A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa...

22
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULU Laksitafresti (2012) meneliti tentang pengaruh opini wajar tanpa pengecualian dengan pararaf penjelas dan opini wajar dengan pengecualian terhadap harga saham dan volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI 2004-2010. Penelitian ini menggunakan studi peristiwa untuk melihat reaksi pasar dan menggunakan uji statistik paired sample t-test. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada harga saham yang diukur dengan average abnormal return terhadap kedua opini diatas. Hasil yang berbeda menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan saham yang diukur dengan average trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman laporan audit yang berisi opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dan laporan audit yang berisi opini wajar dengan pengecualian. Leo (2007) meneliti tentang Incremental Information Content dalam Opini Audit Unqualified dengan Paragraf Penjelasan pada perusahaan yang listing di BEJ 2005-2006. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda, hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pasar mengapresiasi paragraf penjelasan dalam opini audit unqualified dan karenanya terdapat

Transcript of A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa...

Page 1: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULU

Laksitafresti (2012) meneliti tentang pengaruh opini wajar tanpa

pengecualian dengan pararaf penjelas dan opini wajar dengan pengecualian

terhadap harga saham dan volume perdagangan saham pada perusahaan

manufaktur yang listing di BEI 2004-2010. Penelitian ini menggunakan studi

peristiwa untuk melihat reaksi pasar dan menggunakan uji statistik paired

sample t-test. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa tidak ada perbedaan

yang signifikan pada harga saham yang diukur dengan average abnormal

return terhadap kedua opini diatas. Hasil yang berbeda menunjukkan terdapat

perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan saham yang diukur

dengan average trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman

laporan audit yang berisi opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

penjelas dan laporan audit yang berisi opini wajar dengan pengecualian.

Leo (2007) meneliti tentang Incremental Information Content dalam

Opini Audit Unqualified dengan Paragraf Penjelasan pada perusahaan yang

listing di BEJ 2005-2006. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi

berganda, hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pasar mengapresiasi

paragraf penjelasan dalam opini audit unqualified dan karenanya terdapat

Page 2: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

9

incremental information content dalam opini audit unqualified dengan

paragraf penjelasan.

Wicaksono (2012) meneliti tentang konten informasi modified audit

opinion pada penilaian reaksi pasar dengan menggunakan perusahaan yang

listing di BEI 2004-2009, modified opinion yang digunakan mengacu pada

laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas dan wajar

dengan pengecualian, penelitian ini menggunakan metode studi peristiwa,

hasil penelitian menunjukan bahwa opini audit tersebut tidak mempengaruhi

abnormal return perusahaan.

Shultoni (2012) meneliti tentang determinan audit delay dan

pengaruhnya terhadap investor studi empiris pada perusahaan yang listing di

BEI 2007-2008. Dalam penelitan ini dibagi menjadi 2 model , model pertama

penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan menguji determinan yang

dimaksudkan berpengruh terhadap audit delay, model kedua ialah menguji

pengaruh audit delay terhadap reaksi investor, penelitian ini diuji

menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan dari 6 variabel

audit hanya 3 variabel yang memberi pengaruh terhadp audit delay, dan

hipotesis kedua menunjuan bahwa audit delay mempengaruhi reaksi investor

baik diproksikan dengan abnormal return maupun dengan trading volume

activty.

Pardosi (2012) meneliti tentang pengaruh opini auditor, audit report

lag dan ukuran KAP terhdap harga saham, objek penelitian ini menggunakan

34 perusahaan perusahaan manufaktur periode 2008-2010 yang diperoleh

Page 3: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

10

setelah melakukan pemilihan sample, penelitian ini diuji dengan

menggunakan teknik regresi berganda. Hasil penelitiannya menunjukan jenis

opini auditor dan auditor report lag tidak berpengaruh terhadap harga saham,

sedangkan ukuran KAP secara parsial berpengaruh positif terhadap harga

saham. Akan tetapi secara simultan opini audit, audit delay dan ukuran KAP

berpengaruh terhadap harga saham dalam penelitian ini.

Riyatno (2007) meneliti tentang pengaruh ukuran kantor akuntan

publik terhadap ERC perusahaan, penelitian ini diuji menggunakan teknik

analisis regresi berganda dimana hasil penelitian tersebut menunjukan tidak

ada perbedaan yang signifikan pada ERC perusahaan yang diaudit oleh KAP

besar maupun KAP kecil.

Dari penjelasan diatas perbedaan penelitian ini terletak pada pemilihan

populasi yang digunakan dimana dalam penelitian ini memilih menggunakan

perusahaan property dan real estate periode tahun 2013-2014. Serta untuk

mengukur ukuran KAP dibagi menjadi tiga lapisan yakni membagi KAP

menjadi tiga bagian yaitu KAP firts tier, second tier, third tier.

Page 4: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

11

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori Sinyal (Signaling Theory)

Menurut jam’an (2008) dalam Laksitrafesti (2012), Signaling Theory

menjelaskan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan

sinyal kepada para pengguna laporan keuangan perihal kondisi perusahaan

yang terjadi. Teori pensignalan ini melandasi manajemen untuk selalu

berusaha mengungkapkan informasi privat yang menurut pertimbangan dari

pihak manajemen sangat diminati oleh investor khususnya ketika informasi

yang diberikan tersebut merupakan berita baik (good news)

(Suwardjono:2006:583).

Sinyal ini merupakan pemberian informasi mengenai apa yang sudah

dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemillik

perusahaan, pemberian informasi ini dilakukan oleh manajemen untuk

mengurangi terjadinya asimetri informasi. Karena itu sinyal yang yang

diberikan merupakan informasi akuntansi berupa laporan keuangan. Asimetri

akuntansi sendiri akan terjadi jika pihak manajemen tidak menyampaikan

secara penuh kejadian sebenarnya yang dialami oleh perusahaan kedepannya

dan akan mempengaruhi terhadap nilai perusahaan di pasar modal, yang akan

menimbulkan reaksi dari pasar terhadap sinyal yang diberikan oleh

perusahaan. Menurut David dan Christian (2009:17) jika pihak manjemen

dapat memberikan sinyal yang meyakinkan, maka para investor dan hal

tersebut akan terefleksi pada harga sekuritas.

Page 5: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

12

2. Teori Efesiensi Pasar

Menurut Brigham dan Houston (2007) tren terbaru pada pasar

keuangan telah mengalami banyak perubahan, pengaruh dari globalisasi dan

kemajuan teknologi yang sangat cepat telah mengarah pada dilakukannya

deregulasi. Keadaan tersebut menyebabkan naiknya persaingan diseluruh

dunia dimana hasilnya adalah pasar yang lebih efisien dan memiliki

keterkaitan internasional.

Menurut Jogiyanto (2012), pasar yang efisien adalah kondisi dimana

terjadi proses penyesuaian harga saham menuju harga keseimbangan yang

baru sebagai respon yang cepat dari pelaku pasar terhadap adanya informasi

informasi baru yang masuk pasar, sehingga secara langsung harga sekuritas

yang diperdagangkan telah mampu menggambarkan kondisi perekonomian

secara umum. Pasar modal dikatakan efisien ketika para investor dapat dengan

mudah memperoleh informasi yan diinginkan sebelum melakukan penanaman

modal.

Menurut Brigham dan Houston (2007:212) teori yang disebut hipotesis

pasar efisien menyatakan bahwa (1) saham selalu dalam keadaan ekuilibrium,

(2) investor yang terus mengalahkan pasar secara konsisten adalah suatu hal

yang mustahil. hipotesis ini menyatakan bahwa saham dihargai secara wajar

dalam artian harganya telah mencerminkan seluruh inormasi tentang saham

yang tersedia di publik.

Page 6: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

13

Para teoritis keuangan membahas 3 bentuk, atau tingkat efesiensi pasar

yaitu :

a. Efesiensi Pasar Bentuk Lemah (Weak Form)

Efesiensi pasar dalam bentuk lemah akan terjadi apabila

informasi masa lalu mempengaruhi harga-harga saham. Harga saham

disini akan diasumsikan mencerminkan semua informasi yang

terkandung dalam sejarah masa lalu tentang harga sekuritas yang

bersangkutan. Artinya, harga yang terbentuk dalam suatu saham,

merupakan cermin dari pergerakan saham bersangkutan dimasa lalu.

Konsekuensinya, efesiensi bentuk lemah mengandung arti bahwa

setiap informasi yang berasal dari penelaahan harga saham dimasa lalu

tidak dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan dengan

meramalkan harga saham dimasa depan.

b. Efesiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (Semistrong Form)

Efesiensi pasar bentuk setengah kuat terjadi apabila semua

informasi yang dipublikasikan temasuk informasi di dalam laporan

keuangan emiten tercermin pada harga-harga sekuritas. Artinya,

apabila suatu pengumuman mengandung informasi, maka pasar akan

bereaksi secara cepat dan akan ditunjukan dengan perubahan harga-

harga sekuritas bersangkutan.

Page 7: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

14

c. Efesiensi Pasar Bentuk Kuat (Strong Form)

Efesiensi pasar bentuk kuat terjadi apabila informasi yang

tersedia di pasar adalah informasi historis, informasi saat ini, dan

informasi yang bersifat privat dan tercermin pada harga-harga

sekuritas. Harga yang terjadi mencerminkan semua informasi yang

ada, baik informasi publik maupun informasi pribadi.

3. Pasar Modal

Pasar modal merupakan lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan

berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU

pasar modal no. 8 tahun 1995 bahwa :

“ Pasar modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan

dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek”.

Pasar modal merupakan sarana yang digunakan oleh perusahaan

untuk menerbitkan saham yang dimiliki sebagai cara untuk mencari

tambahan modal bagi perusahaan dari investor.

4. Instrumen Pasar Modal

a. Saham

Menurut Tjiptono Darmaji dan Hendy (2006:178) saham dapat

diartikan sebagai tanda atau kepemilikan seseorang atau badan dalam

Page 8: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

15

suatu perrusahaan atau perseroan terbatas. Manfaat yang didapatkan dari

kepemilikikan saham adalah manfaat finansial dimana para penanam dana

akan mendapatkan pengembalian atas modal yang sudah ditanamkan pada

perusahaan terkait.

1) Saham Biasa ( Common Stock)

Saham biasa merupakan saham yang dimana perusahaan

tersebut memperoleh laba, pemegang saham biasa kan

mendaptakan pembagian laba dalam bentuk deviden, setelah laba

bagian pemegang saham terbesar dibayarkan terlebih dahulu.

2) Saham Preferen ( Prefered Stock )

Saham preferen merupakan saham yang memiliki

keistimewaan dimana investor yang memiliki saham ini akan

menerima pembagian laba dalam bentuk deviden terlebih dahulu

dibandingkan dengan yang memiliki saham biasa.

b. Harga Saham

Harga saham merupakan nilai yang harus dikeluarkan oleh

investor untuk mendapatkan saham tertentu. Menurut jogiyanto (2012)

harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang

ditentukan oleh para pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan

penawaran saham yang bersangkutan dipasar. Nilai saham dapat

dibedakan menjadi 3 yaitu :

Page 9: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

16

1) Nilai Nominal

Nilai nominal merupakan nilai yang tercantum dalam

sertifikan saham yang telah ditetapkan oleh emiten yang

mengeluarkan saham di pasar modal. Yang memiliki fungsi untuk

pencatatan akuntansi dimana modal suatu perusahaan dihitung

menggunakan nilai nominal dikalli jumlah sahamn yang

dikeluarkan oleh perusahaan.

2) Nilai Perdana

Nilai perdana adalah harga saham yang tercatat di bursa

efek. Harga saham pasar perdana biasanya ditetapkan oleh

penjamin emisi (underwriter) dan emiten.

3) Nilai Pasar

Menurut Jogiyanto (2012), nilai pasar terjadi karena adanya

kesepakatan antara investor satu dengan investor yang lainnya

yang melakukan permintaan dan penawaran saham di bursa hingga

mencapai kesepakatan harga.

c. Return Saham

Return merupakan pengembalian yang diperoleh dari investasi.

Return sendiri digunakan pada suatu investasi untuk mengukur hasil kinerja

suatu perusahaan, return terdiri dari yield dan capital gain (loss). Yield

adalah arus kas yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham

Page 10: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

17

dalam bentuk deviden, sedangkan capital gain (loss) merupakan selisih

positif atau negatif antara harga saham pada periode sekarang (Pt) dengan

harga saham periode kemarin (Pt-1), return saham ini dapat dijadikan

sebagai indikator dari kegiatan pasar modal (Jogiyanto:2012).

Return saham dibedakan menjadi menjadi dua yang pertama adalah

return realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung

berdasarkan data historis dan digunakan sebagai salah satu alat pengukur

kinerja perusahaan, yang kedua adalah return ekpektasi merupakan return

yang diharapkan akan diperoleh oleh investor untuk periode mendatang dan

sifatnya belum terjadi.

5. Auditing

a. Laporan Audit

Laporan auditor merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam

melakukan komunikasi dengan masyarakat dan lingkungannya

(Mulyadi:2002). Dalam laporan audit, auditor harus memberikan

pendapatnya mengenai kewajaran dari penyajian laporan keuangan

perusahaan, pendapat tersebut disajikan oleh auditor secara tertulis dan

dipublikasikan dalam bentuk laporan keuangan auditan. Laporan audit

baku terdiri dari 3 paragraf yakni paragraf pengantar, paragraf lingkup dan

paragraf pendapat.

Page 11: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

18

b. Opini Audit

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik per 31 Maret 2011 (

PSA 29 SA seksi 508), terdapat lima jenis pendapat akuntan, yaitu

1) Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Opini wajar tanpa pengecualian diberikan jika auditor telah

melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang telah

ditentukan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia. Telah mengumpulkan bahan-

bahan pembuktian ( audit evidence ) yang cukup untuk mendukung opini

yang akan diberikan, serta tidak menemukan adanya kesalahan material

atas penyimpangan dari SAK/ETAP/IFRS.

2) Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas

(Unqualified Opinion with explanatoty language )

Opini ini akan diberikan oleh auditor ketika terdapat kondisi

dimana auditor mengharuskan menambahkan paragraf penjelas dalam

laporan audit klien penjelas tanpa mempengaruhi opini wajar tanpa

pengecualian yang diberikan oleh auditor. Kondisi tersebut meliputi :

a) Pendapat wajar sebagian didasarkan atas laporan auditor

independen.

b) Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan

karena keadaan-keadaan yang luar biasa, laporan keuangan

Page 12: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

19

disajikan menyimpang dari suatu standar akuntansi yang

dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.

c) Jika terdapat kondisi dan peristiwa yang semula menyebabkan

auditor yakin tentang adanya kesangsian mengenai

kelangsungan hidup entitas namun setelah mempertimbangkan

rencana manajemen auditor berkesimpulan bahwa rencana

manajemen tersebut dapat secara efektif dilaksanakan dan

pengungkapan mengenai hal itu telah memadai.

d) Di antara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan

material dalam penggunan standar akuntansi atau dalam

metode penerapannya.

e) Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas

laporan keuangan komparatif.

f) Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan

Pengawas Pasar Modal namuun tidak disajikan atau di review.

g) Informasi tambahan yang diharuskan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah

dihilangkan, yang penyajiannya menyimpang jauh dari

pedoman yang dikeluarkan oleh dewan tersebut, dan auditor

tidak dapat melengkapi prosedur audit yang berkaitan dengan

informasi tersebut, atau auditor tidak dapat menghilangkan

keraguan yang besar apakah informasi tambahn tersebut sesuai

dengan panduan yang dikeluarkan oleh dewan tersebut.

Page 13: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

20

h) Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan

keuangan yang diaudit secara material tidak konsisten dengan

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

3) Opini Wajar dengan Pengecualian ( Qualified Opinion )

Opini ini menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara

wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,

perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS, kecuali

untuk dampak hal yang berkaitan dengan yang dikecualikan. Menurut

Agoes (2002), Pendapat ini diberikan ketika :

a) Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan

terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan

bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa

pengecualian, dan auditor berkesimpulan tidak memberikan

pendapat.

b) Auditor yakin, atas dasar auditnya bahwa laporan keuangan berisi

penyimpangan dari SAK/ETAP/IFRS, yang berdampak material,

dan auditor berkesimpulan untuk tidak menyatakan opini tidak

wajar.

c) Jika auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian ia

harus menjelaskan semua alasan yang menguatkan dalam satu atau

lebih paragraf terpisah yang dicantumkan sebelum paragraf

pendapat.

Page 14: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

21

4) Pendapat Tidak Wajar ( Adverse Opinion )

Opini tidak wajar diberikan jika laporan keuangan yang disususn

oleh manajemen tidak sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS.

5) Tidak memberikan pendapat (Disclaimer)

Merupakan suatu keadaan dimana auditor tidak memberikan

pendapat atas laporan keuangan perusahaan. Pernyataan ini diberikan

ketika auditor yakin bahwa laporan keuangan klien terdapat penyimpangan

material , atau adanya pembatasan ruang lingkup auditor saat proses audit.

6) Opini Going Concern

Opini going concern merupakan opini yang diberikan oleh auditor

untuk menilah keberlangsungan hidup suatu perusahaan ketika auditor

merasa tidak yakin akan kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang

akan datang. Faktor-faktor yang akan menmbulkan ketidakpastian

kemampuan perusahaan untuk terus bertahan (Arens, 2008) diantaranya :

a) Kerugian operasi atau kekurangan modal kerja yang berulang dan

signifikan.

b) Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya ketika

jatuh tempo.

c) Kehilangan pelanggan utama, terjadi bencana yang tak dijamin oleh

asuransi.

Page 15: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

22

d) Pengadilan, perundang-undangan, atau hal-hal serupa lainnya yang

sudah terjadi dan dapat membahayakan kemampuan entitas untuk

beroperasi.

6. Audit Delay

Audit delay merupakan rentang waktu yang dibutuhkan dalam

penyelesaian pelaporan keuangan auditan yang dilakukan oleh auditor setiap

tahunnya. Jika terdapat penundaan waktu yang tidak semestinya dalam

pelaporan keuangan, maka relevansi atas informasi yang disajikan akan

hilang, ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan menjadi kendala

bagi inormasi yang relevan dan handal (IAI, 2009).

Laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan keuangan

auditor independen harus disampaikan kepada BAPEPAM selambat-

lambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan (Kep-36//PM/2003).

Dari peraturan tersebut dapat dinyatakan bahwa penyampaian laporan

keuangan auditor independen jika melewati batas waktu yang

diperhitungkan maka diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian

informasi laporan keuangan.

7. Kantor Akuntan Publik

Semua audit laporan keuangan pada perusahaan yang beroperasi di

indonesia dilakukan oleh akuntan publik dalam suatu wadah yakni kantor

akuntan publik. Kewenangan melakukan audit ini sesuai dengan Peraturan

Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 yang mengatur tentang akuntan

Page 16: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

23

publik dan KAP. Menurut Peraturan Menteri Keuangan No.

17/PMK.01/2008 setiap akuntan publik dalam memberikan jasanya wajib

mempunya kantor akuntan publlik. Bidang jasa dari akuntan publik dan

KAP meliputi jasa audit atas laoran keuangan, Untuk KAP sendiri selain

KAP dengan ukuran besar terdapat pula KAP dengan ukuran cukup besar

atau second tier dan KAP kecil third tier.

Di Indonesia sendiri penggolongan KAP ke dalam berbagai tipe

sering dilakukan, umunya bersifat informal dan tidak terstandarisasi,

berdasarkan data dari departemen keuangan tahun 2014 tercatat ada 388

KAP di Indonesia dengan jumlah tenaga kerja sebesar 12.533 orang,

dimana tenaga kerja profesional auditornya berjumlah 9.177 orang atau

sebesar 73,22% . Untuk KAP sendiri dapat dibagi menjadi 3 kelompok

berdasarkan jumlah auditornya ( Soedibyo, 2010) :

1) KAP dengan jumlah staff profesional lebih dari 400, KAP yang

termasuk kelompok ini meliputi Deloitte, PricewaterhouseCooper

(PwC), Ernst & Young (EY) dan KPMG. Keempat KAP

internasional ini menjalankan kegiatan operasionalnya berafiliasi

dengan KAP lokal di Indonesia .

2) KAP dengan jumlah staff profesional 100-400, KAP ini terdiri

dari 10-12 KAP dimana beberapa KAP diantaranya mempunyai

kerja sama internasional dengan OAA tapi bukan termasuk KAP

big four.

3) KAP dengan jumlah staff profesional kurang dari 400

Page 17: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

24

De Angelo (1981) dalam Riyatno (2007) menyatakan bahwa

kualitas audit yang dilakukan oleh kantor akuntan publik bisa dilihat dari

ukuran KAP yang melakukan kegiatan audit. KAP besar dipersepsikan

akan melakukan audit dengan lebih berkualitas dibandingakan dengan

KAP tidak besar. Hal tersebut karena didasarkan pada alasan bahwa KAP

besar memiliki sumber daya dan jumlah klien yang besar, selain itu

reputasi dari KAP besar telah dianggap bagus sehingga cenderung akan

melakukan audit dengan berhati-hati.

C. RERANGKA PEMIKIRAN

Opini Audior

Audit Delay Reaksi Investor

Ukuran KAP

Page 18: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

25

D. PENGEMBANGAN HIPOTESIS

a. Hubungan opini auditor dengan Reaksi Investor

Sebuah informasi merupakan hal yang sangat penting untuk para

investor dalam melakukan investasi. Teori sinyal menyatakan bahwa perlu

adanya pemberian sinyal oleh perusahaan kepada para investor maupun

calon investor. Dengan adanya hal tersebut maka akan muncul reaksi pasar

terhadap pengumuman yang dilakukan oleh perusahaan. Pengumuman

opini auditor yang disertakan dalam laporan keuangan audit merupakan

sebuah sinyal yang diberikan oleh perusahaan kepada pihak eksternal

tentang kewajaran penyajian laporan keuangan dimana laporan keuangan

perusahaan sudah diperiksa oleh pihak independen yaitu auditor eksternal.

Leo (2007) dan Soltani (2000) meneliti tentang kandungan

informasi yang terdapat pada opini audit unqualified dengan paragraf

penjelasan dan mengindikasikan bahwa pasar memberikan apresiasi dari

opini tersebut. Wicaksono (2012) juga meneliti adakah kandungan

informasi pada modified audit opinion dan hasilnya investor tidak

mengapresiasi informasi tersebut dilihat dari abnormal return perusahaan.

Opini perusahaan yang semakin bagus diduga bisa menaikan kepercayaan

para investor di pasar atas keandalan dari laporan keuangan yang

disajikan oleh manajemen. Untuk melihat apakah opini yang dikeluarkan

oleh perusahaan dalam menilai reaksi investor di pasar bisa dengan

melihat harga saham ataupun volume perdagangan saham dari perusahaan

tersebut. Jika terjadi kenaikan ataupun penurunan yang diakibatkan oleh

Page 19: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

26

kegiatan permintaan dan penawaran dari investor dapat disimpulkan opini

auditor berpengaruh terhadap volume perdagangan saham ataupun harga

saham.

Dari uraian diatas rumusan hipotesis 1 yaitu :

H1 : Opini auditor berpengaruh terhadap reaksi investor

b. Hubungan audit delay dengan reaksi investor

Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk informasi yang

bisa digunakan sebagai salah satu pengambilan keputusan, audit delay

yang semakin tinggi atas pelaporan keuangan akan mengakibatkan

hilangnya relevansi atas informasi dari laporan keuangan yang disajikan

karena mengacu pada peraturan BAPEPAM dimana batas waktu

penyampaian laporan keuangan independen adalah 90 hari setelah tanggal

laporan keuangan diterbitkan. Ketika terjadi audit delay pada pelaksanaan

audit tentunya akan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian

pelaporan keuangan kepada para stakeholder.

Audit delay yang semakin rendah dapat mempengaruhi para pelaku

pasar dimana mereka bisa bereaksi dengan cepat dalam pengambilan

keputusan, sehingga informasi yang disediakan oleh perusahaan

mempunyai nilai lebih untuk para investor. Ketika terjadi keterlambatan

saat pelaporan laporan keuangan independen sehingga asimetri informasi

akan semakin besar maka akan menyebabkan reaksi pasar akan lambat

sehingga berpengaruh terhadap para investor dalam mengambil keputusan.

Page 20: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

27

Shultoni (2012) meneliti pengaruh audit delay terhadap reaksi

investor dimana hasil penelitiannya terdapat pengaruh yang signifikan atas

audit delay terhadap reaksi para investor baik harga saham maupun

volume perdagangan sahamnya. Namun Pardosi (2012) meneliti pengaruh

audit report lag terhadap harga saham menunjukan bahwa tidak terjadi

pengaruh yang signifikan antara auditor report lag terhadap reaksi

investor.

Dari uraian diatas rumusan hipotesis 2 yaitu :

H2 : Audit delay berpengaruh tehadap reaksi investor

c. Hubungan Ukuran Kantor Akuntan Publik dengan Reaksi Investor

Ukuran kantor akuntan publik secara umum dilihat berdasarkan

jumlah karyawan, jumlah klien, serta reputasi dari auditornya. Kantor

akuntan publik yang besar secara umum akan memiliki jumlah karyawan

yang lebih banyak daripada kantor akuntan publik lainnya. Demikian juga

dengan kualifikasi dari auditornya, kantor akuntan publik yang termasuk

dalam kategori big four telah menerapkan sistem pendukung audit (audit

support system) untuk merencanakan dan mereview proses audit pada satu

berkas yang terpusat (Dowling dan Leech, 2014 dalam Kartiko et al,

2015). Kualifikasi yang di dibutuhkan oleh KAP Big 4 sendiri untuk

merekrut manajer audit seperti yang dipersyaratkan KAP Deloitte dan

KPMG yaitu : Minimum Bachelor / Master Degree from reputable

universities… Minimum 6 years experiences in Audit professional

Page 21: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

28

practice, preferably in an International Public Accounting Firm…

…Accountant Certification… (Deloitte dan KPMG).

Pardosi (2012) meneliti bahwa terdapat pengaruh positif dari

ukuran KAP terhadap reaksi investor. Ketika investor mengetahui bahwa

laporan keuangan perusahaan diaudit oleh kantor akuntan publik yang

independen maka investor akan mempercayai hasil laporan audit

independen yang dipublikasikan perusahaan di pasar modal. Riyatno

(2007) menyatakan bahwa Earnings Response Coofecient atau koefesien

respon laba dalam suatu saham dipengaruhi oleh kualitas laba yang

dilaporkan oleh perusahaan dan persepsi atas kualitas laba tersebut

dipengaruhi oleh KAP yang mengaudit perusahaan tersebut, ERC

perusahaan bisa digunakan untuk mengukur besaran abnormal return pasar

suatu sekuritas.

De Angelo (1981) menyatakan bahwa semakin besar ukuran KAP

akan semakin tinggi kualitas audit yang disediakan. Hal tersebut karena

KAP besar lebih berhati hati dalam melakukan audit untuk

mempertahankan kredibilitas dari kantor akuntan publik agar reputasi dari

auditor dan kantor akuntan publik tidak menurun dimata masyarakat. Hasil

dari audit yang berkualitas tentunya akan menambah kredibilitas pada

informasi keuangan yang disediakan oleh perusahaan untuk para

pemangku kepentingan.

Page 22: A. INJAUAN PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/45055/3/jiptummpp-gdl-tiaoktavia-42762...berupa penawaran dan perdagangan efek, seperti yang dijelaskan dalam UU pasar modal no. 8

29

Dari perbedaan persepsi atas kualitas audit oleh para investor

mengenai opini yang dikeluarkan oleh KAP big four maupun KAP non big

four maka akan terdapat perbedaan reaksi dari para investor di pasar, hal

tersebut karena kepercayaan investor atas laporan audit yang dikeluarkan

oleh KAP big four maupun KAP non big four juga berbeda. Investor

sendiri akan mempertimbangkan kualitas dari pendapat auditor tersebut

dari ukuran KAP yang melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan.

Dari uraian diatas rumusan hipotesis 3 yaitu :

H3 : Ukuran KAP berpengaruh terhadap reaksi investor