ADAPTASI IKAN

22

Click here to load reader

Transcript of ADAPTASI IKAN

Page 1: ADAPTASI IKAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia perikanan khususnya budidaya ikan, peranan aklimasi ataupun

aklimatisasi pada ikan sangat diperlukan guna pencapaian hasil yang diharapkan.

Aklimatisasi dan aklimasi merupakan penyesuaian habitat ikan tehadap lingkungan baik

pada salah satu parameter maupun beberapa parameter kualitas air. Namun secara

umum bila dilihat dari perkembangan khususnya pada petani–petani ikan senantiasa

cenderung menegabaikan akan peranan aklimatisasi maupun aklimasi pada ikan yang

dibudidayakan sehingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan

ikan yang dibudidayakan pengaruhnya adalah pada skala produksi, dengan adanya

penurunan produksi akan menyebabkan kerugian pada usaha tani ikan dalam

pembudidayaan yang digeluti.

Terabaikannya peranan aklimatisasi dan aklimasi ini sangat berpotensi besar

dalam menghambat perkembangan dan pertumbuhan ikan, bila hal ini terus menerus

terjadi tidak menutup kemungkinan ikan yang dibudidayakan akan menagalami stres dan

meningkatkan mortalitas yang tinggi pada usaha budidaya ikan. Untuk itu guna

mengantisipasi diharapkan bagi para petani khususnya petani ikan agar lebih dapat

memahami dan mebgetahui akan pentingnya peranan aklimatisasi dan aklimasi pada

beberapa parameter kualitas air.

B. Tujuan

Pembuatan laporan ini memiliki tujuan antara lain :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas pratikum dari mata kuliah Fisiologi Ikan.

2. Untuk mengetahui respon organisme aquatik terhadap variabel lingkungan.

3. Untuk mengetahui kisaran toleransi organisme terhadap variabel lingkungan.

4. Untuk mengetahui pengertian adaptasi.

5. Untuk mengetahui jenis-jenis dan macam-macam adaptasi.

BAB II

1

Page 2: ADAPTASI IKAN

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Adaptasi

Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan

sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap

lingkungannya mampu untuk :

memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).

mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.

mempertahankan hidup dari musuh alaminya.

bereproduksi.

merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang

tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.

Dalam beradaptasi, hewan memiliki toleransi dan resistensi pada kisaran :

• Zona Lethal à Kisaran ekstrim dari variabel lingkungan yang menyebabkan kematian

bagi organisme.

• Zona Organisme à Kisaran intermedier dimana suatu organisme dapat hidup.

B. Jenis-jenis dan Macam-macam Adaptasi

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan

dengan kebutuhan organisme hidup.

2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan

sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk

mempertahankan hidup dengan baik.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku

terhadap lingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah warna

kulit sesuai dengan warna yang ada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk

menyembunyikan diri.

2

Page 3: ADAPTASI IKAN

C. Pengertian Aklimasi

Aklimasi adalah perubahan fisiologis dapat balik yang membantu

mempertahankan fungsi dari organisme dalam kondisi lingkungan yang berubah.

Klasifikasi respon fisiologis :

1. Aklimasi Supra Optimal : Laju fisiologis meningkat ketika intensitas rangsangan faktor

lingkungan menurun dan sebaliknya.

2. Aklimasi Sempurna : Laju fisiologis tidak dipengaruhi perubahan lingkungan

3. Aklimasi Parsial : Laju fisiologis dapat diduga dengan asumsi tipe 4 = 0%

dan tipe 2 = 100 %.

4. Tidak Ada Aklimasi : Laju fisiologis bervariasi langsung dengan faktor lingkungan.

5. Aklimasi Berlawanan : Laju fisiologis menurun dengan menurunnya

intensitas perubahan dan meningkatnya intensitas.

BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Waktu : 9.30 – 12.00 Wib

Tanggal : 26 Oktober 2010

Tempat : Laboratorium Departemen perikanan (Hatchery)

3

Page 4: ADAPTASI IKAN

B. Alat

- Aquarium

- Gelas Ukur (1 liter)

- Thermometer

- Refraktometer

- Baskom

- Kompor

- Ketel air

- Aerator

- Ember

- Palu

- Seser ikan

C. Bahan

- Garam dapur (Menaikan salinitas)

- Air Panas (Menaikkan Suhu)

- Es Batu (Menurunkan Suhu)

- Ikan Nila (10 ekor) / kelompok

- Ikan Mas (10 ekor) / kelompok

- Media Air (10 liter)

D. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja yang harus dilakukan pada praktikum adaptasi ikan mas dan ikan

nila adalah sebagai berikut :

Kelompok I dan IV melakukan perlakuan menaikan salinitas pada ikan mas dan nila

1. Persiapan alat dan bahan (aquarium, refraktometer, aerator, garam, air, ikan).

2. Pengisian air pada aqurium sebanyak 10 liter dan diukur salinitasnya.

3. Selanjutnya ikan dimasukkan ke aquarium dan dilakukan pengamatan terhadap

adaptasi ikan.

4. Setiap 15 menit kemudian dilakukan penambahan garam agar salinitasnya dapat

meningkat hingga 5 0/00 dan dilakukan pengamatan kembali pada adpatasi ikannya.

5. begitu selanjtnya setiap 15 menit sekali ditambah salinitasnya 5 0/00 per 15 menit dan

dilakukan pengamatan pada adaptasi ikan.

4

Page 5: ADAPTASI IKAN

Kelompok II dan V melakukan perlakuan menaikan suhu pada ikan mas dan nila

1. Persiapan alat dan bahan (aquarium, aerator, kompor, panci, air, ikan).

2. Pengisian air pada aqurium sebanyak 10 liter dan diukur suhunya.

3. Selanjutnya ikan dimasukkan ke aquarium dan dilakukan pengamatan terhadap

adaptasi ikan.

4. Setelah 15 menit kemudian dilakukan penambahan air panas agar suhunya dapat

meningkat hingga 40 C dari suhu sebelumnya dan dilakukan pengamatan kembali

pada adpatasi ikannya.

5. Begitu selanjutnya setiap 15 menit sekali ditambah air panas agar suhunya meningkat

40 C dari suhu sebelumnya per 15 menit dan dilakukan pengamatan pada adaptasi

ikan

Kelompok III dan VI melakukan perlakuan penurunan suhu pada ikan mas dan nila

1. Persiapan alat dan bahan (aquarium, aerator, es, air, ikan).

2. Pengisian air pada aqurium sebanyak 10 liter dan diukur suhunya.

3. Selanjutnya ikan dimasukkan ke aquarium dan dilakukan pengamatan terhadap

adaptasi ikan.

4. Setelah 15 menit kemudian dilakukan penambahan es agar suhunya dapat menurun

hingga 50 C dari suhu sebelumnya dan dilakukan pengamatan kembali pada adaptasi

ikannya.

5. Begitu selanjutnya setiap 15 menit sekali ditambah es kembali agar suhunya menurun

50 C dari suhu sebelumnya per 15 menit dan dilakukan pengamatan pada adaptasi

ikan.

5

Page 6: ADAPTASI IKAN

6

Page 7: ADAPTASI IKAN

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel pengamatan

Kelompok PerlakuanPerubahan Tingkah Laku Ikan Pada Waktu ( Menit )

0 15 30 45 60

I

Menaikan

salinitaas

Salinitas normal

Ikan terlihat tenang

(tingkah laku)dan

dalam keadaan

normal

Salinitas 5 0/00

Ikan terlihat gelisah

Pergerakan lebih

agresif

Salinitas 10 0/00

Ikan berada di

permukaan untuk

mengambil oksigen

Ikan berkumpul

dipinggir aqua rium

Mengeluarkan

banyak kotoran

Salinitas 15 0/00

Ikan terlihat stres

Ikan terlihat gelisah

Stabilitas ikan

berkurang

Sebagian ikan

terlihat mabuk

Sebagian ikan mati

Salinitas 20 0/00

Ikan mati semua

II Menaikan suhu

air

Suhu 280 C

Pergerakan ikan

aktif (tingkah laku)

dan mengumpul

disuatu sisi

Suhu 320 C

Ikan terlihat gelisah

Pergerakan kurang

agresif

Mengumpul disatu

Suhu 360 C

Pergerakan ikan

tidak terlalu aktif

Ikan gelisah

7

Page 8: ADAPTASI IKAN

aquarium sisi aquarium

III

Menurunkan

suhu air

Suhu 300 C

Ikan dalam

keadaan normal

(tingkah laku)dan

terlihat berenang

aktif

Suhu 250 C

Ikan dalam keadaan

normal (tingkah laku)

dan aktif

Suhu 150 C

Ikan masih dalam

keadaan normal

(tingkah laku)

Suhu 110 C

Hampir semua ikan

berenang menuju ke

permukaan

Pergerakan lambat

IV

Menaikan

salinitas pada

ikan nila

Salinitas normal

Pergerakan ikan

normal (tingkah

laku)

Salinitas 5 0/00

Ikan terlihat gelisah

dan menabrak-

nabrakan dirinya ke

dinding

Stabilitas tubuh ikan

berkurang

Salinitas 10 0/00

Pergerakan ikan

lambat

Ikan menabrak-

nabrakan tubuh k

dinding

Salinitas 15 0/00

Pergerakan ikan

stabil

Keadaan ikan normal

Salinitas 20 0/00

ikan berada didasar

aquarium

ikan tidak merespon

V Manaikan

suhu ikan nila

Suhu 290 C

Ikan dalam

keadaan normal

(tingkah laku)

Berkumpul disuatu

Suhu 330 C

Ikan tidak banyak

bergerak

Berkumpul didasar

aquarium

Suhu 370 C

Ikan bergerak aktif

Banyak

mengeluarkan

kotoran

Suhu 410 C

Ikan terlihat pucat

Ikan terlihat gelisah

Ikan menabrak-

nabrakan tubuh ke

8

Page 9: ADAPTASI IKAN

sisi aquarium

Bergerak didasar

aquarium

Mengeluarkan

kotoran

Ikan terlihat gelisah dinding

VI

Menurunkan

suhu pada

ikan nila

Suhu 270 C

Ikan dalam

keadaan normal

(tingkah laku)

Pergerakan ikan

lincah

Suhu 220 C

ikan tidak bergerak

aktif

mengeluarkan

kotoranikan terlihat

stres

adanya perubahan

warna

Suhu 170 C

ikan menabrak-

nabrakan ikan

tubuh pada ikan

ikan terlihat pucat

Suhu 120 C

Ikan diam didasar

aquarium

Stabilitas tibuh ikan

berkurang

Ikan pingsan

9

Page 10: ADAPTASI IKAN

Tabel tingkat kehidupan ikan

Waktu

(menit)

Jumlah Ikan Yang Hidup (ekor)

I II III IV V VI

0 10 10 10 10 10 10

15 10 10 10 10 10 10

30 10 10 10 10 10 10

45 10 10 10 10 10 10

60 0 10 10 10 10 10

Adapun tingkat kematian ikan dalam prktikum ini adalah :

M = No – Nt x 100% No

= 60 – 10 x 100% 60

= 83,3%

SR = Nt x 100% No= 50 x 100% 60= 83,3%

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan dari hasil pengamatan praktikum menunjukan bahwasanya

terdapat 30 ekor ikan nika dan 30 ekor ikan mas yang diberikan beberapa perlakuan

yakni menaikan salinitas,menaikan suhu,menurunkan suhu. Sebagai perbandingan pada

ketiga perlakuan tersebut diberikan pada ikan nila dan ikan mas. Yakni 30 ekor ikan nila

dengan ketiga perlakuan (menaikan salinitas,menaikan suhu,menurunkan suhu) dan 30

ekor ikan mas dengan perlakuan yang sama guna membandingkan ketahanan pada dua

jenis ikan pada ketiga perlakuan tersebut.

Hasil praktikum membuktikan bahwasanya pada kedua jenis ikan yang

diberikan perlakuan yang sama, jenis ikan nila mempunyai ketahanan lebih kuat daripada

jenis ikan mas. Dengan demikian dapatlah ditarik satu kesimpulan jenis ikan nila

mempunyai tingkat toleransi pada kualitas air tinggi bila dibandingkan pada jenis ikan

mas. Berdasarkan dari beberapa literatur mengenai kedua jenis ikan yakni ikan mas dan

nila. Ikan nila mempunyai ketahanan tubuh yang baik dan toleransi pada kalitas air yang

tinggi. Sedangkan pada ikan mas sebaliknya,hal tersebut dapat terjadi dikarenakan jenis

ikan mas lebih sensitif terhadap lajunya perubahan kualitas air yang terdapat pada

10

Page 11: ADAPTASI IKAN

lingkungan perairan, meski kedua jenis ikan adalah merupakan bangsa pisces namun

tiap – tiap anatomi, morfologi, fisiologi dan habitat dari pada tiap jenis ikan berbeda.

Sehingga ada tingkatan toleransi masing – masing jenis ikan pada parameter kualitas air

tertentu. Pada jenis ikan betok, sepat, dan jenis ikan lele misalnya selain mempunyai

anatomi, morfologi,fisiologi, dan habitat yang berbeda, jenis – jenis ikan ini juga

mempunyai pernapasan tambahan, hal ini menyebabkan ketahanan dan tinngkat

toleransi jenis ikan ini tinggi.

Tingkat toleransi ikan pada kisaran tertentu dari beberapa parameter kualitas

air dari sebagian jenis ikan, ada yang mempunyai tingkat yang rendah dan tinggi namun

yang perlu diperhatikan demi kelangsungan dalam produksi usaha ikan adalah kisaran

parameter kualitas air yang cocok atau sesuai dengan masing – masing jenis ikan, agar

pertumbuhan dan perkembangan ikan tidak terhambat.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

11

Page 12: ADAPTASI IKAN

Adapun kesimpulan berdasarkan daripada hasil pengamatan dengan kajian

didalamya dapatlah ditarik kesimpulan.

1. Peranan aklimatisasi dan aklimasi ikan terhadap parameter kualitas air dalam

usaha budidaya sangatlah berpotensi guna pencapaian hasil yang baik pula

dalam meningkatkan produksi.

2. Tiap – tiap jenis ikan mempunyai tingkat ketahanan tubuh dan atau tingkat

toleransi pada beberapa kisaran kualitas air berbeda – beda atau tidak sama.

3. Jenis ikan nila mempunyai ketahanan atau tingkat toleransi yang tinggi pada

kisaran kualitas air yang laju perubahanya, bila dibandingkan dengan jenis ikan

mas.

4. Ketahanan atau tingkat toleransi jenis ikan tergantung pada anatomi,

morfologi,fisiologi dan habitat ikan.

5. Meski pada hasil praktikum menunjukan adanya tingkat toleransi ikan yang tinggi

namun tidak berarti ikan dapat tumbuh dan berkembang dengan lajunya seperti

mana pada kisaran parameter yang lebih dianjurkan sesuai dengan habitat

masing – masing.

B. Saran

Adapun saran berdasarkan kegiatan praktikum adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa diharapkan mampu memahami aklimatisasi dan aklimasi pada

masing - masing jenis ikan.

2. Mahasiswa agar lebih dapat menggunakan segala sarana dan prasarana dengan

efesien dan efektif guna mendapatkan data yang akurat dalam kegiatan

praktikum.

3. Kegiata praktikum selanjutnya agar dapat diusahakan lebih baik lagi guna

memeberikan pemahaman pada mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.com. 29 Oktober 2010. Pukul 17.00

12

Page 13: ADAPTASI IKAN

LAMPIRAN

13

Page 14: ADAPTASI IKAN

14