A. Kebutuhan Fungsional (FR= fungsional requirement) dari...

19
21 A. Kebutuhan Fungsional (FR= fungsional requirement) dari sistem e-voting yang dikembangkan yaitu : 1. FR-01. Sistem harus mampu memfasilitasi proses pemilihan umum agar bisa disesuaikan dengan kondisi di Indonesia . 2. FR-02. Sistem harus mampu melakukan verifikasi data pemilih (voter) pemilihan umum dan mencatat status pemilih apakah telah melakukan proses pemungutan suara atau belum. 3. FR-03. Pemilih dapat memasukkan pilihannya ke dalam sistem. Kebutuhan ini harus memenuhi persyaratan democracy yaitu seorang pemilih hanya berhak memasukkan suara sebanyak satu kali. 4. FR-04. Sistem harus dapat menjumlahkan hasil pemilihan. 5. FR-05. Sistem harus dapat menampilkan data hasil pemilihan secara detail, tetapi kerahasisaan pemilih tetap terjaga. 6. FR-06. Sistem harus dapat menampilkan rekapitulasi data hasil pemilihan. 7. FR-07. Penyelenggara dan pengawas dapat melakukan validasi hasil perhitungan suara.

Transcript of A. Kebutuhan Fungsional (FR= fungsional requirement) dari...

21

A. Kebutuhan Fungsional (FR= fungsional requirement) dari sistem e-voting yang dikembangkan yaitu :

1. FR-01. Sistem harus mampu memfasilitasi proses pemilihan umum agar bisa disesuaikan dengan kondisi di Indonesia .

2. FR-02. Sistem harus mampu melakukan verifikasi data pemilih (voter) pemilihan umum dan mencatat status pemilih apakah telah melakukan proses pemungutan suara atau belum.

3. FR-03. Pemilih dapat memasukkan pilihannya ke dalam sistem. Kebutuhan ini harus memenuhi persyaratan democracy yaitu seorang pemilih hanya berhak memasukkan suara sebanyak satu kali.

4. FR-04. Sistem harus dapat menjumlahkan hasil pemilihan. 5. FR-05. Sistem harus dapat menampilkan data hasil pemilihan

secara detail, tetapi kerahasisaan pemilih tetap terjaga. 6. FR-06. Sistem harus dapat menampilkan rekapitulasi data hasil

pemilihan. 7. FR-07. Penyelenggara dan pengawas dapat melakukan validasi

hasil perhitungan suara.

22

B. Kebutuhan Nonfungsional (NR=nonfungsional requirement) 1. Usability.

Usability adalah kebutuhan non fungsional terkait dengan kemudahan penggunaan sistem atau perangkat lunak oleh user.

2. Reliability.

Reliability yaitu kebutuhan terkait kehandalan sistem atau perangkat lunak termasuk juga faktor keamanan (security) sistem.

3. Portability.

Portability adalah kemudahan dalam pengaksesan sistem khususnya terkait dengan faktor waktu dan lokasi pengaksesan, serta perangkat atau teknologi yang digunakan untuk mengakses. Perangkat atau teknologi tersebut meliputi perangkat lunak, perangkat keras, dan perangkat jaringan.

4. Supportability.

Supportability adalah kebutuhan terkait dengan dukungan dalam penggunaan sistem atau perangkat lunak.

23

AktorPelaksanaan proses pemungutan suara di Indonesia melibatkan 4 aktor utama, yaitu : 1. Pemilih. Pemilih adalah warga negara Indonesia yang telah mempunyai

hak untuk memilih (berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah) dan tidak dicabut hak pilihnya.

2. Peserta pemilu. Peserta pemilu ada tiga macam, antara lain sebagai berikut:a. Partai politik untuk pemilihan anggota DPR, DPRD tingkat 1, dan

DPRD tingkat 2.b. Wakil partai atau perseorangan untuk pemilihan presiden dan wakil

presiden.c. Perseorangan untuk pemilihan anggota DPD.

3. Penyelenggara pemilu. Penyelanggara pemilu di Indonesia dilakukan oleh KPU maupun elemen-elemen di bawahnya.

4. Pengawas pemilu. Pengawas pemilu di Indonesia dilakukan oleh Banwaslu dan elemen-elemen di bawahnya.

24

AKTIVITAS E-VOTING.

Simulasi

25

MODEL E-VOTING YANG DIKEMBANGKAN

.

KPU9

8

ADMINISTRATOR

VOTER APPLET 1 4

2

3

OK

5

6OK

COUNTER

ANONYMIZER

7

PenyimpananSuara

26

Perancangan Program e-voting

DatabaseServer

DatabaseKependudukan

DatabaseKPU

DatabasePemilih

27

Flowchart Database Kependudukan Memasukkan Data Kependudukan

Start

Masukkan Data DiriSudah ada ?

Cari sidik jari pada data base

Stop

N

Y

Masukkan sampel sidik jari

28

Validasi

Start

Data ValidValid ?

Pilih Identitas

Input sidik jari

Stop

Y

N

Data Tidak Valid

29

Flowchart Database KPU Masukkan Data Pemilu

Start

Masukkan Nama Pemilu, Wilayah, Calon, awal, akhir

Buat tabel hasil Pemungutan Suara

Stop

30

Hasil Pemilu

Start

Cetak hasil Pemungutan suara

Cetak ?

Ambil data hasil Pemungutan suara

Stop

Y

N

Tampilkan hasil Pemungutan suara

Pilih Pemilu

31

Flowchart Database Pemilih (TPS) Setting Waktu dan Keamanan

Start

Pilih jenis Pemilihan

Stop

Aktifkan Status Pemilihan

Set Waktu, Keamanan

32

Konfigurasi TPS

Perhitungandan cetak

Start

Pemilihan

(Waktu > Start),(Waktu<Stop)

Stop

Y

N

Konfigurasi TPS

Waktu<startN

Selesai

Y

N

Y

33

Pemilihan

Start

Valid ?

Stop

Y

N

Input sidik jari

N

Umur <17 th,Blm menikah

Y

N

Y

SudahMenikah

NN

Simpan Pilihan

Set DataSudah Memilih

Memilih

Ambil Data IdentitasDari Database

Pekerjaan:TNI/Polri

Y

34

Perhitungan dan Cetak

Start

Cetak hasil Pemungutan suara

Sidik Jari (Ketua KPPS)

Ambil data hasil Pemungutan suara

Stop

Kirim ke KPU Pusat

Input sidik jari

Tampilkan hasil Pemungutan suara

35

Pengujian Model e-voting

A. Hasil Uji Validitas

B. Uji Reliabilitas

C. Pengujian Dengan Menggunakan Paired Sample t Test

- Kebutuhan Fungsional antara Pemilu dengan Kertas

suara dan Pemilu dengan e-voting

- Kebutuhan Nonfungsional antara Pemilu dengan

Kertas suara dan Pemilu dengan e-voting

36

UJI COBA

Pemilih berusaha mengulang melakukan pemilihanlagi

Pemilih tidak terdaftar dalam DPT

Pemilih belum berumur 17 tahun

Pemilih belum berumur 17 tahun tapi sudah menikah

Pemilih masih terdaftar aktif sebagai TNI/Polri

Listrik padam sebelum waktu selesai

Data hasil pemilihan yang akan dikirim ke KPU pusat

37

HASIL UJI COBA

Dari hasil uji coba berbagai kecurangan didapat hasil sebagai berikut : Untuk pemilih yang berusaha mengulang melakukan pemilihan lagi

bisa diblokir. Pemilih tidak terdaftar dalam DPT, bisa diblokir. Pemilih belum berumur 17 tahun, bisa diblokir. Pemilih belum berumur 17 tahun tapi sudah menikah, bisa

melanjutkan akses. Pemilih masih terdaftar sebagai TNI/Polri, bisa diblokir Listrik padam sebelum waktu selesai, masih tersimpan dan bisa

dilanjutkan ketika listrik hidup kembali. Pengiriman data hasil pemilihan ke KPU pusat.

38

KESIMPULAN1. Semua indikator variabel yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dinyatakan valid, karena semuaindikator variabel memiliki nilai signifikansi kurang dari0,05

2. Seluruh nilai koefisien alpha dari variabel penelitian lebih besar dari yang distandartkan (0,6), sehingga masing-masing item pertanyaan pada instrumen pengukuran dapat digunakan.

3. Persepsi responden bahwa kebutuhan fungsional untuk pemilu dengan E-Voting mempunyai nilai rata-rata lebih tinggi bila dibandingkan dengan kebutuhan fungsional untuk pemilu dengan kertas suara

4. Untuk kebutuhan non fungsional, pemilu dengankertas suara dinilai oleh responden lebih baikdaripada pemilu dengan E-Voting

39

DAFTAR PUSTAKA[1] Electronic voting. http://en.wikipedia.org/wiki/E-voting , May 2005. Wikipedia, the free encyclopedia.[2] Vote. http://en.wikipedia.org/wiki/Voting, May 2005. Wikipedia, the free encyclopedia.[3] Moti Yung Aggelos Kiayias. The vector-ballot e-voting approach. FC 2004, 3110:72–89, 2004.[4] W.Pieters E.Hubbers, B.Jacobs. Ries - internet voting in action. Technical report, Institute for Computing and

Information Sciences, University of Nijmegen, 2004.[5] Daniel Sandler Kyle Derr Dan S. Wallach Rice University. VoteBox: a tamper-evident, verifiable electronic

voting system. [6] Aviel D. Rubin Dan S. Wallach Tadayoshi Kohno, Adam Stubblefield. Analysis of an electronic voting

system. Technical report, IEEE Symposium on Security and Privacy, 2004.[7] Rusydi, Ibnu (2005) : Mendagri : KPUD Sumber Konflik Pilkada,

http://www.tempointeractive.com/hg/nasional/2005/06/15/brk,20050615-62551,id.html .[8] Rofiuddin (2007) : Sumber Dana Pemilu Nasional dan Daerah Diusulkan Terpisah,

http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/11/09/brk,20071109- 111175,id.html.[9] Taghavi, T. dkk (2007) : A Verifiable Multi Authority E-Voting Scheme for Real World Environment, Springer.[10]Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah[11]Undang-Undang Dasar Tahun 1945 perubahan IV[12]Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum[13] Herschberg, Mark A. (1997) : Secure Electronic Voting Over the World Wide Web,

Massachusetts Institute of Technology, United States[14] http://www.fingerprint.se/biometrics_biometrics.asp#are[15] Sistem Absensi Sidik Jari, Nitgen NAC 3000[16] IEEE Transactions Information Forensics and Security, Vol.4, No.4, December 2009.