ADART Kema Unpad

16
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN IV KONGRES KEMA UNPAD TAHUN SIDANG 2009) ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Mahasiswa Universitas Padjadjaran sebagai bagian utuh dari bangsa Indonesia memiliki peran dan fungsi yang penting dan strategis dalam mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia melalui pengembangan ilmu pengetahuan, minat dan bakat, serta kesejahteraan yang bervisi kerakyatan humanis menuju tercapainya masyarakat madani. Oleh karena itu, harus diperjuangkan seoptimal mungkin usaha pengembangan potensi mahasiswa Universitas Padjadjaran ke arah pembentukan mahasiswa yang kritis, analitis, inovatif, berwawasan intelektual, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan misi Tri Darma Perguruan Tinggi yang berlandaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Untuk mewujudkan kebutuhan dan cita-cita tersebut, maka perlu dibentuk suatu wadah yang menghimpun seluruh potensi mahasiswa Universitas Padjadjaran, sebagai sarana pengembangan dan pembinaan diri serta integritas kepribadian. Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan sadar sepenuhnya akan fungsi dan tanggung jawab sebagai mahasiswa Universitas Padjadjaran, dengan ini kami membentuk Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran. BAB I NAMA DAN WAKTU Pasal 1 Organisasi ini bernama Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran yang kemudian disingkat Kema Unpad. Pasal 2

description

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Transcript of ADART Kema Unpad

  • ANGGARAN DASAR

    DAN

    ANGGARAN RUMAH TANGGA

    KELUARGA MAHASISWA

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    (HASIL AMANDEMEN IV KONGRES KEMA UNPAD TAHUN SIDANG 2009)

    ANGGARAN DASAR

    KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN

    MUKADIMAH

    Mahasiswa Universitas Padjadjaran sebagai bagian utuh dari bangsa Indonesia

    memiliki peran dan fungsi yang penting dan strategis dalam mengisi kemerdekaan bangsa

    Indonesia melalui pengembangan ilmu pengetahuan, minat dan bakat, serta kesejahteraan

    yang bervisi kerakyatan humanis menuju tercapainya masyarakat madani.

    Oleh karena itu, harus diperjuangkan seoptimal mungkin usaha pengembangan

    potensi mahasiswa Universitas Padjadjaran ke arah pembentukan mahasiswa yang kritis,

    analitis, inovatif, berwawasan intelektual, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,

    sesuai dengan misi Tri Darma Perguruan Tinggi yang berlandaskan kepada Ketuhanan

    Yang Maha Esa.

    Untuk mewujudkan kebutuhan dan cita-cita tersebut, maka perlu dibentuk suatu

    wadah yang menghimpun seluruh potensi mahasiswa Universitas Padjadjaran, sebagai

    sarana pengembangan dan pembinaan diri serta integritas kepribadian.

    Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan sadar sepenuhnya akan fungsi

    dan tanggung jawab sebagai mahasiswa Universitas Padjadjaran, dengan ini kami

    membentuk Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran.

    BAB I

    NAMA DAN WAKTU

    Pasal 1

    Organisasi ini bernama Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran yang kemudian

    disingkat Kema Unpad.

    Pasal 2

  • Kema Unpad didirikan pada tanggal 14 Maret 2002 sampai jangka waktu yang tidak

    ditentukan.

    BAB II

    TEMPAT, BENTUK, DAN KEDUDUKAN

    Pasal 3

    Kema Unpad bertempat di Universitas Padjadjaran.

    Pasal 4

    Kema Unpad sebagai organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi merupakan

    kelengkapan nonstruktural Unpad yang menaungi segenap aktivitas kemahasiswaan.

    Pasal 5

    Hubungan Kema Unpad dengan Pimpinan Universitas Padjadjaran adalah hubungan

    kemitraan.

    Pasal 6

    Bentuk Kema Unpad adalah federasi yang berlandaskan asas kekeluargaan.

    BAB III

    PRINSIP DAN SIFAT

    Pasal 7

    Prinsip Kema Unpad adalah Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial

    yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.

    Pasal 8

    Kema Unpad bersifat independen, mandiri, demokratis, dan ilmiah.

    Pasal 9

    Tata kelola Kema Unpad bersifat representatif, akuntabel, efektif dan efisien, serta

    dijalankan secara profesional.

    BAB IV

    TUJUAN DAN FUNGSI

    Pasal 10

    Kema Unpad bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang kritis, analitis, inovatif,

    berwawasan intelektual, berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan misi Tri Darma

    Perguruan Tinggi yang berlandaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.

    Pasal 11

    Kema Unpad berfungsi:

    1. Sebagai wadah pengembangan diri mahasiswa ke arah pembentukan mahasiswa yang

    bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    2. Sebagai wadah pembentukan mahasiswa yang kritis, analitis, inovatif, yang

    mempunyai integritas kepribadian dan berwawasan kerakyatan, kebangsaan, dan

    kenegaraan.

    3. Sebagai penampung dan penyalur aspirasi mahasiswa yang meliputi penalaran dan

    keilmuan, minat dan bakat, peningkatan kesejahteraan mahasiswa dan pengabdian

    kepada masyarakat.

    BAB V

    KEDAULATAN TERTINGGI

    Pasal 12

    Kedaulatan tertinggi ada di tangan mahasiswa yang diwujudkan dalam Kongres

    Mahasiswa Kema Unpad.

    BAB VI

    KEANGGOTAAN

    Pasal 13

    Anggota Kema Unpad adalah mahasiswa Unpad.

    BAB VII

  • KELENGKAPAN ORGANISASI

    Pasal 14

    Alat kelengkapan organisasi Kema Unpad terdiri dari:

    1. Kongres Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran

    2. Musyawarah Mahasiswa Tingkat Fakultas

    3. Musyawarah Mahasiswa Tingkat Jurusan

    4. Musyawarah Besar Unit Kegiatan Mahasiswa

    Pasal 15

    Badan Kelengkapan Organisasi Kema Unpad terdiri dari:

    1. Badan kelengkapan organisasi tingkat universitas

    a. Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran

    b. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran

    c. Unit Kegiatan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran

    d. Badan Audit Kemahasiswaan Keluarga mahasiswa Universitas Padjadjaran

    2. Badan Kelengkapan Organisasi Tingkat Fakultas

    a. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas

    b. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

    c. Badan Kelengkapan lain yang diatur oleh peraturan masing-masing fakultas

    3. Badan Kelengkapan Organisasi Tingkat Jurusan

    a. Badan Perwakilan Angkatan Jurusan

    b. Badan Eksekutif Jurusan

    c. Badan Kelengkapan lain yang diatur oleh peraturan masing-masing jurusan.

    Pasal 16

    Pola hubungan antarbadan kelengkapan organisasi Kema Unpad dalam pasal 15 bersifat

    instruksi koordinasi.

    Pasal 17

    Masa Kepengurusan Badan Kelengkapan Organisasi Kema Unpad adalah 1 periode

    kepengurusan.

    BAB VIII

    KEUANGAN

    Pasal 18

    (1) Sumber keuangan Kema Unpad berasal dari:

    a) Dana kemahasiswaan yang berasal dari SPP/DPP mahasiswa Unpad.

    b) Sumber dana lain yang sah, halal, tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan

    AD dan ART Kema Unpad.

    (2) Penggunaan dan pengelolaan keuangan Kema Unpad harus dapat

    dipertanggungjawabkan secara transparan kepada mahasiswa Unpad dan pihak-pihak

    yang terkait baik diminta maupun tidak.

    BAB IX

    LAMBANG DAN ATRIBUT

    Pasal 19

    (1) Lambang Kema Unpad adalah lambang Unpad dengan tulisan Keluarga Mahasiswa

    Universitas Padjadjaran

    (2) Bendera Kema Unpad adalah bendera dengan warna dasar kuning Unpad dengan

    lambang Kema Unpad ditengahnya.

    (3) Atribut lain yang dianggap perlu diatur dalam peraturan tersendiri.

    BAB X

    PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

    Pasal 20

    (1) Usul perubahan anggaran dasar,dapat diagendakan dalam kongres Kema Unpad

    apabila diajukan sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota kongres Kema Unpad.

  • (2) Setiap usul perubahan pasal-pasal anggaran dasar diajukan secara tertulis dan

    ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.

    (3) Untuk mengubah pasal-pasal anggaran dasar, kongres Kema Unpad dihadiri

    sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota kongres Kema Unpad.

    (4) Perubahan anggaran dasar sah apabila disetujui oleh 2/3 dari anggota kongres yang

    hadir.

    BAB XI

    ATURAN PERALIHAN

    Pasal 21

    Segala lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang ada masih tetap berlaku sampai

    diadakan yang baru menurut Anggaran Dasar ini.

    BAB XII

    PENUTUP

    Pasal 22

    Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjutnya dalam

    Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya.

    Pasal 23

    Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

  • ANGGARAN RUMAH TANGGA

    KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN

    BAB I

    KEANGGOTAAN

    Pasal 1

    (1) Anggota Kema Unpad adalah mahasiswa Unpad Diploma dan Strata 1 yang terdaftar

    dalam tahun akademik dan sah menjadi mahasiswa Unpad.

    (2) Tata cara pengesahan keanggotaan Kema Unpad diatur melalui peraturan yang

    dibuat dan ditetapkan oleh Kongres Kema Unpad.

    Pasal 2

    Keanggotaan Kema Unpad dapat hilang karena:

    1. Meninggal dunia.

    2. Tidak terdaftar lagi sebagai mahasiswa Unpad.

    Pasal 3

    Setiap anggota berhak:

    1. Mengajukan atau mengeluarkan pikiran pendapat baik lisan maupun tulisan terhadap

    badan kelengkapan organisasi Kema Unpad.

    2. Memilih dan dipilih sebagai pengurus Badan Kelengkapan Organisasi Kema Unpad.

    Penggunaan hak memilih dan dipilih akan diatur lebih lanjut oleh Kongres Kema

    Unpad.

    3. Mendapatkan informasi, mengetahui, dan mengikuti segala kegiatan yang

    diselenggarakan oleh badan kelengkapan organisasi Kema Unpad.

    4. Memiliki hak membela diri dan mendapat perlakuan yang sama.

    Pasal 4

    Setiap anggota Kema Unpad berkewajiban:

    1. Mentaati ketentuan AD dan ART Kema Unpad dan segala peraturan lainnya yang

    berlaku di Kema Unpad.

    2. Menjaga dan memelihara nama baik Unpad.

    3. Mengikuti kegiatan pembinaan yang dilakukan Badan Kelengkapan Kema Unpad

    dimana ia menjadi anggota, Peraturan mengenai kegiatan akan diatur lebih lanjut

    oleh Badan Kelengkapan tersebut.

    Pasal 5

    (1) Setiap anggota dapat dikenai sanksi apabila melanggar AD dan ART dan segala

    peraturan yang berlaku di Kema Unpad.

    (2) Sanksi-sanksi dapat dilakukan BEM Kema Unpad dengan pertimbangan BPM Kema

    Unpad. Peraturan mengenai sanksi-sanksi akan diatur lebih lanjut oleh Kongres

    Kema Unpad.

    BAB II

    KONGRES MAHASISWA

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    Pasal 6

    Kongres Kema Unpad adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam kehidupan

    kemahasiswaan di Universitas Padjadjaran.

    Pasal 7

    Masa Kongres :

    1. Kongres Kema Unpad memiliki masa kongres untuk menjalankan tugas dan

    wewenangnya.

    2. Masa Kongres Kema Unpad adalah satu periode sidang.

    3. Satu periode sidang Kongres Kema Unpad adalah sejak sidang umum awal sampai

    sidang umum paripurna.

    Pasal 8

    Tugas dan/atau wewenang Kongres Kema Unpad adalah:

    1. Mengamandemen, menetapkan, dan mengesahkan AD dan ART Kema Unpad.

  • 2. Mengamandemen, menetapkan, dan mengesahkan Garis-garis Besar Haluan Kerja

    (GBHK) Kema Unpad.

    3. Memilih dan menetapkan pimpinan sidang kongres Kema Unpad.

    4. Menetapkan Pedoman Pemilu anggota BPM serta Presiden-Wakil Presiden Kema

    Unpad.

    5. Melantik dan mengesahkan anggota BPM serta Presiden-Wakil Presiden Kema

    Unpad hasil pemilihan.

    6. Menetapkan Ketua BPM Kema Unpad hasil pemilihan internal anggota BPM Kema

    Unpad.

    7. Meminta Laporan Pertanggungjawaban Presiden-Wakil Presiden Kema Unpad.

    8. Meminta Laporan hasil pengawasan dan penilaian BPM Kema Unpad terhadap

    kinerja BEM Kema Unpad.

    9. Meminta dan memberikan pandangan atas laporan kerja anggota BPM Kema Unpad.

    10. Membuat dan menetapkan keputusan dan ketetapan yang dianggap perlu.

    11. Meminta dan memberikan pandangan laporan kerja UKM.

    12. Menerima atau menolak Laporan Pertanggungjawaban Presiden-Wakil Presiden

    Kema Unpad.

    Pasal 9

    (1) Keanggotaan Kongres Kema Unpad terdiri atas:

    a) Anggota BPM Kema Unpad.

    b) Ketua BPM Fakultas ex-officio atau rekomendasi dari Ketua BPM Fakultas ex-

    officio.

    c) Perwakilan UKM Unpad yang menyatakan kesediaannya untuk terlibat sebagai

    anggota Kongres Kema Unpad dengan jumlah maksimal sama dengan jumlah

    ketua BPM Fakultas ex-officio.

    (2) Tata cara pemilihan anggota BPM Kema Unpad akan diatur lebih lanjut dalam

    Kongres Kema Unpad.

    (3) Jika jumlah perwakilan UKM Unpad yang menyatakan kesediaanya menjadi anggota

    kongres melebihi jumlah anggota ketua BPM Fakultas ex-Officio maka tata cara

    pemilihan perwakilan UKM Unpad akan ditentukan dalam musyawarah UKM yang

    menyatakan sebagai kesediaan untuk terlibat sebagai anggota kongres Kema Unpad.

    Pasal 10

    (1) Keanggotaan Kongres Kema Unpad gugur apabila:

    a) Meninggal dunia.

    b) Tidak lagi menjadi mahasiswa Unpad.

    c) Tidak lagi menjadi anggota BPM Kema Unpad.

    d) Tidak lagi menjadi ketua BPM Fakultas.

    (2) Pemberhentian anggota Kongres Kema Unpad dilakukan karena dicabut

    keanggotaannya oleh Kongres Kema Unpad atas rekomendasi kesepakatan dalam

    Kongres Kema Unpad.

    Pasal 11

    Pergantian anggota Kongres Kema Unpad yang diberhentikan sebagaimana yang

    dimaksud dalam pasal 10 akan diatur dalam peraturan tersendiri.

    Pasal 12

    Hak dan kewajiban anggota Kongres Kema Unpad:

    1. Setiap anggota Kongres Kema Unpad mempunyai hak bicara, hak memilih, dan hak

    dipilih.

    2. Setiap anggota Kongres Kema Unpad wajib menjalankan fungsinya sebagai wakil

    mahasiswa yang bertanggung jawab.

    Pasal 13

    Ketentuan mengenai hak dan kewajiban anggota Kongres Kema Unpad akan diatur dalam

    peraturan tersendiri.

    Pasal 14

    (1) Komposisi Kongres Kema Unpad terdiri dari:

  • a) Pimpinan sidang Kongres Kema Unpad yang dipilih dari dan oleh anggota

    Kongres Kema Unpad yang ditetapkan dalam sidang pleno Kongres Kema

    Unpad sekurang-kurangnya satu orang dan maksimal tiga orang

    b) Anggota kongres Kema Unpad

    c) Peserta peninjau

    (2) Bila diperlukan kongres dapat melaksanakan sidang komisi.

    Pasal 15

    Pimpinan Sidang Kongres Kema Unpad:

    1. Pimpinan Sidang Kongres Kema Unpad adalah satu kesatuan pimpinan yang terdiri

    dari maksimal 3 orang dan minimal 1 orang.

    2. Pimpinan Sidang Kongres Kema Unpad bertindak sebagai pimpinan sidang.

    3. Sebelum terpilihnya pimpinan sidang kongres Kema Unpad, maka sidang kongres

    Kema Unpad dipimpin oleh pimpinan sementara yang terdiri dari peserta kongres

    Kema Unpad tertua dan termuda sampai terpilihnya pimpinan sidang kongres Kema

    Unpad yang baru.

    4. Pimpinan sidang sementara berhak untuk membuka sidang awal kongres Kema

    Unpad dan memimpin sidang peralihan.

    5. Pimpinan Sidang Kongres Kema Unpad tidak berhak untuk membuat keputusan dan

    atau ketetapan yang mengatasnamakan Kema Unpad selain dari keputusan atau

    ketetapan sidang.

    Pasal 16

    Sidang Kongres Kema Unpad terdiri dari:

    1. Sidang Umum.

    2. Sidang Istimewa.

    Pasal 17

    (1) Sidang Umum merupakan forum pengambilan putusan tertinggi dalam Kongres

    Kema Unpad.

    (2) Sidang Umum terdiri atas:

    a) Sidang Pleno, yaitu sidang yang menghasilkan Keputusan dan Ketetapan

    Kongres Kema Unpad.

    b) Sidang Komisi, yaitu sidang yang menghasilkan Rancangan Keputusan dan

    Ketetapan Kongres Kema Unpad.

    c) Sidang Khusus, yaitu sidang yang dilakukan diluar sidang tersebut di atas.

    (3) Sidang Umum dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah ditambah satu dari

    anggota Kongres Kema Unpad dan apabila tidak memenuhi quorum, akan diatur

    dalam tata tertib sidang.

    (4) Dalam satu periode, Sidang Umum dilaksanakan dalam tiga jenis tahapan, yaitu:

    a) Sidang Umum Awal, sidang ini dilaksanakan untuk:

    Mengamandemen, menetapkan, dan mengesahkan GBHK Kema Unpad.

    Memilih dan menetapkan pimpinan sidang kongres Kema Unpad.

    Menetapkan Ketua BPM Unpad hasil pemilihan internal BPM anggota

    Kema Unpad

    Melantik dan mengesahkan Presiden-Wakil Presiden Kema Unpad hasil

    pemilihan.

    Membuat dan menetapkan keputusan yang dianggap perlu.

    b) Sidang Umum Tengah Tahun, sidang yang dilaksanakan antara rentang waktu

    Sidang Umum Awal dan Sidang Umum Paripurna, dilakukan untuk:

    Membuat dan menetapkan keputusan dan ketetapan yang dianggap perlu

    selain yang telah ditetapkan pada Sidang Umum Awal.

    Mengevaluasi kinerja BEM Kema Unpad.

    Membuat rancangan aturan-aturan yang telah ditetapkan di Sidang Umum

    awal untuk direkomendasikan pada Kongres selanjutnya.

    c) Sidang Umum Paripurna, sidang ini dilaksanakan pada akhir periode untuk:

    Meminta laporan pertanggungjawaban Presiden-Wakil Presiden Kema

    Unpad.

  • Meminta laporan hasil pengawasan dan penilaian BPM Kema Unpad

    terhadap kinerja BEM Kema Unpad

    Meminta dan memberikan pandangan laporan kerja BPM Kema Unpad.

    Menerima atau menolak LPJ Presiden-Wakil Presiden Kema Unpad

    Meminta dan memberikan pandangan kegiatan UKM.

    Melantik dan mengesahkan anggota BPM Kema Unpad hasil pemilihan

    Pasal 18

    Sidang Istimewa dilaksanakan untuk:

    1. Meminta pertanggungjawaban Presiden BEM Unpad dan membebastugaskannya jika

    terbukti melanggar AD dan ART Kema Unpad dan atau GBHK Kema Unpad.

    2. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan keputusan yang dianggap perlu.

    Pasal 19

    (1) Sidang Istimewa diadakan apabila diusulkan oleh sekurang-kurangnya n + 1 dari

    anggota Kongres Kema Unpad.

    (2) Sidang Istimewa dianggap sah bila dihadiri oleh 3/4 anggota Kongres Kema Unpad.

    (3) Keputusan dan atau Ketetapan Sidang Istimewa dianggap sah apabila disetujui oleh

    3/4 dari seluruh anggota Kongres Kema Unpad yang hadir.

    BAB III

    BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    Pasal 20

    Tugas dan wewenang BPM Kema Unpad adalah:

    1. Mengawasi dan menilai kinerja BEM Kema Unpad dalam melaksanakan GBHK dan

    peraturan yang ditetapkan oleh Kongres Kema Unpad.

    2. Menyerap, menampung, dan merumuskan aspirasi anggota Kema Unpad untuk

    direkomendasikannya di dalam Kongres dan kepada BEM Kema Unpad.

    3. Menyerap dan menampung dan merumuskan aspirasi anggota Kema Unpad untuk

    disampaikan kepada pihak yang berwenang dan/atau bersama dengan BEM Kema

    Unpad, badan kelengkapan lainnya, dan/atau di luar badan kelengkapan Kema

    lainnya. Menjalankan peran advokasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh

    suatu kelembagaan, golongan, dan/atau perseorangan.

    4. Membuat dan mengesahkan peraturan Kema Unpad

    5. Menerima usulan rancangan peraturan yang diusulkan oleh badan kelengkapan Kema

    di luar BPM Kema Unpad

    6. Bila BEM Kema Unpad tidak melaksanakan tugasnya atau menyimpang dari arah

    kebijakan Kongres Kema Unpad, maka BPM Unpad berkewajiban mengeluarkan

    memorandum kepada BEM Unpad. Bila memorandum pertama selama jangka waktu

    tiga minggu tidak diindahkan, maka BPM Unpad berkewajiban mengajukan

    memorandum yang kedua selama jangka waktu dua minggu. Jika tidak diindahkan

    pada batas memorandum yang kedua, maka BPM Unpad berkewajiban mengusulkan

    kepada Kongres Kema Unpad untuk melaksanakan Sidang Istimewa.

    7. Menjalankan fungsi auditing BEM kema Unpad.

    8. Membentuk badan pekerja kongres.

    Pasal 21

    Keanggotaan BPM Kema Unpad:

    1. Anggota BPM Kema Unpad adalah kandidat pemilu terpilih yang mencalonkan diri

    untuk pemilihan anggota BPM Kema Unpad. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam

    peraturan mekanisme Pemilu dan pembentukan badan kelengkapan Kema Unpad.

    2. Anggota BPM Kema Unpad adalah legislator universitas yang terbagi dalam komisi-

    komisi dengan masa jabatan satu periode dan sesudahnya dapat dipilih kembali

    sebanyak-banyaknya satu periode.

    3. Masa kepengurusan BPM Kema Unpad berakhir bersamaan dengan dilantiknya

    anggota BPM Kema Unpad yang baru.

  • Pasal 22

    Hak dan kewajiban anggota BPM Kema Unpad:

    1. Setiap anggota BPM Kema Unpad memiliki hak inisiatif, hak angket, hak bertanya,

    hak interpelasi, hak petisi, dan hak budget.

    2. Setiap anggota BPM Kema Unpad wajib menjalankan tugasnya sebagai wakil

    mahasiswa yang bertanggung jawab.

    3. Setiap anggota BPM Kema Unpad bertanggung jawab melaksanakan segala

    rekomendasi kongres dan melaporkan kepada konstituennya.

    Pasal 23

    Penggunaan hak-hak setiap anggota BPM Kema Unpad diatur dalam peraturan tersendiri

    yang ditetapkan dalam Kongres Kema Unpad.

    Pasal 24

    Anggota BPM Kema Unpad tidak diperkenankan memegang jabatan pada BEM Kema

    Unpad, BEMF, atau lembaga eksekutif lainnya.

    Pasal 25

    (1) Keanggotaan BPM Kema Unpad gugur apabila:

    a) Meninggal dunia.

    b) Tidak lagi menjadi mahasiswa Unpad.

    c) Terbukti melakukan kecurangan dalam proses pemilihan.

    (2) Pemberhentian anggota BPM Kema Unpad dilakukan karena:

    a) Atas permintaan sendiri yang diajukan secara tertulis kepada Ketua BPM Kema

    Unpad.

    b) Dicabut keanggotaannya oleh Kongres Kema Unpad.

    Pasal 26

    (1) BPM Kema Unpad terdiri atas:

    a) Ketua BPM Kema Unpad merangkap anggota dan komisi-komisi.

    b) Ketua-ketua komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi dan ditetapkan dalam

    sidang pleno BPM Kema Unpad.

    (2) Pembentukan komisi-komisi dalam keanggotaan BPM Kema tersebut disesuaikan

    dengan kebutuhan.

    Pasal 27

    Dalam menjalankan tugasnya BPM Unpad mempunyai alat kelengkapan :

    1. Sidang Pleno BPM Kema Unpad.

    2. Rapat Komisi.

    3. Rapat Koordinasi BPM Unpad dengan BEM Unpad.

    Pasal 28

    Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BPM Kema Unpad membentuk badan

    kelengkapan :

    1. Badan Urusan Rumah Tangga

    2. Panitia Khusus

    3. Panitia Anggaran

    4. Badan atau panitia lain yang dianggap perlu.

    Pasal 29

    Sidang Pleno merupakan persidangan yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2n+1 dari

    seluruh anggota BPM Kema Unpad sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi di

    BPM Kema Unpad

    Pasal 30

    Rapat Komisi:

    1. Rapat Komisi adalah rapat yang dihadiri oleh Ketua komisi beserta anggota

    komisinya masing-masing untuk mengagendakan dan merumuskan agenda

    persidangan komisi.

    2. Rapat Komisi dipimpin oleh seorang Ketua komisi.

  • Pasal 31

    Rapat koordinasi BPM Kema Unpad dengan BEM Kema Unpad adalah rapat yang

    dilakukan untuk mengkoordinasikan suatu kebijakan dan atau hal-hal yang dianggap

    perlu.

    BAB IV

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    Pasal 32

    (1) Tugas dan wewenang BEM Unpad adalah:

    a) Pelaksana GBHK Kema Unpad.

    b) Membuat keputusan-keputusan yang dianggap perlu dalam pelaksanaan GBHK

    Kema Unpad.

    c) Mewakili mahasiswa Unpad ke dalam maupun ke luar Unpad.

    d) Melaksanakan rapat koordinasi dengan badan eksekutif di tingkat fakultas dan

    UKM Unpad sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun.

    e) Wadah koordinasi lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas.

    (2) Kewajiban BEM Unpad:

    a) Wajib melaksanakan AD dan ART Kema Unpad.

    b) Wajib melaksanakan dan melaporkan segala ketetapan kongres Kema Unpad

    yang sesuai dengan tugas dan wewenang BEM Kema Unpad.

    Pasal 33

    Susunan kepengurusan BEM Unpad:

    1. Terdiri atas Presiden-wakil presiden Kema Unpad dan jajarannya yang dibentuk

    berdasarkan hak kewenangan penuh Presiden Kema Unpad.

    2. Jajaran BEM Unpad bertanggung jawab kepada Presiden Kema Unpad.

    3. Jajaran BEM Unpad adalah anggota Kema Unpad.

    Pasal 34

    Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad:

    1. Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad dipilih berdasarkan peraturan tentang

    mekanisme pemilu dan pembentukan Badan Kelengkapan Kema Unpad.

    2. Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad harus menyelesaikan pembentukan

    kabinet maksimal dua bulan setelah dilantik.

    3. Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad tidak diperkenankan merangkap jabatan

    ketua organisasi internal dan/atau eksternal kampus dan/atau menjadi pengurus partai

    politik.

    Pasal 35

    Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad bertanggung jawab kepada Kongres

    Mahasiswa Kema Unpad.

    Pasal 36

    Rapat BEM Kema Unpad diatur dalam mekanisme keorganisasian BEM Kema Unpad.

    BAB V

    UNIT KEGIATAN MAHASISWA

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    Pasal 37

    Unit Kegiatan Mahasiswa Unpad adalah lembaga kemahasiswaan yang menyalurkan dan

    mengembangkan kegiatan penalaran dan keilmuan, minat dan bakat, upaya perbaikan

    kesejahteraan mahasiswa dan pengabdian pada masyarakat di tingkat universitas.

    Pasal 38

    (1) Susunan kepengurusan dan program kerja UKM Unpad merupakan hak otonomi

    UKM Unpad menurut aturan dasar masing-masing UKM Unpad.

    (2) Ketua UKM Kema Unpad adalah anggota Kema Unpad.

    (3) UKM Unpad memiliki hubungan koordinasi dengan BPM dan BEM Kema Unpad.

    (4) Mekanisme pendirian UKM akan diatur oleh peraturan tersendiri.

  • BAB VI

    BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    Pasal 39

    Badan Audit Kemahasiswaan merupakan lembaga yang independen dalam mengaudit

    pengelolaan keuangan lembaga kemahasiswaan di Unpad.

    Pasal 40

    BAK mempunyai tugas dan wewenang, yaitu:

    1. BAK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan yang dilakukan

    oleh lembaga kemahasiswaan di Kema Unpad dan lembaga kemahasiswaan di

    fakultas.

    2. Pelaksanaan pemeriksaan BAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan

    berdasarkan undang-undang tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab

    keuangan.

    3. Menetapkan standar pemeriksaan keuangan lembaga kemahasiswaan yang digunakan

    dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan lembaga

    kemahasiswaan;

    4. Pemeriksaan terhadap lembaga kemahasiswaan di fakultas sebagaimana dimaksud

    point 1 atas permintaan BPM Kema Unpad.

    5. memberikan peringatan bila ditemukan adanya penyelewengan pada lembaga

    kemahasiswaan yang diauditnya;

    6. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan tugas BAK sebagaimana

    dimaksud pada point 1 diatur dengan peraturan BAK.

    Pasal 41

    Syarat keanggotaan BAK Kema Unpad :

    1. Anggota Kema unpad

    2. Tidak memiliki jabatan apapun dikelembagaan kemahasiswaan.

    3. Lulus seleksi yang diadakan oleh BPM Kema Unpad.

    BAB VII

    LEMBAGA KEMAHASISWAAN FAKULTAS DAN JURUSAN

    Pasal 42

    Keluarga Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut Kema Fakultas adalah organisasi

    kemahasiswaan di tingkat fakultas.

    Pasal 43

    Kema Fakultas terdiri dari :

    1. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas adalah lembaga tinggi legislatif di tingkat

    fakultas dalam lingkungan Unpad.

    2. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas adalah lembaga tinggi eksekutif di tingkat

    fakultas dalam lingkungan Unpad.

    3. Badan Kelengkapan lain yang diatur oleh peraturan masing-masing fakultas.

    Pasal 44

    Himpunan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disebut HMJ adalah organisasi

    kemahasiswaan di tingkat jurusan.

    Pasal 45

    HMJ terdiri dari:

    1. Badan Perwakilan Angkatan Jurusan adalah lembaga tinggi legislatif di tingkat

    jurusan dalam lingkungan Unpad.

    2. Badan Eksekutif Jurusan adalah lembaga tinggi eksekutif di tingkat jurusan dalam

    lingkungan Unpad.

    3. Badan Kelengkapan lain yang diatur oleh peraturan masing-masing jurusan.

    BAB VIII

    POLA HUBUNGAN ANTAR BADAN KELENGKAPAN KEMA UNPAD

    Pasal 46

    (1) Hubungan antar badan kelengkapan organisasi Kema Unpad bersifat instruksi-

    koordinasi.

  • (2) Hubungan BPM Kema Unpad, BEM Kema Unpad, dan UKM Kema Unpad serta

    BAK Kema Unpad bersifat koordinasi.

    (3) Hubungan BPM Kema Unpad dengan BPM Fakultas dan BPAJ bersifat koordinasi.

    (4) Hubungan BEM Kema Unpad dengan BEM Fakultas dan BEJ bersifat instruksi-

    koordinasi.

    Pasal 47

    (1) Pola hubungan instruksi antar badan kelengkapan organisasi Kema Unpad yaitu

    saling mendukung dalam melaksanakan tugas dan wewenang sesuai area kerja

    masing-masing khususnya dibidang :

    a) PMB dan atau polbin

    b) Alokasi dana kemahasiswaan

    c) Pemilu Raya Mahasiswa

    (2) Pola hubungan koordinasi antar badan kelengkapan organisasi Kema Unpad yaitu

    saling mendukung dalam melaksanakan tugas dan wewenang sesuai area kerja

    masing-masing khususnya dibidang :

    a) Advokasi kebijakan birokrasi kampus

    b) Pelayanan mahasiswa

    c) Sinkronisasi Program kerja

    (3) Area kerja di tingkat universitas dibawah koordinasi/ wewenang lembaga di tingkat

    universitas.

    (4) Area kerja tingkat fakultas dibawah koordinasi/wewenang lembaga di tingkat

    fakultas.

    BAB IX

    KEUANGAN

    Pasal 48

    Dana kemahasiswaan:

    1. Yang dimaksud dengan dana kemahasiswaan ialah dana yang disalurkan ke Kema

    Unpad melalui Pimpinan Universitas Padjadjaran.

    2. Pengelolaan dana kegiatan kemahasiswaan ditentukan berdasarkan kesepakatan

    antara Kema Unpad dan Pimpinan Universitas Padjadjaran.

    3. Mekanisme pembagian alokasi dana bersifat blockgrant.

    4. Dana kemahasiswaan yang dikelola oleh Kema Unpad ditentukan bersama oleh rapat

    panitia anggaran yang dibentuk oleh BPM Kema Unpad.

    5. Pembagian dana kemahasiswaan dilakukan dalam forum pembahasan keuangan yang

    diselenggarakn oleh panitia anggaran dan pimpinan kongres di tingkat universitas.

    6. Pembagian dana kemahasiswaan dilakukan dalam forum pembahasan keuangan yang

    diselenggarakan oleh pimpinan kongres di tingkat fakultas.

    BAB X

    PENUTUP

    Pasal 49

    Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.

  • PENJELASAN AD/ART KEMA UNPAD

    PENJELASAN AD KEMA UNPAD

    Mukadimah

    Yang dimaksud dengan masyarakat madani mengacu kepada istilah bukan kepada

    suatu tatanan (sistem). Dengan demikian, kalimat ini bisa dibahasakan masyarakat ideal.

    Dalam pengertian tatanan masyarakat madani setiap individu akan memiliki konsep ideal

    tersendiri. Pengertian masyarakat madani (masyarakat ideal) dalam pengertian tatanan

    tidak didefinisikan disini. Masyarakat madani adalah suatu istilah dalam pengertian

    transendental.

    BAB I NAMA DAN WAKTU

    Pasal 1 Cukup jelas

    Pasal 2 Cukup jelas

    BAB II TEMPAT, BENTUK, DAN KEDUDUKAN

    Pasal 3 Cukup jelas

    Pasal 4 Sebagai kelengkapan nonstruktural artinya Kema Unpad tidak berada

    dalam satu paket atau satu kesatuan struktur dengan organisasi

    Universitas.

    Pasal 5 Hubungan kemitraan, secara tidak langsung menjelaskan posisi Kema

    Unpad, namun tidak melupakan keberadaan Rektor selaku penanggung

    jawab kampus. Istilah kemitraan mengandung makna kebersamaan dan saling mengayomi menuju pembangunan Unpad dengan dilandasi itikad

    baik untuk saling membangun.

    Secara teknis, hubungan Kema Unpad dengan Rektorat dapat

    diidentifikasikan dalam tiga pola, yaitu:

    1. Hal-hal yang merupakan kepentingan mahasiswa, sepenuhnya menjadi wewenang penuh Kema Unpad. Dalam hal ini, Rektorat

    mempunyai peran partisipatif untuk memberikan masukan, contoh:

    a. Penentuan arah dan kebijakan organisasi Kema Unpad. b. Pemilihan, pengangkatan, dan pertanggungjawaban badan-badan

    kelengkapan Kema Unpad.

    c. Pelaksanaan program kerja Kema Unpad. 2. Hal-hal yang merupakan irisan antara kepentingan mahasiswa dengan

    rektorat. Dalam hal ini, segala persoalan akan diputuskan berdasarkan

    kesepakatan dan koordinasi rektorat dengan Kema unpad, contoh:

    a. Penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan kedua pihak. b. Pemakaian fasilitas kampus oleh mahasiswa. c. Pengalokasian, pengelolaan, dan pertanggungjawaban dana

    kemahasiswaan.

    3. Hal-hal yang merupakan kepentingan Rektorat, sepenuhnya menjadi wewenang penuh rektorat. Disini Kema Unpad memiliki peran

    partisipatif untuk memberikan masukan, contoh:

    a. Penentuan arah dan kebijakan akademis. b. Penentuan kebijakan tata organisasi rektorat.

    Pasal 6 Bentuk federasi adalah sistem manajemen yang dikembangkan suatu

    lingkungan berkegiatan yang bebas dengan struktur yang sesuai dengan

    kultur dan kondisi di tingkat universitas dan di fakultas dengan tetap

    menjalin koordinasi dengan baik dan tidak melampaui lingkup

    kewenangan dan lingkup kerja masing-masing.

    BAB III PRINSIP DAN SIFAT

    Pasal 7 Cukup jelas

    Pasal 8 Mandiri, mempunyai makna yang luas. Kesiapan organisasi Kema Unpad

    harus disertai kedewasaan berpikir dan bersikap sehingga dapat

    menentukan pilihannya secara independen tanpa tergoyahkan campur

    tangan pihak lain. Artinya, para pengurus Kema Unpad dapat

    menjalankan aktivitasnya secara otonom dengan sikap progresif dan

    proaktif tanpa meninggalkan reason of ideas sebagai landasan

    intelektualnya.

    Demokratis, berarti mengutamakan alur kebersamaan, perumusan

    masalah organisasi, dan pencarian jalan keluar secara bersama

    (musyawarah untuk mufakat) dalam mengambil keputusan-keputusan

    organisasi. Sistem seperti ini dapat mencegah arogansi individual yang

    mengambil keputusan secara sepihak.

    Ilmiah, mempunyai makna bahwa landasan berpikir, sikap, dan perilaku

    organisasi tetap berdasarkan pada landasan intelektual yang bersikap

    akademis, menjunjung tinggi nilai-nilai akademis/keilmiahan sehingga

    berdimensi rasional, argumentatif, dan responsif, tidak sekedar

    menjalankan rutinitas organisasi.

    Pasal 9 Cukup jelas

    BAB IV TUJUAN DAN FUNGSI

    Pasal 10 Cukup jelas

    Pasal 11 Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran adalah wahana sebagai

    sarana pengembangan diri mahasiswa yang sesuai dengan mukadimah

    Anggaran Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran.

  • BAB V KEDAULATAN TERTINGGI

    Pasal 12 Cukup jelas

    BAB VI KEANGGOTAAN

    Pasal 13 Mahasiswa Unpad disini adalah mahasiswa program Diploma dan Strata

    1 yang terdaftar dan sah menjadi mahasiswa Unpad

    BAB VII KELENGKAPAN ORGANISASI

    Pasal 14 Cukup jelas

    Pasal 15 Cukup jelas

    Pasal 16 Pola hubungan instruksi koordinasi dimaksudkan sebagai hubungan yang seiring, mempunyai tujuan yang sama dalam rangka membangun

    Universitas Padjadjaran, bangsa, dan negara.

    Pasal 17 Masa kepengurusan badan kelengkapan organisasi dimulai dari bulan

    Januari dan berakhir pada bulan Desember.

    BAB VIII KEUANGAN

    Pasal 18 Cukup jelas

    BAB IX LAMBANG DAN ATRIBUT

    Pasal 19 Cukup jelas

    BAB X PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

    Pasal 20 Cukup jelas

    BAB XI ATURAN PERALIHAN

    Pasal 21 Cukup jelas

    BAB XII PENUTUP

    Pasal 22 Cukup jelas

    Pasal 23 Cukup jelas

    PENJELASAN ART KEMA UNPAD

    BAB I KEANGGOTAAN

    Pasal 1 Cukup jelas

    Pasal 2 Cukup jelas

    Pasal 3 Cukup jelas

    Pasal 4 Cukup jelas

    Pasal 5 Cukup jelas

    BAB II KONGRES MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN

    Pasal 6 Kongres Kema Unpad merupakan forum mahasiswa sebagai tempat

    pengambilan keputusan tertinggi dan tidak dilembagakan dalam bentuk

    Majelis Tetap.

    Pasal 7 Cukup jelas

    Pasal 8 Cukup jelas

    Pasal 9 Struktur keanggotaan Kongres Kema Unpad ini merupakan konsekuensi

    kedudukan Kongres sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi di

    Kema Unpad, sehingga mensyaratkan representatif keanggotaannya.

    Persyaratan ini terpenuhi secara optimal dengan keberadaan BPM Kema

    Unpad yang seluruh anggotanya berasal dari pemilihan umum mewakili

    daerah pemilihan dan basis konstituen (pemilih) di fakultas masing-

    masing. Keberadaan Ketua BPMF ex-officio dimaksudkan untuk

    membawakan aspirasi dari masing-masing fakultas, karena anggota BPM

    Unpad, walaupun mempunyai daerah pemilihan dan basis konstituen

    fakultas, secara moral telah menjadi wakil seluruh mahasiswa Unpad.

    Begitu pula perwakilan UKM Unpad, keberadaannya dimaksudkan untuk

    mewakili aspirasi seluruh UKM Unpad. Pembentukan perwakilan UKM,

    tata caranya diserahkan di kongres (pembentukan verifikasi, penentuan

    perwakilan UKM, pemanggilan UKM, dan lain-lain), dibahas di sebuah

    komisi di kongres. Penentuan jumlah sebanyak 21 wakil didasarkan pada

    jumlah Ketua BPMF ex-officio yang ada di Unpad.

    Pasal 10 Cukup jelas

    Pasal 11 Cukup jelas

    Pasal 12 Cukup jelas

    Pasal 13 Cukup jelas

    Pasal 14 Cukup jelas

    Pasal 15 Cukup jelas

  • Pasal 16 Cukup jelas

    Pasal 17 Cukup jelas

    Pasal 18 Keberadaan Sidang Istimewa dimaksudkan untuk membahas dan

    memutuskan persoalan-persoalan yang sifatnya istimewa, yang dalam

    ART ini telah ditentukan secara limitatif. Meminta pertanggungjawaban

    Presiden Kema Unpad merupakan konsekuensi kedudukan Kongres

    Kema Unpad sebagai pemberi mandat secara yuridis kepada Presiden

    Kema Unpad.

    Pasal 19 Cukup jelas

    BAB III BADAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

    PADJADJARAN

    Pasal 20 Cukup jelas

    Pasal 21 Cukup jelas

    Pasal 22 Cukup jelas

    Pasal 23 Cukup jelas

    Pasal 24 Merupakan konsekuensi kedudukan BPM sebagai lembaga perwakilan

    sehingga rangkap jabatan dengan eksekutif tidak dibenarkan.

    Pasal 25 Cukup jelas

    Pasal 26 Cukup jelas

    Pasal 27 Cukup jelas

    Pasal 28 Cukup jelas

    Pasal 29 Cukup jelas

    Pasal 30 Cukup jelas

    Pasal 31 Keputusan bersama antara BEM dan BPM yang berkenaan dengan

    program kerja BEM dimungkinkan karena kedudukan BPM sejajar

    (neben) dengan BEM. Presiden Kema Unpad dapat meminta pendapat

    atau masukan anggota BPM terhadap permasalahan atau kondisi yang

    dihadapi, berkenaan dengan program kerja atau pelaksanaannya.

    Keputusan terakhir tentang permasalahan atau kondisi tersebut tetap

    berada di tangan Presiden Kema Unpad, karena BEM-lah yang

    mempunyai wewenang eksekusi dan akan dimintai

    pertanggungjawabannya dalam Kongres.

    BAB IV BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS

    PADJADJARAN

    Pasal 32 Cukup jelas

    Pasal 33 Cukup jelas

    Pasal 34 Cukup jelas

    Pasal 35 Cukup jelas

    Pasal 36 Cukup jelas

    BAB V UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN

    Pasal 37 Cukup jelas

    Pasal 38 UKM Unpad mempunyai hubungan koordinatif dengan BEM Unpad

    sehingga segala urusan rumah tangga UKM merupakan otonomi UKM

    masing-masing.

    BAB VI BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS

    PADJADJARAN

    Pasal 39 Cukup jelas

    Pasal 40 Cukup jelas

    Pasal 41 Cukup jelas

    BAB VII LEMBAGA KEMAHASISWAAN FAKULTAS DAN JURUSAN

    Pasal 42 Pembagian fakultas menurut statuta Universitas Padjadjaran adalah 16

    fakultas, yaitu:

    1. Fakultas Hukum 2. Fakultas Ekonomi 3. Fakultas Kedokteran 4. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 5. Fakultas Pertanian 6. Fakultas Kedokteran Gigi 7. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 8. Fakultas Sastra 9. Fakultas Psikologi 10. Fakultas Peternakan 11. Fakultas Ilmu Komunikasi 12. Fakultas Ilmu Keperawatan 13. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 14. Fakultas Teknologi Industri Pertanian 15. Fakultas Farmasi 16. Fakultas Teknik Geologi

    Pasal 43 Badan kelengkapan Kema Fakultas adalah badan eksekutif dan legislatif, sejumlah 21 meliputi:

    1. Fakultas Hukum 2. Fakultas Ekonomi 3. Fakultas Kedokteran 4. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 5. Fakultas Pertanian 6. Fakultas Kedokteran Gigi

  • 7. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 8. Fakultas Sastra 9. Fakultas Psikologi 10. Fakultas Peternakan 11. Fakultas Ilmu Komunikasi 12. Fakultas Ilmu Keperawatan 13. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 14. Fakultas Teknologi Industri Pertanian 15. Fakultas Farmasi 16. Fakultas Teknik Geologi 17. D3 Fakultas Ekonomi (PAAP) 18. D3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 19. D3 Fakultas Pertanian (Agribisnis) 20. D3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PAA) 21. D3 Fakultas Sastra

    Lembaga tersebut telah diakui secara de facto oleh mahasiswa fakultas tersebut.

    Jika terjadi sengketa antara lembaga tersebut, maka penyelesaiannya dilakukan oleh lembaga-lembaga di tingkat fakultas.

    Kema Unpad mengakui hasil akhir penyelesaian sengketa yang telah dilakukan.

    Selama sengketa belum terselesaikan, maka Kema Unpad tetap mengakui lembaga yang telah disebutkan di atas.

    Pasal 44 Cukup jelas

    Pasal 45 Cukup jelas

    BAB VIII POLA HUBUNGAN ANTAR BADAN KELENGKAPAN KEMA

    UNPAD

    Pasal 46 Cukup jelas

    Pasal 47 Cukup jelas

    BAB IX KEUANGAN

    Pasal 48 Cukup jelas

    BAB X PENUTUP

    Pasal 49 Cukup jelas