Web viewKarena Ibu adalah janda, oleh sebab itu saya hendak wawancara/bertanya-tanya dengan Ibu....
-
Upload
nguyenkhanh -
Category
Documents
-
view
225 -
download
2
Transcript of Web viewKarena Ibu adalah janda, oleh sebab itu saya hendak wawancara/bertanya-tanya dengan Ibu....
CATATAN PROSES HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI
Topik Wawancara : Wanita Rawan Sosial Ekonomi
Nama Responden : Ibu “SF”
Nama Pewawancara : Joko Setiawan
Hari/ Tanggal : Rabu, 01 Desember 2010
Tujuan Wawancara : Mengetahui kondisi dan permasalahan yang dialami oleh
klien.
ISI WAWANCARA HAMBATAN DAN
PERASAAN
PEWAWANCARA
KOMENTAR
SUPERVISOR
1 2 3
JS : Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakaatuh.
SF : Wa’alaikumsalam
warahmatullahi wabarakaatuh.
Mangga silahkan masuk. Mohon
maaf jadinya lesehan di bawah.
JS : Iya tidak apa-apa Bu, terima
kasih. Hhm,, Begini Bu, mohon
maaf sebelumnya. Saya
mahasiswa STKS Bandung
yang sedang mengadakan
praktikum di Desa Gandasoli
untuk mengidentifikasi atau
mendata Pemerlu Pelayanan
Praktikan merasa nyaman
karena disambut ramah
oleh klien
119
Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Nah, salah satunya adalah
mengenai Wanita Rawan Sosial
Ekonomi (WRSE). Karena Ibu
adalah janda, oleh sebab itu saya
hendak wawancara/bertanya-
tanya dengan Ibu. Kira-kira
boleh Bu?
SF : Muhun-muhun. Boleh kok,
silahkan saja. Apa yang mau
ditanyakan?
JS : Terima kasih Bu. Sebelumnya,
nama lengkap Ibu teh saha?
Tanggal lahirnya?
SF : SF, tanggal lahirnya tanggal 3
bulan Juni 1976. Jadi sekarang
sudah 34 tahun.
JS : Langsung saja ya Bu. Ibu
menjadi janda berapa lama Bu?
Sejak kapan?
SF : Berapa lama ya, sejak tahun
2007, jadi sudah sekitar 3 tahun-
an lah.
JS : Ibu punya anak berapa Bu?
SF : Ada 2 orang, perempuan semua.
Klien dengan tersenyum
menanti pertanyaan dari
praktikan
Praktikan dengan santai
namun serius
mengutarakan pertanyaan
120
Satu namanya LA yang
sekarang kelas 6 SD dan
satunya AS yang baru masuk
sekolah TK pada tahun ini.
JS : Ibu kerja atau apa untuk
memenuhi kebutuhan hidup
sehari-harinya?
SF : Nteu’. Gak kerja mah, paling
dikasih sama orang tua saja.
Rumahnya juga dekat kok.
Kebetulan orang tua adalah
pensiunan PNS dari guru. Jadi
kebutuhan sehari-hari ya dikasih
dari orang tua.
JS : Kenapa tidak kerja Bu? Dulu
Ibu pernah mencoba kerja?
SF : Engga. Engga kerja ya karena
tidak ada lowongan pekerjaan.
Dulu pernah nyoba kerja di luar
negeri jadi TKW di Arab Saudi
tapi hanya 3 bulan saja
kemudian tidak kerasan dan
balik ke sini.
JS : Owh,, begitu ya. Hampir lupa
Bu, Ibu pendidikan terakhirnya
Praktikan merasa klien
sepertinya tidak ada beban
ketika mengutarakan
bahwa dirinya tidak
bekerja
Klien sambil mengingat-
ingat masa lalunya
Klien jadi tertawa
121
apa ya?
SF : Lulus SMA di Tanjung Siang.
JS : Ibu punya keahlian atau
keterampilan lain Bu?
SF : Engga ada. Paling masak aja di
rumah. Waktu dulu sempat juga
sich ngajar di SMPI Jurusan
Ilmu Fiqh, tapi cuman beberapa
bulan saja.
JS : Owh,, Kalau untuk program
bantuan dari pemerintah, yang
sudah Ibu dapatkan apa saja Bu?
SF : BLT pernah dapat, tapi
sekarang sudah tidak ada lagi.
Yang ada sampai sekarang ya
PKH. Dari mulai tahun 2008
hingga sekarang tahun 2010 ini.
Makanya kebutuhan sekolah
anak-anak juga terbantu dari
program bantuan tersebut.
Selain itu, saya juga memiliki
Jamkesmas.
JS : Kalau untuk harapan ke depan
bagaimana Bu? Kan bantuan
pemerintah juga tidak akan
Klien kelihatannya bangga
dengan pernah ngajar di
SMP Islam
Klien bersemangat ketika
menceritakan tentang
bantuan yang telah
diterimanya dari
pemerintah
122
selamanya ada?
SF: Ya, kepengennya sich kerja,
supaya tidak ngerepotin Bapak
sama Ibu terus. Tapi masih
bingung mau kerja apa, kalau
misalkan ada yang nawarin
kerja mah mau kerja.
JS : Iya, mudah-mudahan ya Bu.
Sepertinya sementara cukup itu
dulu Bu. Kami mau pamit.
Terima kasih banyak atas waktu
yang telah diluangkan kepada
saya. Assalamu’alaikum
SF : Iya, sama-sama.
Wa’alaikumsalam
Klien terlihat agak
menyesali dirinya karena
hingga saat ini tidak
berkerja untuk menghidupi
diri dan anak-anaknya.
Klien mengembangkan
senyuman
Praktikan berpamitan
kepada klien
Gandasoli, 01 Desember 2010
Yang Diwawancarai Pewawancara
Ibu “SF” Joko Setiawan
123
CATATAN RINGKAS HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI
Inisial nama responden : Ibu “SF”
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 34 Tahun
Pendidikan : SMA
Status perkawinan : Janda
Agama : Islam
Alamat tempat tinggal : Kp. Cisundey RT 19/RW 06 Desa Gandasoli
Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang
Wawancara dengan Wanita Rawan Sosial Ekonomi
Ibu “SF” berusia 34 tahun dan saat ini memiliki 2 orang anak, “LA” kelas 6
SD dan “AS” baru duduk di bangku TK. Ibu “SF” menjadi janda sejak akhir tahun
2007 dan sampai saat ini pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya berasal dari
orang tua Ibu “SF” karena Ibu “SF” sendiri hingga saat ini tidak bekerja sama sekali.
Ibu “SF” menempuh pendidikan terakhir di bangku SMA. Semenjak ditinggal
suaminya, Ibu “SF” pernah mencoba menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab
Saudi, namun tidak betah setelah tinggal di sana selama 3 bulan. Selain itu, Ibu “SF”
dulu juga sempat mengajar di SMP Islam di Kecamatan Tanjungsiang Jurusan Ilmu
Fiqh.
Bantuan program dari pemerintah yang pernah diterima Ibu “SF” antara lain
Bantuan Langsung Tunai (BLT), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dan
124
Program Keluarga Harapan (PKH) yang diterimanya sejak tahun 2008 hingga tahun
2010 ini. Ibu “SF” saat ini berkeinginan untuk bisa bekerja agar bisa memenuhi
kebutuhan keluarganya sendiri, namun hingga saat ini belum menemukan
kesempatan atau tawaran kerja yang layak untuknya.
Gandasoli, 01 Desember 2010
Pewawancara
Joko Setiawan
125
HASIL WAWANCARA PPKS
1. Inisial nama responden : Ibu “SF”
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Umur : 34 tahun
4. Status perkawinan : Janda
5. Pendidikan : SMA
6. Agama : Islam
7. Alamat tempat tinggal : Kp. Cisundey RT 19/RW 06 Desa Gandasoli
Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang
8. Masalah yang dialami : Wanita rawan sosial ekonomi dengan kondisi
sehari-hari tidak bekerja dan memiliki
tanggungan 2 orang anak usia sekolah SD dan
TK
9. Pelayanan yang sudah diperoleh :
Adanya program bantuan dari pemerintah seperti Bantuan Langsung Tunai
(BLT), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dan Program Keluarga
Harapan (PKH) yang diterimanya sejak tahun 2008 hingga tahun 2010 ini
10. Reaksi keluarga terhadap masalah yang dialami PPKS :
Kondisi terberat dirasakan oleh orang tua Ibu “SF” karena harus menanggung
beban hidup Ibu “SF” dan juga 2 orang anaknya. Hal ini membuat hubungan
Ibu “SF” dan orang tuanya terkadang terjadi konflik internal. Kakak-kakak
dari Ibu “SF” pun tidak bisa membantu banyak meskipun rumahnya juga
saling berdekatan.
11. Dukungan sosial ( keluarga, lingkungan, tokoh masyarakat, aparat desa )
yang diperoleh PPKS :
a. Dukungan sosial dari keluarga
Keluarga (terutama orang tua) membantu pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari Ibu “SF” dan kedua orang anaknya. Terkadang kakak-kakak
dari Ibu “SF” juga membantu ketika sedang mendapatkan rizki lebih.
b. Dukungan sosial dari lingkungan
Orang-orang di lingkungan sekitar Ibu “SF” sudah mengetahui keadaan
Ibu “SF” dan juga memberikan dukungan lebih agar Ibu “SF” bisa
126
bekerja dan memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa
menggantungkan kepada kedua orang tuanya.
c. Dukungan sosial dari aparat desa
Ibu “SF” sudah mendapatkan perhatian dengan diikutsertakannya ketika
datang program bantuan dari pemerintah.
12. Hambatan yang dialami PPKS dalam mengatasi permasalahan
Ibu “SF” merasa dirinya tidak bisa melakukan apa-apa selain menjadi
seorang ibu rumah tangga dan memasak. Ditambah lagi umurnya yang sudah
di atas 34 tahun dan berjenis kelamin perempuan dirasanya tidak banyak
yang bisa dilakukan untuk dapat menghasilkan pendapatan bagi keluarga.
13. Potensi yang dimiliki PPKS (fisik, psikologis, intelektual dan sosial)
a. Fisik
Kondisi fisik Ibu “SF” cukup baik, masih muda dan terlihat sehat wal
afiat. Secara tampilan luar, Ibu “SF” juga bisa dibilang cantik untuk
klasifikasi perempuan janda di desa.
b. Emosi/psikologis
Emosi/psikologis Ibu “SF” saat ini cukup stabil, namun terkadang ia juga
merasa stress karena terus-terusan menganggur dan mengandalkan orang
tua saja.
c. Intelektual
Intelektual Ibu “SF” cukup bagus, karena ia adalah lulusan SMA. Dan
waktu di sekolah dahulunya Ibu “SF” juga orang yang berprestasi.
d. Sosial
Ibu “SF” tidak ada masalah ketika bersosialisasi dengan warga
tetangganya. Dan juga jarang terjadi konflik dengan warga sekitarnya.
14. Pemahaman PPKS tentang pelayanan sosial
Ibu “SF” merasa pelayanan sosial itu hanya terbatas pada pemberian bantuan
uang kepada keluarganya. BLT dan PKH adalah contoh program yang
berbentuk uang untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup dan biaya
operasional sekolah anak-anaknya.
15. Harapan PPKS dan keluarga terhadap permasalahannya :
Ibu “SF” dan juga keluarga berharap bahwa program bantuan pemerintah
nantinya lebih bersifat pemberian keterampilan diri, sehingga orang yang
dibantu tersebut dapat mandiri untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
127
16. Upaya yang dilakukan PPKS untuk mencapai harapan :
Ibu “SF” maupun keluarga sudah mencoba untuk mengkomunikasikannya
kepada pihak aparat desa, namun ternyata pihak desa juga sedang menunggu
dan berusaha mengusahakan untuk mengakses sistem sumber dari pusat agar
dapat turun program bantuan yang sifatnya pemberdayaan untuk Wanita
Rawan Sosial Ekonomi (WRSE).
128
HASIL OBSERVASI PPKS
Wanita Rawan Sosial Ekonomi
1. Lingkungan rumah tempat tinggal
Rumah Ibu “SF” bertempat di Kampung Cisundey RT 19/RW 06 Desa
Gandasoli. Letaknya tidak jauh dari jalan utama, jalan kaki kurang dari 3 menit
saja. Terdapat pula masjid yang tidak jauh dan posisi rumahnya berdekatan
dengan rumah orang tua serta kakak-kakak dari Ibu “SF”.
2. Fasilitas, sarana dan prasarana lingkungan fisik (kamar tidur, MCK, dll)
Rumah Ibu “SF” memiliki 2 kamar tidur yang tidak terlalu luas, kamar mandi
dan WC terletak di luar rumah. Rumah berbentuk model panggung yang terbuat
dari papan kayu dengan alas lantai sudah terbuat dari semen yang dihaluskan
(mester), dengan penerangan lampu listrik dan jendela kaca.
3. Jarak tempat tinggal dengan sarana pelayanan umum
Jarak rumah Ibu “SF” dengan kantor balai desa sekitar 7 kilometer, dengan bidan
desa sekitar 5 kilometer, sekolahan SD sekitar 2 kilometer.
4. Interaksi PPKS dengan anggota keluarga
Ibu “SF” memiliki hubungan baik dengan keluarga, terutama dengan orang
tuanya yang selama ini memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-
hari. Sedangkan hubungan dengan kakak-kakaknya berjalan biasa saja namun
tidak pernah/jarang terjadi konflik.
5. Relasi sosial PPKS dengan lingkungan sekitar
Ibu “SF” memiliki hubungan yang baik dengan para tetangganya, dan malah
aktif di kegiatan pengajian ibu-ibu di sana.
6. Ekspresi PPKS terhadap praktikan
Ibu “SF” merasa senang ada yang memperhatikan keadaannya saat ini, meskipun
praktikan tidak memberikan bantuan secara langsung, tapi paling tidak Ibu “SF”
merasa ada yang peduli dengan keadaannya saat ini.
7. Aktivitas PPKS dalam kehidupan sehari-hari (penggunaan waktu luang, makan
dan tidur dal lain-lain)
Ibu “SF” mengawali hari dengan memasak untuk mempersiapkan sarapan kedua
anaknya. Kemudian mempersiapkan segala keperluan dan kebutuhan anaknya
129
yang masih duduk di bangku TK, setelah itu mengantarkannya ke TK.
Dilanjutkan dengan mengurus rumah dan beristirahat hingga malam hari.
8. Aktivitas keluarga PPKS dalam kehidupan sehari-hari
Kedua anaknya sekolah setiap hari selain hari libur, dan di sore hari bermain di
sekitar rumah. Sedangkan orang tua Ibu “SF” adalah pensiunan PNS guru yang
saat ini lebih sering mengurus ladang.
9. Permasalahan yang ada di wilayah praktikum (rincian data PPKS/ PSKS yang
ada di Desa Tanjungwangi)
Masalah paling banyak adalah keluarga fakir miskin dengan jumlah mencapai
263 KK, dilanjutkan keluarga berumah tidak layak huni sebanyak 63 KK hingga
wanita rawan sosial ekonomi berjumlah 26 orang. Masih minimnya sistem
sumber yang termanfaatkan dan bantuan dari pemerintah yang cukup kurang
merata menjadi salah satu masalah utama di Desa Gandasoli ini.
130
HASIL WAWANCARA
POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS)
Responden : Pengurus/Anggota Institusi/Organisasi Sosial
1. Karakteristik Institusi
a). Nama Institusi/Organisasi Lokal : Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(LPM) yang berada di bawah kelembagaan desa karena SK nya adalah
berasal dari SK Kepala Desa Gandasoli
b). Alamat : Kampung Kiarapandak RT 07/RW 03 Desa Gandasoli
c). Kecamatan : Tanjungsiang
d). Kabupaten : Subang
2. Jumlah Pengurus : 7 orang
3. Jenis Kegiatan yang dilakukan :
a. Pengajuan program-program pembangunan di desa.
b. Pelaksanaan program-program pembangunan desa yang telah di setujui
oleh pihak desa.
c. Pertanggungjawaban proyek pembangunan kepada masyarakat desa
seperti pengerasan jalan raya, pembuatan saluran irigasi, pembangunan
paar sekolah, dan pembuatan Tanggul Penahan Tanah (TPT) untuk
menanggulangi kemungkinan adanya longsor.
4. Sarana dan prasarana yang dimiliki : Ruangan kantor yang berada di
lingkungan kantor Desa Gandasoli, Meja dan kursi, Whiteboard
5. Faktor pendukung kegiatan :
a. Faktor Internal : Pengurus dari LPM
b. Faktor Eksternal : Masyarakat desa dan pengurus Desa Gandasoli
6. Kerjasama dengan institusi lain : Dalam melaksanakan tugasnya LPM selalu
berkoordinasi/bekerjasama dengan para Ketua RT/RW, Badan
Permusyawaratan Daerah (BPD), Kaur Desa, Kadus, dan juga para tokoh
masyarakat yang ada. Artinya pihak LPM bekerjasama dengan aparat Desa
Gandasoli.
7. Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan : Kadang sering terjadi konflik
diantara warga karena adanya kabar-kabar yang tidak mengenakkan.
131
8. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan : Melakukan pendekatan
secara intensif, dan juga selalu mengupayakan penjelasan sedetil mungkin
tentang manfaat kegiatan kepada masyarakat luas.
132
HASIL OBSERVASI
POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS)
1. Tempat diadakannya rapat : LPM mengadakan rapat setiap ada kegiatan dengan
mengumpulkan pengurus dan mengundang para tokoh-tokoh di ruangan kantor
yang terletak di area Kantor Desa Gandasoli.
2. Fasilitas, sarana dan prasarana :
a. Ruangan kantor tersendiri.
b. Meja dan kursi
c. Whiteboard
d. Alat Tulis Kantor (ATK)
e. Pengurus sebagai perencana dan pelaksana kegiatan.
3. Interaksi PSKS dengan masyarakat sekitar : Pada umumnya tokoh-tokoh
pengurus LPM adalah orang-orang yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat
dan juga memiliki track record yang baik di mata para warga masyarakat Desa
Gandasoli.
4. Relasi sosial PSKS terhadap institusi lain : LPM memiliki hubungan yang cukup
baik dengan Dewan Permusyawaratan Desa (DPD), Aparat Desa Gandasoli,
PKK, dan juga seluruh elemen masyarakat Desa Gandasoli.
5. Kegiatan PSKS :
a. Pengajuan program-program pembangunan di desa.
b. Pelaksanaan program-program pembangunan desa yang telah di setujui oleh
pihak desa.
c. Pertanggungjawaban proyek pembangunan kepada masyarakat desa seperti
pengerasan jalan raya, pembuatan saluran irigasi, pembangunan paar sekolah,
dan pembuatan Tanggul Penahan Tanah (TPT) untuk menanggulangi
kemungkinan adanya longsor.
133