ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am...

117
i ABSTRAK Annisa Balqis Analisis Isi Pesan Dakwah pada Program “Suara Rohani” di Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputat Dengan pertumbuhan teknologi yang semakin canggih. Kini, dakwah juga dapat dilakukan dengan menggunakan radio. Hal ini didukung oleh Departemen Pendidikan Nasional, Radio Suara Edukasi yang berada dibawah birokrasi Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) memfasilitasi pendidikan anak dengan pendidikan formal juga berusaha membangun moralitas anak dengan pendidikan keagamaan. Guna memproteksi dan memfilterasi pengaruh-pengaruh dari luar yang tidak baik kepada anak serta membentengi spiritualisme atau keagamaan kepadanya, maka diperlukan adanya sebuah usaha. Salah satu usaha yang sifatnya membangun adalah melakukan kegiatan dakwah atau siraman rohani. Radio Suara Edukasi sebagai media komunikasi massa mencoba melakukan sebuah siraman rohani dengan sajian acara “Suara Rohani”. Dari acara tersebut, diharapkan mampu sebagai media dakwah guna meningkatkan mutualisme mentalitas anak bangsa. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti melakukan penelitian di Radio Suara Edukasi 1440 AM Ciputat dan mengkhususkan pada program “Suara Edukasi” edisi Oktober-Desember 2010 dengan merumuskan dua pertanyaan yakni, apa isi pesan dakwah yang terkandung pada program “Suara Rohani” di Radio Suara Edukasi 1440 AM? Dan kecenderungan isi pesan dakwah pada program “Suara Rohani” di Radio Suara Edukasi 1440 AM? Untuk mendapatkan data dan hasil yang maksimal, dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu metode yang berfungsi sebagai prosedur penelusuran masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan subjek dan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan apa adanya. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan kategorisasi, melakukan observasi, wanwancara dan analisis data. Dan selanjutnya peneliti Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis (analisis isi), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk meneliti isi pesan yang disampaikan dalam suatu proses komunikasi. Setelah peneliti menganalisis isi pesan dakwah pada program “Suara Rohani” edisi Oktober-Desember 2010 yang berjumlah 10 materi, dengan pesan- pesan dakwah yang disampaikan mengandung empat kategori yakni Komunikasi Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah, Komunikasi Politik dalam Dakwah Struktural, Komunikasi Antar Budaya dalam Dakwah Kultural, dan Komunikasi Organisasi dalam Dakwah Profesional. Maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa kecenderungan isi pesan yang disampaikan pada program “Suara Rohani” adalah Komunikasi Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah dengan prosentase 71%, Komunikasi Politik dalam Dakwah Struktural 2%, Komunikasi Antar Budaya dalam Dakwah Kultural 14%, dan Komunikasi Organisasi dalam Dakwah Profesional 13%.

Transcript of ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am...

Page 1: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

i

ABSTRAK

Annisa Balqis

Analisis Isi Pesan Dakwah pada Program “Suara Rohani” di Radio Suara

Edukasi 1440 Am – Ciputat

Dengan pertumbuhan teknologi yang semakin canggih. Kini, dakwah juga

dapat dilakukan dengan menggunakan radio. Hal ini didukung oleh Departemen

Pendidikan Nasional, Radio Suara Edukasi yang berada dibawah birokrasi Pusat

Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) memfasilitasi

pendidikan anak dengan pendidikan formal juga berusaha membangun moralitas

anak dengan pendidikan keagamaan. Guna memproteksi dan memfilterasi

pengaruh-pengaruh dari luar yang tidak baik kepada anak serta membentengi

spiritualisme atau keagamaan kepadanya, maka diperlukan adanya sebuah usaha.

Salah satu usaha yang sifatnya membangun adalah melakukan kegiatan dakwah

atau siraman rohani. Radio Suara Edukasi sebagai media komunikasi massa

mencoba melakukan sebuah siraman rohani dengan sajian acara “Suara Rohani”.

Dari acara tersebut, diharapkan mampu sebagai media dakwah guna

meningkatkan mutualisme mentalitas anak bangsa.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti melakukan

penelitian di Radio Suara Edukasi 1440 AM Ciputat dan mengkhususkan pada

program “Suara Edukasi” edisi Oktober-Desember 2010 dengan merumuskan dua

pertanyaan yakni, apa isi pesan dakwah yang terkandung pada program “Suara

Rohani” di Radio Suara Edukasi 1440 AM? Dan kecenderungan isi pesan dakwah

pada program “Suara Rohani” di Radio Suara Edukasi 1440 AM?

Untuk mendapatkan data dan hasil yang maksimal, dalam penelitian ini,

maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu metode yang berfungsi

sebagai prosedur penelusuran masalah yang diselidiki dengan menggambarkan

atau melukiskan subjek dan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

dan apa adanya. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan

kategorisasi, melakukan observasi, wanwancara dan analisis data.

Dan selanjutnya peneliti Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah content analysis (analisis isi), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk

meneliti isi pesan yang disampaikan dalam suatu proses komunikasi.

Setelah peneliti menganalisis isi pesan dakwah pada program “Suara

Rohani” edisi Oktober-Desember 2010 yang berjumlah 10 materi, dengan pesan-

pesan dakwah yang disampaikan mengandung empat kategori yakni Komunikasi

Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah, Komunikasi Politik dalam Dakwah

Struktural, Komunikasi Antar Budaya dalam Dakwah Kultural, dan Komunikasi

Organisasi dalam Dakwah Profesional. Maka peneliti mengambil kesimpulan

bahwa kecenderungan isi pesan yang disampaikan pada program “Suara Rohani”

adalah Komunikasi Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah dengan prosentase 71%,

Komunikasi Politik dalam Dakwah Struktural 2%, Komunikasi Antar Budaya

dalam Dakwah Kultural 14%, dan Komunikasi Organisasi dalam Dakwah

Profesional 13%.

Page 2: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa terucap kepada Allah SWT dari

lisan manusia yang taat kepada-Nya, yang masih memberikan kesempatan kepada

penulis untuk beribadah kepada-Nya dan untuk bersholawat kepada kekasih-Nya,

serta dengan izin-Nya pula penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Sholawat serta salam senantiasa terucap kepada manusia yang mulia, yang

baik ucapannya, yang luhur budi pekertinya, yang tidak pernah lelah untuk

mengajak umatnya kepada jalan yang benar serta yang akan menyelamatkan

umatnya di Dunia dan di Akhirat beliau adalah Sayyidina Muhammad ibn

Abdillah ibn Abdul Muthallib.

Alhamdulillah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Walaupun cukup banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi,

baik itu berupa sifat malas, dan lalai dan. Sungguh sebuah anugerah terindah yang

diberikan Allah kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini,

walau mungkin masih banyak kekurangan. Semua ini dapat terwujud karena

banyaknya dukungan serta motivasi kepada penulis.

Peneliti persembahkan segalanya kepada ayahanda H. Yuzier dan kepada

ibunda tersayang Hj. Enny Syahniar, yang dengan ketegaran hatinya dalam

menghadapi hidup telah menjadi sumber inspirasi dan semangat hidup bagi

peneliti serta air susunya yang telah menjadi daging dalam tubuh ini, yang dengan

keringat dan air matanya telah menyatu dalam jiwa peneliti. Adik satu-satunya

Akbar Ramadhan yang selalu mendoakan peneliti agar penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan.

Page 3: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

iii

Selanjutnya peneliti juga mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan penulisan skripsi,

rasa terima kasih peneliti ucapkan kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan M.A., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, kepada bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A., selaku Pudek I,

bapak Drs. H. Mahmud Djalal, M.A., selaku Pudek II dan bapak Drs. Study

Rizal LK, M.A., selaku Pudek III.

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi bapak Drs. Jumroni. M.Si., dan Kepada Sekertaris Jurusan

Ibu Umi Musyarrofah. M.A.

3. Bapak. Drs. Wahidin Saputra, M.A., sebagai pembimbing skripsi yang selalu

setia dan sabar membantu peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan dedikasinya sebagai pengajar yang memberikan berbagai

pengarahan, pengalaman, serta bimbingan kepada peneliti selama dalam masa

perkuliahan.

5. Bapak/ibu pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang

telah membantu peneliti dengan penyediaan bahan-bahan dalam mengerjakan

skripsi ini.

6. Ibu Drs. Hj. Siti Djulaeha selaku Kepala Studio Radio Suara Edukasi dan

Produser program “Suara Rohani” Bapak Buyung Zaini, yang telah

memberikan waktu luang untuk wawancara walau di tengah kesibukan.

Page 4: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

iv

7. Staff dan penyiar Radio Suara Edukasi, Mas Arif, Mas Imron, Mba Indah,

Mba Anggi, Mba Nelly dan Mba Wira Serta semua pihak yang telah

membantu memberikan data-data demi terselesainya skripsi ini.

8. Hari Haryanto beserta keluarga yang telah memberikan dukungan dan

motivasi kepada peneliti serta selalu mewarnai keceriaan hari-hari penulis.

9. Keluarga Besar KPI D angkatan 2007 dan umumnya KPI angkatan 2007,

serta kakak-kakak senior teman sepermainan yang sudah memberi keceriaan

dengan indahnya persahabatan yang telah kalian berikan, yang telah menjadi

keluarga serta inspirasi bagi peneliti.

10. Keluarga Besar KKN Cicangkang Hilir – Cipongkor - Bandung tahun 2010.

Semoga tali silaturahmi ini tidak pernah putus.

11. Semua pihak yang terlibat membantu dalam penulisan skripsi ini.

Pada akhirnya peneliti hanya dapat mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya. Hanya ucapan inilah yang dapat peneliti berikan, semoga Allah

yang akan membalas semua kebaikan keluarga dan sahabat-sahabatku tercinta.

Amiin ya Rabbal ‘Alamin.

Jakarta, 14 Februari 2011

Annisa Balqis

Page 5: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 5

D. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 6

E. Kerangka Konsep .................................................................... 8

F. Metodologi Penelitian ............................................................. 11

G. Sistematika Penulisan ............................................................... 16

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Radio Sebagai Media Dakwah ................................................. 18

B. Pesan Dakwah dalam Tiga Dimensi Komunikasi .................... 21

1. Tingkat Komunikasi ........................................................... 22

a. Komunikasi Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah ..... 22

b. Komunikasi Antarpribadi dalam Dakwah Fardiyah .... 24

c. Komunikasi Antarkelompok dalam Dakwah Halaqoh 25

d. Komunikasi Massa dalam Dakwah Ramzi .................. 25

e. Komunikasi Organisasi dalam Dakwah Profesional ... 26

f. Komunikasi Politik Lokal dan Nasional ...................... 27

g. Komunikasi Internasional ............................................ 28

2. Konteks Komunikasi .......................................................... 29

a. Perdagangan ................................................................. 29

b. Pendidikan ................................................................... 29

c. Budaya ......................................................................... 30

Page 6: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

vi

d. Lingkungan .................................................................. 31

3. Saluran Komunikasi ........................................................... 31

a. Media (Langsung dan Tidak Langsung) ...................... 32

b. Non Media (Langsung dan Tidak Langsung) .............. 32

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO SUARA EDUKASI 1440 AM

CIPUTAT

A. Sekilas Tentang Kelahiran dan Perkembangan Radio Suara

Edukasi ..................................................................................... 33

B. Visi dan Misi Radio Suara Edukasi .......................................... 37

C. Format Siaran Suara Rohani ..................................................... 37

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Analisis Isi Pesan Komunikasi Intrapribadi dalam Dakwah

Dzatiyah, Komunikasi Politik dalam Dakwah Struktural,

Komunikasi Antar Budaya dalam Dakwah Kultural, dan

Komunikasi Organisasi dalam Dakwah Profesional ............... 44

B. Pengolahan Data ....................................................................... 77

C. Kecenderungan Isi Pesan pada Program “Suara Rohani” di

Radio Suara Edukasi ................................................................ 93

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 94

B. Saran-saran ............................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 97

LAMPIRAN ...................................................................................................... 100

Page 7: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kategori Isi Pesan ................................................................................ 100

Tabel 2 Kategorisasi Dakwah Dzatiyah Tentang Istigfar ................................. 44

Tabel 3 Kategorisasi Dakwah Dzatiyah Tentang Ikhlas................................... 48

Tabel 4 Kategorisasi Dakwah Dzatiyah Tentang Muhasabah .......................... 50

Tabel 5 Kategorisasi Dakwah Dzatiyah Tentang Takwa kepada Allah ........... 53

Tabel 6 Kategorisasi Dakwah Dzatiyah Tentang Rukiyah ............................... 55

Tabel 7 Kategorisasi Dakwah Profesional Tentang Rukiyah ........................... 56

Tabel 8 Kategorisasi Dakwah Dzatiyah Tentang Berkerja tanpa Pamrih ........ 58

Tabel 9 Kategorisasi Dakwah Profesional Tentang Pahlawan Islam ............... 60

Tabel 10 Kategorisasi Dakwah Dzatiyah Tentang Hijrah .................................. 64

Tabel 11 Kategorisasi Dakwah Struktural Tentang Hijrah................................. 65

Tabel 12 Kategorisasi Dakwah Profesional Tentang Hijrah .............................. 65

Tabel 13 Kategorisasi Dakwah Kultural Tentang Hijrah ................................... 66

Tabel 14 Kategorisasi Dakwah Dzatiyah Tentang Menghargai Waktu ............. 68

Tabel 15 Kategorisasi Dakwah Kultural Tentang Menghargai Waktu .............. 69

Tabel 16 Kategorisasi Dakwah Profesional Tentang Menghargai Waktu.......... 70

Tabel 17 Kategorisasi Dakwah Dzatiyah Tentang Pergaulan yang Islami......... 73

Tabel 18 Kategorisasi Dakwah Kultural Tentang Pergaulan yang Islami .......... 74

Tabel 19 Rincian Kategori Dakwah Dzatiyah .................................................... 77

Tabel 20 Rincian Kategori Dakwah Struktural .................................................. 87

Tabel 21 Rincian Kategori Dakwah Kultural ..................................................... 87

Tabel 22 Rincian Kategorisasi Dakwah Profesional .......................................... 89

Tabel 23 Hasil Prosentase data ........................................................................... 92

Page 8: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat keterangan permohonan bimbingan skripsi

Lampiran 2 Surat keterangan permohonan penelitian

Lampiran 3 Surat keterangan penelitian

Lampiran 4 Wawancara pribadi dengan Produser Program

Lampiran 5 Wawancara pribadi dengan Ustadz Apri

Lampiran 6 Wawancara pribadi dengan Kepala Studio Radio

Page 9: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

Penulis bersama teman-teman magang di Radio Suara Edukasi

Saat melakukan penelitian dan dubbing suara

Page 10: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah Agama yang menyerukan kepada Amar Ma‟ruf Nahyi

Munkar, atau dengan kata lain Islam adalah agama dakwah. Sesuai dengan

firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 125:

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk” (QS. An-Nahl : 125).1

Perintah Allah untuk menyeru kepada sekalian manusia merupakan

perintah untuk berinteraksi melalui informasi dan komunikasi. Alquran adalah

sumber informasi mengenai keagamaaan (Islam) dari Tuhan kepada umat

manusia sebagai pemeluk Islam. Demikian pula sabda Rasulullah SAW.

“Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat” (HR. Al-Bukhari), yang

memerintahkan untuk menyampaikan sesuatu yang berasal dari Rasul,

walaupun hanya satu ayat kepada orang lain. Ini menunjukkan bahwa

Rasulullah SAW. memerintahkan untuk menyebarkan informasi yang berasal

dari beliau.2

1 Al-Qur’an, surat An-Nahl ayat 125.

2 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Penerbit AMZAH, 2009), h. vii-viii.

Page 11: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

2

Diantara media massa komunikasi elektronik yang cukup berhasil

menarik perhatian orang adalah radio. Hal ini karena radio memiliki peranan

yang sangat signifikan sebagai sarana komunikasi yang mempunyai pengaruh

luas. Radio menduduki porsi yang strategis dan memiliki banyak kelebihan,

diantaranya radio memiliki kesederhanaan bentuk dan kemampuan

menjangkau setiap pendengarnya yang sedang melakukan kegiatan-kegiatan

lain sekalipun atau bahkan sedang menikmati media massa lainnya. Hal ini

dikarenakan radio tidak di batasi oleh ruang dan waktu. Suatu pesan yang

disampaikan oleh penyiar, dan pada saat itu juga diterima oleh khalayak,

walaupun sasaran yang dituju sangat jauh.3

Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah,

merakyat, dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Radio berfungsi

sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan.

Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai

media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya

menvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga

pendengarnya.4

Di dalam proses komunikasi sosial, peran ideal radio sebagai media

publik adalah mewadahi sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan

pendengarnya. Ada tiga bentuk kebutuhan, yaitu informasi, pendidikan, dan

hiburan. Tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan tersebut akan membuat

3 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000)

cet. Ke-4, h. 108.

4 Masduki, Jurnalistik Radio; Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar,

(Yogyakarta: 2006, Penerbit LKis), Cet ke-4, h. 9.

Page 12: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

3

radio kehilangan fungsi sosial, kehilangan pendengar, dan pada akhirnya akan

digugat masyarakat sebab tidak berguna bagi mereka.5

Berkat kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, orang

dapat menciptakan radio. Radio merupakan perlengkapan elektronik yang

dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat

mengetahui beberapa kejadian dan berita-berita penting dan baru, masalah-

masalah kehidupan dan sebagainya. Radio juga dapat dijadikan sebagai media

pendidikan dan pengajaran yang cukup efektif.6 Semua alat yang dapat

digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai pendidikan dan

pengajaran agama kepada orang lain, segala sesuatu atau benda dapat dipakai

sebagai media pembelajaran agama seperti; papan tulis, buku pelajaran,

buletin board atau display, film atau gambar hidup, radio pendidikan, televisi

pendidikan, komputer, karyawisata, dan lainnya.7

Sebagaimana yang kita ketahui para Nabi menyebarkan agama kepada

kaumnya atau kepada umat manusia bertindak sebagai guru-guru yang baik

dan sebagai pendidik keagamaan yang agung. Usaha Nabi dalam menanamkan

akidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya,

dengan menggunakan media yang tepat yakni melalui media perbuatan Nabi

sendiri dan dengan jalan memberikan contoh teladan yang baik (uswatun

hasanah).8 Seiring dengan perkembangan zaman maka dakwah yang dilakukan

para Nabi dapat kita lanjutkan dengan berbagai bentuk dan cara agar para

mad’u tertarik untuk mengikuti dakwah yang disajikan, baik dari media

5 Masduki, Jurnalistik Radio; Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar, h. 2.

6 Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: 2002, Ciputat Pers), h. 38.

7 Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, h. 117.

8 Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, h. 116.

Page 13: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

4

televisi, internet maupun radio. Salah satu bentuk pelaksanaan dakwah melalui

media massa adalah dakwah melalui radio, seperti halnya dilakukan pada

radio Suara Edukasi 1440 AM. Pesan dakwah dikemas dalam bentuk acara

siaran radio dalam program “Suara Rohani”. Dari acara tersebut, diharapkan

mampu sebagai media pembelajaran sekaligus media dakwah guna

meningkatkan mutualisme mentalitas anak bangsa.

Radio Suara Edukasi merupakan media komunikasi massa yang

ditujukan untuk membangun dan meningkatkan mutualisme pendidikan, yang

mempunyai misi utama mengembangkan dan mendayagunakan teknologi dan

komunikasi untuk membantu memecahkan masalah-masalah pendidikan.

Radio Suara Edukasi adalah radio publik. Secara birokrasi, radio ini berada di

bawah naungan Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.

Dengan segmentasi anak-anak dan remaja, diharapkan mampu membangun

akhlak yang baik dalam masyarakat. Pelajar yang pintar jika diiringi dengan

akhlak yang mulia akan menambah nilai plus untuk dirinya dan

lingkungannya. Radio Suara Edukasi mempunyai 15 program siaran tentang

pendidikan karena sebagian besar pendengarnya adalah anak-anak dan

remaja, tetapi ada satu program siaran bertemakan dakwah yaitu ”Suara

Rohani”. Radio Suara Edukasi sebagai media komunikasi massa berusaha

memberi tampilan berbeda dalam memberikan pelayanan kepada

pendengarnya dalam menyajikan program-program pendidikan tanpa

mengurangi isi pesan dakwah yang ada di dalamnya. Untuk mengetahui isi

pesan dakwah dalam tiga dimensi komunikasi pada program Radio Suara

Edukasi Pustekkom, penulis tertarik untuk menjadikan Radio Suara Edukasi

Page 14: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

5

Pustekkom sebagai objek penelitian skripsi. Adapun penelitian skripsi ini

penulis beri judul ”Analisis Isi Pesan Dakwah pada Program ”Suara

Rohani” di Radio Suara Edukasi 1440 AM - Ciputat”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tulisan hanya dibatasi pada isi

materi siaran keagamaan “Suara Rohani” sebanyak 10 materi yang

disiarkan oleh Radio Suara Edukasi 1440 AM pada bulan Oktober 2010-

Desember 2010.

2. Perumusan Masalah

a. Apa isi pesan dakwah yang terkandung pada program “Suara Rohani”

di Radio Suara Edukasi 1440 AM?

b. Apa kecenderungan isi pesan dakwah pada program “Suara Rohani” di

Radio Suara Edukasi 1440 AM?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang dirumuskan di atas, maka

tujuan pada penelitian ini adalah:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pesan-pesan Dakwah Dzatiyah, Dakwah

Profesional, dan Dakwah melalui Profesi yang disampaikan pada

program “Suara Rohani” di Radio Suara Edukasi 1440 AM.

Page 15: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

6

b. Untuk mengkaji isi pesan dalam media massa radio sebagai sarana

dakwah Islam pada program “Suara Rohani” di Radio Suara Edukasi

1440 AM.

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat Keilmuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada

lembaga-lembaga dakwah dalam penyampaian pesan dakwah melalui

media komunikasi, khususnya radio. Penelitian ini juga diharapkan

dapat menambah wawasan dalam penerapan strategi dakwah dalam

media massa yang sesuai dengan kemajuan teknologi sehingga dapat

menopang kebutuhan masyarakat Ciputat akan pengetahuan Islam.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan segenap bagian

masyarakat, pengajar, mahasiswa, pelajar, para praktisi dakwah dan

lainnya bahwa kita sebagai seorang Muslim ikut berperan dalam

mensosialisasikan nilai-nilai Islam. Terutama bagi pengelola stasiun-

stasiun radio yang menjadikan radio sebagai salah satu sarana dakwah.

D. Tinjauan Pustaka

Secara teknik, analisis isi mencakup upaya-upaya; klasifikasi lambang-

lambang yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria dalam

klasifikasi dan menggunakan teknik analisis tertentu dalam membuat

prediksi.9

9 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Grafindo, 2003), hal. 170.

Page 16: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

7

Penelitian dengan konteks analisis isi ini juga telah dilakukan oleh

beberapa mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri, Jakarta. Khususnya

mahasiswa-mahasiswi pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Penulis merujuk pada beberapa judul skripsi yang berkaitan, diantaranya,

Analisis Isi Pesan Dakwah pada Program “Kopiah” di Radio Elgangga 100,3

FM Bekasi. Berisi tentang analisis isi pesan dakwah pada radio swasta yang

berada di daerah Bekasi. Program acara religius yang ditujukan untuk orang-

orang dewasa yang disiarkan rutin setiap hari, yaitu program Kopiah oleh Fifit

Fitriyansyah, persamaan dengan skripsi saya yaitu menganalisis isi pesan pada

program di radio, tetapi perbedaannya pada isi pesan yang diambil.10

Dan Analisis Isi Pesan Dakwah pada Rubrik “Panggilan Ka’bah”

Koran Tempo. Berisi tentang analisis isi pesan dakwah terhadap rubrik yang

bercerita tentang ibadah haji, oleh Dian Komalasasi. Persamaan dengan skripsi

saya yaitu menganalisis isi pesan tetapi perbedaannya pada isi pesan yang saya

gunakan yaitu dakwah dzatiyah, dakwah professional dan dakwah melalui

profesi sementara skripsi lainnya isi pesan dakwah aqidah, syari’ah dan

akhlak.11

Namun, dari sekian banyak skripsi yang ada, tidak ada satu pun yang

menganalisis Isi Pesan Dakwah di radio anak-anak, seperti pada program

“Suara Rohani” di Radio Suara Edukasi yaitu radio pendidikan dengan

10 Fifit Fitriyansyah, “Analisis Isi Pesan Dakwah pada Program “Kopiah” di Radio

Elgangga 100,3 FM – Bekasi,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010).

11 Dian Komalasari, “Analisis Isi Pesan Dakwah pada Rubrik “Panggilan Ka’bah” Koran

Tempo,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2010).

Page 17: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

8

segmentasi pendengar anak-anak dan remaja. Pesan dakwah yang disampaikan

pada radio anak-anak tentu isinya berbeda radio yang ditujukan untuk umum

atau orang-orang dewasa. Maksud tinjauan pustaka ini adalah agar dapat

mengetahui bahwa apa yang ditulis oleh penulis sekarang tidak sama dengan

penelitian dari skripsi-skripsi terdahulu.

E. Kerangka Konsep

Dari tema pokok demikian, maka perlu pengertian-pengertian

operasional dari Kebudayaan dan kaitannya dengan KAB. Untuk mencari

kejelasan dan mengintegrasikan berbagai konseptualisasi tentang kebudayaan

KAB, ada 3 dimensi yang perlu diperhatikan (Kim, 1984: 17-20):

1) Tingkat masyarakat kelompok budaya dari partisipan-partisipan

komunikasi.

2) Konteks sosial tempat terjadinya KAB.

3) Saluran yang dilalui oleh pesan-pesan KAB (baik yang bersifat verbal

maupun nonverbal).

Istilah Kebudayaan telah digunakan untuk menunjuk pada macam-

macam tingkat lingkupan dan kompleksitas dari organisasi sosial. Umumnya

istilah Kebudayaan mencakup:

- Kawasan-kawasan di dunia, seperti: budaya timur/barat.

- Sub kawasan-kawasan di dunia, seperti: budaya Amerika Utara/Asia

Tenggara.

- Nasional/Negara, seperti: budaya Indonesia/Perancis/Jepang.

Page 18: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

9

- Kelompok-kelompok etnik-ras dalam Negara, seperti: budaya orang

Amerika Hitam, budaya Amerika Asia, budaya Cina Indonesia. Macam-

macam subkelompok sosiologis berdasarkan kategorisasi jenis kelamin

kelas sosial, countercultures (budaya Hippie, budaya orang di penjara,

budaya gelandangan, budaya kemiskinan). Perhatian dan minat dari ahli-

ahli KAB banyak meliputi komunikasi antar individu-individu dengan

kebudayaan sosial berbeda (seperti wirausaha Jepang dengan wirausaha

Amerika/Indonesia) atau antar individu dengan kebudayaan ras-etnik

berbeda (seperti antar pelajar penduduk asli dengan guru pendatang).

Bahkan ada yang lebih mempersempit lagi pengertian pada “kebudayaan

individual” karena setiap orang mewujudkan latar belakang yang unik.

Adapun dalam penelitian ini hubungan Komunikasi Intrapribadi,

Komunikasi Organisasi, Komunikasi Politik dan Komunikasi Antar Budaya

berhubungan dengan konteks komunikasi yaitu dakwah dalam saluran media

elektronik yaitu radio.

Page 19: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

10

Menurut Psikologi Komunikasi pengertian komunikasi

interpersonal, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir yaitu,

Sensasi adalah proses menangkap stimuli. Persepsi adalah proses member

makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru.

Dengan kata lain, persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Memori

adalah proses menyimpan informasi dan memanggilnya kembali. Berpikir

adalah mengolah dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi

kebutuhan atau memberikan respons.12

Sedangkan menurut Psikologi Islam, manusia dilengkapi dengan

sejumlah aspek dan dimensi psikis manusia, yaitu aspek jismiah, aspek

nafsiah (jiwa), dan aspek ruhaniah (spiritual) dan beberapa dimensi, yaitu

12

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),

cet. ke-26, h. 49.

Dimensi Komunikasi

Tingkat Komunikasi

1. Komunikasi Intrapribadi

2. Komunikasi Interpersonal

3. Komunikasi

Interkelompok

4. Komunikasi Organisasi

5. Komunikasi Massa

6. Komunikasi Antar Budaya

7. Komunikasi Politik

8. Komunikasi Internasional

Konteks

Komunikasi

1. Belajar

2. Perdagangan

3. Dakwah

4. Pendidikan

5. Lingkungan

6. Budaya

Saluran

Komunikasi

1. Media

2. Non Media

Page 20: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

11

dimensi al-nafs (elemen dasar psikis manusia yang menguraikan jiwa

manusia), al-„aql (kemampuan mengendalikan sesuatu, baik berupa

perkataan, pikiran maupun perbuatan), al-qalb (suatu keadaan rohaniyah

yang selalu bulak-balik dalam menentukan suatu ketetapan hati), al-ruh

(dimensi spiritual yang menyebabkan jiwa manusia dapat dan memerlukan

berhubungan dengan hal-hal yang bersifat spiritual), dan al-fitrah (suatu

kecenderungan alamiah manusia atau keyakinan agama, bahwa manusia

sejak lahirnya telah memiliki fitrah beragama tauhid, yaitu mengesakan

Tuhan).13

F. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan

kualitatif yaitu metode yang berfungsi sebagai prosedur penelusuran

masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan subjek

dan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan apa

adanya.14

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content

analysis (analisis isi), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk meneliti isi

pesan yang disampaikan dalam suatu proses komunikasi.15 Analisis isi

sering kali dipakai untuk mengkaji pesan-pesan dalam media. Penulis

menggambarkan bagaimana dakwah yang dilaksanakan pada salah satu

13

Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami, (Yogyakarta, PT. Pustaka Pelajar, 2007),

cet. ke-2, h. 410.

14 Hadawi Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1998), cet. ke-8, h. 63.

15 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta dengan UIN Press, 2006), Cet. ke1, hal. 66.

Page 21: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

12

program di Radio Suara Edukasi 1440 AM terutama pesan dakwah siaran

keagamaan “Suara Rohani” hari Jumat pagi, kemudian menganalisisnya.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Sumber utama (primary source)

yang memperkaya data-data penelitian, atau semua hal yang berhubungan

langsung dalam program ini. Semisal Produser program, Narasumber, dan

juga hasil pengamatan selama program berlangsung.16 Sedangkan objek

penelitian ini adalah suatu hal yang diteliti. Singkatnya, subjek penelitian

ini adalah radio Suara Edukasi 1440 AM, dan yang menjadi objeknya

adalah pesan dakwah dalam program “Suara Rohani” di Radio Suara

Edukasi 1440 AM.

3. Teknik pengumpulan data

a. Kategorisasi Primer

Kategorisasi merupakan instrumen utama dalam penelitian

analisis isi materi. Dalam penelitian ini, peneliti mengkategorisasikan

pesan-pesan dakwah yang terkandung pada program “Suara Rohani” di

Radio Suara Edukasi 1440 AM, yang digolongkan dalam dakwah

dzatiyah, dakwah professional, dakwah melalui profesi.

b. Observasi

Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan unntuk mendapat

data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau

sebagai alat pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang

16 Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Rajawali Press, 1968), hal.

32.

Page 22: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

13

diperoleh sebelumnya.17 Dengan ini peneliti mendatangi langsung ke

Radio Suara Edukasi guna memperoleh data mengenai hal-hal yang

menjadi objek penelitian. Observasi dilakukan langsung oleh peneliti

untuk mendapatkan data mengenai materi yang disampaikan pada

setiap hari Jumat pagi.

c. Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan jalan tanya

jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan

kepada tujuan penyelidikan.18 Wawancara dilakukan dengan Kepala

Studio Radio, Produser program siaran, serta Ustadz yang

menyampaikan materi pada program “Suara Rohani” di Radio Suara

Edukasi.

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel19 dengan melakukan teknik pengumpulan data dan

menginvestasi dokumen-dokumen yang relevan serta memiliki

keterkaitan dengan pemersalahan yang diteliti oleh peneliti. Dalam hal

ini, peneliti mendatangi langsung radio Suara Edukasi 1440 AM untuk

memperoleh dokumen-dokumen yang terkait dengan radio Suara

Edukasi 1440 AM Ciputat.

4. Teknik Pengolahan Data

17 Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara, (Malang:

Bayumedia, 2004), hal. 1.

18

Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara, hal. 63.

19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rhineka

Cipta, 1998), hal. 206.

Page 23: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

14

Setelah peneliti mendapatkan materi siaran dalam bentuk rekaman

yang telah ditentukan sebagai sampling penelitian, kemudian rekaman

tersebut dijadikan dalam bentuk transkip data. Dan kemudian unit analisis

yang digunakan adalah isi pesan dakwah dalam rekaman siaran “Suara

Rohani” edisi Oktober 2010-Desember 2010 sebanyak 10 materi yang

disampaikan oleh narasumbernya.

5. Analisis Data

Setelah membuat tabel kategorisasi di atas, selanjutnya peneliti

melakukan analisis data yang merupakan salah satu langkah penting dalam

rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian, hal ini disebabkan

data yang telah dipaparkan akan menuntut penelitian dalam upaya

mendapatkan temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik yang tepat.

Untuk memudahkan dan memahami kandungan dari materi pada

penelitian ini maka peneliti melihat kepada transkip data rekaman

berdasarkan tema yang disampaikan terlebih dahulu selama tiga bulan

yang berjumlah 10 tema berdasarkan kategorisasi Dakwah Dzatiyah,

Dakwah Profesional, dan Dakwah melalui Profesi yang kemudian isi pesan

tersebut dipaparkan, sehingga muncul isi pesan berdasarkan kategorisasi

yang dominan.

Dan untuk menentukan rincian hasil dari isi pesan dakwah dalam

program “Suara Rohani” pada Radio Suara Edukasi, maka peneliti akan

menampilkan prosentase satu per satu kategori pesan, dengan

menggunakan rumus:

Page 24: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

15

P = %100xN

F

Keterangan:

P : Prosentase

F : Frekuensi data

N :Jumlah data yang dimaksud

Pada penelitian ini data akan dianalisis berdasarkan rekaman siaran

pada program Suara Rohani edisi Oktober 2010-Desember 2010. Dan

setelah data tersebut terkumpul, peneliti akan melaporkan,

menggambarkan, mengklasifikasi serta menginterpretasikan secara apa

adanya untuk kemudian disimpulkan menjadi data yang valid dan realibel.

6. Definisi Operasional

a. Analisis isi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis isi

pesan yang disampaikan melalui proses komunikasi atau media

komunikasi.

b. Pesan Dakwah yaitu nasehat yang berisi ajaran tentang agama yang

hendak disampaikan kepada orang lain. Pesan yaitu perintah, nasehat,

permintaan, amanat yang disampaikan lewat orang lain, sedangkan

dakwah yaitu ajakan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan

ajaran agama.20

20

Depratemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2007), cet ke-3.

Page 25: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

16

c. Radio yaitu sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi,

pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai

media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi

begitu banyak suara, dan berupaya menvisualisasikan suara penyiar

ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya.

7. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku

Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang disusun oleh TIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2007

yang diterbitkan CeQDA Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.21

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika yang digunakan oleh penulis yakni terdiri dari lima

bab mengikuti pokok masalah yang akan dibahas oleh penulis. Adapun

sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I terdiri dari pendahuluan yang di dalamnya terkandung latar

belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, lalu tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II merupakan landasan teoritis yaitu Radio sebagai media

dakwah, Ruang lingkup pesan dakwah dalam tiga dimensi komunikasi,

meliputi tingkat komunikasi, konteks komunikasi dan saluran komunikasi.

21 Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta: CeQDA, 2007), h. 34.

Page 26: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

17

BAB III menjelaskan tentang gambaran umum radio Suara Edukasi

1440 AM. Bab ini membahas sekilas tentang kelahiran dan perkembangan

radio, visi dan misi radio, dan format program siaran “Suara Rohani”.

BAB IV yang akan menjadi bagian penting dalam penelitian ini,

adapun isi dari bab ini adalah Temuan dan analisis, bab ini membahas tentang

isi pesan dakwah yang terkandung dalam program Suara Rohani, pengolahan

data serta kecenderungan isi pesan dakwah pada program “Suara Rohani”.

BAB V Penutup, yang akan merangkum hasil dari analisa penelitian

selain itu dalam bab ini akan disampaikan beberapa saran demi perbaikan

khasanah keilmuan ilmu dakwah dan kualitas radio tersebut.

Page 27: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

18

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Radio Sebagai Media Dakwah

“Radio adalah suatu perlengkapan elektronik yang diciptakan berkat

kemajuan dalam bidang teknologi modern. Melalui alat ini orang dapat

mendengar siaran tentang berbagai peristiwa, kejadian-kejadian yang penting

dan baru, masalah dalam kehidupan dan acara-acara rekreasi yang

menyenangkan, semuanya dipancarakan dari stasiun radio tertentu.”1

“Radio adalah suara. Suara merupakan modal utama terpaan radio ke

khalayak dan stimulasi yang dikoneksikan kepadanya oleh khalayak.”2 “Radio

merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat, dan

bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Radio berfungsi sebagai media

ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki

kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta,

radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya menvisualisasikan

suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya.”3

Tujuan penyiaran program di radio siaran secara tradisional adalah

untuk memberikan informasi kepada masyarakat (to inform), memberikan

pendidikan (to educate), memberikan hiburan (to entertain), memberikan

1 Oemar Hamalik. Media Pendidikan. (Bandung: Penerbit citra aditya bakti, 1994), Cet

ke-7, hal. 107. 2 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: LKis, 2004), hal. 16.

3 Masduki, Jurnalistik Radio; Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar,

(Yogyakarta: Penerbit LKis, 2006), Cet ke-4, hal. 9.

Page 28: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

19

dorongan perubahan diri (provide self change), dan memberikan sensasi

(giving sensation).4

Sementara Dakwah adalah, “Secara etimologis, dakwah berasal dari

bahasa Arab, yaitu da‟a, yad‟u, da‟wan, du‟a, yang diartikan sebagai

mengajak/menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan.”5

Kata dakwah juga berarti do’a (al-du‟a), yakni harapan, permohonan

kepada Allah swt atau seruan (al-nida‟). Doa atau seruan pada sesuatu berarti

dorongan atau ajakan untuk mencapai sesuatu itu (al-du‟a ila al-syai‟ al-hatsts

„ala qasdihi). Dakwah dalam arti do’a ini terbaca jelas dalam ayat ini:6

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku,

Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan

permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka

hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka

beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. al-

Baqarah: 186).

Secara terminologi, para ulama memberikan definisi yang bervariasi,

antara lain:

sebagian ulama seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Abu al-

Futuh dalam kitabnya al-Madkhal ila „Ilm ad-Da‟wat menyatakan bahwa

dakwah adalah “menyampaikan (at-Tabligh) dan menerangkan (al-Bayan) apa

4 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, hal. 26.

5 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Penerbit Rahmat Semesta,

2006), Cet. ke-2, hal.17. 6 A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub, (Jakarta: PT. Penamadani. Jakarta ,

2008), Cet ke-2. hal. 144.

Page 29: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

20

yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW”. Kemudian Ahmad Ghalwasy

dalam kitabnya ad-Da‟wat al-Islamiyyat mendefinisikan “dakwah sebagai

pengetahuan yang dapat memberikan segenap usaha yang bermacam-macam,

yang mengacu kepada upaya penyampaian ajaran Islam kepada seluruh

manusia yang mencakup akidah, syariat, dan akhlak.”7

Media berasal dari bahasa latin yaitu median yang berarti alat atau

perantara untuk menyampaikan dakwah. Sedangkan menurut istilah, media

adalah “segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk

mencapai tujuan tertentu.”8 Menurut Hamzah Yakub, media dakwah

diklasifikasikan menjadi lima jenis yaitu:

1. Lisan, merupakan media yang paling mudah mempergunakannya melaljui

lidah dan suara.

2. Tulisan, media ini berfungsi untuk menggantikan keberadaan da’I dalam

proses dakwah. Tulisan dapat menjadi alat komunikasi da’I dan mad’u

3. Lukisan atau gambar, media ini berfungsi sebagai penarik.

4. Audio visual, media ini dapat merangsang undera penglihatan dan

mpendengaran mad’u.

5. Akhlak, yaitu langsung diaplikasikan dalam tingkah laku da’i.9

7 Lalu Muchin Effendi dan Faizah, Psikologi Islam, (Jakarta: Penerbit Rahmat Semesta,

2006), hal. 5-6. 8 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h.

163. 9 Hamzah Yakub, Publisistik Islam: Teknik Dakwah dan Leadership, (Bandung: CV

Diponegoro, 1982), cet. ke-2, h. 13.

Page 30: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

21

B. Pesan Dakwah dalam Tiga Dimensi Komunikasi

“Maddah Dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan Da’I

kepada Mad’u. dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi Maddah dakwah

adalah ajaran Islam itu sendiri.”10

Pesan-pesan (message) daripada komunikasi ini secara khas adalah

bersumber dari Al-Quran yang berbunyi sebagai berikut:

Artinya: “ (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah,

mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada

seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat

perhitungan.” (Q.S. Al- Ahzab: 39).

Yang dimaksud dengan pesan-pesan dakwah sebagaimana yang

digariskan oleh Al-Quran adalah berbentuk pernyataan maupun pesan (risalah)

Al-Quran dan Sunnah. Karena Al-Quran dan Sunnah itu sudah diyakini

sebagai all encompassing the way of life bagi setiap tindakan kehidupan

muslim, maka pesan-pesan dakwah juga meliputi hampir semua bidang

kehidupan itu sendiri. Tidak ada satu bagianpun dari aktifitas muslim terlepas

dari sorotan masalah ini. Dengan demikian yang dimaksudkan atas pesan-

pesan dakwah itu ialah: semua pernyataan yang bersumberkan al-Quran dan

Sunnah baik tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan (risalah) tersebut.11

10

M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, hal. 24. 11

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), Cet. ke-2,

hal. 42-43.

Page 31: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

22

1. Tingkat Komunikasi

a. Komunikasi Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

1) Sensasi

Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi.

Sensasi berasal dari kata “sense”, artinya alat pengindraan, yang

menghubungkan organism dengan lingkungannya. Sensasi adalah

pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan

penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali

berhubungan dengan alat indera. Melalui alat indera, manusia dapat

memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat

inderalah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan

untuk berinteraksi dengan dunianya.12

2) Persepsi

“Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi

dan menafsirkan pesan.” Persepsi ialah memberikan makna pada

stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi

sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun begitu,

menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan

sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori.

Sementara “perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau

12

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi , (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),

cet ke-26, h. 49.

Page 32: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

23

rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli

lainnya melemah.”13

3) Memori

“Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang

menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan

menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.”

Secara singkat, memori melewati tiga proses yaitu perekaman,

penyimpanan, dan pemanggilan. Perekaman (encoding) adalah

pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit safar internal.

Penyimpanan (storage) adalah menentukan berapa lama informasi itu

berada bersama kita, dalam bentuk apa, dan di mana. Dan proses

terakhir, pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat

lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan.14

4) Berpikir

Makna etimologi dalam kamus bahasa Indonesia, kata “pikir”

mempunyai art, akal budi, ingatan, angan-angan dan kata dalam hati,

pendapat (pertimbangan). Sedangkan kata “berpikir” diartikan

menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan

sesuatu; menimbang-nimbang dalam ingatan. “Memikirkan”

mempunyai arti mencari daya upaya untuk menghasilkan sesuatu

dengan menggunakan akal budi. “Pemikiran” adalah cara atau hasil

pikir.15

13

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 51. 14

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 63. 15

Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003), h. 92.

Page 33: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

24

Berpikir biasa kita lakukan untuk memahami realitas dalam rangka

mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem

solving), dan menghasilkan yang baru (creativity). Secara garis besar ada dua

macam berpikir: berpikir autistik (melamun) dan berpikir realistik (deduktif,

induktif, dan evaluatif). Berpikir deduktif ialah mengambil kesimpulan dari

dua pernyataan, kita mulai dari hal-hal yang umum pada hal-hal yang khusus.

Berpikir induktif sebaliknya, dimulai dari hal-hal yang khusus dan kemudian

mengambil kesimpulan umum. Dan berpikir evaluatif ialah berpikir kritis,

menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan.16

b. Komunikasi Antarpribadi dalam Dakwah Fardiyah

Definisi sederhana dari dakwa fardiyah adalah “konsentrasi dengan

dakwah atau berbicara dengan mad’u secara tatap muka atau dengan

sekelompok kecil dari manusia yang mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat

khusus.”17

Komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito dalam

bukunya “The Interpersonal Communication Book” sebagai “proses

pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara

sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan

balik seketika.”18

Pentingnya situasi komunikasi antarpribadi ialah karena prosesnya

memungkinkan berlangsung secara ideologis. Komunikasi yang berlangsung

16

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 68 17

Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah; Pendekatan Personal dalam Dakwah,

(Surakarta: Era Intermedia, 2000), Cet. ke-2, h. 47. 18

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Penerbit PT.

Citra Aditya Bakti, 2003), h. 59-60.

Page 34: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

25

secara ideologis selalu lebih baik daripada secara monologis. Monolog

menunjukkan suatu bentuk komunikasi dimana seorang berbicara, yang

mendengarkan; jadi tidak terdapat interaksi.19

c. Komunikasi Antarkelompok dalam Dakwah Halaqoh

“Komunikasi Kelompok (group communication) berarti komunikasi

yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang

jumlahnya lebih dari dua orang.”20

Sekolompok orang yang menjadi komunikan itu bisa sedikit, bisa

banyak. Apabila jumlah orang yang dalam kelompok itu sedikit yang berarti

kelompok itu kecil, komunikasi yang berlangsung disebut komunikasi

kelompok kecil (small group communication); jika jumlahnya banyak yang

berarti kelompoknya besar dinamakan komunikasi kelompok besar (large

group communication).

d. Komunikasi Massa dalam Dakwah Ramzi

Komunikasi Massa (mass communication) adalah “komunikasi yang

menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik

(radio, televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau

orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang

tersebar di banyak tempat, anonym, dan heterogen”.21

Berikut ini adalah karakteristik Komunikasi Massa:

1) Komunikator terlembagakan, dari prosespenyusunan pesan sampai ke

khalayak pembaca.

19

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 60. 20

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 75. 21

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005), Cet. ke-8, h. 83.

Page 35: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

26

2) Pesan bersifat umum, menarik bagi sebagian besar komunikan.

3) Komunikan anonym (tidak saling kenal) dan heterogen (berbagai macam

latar belakang etnis, penduduk, pekerjaan, agama, dan lain-lain).

4) Media massa menimbulkan keserempakan pada waktu yang sama.

5) Komunikasi massa mengatakan unsur-unsur; isi daripada hubungan isi

berita yang tersusun baik dan menarik bukan kepada hubungan

kontraknya.

6) Komunikasi massa bersifat satu arah (bagi siaran tidak langsung) dan dua

arah bagi live atau ada interaktif antara komunikator dan komunikan.

7) Stimulasi alat indera terbatas radio , telinga (mendengar) media cetak

(membaca), TV (melihat dan mendengar).

8) Feed Back komunikasi massa tertunda (siara tidak langsung) dan siaran

langsung (tidak tertunda).22

e. Komunikasi Organisasi dalam Dakwah Profesional

Menurut Goldhaber (1986), Komunikasi Organisasi adalah “proses

menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang

saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti

atau selalu berubah-ubah.”23

Komunikasi Organisasi cenderung menekankan kegiatan penangan

pesan yang terkandung dalam suatu batas organisasional. Fokusnya adalah

menerima, menafsirkan, dan bertindak berdasarkan informasi dalam suatu

22

Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, h. 263-264. 23

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (PT. Bumi Aksara, 2005), Cet ke-7, h. 67.

Page 36: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

27

konteks. Tekanannya adalah pada komunikasi sebagai suatu alat yang

memungkinkan orang beradaptasi dalam lingkungan mereka.24

f. Komunikasi Politik Lokal dan Nasional

Komunikasi merupakan aktivitas yang tidak terpisahkan dari

keseharian manusia di berbagai bidang, termasuk dalam aktivitas politik.

Berbagai fenomena politik modern menunjukkan kepada kita, peran dan

fungsi komunikasi politik yang semakin penting. Aktivitas seperti kampanye,

propaganda, retorika politik, loby dan negosiasi, pembentukan opini publik,

publisitas politik serta sejumlah aktivitas komunikasi lainnya menjadi begitu

penting dalam upaya mempengaruhi lingkungan politik.25

Mengacu pada pendapat Deliar Noer, “politik merupakan aktivitas atau

sikap yang berhubungan dengan kekuasaan yang bermaksud untuk

mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu bentuk

susunan masyarakat.” Komunikasi politik sebagai kegiata politik merupakan

penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik

kepada pihak lain. Kegiatan ini adalah salah satu dari kegiata sosial yang

dijalankan sehari-hari oleh warga masyarakat termasuk elit politik.26

Dalam beberapa literature, inti komunikasi politik adalah komunikasi

yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga

masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi tersebut dapat mengikat

semua kelompok atau warganya. Dengan demikian, komunikasi politik bisa

24

Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, h. 220. 25

Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik; di Era Industri Citra, (PT. Laswell Visitama,

2010), h. 3. 26

Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik; di Era Industri Citra, h. 5.

Page 37: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

28

kita pahami dalam konteks upaya sekelompok manusia yang mempunyai

orientasi, pemikiran politik atau ideologi tertentu dalam rangka menguasai dan

memperoleh kekuasaan.

g. Komunikasi Internasional

“Komunikasi Internasional sebagai sebuah bidang kajian

memfokuskan perhatian pada keseluruhan proses melalui mana data dan

informasi mengalir melalui batas-batas Negara.”27

Komunikasi Internasional adalah bidang kajian dalam wilayah ilmu

komunikasi yang semakin menarik banyak perhatian. Posisinya sendiri telah

menjadi semakin baku. Semula dianggap berada di wilayah kajian ilmu

politik, kemudian bergerak ke dalam wilayah ilmu komunikasi dan menjadi

bagian dari bidang komunikasi politik, kini komunikasi internasional berdiri

sebagai bidang kajian tersendiri di dalam komunikasi. Salah satu faktor utama

yang mempengaruhi rangkaian perubahan ini adalah apa yang sering disebut-

sebut di media massa sebagai gejala “globalisasi”, yakni gejala menjadi

satunya belahan di dunia ini ke dalam sebuah sistem yang masing-masing

bagiannya mempunyai keterkaitan bila bukan ketergantungan satu sama lain.

Ini dimungkinkan karena, antara lain, begitu pesatnya pertumbuhan teknologi

komunikasi modern terutama dala paruh abad dua puluh ini.28

27

Ade Armando, Komunikasi Internasional, (Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka,

2007), Cet. ke-7, h.1.20. 28

Ade Armando, Komunikasi Internasional, h.1.3

Page 38: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

29

2. Konteks Komunikasi

a. Perdagangan

Pertemuan antara penjual dan pembeli, produsen dan konsumen

baik secara langsung maupun tidak langsung merupakan kegiatan

komunikasi. Dia abad sekarang ini, hubungan antara dua pihak bukan lagi

dilakukan melalui pasar tradisional, melainkan melalui teknologi media

dan teknologi informasi. Surat menyurat, faks, dan email berkembang

sangat pesat. Ini juga memungkinkan terjadinya percepatan komunikasi.

Komunikasi dengan alur itu menunjukkan bahwa makin lama makin

terbuka kemungkinan komunikasi ekonomi dilaksanakan oleh pelaku-

pelaku ekonomi yang berbeda latar belakang, tidak saja individual ataupun

kelompok, tetapi juga budaya usaha, cara membicarakan bisnis, apa saja

yang boleh dan tidak boleh dibicarakan, tema-tema apa saja yang cocok,

apa yang harus dikerjakan berdasarkan waktu yang ketat atau luwes.29

b. Pendidikan

Aspek komunikasi dalam dunia pendidikan atau komunikasi yang

terjadi pada bidang pendidikan. Dengan begitu maka faktor pendidikanlah

yang menjadi init pembicaraan, sedangkan komunikasinya lebih

merupakan aspek pandang saja, atau “alat” saja. Disebut alat di sini karena

fungsinya bisa diupayakan untuk membantu pemecahan masalah

pendidikan.

29

Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, (Yogyakarta: Penerbit

LKis, 2002), h. 40-41.

Page 39: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

30

Contoh kita pada bagian yang digambarkan dengan suasana

dialigis antara ayah dan anak. Komunikasi berlangsung dalam suasana

yang bebas, akrab, dan bertujuan (juga bertanggung jawab). Di sini

komunikasi berlangsung tanpa paksaan. Masing-masing pihak bebas dan

tanpa tekanan mengungkapkan gagasan dan perasaannya pada pihak lain.30

c. Budaya

Budaya berkenaan dengandengan cara manusia hidup. Manusia

belajar berpikir, merasa, mempercayai dan mengusahakan apa yang patut

menirut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, prakti

komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi dan

poltitk, dan teknologi, semua itu berdasarkan pola-pola budaya. Ada

orang-orang yang berbicara bahasa tatalog, memakan ular, menghindari

minuman keras terbuat dari anggur, menguhurkan orang-orang mati,

berbicara melalui telepon, atau meluncurkan roket ke bulan, ini semua

karena mereka semua telah dilahirkan atau sekurang-kurangnya dibesarkan

dalam suatu budaya yang mengandung unsure-unsur tersebut. Apa yang

orang-orang lakukan, bagaimana merka bertindak, bagaimana mereka

hidup dan berkomunikasi, merupakan respons-respons terhadap dan

fungsi-fungsi dari budaya mereka.31

30

Pawit M. Yusuf, Komunikasi Instruksional: Teori dan Praktik, Jakarta: Penerbit Bumi

Aksara, 2010), h. 50. 31

Deddy Mulyana Dan Jalaluddin Rakhmat,Komunikasi Antar

Budaya,(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2005), Cet Ke. 9. Hal.18

Page 40: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

31

d. Lingkungan

Hampir semua studi tentang manusia dan kehidupannya selalu

menyentuh komunikasi. Artinya, komunikasi memang selalu ada di setiap

kehidupan dan kegiatan manusia, di lingkungan mana pun manusia berada;

hanya saja titik pembahasannya saya yang berbeda. Ada yang

mendudukkan komunikasi sebagai unsur yang dominan, dan ada juga yang

mendudukannya sebagai unsur yang tidak dominan.

Komunikasi yang terdapat pada sumber-sumber informasi terekam

itu tentu saja hanya sebagian saja jumlahnya dan itu pun sudah sangat

banyak. Informasi itulah yang dalam dunia komunikasi selalu melekat di

dalam prosesnya. Sebab informasi dalam hal ini merupakan bagian dari

proses komunikasi. Sementara itu komunikasi, ada di mana-mana, seperti

antara lain di lingkungan pendidikan, di lingkungan sosial

kemasyarakatan, di lingkungan keluarga, di lingkungan kelompok dan

organisasi, di lingkungan perpustakaan, di lingkungan media, dan di

lingkungan bidang studi lainnya.32

3. Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima

melalui panca indera atau menggunakan media.33

32

Pawit M. Yusup, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan, (Jakarta: Penerbit

Bumu Aksara, 2009), h. 30-31. 33

A. W. Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta:

Penerbit Bumi Aksara, 2008), cet ke-5, h. 17.

Page 41: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

32

a. Media (Langsung dan Tidak Langsung)

Media massa dengan metode langsung dan tidak langsung, antara lain:

media elektronik (radio, televisi) dan media cetak (surat kabar, majalah).

b. Non Media (Langsung dan Tidak Langsung)

Media tatap muka (langsung) diselenggarakan dalam berbagai bentuk

media tradisional, misalnya pameran, ceramah, diskusi dan lain-lain.34

34

A. W. Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, h. 61-62 .

Page 42: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

33

BAB III

GAMBARAN UMUM RADIO SUARA EDUKASI 1440 AM CIPUTAT

A. Sekilas Tentang Kelahiran dan Perkembangan Radio Suara Edukasi

Radio Suara Edukasi merupakan media komunikasi massa yang

ditujukan untuk membangun dan meningkatkan mutualisme pendidikan.

Secara birokrasi, radio ini berada di bawah naungan Pusat Teknologi dan

Informasi Pendidikan atau disingkat PUSTEKKOM milik Departemen

Pendidikan Nasional Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tanggal 24

Januari 2000 Nomor 010/0/2000, yang telah diperbaharui melalui

Permendiknas Nomor 23 Tahun 2005, sebelum itu bernama TKPK adalah

Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan. Sesuai dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2005 tentang organisasi dan tata

kerja di pusat-pusat Departemen Pendidikan Nasional. Tertera dalam pasal 99

dan 101 bahwa:

- “Studio adalah unsur pelaksana pengelola sarana dan fasilitas produksi

penunjang pengembangan media yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada kepala pusat”.

- “Studio radio mempunya tugas melakukan proses produksi program media

audio atau radio pembelajaran”.

Pada tahun 2002, nama radio ini masih bernama “Studio Radio”

sebelum muncul Radio Suara Edukasi. Sebelum ada siaran radio, pada saat itu

hanya ada produksi program-program pembelajaran Radio untuk Sekolah

Page 43: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

34

Dasar. Kemudian dengan bekerjasama dengan pemilik Women Radio pada

saat itu, Radio Suara Edukasi mulai dibentuk. Dimulai dari mengurus izin

dengan Dinas Perhubungan, melobi bagian Tata Usaha serta memakai surat

izin Pustekkom karena radio ini ada di bawah birokrasi pemerintah. Setelah

mendapat gelombang di 1440 AM, mulai membangun tower dan mendirikan

ruangan siaran. Dan akhirnya sampai sekarang Radio Suara Edukasi sudah

berdiri hampir 3 tahun tetapi baru berfungsi di tahun ke 2, karena 1 tahun

sebelumnya masih uji coba siaran.1

Selaras dengan frekuensi gelombang siarannya, maka radio Suara

Edukasi diharapkan dapat memiliki fungsi sebagai bentuk penyiaran kepada

publik yang tidak hanya memberikan informasi tentang pembelajaran dan

pendidikan secara intruksional, mencerdaskan, komunikatif, dan berbudaya.

Kendati demikian sejalan dengan perkembangan zaman tidak menutup

kemungkinan nantinya radio Suara Edukasi mencoba selalu bergerak dinamis

dan inovatif dalam menyesuaikan dengan keadaan. Mengingat sebagai industri

yang bergerak dibidang penyiaran, Radio Suara Edukasi juga memiliki

kesempatan yang sama dengan media penyiaran lainnya dalam berekspresi,

berapresiasi serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada publik atau

khalayak umum. Kesemuanya dengan catatan tidak keluar dari jalur dan frame

yang telah ada.

Nama “Edukasi” diambil dari bahasa Inggris yang berarti: pendidikan.

Pengambilan nama “edukasi” dimaksudkan agar selaras dengan fungsi dan

1 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Djulaeha (Kepala Studio Radio), Pada Tanggal 17

Desember di Radio Suara Edukasi.

Page 44: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

35

tujuan didirikannya radio ini. Lebih daripada itu nama “edukasi” juga

merupakan sebuah jembatan yang dalam tiap hurufnya mengandung arti kata,

yaitu: “Enak Didengar Untuk Kalangan Anak Sekolah Indonesia”. Mengingat

bahwa radio pendidikan ini lebih menekankan segmen pasar audiennya adalah

para siswa sekolah. Tetapi karena menggunakan streaming bekerjasama

dengan Jaringan Pendidikan Nasional (JarDikNas) yang tidak boleh

menggunakan nama Radio Edukasi lagi, oleh karena itu mengganti nama

menjadi Suara Edukasi.2

Secara geografis, radio Suara Edukasi berada di Kecamatan Ciputat,

Kabupaten Tangerang, Propoinsi Banten. Alamat lengkap Radio Suara

Edukasi adalah di lantai 2 Gedung Pustekkom jln. R.E. Martadinata Km. 15,5

Jakarta – Bogor. Ciputat.

Radio Suara Edukasi merupakan sebuah radio siaran yang mengangkat

pendidikan sebagai materi utama siarannya. Dalam memancarkan materi

siarannya Radio Suara Edukasi saat ini beroperasi dengan transmiter AM

berkekuatan 500 watt karena pemancar dengan frekuensi FM untuk wilayah

Jabodetabek tidak ada atau frekuensi sudah penuh. Oleh karena itu radio ini

memiliki coverage area meliputi sebagian wilayah Banten, wilayah Bogor,

wilayah Bekasi, wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, karena

mempergunakan gelombang rambat (AM) kemungkinan besar dapat didengar

di wilayah luar pulau Jawa.

2 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Djulaeha (Kepala Studio Radio), Pada Tanggal 17

Desember di Radio Suara Edukasi.

Page 45: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

36

Format siaran yang diusung oleh Radio Suara Edukasi adalah

pendidikan, informasi, dan hiburan (edu – info – taiment). Klasifikasi

komposisi siaran radio masih mengacu pada klasifikasi program radio pada

umumnya. Yaitu: pendidikan 40 %, informasi 10 %, kebudayaan 10 %,

hiburan 30 %, dan layanan masyarakat 10 %.

Jumlah personel atau staff di Radio Suara Edukasi ada tiga orang

termasuk kepala studio. Kondisi ini jelas di bawah standart dalam melakukan

proses penyiaran. Radio Suara Edukasi dikelola dengan sistem yang

sederhana, dengan penyiar lima orang, dua orang programmer, dua orang

produser pekerja rangkap, seorang programmer merangkap script, produser,

seorang teknisi merangkap kontens. Keseluruhan jumlah SDM saat ini yang

aktif 12 orang, antara lain:

Kepala Studio Radio : Dra. Hj. Siti Djulaeha

Produser Program : Buyung Zaini

Imran Zaenal Arif

Music Director : Buyung Zaini

Programmer : Mas Pudji

Mas Djaka

Teknisi : Mas Arif

Divisi Humas / Admin : Mba Indah

Penyiar Program :

- Sapa Edu : Mba Anggi

- Info Edukasi : Mba Wira

Page 46: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

37

- Ensiklo Edu : Mba Nelly

- Bias (Bincang Siang) : Kak Arif

- Suara Rohani : Ustad Apri3

B. Visi dan Misi Radio Suara Edukasi

1. Visi

Radio Suara Edukasi menjadi spirit dan inspirasi dalam

mencerdaskan bangsa. Selain daripada itu, visi yang lain adalah:

diharapkan pula radio Suara Edukasi dapat dijadikan sebagai media

alternatif berbasis teknologi komunikasi “Audio non visual” yang bergerak

dibidang peningkatan kualitas dan mutualisme pendidikan. Melalui media

yang auditif diharapkan dapat meberi layanan siar pendidikan berkualitas

yang dapat menunjang tujuan pendidikan nasional.

2. Misi

Menyiarkan pembelajaran intruksional dan non intruksional yang

menghibur dan informatif dalam rangka mendukung pemerataan

kesempatan memperoleh pendidikan.4

C. Format Siaran Suara Rohani

Dalam Radio Suara Edukasi terdapat berbagai macam program yang

tersaji didalam radio tersebut, salah satu program acara yang terdapat didalam

Radio Suara Edukasi ialah “Suara Rohani”, yang setiap insan di dunia ini

3 Sumber: Data Studio Radio Suara Edukasi, pada tanggal 2 November 2010.

4 Sumber: Data Studio Radio Suara Edukasi.

Page 47: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

38

memiliki dua kebutuhan yang mesti terpenuhi, yaitu: kebutuhan jasmani dan

kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan yang dapat

dilihat dan diraba oleh pancaindera (wujud), sedangkan kebutuhan rohani

yaitu kebutuhan yang kebih bersifat abstrak atau lebih menonjolkan segi

perasaan. Kebutuhan rohani bersifat dalam dan tidak terlihat, sebab penggerak

utamanya adalah hati (kalbu). Contoh kebutuhan jasmani yaitu: pakaian, uang,

kendaraan, dan lain-lain. Sedangkan untuk kebutuhan rohani, antara lain: seni

dan agama.

Guna memproteksi dan memfilterasi pengaruh-pengaruh dari luar yang

tidak baik kepada anak serta membentengi spiritualisme atau keagamaan

kepadanya, maka diperlukan adanya sebuah usaha. Salah satu usaha yang

sifatnya membangun adalah melakukan kegiatan dakwah atau siraman rohani.

Radio Suara Edukasi sebagai media komunikasi massa mencoba melakukan

sebuah siraman rohani dengan sajian acara “Suara Rohani”. Dari acara

tersebut, diharapkan mampu sebagai media dakwah guna meningkatkan

mutualisme mentalitas anak bangsa.

Program “Suara Rohani” muncul sejak mengudaranya Radio Suara

Edukasi, yaitu sekitar dua tahun lalu tetapi pada saat itu disiarkan pada hari

Kamis dengan nama program “Siraman Rohani”. Tetapi kemudian pindah hari

menjadi hari Jum’at dan mengalami pergantian nama menjadi “Suara Rohani”

seperti nama radionya juga. Siaran jam 10 siang sebelum waktu sholat

Jum’at.5

5 Wawancara Pribadi dengan Bapak Buyung Zaini (Produser Program Suara Rohani),

Pada tanggal 17 Desember, 2010 di Radio Suara Edukasi.

Page 48: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

39

1. Tujuan Program “Suara Rohani”

a. Menyajikan program acara yang mendidik, menghibur, dan mencerdaskan.

b. Mengenalkan sifat baik, buruk, terpuji, dan tercela.

c. Menanamkan keteladanan akhlak dan budi pekerti guna mendukung

pembinaan kepribadian anak.

2. Manfaat Program “Suara Rohani”

a. Memberikan motivasi pada anak untuk bersikap sesuai dengan nilai dan

norma dari ajaran agama yang berlaku.

b. Memberikan pencerahan dan apresiasi kejiawaan bagi imajinasi anak.

c. Menanamkan kesadaran akan nilai-nilai luhur dan terpuji.

3. Deskripsi Program

Call personal: Sahabat Edukasi yang Shaleh

a. Nama Acara : Suara Rohani

b. Kategori Program : Artistik

c. Frekuensi Penyiaran : 1 x per minggu

d. Hari & Jam : Jum’at, pukul 10.00 WIB

e. Durasi : 60 menit

f. Format Program : Naratif

g. Format Produksi : Kombinasi narasi dan karakterisasi

h. Unsur produksi : Kata dan Musik

i. Sifat Produksi : Live

j. Sasaran : Anak umur 11 tahun ke atas

Page 49: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

40

k. Lingkup Masalah : Tentang takwa, akhlak, moralitas, dan mentalitas

yang searah dengan jiwa-jiwa religious

l. Kriteria Suara Rohani : a. Mengandung pesan moral, akhlak, dan

imanitas bagi anak.

b. Alur dakwah mudah dipahami.

m. Kriteria Program : a. Dakwah disajikan secara monolog atau

naratif.

b. Pendakwah diselingi dengan musik.

n. Kebutuhan Acara : a. Sumber Informasi : buku cetak, internet,

koran dan majalah.

b. Alat Bantu Tekhnis : telepon interaktif.

c. Karakter Penyiar : religius namun

komunikatif serta memberi motivasi untuk

lebih yakin dan mengenal nilai-nilai ajaran

religi.6

Berikut persiapan yang harus dilakukan penyiar atau pembicara agama

di radio, Radio lebih sulit dari televisi, karena ditelevisi anda bisa

menguraikan pikiran anda pada manusia (penonton), disertai dengan

menampakkan wajah dan isyarat tangan, rupa gerak, jalan uraian bagi judul.

Adapun di radio, suaralah satu-satunya yang sampai pada publik, karena itu

suara harus tegas, suara disertai dengan jelas.

6 Sumber: Data Studio Radio Suara Edukasi.

Page 50: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

41

Dalam program Suara Rohani, ada kurang lebih 10 narasumber atau

ustad yang berbeda-beda setiap minggunya. Hal ini karena ingin selalu

menampilkan ustad-ustad dengan cara penyampaian materi yang berbeda pula

agar program tersebut tidak monoton dan pendengar tidak bosan. Biasanya

narasumber berasal dari perguruan tinggi atau di sekitar ataupun di luar

lingkungan Radio Suara Edukasi.7

Di radio kita mendapat kesempatan yang memudahkan untuk

menyiapkan judul dan menyusunnya, harus dijaga supaya kata-katanya

mudah, alineanya singkat, menjauhkan kata-kata yang susah

mengucapkannya, dan menggantinya dengan kalimat yang gampang dan

mudah, karena dalam bahasa Arab terdapat banyak persamaan arti kata-kata.

Pembicara (Da’i) harus sadar akan dirinya, mana kalimat yang mudah

diucapkan dan kalimat dan huruf yang sukar diucap.

Penyiar atau da’i di Radio memiliki ciri suara yang istimewa, tenang

dalam penyampaian yang baik, berbicara pada manusia seluruhnya, baik

dirumah, maupun dimobil saat sedang mendengarkan radio. Penyiar atau da’i

di radio memerlukan sikap yang santai dan senang, tutur kata yang bagus,

jiwanya tenang, ucapannya benar dan jelas, memiliki bakat, bersuara bagus,

selalu berlatih, penyampaiannya baik hingga mecapai tujuan yang sukses yaitu

7 Wawancara Pribadi dengan Bapak Buyung Zaini (Produser Program Suara Rohani),

Pada 17 Desember, 2010 di Radio Suara Edukasi. Beliau menjelaskan lebih rinci bahwa materi-

materi yang disampaikan narasumber dalam program ini adalah uraian panjang yang didapat dari

pengembangan tema yang telah diberikan setiap minggunya. Jadi, materi yang disampaikan

dikembangkan sendiri dengan bahasa yang menarik oleh narasumber.

Page 51: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

42

menyampaikan pesan agama kepada pendegar.8 Berikut lebih jelasnya uraian

tentang Program “Suara Rohani”:9

4. Uraian Materi Acara “ Suara Rohani”

Acara “Suara Rohani” dibagi menjadi 3 season (3 tahapan) yakni:

a. Introduksi “Suara Rohani”

Introduksi merupakan salam pembuka untuk siaran program “Suara

Rohani”. Isi pembuka adalah salam pembuka dan gambaran umum

mengenai tema yang akan disampaikan.

Waktu penyajian : 5 menit ke depan

Tempat : Studio on air (live)

b. Suara Rohani

Materi “Suara Rohani” merupakan materi yang berbasiskan religi,

serta mempunyai sumber acuan atau literatur. Baik berupa cetak (buku,

majalah, Koran, tabloid, dsb) maupun media-media lainnya. Maksud dan

tujuannya adalah penyampaian informasi tersebut lebih akurat

kebenarannya. Bentuk penyajian materi ini adalah interaktif (konsultatif),

mendidik, menghibur, dan mencerdaskan.

Waktu Penyajian : 50 menit ke depan

Bentuk Penyajian : Interaktif, mendidik, dan religious

Segment : Anak 11 tahun ke atas

Pendukung : Telepon interaktif dan Pesan singkat (SMS)

8 Abdullah Syihata, Dakwah Islamiyah. Milik Depatemen Agama, 1986. Hal. 62-63

9 Sumber: Data Studio Radio Suara Edukasi.

Page 52: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

43

c. Pesan dan Tips

Tips-tips ini adalah tips-tips yang berkenaan dengan tema yang

dibawakan. Namun tidak menutup kemungkinan dengan tips-tips yang lain

yang relevan dengan pendidikan keagamaan sifatnya juga mencerdaskan,

mendidik, dan menghibur. Seyogyanya tips-tips dilandasi dengan literature

agar materi tips-tips tersebut lebih akurat.

Waktu Penyajian : 5 menit ke depan

Tempat : Studio on air (live).

Page 53: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

44

BAB VI

TEMUAN DAN ANALISIS

Pada bab ini, peneliti akan menganalisis pesan dakwah yang terkandung

pada program Suara Rohani sebanyak 10 materi siaran. Program Suara Rohani

merupakan bagian dari dakwah bi Lisan melalui media radio. Program tersebut

diisi oleh narasumber yang berbeda-beda setiap minggunya. Dalam menganalisis

isi pesan tersebut, peneliti menggunakan metode analisis isi yang akan diteliti

secara kualitatif.

A. Analisis Isi Pesan Dakwah Dzatiyah, Dakwah Profesional, Dakwah

Struktural, dan Dakwah Kultural.

Adapun materi rekaman program “Suara Rohani” edisi Oktober –

Desember 2010 sebanyak 10 materi, antara lain . pembahasannya adalah

sebagai berikut:

1. Istighfar

Tabel 2

Kategorisasi Komunikasi Intapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

No Kategorisasi Sub Kategori

1. Manajemen Sensasi, Persepsi,

Memori dan Berpikir menurut

pandangan Islam.

a. Kalau tidak beristigfar, dosa-dosa kita

akan semakin banyak sehingga akan

mengalami penyakit hati, contohnya:

riya, belajar karena ingin dilihat dan

dipuji guru.

Page 54: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

45

b. Pada saat itu Rasulullah mendapat

gelar al-Ma’sum artinya manusia yang

terjaga dari dosa dan bebas dari segala

maksiat.

c. Ada 2 kekuatan agar bencana alam

tidak datang, yaitu: (1) keberadaan

Nabi dalam surat al-Fiil, (2) azab tidak

turun, jika orang-orangnya banyak

yang senatiasa beristigfar.

2. Manajemen akal, kalbu, nafs,

nurani, syahwat, dan fitrah

a. Istigfar adalah salah satu dzikir yang

suka dibaca oleh Rasulullah saw.

dalam sehari nabi beristigfar 70

sampai 100 kali.

b. Rasul saja yang bergelar al-Ma’sum

masih beristigfar sehari tidak kurang 70

kali, karena dengan beristigfar dapat

menggugurkan dosa-dosa kecil kita

pada Allah.

c. Istigfar yang tulus, akan menunda

datangnya bala bencana.

d. “wahai sahabatku semua, istigfar yang

kalian lakukan itu, ibarat dosa-dosa

kecil seperti ranting-ranting kecil ini.

Page 55: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

46

Maka kalau kita beristigfar sama saja

kita menggoyangkan batang pohon

kurma merontokkan dosa-dosa kita

kepada Allah SWT.

e. “Barangsiapa yang membiasakan

membaca istigfar Allah akan

menjadikan dirinya dari setiap

kesempitan, ada jalan keluar, dari tiap

kegelisahan akan ada obatnya dan akan

diberikan rizqi yang tidak disangka-

sangka datangnya.”

f. fadillah istigfar yaitu merontokkan

dosa-dosa kecil kita kepada Allah.

Istigfar adalah salah satu dzikir yang suka dibaca oleh Rasullullah saw.

dalam sehari nabi beristigfar 70 sampai 100 kali. Pada saat itu Rasullullah

memdapat gelar al-Ma’sum artinya manusia yang terjaga dari dosa dan bebas

dari segala maksiat. Rasul saja yang bergelar al-Ma’sum masih beristigfar

sehari tidak kurang 70 kali, karena dengan beristigfar dapat menggugurkan

dosa-dosa kecil kita pada Allah. Kalau tidak beristigfar, dosa-dosa kita akan

semakin banyak sehingga akan mengalami penyakit hati, contohnya: riya,

belajar karena ingin dilihat dan dipuji guru.

Page 56: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

47

Kalau dosa besar dihapuskan dengan Taubat Nasuha, sedangkan dosa

kecil dengan beristigfar. Ada teladan yang baik, suatu ketika Nabi Muhammad

saw. berjalan dibawah pohon kurma yang kering lalu dibawah pohon kurma

itu, Nabi menggoyangkan batang pohon itu dan seketika ranting-ranting yang

kering jatuh berguguran. Kata Rasul, “wahai sahabatku semua, istigfar yang

kalian lakukan itu, ibarat dosa-dosa kecil seperti ranting-ranting kecil ini.

Maka kalau kita beristigfar sama saja kita menggoyangkan batang pohon

kurma merontokkan dosa-dosa kita kepada Allah SWT. Itu adalah fadillah

istigfar yaitu merontokkan dosa-dosa kecil kita kepada Allah.

Banyak contoh bacaan-bacaan istigfar, contohnya Saidul istigfar yang

Nabi suka membacanya 3 kali di pagi hari dan 3 kali di saat petang. Ada 2

kekuatan agar bencina alam tidak datang, yaitu: (1) keberadaan Nabi dalam

surat al-Fiil, (2) azab tidak turun, jika orang-orangnya banyak yang senatiasa

beristigfar.

Istigfar yang tulus, akan menunda datangnya bala bencana. Hadist

Nabi, “Barangsiapa yang membiasakan membaca istigfar Allah akan

menjadikan dirinya dari setiap kesempitan, ada jalan keluar, dari tiap

kegelisahan akan ada obatnya dan akan diberikan rizqi yang tidak disangka-

sangka datangnya.” Itu adalah kekuatan atau fadillah istigfar.1

1 Ustadz Muharram, Tema Istigfar, pada Hari Jumat, 29 Oktober 2010.

Page 57: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

48

2. Ikhlas

Tabel 3

Kategorisasi Komunikasi Intapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

No Kategorisasi Sub Kategori

1. Manajemen Sensasi, Persepsi,

Memori dan Berpikir menurut

pandangan Islam.

a. “Sesungguhnya Allah Swt sudah

mencatat semua perbuatan baik dan

buruk, kemudian Allah

menerangkannya kepada para malaikat,

mana perbuatan yang baik dan mana

pula perbuatan yang buruk yang harus

dicatat.

b. Oleh karena itu siapa saja bermaksud

melakukan perbuatan baik, lalu tidak

mengerjakannya, maka Allah mencatat

maksud baik itu sebagai satu amal baik

yang sempurna. Jika orang itu

bermaksud melakukan kebaikan, lalu

mengerjakannya, maka Allah mencatat

di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan

sampai tujuh ratus kali lipat dan

dilipatgandakannya lagi. Siapa saja

yang bermaksud melakukan keburukan,

lalu tidak jadi mengerjakannya, maka

Page 58: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

49

Allah mencatatnya sebagai satu amal

baik yang sempurna. Apabila ia

bermaksud melakukan keburukan

kemudian mengerjakannya, maka Allah

mencatatnya sebagai satu kejelekan.”

2. Manajemen akal, kalbu, nafs,

nurani, syahwat, dan fitrah

a. Ikhlas dalam bahasa Arab, adalah tidak

ada sesuatu (kosong), karena semuanya

sudah dipasrahkan kepada Allah, tidak

berharap apa-apa pada makhluk karena

semuanya sudah dipasrahkan kepada

Allah. Semua amal tidak akan sampai

kepada Allah, kecuali dengan hati yang

ikhlas. (Kalbu)

Ikhlas dalam bahasa Arab, adalah tidak ada sesuatu (kosong), karena

semuanya sudah dipasrahkan kepada Allah, tidak berharap apa-apa pada

makhluk karena semuanya sudah dipasrahkan kepada Allah. Semua amal tidak

akan sampai kepada Allah, kecuali dengan hati yang ikhlas. Allah berfirman,

Artinya: “Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam

hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah Mengetahui". Allah mengetahui

apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. dan Allah Maha

Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. Ali-Imran: 29).

Page 59: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

50

Abu Abbas Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib ra. Ia berkata,

Rasulullah saw. menjelaskan apa yang diterima dari Tuhannya, yaitu:

“Sesungguhnya Allah Swt sudah mencatat semua perbuatan baik dan buruk,

kemudian Allah menerangkannya kepada para malaikat, mana perbuatan yang

baik dan mana pula perbuatan yang buruk yang harus dicatat. Oleh karena itu

siapa saja bermaksud melakukan perbuatan baik, lalu tidak mengerjakannya,

maka Allah mencatat maksud baik itu sebagai satu amal baik yang sempurna.

Jika orang itu bermaksud melakukan kebaikan, lalu mengerjakannya, maka

Allah mencatat di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali

lipat dan dilipatgandakannya lagi. Siapa saja yang bermaksud melakukan

keburukan, lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah mencatatnya sebagai

satu amal baik yang sempurna. Apabila ia bermaksud melakukan keburukan

kemudian mengerjakannya, maka Allah mencatatnya sebagai satu kejelekan.”

(HR. Bukhari dan Muslim).2

3. Muhasabah

Tabel 4

Kategorisasi Komunikasi Intapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

No Kategorisasi Sub Kategori

1. Manajemen Sensasi, Persepsi,

Memori dan Berpikir menurut

pandangan Islam.

a. merenung apa saja yang telah kita

lakukan semenjak bangun tidur sampai

mau tidur lagi.

2 Ustadz Habiburrahman MA, Tema Ikhlas. Pada Hari Jum’at, 26 November 2010

Page 60: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

51

2. Manajemen akal, kalbu, nafs,

nurani, syahwat, dan fitrah.

a. Dalam menyikapi setiap pergantian

masa dianjurkan dalam agama kita

yaitu Muhasabah atau evaluasi diri.

(Nurani)

b. Fadillah muhasabah adalah dapat

menghapus azab kubur, karena

kesalahan yang kita lakukan sebaiknya

langsung dikoreksi dan ditutup dengan

kebaikan serta senantiasa memperbaiki

diri.

c. “Evaluasilah diri kalian sebelum kalian

dievaluasi di Padang Masyar, dan

timbanglah amal kalian sebelum amal

kalian ditimbang di Mizan.

Sesungguhnya akan mudah bagi kalian

keesokan harinya (pada Hari Kiamat)

ketika kalian menghisab atau

melakukan evaluasi pada saat ini.

Berhiaslah kalian untuk datangnya

sesuatu yang sangat besar yaitu

kematian.”

d. Rasul bersabda: “Orang yang cerdas

adalah orang yang suka mengevaluasi

Page 61: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

52

dirinya. Dan orang yang lemah adalah

orang yang menurutkan nafsunya.”

Dalam menyikapi setiap pergantian masa dianjurkan dalam agama kita

yaitu Muhasabah atau evaluasi diri. Muhasabah sebenarnya tidak hanya

dilakukan tiap berganti masa tetapi sebaiknya kita lakukan setiap habis

mengalami peristiwa besar dan yang paling bagus bermuhasabah dilakukan

pada malam hari menjelang tidur, artinya merenung apa saja yang telah kita

lakukan semenjak bangun tidur sampai mau tidur lagi. Fadillah muhasabah

adalah dapat menghapus azab kubur, karena kesalahan yang kita lakukan

sebaiknya langsung dikoreksi dan ditutup dengan kebaikan serta senantiasa

memperbaiki diri.

Muhasabah sebaiknya dilakukan pada malam hari, saat sebelum tidur,

dari semenjak bangun tidur apa saja yang telah kita lakukan, kebaikan atau

kemaksiatan yang telah kita lakukan. Saidina Umar berkata: “Evaluasilah diri

kalian sebelum kalian dievaluasi di Padang Masyar, dan timbanglah amal

kalian sebelum amal kalian ditimbang di Mizan. Sesungguhnya akan mudah

bagi kalian keesokan harinya (pada Hari Kiamat) ketika kalian menghisab atau

melakukan evaluasi pada saat ini. Berhiaslah kalian untuk datangnya sesuatu

yang sangat besar yaitu kematian.”

Muhasabah menjadi penting untuk kita agar tahun yang baru itu dapat

memberikan suatu hal yang lebih baik dibanding tahun yang lalu. Rasul

Page 62: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

53

bersabda: “Orang yang cerdas adalah orang yang suka mengevaluasi dirinya.

Dan orang yang lemah adalah orang yang menurutkan nafsunya.”3

4. Takwa kepada Allah

Tabel 5

Kategorisasi Komunikasi Intapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

No Kategorisasi Sub Kategorisasi

1. Manajemen Sensasi, Persepsi,

Memori dan Berpikir menurut

pandangan Islam.

-

2. Manajemen akal, kalbu, nafs,

nurani, syahwat, dan fitrah.

a. takut kepada allah karena hanya kepada

Allah kita benar-benar takut.

b. takwa itu taat kepada Allah pantang

dimaksiati, selalu diingat dan tidak

dilupakan, disyukuri dan tidak boleh

dikufuri.

c. membersihkan hati kita dari dosa-dosa

dan diisi oleh ilmu.

d. jika kita ingin bertakwa harus banyak

belajar dan kita amalkan ilmu kita.

Allah menjanjikan kita kebahagiaan

3 Ustadz Drs. H. M. Saman, Tema Muhasabah (evaluasi diri), pada Hari Jumat, 3

Desember 2010.

Page 63: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

54

dunia dan akhirat jika kita bertakwa

kepada-NYA.

Kita adalah manusia yang Allah ciptakan sebagai manusia yakni untuk

mengabdi kepada Allah, sesuai dengan firman-Nya,

Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. Adz-Dzariyaat: 56).

Ada 3 pertanyaan namun jawabannya sangat luar biasa yang dapat

menjadi bahan renungan kita, yaitu: (1) Kita darimana? (2) Kita mau apa? Dan

(3) Kita mau kemana?

Allah berfiman dalam surat ali-Imran ayat 102,

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah

sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati

melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Q.S. Ali-Imran: 102).

Takwa kepada Allah ada 3 pengertian, yang pertama, takut kepada

allah karena hanya kepada Allah kita benar-benar takut. Kedua, takwa itu taat

kepada Allah pantang dimaksiati, selalu diingat dan tidak dilupakan, disyukuri

dan tidak boleh dikufuri. Dan yang ketiga takwa adalah membersihkan hati

kita dari dosa-dosa dan diisi oleh ilmu. Oleh karena itu, jika kita ingin

Page 64: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

55

bertakwa harus banyak belajar dan kita amalkan ilmu kita. Allah menjanjikan

kita kebahagiaan dunia dan akhirat jika kita bertakwa kepada-NYA.4

5. Rukiyah

Tabel 6

Kategorisasi Komunikasi Intapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

No Kategorisasi Sub Kategori

1. Manajemen Sensasi, Persepsi,

Memori dan Berpikir menurut

pandangan Islam.

a. Maksud Allah memberikan kita sakit

karena kadang kita lupa kepada-NYA.

(memori)

2. Manajemen akal, kalbu, nafs,

nurani, syahwat, dan fitrah.

a. Rukiyah yaitu penyembuhan dengan

mendekatkan diri kepada Allah.

b. Cara membaca al-Qur’an juga harus

baik dengan menggunakan tajwid yang

baik, dibaca secara tartil dan dalam

keadaan khusu’.

c. memohon ampun kepada Allah dengan

beristigfar, mengingat segala dosa kita

yang kecil, yang disengaja ataupun

tidak sengaja insya Allah terhapus dosa

dan Allah beri kita kesembuhan.

4 Ustadz Nazarudin, Tema Takwa kepada Allah, pada Hari Jumat, 31 Desember 2010.

Page 65: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

56

d. menundukkan hati dan yakin Allah

tidak akan memberikan manfaat pada

orang yang lalai hatinya.

Tabel 7

Dakwah Profesional

Kategorisasi Sub Kategori

Pendakwah -

Pengarang -

Tentara a. Abu Syahid al-Hudri yang

bertemu dengan suatu kaum, kepala

suku dari kaum tersebut tersengat

kalajengking lalu Beliau bacakan

surat al-Fatihah berulang kali maka

dengan izin Allah dan keberkahan

dari surat al-Fatihah itu sendiri maka

sembuhlah kepala sukunya.

Kita melihat fenomena di dunia Islam, Allah memberikan kita hidayah

dan kenikmatan tetapi Allah uji kita dengan sakit karena Allah sayang sama

kita. Maksud Allah memberikan kita sakit karena kadang kita lupa kepada-

NYA. Allah SWT. Menurunkan obat kepada seluruh hamba-NYA yaitu Al-

Page 66: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

57

Quran, obat untuk penyakit fisik, rohani, dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Rukiyah yaitu penyembuhan dengan mendekatkan diri kepada Allah. Allah

berfirman:

Artinya: “Alif laam miin. Kitab(Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya;

petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada

yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang

kami anugerahkan kepada mereka.” (Q.S. Al-Baqarah; 1-3)

Cara membaca al-Qur’an juga harus baik dengan menggunakan tajwid

yang baik, dibaca secara tartil dan dalam keadaan khusu’. Cara merukiyah

yang sesuai dengan syari’ah adalah: membacakan al-Qur’an dan doa-doa

menurut Sunnah Nabi. Ada contoh ketika Sahabat Nabi, Abu Syahid al-Hudri

yang bertemu dengan suatu kaum, kepala suku dari kaum tersebut tersengat

kalajengking lalu Beliau bacakan surat al-Fatihah berulang kali maka dengan

izin Allah dan keberkahan dari surat al-Fatihah itu sendiri maka sembuhlah

kepala sukunya.

Caranya merukiyah yaitu pertama, sebelum merukiyah sebaiknya kita

bersuci, berwudhu dengan baik dan benar kemudian memohon ampun kepada

Allah dengan beristigfar, mengingat segala dosa kita yang kecil, yang

disengaja ataupun tidak sengaja insya Allah terhapus dosa dan Allah beri kita

kesembuhan. Yang kedua, menundukkan hati dan yakin Allah tidak akan

memberikan manfaat pada orang yang lalai hatinya. Bacaan al-Q ur’an

adalah untuk orang-orang yang yakin pada Allah lalu mulailah kita membaca

Page 67: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

58

doa-doa Nabi setelah itu kita membaca ayat-ayat al-Qur’an. Berikut ini adalah

salah satu doa minta kesembuhan, “Ya Allah, Tuhan pemelihara manusia,

hilangkan penyakit ini, sembuhkanlah penyakit ini, Engkaulah Yang Maha

Penyembuh tidak ada kesembuhan kecuali dari Engkau, Ya Allah.

Kesembuhan yang tidak meninggalkan bekas”. Kemudian setelah itu kita

bersholawat kepada Nabi dan bacalah surat al-Fatihah, surat al-Baqarah ayat

1-5, membaca ayat kursi, setelah itu surat al-Baqarah dua ayat terakhir. Dan

diakhir membaca surat-surat perlindungan yaitu surat al-Ikhlas, surat al-Falaq

dan surat an-Nas.5

6. Bekerja Tanpa Pamrih

Tabel 8

Kategorisasi Komunikasi Intapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

No Kategorisasi Sub Kategori

1. Manajemen Sensasi, Persepsi,

Memori dan Berpikir menurut

pandangan Islam.

a. perintah bekerja dan dari hasil bekerja

kita akan mendapat nikmat rizki yang

baik dan halal dari Allah SWT.

b. “Allah mencintai hamba bila ia bekerja

dengan penuh tanggung jawab dan

dedikasi.”

c. kita bekerja dengan penuh kejujuran,

misalnya belajar dengan penuh

5 Ustadz Sutomo, Tema Rukiyah, pada Hari Jum’at, 5 November 2010.

Page 68: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

59

kesungguhan tidak hanya membuka-

buka buku.

2. Manajemen akal, kalbu, nafs,

nurani, syahwat, dan fitrah.

a. Segala kegiatan apabila dilakukan

dengan ikhlas dan tulus akan bernilai

ibadah, termasuk belajar dan menuntut

ilmu agar pintar dan juga bernilai

ibadah.

b. Hendaknya kita harus memasang niat

yang baik, karena niat kita baik

sekalipun belum tercapai akan

mendapat pahala.

Dalam Al-Quran Allah berfirman,

Artinya: “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka

berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.

dan Hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (Q.S. Al-

Mulk: 15).

Di ayat ini ada 2 perintah, yaitu: perintah bekerja dan dari hasil bekerja

kita akan mendapat nikmat rizki yang baik dan halal dari Allah SWT. Segala

kegiatan apabila dilakukan dengan ikhlas dan tulus akan bernilai ibadah,

termasuk belajar dan menuntut ilmu agar pintar dan juga bernilai ibadah.

Page 69: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

60

Hendaknya kita harus memasang niat yang baik, karena niat kita baik

sekalipun belum tercapai akan mendapat pahala. Ini berdasarkan sabda Rasul,

“Siapapun yang meniatkan niat yang baik walaupun belum terlaksana maka

tetap Allah beri satu pahala kebaikan.” Segala aktifitas yang baik apabila

niatnya baik, insya Allah akan bernilai ibadah. Apabila memenuhi tiga

kriteria, antara lain: (1) kita bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab,

maksudnya tidak asal-asalan. Sabda Nabi, “Allah mencintai hamba bila ia

bekerja dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi.” (2) kita bekerja dengan

penuh kejujuran, misalnya belajar dengan penuh kesungguhan tidak hanya

membuka-buka buku. Dan (3) kita bekerja hendaknya yang halal, apabila

bekerja dengan baik tetapi tidak halal maka tidak akan bernilai ibadah.6

7. Pahlawan Islam

Tabel 9

Kategorisasi Komunikasi Organisasi dalam Dakwah Profesional

Kategorisasi Sub Kategori

Pendakwah -

Pengarang -

Tentara a. Abu Ubaidah juga salah satu

sahabat kepercayaan rosul dan sangan

memiliki semangat yang tinggi dalam

membela rosul.

6 Ustadz Wawan Rusdi, Tema Bekerja tanpa pamrih, pada Hari Jum’at, 15 Oktober 2010.

Page 70: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

61

b. Suatu ketika Umar bin Khatab

berkunjung ke rumah Abu Ubaidah

bin Zaroh, Umar kaget karena ia tidak

menemui sofa di rumah Abu Ubaidah,

tidak ada permadani disana, tidak

banyak makanan, yang ada hanya

perkakas dan alat-alat perang, lalu

Umar bertanya, “wahai Abu Ubaidah,

mengapa engkau tidak mengambil

harta untuk keperluanmu sendiri,

sebagaimana yang dilakukan oleh

orang-orang?”, Abu Ubaidah

menjawab, “wahai Amirul Mukminin,

ini sudah cukup menjadikanku tidur

nyenyak.”

c. Akhirnya pada 18 Hijriah, Abu

Ubaidah bin Zaroh meninggal dunia

karena terkena wabah To’un (kolera)

ditengah 33.000 pasukan tentaranya

di medan perjuangan.

Page 71: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

62

Pahlawan adalah orang yang berjasa dalam membela Negara,

mempertahankan agama, dan memperjuangkan bangsa agar terbebas dari

penjajah dan kedzholiman yang terjadi.

Abu Ubaidah bin Zaroh adalah salah satu dari 10 orang yang diberikan

kabar oleh Rasulullah saw. untuk masuk surga dan beliau adalah salah satu

sahabat kepercayaan umat. Abu Ubaidah juga salah satu sahabat kepercayaan

rosul dan sangan memiliki semangat yang tinggi dalam membela rosul. Beliau

masuk agama Islam atas ajakan Abu Bakar As-Sidiq dan beliau pernah hijrah

ke Hafsah dalam waktu sekitar 2 tahun kemudian kembali bersama Rasul

mengikuti peristiwa-peristiwa bersama Rasul.

Pengorbanan Abu Ubaidah bin Zaroh ini luar biasa, Beliau mempunyai

ayah yang musyrik dan saat berperang berada di pihak lawan yaitu orang-

orang kafir Qurais. Ketika Perang Badar, ayah beliau sangat ingin membunuh

anaknya padahal Abu Ubaidah bin Zaroh selalu menghindar dari bapaknya.

Dan ketika dalam keadaan yang tidak bisa menghindar lagi akhirnya beliau

berhadapan dengan ayahnya sendiri sehingga pada saat itu Abu Ubaidah

berhasil membunuh ayahnya. Diabadikan oleh oleh Allah dalam ayat al-

Qur’an surat al-Mujadillah ayat 22,

Page 72: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

63

Artinya: “Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari

akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah

dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau

Saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang

Telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka

dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka

ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di

dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas

terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. Ketahuilah,

bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.” (Q.S.

Al-Mujadillah: 22).

Ketika Perang Uhud, Abu Ubaidah adalah orang yang paling cepat

dalam membela Rasul, suatu kali Rasul terjatuh dan Abu Bakar as-Sidiq

melihat Rasul, ia mengejar dan ingin menolong Rasul. Tiba-tiba sudah ada

orang yang bersama dan menolong Rasul. Ternyata orang yang bersama Rasul

adalah Abu Ubaidah bin Zaroh.

Suatu ketika Umar bin Khatab berkunjung ke rumah Abu Ubaidah bin

Zaroh, Umar kaget karena ia tidak menemui sofa di rumah Abu Ubaidah, tidak

ada permadani disana, tidak banyak makanan, yang ada hanya perkakas dan

alat-alat perang, lalu Umar bertanya, “wahai Abu Ubaidah, mengapa engkau

tidak mengambil harta untuk keperluanmu sendiri, sebagaimana yang

dilakukan oleh orang-orang?”, Abu Ubaidah menjawab, “wahai Amirul

Mukminin, ini sudah cukup menjadikanku tidur nyenyak.”

Page 73: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

64

Akhirnya pada 18 Hijriah, Abu Ubaidah bin Zaroh meninggal dunia

karena terkena wabah To’un (kolera) ditengah 33.000 pasukan tentaranya di

medan perjuangan.7

8. Hijrah

Tabel 10

Kategorisasi Komunikasi Intapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

No Kategorisasi Sub Kategori

1. Manajemen Sensasi, Persepsi,

Memori dan Berpikir menurut

pandangan Islam.

-

2. Manajemen akal, kalbu, nafs,

nurani, syahwat, dan fitrah.

a. seharusnya kaum Muslimin

mengartikan hijrah yaitu berpindah dari

kebatilan menuju kebaikan, hijrah dari

selain Islam menuju kepada keIslaman.

b. Posisi hijrah menjadi wajib karena kita

harus meninggalkan keburukan, karena

setiap saat umat Islam dapat berhijrah

dari keburukan menuju kebaikan.

7 Ustadz Sukriyato, Tema Pahlawan Islam di Zaman Sahabat. Pada Hari Jumat 19

November 2010.

Page 74: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

65

Tabel 11

Kategorisasi Komunikasi Politik dalam Dakwah Struktural

No. Kategorisasi Sub Kategori

1. Kmunikasi Politik dalam

Dakwah Struktural melalui

organisasi (lembaga

eksekutif, legislatif, dan

yudikatif)

a. Pada masa lalu Rasulullah saw. sering

mengalami cobaan, hambatan dan

rintangan yang dilakukan oleh orang-

orang kafir Quraisy kota Mekkah, pada

saat itu menentang Islam dan Rasul.

Tabel 12

Kategorisasi Komunikasi Organisasi dalam Dakwah Profesional

Kategorisasi Sub Kategori

Pendakwah a. Musab Bin Umay, beliau berhasil

mengislamkan beberapa pemuka

kota Yasrib (sekarang bernama

Madinah

Pengarang -

Tentara -

Page 75: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

66

Tabel 13

Kategorisasi Komunikasi Antar Budaya dalam Dakwah Kultural

No. Kategorisasi Sub Kategori

1. Pendekatan Komunikasi

Antar Budaya dalam Dakwah

Kultural

a. Kaum Muslimin sebenarnya baru

berpindah dari tahun 1431 H menuju

1432 H. oleh karena itu, kenapa kaum

Muslimin mulai melupakan tahun

Hijriah yang sebenarnya tonggak

kemenangan umat Islam?

b. seluruh para sahabat sepakat

dimulainya penanggalan tahun saat

hijrahnya nabi, mulailah saat itu kaum

Muslimin memiliki kalender sendiri

yaitu tahun Hijriyah.

Hijrah seolah-olah mulai dilupakan oleh kaum Muslimin, terutama

disaat penanggalan hijriah menjadi penanggalan masehi. Seolah-olah tidak

begitu gemerlapnya perayaan tahun hijriah di tengah-tengah kaum Muslimin.

Minggu lalu kaum Muslimin sebenarnya baru berpindah dari tahun 1431 H

menuju 1432 H. oleh karena itu, kenapa kaum Muslimin mulai melupakan

tahun Hijriah yang sebenarnya tonggak kemenangan umat Islam?

Pada masa lalu Rasulullah saw. sering mengalami cobaan, hambatan

dan rintangan yang dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy kota Mekkah,

Page 76: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

67

pada saat itu menentang Islam dan Rasul, lalu Allah membukakan jalan

melalui sahabat yaitu Musab Bin Umay, beliau berhasil mengislamkan

beberapa pemuka kota Yasrib (sekarang bernama Madinah) lalu Rosul

mendapat perintah dari Allah untuk berhijrah yang diikuti oleh kaum

Muslimin. Nabi hijrah ke Yasrib yang sekarang dikenal dengan nama Madinah

al-Munawaroh kota yang pancaran cahayanya akan meliputi seluruh dunia.

Saat itulah kaum Muslimin mampu mengikuti syariat-syariat Islam yang

Alllah turunkan dan terapkan secara total. Oleh karena itu, seluruh para

sahabat sepakat dimulainya penanggalan tahun saat hijrahnya nabi, mulailah

saat itu kaum Muslimin memiliki kalender sendiri yaitu tahun Hijriyah. Berarti

sudah 1432 tahun yang lalu Rasulullah saw. hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Inilah suatu sejarah yang dibuat oleh Rasul kemudian diteruskan oleh para

sahabat dan inilah tahun baru kaum Muslimin yaitu Tahun Hijriah.

Pada saat ini, seharusnya kaum Muslimin mengartikan hijrah yaitu

berpindah dari kebatilan menuju kebaikan, hijrah dari selain Islam menuju

kepada keIslaman. Hal ini harus ada pada kaum Muslimin. Posisi hijrah

menjadi wajib karena kita harus meninggalkan keburukan, karena setiap saat

umat Islam dapat berhijrah dari keburukan menuju kebaikan. Karena makna

hijrah adalah dari kata hajaro yang artinya berpindah.

Yang harus kita pahami bahwa tahun baru Hijriah adalah tonggak

kemenangan Islam, sedangkan bagi umat Islam hijrah adalah berpindah dari

kemaksiatan menuju ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah kewajiban kita

sebagai umat Muslim, kita harus melakukan ketaatan ini secara totalitas.

Page 77: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

68

Tahun baru Masehi seharusnya tidak perlu diperingati karena tidak ada

momen yang melandasinya.8

9. Menghargai Waktu

Tabel 14

Kategorisasi Komunikasi Intapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

No Kategorisasi Sub Kategori

1. Manajemen Sensasi, Persepsi,

Memori dan Berpikir menurut

pandangan Islam.

a. “Bahwa sebaik-baiknya manusia itu

adalah orang yang diberikan panjang

umur kemudian baik pula amal

perbuatannya.” Dan ketika ditanya

tentang “Siapa manusia terburuk, ya

Rasul?”Rasul menjawab, “Bahwa

manusia yang buruk itu adalah orang

yang diberikan umur panjang tapi jelek

amal perbuatannya.”

b. Orang yang menyia-yiakan waktu sama

saja menyia-yiakan ibadah.

2. Manajemen akal, kalbu, nafs,

nurani, syahwat, dan fitrah.

a. Dalam menyambut Tahun Baru Islam

1432 Hijriah, kita seharusnya lebih

mengintropeksi diri apa yang telah kita

lakukan dan apa yang akan kita

8 Ustadz Abbas. Tema Hijrah. Pada Hari Jumat, 10 Desember 2010.

Page 78: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

69

lakukan di tahun berikutnya karena

Allah memberikan waktu, kesempatan,

dan umur panjang yang harus benar-

benar kita pergunakan.

Tabel 15

Kategorisasi Komunikasi Antar Budaya dalam Dakwah Kultural

No. Kategorisasi Sub Kategori

1. Pendekatan Komunikasi

Antar Budaya dalam Dakwah

Kultural

a. Kalau kata orang Barat, time is

money dan kalau kata orang Arab

“waktu itu seperti pedang” artinya

apabila kita tidak menggunakan

pedang itu dengan baik, maka

pedang itu yang akan menyayat

kita.

b. Para sahabat-sahabat Rasul dan

generasi shaleh di dalam hidupnya

benar-benar memperhatikan waktu.

Page 79: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

70

Tabel 16

Kategorisasi Komunikasi Organisasi dalam Dakwah Profesional

Kategorisasi Sub Kategori

Pendakwah a. Salah satu Sahabat yang juga merupakan

pejuang dan pendakwah yang luar biasa

bernama Mu’ad, dimana Beliau ini

adalah orang yang masuk Islam pada

usia 30 tahun dan meninggal dunia pada

usia 37 tahun. Rasulullah menyatakan

ketika Beliau meninggal, “Sungguh Arsy

dan kursi Allah berguncang karena jasa

dari Sahabat ini, walau Ia masuk Islam

hanya 7 tahun tapi perjuangannya sangat

luar biasa untuk Islam.”

Pengarang a. penulis kitab “Riyadhus Shalihin” yaitu

Imam An-Nawawi, dimana Beliau hidup

tidak lebih dari 40 tahun tetapi dalam

kurun waktu 40 tahun itu Beliau mampu

mengarang dan menyusun sebanyak 500

kitab, salah satunya kitab “Riyadhus

Shalihin” yang diterjemahkan kedalam

berbagai bahasa di dunia ini.

Tentara -

Page 80: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

71

Dalam menyambut Tahun Baru Islam 1432 Hijriah, kita seharusnya

lebih mengintropeksi diri apa yang telah kita lakukan dan apa yang akan kita

lakukan di tahun berikutnya karena Allah memberikan waktu, kesempatan,

dan umur panjang yang harus benar-benar kita pergunakan. Kalau kata orang

Barat, time is money dan kalau kata orang Arab “waktu itu seperti pedang”

artinya apabila kita tidak menggunakan pedang itu dengan baik, maka pedang

itu yang akan menyayat kita. Dalam Islam waktu adalah ibadah. Orang yang

menyia-yiakan waktu sama saja menyia-yiakan ibadah. Allah menyatakan di

dalam firman-firman-Nya dimana Allah selalu bersumpah atas nama waktu,

contohnya dalam dalam surat adh-Dhuhaa,

Artinya: “Demi waktu matahari sepenggalahan naik.” (Q.S. Adh-Dhuhaa)

Kemudian dalam surat al-Fajr,

Artinya : “Demi fajar,” (Q.S. Al-Fijr: 1)

Dalam surat Al-lail,

Artinya: “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),” (Q.S. Al-Lail: 1)

Hal ini artinya kita disuruh menggunakan waktu dengan sebaik-

baiknya. Bahkan dalam surat al-Ashr Allah berfirman,

Page 81: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

72

Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh

dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati

supaya menetapi kesabaran.” (Q.S. Al-Ashr : 1-3).

Sungguh Allah menyatakan dalam al-Quran bahwa sangat penting

untuk kita menghargai waktu. Ketika Rasulullah saw. ditanya oleh Sahabat,

“Wahai Rasul, siapa manusia yang terbaik?”lalu Rasul menjawab, “Bahwa

sebaik-baiknya manusia itu adalah orang yang diberikan panjang umur

kemudian baik pula amal perbuatannya.” Dan ketika ditanya tentang “Siapa

manusia terburuk, ya Rasul?”Rasul menjawab, “Bahwa manusia yang buruk

itu adalah orang yang diberikan umur panjang tapi jelek amal perbuatannya.”

Para sahabat-sahabat Rasul dan generasi shaleh di dalam hidupnya

benar-benar memperhatikan waktu. Salah satu Sahabat yang juga merupakan

pejuang dan pendakwah yang luar biasa bernama Mu’ad, dimana Beliau ini

adalah orang yang masuk Islam pada usia 30 tahun dan meninggal dunia pada

usia 37 tahun. Rasulullah menyatakan ketika Beliau meninggal, “Sungguh

Arsy dan kursi Allah berguncang karena jasa dari Sahabat ini, walau Ia masuk

Islam hanya 7 tahun tapi perjuangannya sangat luar biasa untuk Islam.” Atau

ketika kita melihat salah satu generasi shaleh, penulis kitab “Riyadhus

Shalihin” yaitu Imam An-Nawawi, dimana Beliau hidup tidak lebih dari 40

tahun tetapi dalam kurun waktu 40 tahun itu Beliau mampu mengarang dan

menyusun sebanyak 500 kitab, salah satunya kitab “Riyadhus Shalihin” yang

Page 82: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

73

diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia ini. Betapa mereka sangat

memperhatikan waktu untuk kebaikan dan kemaslahatan.9

10. Pergaulan yang Islami

Tabel 17

Kategorisasi Komunikasi Intapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

No Kategorisasi Sub Kategori

1. Manajemen Sensasi, Persepsi,

Memori dan Berpikir menurut

pandangan Islam.

-

2. Manajemen akal, kalbu, nafs,

nurani, syahwat, dan fitrah.

a. Dalam Islam ada etika-etika dan adab

yang harus kita taati.

b. kalau kita bertemu dengan sahabat atau

teman awalilah pertemuan kita dengan

salam Assalammualaikum karena salam

adalah bagian dari doa, artinya kita

ingin teman-teman kita selalu berada

dalam lindungan Allah.”

c. Kalian tidak akan masuk surga sebelum

kalian beriman, kalian tidak akan

menjadi orang mukmin sesungguhnya

sebelum kalian saling mencintai yaitu

9 Ustadz Surahman, Tema Menghargai Waktu, pada Hari Jum’at, 17 Desember 2010.

Page 83: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

74

sebarkan Assalamualaikum diantara

kalian.”

d. Kemudian janganlah kita sombong dan

angkuh serta meremehkan teman.

Tetapi kita harus bersikap tawadhu’

dan rendah diri, jadilah pribadi yang

disenangi sehingga kita akan

mempunyai banyak teman.

Tabel 18

Kategorisasi Komunikasi Antar Budaya dalam Dakwah Kultural

No. Kategorisasi Sub Kategori

1. Pendekatan Komunikasi

Antar Budaya dalam Dakwah

Kultural

a. Allah SWT menciptakan manusia laki-

laki dan perempuan berbeda-beda suku

dan bangsa untuk saling kenal-

mengenal.

b. manusia diciptakan sebagai makhluk

sosial yang selalu berinteraksi dan

bergaul.

c. “Orang yang paling baik adalah orang

yang apabila bergaul, ia memberikan

manfaat kepada sesamanya.” Jadi bila

kita bergaul berusahalah untuk

Page 84: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

75

membantu teman kita.

d. Hindarilah oleh kamu sifat berburuk

sangka kepada teman, jangan suka

mencari kesalahan teman, jangan saling

dengki misalnya teman berprestasi

tetapi kita jangan bersikap iri hari

padanya, jangan tidak tegur sapa

kepada teman dan jadilah kalian hamba

Allah bersaudara.

Allah SWT menciptakan manusia laki-laki dan perempuan berbeda-

beda suku dan bangsa untuk saling kenal-mengenal. Al-Quran menjelaskan

manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dan

bergaul. Dalam Islam ada etika-etika dan adab yang harus kita taati. Yang

pertama, Rasulullah mengatakan awal mencari teman harus teman yang baik

karena teman yang baik ibarat kita berteman dengan penjual parfum sekalipun

kita tidak membeli parfumnya tapi kita dapat mencoba ataupun mencium

baunya. Sementara jika kita bergaul dengan teman yang tidak baik ibarat

berteman dengan tukang las besi sekalipun tidak terkena percikan api tapi

paling tidak kita mencium bau busuk dari bakaran api tersebut. Maka berhati-

hatilah dalam memilih teman.

Adab kedua dalam pergaulan Islami, yaitu kalau kita bertemu dengan

sahabat atau teman awalilah pertemuan kita dengan salam Assalammualaikum

Page 85: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

76

karena salam adalah bagian dari doa, artinya kita ingin teman-teman kita

selalu berada dalam lindungan Allah “Semoga rahmat dan keselamatan Allah

menyertai kalian”. Kemudian temen kita juga kembali mendoakan kita dengan

menjawab Wa’alaikumsalam semoga rahmat dan keselamatan Allah menyertai

kalian juga. Dan Insya Allah keakraban kepada teman akan bertambah karena

kita bergaul dengan adab yang baik dan Islami. Rasul menjelaskan, “Demi

Allah, yang jiwaKu berada digenggaman-Nya. Kalian tidak akan masuk surga

sebelum kalian beriman, kalian tidak akan menjadi orang mukmin

sesungguhnya sebelum kalian saling mencintai yaitu sebarkan

Assalamualaikum diantara kalian.”

Adab yang ketiga yaitu dengan siapapun kita bergaul harus menjadi

teman yang baik dan dipercaya serta menjadi solusi bagi teman-temannya.

Ketika ditanya oleh sahabat Rosul bersabda, “Ya Rosul, siapa manusia yang

paling baik disisi Allah SWT? Nabi menjawab, “Orang yang paling baik

adalah orang yang apabila bergaul, ia memberikan manfaat kepada

sesamanya.” Jadi bila kita bergaul berusahalah untuk membantu teman kita.

Yang keempat, dalam bergaul kita tidak boleh mempunyai sifat yang

buruk. Hindarilah oleh kamu sifat berburuk sangka kepada teman, jangan suka

mencari kesalahan teman, jangan saling dengki misalnya teman berprestasi

tetapi kita jangan bersikap iri hari padanya, jangan tidak tegur sapa kepada

teman dan jadilah kalian hamba Allah bersaudara. Kemudian janganlah kita

sombong dan angkuh serta meremehkan teman. Tetapi kita harus bersikap

Page 86: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

77

tawadhu’ dan rendah diri, jadilah pribadi yang disenangi sehingga kita akan

mempunyai banyak teman.10

B. Pengolahan Data

Kategori selanjutnya, peneliti akan menganalisis dan menampilkan

data mengenai ungkapan yang mengandung unsur pesan dakwah dzatiyah,

dakwah professional, dan dakwah melalui profesi yang kemudian dihitung

untuk mencari jumlah frekuensi sehingga dapat ditarik kesimpulan

kecenderungan isi pesan dakwah pada program “Suara Rohani” di Radio

Suara Edukasi.

Berikut ini adalah tabel rincian kategori Dakwah Dzatiyah:

Tabel 19

Rincian Kategori Komunikasi Intapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

No. Deskripsi / Ungkapan Keterangan

1. Kalau tidak beristigfar, dosa-dosa kita

akan semakin banyak sehingga akan

mengalami penyakit hati, contohnya: riya,

belajar karena ingin dilihat dan dipuji

guru.

Manajemen Sensasi,

Persepsi, Memori dan

Berpikir menurut

pandangan Islam.

(konteks: Istigfar)

2. Pada saat itu Rasulullah mendapat gelar al-

Ma’sum artinya manusia yang terjaga dari

dosa dan bebas dari segala maksiat.

Manajemen Sensasi,

Persepsi, Memori dan

Berpikir menurut

10 Ustadz Wawan.Tema Pergaulan yang Islami. Pada Hari Jumat, 24 Desember 2010.

Page 87: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

78

pandangan Islam.

(konteks: terbebas dr

maksiat)

3. Ada 2 kekuatan agar bencana alam tidak

datang, yaitu: (1) keberadaan Nabi dalam

surat al-Fiil, (2) azab tidak turun, jika orang-

orangnya banyak yang senatiasa beristigfar.

Manajemen Sensasi,

Persepsi, Memori dan

Berpikir menurut

pandangan Islam.

(konteks: istigfar)

4. “Sesungguhnya Allah Swt sudah mencatat

semua perbuatan baik dan buruk, kemudian

Allah menerangkannya kepada para

malaikat, mana perbuatan yang baik dan

mana pula perbuatan yang buruk yang harus

dicatat.”

Manajemen Sensasi,

Persepsi, Memori dan

Berpikir menurut

pandangan Islam.

(konteks: perbuatan baik

dan buruk)

5. Oleh karena itu siapa saja bermaksud

melakukan perbuatan baik, lalu tidak

mengerjakannya, maka Allah mencatat

maksud baik itu sebagai satu amal baik yang

sempurna. Jika orang itu bermaksud

melakukan kebaikan, lalu mengerjakannya,

maka Allah mencatat di sisi-Nya sebagai

sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali

lipat dan dilipatgandakannya lagi. Siapa saja

Manajemen Sensasi,

Persepsi, Memori dan

Berpikir menurut

pandangan Islam.

(konteks: melakukan

kebaikan)

Page 88: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

79

yang bermaksud melakukan keburukan, lalu

tidak jadi mengerjakannya, maka Allah

mencatatnya sebagai satu amal baik yang

sempurna. Apabila ia bermaksud melakukan

keburukan kemudian mengerjakannya, maka

Allah mencatatnya sebagai satu kejelekan.”

6. merenung apa saja yang telah kita lakukan

semenjak bangun tidur sampai mau tidur

lagi.

Manajemen Sensasi,

Persepsi, Memori dan

Berpikir menurut

pandangan Islam.

(konteks: muhasabah)

7. Maksud Allah memberikan kita sakit karena

kadang kita lupa kepada-NYA. (memori)

Manajemen Sensasi,

Persepsi, Memori dan

Berpikir menurut

pandangan Islam.

(konteks: rukiyah)

8. perintah bekerja dan dari hasil bekerja kita

akan mendapat nikmat rizki yang baik dan

halal dari Allah SWT.

(konteks: bekerja tanpa pamrih)

Manajemen Sensasi,

Persepsi, Memori dan

Berpikir menurut

pandangan Islam.

9. “Allah mencintai hamba bila ia bekerja

dengan penuh tanggung jawab dan

dedikasi.”

Manajemen Sensasi,

Persepsi, Memori dan

Berpikir menurut

Page 89: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

80

pandangan Islam.

(konteks: bekerja tanpa

pamrih)

10. kita bekerja dengan penuh kejujuran,

misalnya belajar dengan penuh

kesungguhan tidak hanya membuka-buka

buku.

Manajemen Sensasi,

Persepsi, Memori dan

Berpikir menurut

pandangan Islam.

(konteks: bekerja tanpa

pamrih)

11. “Bahwa sebaik-baiknya manusia itu adalah

orang yang diberikan panjang umur

kemudian baik pula amal perbuatannya.”

Dan ketika ditanya tentang “Siapa manusia

terburuk, ya Rasul?”Rasul menjawab,

“Bahwa manusia yang buruk itu adalah

orang yang diberikan umur panjang tapi

jelek amal perbuatannya.”

Manajemen Sensasi,

Persepsi, Memori dan

Berpikir menurut

pandangan Islam.

(konteks: menghargai

waktu)

12. Orang yang menyia-yiakan waktu sama saja

menyia-yiakan ibadah.

(konteks: menghargai waktu)

Manajemen Sensasi,

Persepsi, Memori dan

Berpikir menurut

pandangan Islam.

13. Istigfar adalah salah satu dzikir yang suka

dibaca oleh Rasulullah saw. dalam sehari

nabi beristigfar 70 sampai 100 kali.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

Page 90: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

81

(konteks: istigfar)

14. Rasul saja yang bergelar al-Ma’sum masih

beristigfar sehari tidak kurang 70 kali,

karena dengan beristigfar dapat

menggugurkan dosa-dosa kecil kita pada

Allah.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: istigfar)

15. Istigfar yang tulus, akan menunda

datangnya bala bencana.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: istigfar)

16. “wahai sahabatku semua, istigfar yang

kalian lakukan itu, ibarat dosa-dosa kecil

seperti ranting-ranting kecil ini. Maka kalau

kita beristigfar sama saja kita

menggoyangkan batang pohon kurma

merontokkan dosa-dosa kita kepada Allah

SWT.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: istigfar)

17. “Barangsiapa yang membiasakan membaca

istigfar Allah akan menjadikan dirinya dari

setiap kesempitan, ada jalan keluar, dari tiap

kegelisahan akan ada obatnya dan akan

diberikan rizqi yang tidak disangka-sangka

datangnya.”

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: istigfar)

18. fadilah istigfar yaitu merontokkan dosa- Manajemen akal, kalbu,

Page 91: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

82

dosa kecil kita kepada Allah. nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: istigfar)

19. Ikhlas dalam bahasa Arab, adalah tidak ada

sesuatu (kosong), karena semuanya sudah

dipasrahkan kepada Allah, tidak berharap

apa-apa pada makhluk karena semuanya

sudah dipasrahkan kepada Allah. Semua

amal tidak akan sampai kepada Allah,

kecuali dengan hati yang ikhlas. (Kalbu)

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: ikhlas)

20. Dalam menyikapi setiap pergantian masa

dianjurkan dalam agama kita yaitu

Muhasabah atau evaluasi diri. (Nurani)

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: muhasabah)

21. Fadillah muhasabah adalah dapat

menghapus azab kubur, karena kesalahan

yang kita lakukan sebaiknya langsung

dikoreksi dan ditutup dengan kebaikan serta

senantiasa memperbaiki diri.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: muhasabah)

22. “Evaluasilah diri kalian sebelum kalian

dievaluasi di Padang Masyar, dan

timbanglah amal kalian sebelum amal kalian

ditimbang di Mizan. Sesungguhnya akan

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: muhasabah)

Page 92: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

83

mudah bagi kalian keesokan harinya (pada

Hari Kiamat) ketika kalian menghisab atau

melakukan evaluasi pada saat ini.

Berhiaslah kalian untuk datangnya sesuatu

yang sangat besar yaitu kematian.”

23. Rasul bersabda: “Orang yang cerdas adalah

orang yang suka mengevaluasi dirinya. Dan

orang yang lemah adalah orang yang

menurutkan nafsunya.” (syahwat)

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: muhasabah)

24. takut kepada allah karena hanya kepada

Allah kita benar-benar takut.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: takut kepada

Allah)

25. takwa itu taat kepada Allah pantang

dimaksiati, selalu diingat dan tidak

dilupakan, disyukuri dan tidak boleh

dikufuri.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: takwa pd Allah)

26. membersihkan hati kita dari dosa-dosa dan

diisi oleh ilmu.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah. (konteks rukiyah)

27. jika kita ingin bertakwa harus banyak

belajar dan kita amalkan ilmu kita. Allah

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

Page 93: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

84

menjanjikan kita kebahagiaan dunia dan

akhirat jika kita bertakwa kepada-NYA.

fitrah.

(konteks: takwa pd Allah)

28. Rukiyah yaitu penyembuhan dengan

mendekatkan diri kepada Allah.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: rukiyah)

29. Cara membaca al-Qur’an juga harus baik

dengan menggunakan tajwid yang baik,

dibaca secara tartil dan dalam keadaan

khusu’.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: membaca

alquran)

30. Memohon ampun kepada Allah dengan

beristigfar, mengingat segala dosa kita yang

kecil, yang disengaja ataupun tidak sengaja

insya Allah terhapus dosa dan Allah beri

kita kesembuhan.

menundukkan hati dan yakin Allah tidak

akan memberikan manfaat pada orang yang

lalai hatinya.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: takwa pd Allah)

31. Segala kegiatan apabila dilakukan dengan

ikhlas dan tulus akan bernilai ibadah,

termasuk belajar dan menuntut ilmu agar

pintar dan juga bernilai ibadah.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: ikhlas)

Page 94: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

85

32. Hendaknya kita harus memasang niat yang

baik, karena niat kita baik sekalipun belum

tercapai akan mendapat pahala.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: niat yang baik)

33. seharusnya kaum Muslimin mengartikan

hijrah yaitu berpindah dari kebatilan menuju

kebaikan, hijrah dari selain Islam menuju

kepada keIslaman.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: hijrah)

34. Posisi hijrah menjadi wajib karena kita

harus meninggalkan keburukan, karena

setiap saat umat Islam dapat berhijrah dari

keburukan menuju kebaikan.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: hijrah)

35. Dalam menyambut Tahun Baru Islam 1432

Hijriah, kita seharusnya lebih

mengintropeksi diri apa yang telah kita

lakukan dan apa yang akan kita lakukan di

tahun berikutnya karena Allah memberikan

waktu, kesempatan, dan umur panjang yang

harus benar-benar kita pergunakan.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: hijrah)

36. Dalam Islam ada etika-etika dan adab yang

harus kita taati.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: etika yg baik)

Page 95: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

86

37. Kalau kita bertemu dengan sahabat atau

teman awalilah pertemuan kita dengan

salam Assalammualaikum karena salam

adalah bagian dari doa, artinya kita ingin

teman-teman kita selalu berada dalam

lindungan Allah.”

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: mengucapkan

salam)

38. Kalian tidak akan masuk surga sebelum

kalian beriman, kalian tidak akan menjadi

orang mukmin sesungguhnya sebelum

kalian saling mencintai yaitu sebarkan

Assalamualaikum diantara kalian.”

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: mengucapkan

salam)

39. Kemudian janganlah kita sombong dan

angkuh serta meremehkan teman. Tetapi

kita harus bersikap tawadhu’ dan rendah

diri, jadilah pribadi yang disenangi sehingga

kita akan mempunyai banyak teman.

Manajemen akal, kalbu,

nafs, nurani, syahwat, dan

fitrah.

(konteks: pergaulan yang

Islami)

Dari tabel diatas rincian kategori Dakwah Dzatiyah ada 39 ungkapan dari

55 ungkapan yang mengandung Komunikasi Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

yaitu setiap individu sebelum berdakwah dengan orang lain, harus dimulai dari

diri sendiri bagaimana memanfaatkan pancainderanya (sensasi), persepsi

(memaknai stimuli), memori (apa yang diingat), dan cara berpikir menurut

pandangan Islam. Serta Manajemen akal, kalbu, nafs, nurani, syahwat, dan fitrah.

Page 96: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

87

Tabel 20

Rincian kategori Komunikasi Politik dalam Dakwah Struktural

No. Deskripsi / Ungkapan Keterangan

1. Pada masa lalu Rasulullah saw. sering

mengalami cobaan, hambatan dan rintangan

yang dilakukan oleh orang-orang kafir

Quraisy kota Mekkah, pada saat itu

menentang Islam dan Rasul.

Komunikasi Politik

dalam Dakwah Struktural

melalui organisasi

(lembaga eksekutif,

legislatif, dan yudikatif)

(konteks: pahlawan Islam

pd zaman Sahabat)

Mengenai rincian kategori Dakwah Profesional yang terdiri dari 1

ungkapan dari 55 ungkapan yang ada. Tabel ini berisi tentang Komunikasi Politik

dalam Dakwah Struktural melalui organisasi (lembaga eksekutif, legislatif, dan

yudikatif).

Tabel 21

Rincian Kategori Komunikasi Antar Budaya dalam Dakwah Kultural

No. Deskripsi / Ungkapan Keterangan

1. Kaum Muslimin sebenarnya baru berpindah

dari tahun 1431 H menuju 1432 H. oleh

karena itu, kenapa kaum Muslimin mulai

Komunikasi Antar

Budaya Dakwah Kultural

(konteks: hijrah)

Page 97: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

88

melupakan tahun Hijriah yang sebenarnya

tonggak kemenangan umat Islam?

2. seluruh para sahabat sepakat dimulainya

penanggalan tahun saat hijrahnya nabi,

mulailah saat itu kaum Muslimin memiliki

kalender sendiri yaitu tahun Hijriyah.

Komunikasi Antar

Budaya Dakwah Kultural

(konteks: hijrah)

3. Kalau kata orang Barat, time is money dan

kalau kata orang Arab “waktu itu seperti

pedang” artinya apabila kita tidak

menggunakan pedang itu dengan baik, maka

pedang itu yang akan menyayat kita.

Komunikasi Antar

Budaya Dakwah Kultural

(konteks: menghargai

waktu)

4. Para sahabat-sahabat Rasul dan generasi

shaleh di dalam hidupnya benar-benar

memperhatikan waktu.

Komunikasi Antar

Budaya Dakwah Kultural

(konteks: menghargai

waktu)

5 Allah SWT menciptakan manusia laki-laki

dan perempuan berbeda-beda suku dan

bangsa untuk saling kenal-mengenal.

Komunikasi Antar

Budaya Dakwah Kultural

(konteks: pergaulan yg

Islami)

6 manusia diciptakan sebagai makhluk sosial

yang selalu berinteraksi dan bergaul.

Komunikasi Antar

Budaya Dakwah Kultural

(konteks: pergaulan yg

Islami)

Page 98: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

89

7 “Orang yang paling baik adalah orang yang

apabila bergaul, ia memberikan manfaat

kepada sesamanya.” Jadi bila kita bergaul

berusahalah untuk membantu teman kita.

Komunikasi Antar

Budaya Dakwah Kultural

(konteks: pergaulan yg

Islami)

8. Hindarilah oleh kamu sifat berburuk sangka

kepada teman, jangan suka mencari

kesalahan teman, jangan saling dengki

misalnya teman berprestasi tetapi kita jangan

bersikap iri hari padanya, jangan tidak tegur

sapa kepada teman dan jadilah kalian hamba

Allah bersaudara.

Komunikasi Antar

Budaya Dakwah Kultural

(konteks: pergaulan yg

Islami)

Mengenai rincian kategori Dakwah Kultural yang terdiri dari 8 ungkapan

dari 55 ungkapan yang ada. Tabel ini berisi tentang Komunikasi Antar Budaya

dalam Dakwah Kultural yaitu dakwah berbasis budaya.

Tabel 22

Rincian kategori Komunikasi Organisasi dalam Dakwah Profesional

No. Deskripsi / Kutipan Keterangan

1. Abu Syahid al-Hudri yang bertemu dengan

suatu kaum, kepala suku dari kaum tersebut

tersengat kalajengking lalu Beliau bacakan

surat al-Fatihah berulang kali maka dengan

izin Allah dan keberkahan dari surat al-

Tentara yang penolong

Page 99: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

90

Fatihah itu sendiri maka sembuhlah kepala

sukunya.

2. Abu Ubaidah juga salah satu sahabat

kepercayaan rosul dan sangan memiliki

semangat yang tinggi dalam membela rosul.

Tentara yang pemberani

dan semangat

3. Suatu ketika Umar bin Khatab berkunjung ke

rumah Abu Ubaidah bin Zaroh, Umar kaget

karena ia tidak menemui sofa di rumah Abu

Ubaidah, tidak ada permadani disana, tidak

banyak makanan, yang ada hanya perkakas

dan alat-alat perang, lalu Umar bertanya,

“wahai Abu Ubaidah, mengapa engkau tidak

mengambil harta untuk keperluanmu sendiri,

sebagaimana yang dilakukan oleh orang-

orang?”, Abu Ubaidah menjawab, “wahai

Amirul Mukminin, ini sudah cukup

menjadikanku tidur nyenyak.”

Tentara yang sederhana

4. Akhirnya pada 18 Hijriah, Abu Ubaidah bin

Zaroh meninggal dunia karena terkena wabah

To’un (kolera) ditengah 33.000 pasukan

tentaranya di medan perjuangan.

Tentara yang Pemberani

5. Musab Bin Umay, beliau berhasil

mengislamkan beberapa pemuka kota Yasrib

Pendakwah yang

mengislamkan pemuka

Page 100: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

91

(sekarang bernama Madinah) kota

6. Salah satu Sahabat yang juga merupakan

pejuang dan pendakwah yang luar biasa

bernama Mu’ad, dimana Beliau ini adalah

orang yang masuk Islam pada usia 30 tahun

dan meninggal dunia pada usia 37 tahun.

Rasulullah menyatakan ketika Beliau

meninggal, “Sungguh Arsy dan kursi Allah

berguncang karena jasa dari Sahabat ini,

walau Ia masuk Islam hanya 7 tahun tapi

perjuangannya sangat luar biasa untuk

Islam.”

Pendakwah yang

menghargai waktu

7. penulis kitab “Riyadhus Shalihin” yaitu

Imam An-Nawawi, dimana Beliau hidup

tidak lebih dari 40 tahun tetapi dalam kurun

waktu 40 tahun itu Beliau mampu mengarang

dan menyusun sebanyak 500 kitab, salah

satunya kitab “Riyadhus Shalihin” yang

diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di

dunia ini.

Pengarang Kitab

Page 101: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

92

Mengenai rincian kategori Dakwah Profesional yang terdiri dari 7

ungkapan dari 55 ungkapan yang ada. Tabel ini berisi tentang berdakwah melalui

profesi yang dimiliki, antara lain: pendakwah, pengarang buku, dan tentara.

Dari ketiga tabel diatas, berikut ini rincian hasil penelitian dihitung dengan rumus:

P = %100xN

F

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Tabel 23

Hasil Prosentase Data

No. Kategori Frekuensi Prosentase

1. Komunikasi Intrapribadi

dalam Dakwah Dzatiyah

39 71

2. Komunikasi Politik dalam

Dakwah Struktural

1 2

3. Komunikasi Antar Budaya

dalam Dakwah Kultural

8 14

4. Komunikasi Organisasi

dalam Dakwah Profesional

7 13

Total 55 100

Berdasarkan hasil analisis di atas dari emapt kategorisasi yaitu

Komunikasi Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah, Komunikasi Politik dalam

Page 102: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

93

Dakwah Struktural, Komunikasi Antar Budaya dalam Dakwah Kultural, dan

Komunikasi Organisasi dalam Dakwah Profesional terdapat 55 frekuensi

ungkapan dari pemateri, yang terdiri dari Dakwah Dzatiyah 39 ungkapan

(71%), Dakwah Struktural 1 ungkapan (2%), Dakwah Kultural 8 ungkapan

(14%), dan Dakwah Profesional 7 ungkapan (13%). Sehingga dapat dilihat

bahwa dalam analisis ini unsur dakwah mengenai Komunikasi Intrapribadi

dalam Dakwah Dzatiyah lebih menonjol, kemudian sisanya berkaitan dengan

Komunikasi Politik dalam Dakwah Struktural, Komunikasi Antar Budaya

dalam Dakwah Kultural, dan Komunikasi Organiasasi dalam Dakwah

Profesional.

C. Kecenderungan Isi Pesan pada Program “Suara Rohani” di Radio Suara

Edukasi

Untuk mencari kecenderungan isi pesan pada program “Suara

Edukasi”, peneliti menggunakan rumus:

P = %100xN

F

Berdasarkan analisis dan pengolahan data, peneliti menyimpulkan

bahwa kecenderungan isi pesan program “Suara Rohani” adalah Komunikasi

Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah dengan prosesntase 71%, Komunikasi

Politik dalam Dakwah Struktural 2%, Komunikasi Antar Budaya dalam

Dakwah Kultural 14%, dan Komunikasi Organisasi dalam Dakwah

Profesional 13%.

Page 103: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

serta berdasarkan kategorisasi, observasi, wawancara, dan analisis data, guna

mendapatkan jawaban atas rumusan masalah dalam skripsi ini, maka peneliti

dapat mengambil kesimpulan antara lain sebagai berikut:

1. Isi pesan dakwah pada program “Suara Rohani” di Radio Suara Edukasi

1440 AM Ciputat edisi Oktober-Desember 2010 sebanyak 10 materi yang

terbagi dalam empat kategorisasi pesan dalam tiga dimensi komunikasi,

yaitu pesan Komunikasi Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah,

Komunikasi Politik dalam Dakwah Struktural, Komunikasi Antar Budaya

dalam Dakwah Kultural, dan Komunikasi Organisasi Dakwah Profesional.

Maka peneliti melihat bahwa pada dasarnya pesan dakwah yang

disampaikan adalah Komunikasi Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah

yang lebih cenderung mengajak untuk memenej pribadi muslim,

Manajemen akal, kalbu, nafs, nurani, dan syahwat serta Manajemen

Sensasi, Persepsi, Memori dan Berpikir menurut pandangan Islam.

Dari 10 materi yang telah diuraikan para narasumber setiap

minggunya, maka peneliti melihat bahwa pada dasarnya kecenderungan isi

pesan dakwah yang di sampaikan oleh narasumber adalah Komunikasi

Intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah dengan prosentase 71%, Komunikasi

Politik dalam Dakwah Struktural 2%, Komunikasi Antar Budaya dalam

Page 104: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

95

Dakwah Kultural 14%, dan Komunikasi Organisasi dalam Dakwah

Profesional 13%. Hasil ini didapat setelah menganalisis ada 55 ungkapan, 39

ungkapan komunikasi intrapribadi dalam dakwah dzatiyah, 1 ungkapan

komunikasi politik dalam dakwah struktural, 7 ungkapan komunikasi antar

budaya dalam dakwah kultural, dan 8 ungkapan komunikasi organisasi dalam

dakwah profesional. Dalam program “Suara Rohani” kecenderungan isi pesan

dakwah yang disampaikan oleh narasumber adalah pesan komunikasi

intrapribadi dalam Dakwah Dzatiyah.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam program

“Suara Rohani” di Radio Suara Edukasi 1440 AM Ciputat, maka ada beberapa

saran yang hendak peneliti sampaikan di antaranya:

1. Hendaknya kepada pihak radio Suara Edukasi mengembangkan sayap

dengan mengganti gelombang siarannya dari AM ke FM, hal ini agar radio

tersebut lebih bisa dikenal dan tidak hanya masyarakat sekitar Bogor –

Tangerang saja. Kepada penyiar maupun staff Radio Suara Edukasi agar

terus mendukung program dengan selalu memberikan gagasan dan juga

ide. Agar radio ini bisa lebih maju dan berkembang lagi, serta bermanfaat

baik untuk para pelajar maupun pengajar.

2. Kepada pihak narasumber pada program “Suara Rohani” agar selalu

melakukan inovasi-inovasi seperti tema-tema siaran yang lebih menarik,

pemilihan lagu-lagu Islami yang selalu up-to-date dan gaya bahasa yang

digunakan penyiar harus lebih menarik dan santai agar anak-anak suka,

Page 105: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

96

tidak monoton dan tidak bosan untuk didengar. Serta harus kreatif untuk

meningkatkan materi-materi program “Suara Rohani” yang berkualitas

agar lebih banyak lagi kalangan pelajar yang tidak hanya mendengar tetapi

juga ikut serta melalui pesan singkat (SMS) atau menelepon langsung ke

studio.

Page 106: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

97

DAFTAR PUSTAKA

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Penerbit AMZAH, 2009.

Arbi, Armawati, Dakwah dan Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rhineka Cipta, 1998.

Armando, Ade , Komunikasi Internasional, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka,

2007.

Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami, Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar, 2007.

Bulaeng, Andi, Metodologi Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta:

Penerbit Andi Offset, 2004.

Bungin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: Grafindo, 2003.

Depratemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2007.

Effendi, Lalu Muchin dan Faizah, Psikologi Islam. Jakarta: Penerbit Rahmat

Semesta, 2006.

Effendi, Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2000.

__________, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 2003.

Fifit Fitriyansyah, “Analisis Isi Pesan Dakwah pada Program “Kopiah” di Radio

Elgangga 100,3 FM – Bekasi,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2010.

Hamalik, Oemar, Media Pendidikan. Bandung: Penerbit citra aditya bakti, 1994.

Heryanto, Gun Gun , Komunikasi Politik; di Era Industri Citra, PT. Laswell

Visitama, 2010.

Ismail, A. Ilyas, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub, Jakarta: PT. Penamadani.

Jakarta , 2008.

Page 107: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

98

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Press, 2006.

Komalasari, Dian, “Analisis Isi Pesan Dakwah pada Rubrik “Panggilan Ka’bah”

Koran Tempo,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Liliweri, Alo, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta:

Penerbit LKis, 2002.

M. Arifin, Tatang, Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali Press, 1968.

Masduki, Jurnalistik Radio; Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar.

Yogyakarta: Penerbit LKis, 2006.

__________, Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: LKis, 2004.

Muhammad Nuh, Sayid, Dakwah Fardiyah; Pendekatan Personal dalam

Dakwah, Surakarta: Era Intermedia, 2000.

Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, PT. Bumi Aksara, 2005.

Mulyana, Deddy , Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005.

___________,dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya,

Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2005.

Munir M. dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah. Jakarta: Penerbit Rahmat

Semesta, 2006.

Nasuhi, Hamid, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, dan

Disertasi, Ciputat: Penerbit CeQda, 2007.

Nawawi, Hamid, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1998.

Prasetyo Bambang, dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif

Teori dan Aplikasi. Jakarta: Grafindo, 2005.

Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya,

2008.

Setiawan Bambang, dan Muntaha Ahmad, Metode Penelitian Komunikasi.

Jakarta: Universitas Terbuka, 2004.

Page 108: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

99

Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian, Jakarta: PT. rineka Cipta, 1999.

Surahman, Winartio, Menyusun Rencana Penelitian. Bandung: CV. Tarsia, 1989.

Syihata, Abdullah, Dakwah Islamiyah. Milik Depatemen Agama, 1986.

Syukir, Asmuni Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas. 1983

Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997.

Tri Rahayu Iin, dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara. Malang:

Bayumedia, 2004.

Usman, Basyiruddin, Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Widjaja, A. W. , Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta:

Penerbit Bumi Aksara, 2008.

Yakub, Hamzah, Publisistik Islam: Teknik Dakwah dan Leadership, Bandung: CV

Diponegoro, 1982.

Yusuf, Pawit M. , Komunikasi Instruksional: Teori dan Praktik, Jakarta: Penerbit

Bumi Aksara, 2010.

Page 109: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA STUDIO RADIO SUARA EDUKASI

Narasumber : Dra. Hj. Siti Djulaeha

Hari/Tanggal : Jumat, 17 Desember 2010

Tempat : Di Radio Suara Edukasi

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya Radio Suara Edukasi?

Jawab: “Pada awalnya Pustekkom itu namanya PKPK mendirikan radio pendidikan

tetapi di Semarang (sekarang beralih fungsi sebagai pengembang multimedia) dan

Yogyakarta. Kemudian berkembang muncul televisi pendidikan dan menayangkan film,

seperti film “Cinta Indonesia”. Pada saat itu, saya sebagai bidang produksi sebagai

seksi KK, kemudian dipindahkan pada tahun 2002 ke studio radio sebagai kepala studio

radio. Saya terima. Pada saat itu nama radio ini adalah “Studio Radio” sebelum radio

Suara Edukasi. Awalnya saya berpikir, Tv pendidikan dan jejaring pendidikan nasional

sudah ada, kok radio pendidikan tidak ada? Bagaimana kalau kita buat radio

pendidikan. Kebetulan menantu saya bekerja di Women Radio kemudian saya dikenalkan

dan bekerjasama dengan Bapak Wahyu Mulyadi yang bekerja di Women Radio, lalu saya

mulai mengurus izin dengan Dinas Perhubungan kemudian melobi ke Kepala Tata

Usaha Pustekkom yaitu Bapak Heryanto yang mendukung ide saya ini. Karena kita

berada di bawah birokrasi pemerintahan dan memakai surat izin Pustekkom, akhirnya

kita mendapat gelombang 1440 AM. Kemudian kita membangun tower dan peralatan-

peralatan yang dibutuhkan untuk keperluan siaran dan disetujui. Selanjutnya kita diberi

dana untuk membangun ruangan dan studio radio yang didesain oleh Bapak Buyung

Page 110: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

Zaini. Sampai sekarang ini kita sudah berdiri hampir 3 tahun dan berfungsi baru di

tahun ke 2 karena sebelumnya kita masih uji coba siaran selama 1 tahun.”

2. Bagaimana respon dari pendengar yang umumnya para pelajar dan kalangan remaja?

Jawab: “Karena kita menggunakan gelombang AM jadi jarang yang mendengarkan.

Kita sudah sosialisasi tetapi memang kurang ada pendengarnya tapi ada sich pendengar

dan beberapa ada siswa-siswa yang member masukan dan saran, seperti meminta siaran

tentang kisah-kisah Nabi, tapi semua itu harus ada dana dari Pustekkom, walaupun

sudah ada naskah siarannya tetapi tidak ada dana produksi, kita tidak bisa bergerak

untuk maju.”

3. Mengapa radio ini bernama “Suara Edukasi”?

Jawab: “Nama radio ini tadinya Radio Edukasi tetapi kita kan’ menggunakan

streamingnya bekerjasama dengan Jardiknas, kalau dengan Jardiknas tidak boleh

menggunakan nama Radio Edukasi oleh karena itu kami memberinya nama Suara

Edukasi.”

4. Bagaimana dengan program-program serta penyiar di Radio Suara Edukasi?

Jawab: “Sejak berdirinya radio, kita belum pernah membuat program khusus. Tetapi

setiap tahunnya kita selalu merencanakan dan menyusun program apa saja yang ingin

kita siarkan. Sekarang kita mempunyai 4 orang penyiar yang telah kita casting dan uji

coba siaran selama 1 tahun. Penyiar di Radio Suara Edukasi bekerja tidak hanya

menyiarkan program tetapi juga mencari berita atau materi siaran, kita hanya

memberikan topik-topiknya saja. Si penyiar yang mencari dan mengolah berita atau

bahan siaran dengan mencari ke internet, buku atau majalah. Itu adalah tugas penyiar.”

5. Bagaimana dengan perkembangan yang sudah dicapai oleh Radio Suara Edukasi?

Page 111: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

Jawab: “Alhamdulillah, karena radio pendidikan, radio ini mulai tahun 2010

bekerjasama dengan Universitas Negeri Islam SyarifHidayatullah untuk siaran tentang

belajar Bahasa Arab, kita sudah punya program siaran belajar Bahasa Jerman dan

Bahasa Inggris setiap hari Sabtu.”

6. Apa suka duka atau hambatan yang dialami selama menjadi Kepala Studio Radio?

Jawab: ”Dari awal saya mendirikan radio, saya yang mempunyai ide tetapi kayanya

kurang mendapat dukungan dari pemimpin-pemimpin disini. Untuk pendanaan

operasional pun kurang. Saya juga berpikir tentang para penyiar agar happy bekerja

disini. Saya juga ini radio ini menjadi besar dan pindah menjadi gelombang FM agar

lebih diterima oleh pendengar. Dan Alhamdulillah sewaktu saya mentoring ke Papua

ternyata gelombang radio ini diterima dan jelas didengar di Papua.”

7. Bagaimana sosialisasi radio Suara Edukasi agar dikenal oleh banyak orang?

Jawab: “Kita bekerjasama dengan Tv Edukasi, sebulan 2 kali ada roadshow sosialisasi

Tv Edukasi dan Radio Suara Edukasi ke sekolah-sekolah di sekitar Jabodetabek. Dan

saya juga selalu mengadakan monitoring ke daerah-daerah luar Jakarta.”

8. Apa harapan ibu kedepan untuk Radio Suara Edukasi?

Jawab: “Saya ingin memindahkan gelombang radio ini menjadi FM dan saya tidak ingin

radio ini memutarkan hal yang sama dengan yang ada disekolah tetapi ingin membuat

program siaran pendidikan yang menarik dan fun tapi isinya tetap tentang pembelajaran,

tetapi sampai sekarang belum terealisasikan.”

Ciputat, 17 Desember 2010

Dra. Hj. Siti Djulaeha

Page 112: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

HASIL WAWANCARA DENGAN NARASUMBER / USTAD “SUARA ROHANI”

Narasumber : Ustadz Apri Chumaidi

Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Januari 2011

Tempat : di Radio Suara Edukasi

1. Sejak kapan menjadi narasumber SUARA ROHANI?

Jawab: “Kurang lebih sejak bulan April 2010.”

2. Apa yang membuat bapak tertarik untuk mengisi program SUARA ROHANI?

Jawab: “Pertama memang saya dari kecil senang dengan yang bersifat keagamaan,

dirumah, dimesjid, kebetulan di radio ada “Suara Rohani” jadi saya sangat senang

sekali. Di TV Edukasi pun juga sudah saya ajukan agar ada program dakwahnya. Dan

saya juga senang karena Alhamdulillah ini adalah sarana dakwah untuk berbagi ilmu

kepada anak-anak.”

3. Apa tujuan dakwah yang bapak lakukan pada program SUARA ROHANI?

Jawab: “Sesuai dengan permintaan untuk segmen anak, pertama kami diminta untuk

siaran “Doa Harian” kemudian ada narasumbernya, jadi tidak hanya doa harian tetapi

juga menyampaikan materi tentang akhlak, sejarah Nabi dan pesan untuk anak-anak.”

4. Adakah persiapan materi yang khusus bapak bapak siapkan setiap minggunya?

Jawab: “Ya, semua pekerjaan harus ada persiapan. Apalagi kalau mau siaran, kita

harus menguasai materi agar enak menyampaikannya. Salah satu persiapannya adalah

mencari bahan siara lewat internet atau membaca Koran harian agar materi yang

disampaikan up-to-date.”

5. Bagaimana respon pendengar terhadap program SUARA ROHANI?

Page 113: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

Jawab: “Kalo pas yang mendengarkannya sangat bagus, para pendengar sangat

senang. Ada juga yang berkomentar, “wah, acara ini bagus dan harus dilanjutkan”.

Cuma unutk para penelpon masih minim mungkin apa karena suaranya kurang jelas.”

6. Materi apa saja yang sudah disampikan selama ini? Ataukah ada materi pengkhususan

setiap minggunya?

Jawab: “Selama ini materi kita fokus tentang peristiwa yang sedang terjadi, karena

setiap minggu disediakan tema oleh produser program kemudian kita combain dengan

peristiwa yang sedang terjadi, misalnya tentang menghargai waktu saat menjelang tahun

baru kemaren.”

7. Bagaimana penyampaian materi yang bapak lakukan dengan segmentasi pendengar 11

tahun ke atas?

Jawab: “Cara penyampaiannya agar kena kepada anak-anak, pertama kita menyapa

para pendengar dengan “sahabat edukasi yang shaleh”, kemudian menyampaikan

materinya dengan bahasa yang ringan. Tetapi ada juga orang dewasa yang

mendengarkan bahkan menelepon.”

8. Apakah ada hambatan-hambatan saat menyampaikna materi?

Jawab: “Hambatan sebagai narasumber adalah jika kita kurang siap atau monoton

dalam menyampaikan materi. Jadi bagaimana cara agar penyampaiannya komunikatif

kepada pendengar.”

9. Adakah suka duka yang dirasakan?

Jawab: “Sukanya, kita senang sekali kalau ada penelepon yang masuk dan dukanya jika

kita tidak bisa menyampaikan materi secara maksimal.”

Page 114: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

HASIL WAWANCARA DENGAN PRODUSER PROGRAM “SUARA ROHANI”

Narasumber : Buyung Zaini

Hari/Tanggal : Jumat, 17 Desember 2010

Tempat : Di Radio Suara Edukasi

1. Apa yang melatarbelakangi adanya program SUARA ROHANI?

Jawab: Program SUARA ROHANI dilatarbelakangi karena selain pentingnya

pendidikan formal perlu adanya siraman rohani, seperti pendidikan agama atau nasehat-

nasehat serta kisah-kisah Nabi yang bisa menjadi teladan.

2. Bagaimana sejarah dan perkembangan program SUARA ROHANI?

Jawab: Program SUARA ROHANI muncul sejak mengudaranya Radio Suara Edukasi

yaitu sekitar dua tahun lalu tetapi pada saat itu disiarkan pada hari Kamis dengan nama

SIRAMAN ROHANI. Tetapi kemudian pindah hari menjadi hari Jum’at dan pergantian

nama menjadi SUARA ROHANI dengan mengikuti nama radionya juga. Siaran pada jam

11.00 sebelum waktu shalat Jum’at dan sampai saat ini tanggapan pendengar sangat

baik.

3. Siapa yang membuat materi siaran SUARA ROHANI setiap minggu?

Jawab: Yang membuat materi SUARA ROHANI setiap minggunya adalah si narasumber

yang akan siaran, kita hanya memberikan tema dan narasumber atau ustadnya yang

mengembangkan tema tersebut.

4. Ada berapa narasumber dalam program SUARA ROHANI?

Jawab: narasumber di SUARA ROHANI kurang lebih ada 10 narasumber/ustad, karena

setiap siaran selalu menampilkan ustad-ustad yang berbeda dengan cara penyampaian

Page 115: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

yang berbeda pula tetapi dengan konsep yang sama agar tidak monoton dan pendengar

tidak menjadi bosan.

5. Darimana narasumber SUARA ROHANI?

Jawab: Narasumber berasal dari perguruan tinggi, seperti UIN atau ustad-ustad sekitar

maupun diluar lingkungan Radio Suara Edukasi.

6. Apa kelebihan program SUARA ROHANI?

Jawab: Kelebihan program SUARA ROHANI disbanding dengan program-program lain

adalah interaktif sehingga pendengar bisa bertanya langsung kepada narasumber lewat

telepon.

7. Pesan-pesan dakwah apa saja yang biasa disampaikan?

Jawab: Pesan dakwah yang biasa disampaikan dalam SUARA ROHANI biasanya

mengenai moralitas atau budi pekerti untuk anak-anak, contohnya bagaimana mencintai

orangtua, mengenai shalat ataupun sejarah-sejarah Nabi.

8. Bagaimana konsep penyampaiannya kepada anak-anak dengan usia 11 tahun ke atas?

Jawab: Sebetulnya program SUARA ROHANI siapa saja boleh mendengarkan tidak ada

batasan usia. Tetapi kita menampilkan konsep dengan gaya bahasa seperti halnya

orangtua menyampaikan nasehat kepada anak-anak. Kira-kira seperti itu.

9. Bagaimana mensosialisasikan program SUARA ROHANI kepada anak-anak?

Jawab: Di PUSTEKKOM kan setiap bulan sekali atau dua kali ada program sosialisasi,

nah program SUARA ROHANI ini kita kasih tahu kepada khalayak, khususnya para guru

agar memberitahu kepada murid-muridnya untuk mendengarkan radio Suara Edukasi

khususnya program ini dan kita mensosialisasikannya melalui Televisi Edukasi.

10. Bagaimana respon pendengar terhadap program SUARA ROHANI?

Page 116: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

Jawab: Respon pendegar baik sekali, khususnya pendengar sekitar lingkungan Radio

Suara Edukasi. Terbukti dengan banyaknya telepon yang masul pada saat siaran.

11. Apakah ada hambatan-hambatan saat mendirect program ini?

Jawab: Hambatan dalam mendirect program ini kadang-kadang narasumber tidak

selalu on time sehingga kita harus mengisi dulu kekosongan dengan segmen lain, dan

kebetulan penyiar SUARA ROHANI juga ustad yaitu ustad Apri.

12. Apa suka duka selama memegang program ini?

Jawab: Sukanya, senang sekali memegang atau mendirect program inikarena bisa

mengingat kembali pelajaran-pelajaran agama. Dukanya, kadang kecewa saat

narasumbernya tidak bisa hadir.

Page 117: ABSTRAK Annisa Balqis i Radio Suara Edukasi 1440 Am Ciputatrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21748/1/ANNISA BALQIS-FDK.pdf · Al-Bukhari), yang memerintahkan untuk

WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGUSIAR 13/12/2010 14/12/2010 15/12/2010 16/12/2010 17/12/2010 18/12/2010 19/12/2010

08.00 - 09.00

09.00 - 09.05

SUARA

ROHANI

LAGU

ROHANI

meteor atmosfir galaxi matahari asteroid Benua afrika Benua America

budidaya ternak

hutan bakau Bunaken Bauksit ilegal logging

flora yang dilindungi

ketr meny: meny bimb sd:guru b.ing:lucy have peng bhn pemb kepend: anak BI:pemb peny strat pemb:metod

karya ilmiah dan bhn short dark hair sd:anak berkbtu cerdas berkebthn intensif dan tugas dan quis

populer pemb khusus khusus ekstensif

14.00 - 15.00

16.00

Peternakan AyamPeranan

Shodanco Singgih

Dlm Perist

Pecahan Bentuk

Persen

Sesendok Obat

Batuk

BIAS SIANG

Info budaya

BIAS SIANG BIAS SIANGBIAS SIANG BIAS SIANG

Hari Cinta Puspa dan

Satwa Nasional

MUSIK SIANG

PGSD PGSD PGSD PGSDPGSD PGSD

13.30 - 14.00

PGSD

12.00 - 12.30 INFO EDU

12.30 - 13.30

BIAS SIANG

INFO EDU INFO EDU

ENSIKLO EDU ENSIKLO EDU

11.00 - 12.00

ENSIKLO EDU

INFO EDU BIAS weekend

ENSIKLO EDU ENSIKLO EDUENSIKLO EDU ENSIKLO EDU

INFO EDU INFO EDU

Monte si Monyet

Cilikistiqomah Umwelt

SD B.INA SD B.Inggris

beriman pd kitab who am i

10.30 - 11.00

SD Biologi SD Fisika SD Matematika

KAMPUNG EDUDONGENG BAHASA JERMAN

SI ULAR

Pembagian

Wilayah Waktu di

Indonesia

SD IPS

Danau Toba-Sumatra

Utara

10.00 - 10.30

DONGENG Kisah Tokoh WACANA

Ayam dan Srigala Hanzah HS Terompet Ajaib

Wisata Gunung

Bromo Jawa

Timur

Taman Nasional

Ujung Kulon

Taman Nasional

Gunung Gede

Pangrango

Aku ingin menjadi

Tentara

09.05 - 10.00

SAPA EDU SAPA EDU SAPA EDU

Hutan KalimantanAir Terjun Limbong

Sulawesi Barat

MUSIK PAGI

OPENING SIARAN

SAPA EDU SAPA EDU SAPA EDU SAPA EDU

15.00 - 15.30

15.30 - 16.00

SD Biologi SD Fisika

Peternakan Ayam

Peranan

Shodanco Singgih

Dlm Perist

Peredaran

Darah Manusiawho am i

SD Matematika SD B.INA SD B.Inggris

Pecahan Bentuk

Persen

Sesendok Obat

Batuk

SD IPSSD Biologi

Pembagian

Wilayah Waktu di

Indonesia

DONGENG Kisah Tokoh WACANA DONGENG BAHASA JERMAN KAMPUNG EDUDONGENG

Landi Landak

yang KesepianUmwelt SI ULAR

CLOSING

Ayam dan Srigala Hanzah HS Terompet AjaibMonte si Monyet

Cilik