ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan...

71
i ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan Hasil Belajar Kewirausahaan Dengan Motivasi Berwiraswasta Siswa di SMK Dua Mei Ciputat, Skripsi Program Strata Satu (SI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010. .Penelitian ini menggunakan dua variable, variable pertama yaitu hasil belajar kewirausahaan dan variable kedua motivasi berwiraswasta. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan pengetahuan berdasarkan data dan fakta yang valid (sahih), benar dan dapat dipercaya tentang seberapa besar hubungan hasil belajar kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Penelitian ini dilakukan di SMK Dua Mei Ciputat pada bulan Juni sampai dengan bulan juli 2010, dan menggunakan metode kuantitatif serta pengumpulan data ini menggunakan angket dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMK Dua Mei Ciputat sebanyak 415 murid. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 39 murid yang diambil dari kelas XI Tata Niaga. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang sangat tinggi antara hasil belajar kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Setelah melalui berbagai tahapan dalam penelitian ini, akhirnya penulis menemukan temuan-temuan dilapangan sebagai berikut: Dari pengolahan hasil data, diketahui r hitung 0.94921 hal ini terdapat korelasi interprestasi yang sangat tinggi antara hasil belajar kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar hasil belajar dan motivasi berwiraswasta siswa meningkat, seyogyanya guru mempunyai wawasan yang luas mengenai mata pelajaran kewirausahaan dan dapat menerik minat siswa untuk berwiraswasta.

Transcript of ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan...

Page 1: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

i

ABSTRAK

Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan Hasil Belajar

Kewirausahaan Dengan Motivasi Berwiraswasta Siswa di SMK Dua Mei

Ciputat, Skripsi Program Strata Satu (SI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010.

.Penelitian ini menggunakan dua variable, variable pertama yaitu hasil

belajar kewirausahaan dan variable kedua motivasi berwiraswasta. Tujuan dari

penelitian ini untuk mendapatkan pengetahuan berdasarkan data dan fakta yang

valid (sahih), benar dan dapat dipercaya tentang seberapa besar hubungan hasil

belajar kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei

Ciputat. Penelitian ini dilakukan di SMK Dua Mei Ciputat pada bulan Juni sampai

dengan bulan juli 2010, dan menggunakan metode kuantitatif serta pengumpulan

data ini menggunakan angket dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa di SMK Dua Mei Ciputat sebanyak 415 murid. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 39 murid yang diambil dari kelas XI Tata

Niaga.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang sangat

tinggi antara hasil belajar kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta siswa di

SMK Dua Mei Ciputat. Setelah melalui berbagai tahapan dalam penelitian ini,

akhirnya penulis menemukan temuan-temuan dilapangan sebagai berikut: Dari

pengolahan hasil data, diketahui r hitung 0.94921 hal ini terdapat korelasi

interprestasi yang sangat tinggi antara hasil belajar kewirausahaan dengan

motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar hasil belajar dan

motivasi berwiraswasta siswa meningkat, seyogyanya guru mempunyai wawasan

yang luas mengenai mata pelajaran kewirausahaan dan dapat menerik minat siswa

untuk berwiraswasta.

Page 2: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

ii

KATA PENGANTAR

Bismillaahhirrahmaanirrohiim

Alhamdulillah wa syukurillah, Segala puji dan puja hanya milik Allah

SWT. Tuhan yang merajai semesta alam ini, yang telah menciptakan

kesempurnaan pada manusia berupa akal. Dengan akal inilah manusia mampu

berbuat sesuatu dengan mempertimbangkan baik dan buruknya. Tuhan yang kasih

sayang-Nya tak pernah terhalang oleh ruang dan waktu sehingga skripsi ini dapat

penulis selesaikan meski terkadang kesulitan dan keputus asaan kerap penulis

alami.

Semoga Shalawat dan salam akan selalu tercurahkan kepada Nabi yang

mulia, Muhammad SAW yang telah membawa lentera kebenaran untuk menyinari

hati manusia dengan penuh kesabaran menuju jalan yang diridhai Allah SWT,

Rasul yang menjadi Rahmatan lil’ alamin dan sosok teladan bagi seluruh

umatnya. Juga kepada keluarga, sahabat, dan kita semua selaku ummatnya yang

mengikuti jejaknya sepanjang zaman. Amin

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing dan

memotivasi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

beserta wakil dan stafnya.

2. Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed. M.Phil. Ketua Jurusan Kependidikan Islam

Manajemen dan Pendidikan beserta stafnya.

3. Drs. H. Muarif SAM, M.Pd. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan

yang telah membantu penulis dalam berbagai hal untuk menyelesaikan

skripsi ini.

4. Drs. Akbar Zainudin, MM, sebagai dosen pembimbing yang telah

memberikan pengarahan dan petunjuk dengan penuh kesabaran serta

ketelitian demi kesempurnaan skripsi ini, terima kasih banyak atas waktu,

tenaga dan pikirannya.

Page 3: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

iii

5. Kepala SMK Dua Mei beserta jajaran dewan guru yang tidak bisa penulis

sebutkan namanya satu persatu yang telah mengijinkan penulis melakukan

penelitian untuk menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas

segala kebaikan Bapak/ Ibu semua dengan berlipat ganda.

6. Ayahanda dan ibunda tercinta, Rudi Setia Budi Cristanto dan Tati Riawati

yang senantiasa memberikan kasih sayang yang tak terbatas, tanpa

mengenal lelah, tanpa mengenal susah, “skripsi ini ku persembahkan

untuk kalian”. Kakakku Ifan Riawan yang aku banggakan yang selalu

mendukungku walau kau jauh di sana.

7. Sahabat- sahabatku ( anak kostan Vila Kelinci: Teh’Beti, Teh’Rohay, Mba

Ida, K’Umi), Canda tawa bersama kalian tak kan pernah ku lupakan.

8. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2006 yang

telah mengukir tinta cerita kebersamaan yang sulit terlupakan. Semoga

yang kita perjuangkan selama ini mendapatkan hasil yang terbaik untuk

mewujudkan yang dinamakan cita-cita.

9. “ Kepada dia” kaulah pancaran energi yang menjadikan aku semakin kuat

melalui derasnya kehidupan. “Hatur nuhunnya “. Semoga niat baik kita

dapat diridhoi oleh Allah SWT. Amin

10. Teman-teman…. yang jauh, yang dekat khususnya teman seperjuanganku

di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Alay, Ocha, Dilah, K’nida “Kangen

kumpul bareng kalian lagi”. Dan teman-temanku angkatan 2006. Thanks

For all.

11. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Hanya Allah

SWT yang akan membalas kebaikan kalian semua.

12. Tim Penguji Skripsi yang telah meluangkan waktu demi pengesahan

skripsi ini dan memberikan gelar Sarjana kepada penulis secara resmi.

Dalam ketidak berdayaan kecuali kekuatan yang diberikan-Nya, penulis

menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan

masih banyak kekurangan, apabila ada ada kesalahan dalam penulisan skripsi ini

Page 4: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

iv

penulis mohon maaf, itu bukan karena kesengajaan tapi karena kekurangan dan

kekhilafan penulis.

Akhirnya kepada Allah penulis berserah diri, tiada daya dan upaya

melainkan dengan izin kekuasaan-Nya dan memohon Taufik serta Hidayah-Nya,

serta berdoa semoga skripsi ini bermanfaat di dunia dan dapat menjadi pahala dari

ilmu yang bermanfaat untuk bekal akhirat, khususnya kepada diri penulis dan

pihak yang turut membantu proses penulisan skripsi ini.

Ciputat, 26 Agustus 2010

Penulis

Page 5: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5

D. Perumusan Masalah .................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ............................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................. 7

A. Konsep Hasil Belajar................................................................... 7

1. Hasil Belajar .......................................................................... 7

2. Teori Hasil Belajar ................................................................ 10

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................... 13

4. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............... 15

5. Pengukuran Hasil Belajar ...................................................... 16

6. Hakikat Mata Pelajaran Kewirausahaan ............................... 17

B. Hakikat Motivasi Berwiraswasta ................................................ 18

1. Pengertian Motivasi .............................................................. 18

2. Macam- Macam Motivasi ..................................................... 18

3. Fungsi Motivasi ..................................................................... 23

4. Pengertian Berwiraswasta ..................................................... 24

C. Kerangka Berfikir........................................................................ 27

D. Hipotesis ...................................................................................... 28

Page 6: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

vi

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 29

B. Metode Penelitian........................................................................ 29

C. Variabel Penelitian ...................................................................... 29

D. Populasi dan Sampel ................................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 32

F. Teknik Analisis Data .................................................................. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 35

A. Gambaran Umum Sekolah .......................................................... 35

1. Sejarah Singkat Sekolah Menengah Kejuruan ...................... 35

2. Struktur Organisasi ............................................................... 36

B. Deskripsi Data ............................................................................. 37

C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 50

D. Interprestasi Hasil Penelitian....................................................... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

A. Kesimpulan ................................................................................. 59

B. Saran- Saran ................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 61

LAMPIRAN

Page 7: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah kebutuhan dan kewajiban setiap orang, maka jelaslah

bahwa terdapat bermacam-macam konsep mengenai belajar. Belajar

merupakan hal hakiki karena bermacam tingkah laku manusia yang dapat

dipahami adalah hasil dari proses belajar itu sendiri.

Belajar dan pembelajaran adalah dua sisi yang tak bisa terpisahkan.

Sebagaimana di ungkapkan oleh Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono:

“Berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu

hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil suatu interaksi tindak belajar

dan tindak mengajar, dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses

evaluasi hasil belajar. Dari sisi belajar merupakan berakhirnya penggal dan

puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindakan

guru, suatu tujuan pengajarn”.1

Peningkatan mutu dan kualitas guru merupakan faktor penentu dalam

keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Efektifitas dan

efisiensi pengelolaan sekolah sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi

lingkungan sehingga terjadinya interaksi belajar dalam mencapai hasil

pendidikan yang baik. Proses pendidikan yang baik dan efisien harus

1 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajarn , (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), h. 3

Page 8: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

2

didukung oleh motivasi dan kreatifitas guru yang bersangkutan. Peran guru

dalam pembelajaran yaitu membuat desain instruksional, menyelenggarakan

kegiatan belajar mengajar, bertindak mengajar atau membelajarkan,

mengevaluasi hasil belajar yang berupa dampak pengajaran.2

Di setiap sekolah keadaan dan kondisinya berbeda-beda, ada sekolah

yang sudah lengkap dengan unsur yang memperlancar proses belajar

mengajar, tetapi tidak sedikit sekolah yang kondisinya masih minim sehingga

kelancaran proses belajar mengajar menjadi kurang berjalan sebagaimana

mestinya. Dengan kondisi seperti itu tentu akan mempengaruhi hasil belajar di

suatu sekolah.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu lembaga

pendidikan kejuruan tingkat atas berorientasi untuk mempersiapkan memenuhi

tuntunan dunia kerja. Adapun tujuan dari pendidikan menengah bertujuan

untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tingkat SMK adalah mata

pelajaran KEWIRAUSAHAAN. Tujuan diberikan mata pelajaran ini adalah

agar siswa memiliki pengetahuan dan menumbuhkembangkan kesadaran dan

orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan

masyarakat. Dalam arti lain, seorang siswa setelah mempelajari mata pelajaran

kewirausahaan memiliki motivasi untuk berwiraswasta. Motivasi untuk

berwiraswasta ini diharapkan ada pada diri siswa dan mempengaruhi setiap

perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Karena salah satu permasalahan yang

dihadapi oleh bangsa Indonesia sekarang ini adalah rendahnya minat untuk

berwirausaha di kalangan para pemuda. Kalau seandainya para pemuda

mempunyai minat yang kuat untuk berwirausaha, pasti akan bermunculan para

pengusaha-pengusaha muda. Dengan banyaknya orang berwiraswasta maka

banyak juga lapangan pekerjaan yang akan disediakan. Tapi pada

kenyataannya sekarang ini orang berbondong-bondong ingin menjadi

pegawai, terutama pegawai negeri yang selalu dibatasi dalam penerimaannya.

2 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajarn , (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), h .5

Page 9: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

3

Seperti telah disebutkan di atas, bahwa tujuan diberikannya mata

pelajaran kewirausahaan adalah untuk mengetahui dan memiliki pengetahuan

serta menumbuhkembangkan kesadaran orientasi kewirausahaan yang tangguh

dan kuat di kalangan para siswa dan masyarakat. Salah satu cara untuk

mengetahui tingkat keberhasilan dari tujuan tersebut maka diadakan

tes/penilaian. Hasil tes tersebut kemudian dibakukan dalam bentuk angka/nilai

seorang siswa yang memiliki hasil belajar yang tinggi berarti telah memiliki

pengetahuan dan keterampilan seperti yang diajarkan pada mata pelajaran

kewirausahaan, sehingga dalam dirinya juga telah memiliki pengetahuan

tentang berwirausaha. Dengan pengetahuan tersebut, akan berpengaruh juga

terhadap sikap hidupnya, karena dengan adanya belajar suatu organisme

berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.3

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi untuk berwiraswasta

siswa adalah kondisi lingkungan keluarga. Keluarga yang mempunyai jiwa

wiraswasta yang tinggi yang memungkinkan anaknya menjadi siswa dapat

mengembangkan pula jiwa wiraswastanya, sehingga memungkinkan anak

memiliki motivasi berwiraswasta yang lebih besar lagi.

Selain itu lingkungan sekolah juga berpengaruh terhadap motivasi

berwiraswasta. Sekolah yang menerapkan disiplin yang tinggi dan berlatar

belakang siswa yang memiliki sikap hidup positif akan menghasilkan siswa-

siswi yang memiliki hidup yang positif pula. Demikian juga dengan

lingkungan sekitar tempat tinggal siswa, di mana lingkungan masyarakat

sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan sikap hidup siswa.

Prestasi belajar yang baik dalam mata pelajaran kewirausahaan pada

sebuah sekolah yang berada di kawasan Ciputat, yaitu Sekolah Menengah

Kejuruan Dua Mei, maka akan memudahkan siswa bekerja sebagai tenaga

wirausaha, sebab di dalam mata pelajaran kewirausahaan diajarkan

pengetahuan, teknik dan seluk beluk tentang berwirausaha.

Dengan menyenangi pelajaran kewirausahaan dan kesungguhan

belajar, maka siswa memperoleh prestasi belajar pada mata pelajaran tersebut.

3 Dahar Wilis Ratna “Teori-Teori Belajar h .11

Page 10: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

4

Mata pelajaran kewirausahaan yang bertujuan agar siswa-siswinya

mempunyai motivasi untuk berwiraswasta di SMK Dua Mei masih saja

mengalami kesulitan. Kesulitan yang terjadi adalah belum efektifnya mata

pelajaran tersebut dalam memotivasi siswa-siswi untuk berwiraswasta ini

diakibatkan kurangnya dukungan dari sekolah, masyarakat dan orang tua

dalam memberikan motivasi dan membina siswa-siswi untuk berwiraswasta.

Kurangnya motivasi berwiraswasta diakibatkan karena kurangnya

dukungan dari sekolah contohnya masih minimnya fasilitas dalam menunjang

proses pembelajaran sehingga sangat minim sekali keterampilan yang dimiliki

oleh siswa-siswi khususnya pada bidang usaha, ditambah lagi metode

pembelajaran yang diberikan oleh guru masih menggunakan metode lama

sehingga murid kadang merasa jenuh dan malas untuk belajar.

Selain itu dukungan dari pihak luar seperti masyarakatpun masih

sangat minin sekali, mereka seakan masa bodo dengan siswa-siswi, padahal

masyarakat seharusnya ikut bertanggung jawab dan berpartisifasi untuk

mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Selanjutnya dukungan dari pihak keluarga khususnya orang tua sangat

berpengaruh sekali. Akan tetapi masih banyak orang tua murid yang tidak

terlalu memperhatikan anak-anaknya dan kadang banyak di antara mereka

yang memberikan tanggung jawab penuh kepada sekolah bahwa sekolahlah

yang bertanggung jawab atas anak-anak mereka.

Pada kenyataannya hasil belajar siswa khususnya kelas XI tata niaga

di SMK Dua Mei masih di bawah rata-rata sekali, ini terbukti dari hasil

ulangan yang diberikan oleh guru mata pelajaran kewirausahaan masih banyak

siswa-siswi yang nilainya di bawah rata-rata.

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti

Hubungan Hasil Belajar Kewirausahaan Dengan Motivasi Berwiraswasta

Siswa Di SMK Dua Mei Ciputat.

Page 11: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikemukakan masalah-masalah

sebagai berikut:

1. Belum efektifnya mata pelajaran kewirausahaan dalam memberikan

motivasi berwiraswasta kepada siswa-siswi untuk berwiraswasta, karena:

a. Kurangnya fasilitas yang diberikan sekolah dalam proses belajar

mengajar.

b. Metode belajar yang disampaikan oleh guru bidang studi masih

menggunakan metode lama (konvensional).

2. Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran kewirausahaan.

3. Rendahnya dukungan dari pihak sekolah.

4. Rendahnya dukungan dari masyarakat sekitar.

5. Rendahnya dukungan dari keluarga dalam memotivasi anak-anaknya

untuk berwiraswasta.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka, diketahui masalah

motivasi berwiraswasta pada siswa demikian luas dan kompleks karena

masalah itu mengandung berbagai aspek. Dalam penelitian ini, penulis

membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut: ”Hasil belajar yang diambil

dari nilai ulangan siswa-siswi kelas XI Tata Niaga dan hubungannya dengan

motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat”.

D. Perumusan Masalah

Atas dasar uraian pada latar belakang di atas, maka penulis membuat

rumusan penelitian sebagai berikut: ”Seberapa besar tingkat hubungan hasil

belajar kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta Siswa di SMK 2 Mei

Ciputat”.

Page 12: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

6

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan hubungan antara hasil belajar kewirausahaan dengan

motivasi berwiraswasta siswa.

2. Untuk menjelaskan faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar

kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta.

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

khasanah ilmu pengetahuan untuk dapat di telaah lebih lanjut sehingga dapat

diadakan penelitian lanjutan. Selain dari pada itu penelitian ini diharapkan

juga dapat berguna:

1. Bagi peneliti sendiri berharap akan dapat menambah pengalaman dalam

membahas penelitian- penelitian selanjutnya.

2. Bagi lembaga pendidikan khususnya SMK Dua Mei, adalah sebagai bahan

masukan dalam meningkatkan mutu belajar siswa-siswinya.

Page 13: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

7

BAB II

LANDASAN TEORITIK

A. Konsep Hasil Belajar

1. Hasil belajar

Untuk memahami konsep hasil belajar, maka terlebih dahulu akan

dijelaskan tentang pengertian belajar. Hal ini perlu karena hasil belajar

merupakan hasil yang dicapai setelah mengalami proses belajar.

Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri

orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik ataupun

yang kurang baik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga terkait

dalam belajar adalah pengalaman, pengalaman yang berbentuk interaksi

dengan orang lain atau lingkungannya.1

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu

proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.2

Banyak definisi para ahli tentang belajar, di antaranya adalah

sebagai berikut:

a. E.R. Hilgard dan D.G. Marquis, mendefinisikan belajar sebagai

berikut: “Belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam

1Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:PT

Remaja Rosdakarya , 2007), Cet 4, h.155 2 Slameto Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, ( Jakarta :PT Rineka

Cipta, 2010), Cet ke5,h .2.

Page 14: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

8

diri seseorang melalui latihan, pembelajaran dan sebagainya, sehingga

terjadi perubahan dalam diri. Baik belajar itu dilakukan dalam

laboratorium di bawah bimbingan guru atau usaha sendiri dan

lingkungan alami di mana proses belajar itu terjadi.

b. James L. berpendapat belajar adalah upaya yang dilakukan dengan

mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri sendiri dan memperoleh

sendiri. Dengan ini kegiatan belajar harus melalui pengalaman,

menelusuri yang dipelajari dan akhirnya akan menemukan yang

dipelajari.

c. Menurut Henry E. Garrett belajar merupakan proses yang berlangsung

dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang

membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi

terhadap suatu perangsang tertentu.

d. Lester D.Crow dan Alice Crow mendefinisikan belajar adalah upaya

untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan pengetahuan dan sikap-sikap.

e. Robert M. Gagne mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang

terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara

terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.

f. Gordon H. Bower and Ernest R. Hilgard menurut kedua tokoh

Psikologi ini belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada

diri seseorang yang disebabkan oleh situasi tertentu yang terjadi

berulang kali, walaupun sifat masalah dihadapi tidak sama3

Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas, dapat di

kemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan

pengertian tentang belajar, yaitu bahwa.

a. Belajar merupakan perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan

itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga

ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

3Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Penerbit Uhamka Press,

2003),Cet ke 4, h.29-35.

Page 15: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

9

b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman; dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh

pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar;

seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.

c. Untuk disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap; harus

merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.

d. Perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian,

baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian,

pemecahan suatu masalah atau berfikir, keterampilan, kecakapan,

kebiasaan, ataupun sikap.4

e. Situasi belajar mesti bertujuan, dan tujuan-tujuan tersebut diterima,

baik oleh individu maupun masyarakat.5

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sesuatu yang

dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan pengetahuan dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam mengajar, kita harus selalu mengetahui tujuan-tujuan yang

harus kita capai dalam mengajarkan suatu pokok bahasan. Untuk itu kita

merumuskan Tujuan Instruksional Khusus yang didasarkan pada

Taksonomi Bloom tentang tujuan-tujuan perilaku (Bloom, 1956), yang

meliputi tiga domain, yaitu domain kognitif, domain afektif, dan

psikomotorik. Gagne mengemukakan lima hasil belajar, tiga di antaranya

bersifat kognitif, satu bersifat afektif, dan satu lagi bersifat psikomotorik.

Penampilan- penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar disebut

kemampuan- kemampuan (capabilities) (Gagne, 1988).6

Hasil belajar atau achievement merupakan realitas atau pemekaran

dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki

seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

4 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Penerbit Remadja Karya CV,

1985), Cet ke -2, h.81-82 5 Alex Sobur , Psikologi Umum, (Bandung CV Pustaka Setia, 2003), Cet 1,h, 221.

6 Ratna Wilis Dahar , Teori-Teori Belajar, h. 134

Page 16: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

10

keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian

besar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan oleh seseorang adalah

hasil belajar.7

Hasil belajar siswa dirumuskan sebagai tujuan instruksional umum

(TIU) yang dinyatakan dalam bentuk yang lebih spesifik dan merupakan

komponen dari tujuan umum mata kuliah atau bidang studi.8

Hasil yang dicapai dalam belajar adalah perubahan tingkah laku

yang dapat dilihat oleh panca indra atau intelektual yang ada pada individu

tersebut.

2. Teori- Teori Belajar

Pemahaman terhadap berbagai teori belajar ini diperlukan, agar

bagi kaum pendidik yang selalu berharap dengan peserta didiknya dapat

menggunakan teori ini sebagai pisau analisis terhadap tingkah laku belajar

peserta didiknya, di samping dapat diaplikasikan sesuai dengan situasi

belajar yang dihadapi. Teori-teori yang dikemukakan berikut ini

didasarkan pada penelitian para ahli psikologi dan kesempatan anggota

assosiasi psikologi pada umumnya dinominasi oleh Amerika sejak tahun

1898 sejak Edward L.Thordike mengemukakan tulisannya mengenai

Animal Intelligence.

a. Teori Koneksionis Edwar L. Thorndike (1874-1949)

Dasar teori belajar yang dikemukakan oleh Thorndike berawal

dari hubungan (connection) antara kesan-kesan yang ditimbulkan oleh

serapan alat indra terhadap obyek pengamatan dan dengan dorongan

yang ada dalam diri untuk berbuat. Hubungan yang terjadi antara kesan

yang diterima dengan dorongan untuk berbuat ini disebutnya bond

(ikatan) atau connection (hubungan). Menurut teori Thorndike ini,

bahwa peralatan (mediator) antara stimulus atau perangsang yang

datang dari luar dan mengenai tubuh adalah sistem persyaratan. Sistem

persyaratan inilah yang berfungsi menghubungkan perangsang yang

7Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung PT

Remaja Rosdakarya, 2007) , Cet .3, h 102. 8 Nasution Kurikulum Dan Pengajaran , (Jakarta: PT Bumi Aksara ), Cet 2,h 61.

Page 17: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

11

datang dengan respon dari orang yang bersangkutan maka terjadilah

perbuatan belajar yang dapat diperoleh melalui warisan keturunan dan

dari hasil perolehan dari pengalaman melalui belajar.

b. Teori Kondisi Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)

Percobaan klasik Pavlov dimulai dengan anjing berdasarkan

gerak refleksi wajar. Menurut kajiannya bila seekor anjing terbit air

liurnya dan keluar ketika mencium bau yang disukainya seperti daging,

maka gerakan reflek demikian dinamakan gerakan reflek wajar atau

disebutnya uncondicioning reflexes (gerakan refleks yang tidak

bersyarat).

Dari hasil percobaan ia berkesimpulan, bahwa gerak reflex

tersebut dapat dipelajari dan dapat berubah karena adanya latihan

berulang kali. Gerakan refleks ini ada dua macam, ialah gerakan

refleks wajar (unconditioned reflex) dan gerakan refleks tidak wajar

atau bersyarat (conditioned reflex).

Hasil penelitian Pavlov terhadap bagaimana terjadinya proses

belajar melalui perangsang tidak bersyarat dan perangsang bersyarat

yang semula dilakukannya dengan anjing, berpengaruh luas terhadap

teori belajar, terutama terhadap pengembangan teori belajar di

Amerika. Ia telah melakukan secara sistematis, sehingga melahirkan

teori asosiasi belajar antara kaitan perangsang dengan respon dalam

belajar.

c. Teori Belajar Kondisioning Edwin R. Guthrie (1886-1959)

Edwin R. Ghutrie pada awalnya ia seorang ahli tingkah laku

atau behaviorist Amerika yang dalam beberapa aspek mengikuti dan

sejalan dengan Thorndike dan Pavlov. Teori belajarnya didasarkan

pada hubungan antara stimulus dan response (S-R). Aliran behavior

sebagai salah satu aliran dalam psikologi yang didasarnya diletakan

oleh John B. Watson (1878-1959) yang pada tahun 1913 dan

mengumumkan posisinya sebagai ahli tingkah laku (behaviorist).

Menurut behaviorist, bahwa ilmu pengetahuan tentang psikologi harus

Page 18: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

12

didasarkan kepada kajian tentang sesuatu yang dapat diamati,

perangsang phisik dan gerakan-gerakan otot serta hormon yang keluar

dari kelenjar yang ada di dalam tubuh sebagai akibat dari rangsangan.

Para ahli tingkah laku ini berpegang kepada metode ilmiah yang sah

(legitimate scientific method).

Hukum belajar Guthrie adalah “berbagai perangsang yang

disertai oleh gerakan akan menimbulkan gerakan pula”. Prinsip ini

sebagai dasar dari teori belajar.

d. Teori Belajar Psikologi Gestalt (Gestalt Theory): Wolfgang Kohler

Teori belajar Gestalt ini lahir di Jerman pada tahun 1912 yang

dipelopori dan dikembangkan oleh Max Wertheimer (1880-1943) pada

tahun 1912 sebagai reaksi terhadap aliran strukturalisme dalam

psikologi (structural psychology), yaitu system psikologi yang

dikaitkan dengan Wilhelm Wundt, Bapak Psikologi Eksperimen, dan

Edward Bradferd Titchner.

Sebagaimana dikemukakan, oleh para ahli Gestalt, bahwa

kejiwaan manusia terikat kepada pengamatan yang dimilikinya.

Pengamatan ini adalah perwujudan keadaan kejiwaan manusia.

Manusia bukanlah sekedar makhluk reaksi atau responser terhadap

perangsang yang datang kepadanya. Sebagaimana dalam konsep

belajar teori asosiasi, teori Pavlov dan Thorndike sebagaimana telah

dikemukakan di depan, tadi adalah makhluk secara psikologis

mempunyai kesadaran atas pengertian atau insight yang ada dalam

jiwanya.

Menurut teori Gestalt, bahwa dalam belajar pemahaman atau

pengertian memegang peranan amat penting bagi tuntasnya kegiatan

belajar. Belajar bukanlah aktivitas reaktif mekanistis belaka, tapi juga

adanya pemahaman terhadap perangsang yang datang yang tengah

dihadapi di waktu seseorang melakukan aktivitas belajar. Menurut

pendapat ahli Gestalt bahwa situasi belajar ditanggapi sebagai suatu

Page 19: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

13

keseluruhan dan kebulatan yang berhubungan satu unsur dengan unsur

lainnya yang terdapat dalam problema yang dihadapi. 9

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang

menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah

laku atau kecakapan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

adalah sebagai berikut:

a. Kematangan / Pertumbuhan

Mengajarkan sesuatu baru dapat berhasil jika tarap pertumbuhan

pribadi telah memungkinkan potensi-potensi jasmani atau rohaninya

telah matang untuk itu.

b. Kecerdasan/ Intelijensi

Di samping kematangan, dapat atau tidaknya seseorang mempelajari

sesuatu dengan berhasil baik ditentukan dipengaruhi pula oleh taraf

kecerdasannya. Kenyataan menunjukan kepada kita, meskipun anak

yang berumur 14 tahun keatas pada umumnya telah matang untuk

belajar ilmu pasti, tetapi tidak semua anak-anak tersebut pandai dalam

ilmu pasti. Jelas kiranya bahwa dalam belajar selain kematangan,

intelijensi pun turut memegang peranan.

c. Latihan dan Ulangan

Karena sering mengulangi sesuatu, maka kecakapan dan pengetahuan

yang dimilikinya dapat menjadi makin dikuasai dan makin mendalam.

Sebaliknya, tanpa latihan pengalaman-pengalaman yang dimiliki dapat

menjadi hilang atau berkurang. Karena latihan, seringkali mengalami

sesuatu, seseorang dapat timbul minatnya kepada sesuatu itu makin

besar minat makin besar pula perhatiannya sehingga memperbesar

hasratnya untuk mempelajari.

9 Aminudin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Penerbit Uhamka Press,

2003), Cet ke 4, h 42-76.

Page 20: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

14

d. Motivasi

Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan

sesuatu. Motif intristik dapat mendorong seseorang sehingga akhirnya

orang itu menjadi spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu.

e. Sifat-Sifat Pribadi Seseorang

Faktor pribadi seseorang turut pula memegang peranan dalam belajar.

Tiap- tiap orang mempunyai sifat-sifat kepribadiannya masing-masing

yang berbeda antara seseorang dengan yang lain. Sifat-sifat

kepribadian yang ada pada seseorang itu sedikit banyaknya turut pula

mempengaruhi sampai di manakah hasil belajarnya dapat dicapai.

f. Keadaan Keluarga

Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam itu mau tidak

mau turut menentukan bagaimana dan sampai di mana belajar dialami

dan dicapai oleh anak-anak. Termasuk dalam keluarga ini, ada

tidaknya atau tersedia tidaknya fasilitas-fasilitas yang diperlukan

dalam belajar turut memegang peranan penting pula.

g. Guru dan Cara Mengajar

Faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting

pula. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya

pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu

mengajarkan pengetahuan itu kepada anak-anak didiknya, turut

menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak.

h. Alat- alat Pelajaran

Sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang

diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik

dari guru-gurunya, kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu,

akan mempermudah dan mempercepat hasil belajar anak-anak.

i. Motivasi Sosial

Karena belajar itu adalah suatu proses yang timbul dari dalam, maka

faktor motivasi memegang peranan pula. Jika guru atau orang tua

dapat memberikan motivasi yang baik pada anak-anak timbulah dalam

Page 21: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

15

diri anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Motivasi

sosial dapat pula timbul pada anak dari orang lain disekitarnya, seperti

dari orang-orang, tetangga, sanak saudara yang berdekatan dengan

anak itu, dan dari teman-teman sepermainan dan disekolahnya.

j. Lingkungan dan Kesempatan

Seorang anak yang baik, memiliki intelijensi yang baik, bersekolah

disuatu sekolah yang keadaan gurunya dan alat-alatnya baik, belum

tentu pula dapat belajar dengan baik. Umpamanya karena jarak antara

sekolah dan rumah itu jauh, memerlukan kendaraan yang cukup lama

sehingga melelahkan.10

k. Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi

yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses

pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat

langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk

memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu

(Lawson,1991).11

Atkinson (Resnani, 2004) menyatakan bahwa salah satu faktor

penting menjadi daya penggerak bagi seseorang untuk belajar adalah

keinginannya untuk memenuhi kebutuhan untuk sukses serta menjauhi

kegagalan. Jika seseorang memiliki kebutuhan untuk sukses, maka orang

tersebut akan bekerja keras dan terus belajar. 12

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Untuk memahami kegiatan yang disebut belajar, perlu dilakukan

analisa untuk menemukan persoalan- persoalan apa yang terlibat di dalam

kegiatan belajar itu. Sebagai suatu proses sudah barang tentu harus ada

yang diproses (keluaran atau output). Jadi dalam hal ini kita dapat

10

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ( Bandung Penerbit Remadja Karya CV,

1985), Cet ke 2, h,101-105. 11

Muhibbin Syah , Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung PT

Remaja Rosdakarya, 2006), Cet ke1,h. 139. 12

Arman Hakim Nasution dkk , Entreprenenrship Membangun Sprit Teknopreneurship,

(Yogyakarta: CV Andi Offset), h, 24.

Page 22: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

16

menganalisis kegiatan belajar itu dengan pendekatan analisis sistem.

Dengan pendekatan sistem ini sekaligus kita dapat melihat adanya

berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Di dalam proses belajar mengajar di sekolah, maka yang dimaksud

masukan mentah atau raw input adalah siswa sebagai raw input siswa

memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis maupun psikologis.

Mengenai fisiologis ialah bagaimana kondisi fisiknya, panca indranya, dan

sebagainya. Sedangkan yang menyangkut psikologis adalah: minatnya,

tingkat kecerdasannya, bakatnya, motivasinya, kemampuan kognitifnya,

dan sebagainya. Semua ini dapat mempengaruhi bagaimana proses dan

hasil belajarnya.

Termasuk instrumental input atau faktor-faktor yang sengaja

dirancang dan dimanipulasikan adalah: kurikulum atau bahan pelajaran,

guru yang memberikan pengajaran, sarana dan fasilitas, serta manajeman

yang berlaku di sekolah yang bersangkutan. Di dalam keseluruhan sistem

maka instrumental input merupakan faktor yang sangat penting pula dan

paling menentukan dalam pencapaian hasil/ output yang dikehendaki,

karena instrumental input inilah yang menentukan bagaimana proses

belajar mengajar itu akan terjadi di dalam diri si pelajar.

5. Pengukuran Hasil Belajar

Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian kompetensi

secara operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi. Ada tiga

aspek kompetensi yang harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar

capaian kompetensi tersebut, yakni penilaian terhadap (1) penguasaan

materi akademik (kognitif), (2) hasil belajar yang bersifat proses normatif

(afektif), (3) aplikatif produktif (psikomotor).

Domain kognitif meliputi kemampuan memyatakan kembali

konsep atau prinsip yang telah dipelajari, dan kemampuan-kemampuan

intelektual seperti mengaplikasikan prinsif atau konsep, menganalisis,

mensintesis, dan mengevaluasi. Domain afektif meliputi pemilikan minat,

sikap, dan nilai yang dinamakan melalui proses belajar mengajar.

Page 23: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

17

Domain psikomotor mencakup kemampuan yang berupa

keterampilan fisik (motorik) atau keterampilan manipulatif, seperti

misalnya keterampilan menyusun alat-alat percobaan dan melakukan

percobaan.13

6. Hakikat Mata Pelajaran Kewirausahaan

Mata pelajaran atau bidang studi merupakan inti dari proses belajar

mengajar di sekolah sebagai sesuatu yang akan diberikan guru kepada

siswanya. Mata pelajaran yang diberikan kepada siswa mencakup mata

pelajaran bersifat umum dan khusus sesuai dengan jurusan atau program

studi yang ada.

Untuk sekolah umum setingkat SMK pembagian jurusan

berlangsung mulai dari ia duduk di kelas X. Salah satu jurusan di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) yaitu program perdagangan yang memiliki

beberapa mata pelajaran di mana salah satunya adalah mata pelajaran

kewirausahaan. Mata pelajaran kewirausahaan mempunyai tujuan

mewujudkan kemampuan para wirausahawan untuk menghasilkan

kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Kewirausahaan adalah tanggapan

terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta

membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, inovatif, dan

produktif. Kewirausahaan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan

memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh

keuntungan bagi dirinya sendiri atau pelayanan yang lebih baik kepada

pelanggan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan

adalah sikap dan tindakan wirausaha.

Jadi yang dimaksud dengan mata pelajaran kewirausahaan adalah

pelajaran yang diberikan kepada siswa yang bertujuan agar siswa dapat

mengetahui pengetahuan dan keterampilan dalam mewujudkan

13

Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.,(Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), h. 13-14

Page 24: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

18

kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk menghasilkan

kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

B. Hakikat Motivasi berwiraswasta

1. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu

tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung,

tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan,

dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku

tertentu.14

Makin tepat motivasi yang kita berikan, makin berhasil pula

pelajaran itu. Motivasi menentukan intensitas usaha anak untu belajar15

2. Macam-Macam Motivasi

Dalam membicarakan soal macam-macam motivasi, hanya akan

dibahas dari dua sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam

diri pribadi seseorang yang disebut ”motivasi instrinsik” dan motivasi

yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut ”motivasi ekstrinsik”.

a. Motivasi Instrinsik

Motivasi intrinsik ialah motivasi yang timbul dari dalam diri

seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar,

misalnya ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh

pengetahuan. 16

Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif

yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,

karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu. Motivasi itu intrinsik bila tujuannya inheren

14

Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan ,

(Jakarta Bumi Aksara Jakarta, 2008), Cet. 3,hal. 3. 15

Nasution Didaktik Asas-Asas Mengajar ( PT Bumi Aksara Jakarta, 1995) , Cet . 1 h,

76. 16

Alisuf Sobri Psikologi Pendidikan ( Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995) cet, 1. 85.

Page 25: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

19

dengan situasi belajar dan bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak

didik untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung didalam pelajaran

itu.

Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya,

maka ia secara sadar akan melakukan sesuatu kegiatan yang tidak

memerlukan motivasi dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar,

motivasi instrinsik sangat diperlukan, terutama belajar sendiri.

Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali

melakukan aktivitas belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki

motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Jadi, motivasi

intrinsik muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial, bukan

sekadar atribut dan serimonial.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik ialah motivasi yang datangnya dari luar diri

individu, atau motivasi ini tidak ada kaitannya dengan tujuan belajar,

seperti: belajar karena takut kepada guru, atau karena ingin lulus, ingin

memperoleh nilai tinggi, yang semuanya itu tidak berkaitan langsung

dengan tujuan belajar yang dilaksanakan.

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik.

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena

adanya perangsang dari luar.

Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak

diperlukan dan tidak baik untuk pendidikan. Motivasi ekstrinsik

diperlukan agar anak didik mau belajar. 17

Motif dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu

(1) motif biogenetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-

kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya, misalnya lapar,

haus, kebutuhan akan kegiatan dan istirahat, mengambil nafas,

seksualitas dan sebagainya;

17

Syaiful Bahri Djumaroh Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), Cet. 1,

h. 115-117.

Page 26: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

20

(2) motif sosiogenitas, yaitu motif-motif yang berkembang berasal dari

lingkungan kebudanyaan tempat orang tersebut berada. Jadi, motif

ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh

lingkungan kebudanyaan setempat.

Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk

melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan

demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri

seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang

lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

Dari sudut sumber yang menimbulkannya, motif dibedakan

menjadi dua macam, yaitu motif intrinsik dan ekstrinsik.

1) Motif intrinsik, timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari

dalam karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu

sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Jenis motivasi ini timbul

dari dalam diri individu sendiri tanpa paksaan dorongan dari orang

lain.

2) Motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar

individu misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang

positif terhadap kegiatan pendidikan timbul karena melihat

manfaatnya. 18

Berikut ini beberapa hal yang dapat menimbulkan motif

ekstrinsik, antara lain:

a) Pendidikan memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang

berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya,

maupun keyakinannya.

b) Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan

kegiatan pendidikannya.

18

Prof. Pupuh Fathurrohman, M Sobry Sutikno Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT Refika Adidarma ), Cet. 1, h, 19-

20.

Page 27: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

21

c) Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga

pengarahan kepada anak didiknya dan membantu, apabila

mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi atau akademis.

d) Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan

penguasaan bidang studi dan materi yang diajarkan pada

peserta didiknya.

e) Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian

kepada profesinya sebagai pendidik.19

Menurut M. Utsman Najati, motivasi adalah kekuatan

penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan

menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan

tertentu. Motivasi mempunyai tiga komponen pokok, yaitu:

1) Menggerakkan. Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan

pada individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara

tertentu.

2) Mengarahkan. Berarti motivasi mengarahkan tingkah laku. Dengan

demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku

individu diarahkan terhadap sesuatu.

3) Menopang. Artinya, motivasi digunakan untuk menjaga dan

menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan

intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan- kekuatan

individu.

Menurut Hoyt dan misked motivasi adalah kekuatan-kekuatan

yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan,

pernyataan-pernyataan ketenagaan atau mekanisme-mekanisme

lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan

kearah pencapaian tujuan-tujuan personal.20

19

Hamzah B. Uno Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan ,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008 ), Cet. 3,hal. 4. 20

Abdul Rahman Sholeh, Suatu Pengantar dalam Persfektif islam, (Jakarta: kencana,

2008 ), Cet. ke 3 hal.183-184.

Page 28: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

22

Menurut Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan,

yaitu: kebutuhan

1) fisiologis: yaitu kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital,

menyangkut fungsi-fungsi biologis, seperti kebutuhan akan

pangan, sandang, dan papan, kesehatan dan kebutuhan seks.

2) Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and security).

Seperti perlindungan dari bahaya dan ancaman,penyakit, perang,

kelaparan, dan perlakuan tidak adil.

3) Kebutuhan sosial, yaitu meliputi antara lain kebutuhan akan cinta,

diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok,

rasa setia kawan, dan kerjasama.

4) Kebutuhan akan penghargaan, termasuk kebutuhan dihargai karena

prestasi, kemampuan, status, pangkat.

5) Kebutuhan akan aktualisasi diri, seperti kebutuhan mempertinggi

potensi-potensi yang dimiliki, mengembangkan diri secara

maksimum, kreativitas, dan ekspresi diri.

Hirarki yang diajukan oleh maslow ini merupakan suatu urutan

kebutuhan yang bersifat kaku, tetapi dalam kenyataannya sehari-

hari pengajar mungkin menemukan pengecualian-pengecualian.

Hal ini disebabkan karena sering kali tingkah laku tidak

dibangkitkan oleh penyebab, melainkan oleh beberapa penyebab.

Page 29: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

23

HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW.21

Kebutuhan Aktualisasi

Mendapatkan kepuasan diri

dan menyadari potensinya

Kebutuhan ekstetik

Keserasian, keteraturan, dan keindahan

Kebutuhan Kognitif

Mengetahui, memahami dan menjelajahi

Kebutuhan akan penghargaan

Berprestasi, berkompetensi dan

mendapatkan dukungan dan pengakuan

Kebutuhan Akan Cinta dan Rasa Memiliki

Berafiliasi dengan orang lain, diterima dan memiliki

Kebutuhan akan Rasa Aman

Merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya

Kebutuhan Psikologis

Rasa lapar, haus dan sebagainya

3. Fungsi Motivasi

Motivasi mempunyai tiga fungsi yakni:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepas energi.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu, dengan

menyampingkan perbuatan- perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan

itu.22

21

Ibid hal 190-192 22

Nasution Didaktik Asas-Asas Mengajar, ( Jakarta: Bumi Aksara , 1995) h. 76-77

Page 30: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

24

4. Pengertian Berwiraswasta

Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan istilah

wirausaha. Di dalam berbagai literatur dapat dilihat bahwa pengertian

wiraswasta sama dengan wirausaha, demikian pula penggunaan istilah

wirausaha seperti sama dengan wiraswasta.

Istilah wirausahawan ada yang menghubungkan dengan istilah

saudagar. Walaupun sama artinya dalam bahasa sansekerta, tetapi

maknanya berlainan. Wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira, swa, dan sta,

masing-masing berarti: wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi

luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki

keagungan watak; swa artinya sendiri, dan sta artinya berdiri.

Sedangkan saudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu,

dan dagar artinya akal. Jadi, saudagar artinya seribu akal. (Taufik Rashid,

1981:4). Bertolak dari ungkapan etimologis diatas, maka wiraswasta

berarti keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi

kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang

ada pada diri sendiri.(Wasty Soemanto 1984:43)

Melihat kepada pengertian-pengertian diatas maka DR. Daoed

Yoesoef (1981-78) Menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah:

a. Memimpin usaha, baik secara teknis dan ekonomis, dengan berbagai

aspek fungsional seperti berikut:

1) Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara

penuh (owner) atau secara bagian (co-owner).

2) Mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab atau

manager.

3) Menerima tantangan ketidakpastian dan karenanya menanggung

resiko ekonomi yang sulit diukur secara kuantitatif dan kualitatif.

4) Mempelopori usaha baru, menerapkan kombinasi-kombinasi baru,

jadi disini wiraswasta sebagai pioner, tokoh yang dinamis,

organisator, kordinator.

Page 31: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

25

5) Penemu (inovator), peniru (imitator), dan yang berhubungan

dengan ini, penyalur memindahkan teknologi.

b. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal

c. Membawa usaha kearah kemajuan, perluasan, perkembangan melalui

jalan kepemimpinan ekonomi demi:

1) Kenaikan prestise

2) Kebebasan (independency), kekuasaan dan kehormatan.

3) Kontinuitas usaha.23

Menurut Prof. DR. Haryati Subadio, Pengertian wiraswasta adalah

manusia teladan yang berbudi luhur yaitu manusia yang mampu berdiri

atas kemampuan sendiri, tidak saja hanya dalam sektor swasta tapi juga

dalam sektor negara.

Sedangkan DR. Sudjoko menyatakan bahwa wiraswasta adalah

mereka yang memiliki dan masih memiliki nilai-nilai manusia perintis,

pelopor dan pejuang kemerdekaan.

Jadi seorang wiraswasta adalah seorang usahawan yang disamping

mampu berusaha dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga khususnya

secara tepat guna (tepat dan berguna, efektif dan efisien). Juga berwatak

merdeka lahir batin serta berbudi luhur. 24

Manfaat adanya wirausaha banyak sekali. Lebih rinci manfaatnya

antara lain:

a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi

penganguran.

b. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi,

distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya.

c. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi yang

unggul yang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu

adalah orang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.

23

Alma Buchari Kewirausahaan, ( Bandung : Alfabeta , 2007), Cet 2, h. 16-17. 24

Ibid, h. 19-21

Page 32: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

26

d. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha

selalu menjaga dan membangun lingkungan.

e. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan

sosial, sesuai dengan kemampuannya.

f. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin,

jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaannya.

g. Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak

melupakan perintah-perintah agama, dekat kepada Allah SWT.

h. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya daan tidak boros.

i. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun

kebersihan lingkungan. 25

Keuntungan dan kelemahan menjadi wiraswasta adalah sebagai

berikut:

Keuntungan

1) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.

2) Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi

seseorang secara penuh.

3) Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara

maksimal.

4) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha

konkrit.

5) Terbuka usaha untuk menjadi bos.

Kerugian

1) Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai

resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi dengan baik, maka berarti

wirausaha telah menggeser resiko tersebut.

2) Bekerja keras dan waktu/ jam kerjanya panjang.

3) Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab

dia harus berhemat.

25

Ibid H. 1-2

Page 33: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

27

4) Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia

buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang

dihadapinya.26

Dari definisi-definisi di atas maka dapat didefinisikan bahwa

pengertian motivasi berwiraswasta adalah suatu dorongan yang dimiliki oleh

seseorang yang mempunyai jiwa yang tangguh, mempunyai kreasi untuk maju

dalam melaksanakan suatu usaha yang ia rintis.

C. Kerangka Berfikir

Setiap materi pelajaran diharapkan memiliki tujuan dalam kategori

ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotor. Dalam hubungannya dengan

mata pelajaran kewirausahaan ini memiliki tujuan agar siswa memiliki

pengetahuan tentang berwiraswasta dan diharapkan juga mempunyai motivasi

berwiraswasta. Motivasi berwiraswasta diharapkan ada pada diri siswa dan

mempengaruhi semua perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dan motivasi

dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan faktor dari luar individu.

Salah satu tujuan mempelajari pelajaran kewirausahaan adalah untuk

memiliki pengetahuan tentang berwiraswasta. Untuk mengetahui berhasil

tidaknya tujuan tersebut, maka dilakukan penilaian. Penilaian tersebut

berbentuk skor, seorang siswa yang memiliki pengetahuan seperti yang

diajarkan pada mata pelajaran kewirausahan. Karena hasil belajar yang tinggi

mencerminkan terkuasainya pengetahuan tentang mata pelajaran tertentu.

Dengan mengetahui pengetahuan tersebut, seyogyanya dapat diaplikasikan

dalam sikap dan perilakunya, sehingga seorang siswa yang memiliki hasil

belajar mata pelajaran kewirausahaan yang tinngi dapat diasumsikan memiliki

motivasi berwiraswasta positif. Demikian juga sebaliknya, jika seorang siswa

memiliki hasil belajar kewirausahaan yang rendah, maka motivasi

berwiraswasta juga akan negatif.

26

Ibid h, 4

Page 34: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

28

D. Hipotesis

Hipotesis secara umum yang penulis ajukan adalah Hasil belajar siswa

yang tinggi pada mata pelajaran kewirausahaan dapat berpengaruh positif

terhadap motivasi berwiraswasta bagi siswa-siswi yang dapat mempengaruhi

perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun hipotesis secara khusus adalah sebagai berikut:

Ho : Terdapat hubungan antara hasil belajar kewirausahaan dengan

motivasi berwiraswasta siswa SMK Dua Mei Ciputat.

Hi : Tidak terdapat pengaruh antara hasil belajar kewirausahaan dengan

motivasi berwiraswasta siswa SMK Dua Mei Ciputat.

Page 35: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Dua MEI yang berlokasi di Jl. H.

Abdul Ghani No. 135 Cempaka Putih Ciputat – Tangerang.

Adapun penelitian ini dilaksanakan pada Juni 2010 sampai dengan Juli

2010 dengan mengujungi sekolah yang diteliti, untuk mendapatkan gambaran

umum tentang SMK Dua Mei Ciputat Tangerang.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan

mengumpulkan berbagai data dan informasi dalam rangka menjawab

perumusan masalah seberapa besar hasil belajar kewirausahaan dalam

meningkatkan motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat apa

adanya sesuai yang terjadi di lapangan, dan dengan menggunakan dua

variabel.

C. Variabel penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang jadi pengamatan. Pertama

adalah variabel bebas dalam penelitian ini adalah hasil pembelajaran

kewirausahaan dan yang kedua adalah variabel terikat yaitu motivasi

berwiraswasta.

Page 36: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

30

1. Variabel Hasil Belajar

a. Definisi Konseptual

Hasil belajar adalah hasil yang didapat oleh siswa setelah

mengalami proses pembelajaran dengan adanya perubahan kepandaian,

kecakapan atau kemampuan, dan tingkah laku pada diri siswa.

b. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah skor yang diperoleh dari jawaban

responden terhadap instrumen pada variabel hasil belajar

kewirausahaan yang mengukur seberapa besar hasil yang didapat oleh

siswa dalam mata pelajaran kewirausahaan.

c. Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk variabel Hasil belajar adalah

nilai siswa kelas XI Tata Niaga.

2. Variabel Motivasi Berwiraswasta

a. Definisi Konseptual

Motivasi berwiraswasta adalah kemampuan seseorang untuk

melakukan sesuatu usaha dan berusaha memajukan usahanya dengan

menggunakan pengetahuan-pengetahuan bisnis,dan kreativitasnya

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

b. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah skor yang diperoleh dari jawaban

responden terhadap instrumen pada variabel motivasi berwiraswasta

yang mengukur seberapa besar motivasi yang di miliki siswa untuk

berwiraswasta .

c. Kisi-kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk variabel Motivasi

berwiraswasta adalah sebagai berikut:

Page 37: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

31

Ta

bel

1

Kis

i-k

isi

soa

l a

ng

ket

hasi

l b

ela

jar

kew

ira

usa

haa

n d

eng

an

mo

tiv

asi

ber

wir

asw

ast

a s

isw

a d

i S

MK

Du

a M

ei

Un

tuk

mem

per

ole

h

dat

a d

an i

nfo

rmas

i

ten

tan

g m

oti

vas

i

ber

wir

asw

asta

sis

wa

HI

Hu

bu

ngan

yan

g

sign

ifik

an d

ari

has

il

bel

ajar

kew

irau

sah

aan

sis

wa

SM

K D

ua

Mei

den

gan

mo

tiv

asi

ber

wir

asw

asta

sis

wa

1.

Mo

tiv

asi

ber

wir

asw

asta

sisw

a S

MK

D

ua

Mei

1.1

In

tris

tik

1

.2 E

kst

rin

stik

1.

Dis

ipli

n

2.

Pen

gam

bil

an k

epu

tusa

n

3.

Sik

ap m

enta

l

4.

Tan

tan

gan

5.

Men

gat

asi

mas

alah

6.

Men

yu

sun

ren

can

a

7.

Men

cip

tak

an k

iat

8.

Bek

al p

end

idik

an

9.

Tu

juan

usa

ha

10

. M

emaj

uk

an w

iras

was

ta

11

. M

emu

pu

k r

asa

per

can

ya

dir

i

12

. M

enuju

keb

erh

asil

an

13

. M

emaj

uk

an w

irau

sah

a

14

. B

eker

ja b

ersa

ma

15

. P

engar

uh

lin

gk

un

gan

16

. M

engik

uti

jej

ak o

ran

g t

ua

17

. P

erm

od

alan

18

. D

asar

Pen

gal

aman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Page 38: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

32

D. Populasi dan Sampel

Jumlah total populasi siswa SMK Dua Mei berjumlah 415 siswa yang

terdiri dari kelas X Akuntansi berjumlah 44 siswa,kelas X Administrasi

Perkantoran berjumlah 44 siswa,kelas X Penjualan berjumlah 41 siswa,kelas

XI Akuntansi berjumlah 39 siswa,kelas XI Administrasi Perkantoran

berjumlah 42, kelas XI Penjualan berjumlah 39 siswa, kelas XII Akuntansi

berjumlah 68 siswa,kelas XII Administrasi Perkantoran berjumlah 77 siswa,

dan kelas XII Penjualan berjumlah 19 siswa.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh siswa kelas

XI Penjualan yang berjumlah 39 orang.

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka populasi dan sampel yang akan

diambil adalah sebanyak siswa kelas XI Penjualan yang berjumlah 39 siswa,

karna untuk jurusan Penjualan, mata pelajaran kewirausahaan sangat sesuai

dengan jurusan mereka yang berorientasi mencetak para wirausahawan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Angket, teknik ini bertujuan untuk menggali informasi yang akurat dan

jelas tentang persepsi/pandangan siswa terhadap motivasi berwiraswasta

2. Wawancara, teknik ini digunakan untuk menggali dan mendalami hasil

angket tentang penerapan mata pelajaran kewirausahaan terkait dengan

motivasi berwiraswasta siswa. Wawancara ini dilakukan secara langsung

kepada guru bidang studi kewirausahaan dan orang tua murid. Wawancara

ini untuk mempertajam keterangan data dari angket mengenai motivasi

berwiraswasta siswa.

Page 39: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

33

F. Teknik Analisis Data

Penggunaan tehnik analisis data dalam penelitian ini sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui seberapa besar hubungan

hasil belajar kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta siswa di SMK

Dua Mei Ciputat. Maka data yang penulis sebarkan diolah menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing

Dalam pengelolaan data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing. Ini berarti semua angket harus diteliti satu persatu tentang

kelengkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari

kekeliruan dan kesalahan.

2. Skoring

Setelah melalui tahap editing, maka selanjutnya penulis

memberikan skor terhadap pertanyaan yang ada pada angket. Pernyataan

positif diberi skor, 5,4,3,2,1.

3. Tabulating

Selanjutnya, penghitungan terhadap hasil skor yang telah ada.

Penulis memindahkan jawaban responden kedalam blangko yang telah

tersusun rapih dan rinci dalam bentuk tabel, melalui penghitungan-

penghitungan dengan menggunakan data statistik berupa prosentase atau

frekuensi relatif dengan menggunakan rumus

P = %100N

f

P = Prosentase

F = Frekuensi jumlah responden

N = Jumlah data responden

Hasil prosentase ini penulis memasukan kedalam tabel dan kemudian

dianalisis dan di interprestasikan analisa data sebagai hasil penelitian, penulis

Page 40: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

34

lakukan dengan memberikan tafsiran, interprestasi terhadap angka-angka hasil

prosentase yang terdapat dalam tabel.

Setelah itu, penulis menentukan kriteria data kuantitatif berdasarkan

nilai rata-rata angket, yakni sebagai berikut:

1. Sangat tidak setuju (STS) nilai (1)

2. Tidak setuju (ST) nilai (2)

3. Ragu-ragu (RG) nilai (3)

4. Setuju (S) nilai (4)

5. Sangat setuju (SS) nilai (5)

Page 41: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tentang Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Sekolah Menengah Kejuruan Dua Mei

SMK Dua Mei merupakan sekolah menengah kejuruan yang

bernaung dalam sebuah Yayasan Lembaga Pendidikan Dua Mei yang

berdiri sejak tahun 1985 dan berpusat di Jalan H. Abdul Gani No. 135

Cempaka Putih Ciputat Timur-Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.

Bergerak dalam dunia pendidikan dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, SMK.

SMK Dua Mei dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan back ground

pendidikan yaitu Bapak Drs. Kosasih dan dibantu oleh staf pengajar (guru)

dan beberapa orang pengurus sekolah. Untuk lebih jelasnya mengenai

gambaran SMK Dua Mei dapat dilihat pada Struktur organisasi di bawah

ini.

Page 42: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

36

TABEL 2

YAYASAN

Kepala Sekolah

Drs. E. Kosasih NIP. 131477120

TATA USAHA

WKS KESISWAAN Dra. Susi Herawati

WKS KURIKULUM

Drs. Syamsul Bahri

KJ SEKRETARIS Dra. Kusumastuti

KJ PENJUALAN Dra. Sugihastuti

KJ AKUNTANSI Dra. Indriyanti

Pembina OSIS Ds. Fahrul Lael

GURU

SISWA OSIS

Page 43: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

37

B. Deskripsi Data

Setelah data tentang motivasi berwiraswasta siswa melalui angket

diperoleh, maka kemudian data tersebut dideskripsikan ke dalam bentuk tabel

deskriptif dengan menggunakan rumus:

P = %100N

f

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3

Dalam Mendirikan Usaha diperlukan Disiplin yang Tinggi

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 29 74,3%

SETUJU 10 25,7%

RAGU-RAGU 0 0%

TIDAK SETUJU 0 0%

SANGAT TIDAK SETUJU 0 0%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan No. 1 dapat diketahui sebanyak 74,3% siswa

menyatakan sangat setuju dalam mendirikan usaha diperlukan disiplin yang

tinggi, 25,70% siswa setuju, 0% siswa ragu-ragu, 0% siswa sangat yang tidak

setuju 0% dan siswa yang sangat tidak setuju 0%. Ini menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa sangat setuju bahwa dalam mendirikan usaha diperlukan

disiplin yang tinggi.

Page 44: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

38

Tabel 4

Seorang Wirausaha Harus Dapat Memutuskan Masalah Dengan Cepat

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 6 15%

SETUJU 31 80%

RAGU-RAGU 1 2,5%

TIDAK SETUJU 1 2,5%

SANGAT TIDAK SETUJU 0 0%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no. 2 dapat diketahui sebanyak 15% siswa yang

sangat setuju bahwa seorang wirausaha harus dapat memutuskan masalah

dengan cepat, 80% siswa yang setuju, 2,5% siswa yang ragu-ragu, 2,5% siswa

yang tidak setuju dan 0% siswa yang sangat tidak setuju. Ini menunjukkan

bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa seorang wirausaha harus dapat

memutuskan masalah dengan cepat.

Tabel 5

Seorang Wiraswasta Mempunyai Sikap Mental yang Baik Hendaknya Juga

Mempunyai Pengalaman Bekerja dalam Berwiraswasta

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 22 56,5%

SETUJU 16 41%

RAGU-RAGU 1 2,5%

TIDAK SETUJU 0 0%

SANGAT TIDAK SETUJU 0 0%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no. 3 dapat diketahui sebanyak 56,5% siswa yang

sangat setuju bahwa seorang wiraswasta harus mempunyai sikap mental yang

baik hendaknya juga mempunyai pengalaman bekerja dalam berwiraswasta,

41% siswa yang setuju, 2,5% siswa yang ragu-ragu, 0% siswa yang tidak

Page 45: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

39

setuju dan sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

sangat setuju bahwa seorang wiraswasta harus mempunyai sikap mental yang

baik hendaknya juga mempunyai pengalaman bekerja dalam berwiraswasta.

Tabel 6

Pekerjaan Seorang Wirausaha Merupakan Pekerjaan yang

Mempunyai Banyak Tantangan

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 10 25,7%

SETUJU 17 43,5%

RAGU-RAGU 11 28,3%

TIDAK SETUJU 1 2,5%

SANGAT TIDAK SETUJU 0% 0%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no. 4 dapat diketahui sebanyak 25,7% siswa yang

sangat setuju bahwa pekerjaan seorang wirausaha merupakan pekerjaan yang

mempunyai banyak tantangan, 43,5% siswa yang setuju, 28,3% siswa yang

ragu-ragu, 2,5% siswa yang tidak setuju dan 0% untuk siswa yang

menyatakan sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa siswa setuju bahwa

pekerjaan seorang wirausaha merupakan pekerjaan yang mempunyai banyak

tantangan.

Tabel 7

Seorang Wirausha Selalu Bersikap Positif

Terhadap Berbagai Masalah yang dihadapi

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 17 43,6%

SETUJU 16 41%

RAGU-RAGU 5 12,9%

TIDAK SETUJU 1 2,5%

SANGAT TIDAK SETUJU

JUMLAH 39 100%

Page 46: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

40

Pada pertanyaan no.5 dapat diketahui sebanyak 43,6% siswa yang

menyatakan sangat setuju bahwa seorang wirausaha selalu bersikap positif

terhadap berbagai masalah yang dihadapi, 41% siswa yang setuju, 12,9%

siswa yang ragu-ragu 2,5% siswa yang tidak setuju dan 0% siswa yang sangat

tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa siswa sangat setuju bahwa seorang

wirausaha harus bersikap positif terhadap berbagai masalah yang dihadapi.

Tabel 8

Seorang Wirausaha Harus Dapat Menyusun Rencana Kerja,

Baik Jangka Pendek dan Jangka Panjang

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 21 54%

SETUJU 16 41%

RAGU-RAGU 2 5%

TIDAK SETUJU 0 0%

SANGAT TIDAK SETUJU 0 0%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no.6 dapat diketahui sebanyak 54% siswa yang sangat

setuju bahwa seorang wirausaha harus dapat menyusun rencana kerja, baik

jangka pendek dan jangka panjang, 41% siswa yang setuju, 5% siswa yang

ragu-ragu, dan 0% untuk siswa yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Ini menunjukkan bahwa siswa sangat setuju bahwa seorang wirausaha

harus dapat menyusun rencana kerja, baik jangka pendek dan jangka panjang.

Page 47: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

41

Tabel 9

Seorang wiraswasta harus selalu berusaha menciptakan kiat dan terobosan baru

sesuai dengan perkembangan teknologi dan selera konsumen

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 22 56,5%

SETUJU 15 38,5%

RAGU-RAGU 2 5%

TIDAK SETUJU 0 0%

SANGAT TIDAK SETUJU 0 0%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no.7 dapat diketahui sebanyak 56,5% siswa yang

sangat setuju bahwa Seorang wiraswasta harus selalu berusaha menciptakan

kiat dan terobosan baru sesuai dengan perkembangan teknologi dan selera

konsumen, 38,5% siswa yang setuju, 5% siswa yang ragu-ragu, dan 0% untuk

siswa yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Ini menunjukkan

bahwa siswa sangat setuju bahwa seorang wirausaha harus selalu berusaha

menciptakan kiat dan terobosan baru sesuai dengan perkembangan teknologi

dan selera konsumen.

Tabel 10

Dalam berwiraswasta tidak perlu ditunjang dengan pendidikan non formal

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 0 0%

SETUJU 14 36%

RAGU-RAGU 16 41%

TIDAK SETUJU 9 23%

SANGAT TIDAK SETUJU 0% 0%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no.8 dapat diketahui 0% siswa yang sangat setuju

bahwa dalam berwiraswasta tidak perlu ditunjang dengan pendidikan non

Page 48: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

42

formal, 36% siswa yang setuju, 41% siswa yang ragu-ragu, 23% siswa yang

tidak setuju dan 0% untuk jawaban sangat tidak setuju. Ini menunjukkan

bahwa sebagian besar siswa ragu-ragu bahwa dalam berwiraswasta tidak perlu

ditunjang dengan pendidikan formal.

Tabel 11

Seorang wiraswasta tidak perlu menerapkan tujuan usaha yang hendak dicapai

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 1 2,5%

SETUJU 8 20,5%

RAGU-RAGU 7 18%

TIDAK SETUJU 17 43,6%

SANGAT TIDAK SETUJU 6 15,4%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no.9 dapat diketahui 2,5% siswa yang sangat setuju

bahwa seorang wirausaha tidak perlu menerapkan tujuan usaha yang hendak

dicapai, 20,5% siswa yang setuju, 18% siswa yang ragu-ragu, 43,6% siswa

yang tidak setuju dan 15,4% untuk jawaban sangat tidak setuju. Ini

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju bahwa seorang

wirausaha tidak perlu menerapkan tujuan usaha yang dicapai.

Tabel 12

Seorang wiraswasta mempunyai prinsip tidak mudah menyerah dalam

menghadapi berbagai tantangan usahanya

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 27 69,3%

SETUJU 12 30,7%

RAGU-RAGU 0 0%

TIDAK SETUJU 0 0%

SANGAT TIDAK SETUJU 0 0%

JUMLAH 39 100%

Page 49: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

43

Pada pertanyaan no.10 dapat diketahui 69,3% siswa yang sangat

setuju bahwa seorang wiraswasta mempunyai , 20,5% siswa yang setuju, 18%

siswa yang ragu-ragu, 43,6% siswa yang tidak setuju dan 15,4% untuk

jawaban sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak setuju bahwa seorang wirausaha tidak perlu menerapkan tujuan usaha

yang dicapai.

Tabel 13

Seorang wiraswasta harus memiliki kepercayaan diri dan berusaha mencari

penghasilan dan keuntungan

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 16 41%

SETUJU 22 56,5%

RAGU-RAGU 1 2,5%

TIDAK SETUJU 0 0%

SANGAT TIDAK SETUJU 0 0%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no.11 dapat diketahui 41% siswa yang sangat setuju

bahwa seorang wiraswasta harus memiliki kepercayaan diri dan berusaha

mencari penghasilan dan keuntungan , 56,5% siswa yang setuju, 2,5% siswa

yang ragu-ragu, dan 0% untuk jawaban tidak setuju dan jawaban sangat tidak

setuju. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa seorang

wiraswasta harus memiliki kepercayaan diri dan berusaha mencari

penghasilan dan keuntungan.

Page 50: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

44

Tabel 14

Untuk mencapai kemajuan dalam berwiraswasta yang perlu diperhatikan adalah

mencari keuntungan yang sebesar-besarnya

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 9 23%

SETUJU R 11 28,8%

RAGU-RAGU 12 30,7%

TIDAK SETUJU 4 10%

SANGAT TIDAK SETUJU 3 7,5%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no.12 dapat diketahui 23% siswa yang sangat setuju

bahwa untuk mencapai kemajuan dalam berwiraswasta yang perlu

diperhatikan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, 28,8% siswa

yang setuju, 30,7% siswa yang ragu-ragu, 10% untuk jawaban tidak setuju dan

7,5 untuk jawaban sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa ragu-ragu bahwa untuk mencapai kemajuan dalam berwiraswasta yang

perlu diperhatikan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.

Tabel 15

Pengalaman berwiraswasta sangat menentukan keberhasilan seseorang

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 10 25,6%

SETUJU 21 53,9%

RAGU-RAGU 5 12,9%

TIDAK SETUJU 3 7,6%

SANGAT TIDAK SETUJU 0 0%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no.13 dapat diketahui 25,6% siswa yang sangat

setuju bahwa pengalaman berwiraswasta sangat menentukan keberhasilan

seseorang, 53,9% siswa yang setuju, 12,9% siswa yang ragu-ragu,7,6% untuk

jawaban tidak setuju dan 0% untuk jawaban sangat tidak setuju. Ini

Page 51: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

45

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa pengalaman

berwiraswasta sangat menentukan keberhasilan seseorang.

Tabel 16

Seorang wiraswasta tidak perlu bekerja dengan orang lain untuk menerima

petunjuk dan melakukannya secara sukarela

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 3 7,5%

SETUJU 7 18%

RAGU-RAGU 10 25,7%

TIDAK SETUJU 12 30,8%

SANGAT TIDAK SETUJU 7 18%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no.14 dapat diketahui 7,5% siswa yang sangat setuju

bahwa Seorang wiraswasta tidak perlu bekerja dengan orang lain untuk

menerima petunjuk dan melakukannya secara sukarela, 18% siswa yang

setuju, 25,7% siswa yang ragu-ragu,30,8% untuk jawaban tidak setuju dan

18% untuk jawaban sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa sebagian

besar siswa tidak setuju bahwa seorang wiraswasta tidak perlu bekerja dengan

orang lain untuk menerima petunjuk dan melakukannya secara sukarela.

Tabel 17

Keberhasilan seseorang dalam berwiraswasta tidak dipengaruhi oleh lingkungan

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 4 10,2%

SETUJU 11 28,3%

RAGU-RAGU 8 20,5%

TIDAK SETUJU 15 38,5%

SANGAT TIDAK SETUJU 1 2,5%

JUMLAH 39 100%

Page 52: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

46

Pada pertanyaan no.15 dapat diketahui 10,2% siswa yang sangat

setuju bahwa keberhasilan seseorang dalam berwiraswasta tidak dipengaruhi

oleh lingkungan, 28,3 % siswa yang setuju, 20,5% siswa yang ragu-ragu,38,5

% untuk jawaban tidak setuju dan 2,5 % untuk jawaban sangat tidak setuju.

Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju bahwa keberhasilan

seseorang dalam berwiraswasta tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

Tabel 18

Orang tua anda adalah termasuk orang yang berhasil dalam berwiraswasta

dan anda akan mengikuti jejaknya

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 9 23%

SETUJU 15 38,56%

RAGU-RAGU 9 23%

TIDAK SETUJU 6 15,44%

SANGAT TIDAK SETUJU 0 0%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no.16 dapat diketahui 23 % siswa yang sangat setuju

bahwa orang tua anda termasuk orang tua yang berhasil dalam berwiraswasta

dan akan mengikuti jejaknya, 38,56 % siswa yang setuju, 23 % siswa yang

ragu-ragu,15,44 % untuk jawaban tidak setuju dan 0 % untuk jawaban sangat

tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa orang

tua anda termasuk orang tua yang berhasil dalam berwiraswasta dan akan

mengikuti jejaknya. Dan dari hasil wawancara pun dapat ditarik kesimpulan

bahwa salah satu siswa yang orang tuanya seorang wirausahawan maka

anaknya memiliki keinginan untuk mengikuti jejak orang tuanya untuk

berwiraswasta.

Page 53: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

47

Tabel 19

Untuk menjadi seorang wiraswasta harus ditunjang

dengan modal yang cukup besar

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 1 2,5%

SETUJU 8 20,52%

RAGU-RAGU 15 38,56%

TIDAK SETUJU 11 28,21%

SANGAT TIDAK SETUJU 4 10,21%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no.17 dapat diketahui 2,5 % siswa yang sangat setuju

bahwa untuk menjadi seorang wiraswasta harus ditunjang dengan modal yang

cukup besar, 20,52 % siswa yang setuju, 38,56 % siswa yang ragu-ragu,28,21

% untuk jawaban tidak setuju dan 10,21 % untuk jawaban sangat tidak setuju.

Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa ragu-ragu bahwa untuk menjadi

seorang wiraswasta harus ditunjang dengan modal yang cukup besar

Tabel 20

pengalaman dapat menentukan seseorang akan berhasil dalam berwiraswasta

SKALA FREKUENSI PROSENTASE

SANGAT SETUJU 14 35,9%

SETUJU 13 33,4%

RAGU-RAGU 11 28,2%

TIDAK SETUJU 0%

SANGAT TIDAK SETUJU 1 2,5%

JUMLAH 39 100%

Pada pertanyaan no.18 dapat diketahui 35,9 % siswa yang sangat

setuju bahwa pengalaman dapat menentukan seseorang akan berhasil dalam

berwiraswasta, 33,4 % siswa yang setuju,28,2 % siswa yang ragu-ragu, 0 %

untuk jawaban tidak setuju dan 2,5 % untuk jawaban sangat tidak setuju. Ini

Page 54: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

48

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sangat setuju bahwa pengalaman

dapat menentukan seseorang akan berhasil dalam berwiraswasta.

C. Pengolahan Data Hasil Belajar Kewirausahaan (Variabel X)

Untuk mengetahui rata-rata (Mean) dari variabel (X) hasil belajar

kewirausahaan siswa SMK Dua Mei Ciputat, berikut ini disajikan masing-

masing yaitu:

Hasil Belajar

Rata-rata = r = X1 +

f

fd

= 60 + 9

4

3

10

= 60 – 2,66

= 57,444

= 57

Dari pengolahan data yang diperoleh melalui tabel distribusi frekuensi

hasil belajar kewirausahaan siswa SMK Dua Mei Ciputat (Variabel X)

diperoleh rata-rata mean 57.

D. Pengolahan Data Motivasi Berwiraswasta Siswa (Variabel Y)

Untuk mengetahui data variabel (Y) tentang motivasi berwiraswasta

siswa SMK Dua Mei Ciputat sebagai berikut:

Untuk mencari nilai rata-rata dan varian dengan menggunakan rumus

yang disajaikan dapat dilihata dari perhitungan berikut ini:

Motivasi

Rata-rata = r f

fd

= 68 +

= 68 + 39

37

= 68 + 0,948

Page 55: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

49

= 68,94

= 69

Dari pengolahan data yang diperoleh melalui tabel distribusi frekuensi

hasil motivasi siswa SMK Dua Mei Ciputat (Variabel Y) diperoleh rata-rata

mean 69.

E. Pengolahan Data Korelasi Variabel (X) dan Variabel (Y)

Pengolahan data untuk menganalisa korelasi antara variabel X (hasil

belajar kewirausahaan) dengan variabel Y (motivasi berwiraswasta), sebagai

berikut:

Korelasi Variable x dan y

Hasil yang diterima antara korelasi hasil belajar kewirausahaan dengan

motivasi berwiraswasta siswa adalah 0,94921 ini membuktikan bahwa sangat

tinggi sekali hubungan anatra hasil belajar kewiraushaan dengan motivasi

berwiraswasta siswa ini dapat dilihat dari tabel interpretasi product moment.

Page 56: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

50

Tabel 25

Interpretasi Product Moment

Besarnya “r” product moment (rxy) Interprestasi

0,00-0,20 Antara variabel x dan y terdapat korelasi

itu sangat lemah rendah sehingga

korelasi itu diabaikan atau dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan

variabel y

0,20-0, 40 Antara variabel x dan y terdapat korelasi

yang lemah atau rendah

0, 40-0, 70 Antara variabel x dan y terdapat korelasi

yang sedang atau cukup

0,70-0,90 Antara variabel x dan y terdapat korelasi

yang kuat atau tinggi

0,90-1,00 Antara variabel x dan y terdapat korelasi

yang sangat kuat atau tinggi

F. Pengujian Hipotesis

Setelah diketahui besar nilai koefisien korelasi, maka perlu diadakan

pengujian hipotesis. Untuk mengetahui tingkat signifikasi antara variabel X

dan Y.

1. Hipotesis Ho ( terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar

kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta siswa).

2. Hipotesis HI (tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar

kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta siswa)

Dari uji hipotesis koefisien korelasi sebesar 0.94921 dapat disimpulkan

bahwa terdapat korelasi yang sangat tinggi antara hasil belajar kewirausahaan

dengan motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Berarti

hipotesisnya adalah:

Page 57: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

51

Ho : terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar

kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei

Ciputat.

G. Interprestasi Hasil Penelitian

Pada uraian berikut ini disajikan tentang pembahasan yang merupakan

jawaban dari hipotesis yang pembahasannya secara berurutan sebagai berikut:

1. Hasil belajar pada siswa SMK Dua Mei Ciputat.

Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu

perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Tingkah

laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang

kognitif, afektif dan psikomotorik.

Sesuai dengan masalah yang diteliti terbukti bahwa hasil belajar

siswa di SMK Dua Mei mempunyai rata-rata 57 dan rata-rata motivasi

berwiraswastanya 69. Hubungan antara hasil belajar dengan motivasi

berwiraswasta sangat tinggi sekali, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian

yang memberikan distribusi yang sangat tinggi yaitu 0.94921.

Pengertian wiraswasta memberikan beberapa manfaat seperti:

meningkatkan produktifitas, meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

menciptakan teknologi baru, menciptakan produk dan jasa baru,

mendorong inovasi, menciptakan pekerjaan, dan membantu organisasi

bisnis yang besar.

2. Motivasi berwiraswasta siswa SMK Dua Mei Ciputat.

Motivasi berasal dari kata latin yaitu “Motivus” yang berarti sebab,

alasan dasar, pikiran dasar, dorongan seseorang untuk berbuat , atau ide

pokok untuk selalu berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia.

Motivasi dalam arti sebagai motif yang berarti dorongan atau tenaga

tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk bertingkah laku dan

didalam perbuatannya itu mempunyai tujuan.

Page 58: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

52

Motivasi berwiraswasta merupakan hal yang dipengaruhi oleh hasil

belajar kewirausahaan. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu faktor yang

sangat mempengaruhi motivasi berwiraswasta siswa adalah hasil belajar

kewirausahaan sehingga semakin tinggi hasil belajar kewirausahaan, maka

semakin tinggi pula motivasi berwiraswastanya.

Motivasi terbagi menjadi dua bagian, yang pertama motivasi

instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Yang dimaksud dengan motivasi

instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dalam setiap diri individu

sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contoh dari motivasi

instrinsik adalah disiplin yang tinggi, pengambilan keputusan mempunyau

sikap mental, berani menghadapi tantangan, dapat mengatasi masalah,

menyusun rencana, bekal usaha,mempunyai rasa percaya diri,

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik.

Adapun yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif

yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Contoh dari

motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dimiliki oleh orang tersebut bisa

didapat dari luar misalnya seseorang mempunyai motivasi untuk

berwiraswasta karena dorongan dari orang tuanya dan membutuhkan

permodalan yang membutuhkan orang lain untuk membantunya.

Dalam hal mendirikan usaha diperlukan disiplin tinggi, siswa

mayoritas sangat setuju bahwa seorang wirausahawan mesti memiliki

disiplin yang tinggi dalam mengembangkan usaha. Disiplin ini diperlukan

karena tanpa disiplin akan sulit mengembangkan usaha.

Para siswa juga sepakat bahwa seorang wirausahawan harus dapat

memutuskan masalah dengan cepat agar semua masalah yang ditemui

dapat teratasi. Hal ini mengingat bahwa perubahan di sekitar dunia usaha

begitu cepat sehingga membutuhkan juga penanganan informasi secara

cepat.

Page 59: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

53

Seorang wirausahawan mempunyai sikap mental yang baik

hendaknya harus mempunyai pengalaman bekerja dalam berwiraswasta.

Sebagian siswa sangat setuju. Karena pengalaman dapat dijadikan guru

yang sangat berharga dalam menghadapi kehidupan apalagi dalam bidang

usaha.

Dalam hal sebagai seorang wirausaha merupakan pekerjaan yang

mempunyai banyak tantangan, sebagian siswa-siswi setuju. Karena

tantangan akan selalu ada dalam menjalankan suatu usaha, oleh karena itu

seorang wirausaha haruslah mempunyai semangat yang tinggi untuk

menghadapi tantangan tersebut.

Seorang wirausahawan selalu bersikap positif terhadap berbagai

permasalahan yang ada, dan pendapat para siswa-siswi setuju dengan

pernyataan tersebut. Berfikir positif adalah suatu proses di mana seseorang

selalu berusaha untuk mengendalikan keadaan dan memandang sesuatu

secara positif. Pada implementasinya sehari-hari, cara pandang positif ini

tercermin dalam berbagai tindak- tanduk dan sikap dalam menjalani hidup

di antaranya adalah:

Pertama, terhadap semua peristiwa ataupun lingkungan di sekitar

kita, cobalah untuk selalu memandang dari sisi baiknya. Terhadap apapun

yang terjadi, selalu mencari sudut pandang yang baik sehingga apa yang

terpikir juga menjadi baik.

Kedua, cara pandang positif juga berusaha memahamkan terhadap

diri sendiri bahwa semua peristiwa selalu mempunyai manfaat dan

hikmah.

Ketiga, cara pandang positif memahamkan diri sendiri bahwa

setiap orang dan segala sesuatu di dunia ini diciptakan berbeda antara satu

dengan yang lain. Karena itu setiap orang mempunyai jalan sendiri dengan

rezeki dan nasib yang berbeda.

Page 60: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

54

Keempat, orang perlu meyakini bahwa tidak ada kesulitan yang

tidak mempunyai jalan keluar. Jalan keluar selalu ada, tinggal bagaimana

manusia mencarinya.

Berfikir positif akan membuat permasalahan hidup tidak menjadi

beban berat. Berpikir positif akan membuat orang mampu mengurai satu

per satu permasalahan tersebut, sehingga beban-beban yang ada bisa

diselesaikan.1

Berpikir positif adalah hal terpenting guna membentuk mental

pengusaha. Sejarah membuktikan hal-hal besar dari mereka yang

senantiasa berpikir positif dan terus bekerja meskipun mendapatkan

tantangan dan cemohan dari orang-orang. 2

Seorang wirausahawan harus selalu berusaha menciptakan kiat dan

terobosan baru sesuai dengan perkembangan teknologi dan selera

konsumen, sebagian siswa berpendapat sangat setuju dengan pernyataan

itu karena dengan adanya terobosan baru maka konsumen tidak bosan dan

tidak ketinggalan zaman.

Terobosan baru atau inovasi adalah suatu temuan baru yang

memiliki dayaguna produk atau jasa kearah yang lebih produktif. Inovasi

itu penting karena: Dapat mengetahui proses yang sesuai dengan

kebutuhan konsumen terhadap produk dan jasa, Melakukan perubahan dan

pengembangan pada industri pasar dan jasa, Serta dengan berinovasi dapat

merebut pasaran dan memanfaatkan peluang usaha.

Apabila seorang wirausahawan tidak mempunyai sikap inovatif

dalam mengembangkan usahanya, maka ia akan ketinggalan dengan

pengusaha-pengusaha lainya dalam memproduksi barang atau jasa yang

dimilikinya. Dan kemungkinan besar akan ketinggalan zaman karena tidak

diterima lagi di pasaran.

1 Akbar Zainudin, Man Jadda Wajada, Penerbit Gramedia , Jakarta, 2010. H.17-21

2 Betley Heru Susanto, Artikel Entrepreneurship. Hal.7

Page 61: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

55

Berwiraswasta tidak perlu ditunjang dengan pendidikan non

formal, sebagian siswa-siswi berpendapat ragu-ragu karena bagaimanapun

pendidikan non formal sebagai nilai tambah dari pendidikan formal, akan

tetapi sekarang ini banyak sekali fenomena seorang wirausahawan yang

sukses tanpa mengikuti pendidikan non formal.

Misalnya seorang pengusaha bakso di daerah Pandeglang Mas

Slamet namanya, ia mampu mengembangkan usaha bakso yang ia miliki

tanpa mengikuti pendidikan formal. Malah ia dapat mengembangkan

usahanya secara otodidak. Resep baso yang enak dan segar ia dapatkan

dari warisan orang tuanya.

Seorang wirausahawan tidak perlu menerapkan tujuan usaha yang

hendak dicapai, sebagian siswi berpendapat sangat tidak setuju karena

apabila ingin membuka suatu usaha harus pula ditentukan tujuan-tujuan

yang diinginkan dalam mendirikan suatu usaha tersebut.

Segala sesuatu mempunyai cara dan arah untuk mencapainya.

Tujuan itu sangat penting karena, seseorang yang mempunyai tujuan hidup

maka hidupnya akan terarah. Dan dapat pula mengetahui apa yang harus

dilakukan untuk mencapai sukses.

Seorang wirausaha mempunyai prinsip tidak mudah menyerah

dalam menghadapi berbagai tantangan usahanya, sebagian besar siswa-

siswi berpendapat setuju karena dalam melaksanakan kegiatan usaha pasti

akan mendapatkan hambatan-hambatan yang akan terjadi.

Pantang menyerah yaitu sikap dan perilaku yang dilakukan oleh

seorang wirausahawan dalam menjalani usahanya dengan penuh semangat

tanpa putus asa. Meskipun rintangan yang dihadapi penuh dengan

pengorbanan demi mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mendapatkan

keuntungan. Bagi seorang wirausahawan, sifat tidak mudah menyerah

merupakan modal utama untuk meraih kesuksesan usahanya. Pengalaman

Page 62: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

56

berwiraswasta sangat menentukan keberhasilan seseorang, sebagian siswa

berpendapat setuju dengan pertanyaan tersebut.

Wirausahawan tidak perlu bekerja dengan orang lain untuk

menerima petunjuk secara sukarela, sebagian siswa berpendapat tidak

setuju. Mencari penghasilan dan keuntungan merupakan tujuan dari

berwiraswasta ini penting untuk memenuhi kebutuhan para wirausaha

dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan adanya keuntungan yang

diperoleh maka akan terwujudlah tujuan dari berwiraswasta tersebut.

Pengalaman merupakan guru yang paling baik dalam kehidupan

manusia. Dengan banyaknya pengalaman yang didapat dalam

berwiraswasta maka seorang wirausahawan akan berhati-hati dalam

mengambil keputusan dan sudah bisa memperkirakan resiko yang akan

dihadapi dalam kegiatan usaha.

Seorang wirausaha harus bisa bekerjasama dengan pihak lain agar

usaha yang ia tempuh dapat berjalan dengan baik. Salah satu cara agar

usaha yang dilakukan mudah dikenal oleh masyarakat banyak adalah

mengembangkan jaringan yang luas atau (Networking) .Jaringan bisnis

yang luas merupakan suatu faktor yang penting guna mendorong

keberhasilan para wirausahawan.

Keberhasilan seseorang dalam berwiraswasta tidak dipengaruhi

oleh lingkungan. Sebagian siswa berpendapat tidak setuju, karena

lingkungan merupakan faktor yang menentukan motivasi seseorang untuk

berwiraswasta dan lingkungan dapat mengajari seseorang tentang

kehidupan.

Orang tua anda termasuk orang yang berhasil berwiraswasta dan

anda akan mengikuti jejaknya, sebagian besar siswa berpendapat setuju

dengan pernyataan tersebut karena faktor dari orang tua yang

berwiraswasta akan memotivasi anaknya pula untuk berwirausaha.

Page 63: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

57

Motivasi ekstrinsik tidak selalu buruk akibatnya. Motif ekstrinsik

timbul karena adanya rangsangan dari luar individu misalnya, dalam

bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan akan

timbul karena melihat manfaatnya.

Berikut ini beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik,

dalam dunia pendidikan antara lain:

a. Pendidikan memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang

berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun

keyakinannya.

b. Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan

pendidikannya.

c. Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan

kepada anak didiknya dan membantu, apabila mengalami kesulitan,

baik yang bersifat pribadi atau akademis.

d. Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan

bidang studi dan materi yang diajarkan pada peserta didiknya.

e. Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada

profesinya sebagai pendidik.3

Motivasi dari luar penting apabila seseorang sudah tidak dapat lagi

mengantisipasi apa yang mereka miliki dari dalam dirinya. Ini berguna

untuk membantu seseorang agar mempunyai dorongan atau kemauan

kembali untuk melaksanakan suatu kegiatan yang harus dicapainya.

Untuk menjadi seorang wirausaha harus ditunjang modal cukup

besar, sebagian besar siswa-siswi berpendapat ragu-ragu. Pengalaman

dapat menentukan seseorang akan berhasil dalam berwirausaha, sebagian

orang berpendapat sangat setuju dengan pertanyaan tersebut.

3 Hamzah B. Uno Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan ,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008 ), Cet. 3,hal. 4.

Page 64: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

58

3. Hubungan hasil belajar kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta

Hubungan hasil belajar kewirausahaan dengan motivasi

berwiraswasta siswa sangat berpengaruh terhadap pribadi seseorang untuk

berani membuka usaha. Karena tujuan pembelajaran pada setiap mata

pelajaran memiliki tujuan dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Dalam hubungannya dengan mata pelajaran

kewirausahaan, mata pelajaran ini mempunyai tujuan untuk dapat

memotivasi secara kualitas dan kuantitas sehingga meningkatkan jumlah

wirausaha yang berkualitas, menumbuhkembangkan sikap usaha dengan

penuh semangat, ulet dan tekun dikalangan para siswa.

Hasil belajar yang tinggi mencerminkan terkuasainya pengetahuan

tentang mata pelajaran tersebut, seyogyanya dapat diaplikasikan dalam

sikap dan perilakunya, sehingga seorang siswa yang mempunyai nilai yang

tinggi dapat diasumsikan memiliki motivasi berwiraswasta yang positif,

dan berani untuk membuka usaha agar tidak terlalu menambah

pengangguran di Indonesia, demikian sebaliknya jika seseorang

mempunyai hasil belajar yang rendah maka motivasi berwiraswastanyapun

negatif.

Page 65: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian, maka dapat disimpulkan:

1. Hasil belajar kewirausahaan siswa cukup baik, hal ini berdasarkan nilai

rata-rata (mean) 57 .

2. Motivasi berwiraswasta secara keseluruhan dapat dikatakan baik, hal ini

berdasarkan rata-rata (mean) yaitu 69 .

3. Terdapat korelasi yang sangat tinggi antara hasil belajar kewirausahaan

dengan motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Hal ini

dapat terlihat dari hasil penghitungan “r” Product Moment sebesar

0.94921. Hasil tersebut membuktikan bahwa semakin tinggi hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran kewirausahaan maka semakin tinggi pula

motivasi berwiraswasta yang dimiliki oleh siswa.

Sesuai dengan masalah yang diteliti bahwa hasil belajar kewirausahaan

sangat berpengaruh dengan motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei

Ciputat. Hal ini terbukti dari hasil penelitian bahwa hasil belajar

kewirausahaan memberikan hubungan terhadap motivasi berwiraswasta siswa

di SMK Dua Mei Ciputat.

Page 66: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

60

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan

saran kepada pihak yang terkait, diantaranya:

1. Untuk Guru

a. Seyogyanya mempunyai wawasan yang lebih luas, agar penyampaian

materi pelajaran tidak terbatas pada materi yang ada dibuku saja.

b. Berusaha untuk lebih menarik minat siswa dalam menyampaikan

materi, agar siswa lebih termotivasi untuk berwiraswasta.

c. Dalam menyampaikan materi, berusaha untuk lebih banyak

penggunaan media pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar kewirausahaan dan pembelajaran tidak terkesan membosankan

siswa-siswi. Dan harus sesuai dengan program-program yang

mengarah kepada kewirausahaan.

2. Untuk Siswa

Siswa diharapkan tidak cepat merasa puas atas penjelasan guru,

hendaknya untuk lebih kritis dengan mencoba membuktikan sendiri dan

mencari sumber lain dari pengetahuan yang telah dimiliki.

Page 67: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

Tabel 20

RESPONDEN Nilai1 532 653 604 45

5 506 557 688 409 67

10 5811 6012 6313 5514 6315 5016 6017 5018 6019 6220 7021 6022 5023 5524 5025 6026 6027 5028 6729 7530 5031 5032 6133 6234 6035 6736 5037 5038 6039 55

VARIABEL (X)

HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DUA MEI

Page 68: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

Tabel 21

DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL HASIL BELAJAR

KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DUA MEI CIPUTAT (X)

Nilai Tally F D Fd fd2

75 1 1 15 15 225

70 1 1 10 10 100

68 1 1 8 8 64

67 3 3 7 21 441

65 1 1 5 5 25

63 2 2 3 6 36

62 2 2 2 4 16

61 1 1 1 1 1

60 9 9 0 0 0

58 1 1 -2 -2 4

55 4 4 -5 -20 400

53 1 1 -7 -7 49

50 10 10 -10 -100 10000

45 1 1 -15 -15 225

40 1 1 -20 -20 400

N= 39 -8 Σ fd = -104 Σ fd2 = -421

Page 69: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

Tabel 22

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 5 4 5 5 4 4 5 2 1 5 4 2 4 2 2 4 2 5 652 5 4 4 3 5 4 5 3 2 5 5 3 4 3 2 4 3 5 693 4 4 5 2 5 4 4 2 3 5 4 5 3 4 2 5 1 5 674 5 3 4 5 4 3 5 4 2 4 5 1 2 1 3 3 2 3 595 5 4 5 5 5 5 4 4 2 5 4 3 4 2 3 3 2 4 696 5 4 4 4 4 3 4 3 2 5 4 4 3 2 3 4 3 4 657 5 4 4 3 4 4 5 3 2 5 4 3 5 3 2 2 3 3 648 5 4 4 3 2 4 4 2 3 5 4 4 4 3 2 2 3 3 619 4 4 5 5 4 5 2 3 2 5 5 4 3 4 3 5 4 4 71

10 5 4 4 5 4 5 4 2 3 5 4 4 4 3 2 5 4 5 7211 4 4 5 4 4 5 5 3 3 5 5 3 5 3 3 4 3 4 7212 4 4 4 4 4 5 5 3 1 5 5 1 5 3 4 3 2 5 6713 5 4 4 5 4 5 4 2 3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 7714 4 5 5 3 4 4 5 3 2 4 4 5 4 2 4 4 3 3 6815 5 4 5 3 4 4 4 3 2 4 4 5 4 3 4 4 3 3 6816 5 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 5 4 2 4 4 3 3 6617 5 4 5 5 3 5 5 3 4 5 5 5 4 2 5 5 2 5 7718 5 4 5 3 3 5 5 2 2 4 5 3 5 1 2 4 4 5 6719 5 4 5 4 5 4 5 3 2 5 5 2 4 2 4 5 2 5 7120 5 5 4 4 4 5 3 2 2 4 5 4 5 1 2 5 3 4 6721 5 4 5 4 5 4 5 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 5 6922 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 3 4 4 3 4 7723 5 4 5 3 5 5 4 3 1 5 4 1 5 2 3 5 3 5 6824 5 4 3 5 3 5 5 4 1 5 4 3 3 1 1 3 4 4 6325 5 5 4 4 5 4 5 3 4 5 3 3 4 1 2 4 2 5 6826 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 8127 5 2 5 4 5 5 5 4 2 5 5 4 4 2 2 2 2 3 6628 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 8229 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7530 4 4 5 5 4 4 4 4 2 5 4 3 4 2 3 3 2 3 6531 4 4 5 5 5 4 4 4 2 5 4 3 4 2 3 3 2 3 6632 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 3 4 4 2 3 3 4 7233 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7634 4 4 5 3 3 5 4 3 1 4 4 2 2 1 2 2 1 3 5335 5 4 5 3 3 5 4 3 1 4 4 2 2 1 2 2 1 1 5236 5 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 3 4 3 4 3 3 4 7137 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 3 5 5 3 3 3 7838 5 4 5 4 5 4 5 3 4 5 5 5 4 2 2 2 2 4 7039 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 81

185 159 177 155 166 174 176 124 101 183 171 135 155 103 120 143 112 156 2695

JumlahSKORNo

Res

VARIABEL (Y) MOTIVASI BERWIRASWASTA SISWA SMK DUA MEI

Page 70: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

Tabel 23

DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL MOTIVASI

BERWIRASWASTA SISWA SMK DUA MEI

CIPUTAT (Y)

Nilai Tally F D Fd fd2

82 I 1 14 14 196

81 II 2 13 26 676

78 I 1 10 10 100

77 III 3 9 27 729

76 I 1 8 8 64

75 I 1 7 7 14

72 III 3 4 12 144

71 III 3 3 9 81

70 I 1 2 2 4

69 III 3 1 3 9

68 IV 4 0 0 0

67 IV 4 -1 -4 16

66 III 3 -2 -6 36

65 III 3 -3 -9 81

64 I 1 -4 -4 16

63 I 1 -5 -5 25

61 I 1 -7 -7 49

59 I 1 -9 -9 81

53 I 1 -15 -15 225

52 I 1 -16 -16 256

N=18 Σ fd= 37 Σ fd2 =2802

Page 71: ABSTRAK Reta Puspita Sari, NIM: 106018200777, Hubungan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3883/1/RETA...motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat. Agar

Tabel 24

SKOR HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DENGAN MOTIVASI

BERWIRASWASTA SISWA SMK DUA MEI CIPUTAT

NO X Y XY X2 Y

2

1 75 82 6150 5625 6724

2 70 81 5670 4900 4900

3 68 81 5508 4624 4624

4 67 78 5226 4489 6084

5 67 77 5159 4489 5929

6 67 77 5159 4489 5929

7 65 77 5005 4225 5929

8 63 76 4788 3969 5776

9 63 75 4725 3969 5625

10 62 72 4464 3844 5184

11 62 72 4464 3844 5184

12 61 72 4392 3721 5184

13 60 71 4260 3600 5041

14 60 71 4260 3600 5041

15 60 71 4260 3600 5041

16 60 70 4200 3600 4900

17 60 69 4140 3600 4761

18 60 69 4140 3600 4761

19 60 69 4140 3600 4761

20 60 68 4080 3600 4624

21 60 68 4080 3600 4624

22 58 68 3944 3364 4624

23 55 68 3740 3025 4624

24 55 67 3685 3025 4489

25 55 67 3685 3025 4489

26 55 67 3685 3025 4489

27 53 67 3551 2809 4489

28 50 66 3300 2500 4356

29 50 66 3300 2500 4356

30 50 66 3300 2500 4356

31 50 65 3250 2500 4225

32 50 65 3250 2500 4225

33 50 65 3250 2500 4225

34 50 64 3200 2500 4096

35 50 63 3150 2500 3969

36 50 61 3050 2500 3721

37 50 59 2950 2500 3481

38 45 53 2385 2025 2809

39 40 52 2080 1600 2704

2246 2695 171543 131486 184353