Ad.art Ipekb Indonesia 2012

download Ad.art Ipekb Indonesia 2012

of 33

Transcript of Ad.art Ipekb Indonesia 2012

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    1/33

    JAKARTA 11 DESEMBER 2012ANGGARAN DASAR DAN

    ANGGARAN RUMAH

    TANGGA

    DEWAN PENGURUS PUSAT

    IKATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA (IPeKB)

    INDONESIA

    2012

    ASUS

    [Type the company name]

    [Pick the date]

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    2/33

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yangMaha Kuasa, berkat rahmat dan karunia-Nya Rapat Kerja Nasional

    DPP Ikatan Penyuluh KB telah berlangsung dengan lancar.

    Keberhasilan suatu organisasi dalam menjaga

    keberlangsungannya akan dikaitkan dengan seberapa jauh tujuan

    yang telah ditetapkan itu tercapai. Salah satu cara yang digunakan

    untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu organisasi yaitu

    pengukuran efektivitas.

    Musyawarah Nasional Ikatan Penyuluh KB Indonesia telah

    dilaksanakan pada bulan Oktober 2012. Sesuai dengan Anggaran

    Dasar IPeKB pasal 16 dan amanat peserta Munas, Dewan Pengurus

    Pusat (DPP) IPeKB berkewajiban untuk menterjemahkan amanat

    tersebut. Salah satu cara untuk menterjemahkan amanat tersebut

    adalah dengan menggunakan forum Rapar Kerja Nasional

    (Rakernas). Agar proses ini bersinergi dengan program

    Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) khususnya di tingkat

    lapangan, agar keberlangsungan organisasi ini dapat berjalan dan

    bersinergi dengan baik.

    Akhirnya semoga sumbangsih saran dari teman teman

    Penyuluh Keluarga Berencana dan para Dewan Pengurus Pusat

    IPeKB Indonesia dalam menuntaskan amanah Musyawarah

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    3/33

    Nasional (Munas) II tahun 2012 dapat membawa perubahan yang

    signifikan untuk kemajuan IPeKB Indonesia.

    Jakarta, 11 Desember 2012

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    4/33

    ANGGARAN DASAR

    IKATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA

    INDONESIA (IPeKB INDONESIA)

    MUKADIMAH

    Bahwa sesungguhnya masyarakat adil dan makmur

    melalui norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera adalah

    bagian dari tujuan negara, sebagai cita-cita luhur bangsaindonesia. Oleh karena itu masalah kependudukan, harus

    dikendalikan oleh seluruh komponen bangsa, yang memiliki

    kepedulian dan atau keberpihakan pada perjuangan untuk

    mewujudkan cita-cita dimaksud.

    Bahwa Perjuangan meraih cita-cita perwujudan Keluarga

    Kecil, bahagia sejahtera melalui pelaksanaan ProgramKeluarga Berencana Nasional, dalam perkembangannya

    mengalami fluktuasi yang sangat berarti, sebagai akibat dari

    perubahan lingkungan strategis global yang berimplikasi

    terhadap tuntutan perubahan arah kebijakan program, dimana

    pelaksanaan yang semula menggunakan pendekatan

    demografis, harus menjadi lebih difokuskan kepada

    pemenuhan hak-hak asasi manusia dan hak-hak reproduksikeluarga.

    Pada sisi yang lain, perubahan lingkungan strategis

    nasional yang ditandai dengan pergeseran sistem

    pemerintahan sentralistik menuju ke desentralistik sesuai UU

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    5/33

    No. 22 tahun 1999, sebagaimana dirubah dengan UU No. 32

    tahun 2004 yang lebih dikenal dengan otonomi daerah, secara

    langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap

    kesinambungan Program Kependudukan dan KeluargaBerencana.

    Dampak secara nyata dari pelaksanaan otonomi daerah

    tersebut dalam pelaksanaan Program KB Nasional, salah

    satunya adalah berkurangnya tenaga pelaksana program di lini

    lapangan, khususnya Petugas Lapangan Keluarga Berencana

    Nasional (PKB dan PLKB), maupun pengelola dan ataupengendali program di tingkat Kecamatan yang mengalami

    pengurangan jumlah yang sangat signifikan dibanding

    kebutuhan, yang disebabkan adanya mutasi dan atau

    pengalihan fungsi.

    Menyadari sepenuhnya kondisi seperti yang di uraikan diatas, maka untuk mempertahankan eksistensi keberadaan dan

    untuk memperkuat kedudukan peran dan fungsi Penyuluh KB,

    atas berkat Rachmat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, disertai

    rasa tanggung jawab yang tinggi, dengan ini petugas pengelola,

    penyuluh KB dan kelompok masyarakat maupun individu yang

    memiliki keinginan yang sama, menyatakan sikap untuk

    membentuk suatu wadah organisasi profesi dibawah binaan

    BKKBN dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    6/33

    BAB I

    NAMA DAN KEDUDUKAN

    Pasal 1

    1. Organisasi ini bernama Ikatan Penyuluh KeluargaBerencana Indonesia disingkat IPeKB Indonesia.

    2. IPeKB Indonesia berkedudukan di Ibukota Negara,Provinsi dan Kabupaten/Kota.

    BAB II

    AZAS

    Pasal 2IPeKB Indonesia berazaskan Pancasila dan UUD 1945.

    BAB III

    STATUS DAN SIFAT

    Pasal 3IPeKB Indonesia memiliki status:

    1. Tidak ada hubungan hirarki dengan organisasi/lembagalain maupun perorangan ditingkat manapun.

    2. Organisasi Profesi3. Tidak berafiliasi pada partai politik, suku, agama dan

    golongan tertentu.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    7/33

    Pasal 4

    IPeKB Indonesia memiliki sifat: :

    1. Demokratis, independen dan sosial kemasyarakatan.2. Memiliki keleluasaan untuk mengembangkan diri.3. Berdasarkan kesamaan tujuan.

    BAB IV

    TUJUAN

    Pasal 5

    IPeKB Indonesia bertujuan :

    1. Menyatukan Penyuluh Keluarga Berencana, PengelolaKeluarga Berencana dan individu yang mempunyai cita-cita yang sama.

    2. Meningkatkan kompetensi profesi.3. Memperjuangkan aspirasi,hak dan kesejahteraan

    anggota.4. Meningkatkan kepedulian, peranserta masyarakat dan

    membangun kemitraan dalam mewujudkan KeluargaKecil Bahagia dan Sejahtera.

    BAB VKEANGGOTAAN

    Pasal 6

    1. Anggota IPeKB Indonesia adalah warga NegaraRepublik Indonesia.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    8/33

    2. Status keanggotaan IPeKB :a. Anggota Biasa.b. Anggota Luar Biasa

    c. Anggota Kehormatan.3. Ketentuan anggota diatur dalam Anggaran Rumah

    Tangga (ART).

    BAB VI

    STRUKTUR KEPENGURUSAN

    Pasal 7

    Struktur Kepengurusan IPeKB Indonesia terdiri dari:

    1. Di Pusat disebut Dewan Pengurus Pusat (DPP)

    IPeKB Indonesia.2. Di Provinsi disebut Dewan Pengurus Daerah

    (DPD) IPeKB Indonesia.3. Di Kabupaten/Kota disebut Dewan Pengurus

    Cabang (DPC) IPeKB Indonesia.

    Pasal 8

    Kepengurusan IPeKB Indonesia terdiri dari :

    1. Dewan Pengurus Pusat, Dewan Pengurus Daerah danDewan Pengurus Cabang.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    9/33

    2. Dewan Pengurus Pusat, Dewan Pengurus Daerah danDewan Pengurus Cabang terdiri dari pengurus inti,Unsur Pengurus Inti, Departemen, Bidang, Seksi dan

    Unit lainnya.3. Pengurus inti terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris

    Umum dan Bendahara Umum.4. Selain Dewan Pengurus Pusat, Dewan Pengurus

    Daerah dan Dewan Pengurus Cabang juga dilengkapidengan Dewan Penasehat dan Dewan Pembina.

    5. Pengurus inti dipilih oleh Musyawarah Nasional IPeKB

    Indonesia, Musyawarah Daerah dan MusyawarahCabang untuk jangka waktu 4 (empat) tahun.6. Selain pengurus inti diangkat (diusulkan) oleh formatur

    terpilih bersama Pengurus inti.

    BAB VII

    TUGAS DAN KEWAJIBAN PENGURUS

    Pasal 9

    1. Dewan Pengurus Pusat memimpin kepengurusan danbertanggungjawab atas pelaksanaan keputusanMusyawarah Nasional.

    2. Dewan Pengurus Pusat berkewajiban memberikan

    laporan atas pelaksanaan ayat 1 kepada MusyawarahNasional berikutnya.

    3. Dewan Pengurus Daerah memimpin kepengurusandan bertanggungjawab atas pelaksanaan keputusanMusyawarah Daerah.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    10/33

    4. Dewan Pengurus Daerah berkewajiban memberikanlaporan atas pelaksanaan ayat 3 kepada MusyawarahDaerah berikutnya.

    5. Dewan Pengurus Cabang memimpin kepengurusandan bertanggungjawab atas pelaksanaan keputusanMusyawarah Cabang.

    6. Dewan Pengurus Cabang berkewajiban memberikanlaporan atas pelaksanaan ayat 5 kepada MusyawarahCabang berikutnya.

    BAB VIIIMUSYAWARAH DAN RAPAT

    Pasal 10

    1. Musyawarah Nasional (MUNAS), MusyawarahDaerah (MUSDA) dan Musyawarah Cabang(MUSCAB) IPeKB Indonesia merupakan otoritastertinggi untuk menetapkan Pengurus inti, kebijakanumum dan menilai serta mensyahkanpertanggungjawaban pengurus.

    2. Musyawarah Nasional (MUNAS), MusyawarahDaerah (MUSDA) dan Musyawarah Cabang(MUSCAB) IPeKB Indonesia dilaksanakan 4 (empat)

    tahun sekali.

    Pasal 11

    1. Musyawarah Nasional (MUNAS) IPeKB Indonesiadihadiri oleh Dewan Pengurus Pusat, utusan Dewan

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    11/33

    Pengurus Daerah dan utusan Dewan PengurusCabang serta Anggota dan undangan lainnya.

    2. Musyawarah Daerah (MUSDA) IPeKB Indonesia

    dihadiri oleh Dewan Pengurus Daerah dan utusanDewan Pengurus Cabang serta anggota danundangan lainnya.

    3. Musyawarah Cabang (MUSCAB) IPeKB Indonesia diKabupaten/Kota dihadiri oleh Dewan PengurusCabang, Anggota dan undangan lainnya.

    Pasal 121. Rapat Kerja adalah tindaklanjut dari hasil

    Musyawarah Nasional (MUNAS), MusyawarahDaerah (MUSDA) dan Musyawarah Cabang(MUSCAB) IPeKB Indonesia

    2. Rapat Kerja dilaksanakan minimal satu kali dalamsatu tahun.

    Pasal 13

    Macam-macam rapat antara lain:

    1. Rapat Kerja Pengurus.2. Rapat Kerja Koordinasi.

    3. Rapat Kerja Pimpinan.4. Rapat Kerja Konsultasi.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    12/33

    BAB IX

    KEUANGAN DAN KEKAYAAN

    Pasal 14

    Keuangan IPeKB Indonesia bersumber dari :

    1. Iuran anggota.2. Sumbangan, bantuan, hibah dan sumber-sumber lain

    yang tidak mengikat.

    3. Hasil Usaha yang dilakukan oleh Unit Khusus IPeKB.

    Pasal 15

    Kekayaan IPeKB Indonesia adalah seluruh

    barang/inventaris baik bergerak maupun tidak bergerak

    yang menjadi aset organisasi.

    BAB X

    PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN

    PEMBUBARAN ORGANISASI

    Pasal 16

    1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukanmelalui Musyawarah Nasional (MUNAS) atauMusyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB).

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    13/33

    2. Musyawarah Nasional (MUNAS) atau MusyawarahNasional Luar Biasa (MUNASLUB) pada ayat (1)minimal harus dihadiri oleh 2/3 dari Dewan Pengurus

    Pusat, dan 2/3 utusan Dewan Pengurus Daerah.3. Keputusan Perubahan Anggaran Dasar harus disetujui

    minimal oleh 1/2 +1 peserta yang hadir.

    Pasal 17

    Organisasi IPeKB Indonesia dapat dibubarkan secara

    internal oleh :

    1. Musyawarah Nasional (MUNAS) yang dilakukankhusus untuk itu, apabila diusulkan oleh 2/3 pengurusPusat, 2/3 pengurus daerah dan 2/3 pengurus cabang.

    2. Keputusan pembubaran ini sah apabila dihadiri oleh2/3 utusan tersebut pada ayat 1 dan diputuskan oleh

    1/2+1 dari yang hadir.3. Keputusan pembubaran diberitahukan kepada pihak-

    pihak yang terkait paling lambat 7 (tujuh) harikemudian.

    4. Segera setelah pembubaran IPeKB Indonesia makamantan pengurus pada periode terakhir harusmenyelesaikan urusan hutang-piutang dan kewajiban

    lainnya.5. Kekayaan yang masih ada diselesaikan sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    14/33

    BAB XI

    ATRIBUT

    Pasal 18

    IPeKB Indonesia mempunyai atribut khusus yang diaturdalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

    BAB XII

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 19

    1. Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan dandisahkan oleh Musyawarah Nasional (MUNAS) atauMusyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB).

    2. Ketentuan yang belum tercantum dalam AnggaranDasar (AD) ini selanjutnya akan diatur dalamAnggaran Rumah Tangga (ART) dan PeraturanOrganisasi (PO).

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    15/33

    ANGGARAN RUMAH TANGGA

    IKATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA

    INDONESIA

    ( IPeKB INDONESIA )

    BAB I

    ATRIBUT

    Pasal 1

    1. Lambang organisasi IPeKB Indonesia adalah segi limawarna biru muda yang didalamnya terdapat gambarkeluarga dengan dua anak dan 8 pilar berwarna birutua yang menggambarkan 8 fungsi keluarga, ikatanpita berwarna kuning emas bertuliskan IKATAN

    PENYULUH KELUARGA BERENCANA INDONESIA,dan bertulis kependekannya: IPeKB INDONESIAserta berpondasi tiga tangga berwarna biru tua.

    2. Bendera organisasi IPeKB Indonesia dasar berwarnabiru muda bergambar lambang pada ayat satu, ukuranbendera menyesuaikan peraturan yang berlaku.

    3. Lencana IPeKB Indonesia dalam ukuran kecil sesuai

    dengan lambang KB pada ayat satu.4. Kop surat berisi lambang organisasi dipojok kiri, namaorganisasi, alamat, nomor telepon, nomor fax, danalamat email, dengan huruf resmi.

    5. Stempel berbentuk lingkaran disesuaikan denganlambang IPeKB Indonesia dengan tinta biru.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    16/33

    6. Mars dan Hymne yang merupakan ciri khas yang akandiatur oleh pengurus pusat.

    7. Bentuk kartu anggota berlogo, tertulis identitas

    anggota yang disahkan dan ditandatangani oleh ketuaumum dan sekretaris umum pengurus pusat, sertaberlaku sepanjang yang bersangkutan masih menjadianggota organisasi.

    BAB II

    KEANGGOTAAN

    Pasal 2

    Syarat menjadi anggota biasa adalah

    1. Petugas Lapangan Keluarga Berencana ( PLKB ) danatau Penyuluh Keluarga Berencana ( PKB ).

    2. Pengelola KB Kecamatan, yang selanjutnya disebutKoordinator Penyuluh KB, Kepala Unit PelaksanaTeknis, Pengawas PLKB atau sebutan lain yangsejenis.

    3. Mantan PLKB / PKB yang masih aktif sebagai PNSdan memiliki komitmen terhadap programKependudukan dan Keluarga Berencana ( KKB ).

    4. Butir 1, 2 dan 3 secara otomatis menjadi anggota.5. Memiliki kartu anggota yang telah ditetapkan.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    17/33

    Pasal 3

    Syarat menjadi anggota luar biasa adalah

    1. Pensiunan PLKB / PKB.2. Tenaga Kontrak / honorer aktif sebagai PLKB3. Perorangan yang peduli dan berperan serta dalam

    Program Kependudukan dan KB.4. Pejabat / Staf pemerintah / swasta yang peduli dan

    berperan serta dalam program Kependudukan danKB.

    5. Mengajukan secara tertulis kepada Pengurus Cabang/ Pengurus Daerah atau Pengurus Pusat .

    6. Memiliki Kartu Anggota yang telah ditetapkan.

    Pasal 4

    Syarat menjadi anggota kehormatan adalah

    1. Tokoh Formal / Non Formal yang berpengaruh dalamProgram Kependudukan dan Keluarga Berencana.

    2. Mempunyai kepedulian dan peran serta dalamProgram Kependudukan dan KB.

    3. Diminta kesediaannya atas dasar musyawarah / rapatpengurus dan yang bersangkutan menyatakan

    kesediaannya.

    Pasal 5

    Status keanggotaan seseorang sebagai anggota

    berhenti apabila meninggal dunia, atas permintaan

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    18/33

    sendiri, dan dibatalkan oleh Dewan Pengurus Pusat

    atas usul DPD / DPC.

    Pasal 6

    Status keanggotaan seseorang dapat dibatalkan apabila :

    Secara sah melanggar hukum dan dibuktikan dengan

    adanya keputusan hukum yang tetap.

    1. Melakukan tindakan secara sistematis merusak citradan nama baik organisasi.

    2. Secara sah terbukti melanggar anggaran dasar dananggaran rumah tangga.

    3. Diputuskan oleh rapat pengurus.

    BAB III

    KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA

    Pasal 7

    Kewajiban anggota biasa adalah :

    1. Aktif mengikuti setiap kegiatan organisasi.2. Melaksanakan profesi dengan baik dan sungguh-

    sungguh.3. Menjaga wibawa organisasi.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    19/33

    Pasal 8

    Kewajiban anggota luar biasa dan anggota kehormatan

    adalah,

    1. Mendukung aktivitas dan program kerja organisasi.2. Aktif memberikan dukungan untuk kemajuan

    organisasi.3. Aktif melakukan advokasi kepada pemangku

    kepentingan untuk kemajuan organisasi.

    Pasal 9

    Hak anggota biasa adalah :

    1. Memilih dan dipilih menjadi pengurus.2. Mendapatkan peningkatan pengembangan profesi.3. Mendapatkan manfaat dari kegiatan usaha organisasi

    Pasal 10

    Hak anggota luar biasa dan kehormatan adalah :

    1. Memilih dan dipilih menjadi anggota dewan pembina.2. Memberikan rujukan dan referensi kebijakan program

    kerja.3. Mendapatkan manfaat dan kegiatan usaha organisasi.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    20/33

    BAB IV

    HUBUNGAN TATA KERJA

    Pasal 11

    Hubungan organisasi meliputi :

    1. Dewan Pengurus Pusat dapat berhubungan denganDewan Pengurus Cabang melalui Dewan PengurusDaerah.

    2. Dewan Pengurus Cabang dapat berhubungan denganDewan Pengurus Pusat melalui Dewan PengurusDaerah.

    3. Dewan Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang dapatmelakukan hubungan konsultasi dan koordinasidengan Dewan Pembina masing-masing.

    4. Hubungan antar Dewan Pengurus Daerah diketahui

    oleh Dewan Pengurus Pusat dan hubungan antarDewan Pengurus Cabang diketahui oleh DewanPengurus Daerah.

    5. Dewan Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang dapatberhubungan dengan mitra / organisasi lain diaturberdasarkan peraturan pengurus.

    Pasal 12

    Bagan struktur organisasi tertuang dalam lampiran

    Anggaran Rumah Tangga ( ART ).

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    21/33

    BAB V

    KEPENGURUSAN

    Pasal 13

    Syarat umum menjadi pengurus adalah

    1. Anggota biasa diusulkan dan dipilih oleh MusyawarahNasional, Musyawarah Daerah dan MusyawarahCabang.

    2. Bersedia dan bertanggung jawab menjadi pengurus.

    Pasal 14

    Tugas pengurus adalah :

    1. Menjalankan program kerja yang telah ditetapkan oleh

    MUNAS, MUSDA dan MUSCAB.2. Menggali potensi sumber daya yang sah untuk

    optimalisasi pencapaian program kerja.3. Menyampaikan laporan secara berjenjang setiap 1 (

    satu ) tahun sekali4. Menyelenggarakan MUNAS, MUSDA dan MUSCAB.

    Pasal 15

    Pengurus inti ( Ketua Umum, Sekretaris Umum dan

    Bendahara Umum ) berhalangan tetap / berhenti dari

    jabatannya, apabila :

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    22/33

    1. Meninggal dunia.2. Mengundurkan diri.3. Beralih status keanggotaan, dari anggota biasa

    menjadi anggota luar biasa / kehormatan.4. Keanggotaan dibatalkan sebagaimana dimaksud

    dalam pasal 6.5. Merangkap jabatan sebagai pengurus inti ( Ketua

    Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum ),pada tingkatan organisasi yang sama.

    Pasal 16

    1. Pengurus yang kemudian hari beralih statuskeanggotaan menjadi anggota luar biasa /kehormatan, tetap dapat menjalankan tugasnyasampai ada keputusan hasil rapat pengurus.

    2. Apabila pengurus meninggal dunia, mengundurkan

    diri dan atau tidak dapat melaksanakan tugas makajabatannya diisi oleh anggota biasa yang ditetapkanmelalui rapat pengurus.

    3. Apabila Ketua Umum berhalangan tetap karenameninggal dunia, mengundurkan diri dan tidak dapatmelaksanakan tugas, maka jabatannya dilaksanakansementara oleh Sekretaris Umum dan Bendahara

    Umum sampai telah ditentukan penggantinya padaMusyawarah Umum berikutnya.

    4. Apabila Sekretaris Umum dan Bendahara Umumberhalangan tetap maka jabatannya dilaksanakansementara oleh anggota / pengurus lainnya yangdipilih melalui Rapat Pengurus.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    23/33

    BAB VI

    STRUKTUR KEPENGURUSAN

    Pasal 17

    Struktur Pengurus meliputi Dewan Pengurus dan Dewan

    Pembina.

    1. Dewan Pengurus meliputi, Pengurus Inti, PengurusTeras dan Pengurus Harian.

    2. Pengurus Inti adalah pengurus yang dipilih olehMusyawarah Umum meliputi Ketua Umum,Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.

    3. Pengurus Teras adalah bagian dari pengurus intiatau pimpinan pengurus yaitu Ketua I, Ketua II ( wakilketua umum ), sekretaris I, sekretaris II ( wakilsekretaris umum ) dan bendahara I, bendahara II (wakil bendahara ).

    4. Pengurus Harian adalah bagian penting pengurusyang aktif melaksanakan kegiatan yang terhimpundalam Departemen, bidang dan seksi serta unitpelaksana teknis.

    5. Kelengkapan Dewan Pengurus Pusat ( DPP )meliputi :

    a. Departemen Organisasi dan Kepengurusan :

    1) Bidang Pembinaan Pengurus2) Bidang Penguatan Organisasi3) Bidang Monitoring dan Evaluasi

    b. Departemen Kompotensi dan kesejahteraan :1) Bidang Pengembangan Kompotensi2) Bidang Peningkatan Kesejahteraan

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    24/33

    3) Bidang Peningkatan Prestasic. Departemen Kemitraan dan Pengabdian

    Masyarakat :

    1) Bidang Kemitraan2) Bidang Pengabdian Masyarakat3) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan

    Masyarakatd. Departemen Advokasi, Kependudukan dan

    Hukum:1) Bidang Advokasi dan Penggerakan

    2) Bidang Kependudukan3) Bidang Bantuan Hukume. Pengembangan Departemen:

    1) Pos Pemberdayaan Keluarga ( Posdaya )2) Koperasi dan Pameran3) Pendidikan dan Pelatihan4) Media Cetak5) Media Elektronik

    6. Kelengkapan Dewan Pengurus Daerah ( DPD ) danDewan Pengurus Cabang ( DPC ) meliputi :

    a. Bidang Organisasi dan Kepengurusan :

    1) Seksi Pembinaan Pengurus2) Seksi Penguatan Organisasi3) Bidang Monitoring dan Evaluasi

    b. Bidang Kompotensi dan kesejahteraan :1) Seksi Pengembangan Kompotensi2) Seksi Peningkatan Kesejahteraan3) Seksi Peningkatan Prestasi

    c. Bidang Kemitraan dan PengabdianMasyarakat :

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    25/33

    1) Seksi Kemitraan2) Seksi Pengabdian Masyarakat3) Seksi Pemberdayaan Perempuan dan

    Masyarakatd. Bidang Advokasi, Kependudukan dan Hukum:

    1) Seksi Advokasi dan Penggerakan2) Seksi Kependudukan3) Seksi Bantuan Hukum

    e. Pengembangan Departemen:1) Pos Pemberdayaan Keluarga ( Posdaya )

    2) Koperasi dan Pameran3) Pendidikan dan Pelatihan4) Media Cetak5) Media Eloktronik

    7. Pengurus Teras I membina urusan internal (Departemen / Bidang a dan b ) dan Pengurus TerasII membina urusan eksternal ( Departemen / Bidang cdan d ).

    8. Kelengkapan Struktur kepengurusan Daerah dancabang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisidaerah setempat.

    BAB VII

    DEWAN PENASEHAT DAN DEWAN PEMBINA

    Pasal 18

    1. Dewan Penasehat dan Dewan Pembina berada padasetiap tingkatan wilayah ( Pusat, Provinsi danKabupaten / Kota ).

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    26/33

    2. Dewan Pembina terdiri dari

    a. Satu orang Ketua merangkap anggota.

    b. Wakil Ketua merangkap anggota.c. Anggota.3. Dewan Pembina meliputi unsur pejabat dan unsur

    perorangan.4. Unsur Pejabat yang ditetapkan sebagai anggota

    dewan pembina disesuaikan dengan strukturorganisasi yang ada di Pusat, Daerah dan Cabang.

    5. Unsur Perorangan yang ditetapkan sebagai anggota

    Dewan Pembina karena dedikasi dan integritasnyaserta kepedulian yang tinggi terhadap programKependudukan dan Keluarga Berencana ( KKB ).

    6. Jumlah anggota dewan pembina dari unsur pejabatminimal 4 maksimal 9 orang, dan dari unsurperorangan minimal 5 maksimal 12 orang.

    7. Anggota Dewan Pembina Daerah dan Cabang

    disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.

    Pasal 19

    Syarat umum menjadi anggota Dewan Pembina adalah

    1. Menunjukkan kepedulian dan peran serta dalam bidang

    Kependudukan dan Keluarga Berencana ( KKB ).2. Anggota Dewan Pembina diusulkan oleh peserta

    musyawarah dan ditetapkan oleh rapat pengurus.3. Anggota Dewan Pembina dapat berhenti karena

    meninggal dunia, mengundurkan diri dan tak dapat aktifmelaksanakan tugas.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    27/33

    4. Pergantian anggota Dewan Pembina ditetapkanmelalui rapat pengurus.

    Pasal 20

    Tugas Dewan Pembina adalah :

    1. Memberi masukan kepada pengurus dalam mengelolaorganisasi.

    2. Memberi dukungan kepada pengurus dalam menuju

    kemajuan organisasi.3. Mediator kepada pemangku kepentingan dan

    kemitraan usaha organisasi.4. Aktif berpartisipasi kegiatan organisasi.

    BAB VIII

    MUSYAWARAH DAN RAPAT

    Pasal 21

    1. Musyawarah terdiri dari Musyawarah Umum danMusyawarah Luar Biasa.

    2. Musyawarah umum dilakukan pada akhir masa

    jabatan kepengurusan, sekaligus memilih danmenetapkan pengurus yang baru.

    3. Musyawarah Umum untuk Tingkat Nasional, Provinsidan Kabupaten / Kota selanjutnya disebutMusyawarah Nasional ( Munas ), Musyawarah Daerah( Musda ) dan Musyawarah Cabang ( Muscab ).

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    28/33

    4. Pelaksanaan Musyawarah Umum dilaksanakan olehpengurus di setiap tingkatan.

    5. Musyawarah Umum disetiap tingkatan sah

    dilaksanakan, apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 utusan peserta.

    6. Musyawarah Luar Biasa dilaksanakan apabila ada halyang mendesak untuk diselesaikan menyangkutkepentingan organisasi dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 utusan peserta.

    7. Hak suara dalam Musyawarah Nasional adalah utusan

    dari unsur Pengurus Pusat, unsur Pengurus Daerahdan unsur Pengurus Cabang.

    Pasal 22

    1. Musyawarah Kerja IPeKB Indonesia disebut MUKERdilaksanakan minimal satu kali dalam dua tahun guna

    membahas evaluasi dan perencanaan program.2. Musyawarah Kerja IPeKB dilaksanakan secara

    berjenjang dimulai dari Kabupaten / Kota, Provinsidan Pusat.

    Pasal 23

    Macam-macam rapat antara lain :

    1. Rapat Kerja Pengurus adalah rapat yang dihadiri olehseluruh pengurus.a. Rapat Kerja Pengurus Pusat dilaksanakan minimal 1

    ( satu ) tahun sekali.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    29/33

    b. Rapat Kerja Pengurus Daerah dilaksanakan minimal6 ( enam ) bulan sekali.

    c. Rapat Pengurus Cabang dilaksanakan minimal 3 (

    tiga ) bulan sekali.2. Rapat Koordinasi adalah rapat yang dihadiri oleh unsur

    Pimpinan Pengurus dan Dewan Pembina dilaksanakanminimal 1 ( satu ) tahun sekali.

    3. Rapat Pimpinan adalah rapat yang dihadiri oleh unsurKetua, Sekretaris dan Bendahara di cabang, daerah danpusat.

    4. Rapat Konsultasi adalah rapat yang diselenggarakanoleh Cabang / Daerah yang dihadiri oleh pengurussetingkat di atasnya.

    BAB IX

    PRODUK HUKUM

    Pasal 24

    Produk Hukum Organisasi meliputi :

    1. Surat Keputusan Pengurus merupakan dasar yangmengikat pengurus untuk melaksanakan tugas,wewenang, kewajiban dan hak.

    2. Surat Edaran Pengurus merupakan pemberitahuandari pengurus yang mendasari anggota berpartisipasiaktif dalam aktivitas.

    3. Surat Perintah Tugas merupakan penugasan daripimpinan kepada pengurus / anggota untukmelaksanakan tugas organisasi.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    30/33

    4. Surat Peringatan merupakan teguran / peringatanyang ditujukan kepada seseorang / lembaga / anggotauntuk diketahui bahwa yang bersangkutan telah

    melakukan tindakan / sikap yang merugikankepentingan organisasi.

    5. Surat Pemberhentian dan atau Pembatalan Anggotamerupakan tindakan pengurus setelah suratperingatan tidak mendapat respon yang cukup.

    Pasal 25Penetapan Surat Keputusan Pengurus :

    1. Susunan Dewan Pengurus Pusat ditetapkan dandisahkan oleh Tim Formatur Pusat, sebagai MajelisSidang.

    2. Dewan Pengurus Pusat dilantik dan dikukuhkan oleh

    Kepala BKKBN atau pejabat kementerian /kelembagaan negara.

    3. Susunan Dewan Pengurus Daerah disahkan oleh TimFormatur Daerah dan ditetapkan dengan SuratKeputusan Dewan Pengurus Pusat.

    4. Dewan Pengurus Daerah dilantik oleh DewanPengurus Pusat dan dikukuhkan oleh Pejabat Tingkat

    Provinsi.5. Susunan Dewan Pengurus Cabang disahkan oleh TimFormatur Cabang dan ditetapkan dengan SuratKeputusan Dewan Pengurus Daerah.

    6. Dewan Pengurus Cabang dilantik oleh DewanPengurus Daerah dan dikukuhkan oleh PejabatKabupaten / Kota.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    31/33

    7. Apabila Dewan Pengurus Cabang sudah terbentuk,sementara Dewan Pengurus Daerah belum terbentukatau tak dapat menjalankan tugas maka susunan

    pengurus ditetapkan dengan Surat Keputusan DewanPengurus Pusat.

    Pasal 26

    Sistem administrasi organisasi ditetapkan melalui rapat

    kerja pengurus.

    BAB X

    TATA TERTIB PEMILIHAN

    Pasal 271. Pemilihan Pengurus Inti ( Ketua Umum, Sekretaris

    Umum dan Bendahara umum ) dilakukan melaluipenetapan bakal calon dan pemilihan calon tetap.

    2. Penetapan bakal calon Pengurus Inti dilakukandengan cara setiap Utusan Daerah / Cabangmengajukan paling banyak 3 ( tiga ) nama bakal calon

    Ketua Umum, 3 ( tiga ) nama bakal calon Sekretarisumum dan 3 ( tiga ) nama bakal calon BendaharaUmum.

    3. Bakal calon Ketua Umum, Sekretaris Umum danBendahara Umum yang mendapat suara tertinggi 1sampai 3 ditetapkan sebagai calon tetap.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    32/33

    4. Calon tetap Ketua Umum, Sekretaris Umum danBendahara Umum dipilih oleh setiap peserta sidangdengan memiliki hak satu suara ( one man one vote ),

    dan setiap peninjau hanya memiliki hak bicara.5. Setiap Pengurus Pusat memiliki 1 ( satu ) suara,

    Pengurus Daerah memiliki 2 ( dua ) suara danPengurus Cabang memiliki 1 ( satu ) suara.

    6. Calon Ketua Umum, calon Sekretaris Umum dan calonBendahara Umum yang mendapatkan suara terbanyakditetapkan sebagai Ketua Umum terpilih, Sekretaris

    Umum terpilih dan Bendahara Umum terpilih.

    Pasal 28

    1. Penyusunan kepengurusan dilakukan oleh KetuaUmum terpilih, Sekretaris Umum terpilih danBendahara Umum terpilih atas usulan Tim Formatur.

    2. Tim Formatur terdiri dari Pengurus Inti terpilih danbeberapa Utusan Daerah.

    3. Jumlah Anggota Formatur dari Utusan Daerah /Utusan Cabang dan cara pemilihannya ditetapkan olehMajelis Sidang.

    4. Tugas Tim Formatur adalah :a. Membentuk kelengkapan susunan pengurus

    b. Mengusulkan anggota Dewan Penasehat danDewan Pembinac. Menindaklanjuti agar kepengurusan mendapat

    surat keputusan / pengesahan dari DewanPengurus di atasnya dan Pelantikan sertapengukuhan oleh pejabat yang berwenang.

  • 7/26/2019 Ad.art Ipekb Indonesia 2012

    33/33

    d. Pemilihan Pengurus memperhatikan kemampuanseseorang dan keterwakilan daerah geografis;

    BAB XI

    PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

    Pasal 29

    1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapatdilakukan melalui Musyawarah Nasional.

    2. Musyawarah Nasional sah apabila dihadiri oleh 2/3Pengurus Pusat, 2/3 dari jumlah provinsi dan atau 2/3utusan daerah.

    3. Keputusan musyawarah dianggap sah apabila disetujuioleh +1 anggota yang hadir.

    Pasal 30

    Keputusan Musyawarah Nasional berlaku kepada

    organisasi yang sama pada setiap tingkatan baik yang

    telah terbentuk maupun yang akan dibentuk.