Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1
-
Upload
anatta-sannai -
Category
Documents
-
view
54 -
download
5
Transcript of Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1
AD/ART Asosisi Robotika Indonesia
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Untukmu Indonesiaku
Latar Belakang
Teknologi Robotika berkembang dengan pesat dan sudah banyak menyentuh berbagai bidang
kehidupan. Perkembangan ini didorong oleh kemajuan teknologi bidang elektronika, mekanika dan
komputer. Aplikasnya bukan hanya sudah dipergunakan oleh Industri besar untuk membuat suatu produk,
tapi juga sudah mulai masuk kepada pemenuhan kebutuhan keluarga atau pribadi.
Riset bidang robotika banyak dimulai dari lingkungan kampus, lalu biasanya dilanjutkan dalam
bentuk kompetisi, baik skala regional, nasioanl dan bahkan internasional. Dengan kondisi ini, maka sumber
daya manusia untuk bidang robotikapun mengalami peningkatan, dan tentunya hal ini, merupakan hal
posisitf untuk terus didukung.
Namun pada kondisi lain, pengembangan teknologi ini masih bersifat parsial dan sektoral, misal
hanya terbatas untuk kalangan perguruan tinggi saja, dan terbatas pada perguruan tinggi yang berada di kota-
kota besar, artinya belum terjadi pemerataan teknologi , serta masih terbatas pada satu jenis riset robot
sesuai kebutuhan kompetisi saja. Dengan adanya kondisi ini, maka akan memunculkan kondisi
ketidakmerataan penyebaran teknologi dan akan ketinggalan untuk riset jenis robot yang lainnya.
Untuk mensinergikan keutuhan industri, kompetisi yang beragam dan laju riset yang benar, maka
sudah selayakanya dibentuk suatu badan yang bertanggung jawab dalam penyebaran informasi, pendidikan
dan pelatihan dalam bidang teknologi robotika. Selain itu, badan ini seharusnya mampu menjadi pusat riset
unggulan bidang robotika nasional yang menampung segala ide, gagasan, hasil riset dan bahkan menjadi
duta untuk kompetisi skala internasional.
Dengan adanya badan ini, diharapkan terjadi pemerataan teknologi robotika, sehingga mampu
mempercepat peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan lebih siap , khususnya dalam
mengembangkan teknologi robotika untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
1
2
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
1.1 Nama wadah asosiasi ini adalah: ASOSIASI ROBOTIKA INDONESIA selanjutnya disingkat ARI.
Didalam bahasa Inggris, diterjemahkan menjadi INDONESIA ROBOTICS ASSOCIATION dengan
singkatan IRA
1.2 ARI didirikan di ……. Provinsi……… pada tanggal …. Bulan ….. 2010 untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan.
1.3. ARI berkedudukan di Indonesia, dan beranggotakan akademisi, praktisi dan pehobi , baik yang
bersifat perseorangan maupun yang tergabung dalam satu institusi atau kelompok yang memiliki visi
yang sama untuk mengembangkan teknologi robotika.
PASAL 2
AZAS DAN LANDASAN
2.1. ARI berazaskan Pancasila.
2.2. ARI berlandaskan:
a) Undang-undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusional
b) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ARI sebagai landasan operasional.
2.3. ARI tidak berpolitik, tidak berafiliasi dengan golongan atau partai politik dan bersifat kekeluargaan .
PASAL 3
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan ARI ini adalah untuk:
3.1. Menyampaikan pemikiran, saran dan aspirasi serta potensi anggota ARI untuk berperan aktif dalam
menjawab dan menyelesaikan tantangan Pembangungan Nasional, bekerja sama dengan Kementerian
Pendidikan Nasional , Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pertahanan dan Keamanan,
dan departemen/kementerian terkait
3.2. Membina dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga riset, asosiasi atau organisasi profesi
terkait, sekolah dan perguruan tinggi, dunia industri dibidang Robotika baik di dalam maupun luar
negeri untuk memberdayakan sumber daya manusia Indonesia.
3.3. Mengembangkan riset unggulan bidang Robotika, baik untuk pengembangan keilmuan, untuk
kompetisi maupun untuk pemenuhan keperluan industri.
3.4. Membina kemajuan profesi anggota melalui program organisasi dan perangkat-perangkat yang
dibentuk dan diatur dalam ART.
3.5. Meningkatkan profesionalisme anggota bersertifikasi nasional maupun internasional.
3
3.6. Memupuk rasa kekeluargaan dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya sesuai dengan azas
organsiasi.
PASAL 4
BIDANG USAHA
ARI menempuh bidang usaha yang dikelompokkan :
4.1 Bidang Pendidikan dan Pelatihan : Melakukan riset terpadu bidang robotika, untuk
mengembangkan teknologi robotika dan melaksanakan pelatihan untuk memenuhin kebutuhan dunia
akademisi dan industri bidang robotika baik secara kuantitas maupun kualitas.
4.2 Bidang Pengembangan dan Kerjasama : meningkatkan kerjasama dengan Instansi yang bergerak
dalam pengembangan robotika dan industri yang membutuhkan tenaga kerja bidang Robotika.
4.3 Bidang Kompetisi : Melaksankan kompetisi regional dan nasioanl sebagai sarana seleksi, dan juga
mengikuti kompetisi bidang robotika, baik skala regional, nasional maupun internasional.
BAB II
ORGANISASI
PASAL 6
STRUKTUR ORGANISASI
6.1 Struktur organisasi ARI terdiri dari:
6.1.1 ARI PUSAT
6.1.2 ARI DAERAH
6.1.3 ARI CABANG
6.2 ARI PUSAT di mana Pengurus Pusat Asosiasi berkedudukan di ibukota Republik Indonesia atau di
ibukota provinsi lain yang disetujui oleh kongres selanjutnya disebut DPP.
6.3 ARI DAERAH dimana Pengurus Daerah berkedudukan di daerah ibukota provinsi atau
kabupaten dan atau kotamadya yang disetujui oleh Kongres daerah selanjutnya disebut DPD.
6.4 ARI CABANG dimana Pengurus Cabang berkedudukan di daerah ibukota kabupaten atau kecamatan
yang disetujui oleh Kongres Cabang yang selanjutnya disebut DPC.
PASAL 7
PERANGKAT ASOSIASI
Perangkat Organisasi ARI adalah :
7.1 Kongres Nasional dan Kongres Nasional Luar Biasa
7.2 Dewan Pertimbangan
7.3 Dewan Penasehat
7.4 Dewan Pengurus Pusat (DPP) berkedudukan di Ibukota negara Republik Indonesia
7.5 Kongres Daerah
4
7.6 Dewan Pengurus Daerah (DPD) berkedudukan di Ibukota Provinsi
7.7 Kongres Cabang
7.8 Dewan Pengurus Cabang (DPC) berkedudukan di Ibukota Kabupaten atau Kotamadya
PASAL 8
KONGRES NASIONAL dan KONGRES NASIONAL LUAR BIASA
8.1 Kongres Nasional adalah lembaga musyawarah yang memegang kekuasaan tertinggi dalam asosiasi,
dan mempunyai wewenang:
8.1.1 Membuat, mengubah serta mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
8.1.2 Menetapkan Program Kerja Nasional
8.1.3 Memilih dan mengangkat Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat.
8.1.4 Mengesahkan Dewan Penasehat dan Dewan Pengurus Pusat.
8.2 Kongres Nasional diselenggarakan sekali dalam empat tahun dan tempat ditetapkan melalui kongres
nasional.
8.3 Jika dianggap perlu, dapat diselenggarakan Kongres Nasional Luar Biasa atas usul anggota dan
didukung sekurang-kurangnya setengah jumlah Dewan pengurus Daerah.
8.4 Kongers Nasional diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat dan dihadiri oleh minimal 2/3
(duapertiga) anggota dewan pengurus pusat dan 5 (lima ) perwakilan dewan pengurus daerah serta 2
(dua) perwakilan dewan pengurus cabang.
8.5 Penyelenggaraan Kongres dengan swadaya anggota.
8.6 Tata cara penyelenggaraan dan peserta Kongres Nasional/Kongres Luar Biasa di atur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
PASAL 9
DEWAN PERTIMBANGAN
9.1 Anggota Dewan Pertimbangan Asosiasi Pusat disingkat DPA Pusat,
adalah :
9.1.1 Para Pendiri ARI seperti yang tertera pada Akte Pendirian ARI yang masih bersedia
menjadi anggota DPA Pusat.
9.1.2 Para Mantan Ketua DPP ARI yang menuhi syarat dan bersedia menjadi anggota
DPA Pusat.
9.1.3 Anggota terpilih yaitu para sesepuh ARI yang bersedia, diusulkan dan dipilih pada
Munas setelah terbentuknya DPP pada setiap periode kepengurusan baru.
9.2 Jumlah Anggota DPA Pusat harus ganjil, maksimal adalah 2 (dua) kali jumlah Anggota Pendiri dan
para Mantan Ketua DPP ditambah 1(satu) orang atau minimal 7 (tujuh) orang.
5
9.3 Masa jabatan DPA Pusat sama dengan masa jabatan Dewan Pengurus Pusat
9.4 Jabatan DPA Pusat tidak dapat dirangkap dengan jabatan lain di dalam perangkat ARI.
9.5 Tugas dan kewajiban DPA Pusat:
9.5.1 Memberikan saran, pertimbangan dan masukan kepada DPP ARI dalam menjalankan program-
program kerja ARI
9.5.2 Melakukan fungsi pengawasan pelaksanaan kegiatan DPP ARI
9.6 Wewenang :
9.6.1 Jika diperlukan dapat memanggil DPP untuk diminta laporan pelaksanaan progres kerja ARI
9.6.2 Melantik kepengurusan DPP terpilih hasil MUNAS
9.6.3 Paling lama dalam waktu 3 bulan harus menunjuk Caretaker sampai terselenggaranya MUNAS
/ MUNASLUB apabila KetuaUmum / Sekretaris Jendral / Bendahara tidak dapatmenjalankan
tugasnya secara penuh karena satu dan lain hal.
9.6.4 Membekukan DPP apabila DPP dinilai tidak dapat lagi menjalankan tugasnya
9.6.5 Menyelenggarakan / memimpin MUNAS / MUNASLUB bila DPP / Pimpinan MUNAS /
MUNASLUB dinilai tidak mampu menyelenggarakannya / memimpin musyawarah tersebut.
9.7 Selanjutnya penjelasan lengkap mengenai keanggotaan, tugas dan wewenang DPA akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
PASAL 10
DEWAN PENASEHAT
10.1 Dewan Penasehat terdiri dari tenaga ahli dalam bidang Robotika yang diusulkan oleh anggota
berdasarkan kemampuan, integritas dan profesionalnya dan disahkan Kongres Nasional
10.2 Masa Bakti anggota Dewan Penasehat adalah 4 (empat) tahun
PASAL 11
DEWAN PENGURUS PUSAT
11.1 Dewan Pengurus Pusat adalah pelaksana keputusan Kongres Nasional
11.2 Masa Bakti Dewan Pengurus Pusat adalah 4 (empat) tahun
11.3 Dewan Pengurus Pusat Terdiri dari :
a. Seorang Ketua Umum
b. Sekurang kurangnya satu orang ketua bidang
c. Seorang Sekretaris Jenderal
d. Seorang Bendahara
e. Sekurang-kurangnya seorang anggota dewan pengurus
11.4 Ketua Umum bertanggung jawab kepada kongres
11.5 Ketua Umum dapat dipilih maksimum 2 (dua) kali masa bakti
6
11.6 Bidang-bidang dibentuk dewan pengurus pusat sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan
tugas tertentu . Dalam rangka pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan organisasi, Dewan Pengurus
Pusat dapat membentuk Sekretariat Pelaksana yang dipimpin oleh Ketua Pelaksana sesuai dengan
kebutuhan
PASAL 12
KONGRES DAERAH
12.1 Kongres Daerah diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah dan dihadiri oleh minimal
2/3 (duapertiga) anggota dewan Pengurus Daerah dan 5 (lima) perwakilan Dewan Pengurus Cabang
serta ditinjau oleh dua perwakilan Dewan Pengurus Pusat
12. 2. Kongres Daerah diselenggarakan sekali dalam 4 (empat) tahun dan tempat ditetapkan melalui
kongres Daerah.
12. 3. Penyelenggaraan Kongres Daerah dengan swadaya anggota.
PASAL 13
DEWAN PENGURUS DAERAH
13.1 Dewan Pengurus Daerah adalah perangkat organisasi di tingkat daerah provinsi dengan
kepengurusan sekurang-kurangnya :
a. Ketua
b. Sekretaris,
c. Bendahara
d. Koordinator Bidang
e. Anggota
13.2 Masa bakti Dewan Pengurus Daerah adalah 4 (empat) tahun
13.3 Ketua Dewan Pengurus Daerah dapat dipilih maksimum untuk 2 (dua) kali masa bakti.
13.4 Dewan Pengurus Daerah dipilih, diangkat dan bertanggung jawab kepada Kongres Daerah yang
bersangkutan, serta mendapat pengesahan dari Dewan Pengurus Pusat.
PASAL 14
KONGRES CABANG
14. 1 Kongres Cabang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Cabang dan dihadiri oleh minimal
2/3 (duapertiga) anggota dewan Pengurus Cabang dan ditinjau oleh 2(dua) perwakilan Dewan
Pengurus Daerah.
14.2. Kongres Cabang diselenggarakan sekali dalam 4 (empat) dan tempat ditetapkan melalui kongres
Cabang.
7
14.3 Penyelenggaraan Kongres Cabang dengan swadaya anggota.
PASAL 15
DEWAN PENGURUS CABANG
15.1 Dewan Pengurus Cabang adalah perangkat organisasi di tingkat daerah kabupaten dengan
kepengurusan sekurang-kurangnya :
a. Ketua
b. Sekretaris,
c. Bendahara
d. Koordinator Bidang
e. Anggota
15.2 Masa bakti Dewan Pengurus Daerah adalah 4 (empat) tahun.
15.3 Ketua Dewan Pengurus Cabang dapat dipilih maksimum untuk dua kali masa bakti.
15.4 Dewan Pengurus Cabang dipilih, diangkat dan bertanggung jawab kepada Kongres Cabang yang
bersangkutan, serta mendapat pengesahan dari Dewan Pengurus Daerah.
BAB III
KEANGGOTAAN
PASAL 16
JENIS ANGGOTA
16.1 Anggota Asosiasi adalah warga negara Indonesia yang berkecimpung atau berminat dalam bidang
Robotika.
16.2 Anggota terdiri dari :
a. Anggota Kehormatan adalah orang atau lembaga yang disahkan oleh dewan pengurus.
b. Anggota Biasa adalah para peneliti,pengajar, praktisi dan pehobi telah disahkan oleh dewan
pengurus.
PASAL 17
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
8
Adapun kewajiban anggota sebagai berikut:
17.1.1 Setiap anggota tunduk pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan-
keputusan Kongres dan Pengurus.
17.1.2 Setiap anggota wajib membayar iuran anggota yang besarnya ditentukan dalam Kongres Nasional
Adapun hak anggota sebagai berikut:
17.2.1 Setiap Anggota dapat meminta Pertanggung jawaban dan memberikan usulan kepada dewan
pengurus.
17.2.2 Anggota mempunyai hak memilih dan dipilih.
17.2.3 Anggota Kehormatan berhak hadir dalam kongres sebagai peninjau.
17.2.4 Setiap Anggota dapat menikmati hasil dan fasilitas asosiasi.
17.2.5 Setiap anggota berhak memberikan pendapat, usulan, dan terlibat dalam berbagai kegiatan asosiasi
PASAL 18
HILANGNYA KEANGGOTAAN
Setiap anggota akan kehilangan keanggotannya bila :
18.1 Permintaan sendiri
18.2 Diberhentikan berdasarkan keputusan dewan pengurus.
18.3 Meninggal dunia
BAB IV
FORUM PERTEMUAN DAN RAPAT-RAPAT LAINNYA
PASAL 19
RAPAT KERJA
19.1 Adapun Rapat Kerja dibagi menjadi
19.1.1 Rapat Kerja Nasional disingkat RAKERNAS
19.1.2 Rapat Kerja Daerah disingkat RAKERDA
19.1.3 Rapat Kerja Cabang disingkat RAKERCAB
19.2 Rapat Kerja diselenggarakan oleh dewan pengurus dan dihadiri oleh minimal ½ (seperdua) anggota
dewan pengurus.
19.3 Rapat Kerja diselenggarakan sekali dalam setahun dalam rangka mengevaluasi dan menyusun
program kerja.
19.4 Penyelenggaraan Rapat kerja dengan swadaya anggota.
9
19.5 Tata Cara rapat kerja lebih lanjut diatur dalam ART.
BAB V
KEUANGAN dan PERTANGGUNG-JAWABAN
Pasal 20
KEUANGAN
20.1 Keuangan Asosiasi diperoleh dari :
a. luran Anggota
b. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat
c. Kegiatan-kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang dan asas organisasi.
d. Kontribusi hasil dari unit-unit kegiatan yang dilakukan asosiasi
20.2 Setiap pengurus daerah memberikan kontribusi iuran anggota kepada pengurus pusat dengan
ketentuan :
a. DPD memberikan kontribusi kepada DPP sebesar 15 % (lima belas persen).
b. DPC memberikan kontribusi kepada DPD sebesar 15% (dua puluh persen).
PASAL 21
PERTANGGUNGAN-JAWABAN
21.1 Dewan pengurus dapat memberikan laporan keuangan asosiasi ditingkatnya kepada dewan
pengurus dibawahnya per periodik.
21.2 Dewan Pengurus mempertangunggung-jawabkan keuangan asosiasi pada tingkat masing-masing
dalam kongres.
21.3. Kongres Nasional, Kongres Daerah, dan Kongres Cabang dapat membentuk Tim Pemeriksa
Keuangan, dengan tugas mengaudit Laporan Keuangan Dewan Pengurus, yang hasilnya
disampaikan kepada Dewan Pengurus periode berikutnya.
10
BAB VI
KEGIATAN ASOSIASI
PASAL 22
KEGIATAN UTAMA
22.1 Asosiasi memiliki kegiatan utama yaitu melaksanakan riset terpadu bidang robotika secara
menyeluruh dan melakukan pengembangan teknologi robotika untuk menjadi sebuah bentuk yang
lebih nyata untuk kemajuan dan peningkatan kualitas hidup manusia.
22.2 Asosiasi akan melaksanakan pendidikan dan pelatihan bidang robotika secara tersetruktur dan
berkelanjutan, untuk mempersiapkan sumberdaya manusia Indonesia yang berkualitas dan memiliki
kompetensi yang baik.
PASAL 23
KEGIATAN TAMBAHAN
23.1 Asosiasi memberikan bantuan pembinaan terhadap institusi atau instatnsi yang memiliki komitmen
tinggi dalam pengembangan teknologi Robotika
23.2 Asosiasi membentuk tim internal untuk mengikuti kompetisi yang berskala nasional atau
Internasional, serta mengadakan kompetisi bidang Robotika yang levelnya disesuaikan.
23.3. Untuk membantu kegiatan pada pasal 21.1. dan 21.2 ,maka asosiasi dapat membentuk unit-unit
kegiatan yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut .
PASAL 24
KETENTUAN PELAKSANAAN KEGIATAN
24.1 Untuk melaksanakan unit kegiatan tersebut dibentuk panitia kerja yang dipilih oleh dewan pengurus
yang hanya memiliki ruang kerja diwilayahnya.
24.2. Panitia kerja bertanggungjawab kepada dewan pengurus yang menunjuknya.
24.3 Panitia kerja dan dewan pengurus yang menunjuknya bertanggungjawab penuh terhadap unit kerja
yang dilaksanakannya.
24.4 Pelaksanaan unit kegiatan yang memberikan dampak imbalan jasa kepada panitia kerja yang
nilainya lebih dari satu juta rupiah harus diketahui oleh dewan pengurus yang menunjuknya dan
memberikan kontribusi kepada:
a. Dewan pengurus yang menunjuknya sebesar 10% (sepuluh persen) untuk keuangan
asosiasi didaerahnya.
b. DPP sebesar 5% (lima persen) untuk keuangan Asosiasi pusat.
11
24. 5 DPP harus mengetahui semua kegiatan yang dilakukan oleh panitia kerja dan DPP tidak
bertanggungjwab terhadap hasil kerja yang dilakukan oleh panitia kerja.
BAB VII
PENUTUP
PASAL 25
PENYEMPURNAAN/PERUBAHAN
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
25.1 Penjelasan lebih lanjut atas ketentuan-ketentuan di dalam Anggran Dasar ini diatur di dalam
Anggaran Rumah Tangga
25.2 Penetapan dan Perubahan Angaran dasar hanya dapat dilakukan rapat anggota melalui Kongres
Nasional
PASAL 26
PEMBUBARAN ASOSIASI
26.1 Asosiasi hanya dapat dibubarkan oleh Kongres Luar Biasa yang diselenggarakan khusus untuk itu.
26.2 Dalam hal Asosiasi dibubarkan, likuidasi dilakukan Dewan Pengurus Pusat berdasarkan ketentuan
yang ditetapkan Kongres Luar Biasa yang diselenggarakan khusus untuk itu.
12
Susunan Pengurus Dewan Pertimbangan
Ketua Paulus Wijayacitra :
Anggota :
-Jully Tjindrawan
-Welri Lesmana
Dewan Penasihat :
-Lauw Mei Hoa
-Rizal Heryanto
-Peter Anugrah
Dewan Pengurus Pusat :
-Ketua Umum : Jully Tjindrawan
-Ketua 1 : Rizal Heryanto ( Bagian Organisasi ), Simon
-Ketua 2 : Edi Syahputra ( Bagian Riset & Pelatihan ), Widy Rianto
-Ketua 3 : Peter Anugrah ( Bagian Kerja Sama & Sosialisasi ),
-Sekretaris Jendral : Agus Mulyana
-Bendahara : Rasmanita & Liem Lietje Susanty
Ditetapkan di : .........................
Pada Tanggal : .....Juni......2010
Pimpinan Sidang Sekretaris Sidang
................................. ..........................................
13
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga ini berlandaskan Anggaran Dasar Asosiasi Robotika Indonesia.
BAB II
LAMBANG,dan SIMBOL-SILMBOL ASOSIASI
Pasal 2
Bentuk dan Makna Lambang Asosiasi adalah:
a. Bentuk lingkaran oval : menggambarkan bentuk lingkaran dilihat dari samping berwarna gold, merah,
biru, hijau, dan hitam yang bermakna sebuah pandangan yang beragam dan lintas batas. Lingkaran juga
dapat dimaknai sebagai bentuk jaringan Robotikayang mampu memancarkan informasi kesegala lini yang
mampu menembus batas-batas.
b. Titik Merah : menggambarkan asal mula padangan seseorang dan merupakan sumber awal sebuah
informasi yang kemudian menyebar keberbagai pelosok dunia.
c. Lima (5) buah garis lingkaran oval yang melebar menggambarkan bagaimana informasi dapat menyebar
ke segala penjuru dunia (5 benua dan 5 samudera) dengan dukungan teknologi dan terdiri dari warna:
Gold : bahwa informasi memiliki nilai yang tinggi bagi siapa saja
Merah : bahwa informasi memiliki kekuatan untuk dapat mengangkat harkat dan martabat manusia dan
dengan kekuatannya pula ia mampu menembus batas-batas yang ada
Biru : bahwa informasi dapat memberikan pijakan atas kebijakan seseorang dalam mengambil
berbagai keputusan hidup.
Hijau : bahwa informasi yang diterima dapat menentramkan jiwa umat manusia
Hitam : bahwa setiap orang akan mempertahankan informasi yang diterima setelah Ia mendapatkan
manfaat dari informasi tersebut.
d. Dasar Putih : memberikan arti ketulusan hati dari setiap Anggota ARI untuk terjun dan memperhatikan
dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi
e. TULISAN ARI menggunakan huruf arial kapital tebal memberi penegasan dan ketegasan organisasi
terhadap pengembangan dan kemajuan dunia Robotikadi tanah air.
f. LINGKARAN OVAL MENGARAH KEKANAN menggambarkan setiap anggota harus memiliki
pandangan jauh kedepan dan bersifat positif.
14
Pasal 3
Simbol-simbol Kebesaran Asosiasi
1. DPP atas nama Asosiasi dapat menciptakan atau membuat bentuk-bentuk simbol kebesaran asosiasi
dalam berbagai bentuk.
2. Simbol-simbol kebesaran yang dimaksud ayat 1 dapat berupa Jas, Jaket, Pin, Baju, Topi, dan lain-lain
3. Simbol-simbol kebesaran wajib digunakan dalam berbagai kegiatan resmi asosiasi dan atau kegiatan atau
tugas-tugas asosiasi dan atau mewakili asosiasi dalam berbagai kegiatan nasional maupun internasional.
4. Setiap Dewan pengurus wajib memiliki simbol-simbol kebesaran asosiasi dengan mengganti biaya
produksinya.
5. setiap anggota dapat diperkenankan untuk memiliki simbol-simbol kebesaran atas persetujuan dewan
pengurus diwilayahnya.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 4
Kualifikasi
Kualifikasi keanggotaan tidak melihat tingkat akademik seseorang tetapi berdasarkan
kompetensi,dedikasi,dan integritas yang dibuktikan oleh hasil kerja , baik perseorangan maupun kelompok.
Pasal 5
Persyaratan
Persyaratan untuk menjadi anggota ARI adalah:
a. Warga negara Indonesia yang memenuhi kualifikasi keanggotaan
b. Tidak ditetapkan menjadi tersangka, terdakwa, dan terpidana dalam segala bentuk tindak pidana maupun
perdata.
c. Sehat jasmani dan Rohani.
Pasal 6
Penerimaan Anggota
1. Untuk diterima sebagai Anggota, Calon anggota harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan sebagai
berikut:
a. Mengajukan permohonan dengan mengisi Formulir Pendaftaran yang telah disediakan.
b. Membayar iuran Anggota yang jumlahnya ditetapkan oleh Dewan Pengurus
2. Penerimaan atau penolakan ditetapkan dan diberitahukan oleh Dewan Pengurus kepada yang
bersangkutan secara tertulis melalui Dewan Pengurus setempat.
3. Calon Anggota yang diterima akan mendapatkan Kartu Anggota sebagai bukti sah keanggotaannya
dalam ARI
15
Pasal 7
Iuran Anggota
1. Iuran anggota ditentukan oleh dewan pengurus.
2. Iuran anggota wajib dipenuhi setiap bulan.
3. Setiap dewan pengurus daerah harus menyerahkan sepertiga iuran anggotanya kepada Dewan Pengurus
Pusat setiap bulan.
4. Setiap dewan pengurus cabang harus menyerahkan sepertiga iuran anggotanya kepada Dewan Pengurus
Daerah setiap bulan.
BAB IV
JENIS KEANGGOTAAN
Pasal 8
Anggota Kehormatan
1. Anggota Kehormatan diusulkan oleh anggota dan ditetapkan dewan pengurus.
2. Yang dapat diangkat menjadi Anggota Kehormatan adalah :
a. Warga negara Indonesia yang berjasa dalam mendorong kemajuan ARI dan atau berjasa di bidang
Robotika
b. Menjadi Pakar dan mempunyai reputasi baik dimasyarakat luas.
c. Yang bersangkutan menyatakan kesediaannya untuk diangkat sebagai Anggota Kehormatan.
3. Usul pengangkatan Anggota Kehormatan dapat dilakukan oleh dewan Pengurus.
Pasal 9
Anggota Biasa
1. Anggota biasa dapat ditunjuk dan diperbantukan untuk memberikan konsultasi sesuai kemampuannya.
2. Setiap penambahan anggota harus disampaikan kepada dewan pengurus.
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 10
KEWAJIBAN ANGGOTA
a. Tunduk dan patuh kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan Kongres dan
ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus.
b. Turut berperan aktif dalam melaksanakan Program Kerja ARI
c. Menciptakan rasa kekeluargaan sesama Anggota
d. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat ARI
16
Pasal 11
HAK ANGGOTA
Setiap Anggota berhak menggunakan fasilitas yang disediakan oleh ARI sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB VI
PEMBERHENTIAN SEBAGAI ANGGOTA
Pasal 12
1. Anggota dapat diberhentikan untuk sementara selama waktu yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus
dengan alasan :
a. Tidak memenuhi kewajiban pembayaran iuran selama setahun.
b. Setelah 2 (dua) kali diberi teguran secara tertulis oleh dewan Pengurus karena dengan sengaja
melanggar tata tertib dan aturan-aturan ARI
2. Dalam mengambil keputusan pemberhentian sementara dewan Pengurus Pusat membentuk Tim dengan
tugas :
a. Mengadakan penyelidikan akan kebenaran pengaduan/laporan yang diajukan sampai didapat data
lengkap mengenai pelanggaran yang dilakukan.
b. Melaporkan hasil penyelidikan kepada dewan Pengurus.
3. Anggota yang dikenakan pemberhentian diberitahukan secara tertulis oleh Dewan Pengurus.
4. Kepada Anggota yang akan diberhentikan tersebut diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan
secara tertulis kepada Dewan Pengurus.
5. Anggota yang dikenakan Pemberhentian tidak diperkenankan mengunakan haknya sebagai anggota.
6. Anggota yang dikenakan tindakan pemberhentian, dapat diterima kembali oleh dewan pengurus apabila:
a. Telah memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai yang dimaksud dalam ketentuan Ayat (1) Sub a Pasal
ini.
b. Berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) Sub b Pasal
in, disampaikan secara lisan dan tertulis.
7. Penerimaan kembali sebagai anggota ditetapkan oleh dewan Pengurus dalam Rapat Kerja.
Pasal 13
Berhenti atas permintaan sendiri dilakukan dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Dewan
Pengurus dan disetujui oleh dewan pengurus Pusat.
17
BAB VII
BADAN PERLENGKAPAN ASOSIASI
BAGIAN PERTAMA
Pasal 14
Umum
1. ARI dikelola oleh Dewan Pengurus
2. Amanat Kongres dilaksanakan oleh Dewan Pengurus ARI
BAGIAN KEDUA
DEWAN PENASEHAT
Pasal 15
Fungsi Dewan Penasehat
Dewan Penasehat diminta ataupun tidak diminta oleh Dewan Pengurus berkewajiban untuk memberikan
pengarahan atau nasehat kepada Dewan pengurus di dalam menjalankan fungsi eksekutifnya sesuai dengan
keputusan Kongres dan AD/ART.
BAGIAN KETIGA
DEWAN PENGURUS PUSAT (DPP)
Pasal 16
Struktur Pengurus Pusat
1. Struktur Dewan Pengurus Pusat terdiri dari :
a. Ketua Umum
b. Sekurang kurangnya satu orang ketua Bidang
c. Seorang Sekretaris Jenderal
d. Seorang Bendahara
e. Sekurang-kurangnya seorang anggota pengurus
2. Dewan Pengurus Pusat mempunyai wewenang penuh untuk mengelola asosiasi sesuai dengan Ayat (1)
Pasal ini beserta perangkat kelengkapannya.
3. Pembentukan Bidang-bidang asosiasi berdasarkan kebutuhan.
18
Pasal 17
Tugas dan wewenang DPP 1. Melaksanakan keputusan-keputusan Kongres Nasional
2. Menentukan /menetapkan aturan-aturan pelaksanaan yang belum ditetapkan dalam ART
3. Melaksanakan Rapat Kerja Nasional dan Kongres Nasional
4. Memberikan rekomendasi penerimaan dan pemberhentian anggota ARI
5. Menjalin hubungan dengan pihak lain
6. Bertanggungjawab kepada Kongres Nasional baik program kerja maupun keuangan
7. Dapat mendelegasikan kepada seseorang untuk membentuk DPD di wilayah provinsi tertentu.
8. Melantik dan mengesahkan pembentukan dari DPD
9. Menetapkan bentuk Logo, Bendera, Stempel, PIN, kartu Keanggotaan, Form dan merchandiser lainnya
yang digunakan untuk Kepengurusan ARI.
10. DPP hanya memiliki satu nomor rekening bank atas nama DPP ARI yang diwakili oleh Ketua Umum
dan Bendahara.
BAGIAN KEEMPAT
DEWAN PENGURUS DAERAH (DPD)
Pasal 18 Tugas dan Kewenangan DPD
1. Mengkordinir kegiatan organisasi di wilayah kerjanya
2. Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan DPP
3. Melakukan pengembangan Robotika di wilayah kerjanya dan menjalin kerja sama dengan dunia usaha,
industri atau institusi
4. Memberikan laporan kegiatan dari awal hingga akhir pekerjaan kepada Dewan pengurus pusat.
5. Bertanggungjawab kepada dewan pengurus Pusat dalam kongres Naisonal.
6. DPD hanya mempertanggungjawabkan keuangannya dalam Kongres Daerah dan disetujui oleh Dewan
pengurus pusat.
7. DPD dapat membentuk DPC dengan pemberitahuan kepada Dewan Pengurus Pusat
8. Dapat mendelegasikan kepada seseorang untuk membentuk DPC di wilayah provinsi tertentu dengan
persetujuan dari DPD
9. Melantik dan mengesahkan pembentukan DPC setelah mendapat persetujuan DPP
10. DPD hanya memiliki satu nomor rekening bank atas nama DPD ARI yang diwakili oleh Ketua dan
Bendahara.
19
Pasal 19
Pembentukan DPD
Pembentukan Dewan Pengurus Daerah harus memenuhi syarat-syarat :
a. Sekurang-kurangnya diusulkan oleh 10 anggota di wilayahnya
b. Disetujui dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat .
c. Kepengurusan DPD disahkan dan dilantik oleh ketua umum DPP dan atau pengurus DPP yang ditunjuk
dewan pengrus DPP.
Pasal 20
1. Dewan Pengurus Daerah melaksanakan semua program kerja yang telah ditetapkan oleh Dewan pengurus
pusat
2. Tujuan dan kegiatan masing-masing Dewan Pengurus Daerah tidak boleh bertentangan dengan AD/ART
dan program Kerja ARI.
Pasal 21
Struktur DPD
1. Susunan Dewan Pengurus Daerah terdiri sekurang-kurangnya :
- Ketua
- Sekretaris
- Bendahara
2. Dewan Pengurus Daerah dipilih oleh anggota didaerah setempat dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus
Pusat.
3. Setiap pelantikan kepengurusan DPD akan dilakukan:
a. penyematan simbol-simbol kebesaran Asosiasi kepada pengurus terpilih
b. serah terima jabatan.
c. penandatanganan nota kesetiaan kepada asosiasi
d. penyerahan kelengkapan operasional kepengurusan yang terdiri dari design kertas surat, logo resmi,
stempel, dan lain-lain yang bersesuai serta nomor kode registrasi kepengurusan daerah dari DPP
kepada DPD.
BAGIAN KELIMA
DEWAN PENGURUS CABANG (DPC)
Pasal 22 Tugas dan Kewenangan DPC
1. Mengkordinir kegiatan organisasi di wilayah kerjanya
2. Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan DPD
3. Melakukan pengembangan Robotika di wilayah kerjanya dan menjalin kerja sama dengan dunia usaha,
industri atau institusi
20
4. Memberikan laporan kegiatan dari awal hingga akhir pekerjaan kepada Dewan pengurus Daerah.
5. Bertanggungjawab kepada dewan pengurus Daeah dalam kongres Daerah.
6. DPC hanya mempertanggungjawabkan keuangannya dalam Kongres Cabang dan disetujui oleh Dewan
pengurus Daerah.
7. DPC hanya memiliki satu nomor rekening bank atas nama DPC ARI yang diwakili oleh Ketua Umum
dan Bendahara.
Pasal 23
Pembentukan DPC
Pembentukan Dewan Pengurus Daerah harus memenuhi syarat-syarat :
a. Sekurang-kurangnya diusulkan oleh 5 anggota di wilayahnya.
b. Disetujui dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah.
c. Kepengurusan DPC disahkan dan dilantik oleh ketua DPD dan atau pengurus DPD yang ditunjuk dewan
pengrus DPD.
Pasal 24
1. Dewan Pengurus Cabang melaksanakan semua program kerja yang telah ditetapkan oleh Dewan pengurus
Daerah.
2. Tujuan dan kegiatan masing-masing Dewan Pengurus Cabang tidak boleh bertentangan dengan AD/ART
dan program Kerja ARI.
Pasal 25
Struktur DPC
6. Susunan Dewan Pengurus Cabang terdiri sekurang-kurangnya :
- Ketua
- Sekretaris
- Bendahara
7. Dewan Pengurus Cabang dipilih oleh Anggota didaerah setempat dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus
Daerah
3. Setiap pelantikan kepengurusan DPC akan dilakukan:
a. penyematan simbol-simbol kebesaran Asosiasi kepada pengurus terpilih
b. serah terima jabatan.
c. penandatanganan nota kesetiaan kepada asosiasi
d. penyerahan kelengkapan operasional kepengurusan yang terdiri dari design kertas surat, logo resmi,
stempel, dan lain-lain yang bersesuai serta nomor kode registrasi kepengurusan daerah dari DPD ke
DPC
21
BAB VIII
HAK, WEWENANG DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 26
Dewan Pengurus Pusat menjalankan hak, wewenang dan kewajiban berdasarkan ketentuan-ketentuan
didalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 27
1. Dewan Pengurus Pusat berkewajiban membuat dan menetapkan peraturan-peraturan pelaksanaan
Anggaran Rumah Tangga.
2. Dewan Pengurus berkewajiban menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja selama masa jabatannya.
3. Anggaran Pendapatan dan Belanja harus sudah selesai selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak diangkat
sebagai Pengurus.
4. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja harus disosialisasikan.
Pasal 28
Dewan Pengurus Pusat mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Mengelola ARI untuk mencapai tujuan asosiasi sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar.
2. Mempertanggung jawabkan Pelaksanaan program kerja sesuai dengan hasil kongres Nasional
3. Mengusahakan terciptanya suatu hubungan yang harmonis antara asosiasi dengan Masyarakat, institusi
dan industri lain yang terkait.
4. melaksanakan Kongres Nasional guna pemilihan Ketua Umum dan pertanggungjawaban kepengurusan.
Pasal 29
1. Dalam melaksanakan program kerja dewan Pengurus dapat mengangkat Kelompok kerja sesuai dengan
kebutuhan.
2. Kelompok kerja dapat dipilih dari Anggota.
3. Kelompok kerja berkewajiban membantu dewan Pengurus sesuai dengan bidangnya.
4. Segala tindakan dan kebijakan kelompok Kerja wajib mempertanggung jawabkan kepada dewan
Pengurus.
Pasal 30
1. Pembentukan dan perubahan susunan pengurus, ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Umum.
2. Surat Keputusan pada Ayat (1) Pasal ini harus disosialisasikan
22
BAB IX
PEMILIHAN PENGURUS
Pasal 31
Ketua Umum dipilih dari Anggota dan oleh sebagian besar anggota dalam kongres Nasional
Pasal 32
1. Masa jabatan dewan Pengurus adalah 4 (empat) tahun terhitung saat pelantikan.
2. Dewan Pengurus harus sudah terbentuk selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak berakhirnya
kepengurusan lama.
3. Apabila masa jabatan dewan Pengurus berakhir, dan dewan Pengurus baru belum terbentuk, maka dewan
Pengurus lama tetap berjalan dengan status Demisioner hingga terbentuknya kepengurusan yang baru.
Pasal 33
Pemilihan dewan Pengurus dilaksanakan oleh ketua umum terpilih atau diatur dalam tata tertib kongres
Nasional.
BAB X
PEMBERHENTIAN ANGGOTA DEWAN PENGURUS
Pasal 34
1. Pemberhentian Anggota Dewan Pengurus disebabkan karena:
a. Meninggal Dunia
b. Mengundurkan diri
c. Diberhentikan oleh Rapat dewan pengurus.
2. Pengunduran diri sebagai Anggota dewan pengurus dilakukan dengan mengajukan permohonan tertulis
kepada Ketua Umum atau ketua.
Pasal 35
Anggota Dewan Pengurus diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Umum atau ketua
BAB XI
PERMUSYAWARATAN
Pasal 37
Kongres Nasional
1. Kongres nasional adalah musyawarah anggota yang mempunyai kekuasaan tertinggi.
2. Kongres nasional dilaksanakan 4 (empat) tahun sekali
23
3. Peserta Kongres nasional terdiri dari :
a. Undangan
b. Peninjau
Pasal 37
Kongres Luar Biasa (KLB)
1. Dalam keadaan tertentu dapat dilaksanakan KLB
2. KLB dapat dilaksanakan jika :
a. Lebih dari setengah DPP tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik
b. DPP melanggar ketentuan organisasi
c. Diusulkan oleh lebih dari separuh jumlah dewan pengurus daerah
3. Kongres Luar Biasa diselenggarakan setiap saat bila dianggap perlu dengan ketentuan sebagi berikut:
a. Usul penyelenggaraan Kongres Luar Biasa disampaikan secara tertulis kepada dewan Pengurus Pusat
dan didukung sekurang-kurangnya setengah jumlah Dewan Pimpinan Daerah, disetujui Dewan
Penasehat.
b. Dewan Pengurus Pusat berkewajiban meneruskan usulan tersebut diatas kepada seluruh Dewan
Pengurus Daerah dalam waktu yang secepatnya.
Pasal 38
MEKANISME PENYELENGGARAAN KLB DAN KONGRES NASIONAL
Kongres Nasional dan Kongres Luar Biasa diselenggarakan Dewan Pengurus Pusat dengan cara-cara sebagai
berikut:
a. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum saat diselenggarakan Kongres Nasional, surat undangan
harus sudah disampaikan kepada seluruh anggota yang berhak, dengan menyebutkan tempat, hari,
tanggal, serta agenda acara Kongres nasional.
b. Kongres nasional dinyatakan mencapai Quorum jika dihadiri oleh lebih dari 2/3 (dua pertiga) jumlah
anggota.
c. Kongres Luar Biasa dinyatakan mencapai Quorum jika dihadiri oleh lebih ari 50 % (lima puluh persen)
jumlah dewan pengurus daerah.
d. Dalam hal mana Quorum tidak dapat dicapai sesuai dengan Ayat-b dan c di atas, maka sidang diskors dan
dilanjutkan kembali serta dinyatakan sah memenuhi Quorum setelah dewan Pengurus Pusat, dan semua
wakil pengurus daerah serta peserta Kongres atau Kongres Luar Biasa yang hadir menyetujui.
24
Pasal 39
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Hasil Keputusan Permusyawaratan, diambil:
a. Berdasarkan musyawarah untuk mencapai kata mufakat.
b. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan jalan pemungutan
suara terbanyak dari jumlah Anggota sidang yang hadir.
Pasal 40
1. Rapat Dewan Pengurus dipimpin oleh Ketua Umum atau ketua. Apabila Ketua Umum atau ketua
berhalangan maka dipimpin oleh ketua yang dipilih Quorum dan diarahkan oleh Sekretaris Jenderal
2. Rapat dewan Pengurus dapat dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah
Anggota Pengurus.
BAB XII
KEUANGAN
Pasal 41
Keuangan Asosiasi didapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 Anggaran Dasar ARI.
Pasal 42
1. Sumber dana untuk menunjang kegiatan ARI berasal dari iuran anggota dan sumbangan lain yang tidak
mengikat serta kegiatan-kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang dan Asas
Organisasi.
2. Dewan Pengurus Pusat menetapkan peraturan cara-cara pembayaran iuran Anggota dan pungutan lain
seperti dimaksud pada Pasal diatas.
3. Iuran Anggota dipungut oleh Dewan Pengurus .
Pasal 43
1. Kebijaksanaan penggunaan keuangan ARI ditetapkan oleh Dewan Pengurus.
2. Ketua Umum atau ketua melaksanakan kebijaksanaan keuangan dan melalui Bendahara membuat
laporan pertanggung jawaban secara tertulis kepada Pengurus untuk dibicarakan didalam Rapat Kerja
3. Pemeriksaan Keuangan dapat dilakukan setiap tahun oleh Team Pemeriksa Keuangan.
4. Pengurus dan Anggotanya wajib memberikan keterangan yang diperlukan oleh Tim Pemeriksa Keuangan
tersebut secara transfaran.
25
BAB XI
LAIN-LAIN
Pasal 44
Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah oleh Dewan Pengurus Pusat dan disetujui dalam kongres
Nasional.
Pasal 45
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan akan ditetapkan kemudian dalam
kongres berikutnya
Pasal 46
Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan lain yang tidak bersumber dari Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga sejak tanggal pengesahan Anggaran Rumah Tangga ini, dinyatakan tidak berlaku lagi
Pasal 47
Penutup
1. Untuk pertama kalinya landasan Asosiasi adalah hasil rapat deklarator Asosiasi sampai disahkannya AD
ART dalam kongres I
2. Anggaran Rumah tangga ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : ...................
Pada Tanggal : .....Juni 2010
Pimpinan Sidang Sekretaris Sidang
........................................... ...........................................