sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan...

28
Serahkan Paket Sembako Senin, 11 mei 2020 Kakanwil Kemenag Sulteng, Rusman Langke menyerahkan bantuan Covid-19 berupa enam puluh paket sembako, kepada penjaga rumah ibadah, lima Agama yang ada di Kota Palu MEI 2020, VOL 1 EDISI E-PAPER Kerja Dari rumah efektif dorong kinerja? SUBBAGIAN UMUM DAN HUMAS @2020 Topik Edisi ini: 1 Merawat takwa Pasca ramadan 3 2 Kemenag buol lawan Covid-19 ISSN 2088 - 1029

Transcript of sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan...

Page 1: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

Serahkan Paket SembakoSenin, 11 mei 2020

Kakanwil Kemenag Sulteng, Rusman Langke menyerahkan  bantuanCovid-19 berupa enam puluh paket sembako, kepada penjaga rumahibadah, lima Agama yang ada di Kota Palu

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 E D I S I E - P A P E R

Informasi Kehidupan Beragama Sulawesi Tengah

Kerja Dari rumah efektif dorongkinerja?

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Topik Edisi ini:

1 Merawat takwa Pasca ramadan

3

2 Kemenag buol lawan Covid-19

I S S N 2 0 8 8 - 1 0 2 9

Page 2: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

SELAMAT HARI RAYA IDULFITRI

1 SYAWAL 1441H/2020M

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 2

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Keluarga Besar Kementerian Agama Provinsi Sulawesi

Tengah, mengucapkan:

SEKAPUR SIRIHDr. H. Rusman Langke, M.Pd.Kepala Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Sulawesi Tengah

Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari pandemi covid-19 ini.Sudah sepatutnya kita selalu bersyukur atas nikmat Allah SWTdalam segala keadaan. WFH bukan alasan untuk meniadakan kreatifitas dan inovasi.Banyak cara untuk bekerja dengan ruang dan sarana terbatas.Salah satunya, ide merangkum tulisan dan kinerja ASNKementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah dalam majalahbentuk e-peper ini. Membangkitkan "karya" yang sudah lama "stagnan" karenaalasan "finansial", bukanlah perkara mudah. Namun dengansemangat dan kerja keras, komitmen dan keihlasan, hal itu akanterwujud. Saya sangat mengapresiasi terbitnya kembali majalah Ibrah ini,edisi perdana dalam bentuk e-paper, menyesuaikan dengansituasi dan kondisi saat ini. Teruslah "menulis" kebaikan, bukan untuk mendapat pujian, tapiuntuk membuktikan bahwa Kementerian Agama hadir danbekerja, untuk melayani umat.

Page 3: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

Kepala Subbagian Umum dan Hubungan Masyarakat

PEMBINA

PENANGGUNG JAWAB

TIM REDAKSI

PENGARAHKepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah

Kepala Bagian Tata Usaha 

Editor: Lilis Basiradanuwijaya

Desk Bimas Islam -Bimas Kristen: Zidiarman, Sonny LabasoDesk PHU - Bimas Katolik - Bimas Buddha: Lilis, Sarlian

Desk Dikmad - Pakis - Hindu: Ahsan, Eko Prasetyo

Pertama Kalinya, Humas Kanwil Kemenag Sultengmelaksanakan pelatihan daring yang diberi nama"Bengkel Berita". Kegiatan Kolaborasi yang digagasbersama Subbag umum dan humas, pranata humaskanwil dan Kepala Seksi Penerangan Islam (Penais)dan Sistem Informasi (SI). Sekaligus mencobateknologi video konferensi dan silaturahmi denganseluruh kontributor berita website KemenagSulteng. Kontributor berita web Kemenag Sulteng iniberagam, ada yang memang bertugas di humasKemenag Kab/kota, ada yang masih honorer, adayang Guru, pelaksana di KUA bahkan yang ikutbengkel berita juga dari penghulu, penyuluh danKepala KUA. Kegiatan yang awalnya hanya diprediksi diikuti 20-30 peserta. rupanya mencapai hampir 80 pendaftar.Namun hingga dimulai, 50 orang saja yang berhasilmasuk meeting room. Usai kegiatan yang dilaksanakan 7 Mei 2020 ini,demam menulis makin terasa di masa WFH. Parakontributor berupaya mengirimkan berita sesuaidengan arahan mentor saat bengkel berita.Alhamdulillah semua makin termotivasi. Sang mentor "Sofyan Arsyad" yang merupakanKepala Seksi Penerangan Agama Islam, turutbersinergi dengan sub bagian umum dan humas,memberikan motivasi kepada jajaran ASN Kemenagkhususnya pada bidang Bimas Islam dan KUAkecamatan, untuk "menulis", beberapa diantaranyasudah di muat di salah satu koran lokal Palu dalambentuk e-paper. Insya Allah kegiatan "bengkel berita" akan kitalaksanakan kembali secara berkelanjutan. Semoga geliat semangat dalam menulis dikalanganASN Kemenag Prov.Sulteng terus meningkat,berjalan bersama kerja nyata, kerja cerdas dan kerjaikhlas.

Terbit pada tahun 2011, majalah dinasIBRAH memuat berita dan informasiseputar kegiatan dan dinamika dilingkungan Kementerian AgamaProvinsi Sulawesi Tengah. Namunseiring waktu, IBRAH mengalamistagnasi yang cukup lama. Terakhirterbit, di akhir triwulan ke-4 tahun2016, padahal telah memiliki ISSN. Ketersediaan anggaran menjadi alasanklasik. terhentinya denyut pemberitaanIBRAH. Belum lagi kehadiransmartphone yang pelan tapi pasti,menggeser budaya baca masyarakatKita. Masa Pandemi COVID-19menggugah Kami untuk kembalimenghidupkan IBRAH. Nama lamadengan semangat baru, cara pandangdan penyajian yang baru. Izinkan kami mengemas ulang.IBRAH Repackage!

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 3

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Hadirkan IBRAHKembali

BEKERJA DARI RUMAHDemam Menulis di

Masa WFH

DAMPAK POSITIF

"BENGKEL BERITA" ?

Ratna Muthmainnah, Kepala Subbag Umum dan Humas

Page 4: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 4

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Merawat Takwa Pasca RamadanH. Rusman Langke

Rasulullah,

sahabat, dan para

ulama terdahulu

menangis kala

akan berpisah

dengan ramadan.

Mereka sadar,

bahwa menjaga

takwa pada bulan

selain ramadhan

bukan pekerjaan

mudah. Dan

mereka kuatir,

akan tergoda dan

tidak sanggup

melakukannya.

SUATU ketika, Umar binKhattab dan Ubay bin Ka'abterlibat dialog cukup serius.Ubay bertanya tentang maknatakwa kepada Umar.

Khalifah kedua ini tak langsungmenjawabnya. Ia justru balikbertanya, “pernahkah engkauberjalan di tempat yang penuhduri?” Ubay bin Ka'abmenjawab, Ya, pernah.

"Apakah yang engkau lakukan?”tanya Umar kembali."Tentu aku sangat berhati-hatimelewatinya” jawab Ubay binKa'ab. Kata Umar, itulah yangdinamakan takwa.

Takwa, adalah esensi puasa yang ingindirebut oleh setiap muslim pada bulanramadhan. Perjuangan untuk merebutnya,bukan pekerjaan mudah. Oleh karena itu,alangkah naifnya jika predikat takwa yangtelah diraih susah payah, hanya mampubertahan pada saat Ramadhan. Begituramadhan pergi, maka pergi pula lah taqwadari kehidupan kita. Kegiatan bernuansa religius yang rutindilakukan saat ramadhan berangsur redup,kemudian lenyap. Shalat berjamaah sulitdijumpai lagi. Al Quran kembali berdebukarena lama tak pernah disentuh. Semuakembali sibuk dengan medsos danhandphonenya. Praktis, pasca ramadan ibadah perlahankendur. Godaan untuk melanggarperintah-Nya kian menguat. Di sini, takwasedang mendapatkan ujian berat. Karenaalumni ramadhan, banyak yang mulai lupadengan kebaikan dirinya pada ramadhan.

Oleh karena itu, wajar jika Rasulullah,sahabat, dan para ulama terdahulumenangis kala akan berpisah denganramadhan. Mereka sadar, bahwa menjagatakwa pada bulan selain ramadhan bukanpekerjaan mudah. Dan mereka kuatir, akantergoda dan tidak sanggup melakukannya. Ahad, 24 Mei 2020 umat Islam di seanterodunia merayakan Idulfitri 1 Syawal 1441 H ditengah situasi keprihatinan. Menteri Agamaberpesan agar pandemi Covid-19 tidaklantas mengurangi kebahagiaan dankegembiraan umat Islam Indonesia dalammerayakan hari kemenangan. Namun patut dipahami, bahwa lebaran,bukan berarti hari kebebasan. Pelajarandisiplin dan kepatuhan yang diajarkanibadah puasa, justru diharapkan semakinbermakna bila kita mampumengimplementasikannya dalam rangkamemutus penyebaran pandemi Covid-19.  Selain itu, berhari raya idulfitri juga bukanlahsekedar mengenakan pakaian baru,menyantap makanan lezat dan bersuka ria.Hakikat idulfitri adalah bertambahnyaketakwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu jangan kotori ketaqwaanyang telah kita bangun dengan susah payah,dengan melakukan kemaksiatan, walau kecilsekalipun. Allah SWT mengingatkan dalamQ.S An Nahl ayat 92, artinya: janganlah kamuseperti seorang perempuan yang menguraibenangnya yang sudah dipintal dengan kuat,menjadi cerai berai kembali.

Photo by Rumman Amin on Unsplash

Page 5: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 5

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Semua orang tentu berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir.Sehingga kehidupan kembali normal, dan dapat berlebaran sertamelaksanakan shalat idulfitri sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.Namun harapan tersebut belum sepenuhnya menjadi kenyataan. Merekayang positif tertular tetap bertambah, meskipun terjadi angka penurunan. Oleh karena itu, mari kita patuhi himbauan Menteri Agama RepublikIndonesia, agar umat Islam menyambut idulfitri dengan tetap tinggal dirumah. Kita laksanakan shalat Ied di rumah bersama keluarga inti, sebagaibentuk empati dan komitmen kita dalam memutus penyebaran Covid-19. Ketakutan terhadap Covid-19 bukanlah alasan untuk tidak melaksanakanshalat Ied. Karena hokum shalat Ied adalah sunnah muakkad, sesuatuyang tidak pernah ditinggalkan nabi semasa hidupnya.  Kita bisamempelajarinya melalui panduan kaifiat shalat idulfitri saat pandemicovid-19, yang telah beredar di medsos dalam berbagai versi denganmengacu pada fatwa MUI nomor 28 tahun 2020. Mari kita menjadikan Idulfitri tahun 1441 H sebagai momentum untuklebih memperkokoh ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah.Dengan semangat ramadhan, kita bangun kebersamaan menghadapiberbagai tantangan, utamanya penyebaran pandemi wabah covid-19. Kita berharap, doa serta ibadah yang khusyu dan ikhlas selama bulanRamadan, dapat membuka jalan bagi pandemi wabah Covid-19 untuksegera pergi meninggalkan bumi Indonesia, wa bilkhusus provinsiSulawesi Tengah. Allah SWT segera mengangkat penyakit mematikan itudan memberi kesembuhan kepada mereka yang tertular. Aamin.*

Idulfitri tahun 1441 H

sebagai momentum

untuk lebih

memperkokoh ukhuwah

islamiyah dan ukhuwah

wathaniyah.

Dengan semangat

ramadhan, kita bangun

kebersamaan

menghadapi berbagai

tantangan, utamanya

penyebaran pandemi

wabah covid-19.

Page 6: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Buol menjadi salah satu kabupaten yang mendapat perhatiankhusus dari Pemerintah Pusat melalui Menteri Kesehatan RIkarena menduduki urutan teratas penyebaran covid-19 diwilayah Sulawesi Tengah. Tertanggal, 15 Mei 2020 tercatat 49orang yang terkonfirmasi positiv covid-19. Mereka terkelompokan ke dalam empat klaster, yaitu: kalsterPakato Gowa, Jawa, Tarakan, dan Palu. Menurut Jubir TimGugus Covid-19 Kab. Buol, dr Arianto S. Panambang, sebagianbesar pasien positif memiliki riwayat perjalanan mengikutikegiatan ijtima’ di Pakato, Gowa, Sulawesi Selatan. Tidak mengherankan jika kemudian Menteri Kesehatanmenyetujui pemberlakuan PSBB di kabupaten Buol.Sebagaimana tertera dalam Keputusan Menteri Kesehatan RINomor HK.01.07/MENKES/300/2020 tanggal, 9 Mei 2020.Dengan demikian Buol menjadi kabupaten pertama diSulawesi Tengah yang memberlakukan PSBB.

Menindaklanjuti dan menyosialisasikan berbagai regulasi berkaitan dengan pencegahan covid-19. Diantaranya dengan memberdayakan Penyuluh Agama Islam Non PNS. Termasuk membuat baliho ucapanSelamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan yang bertemakan: “Dengan Semangat Puasa Ramadhan 1441H. Kita Tingkatkan Tekad Bersama Cegah Corona”. Juga membuat baliho Panduan Ibadah Ramadhan dan IdulFitri sesuai dengan Edaran Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2020.

Merespon disetujuinya pemberlakuan PSBB tersebut, Bupati Buol mengeluarkan maklumat agar seluruhmasyarakat Buol mematuhi segala upaya pencegahan penyebaran covid 19. Penolakan terhadap hal tersebut,akan berkonsekwensi pidana satu tahun. Sehari sebelumnya, kabupaten Buol ditetapkan oleh Menteri Kesehatan sebagai Wilayah Transmisi Lokal. Hal iniberarti, penyebaran Covid-19 tidak lagi terjadi dari masyarakat luar ke dalam wilayah Buol, tetapi sudah antarmasyarakat lokal sendiri.Pada awal upaya pencegahan penyebaran covid-19 di kabupaten Buol, masyarakat secara keseluruhan belummeresponnya secara positif. Terdapat sebagian masyarakat yang tidak kooperatif dengan upaya yang dilakukanoleh Pemerintah Daerah. Menyikapi kondisi demikian, Kementerian Agama Kabupaten Buol bersinergi secara nyata bersama PemerintahDaerah, Forkompimda, dan MUI kabupaten Buol dalam ikhtiar melakukan pencegahan penyebaran covid19. Diantara kegiatan yang dilakukan adalah:

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 6

Photo by Andrew Neel on UnsplashKemenag Buol Lawan COVID-19Ikhtiar Pencegahan Penyebaran VirusNurkhairi

Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kab. Buol

Page 7: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

Melakukan koordinasi dengan Bupati, Wakil Buati,Ketua DPRD, unsur Forkompida, dan MUI Kab. Buolberkaitan dengan pencegahan penyebaran covid-19.  Menginisiasi pembuatan baliho KementerianAgama Kab. Buol bersama Bupati, Wakil Bupati,Ketua DPRD, Kapolres, Dandim 1305 Buol Tolitoli,Kajari, dan Ketua MUI Kab. Buol. Ukuran baliho5x10 meter terpasang di Bilboar Reklame milikPemda di Jl. Protokol yang berisi ajakan menaatikebijakan Umaro’ dan Ulama’ berkaitan denganpencegahan penularan virus corona demikemaslahan bersama.Membuat rekaman materi melalui Kasi Bimas Islamyang disiarkan melalui RRI Tolitoli yang berisikanajakan untuk terlibat secara langsung dalam bentukberamal kebajikan penuh keikhlasan demi daerah,bangsa, dan Negara yang sedang berduka akibatvirus corona.Bersinergi dan Terjun langsung bersama Pemda,Polres, Tim Gugus Covid-19, dan MUI ke beberapakelurahan dan desa untuk melakukan sosialisasidan himbauan menaati kebijakan Umaro’ danUlama’ berkaitan dengan pencegahan penularanvirus corona demi kemaslahan bersama. Utamanyadi tempat-tempat yang sebagian masyarakatnyatidak kooperatif terhadap upaya pemerintah dalamupaca pencegahan penyebaran covid 19. Dalam halini dilakukan oleh Seksi Bimbingan MasyarakatIslam.Membentuk  Satgas Covid 19 pada KantorKemenag Kab. Buol yang selanjutnya melakukanpenggalangan dana. Terkumpul sebesar Rp.11.000.000,- Dana tersebut telah terkirim ke SatgasCovid 19 pada Kanwil Kemenag Prov. Sulteng padatanggal, 22 April 2020.

Melakukan revisi anggaran untukpenanggulangan covid 19Memberikan arahan khusus kepada ASNKankemenag Buol yang terkomfirmasi positifcovid 19 agar lebih kooperatif dengan upayaPemda. Melakukan joing meeting melalui video confrensbersama Kasubag TU, Kasi Penmad, BimasIslam, Haji dan Umrah, Penyelenggara Syari’ah,dan Humas Kementerian Agama kabupatenBuol. Dalam arahannya, Kepala KantorKementerian Agama kabupaten Buolmenekankan agar seluruh ASN Kemenag tetapmelakukan pelayanan kepada masyarakatdengan mematuhi SOP pencegahan penularancovid-19 dengan sisten FWH.Di Seksi Pendidikan Madrasah, prosespembelajaran tetap berlangsung secara  onlinedengan tetap mematuhi SOP covid-19. Proses koordinasi antar satker madrasahberjalan dengan menggunakan aplikasi zoom.Memberikan pembinaan khusus kepadaPenyuluh Non PNS yang kurang kooperativdengan Umaro’ dan Ulama’ berkaitan denganpencegahan penularan virus corona.Pada Seksi Haji dan Umrah pelayanan kepadamasyarakat tetap dilakukan dengan tetapmematuhi SOP pencegahan covid-19. Saat inimasuk ada tahap pelunasan.Melalui Seksi Bimas Islam turut sertamenyosialisasikan pemberlakuan PSBB kepadamasyarakat.Semoga Allah Yang Maha Kuasa segeramenyelamatkan daerah, bangsa, dan Negarakita dari wabah virus corona. Amin

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 7

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Page 8: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi (Menteri PANRB), TjahjoKumolo mengeluarkan Surat Edaran (SE) MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 19 Tahun 2020 tentangPenyesuaian Sistem Kerja  PNS dalam UpayaPencegahan Covid-19 di Lingkungan InstansiPemerintah. Kebijakan ini disusul edaran Menteri Agama NomorSE.2 Tahun 2020 tanggal 16 Maret 2020 tentangpenyesuaian SIstem Kerja Pegawai dalam UpayaPencegahan Penyebaran Covid-19 padaKementerian Agama. Surat Edaran (SE) tersebutbeberapa kali diubah seiring dengan perpanjanganmasa WFH dan pemberlakuan PSBB (PembatasanSosial Berskala Besar), yakni SE Nomor 4 tanggal 24Maret 2020, SE Nomor SE.5 tanggal 30 Maret 2020,Nomor SE.9 tanggal 20 April 2020, dan yang terbaruSE Nomor 12 tanggal 13 Mei 2020.  Lantas, bagaimana efektifitas WFH dalammendorong kinerja PNS khususnya di lingkunganKemenag Sulteng? Work From Home  telah menjadi solusi efektifkarena adanya wabah virus corona. Menurut saya,jelas sangat membantu mengurangi peluang ataurisiko penularan dan tentunya untuk keselamatanASN sendiri.

Nah, untuk melihat seberapa efektif WFHmeningkatkan kinerja ASN, bisa debatable, karenaWFH ini adalah kebijakan dadakan pemerintah tanpa persiapanyang matang untuk menunjang WFH. Menurut Saya, WFH bisa Kita lihat dari sisi positifdan negatif. Mari Kita lihat dari Keuntungannyadulu. Yang pertama, bisa menghemat biayapengeluaran bagi pegawai; kedua bisa lebihfleksibel dalam menentukan jam kerja, dan bisamendekatkan diri kepada keluarga. Sedangkan Kekurangan WFH yang saya perhatikan,melakukan pekerjaan di rumah bisa berakibatjustru mengganggu waktu bersama keluarga. Jamkerja pun menjadi tidak teratur, kemudian menjadikurang termotivasi, ditambah lagi jika tidakmemiliki ruang Kerja, bisa terganggu dengan halkecil di rumah, belum lagi jika tidak tersedia Laptop,printer, alat komunikasi, bahkan Wi-fi dll. Namun WFH akan sangat efektif mendorongbahkan meningkatkan kinerja jika ASN telahmemiliki motivasi, mampu mengatur jam kerjanyadi rumah, memiliki ruang kerja, tidak terganggumasalah di rumah dan yang terakhir memilikiLaptop, printer, alat komunikasi, wi-fi dll. (djamil)

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 8

Muhammad Djamil M. NurKepala Subbagian Kepegawaian dan Hukum

Kerja dari rumah,Efektifkah dorong kinerja ?

Page 9: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 9

Jakarta (Kemenag) --- Kementerian Agamamengundur  deadline  pengumuman kepastianpenyelenggaraan haji 1441H/2020M. Pengumumanyang awalnya akan disampaikan pada 20 Mei 2020,diundur sampai awal Juni 2020.  Menag Fachrul Razi mengatakan, keputusan untukmengundur jadwal pengumuman setelah mendapatarahan dari Presiden Joko Widodo. Menurut Menag,ada sejumlah alasan. Pertama, arahan Presiden JokoWidodo agar batas penyampaian pengumumandiundur dengan harapan ada perkembangan baik diIndonesia dan Arab Saudi. "Semoga ada perkembangan baik terkaitpenanganan Covid-19, baik di Indonesia maupunArab Saudi," kata Menag Fachrul Razi di Jakarta,Rabu (20/05).Alasan kedua, lanjut Menag, saat initampak ada geliat persiapan haji yang dilakukanpemerintah Arab Saudi. Hal itu antara lain terlihatdari pemasangan tenda-tenda di Arafah olehMuassasah Asia Tenggara. "Sejak 17 Mei lalu, tendadi Arafah sudah mulai terpasang," tuturMenag.Alasan ketiga, saat ini di Indonesia masihmenerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besarhingga 29 Mei 2020. Semua pihak diharapkan bisaberkonsentrasi dalam mengefektifkan PSBB ini agarCovid-19 bisa segera tertangani."Semoga PSBB iniefektif dan Covid-19 segera teratasi," ujarnya. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizarmenambahkan, pihaknya juga telah mendapatinformasi dari Duta Besar Luar Biasa dan BerkuasaPenuh RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus MaftuhAbegebril bahwa Kerajaan Arab Saudi diharapkanakan menyampaikan pengumuman resmi terkaitpenyelenggaraan haji 1441H pada akhirRamadan."Saya juga sudah bersurat ke Dirjen AsiaPasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri(Kemenlu) RI agar bisa ikut mengkomunikasikanmasalah kepastian haji tahun ini melalui KedutaanBesar Arab Saudi di Jakarta," ujarnya.

Nizar memastikan, apapun keputusan terkait haji2020, Kemenag siap menjalankannya. Sebab,Kemenag sudah menyiapkan mitigasi ataskemungkinan skenario penyelenggaraan haji tahunini, apakah haji batal atau tetap dilaksanakan.“Mitigasinya sudah kami siapkan sehingga apapunkeputusannya nanti, kami siap melaksanakan,” kataNizar. Bersamaan penyiapan mitigasi, persiapanpenyelenggaran ibadah haji 1441H juga terusdilakukan. Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji(Bipih) tahap II masih dibuka dan akan berakhir hariini. Persiapan layanan di Arab Saudi juga sudahdilakukan, meski prosesnya belum sampai padakontrak pengadaan karena adanya surat Menteri Hajidan Umrah Kerajaan Arab Saudi Nomor 410711030tanggal 11 Rajab 1441H/6 Maret 2020. Surat tersebutmenjelaskan tentang permohonan untuk menunggudalam penyelesaian kewajiban baru hingga jelasnyamasalah Covid-19. “Jadi persiapan di Saudi sudah dilakukan namunhingga saat ini Kementerian Agama belummelakukan penandatanganan kontrak maupunpembayaran uang muka atas pelayanan jemaah hajidi Arab Saudi,” tegasnya. Humas Kemenag RI

Kepastian Haji Ditunggu Hingga Awal Juni, Ini Penjelasannya

Page 10: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 1 0

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Nihayati Rugaiyah

Guru Muda, Mata Pelajaran Bahasa Inggris

MAN 2 Kota Palu

Menuju era disrupsi saat ini, Kementerian Agama baru sajameluncurkan sebuah aplikasi yang dikenal dengan e-learningmadrasah.  Penerapan aplikasi ini bertujuan dalam rangka inovasimadrasah dalam bidang teknologi informasi. Pada awalnya,aplikasi  e-learning ini bertujuan untuk menyediakaninformasi dan pembelajaran yang dapat diakses dengancepat secara daring (online) bagi siswa madrasah di seluruhIndonesia. Dirilis saat pandemi Covid-19 aplikasi e-learning pun menjadisalah satu pilihan yang paling memungkinkan untukmemastikan tetap terlaksananya proses pembelajarankhususnya di madrasah. Aplikasi dengan rancangan fitur-fitur cemerlang dan muatankonten pembelajaran ini diharapkan dapat memenuhikebutuhan pendidikan siswa madrasah yang pada saat initerkendala dengan kegiatan tatap muka (physical distancing).Dengan desakan kondisi yang dihadapi dalam waktu singkat,maka madrasah pun harus segera bergegas memacu diridemi terlaksananya pembelajaran daring tersebut.

Tercatat 80 ribu guru madrasah pengguna di seluruhIndonesia, hal ini memberi gambaran bahwa e-learning secara bertahap mulai diterapkan sebagaisalah satu proses pembelajaran di madrasah. Jumlahguru pengguna terus meningkat dalam kurun waktusingkat sejak waktu aplikasi dirilis. Peningkatan tersebut bisa saja disebabkan olehkondisi masa pandemi yang masih berlangsunghingga saat ini.  Banyak guru merasakan bahwa penerapan aplikasie-learning madrasah dianggap lebih memudahkanmereka dalam pelaksanaan pembelajaran daring bersama para siswa. Salah satu alasan yang dikemukakan adalahpengelolaan aplikasi yang dilakukan secara langsungoleh admin madrasah. Guru yang terkendala dalamsistem daring, secara mudah memperoleh bantuanberupa penjelasan atau panduan kapan sajadibutuhkan.

E-LEARNING MADRASAH:Antara Riak Asa dan Tantangan

Page 11: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Aplikasi ini juga memberi kemudahan bagi para gurudalam memantau kehadiran atau aktivitas siswa yangtergabung dalam kelas masing-masing. Dalam hal pengelolaan nilai, guru juga tak lagidirepotkan dengan proses input nilai yang sebelumnyaterkadang cukup rumit. Tersedianya fitur-fitur yangditawarkan oleh e-learning membuat aplikasi initerlihat ideal dan hampir tak memiliki kekurangan bagisetiap guru atau pendidik  yang menggunakannya. Namun kemudian, tantangan pun muncul bagi guruyang masih ‘gaptek’. Tak banyak yang kesulitan denagnfitur yang ada, sehingga proses belajar pun melambankarena guru harus untuk mengenal, memahami, danmelatih diri dengan aplikasi ini. Adanya tantangan ini, maka beberapa madrasahmerasa perlu untuk memberikan bimbingan khusustentang pengelolaan e-learning bagi para gurunya. Tantangan lainnya, berupa pertanyaan tentangpenilaian karakter yang selayaknya diterapkan dalamsetiap proses pembelajaran  pun muncul. Aplikasi initidak memuat  proses evaluasi terhadap penilaiankarakter siswa sebagaimana yang dikehendaki olehKurikulum 2013. Keterbatasan aplikasi ini juga terletakpada penggunaan sumber belajar disaat banyak gurumengalami kendala dalam pengunggahan videosebagai bahan ajar.

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 1 1

Masalah ini cukup disayangkan karena kebutuhanterhadap bentuk bahan ajar yang satu ini menjadisalah satu pendukung utama di dunia pendidikan.Hingga saat ini, guru berupaya dengan menyediakanbahan ajar dalam bentuk video melalui tautan yangdapat di akses oleh siswa. Hal lain yang jugadianggap menjadi hambatan adalah terpisahnyarencana pembelajaran antara kompetensi intidengan ranah pengetahuan dan keterampilan,sehingga guru harus bekerja ‘dua kali’ dalam prosespenyusunannya. Selain itu, peningkatan versi (version upgrade) e-learning dari yang sebelumnya ternyata jugamenghadirkan masalah saat semua file bahan ajardan rencana pembelajaran yang telah diunggah olehguru menjadi ‘raib’ tak berbekas. Keluhan punmenyeruak meski tak sampai menimbulkankepanikan bagi mereka yang telah ‘bekerja’ untukmenyelesaikannya selama berhari-hari. Mengingatpentingnya komponen yang telah disebutkan di atas,selayaknya pihak pengembang dapat memberiperhatian untuk peningkatan fitur aplikasi pada versiberikutnya. Menurut pengamatan, sebagian besar siswa tidakmengalami kendala yang cukup berarti dalam prosespembelajaran e-learning. Siswa rata-rata telahmemiliki perangkat pendukung seperti gawaiandroid atau laptop dan jaringan data internet yangcukup memadai.

Faktor perbedaan latar belakang perekonomian orangtua siswa menjadi alasanutama. Terbatasnya akses e-learning oleh siswa dengan kendala tersebutkemudian lagi-lagi menjadi tantangan bagi guru dalam tuntutan prosespenyelesaian tugas yang berujung dalam proses penilaian. Uraian di atas adalah hanya sebagian kecil dari gambaran umum pengalamanyang teramati di daerah selama penerapan aplikasi e-learning madrasah. Perbedaan kondisi ini bisa saja terjadi secara signifikan di lain tempattergantung situasi atau atmosfir dunia pendidikan yang ada. Menyikapi kebijakan Kementerian Agama RI dengan peluncuran aplikasi e-learning ini, selayaknya madrasah beserta seluruh tenaga pendidik dankependidikan serta siswa dan orangtua sebagai stakeholdernya menjadi lebihtermotivasi dan lebih mempersiapkan diri demi terwujudnya siswa madrasahsebagai generasi cerdas, kreatif, inovatif dan cakap teknologi dalammenghadapi era disrupsi yang akan datang. (nia)

Page 12: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 1 2

Akibat Covid-19 saat ini, pemerintah melarang kita untukmengadakan pertemuan yang melibatkan banyak orang,termasuk penutupan sekolah dan universitas, hinggatempat-tempat umum. Upaya ini dilakukan untukmenekan risiko penularan virus corona. masyarakat diharuskan untuk melakukan WFH (Work From Home) danPJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) selama masa pandemi. Dunia pendidikan pun ikut terpengaruh. Sehinggamembuat kita harus melakukan pembelajaran daringdari rumah. Khainatul Mufidah merupakan salah satu Guru di MANBALUT, ketika diwawancarai pendapatnya tentangsistem pembelajaran daring yang diterapkan di MANBALUT. Dia mengatakan sebagian guru mengandalkanpenggunaan Whatsapp,  aplikasi obrolan di teleponpintar android. "Kami di sini lebih sering menggunakan grup Whatsapp/WA dalam proses pembelajaran daring karena lebihbanyak siswa yang mengakses aplikasi WA dan dianggaplebih mudah untuk digunakan."ujarnya. "Kami di sini tidak tahu menggunakan aplikasi-aplikasipembelajaran daring seperti aplikasi zoom, googlecalssroom, " sambung Koni, panggilan akrabnya.

Menurut Koni, penyebabnya adalah tidak adanyapemahaman, tentang aplikasi tersebut. serta parasiswa yang juga belum memiliki aplikasi tersebut.Kendalanya bisa jadi karena keterbatasan memori hapeataupun ketersediaan internet di tempat tinggalnya. Sedangkan melalui grup WA, cara pembelajarannyapun cukup mudah yaitu memberikan materi pelajaran,tugas-tugas tambahan serta latihan soal di ruangobrolan (chatting). Sangat mudah di grup WA masing-masing kelas, karenadapat diakses oleh siswa di hp/laptop mereka masing-masing, ungkapnya. Namun menurutnya, pembelajaran daring tersebutdianggap tidak terlalu efektif jika di bandingkan denganpembelajaran tatap muka dengan para siswa di kelas. Saat pembelajaran daring berlangsung banyak siswayang belum mengerti dengan materi yang disampaikan,dan Guru agak kesulitan untuk menjelaskan materi didalam grup WA. KIta semua berharap Pandemi ini segera berakhir,bagaimanapun kelangsungan pendidikan utamanyauntuk daerah seperti Banggai Laut harus dipikirkanbersama.

Andalkan WA Grup untuk KBM DaringKasdiyah

Guru Muda,

Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

MAN Bangai Laut

Page 13: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Mungkin rasanya sudah jengah, karena obrolan(chatting) tak juga digubris beberapa siswanya. Hari itu,saya kembali membaca beberapa status media sosialmiliknya. Dengan tersenyum saya berpikir, pastinya gurusatu ini cukup mengulas dada menghadapi para siswa dimasa pandemi ini. Memang subyektif kalau tidak maudibilang prasangka negatif. Akhirnya saya mulaipercakapan menanyakan kabarnya. Kemudian obrolanberlanjut seputar upaya yang dia lakukan untuk parasiswanya agar tetap menerima pelajaran dengan baik. Namanya Novi. Dia termasuk Guru yang terlihat penuhmisi. Mungkin saja dia selalu punya target untuksiswanya. Apakah sedikit obsesif atau perfeksionis, sayapikir tidak juga, karena seorang guru tentunya harusmemiliki berbagai macam upaya bagaimana siswa dapatmemahami pelajaran yang diberikan. Itulah karenatugas guru sangat berat wajar kalo tunjanganseharusnya besar. Ups, maaf melenceng. Rupanya di masa pandemi ini, Novi, pengampu matapelajaran SKI di salah satu MAN di Kabupaten ParigiMoutong, mengatakan bahwa masih ada siswanya yangsama sekali tak ada kabar. Padahal hampir masuk bulanketiga, Setelah di cek, rupanya para siswa ini memilikibeberapa kendala untuk belajar daring. Sebagian siswa tidak memiliki paket data internet,sebagian lagi karena tak ada sinyal di tempat tinggalnya.maklumlah, daerah ini dekat gunung, bukit. Bahkanadapula siswa yang tidak memiliki telepon pintar.Mirisnya ada juga siswa yang memang tak ada motivasi.Menurut Novi, inilah yang paling sulit. "Ini berarti memang peran guru sebagai motivatorsiswa, tidak bisa di gntikan oleh internet." tegas Novi. Upaya-upaya sudah kami lakukan sebagai guru,ungkapnya. Mulai dari titip pesan ke teman-temannya,hubungi mereka di media sosial, langsung di telepon,sampai menghubungi orang tua. Nah upaya terkhir, "home visit", saya harus bertemulangsung, mengunjungi rumahnya." Kata Novi.

Menurutnya cara itu harus ditempuh untukmengetahui persis kendala yang dihadapi parasiswanya. Novi merasa sedih melihat obrolan WA nya kepadasiswa tidak dijawab, padahal terlihat "online" terus. "WAcuma di "read" gemes kan?' keluhnya. Tapi cukup bersyukur karena sebagian siswa ada yangberupaya pula datang ke rumahnya. Sehingga diaharus membagi waktu agar semua bisa terlaksana,menjelaskan materi pelajaran kepada siswa di rumahjuga home visit. Dalam kunjungan ke rumah yang dilakukan Novi, jikamasih satu desa, maka bisa menghabiskan waktu daripagi sampai waktu zuhur. Dalam waktu tersebut diabisa menemui tiga siswa. Butuh sedikit kerja ekstrabaginya, karena selain naik motor dia harus relaberjalan kaki lagi sekitar sepuluh menit, untukmenemui siswa yang rumahnya di dalam kebun,bahkan yang tidak ada tetangganya. Ini tahun 2020, era disrupsi pula. pengalaman Novimungkin tidak seheroik Guru-guru Kita, Khususnyaguru madrasah di tempat terpencil sana. Sangatterlihat perbedaan besar siswa di Kota dan di Desa.Adanya kebijakan belajar memanfaatkan internet,menjadi bumerang karena tidak semudah itu, ferguso! Rupanya pandemi ini pun membuka mata hati Kita.Selama ini, bagaimana pembangunan di bidangpendidikan, masih banyak pekerjaan pemerintah untukmenyelesaikannya agar semua siswa di Indonesia initerdidik dengan baik. Saat ini saya hanya bisa berdoa agar pandemi inisegera berakhir, agar segala sendi kehidupan Kita bisakembali berjalan seperti biasa. Selamat berlebaran. Dari Rumah Saja.(Lilis)

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 1 3

Tak ada kabar, Saya harus datangirumahnya.Kisah Kawan Guru di Masa Pandemi

Page 14: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 1 4

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

L U T F I G O D A L ( K E P A L A K U A K E C . M A R A W O L A )

Selama dua belas tahun menjadipenghulu, hampir tidak adamasalah yang tergolong beratuntuk diselesaikan.  Tantanganberat itu baru terasa pada duabulan terakhir, sejak Covid-19melanda dunia. Ada beban tanggung jawab di situ.Di satu sisi, kami di perhadapkandengan tradisi warga dan di sisi lain di benturkan dengan virusyang mengancam korban nyawa.

“Pak KUA, kenapa kami di persulit.

Kami mau nikah, tidak ada

hubungannya dengan Corona!!!”

Pernyataan bernada kurang puas

seperti ini, nyaris menjadi santapan

harian para KUA Kecamatan saat

pertama kali Edaran Dirjen Bimas

Islam terbit dan diberlakukan.

Maklum, edaran tentang Imbauan dan

Pelaksanaan Protokol Penanganan

Covid-19 pada Area Publik itu

dikeluarkan 19 Maret 2020, atau

bertepatan dengan bulan yang kerap

ditunggu para catin memilih waktu

pernikahan (bulan baik, red).

Suka tidak suka, seorang Kepala KUA

Kecamatan sebagai aparat pelayanan

publik harus mengamankan kebijakan

pemerintah. Motivasinya bukan

karena takut atau ingin mendapatkan

apresiasi, namun lebih karena

kesadaran dan melaksanakan

kewajiban untuk melindungi warga

Negara dari penularan Covid-19.

Berikut ini, kisah pengalaman H. Lutfi

Godal, Lc, M.HI, Kepala KUA

Kecamatan Marawola Kab. Sigi yang

ditulis dengan gaya bertutur.

Nikah, Covid-19dan Mengubah

Tradisi

Tapi bagi kami, ini sebuah tantanganmenarik. Meski untuk itu dibutuhkanenergi cukup besar dalammemberikan pemahaman, edukasidan solusi bijak sebagai win-winsolution.  Diantara masyarakat ada yangdengan mudah bisa menerimaketika diberi pemahaman untukmenunda pernikahan.  Tapi tidaksedikit yang mengambil jalan pintas,tetap memaksakan diri untukmenikah.

Page 15: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 1 5

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Kami berprinsip seperti

kata bijak yang cukup

populer, “banyak jalan

menuju roma” atau

“mengapa tidak mencoba

jika mencoba tidak

mengapa”.

Mereka yang menganut paham iniberanggapan, bahwa tradisi nikah dibulan-bulan “baik” seperti Rajab,Sya’ban, Syawwal dan lainnya,merupakan budaya yang mendarahdaging. Sulit untuk diubah. Sebut sajapenentuan jam baik,  hari baik danbulan baik, adalah sesuatu yang tidakbisa ditawar-tawar bilamana sudahdiputuskan saat peminangan. Kami sadar, mengubah tradisi inibukan pekerjaan mudah. Butuh waktudan kesempatan luas. Tapi lagi-lagicovid-19 membatasi ruang gerakpenghulu/Kepala KUA untukmelakukan sosialisasi. Namun bagi kami, semua itu bukanhalangan untuk berbuat memberikanpelayanan terbaik. Kami berprinsipseperti kata bijak yang cukup populer,“banyak jalan menuju roma” atau“mengapa tidak mencoba jikamencoba tidak mengapa”. Haqqulyakin, bersama kesulitan pasti adakemudahan.

Alhamdulillah, perlahan tapi pastilangkah terpadu unsur  Muspika yangtergabung dalam Satgas Gugus Covid-19 mulai dirasakan masyarakat.Warga yang sebelumnya menolakhimbauan, instruksi dan surat edaran,kini mulai patuh meski belumseluruhnya. Wilayah kecamatanMarawola kini relatif terkendali dalampenanganan dan pencegahanpenyebaran covid-19. Dari pengalaman ini, kamiberkesimpulan, bahwa bekerja saja itubelum cukup tanpa berkarya. Dan orientasi kegiatan tidak efektif tanpakesadaran melayani. Kuncinya adalahikhlas beramal.*

Bertolak dari prinsip tersebut, lahirlahide -ide kreatif justru di saat terjepit.Menjemput bola menjadi pilihan, karena menunggu bukanlah solusibijak. Maka bermodalkan diplomasi,kami kerahkan seluruh potensi. Alhamdulillah, mereka bisa diajak bekerjasama dalam timwork yangsolid.  Sehingga  dengan sekalilangkah, berhasil menghimpun paratokoh masyarakat dan tokoh agama,untuk berdialog memanfaatkanfasilitas ruang medsos. Dialog dankonsultasi di medsos itu, sekaligusmenjadi sarana sosialisasi, disampingsesekali tim kami mengunjungimereka dan membuka hotline bagimasyarakat. Upaya dan peran KUA KecamatanMarawola dalam hal memutuspenyebaran covid-19 bukan sebataslayanan nikah.  Kami tercatat sebagaiinisiator pembentukan Satgas DaruratCorona, atau sekarang menjadi SatuanGugus Tugas Covid-19 berdasarkanedaran pemerintah pusat.

Page 16: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

Hari ini tiba-tiba rasa teringat akan orang tua,mungkin karna lebaran hampir tiba, Dan kami juga merasa Allah SWT sengaja meletakansedikit rahmat dan kasih sayangNya di dalam hatimereka, sehingga Kami, Anda dan Kita semua bisahidup merasa akan kasih dan sayang mereka walaudalam ketidak mampuan mereka, rasa itu tetapmengalir di dalam hati mereka, seakan akankehidupan mereka bergantung karna rasa itu. Cinta kasih mereka kepada kita tidak berbelah bagitidak pula mengharap ganjaran atas penat lelahmereka bahkan mereka merasa bangga danbergembira atas kebahagian kita, walau merekasendiri tidak merasainya. Sewajarnyalah jika Allah SWT meletakan mereka padasisi yang amat tinggi dalam firman-Nya: ا يبلغن عندك ا اآل اياه وبالوالدين احسنا ام وقضى ربك اال تعبدو

ال تنهرهما وقل لهما قوال الكبر احدهمآ او كلهما فال تقل لهمآ اف وكريما

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamujangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamuberbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-

baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya ataukedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamumengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlahkepada mereka perkataan yang mulia.” (Q.S. 17:23)

Mari kita baca sejenak dialog antara seorang guru danmuridnya agar kita yang masih memiliki mereka saatini jagalah, peliharalah, berbaktilah kasihilah merekadalam kelemahan mereka, cerewet mereka bahkanmarah mereka, karena satu waktu nanti hati kitaberkata:

“Saya mau mereka marahi saya, cerewet terhadapsaya ngomelin saya” Tetapi sudah terlambat karena jasad mereka telahmembujur bahkan tertimbun tanah, ketika itulahtiada guna lagi kata katamu; kalau, seandainya danjika sekiranya. Hargailah ketika sesuatu masih adabersamamu dan masih menjadi milikmu. Seorang guru berkata pada seorang muridnya:Guru: Ambilkan untukku segengam tanah darisyurga jika engkau ingin lulus ujian.Murid: Keesokan harinya sang murid datangmembawa segengam tanah menyerahkannyakepada gurunyaGuru: Apa ini adakah engkau mempermainmainkan aku? kata sang guruMurid: Menangis dan berkata; tidak, ini adalahtanah yang berada di bawah telapak kakiibuku,bukankah guru mengajarkan kami bahwa:“SYURGA BERADA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU” Jangan biarkan pintu itu tertutup agar jikasekiranya akan tertup dan pasti tertutup, pastikanAnda telah mendapatkan kuncinya, yaitu redhakedua orang tua Semoga kita semua mendapatkan keredhaan darimereka dengan keredhaan itu akan membawa kitapada redha Zat Yang Maha Agung Allah SWT. “Ya Allah Ampunilah dosa-dosa kedua orang tuaKami kasihilah mereka dengan sekasih kasihnyaserta rahamatilah mereka sebagaimana merekamembesarkan Kami dengan kasih dan sayangmereka, masukkanlah mereka ke dalam syurgaFirdausMu yang paling tinggi”. Amiin Ya Rabbal Alamin.

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 1 6

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Segenggam Tanahdari SurgaHS. Ali Bin Muhammad Aljufri, M.A.Ketua Umum MUI Sulawesi Tengah

Page 17: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 1 7

BERIBADAH DI RUMAH SAJAAPA KATA MEREKA

Beribadah di Rumah saja juga membutuhkan kesabaran. Apalagi jika umat sangatmembutuhkan tempat khusus beribadah yang tidak bisa dilakukan di rumah. Nah

bagaimana pendapat dan pengalaman PNS dan Non PNS Kemenag Sulteng soal ini.

Beribadah di rumah saja pada situasi seperti saat inimerupakan bentuk kepatuhan kita terhadap perintahPemimpin dan Ulama, karena mematuhi Pemimpin danUlama adalah perintah Allah SWT. Tuhan yang maha kuasa. Beribadah dirumah saja tidakakan mengurangi nilai silaturahmi dan Tetap mendapatPahala karena dengan beribadah dirumah kita sudahmengutamakan keselamatan nyawa diri sendiri danOrang lain. Oleh karenanya marilah kita tetap menahan diri untuktetap beribadah dirumah saja sampai situasi membaikbarulah kita meramaikan rumah ibadah masing-masingagama, semoga Covid-19 cepat berlalu ���

RUSLI ANGGO

Kepala Subbagian  Organisasi dan Tata Laksanadan Kerukunan Umat Beragama

Pelaksana Bidang Bimas KristenKanwil Kementerian AgamaProvinsi Sulawesi Tengah

Pelaksanaan ibadah dirumah adalah keharusan disaat ini untukmemutuskan penyebaran virus corona, sebagai ASN yang beragamaKristen saya sangat mendukung program pemerintah terkait hal inidan hal ini tidak bertentangan dengan Iman kepercayaan sayakarena dalam Alkitab pun dikatakan bahwa pemerintah merupakanwakil Tuhan (Roma 13:1-7), jadi apa yang pemerintah usahakansepanjang itu untuk kesejahteraan dan keselamatan bangsa dannegara (bangsa Indonesia) saya yakin itu semua merupakan wujudkehadiran Tuhan untuk menlindungi umatNya. Nah apakah ibadah di rumah tidak sah?? yah memang salah satuTritugas Gereja adalah Koinonia (bersekutu) dan ini selaludiindentikan dengan perkumpulan jemaat yangberibadah/melaksanakan ibadah secara bersama-sama di RumahIbadat (koinonia Ibadah).

ISASKHAR SUFRANTO

MANGIRI

Yang menjadi pertanyaan apakah dengan ibadah dirumah saja kita tidak melaksanakan Koinonia Ibadah?jawabannya sangatlah jelas TIDAK, karena di dalam rumah kita pun kita beribadah bersama sama denganorang tua, suami, istri, anak-anak anggota keluaraa lainnya dan itu merupakan bentuk persekutuaan(koinonia). Injil Matius 18:20 sangat jelas mengatakan bahwa dua tiga orang yang berkumpul dalam nama Tuhanuntuk beribadah kepadaNya maka dia hadir didalam persekutuan itu. Injil ini dengan tegas mennyatakanbahwa kehadiran Tuhan itu tidak dapat dibatasi oleh tembok2 gedung gereja namun dia pasti hadir ditengah-tengah umatNya yang berkumpul untuk beribadah meskipun itu hanya dirumah saja....

Page 18: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 1 8

MARGARETHA. H

Penyelenggara Agama KristenKantor Kementerian Agama Kab. Tojo Una Una

Semenjak Pandemi Covid 19 mewabah di negeri ini, semuaaktivitas dibatasi tanpa terkecuali Ibadah, yang biasanyadilakukan di Rumah Ibadah..kini harus dilakukan di rumahmasing-masing. Secara naluri manusia yang terbiasa melakukan aktivitas ibadahd Rumah Ibadah (kalau saya di gedung gereja) awalnya agaksedikit terasa aneh, apalagi kami di rumah hanya bertiga, salahsatu harus menjadi pemimpin Ibadahnya, dan dua orang yangmendengarnya termasuk anak saya yang masih berusia 8 Tahunyang terkadang Ibadahnya masih sangat membutuhkanbimbingan. Semenjak Pandemi Covid 19 mewabah di negeri ini, semuaaktivitas dibatasi tanpa terkecuali Ibadah, yang biasanyadilakukan di Rumah Ibadah..kini harus dilakukan di rumahmasing-masing.

Saya percaya, pandemi inimembawa kita umat beragamalebih dekat dengan Tuhan, lebihbanyak waktu untuk merenungkanapa yang selama ini telah kitaperbuat. Jika saat ini kita masih harusberibadah di rumah masing-masing, kita hanya perlu sabar dantetap tekun dalam Ibadah kita.Berhenti bersungut-sungut danmengeluh adalah cara terbaik,terus menjalani hidup denganpenuh syukur dan sukacita,percayalah jika Ibadah yang kitalakukan sungguh-sungguhberkenan kepada Sang Pemilikhidup ini, maka dalampengaturanNya pandemi ini akanberlalu.

Secara naluri manusia yang terbiasa melakukan aktivitas ibadahd Rumah Ibadah (kalau saya di gedung gereja) awalnya agaksedikit terasa aneh, apalagi kami di rumah hanya bertiga, salahsatu harus menjadi pemimpin Ibadahnya, dan dua orang yangmendengarnya termasuk anak saya yang masih berusia 8 Tahunyang terkadang Ibadahnya masih sangat membutuhkanbimbingan. Namun sebagai orang yang beriman, itu bukan hal yang tidakbisa kami lakukan. Bagi saya pribadi hubungan dengan Tuhanlewat Ibadah tidak dapat dibatasi oleh ruang/tempat/gedung.Tuhan yang kita sembah dan percayai ada dimana-mana,termasuk di rumah kita sendiri. Jadi tidak ada alasan bagi sayauntuk tidak beribadah hanya karena saat ini tidak bisaberkumpul dengan saudara-saudara seiman saya di Gereja. Dalam iman Kristen pula di ajarkan bahwa Pemerintah adalahwakil Allah, karena itu apapun anjuran pemerintah yangbertujuan dan membawa kepada kebaikkan harus di taati. Hal positif lainnya yang saya alami ketikla beribadah di rumah,kami bisa membangun kembali mezbah keluarga, yang selama inimungkin hanya terbatas saat doa makan atau doa ketika tiduryang kami lakukan bersama. Namun sekarang kami sekeluargalebih bisa intim dengan Tuhan, Ibadah bersama anggota keluargajuga membuat kehidupan semakin berwarna, kerukunan dankedamaian makin terasa.

Page 19: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 1 9

ROBERTUS

PAMUNGKAS

Pelaksana Bimas Katol ikKanwil Kementerian Agama Provinsi SUlawesi Tengah

Beribadah di rumah sah-sah saja tidak menjadi soal, karena situasidan kondisi kita saat ini membuat kita harus beribadah di rumah. dalam pemahaman saya ada doa pribadi, dan ada doa komunal,yg dilaksanakan secara bersama2. saat ini tentu lebih banyakdilakukan adalah doa pribadi, sedangkan doa atau ibadahkomunial nyaris tak dapat dilakukan. Maka muncullah ide ibadahyg dilakukan seara "live streaming", agar umat di rumah dapatmengikuti ibadah komunal tersebut, meski bagi orang Katoliktetap saja ibadat resmi tersebut dengan segala tata liturginyatidak dapat tergantikan di dalam doa pribadi pun ibadah livestreaming, termasuk di dalamnya ada bagian komuni yang hanyadapat dilakukan dengan hadir secara langsung dalam perayaantersebut. Di dalam Gereja Katolik terdapat ibadah utama dan terutamasekaligus menjadi puncak dari segala perayaan liturgi, itulah yangdinamakan perayaan ekaristi atau misa. misa dipimpin oleh orangyang tertahbis (imam atau uskup), tidak dapat digantikan olehorang awam. Bila selama masa pandemik ini misa dilakukan searalive streaming, itu tetap tidak bisa menggantikan keterlibatan danpartisipasi aktif dalam liturgi ekaristi. Bila selama masa pandemik ini misa dilakukan seara live streaming, itu tetap tidak bisa menggantikanketerlibatan dan partisipasi aktif dalam liturgi ekaristi. Meski ibadah/doa dilakukan di rumah tetapikerinduan untuk mengikuti, berpartisipasi, dan terlibat langsung dalam perayaan ekaristi tetap selaluhadir dalam hati. Untuk masa sekarang ini kita tetap bersabar menyesuaikan diri dengan keadaan, sambil berdoa,berharap, dan percaya situasi dan kondisi akan berakhir dan kita dapat beribadah kembali normalseperti sedia kala.

Penyuluh Agama HinduAhli PertamaKantor Kementerian Agama Kab. Donggala

Setelah adanya surat edaran presiden, gubernur Prov. Sultengdan surat edaran dari lembaga PHDI Prov. Sulteng tentangpelaksanaan ibadah dari rumah maka Kami sangat mendukunghimbauan tersebut, hal ini guna mencegah dan memutus rantaipenyebaran covid-19 yang sedang melanda negara kita. Melaksanakan persembahyangan/ ibadah ditempat ibadah(pura) adalah hal yang wajib namun dalam kondisi tertentuberibadah dirumah juga sangat dianjurkan. Ini merupakanbentuk ketaatan kita sebagai masyarakat (umat hindu) kepadapemerintah dengan menaati aturan dan anjuran yang telahdikeluarkan. Selain beribadah dirumah, adanya penyebaran covid-19 inimengisyaratkan kita agar tetap berada di rumah. Hal inimengajarkan agar kita selalu dekat dengan keluarga,memberikan perhatian yang lebih jika selama ini kita selalusibuk dengan urusan masing-masing. Mari kita berdoa bersama-sama semoga covid-19 cepat berlalu.

AGUS SUDARTA

Page 20: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 2 0

Pelaksana Non PNS Bimas BuddhaKanwil Kementerian Agama Provinsi SUlawesi Tengah

Ibadah Waisak di tengah pandemi tetap dilakukan sesuai kaidahagama Buddha dengan mengacu protokol kesehatanpemerintah dlm percepatan penanganan corona. Walau ibadah di rumah, tetapi umat Buddha tetap khusuk danmendapatkan manfaat baik secara pribadi dan bersama. Secara pribadi justru lebih khusuk dlm komunikasi kepadaTuhan Yang Maha Esa, Para Buddha. Secara bersama/sosial Waisak tetap mengedepankan empatibagi sahabat sahabat yang terdampak covid 19, dengan baktisosial pembagian sembako, APD, dll.

NOVITA

Covid-19 mengajarkan kita tentang arti kesabaran yangsesungguhnya. Bukan hal yang mudah melakukan sekaligusmengajak orang lain melakukan sesuatu diluar kebiasaan, apalagiyang berkaitan dengan ibadah. Semakin sulit ketika kemudianbulan yang dinantikan oleh umat Islam dalam setahun itu tiba,yaitu Ramadan. Evoria menyambut bulan suci tersebut yang tidak dibarengidengan pemahaman yang memadai untuk melaksanakan ibadahsecara individual, menyebabkan tingkat kepatuhan masyarakatdalam melaksanakan imbauan pemerintah berkurang. Ini menjadi tantangan sekaligus ujian kesabaran bagi ASNKemenag untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, bukanhanya agar mematuhi imbauan pemerintah tapi juga agarsilaturrahim tetap terjaga. Semoga keikhlasan serta kesabaran kita dalam menjalankan tugasdan ibadah di masa pandemi ini menjadikan kita sebagai pribadiyang lebih kuat dan tegar. Dan semoga Allah SWT membalasnyadengan pahala yang berlipat ganda.

HJ. SITTI NURNA'IMAH

H UMAR

Kepala Subbagian Tata usahaKantor Kementerian Agama Kab. Poso

Page 21: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 2 1

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Abdul Basit (Kepala KUA Kec. Ampibabo)

Foto: Pengajian dan praktek shalatIed di rmh anggota majelis taklim(Pengurus IMI Sulteng)

Sebagai pemuka agama dikecamatan, saya perlu ekstra hati-hati juga. Di satu sisi dituntutmenjaga keselamatan orangbanyak, tapi di sisi lain tidak inginmelukai hati ummat . Makadibutuhkan kecermatan dalammenterjemahkan isi tausiyah MUIdan pernyataan gubernur terkaitpelaksanaan shalat idul fitri dimasjid dan lapangan. Di lapisan umat, masih ada yangsalah memahami. Diperparah lagibeberapa ustad dengan penafsiranberbeda ikut menjadi inisiatoruntuk mengabaikan tausiyah danhimbauan kepada jama'ahnya,sehingga ummat seakan jaditerbelah. Saya pikir, benar juga komentarpak Hendra Umar, Kepala KUA Kec.Banggai, bahwa kalau ulama yangikuti maunya umatnya yang awam,itu bukan ulama. Tapi politisi.

Syukur Alhamdulillah, saya  punya majelis ta'lim diAmpibabo. Sebagian besar anggotanya Kepala Dinas, adaSekretaris KONI, serta pejabat kabupaten dan petinggi dikecamatan. Belum lagi anggota komunitas bersepeda. Mereka sepakatmengikuti saya sebagi muállimnya. Kemarin (Rabu, 20 Mei2020) kami bikin pangajian praktek tata cara shalat Iedbersama keluarga di rumah. Lancar dan sukses. Insya Allahbermanfaat.*

Kiprah PenghuluAjarkan Praktek Shalat Id di Rumah bagi Anggota Majelis Taklim

Page 22: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

KONTROVERSI SHALAT ID  Seperti dirasakan sejak awal bulanRamadhan, Idul Fitri tahun 2020 ini akanberbeda dengan tahun sebelumnya. Tahunini masyarakat dunia, termasuk Indonesiamasih dihadapkan dengan pandemi viruscorona. Itu berarti mereka harus tetapberada di rumah tanpa ada silaturahmilangsung ke sanak saudara. Sejumlah tradisi yang biasanya diperingatidengan leluasa, kini dibatasi oleh beberapaaturan. Bahkan untuk Shalat Ied sekalipuntak semudah keinginan takmir masjid dapatmelaksanakanya. Pengurus MUI di beberapaKabupaten dan Kota di Sulawesi Tengahsudah menerbitkan Tausiyah dan himbauanuntuk melaksanakan shalat Ied di rumah. 

M E I 2 0 2 0 , V O L 1 P A G E 2 2

Ramadan di Masa Covid-19H. Sofyan Arsyad

KETIKA Work From Home (WFH) pertama kali diberlakukan, seorang ASN di Kanwil KemenagSulteng bikin status cukup menggelitik. “Dulu berharap dapat kalender yang banyak tanggalmerahnya. Sekarang jadi kenyataan,” tulis ASN perempuan itu di akun facebooknya.

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

DARI PENUTUPAN MASJID HINGGA TUTUP OPEN HOUSE

Tak seorang pun

menginginkan

kondisi ini

terjadi. Termasuk

hati nurani para

pembuat

keputusan.

Namun

pertimbangan

kemaslahatan

umat dan

kelangsungan

kehidupan,

mengalahkan

segalanya.

Status serupa juga ramai berseliweran dilayar medsos. Sepertinya menggambarkansuasana hati pemilik pesan. Mewakilijutaan ASN di negeri ini, yang setiapmelihat kalender pergantian tahun barusuka melacak jumlah tanggal merah dalamsetahun.  Bila diterawang, paling tidak ada dua rasabersemayam dalam status itu. Bahagiakarena mimpinya dulu untuk bisa stay lebihlama di rumah terwujud, meskipun tetapberlaku ketentuan WFH. Atau bahagia ituperlahan berganti menjadi rasa bosan,karena kelamaan terkurung di rumah.    Betapa tidak. Surat Edaran Menteri PANdan Reformasi Birokasi tentangPenyesuaian Sistem Kerja ASN dalamUpaya Pencegahan Penyebaran Covid-19berulang kali mengalami perubahan.Begitu SE Men-PAN pertama berakhir 31Maret, SE perubahan yangmemperpanjang hingga 21 April punmenyusul terbit. Begitu seterusnya. Diperpanjang lagisampai 13 Mei, dan SE paling akhirmenyebutkan WFH berakhir 29 Mei 2020. Entah kali terakhir, atau masih ada lagi SEMenPAN lanjutan. Praktis dua bulan lebih ASN stay di rumahmenjalani WFH. Ada yang terlihat tetapaktif bekerja dari rumah, sesekali ke kantordan beberapa kali mengikuti meetingsecara daring (virtual). Namun tidak sedikitpula yang tak terdengar kabarnya. Mungkinsaja bikin kesibukan sendirimengisi/menikmati WFH-nya. Maklum, initradisi baru dan baru kali pertama terjadisepanjang republik ini berdiri.

Page 23: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

Tak seorang pun menginginkan kondisi ini terjadi. Termasuk hatinurani para pembuat keputusan. Namun pertimbangankemaslahatan umat dan kelangsungan kehidupan, mengalahkansegalanya. Keputusan ini juga bukan ujug-ujug ditetapkan. Tetapi merujuk padaFatwa MUI Pusat Nomor 28 tahun 2020 dan Tausyiah MUI ProvinsiSulteng Nomor 138 tanggal 18 Mei 2020 tentang Pelaksanaan IbadahShalat Idul Fitri 1441 Dalam Situasi Pandemi Covid-19 di wilayahSulawesi Tengah. Meski fatwa MUI Pusat dan pernyataan Gubernur Sultengmemberikan peluang untuk shalat Ied di masjid, namun sejumlahMUI di daerah lebih memilih langkah aman. Tak terkecuali MUI Kab.Banggai Laut, yang notabene wilayahnya belum terdeteksi satu kasuspositif pun. Sebab jika fatwa MUI dikaji seksama, maka kebijakan untukmembolehkan shalat Ied harus memenuhi sejumlah syarat, yangmerupakan satu kesatuan utuh. Mungkin saja di satu aspek daerahitu lolos, tetapi di aspek lain tidak memenuhi syarat. Di Banggai Laut misalnya, berdasarkan data dan kajian Gugus Covid-19 setempat, cuma ada  3 daerah yang memenuhi syarat untukdibolehkan melaksanakan shalat Ied di masjid atau lapangan. “Ketiganya nun jauh terpencil di pulau,” kata Hendra Umar, SekretarisKomisi Fatwa MUI Kab. Balut yang juga Kepala KUA Kec. Banggai. Memang, jelang 1 Syawal 1441, tensi pro dan kontra pelaksanaanshalat Ied di masjid atau di rumah saja cukup meningkat. Utamanyadi medsos. Di grup Whatsapp Bimas Islam Kemenag Sulteng saja,diantara sesama penghulu masih terjadi silang pendapat.

Mereka yang semula patuh terhadap SEMenag Nomor 6 belakangan goyah ketikamelihat beberapa kebijakan yang memberikelonggaran orang berkumpul, seperti pasarmurah, bandara, konser dan sebagainya. Suara-suara yang mengusung wacana  terjadidiskriminasi antara masjid dan tempat publik,mulanya kencang  bergema di grup WA. Tapibelakangan menjadi senyap ketika beberapaorang menulis status dengan bahasa bijakdan dapat diterima nalar. Muhtadi, Penyelenggara Zakat dan WakafKemenag Morowali berpesan, janganmembandingkan pasar dengan masjid. Tidakperlu ada gerakan tandingan buka masjidhanya karena pasar dan bandara diberikelonggaran. Karena andai terjadi penularanlewat tempat tersebut, tidak akan membuatheboh. Berita biasa saja. Lain halnya jika penularan terjadi di masjid.Akan muncul fitnah dan di besar-besarkanmedia sebagai klaster baru; klaster masjid x.Seperti yang pernah menimpa sebuahkelompok keagamaan di Gowa.

P H O T O B Y M A R T I N R . S M I T H

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 2 3

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Photo by Shalvi Raj on Unsplash

Photo by Shalvi Raj on Unsplash

Photo by Levi Clancy on Unsplash

Page 24: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 2 4

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Pandangan ini diperkuat oleh status H. Haerollah M. Arief.Menurut Kepala KUA Kec. Palu Barat ini, hampir dua bulansebagian besar umat Islam patuh meniadakan shalat Jumatyang wajib, dan menggantinya dengan shalat dzuhur di rumah.Lalu mengapa shalat Ied yang jelas-jelas hukumnya sunnahmuakkad harus dipaksakan dilaksanakan di masjid danlapangan. “Apa tidak tabale,” tanya Haerollah.   OPEN HOUSE PUN DITUTUP Terlepas dari dinamika dan kontraversi pelaksanaan shalat Ied,Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini juga diwarnai beberapa halmenarik. Terkait bukber (buka bersama), Ketua MUI Kota Palu,H. Zainal Abidin membuat Quotes di medsos; “Dalam situasikondisi pandemi wabah covid-19 tidak ada buka puasabersama. Tetapi yang ada bersama memberi buka puasa pihaklain.” Membaca kutipan ini, ada yang kontan menanggapi. “Pak prof,klo boleh quotes ini dilanjutkan,” katanya. Isinya seperti ini: “Dimasa pandemi Covid-19, Open House ditiadakan.  Yang adaOpen Heart.” Ya, pandemi virus Corona memang telah memangkas banyaktradisi yang kerap mewarnai kemeriahan dan kesyahduhan IdulFitri. Open house di lingkungan kantor dan pejabat pemerintahhampir pasti ditiadakan alias “ditutup”. Termasuk open housedi kediaman Kakanwil Kemenag Sulteng yang lazim digelar duahari setelah Idul Fitri. Haul Guru Tua yang sejak puluhan tahun tak pernah berhentidihelat setiap tanggal 12 Syawal, tahun ini juga belumterdengar persiapannya. ditiadakan. Ada wacana untukditiadakan atau diadakan tetapi hanya sebatas kalangantertentu. Covid-19 ternyata benar-benar mematikan. Bukan hanyamematikan mereka yang positif terpapar. Tapi juga membuatbanyak pelaku usaha terpapar, karena pasar Lentoraditiadakan. Membuat sopir travel “nganggur” karena pemudikmeng-cancel rencana pulkam. Dan masih banyak lagi. Yang terpenting jangan sampai mematikan kreativitas dansemangat kerja. WFH hampir berakhir. Ayo kembali kerja, kerjadan kerja. Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin.*  (s_arsyad)

jika penularan terjadi di masjid.

Akan muncul fitnah dan di besar-

besarkan media sebagai klaster

baru; klaster masjid X

Photo by Rawan Yasser on Unsplash

Page 25: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 2 5

TAK MUDIK LEBARAN,TERPAKSA MENAHAN RINDU

Baru saja diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil tahun 2019, para milenial ini harusberlapang dada, tidak mudik dan menerima konsekuensi Pandemi Covid-19 dengan ikhlas.Jika nekat, harus siap terima sanksi. Nah, apa pendapat mereka karena tidak bisa mudik?

Sangat sedih karena tidak bisa bertemu dengananak dan suami juga keluarga yang lain. Meskibegitu, saya tetap bertahan dan tegar dalammenghadapi keadaan ini. Saya menghilangkan kesedihan denganmenyibukkan diri disini dengan banyak hal,seperti tadarus, aktivitas mengajar online,membuat video pembelajaran, mencoba menjadiyoutuber, mengikuti seminar-seminar online,pelatihan online. Selain itu untuk menghilangkankerinduan dengan keluarga, saya biasa nya selalubertelepon atau video call.

RISNATATIASAL DAERAH:

SUKABUMI, JAWA BARAT

Guru Fisika Ahli PertamaMAN 1 Kota Palu

CHRISTINA

A. SIHOMBINGASAL DAERAH:

MEDAN, SUMATERA UTARA

Penyuluh Agama Ahli PertamaKantor Kementerian Agama Kab. Tojo Una Una

Seharusnya tahun ini menjadi tahun pertamasaya mudik ke Medan setelah 1 tahun lebihmengabdi di daerah Sulteng. Namun,pandemi Corona membuat saya harusmenunda dulu keinginan untuk mudik.Menahan rasa rindu terhadap keluarga dankampung halaman demi kebaikan Indonesiatercinta. Saya yakin akan tiba hari yang tepat saya bisamudik dan bertemu dgn keluarga, setelahIndonesia pulih, setelah Indonesia membaikdari Covid-19.

Semoga keadaan ini cepat berlalu, cepat normal lagi seperti biasa. selalu berpikirpositif, apapun itu pasti akan ada hikmah nya.

Page 26: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 2 6

Disaat adanya wabah covid 19 ini membuat sedih paraperantau yg berada jauh dari kampung halaman, itusemua di karena tidak bisa mudik, tapi semua tetap disyukuri karena masih bisa silaturahmi dengan keluargaserta orang tua biar hnya lewat online.

Khawatir dan gelisah atas keadaan keluarga di JawaBarat. Apalagi saat memasuki zona merah danditerapkannya PSBB. Kita harus menaati anjuranpemerintah untuk tidak mudik, agar covid-19 segeraberakhir. Apalagi pemerintah telah mengeluarkankebijakan cuti bersama di bulan Desember. Tetapbersabar dan berdoa.

ANDI DERMAWANASAL DAERAH:

CIREBON, JAWA BARAT

Guru MTsN 2 Banggai

ATIA MARISI BARIYAHASAL DAERAH:

PALEMBANG, SUMATERA SELATAN

Guru MTsN Morowali

Rencananya tahun ini saya mau mudik, segala keperluanmudik sudah dipersiapkan. Namun karena Corona semuaharus dibatalkan. Jadi untuk teman-teman semua, MariHindari kerumunan, selalu jaga jarak, dan jaga kesehatan.Supaya corona cepat pergi, Indonesia Sehat kembali dansaya bisa mudik lagi.

BAMBANG SAPUTRAASAL DAERAH:

RIAU

PRANATA KOMPUTERKANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SULAWESI TENGAH

Page 27: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 2 7

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

KKM MIN 1 Palu bagikan 100 Paket Buka Puasa untuk Dhuafa (17/5/2020) Posko Covid-19 Kemenag Morut bagikan 83 paket sembako (18/5/2020)

Pokjaluh Kemenag Palu bagikan ratusan paket untuk dhuafa (16 dan 18/5/2020)DWP Kemenag Parimo bagikan paket sembako untuk guru mengaji (16/5/2020)

Pokjaluh Agama Kristen bagikan 270 paket sembako dan masker (16/5/2020) MAN 1 Kota Palu Bagikan Sembako untuik anak Yatim (15/5/2020)

Posko Covid-19 Kemenag Bangkep serahkan 40 paket bantuan (15/5/2020) Posko Covid-19 Kemenag Banggai serahkan 40 paket bantuan untuk imam masjid(15/5/2020)

Page 28: sulteng.kemenag.go.id · a l as an "fin a n s ial" , b uk anlah p e r k ara mu d ah. Namu n dengan seman gat d a n k erja k era s, komit men d an keihlasan, hal itu akan ter wu j

S U B B A G I A N U M U M D A N H U M A S @ 2 0 2 0

Kakanwil serahkan ZIS kepada pegawai honorer Kanwil (14/5/2020) Posko Covid-19 Kemenag Toli-toli serahkan paket sembako untuk imam masjid(13/5/2020)

Posko Covid-19 Kemenag Poso serahkan bantuan 40 paket sembako (14/5/2020)Posko Covid-19 Kemenag Parimo serahkan bantuan 32 paket sembako untuktakmir masjid (14/5/2020)

Posko Covid-19 Kemenag Palu serahkan bantuan 90 paket bantuan untuk paratakmir masjid (15/5/2020)

Posko Covid-19 Kemenag Donggala serahkan paket sembako untuk imam masjid(14/5/2020)

Posko Covid-19 Kemenag Morowali salurkan 36 paket bantuan untuk para penjagarumah ibadah (15/5/2020)

Posko Covid-19 Kemenag Tojo Una-una serahkan bantuan 30 paket sembako(14/5/2020)

M E I 2 0 2 0 , V O L   1 P A G E 2 8