ABC System

11
1. Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Mulyadi (2005:23) adalah “dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”. Pendapat tersebut diperjelas kembali oleh Carter dan Usry (2009:30) yang menyatakan bahwa “Biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, dan pengorbanan untuk memperoleh manfaat”. Berdasarkan dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa biaya adalah objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan oleh akuntansi biaya dan terdapat 4 unsur pokok dalam definisi biaya, yaitu: a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi. b. Pengorbanan yang dilakukan adalah untuk memperoleh pendapatan atau barang dan jasa. c. Diukur dalam satuan uang. d. Manfaatnya adalah untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, serta untuk tujuan tertentu. 2. Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mempunyai beberapa pengertian, diantaranya menurut Bustami, Bastian, dan Nurlela (2007:2) yang mengemukakan bahwa “akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari

description

pembahasan abc system

Transcript of ABC System

Page 1: ABC System

1. Pengertian Biaya

Pengertian biaya menurut Mulyadi (2005:23) adalah “dalam arti luas

biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang,

yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

Pendapat tersebut diperjelas kembali oleh Carter dan Usry (2009:30) yang

menyatakan bahwa “Biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, dan pengorbanan

untuk memperoleh manfaat”. Berdasarkan dua pengertian tersebut, dapat

disimpulkan bahwa biaya adalah objek yang dicatat, digolongkan, diringkas

dan disajikan oleh akuntansi biaya dan terdapat 4 unsur pokok dalam definisi

biaya, yaitu:

a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.

b. Pengorbanan yang dilakukan adalah untuk memperoleh pendapatan atau

barang dan jasa.

c. Diukur dalam satuan uang.

d. Manfaatnya adalah untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, serta

untuk tujuan tertentu.

2. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya mempunyai beberapa pengertian, diantaranya menurut

Bustami, Bastian, dan Nurlela (2007:2) yang mengemukakan bahwa “akuntansi

biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara

mencatat, mengukur dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan”.

Menurut Horngren, Foster, dan Datar (2006:3) “akuntansi biaya mengukur,

menganalisis, dan melaporkan informasi keuangan dan non keuangan yang

terkait dengan biaya perolehan atau penggunaan sumber daya dalam suatu

organisasi”.

Berdasarkan pernyataan tersebut kami simpulkan bahwa akuntansi biaya

menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk akuntansi keuangan maupun

manajemen dalam mengukur dan melaporkan setiap informasi yang terkait

dengan biaya perolehan atau pemanfaatan sumber daya dalam suatu organisasi.

Akuntansi biaya tidak hanya menyajikan perhitungan biaya persediaan dan

Page 2: ABC System

harga pokok penjualan dalam penyajian laporan laba rugi, tetapi merupakan

pelengkap dalam manajemen.

3. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

Menurut Mulyadi (2003:149) “akuntansi tradisional adalah akuntansi biaya

yang didesain untuk perusahaan manufaktur dan yang berorientasi ke

penentuan kos produk dengan fokus biaya pada tahap produksi”, sedangkan

Erlina (2002:4) menerangkan bahwa “dalam sistem biaya tradisional, untuk

membebankan biaya ke produk digunakan penggerak aktifitas tingkat unit (unit

level drivers), karena ini merupakan faktor yang menyebabkan perubahan

biaya sebagai akibat perubahan unit yang diproduksi”. Berdasarkan kedua

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya tradisional adalah

sistem akuntansi yang menggunakan pendekatan volume based costing, dimana

biaya ditelusuri ke produk karena tiap unit produk diasumsikan mengkonsumsi

sumber daya yang digunakan. Metode konvensional dapat mengukur

penggunaan sumber daya yang dikonsumsi oleh produk secara akurat, akan

tetapi beberapa sumber daya organisasi muncul untuk aktivitas yang tidak

relevan dengan jumlah fisik unit yang diproduksi, Jadi untuk beberapa alokasi

biaya produk yang diproduksi tidak tepat karena beberapa produk tidak

mengkonsumsi sumber daya yang ada.

4. Activity Based Costing System (ABC system)

Pengertian Activity Based Costing System (ABC system) menurut Garisson

dan Noreen (2006:342) adalah “metode costing yang dirancang untuk

menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk keputusan strategik dan

keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga biaya

tetap. ABC juga digunakan sebagai elemen activity-based management, yaitu

pendekatan menejemen yang fokus pada aktivitas”. Carter (2009:528)

menerangkan bahwa Activity Based Costing System (ABC system) merupakan

“suatu sistem perhitungan biaya di mana tempat penampungan biaya overhead

yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang

Page 3: ABC System

mencakup satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non-

volume related factor)”. Menambahkan kedua pengertian tersebut Mulyadi

(2003:53) menjelaskan bahwa Activity Based Costing System (ABC system)

adalah “sistem informasi biaya berbasis aktivitas yang didesain untuk

memotivasi personil dalam melakukan pengurangan biaya dalam jangka

panjang melalui aktivitas”.

Berdasarkan ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Activity

Based Costing System (ABC system) adalah salah satu metode yang digunakan

dalam menghitung biaya berdasarkan aktivitas. perhitungan yang dihasilkan

akan bermanfaat bagi manajemen untuk menelusuri keterangan mengenai

aktvitas apa saja yang diperlukan dan yang tidak diperlukan perusahaan dalam

proses produksi.

5. Kelebiihan dan KekuranganABC System

a. Kelebihan ABC

1. ABC menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informative,

yang menuju pada pengukuran kemampuan perolehan laba atas produk

yang lebih akurat dan keputusan-keputusan strategis yang

diinformasikan dengan lebih baik mengenai harga jual, lini produk,

pasar pelanggan dan pengeluaran modal.

2. ABC memberikan pengukuran yang lebih akurat atas biaya-biaya

pemacu aktivitas, yang membantu manajer memperbaiki produk dan

proses menilai dengan membuat keputusan desain produk yang lebih

baik, pengendalian biaya yang lebih baik dan membantu mempertinggi

berbagai nilai objek

3. ABC membantu manajer lebih mudah mengakses informasi tentang

biaya-biaya yang relevan dalam membuat keputusan bisnis.

Page 4: ABC System

b. Kelemahan ABC

1. Sekalipun data aktivitas tersedia, banyak biaya-biaya mungkin perlu

dialokasikan dan produk-produk yang didasarkan pada ukuran volume

berubah-ubah karena secara praktis tidak dapat ditemukan suatu

aktivitaskhusus yang menyebabkan timbulnya biaya-biaya tidak

menjadi mudah

2. Banyak biaya produk-produk khusus yang dihilangkan dari analisis.

Aktivitas-aktivitas tersebut menyebabkan biaya-biaya seperti

pemasaran, periklanan, riset dan pengembangan, teknik produk dan

klaim jaminan.

3. System ABC sangat mahal untuk dikembangkan dan diterapkan. Hal ini

juga sangat memakan waktu. Seperti kebanyakan manajemen inovasi

atau sisetm akuntansi, seringkali memerlukan lebih dari setahun untuk

mengembangkandan melaksanakan ABC dengan berhasil.

6. Komponen Dasar Activity Based Costing System (ABC System)

Komponen dasar yang digunakan dalam Activity Based Costing System

(ABC system) adalah sebagai berikut :

a. Aktivitas (activity)

Merupakan pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi yaitu

tindakan,gerakan atau rangkaian pekerjaan. Kumpulan tindakan yang dilakukan

dalam organisasi yang berguna untuk tujuan penentuan biaya berdasarkan

aktivitas.

b. Cost Pool

merupakan pengelompokan dari semua elemen biaya yang berkaitan dengansuatu

aktivitas

c. Cost Driver

Merupakan factor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas

d. Objek Biaya (Cost Object)

Merupakan jumlah yang dibayarkan untuk sumber daya yang dikonsumsi oleh

aktivitas dan terkandung di dalam cost pool.

Page 5: ABC System

e. Resource driver

Merupakan unsur ekonomis yang dibebankan atau digunakan untuk melakukan

aktivitas.

7. Tingkatan Biaya dan Pemicu

Cost driver atau pemicu biaya digunakan untuk membebankan biaya

aktivitas kepada output yang secara stuktural berbeda dengan yang digunakan

dalam system biaya konvensional. Sistem konvensional cost driver hanya

dilihat pada tingkat unit. Activity Based Costing System (ABC system) terdapat

beberapa cost driver, yaitu :

a. Unit level cost

Menurut Carter dan Usry (2009:529) Biaya tingkat unit (unit level cost) adalah

“biaya yang pasti akan meningkat ketika satu unit diproduksi. Biaya ini adalah

satu-satunya biaya yang selalu dapat dengan akurat dibebankan secara

proporsional terhadap volume. Contoh-contoh dari biaya tingkat unit mencakup

biaya listrik, biaya pemasaran, dan biaya petugas inspeksi”.

b. Batch level cost

Menurut Carter dan Usry (2009:530) biaya tingkat batch (batch level cost)

adalah “biaya yang disebabkan oleh jumlah batch yang diproduksi dan dijual.

Contoh dari biaya batch mencakup biaya persiapan dan sebagian besar dari

biaya penanganan bahan baku”.

c. Product level cost

Menurut Carter dan Usry (2009:531) biaya tingkat produk atau (product level

cost) adalah “ biaya yang terjadi untuk mendukung sejumlah produk berbeda

yang dihasilkan. Biaya tersebut tidak harus dipengaruhi oleh produksi dan

penjualan dari satu batch atau satu unit lebih banyak. Beberapa contoh dari

biaya tingkat produk adalah biaya desain produk, biaya pengembangan produk,

biaya pembuatan prototipe”.

d. Plant level cost

Menurut Carter dan Usry (2009:531) biaya tingkat pabrik (plant level cost)

adalah “biaya untuk memelihara kapasitas dilokasi produksi. Contoh dari biaya

Page 6: ABC System

tingkat pabrik mencakup sewa, penyusutan, pajak properti, dan asuransi untuk

bangunan pabrik”.

8. Perbedaan antara Activity Based Costing System (ABC System) dengan

Sistem Biaya Tradisional

Activity Based Costing system (ABC system) mengalokasikan biaya menurut

aktivitasnya. Pengalokasian biaya overhead pabrik dibebankan ke cost pool

atau pusat aktivitas dan proses pembebanan biaya terdiri dari tiga tahap.

Pertama biaya ditelusuri ke driver sumber daya yang sifatnya sama atau serupa

kemudian dibebankan ke cost pool atau yang biasa disebut pusat aktivitas.

Kedua tarif overhead pabrik dihitung untuk setiap aktivitas berdasarkan driver

aktivitasnya. Tahap yang ketiga yaitu biaya overhead pabrik dibebankan ke

setiap produk dengan cara mengalikan tarif overhead pabrik dengan kuantitas

driver aktivitas yang digunakan untuk proses produksi. Proses kedua dan ketiga

inilah yang menjadi perbedaan utama antara sistem ABC dengan sistem

perhitungan secara tradisional.

Page 7: ABC System

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan

yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah :

2. Saran

A. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi

Revisi IV. Jakarta : Rineka Cipta.

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2007. Akuntansi Biaya : Teori & Aplikasi. Edisi

Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Carter, William K dan Usry, Milton F. 2009. Akuntansi Biaya. Diterjemahkan oleh

Krista. Buku 1. Edisi Ketiga Belas. Jakarta: Salemba Empat.

Efferin, Sujoko., Darmadji, S.H., dan Tan, Yuliawati. 2004. Metode Penelitian

untuk Akuntansi : Sebuah Pendekatan Praktis. Malang : Bayumedia.

Erlina. 2002. Fungsi dan Pengertian Akuntansi Biaya. Digitized by USU digital

Library. Diakses 25 April 2012.

Horngren. Charles T., Foster, George, dan Datar, Srikant M.. 2006. Akuntansi

Biaya : Deengan Penekanan Manajerial. Jilid 1. Edisi Kedua Belas.

Diterjemahkan oleh P. A. Lestari. Jakarta : Erlangga.

Mulyadi. 2003. Activity – Based Cost System : Sistem Informasi Biaya untuk

Pengurangan Biaya. Edisi Keenam. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

___. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi kelima. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. 2003. Metodologi Penelitian : Memberi Bekal

Teoritis pada Mahasiswa Tentang Metodologi Penelitian Serta Diharapkan

Dapat Melaksanakan Penelitian dengan langkah-langkah yang Benar. Jakarta :

Bumi Aksara.

Garrison, Ray H dan Norren, Eric W. 2006. Akuntansi Manajerial. Diterjemahkan

oleh A. Totok Budisantoso. Jakarta : Salemba Empat.

Page 8: ABC System