ACARA 6
-
Upload
annisa-indah-setyawati -
Category
Documents
-
view
423 -
download
28
Transcript of ACARA 6
VI. TERMOHYGROGRAPH
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dalam ilmu agroklimatologi tidak dapat dipisahkan dari
pengamatan suhu dan kelembaban udara. Thermohygrograph merupakan
alat pengukur suhu dan kelembaban udara. Suhu dan kelembaban saling
berhubungan. Semakin tinggi suhu udara maka kelembaban akan semakin
tinggi. Sedangkan suhu sendiri berbeda-beda disetiap wilayah atau daerah.
Perbedaan suhu udara ini dapat dipengaruhi oleh ketinggian suatu wilayah
(tempat).
Semakin tinggi ketinggian suatu tempat dari permukaan laut maka
suhu udara akan semakin rendah. Lautan yang berada disuatu tempat juga
akan berpengaruh dalam menekan perubahan suhu udara yang mungkin
terjadi. Untuk wilayah tropis sendirifluktuasi suhu siang dan suhu malam
hari lebih besar dari pada selisih suhu musiman (antara musim kemarau dan
musim hujan). Sedangkan di daerah sub tropis hingga kutub fluktuasi suhu
musim panas dan musim dingin lebih besar dari pada suhu harian.
Dalam atmosfer senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air dalam
udara disebut kelembaban. Kadar ini selalu berubah-ubah tergantung pada
temperatur udara (suhu udara) setempat. Kelembaban udara adalah
persentase kandungan uap air dalam udara. Kelembaban udara ditentukan
oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara. Total massa uap air
per satuan volume udara disebut sebagai kelembaban absolut. Perbandingan
antara massa uap air dengan massa udara lembab dalam satuan volume
udara tertentu disebut sebagai kelembaban spesifik. Massa udara lembab
adalah total massa dari seluruh gas-gas atmosfer yang terkandung, termasuk
uap air, jika massa uap air tidak diikutkan, maka disebut sebagai massa
udara kering.
72
73
Pelaksanaan praktikum acara termohygrograph sangat membantu
kita untuk belajar memantau suhu dan RH udara pada suatu tempat. Karena
suhu dan RH mempunyai pengaruh besar pada bidang pertanian. Suhu dan
RH mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman, perkembangan tanaman
dan lain sebagainya. Karena tumbuhan hanya mampu hidup di suhu tertentu,
jika terlalu tinggi suhu udara akan mengakibatkan kematian pada tanaman
jika sudah terlalu tinggi. Begitu juga dengan kelembaban udara, tanaman
tidak akan bisa tumbuh optimal di kelembaban yang terlalu tinggi dan terlalu
rendah.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum agroklimatologi acara thermohygrograph ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk memantau suhu dan RH udara pada suatu
tempat secara kontinyu pada periode tertentu (mingguan).
3. Waktu dan Tempat Pelaksananan
Praktikum agroklimatologi acara thermohygrograph ini dilaksanakan
pada bulan April 2012 di Fakultas Pertanian UNS. Tempat atau obyek
pengamatan meliputi: Ruang kultur pada Laboratorium Kultur Jaringan,
Rumah Kaca, dan Ruang terbuka.
B. Tinjauan Pustaka
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk
mengukur suhu udara bisa menggunakan thermometer juga termohygrograph.
Pengukuran biasa dinyatakan dalam skala Celsius (C). Dalam termohygrograph
pengukuran suhu udara dibagian atas. Suhu udara tertinggi di permukaan bumi
adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub makin dingin
(Leon, 2010)
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu
daerah yaitu: (1) lama penyinaran matahari, membuat tinggi temperatur.
Semakin miring sinar matahari semakin berkurang panasnya. Semakin tinggi
tempat semakin rendah suhunya. Keadaan tanah, tanah yang licin dan putih
banyak memantulkan panas. Tanah yang hitam dan kasar banyak menyerap
panas. Daratan cepat menerima dan melepaskan panas dibandingkan lautan. (2)
74
Sudut datang sinar matahari; (3) Relief permukaan bumi; (4) Banyak
sedikitnya awan; (5) Perbedaan letak lintang; (6) Sifat permukaan bumi
(Syham, 2010)
Suhu udara kota-kota di Indonesia menunjukkan kenaikan maksimum
lebih dari 1oC dalam kurun waktu 10 tahun. Menurut data Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika yang diambil tahun 1983-2003, kenaikan suhu
udara per 10 tahun adalah 0,036oC hingga 1,383oC. Perlu diketahui, kenaikan
suhu udara tidak hanya disebabkan oleh sinar matahari atau kenaikan
konsentrasi gas rumah kaca. Kita juga perlu memperhitungkan faktor aktivitas
industri, transportasi, dan populasi (Rayshanda, 2011).
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air
selaluterkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat
lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara
banyak mengandung uap air di dinginkan maka suhunya turun dan udara tidak
dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air.
Udara yang mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut
udara jenuh (Edi S, 2009).
Bila RH sama dengan 100% maka tekanan uap aktual akan sama dengan
tekanan uap jenuh. Tekanan uap jenuh (kapasitas udara untuk menampung uap
air) tergantung oleh suhu udara. Semakin tinggi suhu udara, maka kapasitas
untuk menampung uap air meningkat. Oleh ebab itu pada kapasitas
menampung uap air yang tetap, RH akan lebih kecil bila suhu udara meningkat
dan sebaliknya (Handoko, 1994).
C. Alat dan Cara Kerja
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum agroklimatologi acara
thermohygrograph adalah sebagai berikut:
1. Thermohygrograph
2. Kertas pias.
75
2. Cara Kerja
Cara kerja yang perlu diperhatikan pada praktikum agroklimatologi
acara thermohygrograph adalah:
a. Menyiapkan alat thermohygrograph, pasang kertas pias pada drum
b. Menyetel alat pada posisi mingguan, memasang drum kembali dan
meletakkan pada tempat yang akan di monitoring.
c. Melakukan inspeksi setiap hari mengenai kelancaran jalannya alat,
seperti tinta reorder, dan timer yang sudah di setting.
d. Setelah satu minggu, melakukan pelepasan kertas pias, dan melakukan
pengamatan terhadap data yang telah diperoleh.
e. Memasang kertas pias yang baru, meletakkan alat pada tempat yang
berbeda, lakukan prosedur serupa.
f. Melakukan pembacaan data yang diperoleh dan mencari kapan
terjadinya suhu tertinggi, suhu rendah, RH tertinggi, RH terendah.
D. Hasil Pengamatan
Tabel 6.1 Pengamatan Thermohygrograph di laboratorium kultur jaringan
Tanggal Hari Suhu max
Suhu min
Selisih suhu
RH max
RH min
Selisih RH
23 April 2012 Senin 26 24 2 36 55 1917 April 2012 Selasa 25 23 2 40 55 1518 April 2012 Rabu 25 24 1 36 51 1519 April 2012 Kamis 25 23 2 39 53 1420 April 2012 Jumat 25,5 24,5 2 38 53 1521 April 2012 Sabtu 25 23,5 1,5 38 45 722 April 2012 Minggu 26,5 24 2,5 37 42 5
Rata- rata 25,4 23,7 1,8 38 50 12,8
Sumber : Laporan Sementara
Tabel 6.2 Hasil Pengamatan Thermohygrograph di Rumah Kaca
Tanggal Hari Suhu max
Suhu min
Selisih suhu
RH max
RH min
Selisih RH
13 April 2012 Jumat 24 22 2 78 68 914 April 2012 Sabtu 30,5 25,5 5 82 57 1515 April 2012 Minggu 31 24 8,5 88 54 3416 April 2012 Senin 35 23 12 89 49 4017 April 2012 Selasa 35 23 6 88 68 20
Rata- rata 31,1 23,5 6,7 85 59,2 23,6
Sumber : Laporan Sementara
76
Tabel 6.3 Hasil Pengamatan Thermohygrograph di Ruang Terbuka
Tanggal Hari Suhu max
Suhu min
Selisih suhu
RH max
RH min
Selisih RH
24 April 2012 Selasa 30 26,5 3,5 75 54 2125 April 2012 Rabu 30 24 8 86 49 3726 April 2012 Kamis 30 23,5 8,5 85 50 3527 April 2012 Jumat 31 23 6,5 86 48 3828 April 2012 Sabtu 31 22 9 87 46 4129 April 2012 Minggu 31 24 7 87 55 3230 April 2012 Senin 30 24 6 90 78 12
Rata - rata 30 24 6,9 85 54 30,8
Sumber : Laporan Sementara
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 6.1 Pengamatan
Termohygrograph di Laboratorium Kultur Jaringan suhu rata – rata maksimal
adalah 25,4oC, suhu rata – rata minimum adalah 23,7oC, selisih suhu
maksimum dan minimum adalah 1,8oC, RH maksimum adalah 38% RH
minimum adalah 50%, dan selisih RH maksimum dan minimum adalah
12,8%. Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 6.2 Pengamatan
Termohygrograph di Rumah Kaca suhu rata – rata maksimal adalah 31,1oC,
suhu rata – rata minimum adalah 23,5oC, selisih suhu maksimum dan
minimum adalah 6,7oC, RH maksimum adalah 85% RH minimum adalah
59,2%, dan selisih RH maksimum dan minimum adalah 23,6%. Berdasarkan
hasil pengamatan pada tabel 6.3 Pengamatan Termohygrograph di tempat
terbuka suhu rata – rata maksimal adalah 30oC, suhu rata – rata minimum
adalah 24oC, selisih suhu maksimum dan minimum adalah 6,9oC, RH
maksimum adalah 85% RH minimum adalah 54%, dan selisih RH maksimum
dan minimum adalah 30,8%.
Suhu di rumah kaca dan di laboratorium kultur jaringan (dengan selisih
suhu rata-rata 4,9oC) bisa dikatakan stabil karena pada rumah kaca terjadi
modifikasi iklim mikro. Cahaya matahari diserap, pada saat terjadi perubahan
suhu di rumah kaca, panas yang disimpan dari penyerapan cahaya matahari
berguna untuk menstabilkan suhu di rumah kaca. Sedangkan pada
laboratorium kultur jaringan terdapat AC yang mampu untuk menstabilkan
suhu ruangan.
77
Prinsip kerja AC adalah sebagai berikut: (1) Udara di dalam ruangan
diserap oleh kipas sentrifugal yang ada dalam evaporator. Refrigerant akan
menyerap panas udara sehingga udara menjadi dingin, refrigerant akan
menguap dan dikumpulkan dalam penampung uap; (2) Tekanan uap
disirkulasikan dari evaporator ke kondensator, selama proses temperature dan
tekanan uap refrigerant naikdan ditekan masuk ke dalam kondensor; (3)
Menurunkan tekanan cairan refrigerant digunakan ekspansi; (4) Pada saat
udara keluar dari kondensor udara menjadi panas. Uap refrigerant
memberikan panas kepada udara pendinggin dalam kondensor menjadi
embun pada pipa kapiler; (5) Perlu adanya thermostant untuk mengatur suhu
dalam ruangan atau sesuai keinginan; (6) Udara dalam ruanagan lebih dingin
disbanding di luar ruangan sebab udara di dalam dihisap sentrifugal. Terjadi
perpindahan panas sehingga suhu udara dalam dalam ruangan relatif dingin
dari sebelumnya; (7) Gas refrigerant bersuhu tinggi saat akhir kompresi
dikondensor dengan mudah dicairkan dengan udara pendingin pada sistem air
cooled; (8) Karena air/ udara pendinggin menyerap panas dari refrigerant,
maka air/ udara akan panas lalu keluar dari kondensor. Pada ruang kultur
jaringan selalu menggunakan AC kontinyu, dikarenakan AC berfungsi
sebagai penstabil suhu ruangan kultur jaringan. Suhu AC dapat diatur sesuai
dengan yang dibutuhkan, sehingga kecil kemungkinan suhu akan berubah
atau tidak stabil.
Di dalam rumah kaca suhunya selalu lebih tinggi dari lingkungannya,
dikarenakan rumah kaca menyerap panas dari cahaya matahari dan
menahanya. Panas di dalam rumah kaca sulit keluar dan tetap berada di dalam
rumah kaca sehingga suhunya akan lebih tinggi dari lingkungan. Sedangkan
panas di lingkungan menyebar dan tidak ada penahannya akibatnay suhu
berubah-ubah tidak bias stabil. RH di rumah kaca lebih bias dikontrol sesuai
dengan keinginan dibandingkan di udara yang berada di tempat terbuka.
Prinsip perbedaan pembuatan/ penggunaan rumah kaca di daerah tropis
dan di daerah sub tropis ; (1) manipulasi lingkungan agar cahaya matahari
dapat masuk dalam rumah kaca dan temperature udara di dalamnya
78
meningkat; (2) di daerah sub-tropis digunakan untuk melindungi tanaman
dari factor lingkungan dan biologis, melindungi tanaman dari temperature
rendah, salju dan angin kencang, memungkinkan penggunaan cahaya buatan
bagi tanaman, memungkinkan penanaman lebih awal pada musim semi; (3)
pada daerah tropis, melindungi tanaman dari hujan dan angin kencang,
melindungi tanaman dari ganguan biologis, memeungkinkan pengaturan
pemberian air, memungkinkan pengaturan cahaya.
F. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan praktikum thermohygrograf maka dapat
disimpulkan bahwa :
a. Selisih suhu pada perlakuan rumah kaca dan di laboratorium kultur
jaringan tinggi.
b. Selisih suhu pada perlakuan tempat terbuka dan di rumah kaca sedikit.
c. Selisih RH maksimum dan RH minimum pada perlakuan tempat
terbuka dan laboratorium kultur jaringan selisihnya cukup tinggi.
d. Pada perlakuan rumah kaca cenderung stabil karena rumah kaca
merupakan modifikasi iklim mikro.
e. Pada perlakuan laboratorium terdapat AC yang mampu menstabilkan
suhu pada ruangan tersebut.
f. Suhu tertinggi terdapat pada perlakuan rumah kaca. Suhu terendah
terdapat pada perlakuan laboratorium kultur jaringan.
g. RH tertinggi pada perlakuan ruang terbuka dan RH terendah pada
perlakuan di laboratorium kultur jaringan.
2. Saran
a. Praktikum kali ini melibatkan semua praktikan dalam pengamatan
praktikum agar lebih mengerti dan mudah dipahami oleh praktikan.
b. Praktikan dilibatkan dalam pengamatan yang dilakukan oleh Co.Ass
sehingga praktikan mempunyai pengalaman tentang pengamatan dan
pengecekan Termohygrograph serta dapat membaca grafik
Termohygrograph.
79
DAFTAR PUSTAKA
Edi S. 2009. Rancangan Bangun Sensor Suhu Tanah dan Kelembaban Udara.
Jurnal Sains Dirgantara Vol. 7 (1), Hal: 56-67.
Handoko. 1994. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya, Bogor.
Leon. 2010. Suhu Udara. http://leonheart94.blogspot.com. Diakses pada tanggal
14 Mei 2012.
Rayshanda. 2011. Suhu Udara Di Indonesia. http://ripskyrayshanda.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 14 Mei 2012.
Syham. 2010. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Udara.
http://www.syiham.co.cc. Diakses pada tanggal 14 Mei 2012.