ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi...

22
1 ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI PEMEDIASI Penelitian ini menguji pengaruh kepemilikan institusional pada konservatisme akuntansi dengan proporsi dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial sebagai pemediasi. Institusi sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan berusaha untuk menyajikan laba yang berkualitas karena menyadari bahwa informasi laba menjadi perhatian penting bagi investor dalam melakukan keputusan investasi. Kemampuan laba dalam mempertahankan kualitasnya seringkali dikaitkan dengan konservatisme akuntansi. Pemilik mempekerjakan agen untuk mengelola operasional perusahaan, termasuk di dalamnya menentukan tingkat konservatisme yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa pihak agen menjadi antara pemilik dan kebijakan konservatisme akuntansi yang diterapkan perusahaan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia yang berada pada sektor non finansial pada periode 2012 hingga 2015. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling yang menghasilkan sampel penelitian sejumlah 364 observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah path analysis. Hasil pengujian membuktikan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif pada proporsi dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial. Proporsi dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial berpengaruh positif pada konservatisme akuntansi. Kepemilikan manajerial memediasi pengaruh kepemilikan institusional pada konservatisme akuntansi. Namun, proposi dewan komisaris independen tidak memediasi pengaruh kepemilikan institusional pada konservatisme akuntansi. Kata kunci: konservatisme akuntansi, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen.

Transcript of ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi...

Page 1: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

1

ABSTRAK

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA

KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN PROPORSI DEWAN

KOMISARIS INDEPENDEN DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL

SEBAGAI PEMEDIASI

Penelitian ini menguji pengaruh kepemilikan institusional pada konservatisme

akuntansi dengan proporsi dewan komisaris independen dan kepemilikan

manajerial sebagai pemediasi. Institusi sebagai pemegang saham mayoritas

perusahaan berusaha untuk menyajikan laba yang berkualitas karena menyadari

bahwa informasi laba menjadi perhatian penting bagi investor dalam melakukan

keputusan investasi. Kemampuan laba dalam mempertahankan kualitasnya

seringkali dikaitkan dengan konservatisme akuntansi. Pemilik mempekerjakan

agen untuk mengelola operasional perusahaan, termasuk di dalamnya menentukan

tingkat konservatisme yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.

Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa pihak agen menjadi antara pemilik dan

kebijakan konservatisme akuntansi yang diterapkan perusahaan.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia

yang berada pada sektor non finansial pada periode 2012 hingga 2015. Sampel

penelitian ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling yang

menghasilkan sampel penelitian sejumlah 364 observasi. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian adalah path analysis.

Hasil pengujian membuktikan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh

positif pada proporsi dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial.

Proporsi dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial berpengaruh

positif pada konservatisme akuntansi. Kepemilikan manajerial memediasi

pengaruh kepemilikan institusional pada konservatisme akuntansi. Namun,

proposi dewan komisaris independen tidak memediasi pengaruh kepemilikan

institusional pada konservatisme akuntansi.

Kata kunci: konservatisme akuntansi, kepemilikan institusional, proporsi dewan

komisaris independen.

Page 2: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

2

ABSTRACT

THE EFFECT OF INSTITUTIONAL OWNERSHIP ON CONSERVATISME

ACCOUNTING USING THE PROPORTION OF INDEPENDENT

COMMISSIONERS BOARD AND MANAGERIAL OWNERSHIP AS

INTERVENING VARIABLE

This study examines the effect of institutional ownership on accounting

conservatism with the proportion of independent board of commissioners and

managerial ownership as mediators. The institution as the majority shareholder of

the company present a quality profit because it recognizes that profit information

is an important concern for investors in making investment decisions. Profitability

in maintaining quality is often associated with accounting conservatism. The

agency theory states that the owner hires agents to manage the company's

operations, including determining the level of conservatism used in the

preparation of financial statements. The statement implies that the agent is

between the owner and the accounting conservatism policy applied by the

company.

The population of this research is the company go public in Indonesia Stock

Exchange which is in non finansial sector in 2012 until 2015 period. The sample of

research is determined by using purposive sampling method which produce

sample of 364 observation. Data analysis technique used in research is path

analysis.

The test results prove that institutional ownership positively affects the

proportion of independent board of commissioners and managerial ownership.

The proportion of independent board of commissioners and managerial ownership

has a positive effect on accounting conservatism. Managerial ownership mediates

the influence of institutional ownership on accounting conservatism. However, the

independent board of commissioners' proposals do not mediate the influence of

institutional ownership on accounting conservatism.

Keywords: accounting conservatism, institutional ownership, proportion of

independent board of commissioners.

Page 3: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

3

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ........................................................................................... i

PRASYARAT GELAR ....................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................. iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

RINGKASAN ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 13

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 13

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Teori Agensi ........................................................................................... 16

2.2. Konservatisme Akuntansi ...................................................................... 18

2.2.1. Keberadaan Konservatisme Akuntansi ............................................ 21

2.2.2. Pengukuran Konservatisme Akuntansi ............................................ 23

2.3. Konsentrasi Kepemilikan Institusional .................................................. 24

2.4. Karakteristik Dewan Komisaris ............................................................. 26

2.4.1. Komisaris Independen ...................................................................... 26

2.4.2. Proporsi Komisaris Independen ....................................................... 28

2.5. Kepemilikan Manajerial ......................................................................... 30

2.6. Penelitian Sebelumnya ........................................................................... 31

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

3.1. Kerangka Berpikir ................................................................................ 38

3.2. Konsep Penelitian................................................................................... 40

3.3. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 41

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian ............................................................................. 50

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 52

Page 4: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

4

4.3. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 53

4.4. Penentuan Sumber Data ....................................................................... 53

4.4.1 Populasi ...................................................................................... 53

4.4.2 Sampel .......................................................................................... 54

4.5. Variabel Penelitian ............................................................................... 55

4.5.1 Variabel Dependen ....................................................................... 55

4.5.2 Variabel Independen ................................................................... 56

4.5.3 Variabel Mediasi ......................................................................... 56

4.6. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 57

4.7. Analisis Data .......................................................................................... 58

4.7.1 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 58

4.7.2 Analisis Jalur ................................................................................ 60

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 64

5.2. Hasil Uji Asumsis Klasik ....................................................................... 66

5.3. Pengujian Analisis Jalur ......................................................................... 70

5.4. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 77

5.5. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 80

5.5.1 Pengaruh Kepemilikan Institusional pada Proporsi Dewan

Komisaris Independen .................................................................. 80

5.5.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional pada Kepemilikan Manajerial 81

5.5.3 Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen pada

Konservatisme Akuntansi ............................................................. 82

5.5.4 Pengaruh Kepemilikan Manajerial pada Konservatisme Akuntansi 83

5.5.5 Pengaruh Kepemilikan Institusional pada Konservatisme Akuntansi

dimediasi oleh Proporsi Dewan Komisaris Independen ............... 85

5.5.6 Pengaruh Kepemilikan Institusional pada Konservatisme Akuntansi

dimediasi oleh Kepemilikan Manajerial ....................................... 86

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan ................................................................................................ 87

6.2. Saran ....................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 90

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 95

Page 5: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

5

DAFTAR TABEL

Halaman

5.1 Rincian Jumlah Data Amatan Penelitian .................................................. 64

5.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 66

5.3 Hasil Uji Normalitas Persamaan1, 2, dan 3 .................................................. 67

5.4 Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan 1, 2, dan 3........................................ 68

5.5 Hasil Uji Autokorelasi Persamaan 1, 2, dan 3 .............................................. 69

5.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan1, 2, dan 3 ..................................... 70

5.7 Hasil Analisis Jalur Persamaan 1 .................................................................. 72

5.8 Hasil Analisis Jalur Persamaan 2 .................................................................. 73

5.9 Hasil Analisis Jalur Persamaan 3 .................................................................. 74

5.10 Pengaruh Antar Variabel ............................................................................. 76

Page 6: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

6

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1 Kerangka Berpikir……………………………………………………....... 40

3.2 Konsep Penelitian………………………………………………………… 41 4.1 Rancangan Penelitian ..................................................................................... 51 4.2 Diagram Jalur .............................................................................................. 61

5.1 Diagram Jalur .............................................................................................. 71

5.2 Diagram Jalur Akhir………………………………………………………75

Page 7: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

7

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Statistik Deskriptif .............................................................................................. 95

Uji Normalitas ..................................................................................................... 96

Uji Multikolinearitas ........................................................................................... 98

Uji Autokorelasi .................................................................................................. 99

Uji Heteroskedastisitas ........................................................................................ 100

Regresi Persamaan 1 Substruktur 1..................................................................... 101

Regresi Persamaan 2 Substruktur 1..................................................................... 102

Regresi Persamaan 3 Substruktur 2..................................................................... 103

Pembahasan Analisis Jalur .................................................................................. 104

Page 8: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investor dan kreditor menjadi pihak yang diutamakan dalam penyusunan dan

pelaporan keuangan. Alasannya karena mereka merupakan penyedia dana bagi

perusahaan, namun tidak memiliki akses langsung terhadap perusahaan. Salah

satu media yang digunakan oleh para stakeholder untuk menilai kinerja dan

mengetahui efektivitas pengelolaan sumber daya perusahaan adalah laporan

keuangan. Laporan keuangan digunakan dalam proses pengambilan keputusan

terkait investasi maupun peminjaman dana untuk operasional perusahaan.

Informasi laba menjadi komponen penting dari laporan keuangan yang mendapat

perhatian utama oleh investor ketika ingin melakukan keputusan investasi.

Besaran laba yang disajikan pada laporan keuangan bukanlah lagi menjadi

satu-satunya dasar pengambilan keputusan investasi. Investor yang tergolong

sophisticated tentu mengetahui bahwa laba dalam laporan keuangan tidak bersifat

absolut dalam arti belum tentu mencerminkan keadaan perusahaan yang

sebenarnya. Hal tersebut dikarenakan dalam praktek penyusunan laporan

keuangan, manajemen perusahaan menggunakan asumsi dan beberapa estimasi

sehingga menyebabkan keandalan laporan keuangan menjadi menurun. Teori

keagenan menyatakan bahwa manajemen sebagai agen akan melakukan sebuah

perlakuan akuntansi yang dapat mengakselerasi laba perusahaan sesuai dengan

Page 9: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

9

motivasinya, bonus atau kompensasi. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap

keandalan laba yang dilaporkan oleh perusahaan (Seswanto, 2012).

Kualitas laba kemudian menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi para

investor berpengalaman ketika melakukan keputusan investasi. Laba yang

berkualitas menurut Penman (2001) dalam Wijayanti (2006) adalah laba yang

dapat mencerminkan kelanjutan laba (sustainable earnings) di masa depan, yang

ditentukan oleh komponen akrual dan kas yang dapat mencerminkan kinerja

keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Kemampuan laba dalam

mempertahankan kualitas labanya seringkali dihubungkan dengan konservatisme

akuntansi (Seswanto, 2012). Keberadaan konservatisme akuntansi membuat laba

menjadi dapat diprediksi sehingga akan membuat laba menjadi berkualitas

(Kazemi, 2011). Melihat betapa pentingnya informasi laba bagi investor dan

stakeholder lainnya, kemudian menjadi alasan yang mendorong manajemen

perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

Standar Akuntansi Keuangan digunakan sebagai dasar dan patokan oleh

pihak manajemen dalam penyusunan laporan keuangan. Penyusunan laporan

keuangan yang berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan memberikan

keleluasaan atau fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih dan menerapkan

metode serta estimasi akuntansi. Beragamnya metode yang dapat dipilih

ditambah dengan kondisi dunia bisnis yang tidak pasti menyebabkan pihak

manajemen berada dalam kondisi keragu-raguan dalam menentukan metode

akuntansi yang akan digunakan. Seorang manajer harus menerapkan prinsip

Page 10: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

10

akuntansi konservatis ketika dihadapkan dengan kondisi keragu-raguan

(Wardhani, 2008).

Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh

seorang akuntan yang mensyaratkan tingkat verifikasi yang lebih tinggi untuk

mengakui laba (good news in earnings) dibandingkan mengakui rugi (bad news

in earnings) (Basu, 1997). Konservatisme akuntansi dapat diartikan sebagai

prinsip kehati-hatian sehingga dalam aplikasinya di laporan keuangan manajemen

cenderung mengakui biaya serta kerugian lebih awal, menunda pengakuan

pendapatan serta laba, menilai aset dengan nilai lebih rendah, dan mengakui

kewajiban dengan nilai yang tinggi (Indrayati, 2010). Perbedaan persyaratan

verifikasi akuntansi terhadap laba dan kerugian menghasilkan nilai laba yang

dilaporkan menjadi lebih rendah atau diistilahkan dengan understatement.

Laporan keuangan understatement yang merupakan hasil dari penerapan

prinsip konservatisme akuntansi bertujuan untuk melindungi pemilik modal dan

kreditur dari tindakan oportunis manajemen serta menekan kemungkinan adanya

agency conflict (Watts, 2003a). Konservatisme akuntansi dianggap sebagai media

yang dapat mengurangi agency conflict karena dapat mengurangi asimetri

informasi antara pihak agen dan principal. Pihak agen yang dalam hal ini adalah

manajemen, memiliki akses langsung dan mengetahui informasi yang lebih

banyak dibandingkan dengan pihak principal. Manajer dapat saja memanfaatkan

kondisi ini untuk bertindak oportunis yang berujung pada tindakan yang dapat

menguntungkan pribadinya. Penerapan prinsip konservatisme akuntansi akan

menyebabkan jumlah laba yang dikendalikan oleh manajemen semakin kecil

Page 11: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

11

sehingga dapat menekan tindakan oportunistik manajemen untuk menikmati

sebanyak mungkin laba perusahaan.

Alasan diangkatnya topik penelitian terkait konservatisme akuntansi dilatar

belakangi oleh terjadinya fenomena konservatisme akuntansi baik di dalam

maupun di luar negeri. Fenomena pelanggaran konservatisme akuntansi tersebut

salah satunya dilakukan oleh Xerox Corporation dan PT. KAI (Mamesah dkk.,

2016). Pelanggaran terkait konservatisme akuntansi yang dilakukan kedua

perusahaan tersebut terbukti sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal

tersebut menandakan bahwa konservatisme akuntansi sangat penting untuk

diterapkan oleh tiap-tiap perusahaan. Fenomena pelanggaran prinsip

konservatisme akuntansi yang dilakukan oleh Xerox Corporation maupun PT.

KAI sama-sama terkait dengan waktu pengakuan pendapatan. Prinsip

konservatisme akuntansi mensyaratkan agar mengakui biaya serta kerugian lebih

awal dan menunda pengakuan pendapatan serta laba sampai pendapatan tersebut

terealisasi.

Pada kasus Xerox Corporation, manajemen perusahaan melakukan

pelanggaran prinsip konservatisme akuntansi dengan menggeser waktu

pengakuan pendapatan sehingga pelaporannya tidak dilakukan pada waktu yang

tepat. Manajemen perusahaan mengubah cara pengakuan pendapatan dari

penjualan mesin fotokopi yang dilakukan melalui perjanjian jangka panjang.

Berdasarkan prinsip konservatisme akuntansi seharusnya pada perjanjian jual beli

jangka panjang pengakuan pendapatan dilakukan sebagian demi sebagian selama

periode perjanjian. Kenyataannya manajemen Xerox Corporation justru

Page 12: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

12

mengakui pendapatan sekaligus pada periode awal ketika perjanjian ditanda

tangani, padahal ada sebagian pendapatan yang belum terealisasi. Pengakuan

pendapatan yang lebih besar ditahun pertama menyebabkan laba ditahun tersebut

menjadi lebih besar dari yang seharusnya, dan laba ditahun-tahun berikutnya

dicatat kurang dari yang seharusnya. Hal ini dilakukan oleh Xerox Corporation

untuk menyamakan target penjualan dengan penjualan sebenarnya. Bisa

dibayangkan apabila investor membeli saham perusahaan ditahun pertama, maka

harga yang dibayarkan akan lebih besar dibandingkan dengan nilai sebenarnya

karena manajemen Xerox memberikan gambaran yang salah atas kondisi

keuangan perusahaannya. Atas pelanggaran prinsip konservatisme akuntansi ini

menyebabkan Xerox Corporation didenda oleh SEC sejumlah US$ 10 juta dan

nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan mengalami

penurunan secara signifikan (Mamesah dkk., 2016).

Sementara fenomena pelanggaran prinsip konservatisme akuntansi yang

dilakukan oleh PT. KAI juga terkait dengan pengakuan pendapatan. Perusahaan

BUMN ini mencatat piutang tak tertagih sebagai pendapatan. Hal tersebut

berakibat fatal bagi perusahaan dimana PT. KAI mencatat keuntungan pada

laporan keuangannya sebesar Rp6.900.000.000, sementara kenyataannya

perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp63.000.000.000. Perbedaan persepsi

mengenai pengakuan pendapatan menjadi alasan terjadinya pelanggaran prinsip

konservatisme akuntansi ini. Ada yang berpendapat bahwa piutang tak tertagih

sudah bisa diakui sebagai pendapatan karena suatu waktu akan tertagih sebagai

pendapatan. Beberapa pihak berpendapat sebaliknya, yaitu bahwa piutang tak

Page 13: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

13

tertagih belum bisa diakui sebagai pendapatan dikarenakan faktor-faktor yang

membuatnya dapat diakui dan dicatat sebagai pendapatan belum terpenuhi

(Mamesah dkk., 2016).

Pelanggaran prinsip konservatisme akuntansi yang dilakukan oleh Xerox

Corporation dan PT. KAI yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian

baik itu dari segi finansial berupa denda dan penurunan harga saham, serta dari

segi nama baik atau citra perusahaan dimata masyarakat. Hal tersebut

membuktikan bahwa konservatisme akuntansi perlu mendapat perhatian lebih

oleh setiap perusahaan. Konservatisme dalam akuntansi ini mengimplikasikan

adanya persyaratan verifikasi yang asimetris antara pengakuan laba dan rugi

(Wardhani, 2008). Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat perbedaan dalam

verifikasi yang disyaratkan untuk pengakuan laba versus pengakuan rugi, maka

semakin tinggi tingkat konservatisme akuntansinya (Watts, 2003a).

Teori keagenan (agency theory) menjelaskan bahwa hubungan agensi

muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain

(agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang

pengambilan keputusan kepada agent tersebut (Jensen dan Meckling, 1976).

Salah satu wewenang yang didelegasikan oleh pemilik kepada pihak agen adalah

penetapan tingkat konservatisme yang diterapkan pada penyusunan laoran

keuangan. Penerapan tingkat konservatisme akuntansi antar perusahaan memiliki

tingkat yang berbeda-beda. Chi et al. (2007); Wardhani (2008); Indrayati (2010);

dan Widayati (2011) menemukan bahwa bahwa salah satu faktor yang menjadi

penentu tinggi-rendahnya penerapan konservatisme akuntansi adalah struktur

Page 14: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

14

kepemilikan institusional perusahaan. Rachmawati dan Triatmoko (2007)

menemukan hasil bahwa dalam hubungannya dengan fungsi pengawasan,

investor institusional diyakini memiliki kemampuan untuk memonitor tindakan

manajemen lebih baik dibandingkan investor individual. Investor institusional

lebih terfokus pada laba masa datang (future earnings) yang relatif lebih besar

dari laba sekarang. Investor institusional tergolong kedalam investor yang

berpengalaman (sophisticated) sehingga mereka akan melakukan monitoring

secara efektif dan cenderung skeptis terhadap tindakan dari pihak manajemen.

Proporsi kepemilikan institusional yang besar diharapkan mampu meningkatkan

fungsi pengawasan terhadap kinerja manajemen dan mendorong manajemen

untuk menerapkan prinsip akuntansi konservatif.

Struktur kepemilikan yang banyak digunakan di Asia termasuk Indonesia

adalah struktur kepemilikan terkonsentrasi. Menurut Claessens et al. (2002)

dalam Cahyani dan Sanjaya (2014), yang melakukan penelitian terkait dengan

struktur kepemilikan perusahaan di sembilan negara Asia menemukan bahwa

perusahaan-perusahaan publik di Asia mempunyai struktur kepemilikan

terkonsentrasi. Tarjo (2008) menegaskan bahwa saham perusahan yang

benar-benar dimiliki oleh publik hanya sekitar 14,40%. Selebihnya didominasi

oleh insider atau terkonsentrasi oleh pemilik institusional maupun individual.

Hasil-hasil riset sebelumnya mengenai pengaruh kepemilikan intistusional

pada konservatisme akuntansi menunjukkan hasil yang beragam. Wardhani

(2008) dan Indrayati (2010) dalam penelitiannya menemukan hasil bahwa

kepemilikan institusional berpengaruh positif pada konservatisme akuntansi.

Page 15: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

15

Hasil yang berbeda diperoleh oleh Chi et al. (2007) dimana kepemilikan

institusional berpengaruh negatif pada konservatisme akuntansi. Disisi lain

Pramana (2010) menemukan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh

pada konservatisme akuntansi. Inkonsistensi ini mengindikasikan bahwa hasil

penelitian terdahulu belumlah konklusif, sehingga menjadi alasan

ditambahkannya variabel mediasi. Mediasi terjadi jika secara teoritis prediktor

atau variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara tidak langsung

melalui paling tidak satu variabel intervening atau mediator (Baron dan Kenny,

1986). Menurut Suyana (2015) suatu variabel digunakan sebagai variabel mediasi

apabila secara teoritis variabel tersebut dapat memediasi hubungan antar variabel

independen dengan variabel dependen melalui hubungan tidak langsung.

Perbedaan dari variabel mediasi dan moderasi yaitu variabel mediator berada

dalam satu jalur hubungan, namun variabel moderasi berada di luar hubungan.

Variabel mediator dipengaruhi variabel independen dan selanjutnya

mempengaruhi variabel dependen, sedangkan variabel moderasi tidak

dipengaruhi oleh variabel independen, namun dapat mempengaruihi variabel

dependen.

Teori agensi menurut Jensen dan Meckling (1976) memisahkan antara fungsi

kepemilikan (ownership) yang dilakukan oleh pemilik dan fungsi pengendalian

(control) yang dilaksanakan oleh pihak agen. Pihak principal mempekerjakan

agen dengan tujuan mengatur tata kelola dan operasional perusahaan, termasuk

salah satunya penentuan tingkat konservatisme akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui

Page 16: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

16

bahwa terdapat mediator atau pihak perantara antara pemilik dan kebijakan yang

dibuat. Lebih lanjut, pihak yang berperan sebagai pemediasi tersebut adalah pihak

agen yakni dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial (khusus

untuk variabel kepemilikan manajerial memiliki dua fungsi sekaligus yakni

sebagai principal dan agen).

Alasan pemilihan variabel kepemilikan manajerial dibandingkan variabel

dewan direksi yang notabene merupakan manajemen murni yang tidak

merangkap tugas sebagai pemilik dan pengelola perusahaan adalah karena adanya

konflik agensi antara principal dan agen. Pihak pemilik mempunyai tujuan yaitu

memaksimumkan nilai perusahaan melalui penerapan prinsip akuntansi

konservatif, sedangkan disisi lain pihak dewan direksi berkeinginan untuk

menyejahterakan pribadinya sehingga memilih menerapkan prinsip akuntansi

agresif. Salah satu cara untuk menekan konflik agensi antara pemilik dan agen

adalah dengan menggabungkan fungsi kepemilikan dan pengelolaan perusahaan

dengan cara menyertakan agen sebagai pemegang saham perusahaan

(kepemilikan manajerial). Proses penyertaan pihak manajemen dalam

kepemilikan saham perusahaan dapat mengurangi tindakan oportunis manajemen

karena segala bentuk manfaat atau kerugian atas keputusan yang diambil akan

dirasakan secara langsung. Disamping itu, dengan menyertakan pihak manajemen

sebagai pemegang saham, dapat mengarahkan pada kesesuaian tujuan antara

manajemen dengan pemilik perusahaan. Wu (2006) menemukan bahwa manajer

dengan kepemilikan saham perusahaan yang tinggi akan lebih sejalan dengan

pemegang saham sehingga lebih mensyaratkan akuntansi yang lebih konservatif.

Page 17: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

17

Berdasarkan paparan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemilik perusahaan

tidak dapat secara langsung menentukan tingkat konservatisme akuntansi yang

diterapkan. Terdapat hubungan tidak langsung ketika pemilik ingin menentukan

tingkat konservatisme akuntansi yang diterapkan perusahaan, yakni melalui

dewan komisaris independen maupun kepemilikan manajerial terlebih dahulu.

Ahmed dan Duellman (2007); Indrayati (2010); dan Wardhani (2008)

menemukan bahwa tinggi-rendahnya penerapan konservatisme akuntansi

ditentukan oleh mekanisme good corporate governance yang berkaitan dengan

karakteristik dewan komisaris. Dewan komisaris memiliki tugas untuk

mengawasi kinerja dari direksi dan manajemen terkait kesesuaian antara

pelaksanaan tugas dan kebijakan yang telah ditetapkan. Dewan komisaris

mensyaratkan informasi yang berkualitas dalam menjalankan tugas

pengawasannya. Oleh karena itu, dewan komisaris akan cenderung menginginkan

penerapan prinsip akuntansi konservatif. Diharapkan melalui penerapan prinsip

konservatisme akuntansi dapat menghasilkan laporan keuangan yang andal dan

dapat dipercaya oleh investor. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan

bahwa karakteristik dari dewan komisaris perusahaan menentukan tingkatan

konservatisme akuntansi yang digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan

keuangan. Secara spesifik, karakteristik dewan komisaris yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah proporsi komisaris independen.

Definisi dari komisaris independen menurut Subhan (2011) adalah jabatan

yang tidak memiliki afiliasi dengan perusahaan atau pemegang saham. Proporsi

dewan komisaris independen dalam jumlah besar dapat mengefektifkan tugas dan

Page 18: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

18

peran mereka sehingga menghasilkan proses monitoring yang lebih ketat dan

cenderung mensyaratkan akuntansi yang konservatif. Selain itu, keberadaan

dewan komisaris independen juga dapat menciptakan proses pengelolaan yang

lebih objektif sehingga memberikan perlindungan dan rasa aman bagi para

pemegang saham dan menjadi sinyal positif bagi pasar dan calon investor baru.

Selain dewan komisaris, komponen dari good corporate governance yang

dapat mempengaruhi penerapan konservatisme akuntansi adalah kepemilikan

manajerial. Kepemilikan manajerial didefinisikan sebagai kepemilikan saham

oleh pihak manajemen perusahaan (Pramana, 2010). Kepemilikan saham

manajerial dapat mensejajarkan antara kepentingan pemegang saham dengan

manajer, karena manajer ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang

diambil dan menanggung risiko apabila ada kerugian yang timbul sebagai

konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Kepemilikan manajerial

akan mengarahkan pada kesesuaian tujuan antara pihak manajemen dengan

pemegang saham (Wardhani, 2008). Tujuan dari pemegang saham adalah

memaksimumkan nilai perusahaan, dan salah satu caranya adalah dengan

menyajikan laporan keuangan yang berkualitas melalui penerapan prinsip

akuntansi konservatif. Hasil penelitian Wu (2006) menemukan bahwa perusahaan

yang memiliki persentase kepemilikan manajerial yang tinggi menunjukkan pola

yang lebih konservatif dalam pelaporan pendapatannya. Alasannya karena

manajer dengan kepemilikan saham perusahaan yang tinggi akan lebih sejalan

dengan pemegang saham sehingga lebih mensyaratkan akuntansi yang lebih

konservatif.

Page 19: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

19

Terdapat dua tipe agency theory menurut Ali et al. (2007) dalam Fatmawati

(2013) yaitu teori agensi tipe 1 dan tipe 2. Pada penelitian ini, digunakan kedua

tipe dari teori agensi tersebut sebagai grand theory. Teori agensi tipe 1

didefinisikan sebagai kontrak kerja antara principal dan agen. Principal dengan

segala keterbatasannya tidak dapat menjalankan operasional perusahaan

sepenuhnya, sehingga melakukan kontrak kerja dengan memberikan kewenangan

kepada agen untuk mengatur tata kelola perusahaan, serta menetapkan dan

melaksanakan kebijakan termasuk salah satunya kebijakan terkait konservatisme

akuntansi. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa pihak agen memiliki

peranan sebagai perantara atau mediator antara pemilik dan kebijakan yang

dibuat. Agen pada penelitian ini diwakili oleh proporsi komisaris independen dan

kepemilikan manajerial. Hal tersebut yang menjadi alasan digunakannya variabel

proporsi dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial sebagai

pemediasi hubungan antara kepemilikan institusional dan konservatisme

akuntansi. Sementara teori agensi tipe 2 menyatakan bahwa konflik agensi antara

principal dan agen hanya terjadi pada perusahaan yang memiliki struktur

kepemilikan tersebar, yaitu di negara-negara Anglo-Saxon seperti Amerika dan

Inggris. Sementara untuk perusahaan dengan struktur kepemilikan terkonsentrasi

yang umumnya ditemukan pada perusahaan di Benua Asia, terjadi konflik agensi

tipe 2 yaitu antara pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas.

Pemegang saham mayoritas menggunakan kendalinya untuk menunjuk dan

mengendalikan dewan komisaris dan menentukan keputusan terkait pembagian

kepemilikan kepada manajemen perusahaan. Pemegang saham mayoritas

Page 20: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

20

memiliki kewenangan untuk menunjuk, memberhentikan, dan menentukan

jumlah, ukuran maupun proporsi dari dewan komisaris independen dan

kepemilikan manajerial.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan motivasi penelitian, maka rumusan

permasalahan penelitian ini adalah:

1) Apakah kepemilikan institusional berpengaruh pada proporsi dewan

komisaris independen?

2) Apakah kepemilikan institusional berpengaruh pada kepemilikan manajerial?

3) Apakah proporsi dewan komisaris independen berpengaruh pada

konservatisme akuntansi?

4) Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh pada konservatisme akuntansi?

5) Apakah proporsi dewan komisaris independen mampu memediasi pengaruh

kepemilikan institusional pada konservatisme akuntansi?

6) Apakah kepemilikan manajerial mampu memediasi pengaruh kepemilikan

institusional pada konservatisme akuntansi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh kepemilikan

institusional pada proporsi dewan komisaris independen.

Page 21: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

21

2) Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh kepemilikan

institusional pada kepemilikan manajerial.

3) Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh proporsi dewan

komisaris independen pada konservatisme akuntansi.

4) Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh kepemilikan manajerial

pada konservatisme akuntansi.

5) Untuk mendapatkan bukti empiris tentang kemampuan proporsi dewan

komisaris independen dalam memediasi pengaruh kepemilikan institusional

pada konservatisme akuntansi.

6) Untuk mendapatkan bukti empiris tentang kemampuan kepemilikan

manajerial dalam memediasi pengaruh kepemilikan institusional pada

konservatisme akuntansi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini mampu menjelaskan grand theory yang digunakan yakni

teori agensi. Teori agensi menyatakan bahwa pemilik mengangkat agen

untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan, termasuk salah satunya

membuat kebijakan yaitu kebijakan konservatisme akuntansi. Hasil

penelitian ini diharapkan mampu membuktikan benar atau tidak agen dapat

memediasi pengaruh kepemilikan institusi terhadap konservatisme akuntansi.

2) Manfaat Praktis

Page 22: ABSTRAK PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA ... · (Wardhani, 2008). Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki oleh seorang akuntan yang mensyaratkan

22

a. Bagi investor, sebagai bahan pertimbangan bahwa dewan komisaris

independen dan kepemilikan manajerial dapat mendukung implementasi

konservatisme akuntansi di perusahaan.

b. Bagi manajemen perusahaan, akan meyakinkan bahwa penerapan

prinsip konservatisme akuntansi sangat penting karena dapat

meningkatkan nilai informasi yang disajikan pada laporan keuangan.

c. Bagi masyarakat, sebagai tambahan informasi bahwa pemilik

perusahaan menggunakan kendali dan wewenangnya untuk tindakan

alignment atau entrenchment.