Ada Apa Dengan Pendidikan Karakter

21
ADA APA DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER Fandy Neta, S.Pd Oleh:

description

Ada Apa Dengan Pendidikan Karakter

Transcript of Ada Apa Dengan Pendidikan Karakter

ADA APA DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER

Fandy Neta, S.Pd Oleh:

Realitas Pendidikan Kita dan

Dampaknya Salah satu faktor penyebab runtuhnya potensi bangsa

Indoensia saat ini adalah pendidikan. Pendidikan merupakan mekanisme instruksional yang akan mengakselasi pembinaan karakter bangsa dan juga berfungsi sebagai arena mencapai 3 hal prinsipal dalam pembinaan karakter bangsa (menurut Rajasa, 2007):

1. Pendidikan sebagai arena untuk re-aktivasi karakter luhur bangsa Indonesia

2. Pendidikan sebagai sarana untuk membangkitkan suatu karakter bangsa yang dapat mengakselerasi pembangunan sekaligus memobilisasi potensi domestik untuk meningkatkan daya saing bangsa

3. Pendidikan sebagai sarana untuk menginternalisasi kedua aspek diatas yakni re-aktivasi sukses budaya masa lampau dan karakter inovatif serta kompetitif, kedalam segenap sendi – sendi kehidupan bangsa dan program pemerintah

Dampak Pendidikan Karakter

Terhadap Keberhasilan Akademik Dalam bulentin Character Educator, yang diterbitkan oleh Character Education Partnership menunjukkan peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi akademik pada sekolah – sekolah yang menerapkan pendidkan karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek teori pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling) dan tindakan (action)

Perlunya Kurikulum Holistik dalam

Pendidikan Karakter Untuk mencapai tujuan pendidikan karakter

yang utuh perlu ditunjuang oleh kurikulum yang mendukung, yaitu “Kurikulum Holistik”. Kurikulum holistik atau kurikulum holistik berbasis karakter (Character-based Inregrated Curiculum) merupakan kurikulum terpadu yang menyentuh semua kebutuhan anak

Sebuah kurikulum yang terkait, tidak terkotak – kotak dan dapat merefleksi dimensi, keterampilan, dengan menampilkan tema – tema yang menarik dan kontekstual

Perlunya Kurikulum Holistik dalam

Pendidikan Karakter Tujuan pendidikan holistik berbasis

karakter adalah membentuk manusia

secara utuh (holistik) yang berkarakter,

yaitu mengembangkan aspek fisik, emosi,

sosial, kreatifitas, spiritual dan intelektual

siswa optimal, serta membentuk manusia

yang life long learners (pembelajar sejati).

Perlunya Kurikulum Holistik dalam

Pendidikan Karakter Strategi yang dapat diterapkan antara lain

sebagai berikut:

1. Guru menerapkan metode belajar yang melibatkan

partisipasi aktif murid

(metode belajar berkarakter: cooperative learning, problem

based teaching and learning, participatory learning method,

student centered learning, contextual learning, inquiriry-based

learning, integrated learning)

2. Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang

kondusif

Perlunya Kurikulum Holistik dalam

Pendidikan Karakter Strategi yang dapat diterapkan antara lain

sebagai berikut:

3. Guru memberikan pendidikan karakter secara

eksplisit, sistematis dan terkesinambungan dengan

melibatkan aspek knowing the good, loving the good and

acting the good.

4. Guru menerapkan metode pengajaran yang

memperhatikan keunikan masing – masing anak, yaitu

menerapkan kurikulum yang melibatkan juga 9 aspek

kecerdasan manusia

Bagaimana Pendidikan Karakter di

Negara Lain? Hill (2002) “Character determines

someone’s private thought and someone’s

actions done. Good character is the inward

motivation to do what is right, according to

the highest standard of behavior, in every

situation”.

Bagaimana Pendidikan Karakter di

Negara Lain? Enam Pilar karakter (The Six Pillars Of Character)

oleh Character Counts! Coalition (a project of The

Joseph Institude)

The Six Pillars Of Character

Trustworthiness

Fairness

Caring

Respect

Citizenship

Responsibility

Peranan Guru dalam Pendidikan

Berkarakter

Ciri Guru Berkarakter

Mencintai anak

Bersahabat dengan anak dan menjadi teladan bagi anak

Mencintai pekerjaan

guru

Luwes dan mudah beradaptasi

dengan lingkungan

Tidak pernah berhenti belajar

Peranan Guru dalam Pendidikan

Berkarakter Sebab pembinaan kecerdasan emosi dilakukan

dalam rangka antara lain untuk tiga hal berikut:

Tujuan Pembinaan kecerdasan emosi

Menemukan Pribadi

Mengenal Lingkungan

Merencanakan Masa Depan

Peranan Guru dalam Pendidikan

Berkarakter Menurut Carl Witherington, ada empat

hal yang harus diketahui guru untuk

mengetahui emosi siswanya:

◦ Aspek emosi yang terlihat oleh mata untuk

mengeskpresikan rasa marah dan sebagainya

◦ Emosi yang ditunjukkan oleh sikap kurang

senang, senang dan benci

◦ Ungkapan – ungkapan dan umpatan dari siswa

◦ Kecenderungan emosi yang bersifat kualitatif

By:

Fandy Neta, S.Pd

Pendidikan proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan manusia menjadi beradap

pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturisasi dan sosialisasi)

afektif, kognitif dan psikomotor Penentu watak dan karakter ◦ Dasar modal biologis (genetik) atau hasil pengalaman yang

sudah dimiliki ◦ Ajar kondisi yang sifatnya diperoleh dari rangkaian

pendidikan atau perubahan yang direncanakan atau diprogramkan

A person of character tingkah lakunya sudah sesuai dengan kaidah normal Orang berkarakter adalah orang yang mempunyai kualitas moral (tertentu) positif

Karakter berkaitan dengan moral, berkonotasi positif, bukan netral

Krisis karakter bangsa (Raka, 2007) ◦ Terlampau terlena oleh Sumber Daya Alam yang melimpah ◦ Pembangunan ekonomi yang bertumpu pada modal fisik ◦ Surutnya idealisme, berkembangnya pragmatisme ‘overdoses’ ◦ Kurang berhasil belajar dari pengalaman bangsa sendiri

Seseorang intelektual Profetik (kaum intelektual yang memiliki misi kenabian) memiliki karakter sebagai berikut:

Karakter Intelektual

Profetik

Sadar sebagai makhluk

ciptaan Tuhan

Cinta Tuhan

Bermoral

Bijaksana Pembelajar

Sejati

Mandiri

Kontributif

Lima pilar karakter yang selaras dengan Pancasila

Nilai Karakter Berbasis

Nilai Luhur

Transendensi

Humanisasi

Kebinekaan Liberasi

Keadilan

Tujuan Pendidikan Karakter

Untuk meningkatkan mutu penyelengaraan dan hasil dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang.

Diharapkan Peserta didik

Mampu secara mandiri meningkatan dan menggunakan pengetahuannya, mengakaji dan mengiternalisasi, serta mempersonalisasi nilai – nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari – hari

Pendidikan karakter (Buchori, 2007) pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif dan akhirnya ke pengalaman nilai secara nyata.

Sasaran pendidikan karakter

Warga civitas akademika yang terdapat pada setiap satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta Semua warga sekolah; para peserta didik, guru, karyawan

administrasi dan pimpinan sekolah

Empat nilai yang dapat ditanamkan dalam keluarga

Nilai Kerukunan

Nilai Ketakwaan

Nilai Toleransi

Nilai Budaya Sehat

Keluarga sebagai wahana pertama dan utama pendidikan karakter anak

Aspek – aspek pendidikan dalam karakter anak ◦ 3 dasar kebutuhan anak yang harus dipenuhi (Megawangi,

2003)

Material bonding, rasa aman dan stimulasi fisik dan mental

Pola asuh menentukan keberhasilan pendidikan karakter anak dalam keluarga

3 Jenis Pola Asuh

Otoriter

Demokratis Permisif