ACARA VII Pengukuran Parameter April
-
Upload
arif-wibowo -
Category
Documents
-
view
762 -
download
57
Transcript of ACARA VII Pengukuran Parameter April
ACARA VII
PENGAMATAN PARAMETER KUALITAS
DAN KUANTITAS TANAMAN
A. Acara Praktikum
Hari : Rabu
Tanggal : 16 Oktober 2013
B. Tujuan :
1. Mengetahui cara mengukur kualitas hasil tanam.
2. Mengetahui cara mengukur kuantitas hasil tanam.
C. Dasar Teori :
Peningkatan produksi pertanian dalam suatu penelitian dapat diketahui dari mengukur
beberapa parameter. Cara mengukur parameter pada tanaman dapat dilakukan pada saat
vegetatif ( pertumbuhan ) dan fase generatif ( pembuahan ). Untuk menentukan kuantitas
tanaman dapat di ukur melalui parameter, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot
hasil, sedangkan untuk mengukur kualitas dapat diukur melalui parameter kadar gula, vit
C, dan karbohidrat.
Pengukuran kadar gula total dapat menggunakan alat yang digunakan untuk
mengukur kadar / konsentrasi bahan terlarut ( refractometer ).
Daun merupakan organ fotosintesis utama dalam tubuh tanaman, dimana terjadi
proses perubahan energi cahaya menjadi energi kimia dan mengakumulasikan dalam
bentuk bahan kering. Dalam analisi pertumbuhan, perkembangan daun menjadi perhatian
utama.
Berbagai ukuran dapat digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan tanaman
dengan cara membandingkan bobot kering dan luas daun tanaman dari waktu ke waktu.
Dengan memperhatikan luas daun dan bobot kering dapat diukur laju asimilasi
neto.Bobot kering tanaman dapat diukur laju pertanaman dan laju relatif ( Leopold dan
Kriedermann, 1975 ).
Menurut Leopold dan Kriedermann ( 1975 ) dan Radford ( 1967 ) parameter
pertumbuhan yang diduga adalah Leaf Area Index ( LAI ), Laju Tumbuh Pertanaman
( LTP ), Laju Asimilasi Netto ( LAN ).
Metode konvensional dalam pengukuran parameter luas daun ada beberapa macam
yaitu:
1. Metode Kertas Milimeter
Metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk
mengukur luas daun, Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun
dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun
digambar pada kertas milimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengn
meletakkan daun diatas kertas milimeter dan pola daun diikuti, luas daun
ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Sekalipun
metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu
daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlas
sampel bnayak.
2. Gravimetri
Metode ini menggunakan timbangan dan alat pengering daun ( oven ). Pada
prinsipnya luas daun ditaksir melalui perbandingan berat ( gravimetri ). Ini
dapat dilakukan peertama dengan menggambar daun yang akan ditaksir
luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan replika daun, Replika daun
kemudian digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui. Luas
daun kemudian ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan
berat total kertas.
3. Planimeter
Planimeter merupakan suatu alat yang sering digunakan untuk mengukur suatu
luasan dengan bentuk yang tidak teratur dan berukuran besar seperti peta. Alat
ini dapat digunakan untuk mengukur luas daun apabila bentuk daun tidak
terlalu rumit . Jika daun banyak dan berukuran kecil, metode ini kurang praktis
karena membutuhkan banyak waktu. Suatu hal yang perlu diingat dalam
penggunaan planimeter adlah bahwa pergeseran alat yang searah dengan
jarum jam merupakan faktor yang menentukan tingkat ketelitian pengukuran.
Ini sering menjadi maslaah pada pengukuran daun secara langsung karena
pinggiran daun yang tidak dapat dibuat rata dengan tempat pengukuran,
sekalipun permukaan tempat pengukuran dibuat rata dan halus.
4. Metode Panjang Kali Lebar
Metode yang dipakai untuk daun yang bentuknya teratur, luas daun dapat ditaksir
dengan mengukur panjang dan lebar daun.
5. Metode Fotografi
Metode ini sangat jarang digunakan. Dengan metode ini, daun-daun tanaman
ditempatkan pada suatu bidang datar yang berwarna terang ( putih ) dipotret
bersama-sama dengan suatu penampang atau lempengan ( segi empat ) yang
telah diketahui luasnya. Luas hasil foto daun dan lempengan acuan dapat
kemudian diukur dengan salah satu metode yang sesuai sebagaimana
diuraikan diatas seperti planimeter. Luas daun kemudian dapat ditaksir
kemudian berdasarkan perbandingan luas hasil foto seluruh daun dengan luas
lempengan acuan tersebut.
D. Alat dan Bahan :
1. Buah semangka untuk pengukuran kadar gula total
2. Daun kelengkeng, daun singkong, dan daun cabai
3. Alat refraktometer
4. Timbangan analitis
5. Penggaris
6. Kertas millimeter
7. Gunting
8. Pensil
E. Cara Kerja :
1. Mengukur kadar gula total menggunakan alat refraktometer.
2. Menentukan luas daun berdasarkan berat kertas
Untuk masing-masing daun dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Menggambar bentuk daun yang akan dicari luasnya pada kertas millimeter
b. Memotong gambar daun tersebut diatas sesuai dengan bentuk daunnya
c. Menimbang gambar daun tersebut dan mencatatnya (A g)
d. Memotong kertas millimeter dengan ukuran 10 cm x 10 cm kemudian
ditimbang (misal B g)
e. Menghitung luas daun yang akan diukur dengan rumus :
A
LUAS DAUN = ── x 100 cm2
B
F. Hasil Pengamatan :
Table menentukan luas daun berdasarkan luasan pada kertas milimet
Daun Kelengkeng
No K1 K2 K3
1.
2.
3.
4.
5.
80 – 100 %
60 – 80%
40 – 60%
20 – 40%
<20%
2500
4800
120
80
120
2900
4800
300
-
260
3300
560
300
80
20
Jumlah 7.620% x 1cm2 =
76,2 cm2
8.260% x 1cm2 =
82,6 cm2
4.260% x 1cm2 =
42,6 cm2
Luas Daun 76,2 cm2 82,6 cm2 42,6 cm2
Daun Singkong
No K1 K2 K3
1.
2.
3.
4.
5.
80 – 100 %
60 – 80%
40 – 60%
20 – 40%
<20%
7100
1600
1260
520
460
4100
3200
540
280
300
6000
1920
1260
680
240
Jumlah 10.940% x 1cm2 =
109,4 cm2
8.420% x 1cm2 =
84,2 cm2
10.100% x 1cm2 =
101 cm2
Luas Daun 109,4 cm2 84,2 cm2 101 cm2
Daun Cabai
No K1 K2 K3
1.
2.
3.
4.
5.
80 – 100 %
60 – 80%
40 – 60%
20 – 40%
<20%
7200
480
300
160
180
5400
4800
240
240
220
5000
880
360
160
140
Jumlah 8.320% x 1cm2 =
83,2cm2
18.900% x 1cm2 =
189cm2
5.740% x 1cm2 =
57,4cm2
Luas Daun 83,2cm2 189cm2 57,4cm2
Hasil pengamatan kadar gula pada buah semangka
Kelompok 1
Bagian atas : 16 Brix
Bagian tengah : 15,4 Brix
Bagian bawah : 12,3 Brix
Jumlah : 43,7 : 3 = 14,5
Kelompok 2
Bagian atas : 15 Brix
Bagian tengah : 16 Brix
Bagian bawah : 12 Brix
Jumlah : 42 : 3 = 14
Kelompok 3
Bagian atas : 16 Brix
Bagian tengah : 17 Brix
Bagian bawah : 12 Brix
Jumlah : 45 : 3 = 15
Hasil keseluruhan : 14,5 + 14 + 15 = 43,5
43,5 : 3 = 14,5
G. Kesimpulan dan Pembahasan :
1. Metode menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk
mengukur luas daun cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif
sederhana dan teratur. Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang
dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak
cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak