Acuan 2006-8 Geopolitik

59
GEOPOLITIK INDONESIA

description

Geopolitical

Transcript of Acuan 2006-8 Geopolitik

Page 1: Acuan 2006-8 Geopolitik

GEOPOLITIK INDONESIA

Page 2: Acuan 2006-8 Geopolitik

Negara Daratan (Land Lock Country)

Negara Berbatasan dgn laut:Negara Pantai (Coastal archipelago)

Negara Pulau (Oceanic archipelago)

Negara Kepulauan (Archipelago)

Page 3: Acuan 2006-8 Geopolitik

Ir. Soekarno “Orang dan tempat tidak dapat dipisahkan”

NKRI Negara KepulauanAntara dua samudera dan dua benuaBerada di Garis Khatulistiwa dan

dilewati Geostationary Satelite Orbit (GSO)

Page 4: Acuan 2006-8 Geopolitik

Merupakan suatu kesatuan utuh wilayah, yang batas-batasnya ditentukan oleh laut,

dalam lingkungan mana terdapat pulau-pulau dan gugusan pulau-pulau

Atau Merupakan gugusan pulau-pulau dengan

perairan diantaranya dan angkasa di atasnya sebagai kesatuan utuh, dengan unsur air sebagai penghubung.

Page 5: Acuan 2006-8 Geopolitik

POLITIK GEOGRAFI TUJUAN NASIONAL

•Geopolitik : Pengetahuan ttg geomorfologi Geopolitik : Pengetahuan ttg geomorfologi (konstalasi (konstalasi

geografi) & penduduk utk menyelenggarakan geografi) & penduduk utk menyelenggarakan

Pemerintahan nasionalPemerintahan nasional•Geomorfologi (ciri khas) : bentuk, luas, Geomorfologi (ciri khas) : bentuk, luas, letak/posisi, letak/posisi, iklim, sumber daya alam, & penduduk dgn iklim, sumber daya alam, & penduduk dgn falsafahnyafalsafahnya

Page 6: Acuan 2006-8 Geopolitik

Geostrategi : merupakan pelaksanaan dari geopolitik

POLITIKTUJUAN NASIONAL

LINGKUNGAN STRATEGIS

KEMITRAAN

STRATEGIS

Page 7: Acuan 2006-8 Geopolitik

Friedrich Ratzel : Teori Ruang dasar dari teori biologi Charles Darwin

Rudolf Kjellen : Teori Kekuatan mempertegas teori Ratzel (satuan biologis yg intelek)

Karl Haushofer : Teori Ruang & Kekuatan 1. Lebensraum “cukup” 2. Swasembada 3. Empat wilayah/region & setiap wilayah

dipim- pin bangsa unggul Eropa–Afrika (Jerman), Rusia-India (Rusia), Asia Timur (Jepang), Amerika (USA)

Page 8: Acuan 2006-8 Geopolitik

Sir Walter Raleight : Wawasan Maritim menguasai laut = menguasai perdagangan

menguasai kekayaan dunia menguasai dunia pembangunan armada laut

Alfred Thayer Mahan : Wawasan Maritim sumber daya laut (termasuk akses ke laut) harus dipertahankan & dimanfaatkan kekuatan maritim dibangun

Page 9: Acuan 2006-8 Geopolitik

Sir Halford Mackinder (teori Benua)- Dunia: 9/12 laut, 2/12 benua, 1/12 kepulauan- Daerah Jantung, Bulan Sabit Dalam,

Bulan Sabit Luar- Kuasai dunia harus kuasai daerah jantung kekuatan darat

Page 10: Acuan 2006-8 Geopolitik
Page 11: Acuan 2006-8 Geopolitik

Guilio Douhet & William Mitchel Kekuatan Dirgantara- AU dapat beropersai sendiri menghancurkan musuh

di kandang sendiri (garis belakang) - Kemenangan terakhir ada pada AU

Nicholas Spijkman (teori Daerah Batas)- Pivot area (daerah jantung), Offshore continent land (daerah pantai benua Eropa-Asia), Oceanic Belt (pulau diluar Eropa-Asia, Afrika Selatan), New World (benua Amerika)- Gunakan kombinasi Angkatan Perang

Page 12: Acuan 2006-8 Geopolitik
Page 13: Acuan 2006-8 Geopolitik

Inggris : Konsep Wawasan Maritim berupaya menguasai pelabuhan di dunia

Perancis : Konsep Wawasan Benua berupaya menguasai daratan Eropa

Rusia : Konsep Wawasan Benua berupaya menguasai daratan untuk mencari daerah panas

Page 14: Acuan 2006-8 Geopolitik

Geopolitik Indonesia = Wawasan Nusantara

Nusantara : Nusa di antara air Negara Kepulauan

Asas negara kepulauan diperjuangkan oleh Bangsa Indonesia sejak tahun 1957 (Deklarasi Juanda) & disetujui bangsa lain tahun 1982 di Montego Bay, Jamaica (UNCLOS)

Ciri Khas Indonesia : diapit 2 samudera &2 benua, di bawah orbit GSO

Page 15: Acuan 2006-8 Geopolitik

DIRI

BANGSA

SEJARAH

BUDAYA

KONSTITUSIUUD

BANGSA

ASPIRASI

WAWASAN

NASIONAL

TUJUANNASIONAL

LINGKUNGAN(GEOGRAFI)

DRIVESMOTIVE

FALSAFAHIDIOLOGI

Page 16: Acuan 2006-8 Geopolitik

MENELITI MENINJAU

MENGAMATI

MENANGGAPI

MEMANDANG

TINJAUAN

PANDANGAN, CARA PANDANG

KONSEPSI

Cara pandang suatu bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, merupakan hasil perenungan kultural, historis, georafis/ruang hidup, Idealisme, ideologi/falsafah, konstitusi, aspirasi, identitas, integritas kelangsungan hidup dan perkembangan kehidupannya serta kemampuannya/ daya saingnya.

Cara pandang bangsa Indonesia :

Tentang diri dan lingkungannya yang sarwa nusantara,dalam lingkungan strategi yang dinamik, berdasarkanPancasila & UUD 45.Persatuan dan kesatuan untuk mencapai tujuan nasional

WAWAS

WAWASAN

WAWASAN

NASIONAL

WAWASAN

NUSANTARA

Page 17: Acuan 2006-8 Geopolitik

Wawasan Nusantara (secara skematis)

Sejarah

Bangsa

Aspirasi Bangsa

Lingkungan

Geopolitik

Geostrategi

Wawasan

Nusantara

Tujuan ke dalam:

Mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan alamiah:

Trigatra: Geografi, Sumber daya alam, Penduduk

Sosial: Pancagatra Ipoleksosbudhankam

Tujuan Keluar: Ikut serta mewujudkan kebaha-giaan, ketertiban perdamaian seluruh umat manusia

Tujuan Nasional

Cita-cita nasional

Page 18: Acuan 2006-8 Geopolitik

Mewujudkan persatuan & kesatuan yang serasi & selaras segenap aspek kehidupan nasional

Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas pemanfaatan lingkungan

Menegakkan kekuasaan negara guna melindungi kepentingan nasional

Merentang hubungan internasional dalam upaya ikut menegakkan perdamaian dunia

Page 19: Acuan 2006-8 Geopolitik

Doktrin dasar himpunan prinsip yg diajar-kan, dianjurkan & diterima sbg kebenaran utk dijadikan pedoman melaksanakan kegiatan dlm upaya capai TUNAS

Doktrin dasar timbul dari pemikiran yg bersifat falsafah

Paradigma kehidupan nasional :- Pancasila : Filsafat negara- UUD-45 : Konstitusi negara- Wawasan Nusantara & Ketahanan Nasional : doktrin dasar pengaturan kehidupan nasional

Page 20: Acuan 2006-8 Geopolitik

Merupakan gambaran situasi & kondisi yang dihadapi sebagai:

Landasan konsepsi Geostrategi Wawasan Nasional Wawasan Pembangunan Wawasan Pertahanan dan Keamanan Wawasan Kewilayahan

Page 21: Acuan 2006-8 Geopolitik

Memahami Deklarasi Juanda asas negara kepulauan

Memahami “Tanah Air” negara kepulauan/ benua maritim Indonesia

Hakekat laut dipahami sbg pemisah atau penghubung?

Menghilangkan “Faham TZMKO 442/1939” (luas wilayah berdasarkan contour pulau)

Tinjau UU Otoda (UU no 32/2004) ps 18 ayat (4) dan (5)

PAD >< Kerusakan Lingkungan RTRW Pusat >< Daerah

Page 22: Acuan 2006-8 Geopolitik

Akibat diberlakukannya asas negara kepulauan, banyak negara banyak berkepentingan :

Negara-negara ASEAN termasuk Australia Negara-negara yg berkepentingan

terhadap perikanan Negara-negara maritim yang memiliki

armada niaga besar Negara maritim besar dalam rangka

mencapai global strategiKusumaatmadja, 2002 : 26

Page 23: Acuan 2006-8 Geopolitik

Wawasan Kewilayahan Woerjaningrat : = Hindia Belanda M. Yamin : Nusantara (dalam arti luas

termasuk Malaya, Timor, Seluruh Kalimantan, Papua dan Tumasek)

Soekarno : Tanah-air (tanah dan air satu kesatuan) tidak dapat dipisahkan dengan orang

Page 24: Acuan 2006-8 Geopolitik

Deklarasi Juanda Perubahan atas Ordonantie no.

442/1939 tentang TZMKO 1939 Point to point theory tidak lagi low

water line (contour line) garis lurus dari titik terluar pulau terluar

Laut teritorial 12 mil laut dan laut antara 2 pulau

Memaknai tanah-air (nusantara) Benua Maritim Indonesia

Page 25: Acuan 2006-8 Geopolitik

DEKLARASI JUANDA 13 DESEMBER 1957

1. BENTUK GEO INDONESIA SBG NEG. KEPULAUAN MEMPUNYAI SIFAT & CORAK TERSENDIRI

2. PENENTUAN BATAS LAUTAN TERITORIAL SEBAGAIMANA “TZMKO 1939” TIDAK SESUAI LAGI DENGAN KEPENTINGAN BANGSA INDONESIA.

3. PENENTUAN GARIS BATAS LAUT TERITORIAL DIUKUR 12 MIL DARI TITIK-TITIK TERLUAR PULAU TERLUAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

4. SETIAP NEGARA YANG BERDAULAT BERHAK & WAJIB UTK MENGAMBIL TINDAKAN YANG DIPANDANG PERLU UNTUK MELINDUNGI KEUTUHAN & KESELAMATAN BANGSA

“ … BAHWA SEGALA PERAIRAN DI SEKITAR, DIANTARA & YG MENGHUBUNGKAN PULAU-PULAU ATAU BAGIAN PULAU-PULAU

YANG TERMASUK DARATAN INDONESIA MERUPAKAN BAGIAN DARI PERAIRAN NASIONAL INDONESIA

UNDANG-UNDANG NO, 4/PRP 1960

Page 26: Acuan 2006-8 Geopolitik
Page 27: Acuan 2006-8 Geopolitik

Bebas, merdeka & bergerak Relatif tetap & tidak mudah dirusak Datar tidak dapat dipakai sembunyi Tidak dapat dikuasai secara mutlak Tidak dapat dikapling sulit diberi

tanda Alat angkut volume besar Sebagai macam-macam medium

Page 28: Acuan 2006-8 Geopolitik

Hakekat Laut

KONSEP KLASIK (TRADISIONAL/ KUNO)

KONSEP PERANG LAUT (SEA DENIAL–SEA ASSERTION)

KONSEP HUKUM (INTERNATIONAL)

•Mare Leberum (Hugo Grotius)

•Common Heritage of Mankind

•Res Nulius tak ada pemilik

•Res Communis Omnium hak bersama

•First Come First Serve

•Sea is a whole in one

• ABSOLUTE CONTROL

• DISPUTING CONTROL

• EXERCISING CONTROL

•HIGH SEAS

•EEZ

•CONTINENTAL SHELF

•CONTIGUOUS ZONE

•ARCHIPELAGIC WATERS

•TERRITORIAL SEA

•INTERNAL WATER

Page 29: Acuan 2006-8 Geopolitik

Hukum Laut- Konsep berkembang setelah teknologi kapal & pelabuhan Inggris & Belanda mengungguli teknologi perkapalan Spanyol & Portugal- Perubahan orientasi komoditi perdagangan

- Res Nulius (tak satupun) >< Res Communis (bersama) - Hugo Grotius Mare Liberum - John Selden Mare Clausum

- Hugo Grotius milik neg. pantai sepanjang dpt dikuasai dari darat

- John Selden hak lintas damai - Cornelis van Bijenkerschoek 3 mil garis pantai (con- tour (contour line) saat pasang surut

- Juanda 12 mil garis pangkal (base line)

Page 30: Acuan 2006-8 Geopolitik

12 MIL

24 MIL

200 S/D 350 MIL

LANDAS CONTTNEN

ZONA TAMBAHAN

LAUT TERITORIAL

LAUTBEBAS

ZEE

PERAIRANPEDALAMAN

PERAIRANKEPULAUAN

DARATAN

Page 31: Acuan 2006-8 Geopolitik

Lintas Damai : bernavigasi melalui laut teritorial suatu negara sepanjang tak merugikan perdamaian, ketertiban & keamanan.

Lintas Transit : bernavigasi melintasi pada selat yg digunakan untuk pelayaran internasional antara laut lepas/ZEE yang satu ke laut lepas/ZEE yg lain.

Alur Laut Kepulauan : Alur yg ditentukan Neg. Kepulauan utk alur laut & jalur penerbangan di atasnya yg cocok digunakan utk kapal & pesawat terbang asing Alur ditentukan dengan merangkai garis sumbu pada peta ka- pal & pesawat terbang, tidak boleh melintas lebih dari 25 mil kiri/kanan garis sumbu

Page 32: Acuan 2006-8 Geopolitik
Page 33: Acuan 2006-8 Geopolitik

Sebagai bag hukum internasional Pasal 38 (1) Statuta Internasioanal (Court

of Justice) Ada 5 kategori sumber hukum

internasional : Konvensi/Traktat/Perjanjian Internasional Hkm Kebiasaan Internasional Prinsip-prinsip Hukum yg diakui negara ² Keputusan Pengadilan Internasional Ajaran Pendapat ahli hukum internasional

Page 34: Acuan 2006-8 Geopolitik

Wil. Udara Nasional RUANG UDARA BEBAS

Teritorial Darat

Laut Teritorial

12 MIL

Zona Tambahan 24 Mil

ZEE 200 Mil

Landas Kontinen 350

(KEDAULATAN) (YURISDIKSI)

Page 35: Acuan 2006-8 Geopolitik

DARATAN

RUANG UDARAWILAYAH KEDAULATAN

RUANG ANTARIKSA( WILAYAH KEPENTINGAN )

RUANGUDARABEBAS

RUANGUDARABEBAS

200

NM

LAUTTERITORIAL

200 NM

ZEEDARATAN

LAUTTERITORIAL

24 N

M

ZT

24 NM

12 NM

12 N

M

Page 36: Acuan 2006-8 Geopolitik

Geostationary Satellite Orbit :- suatu orbit yg berbentuk cincin terletak pada enam radian bumi

di atas garis khatulistiwa- Utk menempatkan satelit komunikasi agar satelit tsb pada posisi tetap di ruang angkasa terhadap bumi- Ketinggian GSO + 36.000 km

Tiga Keunikan GSO :- Ukuran terbatas : tebal + 30 km, lebar + 15 km- Satelit pada orbit ini akan mengelilingi bumi dari barat ke timur dgn masa orbit + 24 jam (23 jam, 56 menit, 4 detik)- GSO hanya ada pada padang Khatulistiwa

GSO menjadi sumber daya alam terbatas- Panjang Garis Khatulistiwa Indonesia : 6.110 km, GSO Indonesia : 9.997 km atau 12,8 % dari kelililing GSO

Page 37: Acuan 2006-8 Geopolitik

DEKLARASI BOGOTA 1976

Ket:

A = Ruang Udara Nasional Indonesia

B = Ruang Udara Bebas/ Negara lain

A,B,C, = Atmosfir Bumi

D, E = Ruang Angkasa (Bebas untuk kemanusiaan dan milik bersama)

Y = Orbit Geostarioner (GSO)

BUMIE Y D C B

Y

Y

5.140KM

+ 35.871KM

A A

12,82%

33.979,07KM

GSO Indonesia

Page 38: Acuan 2006-8 Geopolitik

12 PULAU TERLUAR RAWAN DIKUASAI NEGARA JIRAN

Page 39: Acuan 2006-8 Geopolitik

NoNo NAMA PULAUNAMA PULAU SPESIFIKASISPESIFIKASI NEGARA TETANGGANEGARA TETANGGA RAWANRAWAN

11 P. RONDOP. RONDO

Kab. Sabang NADKab. Sabang NADTdk ada Tdk ada PendudukPenduduk

Penjaga Penjaga MercusuarMercusuar

IndiaIndia Illegal FishingIllegal Fishing

22 P.BERHALAP.BERHALA

Kab. Serdang Kab. Serdang Bedagai SumUtBedagai SumUt

Tak ada Tak ada PendudukPenduduk

Luas: ± 2,5 km²Luas: ± 2,5 km²

MalaysiaMalaysia Illegal FishingIllegal Fishing

33 P. SEKATUNGP. SEKATUNG

Kab. NatunaKab. Natuna

Kepulauan RiauKepulauan Riau

Tdk ada Tdk ada PendudukPenduduk

Luas: ± 0,3 km²Luas: ± 0,3 km²

VietnamVietnam Illegal FishingIllegal Fishing

44 P. NIPAHP. NIPAH

Kota BatamKota Batam

RiauRiau

Tdk ada Tdk ada pendudukpenduduk

Luas: ± 60 ha,Luas: ± 60 ha,

80% karang, 80% karang,

20% pasir20% pasir

SingapuraSingapura TenggelamTenggelam

Pelayaran Pelayaran InternationalInternational

55 P.MANOREP.MANORE

Kab. SangiheKab. Sangihe

Sulawesi UtaraSulawesi Utara

Penduduk ± 640 Penduduk ± 640 jwjw

Luas: ± 214,49 Luas: ± 214,49 km²km²

FilipinaFilipina

Check PointCheck Point

Border CrossingBorder Crossing

Illegal FishingIllegal Fishing

66 P. MIANGASP. MIANGAS

Kab. TalaudKab. Talaud

Sulawesi UtaraSulawesi Utara

Pend ± 678 jiwa. Pend ± 678 jiwa. Luas: ± 3,15 km²Luas: ± 3,15 km²

Ada ListrikAda Listrik

FilipinaFilipina

dr Filipina 48 mildr Filipina 48 mil

dr Kec. 145 mildr Kec. 145 mil

PenyeludupanPenyeludupan

TerorismeTerorisme

Mata Uang Mata Uang PesoPeso

Page 40: Acuan 2006-8 Geopolitik

12 PULAU TERLUARRAWAN DI KUASAI NEGARA TETANGGA

NO NAMA PULAU SPESIFIKASI NEGARA TETANGGA RAWAN

7 P. MARAMPITKab. TalaudSulawesi Utara

Penduduk + 1436 jiwaLuas : + 12 km²

FilipinaBelum ada sarana

Illegal FishingEffective Occupation

8 P. FANIKab. Raja AmpatPapua

Ada pendudukLuas : + 9km²

Palau220 km² dari Sorong35 jam pelayaran

Illegal FishingEffective Occupation

9 P. FANILDOKab. Biak NumfarPapua

Tak ada pendudukLuas : + 9 km²

Palau280 km dari Kabupaten

Illegal FishingEffective Occupation

10 P. BRASKab. Biak NumforPapua

Penduduk + 50 jiwaLuas : + 3.375 km

Republik PalauJarak dari Kab 280 kmdari P. Supriori 240 km

Illegal FishingEffective Occupation

11 P. DANAKab. KupangNusa Tenggara Timur

Tak Ada PendudukDari P. Rote 4 kmDari Kupang 120 km

AustraliaPintu masuk ALKI III

Illegal FishingEffective Occupation

12 P. BATEKKab. KupangNusa Tenggara Timur

Tak ada PendudukLuas : + 25 haTempat Penyu bertelur Migrasi Lumba-lumba

Timor LesteSebelah Utara ALKI III

Illegal FishingEffective Occupation

Page 41: Acuan 2006-8 Geopolitik

INDONESIAINDONESIA NEGARA TETANGGANEGARA TETANGGA

NADNAD 66 IndiaIndia 66

SumutSumut 33 MalaysiaMalaysia 1717

Kep RiauKep Riau 2020 SingapuraSingapura 44

SumbarSumbar 22 VietnamVietnam 33

BengkuluBengkulu 22 FilipinaFilipina 1111

LampungLampung 11 AustraliaAustralia 2727

BantenBanten 11 Timor LesteTimor Leste 66

JabarJabar 11 PalauPalau 77

JatengJateng 11 Papua NiuginiPapua Niugini 11

JatimJatim 33 ThailandThailand 99

NTBNTB 11

NTTNTT 55

KaltimKaltim 44

SultengSulteng 33

SulutSulut 1111

Maluku UtaraMaluku Utara 11

MalukuMaluku 1818

PapuaPapua 99

Page 42: Acuan 2006-8 Geopolitik
Page 43: Acuan 2006-8 Geopolitik

Negara (kecil & maju) cenderung menerapkan teori Ratzel & Haushoffer

Malaysia : membangun daerah perbatasan lebih baik dari negara tetangga, silent occupation

Singapura : upaya reklamasi pantai & jasa per- ekonomian dunia Filipina : pengaruh sosial, budaya dan ekonomi,

silent occupation Palau : silent occupation Papua Nugini : pengaruh sosial, sosial dan eko-

nomi Australia : Australian Maritime Indentification Zone Timor Leste : tidak mustahil meniru Malaysia

Page 44: Acuan 2006-8 Geopolitik
Page 45: Acuan 2006-8 Geopolitik

Q.Wright : dunia menyempit, percepatan jalan sejarah memicu dunia tanpa batas.

Q.Wright : Kebangkitan demokrasi perang fisik di NSB.

Benturan budaya : sembilan peradaban saling berha-dapan.

Teknologi informatika merupakan “imperialisme” baru (tidak melalui perang fisik).

Wright, 1941 : 5 s/d 8Huntington, 1996 : 100

Page 46: Acuan 2006-8 Geopolitik

Mengadapi ASEAN & Australia - Waspadai “silent occupation” - Pemantapan & pembinaan kekuatan

maritim - AMIZ kita harus inventarisasi pulau2

- Waspadai “Five Power Defence Arrangement”

- Kunjungan Presiden/Wapres ke perbatasan sangat perlu

Page 47: Acuan 2006-8 Geopolitik

Menghadapi negara yang berkepentingan dengan perikanan

Meningkatkan kemampuan nelayan (nelayan pantai nelayan laut) Pembangunan desa pantai Nelayan menjadi monitor terhadap

penggang- gu negara kita thd : pencurian ikan, pence-

maran lingkungan, perusakan alat navigasi

Page 48: Acuan 2006-8 Geopolitik

Armada angkutan laut negara besar Negara besar tetap ingin berperan dalam

era globalisasi ALKI tidak perlu ditambah (permintaan

IMO sebaiknya tidak disetujui) ALKI diinformasikan lebih intensif kepada masyarakat maritim Masyarakat maritim proaktif mengawasi Konflik daerah banyak terjadi di tempat yang dilalui ALKI

Page 49: Acuan 2006-8 Geopolitik

Amerika Serikat & Rusia (sebelum pecah) Negara-negara ini semula menentang konsep negara Nusantara Usul/meminta ALKI diperbanyak negara nusantara menjadi terbuka Pengupayaan Inner water menjadi high seas tetap ditolak (memudahkan gerakan

AL neg. adidaya)

Page 50: Acuan 2006-8 Geopolitik

Konsep RTRW yg meliputi tanah & laut pedalaman disusun dgn lugas dan tepat

Super power menghendaki kita lebih terbuka

Membangun kekuatan armada laut (TNI, niaga, perikanan, industri, prasarana maritim)

Meningkatkan kemampuan nelayan agar tidak tersesat dan mampu membaca peta

Page 51: Acuan 2006-8 Geopolitik

Penataan Ruang(filosofi yg mendasari)

Pemanfaatan ruang utk kepentingan semua orang secara terpadu, efektif, efisien, serasi, selaras, & berkelanjutan

Keterbukaan, persamaan, keadilan & perlindungan hukum

Page 52: Acuan 2006-8 Geopolitik

Banyak pulau yg belum bernama Dokumentasi nasional Pendaftaran ke PBB Kasus Sipadan-Legitan jangan terjadi lagi Pembagian wilayah akan lebih akurat Jangan sampai kita merasa kehilangan

tetapi tidak tahu apa yang hilang

Page 53: Acuan 2006-8 Geopolitik

Latar Belakang (1) Sentralisasi : Pemerintah diatur dari

pusat Desentralisasi : Pelayanan langsung

kepada rakyat Dekonsentrasi : tidak semua tugas2 teknis

dapat dilaksanakan Pemda Filosofi Pemda ada, ada rakyat yang

dilayani Rakyat beri legitimasi

Output Public goods & Public regulation

Page 54: Acuan 2006-8 Geopolitik

Latar Belakang (2) Tidak semua pemimpin daerah—termasuk

politisi—yang menyadari filosofi tersebut Berusaha memperbesar PAD Pemekaran wilayah Wilayah terisolasi—dari akses nyata &

maya—menjadi hinterland Frontier : hinterland di perbatasan dengan

negeri jiran

Page 55: Acuan 2006-8 Geopolitik

PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEM. PUS & PEM. DAERAH (UU no 33/2004)

Pajak Pajak

Bumi Bumi

BangunanBangunan

PEMERINTAHPEMERINTAH

Pajak Bumi dan Pajak Bumi dan Bangunan 10%Bangunan 10%

Perrolehan hak Perrolehan hak atas tanah & atas tanah & Bangunan 20%Bangunan 20%

PROVINSIPROVINSI

Pajak Bumi Pajak Bumi Bangunan 90%Bangunan 90%

Perolehan hak Perolehan hak atas Tanak atas Tanak atas tanah & atas tanah & Bangunan 80%Bangunan 80%

KAB/ KOTAKAB/ KOTA

Hak Pemerintah Hak Pemerintah atas PBB dan atas PBB dan perolehan Hak perolehan Hak atas Tanah atas Tanah Bangunan oleh Bangunan oleh Pemerintah Pemerintah Pusat dibagikan Pusat dibagikan kepada Kab/ kepada Kab/ KotaKota

Page 56: Acuan 2006-8 Geopolitik

Kehutanan Kehutanan PertambanPertambang-an umum g-an umum PerikananPerikanan

PEMERINTAHPEMERINTAH

Kehutanan iuran Kehutanan iuran HPH HPH 20%20%

Provisi Hasil H Provisi Hasil H 20%20%

PROVISIPROVISI

Kehutanan iuran Kehutanan iuran HPH HPH 16%16%

Provisi Hasil H Provisi Hasil H 16%16%

KAB/ KOTAKAB/ KOTA

Kehutanan iuran Kehutanan iuran HPH HPH 64%64%

Provisi Hasil H Provisi Hasil H 32% 32%

Untuk kab/kota Untuk kab/kota lain dalam Provinsi lain dalam Provinsi 32% 32%

Pertambangan Pertambangan UmumUmum

Land rent 20%Land rent 20%

Explor & Exploi Explor & Exploi

20%20%

Pertambangan Pertambangan UmumUmum

Land Rent 16%Land Rent 16%

Explor & ExploiExplor & Exploi

16%16%

Pertambangan Pertambangan UmumUmum

Land Rent 64%Land Rent 64%

Explor & ExploiExplor & Exploi

32%32%

Perikanan Perikanan Pungutan Pungutan Pengusahaan & Pengusahaan & Hasil PerikananHasil Perikanan

Perikanan Perikanan Pungutan Pungutan Pengusahaan & Pengusahaan & Hasil PerikananHasil Perikanan

Perikanan Jatah Perikanan Jatah daerah dibagikan daerah dibagikan merata pada merata pada setiap Kab/ kota setiap Kab/ kota

•PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT & PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT &

PEMERINTAHPEMERINTAH DAERAH (UU no 33/2004)DAERAH (UU no 33/2004)

Page 57: Acuan 2006-8 Geopolitik

PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

TAMBANG TAMBANG MINYAK & MINYAK & GAS GAS ALAMALAM

PEMERINTAHPEMERINTAH

Minyak Bumi 85 Minyak Bumi 85 %%

PROVINSIPROVINSI

Minyak Bumi Minyak Bumi 3%3%

KAB/KOTAKAB/KOTA

Minyak Bumi Minyak Bumi 6%6%

Utk kab/kota Utk kab/kota lain dlm lain dlm Provinsi 6%Provinsi 6%

Gas alam 70%Gas alam 70% Gas alam 6%Gas alam 6% Gas alam Gas alam 12%12%

Utk kab/kota Utk kab/kota lain dlm lain dlm Provinsi 12%Provinsi 12%

Page 58: Acuan 2006-8 Geopolitik

Beranda Depan (Daerah Frontier)

Ekonomi kemudahan mendapatkan kebutuhan hidup

Sosial Budaya kesamaan sub-kultur & kemudahan social security

Politik kepastian hukum dapat terjadi tuntutan referendum

Sunardi. 2002 ; 175

Page 59: Acuan 2006-8 Geopolitik

Naskah Rujukan UU no. 6/1996 ttg Perairan Indonesia UU no.23/1996 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup UU no.32/2004 ttg Pemerintahan Daerah UU no.33/2004 ttg Perimbangan Keuangan Anta Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah Anderson, Benedict. 2002. Imagined Communities. Yogyakarta : Insist Basrie, Chaidir, Drs, MSi, 1995, Wawasan Nusantara, Serpong : LIH ITI Ditjen Dikti, 2002. Modul Acuan Proses Pembelajaran MPK Dik

Kewarganegaraan. Jakarta : Ditjen Dikti Dep Dik Nas Djalal, Hasjim. 1995, Indonesia and the Law of the Sea, Jakarta : CSIS Hardjasumantri, Kusnadi, 1989,Hukum Tata Lingkungan, Yogyakarta : UGM

Pres Huntington, Samuel P.,1996, The Clash of Civilization and the Remaking of

the World Order. London : Touchtone Kusumatmadja, Prof. DR. Mochtar, SH, LLM.,2003, Konsepsi Hukum Negara

Nusan- tara Pada Konferensi Hukum Laut III, Bandung : Alumni Roberts, J.M., 2002, The New Pinguin History of the World, London, UK :

Pimguin Sekretariat Negara RI, TT, Himpunan Risalah Sidang-sidang BPUPKI dan PPKI

yang berhubungan Penyusunan UUD 45. Jakarta : Setneg RI Soemiarno, S, 2005, Ambalat dan Konflik Kepentingan (naskah Seminar),

Semarang : UNNES Sunardi, RM, 2004, Pembinaan Ketahanan Bangsa Dalam Rangka

Memperkokoh Keu- tuhan NKRI. Jakarta : PT Kuaternita Adidarma Wright, Quincy, 1942, Study of War. Chicago Ill. : The University of Chicago

Press Zen, M.T., 2005, System Pertahanan Untuk Ketahanan Nasional,(naskah

pertemuan Menhan dgn Forum Rektor, Jakarta, Dep Han.