Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

26
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Untukmu Indonesiaku

Transcript of Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

Page 1: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

AD/ART Asosisi Robotika Indonesia

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Untukmu Indonesiaku 

Page 2: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

 Latar Belakang

Teknologi Robotika berkembang dengan pesat dan sudah banyak menyentuh berbagai bidang

kehidupan. Perkembangan ini didorong oleh kemajuan teknologi bidang elektronika, mekanika dan

komputer. Aplikasnya bukan hanya sudah dipergunakan oleh Industri besar untuk membuat suatu produk,

tapi juga sudah mulai masuk kepada pemenuhan kebutuhan keluarga atau pribadi.

Riset bidang robotika banyak dimulai dari lingkungan kampus, lalu biasanya dilanjutkan dalam

bentuk kompetisi, baik skala regional, nasioanl dan bahkan internasional. Dengan kondisi ini, maka sumber

daya manusia untuk bidang robotikapun mengalami peningkatan, dan tentunya hal ini, merupakan hal

posisitf untuk terus didukung.

Namun pada kondisi lain, pengembangan teknologi ini masih bersifat parsial dan sektoral, misal

hanya terbatas untuk kalangan perguruan tinggi saja, dan terbatas pada perguruan tinggi yang berada di kota-

kota besar, artinya belum terjadi pemerataan teknologi , serta masih terbatas pada satu jenis riset robot

sesuai kebutuhan kompetisi saja. Dengan adanya kondisi ini, maka akan memunculkan kondisi

ketidakmerataan penyebaran teknologi dan akan ketinggalan untuk riset jenis robot yang lainnya.

Untuk mensinergikan keutuhan industri, kompetisi yang beragam dan laju riset yang benar, maka

sudah selayakanya dibentuk suatu badan yang bertanggung jawab dalam penyebaran informasi, pendidikan

dan pelatihan dalam bidang teknologi robotika. Selain itu, badan ini seharusnya mampu menjadi pusat riset

unggulan bidang robotika nasional yang menampung segala ide, gagasan, hasil riset dan bahkan menjadi

duta untuk kompetisi skala internasional.

Dengan adanya badan ini, diharapkan terjadi pemerataan teknologi robotika, sehingga mampu

mempercepat peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan lebih siap , khususnya dalam

mengembangkan teknologi robotika untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

1

Page 3: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

2

BAB I

KETENTUAN UMUM

PASAL 1

NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

1.1 Nama wadah asosiasi ini adalah: ASOSIASI ROBOTIKA INDONESIA selanjutnya disingkat ARI.

Didalam bahasa Inggris, diterjemahkan menjadi INDONESIA ROBOTICS ASSOCIATION dengan

singkatan IRA

1.2 ARI didirikan di ……. Provinsi……… pada tanggal …. Bulan ….. 2010 untuk jangka waktu yang

tidak ditentukan.

1.3. ARI berkedudukan di Indonesia, dan beranggotakan akademisi, praktisi dan pehobi , baik yang

bersifat perseorangan maupun yang tergabung dalam satu institusi atau kelompok yang memiliki visi

yang sama untuk mengembangkan teknologi robotika.

PASAL 2

AZAS DAN LANDASAN

2.1. ARI berazaskan Pancasila.

2.2. ARI berlandaskan:

a) Undang-undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusional

b) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ARI sebagai landasan operasional.

2.3. ARI tidak berpolitik, tidak berafiliasi dengan golongan atau partai politik dan bersifat kekeluargaan .

PASAL 3

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan ARI ini adalah untuk:

3.1. Menyampaikan pemikiran, saran dan aspirasi serta potensi anggota ARI untuk berperan aktif dalam

menjawab dan menyelesaikan tantangan Pembangungan Nasional, bekerja sama dengan Kementerian

Pendidikan Nasional , Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pertahanan dan Keamanan,

dan departemen/kementerian terkait

3.2. Membina dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga riset, asosiasi atau organisasi profesi

terkait, sekolah dan perguruan tinggi, dunia industri dibidang Robotika baik di dalam maupun luar

negeri untuk memberdayakan sumber daya manusia Indonesia.

3.3. Mengembangkan riset unggulan bidang Robotika, baik untuk pengembangan keilmuan, untuk

kompetisi maupun untuk pemenuhan keperluan industri.

3.4. Membina kemajuan profesi anggota melalui program organisasi dan perangkat-perangkat yang

dibentuk dan diatur dalam ART.

3.5. Meningkatkan profesionalisme anggota bersertifikasi nasional maupun internasional.

Page 4: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

3

3.6. Memupuk rasa kekeluargaan dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya sesuai dengan azas

organsiasi.

PASAL 4

BIDANG USAHA

ARI menempuh bidang usaha yang dikelompokkan :

4.1 Bidang Pendidikan dan Pelatihan : Melakukan riset terpadu bidang robotika, untuk

mengembangkan teknologi robotika dan melaksanakan pelatihan untuk memenuhin kebutuhan dunia

akademisi dan industri bidang robotika baik secara kuantitas maupun kualitas.

4.2 Bidang Pengembangan dan Kerjasama : meningkatkan kerjasama dengan Instansi yang bergerak

dalam pengembangan robotika dan industri yang membutuhkan tenaga kerja bidang Robotika.

4.3 Bidang Kompetisi : Melaksankan kompetisi regional dan nasioanl sebagai sarana seleksi, dan juga

mengikuti kompetisi bidang robotika, baik skala regional, nasional maupun internasional.

BAB II

ORGANISASI

PASAL 6

STRUKTUR ORGANISASI

6.1 Struktur organisasi ARI terdiri dari:

6.1.1 ARI PUSAT

6.1.2 ARI DAERAH

6.1.3 ARI CABANG

6.2 ARI PUSAT di mana Pengurus Pusat Asosiasi berkedudukan di ibukota Republik Indonesia atau di

ibukota provinsi lain yang disetujui oleh kongres selanjutnya disebut DPP.

6.3 ARI DAERAH dimana Pengurus Daerah berkedudukan di daerah ibukota provinsi atau

kabupaten dan atau kotamadya yang disetujui oleh Kongres daerah selanjutnya disebut DPD.

6.4 ARI CABANG dimana Pengurus Cabang berkedudukan di daerah ibukota kabupaten atau kecamatan

yang disetujui oleh Kongres Cabang yang selanjutnya disebut DPC.

PASAL 7

PERANGKAT ASOSIASI

Perangkat Organisasi ARI adalah :

7.1 Kongres Nasional dan Kongres Nasional Luar Biasa

7.2 Dewan Pertimbangan

7.3 Dewan Penasehat

7.4 Dewan Pengurus Pusat (DPP) berkedudukan di Ibukota negara Republik Indonesia

7.5 Kongres Daerah

Page 5: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

4

7.6 Dewan Pengurus Daerah (DPD) berkedudukan di Ibukota Provinsi

7.7 Kongres Cabang

7.8 Dewan Pengurus Cabang (DPC) berkedudukan di Ibukota Kabupaten atau Kotamadya

PASAL 8

KONGRES NASIONAL dan KONGRES NASIONAL LUAR BIASA

8.1 Kongres Nasional adalah lembaga musyawarah yang memegang kekuasaan tertinggi dalam asosiasi,

dan mempunyai wewenang:

8.1.1 Membuat, mengubah serta mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

8.1.2 Menetapkan Program Kerja Nasional

8.1.3 Memilih dan mengangkat Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat.

8.1.4 Mengesahkan Dewan Penasehat dan Dewan Pengurus Pusat.

8.2 Kongres Nasional diselenggarakan sekali dalam empat tahun dan tempat ditetapkan melalui kongres

nasional.

8.3 Jika dianggap perlu, dapat diselenggarakan Kongres Nasional Luar Biasa atas usul anggota dan

didukung sekurang-kurangnya setengah jumlah Dewan pengurus Daerah.

8.4 Kongers Nasional diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat dan dihadiri oleh minimal 2/3

(duapertiga) anggota dewan pengurus pusat dan 5 (lima ) perwakilan dewan pengurus daerah serta 2

(dua) perwakilan dewan pengurus cabang.

8.5 Penyelenggaraan Kongres dengan swadaya anggota.

8.6 Tata cara penyelenggaraan dan peserta Kongres Nasional/Kongres Luar Biasa di atur dalam Anggaran

Rumah Tangga.

PASAL 9

DEWAN PERTIMBANGAN

9.1 Anggota Dewan Pertimbangan Asosiasi Pusat disingkat DPA Pusat,

adalah :

9.1.1 Para Pendiri ARI seperti yang tertera pada Akte Pendirian ARI yang masih bersedia

menjadi anggota DPA Pusat.

9.1.2 Para Mantan Ketua DPP ARI yang menuhi syarat dan bersedia menjadi anggota

DPA Pusat.

9.1.3 Anggota terpilih yaitu para sesepuh ARI yang bersedia, diusulkan dan dipilih pada

Munas setelah terbentuknya DPP pada setiap periode kepengurusan baru.

9.2 Jumlah Anggota DPA Pusat harus ganjil, maksimal adalah 2 (dua) kali jumlah Anggota Pendiri dan

para Mantan Ketua DPP ditambah 1(satu) orang atau minimal 7 (tujuh) orang.

Page 6: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

5

9.3 Masa jabatan DPA Pusat sama dengan masa jabatan Dewan Pengurus Pusat

9.4 Jabatan DPA Pusat tidak dapat dirangkap dengan jabatan lain di dalam perangkat ARI.

9.5 Tugas dan kewajiban DPA Pusat:

9.5.1 Memberikan saran, pertimbangan dan masukan kepada DPP ARI dalam menjalankan program-

program kerja ARI

9.5.2 Melakukan fungsi pengawasan pelaksanaan kegiatan DPP ARI

9.6 Wewenang :

9.6.1 Jika diperlukan dapat memanggil DPP untuk diminta laporan pelaksanaan progres kerja ARI

9.6.2 Melantik kepengurusan DPP terpilih hasil MUNAS

9.6.3 Paling lama dalam waktu 3 bulan harus menunjuk Caretaker sampai terselenggaranya MUNAS

/ MUNASLUB apabila KetuaUmum / Sekretaris Jendral / Bendahara tidak dapatmenjalankan

tugasnya secara penuh karena satu dan lain hal.

9.6.4 Membekukan DPP apabila DPP dinilai tidak dapat lagi menjalankan tugasnya

9.6.5 Menyelenggarakan / memimpin MUNAS / MUNASLUB bila DPP / Pimpinan MUNAS /

MUNASLUB dinilai tidak mampu menyelenggarakannya / memimpin musyawarah tersebut.

9.7 Selanjutnya penjelasan lengkap mengenai keanggotaan, tugas dan wewenang DPA akan diatur

dalam Anggaran Rumah Tangga.

PASAL 10

DEWAN PENASEHAT

10.1 Dewan Penasehat terdiri dari tenaga ahli dalam bidang Robotika yang diusulkan oleh anggota

berdasarkan kemampuan, integritas dan profesionalnya dan disahkan Kongres Nasional

10.2 Masa Bakti anggota Dewan Penasehat adalah 4 (empat) tahun

PASAL 11

DEWAN PENGURUS PUSAT

11.1 Dewan Pengurus Pusat adalah pelaksana keputusan Kongres Nasional

11.2 Masa Bakti Dewan Pengurus Pusat adalah 4 (empat) tahun

11.3 Dewan Pengurus Pusat Terdiri dari :

a. Seorang Ketua Umum

b. Sekurang kurangnya satu orang ketua bidang

c. Seorang Sekretaris Jenderal

d. Seorang Bendahara

e. Sekurang-kurangnya seorang anggota dewan pengurus

11.4 Ketua Umum bertanggung jawab kepada kongres

11.5 Ketua Umum dapat dipilih maksimum 2 (dua) kali masa bakti

Page 7: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

6

11.6 Bidang-bidang dibentuk dewan pengurus pusat sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan

tugas tertentu . Dalam rangka pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan organisasi, Dewan Pengurus

Pusat dapat membentuk Sekretariat Pelaksana yang dipimpin oleh Ketua Pelaksana sesuai dengan

kebutuhan

PASAL 12

KONGRES DAERAH

12.1 Kongres Daerah diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah dan dihadiri oleh minimal

2/3 (duapertiga) anggota dewan Pengurus Daerah dan 5 (lima) perwakilan Dewan Pengurus Cabang

serta ditinjau oleh dua perwakilan Dewan Pengurus Pusat

12. 2. Kongres Daerah diselenggarakan sekali dalam 4 (empat) tahun dan tempat ditetapkan melalui

kongres Daerah.

12. 3. Penyelenggaraan Kongres Daerah dengan swadaya anggota.

PASAL 13

DEWAN PENGURUS DAERAH

13.1 Dewan Pengurus Daerah adalah perangkat organisasi di tingkat daerah provinsi dengan

kepengurusan sekurang-kurangnya :

a. Ketua

b. Sekretaris,

c. Bendahara

d. Koordinator Bidang

e. Anggota

13.2 Masa bakti Dewan Pengurus Daerah adalah 4 (empat) tahun

13.3 Ketua Dewan Pengurus Daerah dapat dipilih maksimum untuk 2 (dua) kali masa bakti.

13.4 Dewan Pengurus Daerah dipilih, diangkat dan bertanggung jawab kepada Kongres Daerah yang

bersangkutan, serta mendapat pengesahan dari Dewan Pengurus Pusat.

PASAL 14

KONGRES CABANG

14. 1 Kongres Cabang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Cabang dan dihadiri oleh minimal

2/3 (duapertiga) anggota dewan Pengurus Cabang dan ditinjau oleh 2(dua) perwakilan Dewan

Pengurus Daerah.

14.2. Kongres Cabang diselenggarakan sekali dalam 4 (empat) dan tempat ditetapkan melalui kongres

Cabang.

Page 8: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

7

14.3 Penyelenggaraan Kongres Cabang dengan swadaya anggota.

PASAL 15

DEWAN PENGURUS CABANG

15.1 Dewan Pengurus Cabang adalah perangkat organisasi di tingkat daerah kabupaten dengan

kepengurusan sekurang-kurangnya :

a. Ketua

b. Sekretaris,

c. Bendahara

d. Koordinator Bidang

e. Anggota

15.2 Masa bakti Dewan Pengurus Daerah adalah 4 (empat) tahun.

15.3 Ketua Dewan Pengurus Cabang dapat dipilih maksimum untuk dua kali masa bakti.

15.4 Dewan Pengurus Cabang dipilih, diangkat dan bertanggung jawab kepada Kongres Cabang yang

bersangkutan, serta mendapat pengesahan dari Dewan Pengurus Daerah.

BAB III

KEANGGOTAAN

PASAL 16

JENIS ANGGOTA

16.1 Anggota Asosiasi adalah warga negara Indonesia yang berkecimpung atau berminat dalam bidang

Robotika.

16.2 Anggota terdiri dari :

a. Anggota Kehormatan adalah orang atau lembaga yang disahkan oleh dewan pengurus.

b. Anggota Biasa adalah para peneliti,pengajar, praktisi dan pehobi telah disahkan oleh dewan

pengurus.

PASAL 17

KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA

Page 9: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

8

Adapun kewajiban anggota sebagai berikut:

17.1.1 Setiap anggota tunduk pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan-

keputusan Kongres dan Pengurus.

17.1.2 Setiap anggota wajib membayar iuran anggota yang besarnya ditentukan dalam Kongres Nasional

Adapun hak anggota sebagai berikut:

17.2.1 Setiap Anggota dapat meminta Pertanggung jawaban dan memberikan usulan kepada dewan

pengurus.

17.2.2 Anggota mempunyai hak memilih dan dipilih.

17.2.3 Anggota Kehormatan berhak hadir dalam kongres sebagai peninjau.

17.2.4 Setiap Anggota dapat menikmati hasil dan fasilitas asosiasi.

17.2.5 Setiap anggota berhak memberikan pendapat, usulan, dan terlibat dalam berbagai kegiatan asosiasi

PASAL 18

HILANGNYA KEANGGOTAAN

Setiap anggota akan kehilangan keanggotannya bila :

18.1 Permintaan sendiri

18.2 Diberhentikan berdasarkan keputusan dewan pengurus.

18.3 Meninggal dunia

BAB IV

FORUM PERTEMUAN DAN RAPAT-RAPAT LAINNYA

PASAL 19

RAPAT KERJA

19.1 Adapun Rapat Kerja dibagi menjadi

19.1.1 Rapat Kerja Nasional disingkat RAKERNAS

19.1.2 Rapat Kerja Daerah disingkat RAKERDA

19.1.3 Rapat Kerja Cabang disingkat RAKERCAB

19.2 Rapat Kerja diselenggarakan oleh dewan pengurus dan dihadiri oleh minimal ½ (seperdua) anggota

dewan pengurus.

19.3 Rapat Kerja diselenggarakan sekali dalam setahun dalam rangka mengevaluasi dan menyusun

program kerja.

19.4 Penyelenggaraan Rapat kerja dengan swadaya anggota.

Page 10: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

9

19.5 Tata Cara rapat kerja lebih lanjut diatur dalam ART.

BAB V

KEUANGAN dan PERTANGGUNG-JAWABAN

Pasal 20

KEUANGAN

20.1 Keuangan Asosiasi diperoleh dari :

a. luran Anggota

b. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat

c. Kegiatan-kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang dan asas organisasi.

d. Kontribusi hasil dari unit-unit kegiatan yang dilakukan asosiasi

20.2 Setiap pengurus daerah memberikan kontribusi iuran anggota kepada pengurus pusat dengan

ketentuan :

a. DPD memberikan kontribusi kepada DPP sebesar 15 % (lima belas persen).

b. DPC memberikan kontribusi kepada DPD sebesar 15% (dua puluh persen).

PASAL 21

PERTANGGUNGAN-JAWABAN

21.1 Dewan pengurus dapat memberikan laporan keuangan asosiasi ditingkatnya kepada dewan

pengurus dibawahnya per periodik.

21.2 Dewan Pengurus mempertangunggung-jawabkan keuangan asosiasi pada tingkat masing-masing

dalam kongres.

21.3. Kongres Nasional, Kongres Daerah, dan Kongres Cabang dapat membentuk Tim Pemeriksa

Keuangan, dengan tugas mengaudit Laporan Keuangan Dewan Pengurus, yang hasilnya

disampaikan kepada Dewan Pengurus periode berikutnya.

Page 11: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

10

BAB VI

KEGIATAN ASOSIASI

PASAL 22

KEGIATAN UTAMA

22.1 Asosiasi memiliki kegiatan utama yaitu melaksanakan riset terpadu bidang robotika secara

menyeluruh dan melakukan pengembangan teknologi robotika untuk menjadi sebuah bentuk yang

lebih nyata untuk kemajuan dan peningkatan kualitas hidup manusia.

22.2 Asosiasi akan melaksanakan pendidikan dan pelatihan bidang robotika secara tersetruktur dan

berkelanjutan, untuk mempersiapkan sumberdaya manusia Indonesia yang berkualitas dan memiliki

kompetensi yang baik.

PASAL 23

KEGIATAN TAMBAHAN

23.1 Asosiasi memberikan bantuan pembinaan terhadap institusi atau instatnsi yang memiliki komitmen

tinggi dalam pengembangan teknologi Robotika

23.2 Asosiasi membentuk tim internal untuk mengikuti kompetisi yang berskala nasional atau

Internasional, serta mengadakan kompetisi bidang Robotika yang levelnya disesuaikan.

23.3. Untuk membantu kegiatan pada pasal 21.1. dan 21.2 ,maka asosiasi dapat membentuk unit-unit

kegiatan yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut .

PASAL 24

KETENTUAN PELAKSANAAN KEGIATAN

24.1 Untuk melaksanakan unit kegiatan tersebut dibentuk panitia kerja yang dipilih oleh dewan pengurus

yang hanya memiliki ruang kerja diwilayahnya.

24.2. Panitia kerja bertanggungjawab kepada dewan pengurus yang menunjuknya.

24.3 Panitia kerja dan dewan pengurus yang menunjuknya bertanggungjawab penuh terhadap unit kerja

yang dilaksanakannya.

24.4 Pelaksanaan unit kegiatan yang memberikan dampak imbalan jasa kepada panitia kerja yang

nilainya lebih dari satu juta rupiah harus diketahui oleh dewan pengurus yang menunjuknya dan

memberikan kontribusi kepada:

a. Dewan pengurus yang menunjuknya sebesar 10% (sepuluh persen) untuk keuangan

asosiasi didaerahnya.

b. DPP sebesar 5% (lima persen) untuk keuangan Asosiasi pusat.

Page 12: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

11

24. 5 DPP harus mengetahui semua kegiatan yang dilakukan oleh panitia kerja dan DPP tidak

bertanggungjwab terhadap hasil kerja yang dilakukan oleh panitia kerja.

BAB VII

PENUTUP

PASAL 25

PENYEMPURNAAN/PERUBAHAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

25.1 Penjelasan lebih lanjut atas ketentuan-ketentuan di dalam Anggran Dasar ini diatur di dalam

Anggaran Rumah Tangga

25.2 Penetapan dan Perubahan Angaran dasar hanya dapat dilakukan rapat anggota melalui Kongres

Nasional

PASAL 26

PEMBUBARAN ASOSIASI

26.1 Asosiasi hanya dapat dibubarkan oleh Kongres Luar Biasa yang diselenggarakan khusus untuk itu.

26.2 Dalam hal Asosiasi dibubarkan, likuidasi dilakukan Dewan Pengurus Pusat berdasarkan ketentuan

yang ditetapkan Kongres Luar Biasa yang diselenggarakan khusus untuk itu.

Page 13: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

12

Susunan Pengurus Dewan Pertimbangan

Ketua Paulus Wijayacitra :

Anggota :

-Jully Tjindrawan

-Welri Lesmana

Dewan Penasihat :

-Lauw Mei Hoa

-Rizal Heryanto

-Peter Anugrah

Dewan Pengurus Pusat :

-Ketua Umum : Jully Tjindrawan

-Ketua 1 : Rizal Heryanto ( Bagian Organisasi ), Simon

-Ketua 2 : Edi Syahputra ( Bagian Riset & Pelatihan ), Widy Rianto

-Ketua 3 : Peter Anugrah ( Bagian Kerja Sama & Sosialisasi ),

-Sekretaris Jendral : Agus Mulyana

-Bendahara : Rasmanita & Liem Lietje Susanty

Ditetapkan di : .........................

Pada Tanggal : .....Juni......2010

Pimpinan Sidang Sekretaris Sidang

................................. ..........................................

Page 14: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

13

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga ini berlandaskan Anggaran Dasar Asosiasi Robotika Indonesia.

BAB II

LAMBANG,dan SIMBOL-SILMBOL ASOSIASI

Pasal 2

Bentuk dan Makna Lambang Asosiasi adalah:

a. Bentuk lingkaran oval : menggambarkan bentuk lingkaran dilihat dari samping berwarna gold, merah,

biru, hijau, dan hitam yang bermakna sebuah pandangan yang beragam dan lintas batas. Lingkaran juga

dapat dimaknai sebagai bentuk jaringan Robotikayang mampu memancarkan informasi kesegala lini yang

mampu menembus batas-batas.

b. Titik Merah : menggambarkan asal mula padangan seseorang dan merupakan sumber awal sebuah

informasi yang kemudian menyebar keberbagai pelosok dunia.

c. Lima (5) buah garis lingkaran oval yang melebar menggambarkan bagaimana informasi dapat menyebar

ke segala penjuru dunia (5 benua dan 5 samudera) dengan dukungan teknologi dan terdiri dari warna:

Gold : bahwa informasi memiliki nilai yang tinggi bagi siapa saja

Merah : bahwa informasi memiliki kekuatan untuk dapat mengangkat harkat dan martabat manusia dan

dengan kekuatannya pula ia mampu menembus batas-batas yang ada

Biru : bahwa informasi dapat memberikan pijakan atas kebijakan seseorang dalam mengambil

berbagai keputusan hidup.

Hijau : bahwa informasi yang diterima dapat menentramkan jiwa umat manusia

Hitam : bahwa setiap orang akan mempertahankan informasi yang diterima setelah Ia mendapatkan

manfaat dari informasi tersebut.

d. Dasar Putih : memberikan arti ketulusan hati dari setiap Anggota ARI untuk terjun dan memperhatikan

dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi

e. TULISAN ARI menggunakan huruf arial kapital tebal memberi penegasan dan ketegasan organisasi

terhadap pengembangan dan kemajuan dunia Robotikadi tanah air.

f. LINGKARAN OVAL MENGARAH KEKANAN menggambarkan setiap anggota harus memiliki

pandangan jauh kedepan dan bersifat positif.

Page 15: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

14

Pasal 3

Simbol-simbol Kebesaran Asosiasi

1. DPP atas nama Asosiasi dapat menciptakan atau membuat bentuk-bentuk simbol kebesaran asosiasi

dalam berbagai bentuk.

2. Simbol-simbol kebesaran yang dimaksud ayat 1 dapat berupa Jas, Jaket, Pin, Baju, Topi, dan lain-lain

3. Simbol-simbol kebesaran wajib digunakan dalam berbagai kegiatan resmi asosiasi dan atau kegiatan atau

tugas-tugas asosiasi dan atau mewakili asosiasi dalam berbagai kegiatan nasional maupun internasional.

4. Setiap Dewan pengurus wajib memiliki simbol-simbol kebesaran asosiasi dengan mengganti biaya

produksinya.

5. setiap anggota dapat diperkenankan untuk memiliki simbol-simbol kebesaran atas persetujuan dewan

pengurus diwilayahnya.

BAB III

KEANGGOTAAN

Pasal 4

Kualifikasi

Kualifikasi keanggotaan tidak melihat tingkat akademik seseorang tetapi berdasarkan

kompetensi,dedikasi,dan integritas yang dibuktikan oleh hasil kerja , baik perseorangan maupun kelompok.

Pasal 5

Persyaratan

Persyaratan untuk menjadi anggota ARI adalah:

a. Warga negara Indonesia yang memenuhi kualifikasi keanggotaan

b. Tidak ditetapkan menjadi tersangka, terdakwa, dan terpidana dalam segala bentuk tindak pidana maupun

perdata.

c. Sehat jasmani dan Rohani.

Pasal 6

Penerimaan Anggota

1. Untuk diterima sebagai Anggota, Calon anggota harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan sebagai

berikut:

a. Mengajukan permohonan dengan mengisi Formulir Pendaftaran yang telah disediakan.

b. Membayar iuran Anggota yang jumlahnya ditetapkan oleh Dewan Pengurus

2. Penerimaan atau penolakan ditetapkan dan diberitahukan oleh Dewan Pengurus kepada yang

bersangkutan secara tertulis melalui Dewan Pengurus setempat.

3. Calon Anggota yang diterima akan mendapatkan Kartu Anggota sebagai bukti sah keanggotaannya

dalam ARI

Page 16: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

15

Pasal 7

Iuran Anggota

1. Iuran anggota ditentukan oleh dewan pengurus.

2. Iuran anggota wajib dipenuhi setiap bulan.

3. Setiap dewan pengurus daerah harus menyerahkan sepertiga iuran anggotanya kepada Dewan Pengurus

Pusat setiap bulan.

4. Setiap dewan pengurus cabang harus menyerahkan sepertiga iuran anggotanya kepada Dewan Pengurus

Daerah setiap bulan.

BAB IV

JENIS KEANGGOTAAN

Pasal 8

Anggota Kehormatan

1. Anggota Kehormatan diusulkan oleh anggota dan ditetapkan dewan pengurus.

2. Yang dapat diangkat menjadi Anggota Kehormatan adalah :

a. Warga negara Indonesia yang berjasa dalam mendorong kemajuan ARI dan atau berjasa di bidang

Robotika

b. Menjadi Pakar dan mempunyai reputasi baik dimasyarakat luas.

c. Yang bersangkutan menyatakan kesediaannya untuk diangkat sebagai Anggota Kehormatan.

3. Usul pengangkatan Anggota Kehormatan dapat dilakukan oleh dewan Pengurus.

Pasal 9

Anggota Biasa

1. Anggota biasa dapat ditunjuk dan diperbantukan untuk memberikan konsultasi sesuai kemampuannya.

2. Setiap penambahan anggota harus disampaikan kepada dewan pengurus.

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 10

KEWAJIBAN ANGGOTA

a. Tunduk dan patuh kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan Kongres dan

ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus.

b. Turut berperan aktif dalam melaksanakan Program Kerja ARI

c. Menciptakan rasa kekeluargaan sesama Anggota

d. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat ARI

Page 17: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

16

Pasal 11

HAK ANGGOTA

Setiap Anggota berhak menggunakan fasilitas yang disediakan oleh ARI sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB VI

PEMBERHENTIAN SEBAGAI ANGGOTA

Pasal 12

1. Anggota dapat diberhentikan untuk sementara selama waktu yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus

dengan alasan :

a. Tidak memenuhi kewajiban pembayaran iuran selama setahun.

b. Setelah 2 (dua) kali diberi teguran secara tertulis oleh dewan Pengurus karena dengan sengaja

melanggar tata tertib dan aturan-aturan ARI

2. Dalam mengambil keputusan pemberhentian sementara dewan Pengurus Pusat membentuk Tim dengan

tugas :

a. Mengadakan penyelidikan akan kebenaran pengaduan/laporan yang diajukan sampai didapat data

lengkap mengenai pelanggaran yang dilakukan.

b. Melaporkan hasil penyelidikan kepada dewan Pengurus.

3. Anggota yang dikenakan pemberhentian diberitahukan secara tertulis oleh Dewan Pengurus.

4. Kepada Anggota yang akan diberhentikan tersebut diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan

secara tertulis kepada Dewan Pengurus.

5. Anggota yang dikenakan Pemberhentian tidak diperkenankan mengunakan haknya sebagai anggota.

6. Anggota yang dikenakan tindakan pemberhentian, dapat diterima kembali oleh dewan pengurus apabila:

a. Telah memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai yang dimaksud dalam ketentuan Ayat (1) Sub a Pasal

ini.

b. Berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) Sub b Pasal

in, disampaikan secara lisan dan tertulis.

7. Penerimaan kembali sebagai anggota ditetapkan oleh dewan Pengurus dalam Rapat Kerja.

Pasal 13

Berhenti atas permintaan sendiri dilakukan dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Dewan

Pengurus dan disetujui oleh dewan pengurus Pusat.

Page 18: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

17

BAB VII

BADAN PERLENGKAPAN ASOSIASI

BAGIAN PERTAMA

Pasal 14

Umum

1. ARI dikelola oleh Dewan Pengurus

2. Amanat Kongres dilaksanakan oleh Dewan Pengurus ARI

BAGIAN KEDUA

DEWAN PENASEHAT

Pasal 15

Fungsi Dewan Penasehat

Dewan Penasehat diminta ataupun tidak diminta oleh Dewan Pengurus berkewajiban untuk memberikan

pengarahan atau nasehat kepada Dewan pengurus di dalam menjalankan fungsi eksekutifnya sesuai dengan

keputusan Kongres dan AD/ART.

BAGIAN KETIGA

DEWAN PENGURUS PUSAT (DPP)

Pasal 16

Struktur Pengurus Pusat

1. Struktur Dewan Pengurus Pusat terdiri dari :

a. Ketua Umum

b. Sekurang kurangnya satu orang ketua Bidang

c. Seorang Sekretaris Jenderal

d. Seorang Bendahara

e. Sekurang-kurangnya seorang anggota pengurus

2. Dewan Pengurus Pusat mempunyai wewenang penuh untuk mengelola asosiasi sesuai dengan Ayat (1)

Pasal ini beserta perangkat kelengkapannya.

3. Pembentukan Bidang-bidang asosiasi berdasarkan kebutuhan.

Page 19: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

18

Pasal 17

Tugas dan wewenang DPP 1. Melaksanakan keputusan-keputusan Kongres Nasional

2. Menentukan /menetapkan aturan-aturan pelaksanaan yang belum ditetapkan dalam ART

3. Melaksanakan Rapat Kerja Nasional dan Kongres Nasional

4. Memberikan rekomendasi penerimaan dan pemberhentian anggota ARI

5. Menjalin hubungan dengan pihak lain

6. Bertanggungjawab kepada Kongres Nasional baik program kerja maupun keuangan

7. Dapat mendelegasikan kepada seseorang untuk membentuk DPD di wilayah provinsi tertentu.

8. Melantik dan mengesahkan pembentukan dari DPD

9. Menetapkan bentuk Logo, Bendera, Stempel, PIN, kartu Keanggotaan, Form dan merchandiser lainnya

yang digunakan untuk Kepengurusan ARI.

10. DPP hanya memiliki satu nomor rekening bank atas nama DPP ARI yang diwakili oleh Ketua Umum

dan Bendahara.

BAGIAN KEEMPAT

DEWAN PENGURUS DAERAH (DPD)

Pasal 18 Tugas dan Kewenangan DPD

1. Mengkordinir kegiatan organisasi di wilayah kerjanya

2. Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan DPP

3. Melakukan pengembangan Robotika di wilayah kerjanya dan menjalin kerja sama dengan dunia usaha,

industri atau institusi

4. Memberikan laporan kegiatan dari awal hingga akhir pekerjaan kepada Dewan pengurus pusat.

5. Bertanggungjawab kepada dewan pengurus Pusat dalam kongres Naisonal.

6. DPD hanya mempertanggungjawabkan keuangannya dalam Kongres Daerah dan disetujui oleh Dewan

pengurus pusat.

7. DPD dapat membentuk DPC dengan pemberitahuan kepada Dewan Pengurus Pusat

8. Dapat mendelegasikan kepada seseorang untuk membentuk DPC di wilayah provinsi tertentu dengan

persetujuan dari DPD

9. Melantik dan mengesahkan pembentukan DPC setelah mendapat persetujuan DPP

10. DPD hanya memiliki satu nomor rekening bank atas nama DPD ARI yang diwakili oleh Ketua dan

Bendahara.

Page 20: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

19

Pasal 19

Pembentukan DPD

Pembentukan Dewan Pengurus Daerah harus memenuhi syarat-syarat :

a. Sekurang-kurangnya diusulkan oleh 10 anggota di wilayahnya

b. Disetujui dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat .

c. Kepengurusan DPD disahkan dan dilantik oleh ketua umum DPP dan atau pengurus DPP yang ditunjuk

dewan pengrus DPP.

Pasal 20

1. Dewan Pengurus Daerah melaksanakan semua program kerja yang telah ditetapkan oleh Dewan pengurus

pusat

2. Tujuan dan kegiatan masing-masing Dewan Pengurus Daerah tidak boleh bertentangan dengan AD/ART

dan program Kerja ARI.

Pasal 21

Struktur DPD

1. Susunan Dewan Pengurus Daerah terdiri sekurang-kurangnya :

- Ketua

- Sekretaris

- Bendahara

2. Dewan Pengurus Daerah dipilih oleh anggota didaerah setempat dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus

Pusat.

3. Setiap pelantikan kepengurusan DPD akan dilakukan:

a. penyematan simbol-simbol kebesaran Asosiasi kepada pengurus terpilih

b. serah terima jabatan.

c. penandatanganan nota kesetiaan kepada asosiasi

d. penyerahan kelengkapan operasional kepengurusan yang terdiri dari design kertas surat, logo resmi,

stempel, dan lain-lain yang bersesuai serta nomor kode registrasi kepengurusan daerah dari DPP

kepada DPD.

BAGIAN KELIMA

DEWAN PENGURUS CABANG (DPC)

Pasal 22 Tugas dan Kewenangan DPC

1. Mengkordinir kegiatan organisasi di wilayah kerjanya

2. Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan DPD

3. Melakukan pengembangan Robotika di wilayah kerjanya dan menjalin kerja sama dengan dunia usaha,

industri atau institusi

Page 21: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

20

4. Memberikan laporan kegiatan dari awal hingga akhir pekerjaan kepada Dewan pengurus Daerah.

5. Bertanggungjawab kepada dewan pengurus Daeah dalam kongres Daerah.

6. DPC hanya mempertanggungjawabkan keuangannya dalam Kongres Cabang dan disetujui oleh Dewan

pengurus Daerah.

7. DPC hanya memiliki satu nomor rekening bank atas nama DPC ARI yang diwakili oleh Ketua Umum

dan Bendahara.

Pasal 23

Pembentukan DPC

Pembentukan Dewan Pengurus Daerah harus memenuhi syarat-syarat :

a. Sekurang-kurangnya diusulkan oleh 5 anggota di wilayahnya.

b. Disetujui dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah.

c. Kepengurusan DPC disahkan dan dilantik oleh ketua DPD dan atau pengurus DPD yang ditunjuk dewan

pengrus DPD.

Pasal 24

1. Dewan Pengurus Cabang melaksanakan semua program kerja yang telah ditetapkan oleh Dewan pengurus

Daerah.

2. Tujuan dan kegiatan masing-masing Dewan Pengurus Cabang tidak boleh bertentangan dengan AD/ART

dan program Kerja ARI.

Pasal 25

Struktur DPC

6. Susunan Dewan Pengurus Cabang terdiri sekurang-kurangnya :

- Ketua

- Sekretaris

- Bendahara

7. Dewan Pengurus Cabang dipilih oleh Anggota didaerah setempat dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus

Daerah

3. Setiap pelantikan kepengurusan DPC akan dilakukan:

a. penyematan simbol-simbol kebesaran Asosiasi kepada pengurus terpilih

b. serah terima jabatan.

c. penandatanganan nota kesetiaan kepada asosiasi

d. penyerahan kelengkapan operasional kepengurusan yang terdiri dari design kertas surat, logo resmi,

stempel, dan lain-lain yang bersesuai serta nomor kode registrasi kepengurusan daerah dari DPD ke

DPC

Page 22: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

21

BAB VIII

HAK, WEWENANG DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 26

Dewan Pengurus Pusat menjalankan hak, wewenang dan kewajiban berdasarkan ketentuan-ketentuan

didalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 27

1. Dewan Pengurus Pusat berkewajiban membuat dan menetapkan peraturan-peraturan pelaksanaan

Anggaran Rumah Tangga.

2. Dewan Pengurus berkewajiban menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja selama masa jabatannya.

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja harus sudah selesai selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak diangkat

sebagai Pengurus.

4. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja harus disosialisasikan.

Pasal 28

Dewan Pengurus Pusat mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Mengelola ARI untuk mencapai tujuan asosiasi sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar.

2. Mempertanggung jawabkan Pelaksanaan program kerja sesuai dengan hasil kongres Nasional

3. Mengusahakan terciptanya suatu hubungan yang harmonis antara asosiasi dengan Masyarakat, institusi

dan industri lain yang terkait.

4. melaksanakan Kongres Nasional guna pemilihan Ketua Umum dan pertanggungjawaban kepengurusan.

Pasal 29

1. Dalam melaksanakan program kerja dewan Pengurus dapat mengangkat Kelompok kerja sesuai dengan

kebutuhan.

2. Kelompok kerja dapat dipilih dari Anggota.

3. Kelompok kerja berkewajiban membantu dewan Pengurus sesuai dengan bidangnya.

4. Segala tindakan dan kebijakan kelompok Kerja wajib mempertanggung jawabkan kepada dewan

Pengurus.

Pasal 30

1. Pembentukan dan perubahan susunan pengurus, ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Umum.

2. Surat Keputusan pada Ayat (1) Pasal ini harus disosialisasikan

Page 23: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

22

BAB IX

PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 31

Ketua Umum dipilih dari Anggota dan oleh sebagian besar anggota dalam kongres Nasional

Pasal 32

1. Masa jabatan dewan Pengurus adalah 4 (empat) tahun terhitung saat pelantikan.

2. Dewan Pengurus harus sudah terbentuk selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak berakhirnya

kepengurusan lama.

3. Apabila masa jabatan dewan Pengurus berakhir, dan dewan Pengurus baru belum terbentuk, maka dewan

Pengurus lama tetap berjalan dengan status Demisioner hingga terbentuknya kepengurusan yang baru.

Pasal 33

Pemilihan dewan Pengurus dilaksanakan oleh ketua umum terpilih atau diatur dalam tata tertib kongres

Nasional.

BAB X

PEMBERHENTIAN ANGGOTA DEWAN PENGURUS

Pasal 34

1. Pemberhentian Anggota Dewan Pengurus disebabkan karena:

a. Meninggal Dunia

b. Mengundurkan diri

c. Diberhentikan oleh Rapat dewan pengurus.

2. Pengunduran diri sebagai Anggota dewan pengurus dilakukan dengan mengajukan permohonan tertulis

kepada Ketua Umum atau ketua.

Pasal 35

Anggota Dewan Pengurus diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Umum atau ketua

BAB XI

PERMUSYAWARATAN

Pasal 37

Kongres Nasional

1. Kongres nasional adalah musyawarah anggota yang mempunyai kekuasaan tertinggi.

2. Kongres nasional dilaksanakan 4 (empat) tahun sekali

Page 24: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

23

3. Peserta Kongres nasional terdiri dari :

a. Undangan

b. Peninjau

Pasal 37

Kongres Luar Biasa (KLB)

1. Dalam keadaan tertentu dapat dilaksanakan KLB

2. KLB dapat dilaksanakan jika :

a. Lebih dari setengah DPP tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik

b. DPP melanggar ketentuan organisasi

c. Diusulkan oleh lebih dari separuh jumlah dewan pengurus daerah

3. Kongres Luar Biasa diselenggarakan setiap saat bila dianggap perlu dengan ketentuan sebagi berikut:

a. Usul penyelenggaraan Kongres Luar Biasa disampaikan secara tertulis kepada dewan Pengurus Pusat

dan didukung sekurang-kurangnya setengah jumlah Dewan Pimpinan Daerah, disetujui Dewan

Penasehat.

b. Dewan Pengurus Pusat berkewajiban meneruskan usulan tersebut diatas kepada seluruh Dewan

Pengurus Daerah dalam waktu yang secepatnya.

Pasal 38

MEKANISME PENYELENGGARAAN KLB DAN KONGRES NASIONAL

Kongres Nasional dan Kongres Luar Biasa diselenggarakan Dewan Pengurus Pusat dengan cara-cara sebagai

berikut:

a. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum saat diselenggarakan Kongres Nasional, surat undangan

harus sudah disampaikan kepada seluruh anggota yang berhak, dengan menyebutkan tempat, hari,

tanggal, serta agenda acara Kongres nasional.

b. Kongres nasional dinyatakan mencapai Quorum jika dihadiri oleh lebih dari 2/3 (dua pertiga) jumlah

anggota.

c. Kongres Luar Biasa dinyatakan mencapai Quorum jika dihadiri oleh lebih ari 50 % (lima puluh persen)

jumlah dewan pengurus daerah.

d. Dalam hal mana Quorum tidak dapat dicapai sesuai dengan Ayat-b dan c di atas, maka sidang diskors dan

dilanjutkan kembali serta dinyatakan sah memenuhi Quorum setelah dewan Pengurus Pusat, dan semua

wakil pengurus daerah serta peserta Kongres atau Kongres Luar Biasa yang hadir menyetujui.

Page 25: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

24

Pasal 39

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Hasil Keputusan Permusyawaratan, diambil:

a. Berdasarkan musyawarah untuk mencapai kata mufakat.

b. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan jalan pemungutan

suara terbanyak dari jumlah Anggota sidang yang hadir.

Pasal 40

1. Rapat Dewan Pengurus dipimpin oleh Ketua Umum atau ketua. Apabila Ketua Umum atau ketua

berhalangan maka dipimpin oleh ketua yang dipilih Quorum dan diarahkan oleh Sekretaris Jenderal

2. Rapat dewan Pengurus dapat dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah

Anggota Pengurus.

BAB XII

KEUANGAN

Pasal 41

Keuangan Asosiasi didapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 Anggaran Dasar ARI.

Pasal 42

1. Sumber dana untuk menunjang kegiatan ARI berasal dari iuran anggota dan sumbangan lain yang tidak

mengikat serta kegiatan-kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang dan Asas

Organisasi.

2. Dewan Pengurus Pusat menetapkan peraturan cara-cara pembayaran iuran Anggota dan pungutan lain

seperti dimaksud pada Pasal diatas.

3. Iuran Anggota dipungut oleh Dewan Pengurus .

Pasal 43

1. Kebijaksanaan penggunaan keuangan ARI ditetapkan oleh Dewan Pengurus.

2. Ketua Umum atau ketua melaksanakan kebijaksanaan keuangan dan melalui Bendahara membuat

laporan pertanggung jawaban secara tertulis kepada Pengurus untuk dibicarakan didalam Rapat Kerja

3. Pemeriksaan Keuangan dapat dilakukan setiap tahun oleh Team Pemeriksa Keuangan.

4. Pengurus dan Anggotanya wajib memberikan keterangan yang diperlukan oleh Tim Pemeriksa Keuangan

tersebut secara transfaran.

Page 26: Ad_art Asosiasi Robotika Indonesia Rev1

25

BAB XI

LAIN-LAIN

Pasal 44

Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah oleh Dewan Pengurus Pusat dan disetujui dalam kongres

Nasional.

Pasal 45

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan akan ditetapkan kemudian dalam

kongres berikutnya

Pasal 46

Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan lain yang tidak bersumber dari Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga sejak tanggal pengesahan Anggaran Rumah Tangga ini, dinyatakan tidak berlaku lagi

Pasal 47

Penutup

1. Untuk pertama kalinya landasan Asosiasi adalah hasil rapat deklarator Asosiasi sampai disahkannya AD

ART dalam kongres I

2. Anggaran Rumah tangga ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : ...................

Pada Tanggal : .....Juni 2010

Pimpinan Sidang Sekretaris Sidang

........................................... ...........................................