ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2

13
  ABSTRAK  Peranan seorang pemimpin penting untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan termasuk organisasi terutama berkaitan dengan peningkatan kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung  jawab masing-masing d alam rangka mewujud kan tujuan organisasi. Keterlibatan atasan dalam pekerjaan dan power kepemimpinan yang efektif dibutuhkan pemimpin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Power adalah Kemampuan suatu pihak (orang/bagian) dalam organisasi untuk mempengaruhi (memaksa) pihak lain, agar menjalankan perintah atau menjalankan sesuatu (yang sebenarnya tidak diinginkan oleh pihak yang dipengaruhi) untuk mencapai suatu tujuan sesuai kehendak pihak yang memiliki power. Kepemimpinan adalah kemampuan tiap pimpinan di dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya sedemikian rupa sehingga para bawahannya bekerja dengan gairah, bersedia bekerjasama dan mempunyai disiplin tinggi, dimana para bawahan diikat dalam kelompok secara bersama-sama dan mendorong mereka ke suatu tujuan tertentu Suatu perusahaan akan meningkat kinerjanya bila adanya kerjasama dan hubungan yang  baik antara pimp inan dan karyawannya. Karena dengan meningkatkan kiner ja karyawan otomatis akan meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk menunjang keberhasilan fungsi manajemen dalam organisasi perusahaan, tentunya dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat melaksanakan tugas atau fungsi manajemen. BAB I PENDAHULUAN  A. Latar Belakang Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, t etapi tanpa dukungan sumber daya manusia  yang andal kegiatan perus ahaan tidak akan tersel esaikan dengan baik. Ha l ini menunjukkan  bahwa sumber da ya manusia merupa kan kunci pokok y ang harus diperhati kan dengan segala kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah. Peranan seorang atasan / pemimpin mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai karena kepemimpinan yang efektif memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Pemimpin harus dapat memobilisasi sebuah tim, proses pekerjaan harus dapat

Transcript of ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 1/13

 

 ABSTRAK  

Peranan seorang pemimpin penting untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan

termasuk organisasi terutama berkaitan dengan peningkatan kinerja pegawai dalam

melaksanakan pekerjaannya. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai

seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung

 jawab masing-masing dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.Keterlibatan atasan dalam pekerjaan dan power kepemimpinan yang efektif dibutuhkan

pemimpin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan

organisasi atau perusahaan.

Power adalah Kemampuan suatu pihak (orang/bagian) dalam organisasi untuk 

mempengaruhi (memaksa) pihak lain, agar menjalankan perintah atau menjalankan

sesuatu (yang sebenarnya tidak diinginkan oleh pihak yang dipengaruhi) untuk mencapai

suatu tujuan sesuai kehendak pihak yang memiliki power.

Kepemimpinan adalah kemampuan tiap pimpinan di dalam mempengaruhi dan

menggerakkan bawahannya sedemikian rupa sehingga para bawahannya bekerja dengan

gairah, bersedia bekerjasama dan mempunyai disiplin tinggi, dimana para bawahan diikatdalam kelompok secara bersama-sama dan mendorong mereka ke suatu tujuan tertentu

Suatu perusahaan akan meningkat kinerjanya bila adanya kerjasama dan hubungan yang

 baik antara pimpinan dan karyawannya. Karena dengan meningkatkan kinerja karyawan

otomatis akan meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk menunjang keberhasilan fungsi

manajemen dalam organisasi perusahaan, tentunya dibutuhkan seorang pemimpin yang

dapat melaksanakan tugas atau fungsi manajemen.

BAB I

PENDAHULUAN 

 A. Latar BelakangMasalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi perusahaan

untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran

utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung dengan sarana dan

prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia

 yang andal kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan

 bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan

segala kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan

keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh,

mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas semakin

mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah.Peranan seorang atasan / pemimpin mempunyai peran yang sangat penting dalam

meningkatkan kinerja pegawai karena kepemimpinan yang efektif memberikan pengarahan

terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok 

orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam

rangka mewujudkan tujuan organisasi.

Pemimpin harus dapat memobilisasi sebuah tim, proses pekerjaan harus dapat

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 2/13

 

dikembangkan dan proses sumber daya manusia harus menjadi fokus utama. Perubahan

dan peningkatan peran fungsi sumber daya manusia sangat esensial untuk mendukung

keberhasilan organisasi.

Pengelolaan sumber daya manusia terkait dan mempengaruhi kinerja organisasional

dengan cara menciptakan nilai atau menggunakan keahlian sumber daya manusia yang

 berkaitan dengan praktek manajemen dan sasarannya cukup luas, tidak hanya terbataskaryawan oiperasional semata, namun juga meliputi tingkatan manajerial.

Sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi banyak dipengaruhi oleh perilaku para

pesertanya (partisipannya) atau aktornya. Keikutsertaan sumber daya manusia dalam

organisasi diatur dengan adanya pemberian wewenang dan tanggung jawab. Merumuskan

 wewenang dan tanggung jawab yang harus dicapai karyawan dengan standar atau tolak 

ukur yang telah ditetapkan dan disepakati oleh karyawan dan atasan. Karyawan bersama

atasan masing-masing dapat menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang harus

dicapai serta menilai hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu tertentu.

Untuk mewujudkan sikap kerja pegawai yang baik, diperlukan berbagai cara yang dapat

dilakukan oleh seorang pemimpin suatu organisasi yaitu dengan menggunakan gayakepemimpinan yang tepat.

Peranan seorang pemimpin penting untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan

termasuk organisasi terutama berkaitan dengan peningkatan kinerja pegawai dalam

melaksanakan pekerjaannya. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai

seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung

 jawab masing-masing dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.

Keterlibatan atasan dalam pekerjaan dan power kepemimpinan yang efektif dibutuhkan

pemimpin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan

organisasi atau perusahaan. Dengan demikian, keterlibatan dan power atasan dalam

keterlibatan pekerjaan dapat menjadi pedoman yang baik dalam peningkatan kinerjapegawai . Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dalam

makalah ini penulis mengambil judul :” Dampak Keterlibatan Dalam Pekerjaan Dan Power

 Yang Digunakan Atasan Terhadap Kinerja Sumber Daya Insani” 

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di identifikasikan masalah sebagai

 berikut :

1. Pengaruh Keterlibatan dan Power Atasan terhadap Kinerja Sumber Daya Insani

2. Peningkatan Kinerja Sumber Daya Insani Melalui Keterliban dan Power Atasan

antara Tingkat Absensi dan Stres dalam peningkatan kinerja pegawai.

C. Pembahasan Masalah

Berdasarkan identifkasi masalah diatas maka dalam makalah ini akan dijelaskan sebagai

 berikut :

1. Pengertian Keterlibatan dan Power Atasan, Pendekatan Power, Macam-macam Power

2. Pengertian dan Definisi Kepemimpinan

3. Pengertian Kinerja dan Sumber Daya Insani, Penilaian dan Tujuan Kinerja.

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 3/13

 

4. Pembahasan Dampak Keterlibatan Dalam Pekerjaan Dan Power Yang Digunakan Atasan

Terhadap Kinerja Sumber Daya Insani.

BAB II

LANDASAN TEORI

PENGERTIAN KETERLIBATAN DAN POWER ATASAN dan KINERJA SUMBER 

DAYA INSANI

Sumber Daya Insani merupakan faktor produksi yang tidak dapat diabaikan dan

merupakan aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari

setiap aktivitas organisasi, bahkan menempati posisi yang amat strategis dalam

mewujudkan tersedianya barang atau jasa, dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi

atau perusahaan. Untuk menunjang keberhasilan fungsi manajemen dalam organisasi

perusahaan, tentunya dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat melaksanakan tugas atau

fungsi manajemen. Karena merekalah yang memiliki daya kemampuan mempengaruhi dan

menggerakan manusia lainnya untuk bekerja mencapai tujuan. Peranan dan Keterlibatanatasan / pimpinan dalam setiap organisasi atau perusahaan sekecil apa pun tingkat

kepemimpinannya, sangatlah penting dalam mengembangkan dan meningkatkan

produktivitas organisasi atau perusahaan tersebut.

 A. Keterlibatan dan Power Atasan

Definisi dari Power adalah Kemampuan suatu pihak (orang/bagian) dalam organisasi untuk 

mempengaruhi (memaksa) pihak lain, agar menjalankan perintah atau menjalankan

sesuatu (yang sebenarnya tidak diinginkan oleh pihak yang dipengaruhi) untuk mencapai

suatu tujuan sesuai kehendak pihak yang memiliki power.

Pendekatan Power

• Intangible, tapi pengaruhnya bisa dirasakan 

• Terjadi dalam hubungan antara 2 atau lebih pihak, bisa terjadi ke arah vertikal atau

horisontal

• Tidak harus digunakan agar terasa, cukup potensialnya saja sudah bisa dirasakan bahwa

ada pihak yang memiliki power

Macam-macam Power

• Top (Power Pimpinan Puncak  

• Midle (Power sepanjang hirarki 

• Low (Power bagi tingkat paling rendah) 

Power Pimpinan Puncak 

• Hirarki formal di puncak organisasi memberikan power & otoritas kepada pimpinan

puncak, yang berasal dari beberapa sumber:

• Posisi Formal: Beberapa jenis kewenangan secara formal diberikan kepada Pimpinan

Puncak karena posisinya secara resmi sebagai puncak organisasi

• Penguasaan Sumber: Pimpinan Puncak memiliki kewenangan untuk menetapkan

pembagian (distribusi) berbagai jenis sumber ke bawah, sehingga bisa digunakan untuk 

memberikan reward atau punishment untuk menciptakan ketergantungan

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 4/13

 

 

Pengertian Dan Definisi Kepemimpinan

Menurut Kerlinger dan Padhazur (1987), kepemimpinan adalah kemampuan tiap pimpinan

di dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya sedemikian rupa sehingga para

 bawahannya bekerja dengan gairah, bersedia bekerjasama dan mempunyai disiplin tinggi,

dimana para bawahan diikat dalam kelompok secara bersama-sama dan mendorongmereka ke suatu tujuan tertentu. Susilo (1998) menyatakan bahwa kepemimpinan

merupakan keseluruhan aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang-orang agar mau

 bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama.

Perkataan pemimpin atau leader memiliki berbagai pengertian. Pemimpin merupakan

dampak interaktif dari faktor individu atau pribadi dengan faktor situasi. Karjadi (1983)

mendefinisikan pemimpin adalah orang yang mampu menggerakkan orang-orang lain agar

orang-orang dalam suatu organisasi yang telah direncanakan dan disusun terlebih dahulu

dalam suasana moralitas yang tinggi, dengan penuh semangat dan kegairahan dapat

menyelesaikan pekerjaannya masing-masing dengan hasil yang diharapkan. Sedangkan

menurut Wahjosumidjo (1984), kepemimpinan adalah proses antar hubungan atauinteraksi antara pemimpin, bawahan dan situasi.

Definisi kepemimpinan

Sehubungan dengan kepemimpinan Bennis (1959:259) menyimpulkan : "selalu tanpaknya,

konsep tentang kepemimpinan menjauh dari kita atau muncul dalam bentuk lain yang lagi-

lagi mengejek kita dengan kelicinan dan kompleksitasnya. dengn demikian kita mendptkan

sutu proliferasi dari istlah-istilah yang tak habis-habisnya harus dihadapi... dan konsep

tersebut tetap tidak didefinisikan dengan memuaskan".

Garry Yukl (1994:2) menyimpulkan definisi yang mewakili tentang kepemimpinan antara

lain sebagai berikut :

• Kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitassuatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (share goal) (Hemhill& Coons,

1957:7)

• Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi

tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa

tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961:24)

• kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan

interaksi (Stogdill, 1974:411)

• kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada diatas

kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi (Katz & Kahn, 1978:528)

• kepeimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasikearah pencapaian tujuan (Rauch & Behling, 1984:46)

• kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap

usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang dinginkan

untuk mencapai sasaran (Jacob & Jacques, 1990:281)

• para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberi kontribusi yang efektif 

terhadap orde sosial dan yang diharapkan dan dipersepsikan melakukannya (Hosking,

1988:153)

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 5/13

 

• Kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang

sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas

serta hubungan-hubungan didalam sebuah kelompok atau organisasi (Yukl, 1994:2)

B. Pengertian Kinerja Sumber Daya Insani.

• Pengertian Kinerja Pengertian Kinerja yaitu suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang karyawan diartikan

untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67)

dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian

kinerja sebagai berikut :

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikanya.

Selanjutnya peneliti juga akan mengemukakan tentang definisi kinerja karyawan menurut

Bernandin & Russell (1993:135) yang dikutip oleh Faustino cardoso gomes dalam bukunya

 yang berjudul Human Resource Management,

Performansi adalah catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu ataukegiatan selama periode waktu tertentu.

Sedangkan Veithzal Rivai (2006:309) mengatakan bahwa kinerja merupakan perilaku nyata

 yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai

dengan perannya dalam perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas mengungkapkan bahwa dengan hasil kerja yang dicapai

oleh seorang karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan dapat dievaluasi tingkat kinerja

pegawainya, maka kinerja karyawan harus dapat ditentukan dengan pencapaian target

selama periode waktu yang dicapai organisasi.

• Penilaian Kinerja 

Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci gunamengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau

program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian

kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara

keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang

 bagaimana kinerja karyawan.

• Menurut Bernardin dan Russel ( 1993 : 379 ) “ A way of measuring the contribution of 

individuals to their organization “. Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi

individu ( karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.

• Menurut Cascio ( 1992 : 267 ) “penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau deskripsi

 yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang atau suatukelompok”. 

• Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) “penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang

dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang tenaga

kerja, termasuk potensi pengembangannya”. 

• Menurut Henry Simamora ( 338 : 2004 ) “ penilaian kinerja adalah proses yang dipakai

oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan”. 

Tujuan Penilaian Kinerja

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 6/13

 

Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan

sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat efaluation harus

menyelesaikan :

1.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi

2.Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision

3.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan :

1.Prestasi riil yang dicapai individu

2.Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja

3.Prestasi- pestasi yang dikembangkan.

Manfaat Penilaian Kinerja Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat

 bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian

kinerja bagi organisasi adalah :

1.Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

2.Perbaikan kinerja

3.Kebutuhan latihan dan pengembangan4.Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan,

pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.

5.Untuk kepentingan penelitian pegawai

6.Membantu diaknosis terhadap kesalahan desain pegawai

• Sumber Daya Insani 

Dalam mengelola sumber daya manusia suatu organisasi diperlukan manajemen.

Manajemen secara umum, menurut Fayol (dalam Sahertian, 1985) adalah pelaksanaan

fungsi-fungsi administrasi secara umum, yang meliputi aspek perencanaan, organisasi,

komando, koordinasi, dan kontrol.Menurut Nawawi (2001) ada tiga pengertian sumberdaya manusia / sumber daya insani yaitu :

a. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi

(disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan)

 b. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam

mewujudkan eksistensinya.

c. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal

(non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi

potensi nyata (real) secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah

suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agarpotensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan

organisasi (lembaga).

Sumber Daya Insani merupakan faktor produksi yang tidak dapat diabaikan dan

merupakan aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari

setiap aktivitas organisasi, bahkan menempati posisi yang amat strategis dalam

mewujudkan tersedianya barang atau jasa, dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi

atau perusahaan.

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 7/13

 

Kualitas dan kuantitas Sumber Daya Insani dalam suatu organisasi hendaknya disesuaikan

dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan yang bersangkutan agar efektif dan efesien

dalam menunjang tercapainya tujuan organiasi atau perusahaan.

Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia perlu dikelola dan dikembangkan secara terus

menerus agar diperoleh Sumber Daya Manusia a yang bermutu dalam arti yang sebenarnya,

 yaitu pekerjaan yang dilaksanakannya akan menghasilkan sesuatu yang memangdikehendaki. Bermutu bukan hanya berarti pandai saja tetapi memenuhi semua syarat

kualitas yang dituntut pekerjaan itu sehingga pekerjaan itu benar – benar dapat

diselesaikan sesuai rencana (Sedarmayanti, 2001 : 17).

• Pengertian Manajemen Sumber Daya Insani

Pengertian manajemen sumber daya manusia yang dikemukakan oleh sejumlah pakar,

dalam memberikan pandangan terhadap batasan, terdapat universalitas pendapat dari

kalangan pakar tersebut. Banyak terminologi yang dikemukakan tentang manajemen

sumber daya manusia. Diantara sekian banyak definisi manajemen sumber daya manusia

 yang dikemukakan para ahli agaknya tidak terdapat perbedaan-perbedaan yang terlalu

prinsipal, kecuali perbedaan yang bersifat gradual.Handoko (1992) menyebutkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah

serangkaian tindakan dalam hal penarikan tenaga kerja, pengembangan, pemeliharaan, dan

penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan

organisasi.

Senada dengan pendapat di atas, Sunyoto (1995) dalam Modul “ Manajemen Sumber Daya

Manusia “, menegaskan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah seni untuk 

merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi kegiatan SDM dalam rangka

mencapai tujuan organisasi.

Pendapat yang sama, namun agak lebih lengkap dikemukakan oleh Flippo (1986) sebagai

 berikut :“Personal management is the planning, organizing, directing, and controlling of theprocurement, development, conversation, integration, maintenance, and separation of 

human resources to the end that individual, organizational and societal objectives are

complished ”.Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, manajemen

sumber daya manusia berkonotasi kepada hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan

manajemen, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengarahan, dan

pengawasan terhadap sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengertian manajemen sumber daya manusia diperoleh berdasarkan pemahaman terhadap

definisi manajemen sumber daya manusia yang telah disampaikan oleh beberapa ahli

manajemen sumber daya manusia seperti, Gary Dessler, Cynthia D.Fisher dkk., Ivancevich,

Byars dan Rue, Dessler, dan Noe dkk.Menurut Gary Dessler, Florida International University, USD : 1997, Manajemen Sumber

Daya Manusia adalah Kebijakan dan Praktik yang dibutuhkan seseorang untuk 

menjalankan aspek ”orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajer meliputi

: perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan Penilaian.

Menurut Cynthia D. Fisher, University Of Baltimore, USD :1993, Manajemen Sumber Daya

Manusia meliputi keseluruhan keputusan dan praktek manajemen yang secara langsung

 berdampak atau mempengaruhi orang-orang yang bekerja untuk organisasi. Sedangkan

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 8/13

 

keseluruhan keputusan dan praktek manajemen meliputi: perencanaan sumber daya

manusia dan analisis jabatan; masukan organisasional; pengembangan produktivitas

sumber daya manusia; penilaian kinerja dan sistem penghargaan; dan menjaga agar sumber

daya manusia tetap baik dan kerasan/betah bekerja dalam organisasi.

Menurut Ivancevich, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu fungsi yang

dilaksanakan di dalam organisasi yang mempermudah pemanfaatan karyawan yang palingefektif untuk mencapai tujuan organisasional dan individu.

Menurut Byars dan Rue, Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi aktivitas-aktivitas

 yang dirancang untuk mengurus dan mengkoordinasi sumber daya manusia dalam suatu

organisasi.

Menurut Noe dan kawan-kawan, manajemen sumber daya manusia mengacu pada

kebijaksanaan, praktek, dan sistem yang mempengaruhi perilaku, sikap, dan kinerja

karyawan.

Dari beberapa definisi di atas, kita peroleh pengertian bahwa manajemen sumber daya

manusia mencakup keseluruhan kebijaksanaan, praktek, dan sistem untuk mengelola

sumber daya manusia dalam organisasi dengan cara yang paling efektif untuk mencapai baik tujuan organisasional maupun individu.

Fungsi manajemen sumber daya manusia sangat memegang peranan penting dalam sebuah

organisasi. Oleh karena itu, dalam membuat perencanaan sumber daya manusia harus lebih

 baik, terutama dalam hal perekrutan karyawan sehingga posisi the right man on the right

place dapat tercapai dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin.

Nitisemito ( 1991 ) mengemukakan bahwa :“ Tugas manajemen sumber daya manusia

antara lain adalah menetapkan analisis jabatan, merekrut karyawan baru, melatih dan

menempatkanya, memberikan kompensasi yang adil dan merata, memotivasi karyawan dan

sebagainya”. 

Pengetahuan mengenai penyelenggara fungsi dan aktivitas manajemen sumber dayamanusia ini penting untuk memberikan pemahaman bahwa para penyelenggara fungsi dan

aktivitas manajemen sumber daya manusia itulah nantinya yang harus bertanggung jawab

menghadapi dan menjawab tantangan yang tertuju pada praktek manajemen sumber daya

manusia di dalam organisasi.

BAB III

PEMBAHASAN

DAMPAK KETERLIBATAN DALAM PEKERJAAN DAN POWER YANG

DIGUNAKAN ATASAN TERHADAP KINERJA SUMBER DAYA INSANI 

Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapaiseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Dalam hal ini, pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja mereka melalui

sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerja. Namun demikian penilaian kinerja

 yang mengacu kepada suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur, menilai dan

mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk 

tingkat ketidakhadiran. Fokus penilaian kinerja adalah untuk mengetahui seberapa

produktif seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih efektif di masa

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 9/13

 

 yang akan datang.

Begitu pentingnya masalah kinerja pegawai ini, sehingga tidak salah bila inti pengelolaan

sumber daya manusia adalah bagaimana mengelola kinerja SDM. Mengelola manusia

dalam konteks organisasi berarti mengelola manusia agar dapat menghasilkan kinerja yang

optimal bagi organisasi. Oleh karenanya kinerja pegawai ini perlu dikelola secara baik untuk 

mencapai tujuan organisasi, sehingga menjadi suatu konsep manajemen kinerja(performance management).

Menurut definisinya, manajemen kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu yang

menunjang keberhasilan organisasi melalui pengembangan performansi SDM. Dalam

manajemen kinerja kemampuan SDM sebagai kontributor individu dan bagian dari

kelompok dikembangkan melalui proses bersama antara manajer dan individu yang lebih

 berdasarkan kesepakatan daripada instruksi. Kesepakatan ini meliputi tujuan (objectives),

persyaratan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan, serta pengembangan kinerja dan

perencanaan pengembangan pribadi. Manajemen kinerja bertujuan untuk dapat

memperkuat budaya yang berorientasi pada kinerja melalui pengembangan keterampilan,

kemampuan dan potensi-potensi yang dimiliki oleh SDM. Sifatnya yang interaktif ini akanmeningkatkan motivasi dan memberdayakan SDM dan membentuk suatu kerangka kerja

dalam pengembangan kinerja. Manajemen kinerja juga dapat menggalang partisipasi aktif 

setiap anggota organisasi untuk mencapai sasaran organisasi melalui penjabaran sasaran

individu maupun kelompok sekaligus mengembangkan protensinya agar dapat mencapai

sasarannya itu. Berdasarkan tugasnya ini, manajemen kinerja dapat dijadikan landasan bagi

promosi, mutasi dan evaluasi, sekaligus penentuan kompensasi dan penyusunan program

pelatihan. Manajemen kinerja juga dapat dijadikan umpan balik untuk pengembangan

karier dan pengembangan pribadi SDM.

 A. Pengaruh Keterlibatan dan Power Atasan terhadap Kinerja Sumber Daya InsaniSalah satu tugas yang dilaksanakan oleh seorang pemimpin dalam memberikan dorongan

atau motivasi pada bawahannya. Menurut Koontz & O’Donnel (1968:614) kepemimpinan

adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk mendorong bawahan atau

pengikut untuk bekerja dengan penuh semangat dan keyakinan.

Pemberian motivasi dikatakan penting karena pemimpin itu tidak sama dengan karyawan.

Seorang pemimpin perusahaan tidak dapat melakukan pekerjaan sendirian,

keberhasilannya ditentukan oleh hasil kerja karyawan (bawahan). Untuk melaksanakan

tugas sebagai seorang pemimpin ia harus membagi-bagi tugas an pekerjaan tersebut kepada

seluruh bawahan yang ada dalam perusahaan.

Suatu perusahaan akan meningkat kinerjanya bila adanya kerjasama dan hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawannya. Karena dengan meningkatkan kinerja karyawan

otomatis akan meningkatkan kinerja perusahaan. Dan karyawanpun sebaiknya

diperlakukan seperti partner usaha dan bukan sebagai buruh semata. Persoalan karyawan

 yang terkadang dibuat seperti buruh-buruh yang fasilitas dan pelayanan kurang

diperhatikan oleh para pimpinannya. Dan tidak adanya hubungan dan kerjasama yang baik 

antar mereka.

Ketidakpuasan para karyawan ini menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 10/13

 

merugikan perusahaan yang bersangkutan. Misalnya; adanya aksi mogok kerja,

kemangkiran karyawan meningkat, turunnya kinerja karyawan, dan lain-lain. Yang pada

akhirnya akan menurunkan kinerja perusahaan itu sendiri. Maka, para pimpinan sebaiknya

mengerti apa yang dibutuhkan para karyawan dan mengetahui keinginan-keinginan apa

 yang membuat karyawan puas dan meningkatkan kinerjanya, berikut semua

konsekuensinya, termasuk apa dan berapa bonus yang akan mereka terima jika target atautujuan kerjanya tercapai. Sehingga para karyawan tidak melakukan hal-hal yang tidak 

sepantasnya dikerjakan.

Mengenai keinginan-keinginan karyawan antara lain; upah, keterjaminan pekerjaan,

teman-teman kerja yang menyenangkan, penghargaan atas pekerjaan yang dilakukan,

pekerjaan yang berarti, kesempatan untuk maju, kondisi kerja yang nyaman, aman dan

menarik, kepemimpinan yang mampu dan adil, perintah dan arahan yang masuk akal dan

suatu organisasi yang relevan secara sosial.

Dan sedikit untuk mengetahui kepuasan kerja yang merupakan hal yang bersifat individu

dan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Kepuasan kerja adalah sikap karyawan

terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan sesama karyawan. Danfaktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain; faktor kepuasan finansial,

faktor kepuasan fisik, faktor kepuasan sosial, dan faktor kepuasan psikologi.

• Peranan Pimpinan 

Menurut Hersey dan Blanchard, pimpinan adalah seseorang yang dapat mempengaruhi

orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan

sesuai dengan tujuan organisasi. Organisasi akan berjalan dengan baik jika pimpinan

mempunyai kecakapan dalam bidangnya, dan setiap pimpinan mempunyai keterampilan

 yang berbeda, seperti keterampilan teknis, manusiawi dan konseptual. Sedangkan bawahan

adalah seorang atau sekelompok orang yang merupakan anggota dari suatu perkumpulan

atau pengikut yang setiap saat siap melaksanakan perintah atau tugas yang telah disepakati bersama guna mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi, bawahan mempunyai peranan

 yang sangat strategis, karena sukses tidaknya seseorang pimpinan bergantung kepada para

pengikutnya ini. Oleh sebab itu, seorang pemimpinan dituntut untuk memilih bawahan

dengan secermat mungkin.

B. Peningkatan Kinerja Sumber Daya Insani Melalui Keterliban dan Power Atasan

Suatu kinerja yang memiliki kualitas unggul berupa barang atau pun jasa, hanya dapat

dihasilkan oleh para pemimpin yang memiliki kualitas prima. Dikemukakan, kualitas

kepemimpinan manajerial adalah suatu cara hidup yang dihasilkan dari "mutu pribadi

total" ditambah "kendali mutu total" ditambah "mutu kepemimpinan".Terdapat 5 (lima) praktek mendasar pemimpin yang memiliki kualitas kepemimpinan

unggul, yaitu;

(1) pemimpin yang menantang proses,

(2) memberikan inspirasi wawasan bersama,

(3) memungkinkan orang lain dapat bertindak dan berpartisipasi,

(4) mampu menjadi penunjuk jalan, dan

(5) memotivasi bawahan.

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 11/13

 

 Adapun ciri khas atasan yang dikagumi sehingga para bawahan bersedia mengikuti

perilakunya adalah, apabila atasa memiliki sifat jujur, memandang masa depan,

memberikan inspirasi, dan memiliki kecakapan teknikal maupun manajerial. Beberapa

kriteria kualitas kepemimpinan atasan yang baik antara lain, memiliki komitmen

organisasional yang kuat, visionary, disiplin diri yang tinggi, tidak melakukan kesalahan

 yang sama, antusias, berwawasan luas, kemampuan komunikasi yang tinggi, manajemen waktu, mampu menangani setiap tekanan, mampu sebagai pendidik atau guru bagi

 bawahannya, empati, berpikir positif, memiliki dasar spiritual yang kuat, dan selalu siap

melayani.

Usaha memperhatikan karyawan merupakan salah satu cara agar karyawan mampu

meningkatkan produktivitas kerjanya dengan baik. Dengan adanya perhatian dari seorang

pemimpin dan dilaksanakannya penilaian prestasi kerja terhadap karyawan, maka

karyawan tersebut akan merasa dirinya dihargai, diperhatikan dan dibutuhkan oleh

perusahaan. Sehingga dengan demikian diharapkan terjadinya usaha meningkatkan

produktivitas yang baik dalam diri masing – masing karyawan dan dijadikan landasan atau

acuan bagi setiap karyawan maupun bagi organisasi perusahaan itu sendiri untuk lebihmengerti setiap aspek kegiatan yang sesuai dengan organisasi atau perusahaan.

Setiap organisasi harus mampu untuk selalu menjaga dan meningkatkan produk kerja

karyawan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan masing masing karyawan.

Produktivitas kerja karyawan dapat optimal antara lain apabila dalam pelaksanaan

pekerjaan selalu mendapat perhatian dan bimbingan dari atasan. Bimbingan pada pegawai

hakikatnya akan membantu memecahkan persoalan-persoalan pekerjaan mengingat

kemampuan dan keterampilan setiap karyawan berbeda-beda yang selanjutnya akan

memberikan dan menumbuhkan produktivitas kerja karyawan.

Kepemimpinan yang dilaksanakan oleh atasan dalam peranannya untuk meningkatkan

keterlibatan dan powernya terhadap karyawannya adalah sebagai berikut :1. Kemampuan mempengaruhi bawahan (pengaruh pimpinan)

2. Kemampuan pengenalan sifat-sifat bawahan

3. Kemampuan mendiagnosa situasi

4. Kemampuan membuat keputusan

5. Kemampuan menguasai teknik –teknik komunikasi

6. Kepemimpinan direktif 

7. Kepemimpinan partisifatif 

8. Hubungan atasan dengan bawahan

9. Penilaian

10. Pemberian penghargaanKekuasaan seorang pemimpin datang dari kemampuannya untuk mengetahui orang lain,

karena sifat dan sikapnya, luas pengetahuan dan pengalamannya pandai berkomunikasi

atau meruapakan kemampuan untuk menerapkan interpersonal relation sehingga pandai

 bergaul, ia harus membina dirinya agar mampu mengubah perilaku anak buahnya, sesuai

dengan yang diharapkan agar memudahkan dalam pencapaian tujuan organisasi dengan

menciptakan kerja sama yang baik dengan bawahannya.

Kepemimpinan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 12/13

 

kerja karyawannya. Dimana produktivitas kerja dapat ditinjau berdasarkan tingkatnya

dengan tolak ukur masing – masing. Tolak ukur produktivitas kerja dapat dilihat dari

kinerja atau prestasi kerja karyawan. Oleh karena itu diperlukan penilaian atas kinerja atau

prestasi kerja karyawan untuk melihat dan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Penilaian prestasi kerja merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menilai segenap

perilaku kerja karyawan dalam kurun waktu tertentu. Penilaian prestasi kerja mutlak harusdilakukan untuk mengatahui prestasi yang dapat dicapai setiap karyawan. Dengan penilaian

prestasi kerja berarti para bawahan mendapat perhatian dari atasannya, sehingga

mendorong mereka bergairah bekerja, yang berarti berpengaruh pada peningkatan

produktivitas kerja pegawai, asalkan proses penilaiannya jujur dan objektif serta ada tindak 

lanjutnya.

Pentingnya penilaian prestasi kerja karyawan yang rasional dan diterapkan secara objektif 

terlihat pada kepentingan yaitu : kepentingan karyawan yang bersangkutan dan

kepentingan organisasi. Bagi para karyawan penilaian prestasi kerja tersebut bermanfaat

untuk menentukan tujuan, rencana dan pengembangan karirnya, sedangkan bagi

organisasi, hasil penilaian kerja para karyawan sangat penting arti dan perannya dalampengambilan keputusan dari berbagai aspek secara efektif dan efesien.

BAB IV 

PENUTUP 

Untuk menunjang keberhasilan fungsi manajemen dalam organisasi perusahaan, tentunya

dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat melaksanakan tugas atau fungsi manajemen.

Karena merekalah yang memiliki daya kemampuan mempengaruhi dan menggerakan

manusia lainnya (power). untuk bekerja mencapai tujuan. Power adalah Kemampuan suatu

pihak (orang/bagian) dalam organisasi untuk mempengaruhi (memaksa) pihak lain, agar

menjalankan perintah atau menjalankan sesuatu (yang sebenarnya tidak diinginkan olehpihak yang dipengaruhi) untuk mencapai suatu tujuan sesuai kehendak pihak yang

memiliki power.

Bagi perusahaan ini karyawan merupakan pelaksana manajemen puncak yang mampu

 berinteraksi dengan worker dan manajemen puncak. Apapun bentuk organisasi sudah pasti

memerlukan sesorang dengan atau tanpa dibantu orang lain untuk menempuh posisi

sebagai pimpinan / pemimpin. Seorang yang menduduki pemimpin di dalam suatu

organisasi mengemban tugas melaksanakan kepemimpinan. Dengan kata lain pemimpin

adalah orang, sedangkan kepemimpinan adalah kegiatannya.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dalam hal

ini para bawahannya. Sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimipin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya. Kepemimpinan

membutuhkan penggunaan kemampuan dan bakat seorang secara aktif untuk 

mempengaruhi pihak lain dalam rangka usaha mencapai tujuan. Seorang pemimpin

mengatahui sifat – sifat individual orang – orang kepercayaannya dan ia dapat mengetahui

tindakan apa yang dapat merangsang mereka bekerja dengan sebaik – baiknya.

Sumber daya insani adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja

secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi

5/17/2018 ABSTRAK EVALUASI KINERJA 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-evaluasi-kinerja-2 13/13

 

pencapaian tujuan organisasi (lembaga). Manajemen sumber daya Manusia mencakup

keseluruhan kebijaksanaan, praktek, dan sistem untuk mengelola sumber daya manusia

dalam organisasi dengan cara yang paling efektif untuk mencapai baik tujuan

organisasional maupun individu.

Fungsi manajemen sumber daya manusia sangat memegang peranan penting dalam sebuah

organisasi. Oleh karena itu, dalam membuat perencanaan sumber daya manusia harus lebih baik, terutama dalam hal perekrutan karyawan sehingga posisi the right man on the right

place dapat tercapai dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin.

DAFTAR PUSTAKA  

Sondang Siagian. 1994. Teori dan Praktek Kepemimpinan, PT. Rineka Cipta, Thoah,

 Ahmad Kurnia El-Qorni,Artikel ”Kepemimpinan” 

James A.F. Stoner / Charles Wankel. 1988. Manajemen, Edisi Ketiga. CV. Intermedia

Jakarta.

 Arbono Lasmahadi, 2002, Artikel “Peran-peran Bagi Fungsi Sumber Daya Manusia dan

Para Praktisi”, www.fokusoha.com  Veithzal, Prof.DR.MBA, 2004, Kiat Memimpin dalam Abad 21, PT. Raja Grafindo Persada.

http://www.google.co.id

http://tesis-ilmiah.com/?p=161