ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf ·...

223
ABSTRAK Fifi Oktavia (NPM: 13080002), Pengaruh Penggunaan Metode Picture and Picture terhadap Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat, 2018 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam menceritakan kembali isi fabel. Untuk melatih siswa agar mampu dalam menceritakan kembali isi fabel digunakan metode picture and picture dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, mendeskripsikan kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, dan mendeskripsikan pengaruh metode picture and picture terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 112 siswa. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simpel random sampling, sampel pada penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas kontrol sebanyak 21 orang dan kelas eksperimen sebanyak 22 orang. Variabel penelitian ini adalah metode picture and picture sebagai variabel bebas dan kemampuan menceritakan kembali isi fabel sebagai variabel terikat. Data penelitian ini adalah skor tes unjuk kerja kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, nilai rata-rata kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok adalah 55,33 dengan kualifikasi hampir cukup (HC). Kedua, nilai rata-rata kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok adalah 65,15 dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC). Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan metode picture and picture terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok dengan t hitung > t tabel (3,96>1,68).

Transcript of ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf ·...

Page 1: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

ABSTRAK

Fifi Oktavia (NPM: 13080002), Pengaruh Penggunaan Metode Picture and Picture terhadap Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat, 2018

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel. Untuk melatih siswa agar mampu dalam

menceritakan kembali isi fabel digunakan metode picture and picture dalam

proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok,

mendeskripsikan kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, dan mendeskripsikan pengaruh metode picture and

picture terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi

eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 sebanyak

112 siswa. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simpel random

sampling, sampel pada penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas kontrol

sebanyak 21 orang dan kelas eksperimen sebanyak 22 orang. Variabel penelitian

ini adalah metode picture and picture sebagai variabel bebas dan kemampuan menceritakan kembali isi fabel sebagai variabel terikat. Data penelitian ini adalah

skor tes unjuk kerja kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, nilai rata-rata kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture

and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

adalah 55,33 dengan kualifikasi hampir cukup (HC). Kedua, nilai rata-rata

kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture

and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

adalah 65,15 dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC). Ketiga, terdapat pengaruh

yang signifikan penggunaan metode picture and picture terhadap kemampuan

menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok dengan thitung > ttabel (3,96>1,68).

Page 2: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
Page 3: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
Page 4: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
Page 5: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

ABSTRAK

Fifi Oktavia (NPM: 13080002), Pengaruh Penggunaan Metode Picture and Picture terhadap Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat, 2018

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel. Untuk melatih siswa agar mampu dalam

menceritakan kembali isi fabel digunakan metode picture and picture dalam

proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok,

mendeskripsikan kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok, dan mendeskripsikan pengaruh metode picture and

picture terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi

eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 sebanyak

112 siswa. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simpel random sampling, sampel pada penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas kontrol

sebanyak 21 orang dan kelas eksperimen sebanyak 22 orang. Variabel penelitian

ini adalah metode picture and picture sebagai variabel bebas dan kemampuan

menceritakan kembali isi fabel sebagai variabel terikat. Data penelitian ini adalah

skor tes unjuk kerja kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, nilai rata-rata kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture

and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

adalah 55,33 dengan kualifikasi hampir cukup (HC). Kedua, nilai rata-rata

kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture

and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok adalah 65,15 dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC). Ketiga, terdapat pengaruh

yang signifikan penggunaan metode picture and picture terhadap kemampuan

menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok dengan thitung > ttabel (3,96>1,68).

i

Page 6: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Metode Picture and Picture terhadap Kemampuan

Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok”. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

studi pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak dalam proses menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, sebagai wujud rasa

hormat, penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.

1. Dra. Indriani Nisja, M.Pd. sebagai pembimbing I yang telah membimbing

penulis dan memberikan arahan serta pengetahuan dalam menyelesaikan

skripsi ini dengan penuh kesabaran dan kebijakan.

2. Yulia Pebriani, M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah ikut membimbing

dan telah membantu membenahi skripsi ini.

3. Dra. Indriani Nisja, M.Pd. dan Samsiarni, S.S., M.Hum. selaku ketua dan

sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

memberikan izin untuk menulis proposal penelitian ini.

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

STKIP PGRI Sumatera Barat yang telah membekali penulis dengan berbagai

ilmu pendidikan selama perkuliahan.

5. Kedua orang tua yang tidak hentinya memberikan semangat, motivasi, materi,

dan doa kepada penulis.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini,

yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Mudah-mudahan segala amal dan bantuan dari pihak-pihak yang telah

disebutkan di atas, mendapat pahala serta balasan dari Allah Swt. Sebagai

manusia biasa, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan

skripsi ini, dan apabila masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

ii

Page 7: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

Akhirnya, penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini bermanfaat

bagi penulis maupun pembaca.

Padang, Januari 2018

Penulis

iii

Page 8: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4

C. Batasan Masalah .................................................................................. 4

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

G. Definisi Operasional ............................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 8

A. Landasan Teori .................................................................................... 8

1. Hakikat Berbicara ............................................................................ 8

a. Pengertian Berbicara .................................................................... 8

b. Tujuan Berbicara ......................................................................... 9

c. Faktor Yang Menunjang Keefektifan Berbicara ........................... 10

2. Hakikat Fabel ................................................................................ 12

a. Pengertian Fabel ........................................................................ 12

b. Struktur Fabel ............................................................................ 13

c. Unsur-unsur Fabel ...................................................................... 13

3. Indikator Penilaian Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel ... 14

4. Hakikat Metode Picture and Picture............................................... 15

a. Pengertian Metode Picture and Picture ....................................... 15

b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Picture and Picture ............... 16

c. Langkah-langkah Metode Picture and Picture ............................. 17

iv

Page 9: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

d. Penerapan Metode Picture and Picture dalam Pembelajaran ....... 18

B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 19

C. Kerangka Konseptual ......................................................................... 21

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 24

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 24

B. Metode Penelitian .............................................................................. 24

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 25

D. Variabel dan Data .............................................................................. 27

E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 27

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 28

G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 35

A. Deskripsi Data ................................................................................... 35

B. Analisis Data...................................................................................... 44

C. Pembahasan ....................................................................................... 97

BAB V PENUTUP ........................................................................................130

A. Simpulan ..........................................................................................130

B. Saran ................................................................................................130

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................132

LAMPIRAN .................................................................................................134

v

Page 10: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Populasi dan Sampel .........................................................................26

Tabel 2. Format Penilaian Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel .........29

Tabel 3. Format Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi

Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok ................................................................................................31

Tabel 4. Pedoman Konversi Skala 10 ..............................................................32

Tabel 5. Skor Mentah Per Indikator Kemampuan Menceritakan Kembali Isi

Fabel Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ................37

Tabel 6. Skor Mentah Per Indikator Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture

Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ......41

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ................................46

Tabel 8. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ................................47

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 1 ..............50

Tabel 10. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 1 .....51

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 2 ..............53

Tabel 12. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 2 ..............54

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 3 ..............56

Tabel 14. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 3 .....57

vi

Page 11: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 4 ..............58

Tabel 16. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 4 ..............59

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 5 ..............61

Tabel 18. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 5 .....62

Tabel 19. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 6 ..............64

Tabel 20. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 6 ..............65

Tabel 21. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 7 ..............67

Tabel 22. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 7 .....68

Tabel 23. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ................................70

Tabel 24. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ................................72

Tabel 25. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 1 ..............74

Tabel 26. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 1 .....75

Tabel 27. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 2 ..............77

vii

Page 12: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

Tabel 28. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 2 ..............78

Tabel 29. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 3 ..............80

Tabel 30. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 3 .....81

Tabel 31. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 4 ..............83

Tabel 32. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 4 ..............84

Tabel 33. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 5 ..............86

Tabel 34. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 5 .....87

Tabel 35. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 6 ..............89

Tabel 36. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 6 ..............91

Tabel 37. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 7 ..............92

Tabel 38. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 7 .....93

viii

Page 13: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Konseptual Pengaruh Metode Picture and Picture

terhadap Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok .......................22

Gambar 2. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa

Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ......................................49

Gambar 3. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa tanpa

Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 1 ....................55

Gambar 4. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa tanpa

Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 2 ....................57

Gambar 5. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa tanpa

Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 3 ....................60

Gambar 6. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa tanpa

Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 4 ....................63

Gambar 7. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 5 ....................66

Gambar 8. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa tanpa

Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 6 ....................69

Gambar 9. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa tanpa

Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 7 ....................73

Gambar 10.Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok..............................76

Gambar 11.Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 1 ............79

Gambar 12.Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 2 ............82

Gambar 13.Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 3 ............85

ix

Page 14: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

Gambar 14.Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 4 ............85

Gambar 15.Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 5 ............88

Gambar 16.Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 6 ............90

Gambar 17.Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 7 ............93

x

Page 15: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kode Identitas Sampel Penelitian Kelas VII C (Kelas Kontrol) .... 138

Lampiran 2. Kode Identitas Sampel Penelitian Kelas VII D (Kelas

Eksperimen) ............................................................................... 139

Lampiran 3. Skor Mentah Per Indikator Kemampuan Menceritakan Kembali

Isi Fabel tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok .......... 140

Lampiran 4. Skor Mentah Per Indikator Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan Metode Picture and Picture

Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok ......................................................................................... 141

Lampiran 5. Perolehan Skor dan Nilai Kemampuan Menceritakan Kembali

Isi Fabel tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok .......... 142

Lampiran 6. Perolehan Skor dan Nilai Kemampuan Menceritakan Kembali

Isi Fabel dengan Menggunakan Metode Picture and Picture

Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ......................................................................................... 143

Lampiran 7. Total Nilai Kontrol-Eksperimen Kemampuan Menceritakan

Kembali Isi Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok ............................................................. 144

Lampiran 8. Simpangan Baku (s) dan Variansi Kelas Kontrol ......................... 145

Lampiran 9. Simpangan Baku (s) dan Variansi Kelas Eksperimen ................... 146

Lampiran 10. Perbandingan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa dan dengan Menggunakan Metode Picture and Picture

Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok ....................................................................................... 147

Lampiran 11. Uji Normalitas Kelompok Kontrol ............................................ 148

Lampiran 12. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ...................................... 149

Lampiran 13. Uji Homogenitas ...................................................................... 150

Lampiran 14. Uji Hipotesis Penelitian ............................................................ 151

Lampiran 15. Tabel Uji Normalitas Kelas Kontrol .......................................... 153

Lampiran 16. Tabel Uji Normalitas Kelas Eksperimen .................................... 155

Lampiran 17. Nilai Kritis untuk Uji Liliefors .................................................. 157

Lampiran 18. Nilai Kritik Sebaran F .............................................................. 158

Lampiran 19. Nilai Persentil untuk Distribusi t ............................................... 159

xi

Page 16: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

Lampiran 20. Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture

Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok ....................................................................................... 160

Lampiran 21. Instrument Penelitian Tes Kemampuan Menceritakan Kembali

Isi Fabel tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture

Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok ....................................................................................... 161

Lampiran 22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol .......... 162

Lampiran 23. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen .... 166

Lampiran 24. Materi Ajar .............................................................................. 171

Lampiran 25. Gambar Cerita Fabel ................................................................ 173

Lampiran 26. Dokumentasi Proses Belajar Mengajar ...................................... 174

xii

Page 17: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I

PENDAHULUAN

Kemampuan berbicara adalah suatu kemampuan berbahasa yang

digunakan untuk alat komunikasi secara langsung. Kemampuan berbicara harus

dimiliki oleh setiap individu. Berbicara merupakan suatu pengungkapan ide,

gagasan, atau pikiran seseorang yang disampaikan secara langsung oleh

pembicara kepada pendengar. Salah satu kemampuan berbicara yang harus

dikuasai oleh siswa adalah menceritakan kembali isi fabel.

Berbicara adalah suatu kemampuan berbahasa yang dipergunakan untuk

alat komunikasi secara langsung. Berbicara merupakan suatu pengungkapan ide,

gagasan, atau pikiran seseorang yang disampaikan secara langsung oleh

pembicara kepada pendengar. Kemampuan berbicara diajarkan dengan tujuan agar

siswa dapat melakukan komunikasi dengan baik, baik komunikasi di dalam

kegiatan pembelajaran, maupun di dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu

kemampuan berbicara yang harus dikuasai oleh siswa adalah menceritakan

kembali isi fabel

Pembelajaran kemampuan menceritakan kembali isi fabel terdapat dalam

standar isi Kurikulum 2013 SMP kelas VII semester II, Kompetensi Inti (KI) ke-4,

yaitu “mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori”

dan kompetensi dasar (KD) ke- 4.15 “ menceritakan kembali isi fabel atau legenda

1

Page 18: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

2

daerah setempat”. Indikator yang ingin dicapai dalam kompetensi dasar ini adalah

siswa mampu menceritakan kembali isi fabel dengan tepat.

Pembelajaran menceritakan kembali isi fabel menuntut siswa untuk

mampu memahami berbagai cerita fabel dan menceritakannya kembali dengan

bahasa sendiri. Di samping itu, guru sebagai fasilitator pembelajaran juga dituntut

untuk mampu menguasai, menerapkan berbagai strategi, teknik, dan metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel. Meskipun demikian, dalam kenyataan masih

ditemui siswa yang kurang mampu menceritakan kembali isi fabel dengan baik.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran

bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok yang

bernama Elmawati, S.Pd., pada tanggal 10 Maret 2017, diperoleh informasi bahwa

kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII masih tergolong

rendah dan kurang memuaskan. Permasalahan yang sering dialami oleh siswa saat

proses belajar mengajar, khususnya dalam berbicara (menceritakan kembali isi

fabel) adalah sebagai berikut. Pertama, siswa sulit memahami materi tentang

fabel, dikarenakan kurangnya keseriusan siswa dalam belajar. Kedua,

pembelajaran fabel termasuk materi baru yang diajarkan di kelas VII, padahal

sebelumnya diajarkan di kelas VIII atau kelas IX. Walaupun siswa tidak

merasakan itu, akan tetapi guru merasa ini adalah salah satu penyebab mengapa

pembelajaran fabel masih rendah. Ketiga, kurangnya rasa percaya diri siswa saat

berada di depan kelas untuk menceritakan kembali isi fabel. Siswa takut

ditertawakan oleh teman dan takut mendapat respon negatif dari teman sekelas,

Page 19: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

3

serta siswa juga jarang tampil di depan kelas karena waktu pembelajaran yang

terbatas, sehingga siswa kesulitan dalam menceritakan kembali isi fabel. Keempat,

masih banyak siswa yang malas membaca materi maupun cerita fabel, sehingga

ketika akan menceritakan kembali isi fabel, siswa banyak diam dan ragu apa yang

ingin disampaikan, padahal untuk dapat menceritakan kembali isi fabel, siswa

dituntut untuk membaca terlebih dahulu cerita fabel.

Wawancara selanjutnya juga dilakukan kepada tiga orang siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok. Berdasarkan wawancara

tersebut, diperoleh informasi mengenai masalah yang dialami dalam pembelajaran

menceritakan kembali isi fabel sebagai berikut. Pertama, siswa malas membaca

dan kurang memperhatikan guru saat menjelaskan pelajaran tentang fabel,

sehingga siswa kurang paham tentang fabel dan kesulitan saat menceritakan

kembali isi fabel. Kedua, siswa kurang percaya diri karena takut ditertawakan jika

salah menceritakan kembali isi fabel.

Oleh karena itu, untuk mengembangkan kemampuan berbicara siswa,

khususnya menceritakan kembali isi fabel, diperlukan adanya suatu metode atau

cara yang dapat memotivasi dan menarik minat siswa untuk belajar lebih aktif.

Pembelajaran akan optimal jika model dan metode yang digunakan tepat. Salah

satu cara yang dapat dilakukan guru untuk membuat proses pembelajaran lebih

berarti dan menyenangkan adalah dengan menggunakan metode picture and

picture. Metode picture and picture merupakan suatu metode yang penyampaian

materi ajar dengan menggunakan gambar-gambar yang dipasangkan oleh siswa,

sehingga siswa dapat berpikir logis dan sistematis. Melalui metode picture and

Page 20: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

4

picture guru dapat membantu siswa untuk lebih aktif dan materi yang diajarkan

lebih terarah, dengan menggunakan gambar dapat membantu guru dan siswa

untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu, proses pembelajaran juga

akan lebih menyenangkan dan tidak akan mudah dilupakan oleh siswa karena

siswa secara langsung mengamati gambar-gambar yang diperlihatkan guru.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini penting dilakukan untuk

mengetahui bagaimanakah pengaruh metode picture and picture terhadap

kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut. Pertama, siswa sulit memahami materi pembelajaran tentang

fabel dengan baik. Kedua, fabel adalah materi baru yang diajarkan di kelas VII

yang sebelumnya diajarkan di kelas VIII atau IX. Ketiga, kurangnya rasa percaya

diri siswa berada di depan kelas dalam menceritakan kembali isi fabel. Keempat,

masih banyak siswa yang malas membaca materi maupun cerita fabel.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka batasan masalah

penelitian ini adalah pengaruh metode picture and picture terhadap kemampuan

menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut. Pertama, bagaimanakah kemampuan menceritakan

Page 21: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

5

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok? Kedua, bagaimanakah

kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture

and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok?

Ketiga, apakah terdapat pengaruh metode picture and picture terhadap

kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan

kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture

and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok.

Kedua, mendeskripsikan kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh metode picture and

picture terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak

sebagai berikut. Pertama, bagi siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok, dapat digunakan sebagai sarana untuk mempermudah siswa

dalam menceritakan kembali isi fabel dan memberi pengalaman baru yang

menyenangkan dalam menceritakan kembali isi fabel, serta menumbuhkan

Page 22: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

6

motivasi siswa dalam proses belajar. Kedua, bagi guru mata pelajaran bahasa

Indonesia kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, dapat

memberikan alternatif pemilihan metode pembelajaran dalam meningkatkan

kemampuan siswa dalam menceritakan kembali isi fabel. Ketiga, bagi SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, dapat memberikan sumbangan yang

baik, berupa perbaikan kegiatan pembelajaran yang diharapkan dapat

mengoptimalkan hasil belajar siswa pada khususnya dan meningkatkan kualitas

sekolah pada umumnya. Keempat, bagi penulis, meningkatkan dan menambah

wawasan mengenai peningkatan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

melalui metode picture and picture dan dapat dijadikan sebagai salah satu bekal

dalam pembelajaran yang nantinya dapat diterapkan pada saat terjun langsung di

lapangan. Kelima, bagi pembaca, dapat dijadikan referensi atau bahan

perbandingan untuk penelitian berikutnya.

G. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul penelitian, perlu

diberikan definisi operasional sebagai berikut. Pertama, pengaruh adalah efek,

dampak atau akibat yang ditimbulkan dari penggunaan metode picture and picture

terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri

5 Gunung Talang Kabupaten Solok. Kedua, metode picture and picture adalah

suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan

oleh siswa menjadi urutan logis. Ketiga, kemampuan menceritakan kembali isi

fabel merupakan kecakapan yang dimiliki setiap siswa dalam menceritakan

kembali isi fabel yang dibaca atau diperdengarkan dengan menggunakan bahasa

Page 23: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

7

sendiri. Keeempat, fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi

manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang, biasanya berisi pendidikan

moral dan budi pekerti. .

Page 24: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

A. Landasan Teori

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menyangkut tiga

hal, yaitu: (1) hakikat berbicara; (2) hakikat fabel; (3) hakikat metode picture and

picture.

1. Hakikat Berbicara

Kajian yang digunakan dalam hakikat berbicara menyangkut tiga hal,

yaitu: (1) pengertian berbicara, (2) tujuan berbicara (3) faktor yang menunjang

keefektifan berbicara.

a. Pengertian Berbicara

Arsjad dan Mukti (1988:17) mengemukakan bahwa berbicara adalah

kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata

untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan

perasaan. Pendengar menerima informasi melalaui rangkaian nada, tekanan, dan

penempatan persendian (juncture). Jika komunikasi berlangsung secara tatap

muka, ditambah lagi dengan gerak tangan dan air muka (mimik) pembicara.

Menurut Tarigan (2008:16), berbicara adalah kemampuan mengucapkan

bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau

menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Berbicara merupakan suatu sistem

tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang

memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan

tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan.

8

Page 25: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

9

Menurut Mulgrave (dalam Tarigan, 2008:16), berbicara merupakan

instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak hampir-hampir secara

langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak, baik bahan

pembicaraannya maupun para penyimaknya; apakah dia bersikap tenang serta

dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia mengomunikasikan gagasan-

gagasannya; dan apakah dia waspada serta antusias atau tidak.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

berbicara adalah kemampuan mengeluarkan bunyi-bunyi dalam bentuk kata-kata

dengan mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan kepada pendengar.

b. Tujuan Berbicara

Kegiatan yang dilakukan sehari-hari tentunya memiliki tujuan. Begitu juga

halnya dengan kegiatan berbicara yang dilakukan di sekolah. Siswa dituntut untuk

mampu berbicara dengan baik di sekolah, agar tujuan yang diinginkan tercapai.

Menurut Arsjad dan Mukti (1988:17), tujuan utama berbicara adalah untuk

berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan informasi secara efektif, sebaiknya

pembicara betul-betul memahami isi pembicaraannya, di samping juga harus

dapat mengevaluasi efek komunikasinya terhadap pendengar.

Tarigan (2008:30) membagi tujuan umum berbicara ke dalam empat

macam, yaitu sebagai berikut.

Pertama, berbicara untuk melaporkan, untuk memberikan informasi, atau

dalam bahasa Inggris disebut (informance speaking) dilaksanakan kalau

seseorang berkeinginan untuk: (a) memberi atau menanamkan

pengetahuan, (b) menetapkan atau menentukan hubungan-hubungan antara

benda-benda, (c) menerangkan atau menjelaskan sesuatu proses, dan (d) menginterpretasikan atau menafsirkan sesuatu persetujuan ataupun

menguraikan suatu tulisan. Kedua, berbicara secara kekeluargaan cara

yang paling umum menjamin serta memadukan suatu persahabatan adalah

Page 26: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

10

melalui obrolan hiburan. Ketiga, berbicara untuk meyakinkan (persuasi) yang merupakan tujuan ketika kita menginginkan tindakan atau aksi.

Keempat, berbicara untuk merundingkan (deliberatife speaking) yang pada

dasarnya bertujuan untuk membuat sejumlah keputusan atau rencana.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

berbicara adalah untuk berkomunikasi. Selain itu, tujuan berbicara adalah untuk

memberikan informasi, melaporkan, menjamu dan menghibur, serta membujuk,

mengajak, dan meyakinkan pendengar.

c. Faktor Yang Menunjang Keefektifan Berbicara

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik, seorang pembicara selain harus

memberikan kesan bahwa ia menguasai masalah yang dibicarakan, si pembicara

juga harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan. Selain itu, pembicara

harus berbicara dengan jelas dan tepat. Dalam hal ini ada beberapa faktor yang

harus diperhatikan oleh pembicara untuk keefektifan berbicara, yaitu: faktor

kebahasaan dan faktor nonkebahasaan.

Menurut Arsyad dan Mukti (1988:17-22) faktor kebahasaan dan faktor

nonkebahasaan yang menunjang keefektifan berbicara terdiri dari hal berikut.

Pertama, faktor kebahasaan yaitu: (1) ketepatan ucapan. Pengucapan lafal yang

dimaksudkan adalah pengucapan dengan jelas dan tepat huruf yang diucapkan. (2)

Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai. Kesesuaian tekanan,

nada, sendi, dan durasi merupakan daya tarik tersendiri dalam berbicara. (3)

pilihan kata (diksi). Pilihan kata hendaknya tepat, jelas dan bervariasi. Jelas

maksudnya mudah dimengerti oleh pendengar. (4) Ketepatan sasaran

pembicaraan. Ketetapan sasaran pembicaraan menyangkut kalimat. Pembicara

yang menggunakan kalimat efektif akan memudahkan pendengar menangkap

Page 27: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

11

pembicaraannya. Kedua, faktor-faktor nonkebahasaan, yaitu sebagai berikut. (1)

Sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku. Sikap yang wajar oleh pembicara sudah

dapat menunjukkan otoritas dan integritas dirinya. Tentu saja sikap ini sangat

banyak ditentukan oleh situasi, tempat, dan penguasaan materi. (2) Pandangan

harus diarahkan kepada lawan bicara. (3) Kesediaan menghargai pendapat orang

lain. (4) Gerak-gerik dan mimik yang tepat. Gerakan-gerakan dan mimik yang

tepat dapat pula menunjang keefektifan berbicara. Hal-hal yang penting selain

mendapat tekanan, biasanya juga dibantu dengan gerak tangan atau mimik. (5)

Kenyaringan suara. Tingkat kenyaringan ini disesuaikan dengan situasi, tempat,

jumlah pendengar dan akustik. (6) Kelancaran. Kelancaran berbicara akan

memudahkan pendengaran menangkap isi pembicaraannya. Selain itu berbicara

yang terputus-putus bahkan menyelipkan bunyi ee, oo, aa dapat mengganggu

penangkapan pendengaran, dan sebalikya pembicara yang terlalu cepat berbicara

juga akan menyulitkan pendengar menangkap pembicaraanya. (7) Relevansi atau

penalaran. Gagasan demi gagasan haruslah berhubungan dengan logis. (8)

Penguasaan topik. Pembicaraan formal selalu menuntut persiapan. Pengusaan

topik yang baik akan menumbuhkan keberanian dan kelancaran.

Dari pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang

menunjang keefektifan berbicara terdiri dari faktor kebahasaan dan

nonkebahasaan. Faktor kebahasaan meliputi: ketepatan ucapan, penempatan

tekanan atau intonasi, pilihan kata atau diksi, ketepatan sasaran pembicaraan.

Sedangkan, faktor nonkebahasaan meliputi: sikap yang wajar, pandangan yang

harus diarahkan pada lawan bicara, kesediaan menghargai pendapat orang lain,

Page 28: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

12

gerak-gerik dan mimik yang tepat, kenyaringan suara, kelancaran, relevansi, dan

penguasaan topik.

2. Hakikat Fabel

Kajian teori yang digunakan pada hakikat fabel adalah: (1) pengertian

fabel, (2) struktur fabel, (3) unsur-unsur yang membangun fabel, yang akan

dijelaskan sebagai berikut.

a. Pengertian Fabel

Menurut Sugiarto (2015:165), fabel atau dongeng binatang adalah

dongeng yang pelaku-pelakunya terdiri dari binatang yang disifatkan seperti

manusia. Dalam fabel, binatang-binatang digambarkan memiliki sifat-sifat persis

seperti manuasia, misalnya bisa bercakap-cakap, tertawa, menangis, dan

sebagainya.

Menurut Emzir dan Rohman (2015: 235), fabel adalah dongeng tentang

kehidupan dunia binatang. Dongeng tentang dongeng binatang ini dimaksudkan

menjadi teladan bagi kehidupan manusia pada umumnya. Mulyadi, dkk.

(2016:259) juga menjelaskan bahwa fabel merupakan salah satu jenis prosa lama

yang mengisahkan pengajaran moral dengan tokohnya yang diperankan binatang.

Namun, binatang-binatang tersebut bertingkah laku layaknya manusia

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa fabel adalah

sebuah cerita atau dongeng binatang yang mengandung nilai-nilai moral yang

pelaku-pelakunya diperankan oleh binatang, dimana binatang-binatang itu

mempunyai sifat atau perilaku persis seperti manusia.

Page 29: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

13

b. Struktur Fabel

Menurut Mulyadi, dkk. (2016:258), struktur fabel terdiri atas orientasi,

komplikasi, resolusi, koda sebagai berikut. (1) Orientasi merupakan bagian awal

yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu, dan awalan masuk

ketempat berikutnya. (2) Komplikasi berisi urutan kejadian yang dihubungkan

secara sebab akibat. Komplikasi merupakan bagian inti cerita yang berisi

permasalahan. (3) Resolusi merupakan kelanjutan dari komplikasi yaitu

pemecahan masalah. (4) Koda merupakan bagian akhir cerita yang bagiannya

berupa simpulan atau akhir cerita. Koda juga dapat berisi perubahan yang dialami

tokoh dan pengajaran moral yang dapat diambil.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur fabel

terdiri dari orientasi atau bagian awal yang berisi pengenalan tokoh, komplikasi

yang berisi sebab akibat suatu cerita, resolusi atau pemecahan masalah, dan koda

bagian akhir cerita berupa simpulan atau akhir cerita.

c. Unsur-unsur Fabel

Fabel termasuk jenis cerita fiksi, dimana fabel bukan kisah tentang

kehidupan nyata. Fiksi mempunyai unsur-unsur pembangun. Menurut Muhardi

dan Hasanudin (1992:20), unsur-unsur yang membangun karya fiksi ada dua,

yaitu: unsur yang membangun dari dalam fiksi itu sendiri (unsur instrinsik), dan

unsur yang mempengaruhi penciptaan fiksi dari luar (unsur ekstrinsik). Di dalam

penelitian ini hanya akan dikaji unsur instrinsik karya fiksi itu saja.

Muhardi dan Hasanudin (1992:24-38) mengemukakan unsur instrinsik

fiksi ke dalam enam bagian yaitu sebagai berikut.

Page 30: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

14

(1) Penokohan, dalam hal penokohan termasuk masalah penamaan, pemeranan, keadaan fisik, keadaan psikis, dan karakter. (2) Peritiwa dan

alur, permasalahan fiksi dibangun melalui peristiwa-peristiwa yang

melibatkan tokoh-tokohnya. (3) Latar, latar merupakan penanda identitas

permasalahan fiksi yang mulai secara samar diperlihatkan alur atau

penokohan. Latar memperjelas suasana, tempat, dan waktu peristiwa

berlaku. (4) Sudut pandang, sudut pandang merupakan unsur penunjang

fiksi. Sudut pandang merupakan suatu cara bagi pembaca untuk

mendapatkan informasi-informasi fiksi. (5) Gaya bahasa, dalam hal gaya

bahasa menyangkut kemahiran pengarang mempergunakan bahasa sebagai medium fiksi. (6) Tema dan amanat, tema adalah inti permasalahan yang

hendak dikemukakan pengarang dalam karyanya. Sedangkan amanat

merupakan opini, kecenderungan, dan visi pengarang terhadap tema yang

dikemukakannya.

Menurut Mulyadi, dkk. (2016:204), unsur instrinsik fiksi atau teks sastra

sebagai berikut.

(1) Tema, tema merupakan makna keseluruhan yang didukung cerita. (2) Tokoh/penokohan, tokoh adalah orang yang melakukan perbuatan dan

mengalami peristiwa dalam sebuah karya rekaan, sedangkan penokohan

atau karakter lebih mengacu pada pandangan, sifat, sikap, dan emosi yang

dimiliki dalam karya rekaan tersebut. (3) Latar, latar merupakan

keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam

karya sastra. (4) Alur, alur merupakan rangkaian peristiwa yang direka dan

dijalin dengan saksama yang menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan

ke arah klimaks dan penyelesaian untuk mencapai efek tertentu. (5) Sudut

pandang, sudut pandang merupakan cara pengarang memosisikan diri

dalam cerita. (6) Amanat, amanat adalah pesan atau makna terselubung

yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa unsur

pembangun karya fiksi adalah tema, tokoh, penokohan, latar, alur atau plot, sudut

pandang, gaya bahasa, dan amanat.

3. Indikator Penilaian Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Komponen penilaian kemampuan menceritakan kembali isi fabel

berdasarkan faktor penunjang keefektifan berbicara. Indikator penilaian

Page 31: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

15

kemampuan menceritakan kembali isi fabel diambil dari teori yang dikemukakan

oleh Arsjad dan Mukti (1988:17) tentang faktor penunjang keefektifan berbicara

yang terdiri dari faktor kebahasaan dan nonkebahasaan

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, indikator penilaian kemampuan

menceritakan kembali isi fabel yang sesuai dengan kompetensi dasar (KD) ke-4.5

“menceritakan kembali isi fabel atau legenda daerah setempat” terdiri dari

ketepatan ucapan, penempatan tekanan, nada (intonasi), pilihan kata (diksi),

ketepatan sasaran pembicaraan, sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku,

kelancaran, dan penguasaan topik.

4. Hakikat Metode Picture and Picture

Kajian teori yang akan diuraikan dalam hakikat metode picture and

picture adalah: (1) pengertian metode picture and picture, (2) kelebihan dan

kekurangan metode picture and picture, (3) langkah-langkah metode picture and

picture dan

(4) penerapan metode picture and picture dalam pembelajaran.

a. Pengertian Metode Picture and Picture

Menurut Istarani (2011:7), metode picture and picture merupakan suatu

rangkaian penyampaian materi ajar dengan menunjukkan gambar-gambar konkrit

kepada siswa, sehingga siswa dapat memahami secara jelas tentang makna hakiki

dari materi ajar yang disampaikan kepadanya.

Menurut Suprijono (dalam Huda, 2014:236), metode picture and picture

adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau

diurutkan menjadi urutan logis, metode picture and picture ini berbeda dengan

media gambar dimana metode picture and picture berupa gambar yang belum

Page 32: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

16

disusun secara berurutan dan yang menggunakannya adalah siswa, sedangkan

media gambar berupa gambar utuh yang digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode

picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar yang

mana gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis oleh siswa.

b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Picture and Picture

Metode picture and picture memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan dan kekurangan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

1) Kelebihan Metode Picture and Picture

Menurut Huda (2014:239), metode picture and picture memiliki kelebihan

sebagai berikut. (1) guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa, (2)

siswa dilatih berfikir logis dan sistematis, (3) siswa dibantu belajar berpikir

berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan menberikan kebebasan

siswa dalam praktik berpikir, (4) motivasi siswa untuk belajar semakin

dikembangkan, (5) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

Hamdayama (2016:118) juga menyebutkan dua kelebihan metode picture and

picture sebagai berikut. (1) guru lebih mengetahui kemampuan masing-msaing

siswa, dan (2) guru melatih berpikir logis dan sistematis.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelebihan

metode picture and picture adalah sebagai berikut. (1) guru lebih mengetahui

kemampuan masing-masing siswa, (2) guru melatih siswa berpikir logis dan

sistematis, (3) siswa dibantu belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu

Page 33: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

17

subjek bahasan, (4) motivasi siswa untuk belajar semakin dikembangkan, dan (5)

siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

2) Kekurangan Metode Picture and Picture

Huda (2014:239) membagi kekurangan metode picture and picture sebagai

berikut. (1) memakan banyak waktu, (2) membuat sebagian siswa pasif, (3)

munculnya kekhawatiran akan terjadinya kekacauan kelas, (4) adanya beberapa

siswa tertentu terkadang tidak senang jika disuruh bekerja sama dengan yang lain,

(5) kebutuhan akan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai.

Selain itu, menurut Hamdayama (2016:118), kekurangan metode picture and

picture adalah sebagai berikut. (1) memakan banyak waktu, dan (2) banyak siswa

yang pasif.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, disimpulkan kekurangan metode

picture and picture sebagai berikut. (1) memakan banyak waktu, (2) membuat

sebagian siswa pasif, (3) munculnya kekhwatiran akan terjadinya keributan, (4)

kebutuhan akan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai.

c. Langkah-langkah Metode Picture and Picture

Hamdayama (2016:25) mengemukakan bahwa metode picture and picture

dapat diterapkan melalui langkah-langkah sebagai berikut.

(1) guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, (2) guru menyajikan materi sebagai pengantar, (3) guru menunjukkan atau

memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi, (4) guru

menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau

mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan logis, (5) guru menanyakan

alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut, (6) dari alasan/urutan

gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan

kompetensi yang ingin dicapai, (7) kesimpulan/rangkuman.

Page 34: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

18

Huda (2014:236) juga menyebutkan 7 langkah-langkah metode picture

and picture, yaitu: (1) penyampaian kompetensi, (2) presentasi materi, (3)

penyajian gambar, (4) pemasangan gambar, (5) penjajakan, (6) penyampaian

kompetensi, (7) penutup.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa langkah-

langkah metode picture and picture yaitu: (1) guru menyampaikan kompetensi

yang ingin dicapai, (2) guru menyajikan materi sebagai pengantar, (3) guru

menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan

materi, (4) guru menunjuk siswa secara bergantian mengurutkan gambar-gambar

menjadi urutan yang logis, (5) guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran

urutan gambar tersebut, (6) dari alasan urutan gambar tersebut guru memulai

menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai,

(7) kesimpulan dan rangkuman.

d. Penerapan Metode Picture and Picture dalam Pembelajaran

Metode picture and picture dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia di sekolah menengah. Penerapan metode picture and picture dirancang

oleh guru Bahasa Indonesia mulai dari perencanaan sampai evaluasi. Perencanaan

dilakukan dengan cara menulis RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

Penerapan metode picture and picture terhadap kemampuan menceritakan

kembali isi fabel didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Hamdaya

(2016:25), yaitu sebagai berikut. Pertama, guru menyampaikan kompetensi yang

akan dicapai yaitu menceritakan kembali isi fabel. Kedua, guru menyajikan materi

pembelajaran fabel sebagai pengantar. Ketiga, guru menunjukkan atau

Page 35: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

19

memperlihatkan gambar tentang cerita fabel yang belum diurutkan. Keempat, guru

menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau

mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan logis. Kelima, guru menanyakan

alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Keenam, dari alasan urutan

gambar tersebut, guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan

kompetensi yang ingin dicapai, yaitu menceritakan kembali isi fabel. Ketujuh,

guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari itu.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan ini adalah

sebagai berikut. Petama, penelitian yang dilakukan oleh Rosanti (2015) dengan

judul “Pengaruh Model Pembelajaran Picture and Picture terhadap Kemampuan

Memproduksi Teks Negoisasi Secara Lisan Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1

Tanjung Beringin Tahun Pembelajaran 2014/2015”. Dari hasil penelitian tersebut

disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan atas penggunaan model

picture and picture terhadap kemampuan memproduksi teks negoisasi secara lisan

oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Beringi Indah dan kemampuan memproduksi

teks negoisasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Beringin menggunakan

model picture and picture tergolong baik sekali, dengan mean 77,76 dan.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Rosanti

dengan penelitian yang akan dilakukan ini. Persamaannya terletak pada variabel

bebas yang digunakan, yaitu metode picture and picture. Sedangkan,

perbedaannya terletak pada variabel terikat. Penelitian yang dilakukan Rosanti

variabel terikatnya adalah kemampuan memproduksi teks negoisasi, sedangkan

Page 36: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

20

penelitian yang akan dilakukan adalah kemampuan menceritakan kembali isi

fabel.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2016) dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Model Picture and Picture terhadap Kemampuan Menulis

Teks Cerita Fabel Siswa Kelas VII SMPN 31 Padang”. Hasil penelitian Fauzi

dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis fabel menggunakan model picture

and picture tergolong baik sekali, dengan mean 90,4 dan berada pada rentangan

86-95%. Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh

Fauzi dengan penelitian yang akan dilakukan ini. Persamaannya adalah sama-

sama penelitian eksperimen dan pada variabel bebasnya, yaitu menggunakan

metode picture and picture. Sedangkan, perbedaannya terletak pada variabel

terikat, penelitian Fauzi variabel terikatnya adalah kemampuan menulis fabel,

sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah kemampuan menceritakan

kembali isi fabel.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Prabangkara (2014) dengan judul

“Pengaruh Metode Picture and Picture terhadap Keterampilan Menulis Karangan

Narasi Siswa Kelas IV SDN se-Gugus V Kecamatan Jebres Kotamadya

Surakarta”. Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa thitung >

ttabel (2.023 > 1.997), sehingga H0 ditolak. Simpulan penelitian ini adalah

keterampilan menulis karangan narasi dengan metode picture and picture lebih

baik dibandingkan menggunakan metode pembelajaran langsung. Terdapat

persamaan dan perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Prabangkara

dengan penelitian yang akan dilakukan ini. Persamaannya adalah sama-sama

Page 37: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

21

penelitian eksperimen dan pada variabel bebasnya, yaitu menggunakan metode

picture and picture. Sedangkan, perbedaannya terletak pada variabel terikat,

penelitian Fauzi variabel terikatnya adalah kemampuan menulis narasi, sedangkan

penelitian yang akan dilakukan adalah kemampuan menceritakan kembali isi

fabel.

C. Kerangka Konseptual

Kemampuan berbicara adalah salah satu aspek berbahasa yang harus

dikuasai oleh peserta didik. Kemampuan berbicara dapat membantu peserta didik

untuk aktif dalam pembelajaran. Salah satu kemampuan berbicara yang harus

dikuasai oleh peserta didik adalah menceritakan kembali isi fabel.

Fabel adalah sebuah cerita yang mengandung nilai-nilai moral yang

pelaku-pelakunya diperankan oleh binatang, dimana binatang-binatang itu

mempunyai sifat atau perilaku persis seperti manusia. Dalam menceritakan fabel,

indikator yang digunakan adalah: ketepatan ucapan, penempatan tekanan, nada

(intonasi), pilihan kata (diksi), sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku,

kelancaran, dan penguasaan topik.

Agar pembelajaran menceritakan kembali isi fabel dapat dikuasai dengan

baik oleh siswa, maka guru dapat menggunakan metode yang sesuai, misalnya

metode picture and picture. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah

metode picture and picture, dimana dengan metode ini siswa akan lebih aktif

dalam pembelajaran. Metode picture and picture adalah suatu metode belajar

yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis

Page 38: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

22

Kemampuan Berbicara

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel

Pengaruh Metode Picture and Picture terhadap Kemampuan

Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri

5 Gunung Talang Kabupaten Solok

Untuk lebih memahami alur pemikiran penelitian ini, berikut digambarkan

kerangka konseptual penelitian.

Faktor kebahasaan

1. Ketepatan ucapan

2. Penempatan tekanan, nada

(intonasi)

3. Pilihan kata (diksi)

4. Ketepatan sasaran

pembicaraan

Faktor non kebahasaan

1. Sikap wajar, tenang dan tidak

kaku

2. Kelancaran

3. Penguasaan topik

Pembelajaran tanpa menggunakan

metode picture and picture

Pembelajaran dengan menggunakan

metode picture and picture

Gambar 1. Kerangka Konseptual Pengaruh Penggunaan Metode Picture and

Picture terhadap Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

Page 39: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

23

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang akan diuji kebenaran

melalui penelitian. Hipotesis atau jawaban sementara dalam penelitian ini yaitu,

adanya pengaruh yang signifikan penggunaan metode picture and picture

terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri

5 Gunung Talang Kabupaten Solok. Dalam penelitian ini akan diuji hipotesis (H0)

dan hipotesis alternative (H1) sebagai berikut:

H0 = tidak terdapat pengaruh signifikan penggunaan metode picture and picture

terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok. Hipotesis diterima jika:

thitung<ttabel pada derajat kebebasan (dk) = n1+n2–2 pada taraf signifikan

95%.

H1 = terdapat pengaruh signifikan penggunaan metode picture and picture terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok. Hipotesis diterima jika:

thitung>ttabel pada derajat kebebasan (dk) = n1+n2–2 pada taraf signifikan

95%.

Page 40: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

A. Jenis Penelitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana dalam

pengumpulan datanya menggunakan angka-angka. Menurut Arikunto (2006:12),

penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan angka, dimulai

dari pengumpulan data, kemudian penafsiran data dan terakhir ditampilkan

hasilnya.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen jenis quasi experimental design. Menurut Sugiyono (2011:7),

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang dugunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Menurut Zainal (2012:74), quasi eksperimen (quasi experimental) adalah

eksperimen semu. Tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat

dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan

atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan. Metode eksperimen ini

digunakan untuk mendeskripsikan dan menemukan data tentang bagaimanakah

pengaruh metode picture and picture terhadap kemampuan menceritakan kembali

isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The

Randomized Posttest Only Control Group. Yusuf (2010:194) mengemukakan

bahwa The Randomized Posttest Only Control Group merupakan rancangan lebih

sederhana dibandingkan The Ramdomized Pretest-Posttest Only Control Group,

24

Page 41: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

25

O2 - K R

O1 X E

karena tidak dilakukan pretest. Pada langkah awal peneliti memilih kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dikenakan perlakuan. Pada kegiatan akhir

sesudah perlakuan selesai diberikan pada kelompok eksperimen, kepada kedua

kelompok diberikan posttest. Pada kelompok eksperimen yang diberikan adalah

perlakuan dan posttest, sedangkan untuk kelompok kontrol hanya posttest saja.

Akibatnya perlakuan adalah selisih O1 dan O2 seperti yang digambarkan pada

pola desain penelitian sebagai berikut.

The Randomized Posttest Only Control Group

Yusuf (2010:194)

Keterangan:

E = eksperimen

R = random

K = kontrol

O1 = (posttest) yang diberikan kepada kelas eksperimen O2 = (posttest) yang diberikan kepada kelas kontrol

X = perlakuan yang diterapkan pada kelas eksperimen yaiti metode picture and picture

C. Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto (2010:173), populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok yang terdaftar pada tahun 2016/2017, yang berjumlah

112 orang siswa. Mengingat jumlah populasi lebih dari 100 siswa, diperlukan

teknik penarikan sampel.

Page 42: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

26

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi yang digunakan untuk penelitian. Teknik penarikan sampel penelitian ini

adalah simple random sampling. Menurut Sugiyono (2019:122), simple random

sampling dilakukan karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara

demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen. Salah satu cara

menentukan sampel yang homogen adalah dengan cara mencari standar deviasi

dari masing-masing kelas populasi. Standar deviasi terkecil yang berdekatan

dijadikan sampel. Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari dua

kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya tentang

sampel, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Populasi dan Sampel

No. Kelas Populasi

Nilai

Rata-rata

Standar

Deviasi Sampel

1. VII A 23 80 5,24

2. VII B 23 76 4,24

3. VII C 21 75 4,14 Kelas kontrol

4. VII D 22 74 4,17 Kelas eksperimen

5. VII E 23 79 5,17

Jumlah 112

Berdasarkan tabel di atas, kelas yang memiliki standar deviasi terendah

dan berdekatan adalah kelas VIIC dan VIID. Kedua kelas tersebut berpotensi

menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen, untuk menentukan mana kelas

kontrol dan kelas eksperimen dilakukan teknik acak sederhana atau simple

random sampling. Berdasarkan teknik acak tersebut, yang dipilih menjadi kelas

kontrol adalah kelas VIIC dan kelas eksperimen adalah kelas VIID. Dari dua kelas

tersebut, kelas kontrol atau kelas VIIC diajarkan tanpa menggunakan metode

Page 43: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

27

picture and picture dan kelas eksperimen atau kelas VIID diajarkan dengan

menggunakan metode picture and picture.

D. Variabel dan Data

Arikunto (2010:161) menjelaskan bahwa variabel adalah objek yang

menjadi titik perhatian. Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas

(X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas penelitian ini adalah metode picture

and picture, sedangkan, variabel terikatnya adalah kemampuan menceritakan

kembali isi fabel.

Menurut Arikunto (2010:161), data adalah hasil pencatatan peneliti, baik

yang berupa fakta ataupun angka. Data dalam penelitian ini adalah skor hasil tes

unjuk kerja kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan

metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok dan kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok.

E. Instrumen Penelitian

Ibnu, dkk (2003:71) menjelaskan bahwa instrumen penelitian itu adalah

alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan

masalah penelitian atau mencapai tujuan penelitian. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tes. Menurut Arikunto (2010:193), tes adalah

serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk

Page 44: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

28

kerja, yaitu tes menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode

picture and picture. Instrumen pendukung yang digunakan dalam pengumpulan

data adalah kamera digital untuk merekam penampilan siswa ketika menceritakan

kembali isi fabel, format penilaian, dan alat tulis yang dibutuhkan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan memberikan

tes unjuk kerja menceritakan kembali isi fabel tanpa dan dengan menggunakan

metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahap. Tahap

pertama dilakukan di kelas kontrol dengan satu kali pertemuan, guru menjelaskan

materi, kemudian membagikan sebuah cerita untuk dibaca oleh siswa, setelah itu

siswa diberi tes menceritakan kembali isi fabel tanpa ada perlakuan. Ketika siswa

menceritakan kembali isi fabel, guru mencatat skor sesuai indikator pada format

penilaian kemampuan menceritakan kembali isi fabel.

Tahap kedua dilakukan di kelas eksperimen dengan dua kali pertemuan

dengan menggunakan metode picture and picture. Pada pertemuan pertama, guru

menjelaskan materi tentang fabel dengan menerapkan metode picture and picture,

kemudian siswa berlatih untuk menceritakan kembali isi fabel. Pertemuan kedua,

guru menjelaskan indikator penilaian untuk menceritakan kembali isi fabel.

Selanjutnya siswa ditugaskan untuk menceritakan kembali isi fabel dan guru

mencatat skor.

Page 45: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

29

G. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan, apakah

diterima atau ditolak. Data yang telah terkumpul dianalisis melalui langkah-

langkah berikut ini. Pertama, menilai kemampuan menceritakan kembali isi fabel

siswa sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Kedua, memberikan skor,

pemberian skor dilakukan dengan menggunakan format penilaian kemampuan

menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII.

Tabel 2. Format Penilaian Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

No

Kode

Sampel

Aspek yang Dinilai

Skor

Nilai a. Faktor Kebahasaan

b. Faktor Non

Kebahasaan

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Deskriptor Penilaian Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel a. Faktor Kebahasaan

1. Ketepatan Ucapan

Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan ucapan siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1 sampai 3 kesalahan ucapan siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan ucapan siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

2. Penempatan Tekanan, Nada, dan Durasi yang Sesuai Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan penempatan tekanan,

nada, dan durasi yang sesuai dalam menceritakan kembali isi fabel yang

dibaca

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1 sampai 3 kesalahan penempatan tekanan,

nada, dan durasi yang sesuai dalam menceritakan kembali isi fabel yang

dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan penempatan tekanan, nada,

dan durasi yang sesuai dalam menceritakan kembali isi fabel yang

dibaca

3. Pilihan Kata (diksi)

Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan pilihan kata (diksi)

siswa dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Page 46: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

30

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1 sampai 3 kesalahan pilihan kata (diksi) siswa dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan pilihan kata (diksi) siswa

dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

4. Ketepatan Sasaran Pembicaraan Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan sasaran pembicaraan

dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1-3 kesalahan sasaran pembicaraan dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan sasaran pembicaraan dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

b. Faktor Non kebahasaan

5. Sikap Wajar, Tenang dan Tidak Kaku

Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan pada aspek sikap

wajar, tenang dan tidak kaku dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1-3 kesalahan pada aspek sikap wajar, tenang

dan tidak kaku dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan pada aspek sikap wajar,

tenang dan tidak kaku dalam menceritakan kembali isi fabel yang

dibaca

6. Kelancaran Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan pada aspek kelancaran

dalam menceritakan kembali isi fabel

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1-3 kesalahan pada aspek kelancaran dalam

menceritakan kembali isi fabel

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan pada aspek kelancaran dalam menceritakan kembali isi fabel

7. Penguasaan Topik Skor 1 : diberikan apabila siswa tidak mengusai topik dengan baik dan tepat

Skor 2 : diberikan apabila siswa kurang menguasai topik dengan baik dan tepat

Skor 3 : diberikan apabila siswa menguasai topik dengan baik dan tepat

Kedua, memberikan dan mencatat skor yang diperoleh oleh siswa pada

tiap indikator dalam kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa dan dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok. Ketiga, mengubah skor mentah menjadi nilai dengan

menggunakan rumus presentase. Rumus tersebut yaitu sebagai berikut.

Page 47: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

31

Keterangan: N = tingkat penguasaan

SM = skor yang diperoleh

SI = skor yang harus dicapai

Smax = skla yang digunakan

Keempat, menafsirkan kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok berdasarkan rata-rata

hitung. Menurut Abdurrahman dan Ratna (2003:370) rata-rata hitung dapat

ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan: M = mean

F = frekuensi

X = skor

ΣFX = jumlah skor dikali frekuensi

N = jumlah sampel

Kelima, menyajiakan nilai kemampuan menceritakan kembali isi fabel

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok yang diperoleh

ke dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 3. Format Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali

Isi Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok

No. X F FX

1

2

Keenam, mengklasifikasikan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

dengan dan tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok dengan menggunakan skala 10 berikut.

Page 48: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

32

Tabel 4. Pedoman Konversi Skala 10

Tingkat Penugasan Nilai Ubahan Skala 10 Keterangan

96-100% 10 Sempurna

86-95% 9 Baik Sekali

76-85% 8 Baik

66-75% 7 Lebih dari Cukup

56-65% 6 Cukup

46-55% 5 Hampir Cukup

36-45% 4 Kurang

26-35% 3 Kurang Sekali

16-25% 2 Buruk

0-15% 1 Buruk Sekali

Ketujuh, membuat histogram (diagram batang) kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok.

Kedelapan, melakukan uji normalitas dan homogenitas data dengan kriteria

sebagai berikut.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji

liliefors. Sudjana (2005:466) menyatakan bahwa untuk melakukan uji normalitas

data dapat dilakukan melalui uji liliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Pertama, data X1, X2, X3,... Xn diperoleh dari data yang terkecil sampai terbesar.

Kedua, data X1, X2, X3,... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3,... Zn

dengan rumus berikut.

Keterangan:

Zi = bilangan baku

Xi = skor yang diperoleh siswa ke-1

S = simpangan baku

X = skor rata-rata

Page 49: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

33

Ketiga, setiap bilangan baku (Zi) didistrbusikan dengan distribusi (F) pada tabel

distribusi (F) yang akan menjadi F(Zi). Keempat, menghitung S(Zi) dengan

menghitung proporsi Z1, Z2, Z3,... Z0 dibagi dengan jumlah sampel (n). Kelima,

menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) dan menentukan harga mutlaknya. Keenam,

mengambil harga terbesar diantara harga mutlak selisih tersebut yang kemudian

disebut dengan L0. Ketujuh, membandingkan L0 dengan nilai kritis L. Apabila

L0<Ltabel dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 - 2 dan taraf nyata 0,05

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data mempunyai nilai

varian yang homogen atau tidak. Uji homogenitas data dilakukan dengan

menggunakan rumus perbandingan varian terbesar dan varian terkecil. Menurut

Sudjana (2005:249), rumus tersebut dapat dilakukan dengan langkah-langkah

berikut ini. Pertama, mencari masing-masing varian kelompok data, kemudian

menghitung harga Fhitung dengan rumus berikut.

F

Keterangan: F = perbandingan antara varian terbesar dengan varian yang terkecil

S1 = varian kemampuan siswa terbesar

S2 = varian kemampuan siswa terkecil

Kedua, membandingkan harga Fhitung dengan harga Ftabel yang terdapat pada daftar

distribusi F dengan taraf signifikan 5% dan dk pembilang S1= n1-1 dan penyebut

S2 = n2-1. Apabila nilai Fhitung < Ftabel, disimpulkan bahwa data memiliki

homogenitas.

Page 50: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

34

1

2

Kesembilan, dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk

mengetahui apakah penggunaan metode picture and picture berpengaruh terhadap

kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang. Menurut Sudjana (2005:239), rumus yang digunakan untuk uji-t

adalah sebagai berikut.

Untuk menghitung simpangan baku tanpa menggunakan metode picture and

picture dan dengan menggunakan metode picture and picture digunakan rumus

sebagai berikut.

Sgab =

Keterangan:

X1 = skor rata-rata kelas eksperimen X2 = skor rata-rata kelas kontrol

Sgab = simpangan baku gabungan dari dua kelas

n1 = jumlah siswa dalam kelas eksperimen

n2 = jumlah siswa dalam kelas kontrol

S 2 = variasi untuk kelas eksperimen

S 2 = variasi untuk kelas kontrol

Kesepuluh, membahas hasil analisis dan membuat kesimpulan analisis data.

Page 51: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian pengaruh metode

picture and picture terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok. Hasil peneltian akan

dijabarkan dengan tiga bagian, yaitu: deskripsi data, analisis data, dan

pembahasan. Deskripsi data berarti mendeskripsikan data yang telah terkumpul.

Analisis data dilakukan berdasarkan penganalisisan data yang telah diuraikan

dalam bab III. Selanjutnya, pembahasan dilakukan berdasarkan analisis data dan

relevansinya dengan acuan teori yang digunakan.

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok pada tanggal 2 sampai 9 Agustus 2017. Data penelitian ini diperoleh dari

tes unjuk kerja menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture

and picture dan dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok. Sampel penelitian ini terdiri dari

dua kelas, yaitu kelas VIIC sebagai kelas kontrol yang diajarkan tanpa

menggunakan metode picture and picture dan kelas VIID sebagai kelas

eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan metode picture and picture.

Penelitian ini dilakukan dengan satu kali pertemuan di kelas kontrol dan dua kali

pertemuan di kelas eksperimen.

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel tersebut dikoreksi sesuai

dengan indikator, yaitu berdasarkan faktor penunjang keefektifan berbicara yang

terdiri dari faktor kebahasaan yaitu: ketepatan ucapan, penempatan tekanan, nada

35

Page 52: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

36

dan durasi yang sesuai, pilihan kata (diksi), ketepatan sasaran pembicaraan, dan

faktor non kebahasaan yaitu: sikap wajar, tenang, dan tidak kaku, kelancaran, dan

penguasaan topik. Masing-masing aspek penilaian tersebut diberi skor 1 sampai 3,

dengan skor maksimal 3.

1. Skor Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok

Data tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa tanpa

menggunakan metode picture and picture diperoleh melalui tes unjuk kerja yang

dilakukan di kelas kontrol. Pada tes tersebut, siswa diminta untuk menceritakan

kembali isi fabel yang berjudul “Gajah yang Baik Hati” yang telah dibaca. Setelah

data terkumpul, data tersebut dinilai berdasarkan indikator penilaian yang telah

ditetapkan.

Untuk setiap indikator penilaian diberi skor 1 sampai 3. Setelah data

dianalisis diperoleh jumlah skor tertinggi sebanyak 15 dan terendah 7. Jumlah

skor maksimal yang diperoleh siswa secara lengkap adalah sebagai berikut.

Pertama, skor dengan jumlah 7 diperoleh oleh 1 siswa dengan perolehan

persentase 4,76%. Kedua, skor dengan jumlah 9 diperoleh oleh 1 siswa dengan

perolehan persentase 4,76%. Ketiga, skor dengan jumlah 10 diperoleh oleh 3

siswa dengan perolehan persentase 14,29%. Keempat, skor dengan jumlah 11

diperoleh oleh 4 siswa dengan perolehan persentase 19,05%. Kelima, skor dengan

jumlah 12 diperoleh oleh 6 siswa dengan perolehan persentase 28,57%. Keenam,

skor dengan jumlah 13 diperoleh oleh 3 siswa dengan perolehan persentase

14,29%. Ketujuh, skor dengan jumlah 14 diperoleh oleh 2 siswa dengan perolehan

Page 53: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

37

persentase 9,52%. Kedelapan, skor dengan jumlah 15 diperoleh oleh 1 siswa

dengan perolehan persentase 4,76%.

Data skor kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan

metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok secara lengkap, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Skor Mentah Per Indikator Kemampuan Menceritakan Kembali Isi

Fabel Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

Kode

Sampel

Aspek yang Dinilai

Skor Indika-

tor 1

Indika-

tor 2

Indika-

tor 3

Indika-

tor 4

Indika-

tor 5

Indika-

tor 6

Indika -tor 7

01 2 1 2 2 2 1 1 11

02 2 1 2 2 2 2 1 12

03 1 1 1 1 1 1 1 7

04 1 2 2 2 2 2 1 12

05 1 1 2 2 1 1 1 9

06 2 2 2 2 2 1 1 12

07 1 2 2 2 2 2 2 13

08 2 1 2 2 2 2 1 12

09 2 1 2 2 1 2 2 12

10 1 2 2 2 1 1 1 10

11 2 2 2 2 1 2 2 13

12 2 1 2 2 2 1 1 11

13 1 1 2 2 2 1 1 10

14 2 2 2 2 2 2 2 14

15 2 1 2 1 1 2 2 11

16 2 2 2 2 2 2 2 14

17 2 2 2 2 1 1 3 13

18 2 1 2 2 1 1 1 10

19 2 2 2 2 2 2 3 15

20 1 1 2 1 2 2 2 11

21 2 2 2 2 2 1 1 12

Jumlah 35 31 41 39 34 32 32 244

Masing-masing indikator penilaian kemampuan menceritakan kembali isi

fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok tanpa

menggunakan metode picture and picture, dapat dijabarkan sebagai berikut.

Page 54: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

38

a. Indikator 1 (Ketepatan ucapan)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 1 diperoleh skor data berkisar 1 sampai

2. Perolehan skor untuk indikator 1 yaitu sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 7 siswa dengan perolehan persentase 33,33%. Kedua, skor 2

diperoleh oleh 14 siswa dengan perolehan persentase 66,67%.

b. Indikator 2 (Penempatan Tekanan, Nada, dan Durasi yang Sesuai )

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 2 diperoleh skor data berkisar 1 sampai

2. Perolehan skor untuk indikator 2 yaitu sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 11 siswa dengan perolehan persentase 52,38%. Kedua, skor 2

diperoleh oleh 10 siswa dengan perolehan persentase 47,62%.

c. Indikator 3 (Pilihan Kata atau Diksi)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 3 diperoleh skor data berkisar 1 sampai

2. Perolehan skor untuk indikator 3 yaitu sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 1 siswa dengan perolehan persentase 4,76%. Kedua, skor 2

diperoleh oleh 20 siswa dengan perolehan persentase 95,24%.

d. Indikator 4 (Ketepatan Sasaran Pembicaraan)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Page 55: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

39

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 4 diperoleh skor data berkisar 1 sampai

2. Perolehan skor untuk indikator 4 yaitu sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 3 siswa dengan perolehan persentase 14,29%. Kedua, skor 2

diperoleh oleh 18 siswa dengan perolehan persentase 85,71%.

e. Indikator 5 (Sikap Wajar, Tenang dan Tidak Kaku)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 5 diperoleh skor data berkisar 1 sampai

2. Perolehan skor untuk indikator 5 yaitu sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 8 siswa dengan perolehan persentase 38,1%. Kedua, skor 2

diperoleh oleh 13 siswa dengan perolehan persentase 61,9%.

f. Indikator 6 (Kelancaran)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 6 diperoleh skor data berkisar 1 sampai

2. Perolehan skor untuk indikator 6 yaitu sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 10 siswa dengan persentase 47,62%. Kedua, skor 2 diperoleh oleh

11 siswa dengan perolehan persentase 52,38%.

g. Indikator 7 (Penguasaan Topik)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 7 diperoleh skor data berkisar 1 sampai

3. Perolehan skor untuk indikator 7 yaitu sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 12 siswa dengan perolehan persentase 57,14%. Kedua, skor 2

Page 56: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

40

diperoleh oleh 7 siswa dengan perolehan persentase 33,33%. Ketiga, skor 3

diperoleh oleh 2 siswa dengan perolehan persentase 9,53%.

2. Skor Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok

Data tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa dengan

menggunakan metode picture and picture diperoleh melalui tes unjuk kerja yang

dilakukan di kelas eksperimen. Pada tes tersebut, siswa diminta untuk

menceritakan kembali isi fabel yang berjudul “Tikus dan Singa” yang telah

dibaca. Setelah data terkumpul, data tersebut dinilai berdasarkan indikator

penilaian yang telah ditetapkan, yaitu: ketepatan ucapan, penempatan tekanan,

nada, dan durasi yang sesuai, pilihan kata (diksi), ketepatan sasaran pembicaraan,

sikap wajar, tenang, dan tidak kaku, kelancaran, dan penguasaan topik.

Untuk setiap indikator penilaian diberi skor 1 sampai 3. Setelah data

dianalisis diperoleh jumlah skor tertinggi sebanyak 17 dan terendah 11. Jumlah

skor yang diperoleh siswa secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, skor

dengan jumlah 11 diperoleh oleh 2 siswa dengan perolehan persentase 9,09%.

Kedua, skor dengan jumlah 12 diperoleh oleh 4 siswa dengan perolehan

persentase 18,18%. Ketiga, skor dengan jumlah 13 diperoleh oleh 3 siswa dengan

perolehan persentase 13,63%. Keempat, skor dengan jumlah 14 diperoleh oleh 6

siswa dengan perolehan persentase 27,27%. Kelima, skor dengan jumlah 15

diperoleh oleh 5 siswa dengan persentase 22,73%. Keenam, skor dengan jumlah

16 diperoleh oleh 1 siswa dengan perolehan persentase 4,55%. Ketujuh skor

dengan jumlah 17 diperoleh oleh 1 siswa dengan perolehan persentase 4,55%.

Page 57: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

41

Data skor kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok secara lengkap, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Skor Mentah Per Indikator Kemampuan Menceritakan Kembali Isi

Fabel Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

Kode

Sampel

Aspek yang Dinilai

Skor Indika-

tor 1

Indika-

tor 2

Indika-

tor 3

Indika-

tor 4

Indika-

tor 5

Indika-

tor 6

Indika -tor 7

01 2 2 2 3 2 2 3 16

02 2 1 2 2 1 1 3 12

03 2 1 2 2 1 2 2 12

04 1 2 2 2 2 2 3 14

05 2 1 2 2 1 1 2 11

06 2 2 3 3 2 2 3 17

07 1 2 2 2 1 1 2 11

08 2 2 2 2 2 2 3 15

09 2 2 2 2 2 2 3 15

10 2 1 2 2 2 2 3 14

11 2 2 2 2 2 2 3 15

12 2 2 2 2 2 1 3 14

13 2 2 2 2 2 2 3 15

14 1 2 2 2 2 2 3 14

15 2 2 2 1 1 1 3 12

16 2 2 2 2 1 1 3 13

17 2 2 2 2 1 1 3 13

18 2 2 2 2 2 1 2 13

19 2 2 2 2 2 2 3 15

20 2 2 1 2 2 2 3 14

21 2 2 2 2 2 2 2 14

22 1 1 2 2 2 2 2 12

Jumlah 40 39 44 45 37 36 60 301

Masing-masing indikator penilaian kemampuan menceritakan kembali isi

fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok dengan

menggunakan metode picture and picture, dapat dijabarkan sebagai berikut.

Page 58: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

42

a. Indikator 1 (Ketepatan ucapan)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 1 diperoleh skor data berkisar 1 sampai

2. Perolehan skor untuk indikator 1 yaitu sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 4 siswa dengan perolehan persentase 18,18%. Kedua, skor 2

diperoleh oleh 18 siswa dengan perolehan persentase 81,82%.

b. Indikator 2 (Penempatan Tekanan, Nada, dan Durasi yang Sesuai)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 2 diperoleh skor data berkisar 1 sampai

2. Perolehan skor untuk indikator 2 yaitu sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 5 siswa dengan perolehan persentase 22,73%. Kedua, skor 2

diperoleh oleh 17 siswa dengan perolehan persentase 77,27%.

c. Indikator 3 (Pilihan Kata atau Diksi)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 3 diperoleh skor data berkisar 1 sampai

3. Perolehan skor untuk indikator 3 adalah sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 1 siswa dengan perolehan persentase 4,55%. Kedua, skor 2

diperoleh oleh 20 siswa dengan perolehan persentase 90,9%. Ketiga, skor 3

diperoleh oleh 1 siswa dengan persentase 4,55%.

Page 59: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

43

d. Indikator 4 (Ketepatan Sasaran Pembicaraan)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 4 diperoleh skor data berkisar 1 sampai

3. Perolehan skor untuk indikator 4 adalah sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 1 siswa dengan persentase 4,55%. Kedua, skor 2 diperoleh oleh 19

siswa dengan persentase 86,36%. Ketiga, skor 3 diperoleh oleh 2 siswa dengan

persentase 9,09%.

e. Indikator 5 (Sikap Wajar, Tenang dan Tidak Kaku)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 5 diperoleh skor data berkisar 1 sampai

2. Perolehan skor untuk indikator 5 adalah sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 7 siswa dengan perolehan persentase 31,82%. Kedua, skor 2

diperoleh oleh 15 siswa dengan persentase 68,18%.

f. Indikator 6 (Kelancaran)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 6 diperoleh skor data berkisar 2 sampai

2. Perolehan skor untuk indikator 6 adalah sebagai berikut. Pertama, skor 1

diperoleh oleh 8 siswa dengan persentase 36,36%. Kedua, skor 2 diperoleh oleh

14 siswa dengan persentase 63,64%.

Page 60: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

44

g. Indikator 7 (Penguasaan Topik)

Berdasarkan hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok untuk indikator 8 diperoleh skor data berkisar 2 sampai

3. Perolehan skor untuk indikator 3 adalah sebagai berikut. Pertama, skor 2

diperoleh oleh 6 siswa dengan persentase 27,27%. Kedua, skor 3 diperoleh oleh

16 siswa dengan persentase 72,73%.

B. Analisis Data

Pada bagian analisis data ini, akan diuraikan tentang (1) kemampuan

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, (2) kemampuan

menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, (3) pengaruh

penggunaan metode picture and picture terhadap kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok.

1. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 5, diketahui setelah skor diolah menjadi nilai dengan

rumus persentase berikut.

Page 61: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

45

Keterangan: N = tingkat penguasaan

SM = skor yang diperoleh

SI = skor yang harus dicapai

Smax = skla yang digunakan

Data selengkapnya tentang kemampuan menceritakan kembali isi fabel

tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang

memperoleh nilai 33,33 sebanyak 1 siswa dengan perolehan persentase 4,76%.

Kedua, siswa yang memperoleh nilai 42,86 sebanyak 1 siswa dengan perolehan

persentase 4,76%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 47,62 sebanyak 3 siswa

dengan perolehan persentase 14,29%. Keempat, siswa yang memperoleh nilai

52,38 sebanyak 4 siswa dengan perolehan persentase 19,05%. Kelima, siswa yang

memperoleh nilai 57,14 sebanyak 6 siswa dengan perolehan persentase 28,57%.

Keenam, siswa yang memperoleh nilai 61,90 sebanyak 3 siswa dengan perolehan

persentase 14,29%. Ketujuh, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 2 siswa

dengan perolehan persentase 9,52%. Kedelapan, siswa yang memperoleh nilai

71,43 sebanyak 1 siswa dengan perolehan persentase 4,76%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok berdasarkan rata-rata hitung. Hal tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut.

Page 62: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

46

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

No X F FX FX2

1 33,33 1 33,33 1110,89

2 42,86 1 42,86 1836,98

3 47,62 3 142,86 20408,98

4 52,38 4 209,52 43898,63

5 57,14 6 342,84 117539,27

6 61,90 3 185,70 34484,49

7 66,67 2 133,34 17779,56

8 71,43 1 71,43 5102,24

Jumlah 433,33 21 1161,88 242161,03

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh jumlah nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and pictue

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, yaitu 1161,88.

Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 55,33

Keterangan:

M = mean

F = frekuensi

X = skor

ΣFX = jumlah skor dikali frekuensi

N = jumlah sampel

Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung (M) yaitu 55,33. Berdasarkan

rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

Page 63: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

47

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok berada pada rentangan 46-55%

dengan kualifikasi hampir cukup (HC).

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok berdasarkan konversi skala 10 pada tabel

berikut ini.

Tabel 8. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifikasi Frekuensi

Persentase

(100%)

1 96-100% 10 Sempurna (S) - -

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 3 14,29

5 56-65% 6 Cukup (C) 9 42,86

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) 7 33,33

7 36-45% 4 Kurang (K) 1 4,76

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 1 4,76

9 16-25% 2 Buruk (Br) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BrS) - -

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok sebagai berikut.

Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sekali (KS)

sebanyak 1 siswa dengan perolehan persentase 4,76%. Kedua, siswa yang

memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang (K) sebanyak 1 siswa dengan

perolehan persentase 4,76%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan

kualifikasi hampir cukup (HC) sebanyak 7 siswa dengan perolehan persentase

Page 64: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

48

33,33%. Keempat, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C)

sebanyak 9 siswa dengan perolehan persentase 42,86%. Kelima, siswa yang

memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC) sebanyak 3 siswa

dengan perolehan persentase 14,29%.

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok sebagai berikut.

Gambar 1. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa

Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

a. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 1 (Ketepatan Ucapan)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 5, untuk indikator 1 dapat diketahui setelah skor

diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

Page 65: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

49

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator 1,

nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan terendah adalah 33,33. Data

secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan

metode picture and picture siswa VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok pada indikator 1 adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh

nilai 33,33 sebanyak 7 siswa dengan perolehan persentase 33,33%. Kedua, siswa

yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 14 siswa dengan perolehan persentase

66,67%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 1 berdasarkan rata-rata hitung.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 1

No X F FX

1 33,33 7 233,31

2 66,67 14 933,38 Jumlah ΣF = 21 ΣFX = 1166,69

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 1 yaitu 1166,69.

Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

Page 66: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

50

= 55,56

Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung (M) yaitu 55,56. Berdasarkan

rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 1 berada pada

rentangan 46-55% dengan kualifikasi hampir cukup (HC).

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 1 berdasarkan konversi skala 10

pada tabel di bawah ini.

Tabel 10. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 1

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifikasi Frekuensi

Persentase

(100%) 1 96-100% 10 Sempurna (S) - -

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC 14 66,67

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 7 33,33

9 16-25% 2 Buruk (Br) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BrS) - -

Jumlah 21 100

Page 67: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

51

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa tanpa menggunakan metode picture and picture siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 1

sebagai berikut.

Gambar 2. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator

1

b. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 2 (Penempatan Tekanan, Nada dan

Durasi yang Sesuai)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 5 untuk indikator 2, dapat diketahui setelah skor

diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator 2

Page 68: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

52

nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 66,67 dan terendah adalah 33,33. Data

secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan

metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok pada indikator 2 adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang

memperoleh nilai 33,33 sebanyak 11 siswa dengan perolehan persentase 52,38%.

Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 10 siswa dengan perolehan

persentase 47,62%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 2 berdasarkan rata-rata hitung.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 2

No X F FX

1 33,33 11 366,63

2 66,67 10 666,7 Jumlah ΣF = 21 ΣFX = 1033,33

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 2 yaitu 1033,33.

Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 49,21

Page 69: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

53

Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung (M) yaitu 49,21. Berdasarkan

rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 2 berada pada

rentangan 46-55% dengan kualifikasi hampir cukup (HC).

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 2 berdasarkan konversi skala 10

pada tabel di bawah ini.

Tabel 12. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 2

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%) 1 96-100% 10 Sempurna (S) - -

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC 10 47,62

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 11 52,38

9 16-25% 2 Buruk (Br) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BrS) - -

Jumlah 21 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa tanpa menggunakan metode picture and picture siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 2

sebagai berikut.

Page 70: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

54

Gambar 3. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator

2

c. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 3 (Pilihan Kata atau Diksi)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 5 untuk indikator 3, dapat diketahui setelah skor

diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator 3,

skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 66,67 dan terendah adalah 33,33. Data

secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan

metode picture and picture siswa pada indikator 3 adalah sebagai berikut.

Pertama, siswa yang memperoleh nilai 33,33 sebanyak 1 orang dengan perolehan

Page 71: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

55

persentase 4,76%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 20 orang

dengan perolehan persentase 95,24%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 3 berdasarkan rata-rata hitung.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 3

No X F FX

1 33,33 1 33,33

2 66,67 20 1333,4 Jumlah ΣF = 21 ΣFX = 1366,73

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 3 yaitu 1366,73.

Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 65,08

Dari data di atas, diperoleh nilai rata-rata hitung (M) 65,08. Berdasarkan

rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 3 berada pada

rentangan 56-65% dengan kualifikasi cukup (H).

Page 72: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

56

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 3 berdasarkan konversi skala 10

pada tabel berikut ini.

Tabel 14. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 3

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%) 1 96-100% 10 Sempurna (S) - -

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 20 95

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 1 5

9 16-25% 2 Buruk (Br) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BrS) - -

Jumlah 21 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa tanpa menggunakan metode picture and picture siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 3

sebagai berikut.

Page 73: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

57

Gambar 4. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator

3

d. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 4 (Ketepatan Sasaran Pembicaraan)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 5 untuk indikator 4, dapat diketahui setelah skor

diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang pada indikator 4 skor tertinggi

yang diperoleh siswa adalah 66,67 dan terendah adalah 33,33. Data secara

lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode

picture and picture siswa pada indikator 4 adalah sebagai berikut. Pertama, siswa

yang memperoleh nilai 33,33 sebanyak 3 orang dengan perolehan persentase

Page 74: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

58

14,29%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 18 orang dengan

perolehan persentase 85,71%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 4 berdasarkan rata-rata hitung.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 4

No X F FX

1 33,33 3 99,99

2 66,67 18 1200,06 Jumlah ΣF = 21 ΣFX = 1300,05

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 4 yaitu 1300,05.

Selanjutnya, nilai rata-rata siswa dihitung dengan rumus berikut.

= 61,91

Dari data di atas, diperoleh nilai rata-rata (M) 61,91. Berdasarkan rata-rata

hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menceritakan kembali isi

fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri

5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 4 berada pada rentangan 56-

65% dengan kualifikasi cukup (C).

Page 75: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

59

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 4 dengan

konversi skala 10 pada tabel di bawah ini.

Tabel 16. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 4

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%) 1 96-100% 10 Sempurna (S) - -

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 18 85,71

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 3 14,29

9 16-25% 2 Buruk (Br) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BrS) - -

Jumlah 21 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa tanpa menggunakan metode picture and picture siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 4

sebagai berikut.

Page 76: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

60

Gambar 5. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator untuk

4

e. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 5 (Sikap Wajar, Tenang, Tidak Kaku)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 5 untuk indikator 5, dapat diketahui setelah skor

diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator 5,

nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 66,67 dan terendah adalah 33,33 . Data

secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan

metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok pada indikator 5 adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang

Page 77: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

61

memperoleh nilai 33,33 sebanyak 8 siswa dengan perolehan persentase 38,1%.

Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 13 siswa dengan perolehan

persentase 61,9%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 5 berdasarkan rata-rata hitung.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 5

No X F FX

1 33,33 8 266,64

2 66,67 13 866,71 Jumlah ΣF = 21 ΣFX = 1133,35

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 5 yaitu 1133,35.

Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 53,97

Dari data di atas, diperoleh nilai hitung (M) 53,97. Berdasarkan rata-rata

hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menceritakan kembali isi

fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri

Page 78: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

62

5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 5 berada pada rentangan 46-

55% dengan kualifikasi lebih dari cukup (HC).

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 5

dengan konversi 10 pada tabel di bawah ini.

Tabel 18. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 5

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%)

1 96-100% 10 Sempurna (S) - -

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 13 61,9

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 8 38,1

9 16-25% 2 Buruk (Br) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BrS) - -

Jumlah 21 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram Kemampuan Menceritakan

Kembali Isi Fabel Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 5

sebagai berikut.

Page 79: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

63

Gambar 6. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator

5

f. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 6 (Kelancaran)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran untuk indikator 6, dapat diketahui setelah skor diolah

menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator 6,

nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 66,67 dan terendah adalah 33,33 . Data

secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan

metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok pada indikator 6 adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang

Page 80: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

64

memperoleh nilai 33,33 sebanyak 10 siswa dengan perolehan persentase 47,62%.

Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 11 siswa dengan perolehan

persentase 52,38%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 6 berdasarkan rata-rata hitung.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 21. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 6

No X F FX

1 33,33 10 333,3

2 66,67 11 733,37 Jumlah ΣF = 21 ΣFX = 1066,67

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 6 yaitu 1066,67.

Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 50,79

Dari data di atas, diperoleh nilai hitung (M) 50,79. Berdasarkan rata-rata

hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menceritakan kembali isi

fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri

Page 81: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

65

5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 6 berada pada rentangan 46-

55% dengan kualifikasi hampir cukup (HC).

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 6 dengan

konversi skala 10 pada tabel di bawah ini.

Tabel 22. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 6

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%)

1 96-100% 10 Sempurna (S) - -

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 11 52,38

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 10 47,62

9 16-25% 2 Buruk (Br) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BrS) - -

Jumlah 21 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa tanpa menggunakan metode picture and picture siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 6

sebagai berikut.

Page 82: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

66

Gambar 8. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator

6

g. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 7 Penguasaan Topik

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran untuk indikator 7 diketahui setelah skor diolah

menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator 7

nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan terendah adalah 33,33 . Data

secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan

metode picture and picture siswa pada indikator 7 adalah sebagai berikut.

Pertama, nilai 33,33 diperoleh oleh 12 orang siswa dengan perolehan persentase

Page 83: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

67

57,14%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 7 siswa dengan

perolehan persentase 33,33%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 100 sebanyak

2 siswa dengan perolehan persentase 9,53%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 7 berdasarkan rata-rata hitung.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 23. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 7

No X F FX

1 33,33 12 399,96

2 66,67 7 466,69

3 100 2 200 Jumlah ΣF = 21 ΣFX = 1066,65

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 8 yaitu 1066,65.

Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 50,79

Dari data di atas, diperoleh nilai hitung (M) 50,79. Berdasarkan rata-rata

hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menceritakan kembali isi

fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri

Page 84: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

68

5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 7 berada pada rentangan 46-

55% dengan kualifikasi cukup.

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 7 dengan

konversi skala 10 pada tabel di bawah ini.

Tabel 24. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 7

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%)

1 96-100% 10 Sempurna (S) 2 9,53

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 7 33,33

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 12 57,14

9 16-25% 2 Buruk (B) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BS) - -

Jumlah 21 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa tanpa menggunakan metode picture and picture siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 7

sebagai berikut.

Page 85: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

69

Gambar 9. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator

7

2. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 6, diketahui setelah skor diolah menjadi nilai dengan

rumus persentase berikut.

Keterangan:

N = tingkat penguasaan

SM = skor yang diperoleh

SI = skor yang harus dicapai Smax = skla yang digunakan

Data selengkapnya tentang kemampuan menceritakan kembali isi fabel

dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Page 86: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

70

Gunung Talang Kabupaten Solok adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang

memperoleh nilai 52,38 sebanyak 2 orang dengan perolehan persentase 9,09%.

Kedua, siswa yang memperoleh nilai 57,14 sebanyak 4 orang dengan perolehan

persentase 18,18%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 61,90 sebanyak 3 orang

dengan perolehan persentase 13,63%. Keempat, siswa yang memperoleh nilai

66,67 sebanyak 6 orang dengan perolehan persentase 27,27%. Kelima, siswa yang

memperoleh nilai 71,43 sebanyak 5 orang dengan perolehan persentase 22,73%.

Keenam, siswa yang memperoleh nilai 76,19 sebanyak 1 orang dengan perolehan

persentase 4,55%. Ketujuh, siswa yang memperoleh nilai 80,95 sebanyak 1 orang

dengan perolehan persentase 4,55%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok berdasarkan rata-rata hitung. Hal tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 25. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

No. X F FX FX2

1 52,38 2 104,76 10974,66

2 57,14 4 228,56 52239,67

3 61,90 3 185,7 34484,49

4 66,67 6 400,02 160016,00

5 71,43 5 357,15 127556,12

6 76,19 1 76,19 5804,92

7 80,95 1 80,95 6552,90

Jumlah 466,66 22 1433,33 397628,76

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and pictue siswa kelas VII

Page 87: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

71

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, yaitu 1433,33. Selanjutnya,

dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 65,15

Keterangan: M = mean

F = frekuensi

X = skor

ΣFX = jumlah skor dikali frekuensi

N = jumlah sampel

Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung (M), yaitu 65,15. Berdasarkan

rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok berada pada rentangan 56-

65% dengan kualifikasi cukup (C).

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri

5 Gunung Talang Kabupaten Solok berdasarkan konversi skala 10 pada tabel di

berikut ini.

Page 88: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

72

Tabel 26. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%)

1 96-100% 10 Sempurna (S) - -

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) 2 9,09

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 11 50

5 56-65% 6 Cukup (C) 7 31,82

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) 2 9,09

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) - 5

9 16-25% 2 Buruk (Br) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BrS) - -

Jumlah 22 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi

kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok sebagai berikut.

Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup (HC)

sebanyak 2 siswa dengan perolehan persentase 9,09%. Kedua, siswa yang

memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) sebanyak 7 siswa dengan

perolehan persentase 31,82%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan

kualifikasi lebih dari cukup (LdC) sebanyak 11 siswa dengan perolehan

persentase 50%. Keempat, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik

(B) sebanyak 2 siswa dengan perolehan persentase 9,09%.

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok.

Page 89: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

73

Gambar 10. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan

Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

a. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 1 (Ketepatan Ucapan)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 6, untuk indikator 1 dapat diketahui setelah skor

diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator 1,

nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 66,67 dan terendah adalah 33,33. Data

secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan

metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok pada indikator 1 adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang

memperoleh nilai 33,33 sebanyak 4 siswa dengan perolehan persentase 18,18%.

Page 90: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

74

Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 18 siswa dengan perolehan

persentase 81,82%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok berdasarkan rata-rata hitung untuk indikator 1.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 27. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 1

No X F FX

1 33,33 4 133,32

2 66,67 18 1200,06 Jumlah ΣF = 22 ΣFX = 1333,38

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 1, yaitu

1333,38. Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 60,61

Dari data di atas, diperoleh nilai hitung (M) 60,61. Berdasarkan rata-rata

hitung tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menceritakan kembali isi

fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 1 berada pada

rentangan 56-65% dengan kualifikasi cukup (C).

Page 91: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

75

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 1

berdasarkan konversi skala 10, seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 28. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 1

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%) 1 96-100% 10 Sempurna (S) - -

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 18 81,82

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 4 18,18

9 16-25% 2 Buruk (Br) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BrS) - -

Jumlah 22 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa dengan menggunakan metode picture and picture siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 1

(ketepatan ucapan) sebagai berikut.

Page 92: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

76

Gambar 11. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 1

b. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 2 (Penempatan Tekanan, Nada dan

Durasi yang Sesuai)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran, untuk indikator 2 dapat diketahui setelah skor diolah

menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator,

nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 66,67 dan terendah adalah 33,33. Data

secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan

metode picture and picture siswa VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok pada indikator 2 adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh

Page 93: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

77

nilai 33,33 sebanyak 5 orang siswa dengan perolehan persentase 22,73%. Kedua,

siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 17 siswa dengan perolehan

persentase 77,27%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok berdasarkan rata-rata hitung untuk indikator 2.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 29. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 2

No X F FX

1 33,33 5 166,65

2 66,67 17 1133,39 Jumlah ΣF = 22 ΣFX = 1300,04

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 2, yaitu

1300,04. Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 59,09

Dari data di atas, diperoleh nilai hitung (M) 59,09. Berdasarkan rata-rata

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menceritakan kembali isi fabel

dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Page 94: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

78

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 2 berada pada rentangan 56-

65% dengan kualifikasi cukup (C).

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 2

berdasarkan konversi skala 10, seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 30. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 2

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%)

1 96-100% 10 Sempurna (S) - -

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 17 77,27

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 5 22,73

9 16-25% 2 Buruk (B) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BS) - -

Jumlah 22 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa dengan menggunakan metode picture and picture siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 2

sebagai berikut.

Page 95: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

79

Gambar 12. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 2

c. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 3 (Pilihan Kata atau Diksi)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 6 untuk indikator 3 dapat diketahui setelah skor

diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator 3

yaitu nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan terendah adalah 33,33.

Data secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok pada indikator 3 adalah sebagai berikut. Pertama, siswa

Page 96: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

80

yang memperoleh nilai 33,33 sebanyak 1 siswa dengan perolehan persentase

4,55%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 20 siswa dengan

perolehan persentase 90,9%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 100 sebanyak 1

siswa dengan perolehan persentase 4,55%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok berdasarkan rata-rata hitung untuk indikator 3.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 31. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 3

No X F FX

1 33,33 1 33,33

2 66,67 20 1333,4

3 100 1 100 Jumlah ΣF = 22 ΣFX = 1466,73

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 3 yaitu

1466,73. Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 66,67

Dari data di atas, diperoleh nilai hitung (M) 66,67. Berdasarkan rata-rata

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menceritakan kembali isi fabel

Page 97: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

81

dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 3 berada pada rentangan 66-

75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC).

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 3

berdasarkan skala 10, seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 32. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 3

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%) 1 96-100% 10 Sempurna (S) 1 4,55

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 20 90,9

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 1 4,55

9 16-25% 2 Buruk (B) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BS) - -

Jumlah 22 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa dengan menggunakan metode picture and picture siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 3

sebagai berikut.

Page 98: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

82

Gambar13. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 3

d. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 4 (Ketepatan Sasaran Pembicaraan)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 6 untuk indikator 4, dapat diketahui setelah skor

diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator 1

yaitu nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan terendah 33,33. Data

secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan

metode picture and picture siswa pada indikator 4 adalah sebagai berikut.

Pertama, siswa yang memperoleh nilai 33,33 sebanyak 1 siswa dengan perolehan

Page 99: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

83

persentase 4,55%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 19 siswa

dengan perolehan persentase 86,36%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 100

sebanyak 2 siswa dengan perolehan persentase 9,09%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok berdasarkan rata-rata hitung untuk indikator 4.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 33. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 4

No X F FX

1 33,33 1 33,33

2 66,67 19 1266,73

3 100 2 200 Jumlah ΣF = 22 ΣFX = 1500,06

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 4 yaitu

1500,06. Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 68,18

Dari data di atas, diperoleh nilai hitung (M) 68,18. Berdasarkan rata-rata

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menceritakan kembali isi fabel

dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Page 100: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

84

Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 4 berada pada rentangan 66-

75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC).

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 4

berdasarkan skala 10, seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 34. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 4

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%)

1 96-100% 10 Sempurna (S) 2 9,09

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 19 86,36

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 1 4,55

9 16-25% 2 Buruk (B) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BS) - -

Jumlah 22 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa tanpa menggunakan metode picture and picture siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 4

sebagai berikut.

Page 101: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

85

Gambar 14. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 4

e. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 5 (Sikap Wajar, Tenang dan Tidak

Kaku)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 6 untuk indikator 5, dapat diketahui setelah skor

diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator 5

yaitu nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 66,67 dan terendah adalah 33,33.

Data secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa pada indikator 5 adalah sebagai

berikut. Pertama, siswa yang memperoleh nilai 33,33 sebanyak 7 siswa dengan

Page 102: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

86

perolehan persentase 31,82%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67

sebanyak 15 siswa dengan perolehan persentase 68,18%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok berdasarkan rata-rata hitung untuk indikator 5.

Hal tersebut dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 35. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 5

No X F FX

1 33,33 7 233,31

2 66,67 15 1000,05 Jumlah ΣF = 22 ΣFX = 1233,36

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 5 yaitu

1233,36. Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 56,06

Dari data di atas, diperoleh nilai hitung (M) 56,06. Berdasarkan rata-rata

hitung tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menceritakan kembali isi

fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 5 berada pada

rentangan 56-65% dengan kualifikasi cukup (C).

Page 103: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

87

Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 5

berdasarkan skala 10, seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 36. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 5

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%) 1 96-100% 10 Sempurna (S) - -

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 15 68,18

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 7 31,82

9 16-25% 2 Buruk (B) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BS) - -

Jumlah 22 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa dengan menggunakan metode picture and picture siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 5

sebagai berikut.

Page 104: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

88

Gambar 15. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 5

f. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 6 (Kelancaran)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 6 untuk indikator 6, dapat diketahui setelah skor

diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator 6,

nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 66,67 dan terendah adalah 33,33. Data

secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan

metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok pada indikator 6 adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang

memperoleh nilai 33,33 sebanyak 8 siswa dengan perolehan 36,36%. Kedua,

Page 105: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

89

siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 14 siswa dengan perolehan

persentase 63,64%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok berdasarkan rata-rata hitung untuk indikator 6.

Penentuan rata-rata hitung tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 39. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 6

No X F FX

1 33,33 8 266,64

2 66,67 14 933,38 Jumlah ΣF = 22 ΣFX = 1200,02

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 6 yaitu

1200,02. Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 54,55

Dari data di atas, diperoleh nilai hitung (M) adalah 54,55. Berdasarkan

rata-rata hitung tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 6 berada

pada rentangan 46-55% dengan kualifikasi hampir cukup (HC).

Page 106: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

90

Tabel 40. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 6

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%)

1 96-100% 10 Sempurna (S) - -

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 14 63,64

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) 8 36,36

9 16-25% 2 Buruk (B) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BS) - -

Jumlah 22 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa dengan menggunakan metode picture and picture siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 6

sebagai berikut.

Gambar 17. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 6

Page 107: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

91

g. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 7 (Penguasaan Topik)

Kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok berdasarkan lampiran 6 untuk indikator 7, dapat diketahui setelah skor

diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada indikator 7,

nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan terendah adalah 66,67. Data

secara lengkap kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan

metode picture and picture siswa pada indikator 7 adalah sebagai berikut.

Pertama, siswa yang memperoleh nilai 66,67 sebanyak 6 siswa dengan perolehan

persentase 27,27%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 100 sebanyak 16siswa

dengan perolehan persentase 72,73%.

Selanjutnya, menentukan kemampuan menceritakan kembali isi fabel

dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok berdasarkan rata-rata hitung untuk indikator 7.

Tabel 41. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk Indikator 7

No X F FX

1 66,67 6 400,02

2 100 16 1600 Jumlah ΣF = 22 ΣFX = 2000,02

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

Page 108: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

92

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 7 yaitu

2000,02. Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut.

= 90,91

Dari data di atas, diperoleh nilai hitung (M) adalah 90,91. Berdasarkan

rata-rata hitung tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 7 berada

pada rentangan 86-95% dengan kualifikasi baik sekali (BS).

Tabel 42. Pengelompokan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa

Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk

Indikator 7

No. Tingkat

Penguasaan

Nilai Ubahan

Skala 10 Kualifiikasi Frekuensi

Persentase

(100%) 1 96-100% 10 Sempurna (S) 16 72,73

2 86-95% 9 Baik sekali (BS) - -

3 76-85% 8 Baik (B) - -

4 66-75% 7 Lebih dari cukup (LdC) 6 27,27

5 56-65% 6 Cukup (C) - -

6 46-55% 5 Hampir cukup (HC) - -

7 36-45% 4 Kurang (K) - -

8 26-35% 3 Kurang sekali (KS) - -

9 16-25% 2 Buruk (B) - -

10 0-15% 1 Buruk sekali (BS) - -

Jumlah 22 100

Langkah selanjutnya, membuat diagram kemampuan menceritakan

kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas

Page 109: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

93

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk indikator 7 sebagai

berikut.

Gambar 18. Diagram Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa

dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok Indikator 7

3. Pengaruh Penggunaan Metode Picture and Picture terhadap Kemampuan

Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok

Secara, umum perbandingan kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam

kemampuan menceritakan kembali isi fabel menggunakan metode picture and

picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok, dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 43. Perbandingan Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kemampuan

Menceritakan Kembali Isi Fabel Menggunakan Metode Picture

and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok

Kelompok N1 Σx1 Σx1

2 Rata-rata x1

Kontrol 21 433,33 187774,89 55,33

Kelompok N1 Σx2 Σx22 Rata-rata x2

Eksperimen 22 466,66 217771,56 65,15

Page 110: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

94

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilakukan uji-t untuk mengetahui nilai

kelas kontrol dan eksperimen kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa

dan dengan menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok. Sebelum dilakukan uji-t, terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data sebagai berikut.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan uji liliefors. Berdasarkan

uji normalitas yang dilakukan, diperoleh L0 dan L1 pada taraf signifikan 0,05

untuk n=21 dan n=22 seperti tabel berikut ini.

Tabel 44. Uji Normalitas Data

No Kelompok Jumlah

(n)

Taraf

Nyata

L0 Lt Keterangan

1. Kontrol 21 0,05 0,1311 0,19 Data berdistribusi normal

2. Eksperimen 22 0,05 0,1281 0,19 Data berdistribusi

normal

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa data berdistribusi normal

pada taraf signifikan 0,05 untuk n=21 dan n=22. Uji normalitas data secara

lengkap pada lampiran 11 dan lampiran 12.

b. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel memiliki homogenitas atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan

rumus perbandingan varian terbesar dengan varian terkecil seperti dijelaskan pada

bab III. Berdasarkan uji homogenitas yang dilakukan, diperoleh Fhitung dan Ftabel

pada taraf signifikan 0,05 untuk n1=21 dan n2=22, seperti pada tabel di bawah ini.

Page 111: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

95

Tabel 45. Uji Homogenitas

No. Kelompok Jumlah

(n)

Taraf

Nyata

Fhitung Ftabel Keterangan

1. Kontrol 21 0,05 1,33 2,07

Data Homogen

2. Eksperimen 22

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa kelompok data memiliki

varian yang homogen pada taraf signifikan 0,05 untuk n=21 dan n=22 karena

Fhitung < Ftabel (1,33<2,07). Uji homogenitas selengkapnya ada pada lampiran 13.

c. Uji Hipotesis

Setelah diketahui bahwa kelompok data berdistribusi tidak normal dan

memiliki homogenitas, dapat dilakukan uji-t untuk mengetahui perbedaan kontrol

dan eksperimen kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa dan dengan

metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui perbandingan kontrol

dan eksperimen kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa. Langkah

pertama yang dilakukan adalah menentukan standar deviasi gabungan sebagai

berikut.

Diketahui:

X1 = 55,33

X2 = 65,15

n1 = 21

n2 = 22

s12 = 75,91

s22 = 57

Sebelum dilakukan uji hipotesis, dicari terlebih dahulu standar deviasi gabungan

kedu kelas sebagai berikut ini.

Page 112: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

96

Sgab =

Sgab =

Sgab =

Sgab =

Sgab =

Sgab = 8,14

Berdasarkan rumus di atas, diketahui standar deviasi gabungan (s) adalah

8,14. Dengan demikian, dapat ditentukan uji hipotesis kemampuan menceritakan

kembali isi fabel melalui uji t berikut.

Page 113: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

97

t = 3,96

Berdasarkan hasil uji t, disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H1)

diterima pada taraf signifikan 95% dan dk= n1+n2 – 2 karena thitung > ttabel

(3,96>1,68). Dengan demikian, terdapat pengaruh signifikan penggunaan metode

picture and picture terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok. Jadi, thitung > ttabel yaitu

3,96 > 1,68 maka H1 diterima dan H0 ditolak.

C. Pembahasan

Hal-hal yang akan diuraikan dalam pembahasan adalah sebagai berikut.

(1) hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan

metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok, (2) hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok, (3) pengaruh metode picture and picture terhadap

kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok.

1. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok

Pada bagian ini dijelaskan secara rinci kemampuan menceritakan kembali

isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok dengan nilai rata-rata 55,33 berada

pada rentangan 46-55% dengan kualifikasi cukup (HC). Kemampuan

Page 114: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

98

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok dikelompokkan

menjadi 5 klasifikasi sebagai berikut. Pertama, siswa yang memperoleh nilai

dengan kualifikasi kurang sekali (KS) sebanyak 1 siswa dengan perolehan

persentase 4,76%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang

(K) sebanyak 1 siswa dengan perolehan persentase 4,76%. Ketiga, siswa yang

memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup (HC) sebanyak 7 siswa dengan

perolehan persentase 33,33%. Keempat, siswa yang memperoleh nilai dengan

kualifikasi cukup (C) sebanyak 9 siswa dengan perolehan persentase 42,86%.

Kelima, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC)

sebanyak 3 siswa dengan perolehan persentase 14,29%.

Menurut Arsjad dan Mukti (1988:17), untuk dapat menjadi pembicara

yang baik, pembicara harus berbicara dengan baik dan tepat. Dalam hal itu ada

beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh pembicara untuk menunjang

keefektifan berbicara, yaitu faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan.

Diantaranya akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 1 Ketepatan Ucapan

Dari hasil analisis yang diperoleh pada kelompok kontrol, hasil tes

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ditinjau dari

aspek ketepatan ucapan tergolong hampir cukup (HC) berada pada rentangan 46-

55%. Menurut Asyad dan Mukti (1988:17-18), seseorang harus membiasakan diri

Page 115: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

99

mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi yang kurang

tepat, dapat mengalihkan perhatian pendengar.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan, sampel 05 memperoleh skor 1 pada

aspek ketepatan ucapan dengan kualifikasi kurang sekali (KS) pada rentangan 26-

35%. Berikut penjelasan untuk sampel 05.

Gajah yang Baik Hati

Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal kancil, gajah

dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalann mencari

air. Di tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih.

Tanpa pikir panjang dia terjun ke dalam dasar kolam. Tindakan kancil

sangat ceroboh.

Berdasarkan kutipan oleh sampel 05 di atas, terlihat kesalahan yang

dilakukan oleh siswa pada kata yang digarisbawahi, yaitu pada kata „kancil‟,

„gajah‟, „kehausan‟, dan „berjalan-jalan‟. Kata-kata tersebut dibaca siswa dengan

menebalkan huruf j pada kata gajah menjadi „gajjah‟, kehusan yang seharusnya

„kehausan‟, „kanncil‟ yang seharusnya diucapkan „kancil‟ dan „berjalan-jalann‟

yang seharusnya diucapakan „berjalan-jalan‟. Kata-kata yang digarisbawahi

tersebut kurang tepat pelafalannya oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat

Arsjad dan Mukti (1988:18) bahwa pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang tidak

tepat atau cacat akan menimbulkan kebosanan, kurang menyenangkan, atau

kurang menarik.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan, sampel 06 memperoleh skor 2 pada

aspek ketepatan ucapan dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC) berada pada

rentangan 66-75%. Berikut penjelasan untuk sampel 06.

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal kancil, gajah,

dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Kancil berjalan-jalan

Page 116: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

100

mencari air. Di tengah perjalanan kancil melihat kolam dengan air yang sangat jerrnih. Tanpa berpikir panjang kancil langsung masuk ke kolam.

Tindakan kancil sangat ceroboh. Dia tidak memikirkan bagaimana cara dia

naik ke atas. Beberapa kali kancil mencoba naik ke atas, tapi tidak bisa.

Berdasarkan kutipan sampel 06 di atas, terlihat 1 kesalahan dalam aspek

ketepatan ucapan yaitu kata „seakan‟ yang diucapkan „sekan‟. Kata „seakan‟ yang

diucapkan dihilangkan hurur a menjadi “sekan”, hal ini menyebabkan kurang

tepatnya pelafalan yang diucapkan siswa dan kata tersebut berubah maknanya.

Arsjad dan Mukti (1988:18) mengatakan tidak jarang kita dengar orang

mengatakan kata-kata yang tidak jelas suku katanya. Ada suku kata yang

diucapkan berdempet, ada yang kadang-kadang hilang bunyi tertentu.

b. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 2 Penempatan Tekanan, Nada dan

Durasi yang Sesuai

Dari hasil analisis yang diperoleh pada kelompok kontrol, hasil tes

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ditinjau dari

aspek penempatan tekanan, nada (intonasi) tergolong hampir cukup (HC) berada

pada rentangan 46-55%. Menurut Asyad dan Mukti (1988:17-18), masalah akan

menjadi menarik dengan penempatan tekanan, nada, sendi dan durasi yang sesuai.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan, sampel 18 memperoleh skor 1 dengan

kualifikasi kurang sekali (KS) berada pada rentangan 26-35%, karena terdapat

beberapa kesalahan pada aspek penempatan tekanan, nada, dan durasi

yang sesuai. Berikut kutipan untuk sampel 18.

Page 117: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

101

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si kancil,

gajah, dan hewan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Ia berjalan-

jalan mencari air. Di tengah perjalanan kancil melihat kolam dengan air

yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang ia langsung terjun ke dalam

kolam. Tindakan kancil sangat ceroboh. Dia tidak berpikir bagaimana cara

dia naik ke atas. Beberapa kali kancil sudah mencoba memanjat, tetapi

tidak bisa.

Berdasarkan kutipan sampel 18 di atas, terdapat kesalahan dalam

penempatan tekanan, nada, dan durasi yang sesuai. Kesalahan yang dilakukan

oleh siswa yaitu durasi yang terlalu singkat (00:55 atau 55 detik), dan kata

„berjalan-jalan‟ diberikan tekanan pada ja, „melihat‟ diberikan tekanan pada me, „

„tidak‟ diberikan ti, dan „berpikir diberikan tekanan pada ber‟. Selain itu, siswa

menceritakan kembali isi fabel datar saja. Hal ini dijelaskan oleh Arsjad dan

Mukti (1988:18) bahwa penyampaian yang datar saja akan menimbulkan

kejemuan dan keefektifan berbicara tentu berkurang. Demikian juga halnya

dengan pemberian tekanan pada kata atau suku kata .

Selanjutnya, berdasarkan penilaian yang dilakukan, sampel 04

memperoleh skor 2 dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC) yang berada pada

rentangan 66-75% karena ada beberapa kesalahan pada aspek penempatan

tekanan, nada dan durasi yang sesuai. Berikut kutipan untuk sampel 04.

Gajah yang Baik Hati

Siang hari itu suasana di hutan sangatlah terik. Tempat tinggal si kancil,

gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalan

mencari air. Di tengah perjalanan ia melihat kolam dengan air yang sangat

jerrnih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke kolam tersebut. Dia

tidak berpikir bagaimana caranya memanjat ke atas. Sudah berapa kali dia

tidak bisa menaikinya.

Kutipan sampel 04 di atas, menunjukkan kesalahan dalam penempatan

tekanan, nada, dan durasi yang sesuai oleh siswa. kesalahan yang dilakukan yaitu

Page 118: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

102

durasi yang terlalu singkat dan kata ‟caranya‟ yang diberikan tekanan pada kata

cara, dan juga penyampaian cerita yang datar saja. Hal ini dapat membuat cerita

kurang menarik. Hal ini dijelaskan oleh Arsjad dan Mukti (1988:18) bahwa

penyampaian yang datar saja akan menimbulkan kejemuan dan keefektifan

berbicara tentu berkurang.

c. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 3 Pilihan Kata (Diksi)

Dari hasil analisis yang diperoleh pada kelompok kontrol, hasil tes

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ditinjau dari

aspek pilihan kata (diksi) tergolong cukup (C) berada pada rentangan 56-65%.

Menurut Asyad dan Mukti (1988:17-18), pilihan kata hendaknya tepat, jelas dan

bervariasi.

Berdasarkan penilaian, sampel 03 memperoleh skor 1 dengan kualifikasi

kurang sekali (KS) berada pada rentangan 26-35%. Berikut penjelasan untuk

sampel 03.

Gajah yang baik hati. Pada Siang hari suasana sangat terik. Tempat tinggal

si kancil, si gajah dan yang lainnya sangat. Kancil tengah kehausan.

Dari kutipan di atas, disimpulkan bahwa sampel 03 diberi skor 1 karena

mengalami kesalahan pada aspek pilihan kata, yaitu „si kancil‟, „si gajah‟,

„tengah‟. Kata tersebut seharusnya diganti dengan „kancil‟, „gajah‟, „merasa‟.

Menurut Asyad dan Mukti (1988:20), pilihan kata hendaknya tepat, jelas, dan

bervariasi. Jelas maksudnya mudah dimengerti oleh pendengar yang menjadi

Page 119: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

103

sasaran. Selain itu, pilihan kata harus disesuaikan dengan pokok pembicaraan dan

dengan siapa berbicara (pendengar).

Berdasarkan penilaian, sampel 19 mendapat skor 2 dengan kualifikasi

lebih dari cukup (LdC) yang berada pada rentangan 66-75%. Berikut penjelasan

untuk sampel 19.

Siang hari suasana di hutan sangatlah terik. Tempat tinggal kancil, gajah

dan binatang lain yang terasa sangat terbakar. Kancil kehausan. Tiba-tiba

kancil melihat kolam yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang kancil

langsung terjun ke dalam kolam. Ia tidak memikirkan bagaimana caranya

sampai bisa naik ke atas kembali. Walaupun sudah berkali-kali kancil

mencoba untuk naik ke atas, tapi dia tetap tidak bisa dan kancil meminta

tolog. Tolong! tolong! Terdengar oleh si gajah sahabatnya. Kenapa kancil

kamu ada dibawah itu? Saya terperangkat gajah. Gajah, saya mendapat

sebuah ikan yang sangat besar. Pikir gajah, bagaimana saya bisa turun ke

bawah sedangkan saya tidak bisa ke atas. Kancil apakah kamu ingin

mengakaliku? Kancil hanya terdiam, sehingga sampai sore hari kancil pun masih berada di dalam kolam itu, sehingga membuat kancil sangat

kedinginan. Tiba-tiba gajah datang, kancil baiklah aku akan menolongmu,

tetapi kamu harus berjanji kamu tidak akan iseng lagi kepada binatang-

binatang lain. “Baiklah gajah aku berjanji‟. Dan gajah menolong kancil

dengan belalainya. Mulai hari itu kancil tidak lagi iseng dan menjaili

teman-temannya.

Dari kutipan di atas, disimpulkan bahwa sampel 19 mengalami kesalahan

pada aspek pilihan kata yaitu kata „sebuah‟. Kata tersebut seharusnya diganti

dengan kata „seekor‟ karena diikuti oleh kata ikan menjadi „seekor ikan‟.

d. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 4 Ketepatan Sasaran Pembicaraan

Dari hasil analisis yang diperoleh pada kelompok kontrol, hasil tes

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ditinjau dari

aspek ketepatan sasaran pembicaraan tergolong cukup (C) berada pada rentangan

Page 120: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

104

56-65%. Menurut Asyad dan Mukti (1988:17-18), ketepatan sasaran pembicaraan

menyangkut kalimat efektif. Seorang pembicara harus mampu menyusun kalimat

efektif, kalimat yang mengenai sasaran, sehingga mampu menimbulkan pengaruh,

meninggalkan pesan, atau menimbulkan akibat.

Berdasarkan penilaian, sampel 20 memperoleh skor 1 dengan kualifikasi

kurang sekali (KS) berada pada rentangan 26-35% karena terjadi kesalahan dalam

ketepatan sasaran pembicaraan (kalimat efektif). Berikut penjelasan sampel 20.

Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si kancil,

gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Ia berjalan-jalan

mencari air. Di tengah perjalanan ia melihat kolam air dengan air yang

sangat jerrih. Tanpa pikir panjang ia langsung terjun ke kolam. Tindakan

kancil sangat ceroboh. Dia tidak berpikir bagaimana dia akan naik ke atas.

Beberapa kali ia mencoba memanjat, tetapi dia tidak sampai ke atas. Si

kancil tidak berbuat apa-apa. Dia hanya berteriak minta tolong. Teriakan kancil terdengar oleh gajah yang telah melewati tempat itu. Hai siapa yang

ada di dalam itu? Ini aku, kancil sahabatmu.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat yang digarisbawahi

kurang efektif yang membuat ketidaktepatan sasaran pembicaraan karena kalimat

yang efektif adalah kalimat yang mengenai sasaran yang mampu menimbulkan

pengaruh. Menurut Asyad dan Mukti (1988:17-18), seorang pembicara harus

mampu menyusun kalimat efektif, kalimat yang mengenai sasaran, sehingga

mampu menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan, atau menimbulkan akibat.

Berdasarkan penilaian, sampel 08 memperoleh skor 2 dengan kualifikasi

lebih dari cukup (LdC) karena terjadi kesalahan dalam ketepatan sasaran

pembicaraan (kalimat efektif). Berikut penjelasan sampel 08.

Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si kancil,

gajah, dan binatang lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. ia berjalan- jalan untuk mencari air. Di tengah perjalanan ia melihat kolam air yang

berisi air yang sangat berisi jernih. Tanpa berpikir panjang kancil langsung

Page 121: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

105

melompat ke kolam. Dia tidak berpikir bagaimana caranya dia bisa naik ke atas. Beberapa kali ia mencoba naik ke atas, tetapi dia tidak bisa mencapai

ke atas.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat yang digarisbawahi

kurang efektif yang membuat ketidaktepatan sasaran pembicaraan karena kalimat

yang efektif adalah kalimat yang mengenai sasaran yang mampu menimbulkan

pengaruh.

e. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 5 Sikap Wajar, Tenang, dan Tidak

Kaku

Dari hasil analisis yang diperoleh pada kelompok kontrol, hasil tes

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ditinjau dari

aspek sikap wajar, tenang, dan tidak kaku tergolong hampir cukup (HC) berada

pada rentangan 46-55%. Menurut Asyad dan Mukti (1988:17-18), pembicara yang

tidak tenang, lesu, dam kaku tentulah akan memberikan kesan pertama yang

kurang menarik.

Berdasarkan penilaian, sampel 10 memperoleh skor 1 dengan kualifikasi

kurang sekali (KS) berada pada rentangan 26-35%, karena mengalami lebih dari 3

kesalahan pada aspek sikap wajar, tenang, dan tidak kaku. Saat menceritakan

kembali isi fabel, jelas terlihat bahwa siswa bersikap tidak wajar, tidak tenang dan

terlihat kaku karena siswa sering maju mundur, bergerak kiri kanan, memegang

telinga, diam, kemudian mengakhiri cerita. Ketidaktenangan siswa menimbulkan

cerita yang kurang menarik.

Page 122: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

106

Berdasarkan penilaian, sampel 14 mendapatkan skor 2 dengan kualifikasi

lebih dari cukup (LdC) berada pada rentangan 66-67% karena mengalami lebih

kesalahan pada aspek sikap wajar, tenang, dan tidak kaku. Saat menceritakan

kembali isi fabel, terlihat bahwa siswa bersikap tidak wajar, dimana siswa sesekali

menggerakkan badan dan menundukkan kepala. Arsjad dan Mukti menjelaskan

(1988:20) bahwa pembicara yang tidak tenang, lesu, dan kaku tentulah akan

memberikan kesan pertama yang kurang menarik. Padahal kesan pertama ini

sangat penting untuk menjamin adanya kesinambungan perhatian pihak

pendengar.

f. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 6 Kelancaran

Dari hasil analisis yang diperoleh pada kelompok kontrol, hasil tes

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ditinjau dari

aspek kelancaran tergolong hampir cukup (HC) yang berada pada rentangan 46-

55%. Menurut Asyad dan Mukti (1988:17-18), seorang pembicara yang lancar

berbicara akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraan.

Berdasarkan penilaian, sampel 18 mendapat skor 1 dengan kualifikasi

kurang sekali (KS) yang berada pada rentanga 26-35%. Berikut kutipan untuk

sampel 18.

Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si kancil,

gajah, dan hewan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Ia berjalan-

jalan mencari air. Di tengah perjalanan kancil melihat kolam dengan air yang sangat jerrnih. Tanpa pikir panjang ia langsung terjun ke dalam

kolam. Tindakan kancil sangat ceroboh. Dia tidak berpikir bagaimana cara

Page 123: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

107

dia naik ke atas. Beberapa kali kancil sudah mencoba memanjat, tetapi tidak bisa.

Dari kutipan menceritakan kembali isi fabel di atas, terlihat bahwa sampel

18 mengalami banyak kesalahan dalam aspek kelancaran berbicara dan sering

berbicara terputus-putus. Siswa seringkali mengulang-ngulang kalimat maupun

kata-kata. Selain itu, siswa juga sering menyelipkan bunyi-bunyi oo, aa, eeh dan

bunyi-bunyi yang tidak dimengerti. Hal ini sesuai dengan pendapat Arsjad dan

Mukti (1988:21), bahwa seringkali kita dengar pembicara berbicara terputus-

putus, bahkan antara bagian-bagian yang terputus itu diselipkan bunyi-bunyi

tertentu yang sangat mengganggu penangkapan pendengar, misalnya menyelipkan

bunyi-bunyi ee, oo, aa, dan sebagainya.

Berdasarkan penilaian, sampel 20 mendapat skor 2 dengan kualifikasi

lebih dari cukup (LdC) yang berada pada rentangan 66-75%. Berikut kutipan

untuk sampel 20.

Suasana hari itu sangatlah terik. Tempat tinggal kancil, gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancilpu kehausan. Kancilpun pergi berjalan-jalan dan

menemukan sebuah kolam yang airnya sangat jernih. Tanpa berpikir

panjang kancil pun terjun ke kolam tersebut. Tindakan kancil sangatlah

ceroboh. Kancilpun ingin naik kembali. Kancilpun terjebak di kolam ayir

tersebut. Kancipun meminta tolong, tolong, tolong....! suara kancilpun terdengar oleh gajah, siapa itu yang ada di dalam kolam? Aku, kancil

sahabatmu. Kancilpun terdiam sesaat. Gajah tolong kau untuk mengangkat

ikan yang bear ini! Gajahpun terdiam dan berpikir, yang benar?

Berdasarkan kutipan di atas, sampel 20 diberi skor 2 karena kurang lancar

dalam menceritakan kembali isi fabel, ada beberapa kata yang diulang-ulang

seperti „kolam yang‟. Menurut Asyad dan Mukti (1988:17-18), seorang pembicara

yang lancar berbicara akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraan.

Page 124: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

108

g. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 7 Penguasaan Topik

Dari hasil analisis yang diperoleh pada kelompok kontrol, hasil tes

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ditinjau dari

aspek ketepatan ucapan tergolong hampir cukup berada pada rentangan 46-55%.

Menurut Asyad dan Mukti (1988:17-18), penguasaan topik yang baik akan

menumbuhkan keberanian dan kelancaran. Penguasaan topik sangat penting,

bahkan merupakan faktor utama dalam berbicara.

Berdasarkan penilaian, sampel 12 mendapatkan skor 1 dengan kualifikasi

kurang sekali (KS) berada pada rentangan 26-35%. Berikut kutipan dari sampel

12.

Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal kancil, gajah,

dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Ia berjalan-jalan mencari

air. Di tengah perjalanan ia menemukan kolam dengan air yang sangat

jerrnih. Tanpa pikir panjang kancil langsung terjun ke dalam kolam.

Tindakan kancil sangat ceroboh. Dia tidak berpikir bagaimana cara dia

naik ke atas. Beberapa kali ia mencoba untuk memanjat, tetapi dia tidak

bisa sampai ke atas. Si kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa berteriak meminta tolong.

Kutipan di atas menunjukkan bahwa sampel 12 tidak menguasai topik

dengan baik. Siswa hanya membacakan awal permasalahan yang terjadi, sehingga

topik cerita tidak jelas.

Berdasarkan penilaian, sampel 16 memperoleh skor 2 dengan kualifikasi

lebih dari cukup (LdC) berada pada rentangan 66-75%. Berikut penjelasan untuk

sampel 16.

Page 125: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

109

Siang hari itu suasana hutan sangat terik. Tempat tinggal kancil, gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancil sangat kehausan. Dia berjalan-jalan

mencari air. Di tengah perjalanan ia melihat kolam yang airnya yang

sangat jerrnih. Tanpa berpikir panjang kancil langsung terjun ke kolam itu.

Tindakan kancil sangatlah ceroboh. Dia tidak berpikir bagaimana cara dia

akan naik ke atas. Beberapa kali kancil mencoba, akan tetapi dia tidak bisa

sampai naik ke atas. Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa

berteriak minta tolong. Ternyata teriakan kancil terdengar oleh gajah. Hai

siapa yang ada di kolam itu? Ini aku, kancil sahabatmu. Kancilpun terdiam

berpikir mencari kal agar gajah mau menolongnya. Tolog aku menangkap ikan ini? Yang benar kamu menangkap ikan? Benar-benar aku

menangkapkan ikan yang sangat besar. Sang gajah berpikir sejenak, ia bisa

saja turun ke bawah dengan mudah, tapi bagaimana cara ia akan naik

nantinya. Apakah kamu mau memanfaatkanku cil untuk kepentingan dan

keselamatanmu sendiri? Tanya gajah. Kancil terdiam. Sekali-sekali kamu

harus diberi pelajaran, kata gajah meninggalkan tempat itu. Gajah tidak

mendengarkan terikan si kancil.

Kutipan di atas menunjukkan bahwa sampel 16 kurang menguasai topik

dengan baik dan tepat karena cerita fabel yang diceritakan kembali oleh siswa

tidak sampai ke masalah inti dari cerita tersebut.

Berdasarkan penilaian, sampel 19 memperoleh skor 3 dengan kualifikasi

sempurna (S) berada pada rentangan 96-100% karena telah menguasai topik

sesuai dengan cerita fabel yang dibaca. Berikut penjelasan untuk sampel 19.

Siang hari suasana di hutan sangatlah terik. Tempat tinggal kancil, gajah

dan binatang lain yang terasa sangat terbakar. Kancil kehausan. Tiba-tiba

kancil melihat kolam yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang kancil

langsung terjun ke dalam kolam. Ia tidak memikirkan bagaimana caranya sampai bisa naik ke atas kembali. Walaupun sudah berkali-kali kancil

mencoba untuk naik ke atas, tapi dia tetap tidak bisa dan kancil meminta

tolog. Tolong! tolong! Terdengar oleh si gajah sahabatnya. Kenapa kancil

kamu ada dibawah itu? Saya terperangkat gajah. Gajah, saya mendapat

sebuah ikan yang sangat besar. Pikir gajah, bagaimana saya bisa turun ke

bawah sedangkan saya tidak bisa ke atas. Kancil apakah kamu ingin

mengakaliku? Kancil hanya terdiam, sehingga sampai sore hari kancil pun

masih berada di dalam kolam itu, sehingga membuat kancil sangat

kedinginan. Tiba-tiba gajah datang, kancil baiklah aku akan menolongmu,

tetapi kamu harus berjanji kamu tidak akan iseng lagi kepada binatang-

binatang lain. “Baiklah gajah aku berjanji‟. Dan gajah menolong kancil dengan belalainya. Mulai hari itu kancil tidak lagi iseng dan menjaili

teman-temannya.

Page 126: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

110

Berdasarkan kutipan di atas, jelas bahwa sampel 19 telah menguasai topik,

dan apa yang diceritakan kembali sesuai dengan cerita dan siswa lancar dalam

menceritakan kembali isi fabel. Sesuai dengan pendapat Arsjad dan Mukti

(1988:22) bahwa pengusaan topik itu sangat penting, bahkan merupakan faktor

utama dalam berbicara.

2. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok

Dari hasil analisis data yang diperoleh pada kelompok eksperimen, hasil

tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode

picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten

Solok dengan nilai rata-rata 65,15 berada pada rentangan 56-65%, yaitu dengan

kualifikasi cukup (C). Kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok dikelompokkan menjadi 5 klasifikasi, yaitu sebagai

berikut. Pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup

(HC) sebanyak 2 siswa dengan perolehan persentase 9,09%. Kedua, siswa yang

memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) sebanyak 7 siswa dengan

perolehan persentase 31,82%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan

kualifikasi lebih dari cukup (LdC) sebanyak 11 siswa dengan perolehan

persentase 50%. Keempat, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik

(B) sebanyak 2 siswa dengan perolehan persentase 9,09%.

a. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 1 Ketepatan Ucapan

Page 127: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

111

Dari hasil analisis yang diperoleh pada kelompok eksperimen, hasil tes

menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ditinjau dari

aspek ketepatan ucapan tergolong cukup (C) berada pada rentangan 56-65%.

Menurut Asyad dan Mukti (1988:17-18), seseorang harus membiasakan diri

mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi yang kurang

tepat, dapat mengalihkan perhatian pendengar.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan, sampel 07 memperoleh skor 1

dengan kualifikasi kurang sekali (KS) berada pada rentangan 26-35%. Berikut

kutipan menceritakan kembali isi fabel oleh sampel 07.

Pada suatu hari, singa menangkap tikus dengan kaki yang besarnya.

“beraninya kau mengganggu tidurku, mengapa kau lalu di depan

wajahku?” kata si singa yang galak. Tikus memohon kepada singa,

maafkan aku tuan singa, dengan berkata patah-patah. Dan singa berkata

“Aku tidak akan memaafkanmu dan kau akan menerima akibatnya! Tikus

memohon dengan besar-besarnya dan terus memohon kepada singa

walaupun akan ditolak pada oleh Tuan singa. (siswa merasa terganggu

oleh siswa ketika bercerita) Tikus berkata “jika engkau melepaskanku, aku

akan menolongmu di suatu nantii”. Lalu Singa dengan wajah tertawa

meninggalkan tikus berkata “hahha. dengan wajah yang sekecilmu kamu

akan menolongku? Tidak mungkin” kata si singa. Lalu singa berkata “aku akan melepaskanmu, tidak ada gunanya memakanmu karena aku tidak

akan kenyang memakanmu”. Lalu tikus berkata “terima kasih tuan singa,

kau adalah singa yang baik, aku kan membalas kebaikanmu disuatu hari

nanti”.

Pada suatu hari, singa berjalan-jalan di pinggir htan, ia tidak tahu bahwa di pinggir hutan itu banyak perangkap yang dipasang oleh para pemburu.

Dan benar saja, singa terangkap oleh jebakan pemburu. Ia terikat di pohon.

Singa yang telah terperangkap mencoba mengaum dan memberontak, tapi

tidak ada gunanya. Saat singa menggaum sekeras-kerasnya, tikus yang

tidak jauh dari tempat itu singa terperangkap itu, tikus mencari sumber

suara sang singa. Saat bertemu dengan singa, tikus langsung mau

menunjuk singa dengan memutuskan talinya. Dengan giginya yang tajam, tikus menggigit talinya satu persatu. Setelah lepas singa dari perangkap itu,

Page 128: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

112

singa mengucapkan terimakasih karena telah membantunya. Dan tikus dan singa menjadi sahabat selamanya.

Dari kutipan kemampuan menceritakan kembali isi fabel di atas, sampel

07 diberi skor 1 karena terjadi beberapa kesalahan dalam ketepatan ucapan, di

mana sampel 07 mengucapkan beberapa kata yang kurang tepat. Terdapat

beberapa kesalahan yang dilakukan oleh sampel 07, yaitu pada kata „patah-patah‟

yang seharusnya terbata-bata, kata „nantii‟ yang seharusnya nanti, kata „htan‟

yang seharusnya hutan, kata „terangkap‟ yang seharusnya terperangkap, dan kata

„menggaum‟ yang seharusnya mengaum. Hal ini sesuai dengan pendapat Arsjad

dan Mukti (1988:18) bahwa tidak jarang kita dengar orang mengucapkan kata-

kata yang tidak jelas suku katanya. Ada suku kata yang diucapkan berdempet, ada

yang kadang-kadang hilang bunyi tertentunya. Hal ini tentu membingungkan

pendengar, sehingga mengurangi keefektifan berbicara.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan, sampel 03 mendapat skor 2 dengan

kualifikasi lebih dari cukup berada pada rentangan 66-75%. Berikut kutipan untuk

sampel 03.

.......

Beberapa hari kemudian, singa berjalan-jalan di tepi hutan. singa tidak mengira bahwa di tepi hutan tersebut ada beberapa jebakan yang telah

dibuat oleh para pemburu. Tidak lama kemudian singapun terperangkap di

dalam jala yang telah dipasang oleh para pemburu. Singa terperangkap

kemudian terikat pada sebuah jebakan. kemudian singa merontak-rontak

agar dia bisa terlepas dan dia mengaum keras-keras. Kemudian tikus

mendengar jeritan singa. Dan ttikus berkata “sepertinya itu auman singa,

jangan-jangan singa sedang membutuhkan bantuan” kemudian tikus

datang menghampiri singa.

Kemudian dia langsung menggigit tali yang mengikat tubuh singa. Setelah

itu singa terlepas dari yang mengikatnya. Kemudian singa meminta maaf

kepada tikus karena telah meremehkannya dan berterimakasih kepada tikus yang telah membantunya. Kemudian singa dan tikus menjadi teman

selamanya.

Page 129: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

113

Kutipan kemampuan menceritakan kembali isi fabel yang dilakukan oleh

sampel 03 di atas, masih terlihat satu kesalahan ketepatan ucapan yang dilakukan

siswa, yaitu pada kata „merontak-rontak‟ yang seharusnya meronta-ronta. Sesuai

dengan teori Arsjad dan Mukti (1988:18) bahwa seorang pembicara harus

membiasakan diri mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat.

b. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 2 Penempatan Tekanan, Nada dan

Durasi yang Sesuai

Dari hasil analisis yang diperoleh pada kelompok eksperimen, hasil tes

kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture

and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

ditinjau dari aspek penempatan tekanan, nada, dan durasi yang sesuai tergolong

cukup (C) berada pada rentangan 56-65%. Menurut Arsjad dan Mukti (1988:18),

kesesuaian tekanan, nada merupakan daya tarik tersendiri dalam berbicara, bahkan

merupakan faktor penentu dalam berbicara. Sebaliknya, jika penyampaian datar

saja, hampir dapat dipastikan akan menimbulkan kejemuan dan keefektifan

berbicara tentu berkurang.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan, sampel 02 mendapat skor 1 dengan

kualifikasi kurang (KS) sekali berada pada rentangan 25-35% karena terjadi

beberapa kesalahan pada penempatan tekanan, nada (intonasi) dalam

menceritakan kembali isi fabel. Berikut kutipan sampel 02.

Suatu hari, singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar. “berani-beraninya kau mengganggu tidurku!” seru singa galak. Maafkan

aku singa, aku tidak bermaksud mengganggu tidurmu, lepaskan aku”.

Page 130: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

114

Mohon tikus “bila engkau melepaskanku, aku akan menolongmu di lain waktu”.

“Hahaha...”, tawa singa dengan senangnya. ”mana mungkin hewan

sekecilmu dapat menolongku, bahkan kau tidak dapat mengangkat

tubuhku”. “Baiklah aku akan melepaskanmu, semoga dengan kebaikanku

kau dapat menolongku di lain waktu”.

“Terima kasih, singa yang baik. Jasamu akan kubalas di lain waktu”.

Pada suatu hari Tuan singa berjalan-jalan di tepi hutan. Tanpa disadari ia

menginjak jebakan pemburu yang sengaja dipasang di hutan-hutan. Tanpa

disadari singa itu pun terjerat perangkat pemburu atau tergantung oleh perangkat pemburu, ia pun langsung mengaum kesakitan dan meronta

sekuatnya. Namun, itu sendiri tidak dapat mempengaruhi kekuatan jebakan

pemburu.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat kata yang di garis bawahi yang

diucapkan sampel 02 kurang tepat penempatan tekanannya, seperti „tidur-mu‟,

‟me-lepaskanmu‟, ‟jasa-mu‟, „pem-buru‟, dan ‟di-hutan‟. Kata tersebut seharusnya

tidak diberi jeda.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan, sampel 01 memperoleh skor 2

karena dengandalam menceritakan kembali isi fabel, terjadi satu kali kesalahan.

Berikut kutipan untuk sampel 01.

Pada suatu hari, seekor | singa menangkap seekor tikus dengan kakinya

yang besar. “berani-beraninya kau mengganggu tidurku. Kau akan

menerima akibatnya! mengapa kau berjalan di depan wajahku?” seru singa

galak.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat pada kata yang digaris bawahi

„singa‟ yang diucapkan sampel 01 kurang tepat tekanan dan intonasinyan. Kata

tersebut seharusnya diucapkan tidak terpisah atau tidak ada jeda antara si dengan

nga „si-nga‟ akan tetapi singa.

c. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 3 Pilihan Kata (Diksi)

Page 131: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

115

Dari hasil analisis yang diperoleh pada kelompok eksperimen, hasil tes

menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ditinjau dari

aspek pilihan kata (diksi) tergolong lebih dari cukup (LdC) berada pada rentangan

66-75%. Menurut Arsjad dan Mukti (1988:18), pilihan kata hendaknya tepat, jelas

dan bervariasi. Jelas maksudnya mudah dimengerti oleh pendengar. Pilihan kata

harus disesuaikan dengan pokok pembicaraan.

Berdasarkan penilaian, sampel 20 memperoleh skor 1 dengan kualifikasi

kurang sekali (KS) pada rentangan 26-35% karena terjadi 4 kesalahan kata yang

kurang tepat dan tidak sesuai. Berikut kutipan sampel 20.

Pada suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya. Singapun berkata “hai tikus kenapa kau mengganggu tidurku, apa kau

sudah bosan mati? Apakah kau sudah bosan hidup?” singa pun menangkap

tikus. Kemudian tikus pun memohon-mohon “oh, aku mohon singa, tolong

lepaskan aku, bila kau butuh bantuanku aku pasti akan menolongmu dan

aku mohon tolong lepaskan aku”. Kemudian singa tertawa “hahaha.. apa

mungkin makhluk sekecilmu bisa membantuku dalam kesulitan? “Baiklah,

aku akan melepaskanmu”. Singa pun melepaskan tikus. Beberapa hari

kemudian, singa berjalan-jalan di tepi hutan. Dan tidak disengaja ternyata

di sana banyak sekali jebakan-jebakkan yang dipasang pemburu.

Kemudian, tiba-tiba singapun terjerat oleh salah satu jebakan pemburu.

Dan kemudian singapun mengaum sekeras-kerasnya. Dan tiba-tiba tikuspun mendengar auman itu. Ia berkata “ini adalah auman singa” dalam

batinnya. Kemudian, tikus mencari dimana sumber suara itu. Dan akhirnya

tikus menemukan singa. Kemudian, tikuspun berkata “wahai singa, aku

akan membantumu sesuai janjiku dulu”. Kemudian, ia membantu singa

dan membebaskan singa dengan menggigit tali itu dengan giginya.

Kemudian, singa terlepas dari dari jeratan itu. Dan singa yang dulu

menangkap tikus berteman dan bersahabat dengan tikus.

Pada kutipan di atas, terlihat kesalahan yang dilakukan oleh sampel 20

yaitu kata „memohon-mohon‟, „bila‟, „disengaja‟, dan „jeratan‟. Kata tersebut

seharusnya diganti dengan „memohon‟ atau „meminta‟, „jika atau seandainya‟,

Page 132: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

116

„disangka‟, „jebakan‟. Sesuai dengan pendapat Arsjad dan Mukti (1988:18),

bahwa pilihan kata hendaknya tepat, jelas dan bervariasi. Jelas maksudnya mudah

dimengerti oleh pendengar. Pilihan kata harus disesuaikan dengan pokok

pembicaraan.

Berdasarkan penilaian, sampel 14 memperoleh skor 2 dengan kualifikasi

lebih dari cukup (LdC) pada rentangan 66-75% karena terjadi 2 kesalahan kata

yang kurang tepat dan tidak sesuai. Berikut kutipan sampel 14.

.......

Beberapa hari kemudian, singa berjalan di pinggiran hutan. Tanpa ia sadari

di tempat itu terdapat banyak jebakan yang sengaja dipasang oleh para

pemburu. Dan benarnya, ia pun terkena salah satu jeratan pemburu. Ia pun

terkurung dan tergantung di sebuah pohon oleh jala yang terbuat dari tali

yang sangat besar dan kuat. Lalu sang Singa pun mengaum dengan

kerasnya untuk membuang kekesalan dan kemarahannya. Sang Tikus berlari ke arah suara auman itu. Dia pun bertemu dengan seekor singa di

dekat itu. “Tenanglah, Tuan Singa! Aku akan segera menolongmu!”

Tikuspun melompat ke arah tali, iapun menggigit tali itu dengan kuat. Lalu

beberapa lama, akhirnya tali itu terputus, singa terbebas dari jala itu. Singa

berkata “Terima kasih, Tikus. Kau benar-benar telah menolongku,” ujar

singa, tulus. Ia tidak bisa membayangkan bahwa hewan kecil itu rupanya

bisa menolongnya. Sebelumnya ia sama sekali tidak bisa

membayangkannya. Tikus merasa senang karena berhasil menepati

janjinya untuk membatas kebaikan singa dengan cara menolongnya.

Pada kutipan di atas, terlihat 2 kesalahan yang dilakukan oleh sampel 14

yaitu kata „membuang‟, dan „kuat‟. Kata tersebut seharusnya diganti dengan

„menumpahkan‟, „gesit. Sesuai dengan pendapat Arsjad dan Mukti (1988:18),

bahwa pilihan kata hendaknya tepat, jelas dan bervariasi. Jelas maksudnya mudah

dimengerti oleh pendengar. Pilihan kata harus disesuaikan dengan pokok

pembicaraan.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan sampel 06 memperoleh skor 3

dengan kualifikasi sempurna (S) pada rentangan 96-100%. Sampel 03 diberi skor

Page 133: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

117

3 karena tidak terdapat kesalahan pilihan kata (diksi) dalam menceritakan kembali

isi fabel. Cerita fabel yang diceritakan kembali oleh sampel 20 sudah sesuai

dengan cerita fabel yang dibaca. Pilihan kata atau diksinya sudah tepat dan baik.

Menurut Arsjad dan Mukti (1988:18), pilihan kata hendaknya tepat, jelas dan

bervariasi. Jelas maksudnya mudah dimengerti oleh pendengar. Pilihan kata harus

disesuaikan dengan pokok pembicaraan.

d. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 4 Ketepatan Sasaran Pembicaraan

Dari hasil analisis yang diperoleh pada kelompok eksperimen, hasil tes

menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok ditinjau dari

aspek ketepatan sasaran pembicaraan tergolong lebih dari cukup (LdC) pada

rentangan 66-75%. Menurut Arsjad dan Mukti (1988:18), hal ketepatan sasaran

pembicaraan menyangkut pemakaian kalimat. Pembicara yang memakai kalimat

efektif akan memudahkan pendengar menangkap pembicaraannya.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan, sampel 15 memperoleh skor 1

dengan kualifikasi kurang sekali (KS) berada pada rentangan 26-35% karena

terjadi beberapa kesalahan pada ketepatan sasaran pembicaraan yang menyangkut

kalimat. Berikut penjelasan sampel 15.

Suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang

besar. “berani-beraninya kau mengganggu tidurku, mengapa kau berjalan

di depan wajahku? Kau akan menerima akibatnya!” seru singa dengan

galak. Tikuspun meminta supaya singa untuk mengasihinya dan tidak

memakannya. Dan tikuspun meminta supaya melepaskannya dari cengkraman singa. ”Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu! Kata singa.

“jika engkau melepaskanku, aku akan menolongmu jika kau

membutuhkanku”.

Page 134: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

118

Sontak singa pun tertawa, Bagaimana mungkin hewan kecil sepertimu bisa menolongku?

Kemudian, singa memberi ampunan pada tikus dan melepaskannya. “Aku

akan melepaskanmu, tapi kau jangan pernah berkeliaran lagi di sekitar

sini!” seru singa, lalu mengaum. Tikus berterima kasih kepada singa yang

telah melepaskannya.

Beberapa hari kemudian, singa pun berjalan-jalan di pinggiran hutan. Di

pinggir hutan tersebut banyak jebakan yang dipasang oleh pemburu.

Akhirnya jebakan tersebut mengenai singa. Singa terperangkap dalam

jebakan pemburu. Jebakan pemburu terbuat dari tali yang kuat. Singa meronta-ronta untuk melepaskan dirinya. Akan tetapi tidak berhasil. Lalu

Singa mengaum dengan keras, sehingga auman singa terdengar oleh tikus.

Tikus bergegas berlari ke tempat auman singa. Rupanya auman itu benar-

benar auman singa. Dan tikus melompat kepada jebakan yang

memerangkap singa. Dan tikuspun berusaha keras dan tekun untuk

memutuskan tali yang terbuat dari. Akhirnya dengan bersusah payah dan

tekun, tikus pun bisa memutuskan perangkat yang dipasang oleh pemburu.

Dan singapun berterimakasih kepada tikus. Dan singa menjadi teman

selama-lamanya.

Dari kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa sampel 15 mengalami

beberapa kesalahan pada ketepatan sasaran pembicaraan yang terlihat pada

pemakaian kalimat efektif. Kalimat yang kurang efektif terlihat pada kalimat yang

digarisbawahi. Menurut Arsjad dan Mukti (1988:18), hal ketepatan sasaran

pembicaraan menyangkut pemakaian kalimat. Pembicara yang memakai kalimat

efektif akan memudahkan pendengar menangkap pembicaraannya.

Berdasarkan penilaian, sampel 12 memperoleh skor 2 dengan kualifikasi

lebih dari cukup (LdC) pada rentangan 66-75% karena terjadi kesalahan dalam

ketepatan sasaran pembicaraan (kalimat efektif). Berikut penjelasan sampel 12.

Suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang

besar. “berani-beraninya kau mengganggu tidurku, mengapa kau berjalan

di depan wajahku sehingga aku terbangun dari tidurku? Kau akan

merasakan akibatnya!” seru singa galak.

Tikuspun meminta dan memohon supaya singa mengasihinya dan tidak

memakannya. Ma... maafkan aku Tuan singa, aku tidak bermaksud mengganggu tidurmu, aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi.

”Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu! Bentak singa masih kesal.

Page 135: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

119

“mohon Tuan singa!” kata tikus yang sangat ketakutan, “ aku berjanji jika engkau melepaskanku, aku akan menolongmu apabila kau

membutuhkanku”. Baiklah aku akan melepaskanmu, tapi janganlah kau

berkeliaran lagi di sini. Kata singa, lalu mengaum. Terimakasih tuan singa

yang baik, suatu saat aku akan membalas kebaikanmu. Kata tikus lalu

pergi menjauhi singa.

Dan suatu hari singa berjalan-jalan di tepi hutan. Ia tidak tahu bahwa di

sana telah dipasang oleh para pemburu perangkat-perangkat. Benar saja,

singapun terperangkat di dalam jebakan para pemburu. Lalu singa

memberontak, tapi tidak berhasil juga. Dan lalu singapun pun mengaum dengan sekeras-kerasnya. Bukankah tadi suara singa? Tikuspun langsung

menuju kearah auman singa tersebut. Benar saja, ia mendapati singa yang

terperangkat di dalam jebakan pemburu. “Tenanglah, Tuan Singa! Aku

akan segera menolongmu!” Tikuspun lau melompat ke tali yang telah

mengikat. Satu persatu tikus menggigit tali itu. Dan akhirnya singapun

terlepas dari jebakan para pemburu. Singapun berterimakasih kepada tikus.

Ia tidak menyangka bahwa tikus akan menolongnya. Dan singa pun

menjadi teman baik tikus. Pesan cerita fabel tersebut adalah satu kebaikan

akan dibalas kebaikan pula di lain waktu.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat yang digarisbawahi

kurang efektif yang membuat ketidaktepatan sasaran pembicaraan karena kalimat

yang efektif adalah kalimat yang mengenai sasaran yang mampu menimbulkan

pengaruh.

Berdasarkan penilaian, sampel 01 memperoleh skor 3 dengan kualifikasi

sempurna (S) pada rentangan 96-100%. Berikut penjelasan sampel 01.

Pada suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar. “berani-beraninya kau mengganggu tidurku. Kau akan

menerima akibatnya! mengapa kau berjalan di depan wajahku?” seru singa

galak.

Ma... maafkan aku Tuan singa aku tidak bermaksud mengganggu tidurmu”

kata tikus. “dan kau jangan memakanmu, aku mohon!” Tidak, aku tidak

akan melepaskanmu karena kau adalah makananku. Tolong jangan bunuh

aku, aku sama sekali tidak bermaksud mengganggu tidurmu, lepaskan aku

Tuan singa, aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi.

”Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu! Kata singa masih kesal sekali.

“Aku mohon Tuan singa, jika engkau melepaskanku, aku akan membalas

kebaikanmu”.

Page 136: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

120

“Baiklah, kau hanya makhluk kecil, memakanmu tidak akan membuatku kenyang. Aku akan melepaskanmu, tapi kau jangan pernah berkeliaran lagi

di sekitar sini!” seru singa, lalu mengaum.

“Terima kasih, Tuan singa yang baik. Kelak aku akan berusaha untuk

membalas kebaikanmu” ujar tikus yang kemudian pergi meninggalkan

singa. Ia sangat lega karena sudah lepas dari maut yang mengancamnya.

Beberapa hari kemudian, singa berjalan-jalan di pinggiran hutan. Ia tidak

tahu bahwa di sekitar situ ada beberapa jebakan yang sengaja dipasang

oleh para pemburu. Dan benar saja, sebuah perangkap mengenai singa.

Hewan ganas itu terkurung dan tergantung oleh jala yang terbuat dari tali nan kuat. Singa meronta-ronta, tapi tidak berhasil melepaskan diri. Ia pun

mengaum keras sekali, menumpahkan kekesalan dan kemarahannya.

“Sepertinya itu tadi suara auman singa,” batin tikus yang kebetulan sedang

berada tidak jauh dari tempat terjebaknya singa. “Jangan-jangan ia sedang

berada dalam kesulitan. Aku harus menolongnya!”

Tikus berlari dengan cepat ke arah suara auman singa. Di sana ia

mendapati singa sedang terkurung. “Tenanglah, Tuan Singa! Aku akan

segera membantumu dan sekuat tenagaku!”

Tikus menggigit tali tersebut. Setelah beberapa lama, akhirnya jala tali

yang mengurung singa putus di beberapa bagian sehingga singa bisa

melepaskan diri. Dengan begitu, selamatlah ia dari ancaman para pemburu. “Terima kasih, Tikus. Kau benar-benar telah menolongku,” ujar singa,

tulus. Ia tidak menyangka bahwa hewan kecil itu rupanya bisa

menolongnya. Sebelumnya ia sama sekali tidak bisa membayangkannya.

Tikus sendiri merasa senang karena berhasil menepati janjinya untuk

membatas kebaikan singa dengan cara menolongnya.

Akhirnya, mereka menjadi teman untuk selamanya. Pesan cerita fabel ini adalah jika kita menolong teman kita akan ditolong

di lain waktu atau satu kebaikan akan dibalas kebaikan pula di lain waktu.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesalahan

pada aspek ketepatan sasaran pembicaraan yang berkaitan dengan kalimat efektif.

Kalimat yang efektif adalah kalimat yang mengenai sasaran yang mampu

menimbulkan pengaruh. Ini sesuai dengan pendapat Arsjad dan Mukti (1988:20)

bahwa kalimat efektif mampu membuat isi atau maksud yang disampaikan

tergambar lengkap dalam pikiran pendengar persis seperti apa yang dimaksud

oleh pembicara.

e. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Page 137: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

121

Kabupaten Solok untuk Indikator 5 Sikap Wajar, Tenang, dan Tidak Kaku

Dari analisis data yang diperoleh pada kelompok eksperimen, hasil tes

kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture

and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada

aspek sikap wajar, tenang, dan tidak kaku berada pada rentangan 56-65% dengan

kualifikasi cukup (C). Menurut Arsjad dan Mukti (1988:20), sikap wajar, tenang

dan tidak kaku sangat banyak ditentukan oleh situasi, tempat, dan penguasaan

materi. Penguasaan materi yang baik setidaknya akan menghilangkan kegugupan,

namun memerlukan latihan dan lama-kelamaan rasa gugup akan hilang dan akan

timbul sikap tenang dan wajar.

Berdasarkan penilaian yanag dilakukan, sampel 02 memperoleh skor 1

pada aspek sikap wajar, tenag dan tidak kaku dengan kualifikasi kurang sekali

(KS) pada rentangan 26-35%. Berikut kutipan untuk sampel 02.

Suatu hari, singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar.

“berani-beraninya kau mengganggu tidurku!” seru singa galak. Maafkan

aku singa, aku tidak bermaksud mengganggu tidur mu, lepaskan aku”

Mohon tikus “bila engkau melepaskanku, aku akan menolongmu di lain

waktu”. “Hahaha...”, tawa singa dengan senangnya.”mana mungkin hewan

sekecil kau dapat menolongku, bahkan kau tidak dapat mengangkat

tubuhku”. “Baiklah aku akan melepaskanmu, semoga dengan kebaikanku

kau dapat menolongku di lain waktu”. “Terima kasih, singa yang baik.

Jasamu akan kubalas di lain waktu”.

Pada suatu haru hari Tuan singa berjalan-jalan di tepi hutan. Tanpa disadari ia menginjak jebakan pemburu yang sengaja dipasang di hutan-

hutan. Tanpa disadari singa itu pun terjerat perangkat pemburu atau

tergantung oleh perangkat pemburu, ia pun langsung mengaum kesakitan

dan meronta sekuatnya. Namun, itu sendiri tidak dapat mempengaruhi

kekuatan jebakan pemburu. Setelah tak lama kemudian, seekor tikus pun

mendengar auman singa yang keras, ia pun langsung mendekati singa.

Dengan sigatnya tikus menggerogoti tali jebakan pemburu. Tak berapa

lama singa pun terlepas dari jebakan pemburu. “ada gunanya juga aku

melepaskanmu pada waktu itu” seru singa! Akhirnya, singa dan tikus

Page 138: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

122

menjadi teman pada masa itu. Pesan cerita fabel ini adalah apabila kita berteman atau berkawan kita harus saling tolong-menolong atau

membantu.

Berdasarkan kutipan di atas, sampel 02 diberi skor 1 kerena saat

menceritakan kembali isi fabel, siswa bersikap tidak wajar, kurang tenang dan

juga terlihat kaku, seperti mengusap dan memegang hidung, bibir, dan wajah,

beberapa kali tertawa, goyang kiri kanan, dan tidak tenang sama sekali.

Berdasarkan penilaian, sampel 09 memperoleh skor 2 pada aspek sikap

wajar, tenang, dan tidak kaku dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC) pada

rentangan 66-175%. Berikut kutipan untuk sampel 09.

Singa dan Tikus

Suatu hari singa menangkap tikus dengan kakinya yang besar, berani- beraninya kau mengganggu tidurku kau akan merasakan akibatnya.

Tikuspun memohon kepada singa. maafkan aku tuan singa, aku tidak akan

menggagumu lagi. Tidak, aku tidak akn melepaskanmu, seru singa dengan

galak. Tikuspun memohon agar dikasihi oleh singa, maafkan wahai singa,

aku tidak akan mengganggumu, jika kau melepaskan aku, aku kaan

membantumu dilain waktu. Me Menolongku? Dengan tubuhmu yang

sekecil ini, lucu sekali, hahahha. Dan baiklah aku akan melepaskanmu

karena dengan memakanmu juga tidak akan kenyang. Singapun

melepaskan tikus dan tikus pergi dari tempat itu. Beberapa hari kemudian,

singa berjalan-jalan di tepi hutan. Dengan tidak sengaja, pemburu telah

memasang perangkat. Dan benar saja, singa terkena perangkat pemburu. Singa meronta-ronta untuk terlepas dari jala itu, tetapi tidak bisa, dan singa

mengaum. Tikus mendengarkan auman singa “sepertinya singa berada di

kesulitan”. Tikus menuju ke tempat singa dan tikus meliat singa yang

sedang terperangkap oleh jala pemburu. Tikus melompat ke jala tali itu

dan menggigit tali itu. Dengan usahanya yang keras, ia bisa menolong

singa dan melepaskan singa. Tikus senang dapat memenuhi janjinya. Singa

dan tikus menjadi sahabat. Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan di lain

waktu.

Berdasarkan kutipan di atas, sampel 09 diberi skor 2 karena sikap siswa

yang masih kurang tenang dalam menceritakan kembali isi fabel, seperti beberapa

kali menggerakkan atau menggoyangkan badannya. Hal ini sesuai dengan yang

Page 139: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

123

dikemukakan oleh Arsjad dan Mukti (1988:20) bahwa pembicara yang tidak

tenang, lesu dan kaku tentulah akan memberikan kesan pertama yang kurang

menarik.

f. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 6 Kelancaran

Dari analisis data yang diperoleh pada kelompok eksperimen, hasil tes

kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture

and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada

aspek kelancaran berada pada rentangan 46-55% dengan kualifikasi hampir cukup

(). Menurut Arsjad dan Mukti (1988:21), seorang pembicara yang lancar berbicara

akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraannya.

Berdasarkan penilaian, sampel 16 memperoleh skor 1 dengan kualifikasi

kurang sekali pada rentangan 26-35%. Berikut kutipan sampel 16.

Pada suatu hari, ada yang tidur di tengah hutan. Di depan singa tersebut

lalulah seekor tikus yang sedang berhenti. Dan singa menangkap tikus dengan kakinya yang besar. “berani-beraninya kau mengganggu tidurku

hai tikus. Singa pun berkata dnegan galak. Maafkan aku tuan singa aku

tidak bermaksud mengganggukan tidurmu. Tikuspun (?>tidakjelas)

Singa pun berkata, aku kan memakanmu hai tikus yang kecil.

(?>tidak jelas) jika kau memakanku kau tidak akan kenyang. Jika kau

melepaskanku aku kan menolongmu. Singapun tertawa. (?>tidak jelas)

Terima kasih singa, Kau telah melepaskan aku, aku kan membalas

kebaikanmu.

Tak lama kemudian, singa berjalan di tepi hutan. Tak ia sadari ada jebakan

yang sengaja dipasang oleh pemburu. Hewan ganas tersebut tertangkap,

terjerat di tali tersebut. Ia ia meronta-ronta, tapi tak berhasil. Ia mengaum sangat keras dan melampiaskan kekesalannya. Bathin tikus berkata, itu

suara singa, tikus mendengar auman sangat keras. Ia melihat singa yang

sedang terperangkap. Tikus langsung melompat ke jala tersebut. Dan dia

Page 140: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

124

berusaha melepaskan singa dari jeratan tali tersebut. Beberapa tali telah terputus. Sehingga singapun berhasil terlepas dari perangkap tersebut.

Singa berterimakasih kepada tikus. Tidak menyangka bahwa kau hewan

yang sangat kecil ini bisa membantuku yang terperangkap ini. Setelah

peristiwa tersebut singa dan tikus bersahabat.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat bahwa sampel 16 mengalami banyak

kesalahan dalam kelancaran berbicara dan sering berbicara terputus-putus. Ada

beberapa kata dan kalimat yang tidak jelas dibaca siswa. Selain itu, siswa juga

sering menyelipkan bunyi-bunyi oo, aa, eeh dan bunyi-bunyi yang tidak

dimengerti. Hal ini sesuai dengan pendapat Arsjad dan Mukti (1988:21), bahwa

seringkali kita dengar pembicara berbicara terputus-putus, bahkan antara bagian-

bagian yang terputus itu diselipkan bunyi-bunyi tertentu yang sangat mengganggu

penangkapan pendengar, misalnya menyelipkan bunyi-bunyi ee, oo, aa, dan

sebagainya

Berdasarkan penilaian yang dilakukan, sampel 13 memperoleh skor 2

dengan kualifikasi lebih dari cukup pada rentangan 66-75% karena terjadi

beberapa kesalahan dalam menceritakan kembali isi fabel. Berikut penjelasan

untuk sampel 13.

Suatu hari, ketika singa sedang tertidur datanglah seekor tikus yang tidak

sengaja mengganggu tidur singa. Lalu singa berkata “berani-beraninya kau

mengganggu tidurku, dan tikus pun berkata “maafkan aku Tuan singa aku

tidak sengaja, tolong lepaskan aku!

Singapun berkata ”Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu!

Tikus pun memohon kepada singa agar melepaskannya. Singa pun berkata “aku tidak akan melepaskanmu“. Tikus berkata “jika kau melepaskanku

aku akan membalas kebaikanmu dilain waktu”

Singapun berkata “baiklah apa gunanya aku memakan tikus yang kecil dan

tidak akan membuat aku kenyang”.

Tikuspun berterimakasih kepada singa karena telah melepaskannya.

Pada Suatu hari kemudian, singa berjalan di tepi hutan. Singapun tidak

sadar bahwa di hutan itu telah dipasang perangkap oleh pemburu. Dan

benar singa punt erjerat oleh perangkat pemburu. Singa pun mengaum

dengan keras.

Page 141: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

125

Tikus pun mendengar auman singa dan berlari menuju ke tempat singa. Lalu tikus pun membantu singa dengan menggigit talinya yang kuat dan

kebal. Beberapa lama kemudian talinya putus. Singapun terbebas dari

jebakan pemburu itu. Singa berterima kasih kepada tikus. Sejak hari itu

singa dan tikuspun berteman selamanya.

Dari kutipan menceritakan kembali isi fabel di atas, terlihat bahwa sampel

18 mengalami beberapa kesalahan dalam kelancaran berbicara, siswa seringkali

mengulang-ngulang kalimat maupun kata-kata, seperti aku akan memba, aku akan

membalas kebaikanmu dilain waktu. Hal ini sesuai dengan pendapat Arsjad dan

Mukti (1988:21), bahwa seringkali kita dengar pembicara berbicara terputus-

putus, bahkan antara bagian-bagian yang terputus itu diselipkan bunyi-bunyi

tertentu yang sangat mengganggu penangkapan pendengar, misalnya menyelipkan

bunyi-bunyi ee, oo, aa, dan sebagainya.

g. Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan

Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kabupaten Solok untuk Indikator 7 Penguasaan Topik

Dari analisis data yang diperoleh pada kelompok eksperimen, hasil tes

kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture

and picture siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok pada

aspek penguasaan topik berada pada rentangan 86-95% tergolong baik sekali

(BS). Menurut Arsjad dan Mukti (1988:20), penguasaan topik yang baik akan

menumbuhkan keberanian dan kelancaran.

Berdasarkan penilaian, sampel 21 memperoleh skor 2 dengan kualifikasi

lebih dari cukup (LdC) pada rentangan 66-75%. Berikut kutipan untuk sampel 21.

Suatu hari, di tengah-tengah hutan ada seekor singa yang sedang tidur dan di wajah singa pun berjalan seekor tikus. Singa itu berkata kepada tikus,

“berani-beraninya kau mengganggu tidurku dan tikus memohon kepada

Page 142: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

126

singa agar singa tidak memakannya dan melepaskannya. Setelah itu, tikuspun dilepaskan.

Suatu hari, singa terperangkat di jeratan seorang pemburu. Singa mengaum

dengan keras dan didengar oleh tikus. Tikus mengejar suara auman

tersebut dan tikuspun menolong singa dengan cara menggigit tali-tali yang

menjerat singa. Dan setelah itu singa bertkata kepada tikus, terima kasih

tikus, kau adalah tikus yang akan kubunuh dahulu. Dan akhirnya singa dan

tikus berteman.

Berdasarkan kutipan menceritakan kembali isi fabel oleh sampel 21 di

atas, siswa kurang menguasai topik pembicaraan karena cerita fabel banyak yang

terpotong dan tidak diceritakan siswa. Cerita fabel yang tidak diceritakan siswa

adalah pada saat singa begitu kesal kepada tikus dan tidak ingin melepaskannya,

tikus terus memohon agar singa melepaskannya dan pada akhirnya singa memberi

ampunan dan melepaskan tikus dengan syarat agar tikus tidak lagi berkeliaran di

tempat itu dan mengganggu singa. Kurangnya penguasaan topik oleh siswa

mengakibatkan kurangnya kelancaran siswa dalam menceritakan kembali isi

fabel. Arsjad dan Mukti (1988:22) telah menjelaskan bahwa penguasaan topik

yang baik akan menumbuhkan keberanian dan kelancaran. Penguasaan topik

sangat penting, bahkan merupakan faktor utama dalam berbicara.

Berdasarkan penilaian, sampel 06 memperoleh skor 3 pada aspek

penguasaan topik dengan kualifikasi sempurna (S) pada rentangan 96-100%.

Berikut kutipan untuk sampel 06.

Suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang

besar. “berani-beraninya kau mengganggu tidurku, mengapa kau berjalan

di depan wajahku sehingga membuat aku terbangun? Kau akan menerima

akibatnya!” seru singa galak. Tikus memohon supaya singa

melepaskannya dan tidak memakannya. Ma... maafkan aku Tuan singa”

kata tikus terbata-bata. “Tolong jangan bunuh aku, aku sama sekali tidak

bermaksud mengganggu tidurmu, lepaskan aku Tuan, maka aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi. ”Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu!

Kata singa masih kesal sekali. “Aku mohon Tuan!” kata tikus ketakutan,

Page 143: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

127

“jika engkau melepaskanku, aku berjanji akan menolongmu jika kau membutuhkanku”. Sontak singa tertawa mendengar ucapan tikus.

“menolongku? Bagaimana mungkin hewan kecil sepertimu bisa

menolongku? Lucu sekali, hahahahah....” “Lepaskan aku, tuan. Aku

mohon....!” ujar tikus dengan wajah memelas. Kemudian, Singa memberi

ampunan pada tikus dan melepaskannya. “baiklah, kau hanya makhluk

kecil, memakanmu tidak akan membuatku kenyang. Aku akan

melepaskanmu, tapi kau jangan pernah berkeliaran lagi di sekitar sini!”

seru singa, lalu mengaum. “Terima kasih, Tuan singa yang baik. Kelak aku

akan berusaha untuk membalas kebaikanmu” ujar tikus yang segera pergi meninggalkan singa. Ia sangat lega karena sudah lepas dari maut yang

mengancamnya.

Beberapa hari kemudian, singa berjalan-jalan di pinggiran hutan. Ia tidak

tahu bahwa di sekitar situ ada beberapa jebakan yang sengaja dipasang

oleh para pemburu. Dan benar saja, sebuah perangkap mengenai singa.

Hewan ganas itu terkurung dan tergantung oleh jala yang terbuat dari tali

nan kuat. Singa meronta-ronta, tapi tidak berhasil melepaskan diri. Ia pun

mengaum keras sekali, menumpahkan kekesalan dan kemarahannya.

“Sepertinya itu tadi suara auman singa,” batin tikus yang kebetulan sedang

berada tidak jauh dari tempat terjebaknya singa. “Jangan-jangan ia sedang

berada dalam kesulitan. Aku harus menolongnya!” Tikus berlari dengan cepat ke arah suara auman singa. Di sana ia mendapati singa sedang

terkurung. “Tenanglah, Tuan Singa! Aku akan segera menolongmu!”

Tikus melompat ke jala tali itu dengan gesitnya, lalu menggigit tali

tersebut. Tikus melakukannya dengan tekun. Tali itu besar dan kuat

sehingga tikus harus berusaha keras untuk memutusnya. Setelah beberapa

lama, akhirnya jala tali yang mengurung singa putus di beberapa bagian

sehingga singa dapat melepaskan diri. Dengan begitu, selamatlah singa

dari ancaman para pemburu. “Terima kasih tikus, Kau benar-benar telah

menolongku,” ujar singa, tulus. Ia tidak menyangka bahwa hewan kecil itu

rupanya bisa menolongnya. Sebelumnya ia sama sekali tidak bisa

membayangkannya. Tikus sendiri merasa senang karena berhasil menepati janjinya untuk membatas kebaikan singa dengan cara menolongnya.

Akhirnya, singa itu terbebaskan. Dan singa pun menjadi teman tikus.

Pesan cerita fabel ini adalah satu kebaikan akan dibalas kebaikan pula di

lain waktu.

Berdasarkan kutipan di atas, sampel 06 diberi skor 3 karena sudah

menguasai topik dengan baik, dimana sampel 06 menceritakan kembali isi fabel

sesuai topik cerita atau sesuai dengan cerita fabel yang telah diurutkan dan dibaca

siswa sebelumnya. Arsjad dan Mukti (1988:22) telah menjelaskan bahwa

penguasaan topik yang baik akan menumbuhkan keberanian dan kelancaran.

Page 144: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

128

Penguasaan topik sangat penting, bahkan merupakan faktor utama dalam

berbicara.

3. Pengaruh Metode Picture and Picture Terhadap Kemampuan

Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung

Talang Kabupaten Solok

Berdasarkan penilaian, kemampuan menceritakan kembali isi fabel dengan

menggunakan metode picture and picture lebih baik dari nilai kemampuan

menceritakan kembali isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture.

Hal ini terbukti dari hasil kemampuan menceritakan kembali isi fabel tanpa dan

dengan menggunakan metode picture and picture.

Metode picture and picture merupakan metode pembelajaran yang dapat

membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran. Keunggulan menggunakan

metode picture and picture sebagai berikut. Pertama, guru lebih mengetahui

kemampuan masing-masing siswa. Kedua, siswa dilatih berfikir logis dan

sistematis. Ketiga, motivasi siswa untuk belajar semakin dikembangkan.

Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan secara umum bahwa

rata-rata kemampuan menceritakan isi fabel dengan menggunakan metode picture

and picture berada pada tingkat penguasaan antara 56-65% dengan kualifikasi

cukup (C) dengan perolehan rata-rata 65,15, sedangkan kemampuan menceritakan

kembali isi fabel siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

tanpa menggunakan metode picture and picture berada pada rentangan 46-55%

dengan kualifikasi hampir cukup (HC) dengan perolehan rata-rata 55,33. Namun,

secara signifikan penggunaan metode picture and picture efektif digunakan untuk

pembelajaran fabel. Berdasarkan uji-t pada taraf signifikan 95% atau 0,05

Page 145: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

129

diperoleh thitung = 3,96 dan ttabel = 1,68. Kriteria pengujian t diterima jika

thitung>ttabel. Dengan kata lain H1 diterima dan H0 ditolak.

Page 146: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV, dapat

disimpulkan tiga hal berikut. Pertama, tingkat kemampuan menceritakan kembali

isi fabel tanpa menggunakan metode picture and picture siswa kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok memperoleh nilai rata-rata 55,33

dengan kualifikasi 46-55% yaitu hampir cukup (HC). Kedua, tingkat kemampuan

menceritakan kembali isi fabel dengan menggunakan metode picture and picture

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok memperoleh

nilai rata-rata 65,15 berada pada rentangan 56-65% dengan kualifikasi cukup (C).

Ketiga, berdasarkan uji-t disimpulkan bahwa terdapat signifikan penggunaan

metode picture and picture terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok karena thitung >

ttabel yaitu 3,96 > 1,68 maka H1 diterima dan H0 ditolak.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka

ditemukan saran-saran sebagai berikut. Pertama, disarankan pada siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok untuk lebih banyak berlatih

berbicara khususnya menceritakan kembali isi fabel, agar kemampuan berbicara

siswa menjadi lebih baik lagi. Kedua, guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok dalam proses pembelajaran dapat

menggunakan metode picture and picture ini untuk proses pembelajaran, ini

untuk membantu keaktifan siswa dalam belajar. Ketiga, peneliti lain sebagai

130

Page 147: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

131

masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan

dengan kemampuan berbicara, khususnya menceritakan kembali isi fabel.

Page 148: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Putaka.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsjad, Maidar G, dan Mukti. 1988. Pembinaan Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Emzir, dan Saifur Rohman. 2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fauzi, Risti. 2016. “Pengaruh Penggunaan Model Picture and Picture terhadap

Kemampuan Menulis Teks Cerita Fabel Siswa Kelas VII SMPN 31

Padang”. Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hamdayama, Jumanta. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Ibnu, Suhadi, dkk. 2003. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Mihardja, Ratih. 2012. Buku Pintar Sastra Indonesia. Jakarta: Laskar Aksara.

Mulyadi, Yadi, dkk. 2016. Intisari Sastra Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Prabangkara, May Hanung. 2013. “Pengaruh Metode Picture and Picture

terhadap Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN se-Gugus V

Kecamatan Jebres Kotamadya Surakarta”. Jurnal. Surakarta: PGSD FKIP

Universitas Sebelas Maret.

Rosanti, Eva. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran Picture And Picture terhadap

Kemampuan Memproduksi Teks Negosiasi Secara Lisan Oleh Siswa Kelas

X SMANegeri 1 Tanjung Beringin Tahun Pembelajaran 2014/2015”.

Jurnal. Medan.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiarto, Eko. 2015. Mengenal Sastra Lama. Yogyakarka: Andi

132

Page 149: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

133

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Yusuf, A. Muri. 2010. Metodologi Penelitian. Padang: FBSS UNP.

Page 150: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

134

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Kode Identitas Sampel Penelitian kelas VIIC (Kelas Kontrol)

No. Kode Sampel Nama Siswa Jenis Kelamin

1 01 Abelia Meylani P

2 02 Adithya Alfino L

3 03 Ahmad Rusdi L

4 04 Defsi Ananta P

5 05 Derif Pratama L

6 06 Fairuz Zaki L

7 07 Fauzan L

8 08 Ghina Fadhillah P

9 09 Jailani Ilmudinur L

10 10 Juliandra L

11 11 Khalda Rahadatul P

12 12 Leonardo Pathi L

13 13 Lola Sateni P

14 14 Melati Febriani P

15 15 Mutiara R Indra P P

16 16 Niken Junita P

17 17 Rafdy Hadiyan L

18 18 Rival Hadi Kusuma L

19 19 Salsabila Jesi R P

20 20 Shanaz Ramadhini P

21 21 Sri Rani P

Page 151: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

135

LAMPIRAN 2

Kode Identitas Sampel Penelitian kelas VIID (Kelas Eksperimen)

No. Kode Sampel Nama Siswa Jenis Kelamin

1 01 Anggi Oktavia P

2 02 Arya Tribintang L

3 03 Aura Puja Kesuma Andini P

4 04 Eka Afrila Rahma L

5 05 Elsa Lidia Sari P

6 06 Febriyana Putri P

7 07 Jhordy Ferdian L

8 08 Laura Ulam Sari P

9 09 Leni Marni P

10 10 Lucyana Fariska P

11 11 Meri Silvia Yanti P

12 12 Monica Almasari P

13 13 Nadia Izani Tuzahra P

14 14 Octarina Putri Ningsih P

15 15 Ramli L

16 16 Reihan Ramadhan L

17 17 Rekha Febri Rahmatika P

18 18 Reni Susanti P

19 19 Revaldo L

20 20 Tiara Asabrina P

21 21 Triska Marlena P

22 22 Ziqria Ananda L

Page 152: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

136

LAMPIRAN 3

Skor Mentah Per Indikator Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok

Kode

Sampel

Aspek yang Dinilai

Skor Indika-

tor 1

Indika-

tor 2

Indika-

tor 3

Indika-

tor 4

Indika-

tor 5

Indika-

tor 6

Indika -tor 7

01 2 1 2 2 2 1 1 11

02 2 1 2 2 2 2 1 12

03 1 1 1 1 1 1 1 7

04 1 2 2 2 2 2 1 12

05 1 1 2 2 1 1 1 9

06 2 2 2 2 2 1 1 12

07 1 2 2 2 2 2 2 13

08 2 1 2 2 2 2 1 12

09 2 1 2 2 1 2 2 12

10 1 2 2 2 1 1 1 10

11 2 2 2 2 1 2 2 13

12 2 1 2 2 2 1 1 11

13 1 1 2 2 2 1 1 10

14 2 2 2 2 2 2 2 14

15 2 1 2 1 1 2 2 11

16 2 2 2 2 2 2 2 14

17 2 2 2 2 1 1 3 13

18 2 1 2 2 1 1 1 10

19 2 2 2 2 2 2 3 15

20 1 1 2 1 2 2 2 11

21 2 2 2 2 2 1 1 12

Jumlah 35 31 41 39 34 32 32 244

Keterangan: Indikator 1 : ketepatan ucapan Indikator 2 : penempatan tekanan, nada (intonasi)

Indikator 3 : pilihan kata (diksi)

Indikator 4 : ketepatan sasaran pembicaraan

Indikator 5 : sikap wajar, tenang, dan tidak kaku

Indikator 6 : kelancaran Indikator 7 : penguasaan topik

Page 153: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

137

LAMPIRAN 4

Skor Mentah Per Indikator Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP Negeri 5

Gunung Talang Kabupaten Solok

Kode

Sampel

Aspek yang Dinilai

Skor Indika-

tor 1

Indika-

tor 2

Indika-

tor 3

Indika-

tor 4

Indika-

tor 5

Indika-

tor 6

Indika -tor 7

01 2 2 2 3 2 2 3 16

02 2 1 2 2 1 1 3 12

03 2 1 2 2 1 2 2 12

04 1 2 2 2 2 2 3 14

05 2 1 2 2 1 1 2 11

06 2 2 3 3 2 2 3 17

07 1 2 2 2 1 1 2 11

08 2 2 2 2 2 2 3 15

09 2 2 2 2 2 2 3 15

10 2 1 2 2 2 2 3 14

11 2 2 2 2 2 2 3 15

12 2 2 2 2 2 1 3 14

13 2 2 2 2 2 2 3 15

14 1 2 2 2 2 2 3 14

15 2 2 2 1 1 1 3 12

16 2 2 2 2 1 1 3 13

17 2 2 2 2 1 1 3 13

18 2 2 2 2 2 1 2 13

19 2 2 2 2 2 2 3 15

20 2 2 1 2 2 2 3 14

21 2 2 2 2 2 2 2 14

22 1 1 2 2 2 2 2 12

Jumlah 40 39 44 45 37 36 60 301

Keterangan: Indikator 1 : ketepatan ucapan Indikator 2 : penempatan tekanan, nada (intonasi)

Indikator 3 : pilihan kata (diksi)

Indikator 4 : ketepatan sasaran pembicaraan

Indikator 5 : sikap wajar, tenang, dan tidak kaku Indikator 6 : kelancaran

Indikator 8 : penguasaan topik

Page 154: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

138

LAMPIRAN 5

Perolehan Skor dan Nilai Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

Kode

Sampel

Aspek yang Dinilai Total

Skor

Nilai Indika-

tor 1 Indika-

tor 2 Indika-

tor 3 Indika-

tor 4 Indika-

tor 5 Indika-

tor 6 Indika-

tor 7

Sk Nilai Sk Nilai Sk Nilai Sk Nilai Sk Nilai Sk Nilai Sk Nilai

1 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 11 52,38

2 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 12 57,14

3 1 33,33 1 33,33 1 33,33 1 33,33 1 33,33 1 33,33 1 33,33 7 33,33

4 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 12 57,14

5 1 33,33 1 33,33 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 1 33,33 9 42,86

6 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 12 57,14

7 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 13 61,90

8 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 12 57,14

9 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 12 57,14

10 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 1 33,33 10 47,62

11 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 13 61,90

12 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 11 52,38

13 1 33,33 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 10 47,62

14 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 14 66,67

15 2 66,67 1 33,33 2 66,67 1 33,33 1 33,33 2 66,67 2 66,67 11 52,38

16 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 14 66,67

17 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 3 100 13 61,90

18 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 1 33,33 10 47,62

19 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 3 100 15 71,43

20 1 33,33 1 33,33 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 11 52,38

21 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 12 57,14

Jumlah 35 1166,

67 31

1033, 33

41 1366,

67 39 1300 34

1133, 33

32 1066,

67 32

1066, 67

244 1161,88

Page 155: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

139

LAMPIRAN 6

Perolehan Skor dan Nilai Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

Kode

Sampel

Aspek yang Dinilai Total

Skor

Nilai Indikator

1 Indikator

2 Indikator

3 Indikator

4 Indikator

5 Indikator

6 Indikator

7

Sk Nilai Sk Nilai Sk Nilai Sk Nilai Sk Nilai Sk Nilai Sk Nilai

1 2 66,67 2 66,67 2 66,67 3 100,00 2 66,67 2 66,67 3 100 16 76,19

2 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 3 100 12 57,14

3 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 100 12 57,14

4 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 3 100 14 66,67

5 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 2 100 11 52,38

6 2 66,67 2 66,67 3 100,00 3 100,00 2 66,67 2 66,67 3 66,67 17 80,95

7 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 2 100 11 52,38

8 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 3 100 15 71,43

9 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 3 100 15 71,43

10 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 3 100 14 66,67

11 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 3 100 15 71,43

12 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 3 66,67 14 66,67

13 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 3 100 15 71,43

14 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 3 100 14 66,67

15 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 1 33,33 3 100 12 57,14

16 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 3 66,67 13 61,90

17 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 1 33,33 3 66,67 13 61,90

18 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 1 33,33 2 66,67 13 61,90

19 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 3 100 15 71,43

20 2 66,67 2 66,67 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 3 66,67 14 66,67

21 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 100 14 66,67

22 1 33,33 1 33,33 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 2 66,67 12 57,14

Jumlah 40 1333,3

3 39 1300 44

1466,6 7

45 1500 37 1233,3

3 36 1200 60

1966,6 9

301 1433,33

Page 156: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

140

LAMPIRAN 7

Total Nilai Kontrol-Eksperimen Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang

No. Kode

Sampel X1 (x1)

2 X2 (x2)

2

1 1 52,38 2743,66 76,19 5804,92

2 2 57,14 3264,98 57,14 3264,98

3 3 33,33 1110,89 57,14 3264,98

4 4 57,14 3264,98 66,67 4444,89

5 5 42,86 1836,98 52,38 2743,66

6 6 57,14 3264,98 80,95 6552,90

7 7 61,90 3831,61 52,38 2743,66

8 8 57,14 3264,98 71,43 5102,24

9 9 57,14 3264,98 71,43 5102,24

10 10 47,62 2267,66 66,67 4444,89

11 11 61,90 3831,61 71,43 5102,24

12 12 52,38 2743,66 66,67 4444,89

13 13 47,62 2267,66 71,43 5102,24

14 14 66,67 4444,89 66,67 4444,89

15 15 52,38 2743,66 57,14 3264,98

16 16 66,67 4444,89 61,90 3831,61

17 17 61,90 3831,61 61,90 3831,61

18 18 47,62 2267,66 61,90 3831,61

19 19 71,43 5102,24 71,43 5102,24

20 20 52,38 2743,66 66,67 4444,89

21 21 57,14 3264,98 66,67 4444,89

22 22 - - 57,14 3264,98

Jumlah 1161,88 65802,25 1433,33 94580,45

Rata-rata 55,33 3133,44 65,15 4299,11

Page 157: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

141

LAMPIRAN 8

Simpangan Baku (s) dan Variansi Kelas Kontrol

No X F FX FX2

1 33,33 1 33,33 1110,89

2 42,86 1 42,86 1836,98

3 47,62 3 142,86 20408,98

4 52,38 4 209,52 43898,63

5 57,14 6 342,84 117539,27

6 61,90 3 185,70 34484,49

7 66,67 2 133,34 17779,56

8 71,43 1 71,43 5102,24

Jumlah 433,33 21 1161,88 242161,03

1. Mean

= 55,33

2. Standar Deviasi

S2 =

= = 8,71

=

=

=

Page 158: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

142

LAMPIRAN 9

Simpangan Baku (s) dan Variansi Kelas Eksperimen

No. X F FX FX2

1 52,38 2 104,76 10974,66

2 57,14 4 228,56 52239,67

3 61,90 3 185,7 34484,49

4 66,67 6 400,02 160016,00

5 71,43 5 357,15 127556,12

6 76,19 1 76,19 5804,92

7 80,95 1 80,95 6552,90

Jumlah 466,66 22 1433,33 397628,76

1. Mean

= 65,15

2. Standar Deviasi

S2 =

=

=

= 7,55

=

=

Page 159: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

143

LAMPIRAN 10

Perbandingan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa (Kontrol) dan dengan (Eksperimen) Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

Kelompok N1 Σx1 Σx12 Rata-rata x1

Kontrol 21 433,33 187774,89 55,33

Kelompok N1 Σx2 Σx22 Rata-rata x2

Eksperimen 22 466,66 217771,56 65,15

Page 160: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

144

LAMPIRAN 11

Uji Normalitas Kelompok Kontrol

Diketahui, x = 55,33 SD = 8,71

No Xi Fi Xi-X Fi.Xi (Fi.Xi)2 FK Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-

S(Zi) 1 33,33 1 -22,00 33,33 1110,89 1 -2,53 0,0057 0,0476 0,0419

2 42,86 1 -12,47 42,86 1836,98 2 -1,43 0,0764 0,0952 0,0188

3 47,62 3 -7,71 142,86 20408,98 5 -0,89 0,1867 0,2381 0,0514

4 52,38 4 -2,95 209,52 43898,63 9 -0,34 0,3669 0,4286 0,0617

5 57,14 6 1,81 342,84 117539,27 15 0,21 0,5832 0,7143 0,1311

6 61,90 3 6,57 185,70 34484,49 18 0,75 0,7734 0,8571 0,0837

7 66,67 2 11,34 133,34 17779,56 20 1,30 0,9032 0,9524 0,0492

8 71,43 1 16,10 71,43 5102,24 21 1,85 0,9678 1 0,0322 433,33 21 -9,31 1161,88 242161,04 L0 = 0,1311

Berdasarkan nilai di atas, diperoleh nilai L0 = 0,1311 untuk n=21 dengan

taraf signifikan 95% (0,05), maka Ltabel adalah sebagai berikut.

Ltabel = 0,19

Dari hasil perhitungan L0 dan Ltabel di atas, didapatkan L0 < Ltabel yaitu

0,1311 < 0,19 dengan demikian data berdistribusi normal.

Page 161: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

145

LAMPIRAN 12

Uji Normalitas Kelompok Eksperimen

Diketahui, x = 65,15 SD = 7,55

No Xi Fi Xi-X Fi.Xi (Fi.Xi)2 FK Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-

S(Zi) 1 52,38 2 -12,77 104,76 10974,66 2 -1,69 0,0455 0,0909 0,0454

2 57,14 4 -8,01 228,56 52239,67 6 -1,06 0,1446 0,2727 0,1281

3 61,9 3 -3,25 185,7 34484,49 9 -0,43 0,3336 0,4091 0,0755

4 66,67 6 1,52 400,02 160016,00 15 0,20 0,5793 0,6818 0,1025

5 71,43 5 6,28 357,15 127556,12 20 0,83 0,7967 0,9091 0,1124

6 76,19 1 11,04 76,19 5804,92 21 1,46 0,9278 0,9545 0,0267

7 80,95 1 15,8 80,95 6552,90 22 2,09 0,9817 1 0,0183 466,66 22 10,61 1433,33 397628,76 L0 = 0,1281

Berdasarkan nilai di atas, diperoleh nilai L0 = 0,1281 untuk n = 22 dengan

taraf signifikan 95% (0,05), maka Ltabel adalah sebagai berikut.

Ltabel = 0,19

Dari hasil perhitungan L0 dan Ltabel di atas, didapatkan L0 > Ltabel yaitu

0,1281 < 0,19 dengan demikian data berdistribusi normal.

Page 162: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

146

LAMPIRAN 13

Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari sampel

penelitian mempunyai varians yang homogen atau tidak. Cara mencari

homogenitas adalah dengan membandingkan varians terbesar dengan terkecil

kelas sampel taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n1+ n2 -2

Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada tabel berikut.

Kontrol Eksperimen

N=21 N=22

X= 55,22 X= 65,15

S= 8,71 S= 7,55

= 75,91 = 57

dengan dk pembilang S1= n1-1 dan penyebut S2 = n2-1 pada taraf signifikan 5%.

Apabila nilai Fhitung < Ftabel, disimpulkan bahwa data memiliki homogenitas. Untuk

menentukan homogenitas data, digunakan rumus beikut ini.

Fhitung = 1,33

Berdasarkan rumus di atas, diperoleh fhitung = 1,33. jika dibandingkan

dengan ftabel pada taraf nyata 0,05 dan n= 43 (n1-1) dan (n2-1) diperoleh angka

2,07. dengan demikian fhitung < ftabel (1,33<2,07), berarti data homogen.

Page 163: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

147

LAMPIRAN 14

UJI HIPOTESIS PENELITIAN

X1 = 55,33 X2 = 65,15

n1 = 21

n2 = 22

s12 = 75,91

s22 = 57

Sgab =

Sgab =

Sgab =

Sgab =

Sgab =

Sgab = 8,14

Berdasarkan rumus di atas, diketahui standar deviasi gabungan (s) adalah

8,14. Dengan demikian, dapat ditentukan perbedaan kontrol-eksperimen

kemampuan menceritakan kembali isi fabel melalui uji t berikut.

Page 164: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

148

t = 3,96

Berdasarkan hasil uji t, disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H1)

diterima pada taraf signifikan 95% dan dk= n1+n2 – 2 karena thitung > ttabel

(3,96>1,68). Dengan demikian, terdapat pengaruh signifikan penggunaan metode

picture and picture terhadap kemampuan menceritakan kembali isi fabel siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok. Jadi, thitung > ttabel yaitu

3,96 > 1,68 maka H1 diterima dan H0 ditolak.

Page 165: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

149

LAMPIRAN 15

Tabel Uji Normalitas Kelas Kontrol

X 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09

-3.4

0.0003

0.0003

0.0003

0.0003

0.0003

0.0003

0.0003

0.0003

0.0003

0.0002

-3.3 0.0005 0.0005 0.0005 0.0004 0.0004 0.0004 0.0004 0.0004 0.0004 0.0003

-3.2 0.0007 0.0007 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0005 0.0005 0.0005

-3.1 0.0010 0.0009 0.0009 0.0009 0.0008 0.0008 0.0008 0.0008 0.0007 0.0007

-3.0 0.0013 0.0013 0.0013 0.0012 0.0012 0.0011 0.0011 0.0011 0.0010 0.0010

-2.9 0.0019 0.0018 0.0017 0.0017 0.0016 0.0016 0.0015 0.0015 0.0014 0.0014

-2.8 0.0026 0.0025 0.0024 0.0023 0.0023 0.0022 0.0021 0.0021 0.0020 0.0019

-2.7 0.0035 0.0034 0.0033 0.0032 0.0031 0.0030 0.0029 0.0028 0.0027 0.0026

-2.6 0.0047 0.0045 0.0044 0.0043 0.0041 0.0040 0.0039 0.0038 0.0037 0.0036

-2.5 0.0062 0.0060 0.0059 0.0057 0.0055 0.0054 0.0052 0.0051 0.0049 0.0048

-2.4 0.0082 0.0080 0.0078 0.0075 0.0073 0.0071 0.0069 0.0068 0.0066 0.0064

-2.3 0.0107 0.0104 0.0102 0.0099 0.0096 0.0094 0.0091 0.0089 0.0087 0.0084

-2.2 0.0139 0.0136 0.0132 0.0129 0.0125 0.0122 0.0119 0.0116 0.0113 0.0110

-2.1 0.0179 0.0174 0.0170 0.0166 0.0162 0.0158 0.0154 0.0150 0.0146 0.0143

-2.0 0.0228 0.0222 0.0217 0.0212 0.0207 0.0202 0.0197 0.0192 0.0188 0.0183

-1.9 0.0287 0.0281 0.0274 0.0268 0.0262 0.0256 0.0250 0.0244 0.0239 0.0233

-1.8 0.0359 0.0352 0.0344 0.0336 0.0329 0.0322 0.0314 0.0307 0.0301 0.0294

-1.7 0.0446 0.0436 0.0427 0.0418 0.0409 0.0401 0.0392 0.0384 0.0375 0.0367

-1.6 0.0548 0.0537 0.0526 0.0516 0.0505 0.0495 0.0485 0.0475 0.0465 0.0455

-1.5 0.0668 0.0655 0.0643 0.0630 0.0618 0.0606 0.0594 0.0582 0.0571 0.0559

-1.4 0.0808 0.0793 0.0778 0.0764 0.0749 0.0735 0.0722 0.0708 0.0694 0.0681

-1.3 0.0968 0.0951 0.0934 0.0918 0.0901 0.0885 0.0869 0.0853 0.0838 0.0823

-1.2 0.1151 0.1131 0.1112 0.1093 0.1075 0.1056 0.1038 0.1020 0.1003 0.0985 -1.1 0.1357 0.1335 0.1314 0.1292 0.1271 0.1251 0.1230 0.1210 0.1190 0.1170

-1.0 0.1587 0.1562 0.1539 0.1515 0.1492 0.1469 0.1446 0.1423 0.1401 0.1379

-0.9 0.1841 0.1814 0.1788 0.1762 0.1736 0.1711 0.1685 0.1660 0.1635 0.1611

-0.8 0.2119 0.2090 0.2061 0.2033 0.2005 0.1977 0.1949 0.1922 0.1894 0.1867

-0.7 0.2420 0.2389 0.2358 0.2327 0.2296 0.2266 0.2236 0.2206 0.2177 0.2148 -0.6 0.2743 0.2709 0.2676 0.2643 0.2611 0.2578 0.2546 0.2514 0.2483 0.2451

-0.5 0.3085 0.3050 0.3015 0.2981 0.2946 0.2912 0.2877 0.2843 0.2810 0.2776

-0.4 0.3446 0.3409 0.3372 0.3336 0.3300 0.3264 0.3228 0.3192 0.3156 0.3121

-0.3 0.3821 0.3783 0.3745 0.3707 0.3669 0.3632 0.3594 0.3557 0.3520 0.3483

-0.2 0.4207 0.4168 0.4129 0.4090 0.4052 0.4013 0.3974 0.3936 0.3897 0.3859 -0.1 0.4602 0.4562 0.4522 0.4483 0.4443 0.4404 0.4364 0.4325 0.4286 0.4247

-0.0 0.5000 0.4960 0.4920 0.4880 0.4840 0.4801 0.4761 0.4721 0.4681 0.4641

0.0 0.5000 0.5040 0.5080 0.5120 0.5160 0.5199 0.5239 0.5279 0.5319 0.5359

0.1 0.5398 0.5438 0.5478 0.5517 0.5557 0.5596 0.5636 05675 0.5714 0.5753

0.2 0.5793 0.5832 0.5871 0.5910 0.5948 0.5987 0.6026 0.6064 0.6103 0.6141 0.3 0.6179 0.6217 0.6255 0.6293 0.6331 0.6368 0.6406 0.6443 0.6480 0.6517

0.4 0.6554 0.6591 0.6628 0.6664 0.6700 0.6736 0.6772 0.6808 0.6844 0.6879

Page 166: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

150

0.5

0.6915

0.6950

0.6985

0.7019

0.7054

0.7088

0.7123

0.7157

0.7190

0.7224

0.6 0.7257 0.7291 0.7324 0.7357 0.7389 0.7422 0.7454 0.7486 0.7517 0.7549

0.7 0.7580 0.7611 0.7642 0.7673 0.7704 0.7734 0.7764 0.7794 0.7823 0.7852

0.8 0.7881 0.7910 0.7939 0.7967 0.7995 0.8023 0.8051 0.8078 0.8106 0.8133

0.9 0.8159 0.8186 0.8212 0.8238 0.8264 0.8289 0.8315 0.8340 0.8365 0.8389

1.0 0.8413 0.8438 0.8461 0.8485 0.8508 0.8531 0.8554 0.8577 0.8599 0.8621

1.1 0.8643 0.8665 0.8686 0.8708 0.8729 0.8749 0.8770 0.8790 0.8810 0.8830

1.2 0.8849 0.8869 0.8888 0.8907 0.8925 0.8944 0.8962 0.8980 0.8997 A0.9015 1.3 0.9032 0.9049 0.9066 0.9082 0.9099 0.9115 0.9131 0.9147 0.9162 0.9177

1.4 0.9192 0.9207 0.9222 0.9236 0.9251 0.9265 0.9278 0.9292 0.9306 0.9319

1.5 0.9332 0.9345 0.9357 0.9370 0.9382 0.9394 0.9406 0.9418 0.9429 0.9441

1.6 0.9452 0.9463 0.9474 0.9484 0.9495 0.9505 0.9515 0.9525 0.9535 0.9545

1.7 0.9554 0.9564 0.9573 0.9582 0.9591 0.9599 0.9608 0.9616 0.9625 0.9633 1.8 0.9641 0.9649 0.9656 0.9664 0.9671 0.9678 0.9686 0.9693 0.9699 0.9706

1.9 0.9713 0.9719 0.9726 0.9732 0.9738 0.9744 0.9750 0.9756 0.9761 0.9767

2.0 0.9772 0.9778 0.9783 0.9788 0.9793 0.9798 0.9803 0.9808 0.9812 0.9817

2.1 0.9821 0.9826 0.9830 0.9834 0.9838 0.9842 0.9846 0.9850 0.9854 0.9857

2.2 0.9861 0.9864 0.9868 0.9871 0.9875 0.9878 0.9881 0.9884 0.9887 0.9890

2.3 0.9891 0.9896 0.9898 0.9901 0.9904 0.9906 0.9909 0.9911 0.9913 0.9916

2.4 0.9918 0.9920 0.9922 0.9925 0.9927 0.9929 0.9931 0.9932 0.9934 0.9936

2.5 0.9938 0.9940 0.9941 0.9943 0.9945 0.9946 0.9948 0.9949 0.9951 0.9952

2.6 0.9953 0.9955 0.9956 0.9957 0.9959 0.9960 0.9961 0.9962 0.9963 0.9964 2.7 0.9965 0.9966 0.9967 0.9968 0.9969 0.9970 0.9971 0.9972 0.9973 0.9974

2.8 0.9974 0.9975 0.9976 0.9977 0.9977 0.9978 0.9979 0.9979 0.9980 0.9981

2.9 0.9981 0.9982 0.9982 0.9983 0.9984 0.9984 0.9985 0.9985 0.9986 0.9986

3.0 0.9987 0.9987 0.9987 0.9988 0.9988 0.9989 0.9989 0.9989 0.9990 0.9990

3.1 0.9990 0.9991 0.9991 0.9991 0.9992 0.9992 0.9992 0.9992 0.9993 0.9993

3.2 0.9993 0.9993 0.9994 0.9994 0.9994 0.9994 0.9994 0.9995 0.9995 0.9995

3.3 0.9995 0.9995 0.9995 0.9996 0.9996 0.9996 0.9996 0.9996 0.9996 0.9997

3.4 0.9997 0.9997 0.9997 0.9997 0.9997 0.9997 0.9997 0.9997 0.9997 0.9998

Page 167: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

151

LAMPIRAN 16 Tabel Uji Normalitas Kelas Eksperimen

X 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09

-3.4

0.0003

0.0003

0.0003

0.0003

0.0003

0.0003

0.0003

0.0003

0.0003

0.0002

-3.3 0.0005 0.0005 0.0005 0.0004 0.0004 0.0004 0.0004 0.0004 0.0004 0.0003

-3.2 0.0007 0.0007 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0005 0.0005 0.0005

-3.1 0.0010 0.0009 0.0009 0.0009 0.0008 0.0008 0.0008 0.0008 0.0007 0.0007

-3.0 0.0013 0.0013 0.0013 0.0012 0.0012 0.0011 0.0011 0.0011 0.0010 0.0010

-2.9 0.0019 0.0018 0.0017 0.0017 0.0016 0.0016 0.0015 0.0015 0.0014 0.0014

-2.8 0.0026 0.0025 0.0024 0.0023 0.0023 0.0022 0.0021 0.0021 0.0020 0.0019

-2.7 0.0035 0.0034 0.0033 0.0032 0.0031 0.0030 0.0029 0.0028 0.0027 0.0026

-2.6 0.0047 0.0045 0.0044 0.0043 0.0041 0.0040 0.0039 0.0038 0.0037 0.0036

-2.5 0.0062 0.0060 0.0059 0.0057 0.0055 0.0054 0.0052 0.0051 0.0049 0.0048

-2.4 0.0082 0.0080 0.0078 0.0075 0.0073 0.0071 0.0069 0.0068 0.0066 0.0064

-2.3 0.0107 0.0104 0.0102 0.0099 0.0096 0.0094 0.0091 0.0089 0.0087 0.0084

-2.2 0.0139 0.0136 0.0132 0.0129 0.0125 0.0122 0.0119 0.0116 0.0113 0.0110

-2.1 0.0179 0.0174 0.0170 0.0166 0.0162 0.0158 0.0154 0.0150 0.0146 0.0143

-2.0 0.0228 0.0222 0.0217 0.0212 0.0207 0.0202 0.0197 0.0192 0.0188 0.0183

-1.9 0.0287 0.0281 0.0274 0.0268 0.0262 0.0256 0.0250 0.0244 0.0239 0.0233

-1.8 0.0359 0.0352 0.0344 0.0336 0.0329 0.0322 0.0314 0.0307 0.0301 0.0294

-1.7 0.0446 0.0436 0.0427 0.0418 0.0409 0.0401 0.0392 0.0384 0.0375 0.0367 -1.6 0.0548 0.0537 0.0526 0.0516 0.0505 0.0495 0.0485 0.0475 0.0465 0.0455

-1.5 0.0668 0.0655 0.0643 0.0630 0.0618 0.0606 0.0594 0.0582 0.0571 0.0559

-1.4 0.0808 0.0793 0.0778 0.0764 0.0749 0.0735 0.0722 0.0708 0.0694 0.0681

-1.3 0.0968 0.0951 0.0934 0.0918 0.0901 0.0885 0.0869 0.0853 0.0838 0.0823

-1.2 0.1151 0.1131 0.1112 0.1093 0.1075 0.1056 0.1038 0.1020 0.1003 0.0985 -1.1 0.1357 0.1335 0.1314 0.1292 0.1271 0.1251 0.1230 0.1210 0.1190 0.1170

-1.0 0.1587 0.1562 0.1539 0.1515 0.1492 0.1469 0.1446 0.1423 0.1401 0.1379

-0.9 0.1841 0.1814 0.1788 0.1762 0.1736 0.1711 0.1685 0.1660 0.1635 0.1611

-0.8 0.2119 0.2090 0.2061 0.2033 0.2005 0.1977 0.1949 0.1922 0.1894 0.1867

-0.7 0.2420 0.2389 0.2358 0.2327 0.2296 0.2266 0.2236 0.2206 0.2177 0.2148 -0.6 0.2743 0.2709 0.2676 0.2643 0.2611 0.2578 0.2546 0.2514 0.2483 0.2451

-0.5 0.3085 0.3050 0.3015 0.2981 0.2946 0.2912 0.2877 0.2843 0.2810 0.2776

-0.4 0.3446 0.3409 0.3372 0.3336 0.3300 0.3264 0.3228 0.3192 0.3156 0.3121

-0.3 0.3821 0.3783 0.3745 0.3707 0.3669 0.3632 0.3594 0.3557 0.3520 0.3483

-0.2 0.4207 0.4168 0.4129 0.4090 0.4052 0.4013 0.3974 0.3936 0.3897 0.3859

-0.1 0.4602 0.4562 0.4522 0.4483 0.4443 0.4404 0.4364 0.4325 0.4286 0.4247

-0.0 0.5000 0.4960 0.4920 0.4880 0.4840 0.4801 0.4761 0.4721 0.4681 0.4641

0.0 0.5000 0.5040 0.5080 0.5120 0.5160 0.5199 0.5239 0.5279 0.5319 0.5359

0.1 0.5398 0.5438 0.5478 0.5517 0.5557 0.5596 0.5636 05675 0.5714 0.5753

0.2 0.5793 0.5832 0.5871 0.5910 0.5948 0.5987 0.6026 0.6064 0.6103 0.6141 0.3 0.6179 0.6217 0.6255 0.6293 0.6331 0.6368 0.6406 0.6443 0.6480 0.6517

0.4 0.6554 0.6591 0.6628 0.6664 0.6700 0.6736 0.6772 0.6808 0.6844 0.6879

Page 168: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

152

0.5

0.6915

0.6950

0.6985

0.7019

0.7054

0.7088

0.7123

0.7157

0.7190

0.7224

0.6 0.7257 0.7291 0.7324 0.7357 0.7389 0.7422 0.7454 0.7486 0.7517 0.7549

0.7 0.7580 0.7611 0.7642 0.7673 0.7704 0.7734 0.7764 0.7794 0.7823 0.7852

0.8 0.7881 0.7910 0.7939 0.7967 0.7995 0.8023 0.8051 0.8078 0.8106 0.8133

0.9 0.8159 0.8186 0.8212 0.8238 0.8264 0.8289 0.8315 0.8340 0.8365 0.8389

1.0 0.8413 0.8438 0.8461 0.8485 0.8508 0.8531 0.8554 0.8577 0.8599 0.8621

1.1 0.8643 0.8665 0.8686 0.8708 0.8729 0.8749 0.8770 0.8790 0.8810 0.8830

1.2 0.8849 0.8869 0.8888 0.8907 0.8925 0.8944 0.8962 0.8980 0.8997 A0.9015 1.3 0.9032 0.9049 0.9066 0.9082 0.9099 0.9115 0.9131 0.9147 0.9162 0.9177

1.4 0.9192 0.9207 0.9222 0.9236 0.9251 0.9265 0.9278 0.9292 0.9306 0.9319

1.5 0.9332 0.9345 0.9357 0.9370 0.9382 0.9394 0.9406 0.9418 0.9429 0.9441

1.6 0.9452 0.9463 0.9474 0.9484 0.9495 0.9505 0.9515 0.9525 0.9535 0.9545

1.7 0.9554 0.9564 0.9573 0.9582 0.9591 0.9599 0.9608 0.9616 0.9625 0.9633 1.8 0.9641 0.9649 0.9656 0.9664 0.9671 0.9678 0.9686 0.9693 0.9699 0.9706

1.9 0.9713 0.9719 0.9726 0.9732 0.9738 0.9744 0.9750 0.9756 0.9761 0.9767

2.0 0.9772 0.9778 0.9783 0.9788 0.9793 0.9798 0.9803 0.9808 0.9812 0.9817

2.1 0.9821 0.9826 0.9830 0.9834 0.9838 0.9842 0.9846 0.9850 0.9854 0.9857

2.2 0.9861 0.9864 0.9868 0.9871 0.9875 0.9878 0.9881 0.9884 0.9887 0.9890

2.3 0.9891 0.9896 0.9898 0.9901 0.9904 0.9906 0.9909 0.9911 0.9913 0.9916

2.4 0.9918 0.9920 0.9922 0.9925 0.9927 0.9929 0.9931 0.9932 0.9934 0.9936

2.5 0.9938 0.9940 0.9941 0.9943 0.9945 0.9946 0.9948 0.9949 0.9951 0.9952

2.6 0.9953 0.9955 0.9956 0.9957 0.9959 0.9960 0.9961 0.9962 0.9963 0.9964 2.7 0.9965 0.9966 0.9967 0.9968 0.9969 0.9970 0.9971 0.9972 0.9973 0.9974

2.8 0.9974 0.9975 0.9976 0.9977 0.9977 0.9978 0.9979 0.9979 0.9980 0.9981

2.9 0.9981 0.9982 0.9982 0.9983 0.9984 0.9984 0.9985 0.9985 0.9986 0.9986

3.0 0.9987 0.9987 0.9987 0.9988 0.9988 0.9989 0.9989 0.9989 0.9990 0.9990

3.1 0.9990 0.9991 0.9991 0.9991 0.9992 0.9992 0.9992 0.9992 0.9993 0.9993

3.2 0.9993 0.9993 0.9994 0.9994 0.9994 0.9994 0.9994 0.9995 0.9995 0.9995

3.3 0.9995 0.9995 0.9995 0.9996 0.9996 0.9996 0.9996 0.9996 0.9996 0.9997

3.4 0.9997 0.9997 0.9997 0.9997 0.9997 0.9997 0.9997 0.9997 0.9997 0.9998

Page 169: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

153

LAMPIRAN 17

Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

Ukuran

Sampel

(n)

Taraf Nyata (α)

0,01 (99%) 0,05 (95%) 0,10 (90%) 0,15 0,20

4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300

5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285

6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265

7 0,348 0,3 0,276 0,258 0,275

8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233

9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223

10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215

11 0,284 0,249 0,23 0,217 0,206

12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199

13 0,268 0,234 0,214 0,202 0,19

14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,183

15 0,257 0,22 0,201 0,187 0,177

16 0,25 0,213 0,195 0,182 0,173

17 0,254 0,206 0,289 0,177 0,169

18 0,239 0,2 0,184 0,173 0,166

19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163

20 0,231 0,19 0,174 0,166 0,16

25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142

30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,31

>30 (1.031)/√n (0.866)/√n (0.805)/√n (0.768)/√n (0.736)/√n

Page 170: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

154

LAMPIRAN 18

Nilai Kritik Sebaran F

Page 171: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

155

LAMPIRAN 19

Page 172: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

156

LAMPIRAN 20

Instrumen Tes Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel tanpa Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

A. Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan instrumen

penelitian ini. Instrumen penelitian ini berupa tes unjuk kerja menceritakan

kembali isi fabel. Tes ini bertujuan untuk mengumpulkan data menceritakan

kembali isi fabel siswa dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Metode Picture and Picture terhadap Kemampuan Menceritakan Kembali Isi

Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok”

B. Soal

1. Petunjuk Umum

a. Bacalah cerita fabel yang berjudul “Gajah yang Baik Hati”.

b. Ceritakan kembali cerita fabel tersebut dengan bahasamu sendiri.

2. Petunjuk Khusus

a. Lama cerita: 3-5 menit

b. Yang akan dinilai dalam menceritakan kembali isi fabel sesuai dengan

indikator adalah: ketepatan ucapan, penempatan tekanan, nada (intonasi),

pilihan kata (diksi), ketepatan sasaran pembicaraan, sikap yang wajar,

tenang dan tidak kaku, gerak-gerik dan mimik yang tepat, kelancaran,

dan penguasaan topik.

C. Penutup

Demikianlah instrumen penelitian ini ditulis dengan tujuan untuk

pengumpulan data penelitian . Atas waktu dan kesempatan yang diberikan peneliti

ucapkan terima kasih.

Padang, Juli 2017

Peneiliti,

Fifi Oktavia

Page 173: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

157

LAMPIRAN 21

Instrumen Tes Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Menggunakan Metode Picture and Picture Siswa Kelas VII

SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

A. Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan instrumen

penelitian ini. Instrumen penelitian ini berupa tes unjuk kerja menceritakan

kembali isi fabel. Tes ini bertujuan untuk mengumpulkan data menceritakan

kembali isi fabel siswa dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Metode Picture and Picture terhadap Kemampuan Menceritakan Kembali Isi

Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok”

B. Soal

1. Petunjuk Umum

Bacalah cerita fabel yang berjudul “Tikus dan Singa”, kemudian

ceritakan kembali isi fabel tersebut dengan bahasa sendiri.

2. Petunjuk Khusus

1. Lama cerita: 3-5 menit

2. Yang akan dinilai dalam menceritakan kembali isi fabel sesuai dengan

indikator adalah: ketepatan ucapan, penempatan tekanan, nada (intonasi),

pilihan kata (diksi), ketepatan sasaran pembicaraan, sikap yang wajar,

tenang dan tidak kaku, gerak-gerik dan mimik yang tepat, kelancaran, dan

penguasaan topik.

C. Penutup

Demikianlah instrumen penelitian ini ditulis dengan tujuan untuk

pengumpulan data penelitian . Atas waktu dan kesempatan yang diberikan peneliti

ucapkan terima kasih.

Padang, Juli 2017

Peneiliti,

Fifi Oktavia

Page 174: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

158

LAMPIRAN 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL

Sekolah : SMP Negeri 5 Gunung Talang

Mata Pelajaran : Bahasa Indoesia Kelas/Semester : VII/Dua Materi Pokok : Fabel Alokasi Waktu : 1x Pertemuan (3x45 Menit)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melihat gambar, peserta didik mampu: 1. Menjelaskan pengertian fabel dengan baik dan benar.

2. Memahami langkah-langkah menceritakan kembali isi fabel.

3. Menceritakan kembali isi fabel pada teks yang dibaca/didengar.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

4.15 Menceritakan kembali isi

fabel/legenda daerah setempat

4.15.1 Menjelaskan pengertian, struktur

fabel, dan unsur-unsur fabel.

4.15.2Menceritakan kembali isi fabel yang

dibaca/didengar.

C. Materi Pembelajaran

1. Fakta

2. Konsep

- Fabel

- Pengertian fabel

- Struktur fabel

- Unsur-unsur fabel

3. Prinsip

4. Prosedur

- Menentukan pengertian fabel

- Menentukan unsur-unsur dan struktur fabel

- Menceritakan kembali isi fabel

D. Metode Pembelajaran

1. Metode : ceramah

E. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat

a. Teks cerita fabel

2. Sumber Belajar a. Buku Bahasa Indonesia kelas VII Kurikulum 2013

Page 175: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

159

F. Sumber Belajar

1. Kemdikbud. Bahasa Indonesia. Kelas VII. Buku Siswa. Jakarta:

Kemdikbud.

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Bagian Alokasi

Waktu

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan langsung dijawab

oleh peserta didik.

- Guru mempersiapkan peserta didik untuk

memulai pembelajaran dengan berdoa.

- Guru mengecek kehadiran peserta didik.

- Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan peserta didik tentang materi yang telah dipelajari

sebelumnya.

- Guru menginformasikan kompetensi dan indikator pembelajaran yang akan dicapai.

- Guru menjelaskan tujuan yang harus dicapai

oleh peserta didik, yaitu: peserta didik dapat

menceritakan kembali isi fabel yang telah

dibaca/didengar.

- Guru menjelaskan materi pembelajaran sebagai pengantar.

20 menit

Kegiatan Inti - Guru membagikan cerita fabel “Gajah yang Baik Hati” kepada masing-masing peserta didik.

- Guru meminta peserta didik membaca cerita

tersebut.

- Peserta didik membaca cerita yang telah dibagikan guru.

- Peserta didik berlatih menceritakan kembali isi fabel yang telah dibaca.

- Peserta didik menceritakan kembali isi fabel.

95 menit

Penutup - Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

- Pembelajaran diakhiri dengan do‟a dan salam.

20menit

H. Penilaian

Instrumen Penilaian :

1. Bacalah cerita fabel yang berjudul “Gajah yang Baik Hati” 2. Ceritakan kembali isi fabel tersebut!

Page 176: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

160

Pedoman Penilaian

Kisi-Kisi Penilaian Tes Uraian dan Kinerja Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Gunung Talanng Kelas/Semester : VII/2 Tahun pelajaran : 2016/2017 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik

Penilaian

1. 4.15 Menceritakan

kembali isi

fabel/legenda

daerah setempat.

Pengertian fabel,

Struktur fabel, unsur-

unsur fabel.

Ceritakanlah

kembali isi

fabel yang

telah dibaca!

kinerja

Format Penilaian Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

No

Kode

Sampel

Aspek yang Dinilai Skor Nilai

Faktor Kebahasaan Faktor Nonkebahasaan

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Keterangan: Indikator 1 : ketepatan ucapan Indikator 2 : penempatan tekanan, nada (intonasi)

Indikator 3 : pilihan kata (diksi)

Indikator 4 : ketepatan sasaran pembicaraan Indikator 5 : sikap wajar, tenang, dan tidak kaku

Indikator 6 : kelancaran

Indikator 7 : penguasaan topik

Deskriptor Penilaian Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

a. Faktor Nonkebahasaan

1. Ketepatan Ucapan Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan ucapan siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1 sampai 3 kesalahan ucapan siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan ucapan siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

2. Penempatan Tekanan, Nada, dan Durasi yang Sesuai Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan intonasi siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Page 177: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

161

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1 sampai 3 kesalahan intonasi siswa dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan intonasi siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

3. Pilihan Kata (diksi) Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 pilihan kata (diksi) siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1 sampai 3 kesalahan pilihan kata (diksi)

siswa dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan pilihan kata (diksi) siswa

dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

4. Ketepatan Sasaran Pembicaraan

Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan sasaran pembicaraan

dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1-3 kesalahan sasaran pembicaraan dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan sasaran pembicaraan dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

b. Faktor Nonkebahasaan

5. Sikap Wajar, Tenang dan Tidak Kaku

Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan pada aspek sikap

wajar, tenang dan tidak kaku dalam menceritakan kembali isi fabel yang

dibaca

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1-3 kesalahan pada aspek sikap wajar, tenang

dan tidak kaku dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan pada aspek sikap wajar,

tenang dan tidak kaku dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

6. Kelancaran Skor 1 : diberikan apabila siswa tidak lancar menceritakan kembali isi fabel

Skor 2 : diberikan apabila siswa kurang lancar menceritakan kembali isi fabel

Skor 3 : diberikan apabila siswa lancar menceritakan kembali isi fabel

7. Penguasaan Topik

Skor 1 : diberikan apabila siswa tidak mengusai topik dengan baik dan tepat

Skor 2 : diberikan apabila siswa kurang menguasai topik dengan baik dan tepat

Skor 3 : diberikan apabila siswa menguasai topik dengan baik dan tepat

Mengetahui Arosuka, Juli 2017

Kepala SMPN 5 Guntal Mahasiswa

METRIZAL,S.Pd Fifi Oktavia NIP.196503081990031005

Page 178: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

162

LAMPIRAN 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP Negeri 5 Gunung Talang

Mata Pelajaran : Bahasa Indoesia Kelas/Semester : VII/Dua Materi Pokok : Fabel Alokasi Waktu : 2x Pertemuan (6x45 Menit)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melihat gambar, peserta didik mampu: 1. Menjelaskan pengertian fabel dengan baik dan benar.

2. Menjelaskan unsur-unsur fabel.

3. Menceritakan kembali isi fabel pada teks yang dibaca/didengar.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

4.15 Menceritakan kembali isi

fabel/legenda daerah setempat

4.15.1 Menjelaskan pengertian, unsur-unsur

fabel, dan struktur fabel.

4.15.2 Menceritakan kembali isi fabel yang dibaca/didengar.

C. Materi Pembelajaran

1. Fakta

2. Konsep

- Fabel

- Pengertian fabel

- Unsur-unsur fabel

- Struktur fabel

- Langkah menceritakan kembali isi fabel

3. Prinsip

4. Prosedur

- Menentukan pengertian fabel

- Menentukan unsur-unsur fabel

- Menyimpulkan langkah-langkah menceritakan kembali isi fabel

- Menceritakan kembali isi fabel

D. Metode Pembelajaran

Metode : Picture and picture

E. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat

Gambar

Page 179: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

163

2. Sumber Belajar a. Buku Bahasa Indonesia kelas VII Kurikulum 2013

b. Lingkungan

F. Sumber Belajar

Kemdikbud. Bahasa Indonesia. Kelas VII. Buku Siswa. Jakarta: Kemdikbud.

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan Deskripsi Bagian Alokasi

Waktu

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan langsung dijawab

oleh peserta didik.

- Guru mempersiapkan peserta didik untuk

memulai pembelajaran dengan berdoa.

- Guru mengecek kehadiran peserta didik.

- Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan

peserta didik tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya.

- Guru menginformasikan kompetensi dan indikator pembelajaran yang akan dicapai.

- Guru menjelaskan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik, yaitu: peserta didik dapat

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca.

- Guru menyajikan materi pembelajaran fabel sebagai pengantar.

10 menit

Kegiatan Inti - Guru membagikan cerita fabel yang berjudul “Tikus dan Singa”.

- Peserta didik membaca cerita fabel “Tikus dan Singa”.

- Guru menunjukkan atau memperlihatkan

beberapa gambar yang masih tersusun secara acak kepada peserta didik.

- Peserta didik mengamati gambar yang ada di depan kelas.

- Guru meminta peserta didik secara bergantian untuk mengurutkan gambar tersebut menjadi

urutan logis

- Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran

urutan gambar tersebut.

- Dari alasan urutan gambar tersebut, guru mulai

menanamkan konsep atau materi tentang cerita

fabel.

- Peserta didik berlatih menceritakan kembali isi fabel yang telah dibaca.

70 menit

Penutup - Peserta didik bersama guru menyimpulkan 10 menit

Page 180: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

164

pembelajaran hari itu

- Pembelajaran diakhiri dengan do‟a dan salam

Pertemuan Kedua

Kegiatan Deskripsi Bagian Alokasi

Waktu

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan langsung dijawab oleh peserta didik.

- Guru mempersiapkan peserta didik untuk memulai pembelajaran dengan berdoa.

- Guru mengecek kehadiran peserta didik.

- Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan peserta didik tentang materi yang telah dipelajari

sebelumnya.

- Guru menginformasikan kompetensi dan

indikator pembelajaran yang akan dicapai.

- Guru menjelaskan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik, yaitu: peserta didik dapat

menceritakan kembali isi fabel yang telah dibaca/didengar secara berantai.

10 menit

Kegiatan Inti - Guru menjelaskan indikator penilaian untuk menceritakan kembali isi fabel.

- Peserta didik secara bergantian menceritakan kembali isi fabel berdasarkan cerita fabel yang

telah dibaca dan diurutkan sebelumnya.

75 menit

Penutup - Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil

pembelajaran

- Memberikan refleksi terhadap proses yang

sudah berlangsung dengan maksud untuk

melakukan perbaikan dalam proses

pembelajaran berikutnya.

- Pembelajaran diakhiri dengan do‟a dan salam

5 menit

H. Penilaian

Instrumen Penilaian :

Ceritakan kembali isi fabel “Tikus dan Singa” yang telah dibaca!

Page 181: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

165

Pedoman Penilaian

Kisi-Kisi Penilaian Tes Uraian dan Kinerja Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Gunung Talang

Kelas/Semester : VII/I Tahun pelajaran : 2015/2016

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik

Penilaian

1. 4.15 Menceritakan

kembali isi fabel/legenda

daerah setempat.

Pengertian fabel,

Struktur fabel, dan unsur-unsur fabel.

Ceritakanlah

kembali isi fabel!

kinerja

Format Penilaian Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Gunung Talang Kabupaten Solok

No

Kode

Sampel

Aspek yang Dinilai Skor Nilai

Faktor Kebahasaan Faktor Nonkebahasaan

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Keterangan: Indikator 1 : ketepatan ucapan Indikator 2 : penempatan tekanan, nada, dan durasi yang sesuai

Indikator 3 : pilihan kata (diksi)

Indikator 4 : ketepatan sasaran pembicaraan

Indikator 5 : sikap wajar, tenang, dan tidak kaku

Indikator 6 : kelancaran

Indikator 7 : penguasaan topik

Deskriptor Penilaian Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Fabel

a. Faktor Kebahasaan

1. Ketepatan Ucapan

Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan ucapan siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1 sampai 3 kesalahan ucapan siswa dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan ucapan siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

2. Penempatan Tekanan, Nada, dan Durasi yang Sesuai Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan intonasi siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Page 182: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

166

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1 sampai 3 kesalahan intonasi siswa dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan intonasi siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

3. Pilihan Kata (diksi) Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 pilihan kata (diksi) siswa dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1 sampai 3 kesalahan pilihan kata (diksi)

siswa dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan pilihan kata (diksi) siswa

dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

4. Ketepatan Sasaran Pembicaraan

Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan sasaran pembicaraan

dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1-3 kesalahan sasaran pembicaraan dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan sasaran pembicaraan dalam

menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

b. Faktor Nonkebahasaan

5. Sikap Wajar, Tenang dan Tidak Kaku

Skor 1 : diberikan apabila terdapat lebih dari 3 kesalahan pada aspek sikap

wajar, tenang dan tidak kaku dalam menceritakan kembali isi fabel yang

dibaca

Skor 2 : diberikan apabila terdapat 1-3 kesalahan pada aspek sikap wajar, tenang

dan tidak kaku dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

Skor 3 : diberikan apabila tidak terdapat kesalahan pada aspek sikap wajar,

tenang dan tidak kaku dalam menceritakan kembali isi fabel yang dibaca

6. Kelancaran Skor 1 : diberikan apabila siswa tidak lancar menceritakan kembali isi fabel

Skor 2 : diberikan apabila siswa kurang lancar menceritakan kembali isi fabel

Skor 3 : diberikan apabila siswa lancar menceritakan kembali isi fabel

7. Penguasaan Topik

Skor 1 : diberikan apabila siswa tidak mengusai topik dengan baik dan tepat

Skor 2 : diberikan apabila siswa kurang menguasai topik dengan baik dan tepat

Skor 3 : diberikan apabila siswa menguasai topik dengan baik dan tepat

Mengetahui Arosuka, Juli 2017

Kepala SMPN 5 Guntal Mahasiswa

METRIZAL,S.Pd Fifi Oktavia NIP.196503081990031005

Page 183: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

167

LAMPIRAN 24

Materi Ajar a. Pengertian Fabel

Fabel merupakan salah satu jenis prosa lama yang mengisahkan

pengajaran moral dengan tokohnya yang diperankan binatang. Namun, binatang-

binatang tersebut bertingkah laku layaknya manusia

b. Struktur Fabel

Struktur fabel terdiri atas orientasi, komplikasi, resolusi, koda sebagai

berikut. (1) Orientasi merupakan bagian awal yang berisi pengenalan tokoh, latar

tempat dan waktu, dan awalan masuk ketempat berikutnya. (2) Komplikasi berisi

urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab akibat. Komplikasi merupakan

bagian inti cerita yang berisi permasalahan. (3) Resolusi merupakan kelanjutan

dari komplikasi yaitu pemecahan masalah. (4) Koda merupakan bagian akhir

cerita yang bagiannya berupa simpulan atau akhir cerita. Koda juga dapat berisi

perubahan yang dialami tokoh dan pengajaran moral yang dapat diambil.

c. Unsur-unsur Fabel

Fabel termasuk jenis cerita fiksi, dimana fabel bukan kisah tentang

kehidupan nyata. Fiksi mempunyai unsur-unsur pembangun. Menurut Mulyadi,

dkk. (2016:204), unsur instrinsik fiksi atau teks sastra sebagai berikut. (1) Tema,

tema merupakan makna keseluruhan yang didukung cerita. (2) Tokoh/penokohan,

tokoh adalah orang yang melakukan perbuatan dan mengalami peristiwa dalam

sebuah karya rekaan, sedangkan penokohan atau karakter lebih mengacu pada

pandangan, sifat, sikap, dan emosi yang dimiliki dalam karya rekaan tersebut. (3)

Latar, latar merupakan keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya

Page 184: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

168

lakuan dalam karya sastra. (4) Alur, alur merupakan rangkaian peristiwa yang

direka dan dijalin dengan saksama yang menggerakkan jalan cerita melalui

kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian untuk mencapai efek tertentu. (5)

Sudut pandang, sudut pandang merupakan cara pengarang memosisikan diri

dalam cerita. (6) Amanat, amanat adalah pesan atau makna terselubung yang ingin

disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.

(sumber: Mulyadi, dkk., 204, 258, 259)

Page 185: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

169

LAMPIRAN 25

Gambar Cerita Fabel yang Disusun Secara Acak

Gambar cerita fabel yang disusun secara acak

Page 186: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

170

LAMPIRAN 26

Gambar Cerita Fabel Setelah Diurutkan

Page 187: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

171

Lampiran 27

Kutipan Cerita Fabel “Gajah yang Baik Hati” yang Diceritakan Kembali Oleh Siswa di Kelas Kontrol

Sampel 01 Gajah yang baik hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan

lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalan mencari air. Di

tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa pikir

panjang kancil langsung terjun ke dalam kolam tersebut. Tindakan Kancil sangat

ceroboh, beberapa kali dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke atas. Beberapa

kali Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas.

Sampel 02

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal kancil, gajah dan yang

lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalan mencari air. Di

tengah perjalanan dia melihat kolam yang berisi air yang sangat jernih. Tanpa

pikir panjang kancil langsung terjun ke dalam sana. Tindakan kancil sangat

ceroboh, dia tidak memikirkan bagaimana cara naik ke atas.

Sampel 03

Gajah yang baik hati. Pada Siang hari sasana sangat terik. Tempat tinggal kancil,

si gajah dan yang lainnya sangat. Kancil tengah kehausan

Sampel 04

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangatlah terik. Tempat tinggal si kancil, gajah,

dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalan mencari air. Di

tengah perjalanan ia melihat kolam dengan air yang sangat jerrnih. Tanpa pikir

panjang dia langsung terjun ke kolam tersebut. Dia tidak berpikir bagaimana

caranya memanjat ke atas. Sudah berapa kali dia tidak bisa menaikinya.

Sampel 05

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal kancil, gajjah dan

lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalann mencari air. Di

tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa pikir

panjang dia terjun ke dalam dasar kolam. Tindakan kancil sangat ceroboh.

Sampel 06

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal kancil, gajah, dan

lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Kancil berjalan-jalan mencari air. Di

tengah perjalanan kancil melihat kolam dengan air yang sangat jerrnih. Tanpa

Page 188: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

172

berpikir panjang kancil langsung masuk ke dalam kolam. Tindakan kancil sangat ceroboh. Dia tidak memikirkan bagaimana cara dia naik ke atas. Beberapa kali

kancil mencoba untuk naik ke atas, tapi tidak bisa.

Sampel 07

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si kancil, gajah, dan

lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. ia berjalan-jalan mencari air. Di tengah

perjalanan ia melihat kolam air dengan air yang sangat jerrnih. Tanpa pikir

panjang ia langsung terjun ke kolam. Tindakan kancil sangat ceroboh. Dia tidak

berpikir bagaimana dia akan naik ke atas. Beberapa kali ia mencoba memanjat,

tetapi dia tidak sampai ke atas. Si kancil tidak berbuat apa-apa. Dia hanya berteriak minta tolong. Teriakan kancil terdengar oleh gajah yang kebetulan

melewati tempat itu. Hai siapa yang ada di dalam itu? Ini aku, kancil sahabatmu.

Sampel 08

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si kancil, gajah, dan

binatang lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Ia berjalan-jalan untuk

mencari air. Di tengah perjalanan ia melihat kolam air yang berisi air sangat berisi

jerrnih. Tanpa pikir panjang kancil langsung melompat ke kolam itu. Dia tidak

berpikir bagaimana caranya dia bisa naik ke atas. Beberapa kali ia mencoba naik

ke atas, tetapi dia tidak bisa mencapai ke atas.

Sampel 09

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana hutan sangat terik. Tempat tinggal si kancil, gajah, dan

binatang lainnya seakan terbakar. Tiba kancil kehausan. Ia berjalan mencari ayir.

Di tengah perjalanan ia menjumpai sebuah kolam yang jerrnih. Tanpa pikir

panjang kancil terjun ke kolam itu. Tindakan kancil sangat ceroboh, bagaimana

cara dia naik ke atas. Sudah beberapa kali ia mencoba untuk naik, kemudian tidak

bisa. Kancil berteriak minta tolong. Gajah berjalan di kolam itu.

Sampel 10

Gajah yang Baik Hati Pada suatu hari suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal kancil, gajah, dan

lainnya terasa terbakar. Kancil kehausan. Ia berjalan-jalan mencari air. Di tengah

perjalanan dia menemukan kolam yang sangat jerrnih yang berisi air. Ia pun terjun ke kolam tersebut. Tindakan kancil sangat ceroboh.

Sampel 11

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si kancil, gajah, dan

lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalan mencari air. Di

tengah perjalanan ia melihat kolam dengan air yang sangat jerrnih. Tanpa berpikir

panjang ia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan kancil sangat ceroboh. Dia

Page 189: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

173

tidak berpikir bagaimana cara dia naik ke atas. Beberapa kali kancil mencoba untuk memanjat, tetapi dia tidak bisa sampai ke atas. Si kancil tidak bisa berbuat

apa-apa. Dia hanya berteriak minta tolong. Teriakan si kancil hanya terdengar

oleh gajah yang kebetulan melewati tempat itu.

Sampel 12

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si kancil, gajah, dan

lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Ia berjalan-jalan mencari air. Di tengah

perjalanan ia menemukan kolam dengan air yang sangat jerrnih. Tanpa pikir

panjang kancil langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan kancil sangat ceroboh.

Dia tidak berpikir bagaimana cara dia naik ke atas. Beberapa kali ia mencoba memanjat, tetapi dia tidak bisa sampai ke atas. Si kancil tidak bisa berbuat apa-

apa. Dia hanya bisa berteriak meminta tolong.

Sampel 13

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal kancil, gajah, lainnya

seakan terbakar. Kancil kehausan. ia berjalan-jalan mencari air. Di tengah

perjalanan kancil melihat kolam berisi air sangat jerrnih. Tanpa berpikir panjang

ia langsung terjun ke kolam. Tindakan kancil sangat ceroboh. Dia tidak berpikir

bagaimana cara dia naik ke atas. Beberapa kali ia mencoba naik ke atas, tetapi

tidak bisa.

Sampel 14

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si kancil, gajah, dan

binatang lainnya seakan terbakar. Kancil sangat kehausan. Ia berjalan-jalan

mencari air. Di tengah perjalanan ia menemukan kolam dengan air yang sangat

jernih. Tanpa pikir panjangkancil langsung terjun ke dalam kolam tersebut.

Tindakan kancil sangat ceroboh. Dia tidak memikirkan bagaimana cara dia akan

naik ke atas. Beberapa kali mencoba untuk naik ke atas, tetapi dia tidak bisa

sampai ke atas. Kancil tidak bisa apa-apa. Dia hanya bisa berteriak minta tolong.

Tanpa sengaja gajah mendengar teriakan kancil dari tenpat tersebut. Hai siapa

yang ada di kolam itu? Aku sahabatmu.

Sampel 15

Gajah yang Baik Hati Suasana siang hari itu sangatlah terik. Rumah gajah, kancil dan binatang lainnya

seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalan untuk mencari air. Di tengah

perjalanan ia menemukan kolam yang sangat jerrnih. Tanpa pikir panjang kancil

langsung melompat ke dalam kolam. Tanpa berpikir bagaimana caranya naik ke

atas. Tindakan kancil itu sangatlah ceroboh. Beberapa kalikancil mencoba naik ke

atas, tetapi tidak bisa. Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa meminta

tolong. Teriakan kancil itu terdengar oleh gajah yang sedang berjalan pada saat

itu. Gajahpun bertanya, siapakah yang ada di dalam itu? Ini aku kancil sahabatmu.

Page 190: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

174

Kancilpun berpikir bagaimana supaya bisa mengecoh gajah agar bisa menolongnya. Kancilpun berbicara, tolong aku, aku mendapatkan ikan yang

sangat besar. Gajahpun menjawab, apakah itu benar? Kancilpun terdiam.

Sampel 16

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana hutan sangat terik. Tempat tinggal kancil, gajah, dan

lainnya seakan terbakar. Kancil sangat kehausan. Dia berjalan-jalan mencari air.

Di tengah perjalanan ia melihat kolam dengan airnya yang sangat jerrnih. Tanpa

pikir panjang kancil langsung terjun ke kolam. Tindakan kancil sangatlah

ceroboh. Dia tidak berpikir bagaimana cara dia akan naik ke atas. Beberapa kali

kancil mencoba, akan tetapi dia tidak bisa sampai naik ke atas. Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa berteriak minta tolong. Ternyata teriakan kancil

terdengar oleh gajah. Hai siapa yang ada di kolam itu? Ini aku, kancil sahabatmu.

Kancilpun terdiam berpikir mencari kal agar gajah mau menolongnya. Tolog aku

menangkap ikan ini? Yang benar kamu menangkap ikan? Benar-benar aku

menangkapkan ikan yang sangat besar. Sang gajah berpikir sejenak, ia bisa saja

turun ke bawah dengan mudah, tapi bagaimana ia kan naik nantinya. Apakah

kamu mau memanfaatkanku cil untuk kepentingan dan keselamatanmu sendiri?

Tanya gajah. Kancil terdiam. Sekali-sekali kamu harus diberi pelajaran, kata gajah

meninggalkan tempat itu. Gajah tidak mendengarkan terikan si kancil.

Sampel 17

Si Gajah yang Baik Hati Pada suatu siang yang sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan binatang

lainnya seakan terbakar. Si Kancil merasa kehausan. Dia berjalan-jalan ke

mencari air. Di suatu tempat ia menemukan kolam yang airnya yang sangat

jernih. Tanpa berpikir panjang si kancil melompat ke dalam kolam. Setelah puas

minum air, ia pun tidak bisa ke atas. Dan ia pun berkata tolong “tolonnngg!”.

Teriakan si Kancil terdengar oleh Gajah. Si Gajah pun mencari suara minta tolong

itu. Ternyata si kancil yang minta tolong. Kancil ingin mencoba menipu gajah,

demi kepentingan dia sendiri, kata si kancil: “gajah tolonglah aku, cepatlah ke

bawah aku mendapatkan ikan yang sangat besar!” kata si kancil. Gajahpun

berpikir, jika aku turun bagaimana aku naik. Gajahpun berkata „‟hai kancil kau

ingin menipuku ya?‟‟ Kancilpun hanya terdiam. Akhirnya gajah berkata dalam hatinya, lebih baik aku beri kancil pelajaran. Gajahpun pergi. Haripun mulai sore,

si kancil mulai kedinginan. Kancil terus meminta tolong. Tidak ada hewan yang

mendengar teriakannya. Akhirnya gajah tiba untuk menolong kancil. Kancilpun

berjanji tidak akan jahil kepada teman-temannya lagi.

Sampel 18

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si kancil, gajah, dan

hewan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Ia berjalan-jalan mencari air. Di

tengah perjalanan, kancil melihat kolam dengan air yang sangat jerrnih. Tanpa

pikir panjang ia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan kancil sangat ceroboh.

Page 191: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

175

Dia tidak berpikir bagaimana cara dia naik ke atas. Beberapa kali kancil sudah mencoba, tetapi tidak bisa.

Sampel 19

Gajah yang Baik Hati Siang hari suasana di hutan sangatlah terik. Tempat tinggal kancil, gajah dan

binantang lain yang terasa sangat terbakar. Kancil kehausan. Tiba-tiba kancil

melihat kolam yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang kancil langsung terjun ke

dalam kolam. Ia tidak memikirkan bagaimana caranya sampai bisa naik ke atas

kembali. Walaupun sudah berkali-kali kancil mencoba untuk naik ke atas, tapi dia

tetap tidak bisa dan kancil minta tolog. Tolong! tolong! Terdengar oleh si gajah

sahabatnya. Kenapa kancil kamu ada dibawah itu? Saya terperangkat gajah. Gajah, saya mendapatkan sebuah ikan yang sangat besar. Pikir gajah, bagaimana

saya bisa turun ke bawah sedangkan saya tidak bisa ke atas. Kancil apakah kamu

ingin mengakaliku? Kancil hanya terdiam, sehingga sampai sore hari kancil pun

masih berada di dalam kolam itu, sehingga membuat kancil sangat kedinginan.

Tiba-tiba gajah datang, kancil baiklah aku akan menolongmu, tetapi kamu harus

berjanji kamu tidak akan iseng lagi kepada binatang-binatang lain. Baiklah gajah

aku berjanji. Dan gajah menolong kancil dengan belalainya. Mulai hari itu kancil

tidak lagi iseng dan menjaili teman-temannya.

Sampel 20

Gajah yang Baik Hati Suasana hari itu sangatlah terik. Tempat tinggal kancil, gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancilpu kehausan. Kancilpun pergi berjalan-jalan dan menemukan

sebuah kolam yang airnya sangat jernih. Tanpa berpikir panjang kancilpun terjun

ke kolam tersebut. Tindakan kancil sangatlah ceroboh. Kancilpun ingin naik

kembali. Kancilpun terjebak di dalam kolam ayir tersebut. Kancipun meminta

tolong, tolong, tolong....! suara kancilpun terdengar oleh gajah, siapa itu yang ada

di kolam? Saya, Aku, kancil sahabatmu. Kancilpun terdiam sesaat. Gajah tolong

aku untuk mengangkat ikan yang besar ini! Gajahpun terdiam dan berpikir, yang

benar?

Sampel 21

Gajah yang Baik Hati Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si kancil, gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Ia berjalan mencari air. Di tengah

perjalanan ia melihat kolam dengan air yang jernih. Tanpa pikir panjang ia

langsung terjun ke kolam. Tindakan si kancil sangat ceroboh. Dia tidak berpikir

bagaimana cara dia akan naik ke atas. Beberapa kali kancil mencoba memanjat,

tetapi dia tidak bisa sampai ke atas. Si kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Dia

hanya berteriak minta tolong.

Page 192: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

176

Lampiran 28

Kutipan Cerita Fabel “Singa dan Tikus” yang Diceritakan Kembali Oleh Siswa di Kelas Eksperimen

Sampel 01 Pada suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar.

“berani-beraninya kau mengganggu tidurku. Kau akan menerima akibatnya!

mengapa kau berjalan di depan wajahku?” seru singa galak. Ma... maafkan aku

Tuan singa aku tidak bermaksud mengganggu tidurmu” kata tikus. “dan kau

jangan memakanmu, aku mohon!” Tidak, aku tidak akan melepaskanmu karena kau adalah makananku. Tolong jangan bunuh aku, aku sama sekali tidak

bermaksud mengganggu tidurmu, lepaskan aku Tuan singa, aku berjanji tidak

akan mengganggumu lagi. ”Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu! Kata singa

masih kesal sekali. “Aku mohon Tuan singa, jika engkau melepaskanku, aku akan

membalas kebaikanmu”. “Baiklah, kau hanya makhluk kecil, memakanmu tidak

akan membuatku kenyang. Aku akan melepaskanmu, tapi kau jangan pernah

berkeliaran lagi di sekitar sini!” seru singa, lalu mengaum. “Terima kasih, Tuan

singa yang baik. Kelak aku akan berusaha untuk membalas kebaikanmu” ujar

tikus yang kemudian pergi meninggalkan singa. Ia sangat lega karena sudah lepas

dari maut yang mengancamnya.

Beberapa hari kemudian, singa berjalan-jalan di pinggiran hutan. Ia tidak tahu bahwa di sekitar situ ada beberapa jebakan yang sengaja dipasang oleh para

pemburu. Dan benar saja, sebuah perangkap mengenai singa. Hewan ganas itu

terkurung dan tergantung oleh jala yang terbuat dari tali nan kuat. Singa meronta-

ronta, tapi tidak berhasil melepaskan diri. Ia pun mengaum keras sekali,

menumpahkan kekesalan dan kemarahannya. “Sepertinya itu tadi suara auman

singa,” batin tikus yang kebetulan sedang berada tidak jauh dari tempat

terjebaknya singa. “Jangan-jangan ia sedang berada dalam kesulitan. Aku harus

menolongnya!” Tikus berlari dengan cepat ke arah suara auman singa. Di sana ia

mendapati singa sedang terkurung. “Tenanglah, Tuan Singa! Aku akan segera

membantumu dan sekuat tenagaku!” Tikus menggigit tali tersebut. Setelah beberapa lama, akhirnya jala tali yang mengurung singa putus di beberapa bagian

sehingga singa bisa melepaskan diri. Dengan begitu, selamatlah ia dari ancaman

para pemburu. “Terima kasih, Tikus. Kau benar-benar telah menolongku,” ujar

singa, tulus. Ia tidak menyangka bahwa hewan kecil itu rupanya bisa

menolongnya. Sebelumnya ia sama sekali tidak bisa membayangkannya. Tikus

sendiri merasa senang karena berhasil menepati janjinya untuk membatas

kebaikan singa dengan cara menolongnya. Akhirnya, mereka menjadi teman

untuk selamanya. Pesan cerita fabel ini adalah jika kita menolong teman kita akan

ditolong di lain waktu atau satu kebaikan akan dibalas kebaikan pula di lain

waktu.

Page 193: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

177

Sampel 02

Suatu hari, singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar. “berani-

beraninya kau mengganggu tidurku!” seru singa galak. Maafkan aku singa, aku

tidak bermaksud mengganggu tidurmu, lepaskan aku” Mohon tikus “bila engkau melepaskanku, aku akan menolongmu di lain waktu”. “Hahaha...”, tawa singa

dengan senangnya.”mana mungkin hewan sekecil kau dapat menolongku, bahkan

kau tidak dapat mengangkat tubuhku”. “Baiklah aku akan melepaskanmu, semoga

dengan kebaikanku kau dapat menolongku di lain waktu”. “Terima kasih, singa

yang baik. Jasamu akan kubalas di lain waktu”.

Pada suatu haru hari Tuan singa berjalan-jalan di tepi hutan. Tanpa disadari ia

menginjak jebakan pemburu yang sengaja dipasang di hutan-hutan. Tanpa

disadari singa itu pun terjerat perangkat pemburu atau tergantung oleh perangkat

pemburu, ia pun langsung mengaum kesakitan dan meronta sekuatnya. Namun,

itu sendiri tidak dapat mempengaruhi kekuatan jebakan pemburu. Setelah tak lama kemudian, seekor tikus pun mendengar auman singa yang keras, ia pun langsung

mendekati singa. Dengan sigatnya tikus menggerogoti tali jebakan pemburu. Tak

berapa lama singa pun terlepas dari jebakan pemburu. “ada gunanya juga aku

melepaskanmu pada waktu itu” seru singa! Akhirnya, singa dan tikus menjadi

teman pada masa itu. Pesan cerita fabel ini adalah apabila kita berteman atau

berkawan kita harus saling tolong-menolong atau membantu.

Sampel 03

Suatu hari, singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar. “berani-

beraninya kau mengganggu tidurku, mengapa kau berjalan di depan wajahku? aku

tidak akan mengampunimu. Tikuspun meminta maaf kepada singa, tolong

maafkan aku singa, kau tidak bermaksud mengganggu tidurmu. ”Tidak! Aku tidak akan memaafkanmu! “Aku mohon, maafkan aku singa. “Baiklah, aku kan

memaafkanmu, lagi pula kau tidak cukup untuk membuat aku kenyang. Kalau

begitu kau jangan berani lagi datang kesini. “Baiklah, Terima kasih, singa.

Apabila suatu hari nanti jika kau membutuhkan bantuanku aku akan

membantumu. Hah! Menolongku? Bagaimana hewan sekecilmu bisa

menolongku. Haha, lucu sekali.

Beberapa hari kemudian, singa berjalan-jalan di tepi hutan. singa tidak mengira

bahwa di tepi hutan tersebut ada beberapa jebakan yang telah dibuat oleh para

pemburu. Tidak lama kemudian singapun terperangkap di dalam jala yang telah

dipasang oleh para pemburu. Singa terperangkap kemudian terikat pada sebuah

jebakan. kemudian singa meronta-ronta agar dia bisa terlepas dan dia mengaum keras-keras. Kemudian tikus mendengar jeritan singa. Dan tikus berkata

“sepertinya itu auman dari singa, jangan-jangan singa sedang membutuhkan

bantuan” kemudian tikus datang menghampiri singa. Kemudian dia langsung

menggigit tali yang mengikat tubuh si singa. Setelah itu singa terlepas dari jeritan

jala yang mengikatnya. Kemudian singa meminta maaf kepada tikus karena telah

meremehkannya dan berterimakasih kepada tikus yang telah membantunya.

Kemudian singa dan tikus menjadi teman selamanya.

Page 194: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

178

Sampel 04

Suatu hari di hutan, tidurlah seekor singa, lalu kemudian datanglah seekor tikus.

Singa pun menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar. “hai tikus, mengapa kau lewat di depan wajahku, sehingga aku terbangun”. Seru singa yang

galak. “Maafkan aku Tuan singa, aku tidak bermaksud mengganggu tidurmu” kata

tikus yang ketakutan. “Aku tidak akan maafkanmu, rasakan akibatnya”! Seru

singa. Tolonglah singa , aku akan membalas kebaikanmu di lain waktu. Kata tikus

yang memelas. Singapun tertawa sekeras-kerasnya. Mana mungkin tikus yang

kecil ini bisa menolong singa yang besar, kata singa. Tikuspun terus memohon

untuk singa bisa melepaskan dirinya. Kemudian, singa itu berpikir bagaimana

tikus sekecil ini bisa buat perutku kenyang. “Baiklah, aku akan melepaskanmu,

tapi ingat jangan menggangguku lagi. Baiklah tuan singa, terima kasih!

Suatu hari kemudian, singa pun berjalan di pinggiran hutan yang disitu terdapat

banyak jebakan para pemburu untuk menangkap singa. Tidak didunga singapun terjerat perangkat yang dibuat para pemburu. Singapun mencoba meronta-ronta

unutk melepaskan dirinya, tapi tidak berhasil. Lalu singapun mengaum sekeras-

kerasnya. Pada saat itu tikus tidak jauh berada dari singa yang terperangkap. Tikus

mendengar auman singa itu, tikuspun bergegas pergi kearah auman itu. Lalu, tikus

melihat singa yang sedang terperangkat. tikus berusaha menolongnya. Tikus

semua menggigit tali yang mengikat pada badan singa. Tikuspun mencoba

menggigitnya. Dan akhirnya berhasil. Singapun terlepas dari jebakan itu.

Singapun berkata, terimakasih tikus kau telah membalas kebaikanku. Sama-sama,

tikus menjawab. Akhirnya singa dan tikus menjadi teman baik.

Sampel 05

Suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar. “berani-beraninya kau mengganggu tidurku, mengapa kau berjalan di depan

wajahku sehingga membuat aku terbangun?” kata tikus eh kata singa Aku mohon

singa tolong lepaskan aku, aku berjanji tidak akan menggangumu lagi. ”Tidak!

Aku tidak akan melepaskanmu! Kata singa masih kesal. “Aku mohon Tuan singa,

aku berjanji suatu saat nanti kau akan aku balas kebaikanmu!” Singa tertawa

mendengar kata tikus. “menolongku? mana mungkin hewan kecil sepertimu bisa

menolongku?” Dan Singa memberi ampunan pada tikus. “baiklah, aku akan

melepaskanmu, kau hanya hewan kecil, memakanmu saja mungkin aku tidak

puas. “Terima kasih, Tuan singa yang baik. Kelak aku akan berusaha untuk

membalas kebaikanmu”.

Beberapa hari kemudian, singa berjalan di tepi hutan di pinggir hutan. Tanpa sepengetahuannya ada jebakan yang dipasang oleh pemburu. Dan benar, singa

galak tersebut terkurung dan terjerat oleh jala yang terbuat dari tali yang kuat.

Singa meronta-ronta dan mengaum. Dan lalu terdengar oleh tikus. Si Tikus segera

mencari suara auman singa tersebut.

Dan langsung melompat ke jala yang mengurung singa, beberapa lama kemudian,

tali itu terlepas. Dan tikus dan singa pun menjadi teman.

Page 195: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

179

Sampel 06

Suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar.

“berani-beraninya kau mengganggu tidurku, mengapa kau berjalan di depan

wajahku sehingga membuat aku terbangun? Kau akan menerima akibatnya!” seru singa galak. Tikus memohon supaya singa melepaskannya dan tidak

memakannya. Ma... maafkan aku Tuan singa” kata tikus terbata-bata. “Tolong

jangan bunuh aku, aku sama sekali tidak bermaksud mengganggu tidurmu,

lepaskan aku Tuan, maka aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi. ”Tidak!

Aku tidak akan melepaskanmu! Kata singa masih kesal sekali. “Aku mohon

Tuan!” kata tikus ketakutan, “jika engkau melepaskanku, aku berjanji akan

menolongmu jika kau membutuhkanku”. Sontak singa tertawa mendengar ucapan

tikus. “menolongku? Bagaimana mungkin hewan kecil sepertimu bisa

menolongku? Lucu sekali, hahahahah....” “Lepaskan aku, tuan. Aku mohon....!”

ujar tikus dengan wajah memelas. Kemudian, Singa memberi ampunan pada tikus dan melepaskannya. “baiklah, kau hanya makhluk kecil, memakanmu tidak akan

membuatku kenyang. Aku akan melepaskanmu, tapi kau jangan pernah

berkeliaran lagi di sekitar sini!” seru singa, lalu mengaum. “Terima kasih, Tuan

singa yang baik. Kelak aku akan berusaha untuk membalas kebaikanmu” ujar

tikus yang segera pergi meninggalkan singa. Ia sangat lega karena sudah lepas

dari maut yang mengancamnya.

Beberapa hari kemudian, singa berjalan-jalan di pinggiran hutan. Ia tidak tahu

bahwa di sekitar situ ada beberapa jebakan yang sengaja dipasang oleh para

pemburu. Dan benar saja, sebuah perangkap mengenai singa. Hewan ganas itu

terkurung dan tergantung oleh jala yang terbuat dari tali nan kuat. Singa meronta-

ronta, tapi tidak berhasil melepaskan diri. Ia pun mengaum keras sekali, menumpahkan kekesalan dan kemarahannya. “Sepertinya itu tadi suara auman

singa,” batin tikus yang kebetulan sedang berada tidak jauh dari tempat

terjebaknya singa. “Jangan-jangan ia sedang berada dalam kesulitan. Aku harus

segera menolongnya!” Tikus berlari dengan cepat ke arah suara auman singa. Di

sana ia mendapati singa sedang terkurung. “Tenanglah, Tuan Singa! Aku akan

segera menolongmu!” Tikus melompat ke jala tali itu dengan gesitnya, lalu

menggigit tali tersebut. Tikus melakukannya dengan tekun. Tali itu besar dan kuat

sehingga tikus harus berusaha keras untuk melepaskannya. Setelah beberapa lama,

akhirnya jala tali yang mengurung singa putus di beberapa bagian sehingga singa

dapat melepaskan diri. Dengan begitu, selamatlah singa dari ancaman para pemburu. “Terima kasih tikus, Kau benar-benar telah menolongku,” ujar singa,

tulus. Ia tidak menyangka bahwa hewan kecil itu rupanya bisa menolongnya.

Sebelumnya ia sama sekali tidak bisa membayangkannya. Tikus sendiri merasa

senang karena berhasil menepati janjinya untuk membalas kebaikan singa dengan

cara menolongnya. Akhirnya, singa itu terbebaskan. Dan singa pun menjadi teman

tikus. Pesan cerita fabel ini adalah satu kebaikan akan dibalas kebaikan pula di

lain waktu.

Page 196: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

180

Sampel 07

Suatu hari, singa menangkap tikus dengan kaki yang besarnya. “beraninya kau

mengganggu tidurku, mengapa kau lalu di depan wajahku?” kata si singa yang

galak. Tikus memohon kepada singa, maafkan aku tuan singa, dengan berkata patah-patah. Dan singa berkata “Aku tidak akan memaafkanmu dan kau akan

menerima akibatnya! Tikus memohon dengan besar-besarnya dan terus memohon

kepada singa walaupun akan ditolak pada oleh Tuan singa. (siswa merasa

terganggu oleh siswa ketika bercerita) Tikus berkata “jika engkau melepaskanku,

aku akan menolongmu di saat nanti”. Lalu Singa dengan wajah tertawa

meninggalkan tikus, berkata “hahha, dengan wajah yang sekecilmu kamu akan

menolongku? Tidak mungkin” kata si singa. Lalu singa berkata aku akan

melepaskanmu, tidak ada gunanya memakanmu karena kau tidak akan kenyang

memakanmu. Lalu tikus berkata “terima kasih tuan singa, kau adalah singa yang

baik, aku kan membalas kebaikanmu disuatu hari nanti”. Pada suatu hari, singa berjalan-jalan di pinggir hutan, ia tidak tahu bahwa di

pinggir hutan itu banyak perangkap yang dipasang oleh para pemburu. Dan benar

saja, singa terperangkap oleh jebakan pemburu. Ia terikat di pohon. Singa yang

telah terperangkap mencoba mengaum dan memberontak, tapi tidak ada gunanya.

Saat singa menggaum sekeras-kerasnya, tikus yang tidak jauh dari tempat itu

singa terperangkap itu, tikus mencari sumber suara sang singa. Saat bertemu

dengan singa, tikus langsung mau menunjuk singa dengan memutuskan talinya.

Dengan giginya yang tajam, tikus menggigit talinya satu persatu. Setelah lepas

singa dari perangkap itu, singa mengucapkan terimakasih karena telah

membantunya. Dan tikus dan singa menjadi sahabat selamanya.

Sampel 08 Suatu hari, singa menangkap tikus dengan kakinya yang besar. “tikus kenapa kau

mengganggu aku tidur? Seru singa yang galak. “Maafkan aku singa” kata tikus.

Aku berjanji, jika kau melepaskanku ku berjanji akan menolongmu suatu hari

nanti. Lalu singapun tertawa “mana mungkin hewan kecil sepertimu bisa

menolongku. Baiklah aku kan melepaskanmu, lagi pula memakan hewan kecil

sepertimu tidak akan membuat aku kenyang. Setelah itu, tikuspun berlari

menjauhi singa.

Beberapa hari kemudian, singa berjalan-jalan di pinggiran hutan. Tanpa ia tahu

ternyata di sana ada banyak sekali jebakan. Dan benar, dia pun terperangkat dalam

jebakan yang dibuat oleh pemburu. Lalu singa meronta-ronta dan mengaum.

Setelah itu tikus mendengar auman singa, lalu tikus berlari menuju sumber auman singa. Stelah itu setelah ia melihat singa terperangkap dalam tali jebakan itu. Lalu

tikus menggigiti tali itu. Ia bersusah payah. Dan akhirnya tali itu putus. Setelah

tali itu putus tikus dan singa menjadi teman baik.

Sampel 09

Singa dan Tikus Suatu hari singa menangkap tikus dengan kakinya yang besar, berani-beraninya

kau mengganggu tidurku kau akan merasakan akibatnya. Tikuspun memohon

kepada singa. maafkan aku tuan singa, aku tidak akan menggagumu lagi. Tidak,

Page 197: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

181

aku tidak akan melepaskanmu, seru singa dengan galak. Tikuspun memohon agar dikasihi oleh singa, maafkan wahai singa, aku tidak akan mengganggumu, jika

kau melepaskan aku, aku kaan membantumu dilain waktu. Me Menolongku?

Dengan tubuhmu yang sekecil ini, lucu sekali, hahahha. Dan baiklah aku akan

melepaskanmu karena dengan memakanmu juga tidak akan kenyang. Singapun

melepaskan tikus dan tikus pergi dari tempat itu. Beberapa hari kemudian, singa

berjalan-jalan di tepi hutan. Dengan tidak sengaja, pemburu telah memasang

perangkat. Dan benar saja, singa terkena perangkat pemburu. Singa meronta-ronta

untuk terlepas dari jala itu, tetapi tidak bisa, dan singa mengaum. Tikus

mendengarkan auman singa “sepertinya singa berada di kesulitan”. Tikus menuju ke tempat singa dan tikus meliat singa yang sedang terperangkap oleh jala

pemburu. Tikus melompat ke jala tali itu dan menggigit tali itu. Dengan usahanya

yang keras, ia bisa menolong singa dan melepaskan singa. Tikus senang dapat

memenuhi janjinya. Singa dan tikus menjadi sahabat. Kebaikan akan dibalas

dengan kebaikan di lain waktu.

Sampel 10 Suatu hari, seekor singa sedang menangkap seekor tikus dengan kakinya yang

besar. “hai singa eh tikus berani-beraninya kau mengganggu tidurku! Mengapa

kau berjalan di depan wajahku? sehingga membuatku terbangun. Kau akan

menerima akibatnya!” seru singa yang galak. Tikus memohon agar singa

mengasihinya. Tolong tuan singa jangan bunuh aku, aku tidak bermaksud untuk

mengganggu tidurmu, tolong maafkan aku tuan singa. Tidak! Aku tidak akan

memaafkanmu. Kata singa yang masih kesal dan marah. Tolonglah suatu saat aku

akan menolongmu jika angkau membutuhkanku. singapun tertawa, mana mungkin hewan kecil sepertimu dapat menolongku. Tikuspun terus meminta maaf pada

tuan singa. Singapun mengasihinya. Baiklah aku akan melepaskanmu, tapi jangan

pernah kau berkeliaran di sekitar sini. Tikuspun berlari dan meninggalkan tuan

singa.

Beberapa hari kemudian sang singa berjalan-jalan di pinggir hutan. Dia tidak tau

bahwa disekitar itu sengaja pemburu memasang jebakan. Dan bahwa benar sang

singa terjebak dan terkurung oleh jala tali nan kuat. Singa meronta-ronta untuk

melepaskan diri, tapi ia tidak berhasil. Ia mengaum sangat keras. Auman itu

terdengar oleh tikus. Tikuspun berlari ke arah suara itu. Benar ia melihat singa

yang sedang terjebak oleh perangkat. Tikus melompat ke jala tali yang kuat itu

dan menggigitnya dengan tekun. Akhirnya tali itu terlepas satu persatu dan singapun terbebaskan. Terimakasih tikus kau telah menolongku. Singapun yang

merasa hewan sekecil tikus dapat menolongnya. Dan tikus merasa senang sekali

bahwa ia dapat menepati janjinya. Dan akhirnya singa dan tikus berteman dengan

baik. Pesan moral cerita ini kebaikan harus dibalas dengan kebaikan.

Sampel 11

Suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar.

“berani-beraninya kau mengganggu tidurku, mengapa kau berjalan di depan

wajahku, kau akan menerima akibatnya nati!” seru singa galak. Tikuspun berkata

pada singa, mohon lepaskan aku, jika kau melepaskanku aku tidak akan

Page 198: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

182

mengganggumu dan jika kau butuh bantuan aku akan menolongmu. Singapun tertawa dengan jawaban sang tikus. Bagaimana kau bisa menolongku dengan

badanmu lebih kecilku. Tikuspun berusaha mohon maaf dari singa. Akhirnya

singa melepaskan tikus. Dan tikus berterima kasih pada sang singa.

Beberapa hari setelah itu, singa berjalan-jalan di tepi hutan. Singa tidak

mengetahui bahwa ada beberapa jebakan yang sengaja dipasang oleh para

pemburu di hutan tersebut. Dan benar, singa terperangkap salah satu jebakan yang

dibuat oleh para pemburu. Singa pun mengaum dengan sekeras mungkin karena ia

terperangkap dalam jebakan. Tikus mendengar aumaan singa tersebut. Tikus

segera menuju tempat singa terperangkap. Tikus berusaha menggigit taliyang mengikat singa walaupun tali itu sangat besar dan kuat. Satu persatu tali itu digigit

oleh tikus. Tikuspun berhasil melepaskan tali yang mengikat singa. Singapun

berterimaksih kepada tikus karena telah menolongnya. Dan tikus dan singapun

berteman yang baik.

Sampel 12

Singa dan Tikus Suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar.

“berani-beraninya kau mengganggu tidurku, mengapa kau berjalan di depan

wajahku sehingga aku terbangun dari tidurku? Kau akan merasakan akibatnya!”

seru singa galak. Tikuspun meminta dan memohon supaya singa mengasihinya

dan tidak memakannya. Ma... maafkan aku Tuan singa, aku tidak bermaksud

mengganggu tidurmu, aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi. ”Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu! Bentak singa masih kesal. “Aku mohon Tuan singa!”

kata tikus yang sangat ketakutan, “ aku berjanji jika engkau melepaskanku, aku

akan menolongmu apabila kau membutuhkanku”. Baiklah aku akan

melepaskanmu, tapi janganlah kau berkeliaran lagi di sini. Kata singa, lalu

mengaum. Terimakasih tuan singa yang baik, suatu saat aku akan membalas

kebaikanmu. Kata tikus lalu pergi menjauhi singa.

Dan suatu hari singa berjalan-jalan di tepi hutan. Ia tidak tahu bahwa di sana telah

dipasang oleh para pemburu perangkat-perangkat. Benar saja, singapun

terperangkat di dalam jebakan para pemburu. Lalu singa memberontak, tapi tidak

berhasil juga. Singapun pun mengaum dengan sekeras-kerasnya. Bukankah tadi suara singa?. Tikuspun langsung menuju kearah auman singa tersebut. Benar saja,

ia mendapati singa yang terperangkat di dalam jebakan pemburu. “Tenanglah,

Tuan Singa! Aku akan segera menolongmu!” Tikuspun lau melompat ke tali yang

telah mengikat. Satu persatu tikus menggigit tali itu. Dan akhirnya singapun

terlepas dari jebakan para pemburu. Singapun berterimakasih kepada tikus. Ia

tidak menyangka bahwa tikus akan menolongnya. Dan singa pun menjadi teman

baik tikus. Pesan cerita fabel tersebut adalah satu kebaikan akan dibalas kebaikan

pula di lain waktu.

Sampel 13

Suatu hari, ketika singa sedang tertidur datanglah seekor tikus yang tidak sengaja

mengganggu tidur singa. Lalu singa berkata “berani-beraninya kau mengganggu

tidurku, dan tikus pun berkata “maafkan aku Tuan singa aku tidak sengaja, tolong

Page 199: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

183

lepaskan aku! Singapun berkata ”Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu! Tikus pun memohon kepada singa agar melepaskannya. Singa pun berkata “aku tidak

akan melepaskanmu“. Tikus berkata “jika kau melepaskanku aku akan membalas

kebaikanmu dilain waktu” Singapun berkata “baiklah apa gunanya aku memakan

tikus yang kecil dan tidak akan membuat aku kenyang”. Tikuspun berterimakasih

kepada singa karena telah melepaskannya.

Pada Suatu hari kemudian, singa berjalan di tepi hutan. Singapun tidak sadar

bahwa di hutan itu telah dipasang perangkap oleh pemburu. Dan benar singa punt

erjerat oleh perangkat pemburu. Singa pun mengaum dengan keras. Tikus pun

mendengar auman singa dan berlari menuju ke tempat singa. Lalu tikus pun membantu singa dengan menggigit talinya yang kuat dan kebal. Beberapa lama

kemudian talinya putus. Singapun terbebas dari jebakan pemburu itu. Singa

berterima kasih kepada tikus. Sejak hari itu singa dan tikuspun berteman

selamanya.

Sampel 14 Pada suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar.

“berani-beraninya kau mengganggu tidurku, mengapa kau berjalan di wajahku

sehingga membuatku terbangun? Kau akan menerima akibatnya!” ujar singa yang

galak. Maafkan aku Tuan singa” tikus berkata dengan terbata-bata. “Tolong

lepaskan aku, aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi. Singa berkata ”Tidak!

Aku tidak akan melepaskanmu! Kata singa dengan kesal. Lalu tikus berkata

dengan memelas “Aku janji tidak akan mengganggumu lagi Tuan singa”! Suatu

hari aku akan membalas kebaikanmu. Lalu dengan rasa iba, singa melepaskan

sang tikus. Tikuspun berkata, “terimakasih tuan singa telah melepaskanku”. Tikuspun berlari dari hadapan tuan singa, ia merasa lega telah lepas dari maut

yang mengancamnya. Beberapa hari kemudian, singa berjalan di pinggiran hutan.

Tanpa ia sadari di tempat itu terdapat banyak jebakan yang sengaja dipasang oleh

para pemburu. Dan benarnya, ia pun terkena salah satu jeratan pemburu. Ia pun

terkurung dan tergantung di sebuah pohon oleh jala yang terbuat dari tali yang

sangat besar dan kuat. Lalu sang Singa pun mengaum dengan kerasnya untuk

membuang kekesalan dan kemarahannya. Sang Tikus berlari ke arah suara auman

itu. Dia pun bertemu dengan seekor singa di dekat itu. “Tenanglah, Tuan Singa!

Aku akan segera menolongmu!” Tikuspun melompat ke arah tali, iapun menggigit

tali itu dengan kuat. Lalu beberapa lama, akhirnya tali itu terputus, singa terbebas

dari jala itu. Singa berkata “Terima kasih, Tikus. Kau benar-benar telah menolongku,” ujar singa, tulus. Ia tidak bisa membayangkan bahwa hewan kecil

itu rupanya bisa menolongnya. Sebelumnya ia sama sekali tidak bisa

membayangkannya. Tikus merasa senang karena berhasil menepati janjinya untuk

membatas kebaikan singa dengan cara menolongnya. Akhirnya, singa itu

terbebaskan dari jebakan pemburu. Lalu singa pun menjadi sahabat tikus.

Sampel 15

Suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar.

“berani-beraninya kau mengganggu tidurku, mengapa kau berjalan di depan

wajahku Kau akan menerima akibatnya!” seru singa dengan galak. Tikuspun

Page 200: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

184

meminta supaya singa untuk mengasihinya dan tidak memakannya. Dan tikuspun meminta supaya melepaskannya dari cengkraman singa. ”Tidak! Aku tidak akan

melepaskanmu! Kata singa. “jika engkau melepaskanku, aku akan menolongmu

jika kau membutuhkanku”. Sontak singa pun tertawa, Bagaimana mungkin hewan

kecil sepertimu bisa menolongku? Kemudian, singa memberi ampunan pada tikus

dan melepaskannya. “Aku akan melepaskanmu, tapi kau jangan pernah

berkeliaran lagi di sekitar sini!” seru singa, lalu mengaum. Tikus berterima kasih

kepada singa yang telah melepaskannya. Beberapa hari kemudian, singa pun

berjalan-jalan di pinggiran hutan. Di pinggir hutan tersebut banyak jebakan yang

dipasang oleh pemburu. Akhirnya jebakan tersebut mengenai singa. Singa terperangkap dalam jebakan pemburu. Jebakan pemburu terbuat dari tali yang

kuat. Singa meronta-ronta untuk melepaskan dirinya. Akan tetapi tidak berhasil.

Lalu Singa mengaum dengan keras., sehingga auman singa terdengar oleh tikus.

Tikus bergegas berlari ke tempat auman singa. Rupanya auman itu benar-benar

auman singa. Dan tikus melompat kepada jebakan yang memerangkap singa. Dan

tikuspun berusaha keras dan tekun unutuk memutuskan tali yang terbuat dari.

Akhirnya dengan bersusah payah dan tekun, tikus pun bisa memutuskan

perangkat yang dipasang oleh pemburu. Dan singapun berterimakasih kepada

tikus. Dan singa menjadi teman selama-lamanya.

Sampel 16

Pada suatu hari, ada yang tidur di tengah hutan. Di depan singa tersebut lalulah

seekor tikus yang sedang berhenti. Dan singa menangkap tikus dengan kakinya

yang besar. “berani-beraninya kau mengganggu tidurku hai tikus. Singa pun

berkata dnegan galak. Maafkan aku tuan singa aku tidak bermaksud mengganggukan tidurmu. Tikuspun (?????>tidakjelas) Singa pun berkata, aku kan

memakanmu hai tikus yang kecil. (??????) jika kau memakanku kau tidak akan

kenyang. Jika kau melepaskanku aku kan menolongmu. Singapun tertawa. (?????)

Terima kasih singa, Kau telah melepaskan aku, aku kan membalas kebaikanmu.

Tak lama kemudian, singa berjalan di tepi hutan. Tak ia sadari ada jebakan yang

sengaja dipasang oleh pemburu. Hewan ganas tersebut tertangkap, terjerat di tali

tersebut. Ia ia meronta-ronta, tapi tak berhasil. Ia mengaum sangat keras dan

melampiaskan kekesalannya. Bathin tikus berkata, itu suara singa, tikus

mendengar auman sangat keras. Ia melihat singa yang sedang terperangkap. Tikus

langsung melompat ke jala tersebut. Dan dia berusaha melepaskan singa dari

jeratan tali tersebut. Beberapa tali telah terputus. Sehingga singapun berhasil terlepas dari perangkap tersebut. Singa berterimakasih kepada tikus. Tidak

menyangka bahwa kau hewan yang sangat kecil ini bisa membantuku yang

terperangkap. Setelah peristiwa tersebut singa dan tikus bersahabat.

Sampel 17

Suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar.

“berani-beraninya kau mengganggu tidurku (diulang-ulang), mengapa kau

(diulang dua kali oleh siswa) berjalan di depan wajahku sehingga membuat aku

terbangun? Kau akan menerima akibatnya!” seru singa galak. Maa maafkan aku

singa, aku tidak bermaksud untuk mengganggukan tidurmu, lepaskan aku, aku

Page 201: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

185

mohon! ...”Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu! ujarsinga masih sangat kesal. “Aku mohon singa!” kata tikus ketakutan, “kalau engkau melepaskanku, aku

berjanji akan menolongmu jika kau membutuhkanku”. Sontak singa tertawa.

“menolongku? Bagaimana hewan kecil sepertimu bisa menolongku? Lucu sekali,

hahahahah....” Aku mohon singa. “Baiklah, aku akan melepaskanmu, tapi kau

jangan berkeliaran lagi di sekitar sini!” “Terima kasih, Tuan singa yang baik.

Suatu saat aku akan menolongmu” kata tikus dan pergi meninggalkan singa

seekor

Suatu hari singa pergi berjalan-jalan di pinggiran hutan. Ia tidak tahu bahwa ada

beberapa jebakan yang sengaja dipasang oleh para pemburu. benar saja, sebuah perangkap mengenai singa. Ia terkurung, terikat dan tergantung oleh jala yang

terbuat dari tali nan kuat. Singa meronta-ronta, tapi tidak berhasil melepaskan diri.

Ia pun mengaum keras sekali, menumpahkan kekesalan dan kemarahannya.

Kemudian tikus mendengar, dan tikus berkata (oo) “Sepertinya itu tadi suara

auman singa,” batin tikus yang kebetulan sedang berada tidak jauh dari tempat

terjebaknya singa. “Jangan-jangan ia sedang berada dalam kesulitan. Aku harus

menolongnya!” Tikus berlari dengan cepat ke arah suara auman singa. Di sana ia

mendapati singa sedang terkurung. “Tenanglah, Tuan Singa! Aku akan segera

menolongmu!” Tikus melompat ke jala dan menggigit tali tersebut. Tali itu besar

dan kuat sehingga tikus harus berusaha keras untuk memutusnya, akhirnya jala

tali yang mengurung singa putus di beberapa bagian sehingga singa bisa melepaskan diri. Dengan begitu, selamatlah ia dari ancaman para pemburu.

“Terima kasih, Tikus. Kau benar-benar telah menolongku,” ujar singa, tulus.

Tikus merasa senang karena berhasil menepati janjinya untuk membalas kebaikan

singa dengan cara menolongnya. Dan akhirnya, singa itu terbebaskan. Dan

kemudia ia menjadi berteman. Berbuat kebaikan, akan dibalas dengan kebaikan

juga di lain waktu.

Sampel 18

Suatu hari, singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar. “berani-

beraninya kau mengganggu tidurku, istirahatku, sehingga membuat aku

terbangun? Kau akan merasakan akibatnya!” seru singa galak. Maaafkan aku

Tuan singa aku tidak bermaksud menggaggu istirahatmu. Aku mohon lepaskan

aku, jika kau melepakanku, aku akan membalaskan kebaikanmu dengan cara

menolongmu apabila kau membutuhkan. “menolongku? hahahahah.... Lucu

sekali, hewan kecil sepertimu menolong kau, baiklah kau kan melepaskanmu, lagipula memakanmu tidak membuat kau kenyang”. Terimakasih tuan singa, lain

kali kau akan membalas kebaikanmu.

Tak lama setelah itu, singa berjalan-jalan di tepi hutan. Di tepi hutan tersebut,

pemburu meamsang jebakan. singa tidak mengetahuinya. Lalu singa terperangkap

dan mengaum sekerasnya. Dan kebetulan tikus tidak berada jauh di dekat singa

berada, lalu tikus berlarian dari tempat itu berada. Dan tikus menggerogoti dengan

giginya tali yang mengikat singa. Dengan begitu selamatlah singa. Singa

berterimakasih kepada sang tikus. Dan dari hari itu singa dan tikus bersahabat.

Page 202: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

186

Sampel 19

Suatu hari, singa menangkap seekor tikus dengan kakinya yang besar. Singa

berkata “mengapa kau lewat di depanku padahal aku sedang tidur, kau

membuatku terganggu!” seru yang singa yang galak. Kemudian tikus memohon kepada singa untuk melepaskannya. Akan tetapi singa tidak mau. Aku mohon

singa tolong lepaskan aku tuan singa, jika engkau melepaskanku, aku akan

menolongmu” ujar tikus yang ketakutan. Sontak singa tertawa mendengar ucapan

tikus. “menolongku? Bagaimana mungkin hewan kecil sepertimu bisa

menolongku? Ujar sang singa yang tertawa. Kemudian singa melepaskan tikus.

Dan tikus sangat berterimakasih kepada sang singa.

Setelah beberapa hari, singa berjalan-jalan di tepi hutan. Singa tidak mengetahui

bahwa ada banyak perangkat yang disediakan oleh pemburu di tepi hutan tersebut.

Benar saja, singa terperangkat oleh salah satu perangkat yang dipasang oleh

pemburu. Singa yang terperangkat tersebut berusaha melepaskan diri, akan tetapi ia tidak bisa melepaskannya. Kemudian singa mengaum dengan kerasnya.

Tikus yang berada di sekitar area tersebut segera menuju ke tempat asal suara itu

berada. Kemudian tikus menolong singa dengan susah payah, ia menggigiti tali-

tali yang mengikat singa hingga terputus. Setelah beberapa lama, singa

terbebaskan. “Terima kasih, Tikus. Kau benar-benar menolongku, tidak terbayang

olehku kau bisa menolongku saat ini” ujar singa yang tulus. Kemudian singa yang

akan memakan tikus pada waktu itu, menjadi baik kepada tikus. Singa dan tikus

berteman selamanya.

Sampel 20

Singa dan Tikus Pada suatu hari, seekor singa menangkap seekor tikus dengan kakinya. Singapun

berkata “hai tikus kenapa kau mengganggu tidurku, apa kau sudah bosan mati?

Apakah kau sudah bosan hidup?” singa pun menangkap tikus. Kemudian tikus

pun memohon-mohon “oh, aku mohon singa, tolong lepaskan aku, bila kau butuh

bantuanku aku pasti akan menolongmu dan aku mohon tolong lepaskan aku”

Kemudian singa tertawa “hahaha.. apa mungkin makhluk sekecilmu bisa

membantuku dalam kesulitan? “Baiklah, aku akan melepaskanmu”. Singa pun

melepaskan tikus.

Beberapa hari kemudian, singa berjalan-jalan di tepi hutan. Dan tidak disengaja ternyata di sana banyak sekali jebakan-jebakkan yang dipasang pemburu.

Kemudian, tiba-tiba singapun terjerat oleh salah satu jebakan pemburu. Dan

kemudian singapun mengaum sekeras-kerasnya. Dan tiba-tiba tikuspun

mendengar auman itu. Ia berkata “ini adalah auman singa” dalam batinnya.

Kemudian, tikus mencari dimana sumber suara itu. Dan akhirnya tikus

menemukan singa. Kemudian, tikuspun berkata “wahai singa, aku akan

membantumu sesuai janjiku dulu”. Kemudian, ia membantu singa dan

membebaskan singa dengan menggigit tali itu dengan giginya. Kemudian, singa

terlepas dari dari jeratan itu. Dan singa yang dulu menangkap tikus berteman dan

bersahabat dengan tikus.

Page 203: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

187

Sampel 21

Singa dan Tikus Suatu hari, di tengah-tengah hutan ada seekor singa yang sedang tidur dan di

wajah singa pun berjalan seekor tikus. Singa itu berkata kepada tikus, “berani-

beraninya kau mengganggu tidurku dan tikus memohon kepada singa agar singa

tidak memakannya dan melepaskannya. Setelah itu ,tikuspun dilepaskan.

Suatu hari, singa terperangkat di jeratan seorang pemburu. Singa mengaum

dengan keras dan didengar oleh tikus. Tikus mengejar suara auman tersebut dan

tikuspun menolong singa dengan cara menggigit tali-tali yang menjerat singa. Dan

setelah itu singa bertkata kepada tikus, terima kasih tikus, kau adalah tikus yang

akan kubunuh dahulu. Dan akhirnya singa dan tikus berteman.

Sampel 22

Suatu hari, singa mau menangkap seekor tikus dengan kakinya besar. “berani-

beraninya kau mengganggu tidurku, kau akan menerima akibatnya!” Maafkan aku

singa, aku tidak akan mengulanginya lagi, jangan bunuh aku, lepaskan aku”. ”Tidak! Aku tidak akan melepaskan kamu! Jika kamu akan melepaskanku, dilain

waktu kau kan membantumu. Beberapa hari kemudian, singa berjalan di tepi

hutan. Ia tidak tahu bahwa banyak perangkat yang dibuat oleh pemburu. Tiba-tiba

singa terperangkat oleh perangkat tersebut. Ia mengaum dengan keras. Tikus

mendengarnya, ia juga tidak jauh dari tempat singa itu tersebut. Ia mencari singa,

dan ia melihat singa sedang terjerat oleh tali yang kuat. Dan tikus melompat ke

tali tersebut, dan menggigit tali tersebut satu persatu. Dan singa terlepas. Dan

singa memaafkan perbuatan tikus. Dan tikus dan singa berteman baik.

Page 204: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

188

Lampiran 29

Page 205: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

189

Page 206: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

190

Page 207: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

191

Page 208: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

192

Page 209: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

193

Page 210: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

194

Page 211: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

195

Page 212: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

196

Page 213: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

197

Page 214: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

198

Page 215: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

199

Page 216: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

200

Lampiran 30

Page 217: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

201

Lampiran 31

Dokumentasi Proses Pembelajaran

p

Siswa menceritakan kembali isi fabel “Gajah yang Baik Hati”

di kelas kontrol

Page 218: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

202

Siswa mengurutkan gambar fabel “Tikus dan Singa”di kelas

eksperimen

Siswa berlatih menceritakan kembali isi fabel “Tikus dan

Singa”

Siswa menceritakan kembali isi fabel “Tikus dan Singa”

Page 219: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

203

Page 220: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

204

Page 221: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

205

Page 222: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

206

Page 223: ABSTRAK - repo.stkip-pgri-sumbar.ac.idrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/306/2/Abstrak.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

207