ACARA 2 SUHU UDARA.doc

12
ACARA II. PENGAMATAN SUHU UDARA PADA LAHAN KEBUN CAMPUR, TEGALAN, SAWAH DAN RUMPUT GAJAH A. TUJUAN Tujuan praktikum acara II, yaitu: 1. Mengetahui suhu udara di atas (kedalaman 0,05m, ketinggian 1,2 m dan 2 m) lahan sawah, tagalan, dan kebun campur setiap jam selama 3 hari. 2. Mengetahui besarnya dan saat (waktu) suhu udara maksimum dan minimum di atas (kedalaman 0,05 m, ketinggi 1,2 dan 2,0 m) lahan sawah, tagalan, kebun campur dan kebun rumput. B. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam praktikum pengamatan suhu udara, antara lain; borang pengamatan suhu udara, alat pencatat, dan lahan sawah, tegalan, kebun campur dan kebun rumput gajah.

Transcript of ACARA 2 SUHU UDARA.doc

Page 1: ACARA 2 SUHU UDARA.doc

ACARA II. PENGAMATAN SUHU UDARA PADA LAHAN KEBUN

CAMPUR, TEGALAN, SAWAH DAN RUMPUT GAJAH

A. TUJUAN

Tujuan praktikum acara II, yaitu:

1. Mengetahui suhu udara di atas (kedalaman 0,05m, ketinggian 1,2 m dan 2

m) lahan sawah, tagalan, dan kebun campur setiap jam selama 3 hari.

2. Mengetahui besarnya dan saat (waktu) suhu udara maksimum dan

minimum di atas (kedalaman 0,05 m, ketinggi 1,2 dan 2,0 m) lahan sawah,

tagalan, kebun campur dan kebun rumput.

B. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang digunakan dalam praktikum pengamatan suhu udara, antara

lain; borang pengamatan suhu udara, alat pencatat, dan lahan sawah, tegalan,

kebun campur dan kebun rumput gajah.

Alat yang digunakan dalam praktikum pengamatan suhu udara, antara lain;

termometer, sangkar cuaca (semacam), alat tulis, dan lembar pengamatan

C. CARA KERJA

Cara kerja pada praktikum ini adalah

1. Disiapkan semacam sangkar cuaca pada masing-masing penggunaan

lahan.

Page 2: ACARA 2 SUHU UDARA.doc

2. Diletakan (digantungkan) termometer digantungkan pada sangkar cuaca

pada masing-masing penggunaan lahan pada ketinggian 120 dan 200 cm.

Dihindarkan termometer terkena radiasi atau sinar matahari langsung.

3. Dicatat suhu udara setiap jam selama 3 hari pada lembar pengamatan.

4. Dibuat grafik hubungan antara suhu udara (sumbu y) dan waktu (sumbu

x). Kemudian ditentukan besarnya dan waktu suhu maksimum dan

minimun.

Page 3: ACARA 2 SUHU UDARA.doc

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. HASIL (TERLAMPIR)

2. PEMBAHASAN

Kebun campur memiliki suhu terendah 210 pada kedalaman 5cm jam 10

malam, sedangkan suhu maksimumnya 32,50 C terjadi pukul 13.00 pada

ketinggian 120cm. Kebun campur memiliki bentuk vegetasi yang cukup beragam

dan vegetasi didominasi tanaman berkayu yang memiliki ketinggian lebih dari

10m hal tersebut seperti dikatakan Santoso (1999) yang menjelaskan bahwa fluks

radiasi matahari sangat mempengaruhi kenaikan suhu suatu lahan. Pepohonan

tinggi menghalangi radiasi matahari mencapai permukaan tanah sehingga suhu

pada ketinggian sampai 200cm yang diukur merupakan area naungan yang minim

radiasi yang mengakibatkan peningkatan suhu tidak signifikan. Hal ini dibuktikan

dengan bentuk grafik suhu harian yang garisnya lebih halus dan cenderung datar.

Pengamatan lahan tegalan menunjukan adanya signifikansi antara suhu

minimim dan maksimumya yaitu 210 C dan 390 C. Minimnya vegetasi pada lahan

tegalan merupakan faktor yang menyebabkan kenaikan dan penurunan suhu.

Menurut Lakitan (1994) pada vegetasi yang kurang rapat maka kelembaban udara

yang tercipta akan rendah yang mmbuat udara bersifat kering. Udara yang kering

dan radiasi matahari yang tinggi diperoleh lahan akan membuat suhu lebih

fluktuatif hal tersebut karena radiasi matahari tidak memiliki faktor penghambat.

Ini diperkuat dengan munculnya suhu maksimum dan minimum pada ke empat

lahan berada di lahan tegalan dan bentuk grafik yang fluktuatif.

Page 4: ACARA 2 SUHU UDARA.doc

Berdasar pengamatan suhu udara lahan sawah menunjukan suhu terendah

210 C dan suhu tertinggi 390 C. Suhu maksimum dan minimum lahan sawah

hampir sama hal ini dapat dikaitkan dengan pendapat Kartasapetra (1993) yang

menitik beratkan faktor vegetasi yang berpengaruh pada kenaikan suhu udara

suatu lahan yang mana lahan sawah dan tegalan lokasi praktikum memiliki

kesamaan dalam hal bentuk vegetasi. Vegetasi lahan sawah tanaman berupa padi

yang rendah dan tegalan yang bervegetasi rumput renggang dengan tinggi kurang

dari 2 meter menyebabkan kurang berpengaruh terhadap hambatan radiasi

matahari. Sedangkan distribusi suhu harian yang berbeda menurut Hardjowigeno

(2005) lebih disebabkan perbedaan kelembaban udara lahan sawah yang tinggi

karena tersedia air yang menguap pada siang hari dan membentuk uap air yang

dapat memengaruhi suhu udara.

Berdasarkan pengamatan suhu udara lahan rumput gajah suhu minimum

dan maksimum yang diperoleh adalah 230 C dan 390 C. Suhu minimum yang

masih tinggi menunjukan pengaruh populasi rumput gajah yang rapat yang

berpengaruh terhadap kestabilan suhu. Hal ini disebabkan oleh kelembaban yang

tinggi sebagai akibat dari rapatnya vegetasi dan ketinggian tanaman yang rata-rata

2m. Vegetasi tersebut sangat ideal untuk membentuk kelembaban yang dapat

menghambat penurunan ataupun kenaikan suhu udara yang

drastis(Cambers,1987). Suhu maksimum yang mencapai 390 C disebabkan tidak

adanya naungan terhadap udara lahan sehingga suhu maksimum dapat dicapai.

Pengamatan suhu udara pada lahan sawah, tegalan, kebun campur dan

lahan rumput gajah kali ini dilakukan di belakang kampus Biologi Universitas

Page 5: ACARA 2 SUHU UDARA.doc

Jendral Soedirman pada lahan sawah, tegalan, kebun campur dan rumput gajah.

Hasil pengamatan pada masing-masing lahan menunjukkan suhu udara setiap jam

selama 3 hari. Berdasarkan pengamatan suhu udara lahan sawah menunjukkan,

suhu udara maksimum pada ketinggian 120cm terjadi pada hari pertama pukul

11.00 WIB di lahan tegalan yaitu 370 C dan suhu minimumnya terjadi pada hari

pertama pukul 04.00 WIB di lahan tegalan yaitu 210 C. Kaemudian pada

ketinggian 200cm diperoleh hasil suhu maksimum terjadi pada pukul 11.00 di

lahan rumput gajah yaitu 390 C dan suhu minimumnya terjadi pada pukul 22.00

WIB di kebun campur yaitu 210 C. Data tersebut berarti pengaruh ketinggian

sangat berpengaruh dimana pada ketinggian yang lebih tinggi yaitu 200cm suhu

maksimumnya mencapai 390 C jika dibandingkan dengan ketinggian 120cm yang

hanya mencapai suhu 370 C sedangkan suhu minimumnya 210 C terukur pada

ketinggian 120cm pada lahan kebun campur dan 200cm pada lahan tegalan. Suhu

minimum yang terjadi pada kedua ketinggian relatif sama hal ini menurut

Daljoeni (1986) disebabkan oleh ketinggian tempat pengukuran dari permukaan

laut yang relatif sama yang menyebkan batas bawah suhu yang konstan karena

suhu terendah tidak dipengaruhi oleh radiasi matahari, faktor lain yang mungkin

berpengaruh adalah bentuk vegetasi dan panas laten yang pengaruhnya sangat

sedikit. Kondisi suhu maksimum pada lahan tegalan yang tanahnya bersifat

kering dan terbuka serta minim vegetasi menurut Santoso (1999) suhu tinggi

diakibatkan oleh penerimaan fluks radiasi matahari yang tinggi yang masuk ke

lantai lahan sehingga suhu cenderung tinggi. Adanya perbedaan ini juga

disebutkan oleh Chambers (1978) bahwa rata-rata siklus harian suhu udara atau

Page 6: ACARA 2 SUHU UDARA.doc

irama antara siang dan malam mengikuti suhu permukaan daratan dan

menggambarkan neraca radiasi matahari datang dan neraca radiasi bumi yang

keluar.

Walaupun suhu udara rata-rata harian bervariasi mengikuti suhu

permukaan bumi, kisaran paling besar terdapat didekat permukaan bumi dan

kisaran mengecil bila menjauhi permukaan bumi. Kisaran harian besar pada hari

yang cerah daripada hari-hari yang tertutup awan. Pada hari yang cerah, radiasi

cepat sekali memanaskan bumi yang padat, dan kemudian memanaskan udara

diatasnya. Pada malam yang cerah pula radiasi keluar dengan cepat dari bumi

mengakibatkan pendinginan yang besar. Langit yang tertutup awan mengurangi

radiasi matahari yang diterima, kemudian pemanasan pada siang hari dan

pendinginan pada malam hari terhalang. Pendinginan yang berkurang pada malam

hari mengakibatkan kurva harian agak mendatar. Dari penjelasan diatas telah

diperoleh, mengapa pada cuaca cerah suhu udara lebih tinggi daripada cuaca

mendung atau hujan, selain itu perubahan suhu pada cuaca yang berlainan karena

intensitas radiasi matahari saat cuaca mendung dan tertutup awan terhalang

sehingga mempengaruhi panas bumi dan mempengaruhi radiasi bumi

mengakibatkan berubahnya suhu udara. Sedangkan pada saat cuaca cerah dan

tidak berawan radiasi sinar matahari ke bumi tidak terhalang (Bourke, 1968).

Faktor-faktor yang mempengaruhi variasi atau fluktuasi suhu menurut

Daljoeni, (1986) antara lain:

a.Intensitas cahaya atau jumlah radiasi yang diterima bumi,

b. Sudut datang reaksi,

Page 7: ACARA 2 SUHU UDARA.doc

c.Jenis permukaan,

d. Warna permukaan,

e.Struktur permukaan serta bentuk vegetasi,

f. Pengaruh ketinggian tempat,

g. Angin, dan

h. Panas laten.

E. SIMPULAN

1. Suhu udara sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat, bentuk vegetasi

dan tingkat pencahayaan matahari.

2. Suhu udara minimum selama tiga hari pengamatan pada lahan kebun

campur, tegalan, sawah dan rumput gajah yang diamati adalah sebesar

21 oC sedangkan suhu maksimumnya sebesar 39 oC.

Page 8: ACARA 2 SUHU UDARA.doc

DAFTAR PUSTAKA

Benyamin Lakitan. 1994. Dasar-dasar Klimatologi . PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Bourke, P.M.A. 1968. Introductoin the Aims of Agrometeorologi in

Agroklimatological Metthods. Proc, Of Reading Stmposium, UNESCO.

Cambers, R. E. 1987. Klimatologi Pertanian Dasar. Bagian Klimatologi Pertanian

Departemen Ilmu-Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Pertanian Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Daldjoeni, N. 1986. Pokok-Pokok Klimatologi. Alumni, Bandung.

Hardjowigeno, S dan M.L. Rayes. 2005. Tanah Sawah. Bayumedia Publishing,

Malang.

Kartasapoetra, E.G. 1993. Klimatologi: Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan

Tanaman. Bumi Aksara, Jakarta.

Santosa, I.1999. Iklim Mikro Hutan. Dalam Y. Kusmaryono, Impron, dan Y.

Gugiarto (eds): Kapita Selekta Agroklimatilogi, 187-198. Jurusan

Geofisika dan Meteorologi, Fak. Matematika dan IPA, IPB, Bogor.

Page 9: ACARA 2 SUHU UDARA.doc