ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di...

13
vii ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK PASIEN COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BULELENG TAHUN 2013 Community acquired pneumonia merupakan penyakit infeksi yang sangat sering ditemukan dan menyebabkan jumlah kematian yang tinggi pada balita di negara berkembang khususnya di Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola pemberian antibiotika untuk pasien community acquired pneumonia anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng tahun 2013 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian adalah semua pasien community acquired pneumonia anak bulan Juni sampai September 2013 di Instalansi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng yang dipilih dengan menggunakan metode total sampling kemudian dianalisis secara statistik deskriptif Dari 78 sampel yang didapatkan golongan antibiotika yang diberikan adalah golongan cephalosporin generasi pertama dan ketiga yaitu Cefotaxime intravena (94,9%), Ceftriaxone intravena (3,8%) dan Cefadroxil oral (1,3%). Dapat disimpulkan bahwa terapi pilihan utama pada pasien community acquired pneumonia anak di Instalansi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng adalah cefotaxime. Kata kunci: community acquired pneumonia, antibiotika, anak

Transcript of ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di...

Page 1: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

vii

ABSTRAK

POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK PASIEN COMMUNITY

ACQUIRED PNEUMONIA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD

BULELENG TAHUN 2013

Community acquired pneumonia merupakan penyakit infeksi yang sangat

sering ditemukan dan menyebabkan jumlah kematian yang tinggi pada balita di

negara berkembang khususnya di Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui pola pemberian antibiotika untuk pasien community

acquired pneumonia anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Buleleng tahun 2013

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan

pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian adalah semua pasien community

acquired pneumonia anak bulan Juni sampai September 2013 di Instalansi Rawat

Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng yang dipilih dengan

menggunakan metode total sampling kemudian dianalisis secara statistik

deskriptif

Dari 78 sampel yang didapatkan golongan antibiotika yang diberikan

adalah golongan cephalosporin generasi pertama dan ketiga yaitu Cefotaxime

intravena (94,9%), Ceftriaxone intravena (3,8%) dan Cefadroxil oral (1,3%).

Dapat disimpulkan bahwa terapi pilihan utama pada pasien community

acquired pneumonia anak di Instalansi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Buleleng adalah cefotaxime.

Kata kunci: community acquired pneumonia, antibiotika, anak

Page 2: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

viii

ABSTRACT

PATTERN OF ANTIBIOTICS TREATMENT FOR COMMUNITY

ACQUIRED PNEUMONIA IN CHILDREN IN INSTALASI RAWAT INAP

RSUD BULELENG IN 2013

Community acquired pneumonia is an infectious disease that very

common and cause high number of deaths among children under five years old in

developing countries, especially in Indonesia. Therefore, this study was conducted

to determine the pattern of antibiotic treatment for patients with community

acquired pneumonia in children at Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Buleleng in 2013

The design of this study is a descriptive observational study with cross-

sectional approach. The subjects are all children patients with community

acquired pneumonia from June to September 2013 at Instalasi Rawat Inap Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng which selected by total sampling

method and analyzed by descriptive statistics

From 78 samples were obtained, the class of antibiotics that are given are

first and third generation of cephalosporin, such as intravenous Cefotaxime

(94.9%), intravenous Ceftriaxone (3.8%) and oral cefadroxil (1.3%).

It can be concluded that the treatment of choice for community acquired

pneumonia patients in children at Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Buleleng in 2013 is cefotaxime.

Keywords : community acquired pneumonia, antibiotics, children’s

Page 3: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

ix

RINGKASAN

POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK PASIEN COMMUNITY

ACQUIRED PNEUMONIA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD

BULELENG TAHUN 2013

Kasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan

lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih dari dua juta akan

meninggal. Pneumonia adalah penyebab kematian balita nomor dua dari seluruh

kematian balita di Indonesia. Rata-rata pneumonia mengakibatkan 83 orang balita

meninggal setiap hari. Angka ini sangat besar, sehingga perlu menjadi perhatian

bagi pengelola program ISPA pusat, Provinsi dan Kabupaten/kota serta perlu

mendapat dukungan pemerintah daerah agar upaya pengendalian penyakit

pneumonia dapat dilaksanakan dengan optimal sehingga angka kematian ini dapat

diturunkan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengethui pola pemberian

antibiotika untuk pasien community acquired pneumonia anak di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng tahun 2013. Adanya data dan

kajiannya diharapkan nantinya dapat membantu tenaga medis dalam mengetahui

epidemiologi, faktor resiko, penegakan diagnosis serta pengobatan yang lebih baik

dan tepat.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan

pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian adalah semua pasien community

acquired pneumonia anak yang memiliki data rekam medis dari bulan Juni sampai

September 2013 di Instalansi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Buleleng yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak mempunyai kriteria ekskluasi.

Sampel yang dipilih menggunakan metode total sampling. Variabel yang dicari

berupa usia, jenis kelamin, tempat tinggal, derajat pneumonia, pola pemberian

antibiotika, golongan antibiotika dan lama rawat. Data yang didapatkan

ditampilkan dalam bentuk frekuensi data dan tabulasi silang.

Dari 78 sampel yang didapatkan dalam penelitian ini, karakteristik subjek

yang didapat sebagian besar laki-laki (55,1%), golongan usia infant (44,9%),

tinggal di kecamatan Buleleng (24,1%), dengan derajat pneumonia berat (56,4%).

Jenis antibiotika yang diberikan hanya menggunakan antibiotika golongan

cefalosphorin generasi pertama dan ketiga, yaitu cefotaxime intravena (94,9%),

ceftriaxone intravena (3,8%) dan cefadroxil (1,3%) yang sebagian besar diberikan

selama 5 hari atau lebih.

Dapat disimpulkan bahwa cefotaxime merupakan antibiotika pilihan utama

untuk pasien community acquired pneumonia anak di Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Buleleng dengan frekuensi pemberian 2 kali sehari, selama lima hari

atau lebih lewat intravena. Peneliti menyarankan bahwa tidak hanya

mengandalkan satu jenis antibiotika untuk semua derajat pneumonia agar

tercapainya pengobatan yang lebih baik dan tepat serta perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut mengenai sensitivitas antibiotika sehingga tenaga kesehatan mendapat

gambaran dan acuan mengenai pemilihan antibiotika yang tepat.

Page 4: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

x

SUMMARY

PATTERN OF ANTIBIOTICS TREATMENT FOR COMMUNITY

ACQUIRED PNEUMONIA IN CHILDREN IN INSTALASI RAWAT INAP

RSUD BULELENG IN 2013

Cases of pneumonia in children under five years old were found more than

150 million cases per year in developing countries. More than two million will

die. Pneumonia is the second most common cause of mortality in children under

five years old in Indonesia. About 83 children will die every day because of

pneumonia. So, acute respiratory infection program management center,

provincial, regency / city and local governments support were needed to control

and decrease the mortality rate of pneumonia. Therefore, this study was conducted

to determine the pattern of antibiotics treatment for community acquired

pneumonia patients in children in instalasi rawat inap RSUD Buleleng in 2013.

The existence of the data and studies expected to assist medical personnel to know

about the epidemiology, risk factors, diagnosis for better and appropriate

treatment. This study is a descriptive observational study with cross-sectional

approach. The subjects were all childrens patients with community acquired

pneumonia who have medical records from June to September 2013 in instalasi

rawat inap RSUD Buleleng in 2013 which have the inclusion criteria and do not

have exclusion criteria. Samples were selected using total sampling method. Some

variables which are observed are in the form of age, gender, place of residence,

the degree of pneumonia, the pattern of antibiotics, the class of antibiotics and

duration of administration. The data were obtained is shown in the form of

frequency data and cross tabulation.

From the 78 samples in this study, the characteristics subjects were

obtained mostly male (55.1%), infant age group (44.9%), were living in buleleng

sub district (24.1%), with severe pneumonia (56.4%). The class of antibiotics that

are given are first and third generation of cephalosporin, such as intravenous

Cefotaxime (94.9%), intravenous Ceftriaxone (3.8%) and oral cefadroxil (1.3%).

It can be concluded that the treatment of choice for community acquired

pneumonia patients in children in instalasi rawat inap RSUD Buleleng in 2013 is

cefotaxime, 2 times a day, for five days or more via intravenous. Researchers

suggest that for the health professionals not only use one type of antibiotics for

all degrees of pneumonia in order to achieve better and appropriate treatment and

further research antibiotics sensitivity is needed so that health workers get an

overview and references regarding the selection of appropriate antibiotics.

Page 5: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

xi

DAFTAR ISI Halaman

SAMPUL DALAM .................................................................................................. i

PRASYARAT GELAR ........................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

RINGKASAN ....................................................................................................... ix

SUMMARY ............................................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 6

2.1 Definisi Pneumonia ...................................................................................... 6

2.2 Diagnosis Pneumonia ................................................................................... 6

2.3 Gejala Klinis Pneumonia pada Anak ............................................................ 7

2.4 Etiologi dan Klasifikasi Pneumonia ............................................................. 8

2.5 Antibiotika Untuk Community acquired pneumonia (CAP) pada anak .... 10

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP

3.1 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 16

3.2 Kerangka Konsep ....................................................................................... 17

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................. 18

4.2 Subjek dan Sampel

4.2.1 Variabilitas Populasi ....................................................................... 19

4.2.2 Kriteria Subjek ................................................................................ 19

4.2.3 Besaran Sampel .............................................................................. 20

4.2.4 Teknik Penentuan Sampel .............................................................. 20

4.3 Variabel

4.3.1 Identifikasi Variabel ....................................................................... 21

4.3.2 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 21

4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian ................................................................. 23

4.5 Protokol Penelitian ..................................................................................... 23

4.6 Analisis Data............................................................................................... 24

BAB V HASIL .................................................................................................... 26

5.1 Karakteristik Subyek .................................................................................. 26

5.2 Pola Pemberian Antibiotika Pasien CAP anak ........................................... 27

Page 6: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

xii

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 30

6.1 Karakteristik Pasien CAP pada anak di RSUD Buleleng .......................... 30

6.2 Pola Pemberian Antibiotika Pasien CAP anak di RSUD Buleleng ............ 32

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 38

7.1 Simpulan .................................................................................................... 38

7.2 Saran ........................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39

LAMPIRAN ....................................................................................................... 41

Lampiran 1 ....................................................................................................... 41

Lampiran 2 ....................................................................................................... 44

Page 7: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Terapi Empirik antimikrobial Community Acquired Pneumonia pada

anak rawat inap menurut South African Thoracic Society Guidline .... 12

Tabel 2.3 Dosis pemberian antibiotika Community Acquired Pneumonia (CAP)

menurut South African Thoracic Society Guidline ............................... 13

Tabel 4.1 Pengelompokkan derajat Pneumonia .................................................... 22

Tabel 5.1 Karakteristik Subjek .............................................................................. 26

Tabel 5.2 Pola Pemberian Antibiotika .................................................................. 27

Tabel 5.3 Pola pemberian antibiotika berdasarkan usia ........................................ 28

Tabel 5.4 Pola pemberian antibiotika berdasarkan derajat pneumonia................ 28

Tabel 5.5 Lama rawat berdasarkan pemberian antibiotika .................................. 29

Page 8: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir Penelitian ........................................................................... 40

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup ....................................................................... 43

Page 9: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan radang akut pada

saluran pernapasan atas maupun pernafasan bawah yang disebabkan oleh infeksi

jasad renik atau virus, bakteri, maupun riketsia, tanpa atau disertai radang pada

parenkim paru (Alsagaff dan Mukty, 2006). Infeksi saluran pernafasan akut

(ISPA) dengan manifestasi ringan sampai berat merupakan penyakit yang sering

dijumpai. ISPA yang mengenai jaringan paru-paru atau ISPA berat, dapat menjadi

pneumonia (Riskesdas, 2007).

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari

bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli serta

menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan pertukaran gas setempat.

Penularannya berkaitan dengan jenis kuman, misalnya droplet maupun melalui

selang infus. Proses patogenesis penyakit ini terkait dengan keadaan (imunitas)

inang, mikroorganisme yang menyerang serta lingkungan yang berinteraksi satu

sama lain (Sudoyo dkk., 2009). Penyebab yang paling umum ditemukan pada

kasus pneumonia yang diderita anak adalah Streptococcus pneumoniae

(pneumococcus) dan Haemophilus influenza, serta dengan beberapa kasus yang

berat sering juga disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Klebsiella

pneumonia (Rudan dkk., 2008).

Ditinjau dari asal patogen, maka pneumonia dibagi menjadi tiga macam

yang berbeda penatalaksanaannya. Community acquired pneumonia (CAP)

1

Page 10: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

2

2

merupakan pneumonia yang didapat di luar rumah sakit. Nosokomial pneumonia

merupakan pneumonia yang didapat selama pasien di rawat di rumah sakit.

Pneumonia aspirasi merupakan pneumonia yang diakibatkan aspirasi secret

oropharyngeal dan cairan lambung (Direktorat Bina Farmasi, 2005).

Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia terbagi atas

dua kelompok besar yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik

meliputi jenis kelamin, umur, status gizi, berat badan lahir rendah, pemberian

ASI, pemberian vitamin A dan status imunisasi. Faktor ekstrinsik meliputi tipe

rumah, kepadatan tempat tinggal, kelembaban, kepadatan hunian, ventilasi, jenis

lantai, pencahayaan, jenis bahan bakar, penghasilan keluarga serta faktor umur

ibu, ibu baik pendidikan, maupun pengetahuan ibu dan keberadaan keluarga yang

merokok (Rachmawati, 2013). Data menunjukkan pneumonia merupakan

penyebab kematian tertinggi pada balita di seluruh dunia (Unicef, 2006).

Insiden pneumonia masih cukup tinggi di beberapa negara. Community

Acquired Pneumonia (CAP) ditemukan 30 sampai 40 kasus per 1000 anak di

Eropa dan Amerika Utara (Ostapchuk dkk., 2004). Kasus pneumonia pada anak-

anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di

negara berkembang. Lebih dari dua juta akan meninggal akibat pneumonia

sehingga penyakit ini menjadi masalah kesehatan global di dunia. Jumlah

prevalensi tertinggi terjadi di Asia Selatan dengan jumlah balita penderita

pneumonia 61,3 juta dan meninggal sebanyak 702 ribu. Rata-rata jumlah

penderita pneumonia di Asia Pasifik sebanyak 34,5 juta dan jumlah yang

meninggal sebanyak 158 ribu per tahun (Unicef, 2006).

Page 11: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

3

3

Berdasarkan data dari WHO/UNICEF tahun 2006 untuk kasus pneumonia

pada balita, Indonesia menduduki peringkat ke enam dunia dengan jumlah

penderita mencapai enam juta jiwa. Data riskesdas menunjukkan prevalensi

pneumonia pada bayi di Indonesia adalah 0,76% dengan rentang antar provinsi

sebesar 0-13,2%. Prevalensi tertinggi adalah Provinsi Gorontalo (13,2%) dan Bali

berada di peringkat ke dua (12,9%), sedangkan provinsi lainnya di bawah 10%

(Riskesdas, 2007).

Data dari Riskesdas menunjukkan, pneumonia adalah penyebab kematian

balita nomor dua dari seluruh kematian balita (15,5%) di Indonesia. Jumlah

kematian balita akibat penumonia tahun 2007 adalah 30.470 balita (15,5% x

196.579), atau rata-rata pneumonia mengakibatkan 83 orang balita meninggal

setiap hari (Weber dan Handy, 2010). Angka ini sangat besar, sehingga perlu

menjadi perhatian bagi pengelola program ISPA pusat, Provinsi dan

Kabupaten/kota serta perlu mendapat dukungan pemerintah daerah agar upaya

pengendalian penyakit pneumonia dapat dilaksanakan dengan optimal sehingga

angka kematian ini dapat diturunkan.

Berdasarkan paparan diatas maka pneumonia harus mendapatkan perhatian

yang serius karena dapat mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang cukup

tinggi pada anak. Atas dasar itu maka dilakukan penelitian deskriptif mengenai

gambaran dan pola pemberian antibiotika pada pasien Community Acquired

Pneumonia (CAP) pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng.

Data sekunder dari rumah sakit yang yang perlu dilakukan kajian untuk

pneumonia meliputi gambaran pasien dan pola pemberian antibiotika. Adanya

data dan kajiannya diharapkan nantinya dapat membantu tenaga medis dalam

Page 12: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

4

4

mengetahui epidemiologi, faktor resiko, penegakan diagnosis serta pengobatan

yang lebih baik dan tepat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1) Bagaimanakah karakteristik pasien Community Acquired Pneumonia (CAP)

pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng ?

2) Bagaimanakah pola pemberian antibiotika pasien Community Acquired

Pneumonia (CAP) pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Buleleng ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan pembahasan topik dari identifikasi masalah di atas adalah sebagai

berikut.

1) Untuk mengetahui karakteristik pasien Community Acquired Pneumonia

(CAP) pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng.

2) Untuk mengetahui pola pemberian antibiotika pada pasien Community

Acquired Pneumonia (CAP) pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Buleleng.

Page 13: ABSTRAK POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA UNTUK · PDF fileKasus pneumonia pada anak-anak usia di bawah lima tahun di temukan lebih dari 150 juta kasus pertahun di negara berkembang. Lebih

5

5

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini sebagai berikut.

1) Memberi gambaran pasien penyakit ISPA khususnya Community Acquired

Pneumonia (CAP) pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Buleleng sehingga mendapat perhatian dan dapat dijadikan acuan dalam

tindakan preventif maupun kuratif dalam rangka mengurangi morbilitas dan

mortalitas akibat pneumonia.

2) Memberikan informasi pada tenaga kesehatan khususnya dokter mengenai

pola pemberian obat yang rasional khususnya antibiotika untuk pasien

Community Acquired Pneumonia (CAP) pada anak.