ABSTRAK · Web viewJumlah Penduduk Desa Kambowa Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009 No. Usia...
Transcript of ABSTRAK · Web viewJumlah Penduduk Desa Kambowa Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009 No. Usia...
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak danLuas Wilayah
Desa Kambowa adalah desa yang secara administratif terletak
diwilayah Kecamatan Kambowa. Desa Kambowa terletak di pusat Ibu Kota
Kecamatan Kambowa. Adapun batas-batas wilayah Desa Kambowa yakni
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Morindino.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pongkowulu.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Hutan Gantara (Perkebunan Rakyat).
(Sumber: Kantor Desa Kambowa, tahun 2009)
Desa Kambowa mempunyai luas wilayah 750 Ha. Dengan luas wilayah
daratan yang dimiliki, telah digunakan untuk permukiman penduduk seluas
640 Ha, untuk peruntukan bangunan umum seluas 30 Ha. Lahan pertanian
(ladang) 4 Ha, perkebunan 20 Ha, lahan belum terolah 55 ha yang merupakan
daerah hutan dan pegunungan yang belum terambah.
Secara topografi daerah ini merupakan daerah yang mempunyai
wilayah daratan dan wilayah pantai (laut) sehingga sangat menunjang
kehidupan ekonomi masyarkat, terutama dibidang pertanian dan nelayan.
Tanahnya yang subur serta lautnya yang kaya akan hasi laut dimanfaatkan
oleh masyarakat sebagai mata pencaharian. Terutama jangka pendek dan
24
jangka panjang sehingga sangat mendukung kehidupan ekonomi penduduknya
dibidang pertanian dan nelayan. Hal ini menyebabkan masyarakatnya
mengembangkan bidang pertanian dan nelayan sebagai bagian dari mata
pencaharian setelah pegawai negeri sebagai pekerjaan utama.
2. Keadaan Iklim
Keadaan iklim Desa Kambowa memiliki kesamaan, umumnya dengan
daerah lain di Sulawesi Tenggara. Daerah ini beriklim tropis dengan suhu
terendah berkisar 26oC sampai dengan suhu tertinggi berkisar 31oC denga
kisaran rata-rata 27oC. Curah hujan berkisar 1500 mm/tahun dengan
mempunyai dua musim, yaitu musin penghujan dan musin kemarau. Musim
penghujan biasanya berkisar antara bulan januari sampai dengan bulan juni,
sedangkan musim kemarau berlangsung antara bulan juni sampai dengan
bulan Desember. Namun kadangkala dijumpai dimana seminggu hujan
kemudian seminggu kemarau.
3. Keadaan Demografis
a. Keadaan Penduduk
Pada umumnya penduduk yang mediami Desa Kambowa ini adalah
penduduk asli Kambowa yaitu suku Buton yang terdiri dari 150 KK.
Sehingga itu, ada pula berasal dari daerah lain seperti Suku Jawa, Bugis,
dan suku Muna. Jumlah penduduk di Desa Kambowa sesuai data yang
diperoleh pada kantor Desa secara adminstrasi tercatat 771 jiwa yang
terdiri ari 372 jiwa laki-laki dan 339 perempuan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
25
Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Kambowa Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009
No. UsiaPenduduk
Jenis Kelamin Jumlah(Jiwa)
Persentase(%)Pria Perempuan
1. 0-4 13 14 27 3,50%2. 5-9 29 32 61 7,91%3. 10-14 38 40 78 10,11%4. 15-19 41 47 88 11,425. 20-24 42 51 93 12,076. 25-29 44 46 90 11,687. 30-34 51 57 108 14,008. 35-39 36 42 78 10,119. 40-44 25 24 49 6,3610. 45-49 23 22 45 5,8411. 50-54 17 19 36 4,6712. 55 ke atas 13 5 18 2,33
Jumlah 372 399 771 100,00Sumber data: Kantor Desa Kambowa tahun 2009.
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan kelompok usia 30-34 yang
paling besar jumlahnya yaitu 108 orang (14,00%) dari jumlah penduduk
771 jiwa serta 150 KK. Sementara kelompok usia 20-24 menempati posisi
kedua teridiri 93 orang (12,07%). Yang ketiga berada pada kelompok
umur 25-29 terdiri dari 90 orang (11,68%).Menyusul posisi keempat
berada pada kelompok umur 15-19 teridiri dari 88 orang (11,42%). Dapat
disimpulkan bahwa penduduk Desa Kambowa rata-rata berada pada usis
produktif.
b. Pekerjaan/Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat di Desa Kambowa umumnya
sebagian besar adalah bermata pencaharian sebagai petani sedangkan
sebagian kecil bergerak dibidang sektor usaha yaitu: Pegawai Negeri Sipil,
26
TNI/POLRI, Nelayan, Pedagang, Tukang Batu, Tukan kayu, dan
wiraswasta. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai jenis pekerjaan
masyarakat dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2. Komposisi Jumlah Kepala Keluarga (KK) Desa Kambowa Menurut Jenis Mata Pencaharian Tahun 2009
No. Mata Pencaharian Jumlah KK Persentase (%)
1. Pegawai Negeri Sipil 26 17,332. TNI/POLRI 6 4,003. Pedagang 3 2,004. Petani 84 56,005. Tukang Kayu 2 1,336. Tukang batu 6 4,007. Wiraswasta 4 2,678. Pensiunan 14 9,339. Nelayan 5 3,33
Jumlah 150 100%Sumber Data: Kantor Desa Kambowa, 2009
Tabel 2 diatas menunjukkan dari 150 KK di Desa Kambowa
mayoritas bermata pencaharian sebaga petani sebanyak 84 orang (56%),
menyusul 26 orang (17,33%) yang berprofesi/bermata pencaharian sebaga
Pegawai Negeri Sipil. Kemudian Pensiunan sebanyak 14 orang (9,33%), 6
orang (4,00 %) bermata pencaharian TNI/POLRI, 6 Orang (4,00%)
bermata pencaharian sebagai tukang batu, kemudian 5 orang (3,33%)
bermata pencaharian sebagai nelayan, serta 4 orang lagi (2,66%) bermata
pencaharian sebagai wiraswasta. Disusul yang bermata pencaharian
sebagai pedagang sebanyak 3 orang (2,00%) dan sebanyak 2 orang
(1,33%) atau yang paling rendah bermata pencaharian sebagai tukang
kayu.
27
c. Keadaan Sosial Budaya
1) Agama
Agama yang dianut masyarakat di Desa Kambowa mayoritas
atau keseluruhan masyarakatnya menganut agama islam. Kehidupan
keagamaa di Desa Kambowa di warnai dengan adanya berbagai
aktifitas keagamaan seperti, Majelis ta’lim, Taman Pendidikan Al-
qur’an dan kegiatan hari-hari besar islam lainnya.
2) Pendidikan
Masalah pendidikan merupakah salah satu faktor sosial yang
penting dalam proses pelaksanaan pembangunan karena faktor
pendidikan itu sendiri dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat.
Tabel 3. Komposisi Penduduk Desa Kambowa Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2009
No. Pendidikan Jumlah Persentase (%)1. Belum Sekolah 82 10,642. Tidak Tamat SD 3 0,393. SMP 213 27,764. SMA 413 53,575. Akademi/D1-D3 25 3,246. Sarjana 34 4,40
Jumlah 771 100%Sumber Data: Kantor Desa Kambowa, 2009
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa penduduk yang
tidak sekolah dan tidak tamat SD masing-masing berjumlah 82
(10,64%), dan 3 (0,39%), berpendidikan SMP sebanyak 214 orang
(27,76%), berpendidikan SMA berjumlah 413 orang (53,57%),
Akademi/ Diploma berjumlah 25 (3,24%), dan yang mempunyai
28
pendidikan sarjana terdapat 34 orang (4,40%). Kondisi ini
menunjukkan bahwa tingkat kesadaran warga masyarakat untuk
berpendidikan pada masyarakat di Desa Kambowa mulai nampak,
walaupun pada kenyataannya masih ada penduduk yang tidak sempat
mengenyam pendidikan.
3) Adat Istiadat
Penduduk di wilayah desa Kambowa memiliki beberapa suku
bangsa, diantaranya suku bangsa Buton sebagai suku penduduk asli,
suku Muna, suku Bugis-Makassar serta suku Bangsa Jawa. Sebagai
penduduk asli semua warga masyarakat di Desa Kambowa masih
sangat menghormati dan memegang teguh nilai-nilai tradisi dan adat
istiadat serta secara kukuh dan patuh kepada segala apa yang dikatakan
oleh para pemimpin informal yang dikenal dikenal istilah PAGAWE
SARANO KAMPO. Nilai informal ini dalam kehidupan semacam ini
hingga sekarang masih tercermin dalam kehidupan masyarakat Buton
di Kambowa.
Adanya tanggungjawab bersama untuk memelihara nilai-nilai
tradisi yang berdasarkan adat istiadat ini menyebabkan mereka untuk
hidup saling tolong menolong.Mereka juga bertanggungjawab atas
segala kesalahan yang diperbuat oleh anggota masyarakat dalam desa
itu. Ketaatan terhadap peraturan adat istiadat ini menyebabkan hidup
mereka di Desa Kambowa menjadi tenang.
29
Sementara suku Muna, Bugis-Makassar dan Suku Jawa sebagai
suku pendatang yang hidup rukun dan saling bekerjasama dalam
memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Meskipun keadaan
suku bangsa yang ada diwilayah Desa Kambowa heterogenitas tidak
menjadi penghalang atau terjadinya benturan adat istiadat, akan tetapi
mereka mempunyai tingkah laku berupa adat istiadat cenderung hidup
berdampingan secara rukun dan damai serta memegang teguh pada apa
yang telah diwariskan nenek moyangnya dahulu, meskipuh sudah ada
yang mengalami perubahan kerana perkembangan zaman dan arus
globalisasi yang semakin pesat dan adanya pembaruan diantara mereka
melalui ikatan perkawinan.
Sebagai wujud dari kesetiaan mereka ( Masyarakat Buton Utara)
dalam hal ini suku Buton dalam menghormati adat istiadat diabadikan
dalam beberapa ungkapan yaitu: LIPU NEAKONO SARA, artinya
Daerah yang dibangun atas dasar Sara dan Adat Istiadat.
4) Keadaan Perangkat Pemerintah Desa Kambowa
Pemerintah Desa Kambowa mempunyai perangkat 7 orang
yang semuanya terdiri Kepala Desa sebagai kepala pemerintahan dan 6
perangkat desa mulai dari Sekretaris Desa sampai pada Kepala
Kampung ( Ketua RT). Hal ini sesuai dengan Perda Kabupaten Buton
Utara nomor 18 tahun 2007 BAB II Pasal 3 ayat (a), dengan susunan
struktur organisasi yang teridiri dari atas, 7 orang perangkat pemerintah
30
desa mulai dari Kepala Desa sampai pada RT, dan 5 orang anggota
BPD dengan ketua, wakil ketua, dan tiga orang anggota.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata atau secara
menyeluruh perangkat pemerintah desa mempunyai tingkat
pendidikan yang sudah lumayan tinggi dan berpengalaman mengurus
permasalahan yang terjadi di di desa, hal ini terlihat dari tingkat
pendidikan semua perangkat pemerintah desa paling rendah yaitu
sekolah menengah atas (SMA).Yang kesemuanya adalah merupakan
penduduk asli Desa Kambowa. Untuk mengetahui secara lebih jelas
tingkat pendidikan yang dimiliki perangkat pemerintah desa Kambowa
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.Tingkat Pendidikan Perangkat Pemerintah desa Kambowa Kecamatan Kambowa Tahun 2009
No. Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase (%)1. Diploma/D-III 1 8,33 %2. SMA 7 58,33 %3. SMP 4 33,33 %
Jumlah 12 100%Sumber Data : Kantor Desa Kambowa, 2009
Data pada tabel 4 diatas menunjukkan dengan jelas bahwa
secara umum tingkat pendidikan perangkat Desa Kambowa tergolong
sedang dimana dari 12 perangkat pemerintah desa tedapat 1 orang
(8,33 %) berpendidikan Diploma/D III, dan 7 orang (58,33 %)
berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kemudian 4 orang
(33,33 %) berpendidikan Sekola Pertama (SMP).
31
Dengan melihat tingkat pendidikan perangkat pemerintah desa
Kambowa, maka kenyataan ini dapat menggambarkan bahwa peran
anggota/perangkat Desa Kambowa dalam melakukan tugas pemerintah
desa yang dijalankan oleh Kepala Desa bersama perangkat desa lainnya
dapat memungkinkan terjadinya ketidak efektian pelaksanaan tugas
pemerintah desa terhadap pembangunan.
B. Data Umum Responden Yang Diteliti
1. Umur
Tabel 5. Distribusi Responden Menurut Umur di Desa Kambowa Kec.
Kambowa Kab. Buton Utara Tahun 2010.
No Umur(Tahun)
Jumlah(Orang)
Persentase(%)
1 25 – 35 2 13,302 36 – 45 6 40,003 46 – 55 4 26,704 56 – 65 3 20,00
Total 15 100,00Sumber : Data Primer
Berdasrkan tabel 5, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang
telibat dalam sistem pemerintahan adalah kelompok umur 3 – 45 tahun yaitu 6
orang (40%) dan yang pling rendah sedikit terlibat dalam sistem pemerintah
desa adalah kelompok umur 25 – 35 tahun yaitu 2 orang (13,30%).
32
2. Jenis Kelamin
Tabel 6. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin di Desa
Kambowa Kec. Kambowa Kab. Buton Utara Tahun 2010
No Jenis Kelamin Jumlah(Orang)
Persentase(%)
1. Laki – Laki 15 100,00
2. Perempuan 0 0,00
Total 15 100,00
Sumber Data : Data Primer Diolah
3. Jabatan (Unsur)
Tabel 7. Distribusi Responden Menurut Jabatan di Desa Kambowa Kec. Kambowa Kab. Buton Utara Tahun 2010
No Jabatan Jumlah(Orang)
Persentase(%)
1. Pemerintah Desa 5 33,332. Anggota BPD 3 20,003. Tokoh Masyarakat 5 33,334. Masyarakat Umum 2 13,33
Total 15 100,00Sumber Data : Data Primer Diolah
Berdasarkan tabel 7 menunjukan bahwa responden adalah mewakili
unsur pemerintah desa dan tokoh masyarakat sebanyak 5 orang (33,33%) dan
masyarakat umum sebanyak 2 orang 13,33%).
4. Pendidikan Terakhir
Tabel 8. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Terakhir di Desa Kambowa Kec. Kambowa Kab. Buton Utara Tahun 2010.
No Pendidikan Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1. SMA Sederajat 12 80,002. Diploma 1 6,673. Sarjana 2 13,33
Total 15 100,00 Sumber Data : Data Primer Diolah
33
Tabel 8 menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki
jenjang pendidikan setingkat SMA sebanyak 12 orang (80%) sedangkan
Sarjana sebanyak 2 orang (13,33%) dan Diploma sebanyak 1 orang (6,67%).
Jenjang pendidikan yang hanya setingkat SMA dapat mempengaruhi
kualitas, kedisiplinan dan program yang dicanangkan untuk pembangunan.
Artinganya semakain rendah tingkat pendidikan aparatur pemerintah desa
maka semakin tidak efektif pelaksanaan tugas pemerintah desa dalam
pembangunan demikian pula sebaliknya.
5. Data Variabel Yang Diteliti
Adapun efektifitas yang hendak di kaji dalam bab pembahasan adalah
bagaimana Efektifitas Pelaksanaan Tugas Pemerintah desa Terhadap
Pembangunan Desa di Desa Kambowa, yang di amati melalui proses
pelaksanaan tugas pemerintah desa sebagai pemerintah desa yang bertugas
melayani dan mengayomi masyarakat, perencanaan pembangunan desa,
perencanaan dan pembuatan peraturan desa, pelaksanaan pembangunan,
serta menampung dan menyalurkan aspirasi rakyat, mengenai permintaan
pembangunan terhadap pemerintah atas.Serta menjalankan program
pembangunan yang telah ditentukan.
Efektifitas pemerintah desa yang ingin diuraikan dalam penelitian ini
adalah kualitas, waktu/kedisiplinan dan kuantitas/jumlah yang dihasilkan
dalam program pelaksanaan tugas pemerintah desa khususnya di Desa
Kambowa Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara sebagai wujud
peran yang ditampilkan dalam menciptakan pembangunan yang akan
dijelaskan berikut ini:
34
C. Efektifitas Pelaksanaan Tugas Pemerintah desa
1. Kualitas Tugas Pemerintah Desa
Kualitas tugas pemerintah desa yang dimaksud dalam kajian ini
adalah sejauh mana pelaksanaan tugas pemerintah desa yang
diselenggarakan oleh para perangkat desa selaku pemerintah desa dalam
menciptakan pembangunan masyarakat desa. Yang diharapkan dapat
membantu masyarakat dalam kehidupan perekonomian serta kepentingan
rakyat desa secara umum. Dan juga dapat mencipatakan perubahan bagi
kehidupan masyarakat secara signifikan disegala segi kehidupannya.
Termasuk dalam hal menciptakan program kerja pemerintah desa yang
dapat dirasakan manfaatnya oleh warga, sehingga tercipta kehidupan desa
yang damai, aman sejahtera serta makmur dalam segala segi, baik segi
perekonomian rakyat serta ketersediaan fasilitas umum yang di perlukan
oleh warga desa dalam menunjang kehidupan sehari-harinya dan
sebagainya.
Kualitas tugas pemerintah desa terhadap pembangunan dapat dilihat
pada tabel 9 berikut ini:
Tabel 9. Distribusi Kualitas Pelaksanaan Tugas Pemerintah Desa Terhadap Pembangunan di Desa Kambowa Kec. Kambowa
Kab. Buton Utara Tahun 2010No Kualitas Pelaksanaan Tugas
Pemerintah DesaJumlah (Orang)
Persentase (%)
1 Efektif 3 20,002 Kurang Efektif 12 80,00
Total 15 100,00Sumber Data : Data Primer Diolah
35
Tabel 9 menunjukan bahwa sebanyak 12 responden (80,00%)
menyatakan kualitas pelaksanaan pemerintah desa kurang efektif dan hanya
sebanyak 3 responden (20,00%) yang menyatakan pelaksanaan pemerintah
desa efektif. Kenyataan memberi arti bahwa kualitas pelaksaan tugas
pemerintah desa tidak efektif.
Kemudian untuk memperjelas ketidak efektian kualitas pelaksanaan
tugas pemerintah desa kambowa tersebut maka akan ditampilkan tabel
berikit ini sebagai hasil dari penelitian dan jawaban responden yang
berkaitan dengan kualitas pelaksanaan tugas pemerintah desa Kambowa.
Tabel 10. Distribusi Responden Menurut Indikator Penilaian Kualitas Pelaksanaan Tugas Pemerintah Desa di Desa Kambowa
Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara Tahun 2010
Indikator PenilaianTingkat Efektifitas
TotalEfektif Kurang EfektifJml(n)
% Jml(n)
% Jml(n)
%
Sistem Pemerintahan Desa
Program pembangunan Desa
Penyelesaian masalah
Dokumen Pelaporan
Perencanaan pembangunan
3
4
4
2
2
20,00
26,00
26,67
13,33
13,33
12
11
11
13
13
80,00
73,33
73,33
86,67
86,67
15
15
15
15
15
100
100
100
100
100Sumber Data : Data Primer Diolah
Hasil penelitian yang ada pada tabel diatas menunjukkan bahwa
kualitas tugas pemerintah desa dalam segi sistem pemerintahan yang
merupakan kualitas daari efektifitas pelaksanaan tugas pemerintah desa
dalam menciptakan pembangunan bagi masyarakat desa dari keseluruhan
36
responden hanya 3 0rang (20%) yang mengatakan efektif. Dari uraian tebel
di atas sangat jelas bahwa kualitas pemerintah desa Kambowa dalam hal
usaha untuk perubahan perekonomian rakyat yang mengarah kepada
kesejahteraan dalam hal pemenuhan kebutuhan mereka sehari-hari belum
terealisasi sesuai dengan apa yang diharapkan sebagai wujud pembangunan
masyarakat desa yang sesungguhnya.
Hal ini dapat dilihat dari aspek formalnya, dimana ini dapat dilihat
beberapa keluhan yang dikatakan oleh warga desa setempat, seperti
prekonomian rakyat yang tidak memiliki perubahan dari hari kehari,
kemudian tidak tersedianya fasilitas air bersih yang sangat dibutuhkan oleh
warga, sebagai salah satu yang paling dibutuhkan demi kehidupan manusia.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tidak efektifnya pelaksaan
pemerintah desa adalah pendidikan dan faktor kepemimpinan serta faktor
lainnya, seperti telah diperlihatkan pada tabel 7 bahwa orang – orang yang
terlibat dalam pemerintahan dan pembangunan desa sebagian besar atau
sebanyak 12 (80%) adalah orang - orang dengan kualifikasi pendeidikan
setingkat SMA.
Selain itu dengan adanya fakta bahwa Pemerintah Desa belum
maksimal dalam memahami apa yang dibutuhkan dan yang paling
diinginkan oleh warganya, ditambah lagi pemerintah desa cenderung tidak
memperdulikan kondisi perekonomian rakyat yang tidak mengalami
perubahan dari hari-hari, minimal selaku pemerintah desa membuat suatu
program yang dapat berpengaruh positif terhadap perekonomian warga
37
kearah yang lebih baik, sebagaimana asumsi dari pembagunan itu bukan
hanya dari segi infrasturktur tetapi juga dibidang perekonomian, atau yang
dikenal dengan istilah pembangunan itu tediri dari dua hal, yaitu
pembangunan fisik dan non fisik.
Dengan demikian kualitas tugas Pemerintah Desa Kambowa belum
efektif. Atau belum nampak, dimana secara kaulitatif boleh dikatakan
belum berperan secara efektif guna tercapainya pembangunan yang dapat
dirasakan oleh warga desa, sehingga tercapai tujuan pembangunan desa.
2. Waktu/Kedisiplinan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Desa.
Kedisiplinan pelaksanaan tugas pemerintah desa disini adalah
bagaimana pemerintah desa selalu tepat waktu dalam melaksanakan
seluruhh kegiatan yang menyangkut tugas pemerintah desa. Termasuk
ketepatan dalam memberikan pelayanan tehadap segala kebutuhan warga
desa yang berkaitan dengan urusan pemerintah desa. Sehingga
pembangunan yang menjadi kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan
warga dapat terpenuhi, sehingga memberikan solusi dari segala masalah
yang dihadapi oleh warga desa secara cepat dan tepat. Baik itu yang
direalisasikan dalam bentuk keputusan pemerintah desa, maupun itu
ditetapkan oleh pemerintah desa selaku pemerintah di wilayah pedesaan
bersama dengan BPD.
Tingkat kedisiplinan pelaksanaan tugas pemerintah desa di Desa
Kambowa Kec. Kambowa Ka. Buton Utara dapat dilihat pada tabel 10
dibawah ini :
38
Tabel 11. Distribusi Waktu/Kedisiplinan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Desa Terhadap Pembangunan di Desa Kambowa Kec.
Kambowa Kab. Buton Utara Tahun 2010No Kedisiplinan Pelaksaan Tugas
Pemerintah DesaJumlah (Orang)
Persentase (%)
1 Efektif 2 13,332 Kurang Efektif 13 86,67
Total 15 100,00Sumber Data : Data Primer Diolah
Tabel 9 menunjukan bahwa sebanyak 13 responden (86,67%)
menyatakan kedisiplinan pelaksanaan pemerintah desa kurang efektif dan
hanya sebanyak 2 responden (13,33%) yang menyatakan kedisiplinan
pelaksanaan pemerintah desa efektif sehingga dengan demikian dapat
dikatakan bahwa kedisiplinan pelaksanaan tugas pemerintah desa tidak
efektif.
Kemudian untuk memperjelas tentang waktu/kedisiplinan pelaksanaan
tugas pemerintah desa kambowa tersebut maka akan ditampilkan tabel
berikit ini sebagai hasil dari penelitian dan jawaban responden yang
berkaitan dengan waktu/ kedisiplinan pelaksanaan tugas pemerintah desa
Kambowa.
Dimana jumlah responden tersebut berdasarkan yang telah ditentukan
yaitu dari keseuruhan populasi 150 KK maka sampel ditentukan dengan
jumlah 15 orang saja.
39
Tabel 12. Distribusi Responden Menurut Indikator Penilaian Waktu/Kedisiplinan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Desa di Desa Kambowa Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara Tahun 2010
Indikator PenilaianTingkat Efektifitas
TotalEfektif Kurang EfektifJml(n)
% Jml(n)
% Jml(n)
%
Pelayanan Pemerintah Desa Setiap HariProses Pembangunan selesai tepat waktu
Penyelesaian masalah tepat waktu
Pelaksaan program sesuai perencaan
Penegakan Peraturan Desa
2
3
1
2
2
13,33
20,00
6,67
13,33
13,33
13
12
14
13
13
86,67
80,00
93,33
86,67
86,67
15
15
15
15
15
100
100
100
100
100Sumber Data : Data Primer di Olah
Dari tabel diatas dalam hal kedisiplinan pelaksanaan tugas pemerintah
desa Kambowa hanya 2 0rang (13,33%) dari 15 responden yang
mengatakan efektif. Penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinan
pelaksanaan tugas pemerintah desa dalam pelaksanaan tugasnya
berdasarkan keputusan yang telah ditetapkan, dapat dinilai belum berjalan
secara efektif. Hal ini terlihat pula dengan jelas dari kajian dokumen yang
penulis lakukan dan didapatkan dilapangan. Dimana Bapak Kasrudin selaku
Kepala Desa Kambowa tidak dapat menunjukkan dokumen program
kegiatan yang dihasilkan secara tepat dan cepat sebagai bukti kedisiplinan
dalam pelaksaan tugas pemerintah desa.Baik itu dokumen penyelesaian
suatu masalah yang menimpa warga desa, sebagai salah satu tugas
40
pemerintah desa maupun dokumen penyelesaian tugas pemerintah desa
lainnya.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kedisiplinan pelaksanaan tugas
pemerintah desa di Desa Kambowa Kecamatan Kambowa dalam
pelaksanaan tugasnya sebagai pemerintah desa yang mempunyai wewenang
secara penuh dalam penyelesaian masalah yang ada di desa agar dapat
terselesaikan secara cepat dan tepat, walaupun ada batasan-batasan
mengenai pesoalan tertentu yang tidak boleh diselesaikan oleh pemerintah
desa, dapat dikatakan belum dilaksanakan secara efektif, dalam hal ini
wujud ketidak disiplinan pemerintah desa dalam menjalankan tugasnya.
Disisi lain sebagai salah satu tugas pemerintah desa yang mesti
dilakukan secara tepat waktu yaitu berkantor sesuai dengan jadwal dan
aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga segala kebutuhan
warga desa yang menyangkut administrasi pemerintah desa dapat secara
cepat diselesaikan. Terutama jika ada suatu kejadian yang mesti diselesaikan
dalam waktu yang tidak lama maka itupun dapat diselesaikan dengat cepat
sehingga tidak menambah masalah menjadi lebih besar. Seperti
penyelesaian masalah yang melanda warga desa ataupun generasi muda
berdasarkan wawancara dengan sejumlah informan dapat disimpulkan
bahwa belum dilakasanakan secara cepat dan tepat sehingga dapat
diasumsikan belum efektif.
41
3. Kuantitas/Jumlah Program Yang Dihasilkan Dalam Pelaksanaan Tugas Pemerintah Desa.
Kuantitas/jumlah program yang dihasilkan pemerintah desa yang
dimaksudkan dalam kajian ini adalah segala sesuatu yang dihasilkan dari
pelaksanaan tugas pemerintah desa berdasarkan aturan yang ada. Dalam
artian bahwa segala sesuatu yang dihasilkan dari pelaksanaan tugas
pemerintah desa harus dapat diwujudkan dalam kehidupan warga desa.
Sehingga wujud dari pelaksanaan tugas pemerintah desa yang berupa
program-program kegiatan pemerintah desa harus dapat di dirasakan
manfaatnya oleh warga desa.
Dalam pelaksanaan tugas pemerintah desa, tentunya itu semua dapat
disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan dan keadaan yang paling
mendesak bagi warga desa setempat, hal ini merupakan salah satu program
dan esensi pelaksanaan tugas pemerintah desa diantara program dan tugas
pemerintah desa yang telah ditentukan lainnya.
Kesemuanya itu dapat diwudukan dalam pembangunan dibidang
infrastruktur bangunan untuk kepetigan umum, ataupun perubahan
kehidupan warga desa kearah yang lebih baik dari segi
perekonomian.Sebagaimana salah satu tugas pemerintah desa adalah dapat
menciptakan kehidupan masyarakat desa yang makmur, sejahtera, aman dan
sentosa.
Program pelaksanaan tugas pemerintah desa di Desa Kambowa Kec.
Kambowa Ka. Buton Utara dapat dilihat pada tabel 11 dibawah ini :
42
Tabel 13. Distribusi Kuantitas/Jumlah Program Yang Dihasilkan Dalam Pelaksanaan Tugas Pemerintah Desa Terhadap Pembangunan
di Desa Kambowa Kec. Kambowa Kab. Buton Utara Tahun 2010No Program Pelaksaan Tugas
Pemerintah DesaJumlah (Orang)
Persentase (%)
1 Efektif 6 40,002 Kurang Efektif 9 60,00
Total 15 100,00Sumber Data : Data Primer Diolah
Tabel 11 menunjukan bahwa sebanyak 9 responden (60,00%)
menyatakan program pelaksanaan pemerintah desa tidak efektif dan
sebanyak 6 responden (40,00%) menyatakan program pelaksanaan
pemerintah desa efektif sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa
program pelaksanaan tugas pemerintah desa tidak efektif.
Kemudian untuk memperjelas tentang kuantitas/jumlah progran yang
dihasilkan oleh pemerintah desa kambowa tersebut maka akan ditampilkan
tabel berikut ini sebagai hasil dari penelitian dan jawaban responden yang
berjumlah 15 orang dimana dalam tabel tersebut nampak lebih jelas tentang
jabawan responden yang berkaitan dengan kuantitas/jumlah program yang
dihasilka pemerintah desa Kambowa dalam rangka pelaksanaan tugas
pemerintahan desa yang telah ditentukan berdasarkan peraturan yang ada.
Untuk diketahu bahwa setelah melakukan pengkajian tentang
dokumen-dokumen sebagai bukti dari kuantitas atau jumlah program
pembangunan yang telah dihasilkan oleh pemerintah desa, ternyata fakta
yang didapatkan saat diminta kepada Kepala Desa Kambowa tidak ada
satupun dokumen sebagai bukti dari hasil yang telah dicapai, begitupun
bukti secara fisik berupa bangunan sebagai hasil dari pembangunan desa
43
secara program khsusus pemerintah desa Kambowa. Maka tabel dibawah ini
merupakan data tanggapan dan jawaban dari responden.
Tabel 14. Distribusi Responden Menurut Kuantitas/jumlah
Program Yang Dihasilkan Pemerintah Desa di Desa Kambowa
Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara Tahun 2010
Indikator PenilaianTingkat Efektifitas
TotalEfektif Kurang EfektifJml(n)
% Jml(n)
% Jml(n)
%
Pelaksanaan pembangunan yang nampak
Upaya peningkatan Perekonomian Desa
Upaya pembangunan dibidang kesehatan
Upaya pembangunan dibidang pendidikan
Upaya keamanan dan ketertiban lingkungan desa
6
4
8
10
2
40,00
26,00
53,33
66,67
13,33
9
11
7
5
13
60,00
73,33
46,67
33,33
86,67
15
15
15
15
15
100
100
100
100
100Sumber Data : Data Primer di Olah
Hasil tabel diatas menunjukkan bawha kuantitas/jumlah program yang
dihasilkan oleh pemerintah desa Kambowa dari 15 responden yang ada
hanya 6 orang (40%) yang mengatakan efektif. Dengan demikian penelitian
tersebut jelas menunjukkan bahwa seluruh program pembangunan di desa
Kambowa sebagai wujud dari pelaksanaan tugas pemerintah desa, ternyata
bukan merupakan program murni yang dihasilkan oleh pemerintah desa,
sebagaimana salah satu tugas pemerintah desa yakni membuat program
kerja untuk kelengkapan pelaksanan tugas pemerintah desa karena apabila
pemerintah desa yang membuat program apapun yang mengenai desanya,
44
itu dapat dipastikan akan sesuai dengan kebutuhan dan segala hal yang
diinginkan oleh warga desa. Karena apabila program itu berasal dari
pemerintah yang diluar dari pemerintah desa, sering didapatkan program itu
tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan yang dirasakan oleh warga
desa setempat. Sehingga berdasarkan fakta dan kenyataan yang ditemukan
dilapangan, yakni untuk di Desa Kambowa Kecamatan Kambowa
Kabupaten Buton Utara dapat dikatakan bahwa sebagian besar program
kegiatan pembangunan yang telah ada, bukan hasil dari program pemerintah
desa. Padahal semestinya pemerintah desa harus dapat membuat suatu
program kegiatan sebagai perwujudan dari pelaksanaan tugas pemerintah
desa yang bertujuan kepada terwujudnya pembangunan dapat dikatakan
belum terealisasi sebagaimana mestinya.
Hasil wawancara tersebut diatas didukung dari hasil kajian dokumen
penulis, dimana dari penelusuran dokumen-dokumen pada pemerintah desa
Kambowa tidak ditemukan keputusan yang telah dibuat oleh Kepala Desa di
setujui oleh BPD untuk suatu penetapan program pelaksanaan tugas
pemerintah Desa Kambowa apakah itu berupa program pembangunan,
ataupun program kerja pemerintah desa. Sehingga apa yang dikatakan oleh
Kepala Desa Kambowa mengenai pembangunan mesjid, ternyata tidak
dituangkan dalam bentuk program pembangunan yang mesti diputuskan
dengan mekanisme yang dapat melahirkan keputusan dengan bukti
administrasi yang dapat diperlihatkan.
45
D. Pembangunan Desa
Pembangunan desa adalah suatu strategi pembangunan yang
dirangsang bagi peningkatan kehidupan ekonomi dan sosial dari kelompok
khusus masyarakat, dalam hal ini masyarakat yang kurang mampu
dipedesaan. Khusus di Desa Kambowa, pembangunan yang ada berupa
pembangunan pedesaan yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, serta
tersedianya sarana dan prasarana fasilitas umum untuk menunjang segala
kebutuhan masyarakat ternyata masih kurang untuk membantu masyarakat
Desa Kambowa dalam beraktifias sehari-hari.
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil interprestasi penulis diperoleh
gambaran pembangunan fisik berupa ifrasturktur pemerintah desa di Desa
Kambowa ternyat bukan hasil pembangunan dari pemerintah desa, seperti
pembangunan Pembangunan mesjid, Balai Desa, Gedung TK, itu semua
merupakan bangunan yang dananya bersumber dari pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi.
a. Pembangunan Fisik/Infrastruktur Sarana Fasilitas Umum.
Pembuatan ifrastruktur sarana fasilitas umum meruapakn salah tujuan
yang mesti diresalisasikan pemerintah Desa Kambow. Namun kenyataannya
bangunan ifrastruktur fasilitas umum memang sudah ada, namun ternyata
itu semua bukan pembangunan yang dihasilkan oleh pemerintah.
46
Untuk lebih jelasnya maka tabel berikut akan memperjelas jenis
pembangunan ifrastruktur fasilitas umum di Desa Kambowa bersama
sumber pembiayaannya.
Tabel 15. Jenis Bangunan Ifrastruktur dan Pembiayaannya di Desa Kambowa Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara
Tahun 2010NO Pembangunan Fisik/Ifrastruktur Sumber Biaya
1. Gedung TK Program PNPM/Pemerintah Pusat
2. Rehabilitasi Kantor Desa Program BAHTERAMAS/Provinsi
3. Bangunan Gedung SD APBD Pemnda Butur/Prog.Daerah
4. Bangunan Mesjid Swadaya Rakyat & Bantuan Pemnda Butur.
Sumber Data : Data Primer di Olah
Dari tabel diatas jelas pembangunan yang merupakan swadaya
masyarakat hanya pemangunan mesjid di Desa Kambowa, itupun juga dalam
pendanaan juga dibantu dari pemerintah daerah Kabupaten Buton Utara.
Selain daripada pembangunan mesjid, secara jelas dapat dilihat bahwa
semuanya bukan dari program pemerintah desa Kambowa, namun berasal
dari program pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat.
Kemudian daripada itu. salah satu sarana fasilitas infrastruktur yang
paling fatal bagi kehidupan warga desa khsusunya di Desa Kambowa yaitu
sarana air bersih, sampai hari ini di desa Kambowa Kecamatan Kambowa
Kabupaten Buton Utara belum tersedian sarana air bersih berupa air, yang
ada masyrakat menggunakan air dengan jalan sumur serta air yang ada
disungai Kambowa.
47
Hal ini berdasarkan amatan penulis memang sudah ada fasilitas umum
berupa infrastruktur bangunan seperti gedung TK, Mesjid, dan Kantor Balai
Desa, Puskemas, namun yang paling dikeluhkan oleh warga adalah sarana
air bersih yang sampai hari ini belum ada, sehingga menurut warga itu
membuta anak-anak terkadang terkena penyakit kulit akibat air yang tidak
bersih.
b. Pembangunan Non Fisik /Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat
Peningkatan taraf hidup masyarakat merupakan salah satu tujuan yang
hendak dicapai oleh pemerintah desa dalam rangka pembangunan desa. Hal
ini akan terwujud apabila ada kerjasama dari berbagai pihak yang terkait
terutama Kepala Desa yang berperan sebagai ujung tombak yang
menancapkan sasaran pembangunan secara pasti, tepat guna dan tepat
waktu. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kurangnya kerjasama dari
pihak Kepala Desa Kambowa selaku pemerintah desa, dalam melaksanakan
Pembangunan Desa. Contoh yang utama adalah belum adanya
pembangunan yang dirasakan menyentuh bagi warga, seperti belum
tereleasisanya air bersih yang dibutuhkan oleh warga. Karen air bersih
merupakan faktor utama dan kebutuhan yang sangat mendesak untuk
menunjang kehidupan rakyat. Sehingga merupakan faktor vital bagi warga
Desa Kambowa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.
Kemudian daripada itu apabila ada pembangunan mesjid yang
permanen maka masyarakat dapat melaksanakan ibadah dalam bergama
dengan tenang, dan itu bisa bermanfaat kepada perbaikan moralitas generasi
48
muda, sebagaia wujud perubahan moral dan merupakan pembangunan
dibidang rohani. Kemudian air bersih yang merupakan sesuatu kebutuhan
yang sangat vital bagi kehidupan sehari-hari sehingga dengan adanya sarana
air bersih warga Desa Kambowa dapat hidup sehat, sehingga tidak ada
penyakit yang akan ditimbulkan akibat warga mengkonsumsi air yang
kurang bersih. Dan dapat mendorong rakyat desa untuk berakfitas dengan
kondisi badan sehat dalam menunjang pembangunan desa.
Menciptakan kehidupan yang lebih baik merupakan salah satu tujuan
dari pelaksanaan pembangunan desa. Menciptakan kehidupan yang lebih
baik yang dimaksud dalam kajian ini adalah dengan adanya Pemerintah
Desa selaku ujung tombak pemerintah dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia makan akan dapat dengan mudah dan cepat masyarakat Desa
Kambowa dalam merubah kearah kehidupan yang lebih baik dari
sebelumnya.
Hal ini sangat diharapkan dalam penentuan kebijakan pembangunan
pemerintah desa sudah memiliki BPD yang akan membantu masyarakt Desa
Kambowa dalam menciptakan kehidupan desa yang lebih baik.
Dimana kalau kita melihat dalam kehidupa pemerintah desa yang
belum memiliki BPD sebagai Badan Permusyawaratan Desam, maka dapat
dimungkinkan terjadinya tindakan sewenang-wenang dari Kepala Desa
selaku pemegang otoritas dan kewenangan tertinggi dalam tataran
pemerintahan desa. Sehingga dengan Adanya BPD yang merupakan salah
satu lembaga yang juga unsur pemerintah desa sesuai dengan UU.
49