ABC System
-
Upload
arif-r-alan -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of ABC System
1. Pengertian Biaya
Pengertian biaya menurut Mulyadi (2005:23) adalah “dalam arti luas
biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.
Pendapat tersebut diperjelas kembali oleh Carter dan Usry (2009:30) yang
menyatakan bahwa “Biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, dan pengorbanan
untuk memperoleh manfaat”. Berdasarkan dua pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa biaya adalah objek yang dicatat, digolongkan, diringkas
dan disajikan oleh akuntansi biaya dan terdapat 4 unsur pokok dalam definisi
biaya, yaitu:
a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
b. Pengorbanan yang dilakukan adalah untuk memperoleh pendapatan atau
barang dan jasa.
c. Diukur dalam satuan uang.
d. Manfaatnya adalah untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, serta
untuk tujuan tertentu.
2. Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya mempunyai beberapa pengertian, diantaranya menurut
Bustami, Bastian, dan Nurlela (2007:2) yang mengemukakan bahwa “akuntansi
biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara
mencatat, mengukur dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan”.
Menurut Horngren, Foster, dan Datar (2006:3) “akuntansi biaya mengukur,
menganalisis, dan melaporkan informasi keuangan dan non keuangan yang
terkait dengan biaya perolehan atau penggunaan sumber daya dalam suatu
organisasi”.
Berdasarkan pernyataan tersebut kami simpulkan bahwa akuntansi biaya
menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk akuntansi keuangan maupun
manajemen dalam mengukur dan melaporkan setiap informasi yang terkait
dengan biaya perolehan atau pemanfaatan sumber daya dalam suatu organisasi.
Akuntansi biaya tidak hanya menyajikan perhitungan biaya persediaan dan
harga pokok penjualan dalam penyajian laporan laba rugi, tetapi merupakan
pelengkap dalam manajemen.
3. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional
Menurut Mulyadi (2003:149) “akuntansi tradisional adalah akuntansi biaya
yang didesain untuk perusahaan manufaktur dan yang berorientasi ke
penentuan kos produk dengan fokus biaya pada tahap produksi”, sedangkan
Erlina (2002:4) menerangkan bahwa “dalam sistem biaya tradisional, untuk
membebankan biaya ke produk digunakan penggerak aktifitas tingkat unit (unit
level drivers), karena ini merupakan faktor yang menyebabkan perubahan
biaya sebagai akibat perubahan unit yang diproduksi”. Berdasarkan kedua
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya tradisional adalah
sistem akuntansi yang menggunakan pendekatan volume based costing, dimana
biaya ditelusuri ke produk karena tiap unit produk diasumsikan mengkonsumsi
sumber daya yang digunakan. Metode konvensional dapat mengukur
penggunaan sumber daya yang dikonsumsi oleh produk secara akurat, akan
tetapi beberapa sumber daya organisasi muncul untuk aktivitas yang tidak
relevan dengan jumlah fisik unit yang diproduksi, Jadi untuk beberapa alokasi
biaya produk yang diproduksi tidak tepat karena beberapa produk tidak
mengkonsumsi sumber daya yang ada.
4. Activity Based Costing System (ABC system)
Pengertian Activity Based Costing System (ABC system) menurut Garisson
dan Noreen (2006:342) adalah “metode costing yang dirancang untuk
menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk keputusan strategik dan
keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga biaya
tetap. ABC juga digunakan sebagai elemen activity-based management, yaitu
pendekatan menejemen yang fokus pada aktivitas”. Carter (2009:528)
menerangkan bahwa Activity Based Costing System (ABC system) merupakan
“suatu sistem perhitungan biaya di mana tempat penampungan biaya overhead
yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang
mencakup satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non-
volume related factor)”. Menambahkan kedua pengertian tersebut Mulyadi
(2003:53) menjelaskan bahwa Activity Based Costing System (ABC system)
adalah “sistem informasi biaya berbasis aktivitas yang didesain untuk
memotivasi personil dalam melakukan pengurangan biaya dalam jangka
panjang melalui aktivitas”.
Berdasarkan ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Activity
Based Costing System (ABC system) adalah salah satu metode yang digunakan
dalam menghitung biaya berdasarkan aktivitas. perhitungan yang dihasilkan
akan bermanfaat bagi manajemen untuk menelusuri keterangan mengenai
aktvitas apa saja yang diperlukan dan yang tidak diperlukan perusahaan dalam
proses produksi.
5. Kelebiihan dan KekuranganABC System
a. Kelebihan ABC
1. ABC menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informative,
yang menuju pada pengukuran kemampuan perolehan laba atas produk
yang lebih akurat dan keputusan-keputusan strategis yang
diinformasikan dengan lebih baik mengenai harga jual, lini produk,
pasar pelanggan dan pengeluaran modal.
2. ABC memberikan pengukuran yang lebih akurat atas biaya-biaya
pemacu aktivitas, yang membantu manajer memperbaiki produk dan
proses menilai dengan membuat keputusan desain produk yang lebih
baik, pengendalian biaya yang lebih baik dan membantu mempertinggi
berbagai nilai objek
3. ABC membantu manajer lebih mudah mengakses informasi tentang
biaya-biaya yang relevan dalam membuat keputusan bisnis.
b. Kelemahan ABC
1. Sekalipun data aktivitas tersedia, banyak biaya-biaya mungkin perlu
dialokasikan dan produk-produk yang didasarkan pada ukuran volume
berubah-ubah karena secara praktis tidak dapat ditemukan suatu
aktivitaskhusus yang menyebabkan timbulnya biaya-biaya tidak
menjadi mudah
2. Banyak biaya produk-produk khusus yang dihilangkan dari analisis.
Aktivitas-aktivitas tersebut menyebabkan biaya-biaya seperti
pemasaran, periklanan, riset dan pengembangan, teknik produk dan
klaim jaminan.
3. System ABC sangat mahal untuk dikembangkan dan diterapkan. Hal ini
juga sangat memakan waktu. Seperti kebanyakan manajemen inovasi
atau sisetm akuntansi, seringkali memerlukan lebih dari setahun untuk
mengembangkandan melaksanakan ABC dengan berhasil.
6. Komponen Dasar Activity Based Costing System (ABC System)
Komponen dasar yang digunakan dalam Activity Based Costing System
(ABC system) adalah sebagai berikut :
a. Aktivitas (activity)
Merupakan pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi yaitu
tindakan,gerakan atau rangkaian pekerjaan. Kumpulan tindakan yang dilakukan
dalam organisasi yang berguna untuk tujuan penentuan biaya berdasarkan
aktivitas.
b. Cost Pool
merupakan pengelompokan dari semua elemen biaya yang berkaitan dengansuatu
aktivitas
c. Cost Driver
Merupakan factor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas
d. Objek Biaya (Cost Object)
Merupakan jumlah yang dibayarkan untuk sumber daya yang dikonsumsi oleh
aktivitas dan terkandung di dalam cost pool.
e. Resource driver
Merupakan unsur ekonomis yang dibebankan atau digunakan untuk melakukan
aktivitas.
7. Tingkatan Biaya dan Pemicu
Cost driver atau pemicu biaya digunakan untuk membebankan biaya
aktivitas kepada output yang secara stuktural berbeda dengan yang digunakan
dalam system biaya konvensional. Sistem konvensional cost driver hanya
dilihat pada tingkat unit. Activity Based Costing System (ABC system) terdapat
beberapa cost driver, yaitu :
a. Unit level cost
Menurut Carter dan Usry (2009:529) Biaya tingkat unit (unit level cost) adalah
“biaya yang pasti akan meningkat ketika satu unit diproduksi. Biaya ini adalah
satu-satunya biaya yang selalu dapat dengan akurat dibebankan secara
proporsional terhadap volume. Contoh-contoh dari biaya tingkat unit mencakup
biaya listrik, biaya pemasaran, dan biaya petugas inspeksi”.
b. Batch level cost
Menurut Carter dan Usry (2009:530) biaya tingkat batch (batch level cost)
adalah “biaya yang disebabkan oleh jumlah batch yang diproduksi dan dijual.
Contoh dari biaya batch mencakup biaya persiapan dan sebagian besar dari
biaya penanganan bahan baku”.
c. Product level cost
Menurut Carter dan Usry (2009:531) biaya tingkat produk atau (product level
cost) adalah “ biaya yang terjadi untuk mendukung sejumlah produk berbeda
yang dihasilkan. Biaya tersebut tidak harus dipengaruhi oleh produksi dan
penjualan dari satu batch atau satu unit lebih banyak. Beberapa contoh dari
biaya tingkat produk adalah biaya desain produk, biaya pengembangan produk,
biaya pembuatan prototipe”.
d. Plant level cost
Menurut Carter dan Usry (2009:531) biaya tingkat pabrik (plant level cost)
adalah “biaya untuk memelihara kapasitas dilokasi produksi. Contoh dari biaya
tingkat pabrik mencakup sewa, penyusutan, pajak properti, dan asuransi untuk
bangunan pabrik”.
8. Perbedaan antara Activity Based Costing System (ABC System) dengan
Sistem Biaya Tradisional
Activity Based Costing system (ABC system) mengalokasikan biaya menurut
aktivitasnya. Pengalokasian biaya overhead pabrik dibebankan ke cost pool
atau pusat aktivitas dan proses pembebanan biaya terdiri dari tiga tahap.
Pertama biaya ditelusuri ke driver sumber daya yang sifatnya sama atau serupa
kemudian dibebankan ke cost pool atau yang biasa disebut pusat aktivitas.
Kedua tarif overhead pabrik dihitung untuk setiap aktivitas berdasarkan driver
aktivitasnya. Tahap yang ketiga yaitu biaya overhead pabrik dibebankan ke
setiap produk dengan cara mengalikan tarif overhead pabrik dengan kuantitas
driver aktivitas yang digunakan untuk proses produksi. Proses kedua dan ketiga
inilah yang menjadi perbedaan utama antara sistem ABC dengan sistem
perhitungan secara tradisional.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan
yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah :
2. Saran
A. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi
Revisi IV. Jakarta : Rineka Cipta.
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2007. Akuntansi Biaya : Teori & Aplikasi. Edisi
Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Carter, William K dan Usry, Milton F. 2009. Akuntansi Biaya. Diterjemahkan oleh
Krista. Buku 1. Edisi Ketiga Belas. Jakarta: Salemba Empat.
Efferin, Sujoko., Darmadji, S.H., dan Tan, Yuliawati. 2004. Metode Penelitian
untuk Akuntansi : Sebuah Pendekatan Praktis. Malang : Bayumedia.
Erlina. 2002. Fungsi dan Pengertian Akuntansi Biaya. Digitized by USU digital
Library. Diakses 25 April 2012.
Horngren. Charles T., Foster, George, dan Datar, Srikant M.. 2006. Akuntansi
Biaya : Deengan Penekanan Manajerial. Jilid 1. Edisi Kedua Belas.
Diterjemahkan oleh P. A. Lestari. Jakarta : Erlangga.
Mulyadi. 2003. Activity – Based Cost System : Sistem Informasi Biaya untuk
Pengurangan Biaya. Edisi Keenam. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
___. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi kelima. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. 2003. Metodologi Penelitian : Memberi Bekal
Teoritis pada Mahasiswa Tentang Metodologi Penelitian Serta Diharapkan
Dapat Melaksanakan Penelitian dengan langkah-langkah yang Benar. Jakarta :
Bumi Aksara.
Garrison, Ray H dan Norren, Eric W. 2006. Akuntansi Manajerial. Diterjemahkan
oleh A. Totok Budisantoso. Jakarta : Salemba Empat.