ABSTRAK -...

20

Transcript of ABSTRAK -...

Page 1: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan
Page 2: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE DAN ALIRAN KAS BEBASTERHADAP NILAI PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAANAUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEKINDONESIA

FITRIAUniversitas Lampung

Rasio leverage dapat menggambarkan sumber dana yang digunakan olehperusahaan dan risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Semakin besar leverageberarti semakin besar aktiva atau pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang.Perusahaan yang memiliki hutang yang semakin me mbesar akan beresiko padakebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan berakibat padareaksi pasar saham.Aliran kas bebas memiliki fungsi yang bila dilihat dari sisipemegang saham sebagai kelebihan kas lebih diutamakan untuk dibagikan kepadapara pemegang saham sebagai peningkatan kesejahteraan para pemegang saham.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruhleverage dan aliran kas bebas terhadap nilai pemegang saham pada perusahaan diIndonesia dalam satu model penelitian. Pengujian dilakukan terhadap 15 sampelperusahaan automotive and allied products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiauntuk periode 2007-2011.Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakananalisis regresi linier berganda yang diolah dengan Statistical Package for SocialSciences Versi 17.0.

Hasil pengujian dalam penelitian ini secara statistik membuktikan bahwa leveragedan aliran kas bebas berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham.

Kata kunci : leverage,aliran kas bebas, nilai pemegang saham.

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF THE LEVERAGE AND FREE CASH FLOW EFFECTTO THE NUMBER OF STOCK HOLDERS IN AUTOMOTIVE AND ALLIED

PRODUCT COMPANIES THAT HAVE BEEN REGISTEREDIN INDONESIAN STOCK EXCHANGE

FITRIAThe University Of Lampung

Leverage ratio can describe fund resources that are used by the company and therisks that are faced by the company. The bigger leverage means the bigger acti vesand company funds that come from obligations. The companies that have the big

Page 3: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan

obligations will have the risks to be bankrupt because their difficulties to paythese obligations. This case will cause the market reactions. Free cash flow hasthe function that if it is seen from the stock holders it is called the surplus cashthat is priority to be shared to the stock holders as their welfare increasing.

This research is intended to give the empirical evidence about the effect ofleverage and free cash flow to the number of stock holders in Indonesiancompanies in a type of research. The investigations were employed to 15automotive and allied product company samples that have been registered inIndonesian stock exchange in the period of 20017 -2011. Hypothesis testing wasdone by using double linier regression analysis that was processed by usingstatistical package for social science 17.0. version.

The statistic results of this research prove that leverage and free cash flow havethe negative effect to the number of stock holders.

Key words: leverage, free cash flow, the number of stock holder.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik melaluikeputusan atau kebijakan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan devidenyang tercermin dalam harga saham di pasar modal yang diterjemahkan sebagaiusaha untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang juga merupakan nilaipemegang saham. Nilai pemegang saham merupakan nilai ekuitas yang menjadibagian dari nilai perusahaan, yaitu nilai yang diberikan oleh pelaku pasar sahamterhadap kinerja perusahaan. Nilai tersebut merupakan apresiasi pasar saham jikaharga saham di atas nilai buku per lembar saham. Sebaliknya nilai tersebutmerupakan depresiasi pasar saham jika harga saham di bawah nilai buku perlembar saham.

Aliran kas bebas merupakan dana berlebih pada kas perusahaan yang biasanyadidistribusikan kepada para pemegang saham, sehingga aliran kas bebas yangtinggi mengindikasikan kinerja perusahaan yang tinggi. Leverage yang semakintinggi akan menimbulkan financial distress sehingga nilai perusahaan menurunmaka investor akan merespon negatif dan nilai perusahaan yang juga merupakannilai pemegang saham akan menurun, begitu pun sebaliknya. Hal tersebutmenyatakan bahwa ada keseimbangan antara manfaat dan pengorbanan dalamkaitannya dengan hutang. Sedangkan aliran kas bebas yang tinggimengindikasikan kinerja perusahaan yang tinggi. Hal ini dikarenakan aliran kasbebas mencerminkan keleluasaan pe rusahaan dalam melakukan investasitambahan, melunasi hutang, membeli saham atau menambah likuiditas.

Pada penelitian terdahulu, Tarjo (2010) tentang pengaruh konsentrasi kepemilikaninstitusional dan leverage terhadap manajemen laba, nilai pemegang saham serta

Page 4: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan

cost equity capital menyimpulkan bahwa konsentrasi kepemilikan institusionalberpengaruh negatif terhadap manajemen laba namun berpengaruh positifterhadap nilai pemegang saham dan cost equity capital, sedangkan leverageberpengaruh positif terhadap manajemen laba dan berpengaruh negatif terhadapnilai pemegang saham.

Pada penelitian Arieska dan Gunawan (2011) pengaruh aliran kas bebas dankeputusan pendanaan terhadap nilai pemegang saham dengan set kesempataninvestasi dan dividen sebagai variabel moderasi menyimpulkan bahwa aliran kasbebas yang tinggi akan berdampak positif terhadap hubungan aliran kas bebasdengan nilai pemegang saham apabila disertai dengan kenaikan pembayarandividen, dividen dapat memoderasi pengaruh positif aliran kas beba s terhadapnilai pemegang saham.

Berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu yang ditemukan tidak menelitileverage dan aliran kas bebas secara bersamaan terhadap nilai pemegang saham.Penelitian ini akan meneliti tentang pengaruh dari leverage dan aliran kas bebassebagai variabel independen terhadap nilai pemegang saham sebagai variabeldependen pada Perusahaan Automotive And Allied Products yang terdaftar diBursa Efek Indonesia dari tahun 200 7-2011.

Maka berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, penulis tertarik untukmelakukan penelitian dengan judul “ Analisis Pengaruh Leverage Dan AliranKas Bebas Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan AutomotiveAnd Allied Products Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”

1.2 Permasalahan

1.2.1 Rumusan Masalah

Leverage dapat meningkatkan nilai pemegang saham apabila hutang dapatdigunakan secara efektif. Penggunaan secara efektif ini akan menghasilkan profityang akhirnya berdampak pada meningkatnya nilai pemegang saham. Rasioleverage dapat menggambarkan sumber dana yang digunakan oleh perusahaandan risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Semakin besar leverage berarti semakinbesar aktiva atau pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang. Perusahaanyang memiliki hutang yang semakin te rus membesar akan beresiko padakebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan berakibat padareaksi pasar saham.

Aliran kas bebas merupakan dana berlebih pada kas perusahaan yang biasanyadidistribusikan kepada para pemegang saham . Apabila aliran kas bebas lebihdiutamakan untuk dibagikan kepada para pemegang saham maka akan terjadipeningkatan kesejahteraan bagi para pemegang saham, dan tidak menutupkemungkinan ini akan berdampak pada meningkatnya nilai pemegang saham.Aliran kas bebas memiliki dua fungsi yang berbeda bila dilihat dari sisi pemegangsaham dan sisi manajer. Bagi pemegang saham, aliran kas bebas sebagaikelebihan kas lebih diutamakan untuk dibagikan kepada para pemegang saham

Page 5: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan
Page 6: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan
Page 7: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan
Page 8: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan

Pengertian di atas memiliki makna yang sama, yaitu menjelaskan adanya danayang berlebih di perusahaan yang seharusnya didistibusikan kepada parapemegang saham. Keputusan pendistribusian ini sangat dipengaruhi olehkebijakan manajemen. Semakin besar aliran kas bebas yang tersedia dalam suatuperusahaan maka semakin sehat perusahaan tersebut karena memiliki kas yangtersedia untuk pertumbuhan, pembayara n utang dan dividen.

2.2.2 Variabel-variabel Pembentuk Aliran Kas Bebas

Dalam penelitian ini, aliran kas bebas diukur dengan menggunakan formula yangdigunakan oleh Ross et al (2000) dalam Alfajri (2009), yaitu denganmenggunakan variabel-variabel pembentuk sebagai berikut :a. Aliran Kas OperasiAliran kas operasi adalah kas yang berasal dari kegiatan utama perusahaan selaindari kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan. Saldo aliran kas operasi dapatdilihat pada Laporan Arus Kas perusahaan yang bersangkutan.b. Pengeluaran Modal BersihPengeluaran modal bersih diukur dengan mengurangkan nilai aktiva tetap akhirdengan nilai aktiva tetap awal pada tahun yang sama.c. Modal Kerja BersihModal kerja bersih diukur dengan mengurangkan nilai aktiva lancar dengan utanglancar pada tahun yang sama.

2.3 Nilai Pemegang Saham

2.3.1 Pengertian Nilai Pemegang Saham

Brigham and Houston (1999) dalam Tarjo (2010) mendefinisikan nilai pemegangsaham yaitu nilai yang diberikan oleh pelaku pasar saham terhadap kinerjaperusahaan. Nilai tersebut merupakan apresiasi pasar saham jika harga saham diatas nilai buku per lembar saham. Sebaliknya nilai tersebut merupakan depresiasipasar saham jika harga saham di bawah nilai buku per lembar saham. Hargasaham perusahaan merupakan reaksi pasar terhadap keseluruhan kondisiperusahaan yang juga merupakan sebagai cerminan nilai pemegang saham yangdiwujudkan dalam bentuk harga saham.

Dalam studi ini nilai pemegang saham diukur dengan menggunakan rumus dariBrigham dan Houston (1992) dalam Tarjo (2010) yaitu nilai pasar per lembarsaham terhadap nilai buku per lembar saham.

2.3.2 Variabel-variabel Pembentuk Nilai Pemegang Saham

Nilai pemegang saham dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rumusBrigham and Houston (1999:92) dalam Tarjo (2010) yang terdiri dari variabel-variabel pembentuk sebagai berikut :a. Harga Pasar Per Lembar SahamMenurut Hery (2011:273) harga pasar saha m terbentuk sebagai hasil interaksiantara pembeli dan penjual. Ketika saham dijual dengan harga di bawah nilai

Page 9: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan

nominal (nilai pari), maka saham tersebut dikatakan dijual dengan diskonto(disagio). Sebaliknya, ketika saham dijual dengan harga di atas nilai nominal,maka saham tersebut dikatakan dijual dengan premium (agio). Harga pasar perlembar saham pada penelitian ini menggunakan harga pasar per 31 Desembertahun 2008-2011.

b. Nilai Buku Per Lembar SahamMenurut Munawir (2001), nilai buku per lembar saham menunjukkan jumlahrupiah aktiva perusahaan yang menjadi hak setiap lembar saham. Sedangkanmenurut Subramanyam and Wild (2010) nilai buku per lembar saham merupakanangka per lembar yang berasal dari likuidasi perusahaan pada jumlah yangdilaporkan dalam neraca.

2.4 Pengembangan Hipotesis

H1 : Leverage berpengaruh positif terhadap nilai pemegang saham .

H2 : Aliran kas bebas berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham .

3. METODE PENELITIAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Datatentang neraca, modal saham dan arus kas berasal dari laporan keuangan tahunanauditan dari Bursa Efek Indonesia dengan periode tahun 2 007, 2008, 2009, 2010dan 2011.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Dajan (1986) dalam Rizan (2011), Populasi adalah keseluruhan unsur -unsur yang memiliki satu atau beberapa karakteristik yang sama. Berdasarkanpengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalahsekumpulan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dengan kuantitasdan karakteristik tertentu yang berkaitan dengan penelitian.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Automotive AndAllied Products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 200 7-2011dengan periode tahun yang digunakan untuk penelitian ini empat pasang tahun.

3.2.2 Pemilihan Sampel Data

Pengertian sampel menurut Dajan (1986) dalam Rizan (2011), adalah elemen daripopulasi yang dipilih secara cermat sebagai subjek pengukuran yang dapatmenjadi dasar penarikan kesimpulan tentang seluruh populasi .

Page 10: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan
Page 11: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan
Page 12: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan

(naik turunnya) variabel dependen secara bersama -sama digunakan koefisiendeterminasi (r2). Tetapi untuk model regresi yang memiliki lebih dari dua variabelindependen maka digunakan adjusted r 2 sebagai koefisien determinasi. Nilaikoefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai r 2 yang kecil berartikemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependenamat terbatas. Penafsiran hubungan yang terjadi antara variabel independen danvariabel dependen dari koefisisen korelasi baik parsial maupun serentakdiperlukan suatu batasan seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 1. Pedoman Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien KorelasiInterval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah0,20 – 0,399 Rendah0,40 – 0,599 Sedang atau Cukup0,60 – 0,799 Kuat0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Ridwan. 2003.

3.5 Alat Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisi s regresilinier berganda. Untuk mengolah data digunakan program SPSS 17 agar didapathasil penelitian yang akurat, karena peneliti menggunakan data yang dikumpulkansecara cross section dan diikuti periode waktu tertentu. Untuk penelitian inivariabel dependen (nilai pemegang saham) dapat diprediksi oleh variabelindependennya (leverage dan aliran kas bebas) dengan persamaan regresi :

Y = a + β1X1 + β2X2 + eDimana :Y = Nilai Pemegang Sahama = Angka Konstantaβ1, β2 = Koefisien regresiX1 = LeverageX2 = Aliran Kas Bebase = Kesalahan residu sekuritas

3.6 Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda dapat sebagai model yang baik apabila modeltersebut memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut dengan asumsiklasik. Ada beberapa asumsi klasik yang harus dilakukan terhadap suatu modelregresi tersebut, yaitu :

1. Uji NormalitasUji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel residual memilikidistribusi normal. Sebagai dasar bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilairesidual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka modelregresi dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang ada. Data yang

Page 13: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan

digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidakdengan menggunakan analisis grafik. Dasar dari pengambilan keputusan untukgrafik normal yaitu:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garisdiagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidakmemenuhi asumsi normalitas.

2. Uji MultikolinieritasMultikolinieritas berarti variabel independen yang satu dengan variabelindependen yang lain dalam model regresi memiliki hubungan yang kuat.Multikolinieritas adalah suatu kondisi di mana terjadi korelasi yang kuat antaravariabel- variabel bebas (X) yang diikutsertakan hanya satu. Model regresi yangbaik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabelbebas saling berkorelasi maka variabel -variabel ini tidak orthogonal. Variabelorthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara sesama variabel bebassama dengan nol. Ciri-ciri model regresi mengalami multikolinieritas, yaitu :a. Terjadi perubahan yang berartipada koefisien model regresi (missal, nilainya

menjadi lebih besar atau lebih kecil) apabila dilakukan penambahan ataupengeluaran sebuah variabel bebas dari model regresi.

b. Diperoleh nilai R-square yang besar, sedangkan koefisien regresi tidaksignifikan pada uji parsial.

c. Tanda (+ atau -) pada koefisien model regresi berlawanan dengan yangdisebutkan dalam teori atau logika. Misal, pada teori atau logika seharusnya b1bertanda (+), namun yang diperoleh justru bertanda ( -).

d. Nilai standar error untuk koefisien regresi menjadi lebih besar dari yangsebenarnya.

Untuk mendeteksi apakah model regresi mengalami multikolinieritas, dapatdiperiksa menggunakan VIF (Variance Inflation Factor ). Nilai VIF>10 berartiterjadi multikolinieritas serius di dalam model regresi . Besarnya VIF dirumuskan :

VIF = 1 / Tolerance

3. Uji AutokorelasiUji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah kesalahan pengganggu padaperiode tertentu berkolerasi dengan kesalahan pengganggu pada periode lainnya.Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun berkaitansatu sama lainnya. Dalam penelitian ini untuk menguji a da tidaknya autokorelasiyaitu dengan uji statistik Durbin -Watson.

Tabel 2. Ketentuan AutokorelasiHipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positifTidak ada autokorelasi positifTidak ada autokorelasi negatifTidak ada autokorelasi negatifTidak ada autokorelasi positif/negatif

TolakTak ada kep.

TolakTak ada kep.

Terima

0 < d < dLdL ≤ d ≤ dU

4 - dL < d < 44 - dU ≤ d ≤ 4 - dL

dU < d < 4 - dUSumber :Gujarati, 2006.

Page 14: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan

4. Uji HeteroskedastisitasHeteroskedastisitas berarti terjadi varian yang tidak sama untuk variabelindependen yang berbeda. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas(residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap). Dalam penelitian ini,deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagrampencar dengan ketentuan sebagai berikut:1. Jika titik-titik pada diagram pencar membentuk pola tertentu yang teratur maka

mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.2. Jika pada diagram pencar tidak a da pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.7 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan nilai signifikan level sebesar 5% untuk mengetahuiapakah ada pengaruh nyata dari variabel independen terhadap variabel dependen.Kriteria dari pengujian ini yaitu :1. Level signifikan (Sig.) > 0,05 ; hal tersebut berarti H 0 diterima dan H1 ditolak.2. Level signifikan (Sig.) ≤ 0,05 ; hal tersebut berarti H 0 ditolak dan H1 diterima.3. Level signifikan (Sig.) > 0,05 ; hal tersebut berarti H 0 diterima dan H2 ditolak.4. Level signifikan (Sig.) ≤ 0,05 ; hal tersebut berarti H 0 ditolak dan H2 diterima.

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif

H1 : Leverage berpengaruh positif terhadap nilai pemegang saham.Pengujian terhadap hipotesis ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (B)adalah -0.012, berarti setiap penambahan 1 leverage, maka nilai pemegang sahamturun -0.012. Kolom Sig (significance) sebesar 0.997 menunjukkan bahwa p-valuelebih besar dari 0.05, maka Ha 1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa leverageberpengaruh negatif (tidak signifikan) terhadap nilai pemegang saham .

H2 : Aliran kas bebas berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham .Pengujian terhadap hipotesis ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (B)adalah -1.026E-12, berarti setiap penambahan 1 aliran kas bebas, maka nilaipemegang saham turun -1.026E-12. Kolom Sig (significance) sebesar 0.000menunjukkan bahwa p-value lebih kecil dari 0.05, maka Ha 2 diterima. Jadi dapatdisimpulkan bahwa aliran kas bebas berpengaruh negatif (signifikan) terhadapnilai pemegang saham.

4.2 Pembahasan Hasil Pengujian

3.1.1 Leverage

Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa secara statistik leverage berpengaruhnegatif dan signifikan terhadap peningkatan nilai pemegang saham. Hal ini berartisetiap terjadi peningkatan pada jumlah leverage akan terjadi penurunan pada nilai

Page 15: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan

pemegang saham. Dengan kata lain, semakin tinggi leverage maka semakinrendah nilai pemegang saham.

Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Kinsman dan Newman (1998)dalam Tarjo (2010) tentang pengaruh konsentrasi kepemilikan institusional danleverage terhadap manajemen laba, nilai pemegang saham serta cost equity capitalmenyimpulkan bahwa konsentrasi kepemilikan institusional berpengaruh negatifterhadap manajemen laba namun berpengaruh positif terhadap nilai pemegangsaham dan cost equity capital, sedangkan leverage berpengaruh positif terhadapmanajemen laba dan berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham.Penelitian Tarjo (2010) menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat hutangternyata berkorelasi negatif dengan kinerja perusahaan, hasil penelitian ini jugamenjelaskan bahwa semakin tinggi tingk at hutang maka akan berakibat padalikuiditas pasar saham yang menjadi rendah. Ini mengindikasikan bahwa 15perusahaan yang dijadikan sampel penelitian tidak menggunakan leverage atauhutang secara efektif, sehingga menurunkan nilai perusahaan, ini berakib at padareaksi negatif yang diberikan oleh pasar saham sehingga menurunkan hargasaham dan volume penjualan saham. Hal tersebut yang kemudian menurunkannilai pemegang saham. Ini memberikan kesimpulan bahwa perusahaan yangmemiliki hutang yang terlalu besa r berarti saham perusahaan tersebut kurangdiminati oleh para investor dan perusahaan tersebut kesulitan mencari pendanaanmelalui penjualan saham di pasar saham, yang dikarenakan hutang perusahaanyang banyak nantinya tidak hanya membebani perusahaan tapi juga akanmembebani para investor.

3.1.2 Aliran Kas Bebas

Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa secara statistik aliran kas bebasberpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap peningkatan nilai pemegangsaham. Hal ini berarti setiap terjadi peningkatan pada jumlah aliran kas bebasakan terjadi penurunan pada nilai pemegang saham. Dengan kata lain, semakintinggi aliran kas bebas maka semakin rendah nilai pemegang saham.

Pengaruh aliran kas bebas pada peneliti an ini hasilnya aliran kas bebasberpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham, tidak berpengaruh signifikanterhadap nilai pemegang saham. Seperti pada penelitian Arieska dan Gunawan(2011) tentang pengaruh aliran kas bebas dan keputusan pendanaan ter hadap nilaipemegang saham dengan set kesempatan investasi dan dividen sebagai variabelmoderasi yang menyimpulkan bahwa aliran kas bebas yang tinggi akanberdampak positif terhadap hubungan aliran kas bebas dengan nilai pemegangsaham apabila disertai dengan kenaikan pembayaran dividen karena kebijakan inimenunjukkan pengurangan kebijakan manajemen untuk investasi yang berlebihan.Ini mengindikasikan bahwa pada penelitian ini dalam hal pengalokasian aliran kasbebas ada kemungkinan bahwa perusahaan -perusahaan yang dijadikan sampelpenelitian ini menggunakannya untuk kepentingan yang lain bukan untukmenaikan dividen, yaitu kepentingan yang sering bertentangan dengankepentingan pemegang saham. Hal tersebut yang kemudian membuat minat untukberinvestasi dari para investor menjadi rendah.

Page 16: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwaleverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai pemegang saham .Sedangkan aliran kas bebas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadapnilai pemegang saham.

2. Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa setiapterjadi peningkatan pada jumlah leverage dan aliran kas bebas maka akanterjadi penurunan pada jumlah nilai pemegang saham. Se makin tinggi leveragedan aliran kas bebas maka nilai pemegang saham akan semakin rendah.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Pemilihan objek penelitian hanya menggunakan perusahaan Automotive AndAllied Products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2011saja.

2. Penelitian ini hanya menguji variabel -variabel leverage, aliran kas bebasterhadap nilai pemegang saham. Variabel -variabel lain yang mungkinberpengaruh juga terhadap peningkatan nilai pemegang saham tidak diujidalam penelitian ini.

3. Periode penelitian yang digunakan hanya terbatas 4 pasang tahun yangberhubungan. Karena pada penelitian ini variabel independen pada tahun yangditeliti berpengaruh pada variabel dependen tahun yang berikutnya. Periodewaktu yang terbatas tersebut tentunya mempenga ruhi hasil penelitian ini.

5.3 Saran

1. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan untuk menggunakanobjek penelitian seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI, sehingga dapatdilihat generalisasi teori secara valid.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan beberapa variabel lainyang mungkin mempengaruhi peningkatan nilai pemegang saham padaperusahaan-perusahaan go public agar memberikan pemahaman yang semakinlengkap mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan nilaipemegang saham.

DAFTAR PUSTAKA

Alfajri, Riza. 2009. Analisis Pengaruh Kebijakan Deviden Dan Aliran Kas BebasTerhadap Tingkat Leverage Perusahaan. Universitas Lampung, BandarLampung.

Arieska, Metha dan Gunawan, Barbara. 2011. Pengaruh Aliran Kas Bebas DanKeputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Dengan SetKesempatan Investasi Dan Dividen Sebagai Variabel Moderasi . JurnalAkuntansi Dan Keuangan. Vol.13. No. 1. Hal.13-23

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta, Bandung.

Page 17: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan
Page 18: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan
Page 19: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan
Page 20: ABSTRAK - fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/18122012-0441031188.pdf.pdf · kebangkrutan akibat dari kesulitan membayar hutang, hal ini akan