A. PENDAHULUAN 1) Latar Belakang - Aktifitas | … 36,5 ton/tahun, seiring berjalannya waktu...

15
1 A. PENDAHULUAN 1) Latar Belakang Semakin tingginya penderita penyakit degeneratif seperti kanker, stroke, tekanan darah tinggi, katarak, asteroklerosis, serta terganggunya sistem imun tubuh, merupakan beberapa penyakit yang berkaitan dengan aktivitas radikal bebas. Sumber radikal bebas dapat masuk dan terbentuk di dalam tubuh, diantaranya melalui pernafasan, lingkungan yang tidak sehat dan banyaknya mengkonsumsi makanan yang berlemak ataupun yang tidak sehat. Menurut Qauliyah (2006), radikal bebas tersebut sebenarnya dapat dihambat dengan antioksidan. Di dalam tubuh manusia, sudah diproduksi beberapa antioksidan. Akan tetapi, antioksidan ini diproduksi hanya dalam jumlah tertentu. Sedangkan tubuh kita memerlukan antioksidan yang lebih besar akibat kondisi lingkungan yang sudah tidak sehat. Sehingga kita mungkin sekali perlu tambahan mengkonsumsi senyawa antioksidan yang bisa didapatkan dari minuman herbal. Minuman herbal biasanya dibuat dengan bentuk sediaan godogan yaitu direbus dalam air mendidih dengan suhu tinggi. Bentuk tersebut yang biasa digunakan di masyarakat dinilai kurang praktis dan dengan pemanasan cukup lama serta suhu tinggi dimungkinkan bisa merusak zat additif yang ada. Namun, sediaan minuman rempah instan yang ada di pasaran kurang memuaskan konsumen karena kurang adanya kombinasi dan variasi rasa. Selain itu belum adanya inovasi bentuk dan warna kemasan minuman herbal. Sehingga ketertarikan masyarakat terhadap minuman herbal sangat rendah. Selama ini produk minuman herbal cenderung dikemas bentuk bubukan dan terkesan seperti jamu. Dan juga Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam yang beragam, namun belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan adalah bunga Rosella, jahe, dan kapulaga sebagai rempah-rempah asli Indonesia. Sehingga dengan pemanfaatan bahan baku tersebut dapat memberikan nilai jual yang lebih tinggi.

Transcript of A. PENDAHULUAN 1) Latar Belakang - Aktifitas | … 36,5 ton/tahun, seiring berjalannya waktu...

1

A. PENDAHULUAN

1) Latar Belakang

Semakin tingginya penderita penyakit degeneratif seperti kanker,

stroke, tekanan darah tinggi, katarak, asteroklerosis, serta terganggunya

sistem imun tubuh, merupakan beberapa penyakit yang berkaitan dengan

aktivitas radikal bebas. Sumber radikal bebas dapat masuk dan terbentuk

di dalam tubuh, diantaranya melalui pernafasan, lingkungan yang tidak

sehat dan banyaknya mengkonsumsi makanan yang berlemak ataupun

yang tidak sehat.

Menurut Qauliyah (2006), radikal bebas tersebut sebenarnya

dapat dihambat dengan antioksidan. Di dalam tubuh manusia, sudah

diproduksi beberapa antioksidan. Akan tetapi, antioksidan ini diproduksi

hanya dalam jumlah tertentu. Sedangkan tubuh kita memerlukan

antioksidan yang lebih besar akibat kondisi lingkungan yang sudah tidak

sehat. Sehingga kita mungkin sekali perlu tambahan mengkonsumsi

senyawa antioksidan yang bisa didapatkan dari minuman herbal.

Minuman herbal biasanya dibuat dengan bentuk sediaan godogan

yaitu direbus dalam air mendidih dengan suhu tinggi. Bentuk tersebut yang

biasa digunakan di masyarakat dinilai kurang praktis dan dengan

pemanasan cukup lama serta suhu tinggi dimungkinkan bisa merusak zat

additif yang ada. Namun, sediaan minuman rempah instan yang ada di

pasaran kurang memuaskan konsumen karena kurang adanya kombinasi

dan variasi rasa. Selain itu belum adanya inovasi bentuk dan warna

kemasan minuman herbal. Sehingga ketertarikan masyarakat terhadap

minuman herbal sangat rendah. Selama ini produk minuman herbal

cenderung dikemas bentuk bubukan dan terkesan seperti jamu.

Dan juga Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya

alam yang beragam, namun belum termanfaatkan secara optimal. Salah

satu sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan adalah bunga Rosella,

jahe, dan kapulaga sebagai rempah-rempah asli Indonesia. Sehingga

dengan pemanfaatan bahan baku tersebut dapat memberikan nilai jual

yang lebih tinggi.

2

2) Tujuan Pembuatan Produk

Berdasarkan segala aspek yang telah dijelaskan di atas, maka

kami ingin mengembangkan produk minuman “Rosselia-14” dengan

tujuan:

a. Mengembangkan minuman herbal yang kaya akan antioksidan sebagai

minuman pencegah radikal bebas,

b. Mengoptimalkan sumber daya pangan lokal menjadi trend modern yang

disukai masyarakat,

c. Menciptakan citra minuman herbal khas Indonesia yang menyegarkan,

menarik dari segi kemasan dan aman serta menunjang kesehatan

konsumen

d. Membangun bidang usaha yang bermanfaat bagi pemberdayaan

masyarakat sekitar dengan membuka lapangan kerja,

e. Mengembangkan potensi jiwa kewirausahaan dan bernilai profit.

B. DESKRIPSI PRODUK

1) Gambaran Sumber Bahan Baku

Rosella

Menurut Wiyarsi (2011), Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) adalah

tanaman dari keluarga sejenis kembang sepatu. Tanaman perdu ini

termasuk tanaman semusim yang tingginya mencapai 3,5 meter.

Tanaman ini mudah dibudidayakan dari biji atau stek batang. Cahaya

matahari yang banyak dan tanah yang gembur diperlukan untuk

pertumbuhannya Berbagai kandungan yang terdapat dalam rosella merah

membuatnya populer sebagai tanaman obat tradisional. Kandungan

vitamin dalam bunga rosella cukup lengkap yaitu vitamin A, B, C, D dan

B2 bahkan kandungan vitamin C-nya (asam askorbat) diketahui 3 kali

lebih banyak dari anggur hitam, 9 kali dari jeruk sitrus, 10 kali dari buah

belimbing dan 2,5 kali dari jambu biji. Rasanya yang manis-manis

masam membuat orang tertarik dan mulai suka mengonsumsinya.

Menurut Anggraeni (2011), pada tahun 2007, para petani rosella di

sebuah kecamatan mampu memproduksi kelopak basah rosella sekitar

3

36,5 ton/tahun, seiring berjalannya waktu produksi kelopak basah rosella

dapat semakin meningkat mengingat khasiatnya yang banyak dicari

orang. Menurut penelitian Ballitas Malang, bunga rosella merah berguna

untuk mencegah penyakit kanker dan radang, mengendalikan tekanan

darah, melancarkan peredaran darah dan melancarkan buang air besar.

Kelopak bunga Rosella dapat diambil sebagai bahan minuman segar

berupa sirup dan teh, selai dan minuman. Kelopak bunga tersebut

mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino.

Jahe

Menurut Nugroho (2011) Permintaan jamu dan produk olahan jahe

yang meningkat membuat budidaya jahe saat ini memiliki prospek bisnis

yang cerah. Kementerian Pertanian menunjukkan produksi jahe secara

total pada tahun 2009 mencapai 122.000 ton. Jahe (Zingiber officinale)

merupakan salah satu komoditas ekspor penting dan bahan baku obat

tradisional serta fitofarmaka yang banyak digunakan dalam industry obat

herbal di Indonesia. Komoditas ini juga berperan cukup berarti dalam

penyerapan tenaga kerja dan penerimaan devisa negara. Dalam sepuluh

tahun terakhir, ekspor jahe dari Indonesia berupa rimpang jahe segar,

jahe kering, minyak atsiri, berfluktuasi sangat tajam (Rostiana, 2007).

Kapulaga

Menurut Suryadinata (2008), Kapulaga (Amomum cardamomum)

merupakan jenis tanaman perdu yang potensial dalam agroforestri dan

berfungsi sebagai obat-obatan (jamu), rempah-rempah, dan pengharum

nafas. Menurut Prasetyo (2010), Kapulaga adalah jenis buah yang banyak

di gunakan untuk jenis obat-obatan karena mempunyai keistimewaan

tersendiri dibanding dengan buah-buahan yang lainnya di bidang obat-

obatan. Indonesia merupakan produksi buah kapulaga terbesar ke dua di

dunia. mayoritas penduduk yang tinggalnya di daerah yang tanahnya

agak berdataran tinggi mereka kebanyakan menanam buah kapulaga,

selain untuk pengobatan sendiri juga untuk dijual.

4

2) Gambaran Proses Produksi

Proses produksi Rosella Rempah Celup ”Rosselia-14” ini dapat

dilihat melalui diagram alir pada gambar 3.

3) Gambaran Produk

Produk ini merupakan produk minuman kaya akan antioksidan

berbahan baku herbal dari perpaduan rosella dan rempah-rempah asli

Indonesia yaitu jahe dan kapulaga yang dikemas dalam bentuk minuman

celup fungsional yang praktis dengan nama “Rosella Rempah Celup

Rosselia-14”. Yang mempunyai khasiat dan efek menguntungkan bagi

kesehatan. Formulasi ketiga bahan yang tepat dapat menghasilkan citarasa

yang unik dan memiliki aroma khas sehingga memungkinkan untuk

digemari masyarakat tradisional maupun modern. Dalam kemasannya juga

akan ditambahkan kata-kata positif yang diharapkan mampu memotifasi

keluarga.

Selain praktis, produk dalam bentuk kering memiliki daya simpan

yang lebih lama bila dibandingkan dalam bentuk segar walaupun tanpa

Dihancurkan dengan

blender kering

Gambar 1. Pembuatan Rosselia-14

dicuci

dioven

Dimasukkan ke dalam kantong celup

disealer

dioven

Dihancurkan dengan

blender kering

dicuci

dioven

Dihancurkan dengan

blender kering

Rosella

Kapulaga

Jahe

Serbuk Rosella

Serbuk kapulaga

Serbuk jahe

Rosselia-14

5

bahan pengawet. Hal tersebut memberikan peluang dan prospek pasar

yang cukup bagus bagi “Rosella Rempah Celup Rosselia 14” untuk ikut

berperan dalam pangsa pasar minuman herbal. Diharapkan produk ini

menjadi pilihan dan kebutuhan bagi mereka yang ingin menikmati

keunikan citarasa dan menghargai kesehatan tubuh.

4) Logo Produk

5) Gambaran Kemasan Produk

Kemasan produk terbuat dari kertas jenis krunkut dengan

kombinasi warna orange, coklat, dan kuning. Yang ditambahkan kata-kata

positif disetiap kemasannya diharapkan mampu memotivasi keluarga.

Pemilihan warna pada kemasan dan penambahan kata-kata positif

memberikan ciri khas tersendiri bagi Rosselia-14.

6) Keunggulan Produk

Rosselia-14 memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri

dibanding dengan produk lain yang sejenis.

Gambar 2. Logo Produk

Gambar 3. Kemasan Produk

6

- Merupakan produk minuman herbal fungsional pertama yang dikemas

dalam bentuk celupan sehingga lebih praktis

- Merupakan produk minuman perpaduan antara bunga Rosella dengan

rempah-rempah asli Indonesia yaitu jahe dan kapulaga yang dapat

memberikan efek kesehatan bagi konsumen

- Perpaduan ketiga bahan tersebut menjadikan Rosselia-14 memiliki cita

rasa yang khas, unik, segar, dan menyehatkan

- Kemasan Rosselia-14 yang berwarna khas yaitu perpaduan warna

kuning, orange, dan coklat. Selain itu penambahan kata-kata positif

pada setiap kemasannya menambah ciri khas tersendiri.

- Produknya yang kering menjadikan Rosselia-14 bertahan lama dalam

penyimpanan sehingga produk ini bebas dari bahan pengawet. Hal

tersebut merupakan keunggulan tersendiri bagi Rosselia-14.

7) Rencana Pemasok Bahan Baku

Bunga Rosella, jahe, dan kapulaga banyak dibudidayakan di

lereng pegunungan Wilis daerah kabupaten Kediri dan Blitar. Sehingga

untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kelopak bunga Rosella, jahe, dan

kapulaga kami akan bekerjasama dengan petani yang ada di daerah

kabupaten Kediri dan Blitar. Dengan adanya kerjasama langsung dari

petani maka harga bahan baku akan lebih murah, sehingga akan

meminimalisir biaya produksi dan akhirnya akan dapat menurunkan nilai

jual Rosselia-14. Selain itu dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan

akan mampu menaikkan taraf hidup para petani rosella, jahe, dan

kapulaga.

C. DESKRIPSI BISNIS

1) Ringkasan Singkat

Mitra Food merupakan industri yang bergerak di bidang pangan

fungsional. Industri ini memanfaatkan potensi pangan lokal menjadi

pangan fungsional yang memiliki tren internasional. Mitra Food didirikan

sebagai mitra masyarakat dalam penyediaan berbagai pangan fungsional,

7

konsultasi dan sosialisasi pangan sehat, dan juga sebagai mitra mahasiswa

dan masyarakat dalam pembinaan dan pelatihan kewirausahaan.

Perencanaan bisnis ini berawal dari keprihatinan kami terhadap

semakin banyaknya jajanan atau makanan yang tidak sehat yang beredar di

masyarakat. Seperti penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak

selayaknya dan banyak dijumpai dipasaran. Selain itu kondisi masyarakat

yang belum bisa membedakan antara makanan yang baik untuk dikonsumsi

dengan yang tidak layak.

Alasan lain yang mendorong kam untuk mendirikan usaha ini

adalah kondisi lingkungan yang semakin hari semakin memburuk.

Sehingga memunculkan berbagai penyakit degeneratif yang sulit

disembuhkan. Seperti semakin tingginya angka penderita kanker jenis

apapun di dunia dan di Indonesia. Oleh karena itu, kami mencoba untuk

memberikan solusi pencegahaan terhadap berbagai penyakit tersebut.

Dorongan lain muncul karena semakin banyaknya karya

mahasiswa dalam pengembangan pangan fungsional namun, hanya berhenti

di laboratorium saja. Mereka belum mampu dan mau untuk

mengembangkan menjadi produk yang layak untuk dijual. Karena beberapa

kendala yang mereka alami, seperti waktu, dana, dan pemasaran. Oleh

karena itu kami hadir sebagai mitra masahasiswa dalam mengembangkan

dan memasarkan produk mereka.

2) Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

Menjadi mitra masyarakat yang dicintai dalam pemenuhan pangan

fungsional berbasis pangan lokal dan membawanya menjadi tren

Internasional.

Gambar 4. logo perusahaan

8

Misi Perusahaan

- Menjalin kerjasama dengan petani lokal dalam pemenuhan bahan baku

- Memproduksi, memasarkan, dan mengedukasi ke masyarakat tentang

pangan sehat

- Menjadi mitra mahasiswa dalam pembinaan dan pelatihan produksi

pangan fungsional dan kewirausahaan

- Menjadi pusat pelatihan dan pembinaan kewirausahaan kepada

masyarakat luas.

3) Struktur Organisasi

Struktur organisasi pelaksana di Mitra Food adalah sebagai berikut:

4) Lokasi Perusahaan

Lokasi Mitra Food berada di daerah pinggiran kota Malang

(perbatasan antara kota dan kabupaten Malang). Tepatnya berada di Desa

Sumbersekar Dau Malang. Hal tersebut didasarkan dari beberapa

pertimbangan sesuai dengan tabel keputusan berikut.

MANAJER

BAGIAN

PENGOLAHAN

PENYEDIA

BAHAN BAKU

STAFF

MARKETING

DIREKTUR

PRODUKSI

-

ADMINISTRASI

Gambar 5. Struktur Organisasi

9

Parameter Bobot

(%)

Lokasi

Kota Malang Kab. Malang Kediri Perbatasan

Malang

Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai

Transportasi 20 4 80 3 60 3 60 4 80

Ketersediaan Fasilitas

(air, listrik ) 20 5 100 3 60 4 80 4 80

Ketersediaan Bahan

Baku 15 3 45 4 60 5 75 4 60

Penyerapan SDM 12 3 36 3 36 4 48 5 60

Penanganan Limbah 11 3 33 3 33 3 33 4 44

Luas lahan 9 2 18 5 45 4 36 4 36

Status Ekonomi

Masyarakat 8 4 32 4 32 3 24 4 32

Perzinan (kemudahan) 5 4 20 3 15 2 10 4 20

Jumlah 100

364

341

366 412

Ket: Skor bernilai 1-5

1= tidak memadai 2= kurang memadai 3= cukup memadai 4=memadai

5= sangat memadai

Perbatasan kota Malang dengan kabupaten Malang dipilih karena

dari segi letak sangat strategis untuk pendirian industri ini. Jarak dengan

sumber bahan baku tidak terlalu jauh dan didukung dengan kemudahan

transportasinya. Pemenuhan bahan baku berasal dari kabupaten Kediri dan

Blitar yang jaraknya sekitar 90-100 km saja. Dari segi perizinan dan

pemasaran sangat mendukung. Karena perizinan dan pemasaran diikutkan

dengan wilayah kota Malang yang sangat mudah dalam perizinannya.

Karakteristik masyarakat yang konsumtif dan sadar akan nilai kesehatan

menjadi penilaian tersendiri dalam peletakkan lokasi usaha ini. Selain itu

jarak dengan pusat pendidikan atau perguruan tinggi yang ada di kota

Malang sangat dekat. Sehingga memungkinkan salah satu misi dan fungsi

perusahaan untuk menjadi mitra mahasiswa akan terealisasi. Selain itu

terdapat kemudahan dalam pengolahan limbah, penyerapan sumber daya

manusia, dan ketersediaan peralatan penunjang.

D. PEMASARAN

1) Gambaran Potensi Pasar

10

Kota Malang merupakan daerah yang memiliki keistimewaan

tersendiri terutama pada ikon kotanya yaitu sebagai kota pendidikan dan

kota agrowisata sehingga banyak wisatawan dan pendatang yang

berkunjung ke kota Malang. Oleh karena itu Rosselia-14 sangat potensi

sebagai oleh-oleh khas Malang.

Keistimewaan lain yang dimiliki kota Malang adalah suhu dingin di

waktu malam hari. Sehingga banyak kaula muda dan orang tua yang suka

mencari minuaman hangat dimalam malam hari. Rosselia-14 merupakan

minuman herbal yang sangat cocok disajikan dalam kondisi hangat.

Sehingga menambah potensi pasar Rosselia-14.

Selain itu kebutuhan masyarakat akan minuman kesehatan yang

praktis semakin meningkat. Peningkatan ini didasarkan semakin

meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan.

Oleh sebab itu, kondisi tersebut merupakan peluanga bagi Rosselia-14

untuk bisa diterima ditengah-tengah masyarakat.

Dengan kemasan yang praktis, unik, dan inovatif memberikan nilai

jual tersendiri bagi Rosselia-14. Sehingga semakin membentuk brand

image yang besar di masyarakat. Dan pada akhirnya akan mampu

mendorong Rosselia-14 untuk dikembangkan di daerah lain.

2) Konsumen yang Dituju

Konsumen yang dibidik untuk memasarkan Rosselia-14 ini adalah

golongan orang tua, kaula muda, dan masyarakat yang sadar akan

kebutuhan minuman herbal untuk kesehatannya. Namun Rosselia-14 ini

akan mampu terbeli oleh seluruh segmen pasar. Baik menengah ke atas

maupun menengah ke bawah. Karena harganya yang relatif terjangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat. Dengan isi 20 setiap kotaknya dijual dengan

harga Rp 10.000;. Selain itu, pasar yang dibidik lainnya adalah para pecinta

minuman herbal, warung-warung kopi, dan tempat-tempat nongkrong di

kota Malang dan sekitarnya.

11

3) Strategi Pemasaran

Dalam memasarkan Rosselia-14 ini menggunakan metode pendekatan

4P (Product (Produk), Place (Tempat Distribusi), Price (Harga Produk),

Promotion (Promosi)).

- Product (Produk)

Dengan berbagai keunggulan produk Rosselia-14, maka kami

optimis Rosselia-14 akan mampu bersaing dengan produk sejenis di

pasaran dan menjadi brand image minuman herbal yang praktis dan

inovatif. Kemasan yang khas dan kreatif menjadikan produk ini

semakin menjual. Selain itu produk yang kering menjadikan produk ini

tahan lama dan mudah dalam pendistribusiannya.

- Place (Tempat Distribusi)

Rosselia-14 didistribusikan dengan sistem keagenan di seluruh

daerah dan toko-toko herbal di kota-kota besar. Setiap agen resmi

Rosselia-14 akan mendapatkan harga produsen dan mereka akan

mendapatkan keuntunga dari penjualan. Selain itu, tempat penjualan

Rosselia-14 adalah di outlet-outlet oleh-oleh khas Malang dengan

sistem konsinansi.

- Price (Harga)

Rosselia-14 dijual dengan harga Rp 10.000; merupakan harga

yang relatif terjangkau oleh seluruh kalangan. Sehingga dapat

memperluas segmentasi pasar Rosselia-14. Harga tersebut tergolong

harga yang murah jika dibandingkan dengan produk sejenis dengan

manfaat kesehatannya. Harga tersebut merupakan harga awal demi

mendongkrak popularitas. Karena produk ini merupakan produk baru.

- Promotion (Promosi)

Demi mengedukasi pasar kami menggunakan beberapa cara

promosi. Yaitu jalur online kami menggunakan media jejaring sosial

seperti Facebook dan Twetter juga melalui blog. Sedangkan melalui

offline kami aktif ikut dalam pameran produk dan memberikan hadiah

penarik. Misalnya setiap pembelian 2 kotak sekaligus berhadiah gelas

cantik.

12

E. RENCANA KEUANGAN

1) Kebutuhan Keuangan

Biaya awal untuk adalah sebesar Rp 6.235.500 (Biaya Tetap+Biaya Tidak

Tetap),

Biaya Tetap (Fixed Cost)

No Nama Barang/

kebutuhan

Banyaknya Harga @

Nilai

ekonomis

(tahun)

Jumlah

Nilai

Penyusutan/bul

an Nilai Satuan

1 Kompor gas 1 Buah Rp230.000 2 Rp 230.000 Rp 9.583

2 Sealer 2 Buah Rp175.000 2 Rp 350.000 Rp 14.583

3 Penggorengan 2 Buah Rp 50.000 1 Rp 100.000 Rp 8.333

4 Saringan plastik 2 Buah Rp 6.000 1 Rp 12.000 Rp 1.000

6 Blender 1 Buah Rp400.000 2 Rp 400.000 Rp 16.667

7 Oven besar 1 Buah Rp300.000 2 Rp 300.000 Rp 12.500

8 Baskom 5 Buah Rp 10.000 2 Rp 50.000 Rp 2.083

9 Timbangan 1 Buah Rp150.000 2 Rp 150.000 Rp 6.250

10 Gelas ukur 2 Buah Rp 5.000 2 Rp 10.000 Rp 417

12 Sendok the 3 Buah Rp 3.000 2 Rp 9.000 Rp 375

15 Pisau 3 Buah Rp 2.500 1 Rp 7.500 Rp 625

16 Gunting 3 Buah Rp 3.000 2 Rp 9.000 Rp 375

17 kain lap 5 Buah Rp 2.000 1 Rp 10.000 Rp 833

19 toples besar 3 Buah Rp 16.000 2 Rp 48.000 Rp 2.000

TOTAL Rp 1.685.500 Rp 75.625

Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost)

No Nama Bahan Banyaknya

Harga @ Jumlah Nilai

investasi/hari Nilai satuan

1 Rosella merah 8 Kg Rp 60.000 Rp 480.000 Rp 20.000

2 Jahe emprit 13 Kg Rp 18.000 Rp 234.000 Rp 6.000

3 Kapulaga 3 Kg Rp 80.000 Rp 240.000 Rp 10.000

5 kantong celup 10000 buah Rp 80 Rp 800.000 Rp 33.333

6 Benang wol 1 gulung Rp 8.000 Rp 8.000 Rp 333

7 kemasan karton 750 buah Rp 1000 Rp 750.000 Rp 31.250

8 silica gel 1000 buah Rp 200 Rp 200.000 Rp 8.333

10 Gas 1 tabung Rp 13.000 Rp 13.000 Rp 542

11 Listrik 1 bulan Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 1.042

12 kertas bag 10000 buah Rp 25 Rp 250.000 Rp 10.417

13 Brosure 1000 buah Rp 50 Rp 50.000 Rp 2.083

14 Pegawai 5 orang Rp 300.000 Rp 1.500.000 Rp 62.500

TOTAL Rp 4.550.000 Rp 189.583

13

2) Analisa Usaha

Dengan asumsi penjualan perbulan sebanyak 750 kotak, dengan

harga bahan baku tetap.

Biaya Produksi

= Biaya Tidak Tetap + Nilai Penyusutan per Bulan

= Rp 4.550.000 + Rp 75.625

= Rp 4.625.625

Hasil Usaha

= Jumlah Produksi X Harga Jual

= 750 karton X Rp. 10.000

= Rp 7.500.000

Keuntungan

= Hasil Usaha – Biaya Produksi

= Rp 7.500.000– Rp 4.625.625

= Rp. 2.874.375

Jangka Waktu Pengembalian Modal

= (Investasi + Biaya Produksi) : Keuntungan X Lama Produksi

= (Rp 1.685.500+ Rp 4.625.625) : Rp. 2.874.375 X 1 Bulan

= 2,18 bulan

Artinya modal akan kembali setelah produksi selama 2,18 bulan

R / C (R=revenue, C=cost)

= Hasil Usaha : Biaya Produksi

= Rp 7.500.000: Rp 4.625.625

= 1,62

Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi

menghasilkan penerimaan sebesar 1,62 rupiah.

Benefit Cost Ratio

= keuntungan : biaya produksi

= Rp. 2.874.375: Rp 4.625.625

= 0.62

Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi

menghasilkan keuntungan sebesar 0.62 rupiah

14

Break Event Point

= Biaya tetap : 1 – (Biaya Tidak Tetap : Hasil Usaha)

= Rp 75.625: 1 - (Rp 4.550.000: Rp 7.500.000)

= Rp. 75.625: 0.4

= Rp. 189.062 ~ 19 KARTON

Artinya, usaha pembuatan minuman kesehatan Rosselia-14 ini

tidak rugi dan tidak untung (impas) saat dihasilkan pendapatan

sebesar Rp. 189.062 atau terjual sebanyak 19 karton dari

penjualan setiap satu kali produksi.

F. PENUTUP

Kesimpulan

“Rosella Rempah Celup Rosselia-14”merupakan produk minuman kaya

akan antioksidan berbahan baku herbal dari perpaduan rosella dan rempah-

rempah asli Indonesia yaitu jahe dan kapulaga yang dikemas dalam bentuk

minuman celup fungsional yang praktis. Dan mempunyai khasiat dan efek

menguntungkan bagi kesehatan. Dalam kemasannya juga akan ditambahkan

kata-kata positif yang diharapkan mampu memotifasi keluarga. Yang

diproduksi oleh Mitra Food sebuah industri yang bergerak di bidang pangan

fungsional. Yang memanfaatkan potensi pangan lokal menjadi pangan

fungsional yang memiliki tren internasional.

Usaha ini layak dijalankan karena memiliki potensi untuk

dikembangkan dan menguntungkan. Dengan nilai R / C sebesar 1,62, Benefit

Cost Ratio sebesar 0.62, dan Jangka Waktu Pengembalian Modal selama 2,18

bulan.

15

Lampiran 1

FOTO-FOTO PRODUK