Ada Apa Dengan Pendidikan Karakter
-
Upload
fandy-neta -
Category
Documents
-
view
44 -
download
4
description
Transcript of Ada Apa Dengan Pendidikan Karakter
Realitas Pendidikan Kita dan
Dampaknya Salah satu faktor penyebab runtuhnya potensi bangsa
Indoensia saat ini adalah pendidikan. Pendidikan merupakan mekanisme instruksional yang akan mengakselasi pembinaan karakter bangsa dan juga berfungsi sebagai arena mencapai 3 hal prinsipal dalam pembinaan karakter bangsa (menurut Rajasa, 2007):
1. Pendidikan sebagai arena untuk re-aktivasi karakter luhur bangsa Indonesia
2. Pendidikan sebagai sarana untuk membangkitkan suatu karakter bangsa yang dapat mengakselerasi pembangunan sekaligus memobilisasi potensi domestik untuk meningkatkan daya saing bangsa
3. Pendidikan sebagai sarana untuk menginternalisasi kedua aspek diatas yakni re-aktivasi sukses budaya masa lampau dan karakter inovatif serta kompetitif, kedalam segenap sendi – sendi kehidupan bangsa dan program pemerintah
Dampak Pendidikan Karakter
Terhadap Keberhasilan Akademik Dalam bulentin Character Educator, yang diterbitkan oleh Character Education Partnership menunjukkan peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi akademik pada sekolah – sekolah yang menerapkan pendidkan karakter
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek teori pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling) dan tindakan (action)
Perlunya Kurikulum Holistik dalam
Pendidikan Karakter Untuk mencapai tujuan pendidikan karakter
yang utuh perlu ditunjuang oleh kurikulum yang mendukung, yaitu “Kurikulum Holistik”. Kurikulum holistik atau kurikulum holistik berbasis karakter (Character-based Inregrated Curiculum) merupakan kurikulum terpadu yang menyentuh semua kebutuhan anak
Sebuah kurikulum yang terkait, tidak terkotak – kotak dan dapat merefleksi dimensi, keterampilan, dengan menampilkan tema – tema yang menarik dan kontekstual
Perlunya Kurikulum Holistik dalam
Pendidikan Karakter Tujuan pendidikan holistik berbasis
karakter adalah membentuk manusia
secara utuh (holistik) yang berkarakter,
yaitu mengembangkan aspek fisik, emosi,
sosial, kreatifitas, spiritual dan intelektual
siswa optimal, serta membentuk manusia
yang life long learners (pembelajar sejati).
Perlunya Kurikulum Holistik dalam
Pendidikan Karakter Strategi yang dapat diterapkan antara lain
sebagai berikut:
1. Guru menerapkan metode belajar yang melibatkan
partisipasi aktif murid
(metode belajar berkarakter: cooperative learning, problem
based teaching and learning, participatory learning method,
student centered learning, contextual learning, inquiriry-based
learning, integrated learning)
2. Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif
Perlunya Kurikulum Holistik dalam
Pendidikan Karakter Strategi yang dapat diterapkan antara lain
sebagai berikut:
3. Guru memberikan pendidikan karakter secara
eksplisit, sistematis dan terkesinambungan dengan
melibatkan aspek knowing the good, loving the good and
acting the good.
4. Guru menerapkan metode pengajaran yang
memperhatikan keunikan masing – masing anak, yaitu
menerapkan kurikulum yang melibatkan juga 9 aspek
kecerdasan manusia
Bagaimana Pendidikan Karakter di
Negara Lain? Hill (2002) “Character determines
someone’s private thought and someone’s
actions done. Good character is the inward
motivation to do what is right, according to
the highest standard of behavior, in every
situation”.
Bagaimana Pendidikan Karakter di
Negara Lain? Enam Pilar karakter (The Six Pillars Of Character)
oleh Character Counts! Coalition (a project of The
Joseph Institude)
The Six Pillars Of Character
Trustworthiness
Fairness
Caring
Respect
Citizenship
Responsibility
Peranan Guru dalam Pendidikan
Berkarakter
Ciri Guru Berkarakter
Mencintai anak
Bersahabat dengan anak dan menjadi teladan bagi anak
Mencintai pekerjaan
guru
Luwes dan mudah beradaptasi
dengan lingkungan
Tidak pernah berhenti belajar
Peranan Guru dalam Pendidikan
Berkarakter Sebab pembinaan kecerdasan emosi dilakukan
dalam rangka antara lain untuk tiga hal berikut:
Tujuan Pembinaan kecerdasan emosi
Menemukan Pribadi
Mengenal Lingkungan
Merencanakan Masa Depan
Peranan Guru dalam Pendidikan
Berkarakter Menurut Carl Witherington, ada empat
hal yang harus diketahui guru untuk
mengetahui emosi siswanya:
◦ Aspek emosi yang terlihat oleh mata untuk
mengeskpresikan rasa marah dan sebagainya
◦ Emosi yang ditunjukkan oleh sikap kurang
senang, senang dan benci
◦ Ungkapan – ungkapan dan umpatan dari siswa
◦ Kecenderungan emosi yang bersifat kualitatif
Pendidikan proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan manusia menjadi beradap
pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturisasi dan sosialisasi)
afektif, kognitif dan psikomotor Penentu watak dan karakter ◦ Dasar modal biologis (genetik) atau hasil pengalaman yang
sudah dimiliki ◦ Ajar kondisi yang sifatnya diperoleh dari rangkaian
pendidikan atau perubahan yang direncanakan atau diprogramkan
A person of character tingkah lakunya sudah sesuai dengan kaidah normal Orang berkarakter adalah orang yang mempunyai kualitas moral (tertentu) positif
Karakter berkaitan dengan moral, berkonotasi positif, bukan netral
Krisis karakter bangsa (Raka, 2007) ◦ Terlampau terlena oleh Sumber Daya Alam yang melimpah ◦ Pembangunan ekonomi yang bertumpu pada modal fisik ◦ Surutnya idealisme, berkembangnya pragmatisme ‘overdoses’ ◦ Kurang berhasil belajar dari pengalaman bangsa sendiri
Seseorang intelektual Profetik (kaum intelektual yang memiliki misi kenabian) memiliki karakter sebagai berikut:
Karakter Intelektual
Profetik
Sadar sebagai makhluk
ciptaan Tuhan
Cinta Tuhan
Bermoral
Bijaksana Pembelajar
Sejati
Mandiri
Kontributif
Lima pilar karakter yang selaras dengan Pancasila
Nilai Karakter Berbasis
Nilai Luhur
Transendensi
Humanisasi
Kebinekaan Liberasi
Keadilan
Tujuan Pendidikan Karakter
Untuk meningkatkan mutu penyelengaraan dan hasil dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang.
Diharapkan Peserta didik
Mampu secara mandiri meningkatan dan menggunakan pengetahuannya, mengakaji dan mengiternalisasi, serta mempersonalisasi nilai – nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari – hari
Pendidikan karakter (Buchori, 2007) pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif dan akhirnya ke pengalaman nilai secara nyata.
Sasaran pendidikan karakter
Warga civitas akademika yang terdapat pada setiap satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta Semua warga sekolah; para peserta didik, guru, karyawan
administrasi dan pimpinan sekolah
Empat nilai yang dapat ditanamkan dalam keluarga
Nilai Kerukunan
Nilai Ketakwaan
Nilai Toleransi
Nilai Budaya Sehat
Keluarga sebagai wahana pertama dan utama pendidikan karakter anak
Aspek – aspek pendidikan dalam karakter anak ◦ 3 dasar kebutuhan anak yang harus dipenuhi (Megawangi,
2003)
Material bonding, rasa aman dan stimulasi fisik dan mental
Pola asuh menentukan keberhasilan pendidikan karakter anak dalam keluarga
3 Jenis Pola Asuh
Otoriter
Demokratis Permisif