Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

35
ADAT PERNIKAHAN SOLO DAN MAKANAN KHAS SOLO Indica chandramanan billianto NPM. 53412682 Kelas. 1IA04 http://pernikahanadat.blogspot.com/2010/01/pernikahan-adat-solo.html http://kabarsragen.blogspot.com/2012/01/makanan-khas- solo.html

Transcript of Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Page 2: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

PELAKSANAAN PRA NIKAH ADAT

SOLO

Page 3: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Nontoni

Bagian pertama dari rangkaian prosesi pernikahan solo

adalah Nontoni. Proses nontoni ini dilakukan oleh pihak

keluarga pria. Tujuan dari nontoni adalah untuk mengetahui

status gadis yang akan dijodohkan dengan anaknya, apakah

masih legan (sendiri) atau telah memiliki pilihan sendiri. Hal ini

dilakukan untuk menjaga agar jangan sampai terjadi

benturan dengan pihak lain yang juga menghendaki si gadis

menjadi menantunya. Bila dalam nontoni terdapat

kecocokan dan juga mendapat ‘lampu hijau’ dari pihak

gadis, tahap berikutnya akan dilaksanakan panembung.

Page 4: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Panembung

Panembung dapat diartikan sebagai melamar. Dalam melamar seorang gadis yang akan dijadikan jodoh, biasanya dilakukan sendiri oleh pihak pria disertai keluarga seperlunya. Tetapi bagian ini bisa juga diwakilkan kepada sesepuh atau orang yang dipercaya disertai beberapa orang teman sebagai saksi. Setelah pihak pria menyampaikan maksud kedatangannya, orangtua gadis tidak langsung menjawab boleh atau tidak putrinya diperistri. Untuk menjaga tata trapsila, jawaban yang disampaikan kepada keluarga laki-laki akan ditanyakan dahulu kepada sang putrid. Untuk itu pihak pria dimohon bersabar. Jawaban ini tentu saja dimaksudkan agat tidak mendahului kehendak yang akan menjalankan, yaitu sang gadis, juga agar tak menurunkan wibawa pihak keluarganya. Biasanya mereka akan meminta waktu untuk memberikan jawaban sekitar sepasar atau 5 hari.

Page 5: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Paningset

Apabila sang gadis bersedia dijodohkan dengan pria yang melamarnya, maka jawaban akan disampaikan kepada pihak keluarga pria, sekaligus memberikan perkiraan mengenai proses selanjutnya. Hal ini dimaksudkan agar kedua keluarga bisa menentukan hari baik untuk mewujudkan rencana pernikahan. Pada saat itu, orangtua pihak pria akan membuat ikatan pembicaraan lamaran dengan pasrah paningset (sarana pengikat perjodohan). Paningset diserahkan oleh pihak calon pengantin pria kepada pihak calon pengantin wanita paling lambat lima hari sebelum pernikahan. Namun belakangan, dengan alasan kepraktisan, acara srah-srahan paningset sering digabungkan bersamaan dengan upacara midodareni.

Page 6: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

PELAKSANAAN PERNIKAHAN ADAT

Pelaksanaan pernikahan di Solo mempunyai tatanan yang memuat pokok-pokok tradisi

Jawa sebagai berikut :

Page 7: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

1. SOWAN LUHURMaksudnya adalah meminta doa restu dari para sesepuh dan

piyagung serta melakukan ziarah kubur ke tempat leluhurnya.

Page 8: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

2. WILUJENGANMerupakan ritual sebagai wujud permohonan kepada Tuhan

Yang Maha Esa supaya dalam melaksanakan hajat diberi

keselamatan dan dijauhkan dari segala halangan. Dalam

wilujengan ini memakai sarat berupa makanan dengan lauk-

pauk, seperti ‘sekul wuduk’ dan ‘sekul golong’ beserta

ingkung (ayam utuh). Dalam wilujengan ini semua sarat

ubarampe enak dimakan oleh manusia.

Page 9: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

3. PASANG TARUBMerupakan tradisi membuat ‘bleketepe’ atau anyaman daun kelapa untuk dijadikan atap atau peneduh resepsi manton. Tatacara ini mengambil ‘wewarah’ atau ajaran Ki Ageng Tarub, salah satu leluhur raja-raja Mataram. Saat mempunyai hajat menikahkan anaknya Dewi Nawangsih dengan Raden Bondan Kejawan, Ki Ageng membuat peneduh dari anyaman daun kelapa. Hal itu dilakukan dkarena rumah Ki Ageng uang kecil tidak dapat memuat semua tamu, sehingga tamu yang diluar diteduhi dengan ‘payon’ itu ruang yang dipergunakan untuk para tamu Agung yang luas dan dapat menampung seluruh tamu. Kemudian payon dari daun kelapa itu disebut ‘tarub’, berasal dari nama orang yang pertama membuatnya. Tatacara memasang tarub adalah bapak naik tangga sedangkan ibu memegangi tangga sambil membantu memberikan ‘bleketepe’ (anyaman daun kelapa). Tatacara ini menjadi perlambang gotong royong kedua orang tua yang menjadi pengayom keluarga.

Page 10: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

4. PASANG TUWUHAN• Tuwuhan mengandung arti suatu harapan kepada anak yang dijodohkan

dapat memperoleh keturunan, untuk melangsungkan sejarah keluarga.

Tuwuhan terdiri dari :

• A. Pohon pisang raja yang buahnya sudah masuk

Maksud dipilih pisang yang sudah masak adalah diharapkan pasangan

yang akan menikah telah mempunyai pemikiran dewasa atau telah masak.

Sedangkan pisang raja mempunyai makna pengharapan agar pasangan

yang akan dinikahkan kelak mempunyai kemakmuran, kemuliaan dan

kehormatan seperti raja.

B. Tebu wulung

Tebu wulung berwarna merah tua sebagai gambaran tuk-ing memanis atau

sumber manis. Hal ini melambangkan kehidupan yang serba enak.

Sedangkan makna wulung bagi orang Jawa berarti sepuh atau tua. Setelah

memasuki jenjang perkawinan, diharapkan kedua mempelai mempunyai

jiwa sepuh yang selalu bertindak dengan ‘kewicaksanaan’ atau kebijakan.

C. Cengkir gadhing

Merupakan symbol dari kandungan tempat si jabang bayi atau lambing

keturunan.

D. Daun randu dari pari sewuli

Randu melambangkan sandang, sedangkan pari melambangkan pangan.

Sehinggahal itu bermakna agar kedua mempelai selalu tercukupi sandang

dan pangannya.

E. Godhong apa-apa (bermacam-macam dedaunan)

Seperti daun beringin yang melambangkan pengayoman, rumput alang-

alang dengan harapan agar terbebas dari segala halangan.

Page 11: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

5. SIRAMAN DAN SADE DAWET (DODOL DAWET)• Peralatan yang dipaka untuk siraman

adalah sekar manca warna yang

dimasukkan ke dalam jembangan, kelapa yang dibelah untuk gayung mandi, serta jajan pasar, dan tumpeng robyong. Air yang dipergunakan dalam siraman ini diambil dari tujuh sumber air, atau air tempuran. Orang yang menyiram berjumlah 9 orang

sesepuh termasuk ayah. Jumlah sembilan tersebut menurut budaya Keraton Surakarta untuk mengenang keluhuran Wali Sanga, yang bermakna manunggalnya Jawa dan Islam. Selain itu angka sembilan juga bermakna ‘babakan hawa sanga’ yang harus dikendalikan.

• Pelaksanaan tradisi iniMasing-masing sesepuh melaksanakan siraman sebanyak tiga kali dengan gayung yang terbuat dari tempurung kelapa yang diakhiri siraman oleh ayah mempelai wanita. Setelah itu bapak mempelai wanita memecah klenthing

atau kendhi, sambil berucap ‘ora mecah kendhi nanging mecah pamore anakku’.

• Seusaii siraman calon pengantin wanita dibopong (digendong) oleh ayah ibu menuju kamar

pengantin. Selanjutnya sang Ayah menggunting tigas rikmo (sebagian rambut di tengkuk) calon pengantin wanita. Potongan rambut tersebut diberikan kepada sang ibu untuk disimpan ke dalam cepuk (tempat perhiasan), lalu ditanam di halaman rumah. Upacara ini bermakna membuang hal-hal kotor dari calon pengantin

wanita. Kemudian rambut calon pengantin wanita. Kemudian rambut calon pengantin wanita dikeringkan sambil diharumi asap ratus, untuk selanjutnya ‘dihalubi-halubi’ atau dibuat cengkorong paes. Selanjutnya rambut dirias dengan ukel konde tanpa perhiasan, dan tanpa bunga.

• Dodol DawetPada saat calon pengantin dibuat cengkorong paes itu, kedua orangtua menjalankan tatacara ‘dodol dawet’ (menjual dawet). Disamping dawet itu sebagai hidangan, juga diambil makna dari cendol yang berbentuk bundar merupakan lambing kebulatan kehendak orangtua untuk menjodohkan anak.

Bagi orang yang akan membeli dawet tersebut harus membayar dengan ‘kreweng’ (pecahan genting) bukan dengan uang. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia berasal dari bumi.

Page 12: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

6. SENGKERAN

Setelah calon pengantin wanita ‘dihaluh-halubi’ atau dibuat

cengkorong paes lalu ‘disengker’ atau dipingit. Artinya tidak

boleh keluar dari halaman rumah.

Hal ini untuk menjaga keselamatannya. Pemingitan ini dulu

dilakukan selama seminggu, atau minimal 3 hari. Yang mana

dalam masa ini, calon pengantin putri setiap malam dilulur

dan mendapat banyak petuah mengenai bagaimana

menjadi seorang istri dan ibu dalam menjalani kehidupan dan

mendampingi suami, serta mengatur rumah tangga

Page 13: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

7. MIDODARENI ATAU MAJEMUKAN

Malam menjelang dilaksanakan ijab dan panggih disebur

malam midodareni. Midodareni berasal dari kata widodari.

Masyarakat Jawa tradisional percaya bahwa pada malam

tersebut, para bidadari dari kayangan akan turun ke bumi

dan bertandang ke kediaman calon pengantin wanita, untuk

menyempurnakan dan mepercantik pengantin wanita.

Prosesi yang dilaksanakan pada malam midodareni

Page 14: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

A. Jonggolan

Datangnya calon pengantin ke tempat calon mertua.

‘Njonggol’ diartikan sebagai menampakkan diri. Tujuannya

untuk menunjukkan bahwa dirinya dalam keadaan sehat dan

selamat, dan hatinya telah mantap untuk menikahi putri

mereka. Selama berada di rumah calon pengantin

wanita, calon pengantin pria menunggu di beranda dan

hanya disuguhi air putih.

Page 15: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

B. Tantingan

Kedua orangtua mendatangi calon pengantin wanita di

dalam kamar, menanyakan kemantapan hatinya untuk

berumah tangga. Maka calon pengantin wanita akan

menyatakan ia ikhlas menyerahkan sepenuhnya kepada

orangtua, tetapi mengajukan permintaan kepada sang ayah

untuk mencarikan ‘kembar mayang’ sebagai isyarat

perkawinan.

Page 16: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

C. Turunnya Kembar Mayang

Turunnya kembar mayang merupakan saat sepasang kembar

mayang dibuat. Kembar mayang ini milik para dewa yang

menjadi persyaratan, yaitu sebagai sarana calon pengantin

perempuan berumah tangga. Dalam kepercayaan

Jawa, kembar mayang hanya dipinjam dari dewa, sehingga

apabila sudah selesai dikembalikan lagi ke bumi atau dilabuh

melalui air. Dua kembar mayang tersebut dinamakan

Dewandaru dan Kalpandaru. Dewandaru mempunyai arti

wahyu pengayoman. Maknanya adalah agar pengantin pria

dapat memberikan pengayoman lahir dan batin kepada

keluarganya. Sedangkan Kalpandaru, berasal dari kata kalpa

yang artinya langgeng dan daru yang berarti wahyu.

Maksudnya adalah wahyu kelanggengan, yaitu agar kehidupan rumah tangga dapat abadi selamanya.

Page 17: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

D. Wilujengan Majemukan

Wilujengan Majemukan adalah silahturahmi antara keluarga

calon pengantin pria dan wanita yang bermakna kerelaan

kedua pihak untuk saling berbesanan. Selanjutnya ibu calon

pengantin wanita menyerahkan angsul-angsul atau oleh-oleh

berupa makanan untuk dibawa pulang kepada ibu calon

pengantin pria. Sesaat sebelum rombongan pulang, orang

tua calon pengantin wanita memberikan kepada calon

pengantin pria.

Page 18: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

8. IJAB PANIKAH

Pelaksanaan ijab panikah ini mengacu pada agama yang

dianut oleh pengantin. Dalam tata cara Keraton, saat ijab

panikah dilaksanakan oleh penghulu, tempat duduk

penghulu maupun mempelai diatur sebagai berikut :

• Pengantin laki-laki menghadap barat

• Naib di sebelah barat menghadap timur

• Wali menghadap ke selatan, dan para saksi bisa

menyesuaikan

Page 20: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Tengkleng

Tengkleng adalah masakan yang mirip dengan gulai hanya

saja didalamnya berisi tulang kambing dengan sedikit daging

yang menempel. Sebagai lauk pelengkap, dapat ditambah

dengan sate kambing, sate usus, sate jeroan, dan bagian

lainnya pada organ kambing yang ikut digulai bersama

tulang tulang seperti mata, pipi, kuping dan kandungan

(klepon).

Page 21: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Nasi Liwet

Nasi yang dimasak dengan santan, ditambah sayur sambal

goreng jipan dan disempurnakan dengan kumut (terbuat dari

santan dan rasanya sangat gurih). Biasanya ditambah ayam

kampung dan telur, membuat masakan ini memikat dan

menjadikannya hidangan khas Solo yang pertarna dicari dan

dirinndukan.

Page 22: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Bestik Solo

Berbeda dengan bestik pada umumnya. Bestik Solo memiliki

khas tersendiri. Kuah dari bestik ini serupa dengan kuah

semur, selain itu bestik ini menggunakan mustard jawa yang

merupakan olahan sendiri. Sedangkan untuk bahan lainnya

tak berbeda dengan bestik biasa, ada wortel, buncis, dan

timun didalamnya. Hanya saja karena bumbu yang berbeda

anda akan menemukan cita rasa khas yang berbeda pula.

Page 23: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Gudeg Cakar

Seperti halnya nasi gudeg manis khas Solo yang ada, rasa

masakan inj tak jaub beda. Namun dengan ditambah cakar

ayam yang sangat empuk dan nasi yang gurih menjadikan

hidangan ini berbeda. Bahkan orang rela antri untuk

membelinya.

Page 24: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Sate Kere

Namanya yang unik tak berbeda pula dengan rasanya. Pada

dasarnya pembuatan dan bumbu sate ini sama dengan sate

pada umumnya. Hanya saja sate ini bahannya bukan berasal

dari daging namun dari tempe gembus (ampas tahu yang

direbus). Maka tak heran sate ini diberi nama sate kere.

Page 25: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Timlo Solo

Istilah Timlo Solo tentu bukan hal yang asing lagi, terutama

bagi anda yang gemar traveling. Masakan ini sekilas

bumbunya mirip sup namun isi dan rasanya sangat khas. Hidangan yang terdiri atas racikan soun, jamur

kuping, wortel, kacang kapri, kembang gayam/sosis jawa dan

terakhir disiram kuah hangat menjadikannya sangat lezat

untuk dinikmati.

Page 26: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Pecel

Masakan ini bisa dibilang merupakan masakan kampung

yang sederhana namun masih selalu dirindukan. Bagaimana

tidak, hidangan ini hanya terdiri dari bayam, kacang

panjang, tauge dan kenikir yang direbus dan ditambah

bumbu kacang. Bila diperhatikan semua bahan yang

digunakan mudah dicari dan diolah. Namun bila anda sudah

mencicipi, rasa nikmat sebenarnya dapat anda temukan

pada burnbu kacang yang diolah secara khusus. Sehingga

sering kali banyak wisatawan yang ingin membawa bumbu

pecel ini sebagai oleh oleh.

Page 27: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Cabuk Rambak

lsi dan hidangan ini sekilas tampak sederhana. Berupa

ketupat yang diiris tipis tipis dan diberi bumbu diatas setiap

potongan ketupatnya kemudian ditambah karak sebagai

pelengkap. Namun jangan terkelut bila setelah mencicipinya

anda menjadi ketagihan.

Page 28: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Intip

Makanan ini terbuat dari bahan yang berasal dari kerak nasi

yang kemudian dikeringkan dan digoreng (intip). Perpaduan

rasa intip dengan gula jawa cairnya yang melekat pada intip

memberikan sentuhan rasa manis yang menggoda, atau

bumbu yang lain, membuat rasa intip menjadi gurih dan

renyah untuk camilan.

Page 29: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Sate Buntel

Sate adalah makanan lezat yang popular diseluruh

nusantara. Begitu pula di Solo, anda akan menemui berbagai

jenis sate. Ada sate ayann, sapi, ular, anjing dan babi. Namun

sate yang paling terkenal adalah sate buntel. Sate ini

berbahan dasar daging kambing, hanya saja dagingnya

dicincang dan dibuat satu adonan besar lalu

dibakar/dimasak. Maka tak heran selain porsinya yang besar

rasanya pun lebih mantap.

Page 30: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Wedang Ronde

Minuman hangat ini terbuat dari jahe dan gula merah.

Kemudian didalamnya terdapat kacang tanah, kolang kaling

yang di iris tipis dan adonan manis yang didalamnya terdapat

kacang. Bukan hanya rasanya yang enak dan

menghangatkan, namun sajian hidangan ini juga tampak

memikat.

Page 31: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Dawet Gempol Pleret

Seperti namanya, minuman ini berisi gempol dan pleret.

Gempol terbuat dan sejenis tepung beras. Sedangkan pleret

terbuat dari ketan dan gula merah. Gempol dan pleret

merupakan perpaduan antara rasa gurih dan

manis, kemudlan diberi kuah santan dan gula merah. Dengan

ditambah es menjadikan minuman ini terasa semakin segar.

Page 32: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Wedang Beras Kencur

Dibuat dari bahan beras dan kencur yang diolah menjadi

minuman. Selain rasanya yang manis dan enak minuman ini

juga dapat menjadt jamu yang berguna untuk kesehatan.

Page 33: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Wedang Jahe

Dengan kemampuan sipembuatya dalam mengolah dan

meracik menjadikan wedang jahe ini begitu diminati.

Minuman ini selain enak juga dapat menghangatkan

tubuh, maka anda akan mudah mejumpainya pada malam

hari.

Page 34: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

Srabi Notosuman

Makanan ini terbuat dari bahan tepung beras yang dibuat

sedemikian rupa dalam mengolah dan menjadikan Srabi ini

begitu diminati. Bahkan dapat dikatakan makanan ini di

minat banyak kalangan atas maupun bawah. Makanan ini

selain enak juga dapat sebagai pengganti makanan pokok.

Anda dapat mudah menjumpai makanan ini di sepanjang

kota Solo, siang ataupun malam.

Page 35: Adat pernikahan solo dan makanan khas solo

TERIMA KASIH