A.14.2 p2 tabk simda bpkp

107
TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH YANG DISUSUN DENGAN APLIKASI SIMDA

Transcript of A.14.2 p2 tabk simda bpkp

Page 1: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH YANG DISUSUN DENGAN APLIKASI SIMDA

Page 2: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

John F Rotinsulu

BLANK PAGE

Page 3: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

i

KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya modul Teknik Audit Berbantuan Komputer Untuk Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Yang Disusun Dengan Aplikasi SIMDA dapat diselesaikan. Modul ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan teknik penggunaan Microsoft SQL Server, Arbutus Analyzer serta Microsoft Excel dalam memperoleh gambaran kondisi pengelolaan transaksi keuangan oleh Pemerintah Daerah.

Modul ini terbit dilatarbelakangi oleh maraknya penggunaan aplikasi SIMDA dalam pemrosesan dan pencatatan transaksi keuangan oleh Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Gorontalo. Untuk itu, para auditor dituntut untuk mampu membaca transaksi keuangan dalam SIMDA, dalam hal ini yaitu melakukan analisis dan evaluasi agar memperoleh gambaran bagaimana pemerintah daerah mengelola transaksi keuangannya. Modul ini membahas langkah-langkah dan contoh aplikasinya dalam pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah sehingga mudah untuk diterapkan. Pemahaman atas SIMDA dan cara mengurainya merupakan hal yang baku dalam pelaksanaan audit laporan keuangan Pemerintah Daerah baik pada saat pemeriksaan pendahuluan maupun terinci.

Modul ini merupakan referensi bagi pemeriksa dalam seluruh kegiatan pemeriksaan LKPD di lingkungan BPK-RI Perwakilan Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan sejak tahun 2010. Selain itu, seiring dengan berkembangnya teknik-teknik pemeriksaan berbantuan komputer dalam lingkungan sistem aplikasi SIMDA, modul ini terbuka untuk lebih dikembangkan.

Terima kasih kepada Tim Penyusun dan para pegawai BPK RI Perwakilan Provinsi Gorontalo yang telah berpartisipasi penuh dalam penyelesaian modul ini. Semoga karya ini memberikan kontribusi bagi seluruh auditor BPK RI.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Gorontalo, 21 Januari 2010

Kepala Perwakilan

Tri Heriadi

Page 4: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

ii

TIM PENYUSUN:

John F. Rotinsulu

Joni Agung Priyanto

Amalia Afdhal

Page 5: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

iii

DAFTAR ISI Hal

1 Pendahuluan ………………………………………………………………………………………………. 1 1.1 Tujuan Modul ………………………………………………………………………………….… 1 1.2 Isi Modul …………………………………………………………………………………………… 2 2 Aplikasi SIMDA ……………………………………………………………………………………………. 2.1 Gambaran Umum Aplikasi SIMDA Keuangan ………………………………………… 3 2.2 Proses Pengelolaan Keuangan dalam Aplikasi SIMDA ……………………………. 5 2.2.1 Penganggaran ………………………………………………………………………… 6 2.2.2 Pelaksanaan Anggaran / Penatausahaan ..…………………………………. 7 2.2.3 Akuntansi ………………………………………………………………………………. 10 2.3 Pengendalian dalam Aplikasi SIMDA Keuangan …………………………………….. 11 2.3.1 Pembagian Kewenangan User …………………………………………………. 11 2.3.2 Setting Aplikasi ……………………………………………………………………… 13 2.3.3 Pengendalian Menu Berdasarkan Fungsi …………………………………… 13 2.3.4 Pengendalian Database ………………………………………………………….. 16 3 Teknik Audit Berbantuan Komputer ……………………………………………………………….. 17 3.1 Parallel Simulation …………………………………………………………………………….. 17 3.2 Test data …………………………………………………………………………………………. 18 3.3 Integrated Test Facility …………………………………………………………………….. 18 3.4 Langkah-langkah TABK …………………………………………………………………….. 18 4 Kerangka Kerja Pemeriksaan LKPD Yang Disusun Dengan Aplikasi SIMDA Keuangan 20 4.1 Tahap Perencanaan ……… ………………………………………………………………. 20 4.1 Tahap Pekerjaan Lapangan ………………………………………………………………. 21 4.2 Tahap Pelaporan ……………………………………………………………………………… 22 5 Bagaimana Bekerja dengan Sebuah Database SIMDA ……………………………………. 23 5.1 Restore The Database to Microsoft SQL Server …………………………………… 23 5.2 Relasi Tabel dan Pembuatan Querry ………………………………………………….. 34 6 Membuat Working Balance Sheet Awal dengan Menggunakan Microsoft SQL Server dan

Arbutus Analyzer …………………………………………………………………………………………………. 47

6.1 Restore The Database to ODBC ……………………………………………………….. 47 6.2 Turn to Arbutus Analyzer …………………………………………………………………. 53 6.2.1 Creating a New Project ………………………………………………………… 53 6.2.2 Creating Primary Keys ………………………………………………………… 59 6.2.3 Classifying ……………………………………………………………………….. 73 6.2.4 Building the Relation ……………………………………………………………. 79 6.2.5 Extracting ……………………………………………………………………………….. 84 6.2.6 Exporting to Excel …………………………………………………………………. 90 7 Analizing the Working Balance Sheet within Excel ………………………………………………. 93 7.1 Artikulasi untuk akun Ekuitas Dana pada Neraca…………………………………………. 97 7.2 Nilai SiLPA pada Mutasi Jurnal Tahun Berjalan 98

Page 6: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

iv

BLANK PAGE

Page 7: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

1 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

1 Pendahuluan

1.1 Tujuan Modul

Tujuan utama modul ini adalah untuk memberikan petunjuk kepada auditor bagaimana melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), khususnya LKPD yang disusun melalui aplikasi SIMDA, dengan menerapkan teknik audit berbantuan komputer (TABK). Modul ini mencakup pendekatan, prosedur dan metode yang digunakan mulai tahap perencanaan pemeriksaan, pekerjaan lapangan, dan tahap pelaporan dengan menggunakan aplikasi SQL-server, Arbutus Analyser, dan Microsoft Excel untuk restorasi database dan pengolahan data.

Untuk mencapai tujuan utama tersebut sasaran-sasaran yang diharapkan dapat dicapai dengan mempelajari modul ini adalah:

• Pemeriksa dapat meng-instal aplikasi SQL server, merestorasi database, dan menyusun relasi tabel dari database simda;

• Pemeriksa dapat meng-ekstrak tabel dari SQL ke aplikasi arbutus, membuat neraca lajur, dan meng-ekspor tabel ke file excel;

• Pemeriksa dapat melaksanakan simulasi paralel dengan menyusun laporan keuangan dari database dan membandingkan dengan Laporan Keuangan yang diserahkan;

• Pemeriksa dapat melakukan analisa artikulasi Laporan Keuangan untuk menguji apakah terdapat kesalahan dalam penyajian saldo akun Kas, SILPA dan Perhitungan Pihak Ketiga dalam Neraca, Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas;

• Pemeriksa dapat melakukan analisa terhadap pengelolaan kas baik di Bendahara Umum Daerah maupun pada Bendahara Penerimaan / Pengeluaran;

• Pemeriksa dapat melakukan analisa pengujian terhadap penatausahaan SPP, SPM, dan SP2D; • Pemeriksa dapat menentukan pengambilan sampling baik secara purposive (judgmental

sampling) maupun secara random; dan • Pemeriksa dapat menyusun Kertas Kerja Pemeriksaan yang terintegrasi untuk penyelesaian

pekerjaan lapangan dan penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan.

Materi dalam modul ini harus dipraktekan bersama dengan aplikasi Microsoft SQL server 2005, Arbutus Analyser, dan Microsoft Excel 2007. Selain itu diperlukan juga database Simda sebagai sumber data yang digunakan. Database yang digunakan adalah database Pemerintah Kabupaten / Kota di lingkungan Perwakilan Gorontalo. Mengingat database yang digunakan dalam modul ini adalah milik Pemerintah Kabupaten / Kota maka modul ini beserta database-nya hanya dapat digunakan dalam lingkungan pemeriksa di BPK-RI Perwakilan Provinsi Gorontalo. Penggunaan modul di luar lingkungan Kantor BPK-RI Perwakilan Provinsi Gorontalo tetap dapat dilakukan tetapi tidak bisa menggunakan database ini.

Pemeriksa yang menggunakan modul ini harus menyadari adanya kemungkinan perbedaan struktur database pada Pemda di lingkungannya dengan yang digunakan dalam modul ini. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan metode yang digunakan dalam modul tidak bisa diaplikasikan pada database yang lain. Untuk itu diperlukan pemahaman terhadap struktur dan relasi tabel dalam database sebagai dasar untuk memodifikasi prosedur maupun metode yang digunakan dalam modul ini.

Page 8: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

2 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

1.2 Isi Modul

Subyek yang dicakup dalam buku ini, adalah sebagai berikut.

• Gambaran singkat tentang aplikasi SIMDA, serta proses penganggaran, penatausahaan, dan akuntansi dalam aplikasi tersebut;

• Gambaran singkat tentang Pengendalian Teknologi Informasi, dan TABK; • Kerangka Kerja Pemeriksaan LKPD yang disusun dengan aplikasi Simda; • Instalasi SQL Server 2005 dan Arbutus Analyser; • Restorasi database Simda; • Relasi tabel dan penyusunan Querry; • Ekstraksi tabel dengan Arbutus Analyser; • Penyusunan Neraca Lajur dan Simulasi Paralel; • Analisa Artikulasi LKPD;

Page 9: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

3 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

2 Aplikasi SIMDA Keuangan

2.1 Gambaran Umum Aplikasi SIMDA Keuangan

Aplikasi SIMDA Keuangan adalah salah satu aplikasi dalam Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah yang dikembangkan oleh BPKP khususnya dalam fungsi pengelolaan keuangan daerah. Tahapan pengelolaan keuangan yang dicakup oleh SIMDA Keuangan meliputi proses penganggaran, penatausahaan keuangan (penerimaan dan pengeluaran kas) dan akuntansi baik di Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) maupun di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Aplikasi SIMDA Keuangan dibangun dengan aplikasi pemrograman Borland Delphi ver.7 dan Seagate Crystal Report 11, serta menggunakan database engine Microsoft SQL Server 2005. Sistem operasi untuk menjalankan aplikasi SIMDA Keuangan adalah Windows Server 2003 untuk Server dan Windows XP Profesional Edition / Vista untuk Client. Pemrosesan data pada SKPD dan SKPKD dapat dilaksanakan secara batch maupun on-line.

Pada SKPKD prosedur yang dicakup meliputi: prosedur Anggaran (Perda APBD dan Penjabaran APBD), prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas di BUD (SPD, SP2D, penerimaan perimbangan, dll), dan prosedur Akuntansi /Pembukuan. Pada SKPD prosedur yang dicakup meliputi: prosedur Anggaran (RKA, DPA), prosedur pada PPK – SKPD (Verifikasi, Perbendaharaan, dan Akuntansi), prosedur Bendahara Pengeluaran, dan prosedur Bendahara Penerimaan.

Proses penganggaran dalam aplikasi SIMDA Keuangan meliputi proses penganggaran yang dilaksanakan di SKPKD dan di SKPD. Secara ringkas proses penganggaran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Proses Penganggaran di SKPKD dan SKPD

Proses penatausahaan adalah proses pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas mulai dari proses perencanaan kas sampai dengan pertanggungjawaban. Secara ringkas proses penatausahaan dalam SIMDA Keuangan pada SKPKD dan SKPD dapat digambarkan sebagai berikut:

SKPKD SKPD

Page 10: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

4 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Gambar 2.2 Penatausahaan di Bendahara Umum Daerah (BUD)

Gambar 2.3 Penatausahaan di Pejabat Pengelola Keuangan (PPK) SKPD

Gambar 2.4 Penatausahaan di Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran

Proses akuntansi dalam aplikasi SIMDA Keuangan meliputi proses penjurnalan, posting, dan pelaporan di SKPKD maupun di SKPD. Proses akuntansi terintegrasi dengan modul penatausahaan. Pencatatan atas transaksi akuntansi tahun berjalan akan secara otomotis dilakukan oleh Program Aplikasi pada saat “POSTING” atas pelaksanaan penatausahaan keuangan. Data koreksi / penyesuaian diinput secara manual. Secara ringkas proses akuntansi di SKPKD dan SKPD dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 11: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

5 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Gambar 2.5 Proses Akuntansi di SKPD dan SKPD

2.2 Proses Pengelolaan Keuangan dalam Aplikasi SIMDA

Sistem Pengelolaan Keuangan Pemerintah Daerah harus disusun dalam bentuk produk hukum pemerintah daerah yang berperan juga sebagai Manual Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah. Produk hukum Pemerintah Daerah tersebut meliputi: Peraturan Daerah tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Kepala Daerah tentang Kebijakan Akuntansi. Aplikasi SIMDA Keuangan versi 2.1. harus selaras dengan Manual Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah. Aplikasi SIMDA Keuangan memproses perekaman dan pelaporan dalam seluruh tahapan pengelolaan keuangan daerah meliputi penganggaran, pelaksanaan anggaran (penatausahaan) dan pertanggungjawaban / pelaporan (akuntansi).

2.2.1 Penganggaran

Proses penganggaran dalam aplikasi SIMDA Keuangan meliputi penyusunan RKA, penyusunan Anggaran Kas, penyusunan APBD dan DPA, dan perubahan anggaran.

Dalam tahap penyusunan RKA SKPD harus ditetapkan daftar kode rekening, kode numenklatur program / kegiatan, dan numenklatur unit organisasi. Alur data dalam penyusunan RKA dapat digambarkan sebagai berikut:

SKPKD SKPD

Page 12: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

6 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Gambar 2.6. Alur Data dalam Penyusunan RKA/RKA-P SKPD

Bersamaan dengan penyusunan RKA, SKPD menyusunan Anggaran Kas dengan mengalokasikan anggaran per rekening untuk satu tahun anggaran. Anggaran kas dibuat per bulan, namun demikian laporan yang dihasilkan dapat berupa anggaran kas bulanan dan triwulanan. Anggaran Kas akan mempermudah pengalokasian dana pada saat pembuatan SPD. Rencana Penggunaan Dana pada SPD dapat diambil langsung dari data anggaran kas.

Selanjutnya dilakukan penyusunan R-APBD, yang merupakan hasil kompilasi RKA-SKPD. Proses penetapan APBD dilakukan melalui Posting Anggaran dengan cara menginput tanggal penetapan (dilakukan oleh SKPD). Proses penginputan perubahan anggaran sama dengan proses penyusunan anggaran, yang berbeda hanya proses posting data. Dalam hal pengurangan anggaran boleh dilakukan untuk anggaran-anggaran yang masih belum direalisasikan. Alur data dalam penyusunan APBD dan penjabarannya dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.6. Alur Data dalam Penyusunan Perda APBD / APBD-P

Setelah Perda ditetapkan proses selanjutnya adalah penjabaran APBD dan pembuatan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD. Alur data penyusunan DPA SKPD dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 13: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

7 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Gambar 2.7 Alur Data DPA / DPPA SKPD

2.2.2 Pelaksanaan Anggaran / Penatausahaan

Tahapan dalam penatausahaan meliputi persiapan penatausahaan keuangan, penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD), Pelaksanaan Pengeluaran / Penerimaan, dan Pertanggungjawaban / SPJ. Dalam tahap persiapan beberapa hal yang dilaksanakan antara lain: penentuan pejabat-pejabat yang berwenang menandatangani dokumen penatausahaan, pengisian peraturan-peraturan yang mendukung penatausahaan, dan pengisian nama Bank dan nomor rekening milik BUD. Pembagian kewenangan pejabat terkait penatausahaan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Pembagian Wewenang Penatausahaan

SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP). Pembuatan SPD dilaksanakan dengan membuat rencana penggunaan dana sampai ke rekening rincian obyek. SPD dapat diterbitkan per kegiatan ataupun untuk banyak kegiatan (per SKPD). Kontrol SPD terhadap SPP/SPJ dapat dilakukan secara total terhadap nilai SPD maupun per Rekening. SPD yang diterbitkan tidak menunjuk peruntukan jenis pembayaran. Jika Anggaran Kas tidak digunakan sebagai acuan dalam penerbitan SPD maka dapat dilakukan dengan input rencana penggunaan dana. Koreksi atas SPD dapat dilakukan dengan menerbitkan dokumen baru yang fungsinya mengoreksi dokumen yang lama. Alur data dalam proses penerbitan SPD dapat digambarkan sebagai berikut:

No U r a i a n Keterangan

1. Memberi persetujuan pengesahan DPA-SKPD SEKDA

2. Mengesahkan DPA-SKPD & Anggaran Kas PPKD

3. Menerbitkan SPD PPKD selaku BUD

4. Menerima & menyetor penerimaan SKPD Bend Penerimaan

5. Penyiapan dokumen SPP-LS PPTK

6. Pengajuan SPP-UP/GU/TU/LS (sistem UYHD) Bend Pengeluaran

7. Verifikasi SPJ, SPP dan penyiapan SPM PPK SKPD

8. Penerbitan SPM-UP/GU/TU & SPM-LS Kepala SKPD

9. Menerbitkan SP2D Kuasa BUD

10. Pertanggungjawaban Dana (SPJ)Bend Peng. ; KepalaSKPD

Page 14: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

8 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Gambar 2.8 Alur Data SPD

Penatausahaan pembayaran dilakukan melalui proses penerbitan SPP, Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Terdapat lima jenis pembayaran dalam aplikasi SIMDA Keuangan, yaitu pembayaran Uang Persediaan (UP), Ganti Uang Persediaan (GU), Tambah Uang Persediaan (TU), Langsung (LS), dan Nihil.

Besaran uang persediaan harus ditetapkan dengan SK Kepala Daerah berdasarkan pertimbangan kebutuhan operasional SKPD setiap bulan dan berdasarkan ketersediaan kas di BUD. UP diterbitkan hanya sekali setahun pada awal/dimulainya proses penatausahaan, merupakan uang muka operasional dan belum membebani anggaran. UP diterbitkan untuk satu SKPD bukan per kegiatan sehingga dapat digunakan untuk semua kegiatan. Uang Persediaan dapat diberikan penggantian dengan cara mengajukan GU (Ganti Uang Persediaan) sebesar SPJ yang disahkan.

Ganti Uang dapat dilakukan kapan saja sesuai ketentuan pemerintah daerah, diajukan ketika realisasi pengeluaran UP sudah memenuhi syarat permintaan GU. SPJ UP/GU dapat dilakukan untuk beberapa kegiatan sekaligus. Pengesahan SPJ UP/GU merupakan dasar dalam pembuatan SPP GU berikutnya dan dasar pengakuan belanja oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan (BUD)

Mekanisme pembayaran TU dipergunakan untuk memintakan tambahan uang, apabila ada pengeluaran untuk pelaksanaan satu kegiatan yang sedemikian rupa sehingga saldo UP tidak akan cukup untuk membiayainya. Pembayaran TU belum membebani anggaran namun dalam pengajuannya harus melampirkan rencana penggunaan dana. SPJ TU merupakan dasar pembuatan dokumen pengakuan belanja oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Pertanggungjawaban TU akan diakui sah apabila BUD telah menerbitkan SP2D Nihil atas TU tersebut. Rincian SP2D (TU) Nihil merupakan rincian belanja yang disahkan BUD. Permintaan TU berikutnya untuk kegiatan yang sama baru dapat diajukan bila pertanggungjawaban TU sebelumnya dan Penyetoran Sisa TU (jika ada) telah disahkan oleh BUD yang dinyatakan dengan penerbitan SP2D Nihil.

Proses SPP, SPM, dan SP2D Nihil dalam Aplikasi SIMDA merupakan sarana pengakuan belanja di unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. SPP Nihil harus diajukan oleh Bendahara Pengeluaran ketika:

• Pertanggungjawaban TU disahkan oleh PPK SKPD; dan • Pertanggungjawaban UP pada akhir tahun anggaran apabila bendahara pengeluaran tidak

akan meminta penggantian uang persediaan kembali (GU).

Mekanisme pembayaran LS diajukan untuk membayar gaji (LS-Gaji); ataupun membeli barang dan jasa (serta modal) baik dilakukan sendiri maupun melalui pihak ketiga.

Page 15: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

9 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Alur data dalam proses pengeluaran dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.9 Alur Data Pengeluaran Belanja / Pembiayaan

Penatausahaan penerimaan kas dilaksanakan oleh Bendahara Penerimaan dan BUD. Alur realisasi penerimaan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.10 Alur Data Penerimaan Kas

Page 16: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

10 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

2.2.3 Akuntansi

Proses akutansi dalam SIMDA Keuangan meliputi tiga hal yaitu: input saldo awal, input data transaksi, dan koreksi / penyesuaian. Proses input data tersebut terintegrasi dengan modul penatausahaan. Pencatatan atas transaksi akuntansi tahun berjalan akan secara otomotis dilakukan oleh Program Aplikasi pada saat “POSTING” atas pelaksanaan penatausahaan keuangan. Alur data proses akuntansi dalam SIMDA Keuangan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.11 Alur Data Proses Akuntansi

Dalam penginputan saldo awal, seluruh data saldo akhir tahun sebelumnya (neraca dan LRA) untuk masing-masing SKPD harus diinput. Khusus untuk LRA, data saldo awal diinput sampai dengan rincian kegiatan (obyek belanja). Input data saldo awal tiap SKPD tersebut diperlukan agar SIMDA Keuangan bisa menghasilkan Neraca / LRA SKPD (Entitas Akuntansi) dan Gabungan (Entitas Pelaporan). Khusus untuk data neraca, saldo-saldo ekuitas dana tidak perlu diinput karena secara otomatis akan diperhitungkan oleh aplikasi.

Prosedur pencatatan/jurnal/posting transaksi dilaksanakan oleh fungsi Pembukuan (SKPKD) dan PPK-SKPD. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal didasarkan pada dokumen sumber yang lengkap, akurat dan dapat diyakini kebenarannya. SP2D merupakan dokumen yang dijadikan dasar pencatatan/ pengakuan atas semua transaksi belanja. STS/Nota Kredit merupakan dokumen yang dijadikan dasar pencatatan/ pengakuan atas transaksi penerimaan.

Pencatatan atas transaksi akuntansi tahun berjalan akan secara otomotis dilakukan oleh Program Aplikasi pada saat “POSTING” atas pelaksanaan penatausahaan keuangan. Posting merupakan sarana pengesahan/ approve dari fungsi pembukuan untuk mengklasifikasikan rekening dari setiap transaksi yang terjadi. Fungsi Pembukuan harus melakukan pencetakan Memo Jurnal sebagai dokumen pengesahan/approve.

Koreksi merupakan kegiatan pembetulan akuntansi agar pos-pos yang tersaji dalam laporan keuangan menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Penyesuaian merupakan kegiatan pembetulan akuntansi di akhir tahun sehingga pos-pos yang ada di laporan keuangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Koreksi dan penyesuaian dibuat dengan cara input manual ke dalam Aplikasi.

Sistem akuntansi yang digunakan dalam SIMDA Keuangan mengikuti sistem akuntansi dalam SE 900/743/BKAD Depdagri tahun 2007 yang mengacu pada Permendagri nomor 13 tahun 2006 dan nomor 59 tahun 2007. Terdapat sembilan jenis jurnal dalam SIMDA Keuangan, sebagai berikut:

Page 17: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

11 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Tabel 2.2 Jenis Jurnal Kode Nama Jurnal Uraian 1 Jurnal Penerimaan Kas Untuk mencatat seluruh transaksi penerimaan kas di SKPD

maupun di SKPKD. 2 Jurnal Pengeluaran Kas Untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas di SKPD

maupun di SKPKD. 3 Jurnal Umum - Transfer Untuk mencatat transaksi pemindahbukuan antar rekening

kas di kas daerah. 4 Jurnal Umum - Penyesuaian Untuk mencatat penyesuaian akrual akhir tahun. 5 Jurnal Umum - Koreksi Untuk mencatat koreksi atas kesalahan pembebanan 6 Jurnal Umum - Korolari Untuk mencatat transaksi-transaksi korolari ke Neraca 7 Jurnal Umum - Balik Untuk mencatat transaksi pembalikan saldo akun. 8 Jurnal Umum - Penutup Untuk mencatat penutupan surplus / defisit dan Silpa /

Sikpa. 9 Jurnal Umum - Lainnya Untuk mencatat seluruh transaksi pengakuan belanja dan

pendapatan.

Dalam Simda Keuangan laporan keuangan dapat ditampilkan dalam bentuk sesuai dengan format dalam Permendagri 13 tahun 2006 dan Permendagri no. 59 tahun 2007, juga dapat dalam format sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dalam PP No. 24 tahun 2004. Berikut adalah gambar mapping rekening tersebut.

Gambar 2.12 Mapping Rekening

2.3 Pengendalian Internal Aplikasi SIMDA Keuangan

2.3.1 Pembagian Kewenangan User

Tujuan dari pengendalian aplikasi adalah untuk menjamin bahwa seluruh transaksi adalah valid, terotorisasi dan dicatat secara lengkap, akurat dan benar. Pengendalian internal dalam aplikasi SIMDA Keuangan terutama dilakukan dengan pembagian tingkat kewenangan, meliputi: administrator, supervisor, dan operator. Administrator memiliki kewenangan pembuatan user dan

Page 18: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

12 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

otoritas user, setting aplikasi (parameter), posting anggaran, dan unposting jurnal. Supervisor memiliki kewenangan mengotorisasi input data, maupun penyesuaian / koreksi. Operator hanya memiliki kewenangan untuk menginput data dan melihat laporan.

Gambar berikut menunjukkan bagaimana proses pembuatan user dan pengaturan tingkat kewenangan dalam aplikasi SIMDA Keuangan.

Gambar 2.13 Menu Pembuatan User

Pengaturan otoritas user dilakukan oleh administrator melalui otoritas user menu dalam aplikasi Simda Keuangan. Otoritas user meliputi otoritas untuk merubah parameter aplikasi, otoritas melakukan entry data, otoritas melihat laporan, dan otoritas menggunakan utilitas (tool) aplikasi. Bentuk menu otoritas user dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.14 Otoritas User Menu

Page 19: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

13 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

2.3.2 Setting Aplikasi

Aplikasi Simda Keuangan bisa disetting sedemikian rupa sesuai dengan kebijakan implementasi sistem pengelolaan keuangan masing-masing pemerintah daerah. Pengaturan (setting) aplikasi dapat dilakukan untuk hal-hal sebagai berikut:

• Apakah dalam penyusunan anggaran menggunakan standar harga atau tidak; • Apakah dalam penerbitan SPP boleh atau tidak boleh melebihi saldo SPD per rekening; • Apakah penyetoran PFK diotomatisasi atau tidak; • Apakah aplikasi bisa disetting kembali dalam satu tahun anggaran atau tidak; • Setting untuk ukuran kertas print laporan; • Apakah SPD per kegiatan atau untuk beberapa kegiatan; dan • Apakah koreksi belanja akan mempengaruhi SPJ atau tidak.

Tujuan dari setting aplikasi tersebut adalah untuk memberikan flexibilitas bagi pemerintah daerah dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan terkait pengelolaan keuangan daerah. Modul setting aplikasi dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.15 Modul Setting Aplikasi Simda Keuangan

2.3.3 Pengendalian Menu Berdasarkan Fungsi

Untuk menjamin validitas input data aplikasi SIMDA Keuangan secara terintegrasi mengatur pengendalian berdasarkan fungsi-fungsi: penganggaran, penatausahaan, dan pembukuan. Secara umum pengendalian fungsi penganggaran, penatausahaan dan pembukuan dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 20: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

14 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Gambar 2.16 Pengendalian Fungsi SIMDA Keuangan

Dalam fungsi penganggaran pengendalian dilakukan dengan adanya jejak rekam (log) user pelaksana posting anggaran di tiap-tiap SKPD dan SKPKD. Selain itu, sistem akan menolak perubahan anggaran bila saldo realisasi suatu pos belanja lebih besar daripada jumlah perubahan anggaran.

Dalam fungsi penatausahaan pengendalian input dilakukan dengan memberikan warning bila saldo sisa SPD tidak mencukupi untuk pengajuan SPP dan bila ada pengajuan TU untuk kegiatan yang sama dimana sebelumnya terdapat TU yang belum dipertanggungjawabkan. Dalam fungsi penatausahaan validasi terhadap dokumen SPM dilakukan oleh pejabat yang berwenang dengan menetapkan status draft, final atau batal. Gambar berikut menunjukan modul validasi dokumen SPM.

Gambar 2.17 Wewenang Validasi Dokumen

Dalam fungsi pembukuan aplikasi akan memberikan peringatan bila terjadi koreksi pengurangan terhadap suatu rekening belanja jika jumlah pengurangan lebih besar daripada realisasi belanja tersebut.

Dalam proses penatausahaan dan pembukuan transaksi pembayaran langsung (ls), pengendalian dilakukan pada:

• Bendahara Pengeluaran: dengan membandingkan antara dokumen kontrak dan tagihan dengan SPD dan DPA sebagai dasar menerbitkan SPP;

• PPK-SKPD dengan memverifikasi kebenaran SPP beserta dokumen pendukung sebagai dasar untuk menerbitkan SPM;

• Bendahara Umum Daerah (BUD) dengan menguji ketersediaan anggaran atas SPM untuk penerbitan SP2D; dan

• Petugas Pembukuan untuk menguji jurnal dengan SP2D sebagai dasar untuk melakukan posting maupun koreksi / penyesuaian.

Flowchart pengendalian pembayaran LS dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 21: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

15 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Gambar 2.18 Proses LS Dalam SIMDA Keuangan

Untuk pengendalian pembayaran TU, GU dan Nihil pada prinsipnya sama dengan pengendalian dalam pembayaran LS. Gambar berikut menunjukan flowchart pengendalian tersebut.

Gambar 2.19 Proses GU, TU dan Nihil Dalam SIMDA Keuangan

Page 22: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

16 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

2.3.4 Pengendalian Database

Pengendalian terhadap database dalam aplikasi SIMDA Keuangan dilakukan dengan adanya Kontrol hubungan antar tabel (tabel relationship) dalam database untuk menghindari adanya ‘missing link’ dokumen dan mengharuskan operator untuk bekerja sesuai prosedur. Gambar berikut menunjukan contoh pengendalian melalui tabel relationship mulai dari proses penerbitan SPP sampai dengan SP2D.

Gambar 2.20 Tabel Relationship

Page 23: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

17 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

3 Teknik Audit Berbantuan Komputer

Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) adalah penggunaan komputer untuk melaksanakan sebagian fungsi audit dalam pelaksanaan audit. Penggunaan TABK diperlukan dalam suatu penugasan audit bilamana:

• Suatu bagian signifikan dalam pengendalian internal dilaksanakan oleh program komputer; • Terdapat gap dalam melakukan audit trail secara fisik. • Volume record yang diuji sangat besar.

Dalam pelaksanaan TABK auditor harus menguji efektifitas operasi prosedur-prosedur manual yang terkait untuk pengambilan kesimpulan tentang efektifitas pengendalian secara keseluruhan.

TABK yang digunakan untuk menguji operasi dari pengendalian suatu aplikasi komputer meliputi antara lain (1) Parallel Simulation, (2) Test data, dan (3) Integrated test Facility.

3.1 Parallel Simulation

Dalam parallel simulation data aktual auditee diproses menggunakan sebuah program software yang didisain untuk mereproduksi atau mensimulasi pemrosesan data aktual auditee. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Parallel Simulation

Teknik ini memiliki beberapa keunggulan yaitu:

• Auditor dapat memverifikasi transaksi dan pengesahannya melalui penelusuran ke dokumen sumber karena menggunakan data riil;

• Tidak berisiko mengkontaminasi data auditee; • Ukuran sampel dapat ditingkatkan tanpa adanya tambahan biaya yang berarti; dan • Secara independen dapat melakukan pengujian.

Computer process

Computer Output

Client’s actual Output

Manual Comparison

Client’s actual data Client’s actual data

Auditor Software

Page 24: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

18 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

3.2 Test Data

Teknik test data menggunakan dummy transactions yang diproses melalui aplikasi dan database auditee. Test data terdiri dari satu transaksi yang valid dan satu transaksi tidak valid. Output dari proses tersebut dibandingkan dengan output ekspektasi auditor untuk menentukan efektifitas pengendalian operasi aplikasi. Meskipun pendekatan ini relatif sederhana, murah dan cepat, terdapat beberapa kelemahan dalam penggunaan metode ini, yaitu:

• Program aplikasi auditee hanya diuji pada titik waktu tertentu bukan pada satu periode; • Pengujian hanya dilakukan untuk fungsi suatu program atau modul yang diuji; • Tidak terdapat pengujian terhadap dokumentasi yang secara aktual diproses oleh sistem; dan • Lingkup pengujian terbatas hanya pada kemampuan pemahaman auditor terhadap

pengendalian dalam aplikasi.

Teknik test data dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Test Data

3.3 Integrated Test Facility

Integrated test facility adalah fasilitas subsistem mini yang dibentuk dalam perangkat lunak auditee yang memungkinkan data pengujian auditor terintegrasi dengan data riil auditee untuk diproses dengan menggunakan perangkat lunak auditee.

3.4 Langkah-langkah TABK

Fasilitas tersebut harus dipastikan dapat mengupdate file dummy yang berisi test data dan tidak menkontaminasi data riil milik auditee. Prosedur ini memberikan bukti tentang efektivitas desain prosedur pengendalian aplikasi.

Langkah utama yang dilaksanakan oleh auditor dalam penerapan TABK adalah:

a. Menetapkan tujuan penerapan TABK; b. Menentukan isi dan dapat diakses atau tidaknya file entitas; c. Mendefinisikan tipe transaksi yang diuji; d. Mendefinisikan prosedur yang harus dilaksanakan atas data;

Computer process

Computer Output

Auditor’s expected Output

Manual Comparison

Client’s actual data Auditor’s test data

Client’s Software

Page 25: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

19 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

e. Mendefinisikan persyaratan output; f. Mengidentifikasi staf audit dan komputer yang dapat berpartisipasi dalam perancangan dan

penerapan TABK; g. Mempertimbangkan biaya dan manfaat pengujian; h. Menjamin bahwa penggunaan TABK dikendalikan dan didokumentasikan semestinya; i. Mengatur aktivitas administrasi, termauk ketrampilan dan fasilitas komputer yang diperlukan; j. Melaksanakan aplikasi TABK; dan k. Mengevaluasi hasil.

Page 26: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

20 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

4 Kerangka Kerja Pemeriksaan LKPD Yang Disusun Dengan Aplikasi SIMDA Keuangan

Pelaksanaan pemeriksaan atas LKPD yang disusun dengan aplikasi SIMDA Keuangan pada prinsipnya tidak terlalu berbeda dengan pemeriksaan atas LKPD yang disusun secara manual. Seluruh tahapan dalam perencanaan, pekerjaan lapangan, dan pelaporan dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku, namun untuk beberapa tahapan tertentu diimplementasikan dengan penggunaan TABK. Secara ringkas framework pemeriksaan tersebut digambarkan sebagai berikut.

Gambar 4.1 Framework TABK Pemeriksaan LKPD output SIMDA Keuangan

4.1 Tahap Perencanaan

Perencanaan pemeriksaan atas LKPD meliputi sepuluh kegiatan sebagai berikut: (1) pemahaman tujuan pemeriksaan dan harapan penugasan, (2) pemenuhan kebutuhan pemeriksa, (3) pemahaman atas entitas, (4) pemantauan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan atas LKPD sebelumnya, (5) pemahaman sistem pengendalian intern, (6) pemahaman dan penilaian risiko, (7) penentuan materialitas dan kesalahan yang dapat ditoleransi, (8) penentuan metode uji petik, (9) pelaksanaan prosedur analitis awal, serta (10) penyusunan program pemeriksaan dan penyusunan program kerja perorangan. Seluruh tahapan tersebut harus dilaksanakan untuk menjamin kualitas pemeriksaan dan output yang dihasilkan. Program pemeriksaan yang dihasilkan dalam tahap ini masih dapat direvisi kembali berdasarkan hasil analisa data melalui proses TABK dalam tahap selanjutnya. Dalam kerangka kerja ini terlihat bahwa tahap perencanaan memiliki porsi yang paling besar dari keseluruhan proses pemeriksaan.

Auditee menyerahkan LKPD unaudit harus bersama-sama dengan back-up file database SIMDA. File database tersebut di-restore melalui program Microsoft SQL server 2005. Setelah file di-restore

Page 27: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

21 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

selanjutnya adalah melakukan parallel simulation untuk menghasilkan neraca lajur (working balanced sheet) sebagai dasar untuk penyusunan laporan keuangan unaudited yang akan ditandingkan dengan hard copy yang disampaikan auditee. Saldo yang diuji meliputi saldo awal dan saldo akhir. Apabila saldo-saldo dalam laporan keuangan output dari parallel simulation berbeda dengan hard copy-nya auditee dapat diminta memperbaiki laporan keuangan tersebut. Adanya perbedaan mengindikasikan bahwa terdapat sumber data lain yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan yang bukan berasal dari database SIMDA.

Apabila hard copy LKPD sudah sesuai dengan output database, proses selanjutnya adalah melakukan analisa artikulasi. Analisa artikulasi adalah analisa terhadap hubungan antara akun-akun dalam Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), dan Laporan Arus Kas. Analisa artikulasi dapat mendeteksi adanya ketidakberesan dalam pencatatan akun-akun krusial dalam laporan keuangan. Analisa artikulasi meliputi:

• Artikulasi kas: keterkaitan antara saldo kas dalam aktiva lancar dengan saldo SILPA dalam Ekuitas Dana dan saldo Hutang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK);

• Artikulasi Silpa: hubungan antara saldo silpa dalam neraca dengan silpa dalam LRA; • Artikulasi PFK: hubungan antara saldo utang PFK dengan saldo penerimaan dan pengeluaran

PFK dalam Laporan Arus Kas; dan • Artikulasi lainnya: hubungan akun-akun lainnya dalam Neraca, LRA dan Laporan Arus kas

seperti belanja modal, aktiva tetap, pembiayaan, hutang, dll.

Tahap selanjutnya dalam perencanaan adalah melakukan prosedur analitis (analytical procedure) dan analisa awal terhadap transaksi dalam database. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan querry database yang dihasilkan dalam proses parallel simulation. Tujuan yang diharapkan dalam proses ini adalah untuk mendeteksi adanya ketidakberesan dan risiko-risiko dalam transaksi. Output dari proses ini adalah identifikasi awal potensi permasalahan dan ketidakberesan dalam LKPD sebagai acuan dalam merevisi program pemeriksaan dan menentukan sample. Beberapa prosedur yang dilakukan untuk mendeteksi ketidakberesan tersebut antara lain adalah:

• Pengujian pengelolaan kas baik di BUD maupun di Bendahara SKPD. Dalam proses ini melalui TABK secara cepat dapat dipetakan pengeluaran dan pertanggungjawaban melalui mekanisme LS, GU, TU dan Nihil.

• Pengujian saldo-saldo belanja dalam ledger apakah sesuai dengan SPM dan SP2Dnya. • Menguji data pendapatan dalam jurnal dengan data dalam STS • Analisa statistik berdasarkan figur jenis SPM, jenis jurnal, jenis rekening bank, dll. • Analisa terhadap pemotongan dan penyetoran PFK, dll.

Selanjutnya adalah proses penentuan sampling dan revisi program pemeriksaan. Penentuan sampling cenderung dilakukan secara judgemental karena data transaksi beserta bukti berupa STS, Penjabaran APBD, DPA SKPD, SPD, SPP, SPM, dan SP2D telah tersedia dalam database. Revisi terhadap program pemeriksaan dilakukan terutama untuk menambahkan prosedur-prosedur khusus untuk mencari jawaban atas identifikasi masalah dari proses sebelumnya.

4.2 Tahap Pekerjaan Lapangan

Pelaksanaan pekerjaan lapangan pemeriksaan atas LKPD meliputi 9 (sembilan) kegiatan, yaitu: (1) pelaksanaan pengujian analitis terinci, (2) pengujian sistem pengendalian intern, (3) pengujian substantif atas transaksi dan saldo, (4) penyelesaian penugasan (5) penyusunan ikhtisar koreksi, (6) penyusunan konsep temuan pemeriksaan, (7) pembahasan dengan pejabat entitas yang berwenang, (8) perolehan tanggapan resmi dan tertulis dari pejabat entitas yang berwenang, dan (9)

Page 28: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

22 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

penyampaian temuan pemeriksaan. Peranan TABK dalam proses ini terutama dalam mempercepat dan mempermudah penyusunan Kertas kerja Pemeriksaan, berupa neraca lajur, supporting schedule, dan Top Schedule. Selain itu TABK juga berguna sebagai tools yang mempercepat analisa lebih lanjut terhadap transaksi-transaksi tertentu dan pengujian substantif terhadap pengendalian intern.

4.3 Tahap Pelaporan

Pelaporan hasil pemeriksaan atas LKPD meliputi (1) penyusunan konsep laporan hasil pemeriksaan, (2) pembahasan konsep laporan hasil pemeriksaan dengan penanggung jawab, (3), penyampaian dan pembahasan konsep hasil pemeriksaan dengan pejabat entitas yang berwenang, (4) perolehan surat representasi atas laporan keuangan dari pemerintah daerah, dan (5) penyusunan konsep akhir dan penyampaian laporan hasil pemeriksaan. Dalam proses ini TABK digunakan untuk mensimulasikan Laporan Keuangan Audited versi pemeriksa dengan Laporan Keuangan Audited yang disusun oleh auditee berdasarkan usulan jurnal koreksi. Dalam tahap ini uji artikulasi kembali dilakukan untuk memastikan tidak adanya kesalahan dalam penyajian untuk akun-akun yang krusial (Kas, SILPA, dan PFK).

Page 29: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

23 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

5. Bagaimana Bekerja dengan Sebuah Database SIMDA

5.1 Restore The Database to Microsoft SQL Server

Agar database tersebut dapat terbaca dan dapat analisis dalam Microsoft SQL, maka database tersebut perlu di-restore dahulu ke dalam Microsoft SQL Server.

Server Name :[nama computer/notebook]\sqlexpress Authentication : disarankan menggunakan SQL Server Authentication Login : sa (jika menggunakan Server Authentication) Password : masukkan password personal click Connect

Untuk menganalisis transaksi keuangan selama periode satu tahun anggaran, kita harus memiliki database SIMDA terakhir yang telah terkunci (angka-angka dipastikan tidak dimodifikasi kembali oleh Auditee). Database ini dapat diperoleh dari SIMDA administrator tiap entitas.

File database ini biasanya memiliki extention file .BAK.

Page 30: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

24 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Kemudian click kanan pada folder Database click Restore Database.

Masukkan nama database yang kita inginkan. To Database : namaentitas_ddmmyy Pilih From device dan click kotak kecil di samping kanan (lihat tanda panah).

Page 31: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

25 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Kemudian akan muncul text box click Add.

Setelah itu akan muncul pilihan folder-folder tempat penyimpanan data. Pilih letak penyimpanan file database SIMDA (CobaKota310309.BAK) yang telah kita simpan sebelumnya click OK.

Page 32: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

26 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Setelah itu lokasi penyimpanan database mentah SIMDA akan muncul dalam text box click OK.

Berikan tick mark pada kotak yang ada dibawah field restore lalu click Options pada menu ‘select a page’ di sebelah kiri atas (Lihat tanda lingkaran).

Page 33: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

27 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Setelah itu akan muncul text box berisi pilihan Restore the database files as:

Sebelum menuju ke langkah berikutnya….

Create 2 buah new folder untuk penyimpanan Data dan Log dari hasil pengoperasian Microsoft SQL. Lokasi dari kedua folder ini dapat ditempatkan pada folder khusus bagi output Microsoft SQL agar mudah diingat. Kedua folder ini digunakan untuk menyimpan output Data yang berekstention .mdf dan output LogNama folder disarankan : Data_ddmmyy untuk file

yang berekstension .ldf hasil dari pemrosesan SQL. Data

dan

Log_ddmmyy untuk file

Log

Contoh pembuatan dan lokasi kedua folder tersebut adalah seperti gambar di bawah ini:

STOP

Page 34: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

28 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Back to Microsoft SQL Server….

Setelah kedua folder tempat penyimpanan file yang berupa Data dan Log

click kotak kecil disamping kanan SIMDA_V3_Data untuk menentukan lokasi folder penyimpanan file

telah kita buat, maka langkah selanjutnya adalah proses restore database selanjutnya.

Data (data_ddmmyy.mdf) yang sudah kita buat sebelumnya.

GO

Page 35: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

29 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Pilih lokasi folder file DataSelected Path : akan terbentuk sendirinya saat kita memilih dan meng-click lokasi penyimpanan

folder Data tadi.

yang telah kita create sebelumnya.

Files of type : pilih All Files File name : masukkan nama file sesuai nama folder data yang kita buat sebelumnya dengan

ekstension mdf. Contoh: CobaData310309.mdf click OK.

Page 36: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

30 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Nama penyimpanan File yang berupa data (pada kolom ‘Restore As’) akan berubah sesuai letak folder data kita. Lakukan hal yang sama untuk file Log. click kotak kecil disamping kanan SIMDA_V3_Log untuk menentukan lokasi folder penyimpanan

Log (log_ddmmyy.mdf) yang sudah kita create sebelumnya.

Untuk File name, masukkan nama file sesuai nama folder data yang kita buat sebelumnya dengan ekstension mdf. Contoh: CobaLog310309.mdf click OK.

Page 37: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

31 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Nama penyimpanan File yang berupa Log (pada kolom ‘Restore As’) akan berubah sesuai letak folder file Log

kita.

Pada Restore Option beri tick mark ‘Overwrite the existing database’ click OK.

Jika progress menunjukkan Executing 100% berarti menunjukkan restore database success.

Page 38: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

32 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Jika proses restore database kita telah sukses, maka akan muncul text box yang menyatakan bahwa restore database kita telah completed successfully. click OK.

Jika proses restore database telah sukses, maka nama database yang telah kita restore tadi akan muncul dalam folder Database di Microsoft SQL.

Page 39: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

33 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Ada beberapa folder dalam database, diantaranya adalah: Database Diagram, Tables, Views, dll. Folder tables terdiri dari berbagai table misalnya table Belanja, table Jenis SPM, table Jurnal, dll.

5.2 Relasi Tabel dan Pembuatan Querry.

Untuk menganalisis data-data dalam table yang ada di database, maka diperlukan create view, yaitu menghubungkan tabel-tabel yang memiliki relation sehingga menghasilkan suatu informasi. Misalnya: Tabel Ref_Rek_1, Tabel Ref_Rek_2, Tabel Ref_Rek_3, dan Tabel Ref_Rek_4 direlasikan one-to-one dengan primary key antar Tabel Ref_Rek adalah Kd_Rek. Jika ke-empat tabel tersebut telah direlasikan, maka akan diperoleh satu table baru yang mencakup semua informasi yang ada pada ke-empat table yaitu table yang berisi kode rekening mulai dari level 1, level 2, sampai dengan level 4 disertai dengan keterangan nama rekening untuk masing-masing level sehingga kita dapat memilki database kode dan nama rekening dalam satu table. Jika table-tabel tersebut tidak direlasikan, maka informasi yang diperoleh hanya terbatas pada nama rekening untuk satu level saja, tidak bisa mengakomodasi nama rekening untuk ke-empat level dalam satu table. Untuk mempermudah create view baru, dapat menggunakan template Query yang telah ada untuk meng-create beberapa views dasar yang dapat digunakan untuk menganalisis data transaksi keuangan Auditee. Template Query tersebut dalam bentuk script adalah sebagai berikut: USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_ChartOfAccount] Script Date: 03/23/2009 08:12:07 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON

Page 40: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

34 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_ChartOfAccount] AS SELECT dbo.Ref_Rek_5.Kd_Rek_1, dbo.Ref_Rek_5.Kd_Rek_2, dbo.Ref_Rek_5.Kd_Rek_3, dbo.Ref_Rek_5.Kd_Rek_4, dbo.Ref_Rek_5.Kd_Rek_5, dbo.Ref_Rek_1.Nm_Rek_1, dbo.Ref_Rek_2.Nm_Rek_2, dbo.Ref_Rek_3.Nm_Rek_3, dbo.Ref_Rek_4.Nm_Rek_4, dbo.Ref_Rek_5.Nm_Rek_5 FROM dbo.Ref_Rek_1 INNER JOIN dbo.Ref_Rek_2 ON dbo.Ref_Rek_1.Kd_Rek_1 = dbo.Ref_Rek_2.Kd_Rek_1 INNER JOIN dbo.Ref_Rek_3 ON dbo.Ref_Rek_2.Kd_Rek_1 = dbo.Ref_Rek_3.Kd_Rek_1 AND dbo.Ref_Rek_2.Kd_Rek_2 = dbo.Ref_Rek_3.Kd_Rek_2 INNER JOIN dbo.Ref_Rek_4 ON dbo.Ref_Rek_3.Kd_Rek_1 = dbo.Ref_Rek_4.Kd_Rek_1 AND dbo.Ref_Rek_3.Kd_Rek_2 = dbo.Ref_Rek_4.Kd_Rek_2 AND dbo.Ref_Rek_3.Kd_Rek_3 = dbo.Ref_Rek_4.Kd_Rek_3 INNER JOIN dbo.Ref_Rek_5 ON dbo.Ref_Rek_4.Kd_Rek_1 = dbo.Ref_Rek_5.Kd_Rek_1 AND dbo.Ref_Rek_4.Kd_Rek_2 = dbo.Ref_Rek_5.Kd_Rek_2 AND dbo.Ref_Rek_4.Kd_Rek_3 = dbo.Ref_Rek_5.Kd_Rek_3 AND dbo.Ref_Rek_4.Kd_Rek_4 = dbo.Ref_Rek_5.Kd_Rek_4 GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_MstSatker] Script Date: 03/23/2009 08:12:31 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_MstSatker] AS SELECT dbo.Ref_Sub_Unit.Kd_Urusan, dbo.Ref_Sub_Unit.Kd_Bidang, dbo.Ref_Sub_Unit.Kd_Unit, dbo.Ref_Sub_Unit.Kd_Sub, dbo.Ref_Urusan.Nm_Urusan, dbo.Ref_Bidang.Nm_Bidang, dbo.Ref_Unit.Nm_Unit, dbo.Ref_Sub_Unit.Nm_Sub_Unit FROM dbo.Ref_Bidang INNER JOIN dbo.Ref_Unit ON dbo.Ref_Bidang.Kd_Urusan = dbo.Ref_Unit.Kd_Urusan AND dbo.Ref_Bidang.Kd_Bidang = dbo.Ref_Unit.Kd_Bidang INNER JOIN dbo.Ref_Sub_Unit ON dbo.Ref_Unit.Kd_Urusan = dbo.Ref_Sub_Unit.Kd_Urusan AND dbo.Ref_Unit.Kd_Bidang = dbo.Ref_Sub_Unit.Kd_Bidang AND dbo.Ref_Unit.Kd_Unit = dbo.Ref_Sub_Unit.Kd_Unit INNER JOIN dbo.Ref_Urusan ON dbo.Ref_Bidang.Kd_Urusan = dbo.Ref_Urusan.Kd_Urusan GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_MstKegiatan] Script Date: 03/23/2009 08:12:48 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_MstKegiatan] AS SELECT dbo.Ta_Kegiatan.Kd_Urusan, dbo.Ta_Kegiatan.Kd_Bidang, dbo.Ta_Kegiatan.Kd_Unit, dbo.Ta_Kegiatan.Kd_Sub, dbo.Ta_Kegiatan.Kd_Prog, dbo.Ta_Kegiatan.ID_Prog, dbo.Ta_Kegiatan.Kd_Keg, dbo.Ta_Program.Ket_Program, dbo.Ta_Kegiatan.Ket_Kegiatan, dbo.Ta_Kegiatan.Lokasi, dbo.Ta_Kegiatan.Kelompok_Sasaran, dbo.Ta_Kegiatan.Status_Kegiatan, dbo.Ta_Kegiatan.Pagu_Anggaran, dbo.Ta_Kegiatan.Tahun FROM dbo.Ta_Program INNER JOIN dbo.Ta_Kegiatan ON dbo.Ta_Program.Tahun = dbo.Ta_Kegiatan.Tahun AND dbo.Ta_Program.Kd_Urusan = dbo.Ta_Kegiatan.Kd_Urusan AND dbo.Ta_Program.Kd_Bidang = dbo.Ta_Kegiatan.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Program.Kd_Unit = dbo.Ta_Kegiatan.Kd_Unit AND dbo.Ta_Program.Kd_Sub = dbo.Ta_Kegiatan.Kd_Sub AND dbo.Ta_Program.Kd_Prog = dbo.Ta_Kegiatan.Kd_Prog AND dbo.Ta_Program.ID_Prog = dbo.Ta_Kegiatan.ID_Prog WHERE (dbo.Ta_Kegiatan.Kd_Prog <> 0) GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_Saldo] Script Date: 03/23/2009 08:14:05 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_Saldo] AS SELECT '2008' AS Tahun, dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Urusan, dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Bidang, dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Unit, dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Sub, dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Prog, dbo.Ta_Saldo_Awal.ID_Prog, dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Keg, dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Rek_1, dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Rek_2, dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Rek_3, dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Rek_4, dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Rek_5, dbo.Ta_Saldo_Awal.Anggaran, dbo.Ta_Saldo_Awal.D_K, dbo.Ta_Saldo_Awal.Saldo, CASE D_K WHEN 'D' THEN Saldo ELSE 0 END AS Debet, CASE D_K WHEN 'K' THEN Saldo ELSE 0 END AS Kredit, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_1, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_2, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_3, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_4, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_5, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Urusan, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Bidang, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Unit, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Sub_Unit FROM dbo.Ta_Saldo_Awal INNER JOIN dbo.zvw_ChartOfAccount ON dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Rek_1 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Rek_2 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Rek_3 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Rek_4 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Rek_5 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_5 INNER JOIN dbo.zvw_MstSatker ON dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Urusan AND dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Unit = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Unit AND dbo.Ta_Saldo_Awal.Kd_Sub = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Sub GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_SP2D] Script Date: 03/23/2009 08:14:40 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO

Page 41: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

35 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

CREATE VIEW [dbo].[zvw_SP2D] AS SELECT dbo.Ta_SP2D.Tahun, dbo.Ta_SP2D.No_SP2D, dbo.Ta_SP2D.No_SPM, dbo.Ta_SP2D.Tgl_SP2D, dbo.Ta_SP2D.Kd_Bank, dbo.Ta_SP2D.No_BKU, dbo.Ta_SP2D.Nm_Penandatangan, dbo.Ta_SP2D.Nip_Penandatangan, dbo.Ta_SP2D.Jbt_Penandatangan, dbo.Ta_SP2D.Keterangan, dbo.Ref_Bank.Nm_Bank, dbo.Ref_Bank.No_Rekening, dbo.Ta_Cheque.No_Cek, dbo.Ta_Cheque.Tgl_Cek, dbo.Ta_Cheque.Nilai, dbo.Ta_Cheque.Keterangan AS KetCek, dbo.Ta_Cheque.Tgl_Cair, dbo.Ta_Cheque.Bank_Pencair FROM dbo.Ta_SP2D INNER JOIN dbo.Ref_Bank ON dbo.Ta_SP2D.Kd_Bank = dbo.Ref_Bank.Kd_Bank LEFT OUTER JOIN dbo.Ta_Cheque ON dbo.Ta_SP2D.Tahun = dbo.Ta_Cheque.Tahun AND dbo.Ta_SP2D.No_SP2D = dbo.Ta_Cheque.No_SP2D GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_SPM] Script Date: 03/23/2009 08:17:02 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_SPM] AS SELECT dbo.Ta_SPM.Tahun, dbo.Ta_SPM.No_SPM, dbo.Ta_SPM.No_SPP, dbo.Ta_SPM.Jn_SPM, dbo.Ref_Jenis_SPM.Nm_Jn_SPM, dbo.Ta_SPM.Tgl_SPM, dbo.Ta_SPM.Uraian, dbo.Ta_SPM.Nm_Penerima, dbo.Ta_SPM.Bank_Penerima, dbo.Ta_SPM.Rek_Penerima, dbo.Ta_SPM.NPWP, dbo.Ta_SPM.Bank_Pembayar, dbo.Ta_SPM.Nm_Verifikator, dbo.Ta_SPM.Nm_Penandatangan, dbo.Ta_SPM.Nip_Penandatangan, dbo.Ta_SPM.Jbt_Penandatangan, dbo.Ta_SPM.Kd_Edit, dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Rek_1, dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Rek_2, dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Rek_3, dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Rek_4, dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Rek_5, dbo.Ta_SPM_Rinc.No_ID, dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Prog, dbo.Ta_SPM_Rinc.ID_Prog, dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Keg, dbo.Ta_SPM_Rinc.Nilai, dbo.Ta_SPM.Kd_Urusan, dbo.Ta_SPM.Kd_Bidang, dbo.Ta_SPM.Kd_Unit, dbo.Ta_SPM.Kd_Sub, dbo.zvw_MstKegiatan.Ket_Program, dbo.zvw_MstKegiatan.Ket_Kegiatan, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Urusan, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Bidang, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Unit, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Sub_Unit, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_1, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_2, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_3, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_4, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_5, dbo.zvw_SP2D.No_SP2D, dbo.zvw_SP2D.Tgl_SP2D, dbo.zvw_SP2D.Tgl_Cek, dbo.Ref_Bank.Nm_Bank, dbo.Ref_Bank.No_Rekening, dbo.zvw_SP2D.No_Cek, dbo.zvw_SP2D.No_BKU, dbo.zvw_SP2D.Nm_Penandatangan AS NmPenandatanganCek, dbo.zvw_SP2D.Nip_Penandatangan AS NIPPenandatanganCek, dbo.zvw_SP2D.Jbt_Penandatangan AS JbtPenandatanganCek FROM dbo.zvw_SP2D INNER JOIN dbo.Ref_Bank ON dbo.zvw_SP2D.Kd_Bank = dbo.Ref_Bank.Kd_Bank RIGHT OUTER JOIN dbo.Ta_SPM_Rinc INNER JOIN dbo.Ta_SPM ON dbo.Ta_SPM_Rinc.Tahun = dbo.Ta_SPM.Tahun AND dbo.Ta_SPM_Rinc.No_SPM = dbo.Ta_SPM.No_SPM INNER JOIN dbo.Ref_Jenis_SPM ON dbo.Ta_SPM.Jn_SPM = dbo.Ref_Jenis_SPM.Jn_SPM INNER JOIN dbo.zvw_MstSatker ON dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Urusan AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Bidang AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Unit = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Unit AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Sub = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Sub INNER JOIN dbo.zvw_ChartOfAccount ON dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Rek_1 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Rek_2 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Rek_3 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Rek_4 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Rek_5 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_5 ON dbo.zvw_SP2D.Tahun = dbo.Ta_SPM_Rinc.Tahun AND dbo.zvw_SP2D.No_SPM = dbo.Ta_SPM_Rinc.No_SPM LEFT OUTER JOIN dbo.zvw_MstKegiatan ON dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Keg = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Keg AND dbo.Ta_SPM_Rinc.ID_Prog = dbo.zvw_MstKegiatan.ID_Prog AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Prog = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Prog AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Sub = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Sub AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Unit = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Unit AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Bidang AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Urusan AND dbo.Ta_SPM_Rinc.Tahun = dbo.zvw_MstKegiatan.Tahun GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_jurnal] Script Date: 03/23/2009 08:17:55 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_jurnal] AS SELECT dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Source, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.No_Bukti, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Jurnal, dbo.Ref_Jurnal.Nm_Jurnal, dbo.Ta_JurnalSemua.Tgl_Bukti, dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Urusan, dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Bidang, dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Unit, dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Sub, dbo.Ta_JurnalSemua.No_BKU, dbo.Ta_JurnalSemua.Keterangan, dbo.Ta_JurnalSemua.Posting, dbo.Ta_JurnalSemua.Posting_SKPKD, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Rinci, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Prog, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.ID_Prog, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Keg, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Rek_1, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Rek_2, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Rek_3, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Rek_4, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Rek_5, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Debet, dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kredit, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_1, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_2, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_3, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_4, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_5, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Urusan, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Bidang, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Unit, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Sub_Unit, dbo.zvw_MstKegiatan.Ket_Program, dbo.zvw_MstKegiatan.Ket_Kegiatan FROM dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc INNER JOIN dbo.Ta_JurnalSemua ON dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Tahun = dbo.Ta_JurnalSemua.Tahun AND dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Source = dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Source AND dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.No_Bukti = dbo.Ta_JurnalSemua.No_Bukti INNER JOIN dbo.Ref_Jurnal ON dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Jurnal = dbo.Ref_Jurnal.Kd_Jurnal INNER JOIN dbo.zvw_ChartOfAccount ON dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Rek_1 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Rek_2 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Rek_3 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Rek_4 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Rek_5 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_5 INNER JOIN dbo.zvw_MstSatker ON dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Urusan AND dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Bidang AND dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Unit = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Unit AND dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Sub = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Sub LEFT OUTER JOIN dbo.zvw_MstKegiatan ON dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Keg = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Keg AND

Page 42: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

36 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.ID_Prog = dbo.zvw_MstKegiatan.ID_Prog AND dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Kd_Prog = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Prog AND dbo.Ta_JurnalSemua.Tahun = dbo.zvw_MstKegiatan.Tahun AND dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Urusan AND dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Bidang AND dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Unit = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Unit AND dbo.Ta_JurnalSemua.Kd_Sub = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Sub WHERE (dbo.Ta_JurnalSemua_Rinc.Tahun = 2008) GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_STS] Script Date: 03/23/2009 08:18:43 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_STS] AS SELECT dbo.Ta_STS_Rinc.No_STS, dbo.Ta_STS.Tgl_STS, dbo.Ta_STS.No_BKU, dbo.Ref_Bank.Nm_Bank, dbo.Ref_Bank.No_Rekening, dbo.Ta_STS.Nm_Penandatangan, dbo.Ta_STS.Nip_Penandatangan, dbo.Ta_STS.Jbt_Penandatangan, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Sub_Unit, dbo.Ta_STS_Rinc.Nilai, dbo.Ta_STS_Rinc.Keterangan, dbo.Ta_STS_Rinc.Kd_Rek_1, dbo.Ta_STS_Rinc.Kd_Rek_2, dbo.Ta_STS_Rinc.Kd_Rek_3, dbo.Ta_STS_Rinc.Kd_Rek_4, dbo.Ta_STS_Rinc.Kd_Rek_5, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_1, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_2, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_3, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_4, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_5 FROM dbo.Ta_STS_Rinc INNER JOIN dbo.Ta_STS ON dbo.Ta_STS_Rinc.Tahun = dbo.Ta_STS.Tahun AND dbo.Ta_STS_Rinc.No_STS = dbo.Ta_STS.No_STS INNER JOIN dbo.Ref_Bank ON dbo.Ta_STS.Kd_Bank = dbo.Ref_Bank.Kd_Bank INNER JOIN dbo.zvw_MstSatker ON dbo.Ta_STS_Rinc.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Urusan AND dbo.Ta_STS_Rinc.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Bidang AND dbo.Ta_STS_Rinc.Kd_Unit = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Unit AND dbo.Ta_STS_Rinc.Kd_Sub = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Sub INNER JOIN dbo.zvw_ChartOfAccount ON dbo.Ref_Bank.Kd_Rek_1 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_1 AND dbo.Ref_Bank.Kd_Rek_2 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_2 AND dbo.Ref_Bank.Kd_Rek_3 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_3 AND dbo.Ref_Bank.Kd_Rek_4 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_4 AND dbo.Ref_Bank.Kd_Rek_5 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_5 GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_SPJ] Script Date: 03/23/2009 08:19:36 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_SPJ] AS SELECT dbo.Ta_SPJ_Rinc.No_SPJ, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Urusan, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Bidang, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Unit, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Sub, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Prog, dbo.Ta_SPJ_Rinc.ID_Prog, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Keg, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Rek_1, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Rek_2, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Rek_3, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Rek_4, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Rek_5, dbo.Ta_SPJ_Rinc.No_Bukti, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Tgl_Bukti, dbo.Ta_SPJ_Rinc.Nilai, dbo.Ta_SPJ_Rinc.No_SPD, dbo.zvw_MstKegiatan.Ket_Program, dbo.zvw_MstKegiatan.Ket_Kegiatan, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Unit, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Sub_Unit, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_1, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_2, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_3, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_4, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_5, dbo.Ta_SPJ.Tgl_SPJ, dbo.Ta_SPJ.No_BKU, dbo.Ta_SPJ.Keterangan, dbo.Ta_SPJ.No_SPM, dbo.Ref_Jenis_SPM.Nm_Jn_SPM, dbo.Ta_Pengesahan_SPJ.No_Pengesahan, dbo.Ta_Pengesahan_SPJ.Tgl_Pengesahan FROM dbo.Ta_SPJ_Rinc INNER JOIN dbo.Ta_SPJ ON dbo.Ta_SPJ_Rinc.Tahun = dbo.Ta_SPJ.Tahun AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.No_SPJ = dbo.Ta_SPJ.No_SPJ INNER JOIN dbo.zvw_MstSatker ON dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Urusan AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Bidang AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Unit = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Unit AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Sub = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Sub INNER JOIN dbo.zvw_ChartOfAccount ON dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Rek_1 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Rek_2 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Rek_3 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Rek_4 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Rek_5 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_5 INNER JOIN dbo.Ref_Jenis_SPM ON dbo.Ta_SPJ.Jn_SPJ = dbo.Ref_Jenis_SPM.Jn_SPM INNER JOIN dbo.Ta_Pengesahan_SPJ ON dbo.Ta_SPJ.Tahun = dbo.Ta_Pengesahan_SPJ.Tahun AND dbo.Ta_SPJ.No_SPJ = dbo.Ta_Pengesahan_SPJ.No_SPJ LEFT OUTER JOIN dbo.zvw_MstKegiatan ON dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Keg = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Keg AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.ID_Prog = dbo.zvw_MstKegiatan.ID_Prog AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Prog = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Prog AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Sub = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Sub AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Unit = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Unit AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Bidang AND dbo.Ta_SPJ_Rinc.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Urusan GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_PotSPM_Gaji] Script Date: 03/23/2009 08:20:51 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_PotSPM_Gaji] AS SELECT dbo.Ta_SPM_Pot.No_SPM, dbo.Ta_SPM_Pot.Tahun, dbo.Ta_SPM_Pot.Kd_Pot_Rek, dbo.Ta_SPM_Pot.Nilai, dbo.Ref_Pot_SPM_Rek.Kd_Pot, dbo.Ref_Pot_SPM.Nm_Pot, dbo.Ta_SPM.Tgl_SPM, dbo.Ta_SPM.Uraian, dbo.Ta_SPM.Nm_Penerima, dbo.Ref_Jenis_SPM.Nm_Jn_SPM, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Sub_Unit FROM dbo.Ta_SPM_Pot INNER JOIN dbo.Ref_Pot_SPM_Rek ON dbo.Ta_SPM_Pot.Kd_Pot_Rek = dbo.Ref_Pot_SPM_Rek.Kd_Pot_Rek INNER JOIN dbo.Ref_Pot_SPM ON dbo.Ref_Pot_SPM_Rek.Kd_Pot = dbo.Ref_Pot_SPM.Kd_Pot INNER JOIN dbo.Ta_SPM ON dbo.Ta_SPM_Pot.Tahun = dbo.Ta_SPM.Tahun AND dbo.Ta_SPM_Pot.No_SPM = dbo.Ta_SPM.No_SPM INNER JOIN dbo.Ref_Jenis_SPM ON dbo.Ta_SPM.Jn_SPM = dbo.Ref_Jenis_SPM.Jn_SPM INNER JOIN dbo.zvw_MstSatker ON dbo.Ta_SPM.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Urusan AND dbo.Ta_SPM.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Bidang AND

Page 43: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

37 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

dbo.Ta_SPM.Kd_Unit = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Unit AND dbo.Ta_SPM.Kd_Sub = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Sub GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_PotSPM_pihak3] Script Date: 03/23/2009 08:21:13 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_PotSPM_pihak3] AS SELECT dbo.Ta_SPM_Info.No_SPM, dbo.Ta_SPM_Info.Tahun, dbo.Ta_SPM_Info.Kd_Pot_Rek, dbo.Ta_SPM_Info.Nilai, dbo.Ref_Pot_SPM_Rek.Kd_Pot, dbo.Ref_Pot_SPM.Nm_Pot, dbo.Ta_SPM.Tgl_SPM, dbo.Ta_SPM.Uraian, dbo.Ta_SPM.Nm_Penerima, dbo.Ref_Jenis_SPM.Nm_Jn_SPM, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Sub_Unit FROM dbo.Ta_SPM_Info INNER JOIN dbo.Ref_Pot_SPM_Rek ON dbo.Ta_SPM_Info.Kd_Pot_Rek = dbo.Ref_Pot_SPM_Rek.Kd_Pot_Rek INNER JOIN dbo.Ref_Pot_SPM ON dbo.Ref_Pot_SPM_Rek.Kd_Pot = dbo.Ref_Pot_SPM.Kd_Pot INNER JOIN dbo.Ta_SPM ON dbo.Ta_SPM_Info.Tahun = dbo.Ta_SPM.Tahun AND dbo.Ta_SPM_Info.No_SPM = dbo.Ta_SPM.No_SPM INNER JOIN dbo.Ref_Jenis_SPM ON dbo.Ta_SPM.Jn_SPM = dbo.Ref_Jenis_SPM.Jn_SPM INNER JOIN dbo.zvw_MstSatker ON dbo.Ta_SPM.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Urusan AND dbo.Ta_SPM.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Bidang AND dbo.Ta_SPM.Kd_Unit = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Unit AND dbo.Ta_SPM.Kd_Sub = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Sub GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_Pajak] Script Date: 03/23/2009 08:21:46 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_Pajak] AS SELECT dbo.Ta_Pajak_Rinc.No_Bukti, dbo.Ta_Pajak.Tgl_Bukti, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_5, dbo.Ta_Pajak.Nama_Penyetor, dbo.Ta_Pajak.No_BKU, dbo.Ta_Pajak.Keterangan, CASE D_K WHEN 'D' THEN Nilai ELSE 0 END AS Debet, CASE D_K WHEN 'K' THEN Nilai ELSE 0 END AS Kredit, dbo.Ta_Pajak_Rinc.Kd_Rek_1, dbo.Ta_Pajak_Rinc.Kd_Rek_2, dbo.Ta_Pajak_Rinc.Kd_Rek_3, dbo.Ta_Pajak_Rinc.Kd_Rek_4, dbo.Ta_Pajak_Rinc.Kd_Rek_5, dbo.Ta_Pajak.Kd_Urusan, dbo.Ta_Pajak.Kd_Bidang, dbo.Ta_Pajak.Kd_Unit, dbo.Ta_Pajak.Kd_Sub, dbo.Ta_Pajak.Kd_Prog, dbo.Ta_Pajak.ID_Prog, dbo.Ta_Pajak.Kd_Keg, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Sub_Unit FROM dbo.Ta_Pajak INNER JOIN dbo.Ta_Pajak_Rinc ON dbo.Ta_Pajak.Tahun = dbo.Ta_Pajak_Rinc.Tahun AND dbo.Ta_Pajak.No_Bukti = dbo.Ta_Pajak_Rinc.No_Bukti INNER JOIN dbo.zvw_ChartOfAccount ON dbo.Ta_Pajak_Rinc.Kd_Rek_1 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_Pajak_Rinc.Kd_Rek_2 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_Pajak_Rinc.Kd_Rek_3 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_Pajak_Rinc.Kd_Rek_4 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_Pajak_Rinc.Kd_Rek_5 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_5 INNER JOIN dbo.zvw_MstSatker ON dbo.Ta_Pajak.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Urusan AND dbo.Ta_Pajak.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Pajak.Kd_Unit = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Unit AND dbo.Ta_Pajak.Kd_Sub = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Sub GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_SPM_setoranPFK] Script Date: 03/23/2009 08:22:35 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_SPM_setoranPFK] AS SELECT dbo.Ta_SPM_Non.Tahun, dbo.Ta_SPM_Non.No_SPM, dbo.Ta_SPM_Non.Kd_Urusan, dbo.Ta_SPM_Non.Kd_Bidang, dbo.Ta_SPM_Non.Kd_Unit, dbo.Ta_SPM_Non.Kd_Sub, dbo.Ta_SPM_Non.No_SPP, dbo.Ta_SPM_Non.Tgl_SPM, dbo.Ta_SPM_Non.Uraian, dbo.Ta_SPM_Non.Nm_Penerima, dbo.Ta_SPM_Non.Bank_Penerima, dbo.Ta_SPM_Non.Rek_Penerima, dbo.Ta_SPM_Non.NPWP, dbo.Ta_SPM_Non.Nm_Penandatangan, dbo.Ta_SPM_Non.Nip_Penandatangan, dbo.Ta_SPM_Non.Jbt_Penandatangan, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_5, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Sub_Unit, dbo.Ta_SP2D_Non.No_SP2D, dbo.Ta_SP2D_Non.Tgl_SP2D, dbo.Ta_SP2D_Non.No_BKU, dbo.Ta_SP2D_Non.Nm_Penandatangan AS NmPendatangan, dbo.Ta_SP2D_Non.Nip_Penandatangan AS NIPPendatangan, dbo.Ta_SP2D_Non.Jbt_Penandatangan AS JabPendatangan, dbo.Ref_Bank.Nm_Bank, dbo.Ref_Bank.No_Rekening, dbo.Ta_Cheque_Non.No_Cek, dbo.Ta_Cheque_Non.Tgl_Cek, dbo.Ta_SPM_Non_Rinc.Nilai FROM dbo.Ta_SPM_Non INNER JOIN dbo.Ta_SPM_Non_Rinc ON dbo.Ta_SPM_Non.Tahun = dbo.Ta_SPM_Non_Rinc.Tahun AND dbo.Ta_SPM_Non.No_SPM = dbo.Ta_SPM_Non_Rinc.No_SPM INNER JOIN dbo.zvw_ChartOfAccount ON dbo.Ta_SPM_Non_Rinc.Kd_Rek_1 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_SPM_Non_Rinc.Kd_Rek_2 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_SPM_Non_Rinc.Kd_Rek_3 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_SPM_Non_Rinc.Kd_Rek_4 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_SPM_Non_Rinc.Kd_Rek_5 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_5 INNER JOIN dbo.zvw_MstSatker ON dbo.Ta_SPM_Non_Rinc.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Urusan AND dbo.Ta_SPM_Non_Rinc.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Bidang AND dbo.Ta_SPM_Non_Rinc.Kd_Unit = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Unit AND dbo.Ta_SPM_Non_Rinc.Kd_Sub = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Sub INNER JOIN dbo.Ta_SP2D_Non ON dbo.Ta_SPM_Non.Tahun = dbo.Ta_SP2D_Non.Tahun AND dbo.Ta_SPM_Non.No_SPM = dbo.Ta_SP2D_Non.No_SPM INNER JOIN dbo.Ref_Bank ON dbo.Ta_SP2D_Non.Kd_Bank = dbo.Ref_Bank.Kd_Bank INNER JOIN dbo.Ta_Cheque_Non ON dbo.Ta_SP2D_Non.Tahun = dbo.Ta_Cheque_Non.Tahun AND dbo.Ta_SP2D_Non.No_SP2D = dbo.Ta_Cheque_Non.No_SP2D GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_anggaranBelanja] Script Date: 03/23/2009 08:23:10 ******/ SET ANSI_NULLS ON

Page 44: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

38 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_anggaranBelanja] AS SELECT dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Urusan, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Tahun, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Bidang, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Unit, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Sub, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Prog, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.ID_Prog, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Keg, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_1, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_2, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_3, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_4, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_5, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Total, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Keterangan, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_1, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_2, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_3, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_4, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_5, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Urusan, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Bidang, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Unit, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Sub_Unit, dbo.zvw_MstKegiatan.Ket_Program, dbo.zvw_MstKegiatan.Ket_Kegiatan, dbo.Ref_Sumber_Dana.Nm_Sumber, dbo.Ta_Belanja.Kd_Sumber, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.No_ID, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Sat_1, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Nilai_1, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Sat_2, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Nilai_2, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Sat_3, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Nilai_3, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Satuan123, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Jml_Satuan, dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Nilai_Rp FROM dbo.Ta_Belanja INNER JOIN dbo.Ta_Belanja_Rinc ON dbo.Ta_Belanja.Tahun = dbo.Ta_Belanja_Rinc.Tahun AND dbo.Ta_Belanja.Kd_Urusan = dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Urusan AND dbo.Ta_Belanja.Kd_Bidang = dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Belanja.Kd_Unit = dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Unit AND dbo.Ta_Belanja.Kd_Sub = dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Sub AND dbo.Ta_Belanja.Kd_Prog = dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Prog AND dbo.Ta_Belanja.ID_Prog = dbo.Ta_Belanja_Rinc.ID_Prog AND dbo.Ta_Belanja.Kd_Keg = dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Keg AND dbo.Ta_Belanja.Kd_Rek_1 = dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_Belanja.Kd_Rek_2 = dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_Belanja.Kd_Rek_3 = dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_Belanja.Kd_Rek_4 = dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_Belanja.Kd_Rek_5 = dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Rek_5 INNER JOIN dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub ON dbo.Ta_Belanja_Rinc.Tahun = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Tahun AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Urusan = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Urusan AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Bidang = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Unit = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Unit AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Sub = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Sub AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Prog = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Prog AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.ID_Prog = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.ID_Prog AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Keg = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Keg AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Rek_1 = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Rek_2 = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Rek_3 = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Rek_4 = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.Kd_Rek_5 = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_5 AND dbo.Ta_Belanja_Rinc.No_Rinc = dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.No_Rinc INNER JOIN dbo.zvw_ChartOfAccount ON dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_1 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_2 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_3 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_4 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Rek_5 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_5 INNER JOIN dbo.zvw_MstSatker ON dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Urusan AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Unit = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Unit AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Sub = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Sub INNER JOIN dbo.Ref_Sumber_Dana ON dbo.Ta_Belanja.Kd_Sumber = dbo.Ref_Sumber_Dana.Kd_Sumber LEFT OUTER JOIN dbo.zvw_MstKegiatan ON dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Keg = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Keg AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.ID_Prog = dbo.zvw_MstKegiatan.ID_Prog AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Prog = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Prog AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Sub = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Sub AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Unit = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Unit AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Belanja_Rinc_Sub.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Urusan GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_anggaranPembiayaan] Script Date: 03/23/2009 08:24:11 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_anggaranPembiayaan] AS SELECT dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Tahun, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Urusan, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Bidang, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Unit, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Sub, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Prog, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.ID_Prog, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Keg, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_1, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_2, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_3, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_4, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_5, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.No_ID, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Sat_1, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Nilai_1, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Sat_2, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Nilai_2, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Sat_3, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Nilai_3, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Satuan123, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Jml_Satuan, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Nilai_Rp, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Total, dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Keterangan, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Urusan, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Bidang, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Unit, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Sub_Unit, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_1, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_2, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_3, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_4, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_5, dbo.zvw_MstKegiatan.Ket_Program, dbo.zvw_MstKegiatan.Ket_Kegiatan, dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Sumber, dbo.Ref_Sumber_Dana.Nm_Sumber FROM dbo.Ta_Pembiayaan INNER JOIN dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc ON dbo.Ta_Pembiayaan.Tahun = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Tahun AND dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Urusan = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Urusan AND dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Bidang = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Unit = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Unit AND dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Sub = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Sub AND dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Prog = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Prog AND dbo.Ta_Pembiayaan.ID_Prog = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.ID_Prog AND dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Keg = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Keg AND dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Rek_1 = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Rek_2 = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Rek_3 = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Rek_4 = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Rek_5 = dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_5 INNER JOIN dbo.zvw_MstSatker ON dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Urusan AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Unit = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Unit AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Sub = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Sub INNER JOIN

Page 45: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

39 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

dbo.zvw_ChartOfAccount ON dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_1 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_2 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_3 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_4 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Rek_5 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_5 INNER JOIN dbo.Ref_Sumber_Dana ON dbo.Ta_Pembiayaan.Kd_Sumber = dbo.Ref_Sumber_Dana.Kd_Sumber LEFT OUTER JOIN dbo.zvw_MstKegiatan ON dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Keg = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Keg AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.ID_Prog = dbo.zvw_MstKegiatan.ID_Prog AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Prog = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Prog AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Sub = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Sub AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Unit = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Unit AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Pembiayaan_Rinc.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Urusan GO USE [namaentitas_ddmmyy] GO /****** Object: View [dbo].[zvw_anggaranPendapatan] Script Date: 03/23/2009 08:24:31 ******/ SET ANSI_NULLS ON GO SET QUOTED_IDENTIFIER ON GO CREATE VIEW [dbo].[zvw_anggaranPendapatan] AS SELECT dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.*, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Urusan, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Bidang, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Unit, dbo.zvw_MstSatker.Nm_Sub_Unit, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_1, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_2, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_3, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_4, dbo.zvw_ChartOfAccount.Nm_Rek_5, dbo.zvw_MstKegiatan.Ket_Program, dbo.zvw_MstKegiatan.Ket_Kegiatan, dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Sumber, dbo.Ref_Sumber_Dana.Nm_Sumber FROM dbo.Ta_Pendapatan INNER JOIN dbo.Ta_Pendapatan_Rinc ON dbo.Ta_Pendapatan.Tahun = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Tahun AND dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Urusan = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Urusan AND dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Bidang = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Unit = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Unit AND dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Sub = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Sub AND dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Prog = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Prog AND dbo.Ta_Pendapatan.ID_Prog = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.ID_Prog AND dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Keg = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Keg AND dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Rek_1 = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Rek_2 = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Rek_3 = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Rek_4 = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Rek_5 = dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Rek_5 INNER JOIN dbo.zvw_MstSatker ON dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Urusan AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Unit = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Unit AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Sub = dbo.zvw_MstSatker.Kd_Sub INNER JOIN dbo.zvw_ChartOfAccount ON dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Rek_1 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_1 AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Rek_2 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_2 AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Rek_3 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_3 AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Rek_4 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_4 AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Rek_5 = dbo.zvw_ChartOfAccount.Kd_Rek_5 LEFT OUTER JOIN dbo.Ref_Sumber_Dana ON dbo.Ta_Pendapatan.Kd_Sumber = dbo.Ref_Sumber_Dana.Kd_Sumber LEFT OUTER JOIN dbo.zvw_MstKegiatan ON dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Keg = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Keg AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.ID_Prog = dbo.zvw_MstKegiatan.ID_Prog AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Prog = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Prog AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Sub = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Sub AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Unit = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Unit AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Bidang = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Bidang AND dbo.Ta_Pendapatan_Rinc.Kd_Urusan = dbo.zvw_MstKegiatan.Kd_Urusan GO

Cara untuk meng-copy-kan dan menjalankan new query untuk views dasar tersebut adalah sebagai berikut: Click kanan Database CobaKota310309 New Query (sebelumnya, kita harus meng-copy all (Ctrl + A dan Ctrl + C) Script Query dasar di atas)

Page 46: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

40 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Lalu kita me-paste Script Query dasar tadi ke bagian kosong yang ada pada layar.

Page 47: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

41 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

sebelum di-execute, jangan lupa untuk mengganti nama database. Pada tiap awal Script Query

tertulis: USE [namaentitas_ddmmyy] (lihat pada kalimat yang di blok biru atau dilingkari pada file Notepad ScriptSQL.txt –Script Query dasar di atas) diganti dengan USE [CobaKota310309] sesuai dengan nama database yang kita create pertama kali. Ada sekitar 16 kali yang harus diganti sesuai dengan jumlah views yang akan kita create.

click Execute.

Page 48: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

42 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Jika Script Query sukses di-execute, maka akan tampak tulisan ‘Command (s) completed successfully’ seperti pada gambar di atas.

Setelah sukses di-execute, maka akan muncul 16 views dalam folders views. Views tersebut merupakan views dasar bagi analisis data keuangan Auditee, views lain dapat dikembangkan dan di-create dengan query-query baru lainnya sesuai dengan kebutuhan Auditor.

Page 49: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

43 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Untuk mempelajari relation (table apa saja yang direlasikan) dari tiap views dapat dilihat dengan : click kanan nama view yang pilih click modify. Untuk meng-create views dari query-query baru, Auditor harus paham benar mengenai relasi antar table dan siklus transaksi keuangan Auditee dan pencatatannya.

click Execute (icon tanda seru warna merah) untuk melihat tampilan berupa bentuk tabelnya.

Page 50: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

44 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Setelah kita click Excecute, maka tampilan bentuk tabel akan muncul pada bagian bawah layar seperti pada gambar di atas.

Jika ingin melihat hasil table dari views yang akan dipilih click kanan nama view yang dipilih click open view.

Page 51: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

45 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Kemudian tabel akan muncul seperti pada gambar di atas. Tampilan views yang merupakan gabungan dari beberapa table yang direlasikan sehingga menjadi suatu table yang dapat menghasilkan informasi yang lengkap. Jenis-jenis views dasar yang dapat digunakan untuk menganalisis laporan keuangan Auditee adalah sebagai berikut:

a. View Anggaran Belanja b. View Anggaran Pembiayaan c. View Anggaran Pendapatan d. View Chart of Accounts e. View Jurnal f. View Master Kegiatan g. View Master Satker h. View Pajak i. View Potongan SPM Gaji j. View Potongan SPM Pihak k. View Saldo l. View SP2D m. View SPJ n. View SPM o. View SPM Setoran p. View STS

Page 52: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

46 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Untuk membuat Working Balance Sheet (WBS) sederhana, views yang kita perlukan adalah views chart of accounts, view jurnal, dan view saldo. View chart of account adalah kumpulan dari nama-nama account/ rekening beserta kode rekeningnya. Kode rekening maksimal terdiri dari 5 level yang merupakan level yang paling rinci dari suatu akun. Untuk analisis dasar LK, maka kita akan mempelajari membuat WBS dari database Auditee yang nantinya dapat dipergunakan sebagai alat analisis awal dan dapat diperbandingkan dengan LK Auditee. WBS yang kita buat merupakan salah satu langkah pengujian apakah LK Auditee yang disahkan oleh Perda telah sesuai dan disusun berdasarkan database Auditee yang berisi transaksi-transaksi riil tahun berjalan Auditee. WBS yang kita buat juga merupakan alat penting untuk melakukan Preliminary ARP’s (Analytical Review Prosedures) yaitu prosedur review analitis awal atas akun-akun dalam LK Auditee.

Page 53: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

47 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

6. Membuat Working Balance Sheet Awal dengan Menggunakan Microsoft SQL Server dan Arbutus Analyzer

Setelah kita meng-create views dalam Microsoft SQL Server, kita membutuhkan Aplikasi Arbutus Analyzer yang merupakan salah satu Audit Software yang dapat digunakan untuk mengolah dan menganalisis database yang telah diolah sebelumnya dalam Microsoft SQL sehingga dapat menjadi suatu informasi yang dapat berguna dalam proses audit dan dapat dijadikan sebagai langkah awal dalam melakukan Preliminary Analitical Review Procedures. Agar dapat dianalisis lebih lanjut dalam Aplikasi Arbutus, database harus di-restore kembali dalam ODBC Data Source Administrator melalui control panel administrative tools Data Sources (ODBC) Add pilih SQL Server finish. Hal ini dilakukan agar pada saat melakukan analisis data dalam Arbutus, database yang telah di-restore dalam Microsoft SQL Server dapat ditarik dari Arbutus dengan mudah, atau dapat dikatakan bahwa restore ini merupakan jembatan agar database yang telah diolah dalam Microsoft SQL Server sebelumnya dapat ditarik dan diolah ke dalam Aplikasi Arbutus.

6.1 Restore The Database to ODBC

Click Administrative Tools

Page 54: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

48 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Click Data Sources (ODBC) lalu muncul tool box ODBC Data Source Administrator click Add.

Pilih SQL Server Finish

Page 55: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

49 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Kemudian akan muncul tool box ‘Create a New Data Source to SQL Server’. Name : isi dengan nama database_ddmmyy diisi bebas yang penting mudah diingat.

Description : isi dengan penjelasan dari database yang akan di-restore. Server : .\sqlexpress

click Next.

Tidak harus sama dengan nama database yaitu CobaKota310309. Dalam contoh ini, nama Data Souce yang dipilih adalah ContohKota310309.

Page 56: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

50 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Setelah itu akan muncul text box Microsoft SQL Server DSN Configuration pilih With SQL Server Authentication …. masukkan Login ID : sa Password : personal password click Next

Page 57: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

51 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Pilih √ Change the default database to pilih nama database sesuai dengan nama file backup database SIMDA yang berekstention .BAK yaitu CobaKota310309 (lihat pada Bagian 1 modul ini) Next Finish.

Kemudian akan muncul text box ODBC Microsoft SQL Server Setup click Test Data Source . Hal ini dilakukan untuk menguji apakah database telah sukses di-restore.

Page 58: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

52 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Jika database telah sukses di-restore, akan muncul TESTS COMPLETED SUCCESSFULLY! Nama database yang telah di-restore akan muncul dalam daftar Database.

Jika proses telah sukses, maka nama database kita akan muncul dalam list User Data Sources. click OK.

Page 59: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

53 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

6.2 Turn to Arbutus Analyzer

6.2.1 Creating a New Project

Setelah database di-restore kembali di ODBC, kita beralih ke Aplikasi Arbutus. Buka aplikasi Arbutus. Kita akan membuat sebuah project baru berupa database yang kita gunakan dalam Microsoft SQL tadi untuk diolah dalam Arbutus.

Untuk membuat project baru click File New Project.

Page 60: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

54 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Simpan database dengan nama yang sama dengan nama yang sesuai dengan nama database yang kita simpan sebelumnya di Microsoft SQL agar mudah diingat yaitu CobaKota310309 Save. (Dalam modul ini, nama ContohKota310309 hanya digunakan pada saat pemberian nama Data Source saat restore database dalam ODBC walaupun sebenarnya boleh menggunakan nama yang sama dengan nama database, sedangkan nama CobaKota310309

digunakan untuk setiap nama yang melibatkan nama database SIMDA. Karena database SIMDA diberi nama CobaKota310309, maka pemberian nama pada Ms. SQL Server dan pada Project Arbutus diberi nama yang sama yaitu CobaKota310309 agar mudah diingat)

Pastikan bahwa sebelumnya kita telah membuat folder khusus yang digunakan untuk menyimpan semua output data hasil olahan Arbutus. Simpan dan beri nama folder pada lokasi yang mudah diingat.

Page 61: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

55 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Jika proses penyimpanan project baru telah selesai, maka dalam ruang sebelah kiri dari tampilan Arbutus akan muncul nama database kita, namun didalamnya masih kosong sehingga kita butuh menarik data berupa table-tabel maupun view-view yang ada dalam database tersebut dari Microsoft SQL untuk kemudian kita analisis lebih lanjut di Arbutus. Jika ada tool box seperti di atas, pilih Cancel untuk melanjutkan proses.

Page 62: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

56 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Untuk menarik table-tabel dan view-view yang tersimpan dalam database di Microsoft SQL, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Data New Local Data ODBC.

Page 63: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

57 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Setelah itu akan muncul text box ‘Select Data Source’ yang berisi File Data Source dan

Pilih Machine Data Source Pilih Nama

Machine Data Source.

Data Source yang telah kita buat tadi pada halaman 3 di atas (dhi. ContohKota310309

) OK.

Nama database kita tidak akan muncul dalam pilihan Machine Data Source jika sebelumnya kita tidak melakukan restore database dalam Administrator Tools di Control Panel pada langkah sebelumnya.

Setelah kita click OK pada database yang kita pilih, maka akan muncul text box SQL Server Login. Kita harus mengisi Login ID dan Password yang sama dengan saat kita mengisi User name dan Password pada saat akan login ke Microsoft SQL. Login ID : sa (karena sebelumnya kita menggunakan Server Authentication di Microsoft SQL) Password : your personal password click OK. Sebelumnya kita dapat lihat dalam bagian yang dilingkari, tertulis nama Data Source kita adalah ContohKota310309 seperti nama yang telah kita buat pada halaman 3. Sedangkan nama project Arbutus kita adalah CobaKota310309 sama dengan nama database SIMDA kita.

Page 64: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

58 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Muncul text box ‘Select Table’ untuk Types pilih (tick mark) Views agar lingkup pencarian lebih sempit sehingga mudah untuk mencari view yang kita inginkan lalu pilih view zvw_ChartOfAccount click Next.

click Save untuk menyimpan file.

Page 65: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

59 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Muncul text box ‘Select Fields’ click Next.

Jika proses sukses, maka akan muncul sebuah table yang merupakan view zvw_ChartOfAccount yang kita create di Microsoft SQL Server sebelumnya. Folder database kita sekarang telah terisi dengan sebuah view berupa zvw_ChartOfAccount.

Page 66: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

60 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Untuk membuat Working Balance Sheet, minimal kita membutuhkan view zvw_ChartOfAccount, view zvw_Jurnal, view zvw_Saldo, dan table Ref_Rek_3. Karena kita sudah menarik view zvw_ChartOfAccount, maka view zvw_Jurnal, view zvw_Saldo, dan table Ref_Rek_3 juga ditarik ke Arbutus dengan menggunakan cara yang sama saat kita akan menarik view zvw_ChartOfAccount. Data New Local Data ODBC Machine Data Source Database kita (CobaKota310309) OK Masukkan Login ID : sa dan Password : Personal Password pilih view zvw_Jurnal Next Save Next. Lakukan langkah yang sama untuk menarik view zvw_Saldo dan table Ref_Rek_3 !!

6.2.2 Creating Primary Keys

Untuk membuat sebuah Working Balance Sheet, ketiga views dan table harus direlasikan agar dapat saling berhubungan dan dapat dikoneksikan. Untuk merelasikan ketiga views dan sebuah table tersebut diperlukan primary key dengan character yang unik. Primary Key tersebut harus dimiliki oleh tiap views dan table sehingga antar views dan table dapat terkoneksi dengan primary key. Setiap views dan table memiliki jenis dan nama field yang berbeda-beda, jika kita akan merelasikan table maupun views, maka diperlukan sebuah field yang sama, baik character maupun nama fieldnya sehingga field tersebut dapat menjadi sebuah primary key bagi tiap views dan tables. Jika tiap tables dan views telah memiliki primary key maka antar table dan views dapat direlasikan dengan media primary key tersebut.

Oleh karena itu, kita perlu create sebuah field yang akan dijadikan sebagai primary key.

A B C D E Primary Key F G H A B C Primary Keya b c a.b.c a b c a.b.cc b a c.b.a c b a c.b.a

relation

Tabel I Tabel II

Page 67: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

61 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Click Kanan pada field Nm_Rek_1 Add Columns

Click Expr….

Page 68: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

62 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Masukkan rumus pada ruang kosong Expression dengan rumus sebagai berikut: Pada ruang ‘Save As’ diisi dengan : KeyCoA3 Click Verify Jika rumus telah benar, akan muncul Text Box yang menyatakan bahwa ‘Expression is Valid’ OK.

Rumus: String( Kd_Rek_1,2)+'.'+String( Kd_Rek_2,2 )+'.'+String( Kd_Rek_3,2 )

Page 69: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

63 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Click OK.

click OK.

Page 70: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

64 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Setelah itu akan muncul field dengan nama KeyCoA3 yang artinya Key Chart of Account Level 3.

Buat Primary Key dengan cara yang sama dengan sebelumnya untuk membuat Primary Key Chart of Account Level 5. Click kanan field Nm_Rek_1 Add Columns.

Page 71: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

65 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Masukkan rumus pada ruang kosong Expression dengan rumus sebagai berikut: Pada ruang ‘Save As’ diisi dengan : KeyCoA5 Click Verify Jika rumus telah benar, akan muncul Text Box yang menyatakan bahwa Expression is Valid OK.

Rumus : String( Kd_Rek_1,2 )+'.'+String( Kd_Rek_2,2 )+'.'+String( Kd_Rek_3,2 )+'.'+ String( Kd_Rek_4,2 )+'.'+String( Kd_Rek_5,2 )

Page 72: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

66 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Click OK.

Click OK.

Page 73: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

67 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Kemudian akan muncul field dengan nama KeyCoA5 (Key Chart of Account Level 5). Di dalam SIMDA, kode dan nama akun-akun terdiri dari 5 level yaitu Kode Rekening level 1 s.d. Kode Rekening level 5 dan Nama Rekening level 1 s.d. Nama Rekening level 5. Kode dan nama rekening minimal yang muncul di face-off Neraca dan LRA keluaran SIMDA yang dapat kita analisis adalah kode dan nama rekening level 3. Kode dan nama rekening yang paling rinci dari sebuah akun adalah kode dan nama rekening 5 sedangkan yang paling umum adalah kode dan nama rekening level 1.

Nama rekening 1 dirincikan lagi pada nama rekening 2, nama rekening 2 dirincikan lagi di nama rekening 3, dst. Nama rekening 5 adalah yang paling rinci. Lakukan pembuatan Primary Key yaitu KeyCoA3 dan KeyCoA5 pada view-view yang lain dengan langkah yang sama seperti pada view Chart Of Account di atas. Rumus KeyCoA3 dan KeyCoA5 dapat di-copy paste dari view Chart Of Account.

Kd_Rek_1 Kd_Rek_2 Kd_Rek_3 Kd_Rek_4 Kd_Rek_5 Nm_Rek_1 Nm_Rek_2 Nm_Rek_3 Nm_Rek_4 Nm_Rek_5

1 1 1 1 1 Aset Aset Lancar Kas Kas di Kas Daerah Kas Umum di Rek. Bank Sulut (01.12.020029-8)5 1 1 1 1 Belanja Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Gaji dan Tunjangan Gaji Pokok PNS/ Uang Representasi

Page 74: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

68 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Click kanan kolom pertama Add Columns Expr Masukkan rumusSave As: isi dengan ‘KeyCoA5’Verify OK OK.

Lakukan langkah yang sama untuk membuat Primary Key Level 3 (KeyCoA3).

Page 75: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

69 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Dalam view zvw_Jurnal sekarang telah ada kolom KeyCoA3 dan KeyCoA5 yang merupakan primary key.

Page 76: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

70 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Langkah selanjutnya adalah membuat primary key KeyCoA3 dan KeyCoA5 pada view zvw_Saldo. Lakukan langkah yang sama pada saat kita akan membuat primary key KeyCoA3 dan KeyCoA5 pada view zvw_ChartOfAccount dan zvw_Jurnal.

Click kanan kolom pertama Add Columns Expr Masukkan rumusSave As: isi dengan ‘KeyCoA5’Verify OK OK.

Page 77: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

71 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Lakukan langkah yang sama untuk membuat Primary Key Level 3 (KeyCoA3).

Dalam view zvw_Saldo sekarang telah ada kolom KeyCoA3 dan KeyCoA5 yang merupakan primary key.

Page 78: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

72 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Langkah terakhir adalah membuat primary Key KeyCoA3 pada table Rek_Rek3. Primary key KeyCoA3 diperlukan pada table Ref_Rek3 karena table ini bertindak sebagai penghubung (parent) untuk table-tabel lain yang memiliki Primary Key yang sama yaitu KeyCoA3.

Click kanan kolom pertama Add Columns Expr Masukkan rumusSave As: isi dengan ‘KeyCoA3’Verify OK OK. Ingat kembali rumus pada Expression untuk membuat KeyCoA3 adalah:

Rumus: String( Kd_Rek_1,2)+'.'+String( Kd_Rek_2,2 )+'.'+String( Kd_Rek_3,2 )

Page 79: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

73 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Dalam Tabel Ref_Rek3 sekarang telah ada primary key KeyCoA3.

Page 80: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

74 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

6.2.3 Classifying

Langkah selanjutnya adalah melakukan klasifikasi pada view zvw_Jurnal dan view zvw_Saldo. Klasifikasi ini dilakukan agar ribuan transaksi yang ada pada view zvw_Jurnal dan view zvw_Saldo dapat dikelompokkan per akun baik per KeyCoA3 maupun per KeyCoA5 sehingga dapat diketahui total transaksi per akun level 3 maupun per akun level 5. Kita harus melakukan klasifikasi transaksi berdasarkan KeyCoA3 dan berdasarkan KeyCoA5 untuk view zvw_Jurnal dan view zvw_Saldo. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Buka view zvw_Jurnal terlebih dahulu Analyze Classify

Page 81: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

75 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Pada pilihan Classify On….. = Pilih KeyCoA3

Maksudnya adalah record-record transaksi pada view zvw_Jurnal akan dikelompokkan berdasarkan apa? Maka kita pilih berdasarkan KeyCoA3 yang merepresentasikan akun level 3.

Page 82: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

76 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Pada pilihan Accumulate Fields.. = click Accumulate Fields.. dan pilih Debet dan Kredit. Setelah dipilih maka Debet dan Kredit akan muncul pada kotak Selected Field.

Pemilihan debet dan kredit pada Accumulate Fields berarti jumlah rupiah pada debet dan kredit lah yang akan diakumulasikan sesuai records yang telah dikelompokkan berdasarkan akun level 3 (KeyCoA3).

click OK

Setelah Classify On…. dan Accumulate Fields… dipilih maka dapat diartikan bahwa records transaksi pada view zvw_Jurnal yang berjumlah 184.398 records akan diklasifikasikan nilai Debet dan Kreditnya ke dalam akun-akun/ rekening level 3.

Page 83: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

77 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Pada kotak Classify pilih menu Output. Lalu pada pilihan To, pilih Data File (berarti output dari classify view zvw_Jurnal akan ditampilkan dalam bentuk file Arbutus berupa tableLalu, beri nama dari tabel baru hasil classify view zvw_Jurnal pada As dan Name dengan nama Class_JurnalByKeyCoA3.

).

Click OK

Page 84: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

78 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Setelah kita click OK akan ada proses beberapa detik dan lalu muncul sebuah tabel baru dengan nama Class_JurnalByKeyCoA3 seperti tabel di atas. Lakukan langkah yang sama untuk membuat tabel klasifikasi transaksi pada view zvw_Jurnal berdasarkan KeyCoA5 yang merepresentasikan akun level 5. Buka view Jurnal analyze Classify Pada Pilihan Classify On…. = Pilih KeyCoA5

Maksudnya adalah record-record transaksi pada view zvw_Jurnal akan dikelompokkan berdasarkan apa? Maka kita pilih berdasarkan KeyCoA5 yang merepresentasikan akun level 5.

Pada Pilihan Accumulate Fields… = click Accumulate Fields... dan pilih Debet dan Kredit. Setelah dipilih maka Debet dan Kredit akan muncul pada kotak Selected Field.

Pemilihan debet dan kredit pada Accumulate Fields berarti jumlah rupiah pada debet dan kredit lah yang akan diakumulasikan sesuai records yang telah dikelompokkan berdasarkan akun level 5 (KeyCoA5).

click OK. Lalu akan muncul lagi kotak Classify... Pada kotak Classify pilih menu Output. Lalu pada pilihan To, pilih Data File (berarti output dari classify view zvw_Jurnal akan ditampilkan dalam bentuk file Arbutus berupa table). Lalu, beri nama dari tabel baru hasil classify view zvw_Jurnal pada As dan Name dengan nama Class_JurnalByKeyCoA5. Click OK

Page 85: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

79 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Setelah kita click OK akan ada proses beberapa detik. Tunggu! dan lalu muncul sebuah tabel baru dengan nama Class_JurnalByKeyCoA5 seperti tabel di atas. Lakukan langkah yang sama dengan membuat klasifikasi berdasarkan KeyCoA3 dan KeyCoA5 pada view zvw_Saldo!! Sehingga akan muncul 2 tabel baru berupa Class_SaldoByKeyCoA3 dan Class_SaldoByKeyCoA5 seperti di bawah ini:

Page 86: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

80 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

6.2.4 Building the Relation

Langkah selanjutnya adalah menghubungan antar table dan view untuk membangun suatu relation agar data antar table dan view dapat digabungkan, diolah, dan dianalisis. Parent (induk) untuk merelasikan tabel dengan KeyCoA3 adalah tabel Ref_Rek3 karena tabel Ref_Rek3 merupakan tabel sumber dari nama-nama akun-akun level 3. Sedangkan Parent (induk) untuk merelasikan tabel dengan KeyCoA5 adalah tabel ChartOfAccount karena tabel ChartOfAccount merupakan tabel sumber dari nama-nama akun-akun level 5. Langkah pertama untuk melakukan relation untuk KeyCoA3 adalah: Membuka tabel Ref_Rek3 (sebagai parent) untuk membentuk relasi antara field KeyCoA3 pada tabel Ref_Rek3 dengan field KeyCoA3 pada tabel class_JurnalByKeyCoA3 dan tabel class_SaldoByKeyCoA3.

Page 87: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

81 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Buka tabel Ref_Rek3 Data Relations

Lalu muncul sebuah kotak yang melambangkan tabel Ref_Rek3 disertai dengan nama-nama field-fieldnya. Lalu click kanan pada space kosong pilih Add Tabel pilih tabel class_JurnalByKeyCoA3 dan tabel class_SaldoByKeyCoA3.

Page 88: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

82 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Lalu hubungkan tabel Ref_Rek3 (parent) dengan masing-masing kedua tabel yang lain dengan cara meng-click field KeyCoA3 pada tabel Ref_Rek3 lalu di-drag ke field KeyCoA3 pada tabel class_JurnalByKeyCoA3. Lakukan hal yang sama pada tabel class_SaldoByKeyCoA3. (Relation antar field hanya dapat berhasil dilakukan jika pemberian nama untuk field yang akan direlasikan, missal : KeyCoA3 dan KeyCoA5, sama dan serupa antar tabel)

Page 89: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

83 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

click Finish. Lalu buka tabel ChartOfAccount (sebagai parent) untuk membentuk relasi antara field KeyCoA5 pada tabel ChartOfAccount dengan field KeyCoA5 pada tabel class_JurnalByKeyCoA5 dan tabel class_SaldoByKeyCoA5.

Relasi-relasi ini dibentuk agar rows maupun fields dari tabel dan view yang direlasikan dapat saling digabungkan dan ditambahkan ke tabel lain dalam satu relasi. Tabel Ref_Rek3 bertindak sebagai parent karena kita membutuhkan tabel Ref_Rek3 sebagai induk dari kode rekening/akun level 3 dan nama rekening/akun level 3. Sedangkan kedua tabel yang lain (class_JurnalByKeyCoA3 dan class_SaldoByKeyCoA3) bertindak sebagai anak yang hanya dibutuhkan nilai rupiah pada kolom Debet dan Kredit, sedangkan nama dan kode rekening telah menggunakan kolom pada tabel induk Ref_Rek3.

Setelah relasi-relasi terbentuk maka kita dapat mengambil beberapa kolom dari table anak dan tabel induk untuk kemudian digabungkan menjadi sebuah tabel baru yang hanya terdiri dari kolom-kolom yang berisi informasi yang kita butuhkan. Hal ini ditunjukkan dengan gambaran sebagai berikut:

Menggabungkan beberapa kolom dari tabel yang berbeda dalam satu relasi.

Page 90: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

84 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Skema di atas menunjukkan bahwa kolom-kolom pada beberapa tabel yang berbeda dapat digabungkan ke dalam tabel tertentu dengan menggunakan metode ekstraksi (extract) pada aplikasi Arbutus. Hal ini dapat dilakukan jika beberapa tabel tersebut telah direlasikan sebelumnya menggunakan primary key yang identik dari masing-masing tabel. Tabel yang memiliki informasi utama bertindak sebagai induk/ parent dan tabel yang memiliki informasi tambahan bertindak sebagai anak. Untuk menggabungkan beberapa kolom dari tabel anak ke tabel induk dilakukan dengan menggunakan metode ektraksi dengan langkah sebagai berikut:

Relasi Induk dan Anak

KeyCoA3 Nm_Rek3 KeyCoA3 Debet Kredit KeyCoA3 Debet2 Kredit21.1.1 aaaa 1.1.1 xx xx 1.1.1 xx xx1.1.2 bbbb 1.1.2 xx xx 1.1.2 xx xx

add column from

add column from

KeyCoA3 Nm_Rek3 Debet Kredit Debet2 Kredit21.1.1 aaaa xx xx xx xx1.1.2 bbbb xx xx xx xx

Working Balance Sheet Rekening Level 3 (wbs_Rek3)tabel baru

extract

Ref_Rek3 class_SaldoByKeyCoA3(parent)

class_JurnalByKeyCoA3

+ +

Page 91: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

85 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

6.2.5 Extracting

Buka tabel Ref_Rek3 sebagai tabel induk:

Data Extract

Akan muncul kotak Extract. Pilih Fields lalu click Extract Fields ….

Page 92: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

86 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Jika relasi telah berhasil dibentuk pada tabel induk (parent) maka pada From Tabel (dilingkari di atas) akan muncul 3 buah tabel yang telah kita relasikan tadi yaitu tabel Ref_Rek3 (parent), tabel class_JurnalByKeyCoA3, dan tabel class_SaldoByKeyCoA5. Kemudian pilih kolom-kolom yang kita butuhkan dari masing-masing tabel dengan cara sebagai berikut:

Jika kita ingin memilih kolom yang berasal dari tabel Ref_Rek3, maka pada bagian kiri bawah kotak Selected Fields pada bagian Form Tabel, pilih Ref_Rek3. Lalu akan muncul nama kolom-kolom dari tabel Ref_Rek3. Pilih kolom yang kita perlukan yaitu KeyCoA3 dan Nm_Rek_3.

Jangan dulu di click OK !! Lanjutkan dengan memilih kolom-kolom yang kita butuhkan pada kedua tabel anak. pilih tabel anak class_SaldoByKeyCoA3 pada From Table lalu pilih kolom yang kita butuhkan pilih kolom Debet dan Kredit. Lanjutkan dengan memilih kolom-kolom pada tabel anak class_JurnalByKeyCoA5. pilih tabel anak class_JurnalByKeyCoA3 pada From Table lalu pilih kolom yang kita butuhkan pilih kolom Debet dan Kredit.

Page 93: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

87 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Pilih kolom yang diinginkan dari Tabel Ref_Rek3.

Pilih kolom yang diinginkan dari tabel class_SaldoByKeyCoA3.

Page 94: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

88 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Setelah semua kolom yang kita butuhkan telah dipilih dari semua tabel, lalu click OK.

Setelah kita click OK, maka akan muncul kotak Extract semula. Kita harus mengisi To… dengan sebuah nama yang kita inginkan untuk tabel baru hasil ekstraksi tadi. Kita isi dengan nama wbs_Rek3 artinya Working Balance Sheet Rekening Level 3. Lalu thick mark Output Tabel click OK.

Page 95: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

89 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Jadilah sebuah Tabel baru Working Balance Sheet awal untuk Rekening Level 3 yang harus di analisis lebih lanjut menggunakan Program Ms. Excel. Tabel Working Balance Sheet awal untuk Rekening Level 3 di atas terdiri dari 77 rows yang merupakan 77 jenis rekening/akun level 3 pada pencatatan transaksi keuangan auditee.

• Kolom Debet menunjukkan nilai rupiah saldo awal dari akun-akun yang bersaldo normal Debet.

• Kolom Kredit menunjukkan nilai rupiah saldo awal dari akun-akun yang bersaldo normal Kredit.

• Kolom Debet2 menunjukkan nilai rupiah total transaksi debet selama tahun berjalan dari tiap rekening level 3.

• Kolom Kredit2 menunjukkan nilai rupiah total transaksi kredit selama tahun berjalan dari tiap rekening level 3.

Notes:

Jika kita gagal untuk memilih kolom-kolom yang kita butuhkan pada tabel anak saat proses ekstraksi, maka perlu dilakukan pengecekan pada relation induk dan anak. Kadang kala, relation yang telah kita bentuk sebelumnya antara tabel induk (perent) dengan tabel anak hilang dan berubah karena lupa belum kita save sehingga perlu dibentuk kembali relasinya.

Buka tabel induk Data Relation cek apakah garis penghubung antar tabel dari primary key masing-masing tabel masih ada, jika tidak maka perlu dibentuk ulang.

Page 96: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

90 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Lakukan langkah yang sama untuk membuat Working Balance Sheet Rekening Level 5 dengan tabel ChartOfAccount sebagai tabel induk (parent).

Buka tabel ChartOfAccount Data Extract Fields Extract Fields pilih tabel induk ChartOfAccount pada From Table lalu pilih kolom yang kita butuhkan pilih kolom KeyCoA5 dan Nm_Rek_5. pilih tabel anak class_SaldoByKeyCoA5 pada From Table lalu pilih kolom yang kita butuhkan pilih kolom Debet dan Kredit. pilih tabel anak class_JurnalByKeyCoA5 pada Form Table lalu pilih kolom yang kita butuhkan pilih kolom Debet dan Kredit.

Jadilah Tabel Working Balance Sheet awal untuk Rekening Level 5 yang harus di analisis lebih lanjut menggunakan Program Ms. Excel. Tabel Working Balance Sheet awal untuk Rekening Level 5 di atas terdiri dari 1.442 rows yang merupakan 1.442 jenis rekening/akun level 5 pada pencatatan transaksi keuangan auditee.

• Kolom Debet menunjukkan nilai rupiah saldo awal dari akun-akun yang bersaldo normal Debet.

• Kolom Kredit menunjukkan nilai rupiah saldo awal dari akun-akun yang bersaldo normal Kredit.

• Kolom Debet2 menunjukkan nilai rupiah total transaksi debet selama tahun berjalan dari tiap rekening level 5.

• Kolom Kredit2 menunjukkan nilai rupiah total transaksi kredit selama tahun berjalan dari tiap rekening level 5.

Page 97: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

91 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

6.2.6 Exporting to Excel

Setelah tabel working balance sheet selesai, maka tabel tersebut perlu diexport ke Excel agar dapat dianalsis lebih lanjut. Hal ini dilakukan karena ada beberapa akun Ekuitas Dana yang nilainya 0 sehingga harus diartikulasikan secara manual untuk memperoleh nilai saldo akhir yang benar.

Data Export

Page 98: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

92 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Pilih Views Export As : Pilih Excel To.. isi dengan nama file yang kita inginkan setelah file di-export dalam bentuk Excel. Bisa diberi nama yang sama dengan nama sebelumnya OK. File yang telah diexport ke Excel akan tersimpan dalam file penampungan hasil olahan Arbutus dalam folder yang pertama kali kita create sebelum kita menjalankan program Arbutus. Kita dapat membuka file Excel wbs_Rek3 dari tempat penyimpanan folder tersebut.

Page 99: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

93 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

File Arbutus yang telah diexport ke Excel akan tersimpan di folder yang kita buat pada waktu awal untuk menyimpan file-file hasil olahan Arbutus.

Page 100: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

94 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

7. Analizing the Working Balance Sheet within Excel

Hasil export file Arbutus ke Excel dapat ditunjukkan pada gambar di atas. Dikarenakan adanya penyesuaian format saat meng-convert menjadi file Excel, maka hasil tampilan working balance sheet di excel menjadi kurang rapi. Kita dapat merapikannya sesuai dengan preferensi kita sehingga mudah untuk kita pahami.

Page 101: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

95 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

File excel hasil import dari file Arbutus yang telah dirapikan sehingga lebih mudah untuk dipahami. Kode rekening dalam SIMDA terdiri dari kombinasi angka-angka yang menunjukkan pengelompokkan suatu rekening/akun yang terdiri dari:

Rekening dengan awalan (rekening level 1) angka 1 s.d. 3 menunjukkan bahwa rekening/akun tersebut merupakan rekening/akun Neraca.

Rekening dengan awalan (rekening level 1) angka 4 s.d. 6 menunjukkan bahwa rekening/akun tersebut merupakan rekening/akun Laporan Realisasi Anggaran.

Rekening dengan awalan (rekening level 1) angka 7 menunjukkan bahwa rekening/akun tersebut merupakan rekening/akun Perhitungan Fihak Ketiga (PFK).

Dalam WBS yang kita buat, dapat kita lihat kombinasi angka-angka pada KeyCoA3 seperti misalnya: 1.1.1 1.1.2 1.1.3 2.1.1 2.1.2 3.1.1 3.1.2 4.2.2 4.2.3 5.1.2 5.2.2 6.2.3 7.1.1 Jadi, dalam WBS yang kita buat, kita harus memisahkan akun-akun mana saja yang tergolong ke dalam akun Neraca, akun LRA, dan akun PFK. Karena dalam WBS akun-akun sudah berurutan sesuai dengan urutan kode akunnya, maka kita cukup memberikan sela diantara akun-akun Neraca, LRA, dan PFK sehingga kita bisa analisis jumlah total saldo awal, jurnal, dan saldo akhir untuk masing-masing Neraca, LRA, dan PFK seperti tampak pada tiga gambar di bawah ini:

NERACA

LRA

PFK

Page 102: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

96 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

1

2

3

Page 103: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

97 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

7.1 Artikulasi untuk akun Ekuitas Dana pada Neraca

Nilai Saldo awal akun Ekuitas Dana pada Neraca yang ditampilkan dalam output Excel hasil analisis database belum akurat. Ada beberapa nilai saldo awal Ekuitas Dana yang masih 0 (null) dan ada beberapa akun yang nilainya diperoleh dari artikulasi yang tidak benar. Oleh karena itu, khusus untuk akun-akun Ekuitas Dana perlu kita isi nilai saldo awalnya secara manual dengan menggunakan artikulasi yang benar. Rumus Umum Artikulasi untuk akun-akun Ekuitas Dana:

Kita bisa menyisipkan kolom sendiri yang berisi angka-angka perhitungan Auditor. Kode rekening untuk akun Ekuitas Dana dimulai dengan angka 3.

Artikulasi Umum akun Ekuitas Dana

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) = Kas + Investasi Jangka Pendek - Utang Perhitungan Fihak Ketiga - Kas di Bendahara Penerimaan Cadangan untuk Piutang = Piutang Cadangan untuk Persediaan = Persediaan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jk. Pendek = - Utang Jangka Pendek Pendapatan yang Ditangguhkan* = Kas di Bendahara Penerimaan Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang = Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset Tetap = Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya (Tidak termasuk = Aset Lainnya Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang Jk.Pjg = - Utang Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Dana Cadangan = Dana Cadangan

* Pendapatan yang ditangguhkan tidak terbatas pada Kas yang ada di Bendahara Penerimaan saja, bisa dimungkinkan juga merupakan sebagian kas yang ada di Bendahara Pengeluaran tergantung dari kondisi sesuai dengan Nature of Pendapatan yang ditangguhkan.

Page 104: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

98 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Gambar di atas menunjukkan bahwa sebelum dilakukan artikulasi manual pada akun Ekuitas Dana, output yang ditampilkan dari analisis database transaksi keuangan auditee akan menampilkan nilai akun Ekuitas Dana yang tidak sesuai dengan artikulasi umum Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (rumus umum di atas) sehingga mengakibatkan jumlah debet dan kredit pada Neraca secara keseluruhan menjadi tidak balance. Hal ini disebabkan karena jumlah rupiah akun Ekuitas Dana tidak diperoleh dari transaksi riil auditee melainkan diperoleh dari suatu rumus tertentu (artikulasi) yang berasal dari akumulasi dan pengurangan akun-akun Neraca yang lain. Oleh karena itu, auditor perlu untuk melakukan artikulasi ulang secara manual terhadap akun Ekuitas Dana. Setelah dilakukan artikulasi ulang secara manual sesuai dengan rumus umum artikulasi akun Ekuitas Dana pada LKPD, maka jumlah Debet dan Kredit pada Neraca menjadi seimbang.

7.2 Nilai SiLPA pada Mutasi Jurnal Tahun Berjalan

Gambar di atas juga menunjukkan bahwa terdapat selisih antara Debet dan Kredit pada kolom Mutasi Jurnal sebesar Rp15.070.770.337,00. Hal ini disebabkan karena SiLPA tahun berjalan yang diperoleh dari perhitungan SiLPA di LRA masih 0 (null) sehingga perlu kita isi secara manual nilai SiLPA tahun berjalan di tampilan Excel. Hal ini dapat kita lakukan jika sebelumnya kita telah menghitung nilai SiLPA pada LRA di output Excel. LRA yang dihasilkan pada output Excel belum dihitung Surplus/Defisit dan SiLPA/SiKPA – nya sehingga perlu kita hitung secara manual dengan rumus umum sebagai berikut:

Surplus/Defisit = Pendapatan – Belanja SiLPA/SiKPA = (Pendapatan – Belanja) + (Penerimaan Pembiayaan – Pengeluaran Pembiayaan)

Page 105: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

99 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Untuk LRA, kolom yang kita gunakan untuk menghitung Surplus/Defisit dan SiLPA hanya kolom Mutasi Jurnal saja karena Laporan Realisasi Anggaran merupakan laporan transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan untuk tahun anggaran berjalan saja, bukan kumulatif dari transaksi transaksi tahun anggaran sebelumnya. Gambar di atas menunjukkan bahwa nilai Defisit adalah sebesar Rp17.165.855.090,00 dan nilai SiLPA adalah sebesar Rp15.070.770.337,00. Kemudian, nilai SiLPA ini diposting ke SiLPA pada Neraca di bagian Mutasi Jurnal Kredit.

Page 106: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

100 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Gambar di atas menunjukkan bahwa setelah nilai SiLPA diposting ke dalam Neraca pada Mutasi Jurnal Kredit, selisih jumlah Debet dan Kredit pada Mutasi Jurnal menjadi 0 (null). Proses untuk mem-balance-kan nilai Debet dan Kredit pada Saldo Awal dan Mutasi Jurnal telah selesai. Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai Saldo Akhir akun-akun Neraca. Hal ini dapat dilakukan dengan rumus umum:

Saldo Akhir Akun Neraca dengan Saldo Normal Debet = Saldo Awal (Debet) + Mutasi Jurnal (Debet – Kredit)

Saldo Akhir Akun Neraca dengan Saldo Normal Kredit = Saldo Awal (Kredit) + Mutasi Jurnal (Kredit – Debet)

Page 107: A.14.2 p2 tabk simda bpkp

TABK UNTUK PEMERIKSAAN LKPD

101 BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI GORONTALO

Gambar di atas menunjukkan bahwa kita telah memperoleh nilai saldo akhir Neraca per Auditor sebagai alat analisis LKPD Auditee Awal. Untuk lebih meyakinkan keakuratannya, kita perlu melakukan pengecekan terhadap artikulasi saldo akhir ekuitas dana per Auditor dengan rumus umum yang telah diberikan sebelumnya. Nilai saldo akhir ini kemudian kita perbandingkan dengan nilai saldo akhir Neraca versi Auditee yang telah di-perda-kan dan diserahkan kepada lembaga pemeriksa dan Auditor sebagai dasar kita dalam mengaudit.