A L PROG - COREKacang hijau merupakan tamanam pendek berbatang tegak, bunganya berbentuk kupu-kupu...
Transcript of A L PROG - COREKacang hijau merupakan tamanam pendek berbatang tegak, bunganya berbentuk kupu-kupu...
PENGKECA
IN
PROPOSA
GARUH SUMBAH KANDUSTRI
P
Isnaini WiHanun NiaManunggaRenda Pra
AL PROGRRAM KREATIVITASS MAHASIISWA
UBSTITUSACANG HITAUGE DPERTUMB
SI BEKATUIJAU (Vign
DALAM RABUHAN AY
UL DENGAna radiata) ANSUM TEYAM BRO
AN TEPUNBY WASTE
ERHADAPOILER
NG KULITE PRODUCP LAJU
i
T CT
BIDDANG KEG
PKM-GIATAN:-P
Diusulkann oleh:
idi Astuti a Nabila al Esthi Johadika
H051H051H051K461
14052/2014 14043/2014 14058/2014 13120/2013
han S
UNIVERSSITAS SEB
SURAKABELAS MAARET
2015ARTA 5
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pengaruh Substitusi Bekatul dengan Tepung Kulit Kecambah
Kacang Hijau (Vigna radiata) By Waste Product Industri
Tauge dalam Ransum Terhadap Laju Pertumbuhan Ayam Broiler
2. Bidang Kegiatan : PKM-P 3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Isnaini Widi Astuti b. NIM : H0514052 c. Jurusan : Peternakan d. Universitas : Universitas Sebelas Maret Surakarta e. Alamat Rumah dan No Tel/HP :Welahan Rt 03/Rw 02
Welahan, Jepara, Jawa Tengah dan 089626364902
f. Alamat email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan :3 orang 5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Wara Pratitis Sabar S., S.Pt., M.P b. NIP : 19730422 2003 2 001 c. Alamat Rumah dan NO Tel/HP :Perum Gumpang Baru Jalan Arjuna III
no 1, Gumpang, Kartasura, Jawa Tengah dan 0817254068
6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp10.342.000,00
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan
ii
RINGKASAN
Kulit kecambah kacang hijau merupakan hasil samping industry kecambah/tauge kacang hijau yang masih jarang pemanfaatannya padahal ketersediaanya melimpah dipasaran. Disisi lain kulit kecambah kacang hijau mengandung nilai gizi yang cukup banyak. Kulit kecambah kacang hijau mengandung protein kasar 13,56%, serat kasar 33,07%, lemak kasar 0,22% dan TDN 64,58% hal tersebut sangat potensial jika dimanfaatkan sebagai pakan ternak. dalam pengaplikasian kulit kecambah kacang hijau ini akan dijadikan tepung. Tepung kulit kecambah kacang hijau akan dijadikan imbangan dari bekatul yang harganya relative lebih mahal. Metode yang digunakan yaitu metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan ini menggunakan 3 perlakuan yang berbeda, dan dilakukan 8 kali ulangan dengan setiap ulangan terdapat 3 ekor ayam broiler. Penelitian ini menetapkan imbangan tepung kulit kecambah kacang hijau dan bekatul sebagai variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Ayam broiler strain AA70 ditetapkan sebagai variabel terikat dimana variabel terikat / variabel dependen / variabel endogen / output merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Suhu, kelembaban ditetapkan sebagai variabel control dimana variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Pengumpulan data dari berat badan ayam broiler yang dihasilkan dari penimbangan setiap satu minggu sekali. Dari percobaan ini akan dihasilkan perbedaan laju pertumbuhan ayam broiler. Key word: Tepung kulit kecambah kacang hijau,bekatul, ayam broiler, ransum.
iii
DAFTAR ISI
Halaman H ALAMAN KULIT MUKA ······················································ i H ALAMAN PENGESAHAN ····················································· ii A BSTRAK ············································································ iii DAFTAR ISI ········································································· iv DAFTAR TABEL ··································································· v
BAB 1. PENDAHULUAN ···················································· 1 1 .1 Latar Belakang Masalah ·············································· 1 1 .2 Perumusan Masalah ··················································· 1 1.3 Tuju ····· an ········· ····················································· 2 1 .4 Luaran ··································································· 2 1.5 Kegunaan ······························································· 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ············································· 2 1. Kulit Kecambah Kacang Hijau ······································ 2 2. Bekatul ·································································· 3 3. Ayam Broiler ··························································· 3 4. Pertambahan Berat Badan ············································ 4 5. Konsumsi Ransum ····················································· 4 6. Konversi Ransum ······················································ 5 7. Kecernaan Pakan ······················································ 6
BAB 3. METODE PENELITIAN ·········································· 6 3.1 Lokasi Penelitian ······················································ 6 3.2 Alat dan Bahan ························································· 6 3.3 Rancangan Penelitian ················································· 7 3.4 Prosedur Penelitian ···················································· 7 3.5 Teknik Analisis Data ·················································· 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ··························· 8 4.1 Anggaran Biaya ························································ 8 4.2 Jadwal Kegiatan ······················································· 9
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ·········································································· 11
Lampiran 1 Biodata Ketua Pelaksana ········································ 11 Lampiran 2 Biodata Anggota Pelaksana I ··································· 12 Lampiran 3 Biodata Anggota Pelaksana II ·································· 13 Lampiran 4 Biodata Anggota Pelaksana III ································· 14 Lampiran 5 Boidata Dosen Pembimbing ···································· 15 Lampiran 6 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ·· 24 Lampiran 7 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ····························· 25
iv
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kebutuhan Nutrisi Broiler Periode Starter ···························· 5 Tabel 2.2 Kebutuhan Nutrisi Broiler Periode Finisher ··························· 5
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Ayam broiler merupakan salah satu ternak yang ekonomis karena
mampu menghasilkan daging alam waktu yang relatif cepat. Murtatidjo(1987) menyatakan kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan/produksi daging dalam waktu yang relatif cepat dan singkat sekitar 4-5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya permintaan pasar untuk daging ayam broiler yang tinggi. Harga jual daging ayam broiler yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan menyebabkan kekhawatiran oleh pedagang daging ayam broiler di pasar karena pembeli akan beralih menggunakan sumber gizi pengganti yang lebih terjangkau. Kenaikan harga tersebut diakibatkan karena harga pakan yang digunakan oleh peternak ayam broiler mengalami kenaikan.
Kacang hijau merupakan tamanam pendek berbatang tegak, bunganya berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat, dari bunga itulah terbentuk polongan yang berisi 10-15 biji kacang hijau. Kacang hijau ini sering dimanfaatkan untuk pembuatan kecambah atau tauge. Menurut Ridwan (2010) industri pembuatan kecambah kacang hijau/tauge mernghasilkan by wash product atau hasil samping yang berupa kulit kecambah kacang hijau, ketersediaanya cukup banyak karena 1 kg kacang hijau dapat menghasilkan 5 kg tauge, sedangkan 20-40% merupakan kulit kecambah kacang hijau, jadi dalam 1 kg kcang hijau akan menghasilkan 200 gr kulit kacang hijau. Disisi lain hasil analisis laboratorium nutrisi dan makanan ternak UNS kulit kecambah kacang hijau mengandung protein kasar 13,56%, serat kasar 33,07%, lemak kasar 0,22% dan TDN 64,58% sehingga kulit kecambah potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan pakan pengganti konsentrat (Ridwan, 2010). Harga dari pakan lain seperti bekatul dan jagung kuning giling masing-masing berkisar Rp 2.000 – Rp 3.500 dan Rp 6.000 – Rp 8.000 jauh lebih mahal dari tepung kulit kecambah kacang hijau yang dapat diperoleh secara gratis, disamping hal tersebut kandungan protein kasar dari tepung kulit kecambah kacang hijau hampir sama dengan protein kasar bekatul yaitu berkisar 13,56% dan 12% untuk bekatul. Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan penelitian tentang pengaruh konsentrasi tepung fermentasi kulit kecambah kacang hijau dalam ransum terhadap laju pertumbuhan ayam broiler.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah didapatkan alternatif imbangan bekatul dan tepung kulit kacang hijau dalam ransum
2
terhadap laju pertumbuhan ayam broiler, serta berapa dosis optimal yang digunakan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung kulit kecambah kacang hijau sebagai imbangan bekatul dalam ransum terhadap laju pertumbuhan ayam broiler, serta mengetahui dosis yang digunakan agar terjadi laju pertumbuhan yang optimal.
1.4 Luaran
Penelitian pengaruh konsentrasi tepung fermentasi kulit kecambah kacang hijau (Vigna radiata) by-product industri tauge dalam ransum terhadap laju pertumbuhan ayam broiler diharapkan akan diperoleh hasil : 1. Diperoleh bahan alternatif tepung kulit kecambah kacang hijau sebagai
bahan ransum pengganti bekatul. 2. Diperoleh laju pertumbuhan ayam broiler yang optimal dari penggunaan
tepung kulit kecambah kacang hijau dalam ransum. 3. Menekan biaya produksi peternakan ayam broiler.
1.5 Kegunaan
Program penelitian ini memiliki beberapa kegunaan, antara lain : 1. Memanfaatkan kulit kecambah kacang hijau yang merupakan by-product
industry kecambah kacang hijau. 2. Pemanbahan tepung fermentasi kulit kecambah kacang hijau dalam ransum
bisa mempercepat laju pertumbuhan ayam broiler. 3. Penelitian ini diharapkan mampu diterapkan dalam formulasi ransum untuk
ayam broiler.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kulit Kecambah Kacang Hijau Kacang hijau atau Vigna radiate berasal dari famili Leguminosea yang
termasuk jenis polong-polongan. Kavang hijau merupakan sumber protein, vitamin dan mineralyang penting untuk pertumbuhan. Protein yang dikandung sebanyak 24%, kandungan protein yang tinggi ini dapat melengkapi kekurangan protein dan sebagai sumber mineral kalsium dan fosfor yang diperlukan tubuh, kandungan mineral ini bermanfaat dalam memperkuat tulang (Wuwiwa, 2007).
Tanaman kacang hijau banyak ditanam di sawah dan lading yang bertanah lembab dan cukup mendapatkan sinar matahari. Kulit biiji kacang hijau berwarna hijau dan berbiji putih, sering dimanfaatkan untuk membuat kecambah atau tauge. Kandungan dari kacang hijau antara lain amilum,
3
protein, besi, belerang, kalsium, magnesim, niasin, vitamin B1, A, dan E (Ernita,2000).
Kulit kecambah kacang hijau merupakan hasil samping dari pembuatan kecambah kacang hijau. Ketersediaannya cukup banyak, karena tidak dimanfaatkan secara efisien. Bentuk kecambah diperoleh setelah biji direndam dengan air selama beberapa hari. Jika dibandingkan dengan bijinya, kecambah atau tauge memiliki nilai gixi yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan selama proses menjadi kecambah, terjadi pembentukan asam-asam amino esensial yang merupakan penyusun protein. Kandungan dari kulit kecambah kacang hijau itu sediri adalah protein kasar 13,56%, serat kasar 33,07%, lemak kasar 0,22% dan TDN 64,58% (Ridwan, 2010).
2. Bekatul Bektul merupakan hasil ikutan padi, jumlahnya 3% dari jumlah padi
yang digiling menjadi beras. Gabah tersusun atas 3 bagian yang akan menentukan nilai dari setiap bekatul. Penyusun gabah adalah (1) kulit gabah yang mengandung banyak serat kasar dan mineral atau yang disebut sekam. (2) Selaput perak yang kaya akan proitwin dan vitamin B1, juga lemak dan mineral disebut dedak. (3) Lembaga beras yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat yang mudah dicerna disebut bekatul. Kandungan nutrisi dari bekatul adalah 12% protein, 12% lemak, 3% serat kasar dan energy metabolisme 2860 Kkal/kg (Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan et al., 2013).
Ransum unggas adalah bahan pakan yang bagian-bagiannya dapat dicerna dan diserap oleh unggas. Untuk mendapatkan pertumbuhan ayam broiler yang baik, maka perlu diperhatikan zat nutrisi pada ransumnya sebab komposisi ransum yang baik mempengaruhi pertumbuhan ayam tersebut, akan tetapi tidak semua zat makanan yang diberikan akan dapat dimanfaatkan.
3. Ayam Broiler Broiler merupakan istilah untuk memberi sebutan kepada ayam ras
potong atau ayam pedaging jenis jantan atau betina yang berumur sekitar 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif agar diperoleh produksi optimal (Irawan, 1996). Sedangkan menurut Murtidjo (2003), bahwa daging ayam broiler dipilih sebagai salah satu alternatif, karena seperti yang telah diketahui bahwa broiler sangat efisien diproduksi. Jangka waktu 6-8 minggu ayam tersebut sanggup mencapai berat hidup 1,5 kg – 2 kg dan secara umum dapat memenuhi selera konsumen.
Menurut Rasyaf (1992), ayam pedaging adalah ayam jantan dan betina muda yang berumur di bawah 8 minggu ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat serta mempunyai dada yang lebar dengan timbunan daging yang baik dan banyak. Kelebihan broiler sebagai ayam pedaging adalah broiler yang berusia 6 minggu sudah sama besarnya dengan ayam kampung dewasa dan bila dipelihara hingga berusia 8
4
bulan, bobotnya dapat mencapai 2 kg. Berat sebesar itu sulit dicapai oleh ayam kampung dewasa maupun ayam ras afkir usia 1,5 tahun. Selain itu masyarakat juga mengenal broiler karena mempunyai rasa yang khas, empuk dan dagingnya banyak.
Rasyaf (1992) juga menyatakan bahwa ayam dan jenis unggas lainnya membutuhkan sejumlah nutrisi yang lengkap untuk menunjang hidupnya, untuk pertumbuhan dan untuk berproduksi. Unggas membutuhkan lebih dari 40 material kimiawi yang diklasifikasikan ke dalam enam kelas yakni karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Semuanya harus ada dalam ransum yang dimakan kemudian dinyatakan bahwa kandungan nutrisi pada fase starter mengandung protein 19,5 – 21,2 %, energi metabolisme 2851 – 3180 kkal/kg ransum sedangkan finisher protein 22,0 – 22,7 % dan energi metabolisme 3290 – 3399 kkal/kg ransum.
4. Pertambahan Berat Badan Pertambahan berat badan kerap kali digunakan sebagai pegangan
“produksi” bagi peternak dan para ahli. Bila pertambahan berat badan yang diperoleh peternak lebih baik dari standar maka menguntungkan peternak itu. Namun, perlu diingat bahwa ada bibit ayam yang memang pertambahan berat badannya tinggi tetapi tingkat konsumsinya juga tinggi, padahal biaya untuk ransum adalah yang terbesar dalam suatu peternakan (biaya variabel). Oleh karena itu, pertambahan berat badan harus pula dikaitkan dengan konsumsi ransumnya (Rasyaf,1992).
Waskito (1983) mengemukakan bahwa ransum merupakan salah satu faktor yang menentukan kecepatan pertumbuhan, oleh karena itu untuk mencapai pertumbuhan yang optimal sesuai dengan potensi genetik diperlukan suatu ransum yang mengandung cukup unsur gizi secara kualitatif dan kuantitatif. Dengan demikian ada hubungan antara pertumbuhan dengan konsumsi ransum. Sejalan dengan itu Tilman, dkk (1986) menyatakan bahwa makanan merupakan suatu masalah yang penting dalam suatu usaha peternakan, sebab untuk mencapai perkembangan dan pertumbuhan dibutuhkan sejumlah zat makanan yang bermutu, baik kualitas maupun kuantitasnya.
5. Konsumsi Ransum Wahyu (1984) menyatakan bahwa konsumsi akan meningkat bila diberi
ransum yang berenergi rendah dan menurun bila diberi ransum yang berenergi tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi konsumsi ransum broiler diantaranya besar dan bangsa ayam, luas kandang, tingkat energi dan protein dalam ransum. Church (1979), menyatakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi adalah palatabilitas. Palatabilitas dipengaruhi oleh bau, rasa, tekstur dan warna pakan yang diberikan.
Cahyono (2001) menyatakan bahwa ransum yang baik harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah
5
berimbang. Selain memperhatikan kualitas pemberian ransum juga harus sesuai dengan umur ayam karena nilai gizi dan jumlah ransum yang diperlukan pada setiap pertumbuhan berbeda. Selanjutnya dinyatakan bahwa fungsi makanan yang diberikan pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, membentuk jaringan tubuh, mengganti bagian-bagian yang rusak dan selanjutnya untuk keperluan produksi.
Kebutuhan nutrisi broiler periode starter dan finisher sesuai Standar Nasional Indonesia (2006) dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3, sebagai berikut : Tabel 2.1 Kebutuhan Nutrisi Broiler Periode Starter
Parameter Satuan Persyaratan Kadar air % Maks. 14,0 Protein kasar % Min. 19,0 Lemak kasar % Maks. 7,4 Serat kasar % Maks. 6,0 Abu % Maks. 8,0 Kalsium (Ca) % 0,90 – 1,20 Fosfor (P) total % 0,60 – 1,00 Energi Metabolisme (EM)
Kkal/Kg Min. 2900
Sumber : Standar Nasional Indonesia (2006)a
Tabel 2.2 Kebutuhan Nutrisi Broiler Periode Finisher Parameter Satuan Persyaratan Kadar air % Maks. 14,0 Protein kasar % Min. 18,0 Lemak kasar % Maks. 8,0 Serat kasar % Maks. 6,0 Abu % Maks. 8,0 Kalsium (Ca) % 0,90 – 1,20 Fosfor (P) total % 0,60 – 1,00 Energi Metabolisme (EM)
Kkal/Kg Min. 2900
Sumber : Standar Nasional Indonesia (2006)b
6. Konversi Ransum Konversi ransum mencerminkan keberhasilan dalam memilih atau
menyusun ransum yang berkualitas. Nilai konversi ransum minimal dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu : 1) kualitas ransum, 2) teknik pemberian pakan, 3) angka mortalitas. Perlu disadari bahwa kunci keberhasilan usaha dalam budidaya broiler adalah angka konversi ransum (Abidin, 2002).
Makin sehat broiler semakin baik konversi ransumnya dan jumlah ransum yang dikonsumsi juga meningkat. Peningkatan konsumsi dan konversi ransum bertujuan untuk memperoleh berat badan yang maksimal. Namun pada
6
saat udara panas, kebutuhan air lebih cenderung meningkat dibanding pada musim hujan, akibatnya ayam tidak terlalu banyak mengkonsumsi ransum. Pada udara yang dingin ransum yang dikonsumsi lebih banyak digunakan untuk mempertahankan suhu badan dari pada diubah menjadi daging (Tobing, 2004).
7. Kecernaan Pakan Kecernaan (digestibility) adalah bagian nutrien pakan yang tidak
diekskresikan dalam feses. Kecernaan dinyatakan dengan dasar bahan kering dan apabila dinyatakan dalam persentase disebut koefisien cerna. Percobaan pencernaan dikerjakan dengan mencatat pakan yang dimakan dan feses yang dikeluarkan dalam satuan hari. Pengukuran kecernaan konvensional terdiri dari dua periode, yaitu periode pendahuluan dan periode koleksi. Periode pendahuluan berlangsung 7 sampai 10 hari dengan tujuan untuk membiasakan hewan terhadap ransum, keadaan sekitar dan menghilangkan sisa-sisa pakan dari waktu sebelumnya (Tillman et al., 1986).
Tidak semua bahan pakan yang masuk ke dalam alat pencernaan dapat dimanfaatkan. Hanya sebagian dari setiap zat pakan yang diserap. Presentase yang dapat diserap ini dianggap sebagai koefisien kecernaan. Untuk memperoleh presentase ini ditentukan banyak zat pakan yang terdapat dalam bahan pakan dan zat pakan yang terdapat dalam feses. Perbedaan kedua bagian ini yang dinyatakan dalam persen adalah banyak zat pakan yang tercerna. (Sihombing, 1997) demikian pula diungkapkan oleh Anggorodi (1990) bahwa selisih antara nutrien yang terkandung di dalam pakan yang dimakan dan nutrien dalam feses adalah jumlah dari zat-zat makanan yang dicerna.
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian Penelitian pengaruh substitusi bekatul dengan kulit kecambah kacang
hijau (Vigna radiata) by wash product industri tauge dalam ransum terhadap laju pertumbuhan ayam broiler akan dilaksanakan di Dukuh Keden Rt 27 Rw 12 Desa Keden, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
3.2 Alat dan Bahan Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Ayam broiler Ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam
broiler dengan strain AA70 yang berusia satu minggu. b. Ransum
Ransum terdiri dari tepung kulit kecambah kacang hijau, bekatul, jagung kuning giling, konsentrat ayam, dan vitamin ayam.
c. Kandang dan peralatan 1) Kandang
7
Penelitian ini menggunakan kandang bamboo yang dilapisi plastik sebanyak 24 kandang dengan ukuran 50 x 50 x 100 cm, masing masing kandang akan diisi 3 ekor ayam broiler. Tiap kandang akan dilapisi dengan alas litter berupa sekam padi yang dicampur kapur.
2) Peralatan yang digunakan a) Tempat pakan dan minum yang terbuat dari plastik sebanyak 24 buah. b) Timbangan yang digunakan untuk menimbang pertumbuhan berat
badan ayam yang dilakukan setiap satu minggu sekali. c) Sapu dan pengki untuk membersihkan kandang. d) Alat tulis untuk mencatat data.
3.3 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Percobaan terdiri dari 3 perlakuan dengan ulangan sebanyak 8 kali dengan masing-masing ulangan terdapat 3 ekor ayam broiler. Penelitian ini menetapkan imbangan tepung kulit kecambah kacang hijau dan bekatul sebagai variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Ayam broiler strain AA70 ditetapkan sebagai variabel terikat dimana variabel terikat / variabel dependen / variabel endogen / output merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Suhu, kelembaban ditetapkan sebagai variabel control dimana variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.Perlakuan yang dilakukan adalah : Perlakuan 1 (control) = konsentrat ayam : bekatul : jagung kunin
= 50% : 30% : 20% Perlakuan 2 = konsentrat ayam : bekatul : tepung kulit kecambah kacang hijau :
jagung kuning =50% : 15% : 15% : 20% Perlakuan 3 = konsentrat ayam : tepung kulit kecambah kacang hijau : jagung
kuning = 50% : 30% : 20% 3.4 Prosedur Penelitian
a. Pembuatan Kulit Kecambah Kacang Hijau Proses ini didahului dengan pengumpulan kulit kecambah kacang
hijau yang merupakan limbah dari pembuatan kecambah kacang hijau. Kulit kecambah kacang hijau dijemur di bawah sinar matahari sampai kering, kemudian kulit kecambah kacang hijau yang telah kering digiling dan dimasukkan dalam karung.
b. Pemilihan Bibit Ayam Broiler
Ayam broiler yang digunakan menggunakan strain AA70 sejumlah 72 ekor dengan umur 1 minggu. Ayam broiler yang dipilih dalam keadaan sehat, tidak cacat dan berjenis kelamin yang sama.
8
c. Persiapan Ransum Ramsum yang digunakan merupakan ramsum hasil racikan sendiri
dari bahan berupa tepung kulit kecambah kacang hijau, bekatul, jagung kuning giling, konsentrat ayam serta pemberian vitamin pada air minum ayam.
d. Pemeliharaan Ayam broiler akan dipelihara selama 30 hari, setiap hari ayam akan
diberi ransum sejumlah 1,2 kg. Pengecekan berat badan ayam akan dilakukan dengan timbangan setiap seminggu sekali, serta akan dilakukan pembersihan kandang agar terjaga kebersihan yang akan mengakibatkan ayam broiler tidak mudah terserang penyakit.
3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang akan digunakan adalah metode rancangan
acak lengkap. Pengumpulan data dari berat badan ayam broiler yang dihasilkan dari penimbangan setiap satu minggu sekali.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Jumlah Satuan Harga/Satuan (Rp) Total (Rp)
1. Bahan Habis Pakai Bibit Ayam Broiler 72 ekor 15.500 1.116.000 Bekatul 150 kg 3.500 525.000 Jagung Kuning 100 kg 10.000 1.000.000 Konsetrat Ayam 200 kg 15.000 3.000.000 Vitamin Ayam 120 gr 10.000 1.200.000
Sub Total 6.841.000
2. Peralatan Penunjang Penelitian
Bambu 7 buah 30.000 270.000 Paku 1 kg 12.000 12.000 Kawat 1 kg 13.000 13.000 Sekam padi 2 - 30.000 60.000 Kapur 3 kg 30.000 90.000 Tempat pakan 24 buah 13.000 312.000 Tempat minum 24 buah 13.000 312.000 Kabel 8 meter 5.000 40.000 Lampu 12 buah 25.000 375.000 Dudukan lampu 12 buah 1.500 18.000 Sakelar 3 buah 1.500 4.500 Benang bol 1 buah 6.000 6.000 Plastik 1 buah 100.000 100.000 Timbangan analitik 1 buah 50.000 50.000
9
Ember 5 buah 30.000 150.000 Gayung 3 buah 20.000 60.000 Sapu lidi 2 buah 15.000 30.000 Pengki 2 buah 10.000 20.000 Buku tulis 3 buah 3.000 9.000 Ballpoint 3 buah 2.000 6.000 Pewarna makanan 9 saset 1.500 13.500
Sub Total 1.922.5003. Transportasi Pencarian bahan dan alat 200.000
Transportasi ke lokasi penelitian 5 - 50.000 300.000
Sub Total 500.0004. Lain-lain Sewa lahan 300.000 Sewa listrik 250.000
Sub Total 550.000 Penyusunan laporan 200.000 Publikasi hasil penelitian 300.000
Sub Total 500.000
Total 10.342.000
4.2 Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6
1. Persiapan pelaksanaan
2. Pemeliharaan, pengontrolan, dan pendataan pertumbuhan ayam broiler
3. Pembuatan laporan
10
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. 2002. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Pedaging. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Adi Surya, Ridwan. 2010. Pengaruh Penggunaan Kulit Kecambah Kacang Hijau dalam Ransum Terhadap Produksi Karkas Kelinci Keturunan Vlaams reus Jantan Skripsi S1. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Anggorodi, R. 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia. Jakarta. Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta. Cahyono, B. 2001. Ayam Buras Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta. Church, D. C. 1979. Livestock Feed and Feeding. Durhan and Cowney, Inc.
Portland. Oregon. Ernita, Dewi. 2000. Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L).Situs internet:
http//www.asiamaya.com/jamu/isi/kacanghijau-phaseolusradiatus.htm. (akses 23 september 2015).
Kartadisastra, H. R. 1994. Beternak Kelinci Unggul. Kanisius. Yogyakarta. Parakkasi, A., 1986. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Monogastrik. Universitas
Indonesia Press. Jakarta. Rasyaf, M. 1992. Pengelolaan Peternakan Unggas Pedaging . Kanisius,
Yogyakarta. Sihombing, D. T. H., 1997. Ilmu Ternak Babi. Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta. Tillman, A.P., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S.
Lebdosoekodjo, 1986. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Tillman, Allen D., Hari Hartadi, Soedomo Reksohadiprojo, Soeharto Prawirokusumo, Soekanto Lebdosoekojo, 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Tim Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan. 2013. Buku Hasil Uji Bahan Pakan dan Hijauan Pakan Ternak.______
Tobing, V. 2004. Beternak Ayam Broiler Bebas Antibiotik Murah dan Bebas Residu. Penebar Swadaya, Jakarta.
Wahyu, J. 1984. Penuntun Praktis Beternak Ayam. Cetakan ke-4, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Waskito, M.W. 1983. Pengaruh Berbagai Faktor Lingkungan Terhadap Gula Tumbuhan Ayam Broiler. Disertasi. Universitas Padjajaran, Bandung.
Wuwiwa, I. 2007. Seribu Manfaat Kacang Hijau. Situs internet: http//www. wikimu. com/kesehatan/.htm.(akses 23 September 2015).
11
LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua Pelaksana
a. Identitas Diri 1. Nama Lengkap Isnaini Widi Astuti 2. Jenis Kelamin Perempuan 3. Program Studi Peternakan 4. NIM H0514052 5. Tempat dan Tanggal Lahir Jepara, 04 Oktober 1996 6. E-mail [email protected] 7. Nomor Telepon/HP 089626364902
b. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institut SD Negeri 02
Welahan SMP Negeri 02 Welahan
SMA Negeri 01 Welahan
Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
c. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. 2. 3.
d. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1. 2. 3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2015.
Surakarta, 25 September 2015
12
Lampiran 2 Biodata Anggota Pelaksana I
a. Identitas Diri 1. Nama Lengkap Hanun Nia Nabila 2. Jenis Kelamin Perempuan 3. Program Studi Peternakan 4. NIM H0514043 5. Tempat dan Tanggal Lahir Purworejo, 08 Juni 1996 6. E-mail [email protected] 7. Nomor Telepon/HP 085640963939
b. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institut SDN Sindurjan SMP N 4
Purworejo SMA N 6 Purworejo
Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 2004-2008 2008-2011 2011-2014
c. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. 2. 3.
d. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1. 2. 3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2015.
Surakarta, 25 September 2015
13
Lampiran 3 Biodata Anggota Pelaksana II
a. Identitas Diri 1. Nama Lengkap Manunggal Esthi Johan Sutopo 2. Jenis Kelamin Perempuan 3. Program Studi Peternakan 4. NIM H0514058 5. Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 20 April 1996 6. E-mail [email protected] 7. Nomor Telepon/HP 085702151521
b. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institut SD Negeri 03
Keden SMP Negeri 01 Pedan
SMA Negeri 01 Cawas
Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
c. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. 2. 3.
d. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1. 2. 3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah P
KM DIKTI 2015.
14
Lampiran 4 Biodata Anggota Pelaksana III
a. Identitas Diri 1. Nama Lengkap Renda Pradika 2. Jenis Kelamin Laki-laki 3. Program Studi PENJASKESREK 4. NIM K4613120 5. Tempat dan Tanggal Lahir Jepara, 04 febuari 1995 6. E-mail [email protected] 7. Nomor Telepon/HP 089678286070
b. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institut SD Negeri 01
Purwogondo SMP Negeri 01 Pecangaan
SMA Negeri 01 Pecangaan
Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 2002-2007 2007-2010 2010-2013
c. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. 2. 3.
d. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1. 2. 3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2015.
15
Lampiran 5 Boidata Dosen Pembimbing
a. IDENTITAS DIRI Nama : Wara Pratitis Sabar Suprayogi, S.Pt.,M.P NIP/NIK : 19730422 2003 2 001 Tempat dan Tanggal Lahir : Sukoharjo,22 April 1973 Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Golongan / Pangkat : III d / Lektor Jabatan Fungsional Akademik : Lektor Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Alamat : Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan
Surakarta, 57126 Telp./Faks. : 0271-646994 / 646655
Alamat Rumah : Perum Gumpang Baru Jl. Arjuna III no. 1,Gumpang, Kartasura
Telp./Faks. : 0817254068 Alamat e-mail : [email protected]
b. RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun Lulus
Program Pendidikan (diploma, sarjana, magister, spesialis,
dan doktor)
Perguruan Tinggi
Jurusan/ Program
Studi 1996 Sarjana UNDIP Nutrisi dan
makanan ternak
1998 Magister UGM Ilmu Ternak c. PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Ketua/anggota Tim
Sumber Dana
2003 Peningkatan Kualitas Bungkil Wijen (Sesame Meal) Melalui Teknologi Fermentasi
Ketua DIPA UNS
2004 Efek Lama Inkubasi dan Aras Aspergilus niger Terhadap Kadar Nutrien Biomasa Kulit Ubi Kayu Fermentasi
Ketua DIPA UNS
2005 Pengaruh Pemanasan Dan Penambahan Formaldehid
Anggota DIPA UNS
16
Terhadap Tingkat Kelarutan Protein Pada Bahan Pakan Sumber Protein
2006 Manipulasi Fermentasi Rumen Menggunakan Sumber Quinon dan Asam Lemak Tak Jenuh Dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia
Ketua DOSEN MUDA Dikti-DP2M
2006 Perbaikan Produktivitas Ternak Ruminansia Pada Peternakan Rakyat Melalui Pemberian Growth Promoting Feed Supplement
Anggota Hibah Pekerti Th I. Dikti-DP2M
2007 Optimalisasi Biofermentasi Rumen Melalui Pemberian Pakan Suplemen Dalam Upaya Peningkatan Nilai Nutrisi Jerami Padi Dalam Ransum Ternak ruminansia
Ketua DIPA UNS
2007 Perbaikan Produktivitas Ternak Ruminansia Pada Peternakan Rakyat Melalui Pemberian Growth Promoting Feed Supplement
Anggota Hibah Pekerti Th II. Dikti-DP2M
2007 Optimalisasi Biofermentasi Rumen Melalui Pemberian Pakan Suplemen Dalam Upaya peningkatan Nilai Nutrisi Jerami padi dalam ransum Ternak ruminansia
Ketua DIPA-UNS
2007 Peningkatan Kualitas Ampas Tapioka Melalui Teknologi fermentasi Menggunakan Kultur islat Sebagai Alternatif Bahan Pakan
Anggota DIPA-UNS
2008 Potensi Gulma Air (Aquatic Anggota DIPA –UNS
17
Plant) Sebagai Pakan Sumber Protein Dalam Ransum Ternak Ruminansia
2008 Suplementasi Analog Hidroksi Metionin Dan Sulful In Organik Dalam Ransum Sebagai Upaya Optimalisasi Pertumbuhan Mikrobia Rumen Ternak Ruminansia
Anggota DIPA-UNS
2009 Inkorporasi Sulfur Dalam Protein Onggok Melalui Teknolog Fermentasi Menggunakan Saccharomyces cerevisiae
Ketua DIPA-UNS
2009 Suplementasi PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) Dalam Konsentrat Dari Bahan Pakan Lokal Pada Usaha Feedlot Sapi Silangan Berbasis Pakan Basal Jerami Padi Fermentasi Untuk Dihasilkan Daging Sapi Rendah Lemak Dan Kolesterol Serta Tinggi Asam Lemak Tak Jenuh
Anggota STRAGNAS-DIKTI Tahun 1
2010 Transfer Teknlogi Coating Urea Dalam Upaya Sinkronisasi Sumber Protein Dan energy Dalam Ransum Untuk percepatan Pertumbuhan Ternak ruminansia
Ketua DIPA-Fakultas
2010 Suplementasi PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) Dalam Konsentrat Dari Bahan Pakan Lokal Pada Usaha Feedlot Sapi Silangan Berbasis Pakan
Anggota STRAGNAS-DIKTI Tahun 2
18
Basal Jerami Padi Fermentasi Untuk Dihasilkan Daging Sapi Rendah Lemak Dan Kolesterol Serta Tinggi Asam Lemak Tak Jenu
2010 Suplementasi asam Lemak Tak Jenuh(Poly unsaturated Fatty Acid=PUFA)Berbasis minyak sawit Dan Minyak Ikan Lemuru Terproteksi Dalam Ransum ditinjau Dari Performan Produksi dan Kualitas daging domba
Anggota JATENG
2011 Percepatan Penggemukan Ternak Sapi Melalui Suplementasi Sumber protein Dengan Metode Slow Released-Ammonia
Anggota Hibah Pekerti
2013 Suplementasi Pakan Sumber Energi Dengan Tingkat Degradasi Yang Berbeda Sebagai Upaya Perbaikan Performan Sapi Pada Peternakan Rakyat
Anggota Dikti
2013 Optimalisasi Penggunaan Pakan Serat Kualitas Rendah Dengan Penambahan Pakan Suplemen Ditinjau Dari Parameter Metabolik Rumen Sapi Potong Pada Peternaan Rakyat
Anggota BOPTN UNS
2013 IbM Kelompok Pembenihan Lele Dumbo Desa Nepen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali
Anggota Dikti
2014 IbM Peningkatan Usaha Budidaya Bebek dan Olahannya
Anggota Dikti
d. KARYA TULIS ILMIAH* Tahun Judul Penerbit/Jurnal
19
2002 Sintesis Protein Mikroba Sapi peranakan Ongole Yang diberi Pakan Berserat
Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis UNDIP.Vol. 28 No. 3. September 2003. ISSN 0410-6320.Terakreditasi No. 52/DIKTI/Kep/2002
2007 Optimalisasi Biofermentasi Rumen Melalui Pemberian Pakan Suplemen Sebagai Upaya Peningkatan Nilai Nutrisi Jerami Padi Dalam Ransum Ternak Ruminansia
Sains Peternakan, Vol.4, No.1, MARET 2007: 84-89. ISSN : 1693-8828
2007 Profil Degradasi Rumput Lapangan yang Disuplementasi dengan Bungkil Kedelai dan Daun Lamtoro
Caraka Tani, Vol.XXII, No.2, OKTOBER 2007 : ISSN 0854-3954
2008 Efek Perbedaan Sumber Protein dan Rasio Urea-Molases dalam Pakan Suplemen yang Ditambahkan dalam Ransum Terhadap Produksi Mikroba Rumen Secara In Vitro
Sains Peternakan, Vol.4, No.1, MARET 2008: 84-89. ISSN : 1693-8828
2009 Evaluasi Biofermentasi rumen Sapi peranakan Onggole Yang diberi Pakan Berserat
Sains Peternakan. , vol.7(1)maret 2009. P.8-13
2009 Evaluasi Dedak Padi Kukus dan suplementasi MHA (Methionine Hidroxy analog) terhadap Kecernaan Nutrien ransum Domba Lokal Jantan
Sain peternakan,vol. 7(1) maret 2009.p. 52-59
2010 Inkorporasi Sulfur Dalam Protein Onggok Melalui Teknologi Fermentasi
Caraka tani. Vol.XXV No. 1 Maret 2010. ISSN 0854-3984.Hal. 33-37.
20
Menggunakan Saccharomyces Cerevisiae
2010 Pengaruh Penggunaan Tepung Cacing tanah(Lumbricus rubellus) Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Ransum Domba local Jantan
Caraka tani. Vol.XXV No. 1 Maret 2010. ISSN 0854-3984. Hal. 79-86
2010 Kinetic and degradability of Feedlot system Beef Cattle fattening ration supplemented with protected PUFA (Poly Unsaturated fatty acid) Fodder Source Material
Proceedings. International seminar on Prospects and Challenges of animal Production In Developing Countries in the 21stcentury. 1stAPIS 2010. Malang. Page. 99-105
2010 Feedlot system Application for Onggole-Simmental cross Fattening of Rice Straw Fermented Based and Growth Promoting Concentrate supplementation in the Pattern of Integrated Sustainability Farming system with the Concept of Zero Waste-LEISA to Improve the Welfare Livestock Farmers Group in Indonesia
Proceedings.The 14th AAAP Animal Science Congress.Pingtung, Taiwan, ROC.Page.129
2010 Influence the Improvement of Cattle feedlot Production System to Increase the Welfare of Integrated Sustainability Farming System
Proceedings 5th ISTAP.International Seminar On Tropical Animal Production.Faculty of animal Science, Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta Oktober 19-22 . p. 468-473
21
2013 Usaha Peternakan Rakyat Domba Ekor Gemuk Berbasis Fermentasi Pakan Limbah Pertanian Lokal Di Kec. Cepogo. Kab. Boyolali
Prosiding Seminar Nasional. Pengembangan Kualitas Karir Mahasiswa Wirausaha. PPKwu , LPPM UNS. Surakarta. p. 191-195
2014 Peningkatan Usaha Pembenihan Lele Dumbo di desa Nepen Kab. Boyolali
Jurnal Inovasi dan Aplikasi Teknologi(INOTEK).volume 18,No.2. Agustus 2014. ISSN : 1411-3554. p.152-165
e. KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Tahun Jenis/Nama Kegiatan Tempat
2002 Pengolahan Jerami untuk Pakan
Ternak Kel. Jatikuwung, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar
2003 Aplikasi Pemanfaatan Starter Mikroba Starbio dalam Fermentasi Jerami Padi sebagai Pakan Sapi Potong
Kel. Jatikuwung, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar
2003 Upaya Peningkatan Pendapatan Wanita Tani Ternak Melalui Usaha Peternakan Sapi Potong Rakyat
Desa Pagak, Kel. Pagak, Kec. Sumberlawang, Kab.Sragen
2003 Penyuluhan tentang Teknik Pembuatan UMB sebagai Pakan Suplemen dalam Ransum Sapi Potong
Kel. Jatikuwung, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar
2004 Penyuluhan tentang Pengolahan Limbah Pertanian sebagai Pakan Ternak Sapi Potong Rakyat
Desa Monggot, Kec. Geyer, Kab. Grobogan
2004 Penyuluhan tentang Pengolahan Limbah Pertanian sebagai Pakan Ternak Sapi Potong Rakyat
Desa Monggot, Kec. Geyer, Kab. Grobogan
2006 Penyulahan Tentang Manajemen Kesehatan Ternak Sapi Potong Rakyat
Desa Jagoan, Kec. Sambi, Kab. Boyolali
2008 Penganekaragaman Pengolahan Hasil Ternak Itik Sebagai Sumber
Desa Krasak, Kec. Gatak, Kab. Sukoharjo
22
Protein Hewani 2008 Aplikasi Penyusunan Ransum
sebagai Pakan Ternak untuk Meningkatkan Produktivitas Sapi Potong di Kelompok Tani Ternak Sambi Mulyo
Ringinwok, Desa Jagoan, Kec. Sambi, Kab. Boyolali
2008 Aplikasi Teknologi Fermentasi untuk Meningkatkan Kualitas Jerami Padi sebagai Alternatif Pakan Ternak Sapi Potong di Kelompok Tani Ternak Sambi Mulyo
Ringinwok, Desa Jagoan, Kec. Sambi, Kab. Boyolali
2008 Aplikasi Teknologi Pupuk Organik dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Peternak di Kelompok Tani Ternak Sambi Mulyo
Ringinwok, Desa Jagoan, Kec. Sambi, Kab. Boyolali
2009 Memberikan Penyuluhan Tentang Penyakit-penyakit Ternak Ruminansia
Ringinwok, Desa Jagoan, Kec. Sambi, Kab. Boyolali
2009 Aplikasi Teknologi Jerami Padi Fermentasi untuk Meningkatkan Kualitas Jerami Padi sebagai Alternatif Pakan Ternak Sapi Potong
Desa Monggot, Kec. Geyer, Kab. Grobogan
2010 Peningkatan Prodktivitas sapi potong melalui Pemberian Feed supplement yang Berbasis limbah Pertanian
Desa Ronggojati Kec. Batuwarno Kab. Wonogiri
2012 Aplikasi Penggunaan Alat Absorber Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas dan Produksi Gas Methan Pada Biogas Di Kelompok Tani Ternak Sambi Boyolali
Desa Jagoan, Kec. Sambi, Kab. Boyolali
2012 Aplikasi Sexing Straw Melalui Inseminasi Buatan Untuk Meningkatkan Kelahiran Pedet Betina Sapi Perah
Desa Urutsewu, Kec. Ampel, Kab. Boyolali
2013 IbM untuk Usaha Peternakan Domba Ekor Gemuk Kelompok Tani Margo Utomo dan Ngudi Laras Berbasis Fermentasi Pakan
Desa Mliwis dan Desa Cepogo, Kec. Cepogo, Kab. Boyolali
23
Limbah Pertanian Lokal di Lereng Merapi, Kab. Boyolali, Jawa Tengah
2014 Pembuatan UMB untuk Penggemukan Sapi Potong di Kelompok Tani Sido Mulyo dan Kelompok Taruna Tani Ternak Berkah Mulyo Desa Jagoan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali
Desa Jagoan, Kec. Sambi, Kab. Boyolali
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Biodata Dosen Pembimbing ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
24
Lampiran 6 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
NO Nama/NIM Program Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam / minggu)
Uraian Tugas
1 Isnaini Widi Astuti/H0514052 Peternakan Peternakan 43
Pemberian pakan, pembersihan kandang, pencatatan hasil penimbangan, dan dokumentasi.
2 Hanun Nia NabilaH0514043 Peternakan Peternakan 43
Pemberian pakan, pembersihan kandang, pencatatan hasil penimbangan, dan dokumentasi.
3 Manunggal Esthi J. S./H514058 Peternakan Peternakan 43
Pemberian pakan, pembersihan kandang, pencatatan hasil penimbangan, dan dokumentasi.
4 Renda Pradika/ K4613120
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
PENJAS-KESREK 43
Pemberian pakan, pembersihan kandang, pencatatan hasil penimbangan, dan dokumentasi.
25
Lampiran 7 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
FAKULTAS PERTANIAN Jalan Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 Telp./ Fax (0271) 637457
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
N
ama : Isnaini Widi Astuti
NIM : H0514052 P
rogram Studi : Peternakan
F
akultas : Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Penelitian saya dengan judul : Pengaruh Substitusi Bekatul dengan Kulit Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata) By Waste Product Industri Tauge dalam Ransum Terhadap Laju
ertumbuhan Ayam Broiler P yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.