ABSTRAK Pengembangan Model Kematangan … pada tahap pengembangan dan penyaringan instrumen...

4
i ABSTRAK Pengembangan Model Kematangan Untuk Penilaian Kinerja Sistem Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pemerintah Oleh : Cut Zukhrina Oktaviani NIM : 35012008 (Program Studi Doktor Teknik Sipil) Kematangan sistem pengadaan pekerjaan konstruksi pemerintah secara tidak langsung memiliki hubungan dengan pencapaian kinerja sistem pengadaan pekerjaan konstruksi pemerintah. Kematangan sistem pengadaan memberikan gambaran kemampuan dan kapabilitas dari sistem dalam melaksanakan pengadaan pekerjaan konstruksi pemerintah. Sistem yang telah matang akan mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pencapaian kematangan. Akan tetapi organisasi pengadaan publik masih dihadapkan dengan kendala dalam menentukan tata cara dan indikator penilaian kematangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model kematangan untuk menilai kinerja sistem pengadaan pekerjaan konstruksi pemerintah. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan pada tahap pengembangan dan penyaringan instrumen kematangan sistem pengadaan. Pendekatan kuantitatif dengan menggunakan SEM-PLS melalui aplikasi WarpPLS 5.0 dilakukan pada tahap pengembangan indeks kematangan sistem pengadaan. Batasan yang dilakukan hanya sampai dengan uji validitas eksternal model kematangan yang dikembangkan. Pengembangan model dilakukan dengan mengacu pada SKI-Model dan beberapa model pendukung seperti Indonesia Procurement Maturity Model, Procurement Maturity Model, Michigan State University Model. Model kematangan yang dikembangkan terdiri atas empat dimensi, sepuluh elemen dan empat puluh enam indikator. Dimensi penilaian terdiri atas kenijakan dan strategi pengadaan, proses pengadaan, organisasi pengadaan dan sumber daya manusia. Dimensi ini dijabarkan menjadi sepuluh elemen penilaian yaitu kebijakan pengadaan, strategi pengadaan, perencanaan pengadaan, pemilihan penyedia jasa, sarana dan prasarana TI, pemantauan dan pengendalian, pengaturan organisasi, manajemen vendor, personil pengadaan dan kompetensi personil pengadaan. Hasil validasi terhadap indikator penilaian dengan menggunakan pemodelan PLS- SEM diperoleh 12 indikator yang tidak memenuhi persyaratan uji validitas dan realibitas yaitu keterlibatan user (pelanggan) (x 11 ); penyimpanan dokumen pemilihan (x 14 ); kriteria dan prasyarat peserta pemilihan (x 16 ); sarana dan prasarana ti (x 17 ); sistem manajemen kontrak terpadu (x 21 ) ); umpan balik dari stakeholder pengadaan (x 25 ) ); audit (x 27 ); alokasi team (x 29 ); penghargaan

Transcript of ABSTRAK Pengembangan Model Kematangan … pada tahap pengembangan dan penyaringan instrumen...

i

ABSTRAK

Pengembangan Model Kematangan Untuk Penilaian Kinerja

Sistem Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pemerintah

Oleh :

Cut Zukhrina Oktaviani

NIM : 35012008

(Program Studi Doktor Teknik Sipil)

Kematangan sistem pengadaan pekerjaan konstruksi pemerintah secara tidak

langsung memiliki hubungan dengan pencapaian kinerja sistem pengadaan

pekerjaan konstruksi pemerintah. Kematangan sistem pengadaan memberikan

gambaran kemampuan dan kapabilitas dari sistem dalam melaksanakan

pengadaan pekerjaan konstruksi pemerintah. Sistem yang telah matang akan

mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pencapaian

kematangan. Akan tetapi organisasi pengadaan publik masih dihadapkan dengan

kendala dalam menentukan tata cara dan indikator penilaian kematangan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model kematangan untuk menilai

kinerja sistem pengadaan pekerjaan konstruksi pemerintah. Penelitian ini

dilakukan melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif

dilakukan pada tahap pengembangan dan penyaringan instrumen kematangan

sistem pengadaan. Pendekatan kuantitatif dengan menggunakan SEM-PLS

melalui aplikasi WarpPLS 5.0 dilakukan pada tahap pengembangan indeks

kematangan sistem pengadaan. Batasan yang dilakukan hanya sampai dengan uji

validitas eksternal model kematangan yang dikembangkan.

Pengembangan model dilakukan dengan mengacu pada SKI-Model dan beberapa

model pendukung seperti Indonesia Procurement Maturity Model, Procurement

Maturity Model, Michigan State University Model. Model kematangan yang

dikembangkan terdiri atas empat dimensi, sepuluh elemen dan empat puluh enam

indikator. Dimensi penilaian terdiri atas kenijakan dan strategi pengadaan, proses

pengadaan, organisasi pengadaan dan sumber daya manusia. Dimensi ini

dijabarkan menjadi sepuluh elemen penilaian yaitu kebijakan pengadaan, strategi

pengadaan, perencanaan pengadaan, pemilihan penyedia jasa, sarana dan

prasarana TI, pemantauan dan pengendalian, pengaturan organisasi, manajemen

vendor, personil pengadaan dan kompetensi personil pengadaan.

Hasil validasi terhadap indikator penilaian dengan menggunakan pemodelan PLS-

SEM diperoleh 12 indikator yang tidak memenuhi persyaratan uji validitas dan

realibitas yaitu keterlibatan user (pelanggan) (x11); penyimpanan dokumen

pemilihan (x14); kriteria dan prasyarat peserta pemilihan (x16); sarana dan

prasarana ti (x17); sistem manajemen kontrak terpadu (x21) ); umpan balik dari

stakeholder pengadaan (x25) ); audit (x27); alokasi team (x29); penghargaan

ii

terhadap kontraktor (x36); target kinerja kontraktor (x37); pengetahuan kontrak

konstruksi (x45); pengalaman personil (x46). Selanjutnya dilakukan pengembangan

model indeks kematangan sistem pengadaan pekerjaan konstruksi.

Secara statistik, model kematangan yang dikembangkan telah memenuhi

persyaratan uji validitas dan realibitas bahkan telah memenuhi uji validitas model

dengan tingkat akurasi yang baik. Selain itu, juga mendukung hal-hal yang

dihipotesiskan yaitu hubungan dan signifikansi antara komponen sistem

pengadaan dengan tingkat kematangan sistem pengadaan pekerjaan konstruksi

pemerintah.

Hasil pengujian statistic menyatakan model kematangan telah sesuai dengan

ekspektasinya dan teori kematangan pengadaan barang/jasa yang menjadi dasar

pemikiran pengembangan model teoritis. Model dapat digunakan untuk

memprediksi pengaruh komponen-komponen sistem pengadaan pekerjaan

konstruksi pemerintah terhadap pencapaian kematangan sistem pengadaan

pekerjaan konstruksi pemerintah.

Validasi eksternal model kematangan pengadaan pekerjaan konstruksi pemerintah

dilakukan dengan membandingkan hasil penilaian kematangan dengan

menggunakan indikator-indikator pada model kematangan dan hasil penilaian

secara keseluruhan dari lima ULP di Kementerian PUPR yang dilakukan oleh

Kepala ULP dan PPK.

Kata kunci : pengadaan, pekerjaan konstruksi, kematangan, penilaian, kinerja.

iii

ABSTRACT

Maturity Model Development for Performance Assessment of Public

Procurement System for Construction Works

By

Cut Zukhrina Oktaviani

NIM : 35012008

(Doctoral Program in Civil Engineering)

The maturity of the government procurement system construction work is

indirectly related to the achievement of government procurement system

construction work performance. The maturity of the procurement system provides

an overview of the capabilities and capabilities of the system in carrying out the

procurement of government construction works. The mature system will be able

to contribute significantly in achieving maturity. However, public procurement

organizations are still faced with obstacles in determining the procedures and

indicators of maturity assessment.

This research was conducted to develop a model of maturity to assess the

performance of government procurement construction procurement system. This

research is done through qualitative and quantitative approach. A qualitative

approach is undertaken at the stage of development and screening of procurement

system maturity instruments. The quantitative approach using SEM-PLS through

WarpPLS 5.0 application is carried out in the development stage of the

procurement maturity index. Limits are made only up to external validity tests of

maturity models developed.

Model development is done by referring to SKI-Model and some supporting

models such as Indonesia Procurement Maturity Model, Procurement Maturity

Model, Michigan State University Model. The developed maturity model consists

of four dimensions, ten elements and forty-six indicators. The assessment

dimension consists of procurement policies and strategies, procurement processes,

procurement organizations and human resources. These dimensions are spelled

out into ten elements of procurement policy, procurement strategy, procurement

planning, selection of service providers, IT facilities and infrastructure,

monitoring and control, organizational arrangements, vendor management,

procurement personnel and procurement personnel competence.

The result of validation of the assessment indicator by using PLS-SEM modeling

was obtained 12 indicators that did not meet the validity and realibity test

requirement that is customer engagement (x11); election documents (x14); criteria

and prerequisites of election participants (x16); facilities and infrastructure TI

(x17); integrated contract management system (x21); feedback from procurement

stakeholders (x25); audit (x27); team allocation (x29); appreciation of the

contractor (x36); contractor performance targets (x37); knowledge of construction

iv

contracts (x45); personnel experience (x46). Furthermore, the development of

maturity index model of procurement system of construction work.

Statistically, the maturity model developed has met the requirements of validity

and realibility test has even met the validity test model with a good accuracy level.

In addition, it also supports hypothesized things that is the relationship and

significance between the components of the procurement system with the maturity

level of government procurement system construction work.

The result of statistic test stated that the maturity model has been in accordance

with the expectations and the maturity theory of procurement of goods services

that became the theoretical reason for developing the theoretical model. The

model can be used to predict the effect of the components of government

procurement system construction work on the achievement of the maturity of

government procurement construction work system.

External validation of the maturity model of procurement of government

construction works is done by comparing the results of the maturity assessment

using indicators on the maturity model and overall assessment results of the five

ULPs in the PUPR Ministry.

Keywords : procurement, construction works, maturity, assessment, performance