Abdul Wahid

12
Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 APLIKASI GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MELIHAT STRUKTUR PERLAPISAN BATUAN DAERAH LONGSOR Abdul Wahid* Abstract Has been done determination of rock layer structures with method geolistrik resi geoelectrik method in avalanche region Meofmuti land slide area, Tunbaun subdistrict west Amarasi, Kupang. The aim of this research to shown the rock layer structures under surface with res geolectric method by dipole-dipole configuration, which cause the land sl research uses Geoelectric equipment : OYO Mc OHM-EL Model 2119. Data analysis use Res2Dinv software program to find the rock resistivity value from rock layer structur vertically and laterally rock distribution. Based on the rock resistivity value is obtainded, to be estimated that the rock d variation at research location consist of : limestone rock, sandstone ro rock. Limestone rock with resistivity value 81,5 up to 382 ohm.m, sandstone rock w resistivity value 382 up to 3.787 ohm.m, and marble rock with resistivity value 3 to 17587 ohm.m. The land slide at research location is caused by rock layer unstab be dominated by sandstone) under the surface layer. Key words: land slide, layer structure, resistivity Abstrak Telah dilakukan penentuan struktur perlapisan batuan dengan metode geolistrik resistivitas di wilayah longsoran Meofmuti desa Tunbaun Kecamatan Amaras Kabupaten Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat struktur perlapisan batuan bawah dengan metode geolistrik resistivitas konfigurasi dipole-dipole, yang menyebabkan terjadinya longsor. Penelitian ini menggunakan alat Geolistrik merek OYO Mc OHM- Model 2119 Analisis data penelitian menggunakan program software Res2Din mendapatkan nilai resistivitas batuan dari struktur perlapisan batuan secara ver pola penyebaran batuan secara lateral. Berdasarkan nilai resistivitas batuan yang ada diduga jenis batuan yang tersikap penelitian terdiri dari batu gamping, batu pasir dan batu marbel. Batu resistivitas sebesar 81,5 382 ohm meter, batu pasir dengan resistivitas sebesar 382-378 Ohm meter, batu marbel memiliki resistivitas 3789-17587 Ohm meter. Long lokasi penelitian diakibatkan karena ketidak stabilan lapisan batuan (dominasi b di bawah permukaan.

Transcript of Abdul Wahid

Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 APLIKASI GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MELIHAT STRUKTUR PERLAPISAN BATUAN DAERAH LONGSOR Abdul Wahid* Abstract Hasbeendonedeterminationofrocklayerstructureswithmethodgeolistrikresistivity geoelectrikmethodinavalancheregionMeofmutilandslidearea,Tunbaunvillage subdistrict west Amarasi, Kupang.The aim of this research to shown the rock layer structures under surface with resistivity geolectricmethodbydipole-dipoleconfiguration,whichcausethelandslide.This research uses Geoelectric equipment : OYO Mc OHM-EL Model 2119. Data analysis useRes2Dinv software programto find the rock resistivity value from rock layer structures vertically and laterally rock distribution. Based on the rock resistivity value is obtainded, to be estimated that the rock distribution variationatresearchlocationconsistof:limestonerock,sandstonerockandmarble rock.Limestonerockwithresistivityvalue81,5upto382ohm.m,sandstonerockwith resistivity value 382 up to 3.787 ohm.m, andmarble rock with resistivity value3789 up to 17587 ohm.m. The land slide at research location is caused by rock layer unstable (to be dominated by sandstone) under the surface layer. Key words: land slide, layer structure, resistivity Abstrak Telahdilakukanpenentuanstrukturperlapisanbatuandenganmetodegeolistrik resistivitasdiwilayahlongsoranMeofmutidesaTunbaunKecamatanAmarasiBarat Kabupaten Kupang.Penelitianinibertujuanuntukmelihatstrukturperlapisanbatuanbawahpermukaan denganmetodegeolistrikresistivitaskonfigurasidipole-dipole,yangmenyebabkan terjadinya longsor. Penelitian ini menggunakan alat Geolistrik merek OYO Mc OHM-EL Model2119AnalisisdatapenelitianmenggunakanprogramsoftwareRes2Dinvuntuk mendapatkannilairesistivitasbatuandaristrukturperlapisanbatuansecaravertikaldan pola penyebaran batuan secara lateral. Berdasarkan nilai resistivitas batuan yang ada diduga jenis batuanyang tersikap dilokasi penelitianterdiridaribatugamping,batupasirdanbatumarbel.Batugampingdengan resistivitas sebesar 81,5 382 ohm meter, batu pasir dengan resistivitas sebesar 382-3787 Ohmmeter,batumarbelmemilikiresistivitas3789-17587Ohmmeter.Longsorpada lokasi penelitian diakibatkan karena ketidak stabilan lapisan batuan (dominasi batu pasir) di bawah permukaan. Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 Tanahlongsor(landslide)merupakanbentukerositanahdenganpengangkutanatau gerakanmassatanahpadasuatusaatdenganvolumeyangbesar.Secaraalamiahtelah tampakbahwasuatudaerah/wilayahyangmemilikitatanangeologiberupalembahatau tebingyangcuramlebihmudahlongsordibandingkandengandaerahlain.Polapatahan batuan, pelapisan batuan, ketebalan tanah lapuk,kemiringan curam, kandungan airyang tinggi,ataugetarangempamerupakansifatgeologisyangmempengaruhiproses longsoran (Paripurno, 2007). Secarageologi,arealyangterbentukdarigerusantanahyangmenghasilkan material halus akan mudah lapuk oleh media erosi seperti air sehingga menjadikan tanah ini rawan longsor, Daerah Meofmuti desa Tunbaun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang merupakan kawasan yang berpotensi terjadinya longsor. Secara nyata daerah ini dilihat dari kondisi geologis berupa lembah dan tebing yang curam. Kondisi infrastruktur berupajalannegarayangmenghubungkandesaKotabesdandesaTunbaunKecamatan AmarasiBaratKabupatenKupangyangmengalamikerusakandanpenyempitanakibat longsor.Olehsebabituperludilakukankajiantentangpolaperlapisanbatuanbawah permukaan pada daerah tersebut.Geofisikamerupakancabangdariilmuyangmempelajarisifat-sifatfisikabatuan, sehinggadapatdiperolehinformasijenisbatuanyangadadibawahpermukaanbumi, salahsatunyaadalahmetodegeolistrikresistivitasyangmemanfaatkansifatkelistrikan batuanmelaluisifatresistivitasnyadengancaramenginjeksikanaruslistrikkedalam tanahdanmenangkaprespontegangandanbesararusmelaluipasanganelektrodayang dibentangkan (Wahid.2007). Melaluianalisisstrukturperlapisanbatuanberdasarkannilairesistivitasnyadapat diketahuipenyebablongsorandaerahpenelitian,apakahdiakibatkanolehpatahanatau kurang stabilnya lapisan batuannya Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 r1 r3r4 r2 C1 C1 C2P1 P2 MATERI DAN METODE MATERI Teori Geolistrik Geolistrikmerupakansalahsatumetodepengukurannilairesistivitasyangmempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi, dengan cara menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi, dengan mengukur beda potensial serta arus yang terjadi dan dikaitkan dengan jenis konfigurasi elektroda yangdipakaiakhirnyadiperolehnilairesistivitasperlapisanbatuandibawahpermukaan (Wahid,2007). Berdasarkantujuanpenelitian,metodegeolistrikresistivitasdapatdibagimenjadidua kelompok besar yaitu (Hendrajaya dan Arif, 1998): 1.Metode Resistivitas Mapping Metoderesistivitasmappingmerupakanmetoderesistivitasyangbertujuanuntuk mempelajari variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara horisontal. 2.Metode Resistivitas Sounding Metoderesistivitassoundingmerupakanmetoderesistivitasyangbertujuanuntuk mempelajari variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara vertikal. Padametodegeolistrikresistivitas,aruslistrikdiinjeksikankedalambumidengan mengunakanduaelektrodaarus(C1danC2),danpengukuranbedapotensialdengan menggunakan dua elektroda potensial (P1 dan P2), seperti pada Gambar 1 Gambar 1. Susunan Elektroda Survei Geolistrik ( Hendrajaya dan Arif, 1988) Dengan: r1 : jarak dari titik P1 ke sumber arus positifr2 : jarak dari titik P1 ke sumber arus negatif r3 : jarak dari titik P2 ke sumber arus positif r4 : jarak dari titik P2 ke sumber arus negatif Dari Gambar 1 , besarnya beda potensial antara titik P1 dan P2 adalah: V I Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 (((

)`||.|

\| )`||.|

\| = = A4 3 2 12 11 121 12 r rIr rIVp Vp Vtt(1) )`+ = A4 3 21 1 1 12 r r r rIVt IVr r r rA)`+ =4 3 2 11 1 1 12t(2) Daribesarnyaarusdanbedapotensialyangterukurmakanilairesistivitasdapatdihitung dengan menggunakan persamaan: |.|

\| A= IVKs(3) )`+ =4 3 2 11 1 1 12r r r rKt Konfigurasi elektroda dipole-dipole KonfigurasiDipolepadaprinsipnyamenggunakan4buahelektrodayaitupasangan elektrodaarus(C1-C2)yangdisebutCurrentDipoledanpasanganelektrodapotensial(P1-P2) yangdisebutPotentialDipole.PadakonfigurasiDipoleelektrodaarusdanelektrodapotensial bisa terletak tidak segaris dan tidak simetris. Penyelidikandengankonfigurasielektrodadipole-dipoledapatdilakukandengan mapping,untukmempelajarivariasiresistivitasbawahpermukaanbumisecarahorizontal,dan sounding untuk mempelajari variasi resistivitas bawah permukaan bumi secara vertikal. Mapping dilakukan dengan jarak antara dipole potensial (P1-P2) dan dipole arus (C1-C2) tetapyaknia,sepertipadaGambar2denganperkataanlain,bahwakonfigurasielektroda- elektrodamenggunakanjarak yang tetap.Pada cara sounding jarak (a) diperbesar sesuai dengan kedalaman tembus yang diinginkan.Demikianpulajarakuntukmasing-masingdipolediperbesarbilamedanlistrikpada daerahpengukuranterlalulemahuntukdideteksi.Susunanelektrodadipole-dipoleditunjukkan pada Gambar 2. Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 na C2 a C1P1aP2 r4 r2 r3 r1 Gambar 2 Susunan elektroda dipole-dipole (Loke, 1999) ApabilajarakantaradipolearusC1-C2sejauha,jarakantaradipolepotensialP1-P2 sejauhasertajarakantaradipolearusdandipolepotensial(C1-P1)sejauha,jikajarakantara dipolediperpanjangsejauhna,makaresistivitassemudanfaktorgeometriuntukkonfigurasi dipole-dipole adalah (Wahid,2004): ( )( ) a n n n K t 2 1 + + =.................................................................................... (4) ( )( )IVa n n nst 2 1 + + =.............................................................................. (5) Dengan n = 1,2,3,4. Teori batuan dan tanah longsor Batuanadalahmassadarisatuataulebihmacammineralyangmembentuksatuanterkecil darikerak bumi danmempunyai komposisi kimiadan mineral yang tetap sehinggadengan jelas dapatdipisahkansatudenganyanglain.Ataudengankatalain,batuanadalahmateripenyusun bumiyangterdiridarimineral,bahan-bahananorganikdanbahan-bahanvulkaniksehingga dengan jelas dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Berdasarkan terjadinya, batuan digolongkan atas batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf (Munir 2003).Secaraumumkomposisibatuandikerakbumiterdiridarisekitar95%batuanbekudan hanya sekitar 5 % batuan sedimen dan batuan metamorf (Bowles, 1984). Batuan yang tersingkap di permukaan bumi adalah 75 % berupa batuan sedimen. Jenis batuan yang terlihat dipermukaan bumi dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1. Jenis batuan dan jumlahnya di permukaan bumi (Bowles , 1984) Batuan Jumlah (%) Serpih52 Batuan gamping7 Batu Pasir15 Granit15 Basal3 Lain-lain8 Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 Tanahlongsorakanterjadidisuatutempatapabilamemenuhihal-halberikut(Munir, 2003): 1.Adanya lereng yang cukup curam memungkinkan volume besar tanah meluncur atau bergerak. 2.Adanyalapisanbawahpermukaanyangkedapairdanlunakyangakanmerupakan bidang luncur. 3.Terdapatcukupairdalamtanahsehinggalapisantanahyangberadatepatdiatas lapisan kedap air itu akan jatuh. Berdasarkan corak gerakannya, tanah longsor dapat digolongkan menjadi beberapa jenis: 1.Guguran/runtuhan. Suatu guguran atau runtuhan adalah jatuhnya sejumlah batuan atau bahan lain ke arah bawah dengan gerakan meluncur turun atau melenting di udara. Umumnya terjadi disepanjangjalanyangkanan-kirinyabertebingcuram.Tebingbatu/tanahyangbesardan rapuh bisa menyebabkan kerusakan besar bila runtuh atau gugur. 2.Longsoran/luncuransejumlahbesarbahan.Bilaguguranhanyameluncurkansejumlahkecil bahan dari permukaan yang lebih tinggi (hanya rontokan saja), longsoran atau luncuran besar inimelibatkan sejumlah besar bahanyang tadinyamembentuk permukaan lebih tinggi,yang tergelincir ke bawah. Ini terjadi akibat lapuk atau rapuhnya suatu bagian atau beberapa bagian dari permukaan yang lebih tinggi.3.Robohan. Sesuatu roboh apabila posisi semulayangmembuatnyaberdirimantapmengalami perubahansehinggakedudukannyagoyahdanjatuh.Dalamkasussuatutebing,keambrukan terjadiakibatgaya-gayarotasiyangmemindahkanposisibatuan.Karenaperubahanini, batuan mungkin terdorong ke posisi yang tidak stabil di puncak tebing. Keseimbangan hanya bertumpuk pada sudut tertentu yang masih berpijak. Bila terdapat pemicu yang menyebabkan titik tumpu itu berubah, maka batuan akan terdorong ke depan dan berjatuhan ke dataran di bawahnya.Robohaninitidakmemerlukanbanyakgerakandantakharusmenyebabkan guguran atau longsoran batu. 4.Persebaranlateral.Bongkah-bongkahtanahyangberukuranbesarbergerakmelintang (horizontal)denganretaknyapusatsemula.Sebaranlateralbiasanyaterjadidilereng-lereng landai, kurang dari 6 % dan umumnya menyebar sampai 3-5 meter (biasanya mencapai 30-50 meter bila kondisinya memungkinkan). Mula-mula biasanya terjadi patahan/sesar dari dalam, membentuk banyak rekahan di permukaan. 5.Aliran rombakan. Aliran tanah dan batuan yang longsor ini menyerupai cairan kental, kadang bergeraksangatcepat,danbisamenjangkaubeberapakilometer.Biasanyaterjadisetelah hujanlebat,meskipunairtidakselaludiperlukanuntukmenyebabkanaliranini.Aliran lumpur sedikitnya 50% diantaranya berupa pasir, lempung dan endapan. Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 Lokasi dan Waktu Penelitian LokasipenelitianiniadalahdiDesaTunbaunKecamatanAmarasiBaratKabupatenKupang. SecarageografisDesaTunbaunterletakdibagiantimurkotaKupangyangberjarak42km.Penentuanletak geografis lokasi penelitian terletak pada (10o15450 - 10o15520 ) LS dan (123o47737 - 123o47891 ) BT. Berada pada ketinggian 400- 413 m di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 juni 2009 sampai dengan tanggal 10 juli 2009. Prosedur Akuisisi Data Prosedur pengambilan data dilapangan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:1.Surveilokasipenelitian,dalamsurveiinidibutuhkanpetawilayah,petageologidanpeta topografiuntukmenentukanlokasipenelitianyangberpotensi,sesuaidengantujuanawal penelitian. 2.Menentukantitikpengukuran,arahbentanganelektrodadibuatsamasehinggatitik-titik ukurtetapberadapadasatugarislurus,banyaklintasanukuryangdipergunakanadalah3 lintasandenganjarakantaralintasanyakni5mdanpanjangtiaplintasan300m.Jarak antaratiapelektrodaadalah5mdanperbesaranjarak(n)antaraelektrodaarusdan elektroda potensial diperbesar secara gradual dari n = 1 hingga n = 20.3.Pengambilandatadengankonfigurasidipole-dipole,pengukurandilakukandengancara menempatkan elektroda-elektroda pengukuran berdasarkan konfigurasi dipole-dipole. Jarak antara tiap elektroda adalah 5 m dengan jarak antara elektroda potensial P1-P2 dan elektroda arus C1-C2 tetap yakni a= 5 m sedangkan jarak antara kedua elektroda (C1-P1) adalah n a = n x 10 m, dimana nilai n yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari n =1 sampai n =20. Penempatan elektroda dan perubahan jarak elektroda ditunjukan pada Gambar 2. Pengukuranuntukn=1padalintasanpertama,titiksoundingterletakpadajarak7.5mdari elektrodaC2danP2.Padapengukuranselanjutnya,elektroda-elektrodatersebutdipindahkandenganjarak antara elektroda tetap. Untuk n = 2 pada lintasan yang sama, titik-titik sounding terletak pada jarak 10 m. Demikian pengukuran dengan cara yang sama dilakukan sampai n = 20 untuk tiap lintasan. HASIL DAN PEMBAHASAN Dasar Interpretasi Data Geolistrik Sebagai dasar untuk melakukan interpretasi data geolistrik adalah tiap batuan memiliki daya hantar listrik dan nilai resistivitas. Pada batuan yang sama belum tentu memiliki nilai resistivitas yang sama, akan tetapi nilai resistivitas yang sama bisa dimiliki oleh batuan yang berbeda. Beberapa aspek yang berpengaruh terhadap nilai resisitivitas suatu bahan (Soenarto, 2005) adalah: 1.Batuansedimenyangbersifatlepasmemilikiresistivitaslebihrendahbiladibandingkandenganbatuan sedimen padu dan kompak. 2.Batuan beku dan batuan metamorf memiliki nilai resistivitas tergolong tinggi. 3.Batuanyangbasadanmengandungair,nilairesisitivitasrendah,semakinlebihrendahlagibilaairyang Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 terkandung di dalamnya terasa asin. 4.Kandunganlogamyamgberadadisekitarlokasipenelitiansangatberpengaruhterhadapnilairesisitivitas batuan. Analisis data hasil penelitian dengan cara komputasi iterasi atau yang dikenal dengan metodeinversi dengan bantuan Software Res2Dinv. Hasilnya dapat digunakan untuk interpretasi pola perlapisan batuan, dengan dikorelasikan terhadap harga-harga resistivitas batuan yang terdapat pada Tabel 2. Tabel 2. Daftar Resistivitas Beberapa Batuan dan Air (Loke, 1999) MaterialResistivity (m)Conductivity (Siemen/m) Ignous Metamorphic Rocks 5 x 103 106 103 106 6 x 102 4 x 107 102 2,5 x 108 102 2 x 108 10-6 2 x 10-4 10-6 10-3 2,5 x 10-8 1,7 x 10-3 4 x 10-9 10-2 5 x 10-9 10-2 Granite Basalt Slate Marble Quartzite Sedimentary Rocks 8 4 x 103 20 2 x 103 50 4 x 102 2,5 x 10-4 0,125 5 x 10-4 0,05 2,5 x 10-3 0,02 Sandstone Shale Limestone Soil and Waters 1 100 10 800 10 100 0,2 0,01 1 1,25 x 10-3 0,1 0,01 0,1 5 ClayAluiviumGroundwaterSeawaterIron0,01 M. Potasium chloride 0,01 M. Sodium chloride 0,01 M. Acetic acid Xylene9,074 x 10-8 0,708 0,843 6,13 6,998 x 1016 1,102 x 107 1,413 1,185 0,163 1,429 x 10-17 Hasil Penelitian Pengukuran data geolistrik konfigurasi dipole-dipole dilakukan pada VI lintasan dengan jarak titik ukur5mdenganarahlintasanpengukurantimurtenggarabaratlaut.Hasilpengukuranberupanilaibeda potensial (V), kuat arus (I) dan resistansi (R). Selanjutnya dengan persamaan (4) dan (5), maka diperoleh nilaitahananjenissemusepertiterlampirpadaLampiranI.Nilaiiniakandijadikaninputdatapada Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 softwareRes2dinvsehinggamenghasilkannilaitahananjenissebenarnyadanmelihatvisualisasidua dimensi pola perlapisan batuan. BerdasarkanhasilanalisisoutputsoftwareRes2Dinvdaridatalapangandiperolehhasilberupa polaperlapisanbatuansecaraduadimensiyangmemberiinformasinilairesistivitassebenarnyayaitu berkisarantara81,517587mdengankedalaman0.85425.2mdaripermukaantanah.Berdasarkan nilai resistivitas kemudian dibandingkan dengan Tabel 2 untuk menentukan jenis batuan yang ada di lokasi penelitian.Berdasarkannilairesistivitasdidugabatuanyangterdapatdilokasipenelitianyaitubatuan gamping,batuan pasir dan batuan marble. Pembahasan Untukmendukunghasilanalisisdaninterpretasisertaklasifikasilapisanbatuandiatasmaka dilakukan interpretasi untuk masing-masing lintasan ukur sebagai berikut : 1.Lintasan 1 NilairesistivitasyangterukurpadalintasanIyaitu,berkisarantara1187152m. Berdasarkanhasilsebarannilairesistivitastersebutdidugapadalintasaninididominasioleh batuangamping,batuanpasirdanbatuanmarble.Batuangampingmemilikiresistivitas118-382m,batuanpasirmemilikiresisitivitas383-3981mdanbatuanmarblememiliki resistivitas 3982-7152 m (Gambar 3). Gambar 3. Hasil analisis Res2div untuk lintasan 1 2.Lintasan 2 NilairesistivitasyangterukurpadalintasanIIyaitu,berkisarantara81.517587m.Berdasarkan hasil sebaran nilai resistivitas tersebut diduga pada lintasan ini didominasi oleh batuan gamping, batuan pasir dan batuanmarble.Batuangampingmemilikiresistivitas81.5-379m,batuanpasirmemilikiresisitivitas380-3788m dan batuan marble memiliki resistivitas 3789-17587 m (Gambar 4). Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 Gambar 4. Hasil analisis Res2div untuk lintasan 2 3.Lintasan 3 NilairesistivitasyangterukurpadalintasanIIIyaitu,berkisarantara1947420m. Berdasarkanhasilsebarannilairesistivitastersebutdidugapadalintasaninididominasiolehbatuan gamping, batuan pasir dan batuan marble. Batuan gamping memiliki resistivitas 194-327 m, batuan pasirmemilikiresisitivitas328-2620mdanbatuanmarblememilikiresistivitas2621-7420m (Gambar 5). Gambar 5. Hasil analisis Res2div untuk lintasan 3 BerdasarkanTabel2sebarandanlampiranIresistivitasbatuanantara81,517587m.Pada daerah penelitianmerupakanbatuan gamping, batuan pasir dan batuanmarbledengankedalaman 0.854 25.2 m dari permukaan tanah. Keberadaan dilokasi penelitian yang tampak dari hasil longsoran yang terjadi ditemukansedikitbatuanmarble,batuangampingdanbatuanpasirlebihmendominasisehingga menyebabkan longsoran tersebut.Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 BerdasarkanpetaGeologiLembarKupangAtambua-Timor(Rosidi,et,:1996),pengelompokan batuanberdasarkankandunganairdalambatuan,batuanyangtersingkapdidaerahpenelitianmerupakan formasinooledanformasibatuputihyangtersusunolehnapalpasirandanberselang-selingpasirtufaan. Secara geologi batu pasir yang mengandung material tuf yang lapuk akan menghasilkan mineral lempung. Jalansebagaijalantransportasibertumpudiataslempungmakaberatdinamislalulintasberperan memperparahkerusakanjalan.Halinibatuanlempungsensitifmenyerapairdanmudahmenjadilunak sehingga rawan terjadinya longsor. Bencana tanah longsoran dapat disebabkan karena adanya patahan di dalam bumi, tetapi setiap ada longsoranbelumtentuadapatahan,longsoranbisadisebabkanolehfaktor-faktorlainnya.Adapunfaktor-faktoryangmenyebabkanlongsordilokasipenelitianadalahadanyalerengyangcukupcuram memungkinkan volume besar tanah bergerak atau meluncur, adanya lapisan bawah permukaan yang kedap airdanlunakyangakanmerupakanbidangluncurdanterdapatcukupairdalamtanahsehinggalapisan tanah yang berada tepat di atas lapisan kedap air itu akan jatuh karena ketidak stabilan lapisan batu pasir di atas permukaan. SIMPULANDilokasipenelitianditemukanstrukturperlapisanbatuanyangterdiridaritigajenis lapisanbatuanyakni:batugamping,batupasirdanbatumarble.Dilokasipenelitianyang nampakdipermukaandidominasiolehbatupasiryangsifatnyatidakstabil,halinilahyangdi indikasikan menjadi penyebab terjadinya tanah longsor. Abdul Wahid, Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk melihat struktur perlapisan batuan daerah longsor Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011 DAFTAR RUJUKAN BowlesJ.E.&Hainin,J.K.1984.Sifat-SifatFisisdanGeoteknisTanah(Mekanika Tanah). Erlangga,Jakarta. HendrajayaL.&AriefI.,1998.GeolistrikTahananJenis.LaboratoriumFisikaBumi Jurusan Fisika FMIPA ITB,Bandung. Loke M. H., 1999. Introduction to Resistivity Surveys.Penang,Malaysia. Munir M.H., 2003.Geologi Lingkungan. Bayumedia, Jakarta. ParipurnoE.T.,2007.BerbagaiPotensiBencanaAlamdi Indonesia.http://www.bapedajabar.go.it/bapeda_design/docs/perencanaan/20070524_071620.pdf. Rosidi.TjokrosapoetrodanGasfoer.1996.PetaGeologiLembarKupang-Atambua-Timor.Teknik Geologi UGM Yogyakarta. Wahid,A.2004,PenentuanProspekMineralLogamdenganMetodeGeolistrik ResistivitasDipole-dipole,JurnalMediaSains,vol.2,no.2,Desember2004,hal 38-42, no. ISSN 1829-751X, Mandiri Wahid,A.,2007.AnalisisKeberadaanBatuanGamping(Limestone)BerdasarkanNilai Resistivitasnya,MediaExacta,JournalofScienceandEngineering,vol.8,no.2, Juli 2007, hlm. 1056-1062, ISSN: 1412-3703, Mandiri.