A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI...

38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 1 A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan Kota Bogor, mempunyai Tugas Pokok melaksanakan sebagian urusan di bidang perhubungan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, berdasarkan Peraturan Walikota Bogor Nomor 78 Tahun 2016 Tentang Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja dan Jabatan Struktural Di Lingkungan Dinas Perhubungan Kota Bogor, Dinas menyelenggarakan fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan; 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perhubungan; 4. Pelaksanaan administrasi Dinas di bidang perhubungan; 5. Pelaksanaan teknis operasional di bidang perhubungan; 6. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, perlengkapan, sarana dan prasarana Dinas; 7. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan; 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam melakukan tugas pokok dan fungsi tersebut, Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Bogor terdiri dari: a. Pejabat Eselon II ; Kepala Dinas : 1 orang b. Pejabat Eselon III ; - Sekretaris, : 1 orang - Kepala Bidang : 3 orang c. Pejabat Eselon IV ; - Kepala UPTD Terminal : 1 orang - Kepala Sub Bagian : 2 orang

Transcript of A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI...

Page 1: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 1

A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor

No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan Kota Bogor, mempunyai

Tugas Pokok melaksanakan sebagian urusan di bidang

perhubungan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,

berdasarkan Peraturan Walikota Bogor Nomor 78 Tahun 2016

Tentang Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja dan Jabatan

Struktural Di Lingkungan Dinas Perhubungan Kota Bogor, Dinas

menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perhubungan;

4. Pelaksanaan administrasi Dinas di bidang perhubungan;

5. Pelaksanaan teknis operasional di bidang perhubungan;

6. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, perlengkapan,

sarana dan prasarana Dinas;

7. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan;

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melakukan tugas pokok dan fungsi tersebut, Struktur

Organisasi Dinas Perhubungan Kota Bogor terdiri dari:

a. Pejabat Eselon II ; Kepala Dinas : 1 orang

b. Pejabat Eselon III ; - Sekretaris, : 1 orang

- Kepala Bidang : 3 orang

c. Pejabat Eselon IV ; - Kepala UPTD Terminal : 1 orang

- Kepala Sub Bagian : 2 orang

Page 2: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 2

- Kepala Seksi : 9 orang

- Ka.Sub.Bag.TU UPTD : 1 orang

d. Jabatan Fungsional; Penguji Kendaraan Bermotor 7 Orang

Pejabat struktural dalam melaksanakan tugas pokoknya

menjalankan fungsi:

1. Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan rencana dan

program kerja di lingkungan Dinas;

2. Pelaksanaan tugas administrasi umum, administrasi

kepegawaian, perlengkapan, keuangan, kearsipan dan

kerumahtanggaan;

3. Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis di bidang lalu lintas

(manajemen lalu lintas, rekayasa lalu lintas dan pengendalian

dan ketertiban);

4. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang angkutan

(angkutan dalam trayek, angkutan tidak dalam trayek dan

komunikasi, informasi dan edukasi);

5. Penyiapan perumusan kebijakan penyelenggaraan di bidang

sarana dan prasarana (perparkiran, teknik prasarana dan

pengujian kendaraan bermotor);

6. Penyusunan rencana program dan rencana kerja UPTD

Terminal;

7. Pengelolaan administrasi keuangan dan umum di lingkungan

UPTD Terminal;

Page 3: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 3

GAMBAR-1:

Page 4: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 4

B. KEPEGAWAIAN

Jumlah pegawai di lingkungan Dinas Perhubungan Kota Bogor sampai

dengan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut :

No Uraian Jumlah

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 300

2. Pegawai Tenaga Kontrak Kerja 24

3. Pegawai PKWT 140

4. Pegawai Outsourcing Pihak III 13

5. Pegawai Outsourcing Swakelola 27

Jumlah ........................... 504

Pangkat dan Golongan Pegawai Negeri Sipil (PNS), meliputi:

No Pangkat Golongan Jumlah

1. Pembina Tk. I IV/b 1

2. Pembina IV/a 5

3. Penata Tk. I III/d 7

4. Penata III/c 9

5. Penata Muda Tk. I III/b 25

6. Penata Muda III/a 43

7. Pengatur Tk. I II/d 1

8. Pengatur II/c 108

9. Pengatur Muda Tk. I II/b 31

10. Pengatur Muda II/a 35

11. Juru Tk. I I/d 2

12. Juru I/c 18

13. Juru Muda Tk. I I/b 15

14. Juru Muda I/a -

Jumlah ......................... 300

Page 5: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 5

Sedangkan Klasifikasi Pendidikan Pegawai dilingkungan Dinas Perhubungan

Kota Bogor, yaitu:

No Klasifikasi Pendidikan

PNS TKK PKWT PIHAK

III SWA

KELOLA

1. Strata 2 (S2) 23 - - - -

2. Strata 1 (S1) 59 - 19 - 2

3. Diploma IV (D4) - - - - 3

4. Diploma III (D3) 4 - 21 - 4

5. Diploma II (D2) - - - - 1

6. Diploma I (D1) - 1 1 - -

7. SMA / Sederajat 158 4 99 9 15

8. SMP / Sederajat 37 2 - 2 -

9. SD / Sederajat 19 9 - 1 -

10. Non Ijazah - 8 - - -

Jumlah ................... 300 24 140 12 25

C. KONDISI ORGANISASI

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun

2016 Dinas Perhubungan Kota Bogor mempunyai TUGAS POKOK; melaksanakan

sebagian urusan di bidang perhubungan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, berdasarkan Peraturan Walikota

Bogor Nomor 78 Tahun 2016 Tentang Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja

dan Jabatan Struktural Di Lingkungan Dinas Perhubungan Kota Bogor, Dinas

menyelenggarakan FUNGSI :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perhubungan;

4. Pelaksanaan administrasi Dinas di bidang perhubungan;

5. Pelaksanaan teknis operasional di bidang perhubungan;

6. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, perlengkapan, sarana dan

prasarana Dinas;

7. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan;

Page 6: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 6

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Dinas Perhubungan Kota

Bogor sebagai Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor yang menangani Urusan

di Bidang Perhubungan, juga telah dilengkapi dengan Peraturan Daerah (PERDA)

yang memudahkan operasionalisasi pelaksanaan tugas dan pelayanan masyarakat

berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan didalamnya mengatur

KEWENANGAN Pemerintah Kota Bogor dalam penyelenggaraan LLAJ, yaitu:

1. Penyusunan dan penetapan rencana induk jaringan lalu lintas dan angkutan

jalan kota (RIJLLAJ-K)

2. Penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jaringan jalan kota.

3. Penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan

rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali

dan pengamanan pemakai jalan, alat pengawasan dan pengaman jalan, serta

fasilitas pendukung kegiatan LLAJ.

4. Persetujuan dan pemberian izin pelaksanaan pekerjaan jalan pada ruang milik

jalan yang dapat mengakibatkan gangguan lalu lintas.

5. Penetapan Lokasi – Pengesahan Rancang Bangun – Persetujuan

Pengoperasian Terminal Penumpang Tipe C

6. Persetujuan penyelenggaraan pool kendaraan.

7. Penetapan lokasi – pembangunan fasilitas parkir dan penyelenggaraan

perparkiran

8. Penyelenggaraan pengujian berkala terhadap kendaraan bermotor wajib uji di

Kota Bogor

9. Penetapan wilayah pelayanan - operasional, dan pelaksanaan pendaftaran

kendaraan tidak bermotor.

10. Penetapan persyaratan – tatacara pemasangan reklame dan pemberian

rekomendasi pemasangan reklame pada kendaraan angkutan umum.

11. Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan kota

12. Penyelenggaraan analisis dampak lalu lintas di jalan kota atau kajian teknis

lalu lintas

Page 7: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 7

13. Penetapan dan penyelenggaraan manajemen kebutuhan lalu lintas

14. Pengawasan dan pengendalian operasional terhadap penggunaan jalan

selain untuk kegiatan lalu lintas di jalan kota;

15. Operasional pemindahan dan penguncian roda kendaraan bermotor yang

berhenti atau parkir pada tempat yang dilarang

16. Penyusunan rencana umum jaringan trayek perkotaan dan penetapan

kebutuhan kendaraan untuk angkutan yang wilayah pelayanannya di dalam

wilayah kota.

17. Penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan untuk angkutan taksi

yang wilayah pelayanannya di dalam kota.

18. Pemberian Izin Penyelengaraan Angkutan Penumpang Dalam Trayek

(Angkutan Kota) dan Izin Penyelengaraan Angkutan Penumpang Tidak

Dalam Trayek (angkutan taksi, angkutan dengan tujuan tertentu/sewa,

angkutan untuk tujuan keperluan pariwisata/ atau di luar pelayanan angkutan

orang dalam trayek, angkutan di kawasan tertentu pada jalan lokal dan jalan

lingkungan, dan angkutan khusus; antar jemput anak sekolah dan karyawan)

yang wilayah pelayanannya di dalam kota.

19. Penyusunan dan penetapan jaringan lintas angkutan barang pada jaringan

jalan kota

20. Penentuan tarif penumpang kelas ekonomi angkutan kota.

21. Penetapan persyaratan dan identitas kendaraan umum.

22. Pemberian izin insidentil kepada kendaraan umum yang telah memiliki izin

penyelenggaraan angkutan untuk digunakan menyimpang dari izin yang

dimiliki

23. Pelaksanaan peremajaan dan penghapusan kendaraan umum

24. Penetapan, pengaturan dan pengendalian tempat-tempat yang diperuntukkan

untuk kegiatan bongkar dan muat barang

25. Membangun dan mewujudkan budaya keselamatan lalu lintas dan angkutan

jalan, serta penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan

lalu lintas di jalan kota

26. Pembentukan, penetapan dan memfasilitasi pelaksanaan Forum Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan

Page 8: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 8

27. Pemeriksaan kendaraan di terminal dan di jalan sesuai kewenangannya dan

berpedoman pada peraturan perundang-undangan

28. Pelaksanaan penyidikan pelanggaran;

a. Pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan (ketentuan pengujian

berkala);

b. Daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang;

c. Perizinan angkutan orang dan/atau barang dengan kendaraan bermotor

umum;

Berkaitan dengan penanganan masalah transportasi yang merupakan

program prioritas maka program yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota

Bogor adalah penataan lalu lintas dan angkutan jalan dengan tujuannya

meningkatkan ketertiban, kelancaran, dan keselamatan lalu lintas dan angkutan

jalan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2016 terdiri dari 9

(sembilan) program :

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan;

4. Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Jasa Transportasi;

5. Terbangun dan Terpeliharanya Prasarana (Infrastruktur) dan Sarana

Perhubungan;

6. Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Transportasi;

7. Peningkatan Kompetensi SDM Transportasi;

8. Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum;

9. Pengembangan Transportasi Yang Ramah Lingkungan.

D. ISU-ISU STRATEGIS

Isu Strategis yang menjadi permasalahan dan sekaligus tantangan dalam

penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan di Kota Bogor, antara lain:

1. Pertumbuhan penduduk Kota Bogor yang cukup tinggi yaitu rata-rata sekitar

+ 2,12 % dalam kurun 5 tahun terakhir.

Page 9: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 9

2. Tidak seimbangnya pertumbuhan jumlah kendaraan (rata-rata mencapai 11,7

% per tahun) dengan penambahan jaringan jalan (rata-rata 0,01%) dan

rendahnya kondisi pelayanan prasarana jalan akibat kerusakan jalan; belum

terpadunya pembangunan prasarana jalan dengan sistem jaringan

transportasi jalan, penataan kelas jalan dan terminal serta pola pelayanan

distribusi angkutan umum.

3. Ketidakseimbangan supply dan demand

Selain pertumbuhan kendaraan pribadi dan sepeda motor yang cukup tinggi,

juga akumulasi pelayanan angkutan umum di dalam wilayah Kota Bogor,

sebanyak 23 trayek (3.412 kendaraan) Angkutan Kota dan 10 trayek (4.644

kendaraan). Angkutan Perkotaan AKDP dengan jenis kendaraan bus kecil

(kapasitas tempat duduk + 10 orang), menambah volume lalu lintas semakin

padat dan berdampak terhadap in-efisiensi penggunaan ruang jalan di wilayah

Kota Bogor.

4. Jaringan jalan yang tersedia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan pola

distribusi angkutan barang.

5. Masalah mobilitas, rendahnya kelancaran distribusi orang dan/atau barang,

akibat;

a. Terbatasnya perkembangan kapasitas prasarana jalan;

b. Kondisi sarana jalan yang rata-rata semakin menurun pelayanannya;

c. Optimalisasi penggunaan kapasitas jalan yang masih rendah tingginya

delay factor pada badan jalan), serta banyaknya daerah rawan

kemacetan akibat penggunaan badan, dan daerah milik jalan untuk

kegiatan sosial ekonomi, pasar (PKL), parkir;

d. Sistem manajemen lalu lintas yang belum optimal;

e. Penataan jaringan transportasi jalan, penetapan kelas jalan dan

pengaturan sistem terminal.

f. Terjadinya campuran lalu lintas (mixed traffic) yang tinggi.

6. Rendahnya tingkat disiplin pengguna jalan.

7. Kemacetan lalu lintas di Kota Bogor terutama menjelang hari libur (Sabtu,

Minggu).

8. Kurang memadainya fasilitas perlengkapan jalan, seperti marka, rambu RPPJ

dan paku jalan.

Page 10: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 10

9. Meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas dan tingkat fatalitas korban laka.

10. Masih tingginya dampak lingkungan (polusi udara dan suara) akibat

kemacetan dan masih dominannya penggunaan lalu lintas kendaraan pribadi

di jalan;

11. Rendahnya kualitas pelayanan angkutan umum akibat belum adanya

keterpaduan rencana tata ruang wilayah dan pengembangan transportasi

perkotaan, khususnya lambatnya peningkatan kinerja dan pengembangan

koridor Angkutan Umum Massal ”BRT Trans Pakuan” dan penataan angkutan

kota ”saat ini” sebagai angkutan pengumpang (feeder).

12. Belum mantapnya manajemen kepengusahaan Angkutan Kota.

13. Masih terbatasnya pengembangan SDM di bidang LLAJ baik tingkat regulator

maupun operator, pembinaan usaha angkutan serta pengembangan teknologi

sarana dan prasarana LLAJ yang lebih efisien dan ramah lingkungan;

14. Belum optimalnya koordinasi antar lembaga yang bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan transportasi di Kota Bogor.

15. Terbatasnya anggaran pembangunan sarana dan prasarana transportasi

secara menyeluruh.

16. Masih minimnya minat swasta untuk berperan dalam investasi pembangunan

sarana dan prasarana transportasi.

Page 11: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 11

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan sektor transportasi sangat berpengaruh terhadap

perekonomian dan karenanya transportasi dipandang sebagai urat nadi

perekonomian, keberadaannya disebut-sebut berperan penting dalam pencapaian

tujuan pembangunan, yaitu berperan sebagai; 1) “Promoting Sector” artinya

transportasi memiliki peran untuk mempromosikan potensi yang dimiliki daerah,

sehingga potensi yang ada lebih produktif untuk dapat di pasarkan, tumbuh dan

berkembang, dan 2) “Servicing Sector” artinya transportasi melayani sektor lain

seperti perdagangan, perindustrian dll.

Sementara di sisi lain, transportasi dipandang hanya sebagai kebutuhan

turunan “derived demand” (kebutuhan turunan) sehingga keberadaannya tidak

dipandang sebagai suatu hal yang penting. Perbedaan cara pandang ini

mengakibatkan transportasi dalam kondisi yang “abu-abu”, seperti penting tapi

tidak penting, seperti tidakpenting tapi ternyata penting juga. Arahan

pengembangan transportasi kelihatan seperti tidak konsisten dan kurang jelas

prioritasnya, apabila dikatakan bahwa arah pengembangan transportasi adalah

angkutan umum (massal), dalam kenyataannya kepemilikan kendaraan pribadi

terus meningkat dan belum terlihat upaya nyata untuk mengarahkan pengguna

kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Sebagai konsekwensi dari laju pertumbuhan perekonomian dikawasan

perkotaan mengakibatkan peningkatan aktivitas kegiatan masyarakat, yang berarti

adanya peningkatan permintaan kebutuhan akan jasa transportasi. Dan dalam

mengantisipasi permintaan terhadap pelayanan jasa transportasi diperlukan

keseimbangan di dalam penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas. Namun

demikian, menjaga keseimbangan tersebut sangatlah sulit untuk dilakukan, dan

Page 12: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 12

karenanya masalah yang dihadapi hampir semua kota di Indonesia termasuk Kota

Bogor adalah kemacetan, kesemerawutan dan tingginya kecelakaan lalu lintas

sebagai akibat tidak terciptanya keseimbangan.

Penanganan masalah transportasi sepertinya dihadapkan pada permasalahan

yang rumit dan tidak berkesudahan karena memang sangat berkaitan dengan

masalah sosial, kesadaran manusia (masyarakat dan pemimpinnya), dan kemauan

semua pihak untuk bahu membahu “memin ima l i s i r kerusakan” yang telah

ditimbulkan bersama, dimana dengan semakin tingginya biaya kemacetan

lalulintas, polusi udara, kebisingan lingkungan dan lain-lain perlu dilakukan langkah

pembinaan, pengendalian dan pengawasan.

Dengan berbagai permasalahan transportasi di Kota Bogor, eksistensi peran

transportasi perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan melalui pembangunan

yang mengacu kepada konsep kesisteman, melalui proses perencanaan yang tepat

dengan tahapan yang terarah. Dalam kaitan dengan sistem perencanaan

pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

maka keberadaan RENSTRA Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2015–2019

merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah

Kota Bogor khususnya dalam menjalankan rencana agenda pembangunan yang

tertuang dalam RPJMD Kota Bogor Tahun 2015–2019, serta dari keberadaannya

untuk setiap tahunnya selama periode perencanaan akan dijadikan pedoman bagi

penyiapan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perhubungan Kota Bogor yang dalam

penyusunannya mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota

Bogor.

RENSTRA Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2015–2019 disusun dalam

rangka memberikan gambaran tentang visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,

kebijakan, dan program Dinas Perhubungan Kota Bogor dalam kurun waktu 2015-

2019, dengan maksud untuk menyediakan tolak ukur pelaksanaan strategi

pembangunan Dinas Perhubungan Kota Bogor untuk secara konsekuen dan

konsisten menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan posisi dan peran yang

diemban, antara lain:

1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan

tugasnya untuk menentukan prioritas di bidang perencanaan pembangunan,

Page 13: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 13

sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam

kurun waktu 2015 - 2019 dapat tercapai;

2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan

instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal

maupun eksternal;

3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang

rencana pembangunan tahunan;

4. Mewujudkan sinergisitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan

dan pengawasan dalam penyusunan program dan kegiatan antar tingkat

satuan unit kerja Dinas Perhubungan Kota Bogor dalam mewujudkan visi dam

misi, sehingga diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan internal

yang kondusif dan menghindarkan timbulnya penyimpangan tugas pokok dan

fungsi (tupoksi) organisasi atau disorientasi dari Core Businessnya.

5. Mewujudkan terciptanya lalu lintas yang aman, nyaman dan handal yang

dilaksanakan melalui program dan kegiatan yang lebih realistis sebagai

penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Bogor Tahun 2015 – 2019.

B. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN I. VISI DAN MISI KOTA BOGOR

RPJMD Kota Bogor 2015-2019 adalah sebagai tahapan ke-3 dari RPJP Kota

Bogor 2005 – 2025, dimana Pemerintahan Kota Bogor dengan kepemimpinan

Walikota Bogor yang baru dalam melaksanakan pembangunan periode 2015 –

2019 menetapkan VISI yang lebih terfokus yakni “Menjadikan Bogor Sebagai

Kota Yang Nyaman, Beriman Dan Transparan”, dan dalam mewujudkannya

dengan MISI:

1. Menjadikan Bogor kota yang cerdas dan berwawasan teknologi informasi dan

komunikasi

2. Menjadikan Bogor kota yang sehat dan makmur

3. Menjadikan Bogor kota yang berwawasan lingkungan

4. Menjadikan Bogor sebagai kota jasa yang berorientasi pada kepariwisataan

dan ekonomi kreatif

Page 14: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 14

5. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan

6. Mengokohkan peran moral agama dan kemanusiaan untuk mewujudkan

masyarakat madani

II. VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOTA BOGOR

Dengan memperhatikan Visi dan Misi Kota Bogor 2015 – 2019 diatas adalah

sejalan dengan MISI-3 “Mewujudkan Bogor kota yang berwawasan lingkungan”,

dengan TUJUAN-III.2 “Meningkatkan Kualitas Daya Dukung dan Daya Tampung

Lingkungan Kota” dan TUJUAN-III.3 “Mengembangkan Transportasi Kota yang

mengutamakan Angkutan Massal, Pejalan kaki dan Pesepeda”. Hal tersebut adalah

sejalan dengan konsep pengembangan transportasi kedepan pada umumnya di

dunia, yaitu didasarkan pada 2 (dua) konsep dasar:

1. S.U.T (Sustainable Urban Transport) dan

2. E.S.T (Environment Sustainable Transport).

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Dinas Perhubungan Kota Bogor

menetapkan VISI : “Terwujudnya Sistem Transportasi Kota Bogor yang

Berkelanjutan, Berkualitas, dan Berwawasan Lingkungan” dengan maksud:

a. Sistem Transportasi

: Satu kesatuan komponen yang terdiri dari prasarana

(jalan, terminal dan stasiun KA), sarana (kendaraan) dan

sistem pengoperasian untuk mendukung kelancaran

mobilitas antar tata guna lahan dalam memenuhi

kebutuhan kehidupan ekonomi.

b. Berkelanjutan : Transportasi berkelanjutan (sustainable transportation)

merupakan konsep yang mengkaitkan antara tiga (3)

parameter yang saling berhubungan, secara

konprehensif dan saling ketergantungan, yaitu

Lingkungan, Sosial Masyarakat dan Ekonomi.

Berkelanjutan dalam penyelenggaraan transportasi,

dengan ide dan prinsip;

a : Access (jangkauan) Kota dirancang untuk manusia

bukan untuk mobil. Sehingga kota bagi orang yang

Page 15: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 15

tidak memiliki kendaraan akan merasa kenyamanan

yang sama dengan yang memiliki kendaraan.

b : Equity (keberadilan) Prioritas utama harus diberikan

kepada angkutan umum, berjalan-kaki dan

bersepeda yang merupakan alat transportasi yang

dapat dijangkau oleh semua orang dan memiliki

dampak negatif yang sedikit.

c : Pencegahan Polusi

d : Kesehatan dan Keselamatan

e : Partisipasi masyarakat dan transparansi. Sangatlah

penting untuk memberi dukungan dan informasi

secara cukup dan tepat kepada masyarakat tentang

pilihan moda transportasi.

f : Perencanaan yang terintegrasi

g : Manfaat ekonomi dan biaya yang rendah

c. Pelayanan Berkualitas

: Penyelenggaraan transportasi yang aman (dari resiko

kriminalitas), selamat (dari resiko kecelakaan), nyaman

(tertib, teratur dan rasa nyaman) dan handal

(efisien/cepat, murah; aksesibel/mudah dijangkau &

dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;

adanya integrasi antar moda/fasilitas, terjadual dengan

ticketing system) bagi penggunanya.

d. Berwawasan Lingkungan

: Kebijakan strategis penyelenggaraan transportasi

berdasarkan tujuan untuk mengurangi Gas Rumah Kaca

(GRK) melalui konsep:

a. Avoid (menghindari atau mengurangi kebutuhan

perjalanan)

b. Shift (beralih ke moda transportasi yang lebih ramah

lingkungan)

c. Improve (meningkatkan efisiensi penggunaan bahan

bakar kendaraan dan teknologi kendaraan)

Page 16: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 16

III. TUJUAN DINAS PERHUBUNGAN KOTA BOGOR

a. Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efektif,

yaitu berkaitan dengan ketersediaan aksesibilitas, optimalisasi kapasitas,

maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan, melalui;

1) Penyediaan perlengkapan jalan dengan fasilitas pendukung yang memadai.

2) Pengendalian kapasitas jalan yang diakibatkan delay factor (PKL, parkir) di badan jalan.

3) Penyediaan prasarana terminal angkutan jalan yang memadai.

4) Kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan serta ramah lingkungan.

5) Pengendalian ketertiban dan keselamatan lalu lintas.

6) Peningkatan kinerja angkutan umum yang lebih handal.

b. Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efisien,

yaitu berkaitan dengan kemampuan pengembangan dan penerapan

teknologi transportasi serta peningkatan kualitas SDM transportasi yang

berdampak kepada maksimalisasi dayaguna dan minimasi biaya yang

menjadi beban masyarakat, melalui;

1) Pengembangan Intelligent Transportation System (seperti; ATCS, Bus Priority, VMS, Ticketing System)

2) Pengurangan emisi gas buang melalui penggunaan bahan bakar alternatif

3) Peningkatan pegawai yang profesional di bidang LLAJ

4) Peningkatan peran aktif masyarakat dan swasta (public private partnershif)

IV. SASARAN DINAS PERHUBUNGAN KOTA BOGOR

Sasaran Pembangunan Transportasi Tahun 2015-2019 yang ingin dicapai

dari TUJUAN pencapaian Misi Dinas Perhubungan Kota Bogor:

a. Meningkatnya keselamatan, keamanan dan pelayanan sarana dan

prasarana perhubungan sesuai standar pelayanan minimal, yang

dilakukan dengan pendekatan 5-E (Engineering, Education,

Enforcement, Encoragment, Emergency);

Page 17: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 17

b. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan

prasarana perhubungan;

c. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana perhubungan untuk

mengurangi bottleneck kapasitas infrastruktur perhubungan;

d. Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi

kelembagaan;

e. Terwujudnya teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan

sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim untuk mewujudkan Green

City.

Sasaran pembangunan transportasi tersebut diwujudkan dalam sasaran sub

sektor:

a. Meningkatnya kondisi prasarana LLAJ terutama menurunnya jumlah

pelanggaran lalu lintas.

b. Peningkatan kelaikan dan jumlah sarana LLAJ.

c. Menurunnya tingkat kecelakaan dan fatalitas kecelakaan lalu lintas di

jalan, serta meningkatnya kualitas pelayanan angkutan dalam hal

ketertiban, keamanan dan kenyamanan.

d. Meningkatnya keterpaduan antarmoda dan efisiensi dalam mendukung

mobilitas manusia, barang dan jasa, mendukung perwujudan sistem

transportasi Kota Bogor.

e. Meningkatnya keterjangkauan pelayanan angkutan umum bagi

masyarakat.

f. Meningkatnya efektivitas regulasi dan kelembagaan transportasi jalan,

melalui;

1) Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

2) Peningkatan peran serta swasta dan masyarakat dalam

penyelenggaraan transportasi jalan.

3) Memperjelas peran regulator dalam pelayanan transportasi publik.

g. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang baik, dan

penanganan dampak polusi udara serta pengembangan teknologi

sarana yang ramah lingkungan.

Page 18: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 18

h. Meningkatnya SDM profesional dalam perencanaan pembinaan dan

penyelenggaraan LLAJ.

i. Terwujudnya penyelenggaraan angkutan perkotaan yang efisien dengan

berbasis masyarakat dan wilayah, andal dan ramah lingkungan serta

terjangkau bagi masyarakat. Untuk itu perlu didukung perencanaan

transportasi perkotaan yang terpadu dengan pengembangan wilayah

dan mengantisipasi permintaan pelayanan serta didukung oleh

kesadaran dan kemampuan pemerintah Kota Bogor dan masyarakat.

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017

Terdapat stigma negatif yang melekat untuk Kota Bogor selama ini yaitu “kota

sejuta angkot“. Stigma ini melekat bersamaan dengan berbagai permasalahan

transportasi yang muncul lainnya seperti kemacetan dan isu lainnya seperti

transportasi ramah lingkungan. Bidang prioritas ini akan memuat program-program

untuk mengatasi segala permasalahan tersebut sekaligus membangun fondasi bagi

pengembangan transportasi kota yang berkelanjutan di masa mendatang. Strategi-

strategi yang digunakan diantaranya adalah rasionalisasi jumlah dan ukuran

angkutan kota, memaknai transportasi sebagai “pergerakan, bukan perpindahan“

orang melalui jalur sepeda dan pedestrian, serta minimalisasi pergerakan

kendaraan melalui penyediaan fasilitas parkir yang tersentralisasi. Penataan

transportasi dan angkutan umum akan diwujudkan dengan 9 (sembilan) program

yang akan dilaksanakan pada kurun waktu RPJMD 2015-2019, sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3. Program Peningkatan Pengembagan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan;

4. Program Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Jasa Transportasi;

5. Terbangun dan Terpeliharanya Prasarana (Infrastruktur) dan Sarana

Perhubungan;

6. Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Transportasi;

7. Peningkatan Kompetensi SDM Transportasi;

8. Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum;

9. Pengembangan Transportasi Yang Ramah Lingkungan.

Page 19: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 19

Pencapaian indikator kinerja dari kelima program tersebut dilaksanakan

melalui kegiatan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja (RENJA) Dinas

Perhubungan Kota Bogor setiap tahunnya. Pelaksanaan RENJA Dinas

Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 telah dijabarkan dalam RKA-DPA setiap

kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran Dinas Perhubungan Kota

Bogor, sebagaimana PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

berikut:

Page 20: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 20

PENETAPAN KINERJA

SKPD : DINAS PERHUBUNGAN TAHUN : PERUBAHAN TAHUN 2016

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program / Kegiatan Anggaran

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1

Meningkatnya Kinerja Jaringan dan Pelayanan Transportasi Kota Yang Terpadu

Peningkatan kecepatan rata – rata jalan arteri dan kolektor dalam kota

28,15 Km/jam

PROGRAM PENINGKATAN AKSESIBILITAS PELAYANAN JASA TRANSPORTASI

3.688.087.000

1 Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan dan Simpang 150.000.000

2 Evaluasi Kinerja Angkutan Dalam Trayek 100.000.000

3 Penyusunan Regulasi (Peraturan dan Keputusan Walikota sebagai tindaklanjut PERDA 3/2013 ttg LLAJ)

100.000.000

4 Pembangunan Fasilitas Parkir pada Badan Jalan

150.000.000

5 Pembangunan Shelter Non BTS Trans Pakuan dan BTS Trans Pakuan

1.270.000.000

6 Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang

8.087.000

7 Pemeliharaan Jalur Pejalan Kaki. Jalur Pesepeda dan Tempat Parkir Sepeda

500.000.000

8 Pembangunan Pos Gatur 100.000.000

9 Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Jalur Bersepeda

400.000.000

10 Pemeliharaan Pos Gatur 50.000.000

11 Evaluasi Penyelenggaraan Perparkiran (On Street Parking)

60.000.000

12 Pemasangan Pagar Seputar Kebun Raya

800.000.000

Page 21: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 21

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program / Kegiatan Anggaran

2

Meningkatnya Pelayanan Angkutan Umum

Cakupan Wilayah pelayanan angkutan umum

26 Kelurahan

PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN UMUM

890.000.000

1 Pembinaan (Sosialisasi) dan Fasilitasi (Pelatihan) Badan Usaha ber Badan Hukum bagi Penyelenggara Angkutan Umum

100.000.000

2 Restrukturisasi/ Re-Routing Angkutan Kota & AKDP

402.500.000

3 Rasionalisasi Supply-Demand / Reduksi Kendaraan Tidak Bermotor (Becak)

187.500.000

4 Operasional Pelayanan Perizinan Angkutan Tidak Dalam Trayek

200.000.000

3

Meningkatnya Kinerja Sarana Prasarana Keselamatan Transportasi

a. Prosentase kendaraan bermotor wajib uji yang lulus uji

90% PROGRAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI YANG RAMAH LINGKUNGAN

902.150.000

1 Operasional Penyelenggaraan Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor

502.150.000

2 Pemeliharaan Data Base Sistem Informasi Pemeriksaan dan Pengadaan SMS Gateway (SMS Center)

150.000.000

3 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana PKB 250.000.000

b. Prosentase prasarana keselamatan transportasi yang berkondisi baik

75%

PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN TRANSPORTASI

14.771.782.333

1 Pengadaan-Pemasangan Rambu-rambu 598.333.333

2 Pengadaan-Pengecatan Marka Jalan 800.000.000

3 Pengadaan-Pemasangan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)

2.000.000.000

4 Pengadaan-Pemasangan Alat Pengendali & Pengaman Pemakai Jalan

1.000.000.000

5 Pemeliharaan Perlengkapan Jalan 700.000.000

6 Pemeliharaan CCTV Lalin - Control Room dan Server Data Base

200.000.000

Page 22: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 22

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program / Kegiatan Anggaran

7 Pemasangan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) 150.000.000

8 Dukungan Operasional Pengawasan-Pengendaliaan-Penjagaan-Pengaturan (WASDAL-GATUR) Lokasi Rawan Kemacetan

4.821.650.000

9 Operasional Penertiban 330.000.000

10 Operasional Penyelenggaraan Terminal 518.299.000

11 Operasional Forum LLAJ 200.000.000

12 Operasional Penilaian Wahana Tata Nugraha 70.000.000

13 Pengembangan Intelegent Transport System 3.000.000.000

14 Dukungan Operasional Penyelenggaraan Perparkiran

383.500.000

4

Meningkatnya Penggunaan Bahan Bakar Kendaraan Yang Ramah Lingkungan

Persentase kendaraan angkutan umum berbahan bakar alternative

11%

PROGRAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI YANG RAMAH LINGKUNGAN

75.000.000

1 Uji Petik Emisi Gas Buang Kendaraan Non-Umum

75.000.000

5

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Dinas Perhubungan

a. Penilaian AKIP Dinas Perhubungan

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan BPK. Inspektorat Propinsi dan atau Inspektorat Kota terhadap program dan kegiatan urusan Perhubungan yang telah ditindaklanjuti

B

100%

PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

50.000.000

1 Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan OPD 50.000.000

c. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap kinerja perangkat daerah

3.3

PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI SDM TRANSPORTASI

692.500.000

1 Pengadaan Media (Sarana) Sosialisasi/Penyuluhan

292.500.000

Page 23: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 23

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program / Kegiatan Anggaran

2 Sosialiasi/Penyuluhan DARTIBLANTAS & Kampanye Keselamatan

200.000.000

3 Pekan Nasional Keselamatan Transportasi Jalan

200.000.000

PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

5.924.700.000

1 Pengelolaan Rumah Tangga OPD 3.813.700.000

2 Pemeliharaan dan Pengadaan BBM Kendaraan Operasional Dinas

1.361.000.000

3 Pembayaran Rekening Listrik Fasilitas Pendukung Lalu Lintas

750.000.000

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

4.475.000.000

1 Pengadaan Inventaris kantor 3.500.000.000

2 Pemeliharaan Rutin /Berkala Inventaris Kantor 975.000.000

Jumlah Anggaran 31.469.219.333

JUMLAH ANGGARAN :

31.469.219.333

1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 5.924.700.000

2 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 4.475.000.000

3 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN 50.000.000

4 PROGRAM PENINGKATAN AKSESIBILITAS PELAYANAN JASA TRANSPORTASI 3.688.087.000

5 PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN TRANSPORTASI 14.771.782.333

6 PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI SDM TRANSPORTASI 692.500.000

7 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN UMUM 890.000.000

8 PROGRAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI YANG RAMAH LINGKUNGAN 977.150.000

Page 24: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 24

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan maka dalam

kelompok indikator kinerja didasarkan atas masukan, keluaran, hasil, manfaat dan

dampak yang dinilai secara kuantitatif dan terukur (dalam angka). Pengukuran

kinerja mencakup 2 (dua) komponen, yaitu :

1. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS), yaitu tingkat pencapaian sasaran

Dinas Perhubungan Kota Bogor merupakan tingkat pencapaian target

(rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang telah

ditetapkan sebagaimana dalam dokumen Rencana Kerja (RK) maka

pengukuran tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil

pengukuran kinerja kegiatan, untuk lebih jelasnya Rencana Kinerja Tahunan

Dinas Perhubungan Kota Bogor dapat dilihat dalam Tabel Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) sebagaimana terlampir.

2. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), dimana kinerja tersebut merupakan

tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing

kelompok indikator kinerja kegiatan.

B. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Berdasarkan hasil perhitungan dan evaluasi kinerja kegiatan Dinas

Perhubungan Kota Bogor secara umum sesuai dengan sasaran, program dan

kegiatan. Dengan hasil capaian akhir kegiatan tahun 2017, bahwa Kinerja Dinas

Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 dapat simpulkan bernilai cukup berdasarkan

Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) sebagaimana Lampiran 2 (dua) dengan

tingkat capaian rata-rata sebesar 83,59%.

Page 25: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 25

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

1. Anggaran dan Realisasi Keuangan 2017

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Dinas Perhubungan Kota

Bogor Tahun 2017 mencakup :

a. Pendapatan Retribusi

b. Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung

a. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun Anggaran 2017

No URAIAN TARGET (Rp) REALISASI

(Rp) %

1. Retribusi Pelayanan Parkir Tepi Jalan

2.348.880.000 2.448.152.500 104,23

2. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

1.024.230.000 1.072.001.000 104,66

3. Retribusi Terminal 720.000.000 877.550.000 121,88

4. Retribusi Parkir Khusus 35.016.000 39.590.000 113,06

5. Retribusi Izin Trayek 125.000.000 133.200.000 106,56

Jumlah............... 4.253.126.000 4.570.493.500 107,46

b. Realisasi Belanja Tidak Langsung

No NO URAIAN ALOKASI (Rp) REALISASI

(Rp) %

1. Belanja Pegawai (Gaji dan Tunjangan)

31.673.405.670 26.643.599.160 84,12

c. Realisasi Belanja Langsung

NO NAMA KEGIATAN ALOKASI

(Rp)

REALISASI

(Rp) %

1 Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan & Simpang 150.000.000 138.215.000 92,14

2 Evaluasi Kinerja Angkutan Dalam Trayek 100.000.000 - -

3 Penyusunan Regulasi (Peraturan dan/atau Keputusan Walikota sebagai tindaklanjut PERDA

3/2013 ttg LLAJ)

100.000.000 89.441.200 89,44

4 Pembangunan Fasilitas Parkir pada Badan Jalan 150.000.000 144.782.250 96,52

5 Pembangunan Shelter Non BTS Trans Pakuan dan BTS Trans Pakuan

1.270.000.000 1.165.831.600 91,80

6 Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang 8.087.000 8.087.000 100,00

Page 26: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 26

NO NAMA KEGIATAN ALOKASI

(Rp) REALISASI

(Rp) %

7 Pemeliharaan Jalur Pejalan Kaki. Jalur Pesepeda

dan Tempat Parkir Sepeda 500.000.000 483.704.501 96,74

8 Pembangunan Pos GATUR 100.000.000 97.441.250 97,44

9 Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Jalur

Bersepeda 400.000.000 398.094.170 99,52

10 Pemeliharaan Pos GATUR 50.000.000 47.298.600 94,60

11 Evaluasi Penyelenggaraan Perparkiran (On Street Parking)

60.000.000 54.503.000 90,84

12 Pemasangan Pagar Seputar Kebun Raya 800.000.000 57.280.500 7,16

13 Pengadaan-Pemasangan Rambu-rambu 598.333.333 586.058.709 97,95

14 Pengadaan-Pengecatan Marka Jalan 800.000.000 654.200.000 81,78

15 Pengadaan-Pemasangan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)

2.000.000.000 1.960.527.711 98,03

16 Pengadaan-Pemasangan Alat Pengendali &

Pengaman Pemakai Jalan 1.000.000.000 984.121.353 98,41

17 Pemeliharaan Perlengkapan Jalan 700.000.000 668.529.550 95,50

18 Pemeliharaan CCTV lalin - Control Room dan Server Data Base

200.000.000 198.910.000 99,46

19 Pemasangan Zona Selamat Sekolah (ZOSS) 150.000.000 142.294.760 94,86

20

Dukungan Operasional Pengawasan-Pengendalian-

Penjagaan-Pengaturan (WASDAL - GATUR) Lokasi Rawan kemacetan

4.821.650.000 3.913.929.000 81,17

21 Operasional Penertiban 330.000.000 319.800.000 96,91

22 Operasional Penyelenggaraan Terminal 518.299.000 472.988.500 91,26

23 Operasional Forum LLAJ 200.000.000 140.234.200 70,12

24 Operasional Penilaian Wahana Tata Nugraha 70.000.000 20.641.500 29,49

25 Pengembangan Intelligent Transport System 3.000.000.000 2.953.079.840 98,44

26 Pengadaan Media (Sarana) Sosialisasi/ Penyuluhan

292.500.000 261.018.500 89,24

27 Sosialisasi/Penyuluhan DARTIBLANTAS &

Kampanye Keselamatan 200.000.000 161.540.000 80,77

28 Pekan Nasional Keselamatan Transportasi Jalan 200.000.000 197.656.500 98,83

29

Pembinaan (Sosialisasi) dan Fasilitasi (Pelatihan)

Pembentukan Badan Usaha ber Badan Hukum

bagi Penyelenggara Angkutan Umum

100.000.000 96.328.500 96,33

30 Restrukturisasi/ Re-Routing Angkutan Kota &

AKDP 402.500.000 384.478.500 95,52

31 Rasionalisasi Supply-Demand / Reduksi Kendaraan Tidak Bermotor (Becak)

187.500.000 112.800.000 60,16

32 Operasional Pelayanan Perizinan Angkutan Tidak

Dalam Trayek 200.000.000 169.426.500 84,71

33 Uji Petik Emisi Gas Buang Kendaraan Non-Umum 75.000.000 74.775.000 99,70

34 Operasional Penyelenggaraan Pengujian Berkala

Kendaraan Bermotor 502.150.000 465.777.165 92,76

35

Pemeliharaan Data Base Sistem Informasi

Pemeriksaan dan Pengadaan SMS Gateway (SMS

Center)

150.000.000 133.308.600 88,87

Page 27: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 27

NO NAMA KEGIATAN ALOKASI

(Rp) REALISASI

(Rp) %

36 Pemeliharaan sarana dan prasarana PKB 250.000.000 226.241.000 90,50

37 Dukungan Operasional Penyelenggaraan Perparkiran

383.500.000 368.173.516 96,00

38 Pengelolaan Rumah Tangga OPD 3.813.700.000 3.134.272.486 82,18

39 Pemeliharaan dan Pengadaan BBM Kendaraan

Operasional Dinas 1.361.000.000 1.221.334.799 89,74

40 Pembayaran Rekening Listrik Fasilitas Pendukung

Lalu Lintas 750.000.000 435.167.521 58,02

41 Pengadaan Inventaris Kantor 3.500.000.000 3.407.090.940 97,35

42 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Inventaris Kantor 975.000.000 877.666.850 90,02

43 Penyusunan, Perencanaan dan Pelaporan OPD 50.000.000 47.683.750 95,37

Jumlah 31.469.219.333 27.474.734.321 87,31

2. Analisis Capaian Kinerja Indikator Efisiensi 2017

Berdasarkan hasil analisis capaian indikator anggaran belanja dan

anggaran pendapatan Tahun 2017, kinerja Dinas Perhubungan Kota Bogor

bernilai baik dengan tingkat capaian belanja rata-rata 85,71% dan

Penerimaan PAD 107,46%. Adapun realisasi capaian pada masing-masing

kegiatan TA. 2017 adalah sebagai berikut :

NO URAIAN ANGGARAN

(RP) REALISASI

(RP) %

1 Belanja Tidak Langsung

31.673.405.670 26.643.599.160 84,12

2 Belanja Langsung 31.469.219.333 27.474.734.321 87,31

a Belanja Pegawai 7.161.848.000 5.870.179.600 81,90

b Belanja Barang & Jasa 15.417.693.240 13.599.123.593 88,20

c Belanja Modal 8.889.678.093 8.005.431.128 90,05

Jumlah 1 + 2 63.142.625.003 54.118.333.481 85,71

Page 28: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 28

A. TINJAUAN TINGKAT KEBERHASILAN

1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perhubungan Kota Bogor ini dibuat sebagai

bagian mekanisme akuntabilitas, yang merupakan rekonstruksi dari seluruh

program / kegiatan yang dilakukan pada Tahun Anggaran 2017 yang

dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Bogor dengan hasil tingkat

capaian akhir Tahun 2017, yaitu:

a. Belanja Langsung & Belanja Tidak Langsung rata-rata 85,71%

b. Penerimaan PAD 107,46%

2. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kegiatan Tahun 2017, Dinas

Perhubungan Kota Bogor secara umum telah melaksanakan sesuai Rencana

Kerja, dengan hasil capaian akhir kegiatan “baik” berdasarkan Pengukuran

Pencapaian Sasaran (PPS) dengan tingkat capaian rata - rata sebesar

83,59%.

3. Dalam kondisi dan lingkungan strategis yang berubah sangat berpengaruh

terhadap perencanaan yang telah dibuat. Karenanya dalam setiap

pengambilan keputusan dilakukan penyesuaian terhadap kondisi, dengan

tetap berorientasi kepada visi dan misi Dinas Perhubungan Kota Bogor,

seperti halnya pelaksanaan kegiatan:

a. Evaluasi Kinerja Angkutan Dalam Trayek tidak dapat dilaksanakan

dengan beberapa pertimbangan :

1) Program re-routing angkutan kota sedang dalam proses pelaksanaan,

adanya mutasi dan pengalihan kendaraan dari satu trayek ke trayek

lainnya, membuat pelayanan angkutan perkotaan kurang optimal.

2) Pelayanan pada koridor utama masih kurang optimal, kendaraan –

kendaraan yang tidak masuk pada koridor tersebut belum seluruhnya

Page 29: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 29

beralih pada trayek yang telah ditentukan dan masih beroperasi pada

trayek lama.

b. Kegiatan Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang

Kegiatan tidak dilaksanakan karena pada lokasi Jl. Ir. H. Djuanda tidak

diizinkan oleh Sekretariat Negara dikarenakan keberadaannya di Ring 1

(satu) / Pengamanan Presiden. Adapun alternatif lokasi lain (Masjid Raya)

Jl Pajajaran perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut ke kementrian PUPera

terkait penggunaan jalan nasional, disamping itu ada data DED yang

diperlukan Review lebih lanjut menyesuaikan kondisi saat ini. Berkenaan

hal tersebut maka pembangunan JPO tidak dimungkinkan dapat

dilaksanakan pada TA. 2017.

c. Kegiatan Pemasangan Pagar Seputar Kebun Raya Bogor

Kegiatan ini tidak dilaksanakan karena gagal lelang, berdasarkan :

1) Berita Acara Pelelangan Pemasangan Pagar Pedestrian Seputaran

Kebun Raya Bogor No. 602.1/04/POKJA2-2017/Pagar/DLLAJ/X/

2017 tanggal 02 Oktober 2017

2) Surat Kepala Adbang PBJ Setda Kota Bogor No. 602.1/05/ POKJA2-

2017/Pagar/DLLAJ/X/2017 tanggal 04 Oktober 2017 perihal

Pemberitahuan Gagal Lelang

3) Surat Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor No. 027/965-Sarpras

tanggal 13 Oktober 2017 perihal Lelang Pagar Seputaran Kebun

Raya

Dikarenakan :

1) Tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan Teknis

2) Tidak dapat proses lelang ulang, dikarenakan membutuhkan waktu

sehingga mengurangi masa pelaksanaan yang dapat melewati

Tahun Anggaran 2017 (Waktu pelaksanaan pekerjaan selama 70

(tujuh puluh) hari kalender)

Page 30: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 30

d. Kegiatan Operasional Penilaian Wahana Tata Nugraha

Kegiatan ini tidak dilaksanakan karena berdasarkan Surat Dirjen

Perhubungan Darat Nomor : AJ.804/1/15/DJPD /2017 tanggal 22 Mei

2017 perihal Penyampaian Pelaksanaan Wahana Tata Nugraha Tahun

2017, bahwa akan dilakukan revisi terhadap Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor KM 5 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian

Penghargaan Wahana Tata Nugraha dan Peraturan Direktur Jenderal

Perhubungan Darat Nomor SK. 1905/KP.801/DRJD/2010 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Perhargaan Wahana Tata Nugraha.

Kegiatan Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2017 tidak

dilaksanakan, dan akan dilaksanakan pada Tahun 2018 setelah terbit

revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 5 Tahun 2010 tentang

Pedoman Pemberian Penghargaan Wahana Tata Nugraha dan Peraturan

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK. 1905/

KP.801/DRJD/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Perhargaan

Wahana Tata Nugraha.

B. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Permasalahan yang ada dan harus dihadapi sebagai bagian

program/kegiatan mendatang, antara lain :

1. Internal

a. Penerapan sistem manajemen dan rekayasa lalu lintas yang belum

optimal.

b. Sarana dan Prasarana pendukung yang belum memadai.

1) Terminal Penumpang:

a) Ruang tunggu penumpang yang kurang representatif,

b) Tidak terpenuhinya fasilitas utama & penunjang lainnya.

2) Halte/Shelter:

Sangat terbatasnya fasilitas/tempat tunggu (halte/shelter) pengguna

jasa angkutan umum.

3) Jaringan Jalan:

a) Penyempitan ruas jalan (bottle neck);

Page 31: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 31

b) Terbatasnya kapasitas jalan.

c) Fasilitas pejalan kaki (pedestrian) sangat terbatas dan kurang

representatif.

4) Fasilitas Lalu Lintas:

a) Kurang, Hilang dan Rusaknya RPPJ dan Rambu lalu lintas

b) Kurang dan Tidak berfungsinya Traffic Light

c) Kurang dan Pudarnya Marka Jalan

5) Tempat Parkir, seperti :

a) Tidak adanya area parkir untuk bongkar muat barang;

b) Aktivitas parkir di badan jalan.

c) Aktivitas parkir pada kawasan kemacetan

6) Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), seperti :

a) Terbatasnya jembatan penyeberangan;

b) Lokasi jembatan penyeberangan kurang representatif

7) Angkutan Umum :

a) Terjadinya ketidakseimbangan supply dan demand dan belum

efektifnya penerapan operasional angkutan umum melalui

system shift.

b) Terbatasnya/lambatnya Pengembangan Koridor Angkutan

Massal “Trans Pakuan”.

c) Tumpang tindih jaringan trayek Angkutan Kota dan Angkutan

Perkotaan AKDP dan belum berjalannya konsep feeder

angkutan massal.

c. Tingkat akurasi dan ketersediaan data masih rendah

Ketersediaan dan keakuratan data sebagai sumber informasi untuk

mengambil suatu keputusan dalam menetapkan suatu kebijakan yang

akan dilaksanakan sangat kurang, dan karenanya sangat penting untuk

Page 32: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 32

dipenuhi dalam rangka memfasilitasi perencanaan dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang handal dan tepat guna.

2. Eksternal

a. Pesatnya pertumbuhan dan dampak mobilitas yang tinggi terhadap

kebutuhan sosial ekonomi masyarakat.

Kota Bogor telah menjadi bagian kawasan aglomerasi perkotaan

Jabodetabek dan karenanya sebagai konsekuensi dari laju pertumbuhan

perekonomian dikawasan perkotaan mengakibatkan peningkatan

aktivitas kegiatan masyarakat, yang berarti adanya peningkatan

permintaan kebutuhan akan jasa transportasi dan tak terkecuali

kebutuhan pelayanan jasa transportasi pada kawasan Bogor-Depok-

Tangerang-Bekasi (BODETABEK) yang melahirkan pola pergerakan

commuter.

b. Masih rendahnya disiplin pengguna jalan

Berbagai muara permasalahan transportasi di Kota Bogor, diantaranya

adalah rendahnya tingkat disiplin para pelaku transportasi, antara lain

pengguna jasa angkutan umum yang lebih suka menunggu ditempat-

tempat yang mempunyai aksesibilitas tinggi seperti pada persimpangan

jalan.

c. Masih tingginya dampak lingkungan (polusi udara dan polusi suara)

akibat kemacetan dan masih dominannya penggunaan lalu lintas

kendaraan pribadi.

C. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

Banyaknya tantangan yang dihadapi Dinas Perhubungan Kota Bogor, dan untuk

mendukung tercapainya VISI dan MISI, maka Dinas Perhubungan Kota Bogor

harus mengambil langkah-langkah, antara lain:

1. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan SDM dalam bidang teknis lalu

lintas angkutan jalan.

Page 33: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 33

2. Mengoptimalkan program yang jelas untuk peningkatan dan pemeliharaan

prasarana lalu lintas dan fasilitas lalu lintas, baik melalui APBD Kota Bogor

maupun melalui program bantuan dari Pemerintah Propinsi dan Pemerintah

Pusat, serta adanya upaya pemberdayaan public private partnership.

3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana LLAJ, serta fasilitas lalu

lintas sesuai kebutuhan dalam upaya peningkatan mobilitas dan aksesibilitas

masyarakat, serta sebagai bentuk jaminan pemenuhan pelayanan dan

keselamatan pengguna jalan.

4. Menumbuh kembangkan tingkat kesadaran masyarakat pengguna jalan untuk

mewujudkan ketertiban dan kedisiplinan berlalu lintas.

5. Komitmen dalam penegakan hukum (law enforcement) di jalan.

Page 34: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 34

Pengukuran Kinerja pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan

Kota Bogor merupakan suatu tindak lanjut sesuai dengan Surat Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor: B/3302/M.PAN/12/2008

tanggal 10 Desember 2008 perihal penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP), maka disusunlah buku “Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas

Perhubungan Kota Bogor”. Laporan berisi tingkat capaian Kinerja Dinas Perhubungan

Kota Bogor pada Tahun 2017 sebagai pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada

Rencana Strategi (RENSTRA) Tahun 2015 s/d 2019, yang meliputi aspek-aspek

Rencana Kinerja Tahunan, Pengukuran Kinerja dan Pengukuran Pencapaian Sasaran.

Laporan ini merupakan bentuk pertanggung jawaban Dinas Perhubungan Kota

Bogor dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2017, sekaligus dapat digunakan sebagai

bahan evaluasi guna meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang.

Dalam penyusunan laporan ini Kami menyadari masih banyak kekurangan

sehingga kritik dan saran senantiasa Kami harapkan sebagai bahan perbaikan dimasa

mendatang.

Bogor, Januari 2018 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOTA BOGOR,

Dra. RAKHMAWATI, M.Si Pembina Tk. I – IV/b NIP. 19701017 199003 2 002

Page 35: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 35

Dinas Perhubungan Kota Bogor merupakan Perangkat Daerah (PD) di lingkungan

Pemerintah Kota Bogor dan dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor dan Peraturan Perundang – undangan yang

berlaku.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Dinas Perhubungan Kota

Bogor didukung oleh :

1. Pejabat Eselon II : 1 Kepala Dinas

2. Pejabat Eselon III : 1 Sekretaris, dan 3 Kepala Bidang

3. Pejabat Eselon IV : 2 Kepala Sub Bagian, 9 Kepala Seksi, 1 Kepala UPTD

dan 1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD.

Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Bogor, sebagai berikut :

Visi : “Terwujudnya Transportasi Yang Aman, Selamat, Nyaman, Handal dan

Ramah Lingkungan ”

Misi : 1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi dalam upaya

peningkatan pelayanan jasa transportasi;

2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa

transportasi;

3. Meningkatkan kualitas pelayanan angkutan umum;

4. Mewujudkan pengembangan teknologi transportasi yang ramah

lingkungan untuk mengantisipasi perubahan iklim.

Dalam mewujudkan misi tersebut, berdasarkan RPJMD Kota Bogor dan

RENSTRA Dinas Perhubungan Kota Bogor 2015-2019, dengan tujuan, program dan

sasaran sebagai berikut:

Page 36: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 36

1. Tujuan:

Dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi ditetapkan tujuan sebagai

rumusan yang harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam

jangka waktu 5 (lima) tahun. Selama kurun waktu 2015 – 2019 ditetapkan TUJUAN:

1.1. Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efektif;

1.2. Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efisien.

2. Program:

2.1. Program pelayanan administrasi perkantoran;

2.2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur;

2.3. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan;

2.4. Program perencanaan teknis pengembangan pembangunan bidang

perhubungan;

2.5. Program terbangun dan terpeliharanya prasarana (infrastruktur) dan sarana

pembangunan;

2.6. Program tersedianya dan terpeliharanya perlengkapan jalan;

2.7. Program peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi;

2.8. Program meningkatnya kompetensi pemangku kepentingan bidang

transportasi;

2.9. Meningkatnya kesadaran disiplin dan tertib berlalu lintas pemakai jalan;

2.10. Pengembangan sistem angkutan umum massal/Bus Transit System (BTS);

2.11. Pengembangan angkutan pengumpan (feeder);

2.12. Pengendalian angkutan tidak dalam trayek;

2.13. Pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor;

2.14. Peningkatan aksesibilitas pelayanan jasa transportasi;

2.15. Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor.

3. Sasaran:

3.1. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk

mengurangi bottleneck kapasitas infrastruktur transportasi;

3.2. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan

prasarana transportasi;

Page 37: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 37

3.3. Meningkatnya keselamatan, keamanan dan pelayanan sarana dan

prasarana transportasi sesuai standar pelayanan minimal, yang dilakukan

dengan pendekatan 6-E (Engineering, Education, Enforcement,

Encouragment, Emergency, Economic);

3.4. Meningkatnya kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan;

3.5. Terwujudnya teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan

sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim untuk mewujudkan Green City

dengan berpedoman pada Rencana Aksi Daerah untuk menurunkan Gas

Rumah Kaca (RAD-GRK).

4. Kegiatan:

Tertuang dalam Penetapan Kinerja Perubahan Tahun 2017.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Perangkat

Daerah (PD) Dinas Perhubungan Kota Bogor ini dibuat sebagai bagian mekanisme

akuntabilitas, yang merupakan rekonstruksi dari seluruh program/kegiatan yang

dilakukan pada Tahun Anggaran 2017 yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota

Bogor dengan hasil tingkat capaian akhir Tahun 2017, yaitu:

a. Belanja Langsung & Belanja Tidak Langsung 85,71%

b. Penerimaan PAD 107,46%

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kegiatan Tahun 2017, Dinas Perhubungan

Kota Bogor secara umum telah melaksanakan sesuai Rencana Kerja, dengan hasil

capaian akhir kegiatan “baik” berdasarkan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)

dengan tingkat capaian rata - rata sebesar 83,59%.

Page 38: A. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI fileA. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor No. 7 Tahun 2016 Dinas Perhubungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

Dinas Perhubungan Kota Bogor Tahun 2017 38

Kata Pengantar................................................................................................... i

Ringkasan Eksekutif........................................................................................... ii

Daftar Isi.............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi............................... 1

B. Kepegawaian………....................................................................... 4

C. Kondisi Organisasi......................................................................... 5

D. Isu-isu Strategis ............................................................................ 6

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA................... 8

A. Latar Belakang .............................................................................. 8

B. Arah Kebijakan............................................................................... 10

C. Penetapan Kinerja Tahun 2017..................................................... 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA............................................................. 20

A. Pengukuran Kinerja........................................................................ 20

B. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja.................................... 20

C. Akuntabilitas Keuangan................................................................ 21

BAB IV PENUTUP...........................................................................................

A. Tinjauan Tingkat Keberhasilan ..................................................

B. Permasalahan yang Dihadapi ....................................................

C. Strategi Pemecahan Masalah ...................................................

24

24

24

26

LAMPIRAN...........................................................................................................

1. Penetapan Kinerja Perubahan Tahun 2017

2. Formulir RS (Rencana Strategis)

3. Formulir PPS (Pengukuran Pencapaian Sasaran)

4. Formulir RKT (Rencana Kerja Tahunan)

5. Formulir PKK (Pengukuran Kinerja Kegiatan)