Abstract - UPNVJ

8
PENDAHULUAN Perusahaan dapat berbentuk usaha kecil sampai berskala besar, misalnya mulai dari warung-warung minuman (usaha dagang) di pinggir jalan hingga perusahaan multinasional, seperti Indofood, yang menghasilkan berbagai macam produk makanan ( consumer goods ). Berbagai bentuk bisnis, baik skala besar maupun kecil, memiliki tujuannya masing-masing. Secara umum, tujuan setiap bisnis atau perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yang optimal dan maksimal. Keuntungan (laba) merupakan selisih antara uang yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan, dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh input yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut. (Machfoedz, 2005). Perusahaan Dagang (PD) atau Usaha Dagang (UD) merupakan perusahaan per- seorangan yang biasanya dilakukan atau dijalankan oleh satu orang pengusaha. Perusahaan perseora- PELATIHAN PENCATATAN TRANSAKSI DAGANG DAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN BAGI PEDAGANG PASAR ATRIUM PONDOK GEDE BEKASI Dewi Utari 1 , dan Ni Putu Eka Widiastuti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jakarta Jl. RS. Fatmawati Pondok Labu Jakarta Selatan - 12450 Telp. 021 7656971 Abstract This community service has been done by the team from the faculty of Economic UPN “Veteran” Jakarta focusing on the fashion merchants at Atrium Pondok Gede Shopping Center Bekasi. The purpose of this activity is making business owners have the understanding of any transaction record keeping and have the ability to design annual financial report. The activity methods used are training, mentoring and monitoring how to prepare the record keeping and financial statements. The intervention of the transaction evaluation media given to the merchants are using some cases on purchasing and selling supplies. There are four times intervention to evaluate the ability of the business owners and the result of evaluation is 47,3% of the respondents have got 70 as correct answers score. Key Words: record trading transaction, financial reporting. ngan ini modalnya dimiliki oleh satu orang. Pengusahanya langsung bertindak sebagai pengelola yang kadangkala dibantu oleh beberapa orang pekerja. Pekerja tersebut bukan termasuk pemilik tetapi berstatus sebagai pembantu pengusaha dalam mengelola perusahaannya berdasarkan perjanjian kerja atau pemberian kuasa. Modal dalam perusahaan perseorangan milik satu orang, yaitu milik si pengusahaKarena modal ini milik satu orang, maka biasanya modal itu tidak besar. Perusahaan Dagang dapat dikategorikan ke dalam skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hasil penelitian Ermalina (2013) menyebutkan bahwa sumbangan UMKM terhadap PDB Indonesia di tahun 2008 mendominasi yaitu 55,67% dari Usaha Mikro, 10,07% dari Usaha Kecil dan Usaha Menengah sebesar 13,43%, walaupun jumlah UMKM 51.409.612 (99,9%) lebih banyak dari usaha besar 4.650 unit (0,01%) namun kontribusi terhadap pendapatan bagi pelaku masih relatif kecil dan sulit berkembang. Menurut Zimmerer (1996) seperti yang disitasi oleh Ermalina (2013) hal ini disebabkan kurangnya kemampuan dalam mengendalikan keuangan 1 Kontak Person : Dewi Utari Prodi Akuntansi FE UPN “Veteran” Jakarta Telp. 021 7656971 UPN "VETERAN" JAKARTA

Transcript of Abstract - UPNVJ

Page 1: Abstract - UPNVJ

PENDAHULUANPerusahaan dapat berbentuk usaha kecil

sampai berskala besar, misalnya mulai dariwarung-warung minuman (usaha dagang) dipinggir jalan hingga perusahaan multinasional,seperti Indofood, yang menghasilkan berbagaimacam produk makanan (consumer goods).Berbagai bentuk bisnis, baik skala besar maupunkecil, memiliki tujuannya masing-masing. Secaraumum, tujuan setiap bisnis atau perusahaan adalahmendapatkan keuntungan yang optimal danmaksimal. Keuntungan (laba) merupakan selisihantara uang yang diterima dari pelanggan atasbarang atau jasa yang dihasilkan, dengan biayayang dikeluarkan untuk memperoleh input yangdigunakan untuk menghasilkan barang atau jasatersebut. (Machfoedz, 2005).

Perusahaan Dagang (PD) atau UsahaDagang (UD) merupakan perusahaan per-seorangan yang biasanya dilakukan atau dijalankanoleh satu orang pengusaha. Perusahaan perseora-

PELATIHAN PENCATATAN TRANSAKSI DAGANG DAN PEMBUATANLAPORAN KEUANGAN BAGI PEDAGANGPASAR ATRIUM PONDOK GEDE BEKASI

Dewi Utari 1, dan Ni Putu Eka WidiastutiProgram Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jakarta

Jl. RS. Fatmawati Pondok Labu Jakarta Selatan - 12450Telp. 021 7656971

Abstract

This community service has been done by the team from the faculty of Economic UPN“Veteran” Jakarta focusing on the fashion merchants at Atrium Pondok Gede Shopping CenterBekasi. The purpose of this activity is making business owners have the understanding of anytransaction record keeping and have the ability to design annual financial report. The activity methodsused are training, mentoring and monitoring how to prepare the record keeping and financialstatements. The intervention of the transaction evaluation media given to the merchants are usingsome cases on purchasing and selling supplies. There are four times intervention to evaluate theability of the business owners and the result of evaluation is 47,3% of the respondents have got 70as correct answers score.

Key Words: record trading transaction, financial reporting.

ngan ini modalnya dimiliki oleh satu orang.Pengusahanya langsung bertindak sebagaipengelola yang kadangkala dibantu oleh beberapaorang pekerja. Pekerja tersebut bukan termasukpemilik tetapi berstatus sebagai pembantupengusaha dalam mengelola perusahaannyaberdasarkan perjanjian kerja atau pemberian kuasa.Modal dalam perusahaan perseorangan milik satuorang, yaitu milik si pengusahaKarena modal inimilik satu orang, maka biasanya modal itu tidakbesar. Perusahaan Dagang dapat dikategorikan kedalam skala Usaha Mikro Kecil Menengah(UMKM).

Hasil penelit ian Ermalina (2013)menyebutkan bahwa sumbangan UMKM terhadapPDB Indonesia di tahun 2008 mendominasi yaitu55,67% dari Usaha Mikro, 10,07% dari UsahaKecil dan Usaha Menengah sebesar 13,43%,walaupun jumlah UMKM 51.409.612 (99,9%)lebih banyak dari usaha besar 4.650 unit (0,01%)namun kontribusi terhadap pendapatan bagi pelakumasih relatif kecil dan sulit berkembang. MenurutZimmerer (1996) seperti yang disitasi olehErmalina (2013) hal ini disebabkan kurangnyakemampuan dalam mengendalikan keuangan

1 Kontak Person : Dewi Utari Prodi Akuntansi FE

UPN “Veteran” Jakarta Telp. 021 7656971

Perusahaan dapat berbentuk usaha kecilsampai berskala besar, misalnya mulai dariwarung-warung minuman (usaha dagang) dipinggir jalan hingga perusahaan multinasional,seperti Indofood, yang menghasilkan berbagaimacam produk makanan (consumer goods).Berbagai bentuk bisnis, baik skala besar maupunkecil, memiliki tujuannya masing-masing. Secaraumum, tujuan setiap bisnis atau perusahaan adalahmendapatkan keuntungan yang optimal dan

used are training, mentoring and monitoring how to prepare the record keeping and financialstatements. The intervention of the transaction evaluation media given to the merchants are usingsome cases on purchasing and selling supplies. There are four times intervention to evaluate theability of the business owners and the result of evaluation is 47,3% of the respondents have got 70as correct answers score.

record trading transaction, financial reporting.

ngan ini modalnya dimiliki oleh satu orang.Pengusahanya langsung bertindak sebagaipengelola yang kadangkala dibantu oleh beberapaorang pekerja. Pekerja tersebut bukan termasukpemilik tetapi berstatus sebagai pembantupengusaha dalam mengelola perusahaannyaberdasarkan perjanjian kerja atau pemberian kuasa.Modal dalam perusahaan perseorangan milik satuorang, yaitu milik si pengusahaKarena modal inimilik satu orang, maka biasanya modal itu tidakbesar. Perusahaan Dagang dapat dikategorikan ke

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 2: Abstract - UPNVJ

perusahaan. Padahal pencatatan keuangan yangdilakukan dengan cermat membantu pengusahadalam mengendalikan keuangan perusahaansehingga usaha yang dijalankan menjadiberkembang lebih baik

Untuk memenuhi tujuan dan kewajibansetiap usaha, termasuk usaha dagang, membutuh-kan suatu media pencatatan dan pelaporan yangdapat mengukur kinerja bisnis yang dijalankanoleh setiap usahawan. Akuntansi dalam hal inimerupakan media yang dapat digunakan untukkondisi tersebut di atas.

Dapat dikatakan, akuntansi adalah “bahasabisnis” (language of business) karena melaluiakuntansi-lah informasi bisnis dikomunikasikankepada para pihak yang berkepentingan.Contohnya, laporan akuntansi yang berisi tingkatkeuntungan dalam penjualan varian produk barumembantu pemilik untuk memutuskan apakahproduk baru tersebut terus dijual. Demikian pulayang terjadi di dalam perusahaan dagang milikperorangan, dimana pencatatan dan pelaporanakuntansi menjadi sarana informasi utama bagipemilik, karyawan, pemasok, dan pihak pemberikredit (bank).

Para pedagang di pasar tradisional adalahpelaku utama bisnis di dalam pasar tersebut.Sebagai pelaku bisnis, para pedagang pasar iniseharusnya memiliki pengetahuan yang baiktentang bisnis dan lingkungannya, termasuk dalamhal pencapaian tujuannya melakukan aktivitasbisnis berdagang di pasar. Seperti layaknya bisnispada umumnya, para pedagang pasar ini jugamemiliki tujuan mendapatkan keuntunganmaksimal dalam melakukan usahanya di pasar.Untuk mencapai tujuan tersebut, para pedagangpasar diharapkan memiliki pengetahuan dasartentang bagaimana mencatat transaksi dagangmereka sampai dengan pembuatan laporankeuangan bisnis mereka agar besar kecilnyakeuntungan yang diperoleh dapat terlihat. Padahal pengetahuan dasar mengenai pencatatan danpelaporan keuangan dalam akuntansi sudahdiperkenalkan di jenjang pendidikan SMA/SMK.Namun demikian, tidak semua pelaku bisnis,khususnya para pedagang pasar mendapatkanpengetahuan dasar tersebut.

Berdasarkan hasil survei pengelola PasarAtrium Pondok Gede, Bekasi yang dilakukan pertanggal 31 Agustus 2013bahwa para pedagang

pasar tradisional di Pasar Atrium Pondok Gede,Bekasi berjumlah 520 pedagang yang di kelolaoleh PT Insan Bina Kelola beralamat di Jl.Jatiwaringin No 1. Pondok Gede, Bekasi. Parapedagang umumnya hanya memiliki buku keciluntuk mencatat jumlah nominal pembelian danpenjualan barang dagangan mereka namunpencatatan yang dilakukan belum sesuai denganstandar akuntansi yang berlaku umum sehinggasaat mereka mengajukan pinjaman ke bankterdapat kendala dalam pembuatan laporankeuangan pada hal yang dibutuhkan oleh pihakbank adalah neraca, laporan rugi laba dan laporanarus kas.

Seiring dengan peningkatan usaha per-dagangan, tentunya dibutuhkan sarana pencatatanyang lebih terorganisasi, terukur, dan terinci untukmenjawab kompleksitas transaksi-transaksi bisnisyang dihadapi oleh para pedagang pasar. Salahsatu sarana tersebut adalah dengan memper-kenalkan pencatatan transaksi sampai denganpelaporan keuangan secara akuntansi sebagaibahasa bisnis yang dapat memberikan informasibagi para pedagang selaku pemilik dan pekerja,dan sekaligus kepada pemasok dan pihak pemberipinjaman.

Sehubungan dengan permasalahan di atas,kami, Dosen Fakultas Ekonomi UPN “Veteran”Jakarta, berkeinginan untuk mengadakan kegiatanPengabdian kepada Masyarakat dengan tema“Pelatihan Pencatatan Transaksi Dagang danPembuatan Laporan Keuangan Akuntansi kepadapara pedagang pasar yang tergabung dalamAsosiasi Pedagang Pasar Pondok Gede, Bekasi”.Melalui kegiatan ini, para pedagang pasaryangtergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar PondokGede, Bekasi diharapkan mampu meningkatkanpengetahuan dan keterampilan mereka dalammalakukan pencatatan atas transaksi dagang yangmereka lakukan sehari-hari.

Diharapkan setelah kegiatan pengabdiankepada masyarakat dalam bentuk pelatihan akanditindaklanjuti dengan kerja sama dalam bentukpendampingan, tentunya kami akan bekerja samadengan Asosiasi Pedagang Pasar Atrium PondokGede, Bekasi sehingga dapat memudahkan parapemilik dan pengelola usaha membuat laporankeuangan usaha mereka untuk menghadapiperkembangan dan peningkatan usaha mereka dimasa depan.

keuntungan dalam penjualan varian produk barumembantu pemilik untuk memutuskan apakahproduk baru tersebut terus dijual. Demikian pulayang terjadi di dalam perusahaan dagang milikperorangan, dimana pencatatan dan pelaporanakuntansi menjadi sarana informasi utama bagipemilik, karyawan, pemasok, dan pihak pemberi

Para pedagang di pasar tradisional adalahpelaku utama bisnis di dalam pasar tersebut.Sebagai pelaku bisnis, para pedagang pasar iniseharusnya memiliki pengetahuan yang baiktentang bisnis dan lingkungannya, termasuk dalamhal pencapaian tujuannya melakukan aktivitasbisnis berdagang di pasar. Seperti layaknya bisnispada umumnya, para pedagang pasar ini jugamemiliki tujuan mendapatkan keuntunganmaksimal dalam melakukan usahanya di pasar.

menjawab kompleksitas transaksi-transaksi bisnisyang dihadapi oleh para pedagang pasar. Salahsatu sarana tersebut adalah dengan memper-kenalkan pencatatan transaksi sampai denganpelaporan keuangan secara akuntansi sebagaibahasa bisnis yang dapat memberikan informasibagi para pedagang selaku pemilik dan pekerja,dan sekaligus kepada pemasok dan pihak pemberipinjaman.

Sehubungan dengan permasalahan di atas,kami, Dosen Fakultas Ekonomi UPN “Veteran”Jakarta, berkeinginan untuk mengadakan kegiatanPengabdian kepada Masyarakat dengan tema“Pelatihan Pencatatan Transaksi Dagang danPembuatan Laporan Keuangan Akuntansi kepadapara pedagang pasar yang tergabung dalamAsosiasi Pedagang Pasar Pondok Gede, Bekasi”.Melalui kegiatan ini, para pedagang pasaryang

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 3: Abstract - UPNVJ

Tujuan Laporan KeuanganMenurut SFAC (Statement of Financial

Accounting) nomor 1 dinyatakan bahwa pelaporankeuangan harus menyajikan informasi yangberguna diantaranya (Weygandt dkk, 2013:15):(1) berguna bagi investor dan kreditur yang adadan yang potensial dan pemakai lainnya dalammembuat keputusan untuk investasi, pemberiankredit dan keputusan lainnya, (2) dapat membantuinvestor dan kreditur yang ada dan yang potensialdan pemakailainnya untuk menaksir jumlah, waktudan ketidakpastian dari penerimaan uang di masayang akan datang, dan (3) menunjukkan sumberekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumbertersebut dan pengaruh dari transaksi-transaksi, kejadian-kejadian dan keadaanyangmempengaruhi sumber-sumber dan klaimatas sumber-sumber tersebut.

Ketiga karakter informasi di atas merupakanpedoman untuk penyusunan pelaporan keuangan.

Tujuan akuntansi keuangan dan laporankeuangan yaitu: (1) untuk memberikan informasikeuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatuperusahaan, (2) untuk memberikan informasi yangdapat dipercaya mengenai perubahan dalamsumber-sumber ekonomi netto (sumber dikurangikewajiban) suatu perusahaan yang timbul dariaktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba,(3) untuk memberikan informasi keuangan yangmembantu para pemakai laporan didalammengestimasikan potensi perusahaan dalammenghasilkan laba, (4) untuk memberikaninformasi penting lainnya mengenai perubahandalam sumber-sumber ekonomi dan kewajibanseperti informasi mengenai aktivitas pembelanjaandan penanaman, (5) untuk mengungkapkan sejauhmungkin informasi lain yang berhubungandenganlaporan keuangan yang relevan untukkebutuhan pemakai laporan, sepertiinformasimengenai kebijaksanaan akuntansi yang dianutperusahaan.

Persamaan Akuntansi (AccountingEquation)

Reeve, 2012:37, menyebutkan bahwa setiapunit ekonomi memiliki transaksi penerimaan danpengeluaran kas, transaksipenjualan kredit,penjualan kredit dan transaksi non kas yang lain.Transaksi-transaksitersebut perlu dicatat,

diklasifikasikan, diikhtisarkan dan dilaporkankepada berbagaipihak. Kekayaan yang dimilikiperusahaan disebut harta atau aktiva (assets),sedang hak/klaim atas kekayaan tersebut disebutsebagai hak atas kekayaan (equity).Jumlahkekayaan (aktiva) suatu perusahaan sama denganjumlah hak terhadapkekayaan tersebut. Sehinggahubungan antara keduanya dapat dinyatakan dalamsuatupersamaan sebagai berikut (Reeve, 2012:39):

Aktiva = Hak KekayaanHak atas kekayaan dapat dibagi menjadi

dua yaitu hak dari para kreditur dan hakdaripemilik. Hak dari kreditur atas kekayaanperusahaan merupakan hutang perusahaan, danhak dari pemilik merupakan modal, makapersamaan di atas dapat ditulis:

Aktiva = Hutang + Modalatau

Aktiva – Hutang = ModalRuas pernyataan sebelah kanan sama dengan

ruas persamaan sebelah kiri, maka apabila terjadiperubahan di ruas persamaan sebelah kanan harusdiikuti perubahanruas persamaan sebelah kiri.

Pengertian IstilahAktiva (harta, kekayaan, assets): jenis-jenis

kekayaan yang dimiliki perusahaan berupa (1)Aktiva yang materiil (tangible assets): uang,persediaan inventaris, gedung, (2) Aktiva yangimmateriil (intangible assets): hakpatent, merek,goodwill, dan (3) Hak untuk menerima kekaya-an/jasa-jasa dari pihak lain: piutang.

Hutang (kewajiban, liabilities): kewajibanuntuk membayar sejumlah uang ataupun kekayaanmaupun jasa-jasa tertentu.

Modal: selisih antara kekayaan denganhutang.

Neraca (balance sheet, financial statement):laporan yang menyajikan posisikeuangan antaralain kekayaan, hutang danmodal dari perseoranganmaupun perusahaan.

Transaksi Perusahaan Transaksi usaha adalah kejadian atau situasiyang mempengaruhi posisi keuangan perusahaandan oleh karena itu harus dicatat. Transaksi usahamenimbulkan suatu keadaan atau situasi yangdiikuti oleh transaksi lain. Alat pengukur transaksiyang dipergunakan dalam akuntansi adalah satuanuang. Oleh karena itu hanya transaksi-transaksi

atas sumber-sumber tersebut.Ketiga karakter informasi di atas merupakan

pedoman untuk penyusunan pelaporan keuangan.Tujuan akuntansi keuangan dan laporan

keuangan yaitu: (1) untuk memberikan informasikeuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatuperusahaan, (2) untuk memberikan informasi yangdapat dipercaya mengenai perubahan dalamsumber-sumber ekonomi netto (sumber dikurangikewajiban) suatu perusahaan yang timbul dariaktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba,(3) untuk memberikan informasi keuangan yangmembantu para pemakai laporan didalammengestimasikan potensi perusahaan dalammenghasilkan laba, (4) untuk memberikaninformasi penting lainnya mengenai perubahandalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban

atauAktiva – Hutang = Modal

Ruas pernyataan sebelah kanan sama denganruas persamaan sebelah kiri, maka apabila terjadiperubahan di ruas persamaan sebelah kanan harusdiikuti perubahanruas persamaan sebelah kiri.

Pengertian IstilahAktiva (harta, kekayaan, assets): jenis-jenis

kekayaan yang dimiliki perusahaan berupa (1)Aktiva yang materiil (tangible assetspersediaan inventaris, gedung, (2) Aktiva yangimmateriil (intangible assetsgoodwill, dan (3) Hak untuk menerima kekaya-an/jasa-jasa dari pihak lain: piutang.

Hutang (kewajiban, untuk membayar sejumlah uang ataupun kekayaanmaupun jasa-jasa tertentu.

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 4: Abstract - UPNVJ

yang bernilai uang saja yang dicatat dalamakuntansi. Transaksi atau kejadian dalamperusahaan yang tidak dapat dinilai dengan uangtidak dicatat.

Siklus AkuntansiSiklus akuntansi adalah suatu proses

penyediaan laporan keuangan perusahaan untuksuatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulaidari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporankeuangan pada akhir suatu periode.

TransaksiTransaksi usaha adalah kejadian yang dapat

mempengaruhi posisi keuangan dari suatu badanusaha dan juga sebagai hal yang handal/wajaruntuk dicatat. Transaksi ini biasanya dibuktikandengan adanya dokumen. Sebagai contoh transaksiyang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah:pembayaran rekening telepon bulanan, pembelianbarang dagangan secara kredit, pembelian tanahdan gedung, dan lain sebagainya. Suatu transaksitertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaanyang mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya,pembelian barang dagangan secara kredit disusuldengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepadakreditor.

Pembuatan Bukti AsliSebagaimana disebutkan diatas transaksi

yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanyadokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah ataubenar bila didukung oleh bukti- bukti yang sah,tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secaratertulis, misalnya pencurian barang dagangan.Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifatluar biasa. Semua transaksi baik yang terjadisecara rutin atau tidak merupakan bahan untukmenyusun laporan keuangan dengan jalanmencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut.Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiapterjadinya transaksinya transaksi antara lain: (1)Kwitansi. Kwitansi merupakan bukti bahwaseseorang atau badan hukum telah menerimasejumlah uang tunai, (2) Faktur Penjualan atauPembelian. Setiap penjualan secara kreditmemerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi sipenjual faktur tersebut merupakan faktur penjualansebaliknya faktur yang dikirimkan kepada

sipembeli merupakan faktur pembelian, dan (3)Bukti-bukti lain. Selain kwitansi dan faktur,terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank(nota debet atau nota kredit), serta buktipengir i rnan atau pener imaan barang.

Pencatatan Dalam Buku Harian JurnalTransaksi dicatat pertama kali yang disebut BukuHarian (Jurnal). Jurnal adalah suatu catatankronologis dari transaksi entitas. Sebagaimana ditunjukkan oleh nama-nama kolom, jurnalmemberikan informasi berikut: (1) tanggal,merupakan hal yang sangat penting karenamemungkinkan kapan terjadinya transaksi, (2)nama perkiraan, (3) kolom debet, menunjukkanjumlah yang didebet, dan (4) kolom kredit,menunjukkan jumlah yang dikredit.

Laporan KeuanganCara penyiapan laporan keuangan yang

terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugiterlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahanposisi keuangan dan terakhir adalah neraca.Elemen penting yang harus ada dalam laporankeuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan,tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangkalaporan tersebut.

Laporan laba rugi mencerminkan laba bersihatau kerugian bersih yang diperoleh denganmengurangkan beban dari pendapatan. Karenapendapatan dan beban juga merupakan perkiraanLaporan Perubahan Posisi Keuangan, maka selisihantara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) dipindahkan kedalam LaporanPerubahan Posisi Keuangan.

Modal adalah dalam neraca, jadi nilai sisaakhir dalam Laporan Perubahan Posisi Keuangandipindahkan kedalam neraca. Nilai ini merupakanelemen keseimbangan yang paling akhir dalamneraca.

dengan adanya dokumen. Sebagai contoh transaksiyang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah:pembayaran rekening telepon bulanan, pembelianbarang dagangan secara kredit, pembelian tanahdan gedung, dan lain sebagainya. Suatu transaksitertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaanyang mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya,pembelian barang dagangan secara kredit disusuldengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada

Pembuatan Bukti AsliSebagaimana disebutkan diatas transaksi

yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanyadokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah ataubenar bila didukung oleh bukti- bukti yang sah,tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara

Laporan KeuanganCara penyiapan laporan keuangan yang

terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugiterlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahanposisi keuangan dan terakhir adalah neraca.Elemen penting yang harus ada dalam laporankeuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan,tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangkalaporan tersebut.

Laporan laba rugi mencerminkan laba bersihatau kerugian bersih yang diperoleh denganmengurangkan beban dari pendapatan. Karenapendapatan dan beban juga merupakan perkiraanLaporan Perubahan Posisi Keuangan, maka selisihantara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) dipindahkan kedalam LaporanPerubahan Posisi Keuangan.

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 5: Abstract - UPNVJ

Gambar 1: Diagram Siklus AkuntansiSumber: Lana, 2013

METODE KEGIATANKegiatan persiapan bahan

Persiapan bahan yang kami lakukan antaralain menyiapkan materi paparan, contoh soal, danlembar evaluasi. Selain itu bahan pendukung yangkami siapkan antara lain bukun kas masuk, bukukas keluar, goody bag berupa tas plastik danpulpen, blangko sertifikat. Setiap bahan kamisediakan untuk 45 orang peserta sesuai dengananggaran yang diajukan.

Proses yang telah dilaksanakanProses Perencanaan

Proses yang telah dilaksanakan antara lainmelakukan survey ke Pasar Atrium Pondok Gededan bertemu dengan pihak pengelolanya.Selanjutnya melakukan penggalian informasimelalui wawancara ke pihak pengelola tentangmaksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatanabdimas dari UPN “Veteran” Jakarta. Kegiatanselanjutnya adalah bertemu dengan beberapa wakilpedagang untuk berdiskusi dan menggalikebutuhan apa saja diperlukan oleh merekasehingga materi pelatihan bisa tepat sasaran.

Berdasarkan informasi ini kami kemudianmenyiapkan materi paparan, contoh soal latihan,dan evaluasi materi pelatihan.

Proses Pelaksanaan PelatihanPelaksanaan pelatihan pembuatan

pencatatan transaksi dan pembuatan laporankeuangan bagi para pedagang pasar AtriumPondok Gede, Bekasi dilakukan pada tanggal 24Oktober 2013. Pelaksaan ini berisi pemberianmateri, pengerjaan latihan pencatatan transaksidan pembuatan laporan keuangan sederhana, danevaluasi pelaksanaan pelatihan melalui kuesioner.Pelatihan dilakukan di aula Kelurahan PondokGede, Bekasi.

Proses PendampinganProses pendampingan dilakukan secara

berkala selama 4 (empat) kali dengan caramendatangi para pedagang pasar Atrium PondokGede, Bekasi yang telah mengikuti pelatihansebelumnya. Selama proses pendampingandilakukan: (1) monitoring pencatatan transaksidagang dalam buku kas masuk dan kas keluaryang dilakukan para pedagang yang telahmengikuti pelatihan, (2) berdiskusi mengenaihambatan yang dialami dalam melakukanpencatatan transaksi, (3) berdiskusi tentanghambatan dalam pembuatan laporan keuangansederhana, serta (4) berdiskusi perihal manfaatapa yang diperoleh para pedagang melakukanpencatatan transaksi dagang dan membuat laporankeuangan. Dari 30 peserta yang mengikutipelatihan di tanggal 24 Oktober 2013 ternyatayang bersedia diintervensi secara berturut-turutselama empat minggu hanya 19 pemilik usaha,11 orang lainnya tidak konsisten bersedia diinter-vensi.

Kegiatan pendampingan dilakukan secaraberkala selama 4 (empat) kali dengan mendatangikembali para pedagang di Pasar Atrium PondokGede, Bekasi. Adapun waktu pelaksanaanpendampingan sebagai berikut: (1) Minggu 1: 09Nopember 2013, (2) Minggu 2: 30 Nopember2013, (3) Minggu 3: 21 Desember 2013, dan (4)Minggu 4: 04 Januari 2014.

HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan hasil diskusi dengan pihak pengeloladan perwakilan pedagang diketahui bahwa

Diagram Siklus AkuntansiLana, 2013

ODE KEGIATANKegiatan persiapan bahan

Persiapan bahan yang kami lakukan antaralain menyiapkan materi paparan, contoh soal, danlembar evaluasi. Selain itu bahan pendukung yangkami siapkan antara lain bukun kas masuk, buku

goody bag berupa tas plastik danpulpen, blangko sertifikat. Setiap bahan kamisediakan untuk 45 orang peserta sesuai dengan

Proses pendampingan dilakukan secaraberkala selama 4 (empat) kali dengan caramendatangi para pedagang pasar Atrium PondokGede, Bekasi yang telah mengikuti pelatihansebelumnya. Selama proses pendampingandilakukan: (1) monitoring pencatatan transaksidagang dalam buku kas masuk dan kas keluaryang dilakukan para pedagang yang telahmengikuti pelatihan, (2) berdiskusi mengenaihambatan yang dialami dalam melakukanpencatatan transaksi, (3) berdiskusi tentanghambatan dalam pembuatan laporan keuangansederhana, serta (4) berdiskusi perihal manfaatapa yang diperoleh para pedagang melakukanpencatatan transaksi dagang dan membuat laporankeuangan. Dari 30 peserta yang mengikutipelatihan di tanggal 24 Oktober 2013 ternyatayang bersedia diintervensi secara berturut-turut

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 6: Abstract - UPNVJ

kegiatan pelatihan dan pendampingan dalampencatatan transaksi dagang dan pembuatanlaporan keuangan belum pernah mereka dapatkandari akademisi maupun praktisi. Setelah kegiatanpaparan dilakukan kami melakukan kegiatanevaluasi dan pemberian kuesioner kepada pesertapelatihan, sehingga diperoleh data hasil evaluasidan feedback dari peserta.Selain itu, diperolehpula data evaluasi terhadap proses pendampingankepada para pedagang pasar Atrium Pondok Gede,Bekasi dalam melakukan pencatatan transaksidagang dan pembuatan laporan keuangan.

Tabel 1.Hasil Olahan Kuesioner Pelatihan Pencatatan

Transaksidan Pembuatan Laporan Keuangan

No KETERANGAN BOBOTBAIK CUKUP KURANG

1. Tema Abdimas sesuai 77% 23% %dengan kebutuhan audience

2. Ketepatan Waktu Pelaksanaan 90% 3% 0 %Abdimas

3. Ketersediaan Materi Abdimas 77% 23% 0%4. Kenyamanan Sarana dan Prasarana 40% 53% 7%5. Penyampaian Materi oleh 100% 0% 0 %

Narasumber6. Pelayanan Panitia Abdimas 93% 7% 0%

Sumber: data diolah

Dari perkembangan kemampuan respondensesuai tabel 2, setelah dilakukan intervensi olehtim pengabdi sebanyak empat kali dengan kasusberupa pencatatan transaksi penjualan danpembelian barang dagangan. Ternyata rata-ratacapaian keberhasilan dari 19 responden yangdiintervensi dengan jawaban yang benar atas kasusyang diberikan adalah 7,5, namun seluruhresponden sudah memperoleh kemampuan skor8 sebesar 52,6% dan skor 7 adalah 47,3%. Capaiankemampuan responden ini terlihat, sangat lambatkarena saat intervensi ke 1 capaian kemampuanrata-rata hanya 6,6 dan sampai intervensi ke 4baru terlihat capaian rata-rata responden 7,5. Daricapaian tersebut dapat dijelaskan dengan gambar2. Berupa grafik perkembangan kemampuan dalamhal pencatatan transaksi dagang dari semuaresponden yang telah tergugah untuk mendalamipencatatan akuntansi dagang secara benar.

Tabel 2.Hasil Evaluasi Pendampingan Pencatatan

Transaksi dan Pembuatan Laporan KeuanganResp Skor Benar

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 409/11/2013 30/11/2013 21/12/2013 04/01/2014

1 7 8 8 82 6 7 7 83 6 7 7 84 7 7 7 85 7 7 7 86 5 6 6 77 6 6 6 78 7 7 6 79 7 7 7 7

10 9 9 8 711 7 7 7 712 8 8 8 713 5 6 6 714 7 7 7 815 7 7 7 816 7 7 7 817 5 6 6 818 8 8 8 819 5 5 5 7

Capaian rata-rata6,63157895 6,94736842 6,84210526 7,52631579

Sumber: data diolah

Latar belakang pendidikan yang beragamdari pedagang yang diintervensi sangatmenentukan kemampuan untuk membuatpencatatan dan laporan keuangan. Peserta yangmenyelesaikan pendidikan sampai di tingkatdiploma berjumlah lima orang atau sarjanaekonomi berjumlah hanya satu orang, sisanyaberpendidikan SMA sebanyak 12 orang dan SMPsatu orang. Peserta yang berpendidikan sarjanaekonomi sangat antusias mengikuti pendampingansehingga kemampuannya dalam membuatpencatatan dan pelaporan keuangan sangat baikdibandingkan dengan pedagang la in .

Dokumen usaha yang dimiliki responden,seperti SIUP dan NPWP hanya lima pedagangyang memiliki sisanya sebanyak 14 pedagangbelum memiliki dokumen usaha. Alasan merekamemiliki dokumen usaha untuk kemudahanadministrasi ketika mengajukan pinjaman ke Bank,sehingga yang memiliki dokumen usaha danberkeinginan pinjam uang di bank sangatberantusias untuk membuat pencatatan danmembuat laporan keuangan.

BOBOTBAIK CUKUP KURANG77% 23% %

2. Ketepatan Waktu Pelaksanaan 90% 3% 0 %

3. Ketersediaan Materi Abdimas 77% 23% 0%4. Kenyamanan Sarana dan Prasarana 40% 53% 7%5. Penyampaian Materi oleh 100% 0% 0 %

6. Pelayanan Panitia Abdimas 93% 7% 0%

Dari perkembangan kemampuan respondensesuai tabel 2, setelah dilakukan intervensi olehtim pengabdi sebanyak empat kali dengan kasusberupa pencatatan transaksi penjualan danpembelian barang dagangan. Ternyata rata-rata

13 5 614 7 715 7 716 7 717 5 618 8 819 5 5

Capaian rata-rata6,63157895 6,94736842 6,84210526 7,52631579

Sumber: data diolah

Latar belakang pendidikan yang beragamdari pedagang yang diintervensi sangatmenentukan kemampuan untuk membuatpencatatan dan laporan keuangan. Peserta yangmenyelesaikan pendidikan sampai di tingkatdiploma berjumlah lima orang atau sarjanaekonomi berjumlah hanya satu orang, sisanyaberpendidikan SMA sebanyak 12 orang dan SMPsatu orang. Peserta yang berpendidikan sarjana

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 7: Abstract - UPNVJ

Gambar 2:Grafik Perkembangan Kemampuan Pencatatan

Transaksi Usaha dan Laporan Keuangan

Hambatan Yang Di TemukanHambatan dalam perencanaan kegiatan

Hambatan dalam perencanaan kegiatan pemberianmateri dan pelatihan dialami oleh tim karenaterjadi perubahan manajemen dalam organisasipengelola pasar (PT Bina Insan Kelola). Perubahanini dikarenakan ditemukannya penyelewengankeuangan yang dilakukan oleh manajemen lama.Adanya perubahan manajemen membuat kegiatankami terhambat, yaitu dibatalkannya jadwalpelatihan yang telah disepakati (3 Oktober 2013)dan dicabutkan ijin melakukan kegiatan pelatihandi lokasi pasar. Hambatan ini kami konsultasikanke pihak Kelurahan Jatiwaringin selaku supervisipasar Atrium Pondok Gede. Pihak Kelurahankemudian bersedia memediasi tim abdimas UPN“Veteran” Jakarta dan pihak pengelola pasar, sertabersedia menyediakan tempat pelatihan di ruangserba guna Kelurahan Jatiwaringin.

Hambatan dalam pelaksanaan pelatihandan pendampingan

Hambatan dalam pelaksanaan pelatihanadalah terdapat beberapa pedagang pasar yangsudah bersedia ikut serta, namun pada haripelaksanaan tidak dapat datang karena alasantidak adanya orang yang dapat menggantikanmenjaga toko mereka di pasar. Para pedagangyang tidak hadir tersebut menyatakan bahwa tidakmungkin mereka menutup toko mereka gunamengikuti pelatihan di aula Kelurahan. Olehkarena itu, dari 40 peserta yang bersedia hadirdan telah mendapat undangan, hanya 30 peserta

yang hadir. Sedangkan, hambatan dalampelaksanaan pendampingan adalah penjadwalanwaktu pendampingan dengan para pedagang yangpada awalnya sulit menemukan kesepakatan.Akhirnya disepakati pelaksanaan pendampingandilakukan pada hari Sabtu karena pada hari tersebutpengunjung pasar paling ramai dibandingkan hari-hari lainnya.

Hambatan yang dialami oleh parapedagang pasar

Hambatan juga dialami oleh para pedagangpasar dalam melakukan pencatatan transaksi danpembuatan laporan keuangan sederhana.Hambatan dalam pencatatan transaksi antara lain(1) apabila toko sedang ramai dikunjungi pembeli,para pedagang tidak sempat melakukan pencatatantransaksi penjualan secara langsung sehingga adabeberapa penjualan yang lupa dicatat, (2)keberadaan dua buku kas masuk dan kas keluarmenyulitkan para pedagang, sehingga merekamemilih menggunakan satu buku untuk mencatattransaksi pendapatan (penjualan) dan pengeluaran(biaya), dan (3) untuk transaksi pengeluaran biayajuga tidak semuanya dicatat oleh para pedagang,misalnya uang makan siang penjaga tokoseringkali lupa dicatat dengan alasan sudah terbiasatidak melakukan pencatatan yang tidak berkaitandengan toko.

Hambatan dalam pembuatan laporankeuangan dirasakan para pedagang karena belumsepenuhnya memahami klasifikasi dalam laporankeuangan dan belum terbiasa Beberapa pedagangsudah mencoba membuat laporan keuangan padaakhir bulan November 2013.

SIMPULANKegiatan pengabdian masyarakat yang telah

dilakukan pada pedagang yang tergabung diAsosiasi Pasar Atrium Pondok Gede Bekasi dinilaisangat bermanfaat oleh para peserta. Kemampuanpeserta sebagai responden dalam setiap tahapanpendampingan membuat pencatatan transaksi danpembuatan laporan keuangan mengalamikemajuan dengan diperolehnya 47,3% respondenmemperoleh skor benar 70.

Peserta yang merupakan para pedagangmengharapkan kegiatan ini harus dilanjutkansecara berkesinambungan dengan mengambiltema lain sesuai kebutuhan mereka, sepertibagaimana metode pemasaran yang efektif dan

Yang Di TemukanHambatan dalam perencanaan kegiatan

Hambatan dalam perencanaan kegiatan pemberianmateri dan pelatihan dialami oleh tim karenaterjadi perubahan manajemen dalam organisasipengelola pasar (PT Bina Insan Kelola). Perubahanini dikarenakan ditemukannya penyelewengankeuangan yang dilakukan oleh manajemen lama.Adanya perubahan manajemen membuat kegiatankami terhambat, yaitu dibatalkannya jadwalpelatihan yang telah disepakati (3 Oktober 2013)dan dicabutkan ijin melakukan kegiatan pelatihandi lokasi pasar. Hambatan ini kami konsultasikanke pihak Kelurahan Jatiwaringin selaku supervisipasar Atrium Pondok Gede. Pihak Kelurahankemudian bersedia memediasi tim abdimas UPN“Veteran” Jakarta dan pihak pengelola pasar, sertabersedia menyediakan tempat pelatihan di ruang

beberapa penjualan yang lupa dicatat, (2)keberadaan dua buku kas masuk dan kas keluarmenyulitkan para pedagang, sehingga merekamemilih menggunakan satu buku untuk mencatattransaksi pendapatan (penjualan) dan pengeluaran(biaya), dan (3) untuk transaksi pengeluaran biayajuga tidak semuanya dicatat oleh para pedagang,misalnya uang makan siang penjaga tokoseringkali lupa dicatat dengan alasan sudah terbiasatidak melakukan pencatatan yang tidak berkaitandengan toko.

Hambatan dalam pembuatan laporankeuangan dirasakan para pedagang karena belumsepenuhnya memahami klasifikasi dalam laporankeuangan dan belum terbiasa Beberapa pedagangsudah mencoba membuat laporan keuangan padaakhir bulan November 2013.

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 8: Abstract - UPNVJ

bagaimana membuat perhitungan biaya pemasaranyang efektif.

DAFTAR PUSTAKAErmalina. 2013. Implementasi Pencatatan

Keuangan Oleh Pengusaha Mikro-Kecil diKecamatan Ciputat. Jurnal Liquidity .Vol.2.No. 1.hlm 66-72

Freeman, R. Edward, et.al. 2010. StakeholderTheory: The State of The Art. UK:Cambridge University Press.

Hery. 2010. Akuntansi Perusahaan Jasa danDagang. Jakarta: Alfabeta.

Lana. 2013. Siklus Akuntansi. Lana.staffgunadarma.ac.id, diakses tanggal 29 Maret2013

Machfoedz, Mahmud. 2005. PengantarPemasaran Modern. Jakarta: UPP AMPYKPN.

Prianto, Agus. 2008 Ekonomi Mikro. Malang:Setara Press.

Reeve, J.M, dkk. 2012. Pengantar Akuntansi:Adaptasi Indonesia. Jakarta: SalembaEmpat.

Sembiring, Sentosa. 2001. Hukum Dagang.Bandung: PT.Citra Aditya Bakti. .

Weygandt, J.J., Kimmel, P.D., Kieso, D.E. 2013.Financial Accounting: IFRS Edition. Edisi2. Danver: John Wiley & Sons, Inc.

Yulius, Hendri. 2012. 9 Langkah Praktis MembuatPencatatan Akuntansi Perusahaan Dagang.Jakarta: Elex Media Komputindo.

gunadarma.ac.id, diakses tanggal 29 Maret

Machfoedz, Mahmud. 2005. PengantarPemasaran Modern. Jakarta: UPP AMP

Ekonomi Mikro. Malang:

Reeve, J.M, dkk. 2012. Pengantar Akuntansi:Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba

Sembiring, Sentosa. 2001. Hukum Dagang.Bandung: PT.Citra Aditya Bakti. .

Weygandt, J.J., Kimmel, P.D., Kieso, D.E. 2013.

UPN "VETERAN" JAKARTA