Adab terhadap kedua orang tua

26
Adab Terhadap Kedua Orang Tua Oleh :Ridwansyah

Transcript of Adab terhadap kedua orang tua

Page 1: Adab terhadap kedua orang tua

Adab Terhadap Kedua Orang Tua

Oleh :Ridwansyah

Page 2: Adab terhadap kedua orang tua

Seorang Muslim tentu mengetahui hak kedua orang tua atasdirinya dan kewajiban berbakti, menaati dan berbuat baikterhadap keduanya. Bukan hanya karena mereka berduamenjadi sebab keberadaannya, atau karena mereka telahberbuat baik terhadapnya dan memenuhi kebutuhannya, ataukarena mereka adalah manusia paling berjasa dan utama bagidirinya, akan tetapi lebih dari itu karena Allah Ta’ala telahmenetapkan kewajiban atas anak untuk berbakti dan berbuatbaik kepada kedua orang tuanya

Page 3: Adab terhadap kedua orang tua

Firman Allah Ta’ala yang artinya, “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra’: 23)

Page 4: Adab terhadap kedua orang tua

• Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib adalah seorang yang terkenal sangat berbakti kepada ibunya, sampai-sampai ada orang yang berkata kepadanya, “Engkau adalah orang yang paling berbakti kepada ibumu, akan tetapi kami tidak pernah melihatmu makan bersama ibumu.” Beliau menjawab, “Aku takut kalau-kalau tanganku mengambil makanan yang sudah dilirik oleh ibuku. Sehingga aku berarti mendurhakainya.” (Diambil dari kitab Uyunul Akhyar karya Ibnu Qutaibah)

Page 5: Adab terhadap kedua orang tua

Abu Hurairah menempati sebuah rumah, sedangkan ibunya menempati rumah yang lain. Apabila Abu Hurairah ingin keluar rumah, maka beliau berdiri terlebih dahulu di depan pintu rumah ibunya seraya mengatakan, “Keselamatan untukmu, wahai ibuku, dan rahmat Allah serta barakahnya.” Ibunya menjawab, “Dan untukmu keselamatan wahai anakku, dan rahmat Allah serta barakahnya.” Abu Hurairah kemudian berkata, “Semoga Allah menyayangimu karena engkau telah mendidikku semasa aku kecil.” Ibunya pun menjawab, “Dan semoga Allah merahmatimu karena engkau telah berbakti kepadaku saat aku berusia lanjut.” Demikian pula yang dilakukan oleh Abu Hurairah ketika hendak memasuki rumah.”

Page 6: Adab terhadap kedua orang tua
Page 7: Adab terhadap kedua orang tua

Kisah Uwais al-Qorni

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita mengenai UwaisAl-Qarni tanpa pernah melihatnya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dia seorang penduduk Yaman, daerah Qarn, dandari kabilah Murad. Ayahnya telah meninggal. Dia hidup bersamaibunya dan dia berbakti kepadanya. Dia pernah terkena penyakitkusta. Dia berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu dia berdoakepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu dia diberi kesembuhan,tetapi masih ada bekas sebesar dirham di kedua lengannya.Sungguh, dia adalah pemimpin para tabi’in.”Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umarbin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, “Jika kamu bisa memintakepadanya untuk memohonkan ampun (kepada Allah Subhanahu waTa’ala) untukmu, maka lakukanlah!”

Page 8: Adab terhadap kedua orang tua
Page 9: Adab terhadap kedua orang tua

Jika seorang muslim mengakui hak-hak terhadap kedua orang tuanya dan melaksanakannya denga

sempurna dalam rangka menaati Allah dan melaksanakan wasiat-Nya, maka disamping itu iapun berkewajiban memuliakan kedua orang

tuanya dengan adab-adab berikut:

Page 10: Adab terhadap kedua orang tua

1. Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah Ta’ala.

2. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orang tua

3. Berbicara dengan lemah lembut di hadapan mereka

4. Menyediakan makanan untuk mereka

5. Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya

6. Memberikan harta kepada orang tua sebesar yang mereka inginkan.

7. Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-orang yang dicintainya.

8. Tidak Mencaci maki kedua orang tua

9. Mendahulukan berbakti kepada ibu daripada ayah

10. Mendahulukan berbakti kepada kedua orang tua daripada berbuat baik kepada istri.

Page 11: Adab terhadap kedua orang tua

1. Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, ….” (QS.Luqman:15)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan”. (HR. Al-Bukhari)

Page 12: Adab terhadap kedua orang tua

2. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orang tua

Allah Ta’ala berfirman, artinya, “…danhendaklah kamu berbuat baik pada ibubapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salahseorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalampemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlahkamu mengatakan kepada keduanyaperkataan «ah» dan janganlah kamumembentak mereka dan ucapkanlah kepadamereka perkataan yang mulia. Danrendahkanlah dirimu terhadap mereka berduadengan penuh kesayangan dan ucapkanlah,‘Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya,sebagaimana mereka berdua telah mendidikaku waktu kecil’.” (QS. Al-Israa’: 23-24)

Page 13: Adab terhadap kedua orang tua
Page 14: Adab terhadap kedua orang tua

3. Berbicara dengan lemah lembut di hadapan mereka

Di antara bakti terhadap kedua orang tua adalah menjauhkanucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti mereka, walaupunberupa isyarat atau dengan ucapan ‘ah’, tidak mengeraskansuara melebihi suara mereka. Rendahkanlah diri dihadapankeduanya dengan cara mendahulukan segala urusan mereka.

Page 15: Adab terhadap kedua orang tua
Page 16: Adab terhadap kedua orang tua

4. Menyediakan makanan untuk mereka

Hal ini juga termasuk bentuk bakti kepada kedua orang tua,terutama jika hal tersebut merupakan hasil jerih payah sendiri.Lebih-lebih jika kondisi keduanya sudah renta. Sudahseyogyanya, mereka disediakan makanan dan minuman yangterbaik dan lebih mendahulukan mereka berdua dari padadirinya, anaknya dan istrinya.

Page 17: Adab terhadap kedua orang tua

5. Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya

Izin kepada orang tua diperlukan untukjihad yang belum ditentukan(kewajibannya untuk dirinya-pent).Seorang laki-laki datang kepada Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya,“Wahai Rasulullah apakah aku boleh ikutberjihad?” Beliau balik bertanya, ‘Apakahkamu masih mempunyai kedua orang tua?’Laki-laki tersebut menjawab, ‘Masih’.Beliau bersabda, ‘Berjihadlah (dengan caraberbakti) kepada keduanya’.” (HR. al-Bukhari dan Muslim), dan masih banyakhadits yang semakna dengan haditstersebut.

Page 18: Adab terhadap kedua orang tua

6. Memberikan harta kepada orang tua sebesar yang mereka inginkan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata, “Ayahku ingin mengambil hartaku”. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Page 19: Adab terhadap kedua orang tua

7. Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-orang yang dicintainya.

Hendaknya seseorang membuat kedua orang tuanya ridhadengan berbuat baik kepada orang-orang yang mereka cintai.Yaitu dengan memuliakan mereka, menyambung talisilaturrahim dengan mereka, menunaikan janji-janji (orangtua) kepada mereka, dan lain sebagainya.

Page 20: Adab terhadap kedua orang tua

8. Tidak Mencaci maki kedua orang tua.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Termasuk dosa besar adalah seseorang mencaci maki orang tuanya.” Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa ada orang yang mencaci maki orang tuanya?’ Beliau menjawab, “ Ada. ia mencaci maki ayah orang lain kemudian orang tersebut membalas mencaci maki orang tuanya. Ia mencaci maki ibu orang lain lalu orang itu membalas mencaci maki ibunya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Page 21: Adab terhadap kedua orang tua

10. Mendahulukan berbakti kepada ibu daripada ayah

Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?” beliau menjawab, “Ibumu.” Lelaki itu bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau kembali menjawab, “Ibumu”. Lelaki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibumu”. Lalu siapa lagi? Tanyanya. “Ayahmu,” jawab beliau.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

• Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu daripada ayah. Sebab, menaati ayah lebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam hal yang dibolehkan syari’at. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada suaminya.

• Maksud ‘lebih mendahulukan berbuat baik kepada ibu’ dalam hadits tersebut adalah bersikap lebih halus dan lembut kepada ibu daripada ayah. Sebagian Ulama salaf berkata, “Hak ayah lebih besar dan hak ibu patut untuk dipenuhi.”

Page 22: Adab terhadap kedua orang tua

11. Mendahulukan berbakti kepada kedua orang tua daripada berbuat baik kepada istri.

Di antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalahkisah tiga orang yang terjebak di dalam gua lalu merekatidak bisa keluar kemudian mereka bertawasul denganamal baik mereka, di antara amal mereka, ‘ada yangmendahulukan memberi susu untuk kedua orang tuanya,walaupun anak dan istrinya membutuhkan’

Page 23: Adab terhadap kedua orang tua

Hak-hak orang tua setelah meninggal

1. Mendo'akannya

2. Menshalatkan ketika orang tua meninggal

3. Selalu memintakan ampun untuk keduanya.

4. Membayarkan hutang-hutangnya

5. Melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syari'at.

6. Menyambung tali silaturrahmi kepada orang yang

keduanya juga pernah menyambungnya.

Page 24: Adab terhadap kedua orang tua
Page 25: Adab terhadap kedua orang tua
Page 26: Adab terhadap kedua orang tua

Semoga petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam dalam berbakti kepada kedua orang tua diatas dapat kita wujudkan dalam kehidupan kita.Karena hal tersebut merupakan hak mereka berduasekaligus sebagai kewajiban kita sebagai anak yangshalih untuk melakukannya. Wallahu a’lamBishshowab