ACARA 1_TULANG_DAN_SENDI_SUMIATI_E1A012053.pdf

20
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA I TULANG DAN SENDI DISUSUN OLEH : NAMA : SUMIATI NIM : E1A 012 053 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2015

Transcript of ACARA 1_TULANG_DAN_SENDI_SUMIATI_E1A012053.pdf

  • LAPORAN PRAKTIKUM

    ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

    ACARA I

    TULANG DAN SENDI

    DISUSUN OLEH :

    NAMA : SUMIATI

    NIM : E1A 012 053

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MATARAM

    2015

  • ACARA I

    TULANG DAN SENDI

    A. Pelaksanaan Praktikum

    1. Tujuan praktikum :

    a. Mengenal berbagai nama, jumlah, bentuk,

    dan lokasi tulang.

    b. Untuk memahami struktur tulang.

    c. Memahami macam-macam gerakan pada

    sendi.

    2. Hari/tanggal praktikum : Sabtu, 11 April 2015

    3. Tempat Praktikum : Laboratorium Biologi FKIP Universitas Mataram.

    B. Landasan Teori

    Kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi

    beberapa organ lunak, terutama tengkorak dan panggul. Kerangka berfungsi

    untuk menggambarkan bentuk tubuh, penentuan tinggi seseorang,

    perlindungan organ tubuh yang lunak (otak, hati dan jantung), sebagai

    tempat melekatnya beberapa otot-otot, menggantikan sel-sel yang rusak,

    memberikan sistem sambungan gerak pengendali (control), dan untuk

    menyerap reaksi dari gaya atau force serta beban kejut (Nurmianto, 2003

    dalam Heidyolivia, 2011).

    Unit fungsional dari tulang disebut osteon, yang terdiri dari lamellae

    dan canalis Hevers. Lempeng-lempeng trajektorik membatasi ruangan-

    ruangan yang berisi sumsum tulang, dimana dihasilkan sel-sel darah.

    Sesudah patah tulang, tulang dibentuk kembali dengan persarafan dan

    vaskularisasi yang baik dari periosteum (Lutjen, Eike, Drecoll dan Johanes

    W. Rohen, 2001: 77).

  • Sendi adalah hubungan antar tulang, ujung-ujung tulang yang

    membentuk persendian diselaputi atau dibungkus dengan (membran

    sinovial). Selaput ini menghasilkan minyak untuk menggerakan sebagai

    pelumas. Sehingga terdapat beberapa gangguan pada persendian (Arif

    primadi dkk, 2010 dalam Achmad Sofwan Yusuf, 2011).

    C. Alat Dan Bahan

    1. Alat :

    a. Model rangka manusia

    b. Gelas benda dan gelas penutup

    c. Mikroskop

    d. Praktikan

    e. Silet

    f. Alat tulis

    g. Kamera Hp

    2. Bahan :

    a. Tulang ayam

    b. Akuades

    D. Langkah Kerja

    a. Pengamatan Rangka Tulang

    1. Menyiapkan alat dan bahan,

    2. Mengamati model rangka manusia secara keseluruhan dengan teliti

    dan seksama,

    3. Mendiskusikan bersama anggota kelompok,

    4. Membandingkan antara tulang pembentuk anggota gerak atas dan

    bawah,

    5. Membandingkan tulang yang membentuk tengkorak,

    6. Membandingkan tulang yang membentuk tulang belakang,

    7. Menyajikan dalam bentuk tabel,

  • 8. Menyertakan gambar atau foto tu lang penyusun rangka tubuh

    manusia,

    b. Pengamatan struktur tulang

    1. Mengamati struktur luar tulang,

    2. Memotong tipis epifisis dan diafisis,

    3. Meletakkan epifisis dan diafisis di atas kaca benda,

    4. Mengamati di bawah mikroskop strukturnya,

    5. Menggambar pada hasil pengamatan.

    c. Pengamatan sendi

    1. Praktikan membuat gerakan fleksi, ekstensi, aduksi, abduksi, dan

    rotasi pada leher, bahu, siku, jari, lutut, pergelangan tangan,

    pergelangan kaki.

    2. Mencatat hasil pengamatan.

    E. Hasil Pengamatan

    1) Tulang Rangka Manusia

    a. Gambar Rangka Manusia

  • 1. Tengkorak

    2. Selangka

    3. Rusuk

    4. Sternum

    5. Columna Vertebra

    6. Humerus

    7. Radius

    8. Ulna

    9. Tulang Panggul

    10. Femur

    11. Patela

    12. Tibia

    13. Fibula

    14. Tarsal

  • b. Gambar pembanding

  • c. Tabel penyusun rangka manusia

    N

    O

    Nama Tulang Kerangka Nama Tulang

    Pembentuk

    1. Anggota Gerak Atas

    Anonim, 2013:1

    Tulang Pipa

    pembentukhumerus,

    radius, ulna,karpal,

    metakarpal, ruas

    jaritangan.

    - 2 buah tulang

    humerus

    - 2 buah tulang hasta

    (ulna)

    - 2 buah tulang

    pengumpil(radius)

    - 2 x 8 buah

    pergelangantangan

    - 2 x 5 buah tulang

    karpal

    - 2 x 14 ruas jari tiap

    jari 3ruas, kecuali ibu

    jari 2 ruas.

    2. Anggota Gerak Bawah

    Tulang Pipa

    pembentuk femur,

    tibia, fibula,tarsal,

    metatarsal.

    - 2 buah tulang femur

    (paha).

  • Anonim, 2013:1

    - 2 buah tulang

    tempurunglutut

    (patela).

    - 2 buah tulang kering

    (tibia).

    - 2 buah tulang betis

    (fibula).

    - 2 x 7 buah tulang

    pergelangan

    kak(metatarsal).

    - 2 x 5 buah tulang

    telapak kaki (tarsal).

    2 x 14 ruas-ruas jari,

    tiap jari 3 ruas

    kecuali ibu jariyang 2

    ruas.

    3. Tengkorak

    Anonim, 2013:1

    a) Membentuk

    Tengkorak Otak

    - 1 tulang dahi atau

    frontal

    - 2 tulang parietal

    - 1 tulang oksipital

    - 2 tulang temporal

    - 2 tulang spenoid

    - 1 tulang etmoid

    b) Membentuk

    Tengkorak Wajah

    - 2 tulang maksila

  • - 2 tulang mandibula

    - 2 tulang

    zigomatikus

    - 2 tulang nasale

    (hidung)

    - 2 tulang mata

    (lakmiralis)

    4. Tulang Belakang

    Anonim, 2013:1

    Tulang pendek

    pembentuk ruas-ruas

    tulang belakang

    (columna vertebrae).

    - 7 ruas tulang leher

    atauservikal

    - 12 ruas tulang

    punggung atau

    thoracic

    - 5 ruas tulang

    pinggang atau lumbar

    - 5 ruas tulang

    kelangkang

    atau sacrum 4 ruas

    tulang ekor atau

    coccyc.

    2). Struktur Tulang

    a. Gambar Hasil Pengamatan

    1. Epifisis

  • Perbesaran: 15 x 10

    2.Diafisis

    Perbesaran: 15 x 40

    c. Gambar Pembanding

    1. Diafisis

    Sumber: Anonim, 2011:1

    2. Epifisis

    kondroblast

    matrik

    osteon

    Kondroblas

  • Sumber: Anonim, 2011: 1

    B. Sendi

    NO ORGAN FLEK

    SI

    EKSIST

    ENSI

    ADDUKS

    I

    ABDUK

    SI

    ROTA

    SI

    1. Leher

    2. Bahu

    3. Siku

    4. Jari

    5. Lutut

    6. Pergelangan

    tangan

    7. Pergelangan

    kaki

  • F. Pembahasan

    Tujuan praktikum yang berjudul Tulang dan Sendi adalah

    untuk mengenal berbagai nama, jumlah, bentuk dan lokasi tulang dan untuk

    memahami macam-macam gerakan pada sendi. Tulang manusia terdiri dari

    tulang pipih, tulang pipa, dan tulang tak beraturan. Tulang pipih dan tulang

    tak beraturan di bagian dalamnya diisi dengan sumsum tulang merah yang

    turut berfungsi dalarn pembentukan darah merah; tulang pipa di lubang

    pipanya terisi sumsum tulang kuning yang mengandung banyak lemak.

    Karena fungsinya membentuk sel darah, pengambilan sumsum tulang untuk

    diagnosis penyakit darah sering dilakukan pada tulang panggul (crista

    iliaca); dan pemeriksaan sumsum tulang untuk mendiagnosis kemungkinan

    penyakit malaria pada orang dewasa dapat menggunakan sumsum dari

    tulang dada (ossternum). Pada saat bayi masih di dalarn kandungan, salah

    satu tulang yang paling cepat tumbuh adalah tulang tengkorak yang

    membungkus otak (neuro-cranium). Tulang tungkai mulai tumbuh cepat

    setelah lahir. Tulang tengkorak yang membentuk wajah tumbuh relatif

    lambat dibandingkan neuro-cranium. Pada saat lahir semua bayi

    mempunyai variasi ukuran dan bentuk tulang wajah ( splanchno-cranium)

    yang minimal sehingga jika diperhatikan semua bayi normal mempunyai

    bentuk kepala atau wajah yang kira-kira sama. Semua bayi mempunyai pipi

    montok dan wajah yang bundar, termasuk yang berkulit putih, kuning, atau

    hitam.

    Setelah lahir, di tulang rahang atas mulai terjadi pertumbuhan gigi

    yang biasanya mulai muncul atau mengalami erupsi pada usia sekitar 6

    bulan. Sejalan dengan pertumbuhan bayi, wajah bayi akan mulai

    memanjang karena gigi yang tumbuh akan memaksa tulang rahang atas dan

    tulang rahang bawah memanjang juga. Setelah gigi susu tumbuh dan keluar

    dari gusi, di dalam tulang tetap berlangsung pertumbuhan gigi tetap. Melalui

    proses seperti ini, wajah bayi secara perlahan akan mengalami perubahan.

    Menurut data statistik pada umumnya wajah bayi barn akan menunjukkan

    kesamaan dengan ibu atau bapaknya setelah usia 18 sampai 24 bulan. Di

  • tulang pembungkus otak (neuro-cranium) juga terjadi pertumbuhan. Pada

    saat lahir tulang dahi berjumlah 2 buah kiri kanan sehingga di puncak

    kepala bagian depan dapat teraba celah lunak berbentuk segi empat yang

    dinamakan ubun-ubun besar (greater fontanel) dan di kepala bagian

    belakang celah berbentuk segitiga yang dinamakan ubun-ubun kecil (lesser

    fontanel). Ubun-ubun kecil penting digunakan oleh dokter dalam membantu

    persalinan; sedangkan ubun-ubun besar berguna untuk mendiagnosis apakah

    seorang bayi kekurangan cairan. Bayi yang sering mencret sehingga

    kekurangan cairan akan menunjukkan ubun-ubun besar yang melekuk ke

    dalam. Ubun-ubun besar dan kecil biasanya menutup pada usia sekitar 18

    bulan.

    Setelah usia 6-7 tahun, gigi tetap biasanya mulai menggantikan

    gigi susu. Jika hal ini teIjadi maka di tulang rahang atas akan terbentuk

    rongga yang dinamakan sinus maxillaris atau sinus saja. Ini adalah sinus

    yang dapat mengalami infeksi bila seseorang menderita pilek dalam waktu

    lama. Karena sinusitu terbentuk setelah gigitetap mengalami erupsi, anak

    kecil di bawah usia 6 tahun tidak akan mengalami sinusitis tau penyakit

    pada sinus. Di rahang bawah rongga yang ditinggalkan gigi permanen akan

    menutup dengan diisi jaringan tulang. Karena sinus ini berhubungan sangat

    erat dengan gigi rahang atas, pencabutan salah satu gigi yang berdekatan

    dapat membantu mengatasi penyakit sinus yang sulit diobati.

    Pada proses pembentukan kepala, teIjadi penyatuan bakal tulang

    yang berasal dari dahi turun ke bawah dan dari sekitar telinga menuju garis

    tengah. Ketiga unsur itu bersatu pada bagian yang berhadapan dengan gigi

    taring. Kegagalan pertemuan ini menyebabkan teIjadinya bibir sumbing,

    dan proses di atas menunjukkan mengapa bibir sumbing biasa teIjadi di

    dekat gigi taring. Bibir sumbing bagian tengah biasanya lebar karena bagian

    yang seharusnya turun membentuk bibir atas gagal tumbuh. Kegagalan ini

    dapat diakibatkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi ibu pada trimester

    pertama kehamilan, atau terkena zat yang memgikan kehamilan. Dalam

    keadaan yang berat, bibir sumbing dapat disertai dengan terbentuknya celah

  • di rahang atas. Keadaan ini akan menyebabkan suara anak menjadi beda,

    dan bila operasi untuk memperbaiki kelainan dilaksanakan sesudah usia

    anak melewati 18 bulan, biasanya suara itu akan menetap demikian

    (rhinolalia). Di bagian atas hidung terdapat tulang hidung (os nasale).

    Tulang ini relatif kecil pada pangkal hidung dan perlu dibedakan dengan

    tulang rawan yang membentuk hidung. Pada petinju, tulang rawan yang

    membentuk hidung sering dipotong agar tidak mengganggu, tetapi tulang

    hidung yang disebut di atas tidak diganggu. Tulang rawan hidung yang

    bembah letak akibat macam-macam hal, termasuk tinju, dapat menimbulkan

    gejala hidung tersumbat. Tulang belakang manusia terdiri dari 7 ruas tulang

    leher, 12 ruas tulang punggung /dada, 5 ruas tulang pinggang, dan satu

    tulang panggul yang terdiri dari 5 mas yang menyatu. Di ujung bawah

    terdapat 4 ruas tulang ekor yang sangat kecil. Di bagian dalam tulang ini

    terdapat rongga memanjang ke bawah dinamakan canalis vertebralis

    (vertebral canal) yang berisi sumsum belakang atau medulla spinalis (spinal

    cord). Bedakan sumsum ini dengan sumsum tulang kuning dan sumsum

    tulang merah karena swnswn belakang ini adalah jaringan saraf, bagian dari

    susunan saraf pusat. Pusat yang mengatur gerakan otot dan organ lain,

    seperti usus, jantung, dan lain-lain terdapat di dalam sumsum belakang ini.

    Pada kecelakaan atau tabrakan mobil pengendara atau penumpang dapat

    terlempar kepalanya ke depan dan ke belakang dalam waktu sangat singkat

    Keadaan ini menyebabkan suatu kondisi seperti lecutan pecut atau whiplash

    (whiplash injury). Sebagai akibatnya, dapat terjadi patah atau putusnya

    tulang belakang di daerah leher. Hal serupa dapat teIjadi bila seseorang

    terjatuh dengan leher tertekuk. Sebagai akibatnya, terjadi kelumpuhan

    akibat kerusakan swnswn belakang yang mengenai semua alat gerak, yaitu

    kedua lengan dan tungkai. Kelainan ini dinarnakan quadriplegia atau

    tetraplegia. Mengingat bahaya seperti tersebut, perlu diperhatikan oleh

    semua orang yang sering dihadapkan untuk membantu korban kecelakaan.

    Untuk mengurangi risiko, sebaiknya korban kecelakaan jangan diangkat

  • dengan punggung tertekuk, dan lebih baik jika diangkat dalarn keadaan

    lurns dengan dibantu kayu atau penopang.

    Ruas-ruas tulang yang membentuk tulang belakang diikat satu

    sama lain oleh serabut yang dinarnakan ligamen yang sangat kuat.

    Walaupun demikian, ligamen yang dibentuk oleh serat collagen ini tidak

    elastis. Sebagai akibatnya, jika pada suatu saat ia teregang akibat trawna

    atau kecelakaan, ligamen akan memanjang dan ikatan antartulang di temp at

    itu menjadi longgar walaupun pemanjangan itu hanya sekitar 1mm saja.

    Dalarn keadaan demikian, tulang yang bersangkutan menjadi lebih mudah

    bergerak dan yang bersangkutan akan mengalami sakit pinggang.

    Penyebab sakit lain adalah pecahnya jaringan antarruas tulang

    belakang yang selanjutnya akan menjepit saraf di tempat itu. Keadaan ini

    dinarnakan hernia nucleuspulposus dan hanya dapat diatasi dengan operasi

    yang akan mengurangi tekanan terhadap saraf yang bersangkutan. Tulang

    dan tulang rawan mempunyai struktur dasar yang sangat berbeda. Pada

    tulang biasa, jika dilihat melalui mikroskop akan dijumpai struktur yang

    khas berupa lamellae. Pada tulang rawan struktur demikian tidak akan

    dijumpai, tetapi akan ditemukan bahan dasar tulang rawan berupa hyalin,

    elastin, atau collagen. Tulang rawan dijumpai pada telinga sehingga telinga

    kaku, pada hidung, ujung tulang rusuk, tenggorokan, dan bagian tubuh lain.

    Rangka bayi dalarn kandungan sebagian besar terdiri dari tulang rawan.

  • Selain mengamati tentang jumlah dan bagian-bagian dari rangka

    manusia, pada praktikum juga diamati tentang struktur dari tulang. Pada

    praktikum digunakan tulang ayam bagian paha yang disusun oleh tulang

    berbentuk pipa. Tulang pipa merupakan tulang yang berbentuk seperti pipa

    atau silindris (diafise). Yang harus diamati pada pengamatan ini adalah

    bagian epifisis dan diafisis dari tulang. Epifisis merupakan bagian ujung

    tulang yang tersususn dari tulang rawan. Pada pengamatan dibawah

    mikroskop diketahui bahwa pada epifisis tersusun atas kondroblas dan

    matriks. Sedangkan diafisis merupakan bagian tengah tulang yang

    memenjang dan ditengahnya terdapat rongga. Pada pengematan dibawah

    mikroskop diketahui bahwa diafisis tersusun atas kondroblas dan osteon.

  • Pengamatan terakhir yang dilakukan pada praktikum adalah

    pengamatan sendi. Pengamatan sendi ini dilakukan untuk mengetahui

    gerakan-gerakan pada persendian. Sendi merupakan hubungan antar tulang

    sehingga tulang mampu digerakkan. Hubungan antar dua tulang atau lebih

    disebut persendian. Adanya persendian memungkinkan gerakan yang

    bervariasi. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa gerakan pada leher dan

    bahu merupakan gerak rotasi yaitu mampu bergerak bebas kesegala arah.

    Siku dapat bergerak secara fleksi dan ekstensi. Fleksi merupakan gerak

    menekuk atau membengkokkan, sedangkan ekstensi merupakan gerak

    meluruskan. Pada jari dapat melakukan semua gerak yaitu fleksi, ekstensi,

    aduksi, abduksi serta rotasi. Aduksi merupakan gerakan mendekati tubuh,

    sedangkan abduksi merupakan gerakan menjauhi tubuh. Lutut dapat

    melakukan gerakan fleksi dan ekstensi. Pergelangan tangan dan kaki dapat

    melakukan gerakan rotasi.

    Sendi adalah bagian tubuh tempat dua tulang saling berhubungan.

    Sendi itu dapat merupakan suatu hubungan yang dapat bergerak atau yang

    tidak dapat bergerak. Sendi tak bergerak terdapat pada tulang tengkorak.

    Tengkorak dibentuk oleh banyak tulang yang masing-masing dihubungkan

    satu sarna lain melalui sendi yang dinarnakan sutura. Contoh lain terdapat

    pada panggul. Panggul manusia dibentuk oleh 2 buah tulang panggul (os

    coxae)kiri-kanan yang dihubungkan oleh sendi. Sendi itu di bagian depan

    dibentuk oleh tulang rawan yang dinarnakan symphisis pubis. Pada saat

    kehamilan dan pada saat melahirkan, sendi ini mengalami pelunakan

    sehingga dapat sedikit bergeser ketika persalinan. Jika bayi sangat besar dan

    persalinan terlalu dipaksakan, ada risiko teIjadi pergeseran yang terlalu

    banyak yang dinamakan symphisiolysis. Keadaan ini tidak membahayakan,

    tetapi memaksa ibu terns berbaring selama sebulan atau lebih.

    Di antara semua jenis sendi, sendi yang paling banyak bergerak

    adalah sendi synovial. Pada jenis sendi ini ujung tulang yang berhadapan

    dilapisi oleh tulang rawan sehingga lebih tepat dikatakan tulang rawan itu

    yang saling berhadapan. Tulang rawan itu juga yang paling dulu akan

  • menahan berat badan pada lutut. Pada tempat persendian kedua ujung tulang

    beserta tulang rawannya dibungkus oleh suatu selaput yang dinamakan

    selaput synovial. Selaput ini menghasilkan cairan yang membasahi

    permukaan yang berhubungan itu. Di sebelah luar, selaput itu dilindungi

    oleh selaput lebih tebal dan kuat yang dibentuk oleh jaringan atau serabut

    collagen.Pembungkus ini sering dinamakan capsula fibrosa (fibrous

    capsule). Tidak jarang di antara selaput synovial dan capsula fibrosa ini

    terdapat bantalan yang dibentuk selaput synovial dan berisi cairan synovial

    pula, dinamakan bursa.

    Pada orang yang berat badannya jauh di atas normal, ada risiko

    tulang keringnya mengalami kernsakan pada bagian yang berhubungan

    dengan tulang paha. Karena menahan berat yang luar biasa dan yang

    bergerak setiap kali melangkah atau menggerakkan lutut, pinggiran ujung

    atas dapat melebar seperti palu yang sudah tua. Keadaan ini dinamakan

    keadaan dengan pertumbuhanosteophyte yang menimbulkan rasa nyeri.

    Proses serupa dapat juga terjadi pada ruas tulang belakang yang berhadapan.

    Pada lutut, tulang paha dan tulang kering diikat oleh 2 ligamen yang kuat Di

    samping itu, di antara permukaan kedua tulang terdapat meniscus yang

    dibentuk oleh jaringan rawan. Ligamen dan meniscus itu turut melindungi

    permukaan tulang. Akan tetapi, itu juga berarti bahwa jika ada gerakan yang

    salah di sendi itu, kedua jaringan inilah yang pertama kali mengalami

    kerusakan. Pada pemam sepak bola, ada risiko meniscus dapat tersobek

    akibat gerakan menendang bola yang kurang sempurna dilakukan.

    Pada manusia biasanya tungkai tampak lurus jika dilihat dari

    depan. Pada keadaan tertentu ditemukan tungkai yang membentuk huruf 'X'

    dan dinamakan genu valgum, atau membentuk huruf '0' pada genu varum.

    Genu valgum yang ringan pada anak kecil akan hilang menjelang anak itu

    dewasa. Pada hakikatnya, hampir semua penyakit yang sehari-hari

    dinamakan sebagai encok atau rematik mengenai salah satu dari sendi

    synovial. Sendi ini dijumpai di bahu, siku, pergelangan tangan, pangkal jari,

    antara mas jari tangan, pangkal paha, lutut, pergelangan kaki, dan sendi jari

  • kaki. Selain itu, dijumpai juga pada sendi antara rahang bawah dan kepala;

    dan antara mas tulang belakang. Kelainan sendi ini di tulang belakang,

    antara lain menyebabkan penyakit bernama spondylitis yang mungkin

    memberi gambaran 'bamboo-spine (ankylosing spondylitis)dengan

    penderita yang tidak dapat menundukkan badannya. Penyakit tuberculosa

    pada anak juga dapat menyerang tulang belakang sehingga suatu mas akan

    hancur, menjadikan anak tumbuh bongkok, dinamakan gibus.

    Punggung yang bongkok (kyphosis) biasanya disertai dengan

    pembengkokan ke sisi (scoliosis) dapat teIjadi akibat kelainan bawaan. Pada

    anak yang biasa membawa tas sekolah yang berat pada satu tangan juga

    dapat timbul gambaran scoliosisyang sulit diperbaiki jika dibiarkan dalam

    waktu lama. Sebagai akibatnya, anak akan tumbuh menjadi orang dewasa

    dengan pundak kiri kanan tidak simetris.

    G. Kesimpulan dan Saran

    a. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa,

    a. Rangka tubuh manusia digolongkan menjadi skeleton aksial yang

    terdiri dari tulang tengkorak (kranium), tulang belakang (kolumna

    vertebra), tulang dada (sternum), tulang rusuk, dan skeleton

    apendikular yang merupakan organ pelengkap yang terdiri dari

    tulang anggota gerak atas dan tulang anggota gerak bawah.

    b. Epifisis tersusun atas kondroblas dan matriks, sedangkan diafisis

    tersusun atas kondroblas dan osteon.

    c. Persendian dapat membantu pergerakan tulang.

    d. Beberapa jenis gerakan sendi adalah fleksi, ekstensi, aduksi,

    abduksi, dan rotasi.

    b. Saran

  • DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2011. www.google.com.

    Anonim. 2013. www.google.com.

    Achmadsofwanyusuf. Anatomi Tulang. Diakses dari:

    https://achmadsofwanyusuf.files.wordpress.com/2011/01/bab-ii3.pdf

    Heidyolivia, Tulang dan Sendi. Diakses dari:

    https://heidyolivia.files.wordpress.com/2011/01/bab-ii5.pdf

    Lutjen, Eike, dkk. 2001. Anatomi Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia.

    (Terjemahan). Jakarta: EGC.