ABSTRAK PENGARUH PERCEIVED VALUE TERHADAP …digilib.unila.ac.id/19758/3/isi.pdf · (Studi Kasus...
Transcript of ABSTRAK PENGARUH PERCEIVED VALUE TERHADAP …digilib.unila.ac.id/19758/3/isi.pdf · (Studi Kasus...
ABSTRAK
PENGARUH PERCEIVED VALUE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
(Studi Kasus pada Mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ekonomi
Universitas Lampung)
Oleh
HARYO SASMITO
Persaingan di dalam dunia pendidikan dewasa ini semakin ketat, hal ini menuntut
lembaga perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta untuk meningkatkan
mutunya. Semakin beragamnya pilihan serta program yang ditawarkan membuat
calon mahasiswa harus selektif di dalam memutuskan lembaga perguruan tinggi
mana yang layak untuk dipilih. Oleh karena itu perguruan tinggi dituntut tidak
hanya menawarkan jasa dalam bentuk fisik saja, tetapi juga melayani mahasiswa
lebih profesional sehingga mereka merasa puas dan menyampaikan kepada
rekannya untuk kuliah di perguruan tinggi tersebut.
Ada berbagai masalah yang terjadi di Fakultas ekonomi Unila saat ini antara lain
Ratio rata-rata dosen : mahasiswa 1:38,4. Masih dibawah ideal (1:20). Dalam
skripsi Mashudi (2004) diketahui bahwa rata – rata tingkat kepentingan
(importance) mahasiswa adalah 80,808, dibawah rata – rata tingkat kinerja
(performance) jurusan, sebesar 54,64. Sering terganggunya akses siakad karena
listrik sering mati, fasilitas kampus yang kurang memadai, menjadi kendala yang
harus diperbaiki kedepan. Ada banyak hal yang mempengaruhi penilaian
konsumen terhadap puas atau tidaknya ia akan produk atau jasa yang
diperolehnya. Salah satu hal tersebut adalah perceived value. Selama tidak ada
pengukuran value jangka panjang atas gelar yang disandang para lulusannya
jangan harap diketahui dengan jelas apakah pendidikan di sekolah bisnis yang
mahal itu betul-betul bermanfaat. Oleh karena itu, Fakultas Ekonomi Universitas
Lampung sebagai bagian dari dunia pendidikan dirasa perlu untuk melakukan
pengukuran seberapa signifikan pengaruh Perceived Value terhadap kepuasan
konsumennya. Permasalahan yang dihadapi adalah apakah ada pengaruh dari
dimensi perceived value terhadap kepuasan mahasiswa S1 Reguler Fakultas
Ekonomi Universitas Lampung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dimensi-dimensi yang
dimiliki dari perceived value terhadap kepuasan mahasiswa S1 Reguler Fakultas
Ekonomi Universitas Lampung.
Hipotesis yang diajukan adalah Perceived Value berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan konsumen pada Fakultas Ekonomi Universitas Lampung. Populasi
dalam penelitian ini adalah Mahasiswa (S1 Reguler) Fakultas Ekonomi
Universitas Lampung angkatan 2005-2007, dengan menggunakan teknik sampling
acak stratifikasi dan setelah dilakukan perhitungan sampel yang diperoleh
sebanyak 94 responden. Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah regresi
logistik.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
perceived value berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Dari 6
dimensi ada 5 dimensi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan
konsumen. yaitu bahwa Functional value; want satisfaction (X1) signifikan pada
probabilitas 0.003, Image (X3) signifikan pada probabilitas 0.017 ,Emotional
Value (X4) signifikan pada probabilitas 0,037, Functional Value; Price/Quality
(X5) signifikan pada probabilitas 0,001, Social Value (X6) signifikan pada
probabilitas 0,043. Sedangkan 1 dimensi Perceived Value yang lain, Epiestemic
Value (X2) signifikan pada probabilitas dan 0.108 Artinya dimensi tersebut
berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan konsumen. Uji ketepatan model
regresi binary logistic dengan uji Hosmer and Lemeshow 0.769. Angka tersebut
lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima. Nilai nagalkerke R2 sebesar 0.879.
Artinya Perceived Value mampu mempengaruhi kepuasan konsumen (Y) sebesar
87,9% sedangkan sisanya sebesar 12,1 % dipengaruhi oleh dipengaruhi oleh
variabel lain di luar model tersebut.
Saran yang bisa diberikan pada Fakultas Ekonomi adalah diharapkan pihak
fakultas dapat menyesuaikan materi kuliah yang lebih bersifat aplikatif dengan
kebutuhan dalam dunia kerja, misal dengan cara melakukan kunjungan ke
perusahaan, atau mendatangkan praktisi dari luar kampus (perusahaan) sebagai
pemateri/dosen tamu. Menambah jumlah dosen minimal 95 orang untuk mencapai
rasio ideal mahasiswa : dosen yaitu 1:20, serta meningkatkan kualitas dosen
dengan cara memberi pelatihan-pelatihan bagi dosen, melakukan studi
banding,dan memperbanyak penelitian-penelitian.
PENGARUH PERCEIVED VALUE TERHADAP KEPUASAN
MAHASISWA PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
(Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ekonomi Universitas
Lampung)
Oleh
Haryo Sasmito
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2010
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 09 April 1987 sebagai anak
pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Narwan dan Nursari.
Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah Taman Kanak-
kanak Siti Manggopoh Kedamaian Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun
1993, menamatkan pendidikan dasarnya di SDN 2 Kedamaian pada tahun 1999,
lalu melanjutkan pendidikan menengah pertama di SLTPN Bandar Lampung
selesai pada tahun 2002, dan pendidikan menengah atasnya dilalui di SMAN 3
Bandarlampung selesai pada tahun 2005.
Pada tahun 2005, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung melalui program SPMB (Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru).
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah.....
Kupersembahkan sebuah karya kecil ini
dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT
dan kepada setiap orang yang berharga dalam kehidupanku
atas segala dukungan yang telah diberikan selama ini
Ibu dan Bapak tercinta
Yang selalu mendo’akan dan menantikan keberhasilanku
Adik-Adik ku yang selalu memberi warna dalam setiap langkahku
Sahabat-sahabatku yang selalu hadir dalam suka dan duka
Almamater tercinta
SANWACANA
Tengadah jemari dengan berucap syukur atas kehadirat Allah SWT untuk segenap
limpahan karunia yang diberikan. Dialah pemilik segala ide cemerlang, yang
dengan kelembutan kasih sayang, cinta, dan rahmat-Nya dapat masuk ke setiap
hati dan pikiran manusia, tak terkecuali hamba-Mu ini, yang telah menyelesaikan
serangkaian tugas akhir. Atas segala kemurahan berkah dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang telah lama dinanti demi melangkah ke jenjang
kehidupan selanjutnya.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak H. Toto Gunarto, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Lampung.
2. Ibu Aida Sari, S.E., M.Si. selaku Pj.Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Lampung dan Pembimbing Pendamping atas
kesediaannya untuk memberikan bimbingan, ilmu, saran, kritik, dan
perhatiannya dalam proses penyelesaian skripsi ini.
3. Ibu Yuningsih, S.E, M.M. sebagai Pj.Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Lampung dan selaku Pembimbing Akademik.
4. Bapak Mustafid, S.E., M.M selaku Penguji Utama pada ujian skripsi. Terima
kasih untuk masukan dan saran-saran pada seminar skripsi terdahulu.
5. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing
Utama atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, motivasi, saran,
kritik, dan perhatiannya dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Rinaldi Bursan, S.E, M.Si. selaku Pembimbing akademik atas
kontribusi yang diberikan kepada saya selama proses perkuliahan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Lampung yang telah banyak membantu
penulis semasa kuliah.
8. Seluruh karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, atas segenap
bantuan yang diberikan kepada penulis. Semoga Tuhan membalas semua
kebaikan yang dengan tulus diberikan kepada penulis.
9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Ibu dan Bapak yang senantiasa
mendoakanku, memberikan dukungan dan pengorbanan baik moril maupun
materiil, dan menantikan keberhasilanku.
10. Adik-adikku Suroyo Rekso Lukito dan Arian Tri Kastowo.
11. Kader terbaik HMI komisariat Ekonomi Unila, Bang Guntur, Bang Ebonk,
Bang Iif, Bang Mandala, Deny, Nova, Anton, Abdi, Eko, Budi, Kusnadi,
Agus, dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan sartu persatu.
Terima kasih, Semoga Allah membalas semua kebaikan kalian.
12. Yusup Rona Dinata, Denny Wiryatama, Iyah bariyah, Monalista Z, Eva
Fabiyan. Terima kasih atas segalanya.
13. Kawan-kawan seperjuangan, Jurusan Manajemen Angkatan 2005, Aji,
Ardi,Ayu, Annas, Asep, Aulia, Acong, Aloy, Deny, Demy, Elfi, Elynd, Erik,
Gusti, Heru, Happy, Hendro,Ichan, Judhis, Jona, Jackson,Lando, Lucy, Mo
Angga, Maya, Martua, Mela, Mirna, Niken, Ratih, Perita, Sinta Dewi, Rian,
Riska, Ridho GD, Ridho H, Ridho EP, Rizal Jamal, Rizal Obob, Rudi, Rio
Ambito, Siko,Wenda, Wira, Yudhis, Yonas,Yuni, Yuyun, dan seluruh teman-
teman yang mungkin belum disebutkan namanya. Terimakasih atas
pengalaman yang tak akan terlupakan dan kerjasamanya selama ini.
14. Kawan-kawan Jurusan Manajemen Angkatan 06, Umi, Lis, Bayu, Reza,
Erwan, Danar.
15. Kawan-kawan COOP PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan, Alen,
Anggra, Alfian, Erick, Echon, Fikri, Muhajir, Yoga, Daus, Yuli, Zaki, Deny
16. Para Pegawai PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan, Bapak Nelson
P Silalahi, selaku mentor magang, Bapak Abdul Malik, Ibu Novi Hardiana,
Tutut, Nisa, Syam, Risky, Ishak, dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
17. Almamater tercinta dan semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang turut mendukung penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan selalu tidak ada kata
terlambat untuk belajar jika ada kemampuan. Akhir kata penulis berharap agar
skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, 09 April 2010
HARYO SASMITO
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1
1.2 Permasalahan....................................................................................... 8
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 9
1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................................... 9
1.3.2 Manfaat Penelitian .................................................................. 9
1.4 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 9
1.5 Hipotesis ............................................................................................ 13
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Persepsi ........................................................................... 14
2.1.1 Persepsi Bawah sadar (Subliminal Perception) .................... 15
2.1.2 Dinamika Persepsi ................................................................. 15
2.2 Pencitraan Konsumen (Consumer Imagery) ..................................... 18
2.2.1 Product Positioning ............................................................. 19
2.3 Nilai ................................................................................................... 19
2.3.1 Menciptakan Nilai ................................................................ 21
2.4 Perceived Value ................................................................................ 22
2.4.1 Dimensi - Dimensi Perceived Value .................................... 23
2.5 Kepuasan Konsumen ......................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 27
3.1.1 Penelitian Kepustakaan ......................................................... 27
3.1.2 Penelitian Lapangan .............................................................. 27
3.2 Metode Pengambilan Sampel ............................................................ 27
3.3 Operasional Variabel ......................................................................... 30
3.3.1 Variabel bebas atau independent variable (X) ...................... 30
3.3.2 Variabel terikat atau dependent variable (Y) ........................ 30
3.4 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 33
3.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ................................................. 33
3.5.1 Uji Validitas .......................................................................... 33
3.5.2 Uji Reliabilitas ...................................................................... 34
3.6 Analisis Data ..................................................................................... 35
3.6.1 Analisis Kualitatif ................................................................. 35
3.6.2 Analisis Kuantitatif ............................................................... 36
BAB IV ANALIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Perguruan Tinggi .................................................... 37
4.1.1 Visi, Misi, Nilai, Tujuan Dan Sasaran Fakultas Ekonomi . 38
4.1.2 Program Pendidikan Fakultas Ekonomi Unila ................... 41
4.2 Uji Reliabilitas dan Uji Validitas ...................................................... 41
4.2.1 Uji Reliabilitas ................................................................... 41
4.2.2 Uji Validitas ....................................................................... 42
4.3 Analisis Kualitatif ............................................................................. 43
4.3.1 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation)
Variabel Demografi ........................................................... 44
4.3.2 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation)
Variabel Functional Value (want satisfaction) ................. 45
4.3.3 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation)
Variabel Epistemic Value .................................................. 48
4.3.4 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation)
Variabel Image .................................................................. 50
4.3.5 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation)
Variabel Emotional value .................................................. 52
4.3.6 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation)
Variabel Functinal value ; Price/quality........................... 54
4.3.7 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation)
Variabel Social Value ........................................................ 56
4.4 Analisis Kuantitatif ............................................................................ 58
4.4.1 Model Regresi Binary Logistik .......................................... 59
4.4.2 Analisis Model Logistik .................................................... 60
4.4.3 Nagelkerke R Square (R2) .................................................. 62
4.4.4 Hosmer And Lemeshow Test .............................................. 62
4.4.5 Uji Wald ............................................................................. 63
4.4.6 Exp (B)/Odd Ratio .............................................................. 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 66
5.2 Saran .................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unila Tahun 2004 -
2008..... .................................................................................................. 3
Tabel 2. Jumlah Mahasiswa Per Angkatan S1 Reguler Fakultas Ekonomi
Unila.... ................................................................................................... 4
Tabel 3 Jumlah Tenaga Edukatif/Dosen Fakultas Ekonomi Unila Tahun 2003-
2008.. ...................................................................................................... 4
Tabel 4. Jumlah Tenaga Pengajar dan Karyawan Fakultas Ekonomi Unila ........ 5
Tabel 5. Jumlah Alat Bantu Pembelajaran Di Fakultas Ekonomi Unila Tahun
2008 ........................................................................................................ 5
Tabel 6. Jumlah Mahasiswa Terdaftar S1 Reguler Fakultas Ekonomi
Universitas Lampung Sampai Dengan Tahun Akademik 2008/2009 .. 29
Tabel 7. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 31
Tabel 8. Interpretasi Nilai r ............................................................................... 34
Tabel 9. Hasil Uji Validitas Daftar Pernyataan ................................................. 43
Tabel 10. Hasil Analisis Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin dan
Jurusan ................................................................................................ 44
Tabel 11. Hasil Analisis Tabulasi Silang Antara Jurusan dan Tahun
Angkatan ............................................................................................. 44
Tabel 12. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan “Gelar
kesarjanaan yang akan saya dapat akan membawa saya
mendapatkan tujuan karir”. ................................................................ 45
Tabel 13. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya percaya
pemberi kerja tertarik untuk merekrut lulusan dari fakultas
saya”. ................................................................................................... 46
Tabel 14. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya percaya
banyak lowongan kerja dengan kualifikasi gelar kesarjanaan
yang akan saya dapat.”. ....................................................................... 47
Tabel 15. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Gelar
kesarjanaan dari fakultas saya adalah investasi yang bernilai
tinggi” .................................................................................................. 47
Tabel 16. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Materi
perkuliahan berpengaruh terhadap nilai pendidikan saya”. ................ 48
Tabel 17. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Jumlah
mahasiswa di kelas berpengaruh terhadap nilai pendidikan
saya”. ................................................................................................... 49
Tabel 18. Hasil Analisis Tabulasi Silang Antara Pendidikan Terakhir
dan Pernah Request ............................................................................. 50
Tabel 19. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya
mempelajari banyak hal baru dalam kuliah saya”............................... 50
Tabel 20. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Reputasi dari
fakultas saya mempengaruhi nilai kesarjanaan saya”. ........................ 51
Tabel 21. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya percaya
pemberi kerja memiliki hal yang positif untuk dikatakan
mengenai fakultas saya”. ..................................................................... 51
Tabel 22. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya suka
mengambil kuliah pada program ini”. ................................................. 52
Tabel 23. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya senang
karena memilih kuliah di fakultas ini”. ............................................... 53
Tabel 24. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Nilai
pendidikan saya tergantung usaha pribadi saya”.. .............................. 53
Tabel 25. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saat
menyadari harga yang saya bayarkan untuk kuliah di fakultas
ini dan saya percaya bahwa pihak fakultas memberikan servis
yang seimbang”. .................................................................................. 54
Tabel 26. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saat
menyadari harga yang saya bayarkan untuk kuliah saya dan
saya percaya bahwa ada perbandingan yang bagus antara
harga dan kualitas pada fakultas saya”................................................ 55
Tabel 27. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya percaya
bahwa fakultas saya memberikan servis yang berkualitas”. ............... 55
Tabel 28. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya senang
saat teman berada dalam kelas”.. ........................................................ 56
Tabel 29. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya
menjumpai kuliah lebih menarik saat ada teman di dalam
kelas”. .................................................................................................. 56
Tabel 30. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Bekerja dalam
kelompok memberikan efek positif pada nilai pendidikan
saya”. ................................................................................................... 57
Tabel 31. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan “Aktivitas
sosial pada kampus saya membuat kuliah saya lebih
menarik”.. ............................................................................................ 57
Tabel 32. Hasil analisis regresi binari logistik. ................................................... 59
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Hubungan Perceived Value dengan Kepuasan konsumen. ............ 13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Uji Validitas Dan Reabilitas Pada 30
Responden
Lampiran 3 Perhitungan Uji validitas 30 Responden
Lampiran 4 Perhitungan Uji Reliabilitas
Lampiran 5 Data Perespon
Lampiran 6 Hasil Jawaban 94 Responden
Lampiran 7 Cross Tabulation (Crosstabs)
Lampiran 8 Hasil Analisis Regresi Logistik
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan alat yang paling efektif untuk mengubah manusia, dampak
pendidikan dalam pembentukan kualitas manusia dua atau tiga kali lebih kuat bila
dibandingkan dengan yang lain. Pendidikan merupakan kebutuhan yang wajib
untuk dipenuhi untuk meningkatkan kualitas hidup sesorang, termasuk
meningkatkan status sosialnya. Menurut Depdiknas pada 2006/2007 jumlah
perguruan tinggi mencapai 2.838 lembaga. Angka itu meningkat dari dua tahun
sebelumnya, 2004/2005 yang baru mencapai 2516. Berarti dalam dua tahun
jumlah tersebut, lebih dari 100 perguruan tinggi tumbuh di Indonesia. Dari jumlah
tersebut, PT negeri sekitar 2,89% dan swasta sekitar 97,11% . Perguruan tinggi
tersebut terdiri dari berbagai bentuk, yaitu universitas, institut, sekolah tinggi,
akademi dan politeknik.
Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di Propinsi Lampung, maka didirikanlah
Universitas Lampung. Pada saat diresmikannya, Universitas Lampung yang
disingkat Unila, yang terdiri dari dua fakultas yang semula keduanya merupakan
cabang dari Universitas Sriwijaya (Unsri). Pada tahun 1968 Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (IKIP) cabang Jakarta diintegrasikan ke dalam Unila berdasarkan
Keputusan Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Nomor 1 Tahun 1968 menjadi
Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan. Kemudian fakultas – fakultas
di lingkungan Unila terus bertambah, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik,
fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, serta Program Studi Kedokteran.
Selain berpedoman kepada Undang – Undang Nomor 2 Tahun 1999 tentang
sistem pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah Tahun 1960 tentang
pendidikan tinggi, Universitas Lampung dalam menyelenggarakan programnya
berpedoman pada status Universitas Lampung, yang ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan RI Nomor 043/0/1992 tanggal 18 November
1992 dan diperbaharui pada tahun 2003 tanggal 21 Oktober 2002. Kebijakan
Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan keterkaitan dan
kesepadanan antara pendidikan dan penelitian dengan perkembangan
pembangunan nasional juga dijadikan arah.
Fakultas adalah merupakan unsur pelaksanaan akademik yang melaksanakan
sebagian tugas pokok dan fungsi Unila yang berada di bawah rektor. Tugas pokok
fakultas adalah mengkoordinasikan dan atau melaksanakan pendidikan akademik
dan atau professional seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau
kesenian. Universitas Lampung terdiri dari 7 fakultas dan 1 program studi yaitu :
1. Fakultas Ekonomi (FE)
2. Fakultas Hukum (FH)
3. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
4. Fakultas Pertanian (FP)
5. Fakultas Teknik (FT)
6. Fakltas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
7. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
8. Program Studi Pendidikan Kedokteran
Fakultas Ekonomi adalah salah satu fakultas yang ada di Universitas Lampung,
dan merupakan salah satu fakultas tertua di Unila. Cakrawala ilmu yang diasuh
pada Fakultas ekonomi adalah menciptakan mahasiswa dan lulusan yang
mempunyai wawasan keilmuan pada bidang perekonomian baik rasional maupun
internasional. Fakultas ekonomi Unversitas Lampung mempunyai 3
jurusan/program studi jenjang sarjana yaitu :
1. Jurusan Manajemen
2. Jurusan Akuntansi
3. Jurusan Ekonomi Pembangunan
Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unila Tahun 2004 - 2008
N
o
Program
Studi
Tahun
2004/200
5
2005/200
6
2006/200
7
2007/200
8
2008/200
9
1. Pascasarjan
a
136 156 182 212 228
2. Sarjana (S1) 3.289 3.404 3.425 3.633 3.997
3. Diploma
(D3)
2.254 2.200 2.308 2.279 1.373
Jumlah 5.679 5.760 5.915 6.124 5.598
Sumber : Pidato Rektor pada upacara dies natalis Universitas Lampung ke-43, 23
September 2008.
Tabel 2. Jumlah Mahasiswa Per Angkatan S1 Reguler Fakultas Ekonomi Unila
No Jurusan Tahun
2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009
1 Manajemen 125 127 124 130
2 Akuntansi 96 81 95 107
3 Eknomi Pembangunan 108 93 99 78
Sumber : data diolah dari www.siakad.unila.ac.id. Tahun 2009
Jumlah dosen pada tahun 2008/2009 sebanyak 104 orang, sedangkan jumlah
mahasiswa pada tahun 2008/2009 mencapai 3997 orang, Rasio ideal dosen :
mahasiswa adalah 1:20, saat ini rasio rata-rata dosen : mahasiswa di Fakultas
Ekonomi adalah 1:38,4, rasio ini masih dibawah ideal. Selain itu publikasi ilmiah
dosen pada jurnal ilmiah masih tergolong rendah. Untuk itu perlu adanya
peningkatan kuantitas dibarengi dengan peningkatan mutu dan kompetensi
pendidik. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pokok Fakultas Ekonomi Unila,
para dosen dibantu oleh 40 orang tenaga administrasi, 3 orang petugas
perpustakaan, 3 orang petugas laboratorium, 6 orang teknisi, dan 6 orang pramu
kantor.
Tabel 3. Jumlah Tenaga Edukatif/Dosen Fakultas Ekonomi Unila Tahun 2003-
2008
No Jurusan 2003 2004 2005 2006 2007 2008
1. Manajemen 39 41 44 41 41 42
2. Ekonomi
Pembangunan
29 28 31 33 33 31
3. Akuntansi 26 27 28 31 31 31
Jumlah 94 96 103 105 105 104
Sumber : Pidato Rektor pada upacara dies natalis Universitas Lampung ke-43,
2008
Tabel 4. Jumlah Tenaga Pengajar dan Karyawan Fakultas Ekonomi Unila
No Pekerjaan Jumlah (orang)
1. Tenaga Pengajar 104
2. Ketua laboratorium komputer 3
3. Administrasi 40
4. Perpustakaan 3
5. Teknisi 3
6. Ass. Teknisi 3
7. Pramu kantor 6
Jumlah 162
Sumber : data diolah dari www.siakad.unila.ac.id. Tahun 2008
Pelayanan dianggap sebagai salah satu faktor yang menentukan kesuksesan
organisasi dalam dunia persaingan saat ini. Pelayanan yang buruk akan menjadi
suatu preseden dan persepsi tidak baik, berujung pada penurunan kepuasan
konsumen. Selama ini banyak terjadi keluhan terhadap kegiatan administrasi,
seperti lamanya legalisir transkrip yang membutuhkan waktu seminggu bahkan
lebih,
Tabel 5. Jumlah Alat Bantu Pembelajaran Di Fakultas Ekonomi Unila Tahun 2008
Unit
kerja
Jenis Alat Bantu Pembelajaran
LCD OHP Slide
Projector
Wireless
Sound
System
Kamera
Video
Video
Player
VCD
Player
Tape
Recorder
Layar Komputer
PC LAN
Fak.
Ekonomi
1
9
0
5
0
0
4
0
6
93
0
Sumber : Pidato Rektor pada upacara dies natalis Universitas Lampung
ke-43, 23 September 2008.
Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai merupakan
prasyarat untuk dapat menyelenggarakan proses pendidikan yang berkualitas.
Sejauh ini tidak terjadi peningkatan yang signifikan dengan alasan keterbatasan
dana. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka proses pendidikan yang
berkualitas akan menjadi sesuatu yang tidak akan terpenuhi dalam waktu dekat.
Adanya globalisasi dengan salah satu ciri semakin tipisnya batas waktu, diikuti
perkembangan informasi yang begitu cepat. Begitu pula di dunia pendidikan. Ada
dua faktor yang mempengaruhi perkembangan dunia pendidikan sebagai penyedia
jasa, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor internal yang dapat dikontrol oleh
penyedia jasa sedangkan faktor eksternal tidak dapat dikontrol. Untuk itu lembaga
pendidikan harus mampu mendiferensiasi jasa yang ditawarkan, sehingga selalu
ada di dalam benak konsumen dan dapat dijadikan referensi utama dalam
pemilihan jasa pendidikan. Penawaran berupa barang atau jasa oleh perusahaan
yang dapat serta mampu membangkitkan emosional konsumen akan lebih tepat
dilakukan jika dibandingkan dengan yang hanya menawarkan produk berwujud
saja. Ternyata konsumen saat ini tampaknya lebih senang pendekatan pemasaran
yang lebih menekankan sisi emosional ketimbang yang menawarkan kecanggihan
teknologi.
Persaingan dalam pemberian jasa pendidikan akan semakin dirasakan saat ini dan
masa yang akan datang. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perguruan tinggi
dituntut tidak hanya menawarkan jasa dalam bentuk fisik saja, tetapi juga
melayani mahasiswa sebagai konsumen utama perguruan lebih profesional
sehingga mereka merasa puas dan menyampaikan kepada rekannya untuk kuliah
di perguruan tinggi tersebut.
Di tengah persaingan yang sangat kompetitif, terkadang pihak lembaga lupa jika
tujuan utama mendirikan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya, bukan hanya mendapatkan keuntungan
semata. Dalam perkembangannya, banyak juga institusi pendidikan hanya
dijadikan ladang bisnis semata. Uang adalah tujuan utamanya, bukan pencerdasan
masyarakat. Banyak institusi yang tidak jelas status berikut kredibilitasnya.
Bermodal papan nama mereka mengiming-imingi jalan pintas memperoleh gelar.
Jeffrey Pfeffer seorang professor terkenal di sekolah bisnis terkenal, Standford
University Graduate School of Business berargumen, selama tidak ada
pengukuran value jangka panjang atas gelar yang
disandang para lulusannya jangan harap diketahui dengan jelas apakah pendidikan
di sekolah bisnis yang mahal itu betul-betul bermanfaat (SWA no 22).
Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan suatu sikap konsumen terhadap prduk
sebagai hasil dari evaluasi konsumen berdasarkan pengalaman konsumen. Ada
banyak hal yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap puas atau tidaknya
ia akan produk atau jasa yang diperolehnya. Salah satu hal tersebut adalah
perceived value. Menurut Holbrook (1986 ) dalam jurnal penelitian J. Supranto
(2006) nilai pertimbangan adalah hasil dari pengalaman konsumsi. Nilai sendiri
didefinisikan oleh Zeithaml, (1988) sebagai harga yang rendah, nilai adalah
keinginan untuk dipuaskan, nilai adalah kualitas yang didapatkan sesuai dengan
harga yang dibayar, dan nilai adalah apa yang saya dapatkan dari apa yang telah
saya berikan. Kunci untuk meningkatkan servis adalah dengan menghubungkan
harga yang dibayar konsumen dengan nilai yang didapatkannya. Mengutip
pernyataan Gordon H.G. McDougall dan Terrence Levesque dalam jurnal J.
Supranto (2006) ; ada hubungan antara perceived value dengan customer
satisfaction, hal tersebut juga kembali dikuatkan oleh Andreas Eggert dan
Wolfgang Ulaga (2002) yang mengatakan bahwa perceived value bukanlah
pengganti customer satisfaction melainkan sebuah unsur yang berbeda dan
perceived value memiliki hubungan langsung dengan customer satisfaction.
Gordon H.G. McDugall, Terrence Levesque (2000) dalam jurnal J. supranto
(2006) juga menyatakan “perceived value was a significant determinant of
customer satsfaction, its consistent effect on satisfaction, which dominated the
contribution of relational quality”. Selain itu juga disampaikan “ managers who
exclude perceived value from their satisfaction model risk attempting improve
customer satisfaction solely through improvement in what is deliverd and how is
deliverd”.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul:
“Pengaruh Perceived Value Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Fakultas
Ekonomi Universitas Lampung (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Reguler
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung)”
I.2. Permasalahan
Mahasiswa mempunyai penilaian tesendiri terhadap apa yang dirasakan mereka
sehubungan dengan aktivitas kuliah yang mereka jalani dengan kepuasan yang
mereka rasakan. Penilaian tersebut mencakup berbagai dimensi yang berhubungan
dengan kepuasan. Penelitian tentang tingkat kepuasan mahasiswa terhadap
pelayanan pada jurusan manajemen Universitas Lampung yang dilakukan oleh
Mashudi (2004), mengatakan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan
pada jurusan manajemen masih rendah. Hal tersebut didasarkan pada hasi
perhitungan analisis importance – performance. Diketahui bahwa rata – rata
tingkat kinerja (performance) jurusan adalah sebesar 54,64 sedangkan rata – rata
tingkat kepentingan (importance) mahasiswa adalah 80,808. Dari hasil penelitian
tersebut, saya tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang kepuasan
mahasiswa, khususnya yang berkaitan dengan perceived value. Permasalahan
yang coba diangkat dalam studi kajian ini adalah apakah ada pengaruh dari
dimensi perceived value terhadap kepuasan mahasiswa S1 Reguler Fakultas
Ekonomi Universitas Lampung, dengan kata lain dimensi-dimensi manakah yang
menentukan dan menyebabkan mahasiswa merasa puas.
I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh antara dimensi-dimensi yang dimiliki dari
perceived value terhadap kepuasan mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ekonomi
Universitas Lampung.
2. Dapat memberikan gambaran mengenai nilai dari pandangan mahasiswa dan
pengaruhnya terhadap kepuasan mahasiswa sehingga dapat menghasilkan
informasi yang berguna bagi pihak manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Lampung untuk mengalokasikan sumber daya yang ada sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa dalam rangka meningkatkan kepuasan mahasiswa.
I. 4. Kerangka Pemikiran
Persepsi konsumen mempunyai peranan penting dalam menjaga kelangsungan
hidup perusahaan. Persepsi adalah proses dengan mana seorang individu memilih,
merumuskan, dan menafsirkan masukan (input) informasi untuk memahami
lingkungannya
Menurut Kotler (1999:248) mengenai persepsi adalah:
Persepsi adalah proses seorang individu memilih, mengorganisasi, dan
menafsirkan masukan-masukan informasi untuk mencapai sebuah gambar
yang bermakna dunia.
Menurut Hiam & Schewe (1994:212) mengenai persepsi:
Persepsi adalah proses pemberian arti oleh seseorang kepada berbagai
rangsangan (stimulus) yang diterimanya.
Persepsi seseorang dapat terjadi karena dua hal, pertama karena adanya kesan oleh
alat indera (sensory impressions), kedua karena adanya penafsiran seseorang atas
suatu kejadian berdasarkan pengalaman masa lalunya. Persepsi dipengaruhi oleh
pengalaman individu pada masa lalu dan sikap individu pada masa sekarang.
Menurut Zeithaml (1998 : 14). Mengenai Perceived value :
Perceived Value adalah penilaian konsumen secara keseluruhan atas
manfaat dari produk berdasarkan apa yang konsumen beri dan apa yang
mereka terima
Dan berdasarkan definisi tersebut , Zeithaml (1998) mengidentifikasikan empat
arti berbeda dari nilai yaitu : (1) nilai adalah harga murah, (2) nilai adalah apapun
yang diinginkan dalam sebuah produk, (3) nilai adalah kualitas yang diterima
konsumen untuk harga yang mereka bayarkan, dan (4) nilai adalah apa yang
konsumen dapatkan untuk apa yang mereka berikan.
Menurut Hesham Z. Al-Sabbahy et al (1998) yang dikutip J. Supranto, konsep
dari perceived value telah diterima sebagai yang terpenting dan sangat populer
dalam lingkungan bisnis, karena efek yang ditimbulkannya pada perilaku
konsumen dan sekaligus memberikan implikasi strategi untuk kesuksesan
perusahaan. Perusahaan dapat menghasilkan produk yang dapat memberikan nilai
seimbang dengan harga yang harus konsumen bayarkan akan membawa pengaruh
terhadap perilaku memilih seorang konsumen, tidak hanya pada saat sebelum
membeli tetapi juga membawa berbagai dampak setelah proses membeli produk
terlaksana. Pada saat konsumen tidak menyukai pengalaman konsumsi mereka,
mereka akan mengingat harga menjadi lebih mahal dari apa yang telah mereka
bayarkan dan merasa mereka tidak mendapat nilai yang bagus atau sesuai dengan
keinginan mereka.
Ada 6 dimensi yang mempengaruhi atau terkait dengan perceived value yaitu
“fuctional value, want satisfaction”, yang berkaitan dengan kemampuan ekonomi
dengan gelar yang diperolehnya dan nilai bagi mahasiswa untuk melihat pekerjaan
di masa datang, “Epistemic value”, berhubungan dengan kapasitas lembaga
pendidikan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada mahasiswa, “
Image” yang berhubungan dengan gambaran sehubungan dengan lembaga
tersebut, ”emotional value”, mengenai perasaan positif yang dimiliki terhadap
proses belajar yang mereka jalankan, “ fuctional value : price/quality”, yaitu
sebagai dimensi yang berhubungan dengan fungsi kegunaan dari pendidikan dan
menyangkut kepercayaan mahasiswa akan apa yang mereka beri sesuai dengan
apa yang akan mereka terima, dan dimensi terakhir adalah “ Social value”, yang
menggambarkan kegunaan yang mahasiswa rasakan dari memiliki teman dalam
kelas, seperti dalam grup dan aktivitas social yang akan memberikan nilai tambah.
Dalam beberapa penelitian functional value sendiri telah dikemukakan sebagai
dimensi nilai yang terpenting (Berry dan Yadav, 1996; Sheth et al, 1991; Tellis
and Gaeth, 1990; Zeithaml, 1988). Sedangkan epistemic value yang berhubungan
dengan kualitas pendidikan, telah diidentifikasi oleh Bolton and Drew (1991 B)
sebagai faktor paling penting dari service value. Dimensi Emotional value dan
social value diadopsi berdasarkan consumption value yang ditulis oleh Sheth et al
(1991). Sedangkan image telah dikemukakan oleh Kotler dan Dubois (1993) pada
penelitian mereka sebelumnya sebagai nilai indikator yang penting. (Gaston
LeBlanc dan Nha Nguyen, 1999 ; dalam jurnal J. Supranto, 2006 )
Kepuasan Konsumen adalah sesuatu yang mengacu pada pengalaman subjektif
masing-masing individu, sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan konsumen
tergantung kepada persepsi konsumen yang mengevaluasi apakah harapannya
telah terpenuhi atau terlampaui
Menurut Kotler (1999 : 40)
Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seorang sebagai
hasil dari perbandingan antara persepsi atau produk yang dirasakan dan
yang diharapkannya.
Secara khusus kepuasan mahasiswa merefleksikan tentang keefektifan dari
seluruh aspek yang diperoleh dari pengalaman selama pendidikan berlangsung.
Gambar 1. Hubungan Perceived Value dengan Kepuasan konsumen.
I.5. Hipotesis
Berdasarkan dari uraian permasalahan dan kerangka pikir yang telah diuraikan
sebelumnya maka dapat dirumuskan hipotesis bahwa ”Perceived Value
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen”.
Functional value
(want satisfaction)
Epistemic value
Image
Emotional value
Functional value (price/quality)
Social value
Kepuasan Konsumen
PERCEIVED
VALUE
II. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana
pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang
menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat
dari indera penerina kita terhadap stimulus dasar seperti cahaya, warna, dan
suara.
(J. Setiadi, 2003:160)
Persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses dengan mana seseorang
menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan stimulus ke dalam suatu
gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh. Stimulus adalah setiap input yang
dapat ditangkap oleh indera, seperti produk, kemasan, merek, iklan, harga, dan
lain-lain. Stimulus tersebut diterima oleh pancaindera, seperti mata, telinga,
hidung, mulut, dan kulit. Persepsi adalah ”bagaimana kita melihat dunia sekitar
kita”. Objek tersebut kita lihat atau dalam bahasa canggihya kita mendapat
stimulus tentang objek tersebut. Berdasarkan stimulus itu, kita memberikan
gambaran tentang suatu objek.
(Simamora, 2002:102 )
2.1.1 Persepsi Bawah sadar (Subliminal Perception)
Banyak pemasar yang peduli terhadap persepsi yang tidak disadari. Persepsi
demikian terjadi pada saat stimulus berada di bawah kesadaran konsumen.
Dengan kata lain, stimulus yang disampaikan tidak langsung berbicara mengenai
produk. Kalaupun kemudian disadari, kesadaran itu muncul berdasarkan perhatian
yang lebih intens.
2.1.2 Dinamika Persepsi
Setiap hari kita dibombardir oleh ribuan stimulus. Sebenarnya stimulus dapat
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu :
a. Stimulus fisik (physical stimuli), yang datang dari lingkungan sekitar.
b. Stimulus yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri dalam bentuk
predisposisi, seperti harapan (expectations), motivasi (motives), dan
pembelajaran (learning) yang didasarkan pada pengalaman sebelumnya.
Kombinasi keduanya menghasilkan gambaran yang bersifat pribadi. Karena
manusia merupakan entitas yang unik, dengan pengalaman, keinginan, kebutuhan,
hasrat, dan pengharapan yang unik, akibatnya persepsi juga unik. Kenapa persepsi
orang-orang berbeda untuk realitas yang sama ? Jawabnya karena ada perbedaan
dalam perceptual selection, perceptual organization, dan perceptual
interpretation.
Perceptual Selection
Kapasitas otak kita terbatas, sehingga tidak mungkin semua stimulus tertampung.
Secara alamiah, otak kita menggerakkan pancaindera untuk menyeleksi stimulus
untuk diperhatikan. Stimulus mana yang terpilih, tergantung pada dua faktor,
yaitu faktor personal dan faktor stimulus.
Faktor personal, meliputi :
a. Pengalaman
b. Kebutuhan
c. Pertahanan diri
d. Adaptasi
Faktor stimulus
Karakteristik stimulus memegang peranan penting dalam merebut perhatian
konsumen. Sebenarnya, hukum kontras, seperti yang dikemukakan Weber berlaku
disini. Stimulus yang kontras, yaitu yang lain dari sekelilingnya, lebih mungkin
untuk mendapat perhatian. Kontras ini dapat diciptakan melalui :
a. Ukuran
b. Warna
c. Posisi
d. Keunikan
Pengorganisasian (perceptual Organization)
Manusia cenderung membuat keteraturan untuk hal-hal yang tidak teratur.
Demikian pula soal persepsi. Stimulus yang banyak yang datang dari lingkungan
tidak diserap begitu saja. Setiap orang melakukan pengorganisasian terhadap
stimulus tersebut.
Adapun pengorganisasian stimulus dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu :
a. Figur dan latar belakang
Figur memperoleh porsi dominan dalam mendapat perhatian dibanding latar
belakang, karena setiap orang berusaha untuk melakukan seleksi terhadap
stimulus. Oleh karena itu, tidak setiap stimulus memperoleh perhatian yang
sama.
b. Pengelompokan
Orang-orang cenderung melakukan pengelompokan terhadap stimulus yang
diterima, sehingga mereka dapat membentuk kesan atau gambar yang
seragam. Jadi, tujuannya adalah untuk mempermudah interpretasi.
c. Penyelesaian
Setiap orang memiliki kecenderungan untuk menyelesaikan. Kecenderungan
ini tercermin dari usaha untuk mengorganisasikan persepsi sehingga
terbentuklah gambaran yang lengkap. Kalaupun pola stimulus tidak lengkap,
setiap orang cenderung menganggapnya lengkap. Sadar atau tidak, setiap
orang cenderung berusaha mengisi bagian stimulus yang hilang, sehingga
pada akhirnya lengkap menurut anggapannya.
Intarpretasi (Perceptual Interpretation)
Interpretasi adalah proses memberikan arti kepada stimulus. Interpretasi
tergantung pada harapan bagaimana seharusnya stimulus. Seringkali stimulus
membingungkan, karena sulit memberi arti. Mungkin stimulus demikian tidak
jelas dipandang, penjelasan terlalu singkat, suasana berisik, atau berfluktuasi
terus-menerus. Pada saat stimulus membingungkan, cara seseorang dalam
menginterpretasikannya cenderung disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan,
minat, dan lain-lain. Seberapa dekat interpretasi seseorang dengan realitas,
tergantung pada kejelasan stimulus, pengalaman masa lalu, serta motivasi dan
minat orang tersebut pada saat pembentukan persepsi.
Gangguan Interpretasi
Ada beberapa faktor yang dapat mengganggu interpretasi. Dianggap mengganggu
karena faktor-faktor tersebut menyebabkan interpretasi menjauhi realitas. Faktor-
faktor tersebut, adalah :
a. Penampilan fisik
b. Stereotype
c. Sumber yang dihormati
d. Isyarat tidak relevan
e. Kesan pertama
f. Loncat ke kesimpulan
g. Efek halo
2.2 Pencitraan Konsumen (Consumer Imagery)
Apabila persepsi melekat untuk waktu lama, maka terbentuklah citra. Objek citra
bermacam-macam, bisa diri sendiri, produk, toko, ataupun produsen. Citra diri
sendiri berbicara soal : ”Siapakah aku ini?” Kesimpulannya terbentuk dari
interaksi sosial, terutama orang-orang terdekat, seperti orang tua, saudara, dan
kelompok-kelompok sosial. Memang untuk membentuk citra, seseorang
memerlukan perenungan mendalam.
Citra produk juga berbicara tentang : ”Produk apakah sesungguhnya produk ini?”
Setiap orang berusaha menjawab pertanyaan ini, karena produk memiliki nilai
simbolis bagi seseorang. Ada produk yang menurunkan citra diri, adapula produk
yang membentuk atau memperkuat citra diri. Implikasinya, para pemasar perlu
mengenali citra diri pasar sasarannya, kemudian menciptakan citra produk untuk
memperkuatnya. Dengan cara demikian, maka produk lebih mudah diterima.
2.2.1 Product Positioning
Ada produk yang memiliki citra, ada pula yang tidak di benak konsumen. Untuk
produk yang tidak memiliki citra berarti konsumen belum berhasil mengendapkan
persepsi yang konsisten untuk waktu lama.Konsumen memiliki kecenderungan
untuk membanding-bandingkan. Cara demikian memudahkan pembentukan citra
produk.
Usaha menempatkan suatu merek atau produk pada suatu posisi berdasarkan
kelebihannya dibandingkan pesaing, di benak konsumen, itulah yang disebut
positioning. Jadi positioning adalah suatu proses. Hasilnya adalah posisi produk,
yaitu citra yang jelas, unik dan unggul secara relatif dibanding produk lain di
dalam benak konsumen.
2.3 Nilai
Zeithaml (1998) mengidentifikasikan empat arti berbeda dari nilai yaitu : (1) nilai
adalah harga murah, (2) nilai adalah apapun yang diinginkan dalam sebuah
produk, (3) nilai adalah kualitas yang diterima konsumen untuk harga yang
mereka bayarkan, dan (4) nilai adalah apa yang konsumen dapatkan untuk apa
yang mereka berikan.
Menurut Holbrook yang dikutip Barnes (2003:104)
Nilai adalah preferensi yang bersifat relatif (komparatif, personal dan
situasional) yang memberi ciri pada pengalaman seseorang dalam
berinteraksi dengan obyek
Nilai melibatkan sebuah preferensi – suatu kecondongan yang menguntungkan,
kesukaan, pengatuh positif, atau menilai sesuatu sebagai hal baik. Ini juga
melibatkan interaksi antara subjek dan objek. Subjek di sini adalah pelanggan dan
objek adalah produk atau perusahaan. Nilai juga bersifat relatif dalam tiga hal –
komparatif (membandingkan pilihan satu dengan lainnya), personal (berbeda-beda
antara satu pelanggan dengan lainnya), dan situasional (sangat berbeda dari situasi
ke situasi).
Mcintosh (2003) menyatakan bahwa nilai (value) adalah perkiraan atas sesuatu
yang berharga atau kualitas dari sesuatu yang membuatnya diinginkan atau
bermanfaat. Nilai yang diperoleh konsumen yang dimaksud bukanlah semata mata
menyangkut kualitas. Produk yang berkualitas tinggi yang hanya dijual dengan
harga tinggi tidak akan diterima sebagai produk dengan nilai (value) yang tinggi
apabila pelayanan yang diberikan tidak memuaskan, demikian juga produk yang
berkualitas rendah yang dijual dengan harga rendah namun memberikan
pelayanan yang cukup memuakan maka produk tersebut belum tentu akan
diterima sebagai produk dengan nilai rendah. Konsumen dalam menentukan
pilihannya terhadap suatu produk sangat memperhatikan nilai (value) yang akan
diterimanya. Produk yang menawarkan nilai yang diterima pelanggan yang
tertinggilah yang kan dipilih oleh konsumen. Konsumen dapat membangun
sebuah nilai sebelum pembelian, pada saat pembelian, setelah pembelian, dan
setelah pemakaian.
2.3.1 Menciptakan Nilai
Penciptaan dan penyampaian nilai kepada pelanggan merupakan pendekatan dari
manajemen strategis yang dapat digunakan untuk merubah suatu model organisasi
yang pasif menjadi responsive dan memiliki kualitas yang baik. Hal ini dapat
diukur dengan cara meneliti aktivitas operasional perusahaan secara keseluruhan
yang dipandang dari seberapa besar kontribusi yang diberikan untuk peningkatan
kualitas dan kepuasan yang akan diterima oleh konsumen. Jadi diharapkan
pelanggan tidak hanya menerima kualitas, mereka juga harus merasakan nilai
yang mereka terima sudah sesuai dengan besarnya uang yang telah mereka
keluarkan. Penciptaan nilai memliki tiga sifat, yaitu :
a) Strategic
b) Systematic
c) Continuous
Penciptaan nilai itu strategic karena didasarkan pada asumsi bahwa penyampaian
nilai pelanggan merupakan strategi utama dari perusahaan.
Penciptaan nilai itu systematic karena biasanya akan memerlukan perubahan pada
struktur organisasi dan perubahan sikap dari semua anggota yang ada di
dalamnya.
Penciptaan nilai itu continuous karena adanya tantangan untuk meraih dan
mempertahankan pelanggan dalam pasar yang cepat berubah dan tak henti -
hentinya memerlukan perhatian dari perusahaan agar dapat memperoleh kinerja
yang lebih baik secara konstan.
Orientasi nilai menyebabkan perusahaan dapat merubah pertanyaan dari “
mengapa pelanggan tidak membeli apa yang kita buat ? ” menjadi “apa yang
pelanggan inginkan dari kita ? “. Perbedaan dari kedua pertanyaan di atas sangat
sederhana, pada pertanyaan pertaman perusahaan memfokuskan diri pada masalah
internal perusahaan sedangkan pada pertanyaan kedua perusahaan lebih berfokus
pada pelanggan dan kebutuhan mereka. Penciptaan nilai tidak terjadi dalam waktu
yang sangat singkat melainkan dalam penciptaannya dibutuhkan suatu proses dan
perjalanan. Penciptaan nilai membutuhkan inspirasi, kerja keras, dan waktu untuk
dapat merubah cara pandang suatu perusahaan terhadap suatu bisnis.
2.4 Perceived Value
Perceived value merupakan suatu konstruk pemasaran yang belum banyak
ditelaah secara mendalam. Berikut beberapa definisi dari perceived value :
Perceived Value adalah perbedaan antara total nilai yang konsumen
terima dan total apa yang mereka korbankan (Monroe, 1991; Kotler,
2000; Chia-Chi Lin, 2003)
Perceived Value adalah apa yang konsumen dapat dari yang mereka
bayar (Sirohi, McLaughlin dan Wittink 1998 : 228)
Perceived Value adalah penilaian konsumen secara keseluruhan atas
manfaat dari produk berdasarkan apa yang konsumen beri dan apa yang
mereka terima (Zeithaml, 1998 : 14)
2.4.1 Dimensi - Dimensi Perceived Value
J. Supranto (2006) mengungkapkan bahwa Gaston LeBlanc dan Nha Nguyen
(1999) telah mengidentifikasikan 6 dimensi yang mempengaruhi atau terkait
dengan perceived value yaitu:
1. Functional value, want satisfaction, yang berkaitan dengan kemampuan
ekonomi dengan gelar yang diperolehnya dan nilai bagi mahasiswa untuk
melihat pekerjaan di masa datang
2. Epistemic value, berhubungan dengan kapasitas lembaga pendidikan
untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada mahasiswa.
3. Image, yang berhubungan dengan gambaran sehubungan dengan lembaga
pendidikan tersebut.
4. Emotional value, mengenai perasaan positif yang dimiliki terhadap proses
belajar yang mereka jalankan.
5. Functional value : price/quality, yaitu sebagai dimensi yang berhubungan
dengan fungsi kegunaan dari pendidikan bisnis dan menyangkut
kepercayaan mahasiswa akan apa yang mereka beri sesuai dengan apa
yang akan mereka terima.
6. Social value, yang menggambarkan kegunaan yang mahasiswa rasakan
dari memiliki teman dalam kelas, seperti dalam grup dan aktivitas sosial
yang akan memberikan nilai tambah.
Faktor kunci dalam memuaskan pelanggan tidak terlepas dari value yang
dijanjikan dan diberikan kepada konsumen, untuk memenangkan kepuasan
pelanggan, tergantung dari kecerdikan pemasar untuk selalu memberikan
perceived value. Persaingan untuk memakai value sebagai kriteria penting untuk
menentukan pemenang pasar jauh lebih dahsyat disbanding kualitas premium
Bagi pemasar, bagaimana konsumen mempersepsikan nilai suatu produk
merupakan informasi yang sangat penting. Informasi tersebut sangat berguna bagi
manajemen untuk merancang sebuah strategi pemasaran
2.5 Kepuasan Konsumen
Kotler menyatakan bahwa kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan
harapannya, Dengan demikian dapat diartikan bahwa kepuasan konsumen
merupakan perbedaan antara yang diharapkan konsumen (nilai harapan) dengan
situasi yang diberikan perusahaan (perguruan tinggi) di dalam usaha memenuhi
harapan konsumen.
Soelasih (2004:86) mengemukakan bahwa:
1. nilai harapan = nilai persepsi maka konsumen puas
2. nilai harapan < nilai persepsi maka konsumen sangat puas
3. nilai harapan > nilai persepsi maka konsumen tidak puas
Nilai harapan dibentuk melalui pengalaman masa lalu, komentar atau saran dari
mahasiswa dan informasi dari pesaing. Adapun nilai persepsi adalah kemampuan
perusahaan (perguruan tinggi) di dalam melayani mahasiswa dalam upaya
memuaskan konsumen (mahasiswa).
Menurut Engel dkk (1995) kepuasan didefinisikan disini sebagai evaluasi
pascakonsumsi bahwa suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau
melebihi harapan. Ketidakpuasan tentu saja didefinisikan sebagai hasil dari
harapan yang diteguhkan secara negatif. Ada tiga harapan mengenai suatu produk
atau jasa yang diidentifikasi oleh beberapa peneliti yaitu:
1. kinerja yang wajar
2. kinerja yang ideal
3. kinerja yang diharapkan
Kinerja yang diharapkan adalah yang paling sering digunakan dalam penelitian
karena logis dalam proses evaluasi alternatif yang dibahas (Engel, 1995).
Ketidakpuasan/keluhan konsumen terhadap suatu jasa pelayanan karena tidak
sesuai dengan yang diharapkan dapat berdampak negatif terhadap keberhasilan
jasa pelayanan tersebut. Menurut Folks dalam Engel (1995), stabilitas dan fokus
kegagalan produk mempengaruhi harapan yang berhubungan dengan kegagalan
masa mendatang. Singh dalam Engel (1995) mengemukakan tiga kategori
ketidakpuasan konsumen yaitu:
a) respons suara
b) respons pribadi
c) respons pihak ketiga.
Perusahaan banyak menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan
konsumen, pemenuhan harapan akan menciptakan kepuasan bagi konsumen.
Konsumen yang terpuaskan akan menjadi pelanggan, mereka akan:
1. melakukan pembelian ulang
2. mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain
3. kurang memperhatikan merek ataupun iklan produk pesaing
4. membeli produk yang lain dari perusahaan yang sama
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Penelitian Kepustakaan
Penelitian pustaka adalah metode penelitian yang dilakukan dengan mempelajari
literatur-literatur dan tulisan-tulisan yang mempunyai kaitan erat dengan
permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.
3.1.2 Penelitian Lapangan
Penelitian ini menggunakan data primer melalui fasilitas kuesioner yang meliputi
pertanyaan terstruktur. Dengan demikian, kuesioner dimaksudkan untuk
memperoleh data kuantitatif berupa jawaban-jawaban responden yang kemudian
dijadikan informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan pemasaran.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah
Mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Lampung angkatan tahun
2006 sampai dengan tahun 2008. Mengingat sangat besarnya jumlah populasi
dalam penelitian ini yakni 1581 responden, maka pengambilan sampel dilakukan
melalui teknik Sampling Acak Stratifikasi (Stratified Random Sampling) yakni
teknik pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok yang
homogen yang disebut strata, dan kemudian sampel dipilih secara acak dari setiap
strata tersebut. Dalam penelitian ini penulis membagi kedalam 3 strata/sub
populasi yakni Jurusan Manajemen, Akuntansi dan IESP. Metode yang digunakan
yakni alokasi proporsional, dengan metode ini dari setiap strata akan diambil
sampel dalam proporsi yang sesuai dengan kenyataan. Dengan kata lain besar
kecilnya sampel untuk setiap strata bergantung pada ukuran masing–masing
strata. Menurut Moh . Nazir (2005 : 306), Untuk mencari besarnya sampel yang
dapat mewakili penelitian ini, digunakan rumus untuk mengestimasi proporsi,
yaitu:
)1(.
)1(.2
.
iii
iii
ppNDN
ppNNn dan n
N
Nini
Dimana : 0025,04
)1,0(
4
22
B
D
Keterangan :
N = Total populasi.
Ni = Total subpopulasi dari strata i.
n = Besarnya sampel.
ni = Besar sampel unutk strata i.
Pi = Total unit sampling pada suatu kategori tertentu dalam strata i,
D = Estimasi terhadap mean.
B = Bound of error, dalam penelitian ini tingkat kepercayaan yang
digunakan adalah sebesar 95%, sehingga nilai B = 5%.
Jumlah populasi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lampung tahun 2006-
2008 adalah 1581 orang, dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 6. Jumlah Mahasiswa Terdaftar S1 Reguler Fakultas Ekonomi Universitas
Lampung Sampai Dengan Tahun Akademik 2008/2009
Program Studi Total
S1 Manajemen 587
S1 Akuntansi 473
S1 Ekonomi Pembangunan 521
Jumlah 1581
Sumber : Data diolah dari www.siakad.unila.ac.id Tahun 2009
Berdasarkan rumus tersebut, besarnya sampel yang harus diambil adalah:
9405.941525.6644
25.624890
25.3959025.6248
25.3951581
n
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, jumlah responden yang akan diambil
adalah sebanyak 94 responden.
Besarnya sampel per strata :
ni (Manajemen) 3590,34941581
587 responden
n2 (Akuntansi) 2810,28891581
473 responden
n3 (IESP) 3197,30941581
521 responden
3.3 Operasional Variabel
Dalam melakukan suatu penelitian, sangat diperlukan adanya identifikasi variabel,
baik variabel bebas atau independent (X) yang bersifat menentukan maupun
variabel terikat atau dependent (Y) yang bersifat ditentukan. Identifikasi ini akan
digunakan sebagai dasar atau batasan agar penelitian tidak menyimpang jauh dari
pokok permasalahan yang dibahas.
3.3.1 Variabel bebas atau independent variable (X)
Variabel bebas atau independent variable (X) adalah variabel yang tidak
tergantung pada variabel lainnya, artinya dapat berdiri sendiri. Pada penelitian ini
variabel bebasnya adalah Perceived Value, yang terdiri dari beberapa dimensi
yaitu Functional Value : Want Satisfaction, Epistemic Value, Image, Emotional
Value, Functional Value : Price/Quality, Social Value.
3.3.2 Variabel terikat atau dependent variable (Y)
Variabel terikat atau dependent variable (Y) adalah variabel yang tidak dapat
berdiri sendiri, bergantung pada variabel lain. Pada penelitian ini variabel
terikatnya adalah
kepuasan konsumen (customer satisfaction).
Keseluruhan variabel tersebut diukur dengan menggunakan alat ukur. Variabel
yang diteliti dihitung dengan memberi skor dari masing-masing jawaban pada
daftar pertanyaan yang telah disusun.
Penentuan skor yang digunakan dengan ukuran ordinal berdasarkan skala Likert.
Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 81 - 100
Jawaban Setuju (S) diberi skor 61 - 80
Jawaban Cukup Setuju (CS) diberi skor 41 - 60
Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 21 - 40
Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 - 20
Tabel 7. Definisi Operasional Variabel
Variabel X
Definisi Variabel
Indikator
Skala Pengukuran
X1
Functional
Value
(Want
Satisfaction)
Kemampuan
ekonomi dengan
gelar yang
diperolehnya dan
nilai bagi
mahasiswa untuk
melihat
pekerjaannya di
masa datang
1. Membawa pada tujuan karir
2. Permintaan dunia kerja
3. Lowongan dengan kriteria
kesarjanaan
4. Investasi yang bernilai tinggi
Menggunakan skala likert
dengan interval 1-5
X2
Epistemic
Value
berhubungan
dengan kapasitas
lembaga
pendidikan untuk
memberikan
pendidikan yang
berkualitas kepada
mahasiswa
5. Materi perkuliahan berpengaruh
terhadap nilai pendidikan.
6. Jumlah mahasiswa di kelas
berpengaruh terhadap nilai
pendidikan.
7. Mempelajari banyak hal baru
dalam kuliah
Menggunakan skala likert
dengan interval 1-5
X3
Image
berhubungan
dengan gambaran
sehubungan
dengan lembaga
pendidikan
tersebut.
8. pernah mendengar hal yang
positif mengenai fakultas.
9. Reputasi dari fakultas
mempengaruhi nilai kesarjanaan.
10. percaya pemberi kerja memiliki
hal yang positif untuk dikatakan
mengenai fakultas.
Menggunakan skala likert
dengan interval 1-5
X4
Emotional
Value
mengenai perasaan
positif yang
dimiliki terhadap
proses belajar yang
mereka jalankan.
11. Suka mengambil kuliah pada
program ini.
12. Senang karena memilih kuliah di
kampus ini.
13. Nilai pendidikan tergantung
usaha pribadi.
Menggunakan skala likert
dengan interval 1-5
X5
Functional
Value
(Price/Quality)
dimensi yang
berhubungan
dengan fungsi
kegunaan dari
pendidikan bisnis
dan menyangkut
kepercayaan
mahasiswa akan
apa yang mereka
beri sesuai dengan
apa yang akan
mereka terima
14. menyadari harga dibayarkan
untuk kuliah dan percaya bahwa
kampus memberikan servis yang
seimbang.
15. Menyadari harga yang
dibayarkan untuk kuliah, dan
percaya bahwa ada
perbandingan yang bagus antara
harga dan kualitas pada kampus.
16. Percaya bahwa kampus
memberikan servis yang
berkualitas.
Menggunakan skala likert
dengan interval 1-5
X6
Social Value
menggambarkan
kegunaan yang
mahasiswa rasakan
dari memiliki
teman dalam kelas,
seperti dalam grup
dan aktivitas sosial
yang akan
memberikan nilai
tambah
17. Senang saat teman berada dalam
kelas.
18. Kuliah lebih menarik saat ada
teman di dalam kelas.
19. Bekerja dalam kelompok
memberikan efek positif pada
nilai pendidikan.
20. Aktivitas sosial di kampus
membuat kuliah lebih menarik.
Menggunakan skala likert
dengan interval 1-5
Variabel (Y)
Kepuasan
konsumen
tingkat perasaan
seseorang setelah
membandingkan
kinerja atau hasil
yang ia rasakan
dibandingkan
dengan harapannya
1. Mempertimbangkan semuanya,
mahasiswa sangat puas terhadap
fakultas ini
3.4 Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.
2. Data Sekunder
Data ini diperoleh dari kepustakaan melalui buku-buku atau literatur-
literatur, serta hasil pengamatan terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Lampung
3.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen
mengukur konsep yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat
dan benar. Dengan mempergunakan instrumen penelitian yang memiliki validitas
yang tinggi, hasil penelitian mampu menjelaskan masalah penelitian sesuai
dengan keadaan atau kejadian yang sebenarnya. Pengujian ini menggunakan
rumus korelasi Product Moment sebagai berikut :
xyr =
2222
YYnXXn
YXXYn
Sumber : Husein Umar, 2005:133
Keterangan :
rXY = koefisien korelasi antar variabel x dan y
X = skor pertanyaan
Y = skor total
n = jumlah responden
Koefisien korelasi (r) berkisar antara -1,00 sampai dengan +1,00. Koefisien r 1,00
baik negatif maupun positif, menunjukkan bahwa ada hubungan yang sempurna.
Jika koefisien korelasi (r) yang diperoleh lebih besar daripada koefisien di tabel
nilai- nilai kritis r, yaitu pada taraf signifikansi 5% atau 1%, instrumen tersebut
dinyatakan valid.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrument adalah kejituan atau ketepatan instrument pengukur. Uji
reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan ketepatan pengukuran,
apabila pengukuran dilakukan pada objek yang sama berulang kali dengan
instrument yang sama. Untuk menilai reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini,
digunakan rumus Alpha Croanbach dengan bantuan SPSS 13.0. Salah satu cara
yang digunakan adalah menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu:
rxy
rxyrxy
1
.2
Keterangan :
r = Koefisien kereliabelan atau realibitas instrument
rxy = Koefisien korelasi product moment
Tabel 8. Interpretasi Nilai r
Besar nilai r Interpretasi
Antara 0,800 – 1,00
Antara 0,600 – 0,800
Antara 0,400 – 0,600
Antara 0,200 – 0,400
Antara 0,000 – 0,200
Tinggi
Cukup
Agak rendah
Rendah
Sangat rendah
Sumber : Arikunto, 2002:245
3.6 Analisis Data
3.6.1 Analisis Kualitatif
Data kualitatif yaitu data penelitian yang bukan angka, yang sifatnya tidak dapat
dihitung berupa informasi atau penjelasan yang didasarkan pada pendekatan
teoritis dan penilaian logis. Analisis ini dilakukan dengan cara menganalisis
permasalahan dan mencari jalan pemecahan masalah dengan menggunakan data
yang terkumpul dari hasil kuesioner yang dihubungkan dengan teori pemasaran
atau pendekatan-pendekatan yang berkaitan dengan perceived value dan kepuasan
konsumen.
3.6.2 Analisis Kuantitatif
Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka yang sifatnya dapat dihitung dan
diukur jumlahnya untuk diolah menggunakan metode statistik. Dalam penelitian
ini analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik
yaitu salah satu pendekatan model matematis yang digunakan untuk menganalisis
hubungan satu atau beberapa variabel independen dengan sebuah variabel yang
bersifat dikotom (Sutanto, 2001:155).
Persamaan regresi logistiknya adalah:
Y = log
Pi
Pi
1 = β + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + Ui
Keterangan:
Y = 1 jika responden merasa puas terhadap Fakultas Ekonomi Unila
= 0 jika responden merasa tidak puas Fakultas Ekonomi Unila
X1 = functional value, want satisfaction
X2 = Epistemic value
X3 = Image
X4 = emotional value
X5 = functional value : price/quality
X6 = Social Value
BAB IV
ANALISIS PENGARUH PERCEIVED VALUE
TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Fakultas Ekonomi bersama dengan Fakultas Hukum, didirikan pada tahun 1960.
Kedua fakultas ini menjadi fakultas dalam Universitas Sriwijaya Cabang
Lampung yang dipimpin oleh suatu koordinator dengan Ketua Zainal Abidin
Pagar Alam, yang waktu itu menjabat Walikota Kotapraja Tanjung Karang
Telukbetung. Sekretaris Koordinator adalah Nadirsyah Zaini, M.A., sebagai
Kepala Sekretariat partama adalah Hilman Hadikusuma dan pejabat sementara
(PJS) Wakil Kepala Sekretariat adalah Alhusniduki Hamim.
Pada awal tahun 1961, Fakultas Ekonomi Unsri Cabang Lampung dipimpin Drs.
Moersalin sebagai Ketua Fakultas dan Nadirsyah Zaini, M.A. sebagai Sekretaris.
Pada tahun 1962, Ketua Fakultas tetap dijabat oleh Drs. Moersalin dengan Pj.
Sekretaris Drs. P. Sitohang. Pada tahun itu juga dibuka jurusan Ekonomi Umum
dan Ekonomi Perusahaan yang diketuai Nadirsyah Zaini, M.A. dan Drs.
Moersalin. Selanjutnya pada tahun 1963 diadakan lagi pergantian pimpinan
karena masuknya Drs. Subki E. Harun seorang sarjana ekonomi lulusan
Universitas Gajah Mada sebagai dosen tetap, sedangkan Drs. Moersalin pada saat
itu adalah dosen luar biasa yang juga sebagai pimpinan Bank Sriwijaya Raya
Cabang Teluk Betung. Pada waktu itu Ketua Fakultas adalah Drs. Paul Sitohang
dan Sekretaris Drs. Subki E. Harun Tanggal 23 September 1965 dengan Surat
Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 195
berdirilah Universitas Lampung dengan Fakultas Ekonomi sebagai salah satu
fakultasnya yang berasal dari Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Cabang
Lampung
4.1.1 Visi, Misi, Nilai, Tujuan Dan Sasaran Fakultas Ekonomi
Visi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
Terwujudnya Fakultas Ekonomi Universitas Lampung sebagai pusat
pengembangan ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi tiga terbaik di Sumatera
Tahun 2025, yang terakreditasi tinggi, mandiri dan menghasilkan sumber daya
manusia yang dapat bersaing secara global, serta hasil penelitian dan pengabdian
yang berguna bagi pengembangan ilmu dan masyarakat.
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
1. Menyelenggarakan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat secara bermutu.
2. Meningkatkan kinerja pengelolaan fakultas secara berkelanjutan.
3. Meningkatan daya dukung sarana dan prasarana secara berkelanjutan.
4. Mengembangkan sumber-sumber pendapatan non konvensional.
Nilai Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
1. Berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
2. Bekerja berdasarkan kepada keyakinan untuk selalu menjadi yang terbaik.
3. Berupaya meningkatkan kualitas secara berkelanjutan.
4. Berupaya mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif.
5. Bekerja berdasarkan perencanaan top down dan bottom up.
6. Bertumpu pada organisasi dan manajemen yang profesional.
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
1. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi.
2. Menghasilkan produk penelitian yang menunjang pengembangan ilmu
ekonomi.
3. Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat.
4. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas manajemen dan organisasi.
5. Meningkatnya ketersediaan dan kapasitas sarana dan prasarana.
6. Meningkatnya kemampuan pembiayaan yang mandiri.
Sasaran Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
Tujuan 1: Menghasilkan Lulusan Yang Berdaya Saing Tinggi
1. Tercapainya rata-rata IPK lulusan > 3.25.
2. Lama masa mukim mahasiswa rata-rata < 4 tahun.
3. Lama masa tunggu memperoleh pekerjaan pertama rata-rata <= 6 bulan.
4. Nilai rata-rata Bahasa Inggris setara TOEFL >= 450.
Tujuan 2: Menghasilkan Produk Penelitian yang Menunjang Pengembangan Ilmu
Ekonomi
1. Meningkatnya jumlah penelitian dosen 5 persen per tahun.
2. Meningkatnya jumlah pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat dan
sesuai dengan kebutuhan secara kelembagaan .
3. Meningkatnya jumlah publikasi hasil penelitian di tingkat nasional,
internasional dan terakreditasi.
4. Berkembangnya peer group di tingkat jurusan.
5. Berdirinya pusat-pusat kajian ekonomi.
Tujuan 3: Meningkatnya Efisiensi dan Efektifitas Manajemen dan Organisasi
1. Tingkat kehadiran dosen dan karyawan 100 persen.
2. Daftar Angka Kelas (DAK), KHS dan KRS tepat waktu.
3. Tingkat kepuasan mahasiswa, dosen, karyawan dan masyarakat meningkat.
4. Terciptanya suasana akademis yang kondusif.
Tujuan 4: Meningkatnya Ketersediaan dan Kapasitas Sarana dan Prasarana
1. Rasio mahasiswa dengan ruang kuliah 1 : 15.
2. Rasio mahasiswa dengan ruang baca 1 : 2.
3. Rasio mahasiswa dengan fasilitas laboratorium 1 : 2.
4. Tingkat pemanfaatan laboratorium rata-rata > 50 persen.
5. Rasio dosen dengan ruang kerja dosen 1 : 4.
6. Tersedianya data base di setiap jurusan dan program.
Tujuan 5: Meningakatnya Kemampuan Pembiayaan yang Mandiri
1. Terciptanya kerjasama dengan lembaga-lembaga lain yang tidak mengikat.
2. Terciptanya profit center.
4.1.2 Program Pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
1. Program S2 : Magister Manajemen
2. Program S1 : Memiliki 3 Jurusan yaitu:
1. Jurusan Manajemen
2. Jurusan Ekonomi Pembangunan
3. Jurusan akuntansi
3. Program Studi Diploma 3 (D3) : Memiliki 6 Program Studi yaitu:
1. Program D3 Koperasi
2. Program D3 Pengelolaan Proyek & Bisnis
3. Program D3 Keuangan
4. Program D3 Pemasaran
5. Program D3 Perpajakan
6. Program D3 Akuntansi
4.2 Uji Reliabilitas dan Uji Validitas
4.2.1 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas terhadap butir-butir pernyataan dilakukan dengan menggunakan
koefisien Alpha Croanbach untuk menunjukkan stabilitas dan konsistensi alat
ukur. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Croanbach
yang dihitung dengan program SPSS 13.0 dengan nilai Alpha Croanbach >0,5 =
reliabel.
Nilai Alpha Croanbach yang diperoleh dari variabel X adalah sebesar 0.883
(lampiran 4). Jika kedua nilai tersebut dikonsultasikan dengan r tabel > r hitung
maka posisi keduanya berada pada interval antara 0.800-1.000 yaitu sangat kuat,
maka item Pernyataan pada kuesioner dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas
dapat dilihat pada lampiran 4.
4.2.2 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu kuesioner
melakukan fungsi ukurnya. Berdasarkan perhitungan yang tercantum pada
lampiran 4, seluruh pernyataan dalam kuesioner adalah valid. Pada penelitian ini
uji validitas dilakukan melalui analisis product-moment co-efficient correlation
dengan bantuan SPSS 13.0 yaitu dengan mengkonsultasikan nilai r hitung yang
diperoleh dari nilai r tabel. Jika nilai r hitung > r tabel, maka kuesioner yang
disebar ke responden dinilai valid. Dari perhitungan r (lampiran 3), nilai r hitung
pada yang diperoleh lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel untuk n = 30
pada tingkat kepercayaan 95% yaitu 0,361. Berdasarkan hasil ini maka dapat
disimpulkan bahwa kuesioner yang disebar pada responden adalah valid. Hasil
yang diperoleh dari uji coba kuesioner pada 30 responden menyatakan bahwa
seluruh pernyataan yang berjumlah 20 merupakan pernyataan yang valid dengan
nilai (2-tailed) diatas 0.05 atau menunjukkan bahwa item pernyataan tersebut
valid.
Tabel 9. Hasil Uji Validitas Daftar Pernyataan
Variabel Item
Pernyataan
Nilai koefisien
Korelasi
Product
Moment
Ket
Product
Moment Co-
Efficient of
correlation
Fuctional Value
(Want
Satisfaction)
(X1)
X1.1 0.661 Valid
X1.2 0.811 Valid
X1.3 0.594 Valid
X1.4 0.728 Valid
Epistemic Value
(X2)
X2.1 0.677 Valid
X2.2 0.525 Valid
X2.3 0.509 Valid
Image
(X3)
X3.1 0.577 Valid
X3.2 0.418 Valid
X3.3 0.693 Valid
Emotional
Value (X4)
X4.1 0.485 Valid
X4.2 0.657 Valid
X4.3 0.631 Valid
Fuctional Value
(X5)
X5.1 0.448 Valid
X5.2 0.488 Valid
X5.3 0.508 Valid
Social Value
(X6)
X6.1 0.607 Valid
X6.2 0.451 Valid
X6.3 0.418 Valid
X6.4 0.421 Valid
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 3)
4.3 Analisis Kualitatif
Analisis Kulitatif menggunakan analisis crosstab berdasarkan kuesioner yang
disebarkan pada perespon yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Lampung.
4.3.1 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation) Variabel Demografi
Tabel 10. Hasil Analisis Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin dan Jurusan
Jurusan Total
Manajemen akuntansi IESP
JenisKelamin Perempuan 16 7 11 34
Laki-Laki 19 21 20 60
Total 35 28 31 94
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Data tabel 10 menunjukkan bahwa bahwa frekuensi terbesar dari responden dalam
penelitian ini adalah responden jurusan manajemen, dengan jumlah 35 responden,
dengan rincian jenis kelamin laki-laki berjumlah 17 responden dan perempuan
berjumlah 16 responden. Sedangkan diperingkat kedua dalam penelitian ini adalah
responden jurusan IESP, dengan jumlah responden 31 responden dengan rincian
jenis kelamin laki-laki berjumlah 20 responden dan perempuan berjumlah 11
responden. Peringkat ketiga adalah jurusan akuntansi, dengan jumlah 28
responden, dengan rincian jenis kelamin laki-laki berjumlah 21 responden dan
perempuan berjumlah 7 responden.
Tabel 11. Hasil Analisis Tabulasi Silang Antara Jurusan dan Tahun Angkatan
Angkatan Total
2005 2006 2007
Jurusan Manajemen 11 13 11 35
akuntansi 9 11 8 28
IESP 15 11 5 31
Total 35 35 24 94
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Data tabel 11 menunjukkan dari 35 responden jurusan manajemen, terbagi
menjadi tiga angkatan. Angkatan 2005 berjumlah 11 responden, angkatan tahun
2006 berjumlah 13 responden, dan angkatan 2007 berjumlah 11 responden.
Untuk jurusan akuntansi, dari 28 responden dapat dirinci, angkatan tahun 2005
berjumlah 9 responden, angkatan tahun 2006 berjumlah 11 responden, dan
angkatan tahun 2007 berjumlah 8 responden. Dari sejumlah 31 responden dari
jurusan IESP, dapat dirinci 15 responden berasal dari angkatan tahun 2005, 11
responden dari angkatan tahun 2006, dan 5 responden dar angkatan 2007.
4.3.2 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation) Variabel Functional
Value (want satisfaction)
Tabel 12. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan “Gelar kesarjanaan yang
akan saya dapat akan membawa saya mendapatkan tujuan karir”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 3 9 4 0 16
Laki-Laki 8 9 1 1 19
Total 11 18 5 1 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 1 5 1 7
Laki-Laki 3 13 5 21
Total 4 18 6 28
IESP JenisKelamin Perempuan 2 9 0 0 11
Laki-Laki 6 12 1 1 20
Total 8 21 1 1 31
23 57 12 2 0 94TOTAL
PERTANYAAN 1TOTALJurusan
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 12. menjelaskan bahwa untuk Pernyataan yang menjawab sangat setuju
sebanyak 23 responden atau 24,47 %, yang menjawab setuju ada 57 responden
atau 60,63 %, menjawab cukup setuju sebanyak 12 responden atau 12.77 %, dan
menjawab tidak setuju ada 2 responden atau 2,13 %. Sedangkan yang menjawab
sangat tidak setuju 0 responden atau tidak ada.
Tabel 13. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya percaya pemberi
kerja tertarik untuk merekrut lulusan dari fakultas saya”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 5 10 0 1 16
Laki-Laki 4 8 5 2 19
Total 9 18 5 3 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 0 5 1 1 7
Laki-Laki 4 10 7 0 21
Total 4 15 8 1 28
IESP JenisKelamin Perempuan 1 9 1 11
Laki-Laki 3 12 5 20
Total 4 21 6 31
17 54 19 4 0 94TOTAL
PERTANYAAN 2Jurusan TOTAL
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 13 menjelasakan dari 94 responden, 17 responden atau 18,08 %
menjawab sangat setuju, 59 responden atau 62,7 5% menjawab setuju, 14
responden atau 14,89 % menjawab cukup setuju, dan sisanya 4 responden atau
4,25 % menjawab tidak setuju. Artinya sebagian besar mahasiswa percaya
bahwa para pemberi kerja cukup mempertimbangkan lulusan dari FE Unila
untuk berkerja di perusahaannya.
Pada tabel 14 menjelaskan dari 94 responden, 22 responden atau 23,4%
menjawab sangat setuju, 52 responden menjawab atau 55,32 % setuju, 20
responden atau 21,27% menjawab setuju, 4 responden atau 4,25% menjawab tidak
setuju. Artinya sebagian besar responden setuju terdapat cukup lapangan
pekerjaan dengan kualifikasi kesarjanaan yang diperoleh.
Tabel 14. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya percaya banyak
lowongan kerja dengan kualifikasi gelar kesarjanaan yang akan saya dapat.”.
TOTAL
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 3 9 4 1 16
Laki-Laki 5 11 3 2 19
Total 8 20 7 3 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 1 5 1 1 7
Laki-Laki 6 9 6 0 21
Total 7 14 7 1 28
IESP JenisKelamin Perempuan 2 8 1 11
Laki-Laki 5 10 5 20
Total 7 18 6 31
22 52 20 4 0 94TOTAL
PERTANYAAN 3Jurusan
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 15. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Gelar kesarjanaan dari
fakultas saya adalah investasi yang bernilai tinggi”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 3 9 2 2 16
Laki-Laki 4 11 3 1 19
Total 7 20 5 3 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 2 3 1 1 7
Laki-Laki 3 12 6 0 21
Total 5 15 7 1 28
IESP JenisKelamin Perempuan 1 7 3 11
Laki-Laki 3 11 6 20
Total 4 18 9 31
16 53 21 4 0 94TOTAL
PERTANYAAN 4TOTALJurusan
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 15 menjelaskan dari 94 responden, 16 responden atau 17,02% menjawab
sangat setuju, 53 responden atau 56,38 % menjawab setuju, 21 responden atau
22,34% menjawab cukup setuju, 4 responden atau 4,25 % menjawab tidak setuju.
4.3.3 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation) Variabel Epistemic
Value
Tabel 16. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Materi perkuliahan
berpengaruh terhadap nilai pendidikan saya”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 2 11 2 1 16
Laki-Laki 2 13 4 0 19
Total 4 24 6 1 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 5 1 1 7
Laki-Laki 11 7 3 21
Total 16 8 4 28
IESP JenisKelamin Perempuan 1 8 0 2 11
Laki-Laki 4 10 3 3 20
Total 5 18 3 5 31
9 58 17 10 0 94TOTAL
PERTANYAAN 5Jurusan TOTAL
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 16 menjelaskan dari 94 responden, 9 responden atau 9,57% menjawab
sangat setuju, 58 responden atau 61,7 % menjawab setuju, 17 responden atau
18,08% menjawab cukup setuju, 10 responden atau 10 % menjawab tidak
setuju. Meskipun setengah lebih responden setuju, ada 10% yang menjawab
tidak setuju. Artinya masih terdapat kekurangan dari segi tersebut. Untuk
memperbaiki hal tersebut, FE Unila diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan dengan memberikan materi-materi yang dapat langsung diterapkan
oleh mahasiswa pada dunia kerja, misal dengan cara melakukan kunjungan ke
perusahaan, atau mendatangkan praktisi dari luar kampus (perusahaan)
sebagai pemateri/dosen tamu. Selain itu FE unila perlu menambah jumlah
dosen minimal 95 orang untuk mencapai rasio ideal mahasiswa : dosen yaitu
1:20, serta meningkatkan kualitas dosen dengan cara memberi pelatihan-
pelatihan bagi dosen, melakukan studi banding,dan memperbanyak penelitian-
penelitian.
Tabel 17. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Jumlah mahasiswa di
kelas berpengaruh terhadap nilai pendidikan saya”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 2 9 2 3 16
Laki-Laki 3 11 4 1 19
Total 5 20 6 4 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 0 5 1 1 7
Laki-Laki 2 10 3 6 21
Total 2 15 4 7 28
IESP JenisKelamin Perempuan 1 5 4 1 11
Laki-Laki 1 13 6 0 20
Total 2 18 10 1 31
9 53 20 12 0 94TOTAL
PERTANYAAN 6Jurusan TOTAL
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 17 menjelaskan dari 94 responden, 9 responden menjawab sangat setuju, 53
responden menjawab setuju, 20 responden menjawab cukup setuju, 12 responden
menjawab tidak setuju. Ketidaksetujuan responden terhadap pernyataan tersebut
dapat disebabkan karena jumlah mahasiswa yang terlalu banyak dalam ruang
kuliah, sehingga dapat mengganggu konsentrasi dan proses belajar. Untuk itu
pihak FE Unila perlu mempertimbangkan kembali dalam pembagian rasio jumlah
mahasiswa dengan kapasitas ruangan.
Tabel 18 menjelaskan dari 94 responden, 12 responden menjawab sangat setuju,
63 responden menjawab setuju, 18 responden menjawab cukup setuju, 1
responden menjawab tidak setuju. Artinya 67,02 persen setuju dengan pernyataan
yang diajukan, dan hanya 1% yang tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.
Tabel 18. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya mempelajari
banyak hal baru dalam kuliah saya”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 2 14 0 16
Laki-Laki 5 9 5 19
Total 7 23 5 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 0 7 0 0 7
Laki-Laki 2 11 7 1 21
Total 2 18 7 1 28
IESP JenisKelamin Perempuan 1 9 1 11
Laki-Laki 2 13 5 20
Total 3 22 6 31
12 63 18 1 0 94
PERTANYAAN 7
TOTAL
Jurusan TOTAL
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
4.3.4 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation) Variabel Image
Tabel 19. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya pernah mendengar
hal yang positif mengenai fakultas saya”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 3 10 3 0 16
Laki-Laki 7 9 2 1 19
Total 10 19 5 1 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 0 6 1 7
Laki-Laki 5 13 3 21
Total 5 19 4 28
IESP JenisKelamin Perempuan 2 9 0 11
Laki-Laki 2 16 2 20
Total 4 25 2 31
19 63 11 1 0 94TOTAL
TOTALPERTANYAAN 8
Jurusan
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 19 menjelaskan dari 94 responden, responden menjawab sangat setuju, 63
responden menjawab setuju, 18 responden menjawab cukup setuju, 1 responden
menjawab tidak setuju. Artinya 67,02 persen setuju dengan pernyataan yang
diajukan, dan hanya 1% yang tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.
Tabel 20. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Reputasi dari fakultas
saya mempengaruhi nilai kesarjanaan saya”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 3 11 1 1 16
Laki-Laki 8 4 6 1 19
Total 11 15 7 2 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 2 4 1 7
Laki-Laki 4 12 5 21
Total 6 16 6 28
IESP JenisKelamin Perempuan 3 5 3 11
Laki-Laki 6 12 2 20
Total 9 17 5 31
26 48 18 2 0 94TOTAL
Jurusan TOTALPERTANYAAN 9
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 20 menjelaskan dari 94 responden, 26 responden menjawab sangat setuju,
48 responden menjawab setuju, 18 responden menjawab cukup setuju, 2
responden menjawab tidak setuju. Artinya 51,06 % setuju dengan pernyataan
yang diajukan, dan hanya 2,12 % yang tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.
Tabel 21. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya percaya pemberi
kerja memiliki hal yang positif untuk dikatakan mengenai fakultas
saya”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 5 6 5 0 16
Laki-Laki 6 10 2 1 19
Total 11 16 7 1 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 0 5 2 7
Laki-Laki 2 12 7 21
Total 2 17 9 28
IESP JenisKelamin Perempuan 1 10 0 11
Laki-Laki 4 14 2 20
Total 5 24 2 31
18 57 18 1 0 94TOTAL
Jurusan TOTALPERTANYAAN 10
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 21 menjelaskan dari 94 responden, 18 responden menjawab sangat setuju,
57 responden menjawab setuju, 18 responden menjawab cukup setuju, 1
responden menjawab tidak setuju. Artinya 60,36% mahasiswa setuju dengan
pernyataan yang diajukan.
4.3.5 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation) Variabel Emotional
Value
Tabel 22. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya suka mengambil
kuliah pada program ini”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 2 10 4 16
Laki-Laki 3 12 4 19
Total 5 22 8 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 0 5 2 7
Laki-Laki 3 13 5 21
Total 3 18 7 28
IESP JenisKelamin Perempuan 1 9 1 11
Laki-Laki 5 13 2 20
Total 6 22 3 31
14 62 18 0 0 94TOTAL
PERTANYAAN 11Jurusan TOTAL
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 22 menjelaskan dari 94 responden, 14 responden menjawab sangat setuju,
62 responden menjawab setuju, 18 responden menjawab cukup setuju, 0
responden menjawab tidak setuju,0 menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 23 menjelaskan dari 94 responden, 18 responden menjawab sangat setuju,
57 responden menjawab setuju, 18 responden menjawab cukup setuju, 1
responden menjawab tidak setuju. Artinya 65,95% mahasiswa setuju dengan
pernyataan yang diajukan.
Tabel 23. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya senang karena
memilih kuliah di fakultas ini”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 0 10 6 16
Laki-Laki 6 10 3 19
Total 6 20 9 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 0 5 2 7
Laki-Laki 3 13 5 21
Total 3 18 7 28
IESP JenisKelamin Perempuan 1 8 2 11
Laki-Laki 4 12 4 20
Total 5 20 6 31
14 58 22 0 0 94TOTAL
PERTANYAAN 12Jurusan TOTAL
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 23 menjelaskan dari 94 responden, 14 responden menjawab sangat setuju,
58 responden menjawab setuju, 22 responden menjawab cukup setuju, 0
responden menjawab tidak setuju,0 menjawab sangat tidak setuju. Artinya 61,70%
mahasiswa setuju terhadap pernyataan yang diajukan.
Tabel 24. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Nilai pendidikan saya
tergantung usaha pribadi saya”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 6 7 3 16
Laki-Laki 9 7 3 19
Total 15 14 6 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 1 6 0 7
Laki-Laki 8 10 3 21
Total 9 16 3 28
IESP JenisKelamin Perempuan 3 5 3 11
Laki-Laki 5 12 3 20
Total 8 17 6 31
32 47 15 0 0 94
32 47 15 0 0 94TOTAL
TOTAL
PERTANYAAN 13Jurusan TOTAL
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 24 menjelaskan dari 94 responden, 32 responden menjawab sangat setuju,
42 responden menjawab setuju, 15 responden menjawab cukup setuju, 0
responden menjawab tidak setuju,0 menjawab sangat tidak setuju. Artinya 50%
mahasiswa setuju terhadap pernyataan yang diajukan.
4.3.6 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation) Variabel Functional
(Price/Quality) Value
Tabel 25. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saat menyadari harga
yang saya bayarkan untuk kuliah di fakultas ini dan saya percaya bahwa
pihak fakultas memberikan servis yang seimbang”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 1 4 5 4 2 16
Laki-Laki 1 9 4 4 1 19
Total 2 13 9 8 3 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 0 4 1 2 0 7
Laki-Laki 2 3 6 7 3 21
Total 2 7 7 9 3 28
IESP JenisKelamin Perempuan 1 6 4 0 0 11
Laki-Laki 1 9 6 2 2 20
Total 2 15 10 2 2 31
TOTAL 6 35 26 19 8 94
PERTANYAAN 14Jurusan TOTAL
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 25 menjelaskan dari 94 responden, 6 responden menjawab sangat
setuju, 35 responden menjawab setuju, 15 responden menjawab cukup setuju,
19 responden menjawab tidak setuju,8 menjawab sangat tidak setuju. Cukup
banyak yeng menjawab tidak setuju ( 20,21%) dan sangat tidak setuju (8,5%).
Pada tabel 26 dijelaskan dari 94 responden, 4 responden menjawab sangat setuju,
33 responden menjawab setuju, 36 responden menjawab cukup setuju, 13
responden menjawab tidak setuju,8 menjawab sangat tidak setuju. Artinya
35,01% mahasiswa setuju terhadap pernyataan yang diajukan.
Tabel 26. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saat menyadari harga
yang saya bayarkan untuk kuliah saya dan saya percaya bahwa ada
perbandingan yang bagus antara harga dan kualitas pada fakultas saya”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 1 5 4 4 2 16
Laki-Laki 0 8 8 2 1 19
Total 1 13 12 6 3 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 1 3 1 2 0 7
Laki-Laki 1 4 9 4 3 21
Total 2 7 10 6 3 28
IESP JenisKelamin Perempuan 1 5 5 0 0 11
Laki-Laki 0 8 9 1 2 20
Total 1 13 14 1 2 31
4 33 36 13 8 94
Jurusan
TOTAL
PERTANYAAN 15TOTAL
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 27. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya percaya bahwa
fakultas saya memberikan servis yang berkualitas”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 5 4 5 2 16
Laki-Laki 8 7 3 1 19
Total 13 11 8 3 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 1 3 1 2 0 7
Laki-Laki 1 3 7 7 3 21
Total 2 6 8 9 3 28
IESP JenisKelamin Perempuan 1 5 4 1 0 11
Laki-Laki 0 7 9 2 2 20
Total 1 12 13 3 2 31
3 31 32 20 8 94
TOTAL
TOTAL
JurusanPERTANYAAN 16
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 27 menjelaskan dari 94 responden, 3 responden menjawab sangat setuju,
31 responden menjawab setuju, 32 responden menjawab cukup setuju, 20
responden menjawab tidak setuju,8 menjawab sangat tidak setuju. Artinya
32,97% mahasiswa setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Namun masih
banyak juga mahasiswa yang merasakan pelayanan yang bekualitas. Untuk itu
perlu adanya perbaikan profesionalisme terutama untuk bagian akademik..
4.3.7 Hasil Analisis Tabulasi Silang (Cross Tabulation) Variabel Social
Value
Tabel 28. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya senang saat teman
berada dalam kelas”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 4 10 2 16
Laki-Laki 5 10 4 19
Total 9 20 6 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 1 3 3 0 7
Laki-Laki 2 11 7 1 21
Total 3 14 10 1 28
IESP JenisKelamin Perempuan 2 8 1 11
Laki-Laki 4 14 2 20
Total 6 22 3 31
18 56 19 0 1 94
PERTANYAAN 17TOTAL
TOTAL
Jurusan
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 28 menjelaskan dari 94 responden, 18 responden menjawab sangat setuju,
56 responden menjawab setuju, 19 responden menjawab cukup setuju, 0
responden menjawab tidak setuju,1 menjawab sangat tidak setuju. Artinya
59,57% mahasiswa setuju terhadap pernyataan yang diajukan.
Tabel 29. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Saya menjumpai kuliah
lebih menarik saat ada teman di dalam kelas”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 3 10 3 16
Laki-Laki 7 11 1 19
Total 10 21 4 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 1 5 1 0 7
Laki-Laki 3 12 5 1 21
Total 4 17 6 1 28
IESP JenisKelamin Perempuan 2 7 2 11
Laki-Laki 5 13 2 20
Total 7 20 4 31
21 58 14 1 0 94
PERTANYAAN 18TOTAL
TOTAL
Jurusan
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 29 menjelaskan dari 94 responden, 21 responden menjawab sangat setuju,
58 responden menjawab setuju, 14 responden menjawab cukup setuju, 1
responden menjawab tidak setuju,0 menjawab sangat tidak setuju. Artinya
61,70% mahasiswa setuju terhadap pernyataan yang diajukan.
Tabel 30. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan ” Bekerja dalam kelompok
memberikan efek positif pada nilai pendidikan saya”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 1 11 4 16
Laki-Laki 6 12 1 19
Total 7 23 5 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 1 6 0 0 7
Laki-Laki 6 9 5 1 21
Total 7 15 5 1 28
IESP JenisKelamin Perempuan 2 6 3 11
Laki-Laki 2 17 1 20
Total 4 23 4 31
18 61 14 1 0 94TOTAL
PERTANYAAN 19TOTALJurusan
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 30 menjelaskan dari 94 responden, 18 responden menjawab sangat setuju,
61 responden menjawab setuju, 14 responden menjawab cukup setuju, 1
responden menjawab tidak setuju,0 menjawab sangat tidak setuju. Artinya
64,89% mahasiswa setuju terhadap pernyataan yang diajukan.
Tabel 31. Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan “Aktivitas sosial pada
kampus saya membuat kuliah saya lebih menarik”.
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Manajemen JenisKelamin Perempuan 1 7 8 16
Laki-Laki 3 16 0 19
Total 4 23 8 35
akuntansi JenisKelamin Perempuan 1 4 2 0 7
Laki-Laki 4 11 5 1 21
Total 5 15 7 1 28
IESP JenisKelamin Perempuan 1 7 3 11
Laki-Laki 2 14 4 20
Total 3 21 7 31
12 59 22 1 0 94TOTAL
JurusanPERTANYAAN 20
TOTAL
Sumber : Data diolah, 2009 (Lampiran 7)
Tabel 31 menjelaskan dari 94 responden, 12 responden menjawab sangat
setuju, 59 responden menjawab setuju, 22 responden menjawab cukup setuju,
1 responden menjawab tidak setuju,0 menjawab sangat tidak setuju. Artinya
62,76% mahasiswa setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Tingginya
minat mahasiswa terhadap aktifitas sosial kampus perlu mendapatkan
perhatian lebih terhadap perkembangan lembaga kemahasiswaan.
4.4. Analisis Kuantitatif
4.4.1 Model Regresi Binary Logistik
Analisis regresi logistik yaitu salah satu pendekatan model matematis yang
digunakan untuk menganalisis hubungan satu atau beberapa variabel bebas
dengan sebuah variabel yang bersifat dikotom (Sutanto, 2001:155). Perhitungan
regresi dan perhitungan lain yang mendukung analisis dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 13.0.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Regresi Binary
Logistik yaitu model lain dari analisis regresi untuk menjelaskan pola hubungan
antara variabel bebas dan terikat. Variabel independent penelitian ini adalah
pengaruh variabel Functional value; want satisfaction (X1), Epistemic Value (X2),
Image (X3), Emotional Value (X4), Functional Value; Price/Quality (X5), dan
Social Value (X6). sedangkan variabel dependent dalam penelitian ini
menggunakan variabel kepuasan konsumen dengan skala biner (bernilai 0 dan 1).
Kepuasan Konsumen dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan ukuran
Puas atau Tidak Puas, sehingga dalam penelitian ini menggunakan model Regresi
Binari Logistik. Berikut adalah hasil analisis Regresi Binari Logistik :
Tabel 32. Hasil analisis regresi binari logistik
Variabel B Wald Sig Exp (B)
Functional value; want satisfaction (X1) 0.069 8.872 0.003 1.071
Epistemic Value (X2) 0.048 2.557 0.108 1.049
Image (X3) 0.089 5.684 0.017 1.093
Emotional Value (X4) 0.049 4.354 0.037 1.051
Functional Value; Price/Quality (X5) 0.084 11.071 0.001 1.088
Social Value (X6) 0.052 4.114 0.043 1.054
Konstanta -87.349 9.557 0 0
Hosmer and Lemeshow Test = 0.769
-2 Log Likelihood (Block Number 0) = 124.116
-2 Log Likelihood (Block Number 1) = 27.052
Nagelkerke R Square = 0.879
Sumber : data diolah,2009(Lampiran 8)
Dasar pengambilan keputusan untuk kelayakan model regresi logistik adalah
dengan melihat nilai Goddness of fit test yang diukur dengan nilai Chi-square.
Jika probabilitas > 0,05 Ho di terima artinya tidak ada perbedaan yang nyata
antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang di amati. Sebaliknya
jika probabilitas < 0,05 Ho di tolak artinya ada perbedaan yang nyata antara
klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang di amati. Karena angka
probabilitas adalah 0,769 > dari 0,05 maka Ho diterima. Hal ini berarti model
regresi logistik layak di pakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada
perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang di
amati.
Untuk melihat keseluruhan model dengan memperhatikan angka -2 Log
Likekihood. Angka -2 Log Likelihood pada awal (Block Number = 0) adalah
124.116 sedangkan berikutnya (Block Number = 1) angka -2 Log Likelihood
adalah 27.052, penurunan angka ini menunjukkan model regresi logistik yang
lebih baik
4.4.2. Analisis Model Logistik
Berdasarkan tabel 17, maka dapat diperoleh persamaan model regresi logistik
sebagai berikut:
Y = log
Pi
Pi
1 = -87.349 + 0,069 + 0,048 + 0,089 + 0,049 + 0,084 + 0.052
Koefisien regresi yang bernilai positif menunjukkan hubungan yang searah antara
variabel bebas dan variabel terikat. Sehingga jika terjadi kenaikan pada variabel
bebas maka akan terjadi juga kenaikan terhadap variabel terikat (Kepuasan
Konsumen). Dan sebaliknya apabila Koefisien regresi yang bernilai negatif
menunjukkan hubungan yang tidak searah antara variabel bebas dan variabel
terikat. Sehingga jika terjadi kenaikan pada variabel bebas maka akan terjadi
penurunan terhadap variabel terikat (Kepuasan Konsumen).
Dari persamaan di atas diketahui bahwa koefisien regresi :
1. Variabel Functional Value ; want satisfaction (X1) (β1 = 0,069).
Artinya, apabila variabel Epistemic Value (X2), Image (X3), Emotional
Value (X4), Functional Value; Price/Quality (X5), dan Social Value (X6)
dianggap konstan, maka penambahan variabel (X1 ) sebesar satu satuan
kemungkinan akan meningkatkan kepuasan konsumen (Y) sebesar 0.069.
2. Variabel Epistemic Value (X2) (β2 = 0,048).
Artinya, apabila variabel Functional Value ; want satisfaction (X1), Image
(X3), Emotional Value (X4), Functional Value; Price/Quality (X5), dan
Social Value (X6) dianggap konstan, maka penambahan variabel (X2 )
sebesar satu satuan kemungkinan akan meningkatkan kepuasan konsumen
(Y) sebesar 0,048.
3. Variabel Image (X3) (β3 = 0,089).
Artinya, apabila variabel Functional Value ; want satisfaction (X1),
Epistemic Value (X2), Emotional Value (X4), Functional Value;
Price/Quality (X5), dan Social Value (X6) dianggap konstan, maka
penambahan variabel (X3 ) sebesar satu satuan kemungkinan akan
meningkatkan kepuasan konsumen (Y) sebesar 0,089.
4. Variabel Emotional Value (X4) (β3 = 0,049).
Artinya, apabila variabel Functional Value ; want satisfaction (X1),
Epistemic Value (X2), Image (X3), Functional Value; Price/Quality (X5),
dan Social Value (X6) dianggap konstan, maka penambahan variabel (X4)
sebesar satu satuan kemungkinan akan meningkatkan kepuasan konsumen
(Y) sebesar 0,049.
5. Variabel Functional Value; Price/Quality (X5) (β3 = 0,084).
Artinya, apabila variabel Functional Value ; want satisfaction (X1),
Epistemic Value (X2), Image (X3), Emotional Value (X4), dan Social Value
(X6) dianggap konstan, maka penambahan variabel (X5) sebesar satu
satuan kemungkinan akan meningkatkan kepuasan konsumen (Y) sebesar
0,084.
6. Variabel Social Value (X6) (β3 = 0,052).
Artinya, apabila variabel Functional Value ; want satisfaction (X1),
Epistemic Value (X2), Image (X3), Emotional Value (X4), Functional
Value; Price/Quality (X5) dianggap konstan, maka penambahan variabel
(X6 ) sebesar satu satuan kemungkinan akan meningkatkan kepuasan
konsumen (Y) sebesar 0,052.
4.4.3. Nagelkerke R Square (R2)
Untuk menguji ketepatan model. Nilai Negelkerke R2 menunjukkan besarnya
variabel X menjelaskan variansi pada variabel Y. Dari hasil perhitungan seperti
pada tabel di atas diketahui nilai Negelkerke R2 = 0,879. Artinya, bahwa variabel
X mampu mempengaruhi variabel Y sebesar 87,9% sedangkan sisanya 12,1 %
dipengaruhi variabel-variabel di luar model. Dari nilai ini terlihat bahwa terdapat
pengaruh yang besar pada keenam variabel X terhadap kepuasan konsumen(Y).
4.4.4 Hosmer and Lameshow Test
Hosmer and Lameshow Test digunakan untuk menegtahui apakah data observasi
cocok atau sesuai bdengan model regresi logistic. Jika signifikasi > 0,05 Ho
diterima, artinya tidak ada perbedaan nyata klaisfikasi yang diprediksi dengan
klasifikasi yang di amati. Sebaliknya jika signifikansi 0,05 Ho di tolak artinya
ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi
yang di amati karena angka probabilitasnya adalah 0,769 > dari 0,05 maka Ho
diterima. Hal ini berarti model regresi logistik layak dipakai untuk analisis
selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang
diprediksi dengan klasifikasi yang di amati.
4.4.5 Uji Wald
Uji Wald digunakan untuk menguji hipotesis model logistik secara parsial, atau
menguji keberartian perbedaan variabel independen yaitu Functional Value ; want
satisfaction (X1), Epistemic Value (X2), Image (X3), Emotional Value (X4),
Functional Value; Price/Quality (X5), dan Social Value (X6) terhadap variabel
terikat yaitu Kepuasan Konsumen. Untuk menguji signifikansi konstanta dari
variabel bebas, digunakan hipotesis statistik sebagai berikut;
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima artinya koefisien regresi tidak
signifikan atau tidak berpengaruh.
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak artinya koefisien regersi
signifikan atau berpengaruh.
Dari hasil analisis data diperoleh bahwa variabel Functional Value ; want
satisfaction (X1) signifikan pada probabilitas 0,003 < 0,05. Variabel Epistemic
Value (X2) signifikan pada probabilitas 1,08 > 0,05. Variabel Image (X3),
memiliki nilai signifikasi 0,017 < 0,05. Variabel Emotional (X4) signifikan pada
probabilitas 0,037 < 0,05. Variabel Functional Value ; Price/quality (X5)
signifikan pada probabilitas 0,001< 0,05. Variabel Social (X6), memiliki nilai
signifikasi 0,052 < 0.05 . Dapat disimpulkan dari 6 dimensi Perceived Value, ada
5 dimensi yang signifikan yaitu Functional Value ; want satisfaction (X1), Image
(X3), Emotional Value (X4), Functional Value; Price/Quality (X5), dan Social
Value (X6). Sedang 1 dimensi lain yaitu Epistemic Value (X2) tidak signifikan
terhadap kepuasan konsumen.
4.4.6 Exp (B)/Odd Ratio
Dari perhitungan diperoleh nilai Exp (B) atau Odd Ratio untuk variabel atribut
Perceived Value antara lain :
1. Variabel Functional Value ; want satisfaction (X1) adalah sebesar 1,071.
Hal ini berarti apabila jika variabel X1 naik sebesar 1% maka peluang
terjadinya kenaikan variabel Kepuasan Konsumen (Y) sebesar 1,071 kali
dibandingkan jika tidak terjadi kenaikan variabel X1.
2. Variabel Epistemic Value (X2) sebesar 1,049 berarti jika variabel X2 naik
sebesar 1% maka peluang terjadinya kenaikan variabel Kepuasan
Konsumen (Y) sebesar 1,049 kali dibandingkan jika tidak terjadi kenaikan
variabel X2,
3. Variabel Image (X3) sebesar 1,093 berarti jika variabel X3 naik sebesar
1% maka peluang terjadinya kenaikan variabel Kepuasan Konsumen (Y)
sebesar 1,093 kali dibandingkan jika tidak terjadi kenaikan
variabel X3.
4. Variabel Emotional (X4) sebesar 1,051 berarti jika variabel X4 naik
sebesar 1% maka peluang terjadinya kenaikan variabel Kepuasan
Konsumen (Y) sebesar 1,051 kali dibandingkan jika tidak terjadi kenaikan
variabel X3.
5. Variabel Functional Value; Price/Quality (X5) sebesar 1,088 berarti jika
variabel X5 naik sebesar 1% maka peluang terjadinya kenaikan variabel
Kepuasan Konsumen (Y) sebesar 1,088 kali dibandingkan jika tidak
terjadi kenaikan
variabel X5.
6. Variabel Social Value (X6) sebesar 1 ,054 berarti jika variabel X6 naik
sebesar 1% maka peluang terjadinya kenaikan variabel Kepuasan
Konsumen (Y) sebesar 1,054 kali dibandingkan jika tidak terjadi kenaikan
variabel X6.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini yang kemudian telah
dianalisis dengan menggunakan regresi binary logistic terlebih dahulu, dengan
signifikansi (α) yang digunakan adalah 5% (0,05) maka disimpulkan Perceived
Value berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Nilai Nagalkerke R²
= 0,879. Artinya Perceived Value mampu mempengaruhi kepuasan konsumen
(Y) sebesar 87,9% sedangkan sisanya sebesar 12,1 % dipengaruhi oleh
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model tersebut. Dengan demikian hipotesis
yang diajukan dapat diterima. Tingkat signifikasi dari ke enam dimensi tersebut
adalah:
1. Functional value; want satisfaction (X1) signifikan pada
probabilitas 0.003
2. Epiestemic Value signifikan pada probabilitas 0,108
3. Image (X3) signifikan pada probabilitas 0.017
4. Emotional Value (X4) signifikan pada probabilitas 0,037
5. Functional Value; Price/Quality (X5) signifikan pada probabilitas
0,001
6. Social Value (X6) signifikan pada probabilitas 0,043.
Perbedaan probabilitas kedua variabel pada tingkat signifikansi yang digunakan
(5%) menunjukkan bahwa dimensi Functional Value; Price/Quality (X5)
merupakan dimensi yang paling signifikan member pengaruh terhadap kepuasan
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.
Berdasarkan nilai Hosmer and Lemeshow Test (X²) pada model ini sebesar 0,769
> dari 0,05 maka Ho diterima. Hal ini berarti bahwa model yang dipakai dalam
penelitian ini cocok atau sesuai dengan data observasi.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka saran yang dapat diberikan
adalah:
1. Fakultas Ekonomi Unila diharapkan lebih menyesuaikan materi kuliah
yang lebih bersifat aplikatif dengan kebutuhan dalam dunia kerja, dengan
cara melakukan kunjungan ke perusahaan, atau mendatangkan praktisi dari
luar kampus (perusahaan) sebagai pemateri/dosen tamu.
2. Menambah jumlah dosen minimal 95 orang untuk mencapai rasio ideal
mahasiswa : dosen yaitu 1 : 20, serta meningkatkan kualitas dengan cara
memberi pelatihan-pelatihan bagi dosen, melakukan studi banding,dan
memperbanyak penelitian-penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Chia-Chi Lin,2003. Journal of Research in Marketing & Entrepreneurship:
Volume Five, Issue 1, Customer Perceived Value and Customer
Satisfaction: An E-business Perspective: 25 – 30
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Penerbit Badan
Universitas Dipenogoro. Semarang
http://dissertations.ub.rug.nl/FILES/faculties/management/2006/t.l.j.broekhuizen/
c3.pdf. Diakses pada tangga15 April 2009.
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=hi
gh&fname=/jiunkpe/s1/eman/2003/jiunkpe-ns-s1-2003-31499100-3004-
mentari-cover.pdf.
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=hi
gh&fname=/jiunkpe/s1/eman/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-31402095-9236-
customer_value-chapter2.pdf.
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&
id=597:the-value-concept&catid=25:industri&Itemid=15.
http://www.lampungpost.com/cetak/cetak.php?id=2008070109443875
Hiam, Alexander dan Charles D. Schewe. 1994, The Portable MBA, Pemasaran.
Binarupa Aksara. Jakarta.
Kotler, Philip. 1999, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, dan
Pengendalian. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Cetakan ke enam. Ghalia Indonesia.
Jakarata.
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brands. Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Rangkuti, Freddy. 1997. Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan pasar dengan pemasaran efektif dan
profitabel. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Suharsimi, Arikunto. 1998, Prosedur Penelitian. Binarupa Aksara. Jakarta
Supranto, J. 2006. Jurnal penelitian. Pengaruh dimensi-dimensi dalam perceived
value terhadap customer satisfaction pada sekolah bisnis
Tjiptono, Fandy. (1995). Strategi pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Bayumedia Publishing. Malang.
Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.