acara 9

9
LAPORAN PRAKTIKUM PENGGUNAAN PETA ACARA VIII ANALISIS DESKRIPSI GEOGRAFIS (SPASIAL) Disusun Oleh : Nama : Alviana Noor Febrianti NIM : 13/355975/SV/5326/D Kelompok : 13D Hari / Jam : Selasa/07.00-09.00 Asisten : 1. Dwi Puji Astuti 2. Nindra Sari Surya Putri PROGRAM DIPLOMA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH VOKASI

description

penggunaan peta

Transcript of acara 9

LAPORAN PRAKTIKUMPENGGUNAAN PETA

ACARA VIIIANALISIS DESKRIPSI GEOGRAFIS (SPASIAL)

Disusun Oleh :Nama: Alviana Noor FebriantiNIM: 13/355975/SV/5326/DKelompok: 13DHari / Jam: Selasa/07.00-09.00Asisten: 1. Dwi Puji Astuti 2. Nindra Sari Surya Putri

PROGRAM DIPLOMA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFISSEKOLAH VOKASIUNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA2014

ACARA VIII

I. JUDULAnalisis Deskripsi Geografis (Spasial)

II. TUJUANMelatih mahasiswa dalam melakukan analisis spasial secara sederhana dari unsur yang tergambar dari peta rupabumi

III. ALAT DAN BAHAN1. Peta RBI daerah Lebaksiu skala 1:25.000 2. Transparansi3. Kalkir4. Rapidograph5. Kalkulator 6. OHP7. Alat tulis8. Modul praktikum Penggunaan Peta

IV. DASAR TEORIBerbagai macam definisi atau pengertian peta dari berbagai sumber, diantaranya yaitu : Peta merupakan penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai perwujudan yang diwakili (Kals, 1983). Peta merupakan bidang datar dan obyek yang digambarkan pada peta umumnya terletak pada permukaan bumi, sehingga digunakan skala dan sistem proyeksi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Peta adalah alat penting dalam perencanaan lingkungan. Sedikitnya ada tiga alasan sebagai berikut: (1) peta sebagai penyimpanan data(2) peta sebagai alat analisis(3) peta dapat menyampaikan informasi kepada pengguna (users).

Peta adalah penggambaran dua dimensi pada bidang datar keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan atau skala tertentu. Peta merupakan sumber informasi. Sehingga dengan adanya peta seharusnya orang menjadi mengerti atau lebih mengerti dari sebelum mendapatkan peta, tetapi kalau dengan keberadaan peta malah membuat orang menjadi tidak mengerti dan bingung, maka peta tersebut dapat dikatakan peta yang tidak atau kurang baik. Kurang baik disini diartikan sebagai kurang komunikatif, kurang teliti, kurang penjelasan dan sejenisnya.Fungsi peta secara umum dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian utama yaitu memperlihatkan posisi (baik posisi horisontal maupun posisi vertikal dari suatu tempat), memperlihatkan ukuran, memperlihatkan bentuk dan menghimpun dan menseleksi. Sedangkan kegunaan peta antara lain untuk perencanaan peletakan bangunan-bangunan fisik (jalan, gedung, jembatan, dam, pelabuhan), perencanaan peletakan mesin-mesin berat, perencanaan pematokan (staking out) yaitu merealisasikan gambar di peta untuk diukur di lapangan, hitungan volume dan luas, perencanaan tata ruang (RTRW, RDTRK, RTRK) dll.Suatu peta yang menggambarkan fenomena geografikal tidak hanya sekedar pengecilan suatu fenomena geografikal saja, tetapi jika peta dibuat dan didesain dengan baik, maka peta dapat berfungsi sebagai alat untuk kepentingan melaporkan (recording), memperagakan (displaying), menganalisis (analyzing), dan secara umum untuk pemahaman saling hubungan (interrelating) dari benda-benda (obyek) secara keruangan (spatial-relationship).Kajian secara spasial inilah yang merupakan ciri dan keunggulan ilmu geografi dibandingkan dengan ilmu kebumian yang lain, dan peta merupakan salah satu alat yang sangat penting untuk melakukan kajian spasial ini. Dengan peta maka cakrawala pandangan mata kita akan bertambah luas, sehingga daerah yang dicakup juga semakin luas yang pada akhirnya akan memudahkan kita dalam melihat kaitan antar daerah-daerah (spasial) tersebut. Kajian spasial dapat diartikan sebagai suatu kajian yang mencari keterkaitan antara satu daerah dengan daerah lain yang berfungsi sebagai ruang (space), sehingga kajian terhadap suatu daerah akan dapat dilakukan dengan melihat sistem secara keseluruhan dalam daerah yang dikaji.

V. LANGKAH KERJA1. Mengambil peta RBI skala 1:25.000 lembar Lebaksiu2. Mengambil transparansi yang telah disediakan3. Menyiapkan spidol OHP untuk mendeleniasi4. Meletakkan serta menempelkan plastik transparansi di atas peta RBI menggunakan selotip5. Mulai menggambar garis grid geografis sesuai dengan yang ada pada peta RBI6. Mendeleniasi jalan serta sungai7. Memplotkan titik objek yang melingkupi daerah pada transparansi8. Memberi nomor pada setiap grid berurutan dari grid awal sampai grid yang terakhir9. Memberi nomor pada titik objek yang telah di plotkan tadi secara berurutan10. Membuat tabel quadrat analisisNo. gridJumlah objek (x)x2

124

200

11. Menghitung Variance = (Menghitung mean = Menghitung varian mean ratio = 12. Mengkelaskan Varian Mean Ratio berdasarkan nilai0 = Seragam1 = Random>1 = mengelompok

13. Membuat tabel Nearest Neighbourxx terdekatr (mm)

127

138134

14. Menghitung Mean = Luas area = p x lDensity (d) = Expected Mean Spaling (re) = Nearest neighbour statistic (NNS) =

15. Menganalisis spasial sebagian daerah Lebaksiu secara kualitatif berdasarkan:a. Pola jalan terhadap lerengb. Pola kerapatan aliran sungai terhadap lerengc. Pola penggunaan lahan terhadap lereng

VI. HASIL PRAKTIKUM1. Tabel quadrat analisis2. Perhitungan quadrat analisis3. Tabel nearest neighbour4. Perhitungan nearest neighbour5. Analisis spatial sebagian daerah Lebaksiu (kualitatif)6. Peta tentatif sebagian daerah Lebaksiu

(hasil terlampir)

DAFTAR PUSTAKA

Khakhim, Nurul. 1999. Pedoman Praktikum Penggunaan Peta. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada.

Sukwarjono, dkk, 1993. Pengetahuan Peta. Yogyakarta: Fakultas Geografi,, Universitas Gadjah Mada.