelaksana Pusat agar pelaksanaan program berjalan efektif, efesien dan sesuai dengan pedoman. Selain itu, Konsultan Manajemen akan membantu Tim Pelaksana Pusat dalam melaksanakan koordinasi kepada stakeholder pelaksana kegiatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota (jika diperlukan).

    Di dalam menjalankan advise teknis, pemantauan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh di sepuluh provinsi di Wilayah Pulau Jawa, Konsultan Manajemen akan bermitra dengan pelaksana kegiatan di Tingkat Pusat, Provinsi dan Kab/Kota diantaranya :

    Direktorat Pengembangan Permukiman (cq. Koordinator Wilayah Jawa), DirJen Cipta Karya, Kementeriaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

    Satker Pengembangan Kawasan Permukiman di Wilayah Jawa,

    Satker Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kabupaten/Kota di Wilayah Jawa

    Pokjanis dan Dinas terkait di kabupaten/Kota

    Konsultan-konsultan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan fisik pada tahun 2016,

    Konsultan P2KP (KMW, Kordinator Kota dan Fasilitator Kota)

    Konsultan Individual yang direkrut di Tingkat Provinsi terkait dengan pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh

    Konsultan pelaksana RP2KPKP (Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan ) baik di tingkat Pusat maupun Kabupaten/Kota pada TA. 2016

    Konsultan Pelaksana NUSP baik tingkat Pusat maupun Wilayah (NMC/RMC NUSP)

    III. SASARAN

    Sasaran dari pelaksanaan kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa antara lain :

    a. Pengawasan dan pengendalian :

    Tersedianya format hasil review mengenai pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh;

    Teridentifikasinya kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;

    Terlaksananya kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres lapangan;

    Tersedianya laporan, inventarisasi permasalahan dan tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan kunjungan lapangan;

    Tersedianya rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan dan pengendalian kegiatan yang akan datang;

    Tersedianya Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019 berdasarkan hasil evaluasi kegiatan fisik yang akan dilakukan pada tahun 2017. Program prioritas yang dimaksud tetap didasarkan pada kerangka keterpaduan program dan penyelesian peningkatan kualitas permukiman kumuh;

    Terintegrasinya peningkatan kualitas permukiman kumuh melalui RKP-KP (Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan) Kabupaten/Kota Tahun 2015.

    Terintegrasinya kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa dengan Konsultan Manajemen Pusat (KMP) Penyelenggaraan Pengembanganan Kawasan Permukiman Wilayah I dan II

    b. Pendampingan dan Layanan Informasi:

    Tersusunnya format mengenai layanan informasi yang diperlukan dalam proses pendampingan pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh baik di tingkat Propinsi maupun Kab/kota;

    Tersusun dan tersebarnya informasi kegiatan di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

    Tersedianya laporan serta inventarisasi penilaian terhadap proses pendampingan dan pelayanan informasi di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

    Tersedianya rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan dan pelayanan informasi kegiatan.

    c. Konsolidasi Database :

    Tersedianya format terkait pendampingan, konsolidasi, konsinyasi dan pelaporan konsolidasi data;

    Tersedianya analisis dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh;

    Tersedianya hasil-hasil pembangunan fisik yang direkomendasikan sebagai best practice untuk dapat diresmikan;

    Tersusunnya kesimpulan dan rekomendasi terkait konsolidasi data kegiatan yang akan datang;

    Terintegrasinya data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan luasan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang sudah dilaksanakan;

    Tersedianya database Pemutahiran data SK Penetapan lokasi kumuh oleh Pemerintah Daerah.

    Terkumpulnya data peta SHP di Kota/Kabupaten yang sudah dilakukan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh.

    d. Monitoring dan Evaluasi

    Tersusunnya format terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh;

    Tersedianya evaluasi, inventarisasi permasalahan disertai rekomendasi tindak lanjut pelaksanaan kegiatan termasuk rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya;

    Tersedianya evaluasi terhadap implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh;

    Tersedianya evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutama terhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi;

    Tersedianya rekapitulasi validasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh yang wajib dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh;

    Tersedianya pelaporan dan dokumentasi berkala, termasuk foto pelaksanaan kegiatan 0%-50%-100% dan best practices TA 2016;

    Tersedianya indikator-indikator keberhasilan sesuai pedoman kegiatan menjadi variabel-variabel yang dapat diukur untuk penilaian evaluasi kegiatan;

    Tersedianya profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA. 2016;

    Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait Monitoring dan Evaluasi.

    IV. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA

    Pengguna Jasa dari kegiatan ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen Kawasan Permukiman Perkotaan, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

    V. SUMBER PENDANAAN

    Untuk pelaksanaan kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa diperlukan biaya sebesar Rp. 1.898.500.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) termasuk PPN yang akan dibiayai dari APBN Tahun Anggaran 2016. Biaya ini akan dibebankan pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman.

    VI. RUANG LINGKUP

    Ruang lingkup dan tugas Konsultan Manajemen adalah sebagai berikut:

    a) Pengawasan dan Pengendalian (sesuai pasal 95 ayat 2, UU no 1 tahun 2011)

    Peran Konsultan Manajemen yang sangat penting adalah pengendalian program. Konsultan Manajemen harus dapat menjaga proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pedoman pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh. Pengendalian yang dilakukan oleh Konsultan Manajemen akan mencakup:

    Menyusun format terkait pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh.

    Mengidentifikasi kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;

    Melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres kunjungan lapangan;

    Melakukan pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

    Menyediakan Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019 pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh;

    Menyusun rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengendalian kegiatan yang akan datang;

    Melakukan koordinasi dengan konsultan RP2KPKP Kabupaten/Kota pada TA. 2016.

    b) Pendampingan dan Pelayanan Informasi (Pemberdayaan Masyarakat)

    Pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan dan pelayanan informasi merupakan aspek penting yang harus berjalan dengan baik di tingkat pusat, daerah hingga tingkat masyarakat. Kegiatan pendampingan dan pelayanan informasi dilakukan di tingkat pusat dan daerah dengan bersinergi dengan perangkat P2KP. Peran Konsultan Manajemen dalam hal pemberdayaan masyarakat adalah:

    Menyusun format terkait pendampingan pemberdayaan masyarakat dan Pelayanan informasi dalam pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh;

    Menyusun informasi di berbagai media dan menyebarluaskan informasi kegiatan di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

    Menyusun pelaporan serta inventarisasi penilaian terhadap proses pendampingan dan pelayanan informasi di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

    Menyusun rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan dan pelayanan informasi kegiatan.

    c) Konsolidasi Database

    Konsultan manajemen dalam penugasannya terkait konsolidasi data mencakup :

    Menyusun format pendampingan, konsolidasi data, dan pelaporan yang disepakati antara pemerintah pusat dan daerah;

    Menyusun analisis dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh;

    Melakukan koordinasi dengan Konsultan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman, serta memeberikan masukan terkait format dan input data;

    Mengintegrasikan data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan pengurangan baseline luasan kawasan kumuh TA 2016;

    Menyusun kesimpulan Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait konsolidasi database kegiatan yang akan datang.

    d) Monitoring dan Evaluasi

    Konsultan manajemen harus melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk memberikan input kepada Tim Pelaksanaan di tingkat pusat pada setiap pelaksanaan kegiatan pencegahan maupun pengendalian peningkatan kualitas kumuh. Evaluasi yang dilakukan oleh Konsultan Manajemen mencakup:

    Menyusun format terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh;

    Evaluasi terhadap Kualitas implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh;

    Evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutama terhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi;

    Memberikan Informasi Kabupaten/Kota yang yang berpotensi bermasalah akibat kualitas perencanaan, pembangunan, pemanfaatan yang kurang baik atau membutuhkan bantuan peningkatan kualitas kumuh;

    Menyusun rekapitulasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh yang wajib dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh;

    Menyusun indikator-indikator keberhasilan sesuai pedoman kegiatan menjadi variabel-variabel yang dapat diukur untuk penilaian evaluasi kegiatan;

    Menyusun profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA. 2016;

    Menyusun Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait Monitoring dan Evaluasi.

    Konsultan manajemen harus melakukan pelaporan dan dokumentasi berkala dari tingkat, kabupaten, provinsi dan sampai ke pusat. Pelaporan konsultan terdiri dari laporan pendahuluan, laporan mingguan, bulanan, draft final dan laporan akhir. Laporan mingguan menjadi laporan yang sangat penting, karena akan memuat informasi proses pelaksanaan sesuai dengan capaian pada minggu yang bersangkutan dan berbagai permasalahan yang perlu ditindaklanjuti. Laporan bulanan Konsultan Manajemen merupakan konsolidasi dari laporan monitoring dan evaluasi yang telah dikonsolidasi dengan pemerintah daerah. Tugas Konsultan Manajemen juga antara lain adalah memastikan bahwa pelaporan ini dapat tersampaikan secara rutin, tepat waktu dan akurat. Konsultan Manajemen menyampaikan rekomendasi tindak turun tangan jika penyampaian pelaporan mengalami keterlambatan. Konsultan Manajemen berkewajiban untuk menyerahkan laporan pelaksanaan tugasnya yang mencakup :

    Asistensi setiap draft laporan sebelum diserahkan.

    Pemenuhan kuantitas dan kualitas substansi laporan sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak.

    Menyusun dokumentasi minimal 8 megapixel berupa foto-foto: kegiatan-kegiatan persiapan, pra dan pasca konstruksi (0%, 50%, 100%) dan Dokumen/buku Kumpulan Best Practices.

    VI. LOKASI KEGIATAN

    Kegiatan ini akan dilaksanakan di Wilayah Pulau Jawa dengan rincian lokasi sebagai berikut :

    1

    8

    1)Kab. Pandeglang

    2)Kab. Serang

    3)Kab. Tangerang

    4)Kota Serang

    5)Kota Jakarta Utara*

    6)Kab. Garut

    7)Kab. Kuningan

    8)Kab. Purwakarta

    9)Kota Bandung*

    10)Kota Cirebon*

    11)Kota Bogor*

    12)Kota Sukabumi

    13)Kab. Banyumas

    14)Kab. Sukoharjo

    15)Kota Grobogan

    16)Kab. Karanganyar

    17)Kab. Brebes

    18)Kota Surakarta*

    19)Kota Semarang*

    20)Kota Pekalongan*

    21)Kab. Kendal

    22)Kota Tegal*

    23)Kab. Bantul

    24)Kab. Sleman

    25)Kab. Gunung Kidul

    26)Kab. Kulonprogo

    27)Kota Yogyakarta*

    28)Kab. Gresik

    29)Kab. Sidoarjo

    30)Kab. Tulungagung

    31)Kota Surabaya*

    32)Kota Malang*

    33)Kota Probolinggo

    34)Kota Pasuruan*

    35)Kab. Jombang

    Catatan : * = merupakan lokasi prioritas

    VII. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

    Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan penyedia jasa antara lain hasil studi dan data yang terkait dengan kegiatan Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa, maupun dokumentasi lainnya (yang ada). Data tersebut harus dipelihara oleh penyedia jasa dan harus dikembalikan. Terutama data SIG permukiman kumuh untuk keperluan proses pengintegrasian data.

    VIII. KELUARAN

    Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

    Indikator keluaran kegiatan adalah:

    Tersedianya profil dan data jenis prasarana dan sarana permukiman yang dibangun pada kawasan kumuh yang ditangani serta inventarisasi kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan pada kegiatan Peningkatan Kualitas tahun berikutnya;

    Terselenggaranya proses pengendalian yang dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi berkala terkait laporan progress lapangan, Membuat laporan serta Inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di daerah;

    Tersedianya Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019 sesuai RPJM Kementerian/Lembaga Tahun 2016-2019 untuk mencapai program Cipta Karya 100-0-100;

    Terselenggaranya penyebarluasan informasi kegiatan di tingkat masyarakat, kabupaten/ kota, propinsi, hingga nasional melalui media Poster, Pamflet, Media cetak, dan Elektronik). Konsultan Manajemen mampu membangun networking dengan berbagai stakeholder yang terlibat dalam kegiatan, dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan dan pelayanan informasi kegiatan;

    Tersusunnya sistem informasi dan format baku pelaporan konsolidasi data, termasuk analisa dan penilaian data. Melakukan analisis dan penilaian setiap data yang diperoleh termasuk mengintegrasikan peta, deliniasi, hasil data pengendalian peningkatan kualitas permukiman kumuh kedalam basis SIG termasuk perhitungan baseline luasan kawasan kumuh apakah berkurang selama periode TA. 2016;

    Tersusunya database penyelenggaraan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh, yang merupakan hasil dari konsolidasi dan rekomendasi berdasarkan advise teknis dan non teknis ;

    Terselenggranya proses pemamantauan dan evaluasi pelaksanaan peningkatan permukiman kumuh yang dilakukan bersama-sama dengan tim pelaksana pusat dan daerah;

    Tersusunnya rekomendasi mengenai kabupaten/kota yang berpotensi bermasalah akibat kualitas perencanaan, pembangunan, pemanfaatan yang kurang baik, yang selanjutnya akan disampaikan kepada Tim Pelaksana Pusat untuk menentukan kebijakan selanjutnya;

    Termonitornya pelaksanaan kegiatan melalui kunjungan ke lapangan untuk sosialisasi, pelatihan, pengaduan, permintaan dan dokumentasi dalam bentuk laporan monitoring pelaksanaan kegiatan yang disajikan berkala tiap minggu. Tugas pemantauan ini dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung melalui kunjungan langsung ke lapangan dan media komunikasi elektronik;

    Tersedianya data hasil konsolidasi, hasil analisis, hasil monitoring evaluasi, dan data keseluruhan proses yangterkait dengan pelaksanaan kegiatan, termasuk data best practise dan disampaikan dalam bentuk laporan;

    Terlaksananya porses pendampingan terhadap Tim Pelaksana Pusat dalam menganalisis laporan yang diterima dari provinsi;

    Terselenggaranya evaluasi pelaksanaan terhadap progres penyelenggaraan, dengan menjabarkan indikator-indikator keberhasilan yang ada pada pedoman kegiatan menjadi variabel-variabel yang dapat diukur, yang pada akhirnya dievaluasi guna menentukan tingkat keberhasilan program. Sejak awal penugasan, variabel-variabel tersebut harus sudah tersusun agar disepakati dengan Tim Teknis dan Tim Pelaksana Pusat;

    Tersedianya pelaporan dan dokumentasi Konsultan Manajemen yang efektif dan tepat waktu dalam bentuk laporan pendahuluan, mingguan, bulanan, draft final, dan final, disamping laporan-laporan insidentil lainnya;

    Sedangkan keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan adalah:

    Laporan pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan sasaran yang sudah ditetapkan dalam kerangka acuan kerja ini;

    Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di wilayah Jawa sesuai dengan ruang lingkup penugasan Konsultan Manajemen;

    Laporan hasil pembangunan fisik yang terbaik dari sisi instrumen perencanaan, pembangunan, pemanfaatan, yang selanjutnya dapat direkomendasikan untuk dapat diresmikan dalam bentuk dokumen/buku best practices.

    IX. METODOLOGI

    Metodologi pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :

    a) Metode Pelaksanaan

    Kegiatan yang berjudul Konsultan Manajemen Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di Wilayah Jawa ini dilaksanakan dengan cara kontraktual yang dibiayai melalui Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman.

    b) Tahapan Kegiatan

    Lokus penyelenggaraan kegiatan berada di kabupaten/kota terpilih. Peran aktif masyarakat dan pemerintah daerah merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan kegiatan, adapun tahapan kegiatan sebagai berikut:

    1. Tahap Persiapan :

    Penelaahan Kerangka Acuan Kerja (KAK).

    Penyusunan rencana kerja, Distribusi personil dan organisasi pelaksanaan kegiatan.

    Penelaahan NSPK, kebijakan dan dokumen yang terkait dengan kegiatan Pendampingan Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Wilayah Pulau Jawa di tingkat pemerintah pusat dan daerah.

    Identifikasi lokasi kegiatan pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh TA. 2016.

    Inventarisasi dan pemutakhiran data sebaran kawasan permukiman kumuh serta data rencana kegiatan Peningkatan Kualitas TA. 2016.

    Penyiapan format dan Instrument kunjungan lapangan.

    Koordinasi awal kunjungan lapangan dengan Satker Pelaksana serta stakeholder terkait di daerah

    2. Tahap Pembangunan:

    Monitoring berkala baik langsung (Kunjungan Lapangan) maupun tidak langsung, survei awal, survei pertengahan, survei akhir

    Menginventaris permasalahan di lapangan beserta rencana tindak lanjut/tindak turun tangan (T3).

    Evaluasi hasil survei dan pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh.

    3. Tahap Pemanfaatan dan Pelaporan;

    Pengintegrasian hasil penyelenggaraan ke dalam SIG.

    Penyediaan Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019.

    Penyediaan Pelaporan dan Dokumentasi.

    Penyusunan Dokumen / buku Best Practices.

    Pelaporan hasil pengendalian dan monitoring oleh konsultan disampaikan secara berkala, rutin dan tepat waktu kepada Satuan Kerja dan Tim Pelaksana di tingkat pusat dan daerah.

    X. Jangka Waktu Pelaksanaan

    Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara kontraktual dengan jangka waktu pelaksanaan 8 (delapan) bulan terhitung sejak SPMK ditandatangani.

    XI. Kebutuhan Personil

    A. KEBUTUHAN TENAGA AHLI

    Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, maka diperlukan personil tenaga ahli dengan rincian sebagai berikut:

    1. Ketua Tim (Team Leader)

    Satu orang Ketua Tim (TL) yang memiliki latar belakang pendidikan S-2 dari jurusan Arsitektur/Teknik Sipil/ Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim konsultan manajemen pusat/wilayah selama 4 (empat) tahun. Atau memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusan Arsitektur/Teknik Sipil/ Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim konsultan manajemen pusat/wilayah selama 6 (enam) tahun dengan jumlah 8 (delapan) OB. Kualifikasi dan kompetensi harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Keahlian (SKA). Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur peningkatan kualitas permukiman kumuh, memahami mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, serta mengenal jaringan kerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Dengan tugas dan tanggung jawab :

    a. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli dan tenaga penunjang, menyangkut tugas, hasil yang akan dicapai (output), jadwal penugasan dan jadwal output pekerjaan antara lain;

    Dalam bidang pengawasan dan pengendalian yaitu; mengidentifikasi prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih; kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres lapangan; Melaporkan dan menginventaris permasalahan dan tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan kunjungan lapangan; menyediakan Strategi Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019.

    Dalam bidang pendampingan dan layanan informasi yaitu; penyusunan dan penyebaran informasi kegiatan, penilaian terhadap proses pendampingan dan pelayanan informasi di tiap level pemerintahan dan masyarakat.

    Dalam bidang Konsolidasi data yaitu: penyusunan format baku pendampingan, konsolidasi dan konsinyasi dan pelaporan konsolidasi data; menganalisis dan menilai data yang diperoleh, terintegrasinya data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan pengurangan baseline luasan kawasan kumuh;

    Dalam bidang evaluasi yaitu: mengevaluasi, Inventarisasi permasalahan disertai rekomendasi tindak lanjut, termasuk evaluasi implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutama terhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi, evaluasi terhadap rekapitulasi validasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh yang wajib dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh (Pemutahiran data SK Penetapan lokasi kumuh oleh pemerintah daerah).

    Dalam bidang pelaporan dan dokumentasi : Penyediaan pelaporan dan dokumentasi berkala termasuk profil, database dan dokumentasi termasuk foto 0%-50%-100% dan buku/pedoman best practices.

    Dalam bidang Teknik Lingkungan : Mengidentifikasi prasarana dan sarana bidang penyehatan lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan) pada lokasi-lokasi terpilih danMenyediakan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait kegiatan penyehatan lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan).

    b. Mengkoordinasikan penyediaan kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan dan pengendalian, pendampingan dan layanan informasi, konsolidasi data,evaluasi, pelaporan dan dokumentasi kegiatan yang akan datang.

    2. Tenaga Ahli Pengawasan dan Pengendalian

    Satu orang tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusan Teknik Sipil/Arsitektur lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Tenaga Ahli Pengawasan dan Pengendalian, Monitoring atau sejenis selama 3 (tiga) tahun dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB. Kualifikasi dan kompetensi harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Keahlian (SKA). Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik, memahami mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, serta mengenal jaringan kerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Dengan tugas dan tanggung jawab :

    Mengidentifikasi prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;

    Melakukan kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres lapangan;

    Menyediakan laporan, inventaris permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak Turun Tangan (T3) dari hasil monitoring dan kunjungan lapangan di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

    Menyediakan Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2019.

    Menyediakan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan dan pengendalian kegiatan yang akan datang.

    3. Tenaga Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi

    Satu orang tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusan Sosiologi/ilmu sosial lainnya, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Tenaga Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi atau sejenis selama 3 (tiga) tahun dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB. Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik, memahami mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, memahami mekanisme kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat/PNPM Mandiri, serta mengenal jaringan kerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Dengan tugas dan tanggung jawab:

    Menyusun format terkait pendampingan pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh;

    Menyusun informasi di berbagai media dan penyebarluasan informasi kegiatan di tiap level pemerintahan dan masyarakat.

    Menyusun pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dari hasil proses pendampingan dan pelayanan informasi di tiap level pemerintahan dan masyarakat;

    Mempunyai kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan dan pelayanan informasi kegiatan.

    4. Tenaga Ahli Konsolidasi Database

    Satu orang tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan S-1 dari jurusan PWK/Geografi, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Tenaga Ahli Konsolidasi Database atau sejenis selama 3 (tiga) tahun dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB. Kualifikasi dan kompetensi harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Keahlian (SKA) bila ada. Berpengalaman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik, memahami mekanisme pembangunan di tingkat daerah, manajemen proyek, dan pengelolaan database proyek pembangunan kawasan permukiman berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG). Dengan tugas dan tanggung jawab:

    Menyusun format baku terkait pelaporan konsolidasi data yang disepakati antara pemerintah pusat dan daerah.

    Menyusun analisis dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh.

    Menyusun pelaporan serta inventarisasi permasalahan di lapangan dari hasil data yang diperoleh di tiap level pemerintahan dan masyarakat.

    Melakukan koordinasi dengan Konsultan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman.

    Mengintegrasi data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitungan pengurangan baseline luasan kawasan kumuh selama periode 2016;

    Mempunyai kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait konsolidasi database kegiatan yang akan datang.

    5. Tenaga Ahli Evaluasi, Pelaporan dan Dokumentasi

    Satu orang tenaga ahli yang mempunyai latar belakang pendidikan S-1 dari Arsitektur/Sipil/PWK/Teknik Lingkungan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam monitoring dan evaluasi program pembangunan infrastruktur permukiman kumuh, menyusun indikator keberhasilan dan mengevaluasi proyek pembangunan infrastruktur kawasan permukiman dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB. Dengan tugas dan tanggung jawab:

    Menyusun format terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh.

    Menyusun laporan evaluasi terhadap Kualitas implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh.

    Menyusun laporan evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutama terhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi.

    Menyusun laporan berisi kabupaten/kota yang yang berpotensi bermasalah akibat kualitas perencanaan, pembangunan, pemanfaatan yang kurang baik atau membutuhkan bantuan peningkatan kualitas kumuh;

    Menyusun laporan evaluasi terhadap Peran Pemerintah Daerah validasi data dan penetapan lokasi permukiman kumuh yang wajib dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukiman kumuh.

    Menyusun indikator-indikator keberhasilan sesuai pedoman kegiatan menjadi variabel-variabel yang dapat diukur untuk penilaian evaluasi kegiatan.

    Mempunyai kesimpulan dan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait Monitoring dan Evaluasi.

    Menyusun pelaporan dan dokumentasi minimal 8 megapixel berupa foto-foto: kegiatan-kegiatan persiapan, pra dan pasca konstruksi (0%, 50%, 100%) dan Dokumen/buku Kumpulan Best Practices.

    Menyusun profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA 2016.

    6. Tenaga Ahli Teknik Lingkungan

    Satu orang tenaga ahli yang mempunyai latar belakang pendidikan S-1 dari Teknik Lingkungan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi oleh BAN-PT. Diutamakan yang telah memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang lingkungan khususnya program pembangunan infrastruktur permukiman kumuh dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB. Dengan tugas dan tanggung jawab :

    Mengidentifikasi prasarana dan sarana bidang penyehatan lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan) pada lokasi-lokasi terpilih;

    Menyediakan rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait kegiatan penyehatan lingkungan (Drainase, Air Limbah dan Persampahan).

    B. KEBUTUHAN TENAGA PENDUKUNG

    Tenaga pendukung yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu:

    1. Asisten T. Ahli Pengawasan dan Pengendalian sebanyak 1 (satu) orang, dengan latar belakang S-1 dari jurusan Teknik Sipil/ Arsitektur dengan jumlah sebesar 7 (tujuh) OB.

    2. Asisten T. Ahli Pendampingan dan Layanan Informasi dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang S-1 dari jurusan Sosiologi/ilmu sosial lainnya dengan jumlah sebesar 7 (tujuh) OB.

    3. Asisten T. Ahli Konsolidasi database dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang S-1 dari jurusan PWK/Geografi dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB.

    4. Asisten T. Ahli Evaluasi, Pelaporan dan Dokumentasi dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang S-1 dari Arsitektur/Sipil/PWK/Teknik Lingkungan dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB.

    5. Asisten T. Ahli Teknik Lingkungan dengan jumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang S-1 dari Teknik Lingkungan dengan jumlah sebesar 6 (enam) OB.

    6. Operator komputer dengan jumlah 1 (satu) orang dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB dan

    7. Sekretaris dengan jumlah 1 (satu) orang dengan jumlah sebesar 8 (delapan) OB.

    Kegiatan Konsultan Manajemen ini dibatasi sesuai dengan Pedoman Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh.

    XII. Laporan

    Adapun Laporan kegiatan ini meliputi:

    a) Laporan Pendahuluan (Inception Report)

    Laporan Pendahuluan dibuat dan disampaikan 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada PPK. Laporan ini berisikan sebagai berikut:

    1. Review peraturan perundangan terkait Peningkatan Kualitas permukiman kumuh

    2. Data dan sebaran kawasan kumuh Wilayah Jawa, serta data dan sebaran rencana kegiatan Peningkatan Kualitas TA. 2016

    3. Metodologi pelaksanaan, jadwal pelaksanaan konsultan dan plotting penugasan tenaga ahli.

    4. Rencana kerja konsultan dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.

    5. Format-format pengawasan dan pengendalian, pendampingan dan layanan informasi, konsolidasi database dan monitoring evaluasi.

    b) Laporan Mingguan (Weekly Report)

    Laporan mingguan dibuat dan disampaikan setiap awal minggu pada setiap bulan berikutnya kepada PPK. Laporan ini berisikan sebagai berikut :

    1. Konsolidasi capaian progres dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.

    2. Analisis keterlambatan pelaksanaan di setiap tahapan dan berbagai permasalahan yang timbul.

    c) Laporan Bulanan (Monthly Report)

    Laporan bulanan dibuat dan disampaikan setiap awal bulan pada bulan berikutnya kepada PPK. Laporan ini berisikan sebagai berikut :

    1. Rekapitulasi Konsolidasi capaian progres mingguan dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.

    2. Review jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.

    3. Review Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2015-2019 wilayah.

    d) Laporan Antara

    Laporan Antara dibuat dan disampaikan setelah 6 (enam) bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada PPK Pusat. Laporan ini berisikan sebagai berikut:

    1. Rekapitulasi Konsolidasi capaian progres bulanan dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.

    2. Review jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.

    3. Kompilasi data beserta analisis.

    4. Review Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2015-2019 wilayah wilayah.

    5. Kompilasi laporan beserta dokumentasi

    6. Penyusunan draft profil kumuh dan best practices.

    7. Review profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA. 2016

    8. Rekomendasi, input dan masukan atas hasil pelaksanaan untuk pengembangan tahun berikutnya.

    e) Laporan Akhir (Final Report)

    Laporan ini merupakan penyempurnaan dari laporan antara dan merupakan laporan dari hasil pelaksanaan pendampingan konsultan sampai masa tugas konsultan selesai. Laporan Final dibuat dan disampaikan setelah 8 (delapan) bulan sejak SPMK kepada PPK. Laporan ini berisikan sebagai berikut :

    1. Memuat keseluruhan rekapitulasi Konsolidasi capaian progres bulanan dalam melaksanakan pengawasan, pendampingan, evaluasi, konsolidasi data, pelaporan dan dokumentasi.

    2. jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.

    3. Kompilasi data beserta analisis

    4. Kompilasi jadwal pelaksanaan tenaga ahli dan pendukung.

    5. Finalisasi Program Prioritas Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tahun 2015-2019 wilayah.

    6. Finalisasi profil kondisi eksisting dan rencana Peningkatan Kualitas permukiman kumuh TA 2016.

    7. Kompilasi laporan beserta dokumentasi

    8. Penyusunan final profil kumuh dan best practices.

    9. Rekomendasi, input dan masukan atas hasil pelaksanaan untuk pengembangan tah