Adam Dan Hawa (Perbandingan Al-qur'an Dan Bibel)

33
 KISAH ADAM DAN HAWA (Studi Komparatif antara Al-Qur’an dan Bibel) Pendaulan Legenda kisah Adam dan Hawa sejak awal sejarah umat manusia hingga hari ini tidak lekang oleh zaman. Kisah ini  bukan hanya dimuat dalam kitab-kitab suci agama-agama,  bahkan banyak ditulis ulang dalam buku-buku, baik dalam  bentuk fiksi maupun non fiksi. amun yang menarik dalam kisah ini adalah perdebatan mengenai keotentikan kisah ini. Karena dalam kitab-kitab suci agama-agama cerita ini ditulis dengan banyak fariasi. !ahkan jauh sekali dari sama antara kita b suci agama yang satu de ngan kit ab-ki tab suci aga ma- ag ama ya ng lian nya. "ertan ya an ya ng munc ul ada lah  benarkah adam dan hawa adalah manusia pertama# !enarkah mereka diusir dari syurga disebabkan memakan buah khuldi karena digoda oleh setan# Apakah buah khuldi itu# !enarkah  pohon khuldi ini menjadi penyebab utama keluarnya Adam dan Hawa dari surga# $an benarkah Allah marah kepada me re ka kare na nya# Lant as mengusir suami istr i it u da ri taman indah bernama surga itu# Kalau begitu apakah tidak kontradiktif dengan rencana Allah yang dijelaskan dalam al- %ur&an ya ng me nj adikan Adam sebaga i khal if ah di mu ka  bumi ini sebagaimana telah diberikan bocorannya kepada mal aik at sebelum Alla h menci pta kan Adam# Kon tra dik tif lain yang juga mencuat mengenai kisah keluarnya Adam dan Hawa dari surga adalah peran iblis dan setan di dalamnya. Lalu siapa pula 'blis dan setan itu# "ersolan-persolan yang muncul dari kisah Adam dan Ha wa te rs eb ut su li t se ka li untu k me nd apat ke be na ra n  jawabannya. Karena semua kitab suci agama-agama komentarnya berbeda-beda. (ulisan ini bukan berarti ingin mencari ke benara n di ba lik ki sa h mis te ri in i. Karena

description

Studi Qur'an

Transcript of Adam Dan Hawa (Perbandingan Al-qur'an Dan Bibel)

KISAH ADAM DAN HAWA(Studi Komparatif antara Al-Quran dan Bibel)

PendahulanLegenda kisah Adam dan Hawa sejak awal sejarah umat manusia hingga hari ini tidak lekang oleh zaman. Kisah ini bukan hanya dimuat dalam kitab-kitab suci agama-agama, bahkan banyak ditulis ulang dalam buku-buku, baik dalam bentuk fiksi maupun non fiksi. Namun yang menarik dalam kisah ini adalah perdebatan mengenai keotentikan kisah ini. Karena dalam kitab-kitab suci agama-agama cerita ini ditulis dengan banyak fariasi. Bahkan jauh sekali dari sama antara kitab suci agama yang satu dengan kitab-kitab suci agama-agama yang liannya. Pertanyaan yang muncul adalah benarkah adam dan hawa adalah manusia pertama? Benarkah mereka diusir dari syurga disebabkan memakan buah khuldi karena digoda oleh setan? Apakah buah khuldi itu? Benarkah pohon khuldi ini menjadi penyebab utama keluarnya Adam dan Hawa dari surga? Dan benarkah Allah marah kepada mereka karenanya? Lantas mengusir suami istri itu dari taman indah bernama surga itu? Kalau begitu apakah tidak kontradiktif dengan rencana Allah yang dijelaskan dalam al-Quran yang menjadikan Adam sebagai khalifah dimuka bumi ini sebagaimana telah diberikan bocorannya kepada malaikat sebelum Allah menciptakan Adam? Kontradiktif lain yang juga mencuat mengenai kisah keluarnya Adam dan Hawa dari surga adalah peran iblis dan setan di dalamnya. Lalu siapa pula Iblis dan setan itu?Persolan-persolan yang muncul dari kisah Adam dan Hawa tersebut sulit sekali untuk mendapat kebenaran jawabannya. Karena semua kitab suci agama-agama komentarnya berbeda-beda. Tulisan ini bukan berarti ingin mencari kebenaran dibalik kisah misteri ini. Karena bagaimanapun masalah kebenaran tentu hak mutlak ada di Tangan Tuhan Sang Pencipta Adam dan Hawa. Tulisan ini hanya berusaha mencari dan menggali informasi-informasi mengenai kisah ini dalam al-Quran dan Bibel yang semoga dapat dijadikan referensi, informasi dan sumber inspirasi. Bagaimanakah Adam dan Hawa diceritakan dalam al-Quran dan Bibel? Adakah persamaan dan perbedaan diantara keduanya mengenai kisah ini?

Penciptaan Adam dan Hawa Menurut al-Quran dan BibelPenciptaan Adam Selama ini masih dipercaya bahwa manusia pertama dalah Adam. Adam diciptakan oleh Tuhan sebagai manusia pertama itulah keyakinan selama ini. Informasi-informasi tentang pencipataan manusia pertama ini telah banyak dijelaskan baik di dalam Al-Quran maupun al-Kitab. Walaupun informasi yang tersurat di dalam al-Quran dan al-Kitab tidak menjelaskan secara detail. Namun informasi yang ada telah cukup memberikan informasi tentang penciptaan manusia pertama ini. Kemudian, bagaimanakah al-Quran dan al-Kitab menginformasikannya? Di bawah ini akan dikutip beberapa ayat dan surat baik dari al-Quran maupun dari al-Kitab. Dari uraian ayat-ayat yang akan di jelaskan nanti diharapkan adanya kemudahan dalam menganalisis kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Diantara informasi dari surat dan ayat dari al-Quran yang menjelaskan mengenai penciptaan Adam adalah: QS. Al-Hijr [15]: 26

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

QS. Shaad [38]: 71

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah."QS. Ar-Rahman [55]: 14

Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,d. QS. Al-Mukmin [40]: 67Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). e. QS. Al-Mukminun [23]: 12-14Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu airc mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.Sebenarnya ada ratusan Surat dan ayat yang tersebar yang menjelaskan tentang penciptaan manusia pertama. Informasi tentang penciptaan manusia pertama di dalam al-Quran telah banyak menui kontrofersi sepanjang sejarah. Salah satu sebabnya karena tidak adanya informasi yang secara jelas menjelaskannya. Karena adanya ratusan ayat di dalam al-Quran yang meceritakan tentang penciptaan manusia pertama, maka dalam hal ini dibutuhkan kepiawiannya untuk menafsirkannya secara utuh.Namun tulisan ini belum sampai pada taraf penggabungan seluruh ratusan ayat di dalam al-Quran, karena hal tersebut membutuhkan sebuah waktu penelitian yang cukup panjang. Beberapa surat dan ayat dalam al-Quran di atas sengaja dikutip guna mencari informasi mengenai penciptaan manusia pertama dalam hal ini adalah Adam di dalam al-Quran, kemudian dikorelasikan dengan informasi yang teradapat di dalam Bibel. Dalam Surat al-Hijr di atas menerangkan kebesaran dan kekuasaan Allah, serta menerangkan bahwa Dialah yang menciptakan manusia yang pertama kali dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam, kemudian tanah liat itu dibentuk seperti bentuk manusia dan ditiupkan roh ke dalamnya, sehingga terjadilah manusia yang sebenarnya, yaitu Adam. Lihat, Progam CD-ROOM, Kitab Suci Al-Quran dan Tafsirnya, QS. Al-Hijr [15]:26. Pada ayat yang lain Allah SWT menerangkan kejadian manusia itu: Artinya: Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan dari nyala api. (Q.S Ar Rahman: 14-15).

Dan firman Allah SWT: Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Ku sempurnakan kejadiannya dan Ku tiupkan roh (ciptaan) Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya" (Q.S Sad: 71-72). Yang dimaksud dengan "insan" (manusia) dalam ayat ini, ialah Adam as, merupakan bapak seluruh manusia. Sebagian ahli tafsir berpendapat Adam yang disebut dalam ayat ini bukanlah manusia pertama, karena sebelum itu Allah SWT telah menciptakan beribu-ribu Adam. Dalam hadis Nabi diterangkan proses penciptaan Adam itu. Nabi Muhammad saw bersabda: Artinya: Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menciptakan Adam dari kepalan tanah yang diambil dari segala macam tanah, maka lahirlah anak Adam menurut kadar tanah itu di antara mereka ada yang merah, ada yang hitam dan ada di antara kedua warna itu, ada yang mudah, ada yang sukar ada yang baik dan ada yang buruk". (H.r Ahmad dan Muslim dari A'isyah).Sedangkan pada Syurat al-Muminun [23] 12 Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Mu'minuun 12 (12) Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Dalam tafsir Depag dijelaskan bahwa ada segolongan ahli tafsir menyatakan, bahwa yang dimaksud dengan manusia di sini ialah keturunan Adam termasuk kita sekalian, yang berasal dari air mani. Jika diadakan penyelidikan yang seksama, maka sebenarnya air mani itupun berasal dari tanah setelah melalui beberapa proses perkembangan. Lihat, Progam CD-ROOM, Kitab Suci Al-Quran dan Tafsirnya, QS. Al-Muminun [23]:12. Makanan yang merupakan hasil bumi, yang di makan oleh manusia, dalam alat pencernaannya berubah menjadi cairan yang bercampur dengan darah yang menyalurkan bahan-bahan hidup dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia ke seluruh bagian anggotanya. Dan jika manusia itu meninggal dunia dan dimasukkan ke dalam kubur di dalam tanah, maka badannya akan hancur lebur dan kembali menjadi tanah lagi, sesuai dengan Firman Allah: Artinya: Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain. (Q.S. Taha: 55) Ssedangkan diantara informasi dari dari Bibel yang menjelaskan mengenai penciptaan Adam adalah: Dalam Alkitab perjanjian lama pada bab kejadian dijelaskan sebnagai berikut:Latar Belakang: Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya").Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan." Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa ipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab. Lihat, Alkitab, Perjanjian Lama: Kejadian (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2006), cet. 50, hlm. 1. Lihat juga, Musa, Alkitab: Permulaan, Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM, dalam Program CD-ROOM.Dalam kejadian 1:26 dan 127:

1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.Keterangan Alkitab di atas menjelaskan bahwa Allah menjadikan manusia menurut gambar dan rupa yang dikehendaki oleh Allah. Karena memang penciptaan adalah hak dan kehendak Tuhan. Maka dari itu penciptaan manusia pertama ini, dalam hal ini adalah Adam adalah sesuai dengan rupa dan bentuk yang dikehendaki Allah. Dalam keterangan yang lain Alkitab menjelaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah dari debu tanah dan menghembuskan nafas kehidupan. Dalam kejadian 2:7 dijelaskan:2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.Hal ini hampir sama dengan yang diberitakan oleh al-Quran dalam Surat Shaad [38]: 71-72: Artinya:"(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Ku sempurnakan kejadiannya dan Ku tiupkan roh (ciptaan) Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya" Namun dari Bibel dan Al-Quran mengenai masalah ini ada sedikit perbedaan ketika menginformasikan tentang peniupan atau penghembusan nafas kedalam manusia yang diciptakan dari tanah tersebut. Dalam Bibel dijlelaskan bahwa Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Lihat, Alkitab: Kejadian, 2:7. Sedangkan di dalam al-Quran dijelaskan Allah sempurnakan kejadiannya dan Allah tiupkan roh kedalamnya. al-Quran dalam Surat Shaad [38]: 71-72

Penciptaan HawaHawa sebagai nama istri Nabi Adam, ternyata tidak disebut di dalam al-Quran. Kitab suci Islam ini hanya menyebutnya sebgai istri Adam tanpa penjelasan detail yang menyertainya. Agus Mustafa, Adam Tak Diusir Dari Surga (Surabaya: Padma Press,2007), hlm. 64. Kata hawa sebenarnya banyak disebutkan oleh al-Quran, namun dalam makna yang lian, bukan berkenaan dengan masalah sitri Adam. Kurang lebih 30 kali dalam berbagai ayat. Maknanya adalah dorongan hawa nafsu yang memiliki potensi untuk merusak, menyesatkan atau pun merugikan. Agus Mustafa, Adam Tak Diusir, hlm. 64.

Beberapa ayat alQuran yang menjelaskan kata hawa dalam makna lain diantranya adalah: QS. Thaha[20]: 16.16. Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa".

QS. Al-Kahfi [18] 28: 28. Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

Adapun ayat-ayat al-Quran yang menceritakan tentang hawa sebagai istri Adam. Meskipun tidak diceritakan secara khusus, selalu dikaitkan dengan keberadaan Adam sebagai tokoh utama. Diantara ayat-ayatnya adalah:

QS. Al-Baqarah [2]: 35-3635. Dan kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon iniyang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semuladan kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."

Lalau bagaimanakah proses penciptaan Hawa? Benarkah ia diciptakan dari diri Adam, dari tulang rusuknya? Lalu bagaimanakah informasi yang diberitakan di dalam al-Quran dan Bibel? Di dalam al-Quran tidak ada satu ayat pun yang menceritakan secara eksplisit mengenai penciptaan Hawa. Apalagi yang menceritakanbahwa Hawa adalah diciptakan dari tulang rusuknya Adam. Informasi mengenai Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk terdapat dalam hadis, bukan al-Quran. Dan, kalau dicari sumber- sumber ayatnya di dalam al-Quran mengarah kepada ayat-ayat yang bercerita tentang satu diri.

QS. Al-Araf [7]: 189: 189. Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang-orang yang bersyukur".

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan dari jenis yang satu, dan dari jenis yang satu itu diadakan istrinya, maka hiduplah mereka berpasangan pria wanita (suami-istri) dan tenteramlah dia dengan istrinya itu. Hidup berpasangan suami istri merupakan tuntutan kodrati manusia rohaniyah dan jasmaniyah. Lihat, Progam CD-ROOM, Kitab Suci Al-Quran dan Tafsirnya, QS. Al-Araf: 189. Bila seseorang telah mencapai usia dewasa, timbullah keinginan untuk hidup berpasangan suami-istri, dan dia akan mengalami kegoncangan batin apabila keinginan itu tidak tercapai. Sebab dalam berpasangan suami-istri itulah terwujud ketenteraman. Ketenteraman tidak akan terwujud dalam diri manusia di luar hidup berpasangan suami-istri. Maka tujuan kehadiran seorang istri pada seorang laki-laki di dalam agama Islam ialah menciptakan hidup berpasangan itu sendiri. Islam mensyariatkan manusia agar mereka hidup berpasangan suami-istri, karena dalam situasi hidup demikian itu manusia menemukan ketenteraman dan kebahagiaan rohaniyah dan jasmaniyah. Bila kedua suami-istri itu berkumpul, mulailah istrinya mengemban benih. Saat permulaan dari pertumbuhan benih itu terasa ringan. Pertama-tama terhentinya haid dan selanjutnya benih itu meneruskan proses pertumbuhannya, perlahan-lahan tanpa memberatkan ibu yang mengandungnya dan tidak pula mengganggu pekerjaannya sehari-hari. Maka ketika kandungannya mulai berat, ibu bapak memanjatkan doa kepada Allah swt. agar keduanya dianugerahi anak yang saleh, sempurna jasmani, berbudi luhur, cakap melaksanakan tugas kewajiban sebagai manusia. Kedua, istri itu berjanji akan mewajibkan atas dirinya sendiri untuk bersyukur kepada Allah swt. sesudah menerima nikmat itu dengan perkataan, perbuatan, dan keyakinan.Sedangkan informasi yang diberikan oleh Alkitab berbeda dengan yang diberikan oleh al-Quran. Mengenai penciptaan Hawa dari tulang rusuknya Adam tidak diceritakan oleh al-Quran, namun di dalam Alkitab dijelaskan.Alkitab, Kejhadian 2:21:2:21. Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.

2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

Dari keterangan di atas, cukup memberikan sedikit informasi mengenai penciptaan Hawa di dalam al_Quran dan Bibel. Di dalam al-Quran tidak menyebutkan tulang rusuk, melainkan dari diri yang satu. Berbeda dengan al-Quran, Bibel menggunakan kata tulang rusuk dalam penciptaan Hawa. Dari pembahasan dan anlisis yang telah dilakukan, dapat diperoleh sebuah keterangan bahwa satu diri itu bukanlah adam, melainkan stem sel, yang kemudian membelah membentuk proses penciptaan manusia di dalam rahim. Distori pemahaman tentang Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam itu agaknya terkait dengan asal-usul stem sel yang terpancar dari tulang sulbi. Apabia diruntutkan menurut Agus Mustafa adalah sebagai berikut: Agus Mustafa, Adam Tak Diusir, hlm. 73.Semua manusia berasal dari sati diri, yaitu stem sel yang terbentuk dari bertemunya sel telur dan sel sperma di dalam rahim seorang ibu.Dari satu diristem selitulah Allah menciptakan pasangannya (zawjaha). Yang selama inidimanai sebagai istri Adam. Alias Hawa. Padahal kata zawjaha bermakna pasangannya. Bisa suami, bisa istri. Jadi, dari stem sel itulah Allah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan, yang berkembang biak di muka bumi.Ketelanjuran memahami diri yang satu sebagai Adam, membawa konsekuwensi, seakan-akan Hawa diciptakan dari diri Adam. Dan karena, stem sel itu terbentuk dari sel telur dan sperma yang terpancar dari tulang sulbitulang rusukmaka hawa pun dipersepsi sebagai diciptakan Allah dari tulang rusak Adam.

Tapi mari saya ceritakan tentang Hawa. Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. (Gen. 2:21, 22). Adam tentu melihat Hawa dengan kekaguman dan penghargaan. Ini ciptaan Tuhan yang sempurna, keindahan yang luar biasa, kasih dan bentuk yang murni. Didandani melalui tangan Tuhan sendiri, Hawa pasti merupakan mahluk paling cantik yang pernah ada dibumi. Dan seperti Adam, dia dibuat dalam gambar dan rupa Tuhan. Pikirannya, emosi dan kehendak tidak terhalang dosa. Pria mana yang tidak mau wanita seperti itu?Adam langsung mengenali kesamaan dengan dirinya. Dia berkata, Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki (Gen. 2:23). Tanpa pernyataan khusus dari Tuhan, Adam secara insting mengetahui Hawa dibuat untuknya; dia bagian dari dirinya; dia sepadan; dia merupakan pasangannya. Dia memanggil wanita itu, manusia perempuan Dia mendekat padanya dalam kasih. Dia mengakhiri kesepian Adam dan memenuhi hidup Adam dengan sukacita. Dia tepat seperti yang diinginkan Adam. Dan tidak ada yang lebih memuaskan Hawa daripada kepastian bahwa suaminya benar-benar membutuhkannya. Betapa luarbiasa kesukacitaan yang mereka dapat dalam pasangannya! Betapa mereka saling mengasihi!

Mendiami Taman yang IndahAdam dan Hawa oleh Allah ditemptkan disebuah tempat yang Indah. Tempat yag idnah tersebut digambarkan sebagai surga. Tempat tinggal mereka berdua sangat mempesona. Digambarkan sebagai suatu dataran tinggi yang sejuk, dengan panas matahari yang tidak menyengat kulit. Pepohonan rindang dan mata air yang terus mengalir. Pakain indah, dengan segala macam perhiasan yang menyenangkan. Dan kebutuhan biologis selalu tersedia, karena memang Adam tinggal di sana bersama istrinya, Hawa.

Informasi mengenai tempat tinggal Adam dan Hawa telah diinformasikan oleh Al-Quran dan Alkitab.Di dalam al-Quran:QS. Al-Baqarah [2]: 35:35. Dan kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu taman (surga) ini dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.

QS. Shad [38]: 51:51. Di dalamnya mereka bertelekan (diatas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu.

QS. Al-Hajj [22]: 23:23. Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan Pakaian mereka adalah sutera.

QS. Al-Hijr [15]: 45:45. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman dan mata air-mata air (yang mengalir).

QS. An-Nahl: [16]: 31: 31. (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa.

Pada QS. An-Nahl ini Allah SWT menjelaskan keadaan surga yang akan menjadi tempat kediaman orang-orang yang takwa itu, yaitu surga `Adn yang mengalir di bawahnya beberapa sungai. Di situ orang-orang yang takwa akan mendapatkan apa yang ia inginkan yang menjadi kepuasan bagi diri mereka baik kenikmatan pemandangannya, peralatannya, dan pelayanannya melebihi kepuasan yang mereka terima di dunia. Dan Allah SWT menegaskan bahwa mereka itu akan kekal selama-lamanya. Demikian itu Allah menjanjikan surga 'Adn kepada orang-orang mukmin yang benar-benar bertakwa kepada Allah yang memelihara diri dari segala noda-noda kemusyrikan dan kemaksiatan. Penegasan ini sangat penting artinya bagi orang-orang mukmin agar mereka itu selalu dan secara kontinu memupuk takwanya agar meningkat derajat takwa yang lebih tinggi dan sempurna, serta mengandung daya penarik bagi orang-orang agar suka menjadi orang-orang yang bertakwa.Sedangkan informasi yang diberikan oleh Alkitab adalah sebagai berikut:2:8. Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.

2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.

2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.

2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.

2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.

2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.

2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.Dalam Alkitab dijelaskan bahwa rumah mereka terletak di Eden, tempat yang sempurna (Gen. 2:8). Kata Eden berarti menyenangkan dan memang benar-benar menyenangkan. Diairi dengan baik dari keempat sungai, Eden merupakan surga yang menyenangkan, dibungkus dengan keindahan dan tumbuhan (Gen. 2:9, 10). Mereka membangun tanah itu, tapi saat itu mereka tidak punya tanaman berduri atau rumput liar untuk dibuang, pekerjaan mereka benar-benar menyenangkan. Saling membantu mereka hidup dan bekerja dalam harmoni, berbagi rasa saling ketergantungan, menikmati kebebasan persekutuan dan komunikasi, memiliki kasih sayang yang saling mengikat. Mereka tidak terpisahkan.Oh, disana juga ada tingkatan otoritas dalam hubungan mereka. Adam dibentuk pertama, kemudian Hawa, seperti kata Paulus (1 Tim. 2:13). Dan Hawa dibuat untuk Adam, bukan Adam untuk Hawa, juga seperti kata Paulus (1 Cor. 11:9). Tapi Hawa merupakan penolong Adam (Gen. 2:18), dan untuk menjadi penolong yang efektif Hawa harus membagi hidup dengan dia. Hawa bersama dengan Adam saat Tuhan memberikan perintah untuk memenuhi bumi dan menguasainya, karena itu, dia berbagi tanggung jawab yang besar dengan suaminya (Gen. 1:28). Hawa melakukan apapun sebagai penolong. Dia membantu Adam, mendorong, menasihati, dan menginspirasikan dia, dan Hawa melakukannya dengan rasa tunduk pada suaminya. Adam tidak pernah marah atas pertolongan Hawa, juga nasihatnya. Karena untuk itulah Hawa diberikan Tuhan padanya. Juga Hawa tidak pernah merasa terhina karena kepemimpinannya. Prilaku Adam tidak pernah cacat karena superioritas atau eksploitasi. Kenapa bisa begitu? Karena kasihnya sempurna. Hawa merupakan seorang yang special bagi dia dan Adam memperlakukannya seperti itu.

Turunnya Adam dan Hawa dari SurgaPohon LaranganInformasi yang di dapat dan terkenal mengenai diusirnya Adam dan Hawa telah melegenda sampai hari ini. Banyak informasi yang di dapat baik lewat al-Quran maupun Alkiab. Namun benarkah Adam dan Hawa diusir dari surga dan ditirunkan ke Bumi itu karena mendekati pohon larangan? Apakah pohon larangan itu? Diusir dari surge atau diturunkan ke bumi? Bagaimanakah Al-Quran dan Alkitab menginformasikannya? Buah khuldi menjadi salah satu cerita sentral dalam surge Adam. Karena buah khuldi itulah yang dituding sebagai penyebab diusirnya Adam dan Hawa dari surge yang penuh kenikmatan. Dan kemudian harus hidup bersusah payah untuk memenuhi kenutuhan hidup dipermukaan bumi. Akan tetapi, kalau dicari di dalam al-Quran secara lebih teliti, maka tidak akan pernah ditemukan Allah menyebut nama buah khuldi tersebut. Dalam berbagai ayat Al-quran hanya menyebutnya sebagai pohon ini. Berikut adalah keterangan dari ayat-ayat al-Quran dan Alkitab yang menerangkan masalah ini.

QS. Al-Baqarah [2]: 35: 35. Dan kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.

Allah menerangkan bahwa Dia memerintahkan kepada Adam a.s. dan istrinya menempati surga yang telah disediakan untuk mereka. Mengenai surga yang disebutkan dalam ayat ini, sebagian besar ahli tafsir mengatakan bahwa surga yang dimaksudkan dalam ayat ini ialah surga di langit yang dijanjikan Allah sebagai balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Menurut ahli tafsir yang lain bahwa surga yang tersebut dalam ayat itu adalah suatu taman, tempat Adam a.s. dan istrinya berdiam dan diberi kenikmatan hidup yang cukup. Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Adam a.s. dan istrinya dibolehkan menikmati makanan apa saja dan di mana saja dalam surga tersebut dengan aman dan leluasa, hanya saja Allah swt. melarang mereka mendekati dan memakan buah suatu pohon tertentu yang hanya merupakan salah satu pohon saja di antara banyak pohon-pohon yang ada dalam surga itu. Setan menamakan pohon tersebut "pohon huldi" karena menurutnya, jika Adam a.s. dan istrinya memakan buah pohon itu, maka mereka akan dapat kekal selama-lamanya dalam surga itu. Padahal yang sebenarnya adalah sebaliknya, yaitu, apabila ia dan istrinya memakan buah pohon itu, maka mereka akan dikeluarkan dari surga karena hal itu merupakan pelanggaran atau larangan Allah Jika mereka melanggar larangan itu, maka mereka termasuk golongan orang-orang yang zalim terhadap diri mereka dan akan menerima hukuman dari Allah yang akan mengakibatkan mereka kehilangan kehormatan dan kebahagiaan yang telah mereka peroleh. Dalam ayat ini Allah tidak menjelaskan hakikat dari pohon tersebut. Seseorang tak akan dapat menentukannya tanpa adanya suatu dalil yang pasti. Lagi pula, maksud utama dari kisah ini sudah tercapai tanpa memberikan keterangan tentang hakikat pohon tersebut.Akan tetapi dapat dikatakan, bahwa larangan Allah swt, kepada Adam a.s. dan istrinya untuk mendekati pohon itu dan memakan buahnya, tentulah berdasarkan suatu hikmah dari-Nya, yaitu merupakan suatu ujian dari Allah swt. terhadap Adam a.s. dan istrinya. Lihat, Progam CD-ROOM, Kitab Suci Al-Quran dan Tafsirnya, QS. Al-Baqarah [2]: 35QS. Al-Araf [7]: 19: 19. (dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al A'raaf 19 (19) Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa setelah Dia memerintahkan Iblis keluar dari surga karena keangkuhan dan kesombongannya, maka Dia menyuruh Adam supaya tinggal di surga bersama istrinya Siti Hawa secara bebas, dan membolehkan mereka memakan segala macam buah-buahan yang ada di dalamnya dengan sepuas-puasnya di mana saja mereka sukai menurut kemauan dan kesenangannya, dan di tempat mana saja mereka kehendaki kecuali ada satu hal yang tidak dibolehkan yaitu mendekati satu pohon khusus di dalam surga dan jangan memakan buahnya, apabila mereka melanggar larangan itu maka mereka dianggap sebagai orang yang zalim. Lihat, Progam CD-ROOM, Kitab Suci Al-Quran dan Tafsirnya, QS. Al-Araf [7]: 19.Penamaan pohon khuldi itu muncul justru dikarenakan setan yang menyebutnya. Syajaratul khuldi bermakna pohon keabadian. Agus Mustafa, Adam Tak Diusir, hlm. 163. QS. Thaha [20]: 120:120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon keabadian dan kerajaan yang tidak akan binasa?"

Pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (pohon kekekalan), Karena menurut syaitan, orang yang memakan buahnya akan kekal, tidak akan mati, pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan. Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 120 (120) Memang itulah yang diingini dan dicita-citakan oleh Adam dan istrinya Hawa, maka tanpa mengingat amanat Tuhannya bahwa Iblis itu adalah musuhnya yang ingin mencelakakannya dan bahwa dia dilarang Allah memakan buah khuldi itu, Adam dan Hawa memetik buah itu dan langsung memakannya dengan penuh harapan bahwa ia bersama istrinya akan hidup kekal di dalam surga. Tidak lama setelah Adam dan Hawa memakan buah khuldi itu tampaklah oleh mereka aurat mereka masing-masing, padahal sebelum memakan buah khuldi itu tidak ada sedikitpun perhatian mereka terhadap aurat itu, lalu mereka merasa malu dan cepat-cepat memetik daun-daunan dalam surga untuk menutupinya. Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa akibat memakan buah khuldi timbullah pada Adam dan Hawa dorongan (instink) seksual, karena itu mereka merasa malu melihat aurat masing-masing. Demikianlah karena didorong oleh keinginan yang sangat, Adam lupa akan amanat Tuhannya sampai ia melanggar perintah-Nya. Ia gagal menghadapi ujian Tuhannya, menjadi lemah tekad dan kemaunnya disebabkan godaan Iblis dan disebabkan godaan nafsu dan keinginannya sendiri dan jatuhlah dia ke jurang pelanggaran.Lalu bagaimankah Alkitab memberikan informasi mengenai masalah ini? Berikut keterangan yang dinukil:Alkitab, Kejadian 2:92:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Alkitab, Kejadian2:16 dan 2:172:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,

2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa informasi yang diberikan oleh al-Qur;an dan Alkitab mengenai pohon tersebut berbeda. Al-Quran menyebutnya secara samar dengan pohon ini. Sedangkan informasi yang diberikan oleh Alkitab adalah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Pohon keabadian atau pohon pengetahuan itulah yang memunculkan istilah buah khuldi. Padahal, kata buah pun secara eksplisit tidak disebut di dalam al-Quran maupun Alkitab. Allah hanya mengatakan, Adam dan Hawa memakan bagian dari pohon itu. Cuma, karena biasanya yang dimakan adalah buah, maka kebanyakan dari kaum Muslim mempersepsinya sebagai buah khuldi. Di kalangan kawan-kawan yang beragama Nasrani digambarkan sebagai buah Apel.Agus Mustafa, Adam Tak Diusir, hlm. 163.

Makna Surga Yang HilangDalam suatu riwayat dikatakan , setelah adam dan hawa memakan buah kayu terlarang itu, maka ketika itu juga pakaiannya yang dipakainya itu haling entah kemana. Tinggallah keduanya dalam keadaan telanjang. Setelah itu baru dipindahkan ke Bumi ini. Sedangkan dalam surga akhirat tidak ada orang yang bertelanjang. Inilah alasan yang dikemukakan orang tetang peristiwa adam dan Hawa ini. Bukan di surga akhirat tapi disurga dunia. Halimuddin, Kehidupan diSurga JAnnatun naim, Jakarta: Rineka Cipta, 1992, hlm. 6.

Pelanggaran Adam dan Hawa terhadap apa yang dilarang Allah itu tak lepas dari kelihaian setan (al-Quran) atau ular (Bibel) dalam merayu. Dalam Bibel dijelaskan bahwa yang menggoda Adam dan Hawa yang menyebabkan Tuhan marah dan mengusinya darisurga adlah Ular. Berikut keterangannya: 3:1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, 3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

3:14. Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

Sedangkan dalam Al-Quran informasi yang diberikan al-Quran menerangkan yang menggoda Adam dan Hawa bukanlah Ular,melainkan setan:QS. Taha [20]: 120:120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"

QS. AL-Araf [7]: 20: 20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al A'raaf 20 (20) Ketika Iblis mengetahui dan melihat kebebasan yang diberikan kepada Adam dan istrinya begitu luas di dalam surga, dan kesenangan yang begitu banyak ia merasa tidak senang dan timbullah rasa dengkinya dan bencinya. Mulailah dia berpikir memutar otaknya mencari suatu jalan untuk menipu Adam dan istrinya, melakukan tipu daya supaya kebebasan dan kesenangan yang diberikan Allah swt. kepada Adam dan istrinya di dalam surga hilang lenyap dan lepas daripadanya. Akhirnya dia menemukan suatu cara, lalu dibisikkannya ke telinga keduanya: "Wahai Adam, tahukah kamu kenapa Allah melarang kamu berdua mendekati pohon itu dan memakan buahnya? Sebenarnya larangan itu dimaksudkan agar kamu berdua tidak seperti malaikat yang mempunyai kelebihan dibanding dengan makhluk yang lain seperti kekuatan hidup sepanjang masa, tidak mati dan sebagainya, dan supaya kamu tidak tetap dan kekal tinggal di surga secara bebas dan bersenang-senang dengan sepuas hatimu. Jadi kalau kamu berdua ingin menjadi seperti malaikat dan tetap diam di surga ini dengan senang dan tenang disertai dengan kebebasan yang penuh, maka makanlah buah pohon yang dilarang kamu mendekatinya itu."Dalam al-Quran yang menggoda Adam adan Hawa adalah setan sedangkan di dalam al-Kitab disebutkan sebgai ular. 3:1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

Setelah mereka terpedaya digoda oleh ular (Bibel) atau setan (al-Quran) Allah marah kepada keduanya, sebagai mana digambarkan di dalam Alkitab:3:9. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

3:11. Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"

3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

3:14. Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

3:16. Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."

3:17. Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Murkanya Allah di dalam al-Quran disebutkan sebagai berikut: QS. Thaha [20]: 121:121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia[949].Yang dimaksud dengan durhaka di sini ialah melanggar larangan Allah Karena lupa, dengan tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surat ini. dan yang dimaksud dengan sesat ialah mengikuti apa yang dibisikkan syaitan. kesalahan Adam a.s. meskipun tidak begitu besar menurut ukuran manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat, Karena tingginya martabat Adam a.s. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin-pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang Bagaimanapun kecilnya. Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Thaahaa 121 (121) Setelah menyadari bahwa ia dan istrinya telah melanggar perintah Allah dengan memakan buah khuldi ia pun menyesal atas keterlanjurannya itu, merasa kecewa karena membenarkan saja bujukan Iblis yang sudah dijelaskan Tuhan kepadanya bahwa Iblis itu adalah musuhnya dan musuh istrinya. Karena dia begitu cepat terpedaya dengan kata-kata manis dari musuhnya itu. Ia sangat khawatir terhadap nasibnya bersama istrinya karena telah mendurhakai Tuhannya. Ia berdosa dan minta ampun atas kesalahannya itu seperti tersebut pada ayat: Artinya: Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi" (Q.S Al A'raf: 23)QS. Al-Baqarah [2]: 36:36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." Adam dan hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah Iblis yang disebut dalam surat Al Baqarah ayat 34 di atas. Sedangkan maksud keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga. Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 36 (36) Dalam ayat ini Allah swt. menjelaskan, bahwa setan telah menggoda Adam a.s. dan istrinya sehingga akhirnya mereka tergoda dan melanggar larangan Allah swt. untuk memakan buah pohon itu. Dalam ayat lain juga disebutkan bagaimana setan itu membujuk Adam a.s. dan istrinya. Firman Allah : Artinya: Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya dengan berkata, "Hai Adam! Maukah kamu saya tunjukkan. kepada sebuah pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa." (Q.S Taha: 120).

Dan dalam firman-Nya yang lain disebutkan pula bujukan setan itu:

Artinya:Ia berkata, "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". (Q.S Al A'raf: 20)

Dalam melakukan godaan itu, setan berusaha untuk meyakinkan Adam a.s. bahwa ia benar-benar hanya memberikan nasihat yang baik dan untuk itu ia bersumpah. Firman Allah: Artinya: Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua (Q.S Al A'raf: 21) Karena kesalahan yang telah dilakukan Adam dan istrinya itu, maka Allah mengeluarkan mereka dari kenikmatan (dan kemuliaan yang telah mereka peroleh selama ini, lalu Allah memerintahkan supaya mereka turun dari surga itu ke bumi. Mereka dalam keadaan bermusuhan satu dengan yang lainnya. Selanjutnya, Allah menerangkan bahwa mereka itu akan memperoleh tempat tinggal dan kenikmatan hidup di bumi sampai kepada ajal masing masing. Dengan demikian, tak seorang pun yang akan hidup kekal di bumi. Dan teranglah kebatalan bisikan-bisikan setan kepada Adam a.s. dan istrinya, bahwa dengan memakan buah pohon itu mereka akan kekal selama-lamanya di dalam surga itu. Dalam ayat tersebut terdapat isyarat, bahwa dikeluarkan Adam a.s. bersama istrinya dari surga ke bumi bukanlah untuk membinasakan mereka, melainkan agar mereka bekerja memakmurkan bumi ini dan bukanlah menjauhkan mereka dari kenikmatan hidup, sebab di bumi pun mereka tetap dikaruniai kenikmatan itu dan tidak pula untuk hidup kekal karena suatu ketika mereka akan menemui ajal dan meninggalkan dunia yang fana ini.Keterangan yang menjelaskan bahwa Adan dan Hawa turun ke Bumi bnukanlah karena makan buah Khuldi. Sebab, sejak awal manusia memang sudah didesain Allah untuk menghuni planet Bumi. Ada kerancuan yang harus diklarifikasi, yang disebabkan oleh kepahaman sepotong, bahwa surge itu seakan-akan jauh dari bumi. Sehingga keberadaan Adam di surga dan di permukaan BUmi adalah dua tempat yang berbeda. Padahal sama. Waktu itu, mereka berdua di surge,yang selaligus di Bumi. Karena itu, keluar dari surge yang berupa taman itu, mereka yang masih tetap saja berada di planet Bumi ini. Halk edua yang perlu diklarifikasi adalah tentang buah khuldi yang dituding sebagai penyebab diusirnya Adam dan Hawa dari surge. Itupun bukan demikian pemahamannya. Karena sesungguhnya pohon khuldi itu merupakan symbol dari sebagian proses pendewasaan Adam untuk menjadi Khalifah di Bumi. Sebagaimana telah dibahas di atas bahwa semua itu adalah test case untuk membuktikan bahwa Adam adalah manusia yang berbeda dengan manusia atau makhluk pendahulunya. Dia adalah al insane alias al basyar modern. Bukan al basyar purba. Ia turun gunung setelah melewati masa-masa penyempurnaan karakter sebagai manusia modern. Maka Allah pun memilihnya, justru setelah adam terbukti setelah melakukan kesalahan itu. Setelah ia merasa berdosa, dan kemudian bertaubat kepada Allah, dan Allahpun mengampuni dosanya.

PenutupAnalisis dan Kritik Dari keterangan di atas, informasi yang diberikan oleh Bibel dan al-Quran cukup beragam. Walaupun di dalam informasi yang diberikan keduanya ada persamaan dan juga ada perbedaan. Pertama, Persamaan penciptaan Adam darigtanah. Tentang masalah penciptaan Adam Dalam keterangan yang lain Alkitab menjelaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah dari debu tanah dan menghembuskan nafas kehidupan. Dalam kejadian 2:7 dijelaskan:

2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.Hal ini senada dengan yang diberitakan oleh al-Quran dalam Surat Shaad [38]: 71-72: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Ku sempurnakan kejadiannya dan Ku tiupkan roh (ciptaan) Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya" Kedua, persamaan masalah taman Eden (Alkitab), atau surge And (al-Quran). Dalam Alkitab taman Eden disebutkan dalam kitab kejadian:2:8. Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.

2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. Dalam al-Quran disebutkan,walaupun ada sedikit bentu lafad yang berbeda, namun berasal dari kata yang sama: 23. (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (QS. 13:23)31. (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa, (QS. 16:31).Selain itu dalam Alkitab juga dijelaskan mengenai buah yangdimakan membuat mereka Adam dan Hawa telanjang dan terbukualah aurat mereka. begitu juga dalam al-Quran pun dijelaskan mengenai terbukanya aurat mereka. kedua kitab suci ini menginformasikan bahwa Adam dan Hawa menyesal dan merasa berdosa terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh keduanya. Sehingga membuat Allah murka dan mengusirnya dari surga. Keedua, Perbedaan dalam masalah penciptaan istri Adam, yakni Hawa. Dalam Alkitab dijelaskan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Namun dalam al-Quran tidak disebutkan secara spesifik kalau Hawa diciptakan dari tulang rusuk, akan tetapi al-Quran hanya menjelaskan bahwa Hawa diciptakan dari diri yang satu, yakni Adam. Penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam dalam Islam hanya disebutkan di dalam Hadissaja.

DAFTAR PUSTAKAAlkitab, Perjanjian Lama: Kejadian Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2006, cet. 50.

Al-Quran dan Terjemahnya

CD-ROOM, Kitab Suci Al-Quran dan Tafsirnya.

Musa, Alkitab: Permulaan, Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM, dalam Program CD-ROOM.

Agus Mustafa, Adam Tak Diusir Dari Surga Surabaya: Padma Press,2007.

Halimuddin, Kehidupan diSurga JAnnatun naim, Jakarta: Rineka Cipta, 1992.