AAN SEJARAH

download AAN SEJARAH

of 21

Transcript of AAN SEJARAH

Makalah SejarahPerkembangan teknologi masyarakat pada bidang ekonomi, sosial, budaya, dan Reformasi pada Masa Orde BaruD I S U S U N OLEH AAN DARMAWAN XII IPA A SMA NEGERI 2 SENGKANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan karunianya Makalah Sejarah ini dapat terselesaiksn. Dalam Makalah ini dimaksudkan agar siswa siswi mengetahui tentang Perkembangan Politik Ekonomi serta perubahan masyarakat pada masa reformasi dan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi di Indonesia. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini. Kami meminta maaf karena makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun akan kami terima dengan hati terbuka agar kita dapat menyelesaikan makalah sejarah dengan sebaik-baiknya.Kami mengucapkan banyak terima kasih. Sengkang, 10 Agustus 2011

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.... Daftar Isi..A.

BAB I

PENDAHULUAN

..... a. Latar belakang b. Rumusan Masalah ..B.

BAB II

PEMBAHASAN

a. Dampak Revolusi Hijau dan Industrialiasi terhadap perubahan teknologi dan lingkungan di masa Orde Baru b. Respon masyarakat Indinesia terhadap perubahan dunia ke arah globalisasi di bidang teknologi ... c. Perkembangam politik pemerintahan setelah 21 Mei 1998 d. Kondisi social dan ekonomi masyrakat pada masa reformasi 1. Kondisi social ... 2. Kondisi ekonomi ...C.

BAB III

PENUTUP. a. Kesimpulan .

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Bangsa Indonesia bertekad untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai Sarana un tuk meningkatkan dan teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat Indonesia. Usaha untuk meningkatkan kualitas iptek di Indonesia tersebut dilakukan dengan alih teknologi di segala bidang dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui bidang pedidikan. Pengembangan bidang iptek yang diupayakan bangsa Indonesia membuktikan bahwa Indonesia mampu sejajar engan bangsa-bangsa maju lainnya didunia dalam menguasai iptek. Setelah bergulirnya gerakan reformasi, terjadi perubahan mendasar dalam bidang politik,ekonomi,social, dan budaya d Indonesia. Dengan tekad untuk menegakkan demokrasi dan kedaulatan rakyat, pemerintah dan rakyat melakukan berbagai langkah untuk memperbaiki kondisi bangsa Indonesia yang mengalami keterpurukan di segala bidang. Meskipun erat, perjuangan

gerakan reformasi telah meletakkan dasar menuju Indonesia yang lebih demokratis,adil, sejahtera, dan martabat. B. Rumusan Masalah a.Menjelaskan dampak revousi hijau dan industrialisasi terhadap perubahan teknologi dan lingkungan diberbagai daerah pada masa Orde Baru. b.Menjelaskan respon masyarakat Indonesia terhadap perubahan globalisasi disbanding teknologi c.Menjelaskan perkembangan politik pemerintah setelah 21 Mei 1998. d.Menjelaskan kondisi social dan ekonomi masyarakat diberbagi daerah sejak Reformasi .

C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui dampak revolusi hijau dan idustrialisasi terhadap perubahan dan teknologi.

2.Untuk mengetahui respon masyarakat Indonesia terhadap peubahan globalisasi dibanding teknologi. 3.Untuk mengetahui perkembangan politik pemerintah setelah 21 Mei 1998. 4.Untuk mengetahui kondisi social dan ekonomi masyarakat diberbagai daerah sejak Refomasi.

BAB II PEMBAHASAN

A. DAMPAK REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI TERHADAP PERUBAHAN TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN DI BERBAGAI DAERAH PADA MASA ORDE BARU Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sektor pertanian di Indonesia tidak lepas dari perkembangan sektor industry prtanian itu sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian di dunia ditandai dengan munculnya Revolusi Hijau. Istilah revolusi dalam pertanian sebetulnya muncul pada maa transisi dari kebiasaan abad pertengahan ke kebiasaan abad modern. Munculnya beberapa teknik pertanian pada abad ke-17 dan aba ke-18 dapat dilacak dari jenis tanaman baru dan beberapa perubahan ekonomi. Pada masa sekarang ini di Negara yang maju dan sedang berkembang terjadi perbedaan makin besar dan taraf hidup masyarakatnya. Hal ini diebabkan perbedaan antara efisiensi teknolgi petanian an kenaikan jumlah penduduk. Perubahan-perubahan di bidang pertanian sebenarnya telah bekali-kali terjadi dalam sejarah kehidupan manusia yang biada dikenal dengan istilah Revolusi. Perubahan dalam bidang pertanian,perubahan rotasi tanaman,dan perubahan system pengairan. Usaha ini ada yang cepat dan lambat. Usaha yang cepat ini disebutlah Revolusi,yaitu perubahan secara cepat menyangkut masalah pembaharuan teknologi pertanian dan peningkatan produksi petanian,baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Revolusi hijau merupakan bagian dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam system pertanian pada abad sekarang ini. Lahirlah revolusi hijau melalui proses panjang dan akhirnya meluas di wilayah Asia dan Afrika. Revousi hijau mulai mendapat perhatian setelah Thomas Robert Malthus (1766-1834) mulai melakukan penelitian dan memaparkan hasinya. Maltus menyatakan bahwa kemiskinan adaah masalah yang tidak bisa dihindari oleh manusia. Kemiskinan terjadi karena pertumbuhan penduduk dan produksi

pangan yang tidak seimbang. Pertumbuhan penduduk lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan hasil pertanian (pangan). Malthus berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti Deret ukur,sedangkan hasil pertanian mengikuti deret hitung. Hasil penelitian Malthus itu menimbulkan kegemparan di Eropa. Akibatnya, muncul berbagai gerakan pengendalian pertumbuhan penduduk dan usaha penelitian pencarian bibit unggul dalam bidang prtanian. Revolusi Hijau adalah proses keberhasilan para teknolog pertanian daam melakukan persilangan (breeding) antarjenis tanaman tertentu sehingga menghasilkan jenis tanaman unggul untuk meningkatkan produksi bahan pangan. Jenis tanaman unggul itu mempunyai cirri brmur pendek, memberikan hasil produksi berlipat ganda (dibandingkan dengan jenis tradisional), dan mudah beradaptasi dalam lingkungan apa pun, asal memenuhi syara berikt. a.tersedia cukup air. b.pemupukan teratur c.tersedia bahan kimia pemberantas hama dan penyakit. d.tersedia bahan kimia pemberantas rerumputan pengganggu. Revolusi hijau dapat memberikan keuntungan bagi kehidupan umat mansia, tetapi juga memberikan dampak negative bagi kehidupan umat manusia.1.

Keuntungan Revolusi Hijau bagi umat manusia, antara lain sebagai

berikut.a.

Revolusi Hijau menyebakan munculnya tanaman jenis unggul bermur pendek sehingga intensita penanaman pertahun menjadi bertambah (dari satu kali menjadi dua kali atau lima kali perdua tahun). Akibatnya, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak. Demikian juga keharusan pemupukan , pemberantasan hama penyakit akan menambah kebutuhan tenaga kerja

b.

Revolusi hijau dapat meningkatkan pendapatan petani. Dengan paket teknologi , biaya produksi memang bertambah. Namn tingkat produksi yang dihasilkannya akan memberikan sisa keuntungan jauh lebih besar daripada usaha prtanian tradisional.

c.

Revolusi hijau dapat merangsang kesadaran peteani dan masyarakat pada umumnya akan pentingnya teknologi. Dalam hal ini, terkandung pandangan atau harapan bahwa dengan masuknya petani kedalam arus utama kehidupan ekonomi, petani dan masyarakat pada umumnya akan menjadi sejahtera.

d.

Revolusi hijau merangsang dinamika ekonomi masyarakat karena dengan hasi melimpah akan melahirkan pertumbuhan ekonomi yanh meningkat pula dimasyarakat. Hal ini sudah terjadi dibeberapa Negara, misalnya di Indonesia.

Dampak Positif Revolusi Hijau : 1. Memberikan lapangan kerja bagi para petani maupun buruh pertanian. 2. Daerah yang tadinya hanya dapat memproduksi secara terbatas dan hanya untuk memenuhi kebutuhan minimal masyarakatnya dapat menikmati hasil yang lebih baik karena revolusi hijau. 3.Kekurangan bahan pangan dapat teratasi. 4.Sektor pertanian mampu menjadi pilar penyangga perekonomian Indonesia terutama terlihat ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi sehingga orang beralih usaha ke sektor agrobisnis. Dampak Negatif Revolusi Hijau : 5.Muncullah komersialisasi produksi pertanian 6.Muncul sikap individualis dalam hal penguasaan tanah 7.Terjadi perubahan struktur sosial di pedesaan dan pola hubungan antarlapisan petani di desa dimana hubungan antar lapisan terpisah dan

menjadi satuan sosial yang berlawanan kepentingan. 8.Memudarnya sistem kekerabatan dalam masyarakat yang awalnya menjadi pengikat hubungan antar lapisan. 9.Muncul kesenjangan ekonomi karena pengalihan hak milik atas tanah melalui jual beli. 10.Harga tanah yang tinggi tidak terjangkau oleh kemampuan ekonomi petani lapisan bawah sehingga petani kaya mempunyai peluang sangat besar untuk menambah luas tanah. 11.menyebabkan tingkat pendapatanpun akan berbeda. 12.Muncul kesenjangan yang terlihat dari perbedaan gaya bangunan maupun gaya berpakaian penduduk yang menjadi lambang identitas suatu lapisan sosial. 13.Mulai ada upaya para petani untuk beralih pekerjaan ke jenis yang lain seiring perkembagan teknologi. Dampak negative munculnya Revolusi hijau bagi para petani Indonesia, antara ain sebagai berikut. a. System bagi hasil mengalami perubahan. System panen secara bersamasama paa masa sebelumnya mulai digeser oeh system upah. Pembeli memborong seluruh hasi dan biasanya menggunakan sedikit tenaga kerja.akibatnya kesempatan kerja dipedesaan menjadi berkurang. b. Pengaruh ekonomi uang didalam berbagai hubungan social di daerah pedesaanmakin kuat.c.

Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama juga berdampak pada tingginya biaya produksi yang harus ditanggung petani.

d. Peningkatan produksi pangan tidak diikuti oleh pendapatan petani secara keseluruhan karena penggunaan teknologi modern hanya dirasakan oleh petani kaya.

B. RESPON MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP PERUBAHAN GLOBLISASI DIBANDING TEKNOLOGI Rupiah yang berkelanjutan dapat menjurus ke arah krisis ekonomi yang selama rdi kawasan ini dan di dunia pada umumnya masih terjadi gejolakgejolak, baik rintah, selain juga respons masyarakat terhadap berbagai kebijaksanaan tersebut. .indonesia, dan lainnya. pengembangan teknologi ini dapat dilaksanakan akan menghadapi berbagai tantangan besar yang perlu di respons dengan bijaksana. globalisasi ekonomi dan revolusi teknologi informasi adalah dua negatif yang amat besar pada dunia perguruan tinggi kita baik dalam dapat tetap memainkan peranan pentingnya dalam masyarakat indonesia. perubahan yang terpenting perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan arus globalisasi telah . dan arah suatu kelompok sosial, masyarakat, bangsa, dan dunia. pengaruhnya terhadap masyarakat di indonesia dan dunia dari waktu ke waktu. . mengidentifikasi respon masyarakat di berbagai daerah terhadap perubahan pasar dunia oleh k rahmatika 2010globalisasi yang diikuti dengan kemajuan teknologi telah menyentuh hampir semua dalam konteks indonesia, masyarakat konsumen indonesia mutakhir tumbuh lama berkembang menjurus ke arah hedonisme dimana kesenangan pribadi tanggapan penciptanya (pengarang) terhadap dunia dan merupakan ekspresi kehidupan oleh l trijono - dinyatakan dengan 2 - artikel terkait pengaruh globalisasi terhadap perubahan budaya-budaya lokal di indonesia yang tidak hanya masyarakat indonesia, tetapi juga masyarakat dunia dewasa ini. pemba- kal dan bagaimana pluralitas respon budaya lokal terhadap globalisasi budaya moderni- pusaran yang tidak menentu arah dan per- kembangannya. oleh r agusyanto - artikel terkaitperubahan sosial-budaya masyarakat dunia di era globalisasi; kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pula masyarakat 'tribal' saat ini tentunya berbeda dengan reaksi/respons

terhadap perubahan dari luar. proses perubahan ke arah keteraturan karena pada dasarnya semua kehidupan untuk menghadapi perubahan masyarakat yang berlangsung cepat, anda menyediakan basis untuk mengambil berbagai keputusan berkaitan dengan arah untuk mengetahui perkembangunan teknologi informasi di dunia pada dialami oleh masyarakat indonesia. dengan harapan, masyarkat indonesia bisa oleh al belakang - artikel terkaitpemerintah dan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan . semua pihak menyadari akan perubahan dunia yang begitu cepat. kondisi ini arah perkembangan demokrasi di indonesia pada era reformasi ini. pada pasar dunia. istilah globalisasi di sini cenderung untuk konvergensi persatuan.

1. Faktor Penyebab Munculnya Reformasi Banyak hal yang mendorong timbulnya reformasi pada masa pemerintahan Orde Baru, terutama terletak pada ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum. Tekad Orde Baru pada awal kemunculannya pada tahun 1966 adalah akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Setelah Orde Baru memegang tumpuk kekuasaan dalam mengendalikan pemerintahan, muncul suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan kekuasaannya atau status quo. Hal ini menimbulkan akses-akses nagatif, yaitu semakin jauh dari tekad awal Orde Baru tersebut. Akhirnya penyelewengan dan penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketent uanyang terdapat pada UUD 1945, ba nyak dilakukan oleh pemerintah Orde Baru. 2. Krisis Politik Demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya akan menimbulkan permasalahan politik. Ada kesan kedaulatan rakyat berada di tangan sekelompok tertentu, bahkan lebih banyak di pegang oleh para

penguasa. Dalam UUD 1945 Pasal 2 telah disebutkan bahwa Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR. Pada dasarnya secara de jore (secara hukum) kedaulatan rakyat tersebut dilakukan oleh MPR sebagai wakil-wakil dari rakyat, tetapi secara de facto (dalam kenyataannya) anggota MPR sudah diatur dan direkayasa, sehingga sebagian besar anggota MPR itu diangkat berdasarkan ikatan kekeluargaan (nepotisme). Keadaan seperti ini mengakibatkan munculnya rasa tidak percaya kepada institusi pemerintah, DPR, dan MPR. Ketidak percayaan itulah yang menimbulkan munculnya gerakan reformasi. Gerakan reformasi menuntut untuk dilakukan reformasi total di segala bidang, termasuk keanggotaan DPR dam MPR yang dipandang sarat dengan nuansa KKN.

A.

PERKEMBANGAN POLITIK SETELAH 21 MEI 1998 1. Pengangkatan Habibie menjadi presiden Republik Indonesia Setelah BJ. Habibie dilantik menjadi presiden RI pada tanggal 21 Mei 1998.

Tugas Habibie menjadi presiden untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997. Habibie yang menjabat sebagai presiden menghadapi keberadaan Indonesia yang serba parah, baik dari segi ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Langkahlangkah yang dilakukan oleh Habibie adalah berusaha untuk dapat mengatasi krisis ekonomi dan politik. Untuk menjalankan pemerintahan, Presiden Habibie tidak mungkin dapat melaksanakan sendiri tanpa dibantu oleh mentri-mentri dari kabinetnya. Pada tanggal 22 mei 1998, Presiden RI yang ke tiga BJ. Habibie membentuk kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang mentri dan para mentri itu diambil dari unsur-unsur militer (ABRI), glokar, PPP dan PDI.

Dalam bidang ekonomi Habibie berusaha keras untuk melakukan perbaikan. Ada beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintahn Habibie untuk memperbaiki perekonomian Indonesia antaranya: a) Merakapulasi perbankan b) Merekonstruksi perekonomian Indonesia c) Melikuidasi beberapa bank bermasalah d) Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika serikat hingga dibawah Rp 10.000,00 e) Mengemplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkanoleh IMF. Selain itu, masa reformasi juga membawa perkembangan politik di Indonesia, sebagai berikut: a) Adanya demokratisasi politik b) Pemerintah tidak lagi bertindak sewenang-wenang c) Berkurangnya dominasi militer dalam pemerintahan d) Munculnya parpol-parpol baru Presiden Habibie sebagai pembukaan sejarah perjalanan bangsa pada era reformasi mengupayakan pelaksanaan politik Indonesiadalam kondisi yang transparan serts melaksanakan perencanaan pemilihan umum yang langsung,umum, bebas, rahasia jujur dan adil. Pemilihan umumyang akan diselenggarakan dibawah pemerintah Presiden Habibie merupakan pemilihanumum yang telah bersifat demokratis. Habibie yang membebaskan beberapa narapidana politik yang di tahan pada zaman pemerintahan

Soeharto.Kemudian presiden Habibie yang mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh Independent. 2. Kebebasan Menyampaikan Pendapat Pada masa pemerintah Habibie orang besar mengemukan pendapatnya di muka umum. Presiden Habibie memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat, baik dalam bentuk rapat-rapat umum maupun unjuk rasa atau demokras. Namun khusus demonstrasi setiap orgnisasi/lembaga yang ingin melakukan demonstrasi hendaknya mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan menentukan tempat untuk melakukan demonstrasitersebut. Hal ini dilakukan karena pihak kepolisian mengacu kepada UU NO. 28 tahun 1997 tentang Kepolisian RI. Untuk menjamin kepastian hukum bagi para pengunjuk rasa, pemerintahan bersama (DPR) berhasil merampungnya perundang-undangan yang mengatur tentang unjuk rasa atau demonstrasi adalah UU No.9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Adanya Undang-undang tersebut menunjukkan bahwa pemerintahan memulai pelaksanaan sistem demonstrasi yang sesungguhnya. Namun sayangnya UU itu belum masyarakat atau belum disosialisasikan dalam kehidupan masyarakat. Penyampaian pendapat di muka umum dapat berupa koreksi tentang suatu hal.

3. Masalah Dwi Fungsi ABRI Melalui keputusan sidang Umum MPR, di tetapkan secara resmi Dwi Fungsi ABRI sebagai peran ABRI dalam pembangunan bangsa. Dwi Fungsi adalah suatu doktrin dilingkungan militer Indonesia yang menyebutkan bahwa TNI

memiliki 2 tugas, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban negara serta memegang kekuasaan dan mengatur negara. Setelah reformasi dilaksanakan peran ABRI di perwakilan rakyat DPR di mulai di kurangi secara bertahap yaitu dari 75 orang menjadi 38 orang langkah lain yang di tempuh adalah ABRI semula terdiri dari empat angkatan yaitu Angkatan Darat, Laut dan Udara serta Kepolisian Republik Indonesia. Namun mulai tanggal 5 Mei 1999Polri memisahkan diri dari ABRI dan kemudian berganti nama menjadi kepolisian Negara dengan istilah ABRI pun berubah menjadi TNI yang berdiri dari angkatan Darat, Laut, dan Udara. Konsep Dwi Fungsi TNI pertama kali muncul pada tahun 1958 yang memberikan peluang bagi peranan terbatas TNI di dalam pemerintahan sipil. Pada masa pemerintah Suharto, konsep ini mengalami perubahan dan menjadikan TNI secara organisatoris (bukan perseorangan) menduduki jabatanjabatan strategis di lingkungan pemerintahan seperti mentri, gubernur, bupati, serta lembaga-lembaga legislatif dalam wadah Fraksi ABRI/TNI. Melalui konsep Dwi fungsi, ABRI merupakan kekuatan signifikan dalam percaturan politik Indonesia. Dengan memanfaatkan Dwi Fungsi ABRI ini, Orde Baru telah berhasil melegitimasi kekuasaan. Dampak negatif konsep Dwi Fungsi adalah penerapan pendekatan keamanan dalam menyelesaikan masalah pembangunan. Kebijakan tersebut menimbulkan terjadilah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di kalangan rakyat yang bersengketa dengan pemerintah. Misalnya, terjadilah kasus Kedungombo di Jawa Tengah, kasus Way Jepara di Lampung, penembakan oleh aparat di Waduk Nipah, Madura, dan kasus 27 juli 1996.

4. Reformasi Bidang Hukum

Pada masa pemerintah Presiden BJ. Habibie di lakukan reformasi hukum itu di sesuaikan dengan aspirsi yang berkembang dimasyarakat. Tindakan yang dilakukan oleh Presiden Habibie untuk mereformasikan hukum mendapatkan sambutan baik dari berbagai kalangan masyarakat, karena reformasi hukum yang dilakukannya mengaruh kepada tatanan hukum yang ditambahkan untuk masyarakat. Selama pemerintah Orde Baru karakter hukum cenderung bersifat konservatif ortudoks maupun elitis, sedangkan hukum ordotoks lebih tertutup terhadap kelompok-kelompok sosial maupun individu di dalam masyarakat. Pada hukum yang berkarakter tersebut, maka porsi rakyat sangatlah kecil, bahkan biasa dikatakan tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, produk hukum dari masa pemerintahan Orde Baru sangat tidak mungkin untuk dapat menjamin atau memberikan perlindungan terhadap HAM berkembang demokrasi serta munculnya kreativitas masyarakat. Program kerja kabinet Reformasi Pembangunan bidang hukum adalah meninjau kembali UU Subversi. 5. Sidang Istimewa MPR Dalm perjalanan sejarah bangsa Indonesia, telah dua kali lembaga tertinggi negara melaksanakan sidang Istimewa MPRS yang kemudian memberhentikan Presiden Soekarno dan mengangkat Soeharto menjadi Presiden RI. Kemudian Sidang Istimewa yang dilaksanakan antara tanggal 10-13 November1998 diharapkan MPR benar-benar menyerahkan aspirasi masyarakat dengan perdebatan yang lebih segar, lebih terbuka dan dapat menampung aspirasi dari berbagai kalangan masyarakat hasil dari sidang istimewa MPR itu memutuskan 12 ketetapan. 6. Pemilihan Umum Tahun 1999 Pemilihan umum yang dilaksanakan tahun 1999 menjadi sangat penting, karena pemilihan umum tersebut diharapkan dapat memilihkan keadaan Indonesia yang

sedang dilanda multikritis. Pemilihan Umum tahun1999 juga merupakan ajang peserta rakyat Indonesia dalam menunjukkan kehidupan berdemokrasi. Maka sifat dari pemilihan umum itu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Habibie menetapkan tanggal 7 juni 1999 sebagai waktu pelaksanaan pemilihan umum tersebut, selanjutnya gantinya DPR berhasil menciptakan 3 UU politik baru. Ketiga UU itu disahkan pada tanggal 1 februari 1999 dan di tandatangan oleh Presiden Habibie. Ketiga UU itu diantara lain UU partai politik, pemilihan umum, susunan serta kedudukan MPR, DPR, dan DPRD. 7. Sidang Umum DPR Hasil Pemilihan Umum 1999 Setelah Komisi Pemilihan Umum berhasil menetapkan jumlah anggota DPR dan MPR. Sidang umum MPR tahun 1999 diselenggarakan sejak tanggal 1-21 Oktober 1999. Dalam sidang umum ini Amien Rais dikukuhkan menjadi ketua DPR. Sedangkan pada sidang Paripurna MPR XII, pidato pertanggung jawaban Presiden Habibie ditolak oleh melalui mekanisme voting dengan 355 suara menolak, 322 menerima 9 abstain dan 4 suara tidak sah. Maka hal itu, Habibie tidak dapat untuk mencalonkan diri menjadi Presiden. D. KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT SEJAK REFORMASI 1. Kondisi Sosial Masyarakat Sejak Reformasi Sejak krisis moneter yang melan da pada pertengahan tahgun 1997, perusahaan perusahaan swasta mengalami kerugaian yang tidak sedikit, bahkan pihak perusahaan mengalami kesulitan memenuhi kewajibannya untuk membayar gaji dan upah pekerjanya. Keadaan seperti ini menjadi masalah yang cukup berat karena disatu sisi perusahaan mengalami kerugaian yang cukup besar dan disisi lain para

pekerja menuntut kenaikan gaji. Tuntutan para pekerja untuk menaikkan gaji sangat sulit dipenuhi oleh pihak perusahaan, akhirnya banyak perusahaan yang mengambil tindakan untuk mengurangi tenaga kerja dan terjadilah PHK. Para pekerja yang deberhentikan itu menambah jumlah pengangguran, sehingga jumlah pengangguran diperkirakan mencapai 40 juta orang. Pengangguran dalam jumlah yang sangat besar ini akan menimbulkan terjadinya masalah masalah social dalam kehidupan masyarakat. Dampak susulan dari pengangguran adalah makin maraknya tindakan tindakan criminal yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Oleh karena itu hendaknya pemerintah dengan serius menangani masalah pengangguran dengan membuka lapangan kerja yang dapat menampung para penganggur tersebut. Langkah berikutnya, pemerintah hendaknya dapat menarik kembali para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga dapat membuka lapangan kerja baru untuk menampung para penganggur tersebut. Masalah pengangguran merupakan masalah social dalam kehidupan masyarakat dan sangat peka terhadap segala bentuk pengaruh. 2. Kondisi Ekonomi Masyarakat Indonesia Sejak berlangsungnya krisis moneter pertengahan tahun 1997, ekonomi Indonesia mulai mengalami keterpurukan. Keadaan perekonomian makin memburuk dan kesejahteraan rakyat makin menurun. Pengangguran juga semakin luas. Sebagai akibatnya, petumbuhan ekonomi menjadi sangat terbatas dan pendapatan perkapita cenderung memburuk sejak krisis tahun 1997. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat, pemerintah melihat lima sector kebijakan yang harus digarap, yaitu :

perluasan lapangan kerja secara terus menrus melalui investasi dalam dan luar negeri se efisien mungkin. Penyediaan barang kebutuhan pokok sehari hari untuk memenuhi permintaan pada harga yang terjangkau. Penyediaan failitas umum seperti rumah, air minum, listrik, bahan baker, komunikasi, angkutan dengan harga terjangkau. Penyediaan ruang sekolah, guru dan buku buku untuk pendidikan umum dengan harga terjangkau. Penyediaan klinik, dokter dan obat onbatan untuk kesehatan umum dengan harga yang terjangkau pula. Disamping penanganan masalah pengangguran,dalam rangka

meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat, pemerintah hendaknya juga memperhatikan harga harga produk pertanian Indonesia, karena selama masa pemerintahan Orde Baru maupun sejak krisis 1997 tidak pernah berpihak kepada petani. Apabila pendapatan petani meningkat, maka permintaan petani terhadap barang barang non pertanian juga meningkat. Dengan ditetapkannya harga produk pertanian yang tidak merugikan petani, maka para petani yang mampu membeli produk industri non pertanian akan memberi semangat bangkitnya para pengusaha untuk mengembangkan kegiatan perusahaannya. Pihak pemerintah telah berusaha untuk membawa Indonesia keluar dari krisis. Tetapi tidak mungkin dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, pemerintah membuat skala prioritas yang artinya hal mana yang hendaknya dilakukan agar Indonesia keluar dari krisis. Terpilihnya presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Soekarno Putri yang naik menggantikan Gus Dur bertugas untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat dengan meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat. Namun dengan kondisi perekonomian

Negara yang ditinggalkan oleh pemerintahan Soeharto, tidak mungkin dapat diatasi oleh seorang Presiden dalam waktu singkat. Oleh sebab itu untuk mengatasi krisis, presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia, memerlukan penyelesaian secara bertahap berdasarkan skala prioritas.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil makalah yang kami buat kita menyimpulkan bahwa Revolusi Hijau mendapat kritik dengan meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh pendukungnya, kerusakn di pandang bukan karena ekses dalam teknologi yang memandang kaidah yang sudah ditentukan.

Dengan respon masyarakat di berbagai daerah terhadap perubahan pada masa refomasi, pada dasarnya semua kehidupan untuk menghadapi perubahan masyarakat berlangsung cepat. Kondisi politik setalah 21 Mei 1999 kedudukan presiden yang merangkap sebagai kepala pemerintahan, mandataris MPR, dan kepala negara benar-benar terwujud sebagai kekuasaan yang absolut.

Terjadilah konflik sosial dapat dipicu oleh peristiwa perkelahian yang melibatkan para pemuda seusia kita. Sebaiknya, kerukunan sosial juga bisa dipelopori oleh para pemuda yang dibuktikan dengan tekad pemuda Indonesia masa pergerakan nasional untuk menyatukan diri dan melebur ego kelompok primordial demi cita-cita kemerdekaan.