ADART Kema Unpad
-
Upload
muhamad-ridwan-d -
Category
Documents
-
view
406 -
download
127
description
Transcript of ADART Kema Unpad
-
ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
(HASIL AMANDEMEN IV KONGRES KEMA UNPAD TAHUN SIDANG 2009)
ANGGARAN DASAR
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN
MUKADIMAH
Mahasiswa Universitas Padjadjaran sebagai bagian utuh dari bangsa Indonesia
memiliki peran dan fungsi yang penting dan strategis dalam mengisi kemerdekaan bangsa
Indonesia melalui pengembangan ilmu pengetahuan, minat dan bakat, serta kesejahteraan
yang bervisi kerakyatan humanis menuju tercapainya masyarakat madani.
Oleh karena itu, harus diperjuangkan seoptimal mungkin usaha pengembangan
potensi mahasiswa Universitas Padjadjaran ke arah pembentukan mahasiswa yang kritis,
analitis, inovatif, berwawasan intelektual, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
sesuai dengan misi Tri Darma Perguruan Tinggi yang berlandaskan kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa.
Untuk mewujudkan kebutuhan dan cita-cita tersebut, maka perlu dibentuk suatu
wadah yang menghimpun seluruh potensi mahasiswa Universitas Padjadjaran, sebagai
sarana pengembangan dan pembinaan diri serta integritas kepribadian.
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan sadar sepenuhnya akan fungsi
dan tanggung jawab sebagai mahasiswa Universitas Padjadjaran, dengan ini kami
membentuk Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran.
BAB I
NAMA DAN WAKTU
Pasal 1
Organisasi ini bernama Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran yang kemudian
disingkat Kema Unpad.
Pasal 2
-
Kema Unpad didirikan pada tanggal 14 Maret 2002 sampai jangka waktu yang tidak
ditentukan.
BAB II
TEMPAT, BENTUK, DAN KEDUDUKAN
Pasal 3
Kema Unpad bertempat di Universitas Padjadjaran.
Pasal 4
Kema Unpad sebagai organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi merupakan
kelengkapan nonstruktural Unpad yang menaungi segenap aktivitas kemahasiswaan.
Pasal 5
Hubungan Kema Unpad dengan Pimpinan Universitas Padjadjaran adalah hubungan
kemitraan.
Pasal 6
Bentuk Kema Unpad adalah federasi yang berlandaskan asas kekeluargaan.
BAB III
PRINSIP DAN SIFAT
Pasal 7
Prinsip Kema Unpad adalah Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial
yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pasal 8
Kema Unpad bersifat independen, mandiri, demokratis, dan ilmiah.
Pasal 9
Tata kelola Kema Unpad bersifat representatif, akuntabel, efektif dan efisien, serta
dijalankan secara profesional.
BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 10
Kema Unpad bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang kritis, analitis, inovatif,
berwawasan intelektual, berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan misi Tri Darma
Perguruan Tinggi yang berlandaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pasal 11
Kema Unpad berfungsi:
1. Sebagai wadah pengembangan diri mahasiswa ke arah pembentukan mahasiswa yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sebagai wadah pembentukan mahasiswa yang kritis, analitis, inovatif, yang
mempunyai integritas kepribadian dan berwawasan kerakyatan, kebangsaan, dan
kenegaraan.
3. Sebagai penampung dan penyalur aspirasi mahasiswa yang meliputi penalaran dan
keilmuan, minat dan bakat, peningkatan kesejahteraan mahasiswa dan pengabdian
kepada masyarakat.
BAB V
KEDAULATAN TERTINGGI
Pasal 12
Kedaulatan tertinggi ada di tangan mahasiswa yang diwujudkan dalam Kongres
Mahasiswa Kema Unpad.
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 13
Anggota Kema Unpad adalah mahasiswa Unpad.
BAB VII
-
KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 14
Alat kelengkapan organisasi Kema Unpad terdiri dari:
1. Kongres Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran
2. Musyawarah Mahasiswa Tingkat Fakultas
3. Musyawarah Mahasiswa Tingkat Jurusan
4. Musyawarah Besar Unit Kegiatan Mahasiswa
Pasal 15
Badan Kelengkapan Organisasi Kema Unpad terdiri dari:
1. Badan kelengkapan organisasi tingkat universitas
a. Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran
b. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran
c. Unit Kegiatan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran
d. Badan Audit Kemahasiswaan Keluarga mahasiswa Universitas Padjadjaran
2. Badan Kelengkapan Organisasi Tingkat Fakultas
a. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
b. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
c. Badan Kelengkapan lain yang diatur oleh peraturan masing-masing fakultas
3. Badan Kelengkapan Organisasi Tingkat Jurusan
a. Badan Perwakilan Angkatan Jurusan
b. Badan Eksekutif Jurusan
c. Badan Kelengkapan lain yang diatur oleh peraturan masing-masing jurusan.
Pasal 16
Pola hubungan antarbadan kelengkapan organisasi Kema Unpad dalam pasal 15 bersifat
instruksi koordinasi.
Pasal 17
Masa Kepengurusan Badan Kelengkapan Organisasi Kema Unpad adalah 1 periode
kepengurusan.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 18
(1) Sumber keuangan Kema Unpad berasal dari:
a) Dana kemahasiswaan yang berasal dari SPP/DPP mahasiswa Unpad.
b) Sumber dana lain yang sah, halal, tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan
AD dan ART Kema Unpad.
(2) Penggunaan dan pengelolaan keuangan Kema Unpad harus dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan kepada mahasiswa Unpad dan pihak-pihak
yang terkait baik diminta maupun tidak.
BAB IX
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 19
(1) Lambang Kema Unpad adalah lambang Unpad dengan tulisan Keluarga Mahasiswa
Universitas Padjadjaran
(2) Bendera Kema Unpad adalah bendera dengan warna dasar kuning Unpad dengan
lambang Kema Unpad ditengahnya.
(3) Atribut lain yang dianggap perlu diatur dalam peraturan tersendiri.
BAB X
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 20
(1) Usul perubahan anggaran dasar,dapat diagendakan dalam kongres Kema Unpad
apabila diajukan sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota kongres Kema Unpad.
-
(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal anggaran dasar diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
(3) Untuk mengubah pasal-pasal anggaran dasar, kongres Kema Unpad dihadiri
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota kongres Kema Unpad.
(4) Perubahan anggaran dasar sah apabila disetujui oleh 2/3 dari anggota kongres yang
hadir.
BAB XI
ATURAN PERALIHAN
Pasal 21
Segala lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang ada masih tetap berlaku sampai
diadakan yang baru menurut Anggaran Dasar ini.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 22
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjutnya dalam
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya.
Pasal 23
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
-
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
(1) Anggota Kema Unpad adalah mahasiswa Unpad Diploma dan Strata 1 yang terdaftar
dalam tahun akademik dan sah menjadi mahasiswa Unpad.
(2) Tata cara pengesahan keanggotaan Kema Unpad diatur melalui peraturan yang
dibuat dan ditetapkan oleh Kongres Kema Unpad.
Pasal 2
Keanggotaan Kema Unpad dapat hilang karena:
1. Meninggal dunia.
2. Tidak terdaftar lagi sebagai mahasiswa Unpad.
Pasal 3
Setiap anggota berhak:
1. Mengajukan atau mengeluarkan pikiran pendapat baik lisan maupun tulisan terhadap
badan kelengkapan organisasi Kema Unpad.
2. Memilih dan dipilih sebagai pengurus Badan Kelengkapan Organisasi Kema Unpad.
Penggunaan hak memilih dan dipilih akan diatur lebih lanjut oleh Kongres Kema
Unpad.
3. Mendapatkan informasi, mengetahui, dan mengikuti segala kegiatan yang
diselenggarakan oleh badan kelengkapan organisasi Kema Unpad.
4. Memiliki hak membela diri dan mendapat perlakuan yang sama.
Pasal 4
Setiap anggota Kema Unpad berkewajiban:
1. Mentaati ketentuan AD dan ART Kema Unpad dan segala peraturan lainnya yang
berlaku di Kema Unpad.
2. Menjaga dan memelihara nama baik Unpad.
3. Mengikuti kegiatan pembinaan yang dilakukan Badan Kelengkapan Kema Unpad
dimana ia menjadi anggota, Peraturan mengenai kegiatan akan diatur lebih lanjut
oleh Badan Kelengkapan tersebut.
Pasal 5
(1) Setiap anggota dapat dikenai sanksi apabila melanggar AD dan ART dan segala
peraturan yang berlaku di Kema Unpad.
(2) Sanksi-sanksi dapat dilakukan BEM Kema Unpad dengan pertimbangan BPM Kema
Unpad. Peraturan mengenai sanksi-sanksi akan diatur lebih lanjut oleh Kongres
Kema Unpad.
BAB II
KONGRES MAHASISWA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Pasal 6
Kongres Kema Unpad adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam kehidupan
kemahasiswaan di Universitas Padjadjaran.
Pasal 7
Masa Kongres :
1. Kongres Kema Unpad memiliki masa kongres untuk menjalankan tugas dan
wewenangnya.
2. Masa Kongres Kema Unpad adalah satu periode sidang.
3. Satu periode sidang Kongres Kema Unpad adalah sejak sidang umum awal sampai
sidang umum paripurna.
Pasal 8
Tugas dan/atau wewenang Kongres Kema Unpad adalah:
1. Mengamandemen, menetapkan, dan mengesahkan AD dan ART Kema Unpad.
-
2. Mengamandemen, menetapkan, dan mengesahkan Garis-garis Besar Haluan Kerja
(GBHK) Kema Unpad.
3. Memilih dan menetapkan pimpinan sidang kongres Kema Unpad.
4. Menetapkan Pedoman Pemilu anggota BPM serta Presiden-Wakil Presiden Kema
Unpad.
5. Melantik dan mengesahkan anggota BPM serta Presiden-Wakil Presiden Kema
Unpad hasil pemilihan.
6. Menetapkan Ketua BPM Kema Unpad hasil pemilihan internal anggota BPM Kema
Unpad.
7. Meminta Laporan Pertanggungjawaban Presiden-Wakil Presiden Kema Unpad.
8. Meminta Laporan hasil pengawasan dan penilaian BPM Kema Unpad terhadap
kinerja BEM Kema Unpad.
9. Meminta dan memberikan pandangan atas laporan kerja anggota BPM Kema Unpad.
10. Membuat dan menetapkan keputusan dan ketetapan yang dianggap perlu.
11. Meminta dan memberikan pandangan laporan kerja UKM.
12. Menerima atau menolak Laporan Pertanggungjawaban Presiden-Wakil Presiden
Kema Unpad.
Pasal 9
(1) Keanggotaan Kongres Kema Unpad terdiri atas:
a) Anggota BPM Kema Unpad.
b) Ketua BPM Fakultas ex-officio atau rekomendasi dari Ketua BPM Fakultas ex-
officio.
c) Perwakilan UKM Unpad yang menyatakan kesediaannya untuk terlibat sebagai
anggota Kongres Kema Unpad dengan jumlah maksimal sama dengan jumlah
ketua BPM Fakultas ex-officio.
(2) Tata cara pemilihan anggota BPM Kema Unpad akan diatur lebih lanjut dalam
Kongres Kema Unpad.
(3) Jika jumlah perwakilan UKM Unpad yang menyatakan kesediaanya menjadi anggota
kongres melebihi jumlah anggota ketua BPM Fakultas ex-Officio maka tata cara
pemilihan perwakilan UKM Unpad akan ditentukan dalam musyawarah UKM yang
menyatakan sebagai kesediaan untuk terlibat sebagai anggota kongres Kema Unpad.
Pasal 10
(1) Keanggotaan Kongres Kema Unpad gugur apabila:
a) Meninggal dunia.
b) Tidak lagi menjadi mahasiswa Unpad.
c) Tidak lagi menjadi anggota BPM Kema Unpad.
d) Tidak lagi menjadi ketua BPM Fakultas.
(2) Pemberhentian anggota Kongres Kema Unpad dilakukan karena dicabut
keanggotaannya oleh Kongres Kema Unpad atas rekomendasi kesepakatan dalam
Kongres Kema Unpad.
Pasal 11
Pergantian anggota Kongres Kema Unpad yang diberhentikan sebagaimana yang
dimaksud dalam pasal 10 akan diatur dalam peraturan tersendiri.
Pasal 12
Hak dan kewajiban anggota Kongres Kema Unpad:
1. Setiap anggota Kongres Kema Unpad mempunyai hak bicara, hak memilih, dan hak
dipilih.
2. Setiap anggota Kongres Kema Unpad wajib menjalankan fungsinya sebagai wakil
mahasiswa yang bertanggung jawab.
Pasal 13
Ketentuan mengenai hak dan kewajiban anggota Kongres Kema Unpad akan diatur dalam
peraturan tersendiri.
Pasal 14
(1) Komposisi Kongres Kema Unpad terdiri dari:
-
a) Pimpinan sidang Kongres Kema Unpad yang dipilih dari dan oleh anggota
Kongres Kema Unpad yang ditetapkan dalam sidang pleno Kongres Kema
Unpad sekurang-kurangnya satu orang dan maksimal tiga orang
b) Anggota kongres Kema Unpad
c) Peserta peninjau
(2) Bila diperlukan kongres dapat melaksanakan sidang komisi.
Pasal 15
Pimpinan Sidang Kongres Kema Unpad:
1. Pimpinan Sidang Kongres Kema Unpad adalah satu kesatuan pimpinan yang terdiri
dari maksimal 3 orang dan minimal 1 orang.
2. Pimpinan Sidang Kongres Kema Unpad bertindak sebagai pimpinan sidang.
3. Sebelum terpilihnya pimpinan sidang kongres Kema Unpad, maka sidang kongres
Kema Unpad dipimpin oleh pimpinan sementara yang terdiri dari peserta kongres
Kema Unpad tertua dan termuda sampai terpilihnya pimpinan sidang kongres Kema
Unpad yang baru.
4. Pimpinan sidang sementara berhak untuk membuka sidang awal kongres Kema
Unpad dan memimpin sidang peralihan.
5. Pimpinan Sidang Kongres Kema Unpad tidak berhak untuk membuat keputusan dan
atau ketetapan yang mengatasnamakan Kema Unpad selain dari keputusan atau
ketetapan sidang.
Pasal 16
Sidang Kongres Kema Unpad terdiri dari:
1. Sidang Umum.
2. Sidang Istimewa.
Pasal 17
(1) Sidang Umum merupakan forum pengambilan putusan tertinggi dalam Kongres
Kema Unpad.
(2) Sidang Umum terdiri atas:
a) Sidang Pleno, yaitu sidang yang menghasilkan Keputusan dan Ketetapan
Kongres Kema Unpad.
b) Sidang Komisi, yaitu sidang yang menghasilkan Rancangan Keputusan dan
Ketetapan Kongres Kema Unpad.
c) Sidang Khusus, yaitu sidang yang dilakukan diluar sidang tersebut di atas.
(3) Sidang Umum dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah ditambah satu dari
anggota Kongres Kema Unpad dan apabila tidak memenuhi quorum, akan diatur
dalam tata tertib sidang.
(4) Dalam satu periode, Sidang Umum dilaksanakan dalam tiga jenis tahapan, yaitu:
a) Sidang Umum Awal, sidang ini dilaksanakan untuk:
Mengamandemen, menetapkan, dan mengesahkan GBHK Kema Unpad.
Memilih dan menetapkan pimpinan sidang kongres Kema Unpad.
Menetapkan Ketua BPM Unpad hasil pemilihan internal BPM anggota
Kema Unpad
Melantik dan mengesahkan Presiden-Wakil Presiden Kema Unpad hasil
pemilihan.
Membuat dan menetapkan keputusan yang dianggap perlu.
b) Sidang Umum Tengah Tahun, sidang yang dilaksanakan antara rentang waktu
Sidang Umum Awal dan Sidang Umum Paripurna, dilakukan untuk:
Membuat dan menetapkan keputusan dan ketetapan yang dianggap perlu
selain yang telah ditetapkan pada Sidang Umum Awal.
Mengevaluasi kinerja BEM Kema Unpad.
Membuat rancangan aturan-aturan yang telah ditetapkan di Sidang Umum
awal untuk direkomendasikan pada Kongres selanjutnya.
c) Sidang Umum Paripurna, sidang ini dilaksanakan pada akhir periode untuk:
Meminta laporan pertanggungjawaban Presiden-Wakil Presiden Kema
Unpad.
-
Meminta laporan hasil pengawasan dan penilaian BPM Kema Unpad
terhadap kinerja BEM Kema Unpad
Meminta dan memberikan pandangan laporan kerja BPM Kema Unpad.
Menerima atau menolak LPJ Presiden-Wakil Presiden Kema Unpad
Meminta dan memberikan pandangan kegiatan UKM.
Melantik dan mengesahkan anggota BPM Kema Unpad hasil pemilihan
Pasal 18
Sidang Istimewa dilaksanakan untuk:
1. Meminta pertanggungjawaban Presiden BEM Unpad dan membebastugaskannya jika
terbukti melanggar AD dan ART Kema Unpad dan atau GBHK Kema Unpad.
2. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan keputusan yang dianggap perlu.
Pasal 19
(1) Sidang Istimewa diadakan apabila diusulkan oleh sekurang-kurangnya n + 1 dari
anggota Kongres Kema Unpad.
(2) Sidang Istimewa dianggap sah bila dihadiri oleh 3/4 anggota Kongres Kema Unpad.
(3) Keputusan dan atau Ketetapan Sidang Istimewa dianggap sah apabila disetujui oleh
3/4 dari seluruh anggota Kongres Kema Unpad yang hadir.
BAB III
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Pasal 20
Tugas dan wewenang BPM Kema Unpad adalah:
1. Mengawasi dan menilai kinerja BEM Kema Unpad dalam melaksanakan GBHK dan
peraturan yang ditetapkan oleh Kongres Kema Unpad.
2. Menyerap, menampung, dan merumuskan aspirasi anggota Kema Unpad untuk
direkomendasikannya di dalam Kongres dan kepada BEM Kema Unpad.
3. Menyerap dan menampung dan merumuskan aspirasi anggota Kema Unpad untuk
disampaikan kepada pihak yang berwenang dan/atau bersama dengan BEM Kema
Unpad, badan kelengkapan lainnya, dan/atau di luar badan kelengkapan Kema
lainnya. Menjalankan peran advokasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh
suatu kelembagaan, golongan, dan/atau perseorangan.
4. Membuat dan mengesahkan peraturan Kema Unpad
5. Menerima usulan rancangan peraturan yang diusulkan oleh badan kelengkapan Kema
di luar BPM Kema Unpad
6. Bila BEM Kema Unpad tidak melaksanakan tugasnya atau menyimpang dari arah
kebijakan Kongres Kema Unpad, maka BPM Unpad berkewajiban mengeluarkan
memorandum kepada BEM Unpad. Bila memorandum pertama selama jangka waktu
tiga minggu tidak diindahkan, maka BPM Unpad berkewajiban mengajukan
memorandum yang kedua selama jangka waktu dua minggu. Jika tidak diindahkan
pada batas memorandum yang kedua, maka BPM Unpad berkewajiban mengusulkan
kepada Kongres Kema Unpad untuk melaksanakan Sidang Istimewa.
7. Menjalankan fungsi auditing BEM kema Unpad.
8. Membentuk badan pekerja kongres.
Pasal 21
Keanggotaan BPM Kema Unpad:
1. Anggota BPM Kema Unpad adalah kandidat pemilu terpilih yang mencalonkan diri
untuk pemilihan anggota BPM Kema Unpad. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam
peraturan mekanisme Pemilu dan pembentukan badan kelengkapan Kema Unpad.
2. Anggota BPM Kema Unpad adalah legislator universitas yang terbagi dalam komisi-
komisi dengan masa jabatan satu periode dan sesudahnya dapat dipilih kembali
sebanyak-banyaknya satu periode.
3. Masa kepengurusan BPM Kema Unpad berakhir bersamaan dengan dilantiknya
anggota BPM Kema Unpad yang baru.
-
Pasal 22
Hak dan kewajiban anggota BPM Kema Unpad:
1. Setiap anggota BPM Kema Unpad memiliki hak inisiatif, hak angket, hak bertanya,
hak interpelasi, hak petisi, dan hak budget.
2. Setiap anggota BPM Kema Unpad wajib menjalankan tugasnya sebagai wakil
mahasiswa yang bertanggung jawab.
3. Setiap anggota BPM Kema Unpad bertanggung jawab melaksanakan segala
rekomendasi kongres dan melaporkan kepada konstituennya.
Pasal 23
Penggunaan hak-hak setiap anggota BPM Kema Unpad diatur dalam peraturan tersendiri
yang ditetapkan dalam Kongres Kema Unpad.
Pasal 24
Anggota BPM Kema Unpad tidak diperkenankan memegang jabatan pada BEM Kema
Unpad, BEMF, atau lembaga eksekutif lainnya.
Pasal 25
(1) Keanggotaan BPM Kema Unpad gugur apabila:
a) Meninggal dunia.
b) Tidak lagi menjadi mahasiswa Unpad.
c) Terbukti melakukan kecurangan dalam proses pemilihan.
(2) Pemberhentian anggota BPM Kema Unpad dilakukan karena:
a) Atas permintaan sendiri yang diajukan secara tertulis kepada Ketua BPM Kema
Unpad.
b) Dicabut keanggotaannya oleh Kongres Kema Unpad.
Pasal 26
(1) BPM Kema Unpad terdiri atas:
a) Ketua BPM Kema Unpad merangkap anggota dan komisi-komisi.
b) Ketua-ketua komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi dan ditetapkan dalam
sidang pleno BPM Kema Unpad.
(2) Pembentukan komisi-komisi dalam keanggotaan BPM Kema tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan.
Pasal 27
Dalam menjalankan tugasnya BPM Unpad mempunyai alat kelengkapan :
1. Sidang Pleno BPM Kema Unpad.
2. Rapat Komisi.
3. Rapat Koordinasi BPM Unpad dengan BEM Unpad.
Pasal 28
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BPM Kema Unpad membentuk badan
kelengkapan :
1. Badan Urusan Rumah Tangga
2. Panitia Khusus
3. Panitia Anggaran
4. Badan atau panitia lain yang dianggap perlu.
Pasal 29
Sidang Pleno merupakan persidangan yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2n+1 dari
seluruh anggota BPM Kema Unpad sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi di
BPM Kema Unpad
Pasal 30
Rapat Komisi:
1. Rapat Komisi adalah rapat yang dihadiri oleh Ketua komisi beserta anggota
komisinya masing-masing untuk mengagendakan dan merumuskan agenda
persidangan komisi.
2. Rapat Komisi dipimpin oleh seorang Ketua komisi.
-
Pasal 31
Rapat koordinasi BPM Kema Unpad dengan BEM Kema Unpad adalah rapat yang
dilakukan untuk mengkoordinasikan suatu kebijakan dan atau hal-hal yang dianggap
perlu.
BAB IV
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Pasal 32
(1) Tugas dan wewenang BEM Unpad adalah:
a) Pelaksana GBHK Kema Unpad.
b) Membuat keputusan-keputusan yang dianggap perlu dalam pelaksanaan GBHK
Kema Unpad.
c) Mewakili mahasiswa Unpad ke dalam maupun ke luar Unpad.
d) Melaksanakan rapat koordinasi dengan badan eksekutif di tingkat fakultas dan
UKM Unpad sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun.
e) Wadah koordinasi lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas.
(2) Kewajiban BEM Unpad:
a) Wajib melaksanakan AD dan ART Kema Unpad.
b) Wajib melaksanakan dan melaporkan segala ketetapan kongres Kema Unpad
yang sesuai dengan tugas dan wewenang BEM Kema Unpad.
Pasal 33
Susunan kepengurusan BEM Unpad:
1. Terdiri atas Presiden-wakil presiden Kema Unpad dan jajarannya yang dibentuk
berdasarkan hak kewenangan penuh Presiden Kema Unpad.
2. Jajaran BEM Unpad bertanggung jawab kepada Presiden Kema Unpad.
3. Jajaran BEM Unpad adalah anggota Kema Unpad.
Pasal 34
Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad:
1. Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad dipilih berdasarkan peraturan tentang
mekanisme pemilu dan pembentukan Badan Kelengkapan Kema Unpad.
2. Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad harus menyelesaikan pembentukan
kabinet maksimal dua bulan setelah dilantik.
3. Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad tidak diperkenankan merangkap jabatan
ketua organisasi internal dan/atau eksternal kampus dan/atau menjadi pengurus partai
politik.
Pasal 35
Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad bertanggung jawab kepada Kongres
Mahasiswa Kema Unpad.
Pasal 36
Rapat BEM Kema Unpad diatur dalam mekanisme keorganisasian BEM Kema Unpad.
BAB V
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Pasal 37
Unit Kegiatan Mahasiswa Unpad adalah lembaga kemahasiswaan yang menyalurkan dan
mengembangkan kegiatan penalaran dan keilmuan, minat dan bakat, upaya perbaikan
kesejahteraan mahasiswa dan pengabdian pada masyarakat di tingkat universitas.
Pasal 38
(1) Susunan kepengurusan dan program kerja UKM Unpad merupakan hak otonomi
UKM Unpad menurut aturan dasar masing-masing UKM Unpad.
(2) Ketua UKM Kema Unpad adalah anggota Kema Unpad.
(3) UKM Unpad memiliki hubungan koordinasi dengan BPM dan BEM Kema Unpad.
(4) Mekanisme pendirian UKM akan diatur oleh peraturan tersendiri.
-
BAB VI
BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Pasal 39
Badan Audit Kemahasiswaan merupakan lembaga yang independen dalam mengaudit
pengelolaan keuangan lembaga kemahasiswaan di Unpad.
Pasal 40
BAK mempunyai tugas dan wewenang, yaitu:
1. BAK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan yang dilakukan
oleh lembaga kemahasiswaan di Kema Unpad dan lembaga kemahasiswaan di
fakultas.
2. Pelaksanaan pemeriksaan BAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan
berdasarkan undang-undang tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan.
3. Menetapkan standar pemeriksaan keuangan lembaga kemahasiswaan yang digunakan
dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan lembaga
kemahasiswaan;
4. Pemeriksaan terhadap lembaga kemahasiswaan di fakultas sebagaimana dimaksud
point 1 atas permintaan BPM Kema Unpad.
5. memberikan peringatan bila ditemukan adanya penyelewengan pada lembaga
kemahasiswaan yang diauditnya;
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan tugas BAK sebagaimana
dimaksud pada point 1 diatur dengan peraturan BAK.
Pasal 41
Syarat keanggotaan BAK Kema Unpad :
1. Anggota Kema unpad
2. Tidak memiliki jabatan apapun dikelembagaan kemahasiswaan.
3. Lulus seleksi yang diadakan oleh BPM Kema Unpad.
BAB VII
LEMBAGA KEMAHASISWAAN FAKULTAS DAN JURUSAN
Pasal 42
Keluarga Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut Kema Fakultas adalah organisasi
kemahasiswaan di tingkat fakultas.
Pasal 43
Kema Fakultas terdiri dari :
1. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas adalah lembaga tinggi legislatif di tingkat
fakultas dalam lingkungan Unpad.
2. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas adalah lembaga tinggi eksekutif di tingkat
fakultas dalam lingkungan Unpad.
3. Badan Kelengkapan lain yang diatur oleh peraturan masing-masing fakultas.
Pasal 44
Himpunan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disebut HMJ adalah organisasi
kemahasiswaan di tingkat jurusan.
Pasal 45
HMJ terdiri dari:
1. Badan Perwakilan Angkatan Jurusan adalah lembaga tinggi legislatif di tingkat
jurusan dalam lingkungan Unpad.
2. Badan Eksekutif Jurusan adalah lembaga tinggi eksekutif di tingkat jurusan dalam
lingkungan Unpad.
3. Badan Kelengkapan lain yang diatur oleh peraturan masing-masing jurusan.
BAB VIII
POLA HUBUNGAN ANTAR BADAN KELENGKAPAN KEMA UNPAD
Pasal 46
(1) Hubungan antar badan kelengkapan organisasi Kema Unpad bersifat instruksi-
koordinasi.
-
(2) Hubungan BPM Kema Unpad, BEM Kema Unpad, dan UKM Kema Unpad serta
BAK Kema Unpad bersifat koordinasi.
(3) Hubungan BPM Kema Unpad dengan BPM Fakultas dan BPAJ bersifat koordinasi.
(4) Hubungan BEM Kema Unpad dengan BEM Fakultas dan BEJ bersifat instruksi-
koordinasi.
Pasal 47
(1) Pola hubungan instruksi antar badan kelengkapan organisasi Kema Unpad yaitu
saling mendukung dalam melaksanakan tugas dan wewenang sesuai area kerja
masing-masing khususnya dibidang :
a) PMB dan atau polbin
b) Alokasi dana kemahasiswaan
c) Pemilu Raya Mahasiswa
(2) Pola hubungan koordinasi antar badan kelengkapan organisasi Kema Unpad yaitu
saling mendukung dalam melaksanakan tugas dan wewenang sesuai area kerja
masing-masing khususnya dibidang :
a) Advokasi kebijakan birokrasi kampus
b) Pelayanan mahasiswa
c) Sinkronisasi Program kerja
(3) Area kerja di tingkat universitas dibawah koordinasi/ wewenang lembaga di tingkat
universitas.
(4) Area kerja tingkat fakultas dibawah koordinasi/wewenang lembaga di tingkat
fakultas.
BAB IX
KEUANGAN
Pasal 48
Dana kemahasiswaan:
1. Yang dimaksud dengan dana kemahasiswaan ialah dana yang disalurkan ke Kema
Unpad melalui Pimpinan Universitas Padjadjaran.
2. Pengelolaan dana kegiatan kemahasiswaan ditentukan berdasarkan kesepakatan
antara Kema Unpad dan Pimpinan Universitas Padjadjaran.
3. Mekanisme pembagian alokasi dana bersifat blockgrant.
4. Dana kemahasiswaan yang dikelola oleh Kema Unpad ditentukan bersama oleh rapat
panitia anggaran yang dibentuk oleh BPM Kema Unpad.
5. Pembagian dana kemahasiswaan dilakukan dalam forum pembahasan keuangan yang
diselenggarakn oleh panitia anggaran dan pimpinan kongres di tingkat universitas.
6. Pembagian dana kemahasiswaan dilakukan dalam forum pembahasan keuangan yang
diselenggarakan oleh pimpinan kongres di tingkat fakultas.
BAB X
PENUTUP
Pasal 49
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.
-
PENJELASAN AD/ART KEMA UNPAD
PENJELASAN AD KEMA UNPAD
Mukadimah
Yang dimaksud dengan masyarakat madani mengacu kepada istilah bukan kepada
suatu tatanan (sistem). Dengan demikian, kalimat ini bisa dibahasakan masyarakat ideal.
Dalam pengertian tatanan masyarakat madani setiap individu akan memiliki konsep ideal
tersendiri. Pengertian masyarakat madani (masyarakat ideal) dalam pengertian tatanan
tidak didefinisikan disini. Masyarakat madani adalah suatu istilah dalam pengertian
transendental.
BAB I NAMA DAN WAKTU
Pasal 1 Cukup jelas
Pasal 2 Cukup jelas
BAB II TEMPAT, BENTUK, DAN KEDUDUKAN
Pasal 3 Cukup jelas
Pasal 4 Sebagai kelengkapan nonstruktural artinya Kema Unpad tidak berada
dalam satu paket atau satu kesatuan struktur dengan organisasi
Universitas.
Pasal 5 Hubungan kemitraan, secara tidak langsung menjelaskan posisi Kema
Unpad, namun tidak melupakan keberadaan Rektor selaku penanggung
jawab kampus. Istilah kemitraan mengandung makna kebersamaan dan saling mengayomi menuju pembangunan Unpad dengan dilandasi itikad
baik untuk saling membangun.
Secara teknis, hubungan Kema Unpad dengan Rektorat dapat
diidentifikasikan dalam tiga pola, yaitu:
1. Hal-hal yang merupakan kepentingan mahasiswa, sepenuhnya menjadi wewenang penuh Kema Unpad. Dalam hal ini, Rektorat
mempunyai peran partisipatif untuk memberikan masukan, contoh:
a. Penentuan arah dan kebijakan organisasi Kema Unpad. b. Pemilihan, pengangkatan, dan pertanggungjawaban badan-badan
kelengkapan Kema Unpad.
c. Pelaksanaan program kerja Kema Unpad. 2. Hal-hal yang merupakan irisan antara kepentingan mahasiswa dengan
rektorat. Dalam hal ini, segala persoalan akan diputuskan berdasarkan
kesepakatan dan koordinasi rektorat dengan Kema unpad, contoh:
a. Penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan kedua pihak. b. Pemakaian fasilitas kampus oleh mahasiswa. c. Pengalokasian, pengelolaan, dan pertanggungjawaban dana
kemahasiswaan.
3. Hal-hal yang merupakan kepentingan Rektorat, sepenuhnya menjadi wewenang penuh rektorat. Disini Kema Unpad memiliki peran
partisipatif untuk memberikan masukan, contoh:
a. Penentuan arah dan kebijakan akademis. b. Penentuan kebijakan tata organisasi rektorat.
Pasal 6 Bentuk federasi adalah sistem manajemen yang dikembangkan suatu
lingkungan berkegiatan yang bebas dengan struktur yang sesuai dengan
kultur dan kondisi di tingkat universitas dan di fakultas dengan tetap
menjalin koordinasi dengan baik dan tidak melampaui lingkup
kewenangan dan lingkup kerja masing-masing.
BAB III PRINSIP DAN SIFAT
Pasal 7 Cukup jelas
Pasal 8 Mandiri, mempunyai makna yang luas. Kesiapan organisasi Kema Unpad
harus disertai kedewasaan berpikir dan bersikap sehingga dapat
menentukan pilihannya secara independen tanpa tergoyahkan campur
tangan pihak lain. Artinya, para pengurus Kema Unpad dapat
menjalankan aktivitasnya secara otonom dengan sikap progresif dan
proaktif tanpa meninggalkan reason of ideas sebagai landasan
intelektualnya.
Demokratis, berarti mengutamakan alur kebersamaan, perumusan
masalah organisasi, dan pencarian jalan keluar secara bersama
(musyawarah untuk mufakat) dalam mengambil keputusan-keputusan
organisasi. Sistem seperti ini dapat mencegah arogansi individual yang
mengambil keputusan secara sepihak.
Ilmiah, mempunyai makna bahwa landasan berpikir, sikap, dan perilaku
organisasi tetap berdasarkan pada landasan intelektual yang bersikap
akademis, menjunjung tinggi nilai-nilai akademis/keilmiahan sehingga
berdimensi rasional, argumentatif, dan responsif, tidak sekedar
menjalankan rutinitas organisasi.
Pasal 9 Cukup jelas
BAB IV TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 10 Cukup jelas
Pasal 11 Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran adalah wahana sebagai
sarana pengembangan diri mahasiswa yang sesuai dengan mukadimah
Anggaran Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran.
-
BAB V KEDAULATAN TERTINGGI
Pasal 12 Cukup jelas
BAB VI KEANGGOTAAN
Pasal 13 Mahasiswa Unpad disini adalah mahasiswa program Diploma dan Strata
1 yang terdaftar dan sah menjadi mahasiswa Unpad
BAB VII KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 14 Cukup jelas
Pasal 15 Cukup jelas
Pasal 16 Pola hubungan instruksi koordinasi dimaksudkan sebagai hubungan yang seiring, mempunyai tujuan yang sama dalam rangka membangun
Universitas Padjadjaran, bangsa, dan negara.
Pasal 17 Masa kepengurusan badan kelengkapan organisasi dimulai dari bulan
Januari dan berakhir pada bulan Desember.
BAB VIII KEUANGAN
Pasal 18 Cukup jelas
BAB IX LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 19 Cukup jelas
BAB X PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 20 Cukup jelas
BAB XI ATURAN PERALIHAN
Pasal 21 Cukup jelas
BAB XII PENUTUP
Pasal 22 Cukup jelas
Pasal 23 Cukup jelas
PENJELASAN ART KEMA UNPAD
BAB I KEANGGOTAAN
Pasal 1 Cukup jelas
Pasal 2 Cukup jelas
Pasal 3 Cukup jelas
Pasal 4 Cukup jelas
Pasal 5 Cukup jelas
BAB II KONGRES MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN
Pasal 6 Kongres Kema Unpad merupakan forum mahasiswa sebagai tempat
pengambilan keputusan tertinggi dan tidak dilembagakan dalam bentuk
Majelis Tetap.
Pasal 7 Cukup jelas
Pasal 8 Cukup jelas
Pasal 9 Struktur keanggotaan Kongres Kema Unpad ini merupakan konsekuensi
kedudukan Kongres sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi di
Kema Unpad, sehingga mensyaratkan representatif keanggotaannya.
Persyaratan ini terpenuhi secara optimal dengan keberadaan BPM Kema
Unpad yang seluruh anggotanya berasal dari pemilihan umum mewakili
daerah pemilihan dan basis konstituen (pemilih) di fakultas masing-
masing. Keberadaan Ketua BPMF ex-officio dimaksudkan untuk
membawakan aspirasi dari masing-masing fakultas, karena anggota BPM
Unpad, walaupun mempunyai daerah pemilihan dan basis konstituen
fakultas, secara moral telah menjadi wakil seluruh mahasiswa Unpad.
Begitu pula perwakilan UKM Unpad, keberadaannya dimaksudkan untuk
mewakili aspirasi seluruh UKM Unpad. Pembentukan perwakilan UKM,
tata caranya diserahkan di kongres (pembentukan verifikasi, penentuan
perwakilan UKM, pemanggilan UKM, dan lain-lain), dibahas di sebuah
komisi di kongres. Penentuan jumlah sebanyak 21 wakil didasarkan pada
jumlah Ketua BPMF ex-officio yang ada di Unpad.
Pasal 10 Cukup jelas
Pasal 11 Cukup jelas
Pasal 12 Cukup jelas
Pasal 13 Cukup jelas
Pasal 14 Cukup jelas
Pasal 15 Cukup jelas
-
Pasal 16 Cukup jelas
Pasal 17 Cukup jelas
Pasal 18 Keberadaan Sidang Istimewa dimaksudkan untuk membahas dan
memutuskan persoalan-persoalan yang sifatnya istimewa, yang dalam
ART ini telah ditentukan secara limitatif. Meminta pertanggungjawaban
Presiden Kema Unpad merupakan konsekuensi kedudukan Kongres
Kema Unpad sebagai pemberi mandat secara yuridis kepada Presiden
Kema Unpad.
Pasal 19 Cukup jelas
BAB III BADAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Pasal 20 Cukup jelas
Pasal 21 Cukup jelas
Pasal 22 Cukup jelas
Pasal 23 Cukup jelas
Pasal 24 Merupakan konsekuensi kedudukan BPM sebagai lembaga perwakilan
sehingga rangkap jabatan dengan eksekutif tidak dibenarkan.
Pasal 25 Cukup jelas
Pasal 26 Cukup jelas
Pasal 27 Cukup jelas
Pasal 28 Cukup jelas
Pasal 29 Cukup jelas
Pasal 30 Cukup jelas
Pasal 31 Keputusan bersama antara BEM dan BPM yang berkenaan dengan
program kerja BEM dimungkinkan karena kedudukan BPM sejajar
(neben) dengan BEM. Presiden Kema Unpad dapat meminta pendapat
atau masukan anggota BPM terhadap permasalahan atau kondisi yang
dihadapi, berkenaan dengan program kerja atau pelaksanaannya.
Keputusan terakhir tentang permasalahan atau kondisi tersebut tetap
berada di tangan Presiden Kema Unpad, karena BEM-lah yang
mempunyai wewenang eksekusi dan akan dimintai
pertanggungjawabannya dalam Kongres.
BAB IV BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Pasal 32 Cukup jelas
Pasal 33 Cukup jelas
Pasal 34 Cukup jelas
Pasal 35 Cukup jelas
Pasal 36 Cukup jelas
BAB V UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN
Pasal 37 Cukup jelas
Pasal 38 UKM Unpad mempunyai hubungan koordinatif dengan BEM Unpad
sehingga segala urusan rumah tangga UKM merupakan otonomi UKM
masing-masing.
BAB VI BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Pasal 39 Cukup jelas
Pasal 40 Cukup jelas
Pasal 41 Cukup jelas
BAB VII LEMBAGA KEMAHASISWAAN FAKULTAS DAN JURUSAN
Pasal 42 Pembagian fakultas menurut statuta Universitas Padjadjaran adalah 16
fakultas, yaitu:
1. Fakultas Hukum 2. Fakultas Ekonomi 3. Fakultas Kedokteran 4. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 5. Fakultas Pertanian 6. Fakultas Kedokteran Gigi 7. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 8. Fakultas Sastra 9. Fakultas Psikologi 10. Fakultas Peternakan 11. Fakultas Ilmu Komunikasi 12. Fakultas Ilmu Keperawatan 13. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 14. Fakultas Teknologi Industri Pertanian 15. Fakultas Farmasi 16. Fakultas Teknik Geologi
Pasal 43 Badan kelengkapan Kema Fakultas adalah badan eksekutif dan legislatif, sejumlah 21 meliputi:
1. Fakultas Hukum 2. Fakultas Ekonomi 3. Fakultas Kedokteran 4. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 5. Fakultas Pertanian 6. Fakultas Kedokteran Gigi
-
7. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 8. Fakultas Sastra 9. Fakultas Psikologi 10. Fakultas Peternakan 11. Fakultas Ilmu Komunikasi 12. Fakultas Ilmu Keperawatan 13. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 14. Fakultas Teknologi Industri Pertanian 15. Fakultas Farmasi 16. Fakultas Teknik Geologi 17. D3 Fakultas Ekonomi (PAAP) 18. D3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 19. D3 Fakultas Pertanian (Agribisnis) 20. D3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PAA) 21. D3 Fakultas Sastra
Lembaga tersebut telah diakui secara de facto oleh mahasiswa fakultas tersebut.
Jika terjadi sengketa antara lembaga tersebut, maka penyelesaiannya dilakukan oleh lembaga-lembaga di tingkat fakultas.
Kema Unpad mengakui hasil akhir penyelesaian sengketa yang telah dilakukan.
Selama sengketa belum terselesaikan, maka Kema Unpad tetap mengakui lembaga yang telah disebutkan di atas.
Pasal 44 Cukup jelas
Pasal 45 Cukup jelas
BAB VIII POLA HUBUNGAN ANTAR BADAN KELENGKAPAN KEMA
UNPAD
Pasal 46 Cukup jelas
Pasal 47 Cukup jelas
BAB IX KEUANGAN
Pasal 48 Cukup jelas
BAB X PENUTUP
Pasal 49 Cukup jelas