ADAB MENUNTUT ILMU.pdf

1
ADAB MENUNTUT ILMU Hakikat ilmu Fiqh dan keutamaannya “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib atas orang muslim, baik laki -laki maupun perempuan” ِ عَ فْ زَ يُ َ ينِ ذ ال واُ نَ امَ ءْ مُ نكِ مَ ينِ ذ الَ و واُ وتُ أَ مْ لِ عْ الٍ اتَ جَ رَ دAllah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11) “Sesungguhnya satu orang yang menguasai ilmu Fiqh serta wira’i itu lebih kuat mengalahkan syetan dibanding 1000 orang ahli ibadah” “Ketahuilah, ilmu itu sungguh merupakan perhiasan bagi pemiliknya, dia adalah pertanda bagi tiap-tiap orang yang terpuji” Enam Perkara dalam Menuntut Ilmu Dukain wakhirsin wastibarin wabulghotinwairsyadi ustadzin watuuli zamanin “Ingatlah ! kamu tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara. Cerdas. Semangat. Sabar atas cobaan dan ujian. Sak. Di ajar oleh guru. Dan membutuhkan waktu yang lama” [Ali bin Abi Thalib] Memuliakan Ilmu dan Orang yang Mempunyai Ilmu Orang yang menuntut ilmu tidak akan memperoleh ilmu yang bermanfaat kecuali dengan menghormati gurunya. “Aku adalah hambanya orang yang mengajariku walaupun satu huruf” [Ali bin Abi Thalib]. Termasuk adab dalam memuliakan guru adalah dengan menghormati anaknya dan orang yang berhubungan dengannya. Mengulang-ulang dan Berdiskusi dalam mencari ilmu Layanilah ilmu dengan layanan yang berguna. Kekalkan ilmu dengan perbuatan terpuji. Ketika kau menghafalnya maka ulangilah. Kuatkan dengan kekuatan penuh untuk menjaganya. Catatlah ilmu agar kau mudah mengulanginya. Dan pelajarilah untuk selamanya. [Syekh Imam Qawamudin Hamad bin Ibrahim bin Ismail As Shafari] “Maka ketika engkau merasa aman atas apa yang kamu hafal. Maka bergegaslah pada selanjutnya yang baru serta mengulangnya akan hal yang sudah kau lalui dan bergegas pada hal tambahannya” Diskusi atau musyawarah akan memberikan pemahaman yang lebih luas akan sebuah ilmu. Hikmah dari berdiskusi adalah dia akan lebih kuat menancap dibandingkan mengulang-ngulang pelajaran (tikrar). Sebagian ulama berpendapat bahwa diskusi atau musyawarah selama satu jam itu lebih baik dibandingkan mengulang-ngulang pelajaran (tikrar) selama satu bulan. Waktu yang Dapat Menghasilkan Ilmu “Carilah ilmu dari kecil sampai ajal menjemput”. “Uthlubil ilmi minal mahdi ilallakhdi” “Al ilmu fishshighori kannaksi alal khajari” Waktu yang utama untuk belajar di antarnya adalah; 1) pada usia muda; 2) waktu sahur; dan 3) waktu antara maghrib dan isya. Syekh Muhammad bin Hasan tidak pernah tidur di malam hari, pada saat beliau mengantuk beliau akan meneteskan air pada mata beliau sehingga kantuknya hilang. Innas sababa wal farogho wal jiddata mafsadatun lil mar’i ayya mafsadatin” Perkara yang Bisa Menjadikan Hafal dan Lupa Cerita Imam Syafi’i “Ta’allam! Falaisal mar’u yuuladu a’liman” “Orang yang berilmu itu selalu hidup walaupun jasadnya sudah tidak ada, tetapi orang bodoh yang hidup itu seperti mayat yang hidup”

Transcript of ADAB MENUNTUT ILMU.pdf

Page 1: ADAB MENUNTUT ILMU.pdf

ADAB MENUNTUT ILMU Hakikat ilmu Fiqh dan keutamaannya “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib atas orang muslim, baik laki-laki maupun perempuan”

درجات العلم أوتوا والذين منكم ءامنوا الذين هللا يزفعAllah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11) “Sesungguhnya satu orang yang menguasai ilmu Fiqh serta wira’i itu lebih kuat mengalahkan syetan dibanding 1000 orang ahli ibadah” “Ketahuilah, ilmu itu sungguh merupakan perhiasan bagi pemiliknya, dia adalah pertanda bagi tiap-tiap orang yang terpuji” Enam Perkara dalam Menuntut Ilmu Dukain wakhirsin wastibarin wabulghotinwairsyadi ustadzin watuuli zamanin “Ingatlah ! kamu tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara. Cerdas. Semangat. Sabar atas cobaan dan ujian. Sak. Di ajar oleh guru. Dan membutuhkan waktu yang lama” [Ali bin Abi Thalib] Memuliakan Ilmu dan Orang yang Mempunyai Ilmu Orang yang menuntut ilmu tidak akan memperoleh ilmu yang bermanfaat kecuali dengan menghormati gurunya. “Aku adalah hambanya orang yang mengajariku walaupun satu huruf” [Ali bin Abi Thalib]. Termasuk adab dalam memuliakan guru adalah dengan menghormati anaknya dan orang yang berhubungan dengannya. Mengulang-ulang dan Berdiskusi dalam mencari ilmu Layanilah ilmu dengan layanan yang berguna. Kekalkan ilmu dengan perbuatan terpuji. Ketika kau menghafalnya maka ulangilah. Kuatkan dengan kekuatan penuh untuk menjaganya. Catatlah ilmu agar kau mudah mengulanginya. Dan pelajarilah untuk selamanya. [Syekh Imam Qawamudin Hamad bin Ibrahim bin Ismail As Shafari] “Maka ketika engkau merasa aman atas apa yang kamu hafal. Maka bergegaslah pada selanjutnya yang baru serta mengulangnya akan hal yang sudah kau lalui dan bergegas pada hal tambahannya” Diskusi atau musyawarah akan memberikan pemahaman yang lebih luas akan sebuah ilmu. Hikmah dari berdiskusi adalah dia akan lebih kuat menancap dibandingkan mengulang-ngulang pelajaran (tikrar). Sebagian ulama berpendapat bahwa diskusi atau musyawarah selama satu jam itu lebih baik dibandingkan mengulang-ngulang pelajaran (tikrar) selama satu bulan. Waktu yang Dapat Menghasilkan Ilmu “Carilah ilmu dari kecil sampai ajal menjemput”. “Uthlubil ilmi minal mahdi ilallakhdi” “Al ilmu fishshighori kannaksi alal khajari” Waktu yang utama untuk belajar di antarnya adalah; 1) pada usia muda; 2) waktu sahur; dan 3) waktu antara maghrib dan isya. Syekh Muhammad bin Hasan tidak pernah tidur di malam hari, pada saat beliau mengantuk beliau akan meneteskan air pada mata beliau sehingga kantuknya hilang. “Innas sababa wal farogho wal jiddata mafsadatun lil mar’i ayya mafsadatin” Perkara yang Bisa Menjadikan Hafal dan Lupa Cerita Imam Syafi’i

“Ta’allam! Falaisal mar’u yuuladu a’liman” “Orang yang berilmu itu selalu hidup walaupun jasadnya sudah tidak ada, tetapi orang bodoh

yang hidup itu seperti mayat yang hidup”