ABSES HATI Operator Warnet

18
ABSES HEPAR A. Konsep Penyakit 1. Pengertian Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan karena infeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekbrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam parenkim hati. Dan sering timbul sebagai komplikasi dari peradangan akut saluran empedu. (Robins, et al, 2002). Abses adalah pengumpulan cairan nanah tebal, berwarna kekuningan disebabkan oleh bakteri, protozoa atau invasi jamur kejaringan tubuh. Abses dapat terjadi di kulit, gusi, tulang, dan organ tubuh seperti hati, paru-paru, bahkan otak, area yang terjadi abses berwarna merah dan menggembung, biasanya terdapat sensasi nyeri dan panas setempat 2. Klasifikasi Pada umumnya abses hati dibagi dua yaitu abses hati amebik (AHA) dan abses hati pyogenik (AHP). AHA merupakan komplikasi amebiasis ekstraintestinal yang sering dijumpai di daerah tropik/ subtropik, termasuk indonesia. Abses hepar pyogenik (AHP) dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver abscess, bacterial abscess of the liver, bacterial hepatic abscess. (Aru, W. S., 2002)

description

abses hati

Transcript of ABSES HATI Operator Warnet

Page 1: ABSES HATI Operator Warnet

ABSES HEPAR

A. Konsep Penyakit

1. Pengertian

Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan karena infeksi bakteri,

parasit, jamur maupun nekbrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang

ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam parenkim

hati. Dan sering timbul sebagai komplikasi dari peradangan akut saluran empedu.

(Robins, et al, 2002).

Abses adalah pengumpulan cairan nanah tebal, berwarna kekuningan disebabkan

oleh bakteri, protozoa atau invasi jamur kejaringan tubuh. Abses dapat terjadi di kulit,

gusi, tulang, dan organ tubuh seperti hati, paru-paru, bahkan otak, area yang terjadi abses

berwarna merah dan menggembung, biasanya terdapat sensasi nyeri dan panas setempat

2. Klasifikasi

Pada umumnya abses hati dibagi dua yaitu abses hati amebik (AHA) dan abses hati

pyogenik (AHP). AHA merupakan komplikasi amebiasis ekstraintestinal yang sering

dijumpai di daerah tropik/ subtropik, termasuk indonesia. Abses hepar pyogenik (AHP)

dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver abscess, bacterial abscess of the liver,

bacterial hepatic abscess. (Aru, W. S., 2002)

Pada era pre-antibotik, AHP terjadi akibat komplikasi appendisitis bersamaan

dengan pylephlebitis. Bakteri phatogen melalui arteri hepatika atau melalui sirkulasi vena

portal masuk ke dalam hati, sehingga terjadi bakteremia sistemik, ataupun menyebabkan

komplikasi infeksi intra abnominal seperti divertikulitis, peritonitis dan infeksi post

operasi. (Robins, et al, 2002).

3. Etiologi

Bakteri ini bisa sampai ke hati melelui:

a. Kandung kemih yang terinfeksi

b. Luka tusuk atau luka tembus

c. Infeksi didalam perut.

d. Infeksi dari bagian tubuh lainnya yang terbawa oleh aliran darah. (Schoonmaker, D.,

2003).

Page 2: ABSES HATI Operator Warnet

Infeksi kuman Masuk ke dalam system pencernaan

Vena portaSystem bilierSystem arterial hepatik

Hepar

Mengalami kerusakan jaringan

hepar

Peradangan / inflamasi hepar

Infeksi Merangsang ujung saraf mengeluarkan

bradikinin, serotonin dan prostaglandin

Impuls di sampaikan ke SSP bagian korteks

serebri

Thalamus

Nyeri

Rongga abses yang penuh cairan yang berisi leukosit

mati dan hidup, sel hati yang menacair serta bakteri

Abses

Metabolisme nutrisi menurun

Intake nutrisi menurun

Gangguan nutrisi

Produksi energy menurun

Intoleransi aktivitas

merangsang pengeluaran sistensis

zat pirogen oleh leukosit pada jaringan

yang meradang

Melepaskan zat IL-1, prostaglandin E2

(pirogen leukosit dan pirogen endogen)

Mencapai hipotalamus

Reaksi peningkatan suhu tubuh

hipertermi

4. Patofisiologi

Penyimpangan KDM Abses Hepar

5. Manifestasi Klinis

Manifestasi sistemik AHP lebih berat dari pada abses hati amebik. Dicurigai

adanya AHP apabila ditemukan sindrom klinis klisik berupa nyeri spontan perut kanan

atas, yang di tandai dengan jalan membungkuk kedepan dengan kedua tangan diletakan

di atasnya.( Herrero, M., 2005)

Demam/panas tinggi merupakan keluhan yang paling utama, keluhan lain yaitu

nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, dan disertai dengan keadaan syok. Apabila AHP

letaknya dekat digfragma, maka akan terjadi iritasi diagfragma sehingga terjadi nyeri

Page 3: ABSES HATI Operator Warnet

pada bahu sebelah kanan, batuk ataupun terjadi atelektesis, rasa mual dan muntah,

berkurangnya nafsu makan, terjadi penurunan berat badan yang unintentional,

( Tukeva, T. A. et al, 2005).

6. Penatalaksanaan medik

Penatalaksanaan secara konvensional adalah dengan drainase terbuka secara

operasi dan antibiotik spektrum luas oleh karena bakteri penyebab abses terdapat didalam

cairan abses yang sulit dijangkau dengan antibiotik tunggal tanpa aspirasi cairan abses.

Penatalaksanaan saat ini, adalah dengan menggunakan drainase perkunancus abses intra

abdominal dengan tuntunan abdomen ultrasound atau tomografi komputer, komplikasi

yang bisa terjadi adalah perdarahan, perforasi organ intra abdominal, infeksi, ataupun

terjadi kesalahan dalam penempatan kateter untuk drainase. (Palfreyman, J. M., 2003)

7. Komplikasi

Saat dignosis ditegakan, menggambarkan keadaan penyakit yang berat, seperti

septikaemia/bakteriemia dengan mortalitas 85%, ruptur abses hati disertai peritonitis

generalisata dengan mortalitas 6-7% kelainan plueropulmonal, gagal; hati, kelainan

didalam rongga abses, henobilia, empiema, fisistula hepatobronkial, ruptur kedalam

perikard atau retroperitoneum. Sistem plueropulmonum merupakan sistem tersering

terkena. Secara khusus, kasus tersebut berasal dari lesi yang terletak di lobus kanan

hepar. Abses menembus diagfragma dan akan timbul efusi pleura, empyema abses

pulmonum atau pneumonia. Fistula bronkopleura, biliopleura dan biliobronkial juga

dapat timbul dari reptur abses amuba. Pasien-pasien dengan fistula ini akan menunjukan

ludah yang berwarna kecoklatan yang berisi amuba yang ada. (Adams, E. B., 2006).

Page 4: ABSES HATI Operator Warnet

B. Konsep Keperawatan

1. Pengkajian

a. Pengumpulan Data

1) Aktivitas

Gejala : Klien mengatakan mudah merasakan lelah,

Klien mengatakan kurang mampu melakukan aktivitas seperti

biasa

Tanda : Penurunan tonus otot

Malaise

2) Makanan dan Cairan

Gejala : Klien mengatakan tiada nafsu makan

Klien mengeluh merasa mual dan muntah

Tanda : Anoreksia

Berat badan menurun

Nampak mual dan muntah

3) Nyeri / Kenyamanan

Gejala : Klien mengatakan nyeri pada daerah perut kanan atas

Klien mengeluh nyeri pada bahu sebelah kanan

Tanda : Nyeri abdomen pada kuadran kanan atas

Nyeri spontan perut kanan atas

Nampak membungkuk ke depan dan kedua tangan Nampak

memegang abdomen saat berjalan karena nyeri

Ekspresi wajah meringis

4) Keamanan

Gejala : Klien mengeluh merasakan deman

Tanda : Suhu tubuh meningkat

Leukosit meningkat

b. Pengelompokan Data

Data Subyektif

Klien mengatakan mudah merasakan lelah,

Klien mengatakan kurang mampu melakukan aktivitas seperti biasa

Klien mengatakan tiada nafsu makan

Page 5: ABSES HATI Operator Warnet

Klien mengeluh merasa mual dan muntah

Klien mengatakan nyeri pada daerah perut kanan atas

Klien mengeluh nyeri pada bahu sebelah kanan

Klien mengeluh merasakan deman

Data Obyektif

Penurunan tonus otot

Malaise

Anoreksia

Berat badan menurun

Nampak mual dan muntah

Nyeri abdomen pada kuadran kanan atas

Nyeri spontan perut kanan atas

Nampak membungkuk ke depan dan kedua tangan Nampak memegang abdomen

saat berjalan karena nyeri

Ekspresi wajah meringis

Suhu tubuh meningkat

Leukosit meningkat

c. Analisa Data

Data Penyebab Masalah1 2 3

Ds : Klien mengatakan tiada

nafsu makan Klien mengeluh merasa mual

dan muntahDo : Anoreksia Berat badan menurun Penurunan tonus otot

Infeksi kuman masuk kedalam tubuh (system pencernaan)

↓Vena porta, system bilier, system

arterial hepatic↓

Hepar↓

Mengalami kerusakan jaringan hepar↓

Peradangan / inflamasi hepar

↓Rongga abses yang penuh cairan yang

Gangguan pemenuhan

nutrisi

Page 6: ABSES HATI Operator Warnet

berisi leukosit mati dan hidup, sel hati mencair serta bakteri

↓Abses

↓Metabolisme nutrisi menurun

↓Anoreksia

↓Intake nutrisi tidak adekuat

↓Gangguan nutrisi

Ds : Klien mengatakan nyeri pada

daerah perut kanan atas Klien mengeluh nyeri pada

bahu sebelah kananDo : Nyeri abdomen pada

kuadran kanan atas Nyeri spontan perut kanan

atas Nampak membungkuk ke

depan dan kedua tangan Nampak memegang abdomen saat berjalan karena nyeri

Ekspresi wajah meringis

Infeksi kuman masuk kedalam tubuh (system pencernaan)

↓Vena porta, system bilier, system

arterial hepatic↓

Hepar↓

Mengalami kerusakan jaringan hepar↓

Peradangan / inflamasi hepar↓

Pelepasan zat proteolitik↓

Merangsang ujung saraf↓

Ditransmisikan ke korteks serebri bagian thalamus

↓Impuls nyeri dipersepsikan

Nyeri

Ds : Klien mengatakan mudah

merasakan lelah Klien mengatakan kurang

mampu melakukan aktivitas seperti biasa

Do : Penurunan tonus otot

Infeksi kuman masuk kedalam tubuh (system pencernaan)

↓Vena porta, system bilier, system

arterial hepatic↓

Hepar↓

Mengalami kerusakan jaringan hepar

Intoleransi aktivitas

Page 7: ABSES HATI Operator Warnet

Malaise ↓Peradangan / inflamasi hepar

↓Rongga abses yang penuh cairan yang berisi leukosit mati dan hidup, sel hati

mencair serta bakteri↓

Abses↓

Metabolisme nutrisi menurun↓

Produksi energy menurun↓

Intoleransi aktivitas

Ds : Klien mengeluh merasakan

demanDo : Suhu tubuh meningkat

Infeksi kuman masuk kedalam tubuh (system pencernaan)

↓Vena porta, system bilier, system

arterial hepatic↓

Hepar↓

Mengalami kerusakan jaringan hepar↓

Peradangan / inflamasi hepar↓

Merangsang pengeluaran sistensi zat pirogen oleh leukosit pada jaringan

yang meradang↓

Melepaskan zat IL-I, prostaglandin E2

(pirogen leukosit dan pirogen endogen)↓

Mencapai hipotalamus ↓

Reaksi peningkatan suhu tubuh↓

Hipertermi

Hipertermi

d. Prioritas Masalah

Page 8: ABSES HATI Operator Warnet

1) Nyeri

2) Hipertermi

3) Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari keb. Tubuh

4) Intoleransi aktivitas

2. Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri berhubungan dengan peradangan pada hepar ditandai dengan :

Ds : Klien mengatakan nyeri pada daerah perut kanan atas

Klien mengeluh nyeri pada bahu sebelah kanan

D

o

: Nyeri abdomen pada kuadran kanan atas

Nyeri spontan perut kanan atas

Nampak membungkuk ke depan dan kedua tangan Nampak memegang

abdomen saat berjalan karena nyeri

Ekspresi wajah meringis

b. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi pada hepar ditandai dengan :

Ds : Klien mengeluh merasakan deman

D

o

: Suhu tubuh meningkat

c. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi

tidak adekuat ditandai dengan :

Ds : Klien mengatakan tiada nafsu makan

Klien mengeluh merasa mual dan muntah

D

o

: Anoreksia

Berat badan menurun

Penurunan tonus otot

Malaise

d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai dengan :

Ds : Klien mengatakan mudah merasakan lelah

Klien mengatakan kurang mampu melakukan aktivitas seperti biasa

D

o

: Penurunan tonus otot

Malaise

Page 9: ABSES HATI Operator Warnet

3. Rencana Keperawatan

Dx TujuanRencana tindakan

ImplementasiIntervensi Rasional

1 Tupan :

Setelah diberikan

tindakan keperawatan

nyeri teratasi

Tupen :

Setelah diberikan

tindakan keperawatan

selama beberapa hari

nyeri beransur-ansur

hilang dengan criteria :

- Klien tidak

mengeluh nyeri

- Ekspresi wajah

tenang

- Skala nyeri berkurang

1. Kaji skala nyeri. Lokasi dan penyebarannya

2. Berikan posisi yang nyaman pada klien

3. Ajarkan tehnik relaksasi dan tehnik distrasi kepada pasien

4. Anjurkan klien untuk beristrahat yang cukup

5. Anjurkan pada keluarga klien untuk menciptakan lingkungan yang tenang

6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik sesuai indikasi

1. Mengetahui skala nyeri yang dirasakan klien sehingga perawat dapat menentukan tindakan yang tepat yang akan diberikan selanjutnya

2. Posisi yang nyaman bagi klien membantu klien untuk dapat beristrahat

3. Tehnik relaksasi dan distrasi membantu mengalihkan perhatian klien dari rasa nyeri

4. Istrahat yang cukup membantu mengurangi rasa nyeri

5. Lingkungan yang tenang membantu klien untuk dapat beristrahat

6. Membantu menekan rasa nyeri

1. Mengkaji skala nyeri. Lokasi dan penyebarannya

2. Memberikan posisi yang nyaman pada klien

3. Mengajarkan tehnik relaksasi dan tehnik distrasi kepada pasien

4. Menganjurkan klien untuk beristrahat yang cukup

5. Menganjurkan pada keluarga klien untuk menciptakan lingkungan yang tenang

6. Penatalaksanaan dengan dokter dalam pemberian obat analgetik sesuai indikasi

Page 10: ABSES HATI Operator Warnet

2 Tupan : Setelah diberikan tindakan keperawatan hipertermi teratasi

Tupen : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama beberap hari hipertermi beransur-ansur berkurang dengan criteria : - Suhu tubuh kembali

normal- Klien tidak

mengeluh panas lagi

1. Observasi suhu tubuh klien

2. Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat

3. Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat (sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah 2,5-3 liter/hari.

4. Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur

5. Monitor tanda vital : suhu badan

1. Memudahkan dalam menentukan intervensi selanjutnya

2. Sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi

3. Dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang memicu timbulnya dehidrasi

4. Menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga terjadi vasodilatasi kulit dengan merangsang kelenjar keringat untuk mengurangi panas tubuh melalui penguapan

5. Kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya pertumbuhan jamur. Juga akan mengurangi kenyamanan klien, mencegah timbulnya ruam kulit.

1. Mengobservasi suhu tubuh klien

2. Menganjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat

3. Mengajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat (sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah 2,5-3 liter/hari.

4. Memberikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur

5. Memonitor tanda vital : suhu badan

Page 11: ABSES HATI Operator Warnet

3 Tupan : Setelah diberikan tindakan keperawatan kebutuhan nutrisi terpenuhi

Tupen : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama beberapa hari nutrisi beransur-ansur terpenuhi dengan criteria : - Nafsu makan

meningkat- Berat badan

meningkat- Porsi makan

dihabiskan

1. Pantau intake dan outpun nutrisi klien

2. Timbang berat badan klien

3. Auskultasi bising usus, palpasi abdomen catat pasase flatus

4. Identifikan kesukaan dan ketidaksukaan diet dari pasien

5. Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering dengan diet lunak

6. Berikan makanan yang menarik dan masih dalam keadaan hangat

7. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberikan nutrisi yang sesuai dengan kondisi klien

1. Mengetahui jumlah kebutuhan klien akan nutrisi

2. Mengetahui kekurang nutrisi klien

3. Mengetahui apakah ada kontraksi usus

4. Menimbulkan nafsu makan klien

5. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi klien

6. Menambah nafsu makan klien

7. Membantu memenuhi kekurangan nutrisi klien

1. Memantau intake dan outpun nutrisi klien

2. Menimbang berat badan klien 3. Auskultasi bising usus, palpasi

abdomen catat pasase flatus4. Mengidentifikan kesukaan dan

ketidaksukaan diet dari pasien5. Memberikan makanan dalam

porsi sedikit tapi sering dengan diet lunak

6. Memberikan makanan yang menarik dan masih dalam keadaan hangat

7. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberikan nutrisi yang sesuai dengan kondisi klien

4 Tupan : Setelah diberikan tindakan keperawatan intoleransi aktivitas teratasi

Tupen : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama beberapa hari

1. Jelaskan sebab-sebab keletihan individu

2. Sarankan klien untuk tirah baring

3. Bantu untuk belajar tentang

1. Dengan penjelasan sebab-sebab keletihan maka keadaan klien cenderung lebih tenang

2. Tirah baring akan meminimalkan energi yang dikeluarkan sehingga metabolisme dapat digunakan untuk

1. Menjelaskan sebab-sebab keletihan individu

2. Menyarankan klien untuk tirah baring

3. Membantu untuk belajar tentang keterampilan koping yang efektif (bersikap asertif, teknik relaksasi

Page 12: ABSES HATI Operator Warnet

kebutuhan klien beransur-ansur terpenuhi

keterampilan koping yang efektif (bersikap asertif, teknik relaksasi)

4. Analisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu puncak energi, waktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan keletihan

5. Bantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, kemampuan-kemampuan dan minat-minat

penyembuhan penyakit.3. Memungkinkan klien dapat

memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang sangat penting dan meminimalkan pengeluaran energi untuk kegiatan yang kurang penting

4. Keletihan dapat segera diminimalkan dengan mengurangi kegiatan yang dapat menimbulkan keletihan

5. Untuk mengurangi keletihan baik fisik maupun psikologis

4. Menganalisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu puncak energi, waktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan keletihan

5. Membantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, kemampuan-kemampuan dan minat-minat