Abses Skrotum
-
Upload
dee-rachma -
Category
Documents
-
view
245 -
download
18
description
Transcript of Abses Skrotum
Nama : Tn. P Usia : 53 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : ASR Yonzikon 14 No. CM : 130466 Tanggal masuk : 22 Juni 2013
Keluhan utama : benjolan pada daerah genitalia
Keluhan tambahan : nyeri Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS.Moh Ridwan Meureksa dengan keluhan benjolan pada genitalia tepatnya di bawah skrotum kiri sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengaku benjolan tersebut awalnya kecil lalu membesar terasa nyeri dan mengganggu saat berjalan. Nyeri makin lama makin hebat. Pasien juga merasakan demam sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit namun saat ini tidak.
Riwayat Penyakit Dahulu :Pasien belum pernah menderita penyakit seperti ini
Riwayat Penyakit Lainnya :a. Diabetes Mellitus ( - ) d. Penyakit Jantung( - )b. Hipertensi ( + ) e. Penyakit Paru ( - )c. Asma ( - ) f. Penyakit Hepar ( - )
Riwayat Penyakit KeluargaDalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit seperti ini.
Status Generalis Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis
Tanda VitalTD : 140/80 mmHg RR : 20 x/menitN : 80 x/menit T : 36,8 C
Berat badan : 78 kg
Kepala : Normocephal Mata : CA -/-, SI -/- Telinga : Simetris, hiperemis -, serumen - Hidung : Simetris, septum deviasi -, sekret -,
hiperemis – Mulut : Mukosa bibir lembab, Lidah tidak
kotor, Tonsil T1-T1 tenang, hiperemis –
Gigi : tidak dilakukan pemeriksaan Leher : pembesaran KGB -, pembesaran
kelenjar thyroid –
Toraks Paru
Inspeksi : Pergerakan pernapasan kedua hemitoraks simetris
Palpasi : Fremitus vokal dan taktil kanan = kiriPerkusi : Terdengar sonor diseluruh lapang
paruAuskultasi : Suara nafas vesikuler, rh -/-, wh -/-
JantungInspeksi : Iktus kordis tidak terlihatPalpasi : Iktus kordis tidak teraba Perkusi : Batas jantung dalam batas normalAuskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi : Datar Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-) Perkusi : Terdengar tymphani di seluruh
lapang abdomen Auskultasi : Bising usus ( + ) dalam batas normal
EkstremitasAtas Akral : Hangat Sianosis : Tidak sianosis Perfusi : BaikBawah Akral : Hangat Sianosis : Tidak sianosis Perfusi : Baik
Neurologi Refleks Fisiologis : Dalam batas normal Refleks Patologis : Tidak ada
STATUS LOKALISRegio : genitalia sinistra
Inspeksi : Terdapat benjolan, edema (+), eritema disekitar benjolan, keluar darah (+)
Palpasi : Teraba benjolan, berukuran ± 2 cm, nyeri tekan (+)
Perkusi : - Auskultasi : -
PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium ( darah rutin ) : Hb : 14,9 g/dl Ht : 46 % Leukosit : 13.700 /uL Trombosit : 259.000 /uL BT/CT : 2’/10’ GDS : 99 SGOT : 47 SGPT : 31 Ureum : 34 Kreatinin : 0,84
DIAGNOSA KERJAAbses skrotum
PENATALAKSANAAN Inj cefriaxon 2 x 1 gr Inj. Gentamisin 2 x 80 mg Flagyl supp 3 x supp I Inj. Ketorolac 3 x 1 amp Inj. Ranitidin 3 x 1 amp Noverten 10 mg 1x1 Debridement
PROGNOSA Quo ad vitam : dubia ad bonam. Quo ad functionam : dubia ad bonam. Qua ad sanationam : dubia ad bonam
Diagnosa pada kasus ini adalah abses skrotum ditegakan atas dasar anamnesis dan pemeriksaan status lokalis:
Anamnesis : benjolan pada skrotum kiri sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Benjolan tersebut awalnya kecil kemudian membesar terasa nyeri dan mengganggu saat berjalan. Nyeri makin lama makin hebat. Demam sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
STATUS LOKALISRegio : genitalia sinistraInspeksi : Terdapat benjolan, edema (+), eritema
disekitar benjolan, keluar darah (+) Palpasi : Teraba benjolan, berukuran ± 2 cm,
nyeri tekan(+)Perkusi : -Auskultasi : -
Abses merupakan kumpulan nanah yang terakumulasi di sebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum suntik). Proses ini merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah penyebaran/perluasan infeksi ke bagian tubuh yang lain.
Abses skrotum adalah kumpulan purulen pada ruang diantara tunika vaginalis parietalis dan viseralis yang berada mengelilingi Testis
Penyebab umum dari infeksi skrotum yang dapat menyebabkan abses termasuk penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia.
Abses skrotum yang superficial biasanya berasal dari infeksi pada folokel rambut ataupun luka bekas operasi pada skrotum.
Abses intrascrotal paling sering muncul dari epididimitis selain itu dapat timbul dari abses testis yang pecah melalui tunika albuginea
Abses skrotum terjadi karena adanya infeksi yang menyebabkan terkumpulnya cairan dalam tunika vaginalis. Epididimitis dan orchitis mengakibatkan terjadinya akumulasi abses yang mengganggu suplai darah ke testicular, terutama menimbulkan infeksi dan infark testicular, sehingga terjadi ruptur pada tunika albugenia. Trauma dapat mengakibatkan terjadinya infeksi dan menimbulkan akumulasi abses.
Nyeri pada skrotum yang hebat Eritema pada skrotum Demam Apabila terjadi trauma pada skrotum maka dapat
ditemukan : Nyeri akut pada skrotum, pembengkakan, memar dan kerusakan kulit skrotum akibat cedera.
Laboratorium Peningkatan sel darah putih(leukosit yang
diakibatkan oleh terjadinnya inflamasi atau infeksi pada skrotum.
Kultur urin dan pewarnaan gram untuk mengetahui kuman penyebab infeksi.
USG menunjukankan akumulasi cairan ringan dengan
gambaran internal atau lesi hypoechoic yang diserai dengan isi skrotum normal atau bengkak
Abses skrotum Superfisial yang terbatas pada dinding skrotum sering dapat diobati dengan menggores diatas abses dengan pisau sampai rongga dibuka dan dikeringkan.
Abses intrascrotal, terlepas dari penyebabnya, memerlukan drainase bedah dimana rongga abses harus dibuka dan dikeringkan, termasuk testis jika terlibat.
Abses skrotum dapat kambuh kembali apabila fokus infeksi primernya tidak diatasi dengan baik.