ABSTRAK - eprints.unram.ac.ideprints.unram.ac.id/6155/1/ARTIKEL SULAEMI.pdf · bab. Materi tersebut...

22
ii ABSTRAK Kerang darah (Anadara granosa) merupakan jenis kerang yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan harga jual mencapai Rp 20.000/kg- Rp. 30.000 di pasar lokal. Penyebab rendahnya pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang darah adalah pemberian dosis pakan yang kurang tepat tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan dosis Chaetocceros sp. terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada kerang darah (Anadara granosa). Penelitian ini dilakukan selama 45 hari masa pemeliharaan terhitung dari sejak 16 Maret hingga 30 Aril 2018 di Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai Sekotong, Lombok Barat. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu pemberian jenis pakan Chaectoceros sp.dengan dosis yang berbeda dan metode yang digunakan yaitu RAL (Rancangan Acak Lengkap). Berikut perlakuan yang digunakan dalam penelitian yaitu: Perlakuan A Dosis pakan 4,8x10 6 sel/ml., B dosis pakan 2,4x10 6 sel/ml, C dosis pakan 1,2x10 6 sel/ml, D dosis pakan 6x10 5 sel/ml, E dosis pakan 3x10 5 sel/ml. Uji yang digunakan yaitu ANOVA (analysis of variance) pada taraf 5% dan selanjutnya dilakukan uji wilayah ganda Duncan untuk mengetahui perbedaan tiap. Variabel yang diamati yaitu pertambahan berat, panjang cangkang dan kelangsungan hidup. Dosis pakan yang bagus untuk pertambahan berat adalah dosis pakan B (2,4 juta sel/ml) yang menghasilkan pertambahan berat kerang darah 1,53 gram dan kelangsungan hidup 100% sedangkan untuk pertambahan panjang cangkang tidak signifikan (tidak berbeda nyata). Kata kunci: pertambahan berat, kepadatan pakan, jenis pakan, pertambahan panjang cangkang, Anadara granosa.

Transcript of ABSTRAK - eprints.unram.ac.ideprints.unram.ac.id/6155/1/ARTIKEL SULAEMI.pdf · bab. Materi tersebut...

ii

ABSTRAK

Kerang darah (Anadara granosa) merupakan jenis kerang yang memiliki

nilai ekonomis tinggi dengan harga jual mencapai Rp 20.000/kg- Rp. 30.000 di

pasar lokal. Penyebab rendahnya pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang

darah adalah pemberian dosis pakan yang kurang tepat tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan dosis Chaetocceros sp. terhadap

pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada kerang darah (Anadara granosa).

Penelitian ini dilakukan selama 45 hari masa pemeliharaan terhitung dari sejak 16

Maret hingga 30 Aril 2018 di Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai

Sekotong, Lombok Barat. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental

dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu

pemberian jenis pakan Chaectoceros sp.dengan dosis yang berbeda dan metode

yang digunakan yaitu RAL (Rancangan Acak Lengkap). Berikut perlakuan yang

digunakan dalam penelitian yaitu: Perlakuan A Dosis pakan 4,8x106 sel/ml., B

dosis pakan 2,4x106 sel/ml, C dosis pakan 1,2x106 sel/ml, D dosis pakan 6x105

sel/ml, E dosis pakan 3x105 sel/ml. Uji yang digunakan yaitu ANOVA (analysis

of variance) pada taraf 5% dan selanjutnya dilakukan uji wilayah ganda Duncan

untuk mengetahui perbedaan tiap. Variabel yang diamati yaitu pertambahan berat,

panjang cangkang dan kelangsungan hidup. Dosis pakan yang bagus untuk

pertambahan berat adalah dosis pakan B (2,4 juta sel/ml) yang menghasilkan

pertambahan berat kerang darah 1,53 gram dan kelangsungan hidup 100%

sedangkan untuk pertambahan panjang cangkang tidak signifikan (tidak berbeda

nyata).

Kata kunci: pertambahan berat, kepadatan pakan, jenis pakan, pertambahan

panjang cangkang, Anadara granosa.

iii

RINGKASAN

Sulaemi. Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Chaectoceros sp. yang Berbeda

Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Kerang Darah (Anadara

granosa). Dibimbing oleh Nunik Cokrowati dan Bagus Dwi Hari Setyono.

Kerang darah (Anadara granosa) merupakan jenis kerang yang memiliki

nilai ekonomis tinggi dengan harga jual mencapai Rp 20.000/kg- Rp. 30.000 di

pasar lokal. Selain memiliki nilai ekonomis tinggi manfaat lain kerang darah

adalah sebagai bioindikator pencemaran air laut karena bersifat filter feeder non

selective.

Kegiatan penangkapan tidak selektif sering dilakukan oleh masyarakat

pesisir akan berpotensi terhadap penurunan populasi kerang darah di alam.

Permintaan yang besar jika tidak diiringi dengan pengelolaan yang tidak baik

dapat mengancam kelestarian kerang darah. Upaya yang perlu dilakukan adalah

pengembangan kerang darah melalui usaha budidaya.

Informasi mengenai pemberian dosis pakan yang optimal untuk kerang

darah di Indonesia masih rendah sedangkan pemberian dosis pakan yang tidak

sesuai dapat mengakibatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup rendah h. Oleh

karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai dosis pakan yang tepat terhadap

pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang darah (Anadara granosa) tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan dosis

Chaetocceros sp. terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada kerang

darah (Anadara granosa).

Penelitian ini dilakukan selama 45 hari masa pemeliharaan terhitung dari

sejak 16 Maret hingga 30 Aril 2018 di Balai Pengembangan Budidaya Perikanan

Pantai Sekotong, Lombok Barat. Metode yang digunakan adalah metode

eksperimental dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan pada

penelitian ini yaitu pemberian jenis pakan Chaectoceros sp.dengan dosis yang

berbeda dan metode yang digunakan yaitu RAL (Rancangan Acak Lengkap).

iv

Berikut perlakuan yang digunakan dalam penelitian yaitu: Perlakuan A Dosis

pakan 4,8x106 sel/ml., B dosis pakan 2,4x106 sel/ml, C dosis pakan 1,2x106

sel/ml, D dosis pakan 6x105 sel/ml, E dosis pakan 3x105 sel/ml.

Parameter yang diamati selama penelitian meliputi kelangsungan hidup,

panjang, dan berat dari kerang darah. Pengukuran panjang cangkang terdiri atas

panjang mutlak dan laju pertumbuhan harian sedangkan untuk pengukuran berat

terdiri atas pertumbuhan berat mutlak dan laju pertumbuhan berat harian.

pertumbuhan berat mutlak dan laju pertumbuhan berat harian (LPH)

menunjukkan bahwa pertambahan berat tertinggi pada perlakuan B yaitu dosis

pakan 2,4x106 sel/ml yang dapat mencapai berat mutlak 1,53 gram dan laju

pertumbuhan berat harian (LPH) 0,37 gram. Hal ini dikarenakan dosis pakan

2,4x106 sel/ml mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dari Anadara granosa.

Hasil uji Duncan pertumbuhan panjang mutlak dan panjang cangkang harian

diketahui perlakuan A, B, C, D, dan E tidak berbeda nyata atau pemberian dosis

pakan yang berbeda tidak berpengaruh signifikan terhadap pertambahan panjang

cangkang pada Anadara granosa. Laju pertumbuhan panjang cangkang harian dan

panjang mutlak Anadara granosa pada penelitian yang dilakukan mengalami

pertambahan sedikit sampai akhir penelitian. Hal tersebut diduga laju

pertumbuhan cangkang Anadara granosa akan semakin menurun jika bertambah

dewasa.

Tingkat kelangsungan hidup Anadara granosa selama penelitian dilakukan

untuk mengetahui perbandingan jumlah yang hidup pada akhir penelitian dengan

awal penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan tingkat kelangsungan hidup

Anadara granosa, seluruh perlakuan memiliki tingkat kelangsungan hidup 100%.

Hal tersebut menandakan bahwa tidak ada kematian yang terjadi pada semua

perlakuan dikarenakan ketersediaan makanan pada media pemeliharaan mampu

mencukupi kebutuhan dari kerang darah.

Kata kunci: pertambahan berat, kepadatan pakan, jenis pakan, pertambahan

panjang cangkang, Anadara granosa.

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SubhanahuWata’alla yang telah

memberikan rahmat sehingga penyusunan skripsi dapat diselesaikan. Tujuan

utama penyusunan skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan dosis

Chaetocceros sp. terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada kerang

darah (Anadara granosa). Skripsi ini diharapkan dapat memudahkan mahasiswa

dalam memahami teknologi budidaya kerang darah (Anadara granosa).

Skripsi ini terdiri dari beberapa uraian materi yang tersusun dalam beberapa

bab. Materi tersebut diantaranya adalah klasifikasi anadara granosa, morfologi,

anataomi bivalvia, habitat genus anadara, makan dan kebiasaan makan kerang

darah anadara granosa, morfologi chaetoceros sp., habitat chaetoceros sp.,

kandungan gizi cheactoceros sp, kualitas air. Uraian pada masing-masing terdiri

dari hal-hal yang terkait dengan materi inti bab tersebut.

Skripsi ini masih perlu masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan.

Skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pihak yang

membutuhkan . penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang

membantu penyusunan skripsi ini terutama pihak-pihak yang telah memberikan

bantuan refrensi untuk memperkaya materi skripsi ini.

Mataram, juli 2018

Penulis

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii

ABSTRAK ........................................................................................................ iii

RINGKASAN ................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... v

DAFTAR ISI.................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1. Latar Belakang .......................................................................................1

1.2. Tujuan Penelitian....................................................................................3

1.3. Manfaat Penelitian..................................................................................3

II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................4

2.1. Klasifikasi Anadara granosa.................................................................4

2.2. Morfologi ...............................................................................................4

2.3. Anataomi Bivalvia.................................................................................4

2.4. Habitat Genus Anadara ......................................................................... 4

2.5. Makan dan Kebiasaan Makan Kerang Darah Anadara granosa............5

2.6. Morfologi Chaetoceros sp......................................................................5

2.7. Habitat Chaetoceros sp. .........................................................................6

2.8. Kandungan Gizi Cheactoceros sp ..........................................................6

2.9. Kualitas Air ............................................................................................6

2.9.1. Salinitas..................................................................................... 7

2.9.2 pH................................................................................................7

2.9.3. Suhu ...........................................................................................7

2.9.4. DO..............................................................................................7

III. METODE PENELITIAN.............................................................................9

3.1. Waktu dan Tempat .................................................................................9

vii

3.2. Alat dan Bahan .......................................................................................9

3.2.1. Alat Penelitian ..............................................................................9

3.2.2. Bahan Penelitian..........................................................................10

3.3. Metode Penelitian..................................................................................10

3.4. Prosedur Penelitian................................................................................11

3.4.1. Persiapan alat...............................................................................11

3.4.2. Kultur Chaetoceros sp.................................................................11

3.4.3.Penebaran Kerang Darah (Anadara granosa ...............................11

3.5. Parameter Penelitian..............................................................................12

3.5.1. Pertumbuhan Panjang Mutlak ....................................................12

3.5.2. Pertumbuhan Berat Mutlak .........................................................12

3.5.3. Laju Pertumbuhan Panjang Harian ...........................................13

3.5.4. Laju Pertumbuhan Berat Harian..................................................13

3.5.5 Derajat Kelangsungan Hidup .......................................................13

3.6. Pengukuran Kualitas Air .......................................................................13

3.7. Analisis Data .........................................................................................14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................15

4.1. Hasil.......................................................................................................15

4.1.1 Pengukuran Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup...................15

4.1.2. Pengukuran Kualitas Air ...........................................................16

4.2. Pembahasan ...........................................................................................16

4.2.1. Kepadatan Pakan Kerang Darah (Anadara granosa) ...................16

4.2.2 Pertambahan Berat Kerang Darah (Anadara granosa) ..................18

4.2.3. Pertambahan Kerang Darah Anadara granosa..............................19

4.2.4. Kualitas Air Kerang Darah (Anadara granosa) ............................20

4.2.5. Kelangsungan Hidup Kerang Darah (Anadara granosa) ..............21

V. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................22

5.1. Kesimpulan .......................................................................................22

5.2. Saran ................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23

LAMPIRAN..................................................................................................... 26

viii

Data pertumbuhan kerang darah ...................................................................... 28

Data Hasil Uji Duncan ..................................................................................... 49

Riwayat Hidup Penulis..................................................................................... 52

DAFTAR TABEL

ix

Tabel Halaman

1. Kandungan nutrisi Chaetoceros sp.....................................................................6

2. Alat Penelitian ................................................................................................... 9

3. Bahan Penelitian............................................................................................... 10

4. Analisa data pertumbuhan dan kelangsungan hidup Anadara granosa ........... 15

5. Hasil Pengukuran Kualitas Air......................................................................... 16

6. Ukuran Beberapa Bivalvia Pertamakali Matang Gonad .................................. 19

DAFTAR GAMBAR

x

Gambar Halaman

1. Kerang Darah (Anadara granosa) ........................................................ 3

2. Desain Unit Percobaan......................................................................... 10

3. Chaetoceros sp ..................................................................................... 18

4. Pakan setelah disipon .......................................................................... 18

5. Pakan setelah disipon ........................................................................... 18

1

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP

KERANG DARAH (Anadara granosa)

The Effect Of Dosage Different Feed Of The Growth And Survival Rate Of Blood Cockles(Anadara Granosa)

Sulaemi1, Nunik Cokrowati1, Bagus Dwi Hari Setyono1

1)Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram

Jl. Pendidikan No. 37 Mataram, NTB

*Korespondensi : [email protected]

2

Abstrak

Kerang darah merupakan salah satu hewan moluska dari kelas Bivalvia yang dapat

dikonsumsi sebagai sumber protein hewani dan bernilai ekonomis. Salahsatu penyebab

rendahnya pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang darah adalah pemberian dosis pakan

yang kurang tepat tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan

dosis Chaetocceros sp. terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada kerang darah

(Anadara granosa). Penelitian ini dilakukan di Balai Pengembangan Budidaya Perikanan

Pantai Sekotong, Lombok Barat. Uji yang digunakan yaitu ANOVA (analysis of variance)

pada taraf 5% dan selanjutnya dilakukan uji wilayah ganda Duncan untuk mengetahui

perbedaan tiap perlakuan dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A (4,8 juta

sel/ml), B (2,4 juta sel/ml), C (1,2 juta sel/ml), D (600.000), E (300.00). variabel yang diamati

yaitu pertambahan berat, panjang cangkang dan kelangsungan hidup dan dosis pakan yang

bagus untuk pertambahan berat adalah dosis pakan B (2,4 juta sel/ml) yang menghasilkan

pertambahan berat kerang darah 1,53 gram dan kelangsungan hidup 100%.

Kata kunci: kerang darah, dosis pakan, pertambahan berat, kelangsungan hidup.

3

Abstract

Blood shells are one of the mollusk animals of the Bivalve class that can be consumed as a

source of animal protein and economic value. One of the causes of low growth and survival of

blood clams is feeding doses that are less precise purpose of this study is to determine the

effect of different doses of Chaetocceros sp. on the growth and survival of blood clams

(Anadara granosa). This research was conducted at Coastal Fish Development Center

Sekotong, West Lombok. The test used was ANOVA (analysis of variance) at 5% level and

then double Duncan test was done to know the difference of each treatment with 5 treatments

and 3 replications ie treatment A (4.8 million cells / ml), B (2, 4 million cells / ml), C (1.2

million cells / ml), D (600,000), E (300.00). the observed variables were weight gain, shell

length and survival and a good feed dose for weight gain was B feed dose (2.4 million cells /

ml) resulting in weight gain of 1.53 grams of blood clams and 100% survival.

Keywords: blood clams, feed dosage, weight gain, survival

4

Pendahuluan

Kerang darah (Anadara granosa) merupakan salah satu jenis kerang yang memiliki nilai

ekonomis tinggi dengan harga jual mencapai Rp 20.000/kg(Ridho, 2012). Selain memiliki

nilai ekonomis tinggi manfaat lain kerang darah adalah sebagai bioindikator pencemaran air

laut karena bersifat filter feeder non selective. Kerang darah dapat mengakumulasi logam

berat dalam tubuhnya jika hidup pada perairan yang terkontaminasi logam berat (Suwignyo,

2005dalamHerawati, 2017).

Metode penangkapan kerang yang dilakukan oleh masyarakat yaitu metode handpicking

(menangkap dengan tangan) dan dredges (menggunakan alat penggaruk). Penggunaan kedua

metode penangkapan tersebut dianggap tidak selektif karena dapat merusak lingkungan.

Metode tersebut telah dilakukan dibeberapa daerah yaitu di pantai utara pulau Jawa (Jakarta,

Jawa Tengah, Surabaya, dan Madura) serta sebagian wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia

Timur (WWF Indonesia, 2015).

Kegiatan penangkapan tidak selektif yang dilakukan oleh masyarakat akan berpotensi

terhadap penurunan populasi kerang darah di alam. Permintaan yang besar jika tidak diiringi

dengan pengelolaan yang baik dapat mengancam kelestarian kerang darah. Upaya yang perlu

dilakukan adalah pengembangan kerang darah melalui usaha budidaya. Pengembangan

kerang darah belum banyak dilakukan, sehingga informasi tentang budidaya yang meliputi

padat penebaran, jenis pakan, maupun dosis pakan masih terbatas.

Pakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidupAnadara

granosa. Pemberian pakan yang tidak sesuai mengakibatkan pertumbuhan dan kelangsungan

hidup menjadi rendah. Chaetocceros sp. merupakan salah satu jenis pakan alami yang

diberikan pada biota kekerangan. PemberianChaetocceros sp. pada kerang mutiara dapat

meningkatkan kelangsungan hidup menjadi 6,85%. Keunggulan Chaetocceros sp. yaitu

memiliki ukuran yang sesuai sebagai pakan kekerangan dan juga memiliki kandungan silikat

yang berperan dalam pertumbuhan cangkang kekerangan (Winanto, 2004 dalam Taufik dkk.

2010).

Jenis pakan yang kurang tepat dapat menghambat pertumbuhan dan kelangsungan hidup

pada kekerangan sehingga harus diperhatikan. Penggunaan Chaetocceros sp. sebagai pakan

alami kerang mutiara telah diteliti oleh Taufik dkk. (2007). Hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa penggunaan kombinasi antara Chaetocceros sp. dan Isochrysis galbana

menunjukkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang paling tinggi. Winanto (2009)

5

melakukan penelitian tentang jenis pakan alami yang dikonsumsi kerang mutiara di alam,

hasilnya menunjukkan bahwa Chaetocceros sp. ditemukan pada usus kerang mutiara di 3

stasiun berbeda. Informasi tentang penelitian Anadara granosamasih sedikit diperoleh,

termasuk jenis pakan alami yang dapat menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya.

Chaetocceros sp. merupakan salah satu jenis pakan yang sering digunakan dalam

pemeliharaan biota kekerangan. Penelitian tentang dosis pemberian Chaetocceros sp. sebagai

pakan alami Anadara granosapenting dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui dosis pakan yang tepat terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup

kerang darah (Anadara granosa).

Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 45 hari masa pemeliharaan terhitung dari sejak 16 Maret

hingga 30 Mei 2018 di Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai Sekotong, Lombok

Barat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap)

dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Perlakuan A dosis pakan 300.000 sel/ml, B dosis pakan 600.000 sel/ml, C dosis pakan

1.200.000 sel/ml, D dosis pakan 2.400.000 sel/ml, E dosis pakan 4.800.000 sel/ml.Data yang

telah dikumpulkan selama proses penelitian dianalisis menggunakan ANOVA (analysis of

variance) pada taraf 5% dan selanjutnya dilakukan uji wilayah ganda Duncan untuk

mengetahui perbedaan tiap perlakuan.

Persiapan peralatan meliputi persiapan toples sebagai wadah kultur pakan alami dan

wadah pemeliharaan kerang darah serta peralatan penelitian lainnya dibersihkan terlebih

dahulu dan dicuci hingga bersih. Toples yang digunakan sebagai wadah pemeliharaan

berukuran 25 literkemudian diletakkan secara acak dan diberikan label. Selanjutnya toples

diisi dengan air laut dan diberikan aerator.

Sebelum melakukan penebaran Anadara granosaterlebih dahulu dilakukan kultur pakan

alami sebagai pakan dari Anadara granosa dengan selang waktu 1 minggu dengan waktu

penebaran. Dalam melakukan kultur pakan alami wadah yang digunakan adalah toples dan

bahan yang digunakan adalah pakan alami jenis Chaetoceros sp., pupuk KW21, dan silikat

serta diberikan aerator pada masing-masing toples.Wadah kultur algaeterlebih dahulu dicuci

dengan detergen dankaporit, selanjutnya dibilas dengan airtawar dan dikeringkan.Selanjutnya

diisidengan air media yang telahdisterilisasikan dengan dengan kaporit 30ppm dan dinetralisir

dengan sodiumthiosulfat 15 ppm.

6

Kultur Chaetoceros sp. skala laboraturium dilakukan dengan menggunakan metode kultur

murni. Kultur murni pada Chaetoceros sp. terlebih dahulu sebelum melakukan kultur bibit yang

akan dikultur tidak terkontaminasi oleh jenis plankton lain dengan cara diamati terlebih

dahulu menggunakanss mikroskop setelah pasti tidak terkontaminasi baru dilakukan kultur.

Kultur dilakukan pada wadah yang lebih besar mulai dari 100 ml sampai 5 liter serta

dilengkapi denganlampu TL 40 watt sebanyak 2 buah yaitu sebesar 1000-2000 lux.

Pemberian aerasi digunakan untuk meningkatkan kelarutan CO2pada media kultur.

Setelah pakan tersedia penebaran Anadara granosadilakukan dengan kepadatan masing-

masing 25 ekor per toples dengan volume air sebanyak 25 liter, jumlah padat tebar ini diambil

berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Supryantini(2012) pada kerang toktok

dengan kepadatan 1 ekor/liter air dan pemberian pakan dilakukan satu kali sehari.

Parameter yang diamati selama penelitian meliputi kelangsungan hidup, panjang, dan

berat dari kerang darah.Derajat Kelangsungan Hidup(SR) dihitung dengan rumus Goddard

(1996) dalam Hidayat (2013).SR= (Nt/No) x 100%. SR = Derajat kelangsungan hidup (%),

Nt =Jumlah ikan hidup pada akhir penelitian (ekor), No = Jumlah ikan pada awal

pemeliharaan (ekor). Pertumbuhan Panjang MutlakPertumbuhan panjang mutlak dihitung

dengan rumus Effendie (1979) dalam Hidayat (2013):L = L2 – L1. L = Pertumbuhan

panjang mutlak (cm), L2 = Panjang rata-rata akhir (cm), L1 = Panjang rata-rata awal (cm).

Laju Pertumbuhan Harian dihitung dengan rumus Hariati (1989) dalam Jaya et al. (2012)

:LPH= 100%. LPH = Laju Pertumbuhan Harian, Wt= Berat masing-masing ikan

diakhir pemeliharaan (ekor), Wo= Berat rata-rata ikan diawal pemeliharaan (ekor), t= Lama

waktu pemeliharaan (hari). Laju Pertumbuhan Mutlakmelalui rumus Weatherly (1996) dalam

Hidayat (2013).W=Wt-W0.W=Pertumbuhan berat mutlak (g), Wt = Berat ikan akhir

pemeliharaan (g), W0 = Berat ikan awal pemeliharaan (g).

Pengukuran panjang dan berat dari kerang darah dilakukan 10 hari sekali alat yang

digunakan untuk mengukur pertambahan berat kerang darah yaitu timbangan digital

(ketelitian 0,01 gram). Sedangkan untuk pertambahan panjang cangkang kerang darah alat

ukur yang digunakan yaitu jangka sorong (ketelitian 0,01 cm).

Pengukuan parameter kualitas air dilakukan secara fisika dan kimia yang dilakukan pada

pagi hari dan satu kali seminggu selama 6 minggu selama pemeliharaan kerang darah.

Pengukuran kualitas air secara fisika meliputi suhu sedangkan kimia meliputi oksigen terlarut

7

(DO) dan pH yang diukur menggunakan refractometer, DO meter, dan pH meter.Pergantian

air pada media pemeliharaan dilakukan setiap pagi sebelum pemberian pakan dilakukan.

Pergantian air pada media pemelihara dilakukan sebanyak 50%.

Data yang dianalisis statistik dalam penelitian ini adalah data pertambahan berat,

perttambahan panjang cangkang. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan

menggunakan analisis ragam (ANOVA). Selanjutnya dilakukan uji wilayah ganda Duncan

untuk mengetahui perbedaan tiap perlakuan.

Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan panjang

harian, berat mutlak dan laju pertumbuhan berat harian menunjukkan adanya perbedaan yang

berbeda nyata (signifikan) antar perlakuan. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Analisis data pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan berat harian,

pertumbuhan panjang mutlak dan laju pertumbuhan panjang harian.

Perlakuan Perlakuan

A B C D E

Berat Mutlak(gram)

1.26±0.21b 1.53±0.42a 1.42±0.24ab 1.26±0.12b 1.25±0,04b

LajuPertumbuhanBerat Harian(gram)

0,2±0,006b 0,37±0,001a 0,313±0ab 0,181±0ᵇ 0,168±0,0002b

LajuPertumbuhanpanjangHarian (cm)

0,01±7,0 a 0,03±4,1a 0,01±0 a 0,03±0a 0,01±3a

PertumbuhanPanjangMutlak (cm)

3,66±0a 6,86±0,02a 4,63±0,03a 5,06±0,01a 4,0±0,01a

Keterangan: (A) 4,8 juta sel, (B) 2,4 juta sel/ml, (C) 1,2 juta sel/ml, (D) 600.000 sel/ml, (E)300.000 sel/ml.Huruf superscript yang berbeda pada baris menunjukan hasilyang berbeda nyata(p<0,05).

8

Hasil pengamatan pertumbuhan berat mutlak dan laju pertumbuhan berat harian dapat

dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan uji lanjut Duncan diketahui bahwa perlakuan A berbeda

nyata dengan perlakuan B namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan C, D, dan E. Laju

pertumbuhan berat harian didapatkan hasil A berbeda nyata dengan B, namun tidak berbeda

nyata dengan C, D, dan E.

Tabel 1 juga menunjukkan hasil pengamatan pertumbuhan panjang mutlak dan laju

pertumbuhan panjang harian. Berdasarkan tabel tersebut, baik pertumbuhan panjang mutlak

maupun laju pertumbuhan panjang harian menunjukkan hubungan yang tidak berbeda nyata

antar semua perlakukan.

Pengukuran Kualitas Air

Pengukuran kualitas air dilakukan satu kali dalam seminggu selama masa pemeliharaan.

Parameterkualitas air yang diukur yaitu suhu, pH, salinitas, danoksigen terlarut. Hasil

pengukuran parameter kualitas air dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengukuran Kualitas Air

No Parameter Satuan Kisaran Nilai Referensi

1 Suhu oC 28,3-28,6 29-30*

2 Ph - 7,4-7,8 6-9**

3 Salinitas Ppt 29-30 15-34**

4 DO mg/l 5,2-5,3 4,1-6,6***

Keterangan : *Sari dan Harlyan (2014), **Fauziah dkk. (2012), ***Atmaja dkk. (2014).

Pembahasan

Pertambahan Berat Kerang Darah (Anadara granosa)

Pengukuran pertambahan beratAnadara granosa dilakukan setiap 10 hari selama masa

pemeliharaan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian dosis yang berbeda ke

Anadara granosamemberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap pertumbuhan berat

mutlakAnadara granosa.

Hasil uji Duncan pertumbuhan berat mutlak dan laju pertumbuhan berat harian (LPH)

pada Tabel 2menunjukkan bahwa pertambahan berat tertinggi pada perlakuan B yaitu dosis

pakan 2,4 juta sel/ml yang dapat mencapai berat mutlak 1,53 gram dan laju pertumbuhan

9

berat harian(LPH) 0,37 gram. Hal ini dikarenakan dosis pakan 2,4 juta sel/ml mampu

memenuhi kebutuhan nutrisi dari Anadara granosadan pakan yang tersisa pada media

pemeliharaan sebanyak 30% dari jumlah awal atau sebanyak 650.000 sel/ml. Hal tersebut

didukung oleh Taufiq (2010) yang menyatakan bahwa pemberian Chaetocerosamami dengan

porsi 75% menghasilkan pertumbuhan larva P. maxima tertinggi karena kandungan nutrisinya

sesuai yang dibutuhkan oleh veliger sampai dengan spat. Sedangkan dosis pakan 4,8 juta

sel/ml sisa pakan sebanyak 2,75 juta sel/ml dikarenakan pakan lebih banyak terdapat pada

dasar bak, untuk dosis pakan 1,2 juta sel/ml, 600.000 dan 300.000 tidak ada Chaetocerossp.

terdapat dalam media pemeliharaan.

Pertambahan Panjang Mutlak dan Laju Pertumbuhan Panjang Harian Kerang

Darah(Anadara granosa)

Hasil uji Duncan pertumbuhan panjang mutlak dan panjang cangkang harian diketahui

perlakuan A, B, C, D, dan E tidak berbeda nyata atau pemberian dosis pakan yang berbeda

tidak berpengaruh signifikan terhadap pertambahan panjang cangkang pada Anadara granosa.

Laju pertumbuhan panjang cangkang harian dan panjang mutlak Anadara granosapada

penelitian yang dilakukan mengalami pertambahan sedikit sampai akhir penelitian. Hal

tersebut diduga laju pertumbuhan cangkang Anadara granosaakan semakin menurun jika

bertambah dewasa hal ini sesuai dengan pernyataan Sutiknowati (2013) yang menyatakan

bahwa penggunaan energiAnadara granosauntuk pertumbuhan cangkangnya terus

berlangsung hingga mencapai ukuran dewasa namun saat memasuki ukuran dewasaenergi

tidak akan digunakan untuk pertumbuhan cangkang atau somatik lainnya melainkan untuk

perkembangan reproduksi. Hal yang sama dikatakan oleh Jamabo (2009) dan Broom (1980)

dalam Kurniawati (2011) yang menyatakan bahwa ukuran Anadara granosayang bagus

dijadikan bibit yaitu pada ukuran 15-16 mm sedangkan pada ukuran 2,73-4,96 cm gonad telah

mengalami perkembangan. Bibit yang digunakan pada penelitian ini berkisar antara 2,0-3,8

cm yang diduga telah masuk dalam kisaran ukuran perkembangan gonad.

Berdasarkan penelitian Maani (2017) didapatkan ukuran pertama matang gonad

beberapa jenis kerang bivalvia (LM 50%) di beberapa lokasi perairan dapat dilihat pada

Tabel 3.

10

Tabel 3. Ukuran beberapa jenis bivalvia pertama kali matang gonad

No Lokasi LM 50% (cm) Referensi

Spesies Jantan Betina

1 Laut Merah Mesir M. auriulatus 2,1 2,4 Rezek dkk.(2014)

2 Teluk Kendari P.erosa 3,1 4,0 Nirwana (2013)

3 Perairan PesisirPasifik Kolombia

A. tuberculosa - 4,4 Borda dan Cruz(2004)

4 Pantai Berlumpuratau BerpasirTanzania

A. antiquata 3,1 3,1 Mzighani dkk.(2015)

5 Perairan PesisirJejudo Korea

A. japonicum 8,65 8,69 Son dan Chung(2009)

6 Laut Meditrania C. chione - 2,14 Galimany dkk.(2015)

7 PerairanBungkutokoIndonesia

A. antiquata 3,7 3,9 Maani dkk.(2017)

Kualitas Air Kerang Darah(Anadara granosa)

Hasil pengukuran kualitas air dapat dilihat pada tabel 2. parameterkualitas air yang

diukur yaitu suhu, pH, salinitas, danoksigen terlarut. Kisaran suhu pada penelitian yang

dilakukan yaitu 28,3-28,6oCkisaran suhu tersebut masih bisa ditoleransi oleh Anadara

granosa.Hal ini sesuai dengan pernyataanSari dan Harlyan (2014)yang menyatakan bahwa

kisaran suhu yang mampu ditoleransi oleh Anadara granosaberkisar antara 29-30 ºC.

Pengukuran derajat keasaman (pH) selama pemeliharaan berkisar antara 7,4-7,8kisaran

tersebut masih mampu ditoleransi oleh Anadara granosa.Hal ini sesuai dengan pernyataan

Gufran dkk. (2007) dalam Fauziah dkk.(2012) yang menyatakan bahwa pH yang optimal

untuk kelangsungan hidup kerang darah berkisar antara 6-9.

Salinitas yang didapatkan pada penelitian yang dilakukan berkisar antara 29-30 Ppt

kisaran tersebut masih dapat ditoleransi oleh Anadara granosa.Hal tersebut sesuai dengan

11

pernyataan Gufran dkk. (2007) dalam Fauziah dkk. (2012) yang menyatakan bahwa kisaran

salinitas yang dapat ditoleransi oleh kerang darah berkisar antara 15-34 ppt.

Pengukuran oksigen terlarut pada media pemeliharaan diperoleh kisaran antara 5,2-5,3

ppm kisaran kadar oksigen terlarut tersebut masih mampu ditoleransi oleh Anadara

granosa.Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Atmaja dkk. (2014)yang menyatakan bahwa

oksigen terlarut yang mampu ditoleransi oleh Anadara granosaberkisar antara 3-8 ppm.

Kelangsungan Hidup Kerang Darah(Anadara granosa)

Tingkat kelangsungan hidupAnadara granosa selama penelitian dilakukan untuk

mengetahui perbandingan jumlah yang hidup pada akhir penelitian dengan awal penelitian.

Berdasarkan hasil pengamatan tingkat kelangsungan hidup Anadara granosa, seluruh

perlakuan memiliki tingkat kelangsungan hidup 100%. Hal tersebut menandakan bahwa tidak

ada kematian yang terjadi pada semua perlakuan dikarenakan ketersediaan makanan pada

media pemeliharaan mampu mencukupi kebutuhan dari kerang darah. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Effendi (1997) dalam Atmaja dkk.(2014) yang menyatakan bahwa secara umum

pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor

dari dalam meliputi keturunan, jenis kelamin, umur dan penyakit sedangkan faktor dari luar

yaitu jumlah, ukuran makanan serta lingkungan terkontrol yang mengakibatkan kualitas air

berada pada kisaran yang dikehendakiAnadara granosa sehingga dapat mendukung

kelangsungan hidupAnadara granosa.

KESIMPULAN

Berdasarkan rata-rata pertumbuhan berat mutlak dan laju pertumbuhan berat

harianAnadara granosa, nilai tertinggi diperoleh pada kepadatan pakan Chaetocceros sp. 2,4

juta sel/ml. Nilai pertumbuhan berat mutlak dan laju pertumbuhan berat harian terendah pada

perlakuan kepadatan 300.000 sel/ml.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terimkasih kepada pembimbing Ibu Nunik Cokrowati, S.Pi,. M.Si

dan Bapak Bagus Dwi Hari Setyono, S.Pi,. MP. yang telah memberikan bimbingan.

Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Kepala Balai Pengembangan Budidaya Perikanan

Pantai Sekotong, Lombok Barat atas kesediaannya memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

12

DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani, N., Aunurohim., dan Indarto, W, A,. (2010). Konsentrasi Kadmium (CD) pada

Kerang Hijau (Perna Viridis) di Surabaya dan Madura. Journal of Biological

Researches. Diterbitkan tanggal 1 April 2010.

Atmaja, S, B,. Rejeki, S, Wisnu, R. (2014). Pengaruh Padat Tebar yang Berbeda terhadap

Pertumbuhan dan Kelulusan Hidupan Kerang Darah (Anadara granosa) yang di

Budidayakan di Perairan Terabrasi Desa Kaliwingi Kabupaten Brebes. Journal of

Aquaculture Management and Technology, 3.(4).

Hidayat, D,. Sasanti, A, D,. Yulisman. (2013). Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan danEfisiensi Pakan IkanGabus(Channa striata)yang Diberi Pakan Berbahan BakuTepungKeong Mas (Pomacea Sp). Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1 (2): 161-172

Fauziah, R, A,. Rahardja, B, S,. Cahyoko, Y. (2012). Korelasi Ukuran Kerang Darah(Anadara granosa) dengan Konsentrasi Logam Berat Merkuri (Hg) di Muara SungaiKetingan,Sidoarjo, Jawa Timur. Journal Of Marine and coastal science, 1 (1).

Fadly, F,. (2014). Laju Eksploitasi dan Keragaan Pertumbuhan Kerang Darah (Anadaragranosa) pada Perairan Kuala Penet, Labuhan Maringgal, Lampung Timur. Skripsi.IPB.

Herawati, D., Soedaryo. (2017). Pengaruh Perendaman Kerang Darah terhadap KadarMerkuri (Hg) Dan Kadmium (Cd). Jurnal SainHealth, 1 (1).

Jaya, B., Agustriani., F,. Isnaini. (2013). Laju Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan HidupBenih Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) dengan Pemberian Pakan yang Berbeda..Maspari Journal, 5 (1) :56-63.

Kordi, K. M.G.H. (2011). Budidaya 22 Komoditas Laut untuk Konsumsi Lokal dan Ekspor.Lyly Publisher. Yogyakarta.

Liliandari, p. Aunurohim. (2013). Kecepatan Filtrasi Kerang Hijau Perna viridisterhadapchaetoceros sp dalam Media LogamTercemar Kadmium. Jurnal Sains dan Seni Pomits,2 (2)

Linnaeus. (1758). Anadara granosa. World Register of Marine Species athttp://www.marinespecies.org/traits/aphia.php? Di akses pada 2017-12-18.

Maani, V, G,. Bahtiar,. dan Abdullah. (2017). Aspek Biologi Reproduksi Kerang Bulu(Anadara antiquata) di Perairan Bungkutoko Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara.Jurnal Manajmenen Sumber Daya Perairan, 2 (2).

Prastowo, P,. Destiarti, L,. Zaharah, A, T,. (2017). Penggunaan Kulit Kerang Darah sebagaiKoagulan Air Gambut. JKK, 6 (4).

13

Putra, M.M.D. (2017). Analisis Kecepatan Filtrasi Dengan Jenis Pakan Yang BebedaTerhadap Kelangsungan Hidup Spat Kerang Mutiara (Pinctada maxima). [Skripsiunpublished]. Program Studi Perairan. Universitas Mataram.

Khalil, M. (2016). Bioekologi Kerang Genus Anadara (Bivalvia: Archidae). Sefa BumiPersada. Medan.

Komala, R,. Yulianda, F,. Lumbanbatu, F, T, D,. Setyobudiandi, I,. (2011). MorfometrikKerang Anadara granosa dan Anadara antiquata pada Wilayah yang Tereksploitasi diTeluk Lada Perairan Selat Sunda. Jurnal Ilmiah Pertanian dan Perikanan, 1 (1).

Setyono, D, E, D. (2006). Karakteristik Biologi dan Produk Kekerangan Laut.. Oseana, XXXI(1) : 1-7

Sari, J, H, S,. Harlyan. (2015). Kelayakan Kualitas Perairan Sekitar Mangrove Center Tubanuntuk Aplikasi Alat Pengumpul Kerang Hijau (Perna viridis L.). Research Journal ofLife Sciene, 2 (1).

Supriyantini, E,. Ismunarti, D, H,. Ridlo, A. (2012). Pengaruh Penggunaan Pakan AlamiTetraselmis chuii danSkeletonema costatum dengan Dosis yang BerbedaterhadapPertumbuhan Kerang TotokPolymesodaerosa. Jurnal Ilmu Kelautan,7 (2).

Taufik, N. Rachmawati, D.., Cullen, J,. Yuwono. (2010). Aplikasi Isochrysis galbana danChaetoceros amami serta Kombinasinya Terhadap Pertumbuhan dan KelulushidupanVeliger–Spat Tiram Mutiara (Pinctada maxima). Jurnal Ilmu Kelautan, 15 (3) : 119-125.

Zaryano, F, A,. Nasution, S,. Elizal. (2016). Growth Rate Of Blood Cockle (Anadara

granosa) Spat in Intertidal Zone Panipahan Rokan Hilir District Riau Province. Journal

Online Mahasiswa (JOM)Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan, 3 (2)