Adaptasi Bbl Pw

78
ASUHAN PADA BAYI BARU ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR LAHIR ASKEB II ASKEB II Hj. Sitti Aras Hj. Sitti Aras

description

pas

Transcript of Adaptasi Bbl Pw

ASUHAN PADA BAYI BARU ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIRLAHIR

ASKEB IIASKEB II

Hj. Sitti ArasHj. Sitti Aras

BAYI BARU LAHIR

Bayi baru lahir / new born ( Inggris ) / neonatus (Latin ) adl: Bayi yg baru dilahirkan sampai dgn umur 4 mggBBL normal adl Bayi yg baru dilahirkan pd kehamilan cukup bulan, BB bayi antara 2500 gram sampai dgn 4000 gram & tanpa tanda asfiksia & penyakit penyerta lainya.Neonatal Dini adl BBL sampai dgn usia 1 mggNeonatal lanjut adl BBL dari usia 8 hari sampai dgn usia 28 hari.

CIRI – CIRI UMUM BBL NORMAL

Bernafas & menangis spontanFrekuensi berkisar 180x/menitWarna kulit kemerah – merahan & terdpt verniks caseosa atau bersihLemak subkutan ckp tebalRambut lanugo & rambut kepala tumbuh dgn baikAktifitas atau gerakan aktif ekstremitas dlm keadaan afleksiBB berkisar antara 2500 – 3000 grPB antara 50 – 55 cmUkuran kepala a/l : FO 34 cm, MO 35 cm, SOB 32 cm

Sebagai akibat perubahan lingkungan dlm uterus ke luar uterus, maka bayi menerima rangsangan yg bersifat kimiawi, mekanik & termik.Hasil rangsangan tsb membuat bayi akan mengalami perubahan - perubahan

PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR

1. Perubahan pada Sistem PernapasanRangsangan u/ grk pernafasan :

• Tekanan mekanik dr thoraks• Pe Pa O2 & ke Pa CO2• Rangsangan dingin pd daerah muka

Upaya bernafas pertama seorang bayi berfungsi u/ :

1. Mengeluarkan cairan dlm paru – paru

2. Mengembangkan jar. Alveolus paru – paru u/ pertama kali

Hentakan Hentakan balik dadabalik dada

Proses Mekanis (penekanan dari Proses Mekanis (penekanan dari thorak pada saat melalui vagina)thorak pada saat melalui vagina)

Rangsangan kimiawi, thermal, Rangsangan kimiawi, thermal, mekanikal, sensorimekanikal, sensori

Penggerakan pernafasan Penggerakan pernafasan pertamapertama

Tekanan negative intra Tekanan negative intra thorakthorak

Kehilangan Kehilangan cairancairan

Permulaan penurunan tekanan Permulaan penurunan tekanan permukaan alveoluspermukaan alveolus Peningkatan PaO2 alveolusPeningkatan PaO2 alveolus

Peningkatan volume pembuluh Peningkatan volume pembuluh darah paru-parudarah paru-paru

Peningkatan sirkulasi limfePeningkatan sirkulasi limfePeningkatan aliran darah ke Peningkatan aliran darah ke dalam parudalam paru

Pembukaan pembuluh darah Pembukaan pembuluh darah paruparu

Peningkatan oksigenasi yang Peningkatan oksigenasi yang adequatadequat

++

Masuknya udaraMasuknya udara

PERKEMBANGAN SISTEM PULMONER

Umur Kehamilan Perkembangan24 hari Bakal paru-paru terbentuk26 – 28 hari Kedua bronchi membesar6 minggu Di bentuk segmen bronchus12 minggu Differensial lobus24 minggu Dibentuk alveolus28 minggu Dibentuk Surfaktan34 – 36 minggu Struktur Matang

Lanjutan

2. Perubahan pada Sistem KardiovaskulerTjd perubahan besar, yaitu :

• Penutupan foramen ovale pd atrium jantung• Penutupan duktus arteriosus antara arteri

paru2 & aorta

Denyut jantung BBL rata2 140 dtk/mnt

Volume drh pd BBL berkisar 80 – 110 ml/kg

Tali Pusat DiklemTali Pusat Diklem

Lepasnya dari plasenta (turunnya sirkulasi darah)Lepasnya dari plasenta (turunnya sirkulasi darah)

Meningkatnya tingkat Meningkatnya tingkat sirkulasi oksigen dalam sirkulasi oksigen dalam

sirkulasi pulmonarysirkulasi pulmonary

Tertutupnya ductus Tertutupnya ductus arteriosusarteriosus

Meningkatnya system resistensiMeningkatnya system resistensi

Perubahan dr kanan Perubahan dr kanan ke kiri meninggalkan dr ke kiri meninggalkan dr kiri ke kanan dr aliran kiri ke kanan dr aliran

darahdarah

Tekanan dari atrium Tekanan dari atrium kanan berkurang kanan berkurang dibandingkan dg dibandingkan dg

atrium kiriatrium kiri

Tertutupnya ductus Tertutupnya ductus venosusvenosus

Darah ke hati dan Darah ke hati dan system portalsystem portal

Pertama kali Pertama kali bernafasbernafas

Paru-paru mengeluarkan Paru-paru mengeluarkan cairancairan

Paru-paru Paru-paru berkembangberkembang

Lingkungan yg dinginLingkungan yg dingin

Menurunnya resistensi vaskuler Menurunnya resistensi vaskuler pulmonarypulmonary

Meningkatnya tekanan di atrium kiriMeningkatnya tekanan di atrium kiri

Tertutupnya foramen ovaleTertutupnya foramen ovale

3. Perubahan pd Sistem Thermogenik

Kehilangan panas pd BBL dpt tjd mll 4 cara a/l :• Konveksi : Proses hilangnya pns tbh melalui

kontak dgn udara yg dingin di sktrnya• Radiasi :Proses hilangnya pns tbh bl by

diletakkan dkt dgn benda2 yg lbh rendah suhunya dr suhu tbhnya

• Evaporasi : Proses hilangnya pns tbh bl by berada dlm keadaan bsh

• Konduksi : Proses hilangnya pns tbh melalui kontak lgs dgn benda2 yg mempunyai suhu lbh rendah

Meningkatnya Meningkatnya konsumsi konsumsi oksigenoksigen

BAT (metabolisme BAT (metabolisme jaringan adipose jaringan adipose

coklat)coklat)

Pembebasan asam Pembebasan asam lemaklemak

Meningkatnya Meningkatnya rata-rata rata-rata

pernafasanpernafasan

Lebih banyak Lebih banyak membutuhkan membutuhkan

oksigenoksigen

HypoksiaHypoksia

Meningkatnya Meningkatnya metabolismemetabolisme

Meningkatnya Meningkatnya penggunaan penggunaan

glukosaglukosa

Meningkatnya Meningkatnya penggunaan penggunaan persediaan persediaan

glikogenglikogen

Menipisnya Menipisnya persediaan persediaan

glikogenglikogen

HypoglikemiaHypoglikemia

Penurunan berat atau gagal Penurunan berat atau gagal menambah berat (penggunaan menambah berat (penggunaan

kalori untuk energi dan kalori untuk energi dan pertumbuhan)pertumbuhan)

Menurunnya Menurunnya pHpH

Vasokonstriksi pulmonaryVasokonstriksi pulmonary

Hypoksia lanjutHypoksia lanjut

Asidosis metabolismeAsidosis metabolismeMenurunnya produksi surfaktan Menurunnya produksi surfaktan (kebutuhan O2, glukosa, perfusi (kebutuhan O2, glukosa, perfusi

paru-paru yg adequate)paru-paru yg adequate)

Distress pernafasanDistress pernafasan

Stress Stress DinginDingin

Lanjutan

4. Perubahan pd Sistem RenalGinjal pd BBL sdh berfungsi, ttp blm sempurna.BBL hrs BAK dlm wkt 24 jam stlh lhr, dgn jumlah urin sktr 20 – 30 ml/hr & me mjd 100 – 200 ml/hr pd wkt akhir mgg pertama

Lanjutan

5. Perubahan pd Sistem GastrointestinalKapasitas lambung BBL sgt bervariasi & tgt pd ukuran by, sktr 30 – 90 ml. Pengosongan dimulai dlm bbrp mnt pd saat pemberian makanan & selesai antara 2 – 4 jam stlh pemberian makanan & pengosongan ini dipengaruhi o/ bbrp faktor a/l wkt & volume makanan, jns & suhu makanan serta stres fisik.

Lanjutan6. Perubahan pd Sistem Hepar

Liver bayi mempunyai peranan yg ptg dlm hal :• penyimpanan zat besi• metabolisme KH• konjugasi bilirubin• koagulasiLiver BBL blm matur u/ membentuk glukosa shg

BBL mdh terkena hipoglikemiNeonatus telah memiliki kapasitas fungsional u/

mengubah bilirubin, namun sebagian bsr BBL ada yg mengalami hiperbilirubinemia fisiologis

Lanjutan

7. Perubahan pd Sistem ImmunitasSistem immunitas BBL blm matang, shg menyebabkan BBL rentan thd berbagai infeksi & alergiSedangkan sistem immunitas yg telah matang akan memberikan kekebalan alami & kekebalan didpt pd tbhKekebalan alami t/d struktur pertahanan tbh yg mencegah a/ meminimalkan infeksi

Lanjutan

8. Perubahan pd Sistem IntegumenPd BBL semua struktur kulit tlh ada ttp blm matur.

Epidermis & dermis tdk terikat dgn erat & sgt tipis.

Verniks caseosa bersatu dgn epidermis

By aterm memiliki kulit erithemathous

Kulit srg kelihatan berbintik & lurik2

Tgn & kaki sdkt sianosis

Lanjutan

9. Perubahan pd Sistem ReproPd bayi perempuan labia mayora & minora mengaburkan vestibulum & menutupi klitorisPd bayi laki-laki preputium biasanya tdk sepenuhnya tertarik mskPd BBL baik perempuan / laki-laki srg ditemukan pembengkakan payudara

Lanjutan

10. Perubahan pd Sistem SkeletalTubuh BBL kelihatan sdkt tdk proposionalTgn sdkt lbh panjang dr kakiPunggung BBL kelihatan lurus & dpt ditekuk dgn mdhBBL dpt mengangkat & memutar kepala ketika menelungkup

11. Perubahan pd Sistem NeuromuscularPertumb. otak sgt cpt & membutuhkan glukosa & O2 yg adekuatBbrp aktivitas refleks yg tdpt pd BBL a/l :1. Refleks Moro / Peluk2. Rooting Reflex3. Refleks menghisap & menelan4. Refleks batuk & bersin5. Refleks genggam6. Refleks melangkah & berjalan7. Refleks otot leher8. Babinsky Reflex

TERMOREGULASITERMOREGULASI

(Perlindungan Termal)(Perlindungan Termal)

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Mekanisme pengaturan temperatur Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pd BBL blm berfungsi tubuh pd BBL blm berfungsi sempurna, permukaan tubuh bayi sempurna, permukaan tubuh bayi relatif luas, tubuh bayi terlalu kecil relatif luas, tubuh bayi terlalu kecil utk memproduksi & menghslkan utk memproduksi & menghslkan panas sebabkan BBL mudah sekali panas sebabkan BBL mudah sekali terkena Hipotermi.terkena Hipotermi.

Disebut Disebut hipotermihipotermi bila suhu tubuh bila suhu tubuh turun di bwh 36,5 °C turun di bwh 36,5 °C ( N : 36,5 °C – 37,5 °C )( N : 36,5 °C – 37,5 °C )

MEKANISME KEHILANGAN MEKANISME KEHILANGAN PANAS PD BBLPANAS PD BBL

EVAPORASIEVAPORASI

Proses kehilangan panas pd bayi Proses kehilangan panas pd bayi krn penguapan cairan ketuban krn penguapan cairan ketuban

pd pd permukaan tubuh oleh panas permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri krn tdk sgr tubuh bayi sendiri krn tdk sgr dikeringkan.dikeringkan.

KONDUKSIKONDUKSI

Kehilangan panas tubuh mll Kehilangan panas tubuh mll kontak langs ant tubuh bayi dgn kontak langs ant tubuh bayi dgn permukaan yg dingin.permukaan yg dingin.

KONVEKSIKONVEKSI

kehilangan panas pd bayi yg tjd kehilangan panas pd bayi yg tjd saat bayi terpapar udara sekiar yg saat bayi terpapar udara sekiar yg lebih dingin.lebih dingin.

RADIASIRADIASI

Kehilangan panas yg tjd krn bayi Kehilangan panas yg tjd krn bayi ditempatkan di dekat benda-ditempatkan di dekat benda-

benda yg mempunyai suhu tubuh benda yg mempunyai suhu tubuh lebih rendah dr suhu tubuh bayi.lebih rendah dr suhu tubuh bayi.

PENILAIAN HIPOTERMI BBLPENILAIAN HIPOTERMI BBL

Gejala Hipotermi BBLGejala Hipotermi BBL

1. Bayi tdk mau menyusu/minum1. Bayi tdk mau menyusu/minum

2. Bayi tampak lesu2. Bayi tampak lesu

3. Tubuh bayi teraba dingin3. Tubuh bayi teraba dingin

4. Dlm keadaan berat, denyut 4. Dlm keadaan berat, denyut jantung bayi menurun & kulit bayi jantung bayi menurun & kulit bayi mengerasmengeras

Tanda-tanda Hipotermi sedangTanda-tanda Hipotermi sedang

1.1. Akifitas berkurang, letargisAkifitas berkurang, letargis

2.2. Tangisan lemahTangisan lemah

3.3. Kulit berwarna tdk rata Kulit berwarna tdk rata

4.4. Kemampuan menghisap lemahKemampuan menghisap lemah

5.5. Kaki teraba dinginKaki teraba dingin

Tanda-tanda Hipotermi BeratTanda-tanda Hipotermi Berat

1.1. Bibir & kuku kebiruanBibir & kuku kebiruan

2.2. Pernafasan lambatPernafasan lambat

3.3. Pernafasan tdk teraturPernafasan tdk teratur

4.4. Bunyi jantung lambatBunyi jantung lambat

5.5. Selanjutnya mungkin timbul Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemia & asidosis metabolikhipoglikemia & asidosis metabolik

Tanda-tanda Stadium Lanjut Tanda-tanda Stadium Lanjut HipotermiHipotermi

1.1. Muka, ujung kaki & tangan Muka, ujung kaki & tangan berwarna merah terang.berwarna merah terang.

2.2. Bagian tubuh lainnya pucatBagian tubuh lainnya pucat

3.3. Kulit mengeras merah & timbul Kulit mengeras merah & timbul edema terutama pd punggung, kaki edema terutama pd punggung, kaki & tangan& tangan

PENCEGAHAN HIPOTERMIPENCEGAHAN HIPOTERMI

1.1. Segera mengeringkan bayi setelah lahirSegera mengeringkan bayi setelah lahir

2.2. Menyelimuti bayi dengan selimut atau Menyelimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangatkain bersih, kering dan hangat

3.3. Menutupi kepala bayi dengan topiMenutupi kepala bayi dengan topi

4.4. Bonding attachment dan memberikan Bonding attachment dan memberikan ASIASI

5.5. Tidak memandikan bayi minimal 6 jam Tidak memandikan bayi minimal 6 jam setelah lahir (sampai suhu tubuh stabil)setelah lahir (sampai suhu tubuh stabil)

6.6. Rawat gabungRawat gabung

EVALUASI NILAI APGARKU bayi dimulai 1 menit stlh lahir dgn menggunakan nilai APGAR.Penilaian ini bertujuan u/ mengetahui apakah bayi menderita asfiksia/tdk.Penilaian bayi dilakukan berdasakan :1. Usaha bernafas2. Frekuensi denyut jantung3. Warna kulit4. Tonus otot5. Reaksi Penghisapan

USAHA BERNAFAS

Jika bayi mengalami kesulitan bernafas, jgn lakukan pemeriksaan sblm jln nafas dibersihkan & pemberian O2 hingga respirasi kembali normal.CARA MEMBERSIHKAN JLN NAFAS1. kepala bayi dimiringkan agar cairan

berkumpul di mulut & tdk di faring bag belakang

2. mulut dibersihkan terlebih dahulu agar cairan tdk terakspirasi & isapan pd

hidung akan menimbulkan pernafasan megap- megap.

3. Apabila mekonium kental & bayi mengalami depresi, hrs dilakukan penghisapan dr trakea dgn menggunakan pipa endotrakea.MENILAI USAHA BERNAFAS1. Bila bayi bernafas spontan & memadai,

menilai frekuensi denyut jantung2. Bila bayi mengalami apnea/sukar bernafas

lakukan rangsangan taktil dg menepuk- nepuk atau menyetil telapak kaki bayi/menggosok-gosok punggung bayi sambil beri O2 100% kecepatan 5ltr/mnt.

3. Apabila stlh bbrp detik tdk tjd reaksi atas rangsangan taktil mulai beri VTP.

FREKUENSI DENYUT JANTUNG

MENILAI FREKUENSI DENYUT JANTUNG BAYI– Denyut Jantung pd saat lahir berkisar ant

100-180x/mnt & sgr stabil mjd 100-120/140x/mnt.

– Penilaian frekuensi denyut jantung bayi dilakukan apabila pernafasan spontan normal teratur.

– Cara menghitung frekuensi denyut jantung yaitu dg menghitung jml denyut jantung dlm 6 det x 10 = frekuensi jantung permnt

Apabila frekuensi denyut jantung < 100/mnt, wlaupun bayi bernafas spontan indikator lakukan VTP.Apabila detak jantung tdk dpt dideteksi efinefrin hrs sgr diberikan & pd saat yg sama VTP & kompresi dada dimulai.

WARNA KULIT

Menilai warna kulit br dilakukan apabila bayi bernafas spontan & frekuensi denyut jantung > 100x/mnt.Apabila terdpt sianosis sentral, O2 tetap diberikan.Apabila tdp sianosis perifer,O2 tdk perlu diberikan.

TONUS OTOTPd saat lahir biasanya tonus otot lemas, ttp stlh 1 atau 2x tangisan tonus otot bayi akan bertambah sempurna.Sgr stlh lahir bayi cenderung u/ memfleksikan tbhnya u/ m’capai posisi senyamam mungkin.Tonus otot yg buruk pd by yg berusia bbrp mnt hrs dianggap sbg pertanda buruk anoksia, narkosis, kolaps vaskuler, sindrom jantung kiri konginental, hipoglikemia, sindrom down, hematoma subdural dr sumsum tulang belakang dll.

REAKSI PENGHISAPAN

Reaksi penghisapan dpt dilihat dr reflek pd saat jln nafas dibersihkan.Apabila bayi dlm keadaan menyeringai, batuk/bersin reaksi penghisapan baik.

APGAR ringkasan dari :A : Appearance : Rupa (warna kulit)P : Pulse Rate : Nadi/frekuensi jantungG : Grimace: Menyeringai (akibat

reflek kateter dlm hidung)A : Activity : Keaktifan/tonus ototR : Respiration : Pernafasan

Setiap Penilaian diberi angka : 0, 1, 2

TABEL NILAI APGARSKORE 0 1 2 Nilai

A Pucat Bdn merah ekstremitas biru

Seluruh tbh kemeraha-merahan

P Tdk ada Di bawah 100 Diatas 100

G

A

R

Tdk ada

Lumpuh

Tdk

Sedikit gerakan mimik

Ekstremitas dlm fleksi sedikit

Lemah, tdk teratur

Menangis,batuk bersin

Gerakan aktif

Menangis kuat

JUMLAH

Dari hasil penilaian tsb dpt diketahui keadaan bayi dgn kriteria sbb :

Nilai APGAR 7 – 10 : Bayi normalNilai APGAR 4 – 6 : Asfiksia ringan – sedangNilai APGAR 0 – 3 : Asfiksia berat

Bila nilai APGAR dlm 2 mnt tdk mencapai nilai 7, maka hrs dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut..

RESUSITASI

PENGERTIANAdl suatu tindakan yg dilakukan u/ mencegah tjdnya asfiksia & memperlancar pernafasan pd bayi scr spontan & teratur.

INDIKASI1. Apabila BBL mempunyai nilai APGAR 4-6

(APGAR mnt ke-1 bayi butuh perhatian khusus, APGAR mnt ke-5 indeks dr efektifitas resusitasi)

2. Menunjukkan depresi pernafasan sedang & butuh resusitasi.

PENATALAKSANAAN RESUSITASI

A. Langkah Awal (dilakukan dlm 30 dtk)

1. Jaga posisi bayi ttp hangat selimuti bayi

2. Atur posisi bayi kepala sedikit ekstensi

3. Isap lendir bayi hisap lendir dr mulut dulu baru hidung.

4. Keringkan & Rangsang bayi keringkan mulai muka,kepala & bagian tubuh lain dg sedikit tekanan. Lalu lakukan rangsangan taktil.

5. Atur kembali posisi kepala & selimuti bayi ganti kain yg basah dg yg kering selimuti kecuali muka & dada,kepala bayi sedikit ekstensi.

6. Penilaian bayi berdasarkan 3 gejala yg sangat penting : usaha bernafas,frekuensi denyut jantung & warna kulit.

Menilai Usaha Bernafas

Bila bernafas spontan & memadai lanjutkan menilai frekuensi denyut jantung.

Bila bayi Apnoe/sukar bernafas lakukan rangsangan taktil, beri O2 berkonsentrasi 100% kecepatan 5 liter/mnt bila stlh beberapa dtk tdk tjd reaksi atas ransangan taktil mulai pemberian VTP

Menilai Frekuensi Denyut Jantung Bayi

Bila frekuensi denyut jantung > dr 100x/mnt & bayi bernafas spontan teratur lanjutkan menilai warna kulit.

Bila frekuensi denyut jantung < dr 100x/mnt, wlaupun bayi bernafas spontan indikasi dilakukan VTP.

Apabila denyut jantung tdk dpt dideteksi epinefrin diberikan, saat yg sama VTP & kompresi dada dimulai.

Menilai Warna Kulit

Penilaian warna kulit baru dilakukan apabila bayi bernafas spontan & frekuensi denyut jantung bayi > dr 100x/mnt.

Apabila terdpt sianosis sentral O2 tetap diberikan

Apabila sianosis perifer O2 tdk perlu diberikan.

VENTILASI TEKANAN POSITIF

VTP dilakukan dg sungkup & balon resusitasi atau dg sungkup & tabung.

Kecepatan ventilasi 40 – 60x/mntTekanan ventilasi u/ nafas pertama 30 – 40

cmH2O, stlh nafas pertama butuh tekanan 15 – 20 cmH2O.

Suara nafas didengar dg stetoskop adanya suara nafas dikedua paru2x mrpk indikasi bhw bayi mendpt ventilasi dg benar.

Menilai frekuensi Denyut Jantung Bayi pd saat VTP Frekuensi denyut jantung dinilai stlh selesai

melakukan ventilasi 15 – 20 det pertama. Apabila frekuensi denyut jantung >100x/mnt

#. Bayi mulai bernafas spontan lakukan rangsangan taktil u/ merangsang frekuensi & dlmnya pernafasan VTP dihentikan & O2 arus bebas diberikan#. Klau wajah bayi tampak merah O2 kurangi

secara bertahap.#. Apabila pernafasan spontan & adekuat tdk tjd

VTP dilanjutkan

Apabila frekuensi denyut jantung bayi ant 60 – 100x/mnt

#. VTP dilanjutkan dgn memantau frekuensi denyut jantung bayi.

#. Apabila frekuensi denyut jantung bayi < 60x/mnt mulai kompresi dada.

Apabila frekuensi denyut jantung bayi < 60x/mnt VTP dilanjutkan – periksa ventilasi apakah adekuat & O2 yg diberikan benar 100% segera mulai kompresi dada.

PEMASANGAN KATETER OROGASTRIKVTP dg balon & sungkup lebih lama dr 2

mnt hrs dipasang kateter orogastrik & ttp terpasang slm ventilasi krn selama ventilasi udara dr orofaring dpt msk ke dlm esofagus & lambung

Alat yg dipakai ialah pipa orogatrik nomor 8F semprit 20ml.

KOMPRESI DADA

Kompresi dada dilakukan ⅓ bagian bawah tulang dada dibwh garis khayal yg menghubkan kedua putting susu bayi

Rasio kompresi dada & ventilasi dlm 1 mnt ialah 90 kompresi dasa & 30 ventilasi

(rasio 3 : 1) kompresi dada dilakukan 3x dlm 1½ dtk & ½ dtk u/ ventilasi 1x

MEMBERIKAN OBAT2XAN

Obat2xan diberikan bila Frekuensi jantung bayi ttp dibawah 60x/mnt wlaupun telah dilakukan ventilasi adekuat (dg O2 100%) & kompresi dada u/ paling sedikit 30 dtk atau Frekuensi Jantung Nol.

Dosis obat obat didasarkan pada BB bayiVena umbikalis ialah t4 yg dipilih u/

pemberian obatEpinefrin ialah obat pertama yg diberikan.

Dosis Epinefrin : 0,1 – 0,3 ml/kg u/ larutan berkadar 1 : 10.000 diberikan IV / memakai pipa endotrakeal.

Volume expanders digunakan u/ menanggulangi efek hipovelemia.dosis 10 ml/kg diberikan IV dg kecepatan pemberian wkt 5 – 10 mnt.

RESUSITASI KARDIOPULMONAR DIHENTIKAN APABILA SETELAH 30 MENIT TINDAKAN RESUSITASI DILAKUKAN TIDAK ADA RESPON DARI BAYI

ASUHAN PASCA RESUSITASI

Dilakukan pd keadaan :Resusitasi Berhasil : bayi bernafas normal

sesdh langkah awal/sesdh ventilasi,perlu pemantauan & dukungan.

Resusitasi Tdk/kurang berhasil : bayi perlu rujukan yaitu sesdh ventilasi 2mnt blm bernafas/bayi sdh bernafas ttp mengap-mengap/pd pemantauan kondisinya makin memburuk.

Resusitasi gagal : stlh 2mnt diventilasi bayi gagal bernafas.

BONDINGBONDING

Dimulainya interaksi : emosi, fisik, dan sensorik antara orang tua dan bayi (segera setelah lahir)

ATTACHMENT Ikatan perasaan yang terjadi antara individu Meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan evaluasi dan fisik yang akrab

(Nelson & May, 1986)

PENINGKATAN TALI KASIH DAN KETERIKATAN ORANG TUA DAN BAYI

Faktor keterikatan ibu - bayi

LINGKUNGAN

PenampilanSentuhan

Kontak mataAroma

SIKLUS HUBUNGAN

AromaNangis

Kontak mataPenampilan

LINGKUNGAN

TEMPERAMEN BAYI

PERSONAL IBU

BONDING AND ATTACHMENT

ORTU BAYI

(DINI) KONTAK : Tatap mukaSuara khasSentuhanPelukanMenyusui

Memberi kehangatanMenurunkan rasa sakit ibu dan bayiMemberikan rasa nyamanMeningkatkan perkembangan

EmosiIntelektual SEJAK AWAL DEWASAFisik

PRINSIP IKATAN KASIH SAYANGPRINSIP IKATAN KASIH SAYANG( KLOUS & KENNEL)( KLOUS & KENNEL)

Menit dan jam pertama kelahiran :Periode sensitif & wkt yg optimal u/ kontak ortu & bayi Sentuhan ortu untuk pertama kali Timbul respon khusus dari bayi thd ortu :

dimulainya hub Ikatan yg baik & sistimatis Isyarat bayi : gerakan bola mata pada ibu Individu yang terlibat dlm proses persalinan, memiliki ikatan yg kuat dgn bayinya Bbrp kejadian awal persalinan cemas yg berupa Mempengaruhi keterikatan ortu – bayi

ASPEK KASIH SAYANG DARI AYAH SAMA ASPEK KASIH SAYANG DARI AYAH SAMA DGNDGN IBU, SEHINGGA AYAH IBU, SEHINGGA AYAH DIHARAPKANDIHARAPKAN

BERPARTISIPASI DI BERPARTISIPASI DI DLMDLM PROSES KELAHIRAN PROSES KELAHIRAN && PERAWATAN BAYI PERAWATAN BAYI

(Reeder/Martin)(Reeder/Martin)

HASIL RISET (REEDER, 1983)

AYAH YG MELIHAT PROSES PERSALINAN DAN MERAWAT BAYI MENUNJUKAN TINGKAH LAKU “KETERIKATAN KASIH SAYANG” LEBIH BERAT DARIPADA AYAH YG TDK MELIHAT PROSES PERSALINAN & TDK MERAWAT BAYI(Reeder/Martin)

DAMPAK POSITIF PADA BAYIDAMPAK POSITIF PADA BAYIMenurut KlausMenurut Klaus

Bayi merasa : dicintai, diperhatikan, mempercayai dan menumbuhkan sikap sosial

Bayi merasa : aman, berani mengadakan eksplorasi bertambahnya pengertian

Merupakan awal menciptakan dasar “kepribadian positif” yaitu perasaan besar hati dan sikap positif terhadap orang lain.

(Reeder/Martin)

Orang tua, melalui suara Orang lain Belajar berinteraksi Ada keterikatan dengan ibu

ADA KASIH SAYANG

DAMPAK TDAMPAK TDDK TK TJJDINYA DINYA KETERIKATAN KASIH SAYANG DKETERIKATAN KASIH SAYANG DGG SEGERA SEGERA

(KLAUS)(KLAUS)

TERTUNDANYA PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU ANAK, DITANDAI :

1. TINGKAH LAKU STERIOTIP : tidur di lantai, menghisap jari, membenturkan badan

2. SOSIAL ABNORMALY : ketakutan, cari perhatian pada orang dewasa

3. KEMUNDURAN MOTORIK, KOGNITIF, VERBAL

4. SIKAP APATIS

(Reeder/Martin)

HAMBATAN DALAM “BONDING HAMBATAN DALAM “BONDING ATTACHMENT” ORTU – BAYIATTACHMENT” ORTU – BAYI

Kurang support system Ibu dengan resiko Bayi dengan resiko Kehadiran bayi tidak diharapkan

UPAYA MENINGKATAN KETERIKATAN KASIH SAYANG IBU-BAYI-KELUARGA

Adaptasi Kontak sedini mungkin Fasilitas untuk kontak lebih lama Penekanan pada hal-hal positif Keterlibatan anggota keluarga lain Informasi bertahap

PERAN BIDANPERAN BIDAN

• Bidan/perawat hrs dpt menciptakan s/ lingk yg meningkatkan kontak positif ortu & anak.Misalnya: meletakkan bayi yg baru lahir lahir diatas perut ibu & kmdn menyuruh ibu u/ memeluk & meneteki bayinya.

• Bidan/perawat dpt mendorong kesadaran ortu ttg kemampuan & respon anaknya u/ berkomunikasi,memberi dukungan & dorongan semangat saat ortu berusaha u/ mjd kompeten & memainkan perannya dgn penuh kasih & meningkatkan proses ikatan.

PEMBERIAN ASI AWALPEMBERIAN ASI AWAL KEUNTUNGANKEUNTUNGAN1.1. Pemberian ASI adl menyenangkan,krn Pemberian ASI adl menyenangkan,krn

tersedia dimn saja,kpn saja,tdk butuh tersedia dimn saja,kpn saja,tdk butuh persiapan,alat & perhitungan takaran.persiapan,alat & perhitungan takaran.

2.2. ASI bersih,aman & sulit u/ kena cemaran. ASI bersih,aman & sulit u/ kena cemaran. ASI sll segar dg bau,rasa & susunan yg ASI sll segar dg bau,rasa & susunan yg tdk mungkin ditiru.tdk mungkin ditiru.

3.3. ASI ibu anak ASI ibu anak pasti cocok. pasti cocok.4.4. ASI punya toleransi yg baik,mudah ASI punya toleransi yg baik,mudah

dicerna, suhu optimal dicerna, suhu optimal anak tdk mudah anak tdk mudah diare.diare.

5. ASI dpt hindarkan bayi dr penyakit 5. ASI dpt hindarkan bayi dr penyakit colostrum punya zat2x/daya colostrum punya zat2x/daya

penangkis yg tinggi.penangkis yg tinggi.6. ASI dpt berikan rasa kedekatan & kasih 6. ASI dpt berikan rasa kedekatan & kasih

sayang ant ibu & anak yg permanen.sayang ant ibu & anak yg permanen.7. ASI puny susunan bhn mknan yg sangat 7. ASI puny susunan bhn mknan yg sangat

ideal & tdk dpt ditiru.ideal & tdk dpt ditiru.8. Menyusukan (ASI) 8. Menyusukan (ASI) punya daya punya daya

kontrasepsi & cegah kehamilan 15–25%kontrasepsi & cegah kehamilan 15–25%9. ASI sangat murah 9. ASI sangat murah protein berkhasiat protein berkhasiat

tinggi yg murah.tinggi yg murah.

KANDUNGAN ASIKANDUNGAN ASI

ProteinProtein lactalbumin 60%,casein lactalbumin 60%,casein 40%,protein lain : lysozym & lactoferrin sbg 40%,protein lain : lysozym & lactoferrin sbg anti infeksi,ASI jg punya kadar anti infeksi,ASI jg punya kadar immunoglobulin tinggi yg beri perlindungan immunoglobulin tinggi yg beri perlindungan thd infeksi coli & virus.thd infeksi coli & virus.

LemakLemak jml lemak ASI sekitar 3,5 % jml lemak ASI sekitar 3,5 % (berubah sesuai dg diit ibu),kaya akan (berubah sesuai dg diit ibu),kaya akan lipase,enzym menyerap lemak utk dijadikan lipase,enzym menyerap lemak utk dijadikan sbg Asam Amino.sbg Asam Amino.

KarbohidratKarbohidrat yg plg byk Lactose yg plg byk Lactose (6,5–7%) membantu pertumbuhan (6,5–7%) membantu pertumbuhan lactobasillus & sbg absorsi kalsium pd lactobasillus & sbg absorsi kalsium pd bayi.bayi.

AirAir Jml air yg dikandung sekitar Jml air yg dikandung sekitar

87-87,5% dg berat jenis 1.030 – 1.03287-87,5% dg berat jenis 1.030 – 1.032 Garam MineralGaram Mineral Jmlnya hanya 0,2% Jmlnya hanya 0,2%

mengandung sodium,kalsium,besi yg mengandung sodium,kalsium,besi yg jmlnya lebih sedikit dr susu sapi.jmlnya lebih sedikit dr susu sapi.

VitaminVitamin tergantung pd kadar vit yg tergantung pd kadar vit yg dimakan o/ ibu,ttp ASI ttp dimakan o/ ibu,ttp ASI ttp mengandung semua vitamin,kadar vit mengandung semua vitamin,kadar vit A yg tinggi & vit D yg rendah.A yg tinggi & vit D yg rendah.

Bakteri Bakteri umumnya ASI bebas dr umumnya ASI bebas dr bakteri, kecuali pd keadaan2x spt bakteri, kecuali pd keadaan2x spt mastitis,tuberkolosis,tifus & lain2x mastitis,tuberkolosis,tifus & lain2x septikemia pd ibu.septikemia pd ibu.

FAKTOR KEKEBALAN YG FAKTOR KEKEBALAN YG TERDAPAT PD ASITERDAPAT PD ASI

Faktor pertumbuhan Lactobasillus bifidusFaktor pertumbuhan Lactobasillus bifidus

tumbuh cpt & berkembang biak pd sal tumbuh cpt & berkembang biak pd sal mkn bayi yg dpt ASI mkn bayi yg dpt ASI mengubah laktosa mengubah laktosa mjd as. Asetat & as. Laktat mjd as. Asetat & as. Laktat suasana suasana asam menghambat pertumbuhan E.coli asam menghambat pertumbuhan E.coli (sebabkan bayi diare)(sebabkan bayi diare)

Faktor anti StaphylokokFaktor anti Staphylokok semacam as. semacam as. Linoleat yg mrpk asam lemak tdk jenuh.Linoleat yg mrpk asam lemak tdk jenuh.

Antibodi thd penyakitAntibodi thd penyakit batuk rejan,difteri, batuk rejan,difteri, radang paru,peny. Sal pencernaan,acam2x radang paru,peny. Sal pencernaan,acam2x peny. Virus (radang otak,gondongan, peny. Virus (radang otak,gondongan, influensa & cacar).influensa & cacar).

KomplemenKomplemen berguna u/ mrusak bakteri berguna u/ mrusak bakteri shg kuman dpt mudah dimkn o/ sel darah shg kuman dpt mudah dimkn o/ sel darah putih, juga sbg penawar alergi.putih, juga sbg penawar alergi.

LisosimLisosim berkhasiat memecah dinding sl berkhasiat memecah dinding sl bakteri, jmlnya 300x lebih byk dr susu sapi, bakteri, jmlnya 300x lebih byk dr susu sapi, zat ini jg tahan thd keasaman lambung.zat ini jg tahan thd keasaman lambung.

LaktoperoksidaseLaktoperoksidase S/ enzim yg S/ enzim yg bersama dg zat lain akan berdaya bersama dg zat lain akan berdaya pembunuh staeptokok.pembunuh staeptokok.

LaktoferinLaktoferin S/ ikatan besi & protein S/ ikatan besi & protein yg berdaya anti staphylokok & E.coli.yg berdaya anti staphylokok & E.coli.

KEUNTUNGAN PEMBERIAN KEUNTUNGAN PEMBERIAN ASI DINIASI DINI

Stlh bayi lahir kelenjar mamae ibu Stlh bayi lahir kelenjar mamae ibu mengeluarkan mengeluarkan colostrumcolostrum

Jadi Jadi colostrumcolostrum adl : adl : Dikeluarkan dr hari pertama – hr ke-3/ke-4Dikeluarkan dr hari pertama – hr ke-3/ke-4 Lbh byk mengandung protein & zat penangkis Lbh byk mengandung protein & zat penangkis

infeksiinfeksi Lbh tinggi mineral trutama K, Na & Cl Lbh tinggi mineral trutama K, Na & Cl u/ u/

peristaltik usus.peristaltik usus.

Vit yg larut dlm lemak lebih byk.Vit yg larut dlm lemak lebih byk. Tdpt zat yg menghalangi hidrolisasi protein Tdpt zat yg menghalangi hidrolisasi protein

protein tdk mudah rusak. protein tdk mudah rusak. Mengurangi gangguan pencernaan & peny Mengurangi gangguan pencernaan & peny

lain & bahkan bisa menurunkan angka lain & bahkan bisa menurunkan angka kematian & infeksi usus tertentu kematian & infeksi usus tertentu mendpt mendpt ASI sedini mungkin.ASI sedini mungkin.

Terima KasihTerima Kasih