Abortus Prin

download Abortus Prin

of 23

Transcript of Abortus Prin

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    1/23

    ABORTUS

    Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas.Dimana masa getasibelum mencapai 22 minggu dan beratnya kurang dari !!gr (Derek liewollyn&Jones,

    2002). Kelainan dalam kehamilan ada beberapa macam yaitu abortus spontan, abortus buatan,

    dan terapeutik. iasanya abortus spontandikarenakan kurang baiknya kualitas sel telur

    dan sel sperma. Abortus buatan merupakan pengakhiran kehamilan dengan disengaja

    sebelum usia kandungan 2" minggu. !engguguran kandungan buatan karena indikasi

    medik disebut abortus terapeutik(!rawirohard"o, #, 2002).

    $al yang menyebabkan %enomena tersebut adalah %aktor ooetal dan ibu (Derek

    liewollyn & Jones, 2002).

    #aktor ovovetal yang menyebabkan abortus adalah kelainanpertumbuhan janin

    dan kelainan pada plasenta.!enyebab kelainan pertumbuhan "anin ialah kelainan kromosom,

    lingkungan kurang sempurna, dan pengaruh dari luar. Kelainan plasenta disebabkan

    endarteritis pada illi koriales yang menghambat oksigenisasi plasenta sehingga ter"adi

    gangguan pertumbuhan bahkan menyebabkan kematian (!rawirohard"o, #, 2002).

    Keadaan ibu yang menyebabkan abortus antara lain' ) penyakit bu seperti

    pneumonia, ti%us abdominalis, pielone%ritis, malaria, 2) toksin, bakteri, irus, plasmodium

    masuk ke "anin menyebabkan kematian sehingga ter"adi abortus, *) penyakit menahun, dan +)

    kelainan traktus genitalis, seperti inkompetensi seriks, retroersi uteri, mioma uteri, dan

    kelainan bawaan uterus (!rawirohard"o, #, 2002).

    !ada awal abortus ter"adi pendarahan yang menyebabkan "anin terlepas. !ada

    kehamilan kurang dari minggu "anin biasanya dikeluarkan seluruhnya karena illi koriales

    belum menembus desidua secara mendalam. !ada kehamilan -+ minggu illi koriales

    menembus desidua secara mendalam, plasenta tidak dilepaskan sempurna sehingga banyak

    perdarahan. !ada kehamilan diatas + minggu, setelah ketubah pecah "anin yang telah mati

    akan dikeluarkan dalam bentuk kantong amnion kosong dan kemudian plasenta

    (!rawirohard"o, #, 2002).

    indakan klinik yang dapat kita lakukan untuk mengetahui ter"adinya abortus antara

    lain' ) terlambat haid kurang dari 20 minggu, 2) pemeriksaan %isik yang terdiri dari keadaan

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    2/23

    umum tampak lemah, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan

    kecil, dan suhu badan normal atau meningkat, *) perdarahan peragina yang disertai

    keluarnya "aringan "anin, mual, dan nyeri pinggang akibat kontraksi uterus, +) pemeriksaan

    ginekologi meliputi inspeksi ula dengan melihat perdarahan peraginam, ada/tidak "aringan

    "anin, dan tercium/tidak bau busuk dari ula nspekulo, ) perdarahan dari kaum uteri,

    ostium uteri terbuka atau sudah tertutup, ada/tidak "aringan keluar dari ostium, dan ada/tidak

    cairan atau "aringan berbau busuk dari ostium, dan 1) colok agina dengan melihat porsio

    masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak "aringan dalam kaum uteri, besar uterus

    sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada

    saat perabaan adneksa, dan kaum douglasi tidak menon"ol dan tidak nyeri (ri% 3ans"oer

    dkk, 200+).

    !emeriksaan penun"ang yang umumnya dilakukan antara lain' ) tes kehamilan akan

    menun"ukkan hasil positi% bila "anin masih hidup bahkan 24* hari setelah abortus, 2)

    !emeriksaan Doppler atau 5#6 untuk menentukan apakah "anin masih hidup, dan *)

    !emeriksaan kadar %ibrinogen darah pada missed abortion (ri% 3ans"oer dkk, 200+).

    Komplikasi yang berbahaya pada abortus adalah perdarahan, per%orasi, in%eksi dan

    syok (!rawirohard"o, #, 2002).

    !erdarahan, cara mengatasinya dengan mengosongkan uterus dari sisa-sisa "anin dan

    trans%use darah, bila tidak segera ditolong menyebabkan kematian. !er%orasi uterus pada

    kerokan dapat ter"adi terutama pada uterus dalam posisi hiperretro%leksi. pabila ter"adi

    per%orasi, laparotomi harus segera dilakukan untuk menentukan luas cedera sehingga dapat

    dilakukan tindakan selan"utnya. #yok ter"adi karena perdarahan dan in%eksi berat (#arwono

    !rawirohard"o, 2002).

    bortus imminens adalah ter"adinya perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20

    minggu, "anin masih dalam uterus, tanpa adanya dilatasi seriks. Diagnosisnya ter"adi

    perdarahan melalui ostium uteri eksternum disertai mual, uterus membesar sebesar tuanya

    kehamilan, seriks belum membuka, dan tes kehamilan positi%. !enanganannya ' )

    erbaring, cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan sehingga rangsang

    mekanik berkurang. 2) !emberian hormon progesterone. *) !emeriksaan 5#6 (#arwono

    !rawirohard"o, 2002).

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    3/23

    bortus insipiens adalah peristiwa peradangan uterus pada kehamilan sebelum 20

    minggu dengan adanya dilatasi seriks. Diagnosisnya rasa mules men"adi lebih sering dan

    kuat, perdarahan bertambah. !engeluaran "anin dengan kuret akum atau cunam oum,

    disusul dengan kerokan. !ada kehamilan lebih dari 2 minggu bahaya pe%orasi pada kerokan

    lebih besar, maka sebaiknya proses abortus dipercepat dengan pemberian in%use oksitosin.

    #ebaliknya secara digital dan kerokan bila sisa plasenta tertinggal bahaya per%orasinya kecil

    (#arwono !rawirohard"o,2002).

    bortus inkompletus adalah pengeluaran sebagian "anin pada kehamilan sebelum 20

    minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. !ada pemeriksaan aginal, serikalis

    terbuka dan "aringan dapat diraba dalam kaum uteri atau kadang - kadang sudah menon"ol

    dari ostium uteri eksternum. !erdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa "anin dikelurkan,

    dapat menyebabkan syok. !enanganannya, diberikan in%use cairan 7a8l %isiologik dan

    trans%usi, setelah syok diatasi dilakukan kerokan. #aat tindakan disuntikkan intramuskulus

    ergometrin untuk mempertahankan kontraksi otot uterus (#arwono !rawirohard"o,2002).

    !enderita abortus kompletus ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah

    menutup, uterus sudah mengecil dan tidak memerlukan pengobatan khusus, apabila

    menderita anemia perlu diberi sul%as %errosus atau trans%use (#arwono !rawirohard"o,2002).

    3issed abortion adalah kehamilan yang tidak normal, "anin mati pada usia kurang

    dari 20 hari dan tidak dapat dihindari (James 9 9indsey,3D , 200:). 6e"alanya seperti

    abortus immines yang kemudian menghilang secara spontan disertai kehamilan menghilang,

    mamma agak mengendor, uterus mengecil, tes kehamilan negatie. Dengan 5#6 dapat

    diketahui apakah "anin sudah mati dan besarnya sesuai dengan usia kehamilan (#arwono

    !rawirohard"o,2002). Dengan human chorionic gonadotropin (h86) tests bisa diketahui

    kemungkinan keguguran (James 9 9indsey,3D , 200:).iasanya ter"adi pembekuan darah.

    !enanganannya, !ada kehamilan kurang dari 2 minggu dilakukan pembukaan seriks uteri

    dengan laminaria selama ; 2 "am kedalam serikalis, yang kemudian diperbesar dengan busi

    hegar sampai cunam oum atau "ari dapat masuk ke dalam kaum uteri. !ada kehamilan lebih

    dari 2 minggu, maka pengeluaran "anin dengan in%use intraena oktsitosin dosis tinggi.

    pabila %undus uteri tingginya sampai 2 "ari dibawah pusat, maka pengeluaran "anin dapat

    diker"akan dengan penyuntikan larutan garam 20< kedalam dinding uteri melalui dinding

    perut. pabila terdapat hipo%ibrinogenemia, perlu persediaan %ibrinogen (#arwono

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    4/23

    !rawirohard"o,2002). !emberian misoprostol (8ytotec) +00400 mcg dengan dosis tunggal

    atau ganda untuk mengurangi rasa sakit (James 9 9indsey,3D , 200:).

    3edical aborsi adalah cara terakhir untuk melindungi seperti surgical aborsi dengan

    mengetahui resiko kehamilan ectropic , aborsi spontan, kelahiran dengan berat yang minim,

    dan kelahiran premature sebagai rangkaian kehamilan. =%ek medical aborsi berturut4turut

    dalam kehamilan adalah sulit untuk hamil lagi, disebabkan kematian ditiga minggu pertama

    kehamilan. >aktor resiko untuk kehamilan ectropic ditemukan dengan kenaikan resiko yang

    signi%ikan untuk kehamilan ectopic berhubungan dengan aborsi medik tetapi tidak dengan

    surgical abortion,sebagai bandingan dengan wanita yang tidak pernah melakukan aborsi.

    (!ro%essor !aul D. lumenthal, 3D, 3!$ and eerly ?iniko%%, 3D, 3!$, 200:.)

    #etelah abortus pertumbuhan irus 8hlamydia, gonorrhoea dan bacterial aginosis

    meningkat. 5ntuk mengurangi in%eksi setelah abortus diberikan antibiotik g rectally,

    a@ithromycin g pada saat abortus, dan doAycycline 00 mg secara oral 2 kali per hari

    selama minggu. (Janesh K. 6upta and 8ara ?illiams, 200+)

    >rekuensi

    >rekuensi abortus sukar ditentukan karena abortus buatan, banyak tidak dilaporkan,

    kecuali apabila ter"adi komplikasi, "uga karena sebagian abortus spontan hanya disertai ge"ala

    dan tanda ringan, sehingga pertolongan medik tidak diperlukan dan ke"adian ini dianggap

    sebagai haid terlambat. Diperkirakan %rekuensi abortus spontan berkisar 04

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    5/23

    "anin. 5ntuk alasan ini, pertimbangan etiologi abortus yang dini melibatkan kepastian kapan

    sa"a kemungkinan menyebabkan kematian "anin. !ada bulan4bulan berikutnya, "anin sering

    tidak mati di dalam uterus sebelum ekspulsi dan pen"elasan lain untuk ekspulsinya harus

    dicari.

    >aktor4%aktor "anin '

    !erkembangan @ygote yang abnormal.

    bortus aneuploid

    bortus euploid.

    >aktor4%aktor maternal '

    n%eksi.

    !enyakit kronis.

    Kelainan endokrin.

    7utrisi.

    >aktor lingkungan dan penggunaan obat.

    >aktor imunologi.

    rmbo%ilia inheritid.

    5sia gamet.

    rauma %isik.

    De%ek uterus.

    nkompeten seriks

    >aktro paternal '

    ranslokasi kromosom.

    n%eksi irus.

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    6/23

    $atologi

    !ada awal abortus ter"adi perdarahan dalam desidua basalis, kemudian diikuti oleh

    nekrosis "aringan di sekitarnya. $al tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian

    atau seluruhnya, sehingga merupakan benda asing dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan

    uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.

    !ada kehamilan kurang dari minggu hasil konsepsi itu biasanya dikeluarkan

    seluruhnya karena illi korialis belum menembus desidua secara mendalam.

    !ada kehamilan antara sampai + minggu illi koriales menembus desidua lebih

    dalam, sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna, yang dapat menyebabkan

    banyak perdarahan.

    !ada kehamilan + minggu ke atas umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban pecah

    ialah "anin, disusul beberapa waktu kemudian plasenta. !erdarahan tidak banyak, "ika

    plasenta segera terlepas dengan lengkap. !eristiwa abortus ini menyerupai persalinan dalam

    bentuk miniatur.

    $asil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. da kalanya

    kantong amnion kosong atau tampak di dalamnya benda kecil tanpa bentuk yang "elas

    (blighted oum) mungkin pula "anin telah mati lama (missed abortion).

    pabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu yang singkat, maka ia

    dapat diliputi oleh lapisan bekuan darah. si uterus dinamakan mola kruenta. entuk ini

    men"adi mola karnosa apabila pigmen darah telah diserap dan dalam sisanya ter"adi

    organisasi, sehingga semuanya tampak seperti daging. entuk lain adalah mola tuberosa

    dalam hal ini amnion tampak berben"ol4ben"ol karena ter"adi hematoma antara amnion dan

    korion.

    !ada "anin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat ter"adi proses

    mummi%ikasi ' "anin mengering dan karena cairan amnion men"adi kurang oleh sebab diserap,

    ia men"adi agak gepeng (%etus kompressus). Dalam tingkat lebih lan"ut ia men"adi tipis seperti

    kertas perkamen (%etus papiraseus).

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    7/23

    Kemungkinan lain pada "anin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah ter"adinya

    maserasi kulit terkeluas, tengkorak men"adi lembek, perut membesar karena terisi cairan,

    dan seluruh "anin berwarna kemerah4merahan.

    %iagnosis dan penanganan

    bortus harus diduga bila seorang wanita dalam masa reproduksi mengeluh tentang

    perdarahan peraginam setelah mengalami haid terlambat sering terdapat pula rasa mules.

    Kecurigaan tersebut diperkuat dengan ditentukannya kehamilan muda pada pemeriksaan

    bimanual dan dengan tes kehamilan secara biologis atau imunologik, bila hal itu diker"akan.

    $arus diperhatikan macam dan banyaknya perdarahan pembukaan seriks dan adanya

    "aringan kaum uteri atau agina.

    #ebagai kemungkinan diagnosis lain harus di%ikirkan '

    Kehamilan ektopik yang terganggu

    3ola hidatidosa

    Kehamilan dengan kelainan pada seriks.

    Kehamilan ektopik terganggu dengan hematokel retrouterina kadang4kadang agak

    sukar dibedakan dari abortus dengan uterus dalam posisi retroersi. Dalam kedua keadaan

    tersebut ditemukan amenorea disertai perdarahan peraginam, rasa nyeri di perut bagian

    bawah, dan tumor di belakang uterus. api keluhan nyeri biasanya lebih hebat pada

    kehamilan ektopik. pabila ge"ala4ge"ala menun"ukkan kehamilan ektopik terganggu, dapat

    dilakukan kuldosintesis dan bila darah tua dapat dikeluarkan dengan tindakan ini, diagnosis

    kelainan dapat dipastikan. !ada mola hidatidosa uterus biasanya lebih besar daripada lamanya

    amenorea dan muntah lebih sering. pabila ada kecurigaan terhadap mola hidatidosa, perlu

    dilakukan pemeriksaan ultrasonogra%i.

    Karsinoma seisis uteri, polius seriks dan sebagainya dapat menyertai kehamilan.

    !erdarahan dari kelainan tersebut dapat menyerupai abortus. !emeriksaan dengan spekulum,

    pemeriksaan sitologik dan biopsi dapat menentukan diagnosis dengan pasti.

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    8/23

    #ecara klinik dapat dibedakan antara abortus imminens, abortus insipien, abortus

    inkompletus dan abortus kompletus. #elan"utnya dikenal pula abortus serikalis, missed

    abortion, abortus habitualis, abortus in%eksiosus dan abortus septik.

    EC5# 337=7#

    bortus imminens ialah peristiwa ter"adinya perdarahan dari uterus pada kehamilan

    sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi

    seriks.

    Diagnosis abortus imminens ditentukan karena pada wanita hamil ter"adi perdarahanmelalui ostium uteri eksternum, disertai mules sedikit atau tidak sama sekali, uterus

    membesar sebesar tuanya kehamilan, seriks belum membuka dan tes kehamilan positi%.

    !ada beberapa wanita hamil dapat ter"adi perdarahan sedikit pada saat haid yang

    semestinya datang "ika tidak ter"adi pembuahan. $al ini dapat disebabkan oleh penembusan

    illi koriales ke dalam desidua, pada saat implantasi oum. !erdarahan implantasi biasanya

    sedikit, warnanya merah dan cepat berhenti, tidak disertai mules4mules.

    !enanganan abortus imminens terdiri atas '

    . stirahat baring. idur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan, karena

    cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan ber4kurangnya

    rangsang mekanik.

    2. entang pemberian hormon progesteron pada abortus imminens belum adapersesuaian %aham. #ebagian besar ahli tidak menyetu"uinya dan mereka yang

    menyetu"ui menyatakan bahwa harus ditentukan dahulu adanya kekurangan hormon

    progesteron. pabila di%ikirkan bahwa sebagian besar abortus didahului oleh kematian

    hasil konsepsi dan kematian ini dapat disebabkan oleh banyak%aktor, maka pemberian

    hormon progesteron memang tidak banyak man%aatnya.

    *. !emeriksaan ultrasonogra%i penting dilakukan untuk menentukan apakah "anin masih

    hidup.

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    9/23

    3acam dan lamanya perdarahan menentukan prognosis kelangsungan kehamilan.

    !rognosis men"adi kurang baik bila perdarahan berlangsung lama, mules4mules yang disertai

    perdarahan serta pembukaan seriks.

    EC5# 7#!=7

    bortus insipien ialah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20

    minggu dengan adanya dilatasi seriks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih

    dalam uterus.

    Dalam hal ini rasa mules men"adi lebih sering dan kuat, perdarahan bertambah.

    !engeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret akum atau dengan cunam

    oum, disusul dengan kerokan.

    !rinsip penanganannya adalah '

    3elakukan penilaian yang tepat untuk men"aga kondisi umum pasien.

    3empercepat proses ekspulsi.

    3emelihara tindakan asepsis selama persalinan.

    !ada kehamilan kurang dari 2 minggu dapat dilakukan dilatasi dan kuretase kaum

    uteri dengan menggunakan sendok kuret tumpul dalam anestesi umum, ini merupakan

    prosedur yang aman dan e%ekti%. lternati% lainnya dapat dilakukan eakuasi dengan suction

    yang diikuti dengan kuretase.

    !ada kehamilan lebih dari 2 minggu biasanya perdarahan tidak banyak dan bahaya

    per%orasi pada kerokan lebih besar, maka sebaiknya proses abortus dipercepat dengan

    pemberian in%us oksitosin.

    pabila "anin sudah keluar tetapi plasenta masih tertinggal, sebaiknya pengeluaran

    plasenta diker"akan secara digital yang dapat disusul dengan kerokan bila masih ada sisa

    plasenta yang tertinggal. ahaya per%orasi pada hal yang terakhir tidak seberapa besar karenadinding uterus men"adi tebal disebabkan sebagian besar hasil konsepsi telah keluar.(

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    10/23

    ila perdarahan banyak dengan seriks yang tertutup (curiga plasenta yang

    berimplantasi rendah), eakuasi uterus dapat dilakukan dengan histerotomi abdominal.

    EC5# 7KE3!9=5#

    bortus inkompletus ialah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan

    sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.

    !ada pemeriksaan aginal, kanalis serikaslis terbuka dan "aringan dapat diraba

    dalam kaum uteri atau kadang4kadang sudah menon"ol dari ostium uteri eksternum.

    !erdarahan pada abortus inkompletus dapat banyak sekali, sehingga menyebabkan

    syok dan perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan. Dalampenanganannya, apabila abortus inkompletus disertai syok karena perdarahan, segera harus

    diberikan in%us cairan 7a8l %isiologik atau cairan Cinger yang disusul dengan trans%usi.

    #etelah syok diatasi, dilakukan kerokan. !asca tindakan disuntikkan intramuskulus

    ergometrin untuk mempertahankan kontraksi otot uterus

    EC5# KE3!9=5#

    !ada abortus kompletus, semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan. !ada penderita

    ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah banyak mengecil.

    Diagnosis dapat dipermudah apabila hasil konsepsi dapat diperiksa dan dinyatakan

    bahwa semuanya sudah keluar dengan lengkap. !enderita dengan abortus kompletus tidak

    memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita anemia perlu diberi sul%as %errosus

    atau trans%usi.

    EC5# #=CFK9#

    !ada abortus serikalis keluarnya hasil konsepsi dari uterus dihalangi oleh ostium

    uteri eksternum yang tidak membuka, sehingga semuanya terkumpul dalam kanalis serikalis

    dan seriks uteri men"adi besar, kurang lebih bundar, dengan dinding menipis. !ada

    pemeriksaan ditemukan seriks membesar dan di atas ostium uteri eksternum teraba "aringan.

    erapi terdiri atas dilatasi seriks dengan busi $egar dan kerokan untuk mengeluarkan hasil

    konsepsi dari kanalis serikalis.

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    11/23

    3##=D ECE7

    3issed abortion ialah kematian "anin berusia sebelum 20 minggu, tetapi "anin mati itu

    tidak dikeluarkan selama minggu atau lebih. =tiologi missed abortion tidak diketahui, tetapi

    diduga pengaruh hormon progesteron. !emakaian hormon progesteron pada abortus

    imminens mungkin "uga dapat menyebabkan missed abortion.

    Dahulu diagnosis missed abortion tidak dapat ditentukan dalam satu kali pemeriksaan,

    melainkan memerlukan waktu pengamatan untuk menilai tanda4tanda tidak tumbuhnya

    malahan mengecilnya uterus.

    3issed abortion biasanya didahului oleh tanda4tanda abortus imminens yang

    kemudian menghilang secara spontan atau setelah pengobatan.

    6e"ala subyekti% kehamilan menghilang, mammae agak mengendor lagi, uterus tidak

    membesar lagi malah mengecil, test kehamilan men"adi negati%. Dengan 5#6 dapat

    ditentukan segera apakah "anin sudah mati dan besarnya sesuai dengan usia kehamilan. !erlu

    diketahui pula bahwa missed abortion kadang4kadang disertai oleh gangguan pembekuan

    darah karena hipo%ibrinogenemia, sehingga pemeriksaan ke arah ini perlu dilakukan.

    #etelah diagnosis missed abortion dibuat, timbul pertanyaan apakah hasil konsepsi

    perlu segera dikeluarkan. indakan pengeluaran itu tergantung dari berbagai %aktor, seperti

    apakah kadar %ibrinogen dalam darah sudah mulai turun.(,2,*)

    $ipo%ibrinogenemia dapat ter"adi apabila "anin yang mati lebih dari satu bulan tidak

    dikeluarkan. #elain itu %aktor mental penderita perlu diperhatikan karena tidak "arang wanita

    yang bersangkutan merasa gelisah, mengetahui ia mengandung "anin yang telah mati dan

    ingin supaya "anin secepatnya dikeluarkan.

    !engeluaran hasil konsepsi pada missed abortion merupakan satu tindakan yang tidak

    lepas dari bahaya, karena plasenta dapat melekat erat pada dinding uterus dan kadang4kadang

    terdapat hipo%ibrinogenemia. pabila diputuskan untuk mengeluarkan hasil konsepsi itu,

    pada uterus yang besarnya tidak melebihi 2 minggu, sebaiknya dilakukan pembukaan

    seriks uteri dengan memasukkan laminaria selama kira4kira 2 "am dalam kanalis serikalis,

    yang kemudian dapat diperbesar dengan busi $egar sampai cunam oum atau "ari dapat

    masuk ke dalam kaum uteri. Dengan demikian, hasil konsepsi dapat dikeluarkan lebih

    mudah serta aman, dan sisa4sisanya kemudian dibersihkan dengan kuret ta"am.

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    12/23

    Jika besar uterus melebihi kehamilan 2 minggu, maka pengeluaran hasil konsepsi

    diusahakan dengan in%us intraena oksitosin dosis cukup tinggi. Dosis oksitosin dapat

    dimulai dengan 20 tetes permenit dari cairan Cinger 9aktat dengan 0 satuan oksitosin dosis

    ini dapat dinaikkan sampai ada kontraksi. ilamana diperlukan, dapat diberikan sampai 0

    satuan oksitosin, asal pemberian in%us untuk kali tidak lebih dari "am karena bahaya

    keracunan air.

    Jika tidak berhasil, in%us dapat diulangi setelah penderita istirahat hari. iasanya

    pada percobaan ke 2 atau ke * akan dicapai hasil.

    Dengan prostaglandin = baik intra aginal atau in%us kebehasilan cukup baik (B0

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    13/23

    inkompabilitas darah pemeriksaan FDC9, pemeriksaan tes toleransi glukosa, pemeriksaan

    kromosom dan pemeriksaan mikoplasma.

    bortus habitualis yang ter"adi dalam triwulan kedua dapat disebabkan oleh seriks

    uteri yang tidak sanggup terus menutup, melainkan perlahan4lahan membuka (inkompeten).

    Kelainan ini sering kali akibat trauma pada seriks, misalnya karena usaha pembukaan

    seriks yang berlebihan, robekan seriks yang luas dan sebagainya.

    Diagnosis abortus habitualis tidak sukar ditentukan dengan anamnesis. Khususnya

    diagnosis abortus habitualis karena inkompetensia menun"ukkan gambaran klinik yang khas,

    yaitu dalam kehamilan triwulan kedua ter"adi pembukaan seriks tanpa disertai mules yang

    selan"utnya diikuti oleh pengeluaran "anin yang biasanya masih hidup dan normal.

    pabila penderita datang dalam triwulan pertama, maka gambaran klinik tersebut

    dapat diikuti dengan melakukan pemeriksaan aginal tiap minggu. !enderita tidak "arang

    mengeluh bahwa ia mengeluarkan banyak lendir dari agina. Di luar kehamilan penentuan

    seriks inkompeten dilakukan dengan histerosalpingogra%i yaitu ostium uteri internum

    melebar lebih dari mm.

    !enyebab abortus habitualis untuk sebagian besar tidak diketahui. Eleh karena itu

    penanganannya terdiri atas ' memperbaiki keadaan umum, pemberian makanan yang

    sempurna, an"uran istirahat cukup banyak, larangan koitus dan olah raga.

    erapi dengan hormon progesteron, itamin, hormon steroid dan lainnya mungkin

    hanya mempunyai pengaruh psikologis karena penderita mendapat kesan bahwa ia diobati.

    8alin melaporkan penyelidikannya tentang + wanita hamil yang sebelumnya

    mengalami sampai + abortus berturut4turut ' hanya 22,:< mengalami abortus dan pada

    :1,1< kehamilan berlangsung terus sampai cukup bulan tanpa pengobatan apapun.

    pabila pada pemeriksaan histerosalpingogra%i yang dilakukan di luar kehamilan

    menun"ukkan kelainan seperti mioma submukosum atau uterus bikornis, maka kelainan

    tersebut dapat diperbaiki dengan pengeluaran mioma atau penyatuan kornu uterus dengan

    operasi menurut #trassman.

    !ada seriks inkompeten, apabila penderita telah hamil maka operasi untuk

    mengecilkan ostium uteri internum sebaiknya dilakukan pada kehamilan 2 minggu ataulebih sedikit. Dasar operasi ialah memperkuat "aringan seriks yang lemah dengan melingkari

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    14/23

    daerah ostium uteri internum dengan benang sutera atau dakron yang tebal. ila ter"adi ge"ala

    atau tanda abortus insipien, maka benang harus segera diputuskan, agar pengeluaran "anin

    tidak terhalang.

    Dalam hal operasi berhasil, maka kehamilan dapat dilan"utkan sampai hampir cukup

    bulan, dan benang sutera dipotong pada kehamilan * minggu. Eperasi tersebut dapat

    dilakukan menurut cara #hirodkar atau cara 3ac Donald. 8ara pertama "uga dapat dilakukan

    di luar kehamilan.

    EC5# 7>=K#E#5#, EC5# #=!K

    bortus in%eksiosus ialah abortus yang disertai in%eksi pada genitalia, sedang abortus

    septik ialah abortus in%eksiosus berat disertai penyebaran kuman atau toksin ke dalam

    peredaran darah atau peritoneum.

    n%eksi dalam uterus atau sekitarnya dapat ter"adi pada tiap abortus, tetapi biasanya

    ditemukan pada abortus inkompletus dan lebih sering pada abortus buatan yang diker"akan

    tanpa memperhaikan asepsis dan antisepsis. 5mumnya abortus in%eksiosus terbatas pada

    desidua. !ada abortus septik, irulensi bakteri tinggi, dan in%eksi menyebar ke miometrium,

    tuba, parametrium dan peritoneum. pabila in%eksi menyebar lebih "auh, ter"adilah peritonitis

    umum atau sepsis, dengan kemungkinan diikuti oleh syok.

    Diagnosis abortus in%eksiosus ditentukan dengan adanya abortus yang disertai ge"ala

    dan tanda in%eksi alat genital, seperti panas, takikardi, perdarahan peraginam yang berbau,

    uterus yang membesar lembek, serta rasa nyeri tekan dan leukositosis.

    pabila terdapat sepsis, penderita tampak sakit berat, kadang4kadang menggigil,

    demam tinggi dan tekanan darah menurun. 5ntuk mengetahui kuman penyebab perlu

    dilakukan pembiakan darah dan getah pada seriks uteri.

    erhadap penderita dengan abortus in%eksiosus yang telah mengalami banyak

    perdarahan hendaknya diberikan in%us dan trans%usi darah. !asien segera diberi antibiotika '

    a. 6entamycin * A 0 mg dan !enicillin + A ,2 "uta unit.

    b. 8hloromycetin + A 00 mg

    c. 8ephalosporin * A gram

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    15/23

    d. #ulbenacillin * A 42 gram.

    Kuretase dilakukan dalam 1 "am dan penanganan demikian dapat

    dipertanggung"awabkan karena pengeluaran sisa4sisa abortus mencegah perdarahan dan

    menghilangkan "aringan yang nekrotis, yang bertindak sebagai medium pembiakan bagi "asad

    renik.

    !emberian antibiotik diteruskan sampai %ebris tidak ada lagi selama 2 hari atau ditukar

    bila tak ada perubahan dalam 2 hari.

    !ada abortus septik diperlukan pemberian antibiotik dalam dosis yang lebih tinggi.

    #ambil menunggu hasil pembiakan supaya dapat diberikan antibiotika yang tepat, dapat

    diberikan #ulbenicillin * A 2 gram. ntibiotika ini terbukti masih ampuh dan berspektrum

    luas untuk aerob dan anaerob. !ada kasus dengan tetanus, maka selain pengobatan di atas

    perlu diberikan #, irigasi dengan peroksida ($2E2) dan histerektomi total secepatnya

    KE3!9K# EC5#

    Komplikasi yang berbahaya pada abortus terdiri dari '

    . !erdarahan

    !erdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa4sisa hasil konsepsi dan

    "ika perlu pemberian trans%usi darah. Kematian karena perdarahan dapat ter"adi apabila

    pertolongan tidak diberikan pada waktunya.

    2. !er%orasi

    !er%orasi uterus pada kerokan dapat ter"adi terutama pada uterus dalam posisi

    hiperretro%leksi. Jika ter"adi peristiwa ini, penderita perlu diamat4amati dengan teliti. Jika adatanda bahaya, perlu segera dilakukan laparotomi, dan tergantung dari luas dan bentuk

    per%orasi, pen"ahitan luka per%orasi atau perlu histerektomi. !er%orasi uterus pada abortus

    yang diker"akan oleh orang awam menimbulkan persoalan gawat karena perlukaan uterus

    biasanya luas mungkin pula ter"adi perlukaan pada kandung kemih atau usus. Dengan

    adanya dengan atau kepastian ter"adinya per%orasi, laparotomi harus segera dilakukan untuk

    menentukan luasnya cedera, untuk selan"utnya mengambil tindakan4tindakan seperlunya

    guna mengatasi komplikasi.

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    16/23

    *. n%eksi

    +. #yok

    #yok pada abortus bisa ter"adi karena perdarahan (syok hemoragik) dan karena in%eksi

    berat (syok endoseptik).

    $enanganan &anjutan

    #etelah abortus pasien perlu diperiksa untuk mencari sebab abortus. #elain itu perlu

    diperhatikan inolusi uterus dan kadar $86 42 bulan kemudian. a diharapkan tidak hamil

    dalam waktu * bulan sehingga perlu memakai kontrasepsi seperti kondom atau pil.

    'ehamilan (ktopik

    Kehamilan ektopik ter"adi bila telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar

    endometrium kaum uteri. Kehamilan ekstrauterin tidak sinomin dengan kehamilan ektopik

    karena kehamilan pada pars interstitialis tuba dan kanalis serikalis masih termasuk dalam

    uterus, tetapi "elas bersi%at ektopik. #ebagian kehamilan ektopik berlokasi di tuba. #angat

    "arang ter"adi implantasi pada oarium, rongga perut, kanalis serikalis uteri, tanduk uterus

    yang rudimenter, dan diertikel pada uterus. erdasarkan implantasi hasil konsepsi pada tuba,

    kehamilan pars ampullaris tuba, dan kehamilan in%undibulum tuba.

    Kehamilan di luar tuba ialah kehamilann oarial, kehamilan intraligamenter, kehamilanserikal, dan kehamilan abdominal yang bias primer atau sekunder

    9okasi kehamilan ektopik (Jarcho,B+B)

    a. mpulla tuba uterine (:1)

    b. ismus tuba uterine (21)

    c. pars interstitialis (+)

    d. in%undibulum (*)

    e. seluruh tuba (termasuk hematosalping yang mengandung hasil konsepsi) (*)

    %. abdomen (:)

    g. setengah distal tuba (0)h. dua pertiga distal tuba (1)

    i. ligamentum latum ()

    ". seluruh tuba dan oarium ()

    k. kornu uteri

    l. tubo oarial (2)

    m. tanduk rudimenter ()

    Kehamilan intrauterine dapat ditemukan bersamaan dengan kehamilan ekstrauterin. Dalam

    hal ini dibedakan dua "enis, yaitu combined ectopic pregnancy dimana kehamilan intrauterine

    terdapat pada waktu yang sama dengan kehamilan ekstra4uterin dan compound ectopic

    pregnancy yang merupakan kehamilan intrauterine pada wanita dengan kehamilanekstrauterine lebih dahulu dengan "anin sudah mati dan men"adi litopedion.

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    17/23

    =E9E6

    >aktor dalam lumen tuba '

    a. endosalpingitis dapat menyebabkan perlekatan endosalping, sehingga lumen tuba

    menyempit atau membentuk kantong buntub. pada hipoplasia uteri lumen tuba sempit dan berkeluk keluk dan hal ini sering disertai

    gangguan %ungsi silia endosalping

    c. operasi plastik tuba dan strelisasi yang tak sempurna dapat men"adi sebab lumen tuba

    menyempit

    >aktor pada dinding tuba

    a. endometriosis tuba dapat memudahkan implantasi telur yang dibuahi dalam tuba

    b. diertikel tuba congenital atau ostium assesorius tubae dapat menahan telur yang

    dibuahi di tempat itu

    >aktor di luar dinding tuba

    a. perlekatan peritubal dengan distorsi atau lekukan tuba dapat menghambat per"alanan

    telur

    b. tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba

    >aktor lain

    a. migrasi luar oum, yaitu per"alanan dari oarium kanan ke tuba kiri - atau sebaliknya

    - dapat memperpan"ang dari per"alanan telur yang dibuahi ke uterus pertmbuhan

    telur yang terlalu cepat dapat menyebabkan implantasi prematur

    b. %ertilisasi initro

    !E9E6

    !roses implantasi oum yang dibuahi, yang ter"adi di tuba pada dasarnya sama dengan halnya

    di kaum uteri. elur di tuba bernidasi secara kolumner atau interkolumner.

    !ada yang pertama telur berimplantasi pada u"ung atau sisi "on"ot endosalping.

    !erkembangan telur selan"utnya dibatasi oleh kurangnya askularisasi dan biasanya telur mati

    secara dini dan kemudian di resorbsi.

    !ada nidasi secara interkolumner telur bernidasi antara 2 "on"ot endosalping. #etelah tempat

    nidasi secara interkolumner telur bernidasi antara 2 "on"ot endosalping.setelah tempat nidasi

    tertutup, maka telur dipisahkan dari lumen tuba oleh lapisan "aringan yang menyerupai

    desidua dan dinamakan pseudokapsularis. Karena pembentukan desidua di tuba tidak

    sempurna malahankadang kadang tidak tampak, dengan mudah illi korialis menembus

    endosalping dan masuk ke dalam lapisan otot otot tuba dengan merusak "aringan dan

    pembuluh darah. !erkembangan "anin selan"utnya bergantung pada beberapa %actor, seperti

    tempat implantasi, tebalnya dinding tuba, dan banyaknya perdarahan yang ter"adi oleh inasi

    tro%oblas.

    Dibawah pengaruh hormone esterogen dan progesterone dari korpus luteum graiditatis dan

    tro%oblas, uterus men"adi besar dan lembek endometrium dapat berubah pula men"adi

    desidua. Dapat ditemukan pula perubahan perubahan pada endometrium yang disebut%enomena rias #tella. #el epitel membesar dengan intinya hipertro%ik, hiperkromatik,

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    18/23

    lobuler, dan kadang kadang ditemukan mitosis. !erubahan tersebut hanya ditemukan pada

    sebagian kehamilan ektopik.

    #etelah "anin mati, desidua dalam uterus mengalami degenerasi dan kemudian dikeluarkan

    secara berkeping keping, tetapi kadang kadang dilepaskan secara utuh. !erdarahan yang

    di"umpai pada kehamilan ektopik terganggu berasal dari uterus dan disebabkan oleh

    pelepasan desidua yang degenerati%.

    3engenai nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan.karena tuba bukan

    tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin "anin bertumbuh secara utuh seperti

    dalam uterus. #ebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara 1

    sampai 0 minggu.

    . hasil konsepsi mati dini dan di resorbsi pada implantasi secara kolumner, oum yang

    telah di buahi cepat mati karena askularisasi kurang, dan dengan mudah ter"adi resorbsi

    total. Dalam keadaan ini penderita tidak mengeluh apa apa, hanya haidnya terlambatbeberapa hari.

    2. abortus ke dalam lumen tuba

    perdarahan yang ter"adi karena pembukaan pembuluh pembuluh darah oleh illi koriales

    pada dinding tuba di tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dari dinding tersebut

    bersama sama dengan robeknya pseudokapsularis. !elepasan ini dapat ter"adi sebagian

    atau seluruhnya, tergantung pada dera"at perdarahan yang timbul. ila pelepasan

    menyeluruh, mudigah dengan selaputnya dikeluarkan dalam lumen tuba dan kemudian di

    dorong oleh darah ke arah ostium tuba abdominale. bortus ke lumen tuba lebih sering

    ter"adid pada kehamilan pars ampullaris, sedangkan penembusan dinding tuba oleh ili

    korialis kea rah peritoneum biasanya ter"adi pada kehamilan pars ismika. !erbedaan inidisebabkan oleh illi koriales ke arah peritoneum biasanya ter"adi pada kehamilan pars

    ampullaris lebih luas, sehingga dapat mengikuti lebih mudah pertumbuhan hasil konsepsi

    dibandingkan dengan ismus dengan lumen sempit.

    !ada pelepasan hasil konsepsi yang tak sempurna pada abortus, perdarahan akan terus

    berlangsung, dari sedikit sedikit oleh darah, sehingga berubah men"adi mola kruenta.

    !erdarahan yang terus menerus akan menyebabkan tuba membesar dan kebiru biruan

    (hematosalping), dan selan"utnya darah mengalir ke rongga perut melalui ostium tuba.

    Darah ini akan berkumpul di kaum douglas dan akan membentuk hematokel

    retrouterina.

    *. ruptur dinding tuba

    ruptur tuba sering t"d bila oum berimplantasi pada ismus dan biasanya pada kehamilan

    muda. #ebaiknya ruptur pada pars interstitialis ter"adi pada kehamilan yang lebih lan"ut.

    >aktor utama yang menyebabkan ruptur ialah penembusan illi koriales ke dalam lapisan

    muskularis tuba terus ke peritoneum. Cuptur dapat ter"adi secara spontan, atau karena

    trauma ringan seperti koitus dan pemeriksaan aginal. Dalam hal ini akan ter"adi

    perdarahan dalam rongga perut, kadang sedikit, kadang banyak, sampai menimbulkan

    syok dan kematian. ila pseudokapsularis ikut pecah, maka ter"adi pula perdarahan dalam

    lumen tuba. Darah dapat mengalir ke dalam rongga perut melalui ostium tuba abdominal.

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    19/23

    ila pada abortus dalam tuba osteum tuba tersumbat, ruptur sekunder dapat ter"adi.

    Dalam hal ini dinding tuba,yang telah menipis oleh inasi tro%oblas, pecah karena tekanan

    darah dalam tuba. kadang kadang ruptur ter"adi di arah ligamentum latum dan terbentuk

    hematoma intraligament antara 2 lapisan ligamentum itu. Jika "anin hidup terus, terdapat

    kehamilan intraligamenter. !ada ruptur ke rongga perut seluruh "anin dapat keluar darituba, tetapi bila robekan tuba kecil, perdarahan ter"adi tanpa hasil konsepsi di keluarkan

    dari tuba. ila penderita tidak dioperasi dan tidak dioperasi dan tidak meninggal karena

    perdarahan, nasib "anin bergantung pada kerusakan yang di derita dan tuanya kehmilan.

    ila "anin mati dan masih kecil, dapat di resorbsi seluruhnya, kelak dapat diubha men"adi

    litopedion.

    Janin yang dikeluarkan dari tuba dengan masih diselubungi oleh kantong amnion dan

    dengan plasenta masih utuh, kemungkinan tumbuh terus dalam rongga perut sehingga

    akan ter"adi kehamilan abdominal sekunder. 5ntuk mencukupi kebutuhan makanan bagi

    "anin, plasenta dari tuba akan meluaskan implantasinya ke "aringan sekitarnya, misalnyake sebagian uterus, ligamnetum latum, dasar panggul, dan usus.

    63C7 K97K

    gambaran klinik kehamilan tuba yang belum terganggu tidak khas, dan penderita

    maupun dokternya biasanya tidak mengetahui adanya kelainan dalam kehamilan,

    sampai ter"adinya abortus tuba atau ruptur tuba.

    !ada umumnya penderita menun"ukkan ge"ala ge"ala kehamilan muda, dan mungkin

    merasa nyeri sedikit di perut bagian bawah yang tidak seberapa dihiraukan.

    !ada pemeriksaan aginal uterus membesar dan lembek, walaupun muungkin tidak

    sebesar tuanya kehamilan. uba yang mengandung hasil konsepsi karena lembeknyasukar diraba pada pemeriksaan bimanual

    6e"ala dan tanda kehamilan tuba terganggu sangat berbeda beda dari perdarahan

    banyak yang tiba tiba dalm rongga perut sampai terdapatnya ge"ala yang tidak "elas,

    sehingga sukar membuat diagnosisnya. 6e"ala dan tanda bergantung pada lamanya

    kehamilan ektopik terganggu, abortus dan ruptur tuba, tuanya kehamilan, dera"at

    perdarahan yang ter"adi, dan keadaan umum penderita sebelum hamil.

    7yeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. !ada ruptur tuba

    nyeri perut bagian bawah ter"adi secara tiba tiba dan intensitasnya disertai dengan

    perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk kedalam syok. iasanya

    pada abortus tuba nyeri tidak seberapa hebat dan tidak terus menerus. Casa nyeri mulamula terdapat pada satu sisi tetapi setelah darah masuk ke dalam rongga perut, rasa

    nyeri men"alar ke bagian tengah atau ke seluruh perut bawah. Darah dalam rongga

    perut dapat merangsang dia%ragma, sehingga menyebabkan nyeri bahu dan bila

    membentuk hematokel retroutrina.

    er"adi perdarahan per aginam

    menorhea

    !ada pemeriksaan aginal bahwa usaha menggerakkan seriks uteri menimbulkan

    rasa nyeri, demikian pula kaum douglas menon"ol dan nyeri pada perabaan

    !ada abortus tuba biasanya teraba dengan "elas suatu tumor disamping uterus dalam

    berbagai ukuran dengan konsistensi agak lunak

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    20/23

    $ematokel retrouterina dapat diraba sebagai tumor di kaum douglas.pada ruptur tuba

    dengan perdarahan banyak tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat,

    perdarahan lebih banyak lagi menimbulkan syok

    Kehamilan ektopik terganggu sangat berariasi, dari yang klasik dengan ge"ala

    perdarahan yang mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut

    sampai ge"ala ge"ala yang samar samar, sehingga sukar membuat diagnosis63C7 676657 3=7DDK

    peristiwa ini tidak sering ditemukan

    penderita setelah mengalami amenore dengn tiba tiba, menderita nyeri yang hebat di

    daerah perut bagian bawah dan sering muntah muntah.

    7yeri dapat demikian hebatnya, sehingga penderita "atuh pingsan

    Dengan tekanna darah turun, nadi kecil dan cepat, u"ung ekstremitas basah, pusat, dan

    dingin. #eluruh perut agak membesar, nyeri tekan, dan tanda tanda cairan

    intraperitoneal mudah ditemukan.

    !ada pemeriksaan aginal %orniks posterior menon"ol dan nyeri raba, pergerakanseriks menyebabkan rasa nyeri. Kadang kadang uterus teraba sedikit membesar

    dengan disebelahnya suatu adneA tumor, tetapi biasanya sulit karena dinding abdomen

    tegang

    63C7 676657 DK 3=7DDK

    lebih sering berhubungan dengan abortus tuba atau yang ter"adi perlahan lahan

    setelah haid terlambat beberapa minggu kadng kadang rasa nyeri ini dapat hebat pula

    dengan adanya darah dalam rongga perut, rasa nyeri menetap

    tanda tanda anemiamen"adi nyata karena perdarahan berulangg

    mula mula perut masih lembek, ttp kmdn dapat menggembung karena t"d ileus

    parsialis disebelah uterus tdpt hematosalping yang kadang men"adi satu dgn hematokel

    retrouterina

    dengan adanya hematokel retrouterina, kaum douglas sangat menon"ol dan nyeri

    raba pergerakan seriks "uga menyebabkan rasa nyeri. #elain itu, penderita mengeluh

    rasa penuh di daerah rektum dan merasa tenesmus. #elain seminggu mersa nyeri,

    biasanya ter"adi perdarahan dari uterus dengan kadnag kadang disertai oleh

    pengeluaran "anin desidua

    63C7 676657 !K

    Kadang kadang gambaran klinik begitu tidak "elas, sehingga di diagnosis tidak dibuat.

    idak "arang pada keadaan yang sebenarnya diketahui. !ada beberapa keadaan diagnosis

    kehamilan ektopik baru dibuat pada laparotomi.

    D67E##

    namnesis

    haid biasanya terlambat untuk beberapa waktu dan kadang kadang terdapat ge"ala

    sub"ekti% kehamilan muda. 7yeri perut bagian bawah, nyeri bahu, tenesmus, dapat

    dinyatakan.

    !erdarahan peraginam ter"adi setelah nyeri perut bag.bawah

    !emeriksaan 5mum

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    21/23

    penderita tampak kesakita dan pucat pada perdarahan dalam rongga perut tanda tanda

    syok dapat ditemukan.

    !ada "enis tidak mendadak perut bagian bawah hanya sedikit menggembung dan nyeri

    tekan

    !emeriksaan 6inekologik

    tanda tanda kehamilan muda mungkn ditemukan

    pergerakan seriks menyebbakan rasa nyeri

    bila uterus dapat teraba, maka akan teraba sedikit membesar dan kadang kadang

    teraba tumor disamping uterus dengan batas yang sukar ditentukan

    kaum Douglas yang menon"ol dan nyeri raba menun"ukkan adanya hematokel

    retrouterina

    suhu kadang kadang naik, sehingga menyukarkan perbedaan dengan in%eksi pelik

    !emeriksaan 9aboratorium

    pemeriksaan haemoglobin dan "umlah sel darah merah berguna dalam meneggakandiagnosis kehamilan ektopik terganggu, terutama bila ada tanda tanda perdarahan

    dalam rongga perut

    pada kasus ini biasanya ditemukan anemia tetapi harus diingat bahwa penurunan

    hemoglobin baru terlihat setelah 2+ "am

    penghitungan leukosit secara berturut menun"ukkan adanya perdarahan bila

    leukositosis meningkat

    tes kehamilan berguna apabila positi%, akan tetapi tes negatie tidak menyingkirkan

    kemungkinan kehamilan ektopik terganggu karena kematian hasil konsepsi dan

    degenerasi tro%oblas menyebabkan produksi $c6 menurun dan emnyebbakan tes

    negatie

    Dilatasi dan kerokan

    tidak dian"urkan

    Kuldosentesis

    suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam kaum Douglas ada darah

    membantu membuat diagnosis kehamilan ektopik terganggu

    5#6

    berguna dalam diagnostic kehamilan ektopik

    diagnosis pasti ialah apabila ditemukan kantong gestasi di luar uterus yang

    didalamnya tampak denyut "antung "anin

    9aparoskopi

    digunakan hanya sebagai alat antu diagnostic terakhir untuk kehamilan

    ektopik,apabila hasil penilaian prosedur diagnostic yang lain meragukan.adanya darah

    dalam rongga pelis mungkin mempersulit isualisasi alat kandungan, tetapi hal ini

    men"adi indikasi untuk dilakukan laparotomi

    D67E## D>>=C=7#9

    n%eksi pelic

    bortus imminens atau insipiens Cupture korpus luteum

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    22/23

    orsi kista oarium dan appendicitis

    !=77677

    laparotomi

    dalam tindakan demikian, beberapa hal harus diperhatikan dan dipertimbangkan '

    kondisi penderita pada saat itu, keinginan penderita akan %ungsi reproduksinya, lokasikehamilan ektopik, kondisi anatomik organ pelis, kemmapuan tehnik bedah mkro

    dokter operator, dan kemampuan teknologi %ertilisasi initro setempat

    pada kehamilan tuba, atau dapat dilakukan pembedahan konserati% dalam arti hanya

    dilakukan salpingostomi atau reanastomosis tuba, apabila keadaan penderita buruk

    misalnya dalam keadaan syok lebih baik dilakukan salpingektomia.

    !ada kasus kehamilan ektopik di pars ampullaris tuba yang belum pecah pernah

    dicoba ditangani dengan menggunakan kemoterapi untuk menghindari tindakan

    pembedahan

    !CE67E##

    Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini

    dan persediaaan darah yang cukup.

    )*$&A+TAS) , $(R'(*BA+-A+ $&AS(+TA

    mplantasi adalah penempelan blastosiske dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam.

    lastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding

    belakang.

    Dinding blastosis memiliki ketebalan lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari

    *4+ sel.#el4sel di bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang men"adi

    embrio, sedangkan sel4sel di bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk

    plasenta(ari4ari).

    !lasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin

    perputaran oksigen, @at gi@i serta limbah antara ibu dan "anin.

    mplantasi mulai ter"adi pada hari ke 4 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke B4

    0.

    Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio

    (korion). 9apisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 042 dan membentuk

    kantung amnion.

    Kantung amnion berisi cairan "ernih (cairan amnion) dan akan mengembang untukmembungkus embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya.

    on"olan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, meman"ang ke dalam dinding

    rahim dan membentuk percabangan seperti susunan pohon.

    #usunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak antara ibu dan plasenta,

    sehingga @at gi@i dari ibu lebih banyak yang sampai ke "anin dan limbah lebih banyak

    dibuang dari "anin ke ibu.

    !embentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 420, tetapi

    plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya

    mencapai 00 gram.

    $(R'(*BA+-A+ (*BR)O

  • 7/26/2019 Abortus Prin

    23/23

    =mbrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 0 hari setelah pembuahan.

    Kemudian mulai ter"adi pembentukan daerah yang akan men"adi otak dan medulla

    spinalis, sedangkan "antung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada hari ke 14:.

    Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari

    berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. #elan"utnya, pembuluh darah terus

    berkembang di seluruh embrio dan plasenta.Ergan4organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 2 minggu (0 minggu setelah

    permbuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang terus mengalami pematangan

    selama kehamilan.

    Kelainan pembentukan organ (malformasi) paling banyak ter"adi pada trimester pertama

    (2 minggu pertama) kehamilan, yang merupakan masa4masa pembentukan organ dimana

    embrio sangat rentan terhadap e%ek obat4obatan atau irus. Karena itu seorang wanita

    hamil sebaiknya tidak men"alani immunisasiatau mengkonsumsi obat4obatan pada

    trimester pertama kecuali sangat penting untuk melindungi kesehatannya. !emberian

    obat4obatan yang diketahui dapat menyebabkan mal%ormasi harus dihindari.

    !ada awalnya, perkembangan embrio ter"adi dibawah lapisan rahim pada salah satu sisi

    rongga rahim, tetapi pada minggu ke 2, "anin (istilah yang digunakan setelah usia

    kehamilan mencapai minggu) telah mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga

    lapisan pada kedua sisi rahim bertemu (karena "anin telah memenuhi seluruh rahim)